» » » » » » Sejarah "Wadai Blek" Khong Guan, silahkan disimak

Sejarah "Wadai Blek" Khong Guan, silahkan disimak

Penulis By on Jumat, 01 Juni 2018 | 1 comment

7 Fakta Mengejutkan di Balik Biskuit Khong Guan, Nomor 6 Paling Misterius!
TRIBUNKALTIM.CO -- Khong Guan tidak hanya sebuah roti khas lebaran semata lho guys.
Perlu kamu tahu guys, banyak misteri yang ada di dalamnya.
Mulai dari tidak adanya sosok ayah hingga nama Khong Guan sendiri jadi misteri.
Misteri-misteri itu bukan tanpa alasan.


Nah, TribunTravel.com telah merangkum misteri mengejutkan tentang Khong Guan.
Simak dengan seksama ya misteri Khong Guan berikut ini.

1. Penciptanya adalah kakak beradik asal Tiongkok

Biskuit Khong Guan
Biskuit Khong Guan (redmart.com)
Meski berasal dari Singapura, biskuit ini bukanlah dibuat oleh penduduk lokal negara tersebut lho.
Pencipta Khong Guan adalah kakak beradik asal Fuanjin, Tiongkok, Chew Choo Keng dan Chew Choo Han.
Mereka adalah orang di balik berkembangnya perusahaan Khong Guan.

2. Keluarga Khong Guan adalah keluarga harmonis

Biskuit Khong Guan
Biskuit Khong Guan (uniqpost.com)
Pernah lihat kaleng biskuit Khong Guan?
Iya lah pastinya.
Gambar di kaleng tersebut menjadi misteri karena ketiadaan sosok ayah.
Namun, faktanya keluarga Khong Guan ternyata adalah keluarga harmonis.
Itu dikemukakan oleh sang pelukis kaleng Khong Guan Bernadus Prasodjo.
"Keluarga Khong Guan adalah keluarga yang harmonis. Ayahnya tidak terlihat dalam gambar karena dia sedang memotret keluarga yang disayanginya," tutur Bernadus Prasodjo dilansir dari Tribun.

3. Ide desain bukan dari pembuat gambar

irfandazis.wordpress.com
irfandazis.wordpress.com 
Ada fakta unik di balik ide desain gamber kaleng Khong Guan.
Ternyata, Bernadus Prasodjo sang pembuat gambar bukanlah pemilik ide tersebut.
Ide desain sudah ada di perusahaan, sehingga Bernadus tinggal mengubah dan mewarnai seperlunya saja.

4. Sudah ada sejak tahun 1947

hungthinhsupermarket.com
hungthinhsupermarket.com 
Khong Guan memang bukan berasal dari Indonesia.
Biskuit fenomenal ini berdiri tahun 1947 di wilayah Singapura.
Nama perusahaanya adalah Khong Guan Biscuit Factory (Singapore) Limited.

5. Pertama kali muncul di Indonesia tahun 1971

elevenia.co.id
elevenia.co.id 
Biskuit Khong Guan beredar di Indonesia pada tahun 1971.
Itu karena berdiri Khong Guan Biscuit Factory Indonesia.
Perusahaan tersebut memproduksi makanan seperti biskuit, wafer dan waferistik.

6. Kode intelejen untuk pasukan rahasia KGB Russia

dpmfahutan.lk.ipb.ac.id
dpmfahutan.lk.ipb.ac.id (dpmfahutan.lk.ipb.ac.id)
Nama Khong Guan Biscuit (KGB) ternyata ada hubungannya dengan KGB dinas rahasia Rusia.
Dilansir dari akun Twitter @WOWFAKTA, istilah Khong Guan Biskuit digunakan intelijen Indonesia pada era 60an untuk menyebut KGB dinas rahasia Rusia.

7. Menyebar di 40 negara

redmart.com
redmart.com (redmart.com)
Perlu kamu tahu, Indonesia bukanlah satu-satunya negara yang ada produk Khong Guan.
Ada sekitar 40 negara di dunia yang sudah merasakan biskuit ini.
Jika kamu tarveling ke negara-negara Timur Tengah, Eropa, hingga Amerika Serikat dapat menemukan produk ini.
Umumnya, biskuit ini dijual di supermarket-supermarket negara tersebut.
Nah, itu dia misteri-misteri di balik biskuit Khong Guan.
Terjawab sudah kan pertanyaanmu selama ini.

Misteri Kaleng Khong Guan
Guys, bila kamu masih memiliki kaleng kue Lebaran merek Khong Guan, coba perhatikan.
Pada gambar kaleng tersebut nampak seorang ibu dengan dua anak laki-laki dan perempuan berada di sebuah meja, menyantap kue.
Sang ibu lantas menghidangkan minuman menyerupai teh atau kopi.
Asal tahu saja guys, gambar tersebut tak pernah berubah sejak tahun 1971 hingga sekarang, lho.
Padahal, seni grafis terus berkembang dan maju.
Rupanya, ilustrasi potret sebuah keluarga tersebut sempat membuat heboh.
Meski keluarga tersebut terlihat harmonis, dinilai janggal sebab banyak yang menanyakan keberadaan sosok ayah.
Nah, sebenarnya ke mana ayah dari anak-anak itu?
Apakah mereka anak yatim?
Oh, ternyata nggak kok, guys.
Justru sang ayahlah yang berada di balik layar sekaligus yang mengambil gambar ketiga anggota keluarga tersebut.
Hal tersebut diungkapkan Bernardus Prasodjo, si tukang gambar atau creative designer kaleng Khong Guan.
Selain desain potret sebuah keluarga harmonis di meja makan ternyata ada versi lain.
Kali ini, desain tersebut memperlihatkan sosok ayah.
Si ayah yang baru saja pulang bekerja disambut dengan suka cita oleh kedua anaknya dan si ibu berdiri di depan pintu.
Bernardus memilih gambar itu sebagai gambaran keluarganya yang harmonis saat dirinya masih berusia 24 tahun.
Mantan pengajar desain grafis pada Lembaga Pendidikan Komputer Terpadu Gramedia tersebut ingin keluarga yang menyantap biskuit aneka jenis itu serupa dengan keluarganya.
Selain kaleng biskuit Khong Guan, pria yang berusia 69 tahun pada 2016 ini turut menjadi desainer gambar kaleng wafer Nissin.

Bernadus Prasodjo
Bernadus Prasodjo (Warta Kota)
Hobi Gambar
Sebelum jadi desain kaleng Khong Guan, Bernardus yang memiliki hobi menggambar ini harus menerima kegagalan.
Ia gagal menjadi sarjana di Institut Teknologi Bandung dan hanya menjalani studinya selama dua tahun.
Bernardus mengaku sudah hobi menggambar sejak kecil.
Ia pun akhirnya menjalani beberapa pekerjaan.
Sebelumnya, ia sempat membuat komik untuk sebuah majalah hingga akhirnya pindah ke sebuah perusahaan.
Ditawarilah untuk menggambari dari perusahaan separasi warna.
"Perusahaan separasi warna itu juga yang memberi saya kerjaan ilustrasi untuk kaleng biskuit Khong Guan, lupa tahun berapa, yang jelas saat itu usia saya 24 tahun," katanya seperti dikutip dari Warta Kota.
Sudah mendulang kesuksesan melalui ilustrasi gambar kaleng Khong Guan, ia memilih sebuah keputusan.
Di hari tuanya, Prasodjo tak lagi menekuni bisnis desain grafisnya.
Dia justru menjadi penyembuh alternatif menggunakan energi prana yang ia pelajari dari negara Filipina
Meme Khong Guan
Kamu tentu tahu, biskuit Khong Guan yang legendaris dan tak pernah absen di meja ruang tamu saat Lebaran.
Rupanya, biskuit Khong Guan sudah beredar di Indonesia sejak tahun 1971 dan nggak pernah ganti gambar kaleng.
Pada gambar kaleng Khong Guan, nampak seorang ibu dan dua anak laki-laki dan perempuan sedang menyantap kue.
Tentu masyarakat dibuat bertanya-tanya, ke mana perginya sang ayah.
Selama 45 tahun, sang ayah tak pernah muncul.
Rupanya, sang ayah-lah yang memotret aktivitas keluarga ini.
Saking legendarisnya, kini Khong Guan tidak hanya terkenal dengan kue, tapi juga memenya.
Banyak meme lucu yang bakal buat kamu terpingkal-pingkal.
Yuk, rehat sebentar dari rutinitas kerjamu.
Siap-siap dibuat tertawa.
Pokoknya kompor gas banget memenya.
1. Ehh malah makan piring

Gambar di kaleng biskuit Khong Guan
Gambar di kaleng biskuit Khong Guan (fotohumor.net)
2. Maen gadget

Meme lukisan di kaleng biskuit Khong Guan
Meme lukisan di kaleng biskuit Khong Guan (dpbergerak.com)
3. Wah ibu berubah jadi bapak

Meme lukisan di kaleng biskuit Khong Guan
Meme lukisan di kaleng biskuit Khong Guan (kvltmagz.com)
4. Ibunya malu

Meme lukisan di kaleng biskuit Khong Guan
Meme lukisan di kaleng biskuit Khong Guan (kvltmagz.com)
5. Kok ditumpahin

Meme lukisan di kaleng biskuit Khong Guan
Meme lukisan di kaleng biskuit Khong Guan (fotohumor.net)
6. Lagi puasa

Meme lukisan di kaleng biskuit Khong Guan
Meme lukisan di kaleng biskuit Khong Guan (uniqpost.com)
7. Papanya mabuk

Meme lukisan di kaleng biskuit Khong Guan
Meme lukisan di kaleng biskuit Khong Guan (kvltmagz.com)
8. Wah malah diembat sendiri

Meme lukisan di kaleng biskuit Khong Guan
Meme lukisan di kaleng biskuit Khong Guan (kvltmagz.com)
Lucu kan guys? (TribunTravel.com/Arif Setyabudi)
7 Fakta Mengejutkan di Balik Biskuit Khong Guan, Nomor 6 Paling Misterius!
Warta Kota
Lukisan fenomenal di kaleng biskuit Khong Guan.
Sumber Berita : http://kaltim.tribunnews.com/2017/04/30/7-fakta-mengejutkan-di-balik-biskuit-khong-guan-nomor-6-paling-misterius?page=all

Terjawab Sudah Kenapa Keluarga Khong Guan Tanpa Sosok Ayah, Ini Penjelasan Pelukisnya
TRIBUNJATENG.COM - Selain nastar, kastengels, dan kue kering lainnya, ada hidangan khas yang selalu disajikan pada hari raya.
Apalagi kalau bukan biskuit Khong Guan.
Tidak ada perubahan berarti pada penampilan kaleng biskuit tersebut. Warna merah dan gambar deretan biskuit yang bisa dinikmati di dalamnya menghiasi kaleng.
Namun satu hal yang paling diingat dari kaleng biskuit itu, yakni lukisan ibu dan dua anaknya yang sedang menikmati teh dan biskuit.
Uniknya, tidak ada ayah dalam lukisan itu.
Pelukis gambar itu adalah Bernardus Prasodjo, yang kini berusia 69 tahun.
Dalam sebuah video yang diunggah ANTARA News di YouTube, Bernardus menuturkan kisah di balik lukisan yang ikonik itu.
Ia juga berkomentar tentang pertanyaan banyak orang tentang gambar itu, yakni keberadaan sosok ayah.

H
Lukisan pada kaleng biskuit Khong Guan karya Bernardus Prasodjo.(Kompas.com/Kistyarini)
Bernardus mengatakan ia mendapat pesanan untuk gambar itu dari sebuah perusahaan separasi film.
"Mereka pesan banyak sekali gambar ke saya. Salah satunya Khong Guan itu," kata Bernardus.
Ketika itu, ia mendapat contoh dari sebuah majalah. Potongan gambar itu terlihat lusuh. Ia mengikuti saja arahan yang diberikan pihak pemesan soal gambar yang diinginkan mereka.

Menurut Bernardus, gambar yang sampai saat ini menghiasi kaleng biskuit Khong Guan itu tidak banyak berbeda dengan gambar contoh yang disodorkan padanya.
"Ya cuma ini bajunya warna kuning, yang ini merah. Kemudian anaknya yang ini rada digeser ke mari, yang ini jadi pegang biskuit. Ya begitu aja," papar pria berusia 69 tahun itu.
Ketika ditanya soal ketiadaan sosok ayah dalam gambar itu, Bernardus mengaku tidak tahu persis. Meski demikian ia memiliki sebuah teori.
"Menurut saya itu cara untuk mempengaruhi ibu rumah tangga supaya membeli. Jadi yang penting ada ibunya di situ," jawab Bernardus lalu tersenyum.
"Karena yang belanja ibunya kok," lanjut pria yang kini aktif dalam pengobatan prana tersebut.
Bernardus pun menuturkan proses pembuatan gambar itu. Awalnya ia membuat sketsa dengan komposisi gambar sesuai pesanan .
"Kita sketch dulu. Kira-kira seperti ini mau gak. Sampai sudah setuju kira-kira komposisinya seperti itu, baru kita lukis," tutur Bernardus.
Seingat dia, lukisan itu ia buat sekitar tahun 1970-an.
"Yang penting dari pekerjaan-pekerjaan semacam itu, bisa punya rumah, bisa punya mobil," katanya.
Bernardus menuturkan ia mengawali karier sebagai pelukis profesional sejak menjalani kuliah di Institut Teknologi Bandung.
Rumah kosnya di Jalan Lengkong Kecil Bandung bersebelahan dengan kantor redaksi Aktuil, sebuah majalah musik terkenal saat itu.
"Kami suka main ke situ, bantu-bantu buat ilustrasi. Keterusan. Lama-lama kuliahnya ketinggalan," katanya.
Dari situ ia mulai mendapat pesanan komik, yang lama-lama semakin banyak. Dari komik, ia mendapat pesanan dari perusahaan untuk menggambar produk mereka.
"Dulu, saya ke supermarket, itu bangga sekali. Hampir semua etiket-etiket yang laku itu, saya yang bikin. Tetapi, makin ke sini, makin sedikit," tutur Bernardus.
Saat ini yang tersisa hanya Khong Guan, Monde, dan Nissin wafer, kata Berrnardus. (*)
Terjawab Sudah Kenapa Keluarga Khong Guan Tanpa Sosok Ayah, Ini Penjelasan Pelukisnya
vice.com
Bernardus Prasodjo ilustrator gambar kaleng biskuit Khong Guan.
Sumber Berita : http://jateng.tribunnews.com/2017/06/18/terjawab-sudah-kenapa-keluarga-khong-guan-tanpa-sosok-ayah-ini-penjelasan-pelukisnya?page=all

Menguak Asal Usul Khong Guan, Biskuit Legendaris yang Fenomenal dari Isi Hingga Gambar Kalengnya

Siapa yang tidak tahu Khong Guan, biskuit legendaris yang umumnya menghiasi meja ruang tamu kebanyakan orang saat Ramadan dan lebaran tiba. Biskuit ini menemani masa kecil semua orang. Yah, karena gambar atau lukisan pada kaleng biskuit sejak awal muncul hingga hari ini tak pernah sekalipun berganti. Maka jika ditanya seperti apa biskuit Khong Guan, maka semua orang akan menjawab dengan satu suara. Hal inilah satu dari banyak keunikan biskuit ini dari yang lainnya.
Selain gambar kaleng yang terbilang setia tanpa perubahan apapun, muatan gambar yang terdiri dari ibu dan dua anaknya juga menimbulkan pertanyaan besar. Lantas kemana sang ayah? Tak hanya itu, isi Khuang Guang juga terdiri dari berupa-rupa biskuit. Tapi mengapa hampir semua orang (terutama anak kecil) memburu wafer? Yap, untuk menjawab berbagai pertanyaan tersebut, mari simak pembahasan di bawah ini.

Sekilas Tentang Khong Guan


Monumen Khong Guan di Surabaya [image: source]
Merupakan industri yang bergerak pada bidang makanan khususnya biskuit dan wafer, Khong Guan adalah perusahaan yang sudah berskala internasional. Dikenal lewat jargon legendaris ‘tak asing lagi dan tak ada duanya’, Khong Guan berdiri sejak tahun 1947 di Singapura. Perusahaan ini kemudian mengembangkan sayapnya di Indonesia pada tahun 1970 dengan nama Khong Guan Biscuit Factory Indonesia. Di tanah air, perusahaan ini memfokuskan pada produk biskuit, wafer, dan waferstik.

Khong Guan Merah Populer di Indonesia


Khong Guan Merah [image: source]
Sudah lama menjadi tradisi masyarakat Indonesia menyajikan makanan khas lebaran, dan yang kerap muncul di meja tamu rumah-rumah adalah Khong Guan Red Assorted (Khong Guan Merah). Seperti sebuah keharusan, rasanya ada yang kurang jika di meja tempat disajikan makanan tidak ada si kaleng merah ini. Sebenarnya, Khong Guan Merah hanyalah satu dari sekian produk dari Khong Guan Biscuit Factory Indonesia. Ada juga jenis Malkist Abon hingga waferstrick, tapi sepertinya sudah menjadi kebiasaan jika Khong Guan yang dimaksud orang Indonesia adalah Khong Guan Merah.

Ini Alasan Semua Orang Ingin Mengambil Wafer di Kaleng Khong Guan Merah


Wafer dalam kaleng Khong Guan [image: source]
Khong Guan Merah berisi bermacam-macam jenis biskuit di dalam kalengnya. Mulai dari jenis krackers, cookies, wafer, shortcake biscuit, wafer, dan cream-filled sandwich. Tapi bukan rahasia umum dari sekian banyaknya biskuit yang ada, paling favorit adalah wafer. Seakan memang strategi produsen biskuit ini untuk menjadikan wafer paling spesial. Mulai dari letaknya yang tersembunyi di antara susunan biskuit lainnya, hingga adanya plastik yang melapisi si wafer. Dari semua isi Khong Guan Merah, hanya wafer yang dilapisi plastik. Maka jangan heran jika menemukan anak-anak kecil yang sengaja mengacak-acak kaleng biskuit ini hanya untuk mendapatkan wafer. Selain itu, wafer Khong Guan juga rasanya berbeda dengan wafer lain. Mengandung pemanis berwarna cokelat yang tebal, tiap lapis wafer ini juga gurih dan renyah.

Misteri Gambar Kaleng Biskuit Tanpa Kehadiran Ayah


Gambar Khong Guan [image: source]
Seperti yang kita tahu, gambar kaleng biskut Khong Guan adalah seorang ibu dengan dua anaknya sedang berada di meja makan. Dalam gambar juga terlihat piring-piring berisi biskuit yang tengah dinikmati. Nah, masyarakat yang entah karena kritis atau apa lantas bertanya, ayahnya di mana?. Tak kunjung terjawab pertanyaan itu, hingga muncul beragam meme-meme yang membahas hilangnya sang ayah. Hal kecil yang disoroti tersebut merupakan satu bukti bahwa biskuit ini memang teramat populer di masyarakat. Sehingga tiap detail kecil pun sampai dibahas.

Ini Penjelasan Si Pelukis Gambar Kaleng Biskuit yang Tanpa Ayah


Bernandus Prasodjo [image: source]
Melihat beragam reaksi masyarakat tentang gambar di kaleng Khong Guan membuat si pelukis Bernardus Prasodjo pun angkat bicara. Pria yang kini tak lagi melukis dan memfokuskan diri di bidang pengobatan mengatakan jika jaman dulu ada tongsis, maka pasti si bapak sudah ada di gambar kaleng tersebut dan tak ada lagi pertanyaan. Artinya, ayah dari anak-anak dalam gambar Khong Guan tersebut sedang memotret. Saat menggambar, Bernandus mengaku jika poin penting dalam gambar itu adalah kehadiran si ibu. Tujuannya adalah untuk mempengaruhi ibu rumah tangga agar membeli biskuit yang dipromosikan. Bernandus menambahkan jika orang yang belanja adalah ibu, karena itu fokus gambar pada ibu. Hingga saat ini, Khong Guan Merah masih menjadi biskuit segala generasi, sebab gambar produk yang masih bertahan hingga kini. Maka tak heran jika banyak yang mengatakan jika Khong Guan produk paling setia se-tanah air. Beda dengan produk lainnya yang hampir tiap tahun berubah kemasan.
Sumber Berita :  https://www.boombastis.com/asal-usul-khong-guan/108450

Penjelasan Pelukis Kenapa Tidak Ada Sosok Ayah di Kaleng Khong Guan


Bernardus Prasodjo

Bernardus Prasodjo (Foto: ANTARA News/Lia Santosa)

Beberapa waktu lalu Khong Guan ramai memenuhi timeline media sosial kita. Lukisan di salah satu sisi kaleng kotak Khong Guan berwarna merah yang legendaris itu diubah menjadi meme-meme lucu yang viral di media sosial.





Setelah beberapa waktu meme-meme Khong Guan itu menyebar, kabar tersebut sampai juga ke telinga Bernardus Prasodjo. Ternyata, laki-laki berumur 69 tahun inilah yang menjadi pihak paling bertanggung jawab terhadap lukisan asli di kaleng Khong Guan tersebut. 
Lukisan Khong Guan
Laki-laki kelahiran Salatiga tersebut mengaku mengerjakan lukisan di kaleng Khong Ghuan pada tahun 70-an. Bernardus mendapatkan tawaran melukis kaleng itu tidak langsung dari perusahaan Khong Guan, namun lewat perantara sebuah perusahaan separasi warna.
“Nggak, saya nggak pernah ketemu sama pihak Khong Guannya,” ucap Bernardus seperti dilansir Antara (30/5). “Saya dikasih contoh guntingan majalah lusuh begitu. ‘Nanti ini diganti di sini, ini miringnya begini’.”
Sebelum Khong Guan, sebetulnya Bernardus telah beberapa kali menerima tawaran melukis bungkus produk-produk makanan. “Dulu, saya ke supermarket, itu bangga sekali. Hampir semua etiket-etiket yang laku itu, saya yang bikin. Tetapi, makin ke sini, makin sedikit,” akunya.
Bernardus paham bahwa gambar produk-produk tersebut sudah bukan masanya lagi. Baginya, kini desain-desain seperti lukisannya makin sedikit ditemui karena anak-anak muda sudah memiliki model desain baru yang jauh lebih kreatif.
"Sudah tidak jamannya lagi desain saya, desain saya itu desain kuno. Kita disuruh mengikuti desain anak muda yang modern itu tidak bisa," ucapnya. 
Keluarga Tanpa Sosok Ayah
Meski begitu, justru desain kaleng Khong Guan yang tak berubah tersebutlah yang menjadi perhatian netizen Indonesia. Apalagi, gambar keluarga di kaleng Khong Guan tersebut tak menunjukkan sosok ayah, yang menjadi pertanyaan banyak orang: di mana sosok ayah keluarga tersebut?



“Menurut saya itu cuma untuk mempengaruhi ibu rumah tangga saja supaya beli,” ucapnya enteng.
Bernardus waktu itu memang tak ambil pusing ketika mengambil proyek ini. “Mungkin yang penting ya ada ibunya di situ. Bapaknya nggak penting, karena yang belanja ibunya kok. Ya saya ikuti saja mereka maunya apa,” kata Bernardus. 
Selain Khong Guan
Meskipun semakin sedikit, Bernardus mengaku minimal ada tiga produk yang masih menggunakan karya-karyanya sebagai desain bungkus produk mereka. Selain Khong Guan, produk lainnya adalah gambar di kaleng Monde.



Berbeda dengan gambar di kaleng Khong Guan yang memang pesanan, gambar tentara yang tengah memukul snare drum di kaleng Monde tersebut merupakan ide dari Bernardus sendiri.
“Itu saya ambil sengaja di (toko buku) Gunung Agung, mencari buku soal tentara. Sebenarnya waktu itu, tentara Inggris. Ya sudah, dilukis," ujarnya dikutip Antara.
Kaleng Nissin yang menunjukkan perempuan-perempuan bersepeda pun adalah karya Bernardus yang lain. Bahkan, Bernardus mengaku bahwa ia berada di balik kebanyakan gambar produk-produk di swalayan Hero.
"Dulu produk Hero saya yang buat (lukisan di produknya). Banyak impor, lalu dikemas di sini. Nah, lukisan di kemasannya itu yang saya bikin. Sarden, tisu, minuman keras, apa yang ada di sana. Sekarang hanya tiga saja, Khong Ghuan, Nissin dan Monde," kata dia.
Soal ketiga produk biskuit yang masih menggunakan gambarnya, Bernardus tak merasa hal tersebut perlu dibanggakan.
“Karena pemiliknya sama. Buat apa diganti-ganti (gambarnya), itu saja sudah laku," candanya.


Saat ini, Bernardus sudah lima tahun tak melukis. Ia kini berkarir di bidang pengobatan prana, sebuah metode penyembuhan tanpa obat dan tanpa sentuhan. Ia mengaku tak mengobati sendiri, melainkan menjadi sosok yang mengajarkan ilmu pengobatan yang disebutnya ilmiah tersebut ke seluruh Indonesia.
Ditanya apakah ingin kembali melukis ke depannya, Bernardus mengaku sedikit tergoda.
“Sebetulnya kangen juga. Hanya sekarang ini, cat nya sudah pada kering. Jadi, kalaupun mau memulai harus membeli semuanya yang baru. Ada juga (keinginan kembali ke dunia menggambar) tetapi waktunya nggak ada sekarang ini,” pungkas laki-laki lulusan Seni Rupa ITB tersebut. 

Re-Post by http://migoberita.blogspot.com/ Sabtu/02062018/10.58Wita/Bjm
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya