» » » » » » » Adakah Kepentingan Politik PDIP dan Gerindra dalam Tubuh NU dan Ormas Islam lainnya di KalSel, Pembaca silahkan Menilai sendiri

Adakah Kepentingan Politik PDIP dan Gerindra dalam Tubuh NU dan Ormas Islam lainnya di KalSel, Pembaca silahkan Menilai sendiri

Penulis By on Jumat, 26 Januari 2018 | No comments

Membaca Arah NU Kalsel dan Even Tahun Politik

MENCERMATI kepengurusan Nahdlatul Ulama (NU) Wilayah Kalsel, nuansa kepentingan politiknya sangat kental, apalagi menjelang even tahun politik 2018 menyangkut suksesi kepala daerah dan makin mendekatnya Pemilu 2019.

SECARA institusional memang NU tidak berpolitiik, akan tetapi sulit tidak mengatakan bahawa dari struktur kepengurusan yang ada relasi kepentingan politiknya sangat kental. Apalagi tampilnya sejumlah bupati yang masuk dalam jaringan kepengurusan.
Dalam beberapa studi literatur dan beberapa hasil riset membuktikan, seperti yang dilakukan oleh Prof Edward Aspinall dan Muhammad Uhaib As’ad (2014, 2015, dan 2016), di era demokratisasi yang semakin terbuka. Dan, fragmented yang sulit dikendalikan berbagai cara para aktor politik mencari caringan patronase politik. Di Indonesia, pasca Orde Baru, selain penggunaan permainan politik uang untuk membangun basis-basis patronase politik, politik identitas etnis dan simbol-simbol agama seperti NU, Muhammadiyah dan lainnya menjadi sasaran dijadikan basis patronase dan klientelisme untuk kepentingan politik kekuasaan.


Dalam buku Pilkada, Patronase dan Politik Uang (2016) sebagai hasil riset di 18 provinsi di Indonesia dan sebagai editor Prof Edward Aspinall dan Mada Sukmajati telah secara jelas membuktikan dan mengkorfimasi secara jelas terhadap perilaku politik dewasa ini. Simbol-simbol primordialisme (agama, etnis, organisasi sosial keagamaan) menjadi zona perebutan bagi para politisi dan parpol untuk menjadikan para stakeholders yang ada dalam simbol-simbol piomordialisme itu.
Menurut saya, apa yang saya baca dan saya amati yang terjadi dalam struktur NU Wilayah Kalsel sekarang tidak dapat dipisahkan medan magnitute kepentingan politik. Khususnya, dalam konteks dinamika politik lokal di Kalsel, terlebih menjelang pilkada serentak 2018 dan selanjutnya menyongsong Pemilu 2019.
Munculnya nama Berry Nahdian Furqon masuk dalam elite struktur NU Kalsel telah menimbulkan kontroversi di internal ormas Islam berbasis kaum muslim sarungan ini. Berry yang dikenal sebagai aktivis, elite PDI Perjuangan Kalsel tiba-tiba bermetamorfosis dalam jaringan NU sebagai sekretaris wilayah.
Kontroversi tersebut bisa dipahami karena selama yang kita kenal bahwa Bung Berry tidak memiliki kekentalan emosional atau menjadi aktivis NU. Resistensi itu rasional bila dilihat dalam perspektif kultural NU. Akan tetapi hal tersebut bisa terbantahkan,  bila dilihat konteks demokarasi bahwa setiap orang punya hak untuk mengaktualusasikan dan mereposisi diri dalam sosial dan politik, selama memiliki kapasitas dan resources yang mumpuni.
Namun demikian, keberadaan Berry di PDIP dan kedekatannya dengan Bupati Tanah Bumbu (baca Mardani H Maming) dan Bupati Tanah Laut (baca Bambang Alamsyah), imaginasi sosiologi internal warga NU menjadi rasional bahwa NU akan tersandera dalam pusaran kepentingan para aktor, baik aktor yang ada di birokrasi pemerintahan, parpol, pengusaha dan kelompok kepentingan lainnya.
NU adalah the Golden Boy yang menggiurkan bagi para pembaca makna simbolik untuk dijadikan political adviertising sepanjang sejarah domokrasi di negeri ini.Allahu A’lam Bisha Shawab.(jejakrekam)
 
Penulis : Muhammad Uhaib As’ad
Pengamat Politik dan Kebijakan Publik
Staf Pengajar FISIP Uniska MAB
Membaca Arah NU Kalsel dan Even Tahun Politik
Sumber Berita : http://jejakrekam.com/2018/01/26/membaca-arah-nu-kalsel-dan-even-tahun-politik/

Inilah Susunan Lengkap Pengurus PBNU 2015-2020

Sabtu, 22 Agustus 2015 17:16
Jakarta, NU Online
Susunan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) secara resmi telah diumumkan, Sabtu (22/8) di lantai 8 Gedung PBNU Kramat Raya, Jakarta. Hadir dalam pengumuman resmi ini, Rais Aam PBNU, KH Ma’ruf Amin, Ketum PBNU, KH Said Aqil Siroj, Waketum PBNU, KH Slamet Effendy Yusuf, dan Sekjen PBNU, H A Helmy Faishal Zaini.<>
“Susunan pengurus resmi PBNU ini dibentuk berdasarkan keputusan formatur dengan berusaha memadukan tokoh-tokoh NU di berbagai daerah dan generasi muda, baik secara kultural maupun struktural,” ujar Kiai Said Aqil dihadapan para wartawan dari berbagai media.
Berikut ini susunan lengkap pengurus PBNU masa khidmat 2015-2020 yang terdiri dari Mustasyar (Dewan Penasehat), Pengurus Harian Syuriyah, A’wan (Dewan Pakar), dan Pengurus Harian Tanfidziyah:

MUSTASYAR
K.H. Maemun Zubair
Dr. K.H. Ahmad Mustofa Bisri
K.H. Nawawi Abdul Jalil
K.H. Abdul Muchit Muzadi
Prof. Dr. K.H. M. Tholhah Hasan
K.H. Dimyati Rois
K.H. Makhtum Hannan
K.H. Muhtadi Dimyathi
AGH Sanusi Baco
TGH Turmudzi Badruddin (NTB)
K.H. Zaenuddin Djazuli
K.H. Abdurrahman Musthafa (NTT)
K.H. M. Anwar Manshur
K.H. Habib Luthfi bin Yahya
K.H. Sya’roni Ahmadi
K.H. Ahmad Syatibi
K.H. Syukri Unus
Dr. H. M. Jusuf Kalla
Prof. Dr. Chotibul Umam
Prof. Dr. Tengku H. Muslim Ibrahim
K.H. Hasbullah Badawi
K.H. Hasyim Wahid
K.H. Thohir Syarqawi Pinrang
K.H. Hamdan Kholid
K.H. Saifuddin Amsir
K.H. Zubair Muntashor
K.H. Ahmad Basyir
K.H. Ahmad Shodiq
K.H. Mahfud Ridwan
Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, MA
Prof. Dr. H. Machasin, MA
K.H. Adib Rofiuddin Izza
Habib Zein bin Smith
Dr. Ir. H. Awang Faroeq Ishaq

PENGURUS HARIAN SYURIYAH
Rais Aam  : Dr. K.H. Ma’ruf Amin
Wakil Rais Aam : K.H. Miftahul Akhyar
Rais : K.H. Mas Subadar
Rais : K.H. Nurul Huda Djazuli
Rais : K.H. Masdar Farid Mas’udi, M.A.
Rais : K.H. Ahmad Ishomuddin, M.Ag.
Rais : K.H. AR Ibnu Ubaidillah Syatori
Rais : K.H. Dimyati Romli
Rais : K.H. Abdullah Kafabihi Mahrus
Rais : K.H. Khalilurrahman
Rais : K.H. Syarifudin Abdul Ghani
Rais : K.H. Ali Akbar Marbun
Rais : K.H. Subhan Makmun
Rais : K.H. M. Mustofa Aqil Siroj
Rais : K.H. Cholil As’ad Samsul Arifin
Rais : K.H. Idris Hamid
Rais : K.H. Akhmad Said Asrori
Rais : K.H. Abdul Hakim
Rais : Dr. K.H. Zakki Mubarok
Rais : Prof. Dr. Maskuri Abdillah
Rais : K.H. Najib Abdul Qadir

Katib Aam : K.H. Yahya Cholil Staquf
Katib  : K.H. Mujib Qulyubi
Katib  : Drs. K.H. Shalahuddin al-Ayyubi, M.Si
Katib  : Dr. K.H. Abdul Ghafur Maemun
Katib  : K.H. Zulfa Mustahafa
Katib  : Dr. H. Asrorun Niam Shaleh
Katib  : K.H. Acep Adang Ruchiyat
Katib  : K.H. Lukman Hakim Haris
Katib  : K.H. Taufiqurrahman Yasin
Katib  : K.H. Abdussalam Shohib
Katib  : K.H. Zamzami Amin
Katib  : Dr. H. Sa’dullah Affandy


A’WAN
K.H. Abun Bunyamin Ruchiat
Drs. K.H. Cholid Mawardi
K.H. TK Bagindo M Letter
Prof. Dr. H. M. Ridlwan Lubis
K.H. Mukhtar Royani
K.H. Abdullah Syarwani, S.H.
K.H. Eep Nuruddin, M.Pdi.
Drs. K.H. Nuruddin Abdurrahman, S.H.
K.H. Ulinnuha Arwani
K.H. Abdul Aziz Khayr Afandi
H. Fauzi Nur
Dr. K.H. Hilmi Muhammadiyah, M.Si
K.H. Maulana Kamal Yusuf
K.H. Ahmad Bagja
KH. Muadz Thohir
K.H. Maimun Ali
H. Imam Mudzakir
H. Ahmad Ridlwan
Drs. H. Taher Hasan
Dra. Hj. Sinta Nuriyah, M.Hum
Dra. Hj. Mahfudhoh Ali Ubaid
Ny. Hj. Nafisah Sahal Mahfudh
Prof. Dr. Hj. Chuzaimah T. Yanggo
Dr. Hj. Faizah Ali Sibromalisi, M.A.
Prof. Dr. Hj. Ibtisyaroh, S.H., M.M.
Dr. Hj. Sri Mulyati

PENGURUS HARIAN TANFIDZIYAH
Ketua Umum : Prof. Dr. K.H. Said Aqil Siroj, M.A.
Wakil Ketua Umum : Drs. H. Slamet Effendy Yusuf, M.Si.
Ketua :
Drs. H. Saifullah Yusuf
Dr. H. Marsudi Syuhud
Prof. Dr. M. Nuh, DEA
Prof. Dr. Ir. Mochammad Maksum Machfoedz, M.Sc.
Drs. K.H. Abbas Muin, Lc
Drs. H. M. Imam Aziz
Drs. H. Farid Wajdi, M.Pd
Dr. H. Muh. Salim Al-Jufri, M.Sos.I
K.H. Hasib Wahab
Dr. H. Hanief Saha Ghafur
K.H. Abdul Manan Ghani
K.H. Aizzuddin Abdurrahman, S.H.
H. Nusron Wahid, S.E., M.SE
Dr. H. Eman Suryaman
Robikin Emhas, SH, M.H
Ir. H. M. Iqbal Sullam
H. M. Sulton Fatoni, M.Si.
Sekretaris Jenderal  : Dr (HC). Ir. H. A. Helmy Faishal Zaini

Wakil Sekretaris Jenderal :
H. Andi Najmi Fuaidi
dr. H. Syahrizal Syarif, MPH., Ph.D
Drs. H. Masduki Baidlowi
Drs. H. Abdul Mun’im DZ
Ishfah Abidal Aziz, SHI
H. Imam Pituduh, SH., MH.
Ir. Suwadi D. Pranoto
H. Ulil A. Hadrawi, M.Hum
H. Muhammad Said Aqil
Sultonul Huda, M.Si.
Dr. Aqil Irham
Heri Haryanto

Bendahara Umum : Dr.–Ing H. Bina Suhendra
Bendahara :
H. Abidin (Partai GERINDRA)
H. Bayu Priawan Joko Sutono, S.E., M.BM
H. Raja Sapta Ervian, SH., M.Hum.
H. Nurhin
H. Hafidz Taftazani
Umarsyah HS
N.M. Dipo Nusantara Pua Upa
(Fathoni)
Inilah Susunan Lengkap Pengurus PBNU 2015-2020
Sumber Berita : http://www.nu.or.id/post/read/61738/inilah-susunan-lengkap-pengurus-pbnu-2015-2020

Inilah Penjelasan Kiai Said soal Reposisi Kepengurusan PBNU

Senin, 31 Oktober 2016 18:19
Jakarta, NU Online
Baru-baru ini, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mengeluarkan surat keputusan (SK) baru tentang reposisi beberapa pengurus PBNU. Yang menjadi sorotan publik salah satunya adalah tidak adanya nama mantan ketua umum GP Ansor Nusron Wahid yang sebelumnya berposisi sebagai salah satu ketua.
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menjelaskan, Nusron tidak masuk dalam jajaran pengurus harian karena posisinya sebagai ketua pemenangan pemilu Golkar, bukan karena sebab lain. Reposisi Nusron, sama sekali tidak ada kaitannya dengan komentarnya dalam diskusi di Indonesia Lawyers Club (ILC) yang menuai kontraversi. 
“Sebenarnya, Mas Nusron mengundurkan diri dan itu sebelum terjadi diskusi di ILC, yaitu setelah dia menjadi salah satu ketua Golkar. Dan dia secara legowo, tidak ikut di kepengurusan PBNU,” katanya kepada NU Online. di gedung PBNU baru-baru ini.
Selanjutnya, posisi yang ditinggalkan Nusron diisi oleh Umarsyah yang sebelumnya sebagai salah satu wakil bendahara. Posisi wakil bendaharan yang ditinggalkan Umarsyah lalu diisi oleh Harvick Hasnul Qolbi yang sebelumnya adalah Ketua Lembaga Perekonomian NU.
Posisi Lembaga Perekonomian NU, diisi oleh H Abidin yang sebelumnya menjabat sebagai salah satu wakil bendahara. Ia harus berpindah posisi karena menjadi ketua Gerindra Kalimantan Selatan.
“Juri Ardiantoro, sebelumnya ketua Lembaga Ta’lief wan Nasr (LTNNU) (Badan Komunikasi dan Informasi PBNU). Karena dia menjadi ketua KPU, sedangkan KPU itu lembaga tinggi negara, maka kita masukkan ke jajaran ketua. Kita hormati posisi dia sebagai ketua KPU Pusat,” tandas Kiai Said. (Mukafi Niam) 
Inilah Penjelasan Kiai Said soal Reposisi Kepengurusan PBNU
Sumber Berita : http://www.nu.or.id/post/read/72564/inilah-penjelasan-kiai-said-soal-reposisi-kepengurusan-pbnu 


Re-Post by http://migoberita.blogspot.co.id/ Sabtu/27012018/13.40Wita/Bjm
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya