» » » » » » » » Lagi, Opini dan Fakta tentang partai PKS yang "dilawan" Mahfud MD dan Komentar beliau tentang Amien Rais

Lagi, Opini dan Fakta tentang partai PKS yang "dilawan" Mahfud MD dan Komentar beliau tentang Amien Rais

Penulis By on Senin, 04 Juni 2018 | No comments

Kader PKS Ketakutan dan Minta Maaf ke Mahfud MD

Ada yang bilang, kader PKS adalah cerminan kader yang paling tidak tahu malu. LHI terbukti korupsi pun, mereka tidak mau menerimanya sebagai kenyataan. Bahkan KPK yang mau mereka bubarkan karena ketua umumnya tertangkap korupsi. Meskipun sudah divonis penjara, macam-macam narasi dan alasan yang mereka lancarkan di sosial media, mulai dari membawa nama Allah, sampai membuat kambing hitam bernama zionis dan israel.
Tapi bagi saya, kader PKS itu sebenarnya penakut. Dalam lingkup partai, jika dilakukan survey, maka kader paling mudah dipengaruhi adalah kader PKS. Mereka ini mudah saja digiring ke kanan dan ke kiri. Mungkin inilah kenapa kader-kader mereka begitu militan membuat cerita-cerita lucu yang membuat haru dan onta-onta menangis sedih? Karena itu semua dapat mempengaruhi dan menyatukan mereka.


Bahwa selama ini terlihat militan dan garang, ya karena belum berhadapan dengan orang yang mau melawan. Dalam strategi komunikasi dan peperangan, target yang kemungkinan tidak akan melawan atau menyerang balik adalah sasaran paling nyaman disudutkan dan difitnah macam-macam. 

Namun belakangan ini nampaknya kader PKS salah sasaran. Mereka menyasar Mafhud MD yang merupakan mantan ketua MK dan juga pernah sebagai anggota DPR. Kader PKS menyerang orang yang di satu sisi punya pengetahuan yang sangat akurat, dan di sisi lain memiliki jiwa petarung; siap berhadapan dengan siapa saja.
Mahfud MD dipermasalahkan karena posisinya saat ini sebagai anggota BPIP mendapat hak keuangan senilai 100 juta rupiah. Termasuk asuransi dan biaya operasional lainnya.
Mendapat tuduhan macam-macam, ceriwis dan nangis kurma, Mahfud pun memberi peringatan pertama. Beliau membuka sedikit pengalaman, bahwa dirinya dulu pernah menjadi anggota DPR dan mengembalikan uang 160 juta rupiah ke negara. Mengapa dikembalikan? Karena Mahfud merasa tidak perlu uang itu. Uang tersebut didapat setelah dirinya membahas UU dengan Kemenkumham.
Yang artinya, publik dapat menilai bahwa jika satu UU saja bisa mendapat segitu banyaknya, apalagi kalau dikalikan 10 UU atau 10 rapat? Sehingga masyarakat paham bahwa pendapatan 100 juta sebulan, terhitung untuk asuransi dan operasional adalah angka wajar untuk banyak orang. Malah tergolong sangat kecil untuk jabatan strategis nasional seperti Mahfud MD.
Mahfud memang tak menyebut secara gamblang berapa pendapatan anggota DPR setiap bulannya, beliau hanya memberi gambaran dan meminta wartawan untuk menanyakannya ke anggota DPR. Supaya mereka tahu bahwa Mahfud MD pantang disenggol dan dibelokkan untuk urusan yang sebenarnya banyak orang tahu.
Pendapatan 100 juta sebulan memang terdengar luar biasa besar, jika yang mendengar adalah masyarakat kelas menengah bawah dengan gaji setara UMR. Namun bagi kelompok menengah atas, yang menduduki posisi komisaris atau direktur sebuah perusahaan, maka pendapatan 100 juta bisa dibilang biasa saja, bahkan cukup kecil bagi mereka.


Melihat gelagat dan adanya niat melakukan propaganda ala PKS, maka Mahfud pun membalasnya dengan dua pernyataan sangat menohok. PKS telah melahirkan 2 koruptor besar dan anggota pendapatan anggota DPR lebih besar dari dirinya, apalagi ketua-ketuanya, tanyakan saja ke Hidayat Nurwahid.
Untungnya Mahfud paham etika, sehingga dia tidak membongkar semuanya. Pernyataan telaknya pun hanya sebagai peringatan. Maksudnya, kalau PKS tidak berhenti memainkan isu soal gajinya, maka Mahfud akan buat pernyataan lebih menyakitkan lagi.
Terbukti kader PKS yang sebelumnya meledek Mahfud kemudian ketakutan dan meminta maaf. Dan Mahfud dengan elegan menyerahkan nama kader PKS yang meledeknya dengan meme bertuliskan “Saya Pancasila, Saya 100 juta.”
Mahfud dengan kebesaran hatinya tak mau menyebut nama kader PKS yang menyerangnya. Mungkin kasihan, mungkin juga tidak tega. Sebab kalau Mahfud membuka namanya ke publik, yang bersangkutan bisa menjadi bulan-bulanan netizen, tidak bisa tidur siang malam. Haha
Saya rasa ini adalah peringatan yang sangat telak bagi kader PKS untuk berhenti membodoh-bodohi masyarakat. Karena kalian tidak tahu kapan bakal berhadapan dengan orang-orang sekelas Mahfud. Beruntung Mahfud cukup berbesar hati dan tulus memaafkan kelakuan kader PKS, andai saya di posisi beliau, bakal saya habisi PKS sampai ke akar-akarnya. Buat malu dan bongkar semua kasus-kasusnya. Supaya PKS semakin gurem.
Salam surga dari cucu Nabi.
Kader PKS Ketakutan dan Minta Maaf ke Mahfud MD

Mahfud MD: Kalau Jokowi Tak Turun, Berarti Amien Tak Diridhoi Allah

Pernyataan Amien Rais yang mengatakan bahwa Presiden Jokowi akan dilengserkan Allah tersebut menuai kontroversi. Karena menurut sebagian masyarakat Amien Rais telah memperalat Tuhan untuk tujuan politik.
Memang kita juga heran kepada Amien Rais ini. Kenapa selalu menyertakan Tuhan dalam setiap pernyataan politiknya. Kita masih ingat ketika Amien Rais mengatakan bahwa PAN, PKS dan Gerindra adalah partai Allah sedangkan yang di luar dari itu adalah partai setan. Kontan pernyataan Amien ini menjadi kontroversi. Partai-partai yang di luar dari partai yang disebutkan Amien merasa tersinggung. Mereka tidak terima dianggap sebagai partai setan.


Memang akhir-akhir ini tokoh yang dianggap sebagai pahlawan reformasi itu selalu membuat pernyataan-pernyataan kontroversi. Pernyataannya selalu tanpa dasar menyalahkan pemerintah atau Presiden Jokowi. Seharusnya sebagai seorang yang ditokohkan, apalagi dianggap sebagai pahlawan reformasi, dirinya harus menjaga sopan santun dan tata krama. Tepati kenyataannya Amien Rais tidak menjaga lisannya. Selalu mengumbar kebencian kepada orang-orang yang berseberangan dengan dirinya. Merasa dirinya paling benar. Dan pongah.
Tak lama ini, Amien Rais juga menyindir tim BPIP yang menerima gaji sebesar seratus juta per bulan. Amien Rais mengatakan bahwa hanya ongkang-ongkang kaki saja bisa dapat seratus juta satu bulan. Sungguh enaknya. Pernyataan ini langsung dibantah oleh anggota tim BPIP Mahfud MD. Menurut Mahfud MD mereka tak hanya ongkang-ongkang kaki seperti yang dituduhkan oleh Amien Rais. Lalu Mahfud MD juga membeberkan hasil kerja mereka. Bahkan menurut Mahfud MD mereka sampai saat ini belum menerima gaji, meski sudah setahun ditunjuk oleh Presiden Jokowi.
Memang kita tahu sepertinya Amien Rais asal tuduh saja. Selalu menyalah-nyalahkan Presiden Jokowi. Di mata Amien Rais, Presiden Jokowi itu tak ada baik-baiknya. Meski pun Presiden Jokowi telah bekerja keras membangun Indonesia. Kita tidak tahu kenapa Amien bisa begitu. Apakah Amien Rais mempunyai hasrat untuk dapat memimpin Indonesia? Mau menjadi Presiden? Hanya dirinya sendiri yang tahu. Tetapi geragatnya memang terlihat ambisi Amien Rais ingin menjadi RI1. Makanya dia mulai caper.
Setelah ceramahnya di Balai Kota yang menuding elektabilitas Jokowi terjun bebas, sambil menunjuk foto Presiden Jokowi. Tapi baru-baru kembali Amien Rais menunjuk foto Presiden Jokowi sambil mengatakan bahwa Presiden Jokowi akan dilengserkan Allah karena tidak amanah. Bahkan Amien Rais sudah yakin bahwa Allah akan melengserkan Jokowi, dan tak akan terpilih lagi.
Tetapi pernyataan Amien Rais justru menurut Mahfud MD tidak etis dan akan berbalik kepada Amien Rais sendiri. Kalau Jokowi terpilih kembali menjadi Presiden RI untuk yang kedua kali, bukankah Amien Rais sendiri yang tidak diridhoi Allah?
"Kalau nanti Pak Jokowi tidak turun, ini berarti kan Pak Amien yang tak dipercaya Allah. Ya kan, kalau ini (Jokowi) tidak turun maksud saya omongan Amien ini tak diridhoi Allah. Ini kan bahaya bagi Pak Amien sendiri," kata Mahfud. 
Memang benar apa yang dikatakan oleh Mahfud MD. Tidak seharusnya Amien Rais membuat pernyataan seperti itu. Membawa-bawa nama Tuhan. Seakan-akan sudah pasti Tuhan akan melengserkan Jokowi dari kursi Presiden. Seakan-akan Tuhan sudah ada di pihak Amien Rais. Dan Amien Rais sudah yakin seratus persen bahwa Allah akan melengserkan Jokowi.
Tapi apakah kita layak mendahului kehendak Tuhan? Karena kehendak Tuhan hanya Tuhan sendiri yang tahu. Jadi kita tidak boleh mendahului apa yang telah dirancang oleh Tuhan. Dan kita tidak boleh memastikan sesuatu yang belum benar-benar terjadi. Dan kita juga tidak boleh memaksakan kehendak kita kepada Tuhan. Seakan-akan Tuhan itu adalah pembantu kita yang dapat kita suruh-suruh sesuai dengan kehendak kita sendiri.
Benar kata Mahfud MD, bagaimana kalau Jokowi justru kembali terpilih lagi menjadi Presiden? Bukankah itu berarti Amien Rais sendiri yang tidak diridhoi Allah? Kalau itu sampai terjadi, bukankah justru akan mencemarkan nama baik Amien Rais itu sendiri? Orang-orang akan beranggapan bahwa Amien Rais tidak beriman. Bahkan doanya pun tidak didengarkan oleh Tuhan. Kalau sudah begitu masihkah ada yang percaya kepada dirinya? Saya rasa tak ada. Karena Amien Rais sudah menjadi seorang pecundang.
Mahfud MD: Kalau Jokowi Tak Turun, Berarti Amien Tak Diridhoi Allah

Jelas Yah!!! PKS Minta Maaf Ke Mahfud MD, Kegaduhan Lenyap

Tidak ada angin tidak ada hujan, kegaduhan tiba-tiba muncul soal gaji anggota dewan BPIP. Dengan begitu cepat nyinyiran, hinaan dan cacian diarahkan ke anggota dewan BPIP setelah Kemenkeu mengeluarkan besaran gaji anggota dewan BPIP. Entah Siapa yang memulai, entah siapa yang mengamplifikasi isu tersebut, kita tidak tahu.
Beragam tanggapan bermunculan mulai dari media sosial sampai media cetak. Tak ketinggalan para politisi senior semacam Fadli Zon, Amien Rais, dan politisi lainnya. Isu ini mengakibatkan kantor salah satu media cetak digeruduk kader PDIP dengan alasan penghinaan dan fitnah keji terhadap Megawati sebagai ketua umum, pada salah satu halaman utama terbitan media cetak tersebut. Selain Megawati, Mahfud MD juga mendapat serangan keji dari pihak-pihak tertentu.


Tak terima disindir kader PKS soal gaji anggota dewan BPIP melalui meme yang tidak sopan, yang dikirim melalui jejaring oleh orang yang sering datang untuk berdiskusi, Mahfud MD memberikan klarifikasi dan sekaligus membeberkan kebusukan PKS. Mahfud mengingatkan PKS agar tidak bermain-main apalagi sudah mulai bertindak kurang ajar. Mahfud MD juga membandingkan gaji kader PKS di DPR dan MPR yang jauh lebih besar dari gaji BPIP.
Untuk menambah bungkaman Mahfud terhadap PKS, ia mengingatkan bahwa PKS sudah sukses melahirkan dua koruptor besar yang sudah masuk bui dan masih banyak lagi yang masih dalam proses KPK.
Palu godam Mahfud berhasil memaksa PKS melalui ketuanya meminta maaf kepada Mahfud MD atas perlakuan kurang ajar kadernya tersebut. Tentu palu godam Mahfud MD akan sangat menghancurkan kredibilitas politik PKS sebagai partai berbasis Islam dan terkenal dengan jargon partai dakwahnya.
Pada saat yang sama Mahfud MD juga menanggapi nyinyiran para politisi lainnya seperti Fadli Zon soal besaran gaji anggota DPR apalagi ketuanya, serta Amien Rais terkait pernyataannya yang menyerang Jokowi.
Tadaaa….!!! Tak perlu butuh waktu lama, isu-isu negatif baik terkait gaji anggota dewan BPIP maupun komentar Amien Rais lenyap dari peredaran. Media sosial sepi dari nyinyiran dan fitnahan terkait isu itu. Entah kenapa kita juga tidak tahu pasti.
Yang pasti lenyapnya isu itu pasti terkait dengan palu godam Mahfud MD dan permintaan maaf PKS. Tidak bisa dihindari bahwa maraknya isu BPIP di media sosial, media cetak dan televisi merupakan sokongan dari PKS dan partai oposisi. Buktinya setelah PKS minta maaf kepada Mahfud MD, isu lenyap. Maka mau tidak mau, PKS dan partai oposisilah penyebab kegaduhan terkait BPIP. Ya memang biasanya juga seperti itu sih.
Lagi-lagi, isu ini bukan soal kepedulian partai teradap masyarakat atau negara. Isu ini murni politik. Isu besaran gaji BPIP dijadikan alat untuk menyerang pemerintah, dan terutama Megawati. Sebab anggota dewan BPIP lainnya tidak ada serangan membabi-buta. Tujuan mereka hanya satu, untuk menjatuhkan kredibilitas pemerintahan dan partai pendukungnya.
Mereka tidak menyangka Mahfud MD akan menghantam mereka sedemikian kerasnya. Sebab mereka tidak sedang menyerang anggota dewan lainnya, melainkan pemerintah dan khususnya Megawati. Mereka tidak menyangka bahwa ada kader PKS yang salah langkah. Misi mereka gagal.


Mahfud MD bukanlah tokoh biasa. Pengalaman, profesionalitas, integritas, dan komitmen Mahfud MD terhadap Pancasila dan Indonesia tidak perlu diragukan lagi. Pilihan politiknya tidak lalu membuatnya mengorbankan komitmennya terhadap Pancasila dan Indonesia. Ia juga termasuk tokoh Islam yang dihormati di negeri ini. Sering kali pernyataannya tidak cukup diperhatikan hanya dari segi kenegarawanan, tetapi juga dari segi keislaman dan hukum. Main-main soal isu dan fitnah ke Mahfud MD sama saja dengan mempermalukan diri sendiri.
Sementara itu, strategi politik pemerintah pantas diapresiasi dengan menggandeng tokoh-tokoh politik berpengaruh dan berkualitas serta punya integritas untuk menjadi anggota dewan BPIP. Pemerintah sadar bahwa BPIP membutuhkan orang-orang yang kenegarawanannya tidak perlu dipertanyakan lagi. Karena memang BPIP bukan program main-main.
Sayangnya, banyak kalangan mempertanyakan adanya BPIP bukan karena mereka tidak menyetujuinya melainkan karena mereka tidak sedang berkuasa atau karena mereka tidak ada di dalamnya. Coba saja kalau Amien Rais dimasukkan ke dalam BPIP, niscaya kelompoknya akan diam seribu Bahasa. Tetapi pemerintah tidak mau mempertaruhkan BPIP di tangan orang-orang yang mendukung HTI dan terkenal mempraktikkan politik liar tak terkendali.
Nah.. jadi fix yah. Siapa dalang kegaduhan di negeri ini dan siapa yang perlu dipercayai. Seperti kata orang bijak, ‘sepandai-pandainya PKS memainkan isu, suatu saat akan kena batunya juga’ atau ‘selicik-liciknya PKS bersembunyi di belakang ayat, suatu saat sikap iblisnya akan terbongkar juga’ atau ‘sesuci-sucinya PKS dengan jargon dakwah, suatu saat sifat tukang fitnahnya terkuak juga’ atau mau tambah lagi? Silakan!!!
Jelas Yah!!! PKS Minta Maaf Ke Mahfud MD, Kegaduhan Lenyap
Sumber Berita :  https://seword.com/politik/jelas-yah-pks-minta-maaf-ke-mahfud-md-kegaduhan-lenyap-SkkBE-yg7

Inilah 2 Koruptor Besar PKS yang Disebut Mahfud MD

Publik sedang dihebohkan oleh pernyataan Mahfud MD yang begitu khas, telak, jelas dan menohok. “PKS telah melahirkan dua koruptor besar.” Semua orang mendadak bungkam tak berani menjawab. PKS yang dulu dikenal sangar dan siap perang dengan siapa saja, bahkan tak takut berhadapan dengan KPK, kini nampak senyap dan sepi. Sehingga pernyataan Mahfud terdengar begitu agung tak terbantahkan.
Apakah karena Mahfud adalah orang Madura yang nyalinya lebih besar? 
Ataukah karena Mahfud adalah profesor beneran yang tak akan mundur jika ditantang berdebat? 
Atau karena Mahfud benar-benar tau kebusukan-kebusukan PKS sehingga partai tersebut bungkam dan tak berani melawan? Sebab kalau melawan, maka Mahfud bisa berkomentar jauh lebih telak lagi.


Apapun alasannya, biarlah itu menjadi urusan PKS. Setahu saya, partai yang sedang anjlok-anjloknya pasca ditangkapnya sang ketua umum LHI, sampai saat ini masih dalam kondisi sangat kritis. Terlebih partai tersebut baru saja kalah melawan seorang Fahri Hamzah. iya, satu partai lengkap dengan dewan syuro dan kader-kader dan murobbinya, kalah oleh satu orang Fahri Hamzah. Haha sangat tak punya wibawa.
Tapi saya jadi tertarik untuk berpikir dan menganalisis siapa 2 orang koruptor besar yang dimaksud Mahfud? Dan setelah shalat jumat ini saya baru sadar, rupanya memang ada dua koruptor besar yang sangat tega, tidak punya hati. Mereka adalah LHI dan Gatot Pujo Nugroho.
LHI ditangkap KPK saat masih menjabat sebagai ketua umum PKS. 
Dia kemudian divonis 16 tahun penjara. Namun karena merasa keberatan dan mengajukan banding, LHI malah diperberat hukumannya menjadi 18 tahun penjara dan dicabut hak politiknya. Entah kebetulan atau tidak, pimpinan PKS ini apes karena harus berhadapan dengan ketua majelis hakim yang sekampung dengan Mahfud MD.
Lalu mengapa LHI disebut sebagai koruptor besar? Bukankah ada yang lebih besar? Malah kalau kita membaca pembelaan kader-kader unyu PKS, LHI tidak merugikan negara, tidak ada APBN atau APBD yang diambil. Tapi mengapa kemudian disebut koruptor besar?
Koruptor itu bukan sekedar yang mengambil APBN atau APBD, tetapi juga yang menerima suap dan menggunakan jabatannya untuk kepentingan penyuap. Contoh koruptor lain yang akhirnya divonis hukuman seumur hidup, nyatanya tak merugikan negara, tidak nyolong APBN atau APBD. Dia hanya menerima suap. Siapa dia? Akil Mukhtar.
Kasus penyuapan memang lebih membahayakan, maka dari itu hukumannya pun pasti jauh lebih berat dari koruptor yang main proyek APBN. Karena kasus suap sulit sekali dilacak, dan pelaku bisa mendapatkan jauh lebih banyak dari yang bisa diungkap dan dibuktikan di persidangan.
Selain itu, LHI masuk dalam koruptor besar sebab dia mempermainkan hajat orang banyak, kebutuhan seluruh masyarakat Indonesia yang jumlahnya jutaan orang. Kuota impor daging sapi. Bahkan setan pun kalau disuruh melakukan korupsi sekeji itu, rasanya tidak akan tega. Ini manusia, pimpinan PKS tega melakukannya.


Harga daging sapi di masa pemerintahan SBY sempat mengalami kenaikan harga yang sangat tidak masuk akal. Bahkan SBY sempat marah-marah kepada menterinya yang dianggap gagal mengendalikan harga daging sapi. Entah kebetulan atau tidak, gejolak harga daging sapi baru ada di pemerintahan SBY periode dua, saat PKS sedang dekat-dekatnya.
Selain LHI, koruptor besar yang disebut Mahfud kemungkinan adalah Gatot Pujo Nugroho. 
Tahun lalu, Gatot sudah divonis 6 tahun penjara. Namun kasusnya masih terus berlanjut hingga sekarang, dan masih menghadirkan Gatot sebagai saksi di beberapa persidangan.  
Ini menunjukkan betapa kasus korupsi di Sumut yang selama ini menjadi basis PKS benar-benar luar biasa terstruktur, sistematis dan massif.
Bayangkan, 38 anggota DPRD kompak jadi tersangka pasca terbongkarnya kasus Gatot sang Gubernur. 38 orang ini merupakan orang-orang yang diduga menerima suap sebanyak 350 juta per orang dari sang Gubernur Sumut. Ini benar-benar contoh korupsi jemaah yang paling memprihatinkan. Sehingga wajar saja kalau Sumut tidak berbenah dan semakin tertinggal, karena dari Gubernur sampai DPRD nya kompak melakukan korupsi. Lalu apa yang bisa diharapkan dari partai penguasa daerah seperti itu?
Dan jangan lupa, kasus korupsi yang menjerat Gatot juga merupakan area yang membutuhkan tingkat ketegaan melebihi hati setan. Yaitu korupsi dana hibah dan bantuan sosial. Kalau korupsi pengadaan kantor atau alquran mungkin tak terlalu menyesakkan, ini dana hibah dan bantuan sosial. Penerimanya jelas adalah orang-orang miskin dan membutuhkan. Dana itu pula yang dikorupsi oleh kader terbaik PKS.
Saya pikir cukup sampai di sini, kalau dilanjutkan saya bisa emosi. Sementara emosi dapat membatalkan puasa. Daripada kita semua emosi gara-gara PKS, mending kita akhiri saja. Nanti setelah buka baru boleh lanjutin, hahaha.
Salam surga dari cucu Nabi.
Inilah 2 Koruptor Besar PKS yang Disebut Mahfud MD

Sadis! Masjid, Kakbah, Hingga Allah Dipolitisasi, Awas Dilaknat Allah!

Politik ibarat permainan teka-teki. Terkadang mudah ditebak, dan terkadang penuh misteri yang jawabannya hanya akan kita ketahui di akhir permainan. Ada pula orang menyebut bahwa politik itu kotor. Aksi tipu-tipu yang kerap dipertontonkan oleh para politikus di gedung DPR yang mewah itu, seakan membenarkan pernyataan itu.
Namun, terlepas dari dunia politik yang jorok itu, politik juga menjadi topik yang teramat seksi untuk dibicarakan. Tak jarang pula dua pihak yang berbeda pandangan, hingga harus beradu jotos untuk mempertahankan pendapatnya. Begitulah politik. Sekalipun politik itu katanya kotor, namun ada banyak orang yang senang bermain di dalam kekotoran itu.
Dari politik kita jadi tahu apa itu pencitraan. Dari politik, kita jadi tahu apa itu kebohongan dan kemunafikan. Dari politik kita jadi tahu apa itu pengibulan. Tetapi, dari politik, kita juga jadi tahu apa itu ketulusan dan keiklhasan, kita juga jadi tahu apa itu kejujuran dan kerelaan berkorban untuk orang banyak. Semuanya tergantung siapa yang berpolitik.
Ada orang terjun ke dunia politik karena memang benar-benar terpanggil untuk memperbaiki nasib orang banyak, karena benar-benar ingin membaktikan dirinya untuk menyejahterakan para kaum papa. Karena salah satu cara tercepat untuk membangun masyarakat adalah lewat panggung politik.
Namun ada pula orang masuk ke panggung politik hanya untuk kepentingan dirinya, keluarga, atau kelompoknya. Mereka rela merogoh kocek dalam-dalam hanya untuk memenuhi ambisinya. Ada pula orang yang memilih keluar dari pekerjaannya, mundur dari jabatannya, hanya karena daya tarik politik yang sangat menggoda selera.
Berbagai kemudahan serta kemewahan yang ditawarkan oleh politik tersebut, membuat orang terkadang kalap, yang cenderung bertindak aneh dan tidak wajar. Segala upaya ditempuh demi menggapai tujuannya. Acap kita menyaksikan seorang calon kepala daerah, atau calon legislatif, melakukan politik uang demi memuaskan nafsu politiknya.
Cara lain adalah dengan mempertopeng agama. Belakangan ini, ada politikus yang kelihatannya suci, yang senantiasa berbicara agama, tetapi pikirannya begitu kotor dan picik. Mereka tidak benar-benar sedang meninggikan nilai-nilai agama. Namun, mereka justru menjual agama untuk memengaruhi mereka yang ilmu agamanya sangat minim.
Agama menjadi topeng politik. Semestinya, politik terpisah dengan agama. Sebagaimana himbauan Presiden Jokowi, supaya jangan mencampur-adukkan agama dengan politik. Namun, hal itu, dibantah oleh Amien Rais. Dia tidak setuju. Dia justru menganjurkan supaya dalam acara-acara keagamaan tetap menyisipkan pembicaraan tentang politik.
Menurutnya agama dan politik tidak terpisahkan. Dalam setiap ceramahnya, tatkala dia diundang untuk menyampaikan tausiyah di masjid-masjid, pembicaraan tentang politik tidak lupa dia sisipkan. Dia berusaha memengaruhi pola pikir para pendengarnya dengan cara pandangnya yang sesat. Tausiyahnya justru didominasi ceramah berbau politik.
Masjid menjadi ajang untuk berpolitik. Masjid dipolitisasi. Masjid menjadi tempat baginya untuk menghujat lawan politiknya. Tidak ada ketakutan dalam dirinya. Tidak ada rasa gentar dalam hatinya. Masjid yang semestinya tempat untuk mendamaikan hati dari segala nafsu dan ambisi dunia, namun Amien Rais justru menjadikannya sebagai sarang cacian.
Suasana damai, sejuk, dan teduh di rumah Allah itu, tetapi oleh tausiyah Amien Rais, berubah menjadi suasana yang penuh dendam, penuh murka, dan penuh kebencian terhadap sesama anak bangsa, kebencian terhadap sesama ciptaan Tuhan. Bukan justru menyampaikan pesan tentang kebenaran dan kesabaran, tapi justru menyebar kebencian.
Allah SWT, juga ikut dipolitisasi oleh Amien Rais. Dia menjadikan Allah yang Mahatinggi itu serendah pikiran kotornya, serendah nafsu politiknya, serendah kebenciannya terhadap lawan politiknya. Dia seakan-akan memosisikan dirinya sebagai seorang yang sangat dekat dengan Allah, sehingga setiap orang yang tidak sepaham dengannya, disebutnya setan.
Berbeda cara pandang dengan Amien Rais adalah setan. Bagi mereka yang memihak kepadanya adalah kaum Allah. Amien Rais sudah menempatkan dirinya sama dengan Tuhan. Dia dapat menentukan siapa yang akan masuk surga dan siapa yang akan menghuni neraka. Sesungguhnya, masuk surga atau neraka, adalah hak prerogatif Allah.
Begitu pula pernyataan Amien Rais yang menyebut bahwa Jokowi akan segera dilengserkan oleh Allah. Wah, hebat benar Amien Rais ini. Allah yang mana sebenarnya yang dimaksudkan oleh Amien Rais. Kapan pula Allah memberitahukan tentang lengsernya Jokowi kepada Amien Rais, sehingga dia begitu pede menyampaikannya.
Masjid sudah dipolitisasi. Pun Allah, juga sudah. Lengkaplah sudah. Satu lagi yang tersisa, Kakbah, sudah juga dipolitisasinya. Dia bersama Prabowo, beserta rombongan begitu riangnya berfoto di depan Kakbah. Mereka seperti ingin memamerkan kebersamaan mereka di tanah suci. Ibadah tidak perlu dipamerkan. Ibadah semestinya untuk menyucikan hati.
Dan ternyata, berfoto-foto di depan Kakbah hanya sandiwara politik. Tujuan utama mereka adalah untuk menemui seseorang yang sedang dalam pelarian karena tidak mau bertanggung jawab atas kasus yang menimpanya: kasus chat mesum dengan seorang janda cantik. Mereka ingin meminta petuah dari Habib buronan tersebut.
Sepertinya Amien Rais perlu segera membuka topeng politik agama yang sedang dipakainya. Amien Rais perlu segera memohon ampun kepada Tuhan yang Mahakuasa, Allah SWT. Saya takut dia akan kena laknat oleh Allah akibat tindakanya mempolitisasi rumah Allah dan Allah sendiri selama ini. Bertobatlah Mas Amien…!!
Sadis! Masjid, Kakbah, Hingga Allah Dipolitisasi, Awas Dilaknat Allah!

Sekarang Neno Warisman Bicara Lebih Pintar Dari Sri Mulyani Indrawati !!! Ha Ha Ha Ha Ha...

Kadang, orang menebarkan paham dan ilmu hanya dengan modal kecapakan dia berbicara, penampilan dia yang cantik dan meyakinkan, bahkan ada orang yang yang menebarkan paham karena rasa kepedean. Padahal kalau ditelaah dan diteliti lagi latar belakang dia, ilmu yang menunjang dari apa yang dia bicarakan saja TIDAK PUNYA, tapi karena faktor-faktor yang saya sebutkan tadi, orang-orang ini berani berbicara di ruang publik terbuka, dan ditayangkan pula oleh stasiun tivi swasta atau stasiun tivi jadi-jadian.
PKS TV??? Baru tahu saya PKS punya stasiun TV... keren juga yah... tapi tayangnya dimana? Cannel berapa? Kok ga ketangkap sama antene rumah, atau ini harus pake tv cable? Anyway...
Coba perhatikan apa yang diucapkan Sang Menteri Keuangan jadi-jadian ini tentang utang Indonesia :
"Saya sangat memberi perhatian kepada nasib kita, ibu, kaum wanita, dan anak-anak perempuan kita dimasa yang akan datang. Jadi sudah saat hari ini kaum ibu, kaum perempuan memegang peranan dan bisa mengubah peradaban. Kita sudah tahu bahwa peradaban hari ini sudah sangat luluh lantah oleh berbagai faktor. Dan kita harus memenangkan peradaban baru yang berpihak kepada rakyat, Dan terutama dalam hal ini berpihak pada kaum perempuan dan kaum ibu harus mendapatkan porsinya untuk tahun 2019 ini. Saya yakin kita akan mendapatkan kemenangan dengan cara... kita kaum perempuan harus tahu bahwa hutang negeri ini sudah mencapai titik ambang yang luar biasa. Lebih daripada 50% dan jumlah itu akan sangat, sangat akan membuat anak dan cucu kita, anak perempuan kita akan mengalami nasib yang buruk. Terutama anak perempuan kita dan kita sendiri. Dan kita jadikan peradaban ke depan ini menjadi peradaban yang terbuka, mengerti, paham... kalau ibaratnya nih, ngomong-ngomong punya suami, suami suka mukulin kita, rumah diambil sama dia, ninggalin hutang pula, udah gitu ngomongnya yang ngga enak, ini ibarat kata, kalau suami seperti itu, kira-kira masih mau ngga kita hidup sama dia? *it's up to you. Tapi saya yakin kita semua perempuan cerdas perempuan yang pintar..... "
HA HA HA HA HA HA..... Jaka Sembung bawa Golok Maaaaaak.... Asli ga nyambung.
UUmm.... Ibu Neno sendiri paham tidak apa yang anda bicarakan barusan?? Sepertinya tidak. Saya meragukan bahwa dia memahami setiap kata yang dia omongkan. Bagaimana bisa dia mencontohkan seorang suami yang disamakan dengan sebuah negara??? Terus kalau tidak mau hidup dengan negara yang punya kelakukan seperti si suami yang dicontohkan, kita harus pindah ke luar negeri, begitu??
Ambil yang pertama dari kalimat dia : "Jadi sudah saat hari ini kaum ibu, kaum perempuan memegang peranan dan bisa mengubah peradaban."... Hallaw?? Anda tidak membaca dan mengkaji Surat An-Nisa ayat 34 ?? "Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.” SQ. An-Nisaa’: 34. Lalu Hadist Riwayat Bukhari no.4163 "Tidak adakan beruntung kaum yang perkaranya dipimpin oleh seorang wanita.” (HR. Bukhari). Lalu peranan seperti apa yang harus dipegang oleh kaum perempuan untuk mengubah beradaban.
Dan kalau mau bicara soal perubahan peradaban, yang pertama harus dipahami adalah ETIKA. Kita kan tidak sedang membicarakan peralihan peradaban dari jaman barbar ke jaman peralihan.
Tapi yang lebih tidak nyambung lagi dan sangat menggelikan adalah lonjakan kalimat ini : "....Saya yakin kita akan mendapatkan kemenangan dengan cara... dan ini cara yang diterangkan oleh Neno Warisan ==> kita kaum perempuan harus tahu bahwa hutang negeri ini sudah mencapai titik ambang yang luar biasa. Lebih daripada 50% dan jumlah itu akan sangat, sangat akan membuat anak dan cucu kita, anak perempuan kita akan mengalami nasib yang buruk."
Para pembaca Seword di seantero jagat.... ada yang paham maksud dari cara yang dia utarakan???? Saya asli tidak paham !! Terus itu 50% maksudnya 50% dari jumlah apa?? 50% dari jumlah populasi Indonesia?? 50% dari jumlah GDP Indonesia ?? 50% dari jumlah kaum perempuan Indonesia ?? Atau 50% dari apa yang katanya akan sangat, sangat membuat anak dan cucu kita, anak perempuan kita mengalami nasib yang buruk????
Ah omongan dia selain tidak mendasar, juga ASBUN !!!
Tapi Neno Warisan memang cerdas, atau pemikir dari kelompoknya yang cerdas. Dia dan mereka paham bahwa ada sekelompok rakyat di Indonesia yang akan tutup mata ketika kita bicara apapun dari sisi agama. Bicara soal hutang negara yang diselipkan di ceramah agama dan disampaikan oleh ulama. Maka kena tuh rakyat dibodohi oleh berita soal utang negara.
Coba kalau Sri Mulyani yang jelas-jelas menteri keuangan, berpengalaman dengan jam terbang yang sangat mendunia, menjelaskan tentang utang negara... paling-paling yang muncul dipikiran mereka itu GHIBAH, berpikir dan berprasangka kalau Sri Mulyani sedang membodohi dan membohongi mereka. Kenapa?? Karena Sri Mulyani tidak berjilbab seperti Neno Warisman.
Jangan salah ya.... masih ada kelompok masyarakat di Indonesia yang mengukur dalamnya keilmuan seseorang dari cara berpakaian orang tersebut. Contoh nyata, saya kalau berjibab berlebihan, misalnya pakai abaya hitam dengan jilbab panjang, ada loh orang yang memanggil saja "Ibu Ustadjah... !!" Dan saya langsung bilang, "Saya bukan seorang ustadjah... "
Dan video-video seperti tayangan dimana Neno Warisman berbicara seperti ini (lihat disini : (https://www.youtube.com/watch?v=lethNNBA86s) ), disiarkan dan disebar luarkan hanya dengan tujuan menjatuhkan pemerintahan demi mengganti presiden Indonesia. Masya Allah....
Intinya, omongan dia yang disiarkan oleh PKS TV ini sepertinya adalah semacam propaganda untuk mendukung gerakan #2019GantiPresiden... Sayangnya, kapasitas Neno Warisman untuk mengganti presiden Indonesia sangat NOL BESAR. Makanya omongan dia blepotan.... 
Sekarang Neno Warisman Bicara Lebih Pintar Dari Sri Mulyani Indrawati !!! Ha Ha Ha Ha Ha....

Temui Habib Rizieq Bukti Frustasinya Gerindra, PAN dan PKS? Ada Kemungkinan Apa Saja?

Fenomena Umroh politik terjadi akhir-akhir ini.Beberapa tokoh politik asal PAN, PKS dan Gerindra berbondong-bondong bertemu Habib Rizieq, dan sekaligus melakukan umroh. Mengapa saya balik, karena kesan yang didapat seperti itu.
Apakah tujuan utamanya Amien Rais, Prabowo dan tokoh PKS adalah umroh, terus sekalian ketemu Rizieq untuk membahas pilpres atau justru tujuan utamanya bertemu Rizieq terus sekalian umroh. Menurut saya sih itu terserah mereka.

Politik identias bagi parpol yang tidak memiliki nilai jual?
Sebuah partai politik yang baik, sudah semestinya memiliki nilai jual tersendiri. Nilai jual biasanya naik karena kader yang memiliki kinerja yang baik. Jika dulu politik uang masih bisa merajai, namun seiring dengan kecerdasan masyarakat yang semakin meningkat, politik uang tidak akan dapat dijadikan kekuatan dalam menarik pemilih.
Kinerja yang bagus, lebih mempesona dari pada uang dalam amplop yang tidak seberapa nilainnya. Efek jangka panjang menjadi hal yang utama bagi masyarakat yang cerdas. Untuk apa kenikmatan jika Cuma sesaat?
Partai politik yang tidak mempunyai nilai jual saat ini melirik yang namanya politik identitas. Selain murah meriah, politik identitas tidak memusingkan kepala. Politik identitas sangat kental dengan memainkan sentimen hal-hal yang sensitif terkait SARA. Mencoba menggiring opini publik bahwa ada kelompok yang sedang dizolimi, lalu mencoba menyebarkan isu bahwa kelompok tersebut sedang terancam. Mencoba mengobarkan rasa sedang dizolimi, dan membentuk persepsi yang sama, maka perlawanan akan dilakukan oleh kelompok yang sudah dirasuki persepsi tersebut dengan cara yang membabi buta. Dan akhirnya, intoleran pun terjadi.
Contoh politik identitas yang berujung pada tindak intoleran adalah pilkada dalam DKI Jakarta. Ini bukan terkait Ahok, tetapi terkait masyarakat yang sudah terpengaruh taktik politik identitas tersebut. Bisa dibayangkan, karena merasa terancam oleh Ahok jika berkuasa, sesama masyarakat yang beragama Islam sampai melakukan pengancaman tidak mau mensalatkan jenazah pendukung Ahok. 

Jika memang satu visi dan misi, melebur saja jadi satu parpol
Berusaha menunjukkan diri bahwa Gerindra, PKS dan PAN merupakan partai politik yang memiliki tujuan yang sama secara tidak langsung ditunjukkan melalui pertemuan para elite dengan pentolan ormas FPI.
Kemungkinan opini publik yang akan dibentuk adalah, parpol tersebut sama-sama memperjuangkan apa yang dianggap diperjuangkan oleh FPI selama ini. Sedangkan apakah yang diperjuangkan oleh FPI? tentu itu sesuai dengan persepsi masing-masing, karena ada yang benci FPI ada juga yang rela mati demi FPI.
Partai politik yang mungkin seharusnya setingkat lebih tinggi dari pada ormas dalam peta perpolitikan Indonesia, kali ini harus rela menundukkan diri kepada ormas karena tidak memiliki taji atau sesuatu yang dianggap sebagai nilai jual kepada masyarakat. Sedangkan FPI dalam kepimpinan Habib Rizieq pernah dianggap sukses dengan menggerakkan masa dalam mendemo Ahok, dan akhirnya menurunkan elektabiltasnya pada pilkada DKI Jakarta yang lalu.
Ini merupakan potensi yang dapat diambil oleh para elite parpol seperti Gerindra, PKS dan PAN untuk melawan petahana saat ini. Karena seperti yang kita ketahui bersama, Jokowi dianggap orang yang dekat dengan Ahok.
Jika memang Gerinda, PAN dan PKS memiliki visi dan misi yang sama dengan FPI dalam naungan Habib Rizieq semestinya bergabung saja menjadi satu partai. Mungkin itu akan menambah potensi jual tersendiri.

Kemungkinan melebur sangat kecil karena kepentingan masing-masing
Politik itu dinamis, sarat berisi berbagai kepentingan dari kelompok-kelompok tertentu. Sangat kecil kemungkinan untuk beberapa partai politik yang ada melebur menjadi satu. Begitu pula dengan Gerindra dan PKS, meskipun dari pilpres yang lalu bagaikan pinang di belah dua, tetapi tidak akan bisa melebur menjadi satu. Atau saat ini ditambah dengan PAN, mereka bertiga tidak akan bisa melebur menjadi satu karena meskipun terlihat kompak, masing-masing mempunyai kepentingannya masing-masing.
Tetapi, meleburnya suatu partai bukanlah suatu yang mustahil. Ini pernah terjadi dengan beberapa partai yang melebur menjadi satu dalam tubuh PDI di masa lalu. PDI sebagai cikal bakal PDI Perjuangan, banyak diyakini merupakan hasil peleburan dari berbagai partai baik dari partai nasionalis, sosialis hingga religius. Menjadi tidak heran, jika saat PDI perjuangan mendapatkan rohnya kembali yaitu Pancasila, partai tersebut dapat memenangkan pemilu dan menjadi partai besar di Indonesia.
Sumber pendukung opini :
Temui Habib Rizieq Bukti Frustasinya Gerindra, PAN dan PKS? Ada Kemungkinan Apa Saja?

Soal Tinja, Pohon Imitasi, Tempat Sampah Impor, Cebong Offside?

Dalam peperangan, mewaspadai lawan adalah jauh lebih baik dibanding menganggap remeh. Meskipun manurut kacamata kita lawan kita begitu lemah, dungu, tak bisa melakukan gebrakkan, mewaspadai tetap lebih baik dibanding meremehkan apalagi menertawakan lawan.
Hal ini yang perlu dipahami oleh cebong yang sedang berjuang memenangkan Jokowi di Pilpres 2019. Meskipun menurut kacamata kita Anies Sandi begitu lucu dan pantas ditertawakan karena tidak becus bekerja, tetap santai, kalem, dan waspada adalah lebih baik dibanding terus mencaci-maki, menertawakan hingga berbusa-busa, dan menganggap remeh Anies Sandi.
Anies Sandi memang tak bisa bekerja sebagus Ahok, namun soal memenangkan pertandingan, keduanya terbukti mampu menang telak di Pilkada DKI, terlepas dari cara kemenangannya seperti apa. Bagi kubu mereka, segala cara dilakukan demi memenangkan pertandingan.
Saya hanya berharap cebong benar-benar waspda, jangan terburu-buru memviralkan kejadian yang menurut kita jelek yang menimpa Anies Sandi, jangan sampai offside. Cebong harus benar-benar cros-cek terlebih dahulu kebenaran kabar tersebut. Cebong juga harus ngecek apakah kejadian lucu di era Anies dan Sandi juga terjadi di era Ahok. Jangan sampai kita sudah bergitu latah mencaci-maki Anies dan Sandi karena suatu hal yang lucu, namun ternyata kejadian lucu tersebut juga ada di era Ahok.
Saya melihat ada 3 kejadian yang bagi kita lucu di era Anies dan Sandi yang ternyata membuat cebong offside, yaitu tinja yang bisa diolah menjadi air, pohon imitasi, serta impor tempat sampah dari Jerman. Kita jangan terlalu polos, percaya begitu saja terhadap pernyataan Anies dan Sandi yang mengatakan tidak tahu menahu tentang hal tersebut, karena bisa jadi itu hanya pancingan agar kita mencemooh mereka. Setelah kita rame-rame mencemooh, mereka melakukan manuver dengan membeberkan bukti yang menjelaskan bahwa ketiga hal-hal yang dianggap konyol tersebut ternyata sudah ada di era Ahok.
Soal air tinja yang bisa diolah menjadi air bersih, kita mungkin langsung menemukan bahan untuk mencemooh. Kita mungkin menilai Sandi begitu konyol memiliki rencana untuk mengubah tinja menjadi air bersih. Kita ramai-ramai menulis tentang kekonyolan Sandi. Kita mencemooh dan membodoh-bodohi warga DKI yang memilih Anies dan Sandi karena mendapatkan air dari olahan tinja.
Siapa sangka setelah kita beramai-ramai mencaci-maki, ternyata Ahok pernah mengatakan hal yang hampir sama dengan Sandi. Siapa sangka jika pada tahun 2015 Ahok pernah mengatakan ingin sistem pengolahan air limbah di Jakarta bisa seperti luar negeri, diolah untuk menjadi air minum. Ini sebagai salah satu cara mengatasi kekurangan air bersih yang kerap dialami saat musim kemarau.Untuk mewujudkan mimpinya itu, Ahok bakal menggabungkan PT Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya dengan PD Perusahaan Air Limbah (PAL) Jaya. Keduanya memiliki kaitan tugas untuk mengelola air.
Kita mungkin tak percaya kalau Ahok pernah mengatakan hal itu. Karena kita terburu-buru dan offside dalam menertawakan Sandi, kita terkaget-kaget ternyata Ahok pernah mengatakan hal yang hampir sama dengan Sandi. Sekarang kubu pendukung Sandi memiliki amunisi untuk menyerang balik.
Soal pohon imitasi, kita juga terburu-buru untuk mencemooh Anies dan Sandi. Cemooh semakin deras ketika dengan polosnya Anies dan Sandi mengatakan tidak tahu menahu soal penanaman pohon imitasi tersebut. Terlebih, sempat terdengar kabar bahwa anggaran untuk pohon imitasi tersebut cukup besar dan kemudian pohon imitasi itu dicabut. Kita pun semakin menyimpulkan bahwa Anies dan Sandi tidak becus dalam bekerja.
Namun siapa sangka dibalik keluguan dan kepolosan Anies dan Sandi saat mengatakan tidak tahu menahu soal pohon imitasi, ternyata mereka memiliki amunisi untuk menyerang balik. Siapa sangka jika pohon imitasi tersebut pohonitu sudah pernah dipasang pada saat malam tahun baru 2017. Artinya di era Ahok sudah ada penaman pohon imitasi. Setelah terkuak kabar ini, serangan yang awalnya menuju ke kubu Anies, berbalik ke kubu pendukung Jokowi dan Ahok.
Sebenarnya kita masi bisa mengkritisi soal penanaman pohon imitasi, misal tentang perbandingan biaya proyek pohon imitasi di era Ahok dan era Anies, yang terpenting tidak hanya mencibir membabi buta tanpa argumentasi yang kuat, seolah-olah pohon imitasi adalah hal yang memalukan, padahal pohon imitasi tersebut juga ada di era Ahok.
Terakhir, soal impor tempat sampah dari Jerman, saya harap cebong jangan terburu-buru dan offside dalam mencibir Anies dan Sandi. Meskipun Anies dan Sandi mengatakan tidak tahu-menahu soal itu, kita jangan makin membabi buta. Bisa jadi itu hanya strategi Anies dan Sandi agar diserang, seolah-olah menjadi korban cemooh. Pada saatnya, ternyata di era Ahok juga impor tempat sampah dari Jerman. Saya belum tahu persis apakah di era Ahok juga sudah impor tempat sampah dari jermah, yang pasti saya berharap agar cebong tidak terburu-buru dan offside dalam mencibir Anies dan Sandi soal impor tempat sampah.
Kita harus benar-benar kaji dulu, cari data yang valid, baru kemudian bolehlah mencibir Anies dan Sandi asalkan tidak jadi bumerang.
 Soal Tinja, Pohon Imitasi, Tempat Sampah Impor, Cebong Offside?

#2019TOLAK PKS

Akhir-akhir ini semakin ramai gerakan menggeruduk DPW PKS di berbagai daerah. Elemen masyarakat menuntut para kader PKS tak gampang mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang mengatakan bahwa tragedi bom yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia baru-baru ini sebagai rekayasa. Pernyataan semacam itu menunjukkan sikap yang licik dan picik karena mengambil kesempatan dalam kesempitan untuk menyerang pemerintah. Bahkan pernyataan ngawur bin ngaco itu terlontar dari mulut para elit politik PKS. Yang di situ juga ada Fahri Hamzah, wakil DRP RI, yang justru bekerja lamban dalam mengesahkan RUU anti-terorisme.
DPW PKS Jawa barat, DPW PKS Jawa Timur, DPW PKS Sumatra Utara, dan DPW PKS Nusa Tenggara Barat adalah beberapa DPW PKS yang digeruduk massa.
Forum Pasundan Bergerak, misalnya, yang mengeruduk DPW PKS Jawa Barat, “mendesak dan mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk menolak politik bertopeng agama dan paham radikalisme PKS yang menjadi pemicu lahirnya kejahatan terorisme.” “Mereka juga mendesak Polri, badan Intelejen Negara (BIN), pemerintah dan seluruh elemen rakyat untuk melakukan pengawasan ketat pada seluruh kantor PKS di seluruh Indonesia untuk memantau dugaan keterlibatan PKS dalam aksi radikalisme dan terorisme.” #2019TOLAKPKS
PKS ini memang unik. Kalau tidak mau disebut aneh dan menyeramkan. 
Entah ideologi macam apa yang menjadi dasar partai yang telah melahirkan dua orang koruptor besar, demikian kata Prof. Mahfud MD, sehingga kemudian terlibat ISIS dan teroris. Tak bisa disangkal bahwa PKS menyumbang kader paling banyak terlibat teroris. Ini bahaya. Karena PKS tidak mampu menjamin rasa aman di tengah masyarakat. Dan hal itu justru datang dari dalam tubuh partainya sendiri. Lebih baik #2019TOLAKPKS.
Soal moralitas kader PKS juga bobrok: nonton video porno, mesum di hotel, korupsi, follow situs porno, tak beretika dan tak punya tata krama, sebar hoax tanpa tabayun. Bagaimana mungkin hal-hal semacam ini tumbuh subur dalam tubuh PKS mengingat katanya partai ini bernafas dan berlandaskan Islam. Ini sungguh mencoreng wajah Islam. Partai seperti ini tak pantas didukung. Sama sekali tak pantas. Oleh sebab itu #2019TOLAKPKS
Memang tak bisa disangkal, bahwa tak ada partai yang sungguh putih bersih. Tak ada partai yang semua kadernya jujur dan bermoral baik. Tak ada. Fakta jika di semua partai ada setannya. Ada koruptornya. Yang seakan berlomba silih berganti menunjukan wajah setannya dengan mengarong uang rakyat. Bahkan yang kelihatan paling Islami sekalipun. Masih ingat mantan menteri agama yang korupsi? Bahkan tak tanggung-tangung sudah dua orang menteri agama yang terjerat korupsi: Surya Dharma Ali dan Said Agil Husin Al Munawar.
Hahaha...lucu sekali ya. Moralitas macam apa yang dipunya dua orang mantan menteri agama ini. Menteri agama seharusnya memberi contoh moralitas yang baik. Tetapi yang terjadi justru sebaliknya. Begitu mudah tergoda uang. Dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya. Apakah SDA tidak paham agama, yang melarang segala bentuk pencurian? Apalagi sampai menggunakan uang haram itu untuk umroh dan berhaji. Ah...sudahlah.. Tak mampu otak mini saya ini menalarnya. Berat. saya tidak kuat. Biar Fahri saja. #2019TOLAKPKS
Di setiap partai selalu ada kadernya yang bermasalah dan berurusan dengan hukum. Korupsi. Dan biasanya memang tindak pidana korupsi paling banyak mengantarkan kader partai mendekam di hotel prodeo. Tetapi melihat PKS ini beda. Sekaligus juga langka. Dan bisa masuk rekor MURI sebagai satu-satunya partai yang mampu menyediakan kader partai dengan kemampuan atau ketrampilan yang lengkap. Koruptor, ada. Mesumer, ada. Tak beretika dan tak punya tata krama, ada. Kader teroris, ada. Lengkapkan. Atau ada lagi yang bisa ditambahkan? Silahkan ditambahkan. Tetapi yang pasti, satu kata untuk PKS!! Mantap!! Lengkap sekali. Ibarat kalau toko, PKS ini toserba alias toko serba ada. Menjual segala macam.
Partai semacam PKS tak sehat untuk tubuh bangsa ini. Lama-lama jadi kanker stadium 5 yang sewaktu-waktu bisa meng-koma-kan Indonesia. Terutama yang berpaham radikal-teroris. Jika PKS terus saja dibiarkan exsis, kita harus kuatir PKS dijadikan sarang teroris dan menghancurkan Indonesia. Bisa jadi benar kata om Prab. 2030 Indonesia bubar. Ya karena PKS ini.
Untuk oknum kader yang baik di PKS, yang bermoral baik, berpaham Pancasila, penulis sarankan untuk pindah ke partai Idaman, besutan bang Haji Rhoma Irama, biar bisa sekalian ciptakan lagu dan bikin album. Dan bablas saja jadi penyanyi..haha..
Itulah sebabnya #2019TOLAKPKS
#2019TOLAK PKS

Terpancing! Anies Tertekan Dicecar Masalah Sampah!

Anies Baswedan, saat ini menjadi target operasi para warga Jakarta, karena ketidakbecusan dirinya mengelola Jakarta. Ia menjadi the most wanted person karena membuat Jakarta banjir, kemacetan bertambah, dan sampah menumpuk di beberapa titik di Jakarta.
Awalnya Anies dengan mahir bisa mementahkan setiap tudingan yang disasar secara nyasar ke dirinya.
Akan tetapi, serangan yang begitu gencar, mulai membuat Anies kelabakan. Ia mulai tertekan, seperti ketika dipepet oleh Najwa pada acara Mata Najwa. Bagaimana Anies menunjukkan gelagat tertekannya?
Anies Baswedan, tidak bisa selamanya menjadi orang yang mahir menjawab. Beberapa kali, kita melihat bagaimana jepitan Najwa sempat membuat Anies begitu tertekan. Kelemahan Anies adalah menjelaskan secara detail. Selama ini kita tahu bagaimana Anies hanya berbicara yang cetek-cetek.
Penjelasannya tentang rumah DP Nol tidak jelas. Ia bisa menjelaskan skema pembayaran, tapi benar-benar tidak bisa menjalankannya. Saat ini Rumah DP Nol menjadi proyek mangkrak Ground breaking sudah dilakukan beberapa bulan yang lalu.
Namun lahan pembangunan, dipenuhi dengan besi berkarat. Kapan dibangun? Belum ada. Padahal janjinya di awal menyiapkan rumah tapak. Tapi ternyata realisasi rumah susun. Akan tetapi, rumah susun pun tidak jadi. Tidak detail
Gebrakan dalam mendatangkan becak pun menuai kontroversi. Pekerjaan yang tidak manusiawi itu dikembalikan ke Jakarta. Bahkan stiker pun disiapkan untuk menghindari membeludaknya penarik-penarik becak yang ilegal.
Akan tetapi, di mana saat ini? Apakah penarik becak tertarik menarik becaknya di Jakarta? Tidak. Mereka kalah saing. Anies bisa jelaskan apa dari hal ini? Wacana indahnya, ternyata membusuk di tengah jalan.
Dobrakan yang lain adalah ia membuka tempat di Tanah Abang. Jalanan ditutup untuk kendaraan, dan membuka untuk ratusan pedagang kaki lima. Baru di Jakarta ini, pedagang kaki lima bisa menggunakan jalanan untuk berdagang.
Anies Sandi, duo badut yang akhirnya harus ditegur Ombudsman. Kata-kata hanya sebatas kata-kata. Realisasi benar-benar kosong. Anies sampai di sini masih belum merasa tertekan.
Sebenarnya masih banyak kebijakan-kebijakan yang konyol di era Anies Sandi. Pada akhirnya di acara Mata Najwa, semuanya ditelanjangi. Kebijakan-kebijakan pemprov DKI Jakarta di era Anies Sandi ditelanjangi sebulat-bulatnya oleh Najwa Shihab.
Sosok yang bermata tajam, dengan sedikit berdarah Arab ini, menjadi wanita yang paling menakutkan bagi Anies. Sampai-sampai pena Anies jatuh, saking gemetarnya duduk di hadapan Najwa Shihab.
Sampai saat ini, Anies sudah bungkam, melalui kata-kata ia bisa saja menolak reklamasi. Akan tetapi, hukum berbicara lain. Anies pun terpukau melihat pulau yang sudah jadi dan tidak mungkin tidak dipakai itu. Anies bungkam. Anies tertekan, dan terseret karena makan umpan Najwa.
Baru-baru ini Anies juga sempat mendapatkan tekanan dari jurnalisme warga. Warga yang kecewa, mendadak menyerang Anies ramai-ramai. Polemik pohon plastik yang menutup jalan pedestrian, sampai pengadaan tong sampah.
Awalnya memang Anies mahir sekali berdalih. Dinas kehutanan, Anies dan Sandi kompak menjawab bahwa pohon itu sudah ada di era Ahok. Bahkan pohon plastik dan anggaran 8 miliar itu diklarifikasi merupakan dua hal yang berbeda. Sampai saat ini Anies masih bisa memberikan klarifikasi.
Sampai dua kejadian yang benar-benar membuat Anies semakin tertekan muncul. Adalah polemik tong sampah dan sampah yang ada di pulau Tidung. Secara anggaran, katanya lagi itu anggaran di era Ahok. 2.640 tong sampah dari Jerman datang.
Sebenarnya mudah sekali bagi Anies menjawab hal ini. Memang jika ia berpegang kepada data, ia bisa menjelaskan dengan baik, seperti yang ia jelaskan. Akan tetapi ia sudah kadung tidak disukai. Anies sadar bahwa ia sedang menuai apa yang para pendukungnya tabur.
Pendukungnya tabur kebencian dan pengusiran kepada Haji Djarot. Bahkan pendukung Anies jelas-jelas sudah menodai demokrasi dengan cara mengusir Djarot.
Jika para pendukungnya pernah menabur kebencian dengan mengusir Djarot dari masjid, maka tidak heran jika kebencian pun akan dituai dalam waktu dekat. Ditambah lagi dengan fakta bahwa Anies sangat jauh di bawah Ahok.
Anies saat ini tertekan, karena ketidaksukaan warga terhadap dirinya. Kesalahan sedikit apapun dijadikan senjata untuk menyerang Anies. Anies pun akhirnya terpancing! Ia menjawab wartawan dengan jawaban yang ketus! Kok gubernur ketus sih? Ingat, ini bulan baik loh... Hahahaha. Apa kata-katanya?

“Enggak, saya enggak mau komentar sekarang! Diberitain dulu dah yang ramai sekalian! Diramaiin sekalian! Gedein sekalian!”

Wah. Anies terpancing. Kok gubernur tidak mau klarifikasi? Itu uang rakyat loh. Hahahaha.
Begitulah umpan-umpan.
Terpancing! Anies Tertekan Dicecar Masalah Sampah!

Benarkah Foto Amin Rais-Rizieq Dihapus Instagram?

Foto-foto pertemuan Amin Rais dan Prabowo dengan Rizieq di Instagram dihapus. Saya memakai kata ‘dihapus’ bukan terhapus. Kata ‘dihapus’ berarti ada orang yang sengaja menghapus. Kalau ‘terhapus’ berarti dilakukan tanpa sengaja.
Menurut Ketua PA 212, Slamet Maarif, Instagram (IG) sendirilah yang menghapus foto itu. Mengapa IG menghapusnya? Tuduhan pun mengalir dari Ketua PA 212 itu. Pihak yang menghapus foto-foto itu adalah pihak Jokowi. Benarkah demikian?
Tentu saja kita menunggu klarifikasi dari IG. Apakah benar IG sendiri yang menghapusnya? Lalu apakah ada hubungannya dengan pihak Jokowi? Sebelum ada klarifikasi, mari kita analisis lebih dalam soal dihapusnya foto Amin-Prabowo-Rizieq itu dengan hati riang gembira, bahagia, sukacita dan bersorak selamanya.
Aneh. Itu kata yang tepat atas dihapusnya foto itu. Mengapa? Jika foto itu dihapus, upload lagi. Sederhana. Jika yakin bahwa IG menghapus foto itu, beberkan bukti. Tanya pihak IG. Apa alasan mereka menghapus foto-foto itu. Sesudah mendapat klarifikasi, lalu diam. Tidak perlu memelas ke publik soal foto. Tidak perlu heboh apalagi nuduh sana, nuduh sini.
Kembali ke pertanyaan awal. Benarkah foto-foto Amin Rais-Prabowo-Rizieq dihapus IG? Saya sendiri tidak yakin. Untuk apa IG menghapus foto-foto itu? Lagi pula foto-foto itu sudah beredar di sosial media. Sudah banyak yang men-download-nya. Reaksi publik pun beragam. Kebanyakan mencibir foto-foto itu. Apalagi dalam foto-foto itu wajah-wajah yang terfoto terlihat muram, terpaksa senyum atau tak bergairah.
Jika nantinya IG ternyata tidak benar menghapus foto itu, maka justru tuduhan yang dilontarkan Slamet Maarif, kembali kepadanya. Mengapa? Sangat mungkin foto itu dihapus sendiri oleh yang meng-upload-nya. Ada beberapa alasan mengapa si peng-upload menghapus foto itu.
Pertama, reaksi publik. Foto-foto yang terlanjur di-upload itu mendapat cibiran dari publik. Soal pertemuan Amin-Prabowo dengan Rizieq itu sendiri sudah menjadi kontroversial. Mengapa kedua orang ini, yang satu capres dan yang satu sesepuh, bertemu dengan seorang tersangka chatting pornografi?
Mengapa seorang Amin Rais dan seorang Prabowo yang sudah tua umurnya mau bertemu dengan Rizieq yang lebih muda? Bukankah sebelumnya Amin Rais berbusa-busa mulutnya agar Jokowi menemui dirinya di rumahnya di Yogyakarta dengan alasan untuk menghormati orang tua?
Kedua, alasan dihapusnya foto itu bisa jadi karena gagalnya tercapainya kesepakatan ketiganya. Misalnya Amin Rais dan Prabowo meminta kepada Rizieq agar pulang ke tanah air dan mau mengikuti proses hukum. Namun Rizieq tidak mau. Rizieq tidak mau karena takut pada bukti yang sudah digenggam polisi. Mengapa Rizieq yang banyak pendukungnya termasuk Prabowo dan Amin Rais, justru tidak berani pulang ke tanah air? Itu pertanyaan besar yang belum terjawab.
Ketiga, alasan dihapusnya foto itu lebih karena strategi pemasaran. Biasanya jika sebuah foto telah dihapus, justru publik semakin penasaran mencarinya. Ketika ada berita dihapus, apalagi dengan embel-embel dihapus oleh Instagram, maka publik akan memburu foto-foto yang dimaksud. Dengan strategi itu, maka foto-foto pertemuan Amin Rais dan Prabowo semakin viral.
Keempat, melempar isu. Biasanya jika PKS terdesak atau tersudut, tiba-tiba melempar isu. Ada dua isu yang membuat PKS tersudut. Pertama, soal pernyataan Mahfud MD bahwa PKS telah melahirkan dua koruptor besar. Kedua, soal pernyataan Fahri Hamzah yang seolah-olah membela teroris yang bersarang di kampus. Komentarnya yang menyudutkan Densus 88 yang membawa senjata dan menggebrek masuk ke kampus, malah berbuah kritikan. Nah untuk menutupi isu itu, dilemparlah isu penghapusan foto oleh pihak Jokowi. Foto itu ditunggangi oleh PKS.
Kelima, alasan lebay. Agar terlihat dizalimi dan demi menarik simpati, maka foto itu dihapus sendiri. Dengan menghapus sendiri foto itu, maka bisa berlaku sebagai korban. Jadi berperan sebagai korban kezaliman pihak penguasa alias playing victim.
Saya yakin tak ada dari pihak Jokowi yang tertarik menghapus foto itu. Jokowi sendiri sibuk kerja. Ngapain mengurusi foto? Tidak ada kerjaan. Justru foto-foto itu tetap dipertahankan karena menjadi sumber inspirasi cibiran. Pun kelak foto itu menjadi kenangan tersendiri untuk mengingat usaha jungkir-balik Prabowo menjadi capres abadi.
Terakhir jika Instagram memang akhirnya yang menghapus foto-foto itu, maka sangat masuk akal. Postingan di Instagram memang memungkingkan dihapus oleh Instagram, selain karena otoritas Instagram, juga karena banyaknya akun yang melaporkan atau meminta postingan itu untuk dihapus. Mungkin foto-foto itu tak menyumbang peradaban.
Benarkah Foto Amin Rais-Rizieq Dihapus Instagram?

ACTA Kebakaran Jenggot Dengan Munculnya TIM PEMBELA JOKOWI !!!

Dibentuk di NTB??? Itu kan daerah kekuasaannya TGB!! Tapi tak ada berita yang memuat komentar TGB terkait terbentuknya TPJ.
NTB...TGB... TPJ... apa sih???
Yah !! Tim Pembela Jokowi (TPJ) secara resmi dideklarasikan di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Sabtu (2/6/2018) lalu. Dan TPJ ini siap dibentuk disetiap daerah diseluruh Indonesia untuk menghadapi setiap tindakan atau perilaku yang tidak beretika terhadap seorang kepala negara. Koordinator TPJ NTB, Dhidit menjelaskan, pembentukan kelompok TPJ ini berdasarkan keprihatinan masyarakat NTB terhadap banyaknya berita hoaks yang menyerang Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Keren !!! Tim ini murni inisiatif masyarakat didasarkan atas keprihatinan terhadap merebaknya upaya dari berbagai kelompok maupun individu yang secara tidak bertanggung jawab, melakukan berbagai tindakan yang sangat tidak terpuji dan tidak beretika dalam menyebarkan informasi dan berita bohong yang merendahkan hak dan martabat Presiden Joko Widodo sebagai pemimpin bangsa dan pemerintahan.
Namun jangan salah, terbentuknya TPJ ini sudah bisa ditebak akan langsung menuai polemik. Sejumlah pihak menilai bahwa pembentukan TPJ ini merupakan penyimpangan fungsi advokat.
Tapi jika kita melihat ke belakang, saat terbentuknya ACTA atau Advokat Cinta Tanah Air, dimana fungsi mereka juga hanya membela pihak oposisi dan kroni-kroninya, serta melapornya apapun temuan yang dilakukan pendukung jokowi, tak ada pihak yang menilai bahwa pembentukan ACTA ini juga merupakan penyimpangan fungsi advokat.
Sama halnya dengan keterangan yang diberikan oleh para anggota ACTA, para anggota TPJ juga merasa terpanggil menjadi garda terdepan dalam membela Presiden Joko Widodo. TPJ yang merupakan warga negara dengan berprofesi sebagai Advokat dan hidup di komunitas masyarakat Nusa Tenggara Barat, menilai fitnah dan hoaks yang belakangan ini muncul, sangatlah bertentangan dengan kepribadian kita sebagai bangsa yang berdaulat dan bermartabat.
Pada hari Rabu, 30 Mei 2018 yang lalu, Presiden Jokowi menerima Tim Pembela Jokowi di Istana Negara. Dalam pertemuan itu hal yang dibahas adalah BAGAIMANA MENJAGA MARWAH KEPALA NEGARA. TPJ ini akan bekerja untuk mengadvokasi, membela dan menindak secara hukum kepada individu atau kelompok masyarakat yang dengan sengaja melakukan tindakan pelecehan, penghinaan, ujaran kebencian serta penyebaran informasi bohong terhadap Presiden Jokowi.
Ke depan TPJ akan menggandeng dan berkoordinasi dengan lembaga kepolisian dan kejaksaan sebagai langkah kerja kongkrit.
Wasekjen PBB mencuitkan komentarnya atas terbentuknya TPJ ini di akun Twitternya dengan menuliskan bahwa "Ini kekacauan serius dan penyimpangan pada fungsi otentik Advokat dimanapun di dunia. Fungsi Advokat mewakili warga masyarakat saat harus berhadapat dengan negara (yang diwakili oleh Jaksa)". Advokat sejatinya membela warga masyarakat dan bukan membela penguasa"
Padahal kalau kita mengingat kembali ke tahun 2006 saat Mahkamah Konstitusional membatalkan Pasal penghinaan terhadap Kepala Negara karena dinegasikan prinsip persamaan di depan hukum, mengurangi kebebasan mengekspresikan pikiran dan pendapat, kebebasan menerima informasi serat prinsip kepastian hukum.
Artinya tuitan yang ditulis Wasekjen PBB bahwasanya Advokat sejatinya membela warga masyarakat, mengacu pada alasan pembatalan pasal penghinaan presiden, artinya bahwa presiden yang memiliki persamaan hak di depan hukum juga memerlukan pembelaan.
Lalu apa komentar ACTA ???? Pada wawancara yang ditayangkan oleh TV CNN, wakil dr ACTA duduk satu meja dengan wakil dari TPJ....
"Saya ngga tahu apa tujuan teman-teman Advokat yang menyodorkan diri ini. Ini juga melanggar etika Avokat yang menawar-nawarkan diri untuk menjadi klien kita. Dan masyarakat juga sudah cukup cerdas dan tahu siapa sih orang-orang ini... jadi apa tujuannya kita juga pahamlah." Ini komentar ACTA.
Jawaban dari TPJ atas komentar ACTA sangat lucu sekali, "Ngga ada tuh kita nawar-nawarin diri. Ini cuma inisitaif aja. Kita ngga usah pura-pura ngga mendukung ini, kita manusia biasa. Kita cuma kagum sama Jokowi, so what gitu loh..." ha ha ha dan diucapkannya dengan sangat santai.
Pihak ACTA keukeuh ngotot bahwa Tim Pembela Jokowi adalah kelompok Advokat yang menjual nama Jokowi. Padahal dijelaskan oleh Rambun Tjajo bahwa kelompok mereka BUKAN kuasa hukum atau tim penasehat presiden, mereka adalah kelompok relawan Jokowi yang ingin membela Jokowi ketika terjadi penghinaan atau tindakan-tindakan yang melecehkan Jokowi.
"Tujuan kami adalah untuk memberikan advokasi apa itu berpolitik secara santun!!!"
Memang bener juga sih, jika masyarakat melek hukum dan tahu bahwa etika bernegara itu di dalam KUHP, maka orang tidak boleh berpendapat ASBUN. Namun karena ujaran-ujaran kebencian yang sekarang begitu marak itu didiamkan, tidak ada yang melaporkan, itu sama dengan membiarkan mesyarakan untuk berlaku layaknya kelompok barbar.
Dan ACTA sendiri sebagai kelompok Advokat, selama ini tidak pernah melakukan tindakan yang mencerdaskan bangsa. Mereka hanya sibuk membela kubu tertentu !!! 
ACTA Kebakaran Jenggot Dengan Munculnya TIM PEMBELA JOKOWI !!! 

Re-Post by http://migoberita.blogspot.com/ Selasa/05062018/10.50Wita/Bjm
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya