» » » » » » Hafwan Akbar. Pemuda asli Banjarmasin alumni STMIK ASIA Malang bantu bikin aplikasi Pelayanan Publik di KalSel khususnya kota Banjarmasin

Hafwan Akbar. Pemuda asli Banjarmasin alumni STMIK ASIA Malang bantu bikin aplikasi Pelayanan Publik di KalSel khususnya kota Banjarmasin

Penulis By on Rabu, 01 Agustus 2018 | No comments

Aplikasi Ba3 Segera Dilauncing, Tampung 3 Keluhan Masyarakat Sekaligus
PROKAL.CO, Setidaknya Anda pernah mengalami satu dari tiga hal mengesalkan ini. Sepeda motor terjungkal setelah melindas lubang jalan. Lingkungan jadi bau karena drainase mampat. Atau, was-was melintasi jalan kota yang gelap.
SEPTEMBER mendatang, Banjarmasin merayakan hari jadi kota ke-492 tahun. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Banjarmasin sudah menyiapkan kado spesial: aplikasi Ba3 (dibaca Batiga).
Namanya mungkin terdengar aneh. Dieja pun tidak mengesankan. Namun, jangan buru-buru memvonis. Ba3 merupakan singkatan. Kepanjangannya adalah "Batarang, Batalu dan Batajir".
Batarang artinya Banjarmasin tetap terang. Batalu untuk Banjarmasin tanpa lubang jalan. Dan Batajir berarti Banjarmasin tanpa banjir.
Kemarin (31/7) di Ruang Integrasi Balai Kota, model aplikasi yang hampir rampung dipamerkan pada wali kota dan media. Ada tiga menu disitu. Untuk jalan dan jembatan, penerangan jalan umum, serta sungai dan drainase.


"Aplikasi ini khusus menangani aduan kerusakan skala kecil. Begitu laporan diterima admin, tim reaksi cepat akan bergerak menuju lokasi untuk memulai perbaikan," kata Kepala Dinas PUPR Banjarmasin, Gusti Ridwan Syofyani.
Aplikasi berbasis Android ini mulai bisa diunggah di Playstore per tanggal 24 September. Sengaja dipamerkan lebih dini untuk menjaring saran dan kritik.
Penggunaan aplikasi ini terbilang gampang. Misalkan, pengguna menemukan lubang jalan. Kerusakan itu dipotret. Lalu fotonya diunggah ke aplikasi dengan keterangan singkat. Yang terpenting, fitur GPS (Global Positioning System) smartphone dalam kondisi menyala. Sehingga admin bisa langsung melacak posisi kerusakan secara akurat.
Foto ini penting karena merupakan bukti. Bahwa aduan tak mengada-ada. Selain itu juga untuk memudahkan admin memperhitungan skala kerusakan. Berapa jumlah pekerja yang dibutuhkan. Serta peralatan macam apa yang mesti dibawa ke lokasi.
Bukan hanya lubang jalan. Pengguna juga bisa mengadukan drainase mampat, sungai meluap dan penuh sampah, lampu jalan rusak dan padam, hingga pagar jembatan jebol. Sekali lagi, yang ditanggapi hanya kerusakan skala kecil. Kerusakan skala sedang dan besar mau tak mau harus menunggu ketersediaan anggaran.
Untuk tim perbaikan jalan dan jembatan, PUPR menyediakan enam personil. Kemudian 14 personil untuk PJU (Penerangan Jalan Umum). Ditambah 37 personil untuk penanganan sungai dan drainase.
Ridwan menargetkan, setiap aduan bisa ditanggapi kurang dari 1x24 jam. Pengguna juga bisa mengecek status aduan. Apakah sudah diterima, masih diproses, sedang ditangani, dan perbaikan sudah rampung.
Aduan bisa saja ditolak. Jika infrastruktur yang dikeluhkan statusnya ternyata milik pemerintah provinsi atau pusat. Warga kota tentu tak ambil pusing. Bagi mereka jalan rusak adalah jalan rusak. Tak kurang tak lebih.
"Kami paham itu. Jadi setiap aduan yang ditolak, bukan berarti dicueki. Akan kami laporkan secara manual ke pemprov atau balai. Secara manual karena kita belum terhubung secara online," pungkasnya.
Bagi PUPR, aplikasi ini memudahkan mereka untuk membangun basis data. Di lokasi mana yang infrastrukturnya paling rentan rusak. Pada momen apa aduan melonjak. Dan jenis aduan apa yang paling mengganggu kehidupan warga kota. Apakah lubang jalan atau PJU mati. Semuanya akan disajikan dalam grafik-grafik yang mudah dicerna.
Ba3 merupakan hasil kerjasama pemko dengan pihak ketiga. Yakni Startup KHpromo. Pendirinya adalah Hafwan Akbar. Pemuda asli Banjarmasin ini alumni STMIK ASIA Malang.
"Sebelumnya saya membuat aplikasi untuk Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu). PUPR kemudian datang, mengajak kerjasama. Mereka gambarkan seperti apa aplikasinya. Kemudian saya bangun. Sesederhana itu," jelasnya.
Ditanya kendala, Hafwan mengaku tak kesulitan membangun Ba3. "Yang sulit saya kira justru perawatannya. Misal, harus rutin clearing data di server," tambah warga Jalan Gatot Subroto ini.
Dengan usia yang masih muda dan betapa menjanjikannya bisnis digital ini, Hafwan tentu masih menyimpan mimpi besar. "Saya ingin membangun games sendiri. Walaupun saya akui, bakal sangat berat. Pasar games ini sengit," pungkasnya.
Sementara itu, Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina berharap aplikasi ini bisa diintegrasikan dengan Banjarmasin Command Center. Tergabung bersama 14 aplikasi lainnya dalam Banjarmasin Smart City. (fud/at/nur)

ADUKAN SAJA: Gulma dan sampah dari botol air hingga guling bekas mengapung di Sungai Martapura. Foto diambil Senin (30/7) di Siring Sudirman. Kedepan, warga kota bisa mengadukan sampah sungai, jembatan rusak hingga temuan lubang jalan melalui aplikasi. | Foto: Syarafuddin/Radar Banjarmasin
Sumber Berita : http://kalsel.prokal.co/read/news/16452-aplikasi-ba3-segera-dilauncing-tampung-3-keluhan-masyarakat-sekaligus.html

Re-Post by MigoBerita / Kamis/02082018/09.50Wita/Bjm 
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya