» » » » » » Haul Guru Sekumpul ke-13 menampilkan wajah Islam yang Membumi dan Mudah dipahami

Haul Guru Sekumpul ke-13 menampilkan wajah Islam yang Membumi dan Mudah dipahami

Penulis By on Senin, 26 Maret 2018 | No comments

Mereka yang Rela Bertugas Untuk Haul Guru Sekumpul

Bukti Terima Kasih Para Murid

PROKAL.CO, Angka relawan Haul Guru Sekumpul Ke-13 bikin geleng-geleng kepala. Jika ditotal, jumlahnya mencapai 10.830 petugas. Tanpa dibayar sepeser uang, mereka turun tangan. Membuktikan rasa terima kasih murid kepada Sang Guru.
DONNY MUSLIM, MARTAPURA
Langit kawasan Sekumpul, Martapura mulai temaram. Jarum pendek jam tangan penulis menunjukkan pukul enam. Menjelang salat magrib, tiga belas pemuda asal Kota Banjarmasin baru saja selesai kalut. Mengurus ledakan jemaah haul Guru Sekumpul yang mulai mengular, kemarin (25/3) petang.
"Tak biasanya kayak gini. Haul tahun ini diprediksi pesertanya jutaan orang," kata Gusti Muhammad Amin Gazali. Lelaki ceking berusia 25 tahun ini berasal dari pengurus Majelis Taklim Ar-Ridho Benua Anyar, Kota Banjarmasin. Memutuskan tak menjadi peserta haul, Gusti mengajak dua belas temannya untuk ikut turun tangan. Menjadi relawan haul Sang Guru yang sudah menginjak tahun ke-13.
Penulis menemui rombongan relawan Ar-Ridho di sudut Jalan Pendidikan, Martapura. Para relawan tampil percaya diri dengan baju seragam petugas haul berwarna biru pirus bercampur warna hitam pada bagian lengan.


Dalam pelaksanaan haul, Gusti mengatakan para relawan harus siap-siap dicekoki aktivitas padat. Dari melakukan pengamanan kantung parkir jemaah, memastikan lalu lintas haul rapi, hingga ikut turun membantu dapur haul. "Dari tiga tugas utama relawan, 13 orang dari Majelis Taklim Ar-Ridho dibagi-bagi. Kami menginap sehari sebelumnya di Sekumpul untuk memastikan kesiapan haul," ceritanya kepada Radar Banjarmasin.
Dengan angka jutaan jemaah, pekerjaan petugas haul makin berat. Bukannya apa-apa, parkir harus diatur agar tak semrawut. Dari pantauan Radar Banjarmasin, rata-rata jemaah menggunakan motor roda dua menuju Sekumpul. Rekayasa lalu lintas mesti tak bikin bingung jemaah.
Mengapa tertarik untuk menjadi petugas haul? Para relawan rata-rata menjawab tugas yang mereka laksanakan merupakan bukti terima kasih kepada Sang Guru. "Sosok ulama kharismatik. Sudah 13 tahun ditinggal Abah Guru, kami merasa kehilangan," cetus Gusti.
Baginya, Rasa terima kasih jemaah untuk Sang Guru tak berlebihan. Ditambah lagi, Abah Guru sudah mengenalkan wajah Islam yang ramah semasa ia berdakwah. "Ajaran Abah Guru mengenai adab dan akhlak seorang Muslim paling saya suka," ujarnya.
Walhasil, berjasa sudah menampilkan wajah Islam yang membumi dan mudah dipahami, wajar saja jika jemaah yang datang mencapai angka jutaan. Begitu pula dengan relawan, data dari Panitia Haul Ke-13 angkanya bikin geleng-geleng kepala: 10.830 petugas. "Tak ada bayaran. Ini murni untuk membantu haul guru," tuntasny. (ay/ran)

TERIMA KASIH GURU: Para relawan dari Majelis Taklim Ar-Ridho, Benua Anyar, Kota Banjarmasin. Berjumlah 13 orang, mereka datang untuk membantu pelaksanaan Haul Ke-13 KH. Muhammad Zaini Abdul Ghani atau Guru Sekumpul.
Sumber Berita : http://kalsel.prokal.co/read/news/14343-mereka-yang-rela-bertugas-untuk-haul-guru-sekumpul.html

Siapa Guru Sekumpul Hingga Haulnya Didatangi Jokowi?

Jokowi menghadari Haul ke-13 ulama kharismatik Guru Sekumpul.
REPUBLIKA.CO.ID, BANJAR -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengawali kunjungan kerjanya ke Provinsi Kalimantan Selatan dengan menghadiri acara Haul ke-13 ulama kharismatik Muhammad Zaini bin Abdul Ghani al-Banjari atau yang juga dikenal dengan sebutan Guru Sekumpul. Acara tersebut berlangsung di Mushala Ar-Raudhah, Kelurahan Sekumpul, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar, Ahad (25/3).
Presiden yang berangkat dari hotel pukul 17.10 WITA tiba di Jalan Ahmad Yani sekitar pukul 17.40 WITA. Selanjutnya, Jokowi berjalan kaki sekitar satu kilometer menuju Mushala Ar-Raudhah, yang dijadikan tempat pengajian oleh Guru Sekumpul.
Jalan menuju Mushala Ar-Raudhah ini tampak dipadati masyarakat yang datang dari berbagai daerah untuk menghadiri haul tersebut. Jumlah yang hadir diperkirakan  mencapai 1,2 juta orang.
Setibanya di Mushala Ar-Raudhah sekitar pukul 18.00 WITA, Presiden bersama jamaah lainnya menantikan azan Maghrib. Setelah shalat Maghrib berjamaah yang dipimpin oleh Ustaz H Sa'dudin, acara haul kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Alquran. Acara dilanjutkan dengan pembacaan maulid, yasin, dan tahlil. Selepas itu pembacaan doa dan kemudian ditutup dengan shalat Isya berjamaah.

Lantas siapa itu Muhammad Zaini bin Abdul Ghani al-Banjari?
Berdasarkan data yang dihimpun Republika, Muhammad Zaini semasa hidupanya dikenal sebagai ulama dan tokoh yang sangat kharismatik serta populer di Kalimantan, khususnya di Provinsi Kalimantan Selatan. Ia lahir di Tunggul Irang, Martapura, 11 Februari 1942 dan meninggal di Martapura, 10 Agustus 2005 pada umur 63 tahun.
Semasa hidupnya Guru Sekumpul juga menulis banyak karya tulis. Beberapa karyanya yang terkenal antara lain Risalah Mubarakah, Manaqib Asy-Syekh As-Sayyid Muhammad bin Abdul Karim Al-Qadiri Al-Hasani As-Samman Al-Madani, Ar-Risalatun Nuraniyah fi Syarhit Tawassulatis Sammaniyah, dan Nubdzatun fi Manaqibil Imamil Masyhur bil Ustadzil azham Muhammad bin Ali Baalawy.
Dia memiliki dua orang putra, yaitu Muhammad Amin Badali yang lahir pada 6 Januari 1995 dan Ahmad Hafi Badali yang lahir pada 19 Maret 1996. Keduanya pun tampak hadir dalam acara Haul ke-13 sang ayah.

Salah satu peserta majelis, Muhammad Yusi, mengatakan bahwa dia sudah sering menghadiri haul Guru Sekumpul. Hal ini tidak terlepas karena Yusi kerap mengikuti agenda Guru Sekumpul dan mendengarkan ceramahnya yang menyejukkan.
"Dia mengajarkan tentang makna Islam dengan cara yang menyenangkan dan menyejukkan. Tidak seperti sekarang yang banyak terlalu menggebu-gebu gitu," kata Yusi ketika ditemui sebelum pelaksanaan haul, Ahad (25/3).
Menurut Yusi, dengan tata cara ceramah yang santun membuat jamaah lebih bisa menerima ilmu yang diberikan untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sopan santun yang ditampilkan Guru Sekumpul membuat dia selalu dikenang para jamaahnya.
Hal senada disampaikan Mansyur. Pria 44 tahun ini juga bukan hanya sekali datang ke haul Guru Sekumpul. Bahkan dia sering datang bersama keluarga, saudara, dan rekan sejawat.
Meski harus berdesak-desakan, Mansyur menyebut hal tersebut tak masalah dan sudah menjadi hal lumrah ketika hadir dalam haul Guru Sekumpul. "Beliu (Guru Sekumpul) sudah seperti milik seluruh warga Banjarmasin. Sikap santun ini yang membuat kita ingat," ujarnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Haul ke-13 ulama karismatik asal Martapura, Kyai Haji Muhammad Zaini Bin Abdul Ghani atau biasa masyarakat sekitar memanggil Abah Guru Sekumpul di Kelurahan Sekumpul, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Haul ke-13 ulama karismatik asal Martapura, Kyai Haji Muhammad Zaini Bin Abdul Ghani atau biasa masyarakat sekitar memanggil Abah Guru Sekumpul di Kelurahan Sekumpul, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
Foto: Biro Pers Istana
photo
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Haul ke-13 Abah Guru Sekumpul. (biro pers istana)
photo
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Haul ke-13 Abah Guru Sekumpul. (biro pers istana)
Sumber Berita : http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/18/03/26/p65ss6428-siapa-itu-guru-sekumpul-hingga-didatangi-presiden-jokowi

Re-Post by http://migoberita.blogspot.co.id/ Selasa/27032018/10.14Wita/Bjm 
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya