Usai Demo Jokowi dengan Kardus, Bocah SD Ini Merasakan "Habis Gelap Terbitlah Terang"
BANJARMASINPOST.CO.ID - Masih ingat Desa Tomuan Holbung, Kecamatam Bandar Pasir Mandoge, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara?Desa ini belum menikmati listrik sejak Republik Indonesia diproklamasikan. Tomuan Holbung sempat menjadi perhatian publik saat foto murid-murid Sekolah Dasar berseragam Pramuka memegang potongan kardus bertuliskan permohonan kepada Presiden Joko Widodo untuk melistriki wilayah tempat tinggalnya.
Di atas potongan kardus tersebut tertulis: "Bapak Presiden RI Pak Joko Widodo Yang Terhormat. Tolonglah Desa kami Pak, karena sampai pada saat ini desa kami belum dialiri arus listrik PLN (Perusahaan Listrik Negara). Desa kami: Desa Tomuan Holbung, Kec. Bandar Pasir Mandoge Kab. Asahan, Provinsi Sumatera Utara."
Foto yang menjadi viral ini langsung mendapatkan respon dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Melalui Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM bergerak cepat dengan melakukan pertemuan antara PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera dan PT Bakrie Sumatera Plantation (BSP) Sumatera Utara I.
Pertemuan ini dilakukan karena PT PLN Wilayah Sumatera Utara telah merencanakan untuk membangun jaringan listrik ke wilayah tersebut. Namun, pembangunan fasilitas distribusi listrik ke Desa Tomuan Holbung ini memerlukan pemangkasan dan penebangan pohon karet milik PT. BSP.
Kementerian ESDM tidak tinggal diam dan langsung melakukan kunjungan lapangan. Selanjutnya, pada 6 Juli 2017, mediasi dilakukan agar pembangunan fasilitas distribusi listrik dapat melalui wilayah perkebunan milik PT BSP.
Mediasi harus dilakukan karena pembangunan jaringan 20 kilo volt (kV) di Desa Tomuan Holbung ini merupakan program pemerintah yang dilaksanakan oleh PT PLN, sehingga dalam pelaksanaannya tidak tersedia anggaran ganti rugi untuk penebangan pohon.
Hasil mediasi, PT. BSP menyampaikan dukungan bagi program listrik perdesaan di Desa Tomuan Holbung, dengan catatan meminimalkan resiko kerugian penebangan pohon.
Tindak lanjut mediasi tersebut adalah survei ulang yang dilakukan PT. PLN Wilayah Sumatera Utara dan PT. BSP untuk meminimalisir penebangan pohon.
Kerja sama yang baik ini akhirnya membuahkan hasil. Tepat satu hari sebelum perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia ke-72 atau tanggal 16 Agustus 2017, Desa Tomuan Holbung telah merdeka dari gelap. Anak-anak sekolah pun dapat belajar dengan baik pada malam hari.
Seusai upacara Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2017, murid-murid SD kembali berfoto dengan memegang dua potongan kardus. Potongan kardus pertama bertuliskan:
Presden kami yang baik Bapak Ir Joko Widodo. "Terima kasih Pak Presiden atas PLN yang sudah tersambung ke desa kami desa Tomuan Holbung" Merdeka
Sedangkan pada potongan kardus kedua berisi ucapan terima kasih kepada PT PLn, Menteri ESDM, dan pihak-pihak terkait lainnya, dari masyarakat Desa Tomuan Holbung. Pada foto lain kardus ini dipegang oleh inspektur upacara.
Menteri ESDM Ignasius Jonan mengapresiasi kerja keras Ditjen Ketenagalistrikan, PT PLN, dan PT BSP, yang telah bersinergi menerangi Desa Tomuan Holbung, sehingga pada HUT ke-72 Republik Indonesia masyarakat desa teraebut bisa menikmati listrik.
"Program kelistrikan nasional ini mati-matian harus dilakukan oleh pemerintah, paling kurang itu bisa menikmati penerangan," ungkap Jonan.
Saat ini Kementerian ESDM tengah menyiapkan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE), untuk dibagikan gratis pada 293.532 rumah di 2.519 desa yang sama sekali belum berlistrik. Program ini diharapkan tuntas pada 2018.
ESDM
Tomuan
Holbung sempat menjadi perhatian publik saat foto murid-murid
Sekolah
Dasar berseragam Pramuka memegang potongan kardus bertuliskan
permohonan
kepada Presiden Joko Widodo untuk melistriki wilayah tempat
tinggalnya.
Re-Post by http://migoberita.blogspot.co.id/ Minggu/10.56Wita/Bjm