» » » » » » Lirik dan terjemah serta Lagu “Man Ana” (Siapa Diriku) jadi Trending Topik Dunia Islam

Lirik dan terjemah serta Lagu “Man Ana” (Siapa Diriku) jadi Trending Topik Dunia Islam

Penulis By on Jumat, 02 Agustus 2019 | 1 comment

Man Ana Laulakum (Siapa Diriku) Lirik, Latin, dan Terjemahannya

KalamUlama.com – Suara Sulthonul Qulub al-Habib Munzir bin Fuad al-Musawa saat membaca qosidah al-Imam al-Habib Umar Muhdhor bin Abdurrohman Assegaf. Qosidah Man Ana Laulakum ini juga sering beliau baca di hadapan Guru Mulia al-Musnid al-Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz.


https://www.youtube.com/watch?v=SdYy_atJjmg
Beliau awali dengan doa:
بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka”
Baca Juga :Sholawat Nariyah Beserta Keutamaannya (Arab, Latin, dan Terjemah)
Berikut bait Qosidah “Man Ana” (Siapa Diriku):
مَنْ أَنَا مَنْ أَنَا لَوْلَاكُم # كَيْفَ مَا حُبُّكُمْ كَيْفَ مَا أَهْوَاكُم
Man ana man ana laulaakum , kaifa maa hubbukum kaifa maa ahwaakum
Siapakah diriku, siapakah diriku kalau tiada bimbingan kalian (guru)
Bagaimana aku tidak cinta kepada kalian dan bagaimana aku tidak menginginkan bersama kalian
مَا سِوَيَ وَلَا غَيْرَكُم سِوَاكُم # لَا وَمَنْ فِى المَحَبَّةِ عَلَيَّ وُلَاكُم
Maa siwaaya wa laa ghoirokum siwaakum , Laa wa man fiil mahabbah ‘alayya wulaakum
Tiada selain ku juga tiada selainnya terkecuali engkau, tiada siapapun dalam cinta selain engkau dalam hatiku
أَنْتُم أَنْتُم مُرَادِي وَ أَنْتُم قَصْدِي # لِيْسَ احدٌ فِى المَحَبَّةِ سِوَاكُم عِنْدِي
Antum antum muroodii wa antum qoshdii , Laisa ahadun fiil mahabbati siwaakum ‘indii
Kalianlah, kalianlah dambaanku dan yang kuinginkan, tiada seorangpun dalam cintaku selain engkau di sisiku
كُلَّمَا زَادَنِي فِى هَوَاكُم وَجْدِي # قُلْتُ يَا سَادَتِي مُحْجَتِي تَفْدَاكُم
Kullamaa zaadanii fii hawaakum wajdii , qultu yaa saadatii muhjatii tafdaakum
Setiap kali bertambah cinta dan rindu padamu, maka berkata hatiku wahai tuanku semangatku telah siap menjadi tumbal keselamatan dirimu
لَوْ قَطَعْتُمْ وَرِيْدِي بِحَدِّ مَا ضِي # قُلْتُ وَاللهِ أَنَا فِى هَوَاكُم رَاضِي
Lau qotho’tum wariidii bihaddi maadlii , qultu wallaahi ana fii hawaakum roodlii
Jika engkau menyembelih urat nadiku dengan pisau berkilau tajam, kukatakan demi Alloh aku rela gembira demi cintaku padamu
أَنْتُمُ فِتْنَتِي فِى الهَوَا وَمُرَادِي # مَا ِرِضَايَ سِوَى كُلُ مَا يَرْضَاكُم
Antum fitnatii fiil hawaa wa muroodii , maa ridlooya siwaa kullu maa yardlookum
Engkaulah yang menyibukkan segala hasrat dan tujuanku, tiada ridho yang aku inginkan terkecuali segala sesuatu yang membuat mu ridho
كُلَّمَا رُمْتُ إِلَيْكُم نَهَوْ مَنْ أَسْلَك # عَوَقَتْنِيْ عَوَائِق أَكَاد أَنْ أَهْلِك
Kullamaa rumtu ilaikum nahau man aslak , ‘awaqotnii ‘awaa-iq akaad an ahlik
Setiap kali ku bergejolak cinta padamu selalu terhalang untuk aku melangkah, mereka mengganjalku dengan perangkap yang banyak hampir saja aku hancur
فَادْرِكُوا عَبْدَكُم مِثْلُكُمْ مَنْ أَدْرَكْ # وَارْحَمُوا بِا المَحَبَّةِ قَتِيْل بَلْوَاكُم
Fadrikuu ‘abdakum mitslukum man adrok , warhamuu bil mahabbah qotiil balwaakum
Maka tolonglah budak kalian ini, dan yang seperti kalianlah golongan yang suka menolong, dan kasihanilah kami dengan cinta kalian, maka cinta kalian membunuh dan memusnahkan musibahku
Sumber: Muhammad Ainiy

Qosidah Man Ana

Malam selasa kemarin (19 September 2011) sesuatu yang amat bener-benar hadiah buat anak kecil. Sehabis ba’da majelis di al Munawar, saat pendosa ini memegangi tambang di depan al Munawar ba’da majelis, semua jamaah menanti habibana Munzier lewat di depan gerbang.
Ada seorang anak kecil yang ingin melambaikan tangan, maka saya izinkan ia agak ke depan. Maka anak kecil itu ke depan dan saat habibana lewat anak itu melambaikan tangan. Dari kejauhan habibana sudah melihat anak kecil itu dan tersenyum kepada anak kecil itu, seakan memberikan sambutan untuk anak kecil itu, sepertinya habibana mengucapkan, “MARHABAAN!” sambil tersenyum. Perkataan memang tak terdengar, tapi saya memperhatikan mulut beliau mengucapkan itu.
Setelah habibana lewat, anak kecil itu berkata kepada saya,
“Ingin sekali Bang cium tangan habib!”
Lalu saya berkata, “Cukup dari jauh habibana sudah tau!”
Kemudian ibunya bilang kepada saya, “Abang crew?”
Saya menjawab, “Bukan Bu, saya hanya bantu majelis.”
“Makasih ya Bang sudah memperbolehkan anak saya agak maju tadi.” berkata ibu itu kepada saya, “anak saya sampai sakit rindu
terhadap beliau Bang dan hari ini seharusnya dia ke rumah sakit tapi nangis ingin ke majelis…”
Masya Allah..
هذه القصيدة من أنا
*************************
Qosidah Man Ana, Qosidah Al-Imam Umar Muhdhor Bin Abdurrahman Assegaf
من أنا من أنا لولاكم ، كيف ما حبكم كيف ما أهواكم
Man ana man ana laulaakum , kaifa maa hubbukum kaifa maa ahwaakum
Siapa gerangan diriku, siapakah diriku kalau tiada bimbingan kalian ( guru ),Bagaimana aku tidak mencintai kalian dan bagaimana aku tak menginginkan tuk bersama kalian
ما سوى ولا غيركم سواكم ، لا ومن في المحبة علي ولاكم
Maa siwaaya wa laa ghoirokum siwaakum , Laa wa man fiil mahabbah ‘alayya wulaakum
Tiada selain ku juga tiada selainnya terkecuali engkau, tiada siapapun di dalam cinta selain engkau dalam hatiku
أنتم أنتم مرادي وأنتم قصدي ، ليس أحد في المحبة سواكم عندي
Antum antum muroodii wa antum qoshdii , Laisa ahadun fiil mahabbati siwaakum ‘indii
Kalianlah, kalianlah dambaanku dan yang ku inginkan, tiada seorangpun dalam cintaku selain engkau di sisiku
كلما زادنى فى هواكم وجدي ، قلت يا سادتي محجتي تفداكم
Kullamaa zaadanii fii hawaakum wajdii , qultu yaa saadatii muhjatii tafdaakum
Setiap kali bertambah rasa cinta dan rinduku pada mu, maka berkata hatiku wahai tuanku semangatku telah siap menjadi tumbal keselamatan dirimu
لو قطعتم وريدي بحد ماضي ، قلت والله أنا فى هواكم راضي
Lau qotho’tum wariidii bihaddi maadlii , qultu wallaahi ana fii hawaakum roodlii
Jika engkau menyembelih urat nadiku dengan pisau berkilauan tajam, kukatakan Demi Allah aku rela gembira demi cintaku pada mu
أنتم فتنتي فى الهوا ومرادي ، ما رضاي سوى كل ما يرضاكم
Antum fitnatii fiil hawaa wa muroodii , maa ridlooya siwaa kullu maa yardlookum
Engkaulah yang menyibukkan segala hasrat dan tujuanku, tiada ridho yang ku inginkan kecuali segala sesuatu yang membuat mu ridho
كلما رمت إليكم نهو من أسلك ، عوقتني عوائق أكاد أن أهلك
Kullamaa rumtu ilaikum nahau man aslak , ‘awaqotnii ‘awaa-iq akaad an ahlik
Setiap kali bergejolak cintaku pada mu selalu terhalang untuk ku melangkah, mereka mengganjalku dengan perangkap yang banyak hampir saja aku hancur
فادركوا عبدكم مثلكم من أدرك ، وارحموا بالمحبة قتيل بلواكم
Fadrikuu ‘abdakum mitslukum man adrok , warhamuu bil mahabbah qotiil balwaakum
Maka tolonglah budak kalian ini, dan yang seperti kalianlah golongan yang suka menolong, dan kasihanilah kami dengan cinta kalian, maka cinta kalian membunuh dan memusnahkan musibahku
**********
Mohon maaf jika ada kesalahan arti dan penulisan mohon dikoreksi
*)Sumber note: Cahaya Cinta Habib Munzier Almusawa
Re-post by MigoBerita / Jum'at/02082019/16.02Wita/Bjm
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya

1 komentar:

achi 1 Februari 2021 pukul 01.31

suka sekali dengan lagu ini

excavator komatsu