Arsip Migo Berita

Mau MEMILIH tapi Tidak Terdaftar ??!! Segera Lapor kesini.....

KPU Minta Pemilih Lapor Bila Namanya Tak Tercantum di DPS Pemilu 2019

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar rapat pleno penetapan Daftar Pemilih Sementara (DPS) Pemilu 2019. KPU akan melihat data pemilih yang telah direkapitulasi tiap kota/kabupaten provinsi di seluruh Indonesia.
"Hasil rapat pleno hari ini punya peran, tugas dan tanggung jawabnya untuk menyebarkan informasi yang kita tetapkan hari ini. Penyelenggara pemilu punya kewajiban menginformasikan ini kepada seluruh masyarakat pemilih untuk kemudian mereka ikut mengecek. Apakah namanya sudah tercantum di dalam daftar pemilih sementara tersebut," ujar Ketua KPU Arief Budiman saat membuka rapat di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Sabtu (23/6/2018).


Setelah nama pemilih terdata dalam DPS, Arief meminta segenap peserta pemilu untuk memeriksa ulang apakah namanya sudah ada, dan apakah yang sudah terdaftar nama yang tercantum sudah benar penulisannya dan lain sebagainya. Hal ini agar tidak ada kesalahan yang bisa dipermasalahkan di kemudian hari, yakni saat pencoblosan.
"Jadi apakah ada kesalahan dalam penulisan namanya dan seterusnya. Peserta pemilu punya kewajiban menginformasikan hal ini kepada para konstituennya yaitu pemerintah, ini mendukung kita (KPU) untuk menginformasikan yang menyebarluaskan mensosialisasikan daftar pemilih ini," jelas Arief.
KPU juga meminta Tim Pengawas Pemilu bisa mencermati dan mengawasi, apakah terjadi kesalahan dalam penetapan DPS untuk kemudian ditetapkan sebagai DPT.
"Jadi Bapak Ibu sekalian kalau ada catatan penting ada masukan informasi penting mohon segera disampaikan pada masa ini karena tipe sementara itu baru menjadi bagian awal dari proses untuk pada akhirnya nanti akan ditetapkan menjadi daftar pemilih tetap pada tanggal antara 15 sampai dengan 21 Agustus 2018," ucap Arief.
Arief berharap dengan didatanya DPS hari ini, ke depan Indonesia bisa memulai tahapan Pemilu yang berujung pada dilantiknya para wakil rakyat dan presiden serta wakil presiden 2019.
"Jadi mudah-mudahan apa yang kita kerjakan sejak dimulainya tahapan Pemilu sampai hari ini dan nanti sampai dengan dilantiknya wakil-wakil rakyat kita presiden dan wakil presiden kita semua bisa berjalan dengan baik dan lancar," tutup Arief.
Pantauan di lokasi, rapat pleno terbuka ini dimulai pukul 10.00 WIB. Rapat dihadiri perwakilan 20 partai peserta Pemilu 2019.
Selain itu, KPU juga turut mengundang seluruh perwakjilan KPU dari tiap masing-masing kota/kabupaten dan provinsi, LSM pemantau Pemilu, Kementerian, DKPP, Bawaslu, dan kementerian terkait.
Sumber Berita : https://www.liputan6.com/news/read/3567059/kpu-minta-pemilih-lapor-bila-namanya-tak-tercantum-di-dps-pemilu-2019

Masyarakat yang Belum Masuk DPS Bisa Lapor Via WhatsApp Ke KPU

Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) membuka layanan pengaduan bagi pemilih yang belum masuk dalam Daftar Pemilih sementara (DPS) Pilkada 2018. Pemilih dapat menyampaikan aduannya melalui WhatsAapp Center.
"Kita membuat salah satu yang ingin kita pastikan ke masyarakat adalah apakah masyarakat sudah benar-benar terdaftar, maka itu kami membuka layanan Whatsapp Center," ujar Komisioner KPU Viryan Aziz, di kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Rabu (4/4/2018). 
Nomor layanan WhatsAapp itu yakni 082310767117. Nomor ini juga dapat dilihat di website KPU, www.kpu.go.id
Layanan via WhatsAapp ini diberlakukan setelah ada laporan dari KPU daerah. Sebab, tercatat masih banyak warga yang belum terdaftar di DPS.
"Jadi kalau pemilih belum terdaftar bisa menyampaikan, khusus yang belum terdaftar. Kan kita sudah ada pengecekan data pemilih yang memasukkan NIK, nah kalau ternyata di situ tidak keluar namanya berarti diduga belum terdaftar," sambungnya.
Viryan mengatakan layanan ini telah dibuka sejak tanggal 1 April, namun pengaduan via WhatsAapp ini baru mulai efektif sejak tanggal 3 April. Layanan ini hanya akan dibuka selama lima hari hingga tanggal 5 April.
"Kan baru mulai efektif kemarin, kemarin masuk 134 WA yang melaporkan dirinya belum terdaftar, Hari ini jauh lebih banyak, karena baru kemarin ya (efektifnya). Hanya lima hari memang kita buka sampai dengan tanggal lima, karena kan perlu proses ke bawah," ujar Viryan.
KPU akan menindaklanjuti aduan masyarakat yang belum masuk dalam DPS. Petugas KPU akan mendatangi rumah masyarakat yang mengadu itu.
"Nanti akan dilakukan kegiatan layanan jemput pemilih. Jadi setelah dari whatsapp center, setelah terkonfirmasi bahwa memang yamg bersangkutan belum terdaftar dan memang benar orangnya ada, dokumen kependudukannya ada dilampiri. Petugas kami akan menjemput pemilih tersebut kerumahnya dan didata kembali," kata Viryan.
Nantinya, masa perbaikan DPS dilakuan pada 3-7 April 2018. Sedangkan DPT akan diumumkan pada 13-19 April 2018.
Sumber Berita : https://news.detik.com/berita/d-3952736/masyarakat-yang-belum-masuk-dps-bisa-lapor-via-whatsapp-ke-kpu

Nama Kamu Belum Terdaftar di DPT? Buruan Lapor ke Kelurahan

Jakarta, IDN Times - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI sudah menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT). Namun, KPU juga berupaya agar semua hak pilih warga negara terjamin dengan baik.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui Gerakan Melindungi Hak Pilih (GMHP). Gerakan ini tersebar di berbagai daerah untuk memastikan warga negara yang sudah berhak memilih masuk ke dalam DPT.
Sementara, mereka yang sudah berhak memilih tetapi belum masuk ke PDT, mereka bisa melapor ke kelurahan.

1. Warga negara yang sudah berhak memilih tapi belum terdaftar di DPT bisa melapor ke kelurahan

Nama Kamu Belum Terdaftar di DPT? Buruan Lapor ke KelurahanANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Ketua KPU Arief Budiman mengatakan upaya yang bisa dilakukan warga negara belum masuk dalam DPT, bisa langsung melaporkan ke kelurahan, agar bisa segera terdaftar dalam DPT.
“Bisa (lapor ke kelurahan).  Boleh ke kelurahan, di kantor kecamatan ada PPK, kalau di KPU kabupaten itu ada kantor sendiri,” kata dia, Jakarta, Minggu (14/10).

2. Bisa melapor secara daring

Selain melapor langsung ke kelurahan, kata Arief, warga negara yang sebenarnya telah memenuhi syarat masuk sebagai pemilih namun belum masuk DPT, juga bisa melaporkan secara daring.
“Bisa via online kalau ada yang belum terdaftar, langsung keluarnya lapor online. Udah kamu tinggal masukkan datamu, asalkan satu, datamu adalah data e-KTP sudah direkam,” kata dia.

3. Memeriksa secara manual

Selain itu, Arief menyebutkan, pelaporan bisa dilakukan secara manual dengan mendatangi Panitia Pemungutan Suara (PPS) terdekat.
“Kantor kelurahan itu kan pasti dekat dengan rumah, radius nya kan pasti radius kelurahan. Kemudian kalau dia gak sempat di daerah ya bisa via online, lapor online,” kata dia.
Semoga semua calon pemilih pemula bisa menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2019, ya guys.
Nama Kamu Belum Terdaftar di DPT? Buruan Lapor ke Kelurahan
Sumber Berita : https://www.idntimes.com/news/indonesia/afrianisusanti/nama-kamu-belum-terdaftar-di-dpt-buruan-lapor-ke-kelurahan/full

Re-Post by MigoBerita / Sabtu/23022019/10.41Wita/Bjm
JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Pemilihan Umum ( KPU) Ilham Saputra berharap masyarakat untuk segera melapor kepada pihak-pihak terkait jika belum terdaftar sebagai pemilih pada Pemilu 2019. Hal itu untuk memastikan agar mereka bisa dimasukkan ke dalam daftar pemilih tetap (DPT) nanti. "Kalau ada yang belum terdaftar untuk melaporkan pada desa masing-masing atau bisa juga lewat Rukun Warga (RW). Agar nanti yang belum terdaftar bisa dimasukkan selama dia memenuhi syarat. Dia punya surat keterangan dan e-KTP," kata Ilham di gedung KPU, Jakarta, Jumat (13/7/2018). Ilham memperkirakan pihaknya akan mengeluarkan DPT sekitar Agustus nanti. Saat ini KPU masih terus memperbaiki daftar pemilih sementara (DPS) yang telah ditetapkan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "KPU Harap Masyarakat Segera Lapor jika Belum Terdaftar sebagai Pemilih", https://nasional.kompas.com/read/2018/07/13/15373241/kpu-harap-masyarakat-segera-lapor-jika-belum-terdaftar-sebagai-pemilih.
Penulis : Dylan Aprialdo Rachman
Editor : Bayu Galih

Lagu Banjar "Viral Lagi" berkat Anak Muda "Banua Banjar" : Gawi Manuntung dan Waja Sampai Kaputing

JEF - Gawi Manuntung (Album 2019)

Setelah merilis album lagu banjar perdana-nya di tahun 2017, JEF, yang beranggotakan Niluh (Vocal 1), Winda (Vocal 2), Jefry (Keyboard), dan Eben (Gitar) kembali mengeluarkan album keduanya yang bertajuk "Gawi Manuntung". Album ini berisikan 11 lagu banjar yang menggabungkan nuansa ethnik tradisional dengan musik modern. Tujuan dari rilisnya album ini adalah, untuk mengenalkan kembali lagu banjar kepada masyarakat luas.
Benang merah yang menjadi ciri dari lagu-lagu di album ini adalah kebudayaan lokal. Sebagian besar lagu-lagu terinspirasi dari kegelisahan para personil JEF mengenai lingkungan dan kebudayaan sekitar yang ada di Kalimantan Selatan.




Lagu yang menjadi single andalan pada album ini adalah lagu "Gawi Manuntung". Lagu tersebut terinspirasi dari ungkapan banjar "gawi sabumi, gawi manuntung", yang berarti gotong royong dan kerja hingga tuntas. Gagasan dari lagu ini adalah ajakan kepada masyarakat Kalimantan Selatan untuk "gawi sabumi, gawi manuntung" memajukan budaya Kalimantan Selatan. Di penghujung tahun 2018, lagu "Gawi Manuntung" menjadi juara 1 dalam Lomba Cipta Lagu Pop Daerah Nusantara (LCLPDN) mengalahkan ratusan lagu daerah lainnya se-Indonesia.
Album ini tersedia dalam 2 bentuk, yakni CD fisik seharga Rp. 50.000, dan Digital Download seharga Rp. 25.000, dimana hasil keuntungan penjualan 100% akan didonasikan ke Sekolah Bawang Banjarmasin (sekolah khusus anak-anak tidak mampu). Untuk pemesanan bisa menghubungi langsung via WA ke 0896-9201-5685 (Anwari).












JEF:
Niluh Putu Ratna Wedhani (Vocal)
Winda Aldina Kesumawati (Vocal)
Jefry Albari Tribowo (Keyboard & Sequencer)
Irwansyah Noor (Guitar)                       

All Songs Composed & Arranged by: Jefry Albari Tribowo & Irwansyah Noor
Recording, Mixing, Mastering: JEF Music Production

Manager: Anwari Firdaus (0896-9201-5685), Budi Rakyat


iTunes:
Spotify:
Youtube:
 
https://youtu.be/L9a6lKhxkK8?list=PLaW0Uf0EII28lt8fp5V_JKNsq1i6CKR1h 
 

'Gawi Manuntung', Album dari JEF di Tahun 2019

Setelah merilis album lagu banjar perdana-nya di tahun 2017, JEF, yang beranggotakan Niluh (Vocal 1), Winda (Vocal 2), Jefry (Keyboard), dan Eben (Gitar) kembali mengeluarkan album keduanya yang bertajuk "Gawi Manuntung".
Album ini berisikan 11 lagu banjar yang menggabungkan nuansa tradisional dengan musik modern. Tujuan dari rilisnya album ini adalah, untuk mengenalkan kembali lagu banjar kepada masyarakat luas.
Benang merah yang menjadi ciri dari lagu-lagu di album ini adalah kebudayaan lokal. Sebagian besar lagu-lagu terinspirasi dari kegelisahan para personil JEF mengenai lingkungan dan kebudayaan sekitar yang ada di Kalimantan Selatan.
Lagu yang menjadi single andalan pada album ini adalah lagu "Gawi Manuntung". Lagu tersebut terinspirasi dari ungkapan banjar "gawi sabumi, gawi manuntung", yang berarti gotong royong dan kerja hingga tuntas. Gagasan dari lagu ini adalah ajakan kepada masyarakat Kalimantan Selatan untuk "gawi sabumi, gawi manuntung" memajukan budaya Kalimantan Selatan. Di penghujung tahun 2018, lagu "Gawi Manuntung" menjadi juara 1 dalam Lomba Cipta Lagu Pop Daerah Nusantara (LCLPDN) mengalahkan ratusan lagu daerah lainnya se-Indonesia.
Album ini tersedia fisik seharga Rp. 50.000, dan juga tersedia di platform digital seperti Itunes, Spotify dan lainnya, semua hasil keuntungan dari penjualan album ini 100% akan didonasikan ke Sekolah Bawang Banjarmasin, sebuah sekolah khusus di daerah Banjarmasin yang diperuntukkan bagi anak-anak kurang mampu.

https://youtu.be/L9a6lKhxkK8
Info: WA ke 0896-9201-5685 (Anwari).
 
 
https://www.youtube.com/watch?v=-HMyTQ9AgEc&index=3&list=PLaW0Uf0EII28lt8fp5V_JKNsq1i6CKR1h

Gawi Manuntung, Album Terbaru Grup Musik JEF

BARU saja sukses lewat album ‘Waja Sampai Kaputing’ yang dirilis tahun 2017 silam, grup musik Jefry, Eben, and Friends (JEF) kembali menelurkan album terbaru berjudul Gawi Manuntung. Peluncuran album digelar di Jungle Coffee Banjarmasin, Jum’at (28/12) malam. 
ALBUM dengan sampul anak kecil mengenakan kambang goyang dan kain sasirangan ini berisikan 11 lagu berbahasa Banjar. Sebagian karya sebelumnya sudah diunggah lewat saluran Spotify dan Youtube. Ambil contoh karya berjudul Meapung Mancari Razaki, Nanang Galuh Banjar, dan Lastari Bakantan, dan Rumah Bubungan Tinggi.
Jika ditengok, warna yang diusung Jefry CS lewat album Gawi Manuntung tetap sama dengan album sebelumnya: mengenalkan muatan lokal dengan cara nge-pop. Meski begitu, JEF tetap berupaya mempertahankan nafas lagu yang penuh dengan cengkok dan chord yang khas.
BACA: Jefry‘JEF’ Tribowo: Bikin Lagu Banjar Jadi Ngepop
“Seluruh hasil penjualan dari album ini akan kami sumbangkan untuk sekolah bawang yang berada di Kota Banjarmasin,” kata Jefry Albari Tribowo, frontman grup JEF.
Walikota Ibnu Sina pun turut berhadir menyaksikan peluncuran. Dia memberikan apresiasi atas kreativitas yang telah diberikan seluruh anggota grup band JEF. Secara khusus Ibnu memesan 300 keping album.
“Rencanannya, album JEF yang telah dipesan itu akan dibagikan saat launching event Banjarmasin Sasirangan Festival yang akan dilaksanakan pada Bulan Maret 2019,” tandas Ibnu Sina.
Usai agenda peluncuran, Jefry sekaligus memberi tahu bahwa dirinya akan pindah ke Surabaya untuk melanjutkan program pendidikan dokter spesialis dengan durasi rata-rata 3,5 tahun. Itu artinya, dia tak bakal ikut terlibat dalam JEF selama kurun waktu tersebut.
“Tapi, semoga saja, setelah selesai pendidikan saya bisa kembali ke Banjarmasin untuk memajukan dunia kesehatan dan musik daerah,” ujar alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat (ULM) ini.
 
 
https://www.youtube.com/watch?v=_siLTbvsj4I&list=PLaW0Uf0EII28lt8fp5V_JKNsq1i6CKR1h&index=4

Jefry‘JEF’ Tribowo: Bikin Lagu Banjar Jadi Ngepop

SEMPAT mengemuka perdebatan bagaimana seharusnya lagu Banjar dikemas, Jef justru merespons itu dengan tenang. Ia menganggap sudah saatnya musik khas daerah dikenalkan secara ngepop. Usahanya terbukti: lagu-lagu ciptaannya seperti “Ayo ke Banjarmasin”, “Waja Sampai Kaputing,” atau “Kayuh Baimbai” laku keras.  
JEF sebenarnya cuma panggilan beken. Nama lengkapnya Jefry Albari Tribowo. Lahir 4 Juni 1992 lalu, sejak bocah lelaki 26 tahun ini sebenarnya tak terlalu kepincut mendalami musik.
“Dulu, diminta keluarga saja. Pernah berulang kali ikut kursus. Dua sampai tiga tahun lalu berhenti,” ujarnya terkekeh ketika ditemui jejakrekam.com, Selasa (16/10/2018).
Kami wawancara pada studio musik milik Jefri. Kamar rekaman kecil-kecilan itu menyatu dengan kediamannya di Kompleks Citra Garden, Ahmad Yani KM 7, Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar. Isinya penuh sederet penghargaan musik yang menempel dinding, instrumen musik seperti gitar akustik dan synthesizer, serta buku-buku musik. Melihat seisi ruangannya, sulit rasanya percaya bahwa Jef musisi ‘kemarin sore’.
Rupanya, gairah bermusiknya memang telah berubah saat perjumpaan dengan dunia produksi lagu. Sempat dua kali ikut kursus sejak 2013, dia langsung jatuh hati. Dari sana, tercetuslah gagasan memproduksi lagu-lagu Banjar dan ikut beragam lomba. Bersama grup musik yang juga dinamainya dengan embel-embel JEF. Singkatan dari Jefri, Eben and Friends (JEF).
“Sejak 2012, bersama teman saya Eben (Irwansyah Noor) bikin grup musik kecil-kecilan. Sering gonta-ganti vokalis gara-gara kalau ikut lomba, kalah terus. Tahun 2013, ketemu Niluh Putu Wedha Ridhani sebagai vokalis tetap. Lalu keterusan sampai sekarang,” ceritanya sambil terkekeh.
Awalnya, trio musisi muda itu cuma membuat dua lagu. Diberi judul Ayo ke Banjarmasin dan Kayuh Baimbai. Lirik dan struktur lagunya digagas oleh Jefri dan Eben. Manggung dari pementasan menuju pentas lainnya, tidak disangka respons masyarakat positif. Bahkan, lagu Kayuh Baimbai sempat menyabet juara lima besar pada Lomba Cipta Daerah Nasional Tahun 2014 silam.

Berhasil membawa lagu daerah menuju level nasional, nafsu Jefri mengkomposisi serta menulis lagu Banjar makin meledak-ledak. Lahirlah lagu-lagu Banjar berikutnya seperti Indah Bararatik, Kakanak Sungai Martapura, dan Angin Manyaru.
“Puncaknya dituangkan dalam album mini (Extended Play/EP) berjudul Bungas tahun 2016. Sempat dimainkan saat acara Pemkot Banjarmasin. Rupanya, Walikota Ibnu Sina juga suka. Kami ditantang bikin lagu berjudul Banjarmasin Baiman,” ceritanya.
Satu tahun kemudian, tantangan walikota lantas dijabani Jefry. Banjarmasin Baiman dikemas dengan nada optimistis. Sesuai judulnya, mengajak untuk menjaga kota ini supaya barasih wan nyaman (Baiman).
Lagu Banjarmasin Bungas juga menjadi salah satu lagu yang tercantum dalam album terbaru mereka: Waja Sampai Kaputing (Wasaka). Dirilis tahun 2017 silam, komposisi karya-karya terbaru dari Jef boleh dibilang lebih kaya. Kalau album mini Bungas kelewat nge-pop, Wasaka dihiasi instrumen-instrumen lokal seperti Panting dan Gamelan Banjar.
“Malah, satu lagu dari album itu dijadikan soundtrack resmi film Perang Banjar. Judulnya Waja Sampai Kaputing juga. Karena dianggap tim produksi sesuai dengan filmnya itu maka kami bersedia kolaborasi,” bebernya.
Apakah perjuangan Jefry tuntas saat pamornya melejit dan mendapat apresiasi dari pemerintah? Jelas jawabannya tidak. Jef bukan tipikal seniman yang menjilat. Apalagi cari untung. Sebagai bocoran, dia malah jarang menerima fee ketika karya-karyanya dipakai untuk keperluan komersial. “Asal mencantumkan nama komposer, tidak masalah,” bebernya.

Belakangan waktu, album kedua dari Jefry dan kawan-kawan tengah digodok. Diberi nama Gawi Manuntung. Sebagian single sudah dirilis lewat saluran Youtube. Ambil contoh, lagu berjudul Nanang Galuh Banjar, Rumah Bubungan Tinggi, dan Lastari Bakantan. “Kenapa dirilis satu-satu dulu? Kepengen mengikuti zaman saja. Sekarang sudah eranya memanfaatkan teknologi untuk memasarkan musik,” ucapnya.
Lantas, apa yang mendorong Jef bertahan memproduksi lagu-lagu Banjar sampai sekarang? Ini memang bentuk keprihatinannya. Melihat cipta karya lagu-lagu daerah semakin seret peminat. Sementara gempuran lagu-lagu dari luar secara serampangan sudah mempengaruhi generasi muda.
“Kalau seniman yang melakukan aransemen dan membawakan lagu banjar tempo dulu memang banyak. Tapi, kalau mencipta lagu Banjar? Itu masih sedikit. Hanya bisa dihitung jari. Saya mengambil jalur pop,” imbuhnya.
Dibilang Kurang Banjar, Direspons Santai

Perjalanan Jefry sebagai komposer lokal lagu daerah jelas tak luput dari kritik. Lebih dominan unsur genre pop, karya-karyanya pernah dinilai sebagian seniman sedikit meleset. Dari kebiasaan komposisi yang digunakan untuk lagu Banjar. Alias kurang banjar banar.
Namun, Jef merespons dengan santai. Toh, karya-karyanya juga masih kaya instrumen musik khas daerah serta masih membawa cengkok meski sebagian masih didominasi warna pop. Sebagai contoh, lagu Waja Sampai Kaputing, Banjarmasin Baiman, Angin Manyaru masih menuruti kebiasaan lagu Banjar.
“Kalau bicara pakem, kita bisa melihat Jogja Hip-Hop Foundation. Grup musik asal Yogyakarta membawakan lagu berbahasa Jawa dengan dengan gaya hip-hop. Itu saja bisa berhasil mendapatkan banyak penghargaan,” kata dia. Yang terpenting baginya, berkaryalah dengan jujur alias sesuai passion sendiri tanpa melupakan kebudayaan sendiri.
Tak bisa dibantah, menurut sebagian seniman dan ahli bahasa memang lagu Banjar masih menjadi perdebatan. Contohnya, saat pelaksanaan Diskusi Terbuka Karakteristik Lagu Banjar dan Lagu Berbahasa Banjar di Taman Budaya Kalsel, tahun 2016 silam. Menghadirkan Sirajul Huda (alm), Sirajudin, dan Riswan Irfani sebagai pemantik forum diskusi.
Ambil contoh, menurut seniman lokal Sirajul Huda. Lagu-lagu Banjar kekinian mulai kehilangan ruhnya. Ketimbang lagu Banjar sekarang, Huda mengibaratkan melahap lagu daerah belasan tahun silam seperti mendengarkan alunan air sungai yang mengayun dan menenangkan.
Lain lagi menurut Dino Sirajudin. Mantan Kepala UPTD Taman Budaya Kalsel ini lebih spesifik menuturkan lagu Banjar mesti memiliki pola cengkok. Selain itu menggunakan tangga nada diatonik plus note F1.  Ia bersandar pada analisisnya lewat lagu Lalan Sisip dan Pucuk Pisang.
Sementara, menurut Guru Besar Emeritus Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Prof MP Lambut, lagu-lagu Banjar mestilah edukatif. Plus sesuai dengan norma-norma yang dianut oleh masyarakat lokal. Ini terlepas dari segi teknis maupun kebahasaan. “Saya sangat mengapresasi pencipta-pencipta lagu Banjar, bagaimanapun itu,” ucap pengajar FKIP ULM ini.

Singkirkan Sembilan Pesaingnya, Lagu Gawi Manuntung Milik Jefry Sabet Gelar Juara Nasional

 
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN -
Grandfinal final Lomba Cipta Lagu Pop Daerah Nusantara (CLPDN) 2018 menjadi ajang pembuktian bagi musisi Banua untuk unjuk kebolehan, di Auditorium Abdurrahman Saleh RRI dan disiarkan di RRI, Kamis (6/12) malam.
Lagu daerah asal Banua berjudul Gawi Manuntung yang diciptakan musisi muda, Jefry Albari Tribowo atau biasa disapa Jef menyabet gelar juara I di ajang nasional tersebut.
Lagu Gawi Manuntung menyingkirkan sembilan lagu daerah lainnya dari para musisi seluruh Indonesia yang ikut bersaing.
Di ajang ini sedikitnya ada 108 lagu dari sejumlah provinsi ikut mendaftar.
Dari 108 lagu, terpilih 33 lagu pop daerah di babak penyisihan dan 10 lagu untuk maju ke babak final termasuk Gawi Manuntung dan lagu Siring Sungai milik rekan Jef, Irwansyah Noor.
"Alhamdulillah ya ini berkat doa semuanya termasuk warga Kalsel yang ikut mendoakan," kata Jef dihubungi Jumat (7/12/2018) pagi.
Pemuda kelahiran 4 Juni 1992 lalu ini menceritakan di grandfinal lagunya dibawakan penyanyi Rita Tila.
Sementara dewan juri yang menilai pun cukup mumpuni di bidangnya.
Mereka yakni Tokoh Musisi (Komposer, Pengarang lagu, Penyanyi professional), Pakar Olah Vokal, Sastrawan, Antropolog dan Pakar Dokumenter, Pemerhati Musik, Produser Rekaman Musik Studio yang diwakili Dwiki Dharmawan, Nyak Ubiet, Bens Leo, Eros Djarot, Sundari Sukotjo, Risky.
"Lagu daerah para finalis akan dibuatkan album lagu daerah dan bakal direkam ulang oleh Dwiki Dharmawan," kata Jef.
Banjarmasin post.co.id/Khairil rahim
Singkirkan Sembilan Pesaingnya, Lagu Gawi Manuntung Milik Jefry Sabet Gelar Juara Nasional
Jefry Albari Tribowo
Sumber Berita : http://banjarmasin.tribunnews.com/2018/12/07/singkirkan-sembilan-pesaingnya-lagu-gawi-manuntung-milik-jefry-sabet-gelar-juara-nasional

Re-Post by MigoBerita / Sabut/23022019/10.02Wita/Bjm

Hadapi dengan Senyuman dan Kangen bikin Dul Jaelani "DEWA 19" Menangis (VIDEO)

Pesan Maia Estianty Pada Dul Jaelani Sebelum Gantikan Ahmad Dhani di Konser Dewa 19 di Malaysia

BANJARMASINPOS.CO.ID - Maia Estianty berikan pesan untuk putra bungsunya, Dul Jaelani sebelum gantikan Ahmad Dhani di konser Dewa 19 di Malaysia.
Pesan Maia Estianty pada Dul Jaelani bukan hanya tentang kakaknya, El Rumi dan Al Ghazali, juga pada mantan suaminya, Ahmad Dhani dan Mulan Jameela.
Meski diketahui tak berhubungan baik, Maia Estianty tetap mengingatkan akan sosok Mulan Jameela pada sosok putranya, Dul Jaelani.
Pasca penahanan sang ayah di LP Cipinang beberapa waktu lalu, Dul Jaelani sibuk menggantikan peran ayahnya di dunia musik Indonesia.


Penahanan Ahmad Dhani yang telah dilakukan sejak Senin (28/1/2019) itu membuat konser Tribute to Dewa 19 harus ada tanpa sosok Ahmad Dhani.
Dikutip dari Grid.ID, anak bungsu Ahmad Dhani, Dul Jaelani yang akhirnya menggantikan sang ayah bersama band legendaris itu.
Baru-baru ini usai acara tersebut, Dul Jaelani yang ditemui oleh awak media bercerita tentang Mulan Jameela.
Dul mengatakan meski dia dulu dikecewakan oleh Mulan dahulu, kini ia mengaku ada perubahan positif pada Mulan.
Dul Jaelani mengaku ibu sambungnya itu kini berhijrah dan menjadi pribadi yang semakin baik.
Meski dulu sempat dikecewakan oleh Mulan lantaran menjadi orang ketiga dalam rumah tangga orangtuanya, kini tampaknya Dul sudah melupakan hal tersebut.

Ahmad Dhani diperiksa saat mengurus adminitrasi di rutan Cipinang, Jakarta Timur
Ahmad Dhani diperiksa saat mengurus adminitrasi di rutan Cipinang, Jakarta Timur (Dokumentasi Staf Rutan Cipinang)
"Mungkin dulu saya sempat kecewa sama Tante Mulan, tapi sekarang sudah enggak, ya," ucap Dul Jaelani saat ditemui usai mengisi acara Tribute to Dewa 19 di Gusto, Epicentrum Walk, Jakarta Selatan, Kamis (31/1/2019) dini hari, dikutip dari Grid.ID.
Dul mengatakan bahwa Mulan berubah menjadi pribadi yang lebih baik setelah memutuskan untuk berhijrah.
Anak bungsu Maia Estianty ini juga mengatakan kalau ibu sambungnya tersebut sudah tidak pernah lagi meninggalkan ibadah salat wajib.
"Tante Mulan sudah salat lima waktu. Saya kalau ke rumah ayah saya, selalu lihat Tante Mulan salat lima waktu," kata Dul Jaelani.
Seperti yang sudah kita tahu, Mulan Jameela sekarang memilih menutup rapat tubuhnya dalam balutan busana muslim syar'i.
Dul memandang hal tersebut sebagai perubahan Mulan Jameela menuju sesuatu yang lebih baik.

Mulan Jameela temani Ahmad Dhani saat divonis
Mulan Jameela temani Ahmad Dhani saat divonis (Tribunnews.com)
"Sekarang juga berhijab, semoga hatinya juga terhijab dan saya lihat Tante Mulan Jameela berdoa," kata Dul.
"Ya lihat Tante Mulan kembali ke jalan Allah," imbuhnya.
Meskipun begitu, perubahan diri Mulan Jameela sepertinya tidak membuat warganet berhenti menghujani perempuan 39 tahun ini dengan hujatan.
Akan tetapi, Dul memilih untuk tidak menghiraukannya.
"Positive thinking saya itu adalah jalan yang memang Allah kehendaki, bukan jalan netizen yang ngawur itu," ungkapnya.
Dul Jaelani juga sempat mengenang nasihat dan pesan Maia Estianty kepadanya beberapa waktu lalu.
Dul Jaelani diberi pesan ibunya, Maia Estianty untuk selalu mendoakan keluarga besar mereka.
"Bunda bilang untuk banyak doa untuk keselamatan keluarga, keselamatan Ayah, keselamatan Kakak Al dan Kakak El, Bunda juga nyuruh doain Tante Mulan juga, doain untuk adik-adik.
Saya juga minta keluarga saya dijadikan keluarga yang harmonis, yang dekat denganmu Ya Allah. Jangan jadikan keluarga kami golongan yang Engkau murkai," tandas Dul, seperti dikutip TribunJatim.com dari kanal YouTube ESGE Entertainment, (22/1/2019) lalu.

Maia Estianti bersama El dan Dul di Masjidil Haram
Maia Estianti bersama El dan Dul di Masjidil Haram (instagram/maiaestiantyreal)
Nasihat tersebut didapatkan Dul saat ia dan ibunya ke Tanah Suci bersama Al Ghazali untuk laksanakan ibadah umrah.
Seperti diketahui, Dul Jaelani, Maia Estianty dan Al Ghazali bertolak dari Indonesia menuju Tanah Suci pada 8 Januari 2019 lalu, tepat jauh sebelum momen Ahmad Dhani divonis hukuman.
Ketiganya melaksanakan ibadah umrah tanpa ditemani oleh Irwan Mussry dan anak kedua Maia, El Rumi.
Dikutip dari TribunJabar, Dul Jaelani memang memanjatkan dia di Tanah Suci berisi harapan untuk keluarganya tetap harmonis dan bahagia.
"Kalau kebahagiaan doa masing-masing tapi saya berdoa agar keluarga saya harmonis, yang bahagia," katanya.
Dul Jaelani juga sempat menangis di depan Kakbah saking terharunya.
"Al sempat nangis di depan Kakbah dan saya terharu, saya juga sempat nangis," ujarnya.
Momentum ke Tanah Suci juga dimanfaatkan Dul Jaelani untuk menghabiskan waktu bersama Maia Estianty.
Sebab hal tersebut susah dilakukan di Jakarta karena terhalang kesibukkan masing-masing.
"Jalan-jalan berdua kan di Arab harus sama yang mukhrim. Jadi kalau bunda mau belanja kurma untuk oleh-oleh, saya temani. Kan jarang terjadi di Jakarta," kata Dul Jaelani.
Adapun Dul Jaelani mengaku senang dapat diberi kesempatan beribadah bersama sang bunda.
"Saya alhamdulillah diberi kesempatan oleh Tuhan yang Maha Esa untuk tawaf sunnah bersama bunda saya," ucap Dul Jaelani.
Sumber Youtube : https://youtu.be/_yhPFUfFvAo

Sumber Youtube : https://youtu.be/XRiENauHkrE

Sumber Youtube : https://www.youtube.com/watch?v=_jmZRp_bh9Y
Pesan Maia Estianty Pada Dul Jaelani Sebelum Gantikan Ahmad Dhani di Konser Dewa 19 di Malaysia
Instagram/@duljaelani
Ahmad Dhani, Dul Jaelani dan Maia Estianty
Sumber Berita : http://banjarmasin.tribunnews.com/2019/02/03/pesan-maia-estianty-pada-dul-jaelani-sebelum-gantikan-ahmad-dhani-di-konser-dewa-19-di-malaysia?page=all

Re-post by MigoBerita / Senin/04022019/11.01Wita/Bjm

Inilah penyebab "Tidak Berhasilnya" model penataan trotoar di sepanjang jalan protokol Achmad Yani Banjarmasin

Menyorot Model Penataan Trotoar Kota Banjarmasin (1)

Oleh : Subhan Syarief

ERA Ibnu Sina, sang walikota termuda sepanjang sejarah kepemimpinan Kota Banjarmasin adalah era gemerlap atau semaraknya kota. Kota Banjarmasin dipoles dengan berbagai kebijakan penataan yang membuat kota ini tampil semarak dan bahkan berkesan glamor. Kota terlihat menjadi berseri, bercahaya dan dibuat ceria melalui gebrakan sosialisasi di media sosial alias dunia maya.
BERBAGAI gebrakan kerja kota walaupun hanya sekadar menjamu tamu, selalu dikemas tampilan semarak di media sosial. Era ini adalah zaman now, era di mana dunia maya menjadi pilihan utama dalam menyampaikan dan menyosialisasikan pesan dan peran walikota agar masyarakat atau publik menjadi terkesan.


Era revolusi sistem informasi atau revolusi 4.0 ini telah menjadi konsumsi utama bagi pegiat dan pengguna medsos dalam aktivitas kehidupan sosialnya sehari-hari.
Di dunia maya, berbagai program dari Kota Banjarmasin memang paling banyak informasi yang disampaikan, terkesan selalu dikemas  penuh dengan keindahan , tepat sasaran dan bahkan juga selalu dikatakan telah berhasil.
BACA :  Dana 12 M Dikucurkan, Lanjutan Proyek Penataan Trotoar A Yani Tunggu Pemenang Lelang
Semisal saja bagaimana penataan trotoar sepanjang Jalan Achmad Yani menjadi salah satu kebanggaan atau keberhasilan kota ini. Utamanya, memberi kemudahan dan kenyamanan bagi masyarakat kota , termasuk penyandang disabilitas saat melakukan aktivitas berjalan di trotoar tersebut.
Padahal, bukan begitu fakta di lapangan. Coba saja untuk dicermati, maka gambaran keberhasilan yang diungkapkan tersebut tidak lagi terlihat jelas , bahkan condong menjadi sumir.
Dengan biaya hampir Rp 10 miliar , di pertengahan tahun 2018 mulai trotoar kawasan Jalan Achma Yani dibenahi.  Hanya saja, pembenahan tidak selancar seperti yang diangankan. Bahkan, jauh beda dari model yang direncanakan. Kesulitan di tahap pelaksanaan dipastikan menjadi penyebab utama mengapa cita-cita untuk membuat trotoar jalan yang asri, ramah bagi pejalan kaki terutama penyandang disabilitas, terkesan tak sesuai harapan.
BACA JUGA :  Demi Trotoar A Yani, Pohon Palem Ditebang, Sungai Dijamin Tak Dikorbankan
Sebaliknya, terlihat terkesan dikerjakan asal jadi saja. Banyak lebar trotoar terpasang tidak seperti yang direncanakan. Lebarnya sangat minim, hanya ada di kisaran satu meteran. Bahkan ada yang lebarnya di bawah satu meter. Tentu dengan kondisi itu hampir dipastikan tidak akan bisa memberikan keamanan dan kenyamanan para pejalan kaki. Belum lagi, bila digunakan sebagai jalur bagi penyandang disabilitas.
Bayangkan saja dengan hanya lebar satu meter, mesti dilalui para penyandang disabiltas misalnya tunanetra ataupun mungkin yang mengunakan kursi roda. Bagaimana cara mereka berjalan, bila ternyata ada yang saling berpapasan. Bukankah ini tidak memberikan jaminan kenyamanan serta keamanan?
BACA JUGA :  Kaum Difabel Tak Dilibatkan, Trotoar di Banjarmasin Harus Dievaluasi Ulang
Apalagi, bila di samping kiri kanan trotoar ada sungai dan jalan yang lalu lintas kendaraan bermotor lewat. Tentu dengan kondisi ini bisa membahayakan para penyandang disabilitas dan juga pejalan kaki.
Dalam kondisi ini, tidak bisa kita salahkan yang melaksanakan pekerjaan tersebut. Kesalahan adalah terletak pada ketidakakuratan dalam proses perencanaan, terutama dari para pengambil kebijakan awal untuk melaksanakan kegiatan tersebut.
BACA LAGI :  Trotoar Sepanjang 2 Kilometer di Jalan Achmad Yani Ditata, Ini Rencananya!
Jelas sekali,  mereka tidak melakukan identifikasi atau survei yang teliti terhadap kondisi eksisting lokasi trotoar yang akan dibenahi. Semua seolah dibuat tipikal atau sama. Ujungnya dengan kondisi ketidakmatangan dalam membuat rencana ini, berdampak memunculkan kerugian bagi pelaksana pekerjaan.
Bisa jadi, optimalisasi pengunaan manfaat dari kegiatan tersebut tidak tercapai dengan baik . Bandingkan dana yang dikeluarkan sudah puluhan miliar, bisa saja menjadi mubazir karena target yang diinginkan tidak maksimal tercapai.



Penulis adalah Ketua LPJK Provinsi Kalsel
Arsitek di Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Provinsi Kalsel
Sumber Berita : http://jejakrekam.com/2019/02/01/menyorot-model-penataan-trotoar-kota-banjarmasin-1/

Menyorot Model Penataan Trotoar Kota Banjarmasin (2-Habis)

Oleh : Subhan Syarief

JIKA dicermati lebih mendalam sebenarnya mudah didapat apa yang menjadi penyebab tidak berhasilnya model penataan trotoar di sepanjang jalan protokol, Achmad Yani, Banjarmasin.  Ada beberapa aspek penting yang justru terabaikan, bahkan tidak diperhatikan sebagai komponen akses pejalan kaki itu ramah.
ADAPUN aspek yang terlupakan adalah sebagai berikut.  Yakni, aspek pertama berupa tahap perencanaan survei identifikasi terhadap kondisi eksisting tidak dilakukan secara tepat. Ini terlihat dengan adanya kesulitan saat pelaksanaan pekerjaan. Banyak zona trotoar yang akan dipasang, ternyata berbenturan dengan area parkir atau area masuk pemilik bangunan untuk menuju ke halaman gedungnya.
Belum lagi, tidak meratanya lebar trotoar di sepanjang jalan tersebut dengan tinggi permukaan yang juga berbeda. Ada lebar trotoar yang lebih dari satu meter dan ada juga yang berada di bawah satu meter.
BACA :  Menyorot Model Penataan Trotoar Kota Banjarmasin (1)
Semestinya berbagai kondisi eksisting ini, saat proses studi kelayakan atau tahap perencanaan sudah bisa teridentifikasi dan ada konsep jalan keluarnya. Jadi, tidak mempengaruhi proses kelancaran saat pelaksanaan pembangunan trotoar tersebut.
Kemudian, aspek kedua adalah semestinya untuk penataan trotoar yang langsung bersentuhan dengan berbagai kepentingan masyarakat. Terutama, bagi penghuni bangunan di sekitar lokasi  dan juga pengguna trotoar, seharusnya sebelum tahap perencanaan sudah mulai dilakukan sosialiasi tentang rencana tersebut. Puncaknya saat pelaksanaan kegiatan pembangunan.
Tapi bila melihat fakta bahwa ternyata pelaksanaan terhambat atau terlambat untuk penyelesaian memasang dan membenahi trotoar ini, maka tentu hal sosialiasi dan kesepakatan dengan para penghuni bangunan dekat area tersebut belum berjalan dengan baik. Ini belum lagi, bila melihat dari hal karakteristik pengguna trotoar tersebut.
BACA JUGA :  Dana 12 M Dikucurkan, Lanjutan Proyek Penataan Trotoar A Yani Tunggu Pemenang Lelang
Apalagi juga menampung kepentingan penyandang disabilitas. Hal seperti ini terkesan tidak diperhatikan. Terbukti, dari tidak adanya pengunaan standar lebar area untuk mereka para penyandang disabilitas agar nyaman dan aman.
Selanjutnya, aspek ketiga menyangkut model desain trotoar yang dibuat terlihat juga kurang memperhatikan kondisi lingkungan sekitar. Bahkan ternyata dampaknya cukup banyak mengorbankan aset lingkungan seperti pohon pohon yang ditebang.
Ini belum lagi, model konstruksi masif yang dipilih sehingga mempersulit alur sirkulasi air, ketika hujan turun. Walaupun dibuatkan saluran air dari pipa kecil yang diharapkan bisa membuang air limpahan, namun hal itu tidak bisa maksimal dapat mengalir ke sungai di tepi Jalan Achmad Yani tersebut.
BACA LAGI :  Goresan Indah Pelukis Internasional Sulistyono di Trotoar Van Der Pijl Banjarbaru
Ini belum lagi ditambah dengan konstruksi jalan di bagian bahu yang mengunakan cor beton padat, sehingga sulit untuk menyerap air limpahan hujan untuk meneruskannya ke sungai di tepi jalan.
Bisa dibayangkan, bila suatu saat hujan lebat berjam- jam menerpa kawasan tersebut, maka bisa dipastikan air akan tergenang dan lambat untuk mengalir ke sungai. Alhasil, bisa saja jalan akan tengelam oleh air hujan dan baru bisa mengering setelah berjam-jam kemudian.
Dengan melihat ketiga aspek ini, bila dikaitkan dengan kenyamanan dan keamanan akibat dari pembangunan trotoar tersebut, tentu jawabannya sangat jelas yakni pembangunan trotoar ini belum memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pemakai. Baik bagi kaum disabilitas ataupun pengguna lainnya.
Yang didapat baru niat untuk mempercantik tampilan permukaan trotoar tersebut. Meminjam istilah sekarang adalah hanya sekadar tampilan chasing saja yang dibuat menarik, tapi dari sisi makna mewujudkan kenyamanan dan keamanan pengguna trotoar tersebut masih belum jelas.
BACA LAGI :  Trotoar Sepanjang 2 Kilometer di Jalan Achmad Yani Ditata, Ini Rencananya!
Bagaimana bisa nyaman dan aman, kalau kondisi trotoar tersebut ada yang lebarnya kurang dari satu meter . Padahal, hanya satu meter pun ternyata harus menampung aktivitas para pejalan kaki serta para penyandang disabilitas.
Coba saja bayangkan, ketika yang pengguna memakai kursi roda melalui trotoar yang hanya lebar satu meter dan kemudian berpapasan dengan pengguna lainnya, apakah nyaman dan amankah. Belum lagi, keramik yang digunakan ternyata licin usai diguyur hujan, bisa mengancam para pejalan kaki yang ingin memakai haknya. Inilah yang patut dievaluasi para pengambil kebijakan notabene ‘empunya’ kota.



Penulis adalah Ketua LPJK Provinsi Kalsel
Arsitek di Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Kalsel
Sumber Berita : http://jejakrekam.com/2019/02/03/menyorot-model-penataan-trotoar-kota-banjarmasin-2-habis/

Re-post by MigoBerita / Senin/04022019/10.43Wita/Bjm

Jauh-Dekat Hanya Rp.3.500,- ..!!! Bus Rapid Transit (BRT) Banjarbakula beroperasi 2019

Uji Coba Lima Bus Biru BRT Banjarbakula Mengaspal di Koridor Satu

LIMA unit Bus Rapid Transit (BRT) Banjarbakula telah mengaspal di koridor pertama. Hal ini ditandai dengan pembangunan halte yang berada di Jalan Jenderal Sudirman untuk pengoperasian bus biru bantuan dari Ditjen Perhubungan Kementerian Perhubungan.
UNTUK koridor pertama adalah Kantor Gubernur Kalsel, Jalan Sudirman, Jalan Piere Tendean, Jalan Achmad Yani (Banjarmasin), Gambut dan Terminal Gambut Barakat Km 17.
Sedangkan, untuk koridor kedua, rutenya Bandara Syamsudin Noor-Jalan A Yani-Terminal Km 17. Pengoperasian BRT juga diberlakukan untuk koridor tiga dari Terminal Km 17, Jalan A Yani-Landasan Ulin-Jalan Palam, Jalan Trikora, Jalan Mistar Cokrokusumo-Terminal C Banjarbaru dan Terminal Martapura Kota.


“Untuk lima unit bus yang dioperasikan masih dalam tahap uji coba di koridor satu. Bus yang dikirim Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub itu sudah dioperasionalkan,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kalsel, Rusdiansyah kepada jejakrekam.com, Minggu (3/2/2019).
BACA :  Program BRT Banjarbakula Dikeluhkan Minim Koordinasi
Ia mengakui dengan keterbatasan anggaran di Kemenhub, baru lima unit bus yang dibantu untuk program BRT Banjarbakula. Menurut Rusdiansyah, jika pengoperasian BRT Banjarbakula ini terbilang sukses, akan dilanjutkan untuk pengoperasian serupa di koridor dua dan koridor tiga.
Sementara itu, halte Km 0 Jalan Jenderal Sudirman dekat Markas Korem 101/Antasari telah dibangun dengan dana CSR dari PT Pelindo III Banjarmasin. Sesuai rencana, tarif jauh dekat untuk menikmati pelayanan bus itu dipatok Rp 3.500.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Kalsel Rudy Resnawan memastikan operasional BRT Banjarbakula dimulai pada awal 2019. Sementara, pembangunan halte menggandeng pihak ketiga lewat skema dana CSR.
Menurut Rudy, sebenarnya ada enam koridor yang akan dibangun untuk kelancaran BRT Banjarbakula, sehingga sedikitnya dibutuhkan 112 halte, baik ukuran kecil (portable), sedang dan besar untuk memenuhi antar jemput penumpang.
Dikutip dari media komunitas Banjarise di SCC Banjarmasin, bus biru diminta harus melayani rute seksi seperti Jalan Lambung Mangkurat, Jalan Hasanuddin HM dan Jalan Achmad Yani hingga ke Simpang Empat Banjarbaru.
BACA JUGA :  Dukung Program BRT Kalsel, Kemenhub Pastikan Kirim 5 Unit Bus
Dengan begitu, otomatis rute bus melewati titik-titik strategis seperti RSUD Ulin, Duta Mall, UIN Antasari, Terminal Km 6, Kertak Hanyar, Gambut, Landasan Ulin, Loktabat, Lapangan Murjani hingga Martapura. Hal ini bisa dimanfaatkan para mahasiswa yang kuliah di Banjarmasin dan Banjarbaru, untuk keperluan angkota pagi dan sore hari.
Mereka pun mendukung agar BRT Banjarbakula ini menggantikan moda transportasi lawas L300 yang sudah lama mengaspal. “Masya kita masih berkutat pada moda transportasi tahun 1990-an, sementara kota-kota lain sudah punya armada seperti Trans Jakarta, kereta LRT, commuter line dan lainnya,” tulis Banjarise.



Sumber Berita : http://jejakrekam.com/2019/02/03/uji-coba-lima-bus-biru-brt-banjarbakula-mengaspal-di-koridor-satu/

Re-post by MigoBerita / Senin/04022019/10.29Wita/Bjm

CCTV akan dipasang setelah peristiwa "Bom" di SMPN-6 Banjarmasin

Pascapelemparan Bom Molotov, Polisi Serius Mengumpulkan Data, Orangtua Siswa Merasa Tenang

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Pelemparan bom molotov yang dilakukan orang tak dikenal di SMPN 6 Banjarmasin, Rabu (30/1) lalu, mendapat perhatian serius pihak kepolisian.
Setidaknya tiga kali polisi ke SMPN 6 untuk mengumpulkan data.



Informasi didapat di lapangan, pada Kamis (31/1), polisi dua kali ke SMPN 6, yakni pada pagi dan sore.
Kemudian Jumat (½) pagi polisi kembali ke SMPN 6.
“Kedatangan mereka (polisi) guna mengumpulkan sejumlah keterangan atas peristiwa percobaan pembakaran,” kata Humas SMPN 6 Banjarmasin, Drs Bakhrian Alkaf, Jumat (½).
Bakhrian mengatakan ada beberapa keterangan dan data yang diminta polisi.
Satu di antaranya terkait siswa yang pernah dikeluarkan di SMPN 6 Banjarmasin.
"Memang ada (siswa) yang pernah dikeluarkan. Tapi terkait apa masalahnya, itu ranah ke guru BP. Tapi tadi (Jumat) pagi sudah kami kirimkan," ujar Bakhrian.
Selain itu, yang juga menjadi perhatian polisi adalah keberadaan CCTV di kediaman salah satu warga.
Sayangnya CCTV tersebut bisa merekam pelaku pelemparan bom molotov. Karena CCTV ternyata tidak berfungsi alias rusak.
"Kata pemilik CCTV, benda tersebut sengaja dipasang hanya untuk menakut-nakuti orang asing di depan rumah mereka saja. Makanya pas ditanya, CCTV tersebut tidak begitu banyak membantu," ujarnya.
Meski belum terungkap pelakunya, Bakhrian sangat mengapresiasi kesigapan polisi dalam menindaklanjuti percobaan pembakaran sekolah.
Keseriusan polisi dalam menangani kasus ini sudah memberikan rasa tenang kepada siswa dan orangtuanya.
"Awalnya sejumlah orangtua siswa memang sempat resah. Mereka menelepon kami dan menanyakan kejadian tersebut. Setelah saya jelaskan situasi sudah kondusif, mereka jadi tenang," ujarnya.
Pascapelemparan Bom Molotov, Polisi Serius Mengumpulkan Data, Orangtua Siswa Merasa Tenang
BPost Cetak
BPost edisi cetak sabtu (2/2/2019)
Sumber Berita : http://banjarmasin.tribunnews.com/2019/02/02/pascapelemparan-bom-molotov-polisi-serius-mengumpulkan-data-orangtua-siswa-merasa-tenang

Meningkatkan Keamanan Sekolah, SMPN 6 Banjarmasin akan Melakukan ini

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Pascainsiden pelemparan bom molotov, kata Bakhrian, pihak sekolah langsung mengambil beberapa sikap.
Di antaranya akan memasang CCTV sebanyak tiga unit di sejumlah titik dan memajukan jam operasi penjaga malam, yang semula pukul 24.00 Wita menjadi 22.00 Wita.
“Kami juga membahas surat edaran wali kota tentang bahaya penculikan anak sekolah. Terkait penculikan ini, kami sebetulnya sudah melakukan langkah pencegahan. Di antaranya mengadakan dua petugas keamanan dan menutup rapat pagar sekolah pada jam pelajaran,” ujarnya.
Tak hanya polisi, Ical, seorang warga Jalan Veteran Gang Simpati RT 13 Nomor Kelurahan Melayu Kecamatan Banjarmasin, juga meningkatkan kesiagaannya.
“Seperti tadi malam saja saya tidur sekitar jam 2-an. Ya, kalau saja pelaku pelemparan bom molotov itu balik lagi," ujarnya.
Ical menceritakan, dirinya sempat turut tangan melakukan pemadaman saat api dari bom molotov mulai berkobar.
“Saat itu, saya mau mengunci pagar rumah. Tanpa sengaja saya melihat cahaya terang dari dalam SMPN 6 Banjarmasin,” ujarnya.
Ical meyakini cahaya terang tersebut merupakan kobaran api.
Dia langsung bergegas menuju pagar sekolah.
“Saya sempat mengambil ember berisikan air untuk menyiram api. Tapi belum sempat siraman kedua, api sudah dipadamkan Askaf, salah satu penjaga kantin SMPN 6 Banjarmasin,” ujarnya.
Apakah melihat seseorang yang mencurigakan pada pukul 20.00 Wita? Ical mengaku tidak melihatnya.
"Kalau kendaraan melintas, ya ada. Tapi itu tidak bisa dipastikan, karena situasi jalan saat itu masih terpantau ramai," ujarnya.
Ical mengaku sudah memberikan keterangan kepada polisi di Mapolsek Banjarmasin Tengah.
“Kemarin saya dimintai keterangan di polsek. Saya ceritakan saja apa-apa yang saya ketahui," ujar Ical.
Meningkatkan Keamanan Sekolah, SMPN 6 Banjarmasin akan Melakukan ini
BPost Cetak
BPost edisi cetak sabtu (2/2/2019)
Sumber Berita : http://banjarmasin.tribunnews.com/2019/02/02/meningkatkan-keamanan-sekolah-smpn-6-banjarmasin-akan-melakukan-ini

Re-Post by MigoBerita / Sabtu/02022019/11.46Wita/Bjm

Mau Tumbler GRATIS, datang ke Siring dan ini syaratnya !!!

Mau Tukar Botol Minum Sekali Pakai dengan Tumbler? Datang Kesini dan Lengkapi Syaratnya

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Tukar botol minum kemasan sekali pakai dengan tumbler? Ya, Pemko Banjarmasin pada Minggu (3/2/2019) akan menggelar kegiatan 1000 Sungai, 1000 tumbler.
Nah meLalui kegiatan itu, peserta bisa menukarkan botol minum kemasan mereka dengan satu tumbler.
Bahkan melalui akun instagram, Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina @ibnusina juga telah mengunggah gambar yang isinya mengajak masyarakat membawa tumbler setiap hari.
Pengumuman acara 1000 sungai 1000 tumbler telah diedarkan pada akun instagram @humpro_banjarmasin.
Melalui akun itu pula, dibeberkan persyaratan untuk tukar botol minum sekali pakai atau gelas minum sekali pakai dengan tumbler.


Pada acara nanti, masyarakat bisa mendapatkan tumbler apabila menukarkan 10 botol minum sekali pakai atau 25 gelas minum sekali pakai.
Mereka akan diberikan satu kupon untuk penukaran yang hanya bisa dimiliki oleh satu orang.
Dalam artian, satu orang hanya bisa menurkarkan satu kupon maupun hanya dapat menukarkan satu tumbler.
Syarat lainnya dilarang membawa botol minum atau gelas minum sekali pakai menggunakan kantong plastik.
Disarankan menggunakan bakul atau tas kain.
Acara itu akan di gelar di Taman Maskot Bekantan pada pukul 06.30 sampai 07.15 wita.
Kemudian berlanjut di Manara Pandang, Siring Pierre Tendean sejak pukul 09.00 sampai pukul 12.00 wita.
1000 Sungai 1000 tumbler juga sebagai rangkaian dari Kick Off Hari Peduli Sampah Nasional 2019 Banjarmasin bertajuk satu tumbler untuk kebaikan masa depan.
Mau Tukar Botol Minum Sekali Pakai dengan Tumbler? Datang Kesini dan Lengkapi Syaratnya
istimewa
Pengumuman acara 1000 sungai 1000 tumbler telah diedarkan pada akun instagram @humpro_banjarmasin.
Sumber Berita : http://banjarmasin.tribunnews.com/2019/02/02/mau-tukar-botol-minum-sekali-pakai-dengan-tumbler-datang-kesini-dan-lengkapi-syaratnya

Re-Post by MigoBerita / Sabtu/02022019/11.38Wita/Bjm

Disebut "Partai Setan", Partai Solidaritas Indonesia (PSI) "Melawan" hingga Tabloid Obor Rakyat dan Tabloid Indonesia Barokah

Beredar Meme ‘PSI Partai Setan’, Kader Lapor ke Ditkrimsus Polda Kalsel

ROMBONGAN kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kalsel dan Kota Banjarmasin menyambangi kantor Direktorat Kriminal Khusus (Ditrkimsus) Polda Kalsel, Kamis (31/1/2019). Kader melapor ada meme yang menyebut PSI Partai Jahannam dan PSI Partai Setan. Mereka menuding gambar tersebut disebar oleh orang-orang tak bertanggung jawab di media sosial.
DALAM gambar yang mendompleng sosok Habib Rizieq Shihab tersebut, juga disebutkan PSI merupakan partai pendukung Jokowi yang menyebar spanduk dukung adanya Lesbian, Gay, Bisexual, dan Transgender (LGBT).


Kader PSI Kota Banjarmasin, M. Noor Rifa’i menyebut pihaknya jelas tidak terima dengan tersebarnya konten ini. “Maka saya datang ke Ditkrimsus Polda Kalsel ini agar masalah siapa yang mengedarkan (gambar) bisa terungkap. Kami ini partai peserta pemilu dan mempunyai harga diri,” ujar Rifa’i kepada jejakrekam.com.
Diakui Rifa’i, masalah tersebarnya gambar ini memang ditengarai bermula dari beredarnya spanduk di daerah Jakarta yang menyebut PSI mendukung LGBT.
“Padahal, itu (spanduk) tidak benar sama sekali. Sekjen PSI pun sudah memberikan keterangan bahwa itu palsu dan bukan dari partai. Nah, masalah itu sudah clear, tetapi ada lagi muncul gambar yang menghujat,” kata dia.
Dia meyakini, sang pembuat spanduk dan pengedar gambar ini hanya merasa takut dengan PSI. Sebab, diklaimnya, partai yang mereka geluti ini tanpa kompromi memberantas korupsi. “Sehingga, ini cara mereka melecehkan partai kami,” tandasnya.
Dari informasi yang didapatkan jejakrekam.com, laporan kader PSI sendiri sudah diterima oleh penyidik kepolisian Ditrikmsus Polda Kalsel. Namun, karena kurang berkas, mereka diminta melengkapi lagi dokumen laporan.

Sumber Berita : http://jejakrekam.com/2019/01/31/beredar-meme-psi-partai-setan-kader-lapor-ke-ditkrimsus-polda-kalsel/

Beredarnya Tabloid Indonesia Barokah Mengulang Kasus Obor Rakyat di Pilpres 2014

AMPLOP cokelat dibungkus dalam puluhan koli berisi setumpuk tabloid berjudul Indonesia Barokah edisi pertama ini, berhasil digagalkan jajaran Bawaslu Kalsel bersama Sentra Gakkumdu Kalsel dan Bawaslu Banjarbaru beredar di tiga provinsi Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.
BAWASLU Kalsel pun langsung mengadang di Mail Post Center (MPC) PT Pos Indonesia Cabang Banjarmasin di Jalan Achmad Yani Km 23, Landasan Ulin, Banjarbaru, sejak Senin (28/1/2019) hingga Selasa (29/1/2019).
Heboh, Tabloid Indonesia Barokah mengingatkan publik pada kasus serupa ketika Tabloid Obor Rakyat dirilis jelang Pilpres 2014 silam. Nyaris semua berita yang disajikan terkesan tendensius.
Nah, sebagai berita utama dipasang dengan judul besar; “Reuni 212: Kepentingan Umat atau Kepentingan Politik?” dengan semua huruf kapital. Gambar di halaman depan menampilkan karikatur orang memakai sorban dan memainkan dua wayang.
BACA :  16 Halaman Berita Tabloid Indonesia Barokah yang Bikin Heboh
Tabloid berisi 16 halaman ini menampilkan 13 macam rubrik berita, mulai dari mukadimah hingga galeri. Nah, dari sekian banyak tulisan itu, yang paling menarik disorot adalah Laporan Utama (halaman 5) dan Liputan Khusus (halaman 6). Laporan Utama menurunkan berita berjudul “Prabowo Marah, Media Dibelah.” Kalimat pertamanya lumayan menghantam: “Prabowo Subianto kembali berulah dengan marah-marah dan melontarkan pernyataan kontroversial.”
Isi laporan itu berisi soal tuduhan bahwa Prabowo terlibat, atau minimal punya kepentingan besar di balik Reuni 212. Ini ditunjukkan ketika Prabowo marah-marah ke media yang dianggap mengecilkan jumlah massa yang mengikuti acara.
BACA JUGA :  Tiga Koli Tabloid Indonesia Barokah Rencananya Diedarkan ke Kalteng
Pada rubrik Liputan Khusus, Indonesia Barokah menurunkan artikel berjudul “Membohongi Publik untuk Kemenangan Politik?: Membongkar Strategi Semprotan Kebohongan.” Naskah ini bercerita soal kasus-kasus hoaks yang melibatkan tim sukses Prabowo, dari mulai Ratna Sarumpaet hingga Neno Warisma.
Koordinator Divisi Pencegahan dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Kalsel, Erna Kaspiyah mengakui untuk sementara ribuan eksemplar Tabloid Indonesia Barokah ini diamankan di kantor Panwascam Landasan Ulin.
“Lokasi kantor Panwascam Landasan Ulin sangat memungkinkan. Kami juga minta pengaman dari Polres Banjarbaru,” ucap Erna Kasypiah kepada jejakrekam.com, Kamis (31/1/2019).
Ia menyebut  surat resmi tertanggal 29 Januari 2019 dari Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo bernomor 01/PP-DP/I/2019, memutuskan Tabloid Indonesia Barokah ini bukan produk jurnalistik, sehingga tidak bisa diselesaikan dengan UU Pers Nomor 40 Tahun 1999.
“ Apalagi tabloid tersebut saat ini tidak terdaftar di Dewan Pers. Jadi, Dewan Pers mempersilakan bagi yang keberatan untuk melapor ke instansi terkait,” kata mantan Ketua  Lembaga Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan (LK3) Banjarmasin ini.
BACA LAGI :  Tak Hanya Pulau Jawa, Tabloid Indonesia Barokah Juga Rambah Kalsel
Atas temuan dan surat dari Dewan Pers itu, Erna Kasypiah mengatakan Bawaslu Kalsel masih menunggu tindak lanjut dan arahan Bawaslu RI melalui kajiannya.
Ia menambahkan, selama ini Bawaslu sedang mencoba menggali informasi apakah ada selain dari PT Pos Indonesia yang mendistribusikan Tabloid Indonesia Barokah tersebut.
“Untuk sementara belum ditemukan peredaran Tabloid Indonesia Barokah atau sejenisnya di Kalsel. Kami hanya dapatkan dari PT Pos Indonesia. Makanya, kami minta agar PT Pos Indonesia ketika ada lagi pendistribusian tabloid itu segera konfirmasi ke Bawaslu Kalsel,” pungkas Erna.

Sumber Berita : http://jejakrekam.com/2019/01/31/beredarnya-tabloid-indonesia-barokah-mengulang-kasus-obor-rakyat-di-pilpres-2014/

Re-Post by MigoBerita / Sabtu/02022019/11.25Wita/Bjm