SERAMBINEWS.COM - Kehadiran
empat negara yang menggunakan nama Cina di Asian Games 2018, ternyata
menimbulkan tanda tanya bagi sebagian warga Indonesia.
Hal ini terbukti dari banyaknya pencarian di mesin pencari internet Google tentang perbedaan keempat negara tersebut.
Keempat negara dimaksud adalah China, Taiwan (China Taipei), Hong Kong, dan Macau.
Pasalnya, dalam daftar perolehan medali Asian Games 2018, keempat negara ini sama-sama membawa nama China.
Selain China (Republik Rakyat Tiongkok), tiga negara lain juga menyematkan nama China dalam nama negara mereka, yaitu Chinese Taipei, Hong Kong, China, dan Macau, China.
Dari keempat negara itu, China (induk) tampil superior di gelaran Asian Games 2018.
Hingga Minggu (26/8/2018) pukul 20.25 WIB, negara yang juga dikenal
dengan nama Republik Rakyat Tiongkok (RRT) ini kokoh di pemuncak
klasemen dengan raihan 75 emas, 59 perak, dan 35 perunggu (total 169
medali).
Selanjutnya Chinese Taipe bercokol di posisi 8 daftar sementara perolehan medali Asian Games 2018.
Negara yang juga dikenal dengan nama Taiwan ini sudah mengumpulkan 8 emas, 11 perak, dan 14 perunggu (total 33 medali).
Kemudian Hong Kong berada di posisi 12 dengan raihan 3 emas, 7 perak, 15 perunggu (total 25 medali).
Terakhir, Macau berada pada posisi 24 atas hasil 1 emas, 2 perak, dan 1 perunggu.
Jika ditotal, keempat negara China ini telah mengumpulkan 231 medali, di mana 87 di antaranya adalah medali emas.
Berikut daftar sementara perolehan medali keempat negara China ini
pada Asian Games 2018. Data hingga Minggu (26/8/2018) pukul 20.25 WIB.
Banyak Pencarian Pembaca
Amatan Serambinews.com, banyaknya pencarian tentang perbedaan keempat negara ini terlihat dari naiknya traffic pembaca berita berjudul “Perbedaan Cina, Taiwan, Hong Kong, dan Macau” yang dirilis Serambinews.com Minggu, 27 Agustus 2017 lalu.
Artikel ini merupakan tulisan Zamzami Zainuddin, putra Buloh Blang Ara, Aceh Utara.
Saat menulis artikel ini untuk kolom Citizen Reporter Serambi Indonesia, Zamzami yang merupakan alumnus Pesantren Misbahul Ulum Paloh, menetap sementara di Hong Kong.
Tulisan Zamzami ini masih terus mendapatkan tanggapan dari banyak pembaca Serambinews.com.
Hingga Minggu (26/8/2018), tercatat ada 20 pembaca yang memberikan komentarnya di tulisan tersebut.
Rata-rata pembaca berterima kasih atas artikel yang dianggap memberikan pencerahan.
“Saya suka penjelasannya, dari kemarin adu argumen dengan suami antara cina sama hongkong,” tulis pemilik Nikke Citra Ayu, sambil menyematkan emoticon tertawa.
Karena dianggap masih relevan, berikut kami turunkan kembali tulisan Zamzami Zainuddin secara utuh.
ZAMZAMI ZAINUDDIN, putra Buloh Blang Ara, Aceh Utara dan alumnus Pesantren Misbahul Ulum Paloh, menetap sementara di Hong Kong, melaporkan dari Hong Kong
MASIH banyak di antara kita yang bingung membedakan antara empat negara Asia Timur, yakni Cina atau Tiongkok, Taiwan, Hong Kong, dan Macau. Cina sendiri merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, beribu kota Beijing dan menggunakan sistem ekonomi sosialis. Negara ini juga dikenal sebagai negara penganut ideologi komunis terbesar di dunia. Mata uang mereka adalah yuan dan nama resmi negaranya adalah People Republic of China atau dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT).
Bagi orang-orang yang tinggal di Taiwan, Hong Kong, dan Macau, negara Tiongkok sering disebut dengan mainland (tanah daratan). Tidak perlu panjang lebar menjelaskan tentang Negeri Tirai Bambu ini karena sudah sangat familiar di telinga banyak orang.
Kedua adalah Taiwan. Nama resmi negara ini sebenarnya bukanlah Taiwan, tetapi Republic of China (tidak ada people) dan beribu kota Taipei. Sistem ekonominya berbentuk kapitalis dan mata uangnya Taiwan Dollar (TWD). Taiwan adalah negara yang berada di Pulau Formosa dan masih berdekatan dengan Tiongkok. Taiwan bukanlah negara yang merdeka seutuhnya atau negara dengan pengakuan terbatas. Hanya sekitar 23 negara yang mengakui Taiwan sebagai negara berdaulat. Secara de facto Taiwan adalah negara merdeka dan menjadi satu negara dunia, namun secara de jure Taiwan belum mendapatkan pengakuan dari berbagai negara dunia.
Negara ini bisa disebut sebagai negara yang dipersengketakan, statusnya sama dengan Kosovo dan Palestina. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sendiri tidak mengakui Taiwan sebagai sebuah negara dan di Indonesia juga tak ada kedutaan besar Taiwan. Makanya, berbagai kerja sama seperti pendidikan, ekonomi, atau pengurusan visa harus melalui Kantor Dagang dan Ekonomi Taipei (Taipei Economic and Trade Office) di Jakarta. Meskipun bukan negara berdaulat, tapi Taiwan sangat produktif dalam mengembangkan dan menciptakan berbagai merek teknologi kelas dunia seperti Asus, Acer, BenQ, HTC, D-Link, MSI, Trend Micro, dan Mio Tech.
Ketiga adalah Hong Kong. Ini merupakan negara semimerdeka dengan nama resminya Hong Kong Special Administrative Region (Daerah Administratif Khusus Hong Kong). Hong Kong juga sering disebut sebagai negara dalam negara Tiongkok. Dari tahun 1841-1997 negara ini bernama British Hong Kong di bawah kekuasaaan Inggris. Sejak tahun 1997 dikembaikan ke Tiongkok dengan status satu negara dua sistem. Makanya, Hong Kong memiliki sistem negara sendiri, mulai dari bendera, mata uang Hong Kong Dolar (HKD), paspor, dan menganut sistem ekonomi kapitalis. Hong Kong juga memiliki kepolisian sendiri, namun tidak memiliki tentara, karena pertahanannya masih dikendalikan Tiongkok.
Bahasa di negara ini berbeda dengan Tiongkok dan Taiwan, mayoritas masyarakatnya menggunakan bahasa Kantonis dan Inggris. Hong Kong menjadi pusat perekonomian dunia dan selalu saja dibandingkan dengan Singapura karena ukuran negaranya yang sama-sama kecil, berpenduduk padat dan akomodasi yang supermahal.
Hong Kong juga terkenal dengan julukan Asia’s World City (Kota Asia Dunia), kota gemerlap dengan gedung-gedung pencakar langit, pusat bisnis, dan perdagangan dunia, shopping dan fashion, Disneyland, dan industri perfilman. Hong Kong juga menjadi tempat yang menghubungkan dunia barat dengan Tiongkok. Banyak sekali media internasional seperti BBC, CNN, VOA, Fox News, dan Al-Jazeera bermarkas di Hong Kong agar lebih mudah meliput Tiongkok dari dekat sebagai negara yang kurang demokratis terhadap pers.
Tahun 2014, Hong Kong sempat bergejolak dengan hadirnya protes Revolusi Payung di bawah pimpinan remaja kurus yang ditakuti Beijing, Joshua Wong. Warga melakukan demonstrasi besar-besaran menginginkan hak demokratis untuk memilih pemimpin baru mereka tanpa intervensi Tiongkok. Sampai saat ini sikap anti-Tiongkok oleh generasi muda Hong Kong masih tetap berlanjut, terutama di kampus. Beberapa mahasiswa Hong Kong seringkali menyindir mahasiswa asal Tiongkok dengan sifat dan perilaku buruk mereka sampai membuat ketidakharmonisan di antara mereka.
Banyak juga orang Hong Kong yang tidak menerima jika disebut sebagai Chinese. Mereka lebih suka disebut sebagai Cantonies (orang Kanton).
Saya sempat berdiskusi dengan seorang aktivis mahasiswa Hong Kong. Salah satu ketakutan dan ketidaksukaan mereka terhadap Pemerintah Beijing adalah adanya upaya untuk mengembangkan sebuah nilai “nasionalisme Tiongkok” ke negara mereka. Termasuk kewajiban berbahasa Mandarin yang bukan bahasa orang Hong Kong. Ketakutan lainnya adalah masuknya paham komunisme ke Hong Kong, dan dibatasinya akses informasi, terutama internet seperti yang terjadi di Tiongkok saat ini.
Keempat adalah Macau (Macao). Status negara ini sama seperti Hong Kong. Macau terkenal sebagai pusat judi atau kasino terbesar di Asia dan sering dijuluki The Sin City of Asia (Kota Dosa Asia). Konon, The Venetian Macao merupakan pusat kasino terbesar di dunia dan buka 24 jam. Macau terletak tidak jauh dari Hong Kong, hanya sekitar 20 menit menggunakan kapal feri. Macau berada di bawah kekuasaan Portugis dari tahun 1557-1999 (Portuguese Macau) dan diserahkan kembali kepada Tiongkok dengan status satu negara dua sistem. Atmosfer Eropa atau Portugis masih sangat kental terasa di sini, seperti bangunan-bangunan bercorak Eropa atau informasi yang ditulis menggunakan bahasa Portugis.
Mayoritas penduduk di sini berbahasa Kantonis, Portugis, dan Inggris. Mata uangnya adalah Pataca Macau, namun Dolar Hong Kong juga berlaku di sini, dan sistem ekonominya adalah kapitalis. Suhu perpolitikan anti-Beijing di Macau tergolong adem ayem dibandingkan dengan Taiwan dan Hong Kong.
Meskipun Taiwan, Hong Kong, dan Macau bukanlah negara berdaulat, namun mereka memiliki paspor masing-masing. Orang Tiongkok yang berkunjung ke Taiwan, Hong Kong, atau Macau wajib menggunakan paspor dan sebaliknya. Bahkan warga Tiongkok yang bekerja dan belajar di Hong Kong juga diwajibkan menggunakan visa.
Jika dilihat dari ideologi dan peta politik Beijing, negara komunis tersebut tidak akan membiarkan Taiwan, Hong Kong, dan Macau menjadi sebuah negara berdaulat atau merdeka sepenuhnya. Beijing menginginkan adanya one China Policy (Kebijakan Satu Cina) atau istiah lainnya disebut “hanya ada satu Cina di dunia” untuk menjaga peradaban dan memperkuat kekuatan mereka di dunia.(*)
Sumber Berita : http://aceh.tribunnews.com/2018/08/26/sama-sama-berlaga-di-asian-games-2018-ini-beda-china-taiwan-hong-kong-dan-macau?page=all
Sumber Berita : https://blog.misteraladin.com/antara-china-taiwan-hong-kong-dan-macau-apa-bedanya/
Sumber Link Video : https://www.youtube.com/watch?v=RTz4vFwEkf0
Re-Post by MigoBerita / Rabu/29082018/08.52Wita/Bjm
Hal ini terbukti dari banyaknya pencarian di mesin pencari internet Google tentang perbedaan keempat negara tersebut.
Keempat negara dimaksud adalah China, Taiwan (China Taipei), Hong Kong, dan Macau.
Pasalnya, dalam daftar perolehan medali Asian Games 2018, keempat negara ini sama-sama membawa nama China.
Selain China (Republik Rakyat Tiongkok), tiga negara lain juga menyematkan nama China dalam nama negara mereka, yaitu Chinese Taipei, Hong Kong, China, dan Macau, China.
Dari keempat negara itu, China (induk) tampil superior di gelaran Asian Games 2018.
Selanjutnya Chinese Taipe bercokol di posisi 8 daftar sementara perolehan medali Asian Games 2018.
Negara yang juga dikenal dengan nama Taiwan ini sudah mengumpulkan 8 emas, 11 perak, dan 14 perunggu (total 33 medali).
Kemudian Hong Kong berada di posisi 12 dengan raihan 3 emas, 7 perak, 15 perunggu (total 25 medali).
Terakhir, Macau berada pada posisi 24 atas hasil 1 emas, 2 perak, dan 1 perunggu.
Jika ditotal, keempat negara China ini telah mengumpulkan 231 medali, di mana 87 di antaranya adalah medali emas.
Banyak Pencarian Pembaca
Amatan Serambinews.com, banyaknya pencarian tentang perbedaan keempat negara ini terlihat dari naiknya traffic pembaca berita berjudul “Perbedaan Cina, Taiwan, Hong Kong, dan Macau” yang dirilis Serambinews.com Minggu, 27 Agustus 2017 lalu.
Artikel ini merupakan tulisan Zamzami Zainuddin, putra Buloh Blang Ara, Aceh Utara.
Saat menulis artikel ini untuk kolom Citizen Reporter Serambi Indonesia, Zamzami yang merupakan alumnus Pesantren Misbahul Ulum Paloh, menetap sementara di Hong Kong.
Tulisan Zamzami ini masih terus mendapatkan tanggapan dari banyak pembaca Serambinews.com.
Hingga Minggu (26/8/2018), tercatat ada 20 pembaca yang memberikan komentarnya di tulisan tersebut.
Rata-rata pembaca berterima kasih atas artikel yang dianggap memberikan pencerahan.
“Saya suka penjelasannya, dari kemarin adu argumen dengan suami antara cina sama hongkong,” tulis pemilik Nikke Citra Ayu, sambil menyematkan emoticon tertawa.
Karena dianggap masih relevan, berikut kami turunkan kembali tulisan Zamzami Zainuddin secara utuh.
ZAMZAMI ZAINUDDIN, putra Buloh Blang Ara, Aceh Utara dan alumnus Pesantren Misbahul Ulum Paloh, menetap sementara di Hong Kong, melaporkan dari Hong Kong
MASIH banyak di antara kita yang bingung membedakan antara empat negara Asia Timur, yakni Cina atau Tiongkok, Taiwan, Hong Kong, dan Macau. Cina sendiri merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, beribu kota Beijing dan menggunakan sistem ekonomi sosialis. Negara ini juga dikenal sebagai negara penganut ideologi komunis terbesar di dunia. Mata uang mereka adalah yuan dan nama resmi negaranya adalah People Republic of China atau dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT).
Bagi orang-orang yang tinggal di Taiwan, Hong Kong, dan Macau, negara Tiongkok sering disebut dengan mainland (tanah daratan). Tidak perlu panjang lebar menjelaskan tentang Negeri Tirai Bambu ini karena sudah sangat familiar di telinga banyak orang.
Kedua adalah Taiwan. Nama resmi negara ini sebenarnya bukanlah Taiwan, tetapi Republic of China (tidak ada people) dan beribu kota Taipei. Sistem ekonominya berbentuk kapitalis dan mata uangnya Taiwan Dollar (TWD). Taiwan adalah negara yang berada di Pulau Formosa dan masih berdekatan dengan Tiongkok. Taiwan bukanlah negara yang merdeka seutuhnya atau negara dengan pengakuan terbatas. Hanya sekitar 23 negara yang mengakui Taiwan sebagai negara berdaulat. Secara de facto Taiwan adalah negara merdeka dan menjadi satu negara dunia, namun secara de jure Taiwan belum mendapatkan pengakuan dari berbagai negara dunia.
Negara ini bisa disebut sebagai negara yang dipersengketakan, statusnya sama dengan Kosovo dan Palestina. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sendiri tidak mengakui Taiwan sebagai sebuah negara dan di Indonesia juga tak ada kedutaan besar Taiwan. Makanya, berbagai kerja sama seperti pendidikan, ekonomi, atau pengurusan visa harus melalui Kantor Dagang dan Ekonomi Taipei (Taipei Economic and Trade Office) di Jakarta. Meskipun bukan negara berdaulat, tapi Taiwan sangat produktif dalam mengembangkan dan menciptakan berbagai merek teknologi kelas dunia seperti Asus, Acer, BenQ, HTC, D-Link, MSI, Trend Micro, dan Mio Tech.
Ketiga adalah Hong Kong. Ini merupakan negara semimerdeka dengan nama resminya Hong Kong Special Administrative Region (Daerah Administratif Khusus Hong Kong). Hong Kong juga sering disebut sebagai negara dalam negara Tiongkok. Dari tahun 1841-1997 negara ini bernama British Hong Kong di bawah kekuasaaan Inggris. Sejak tahun 1997 dikembaikan ke Tiongkok dengan status satu negara dua sistem. Makanya, Hong Kong memiliki sistem negara sendiri, mulai dari bendera, mata uang Hong Kong Dolar (HKD), paspor, dan menganut sistem ekonomi kapitalis. Hong Kong juga memiliki kepolisian sendiri, namun tidak memiliki tentara, karena pertahanannya masih dikendalikan Tiongkok.
Bahasa di negara ini berbeda dengan Tiongkok dan Taiwan, mayoritas masyarakatnya menggunakan bahasa Kantonis dan Inggris. Hong Kong menjadi pusat perekonomian dunia dan selalu saja dibandingkan dengan Singapura karena ukuran negaranya yang sama-sama kecil, berpenduduk padat dan akomodasi yang supermahal.
Hong Kong juga terkenal dengan julukan Asia’s World City (Kota Asia Dunia), kota gemerlap dengan gedung-gedung pencakar langit, pusat bisnis, dan perdagangan dunia, shopping dan fashion, Disneyland, dan industri perfilman. Hong Kong juga menjadi tempat yang menghubungkan dunia barat dengan Tiongkok. Banyak sekali media internasional seperti BBC, CNN, VOA, Fox News, dan Al-Jazeera bermarkas di Hong Kong agar lebih mudah meliput Tiongkok dari dekat sebagai negara yang kurang demokratis terhadap pers.
Tahun 2014, Hong Kong sempat bergejolak dengan hadirnya protes Revolusi Payung di bawah pimpinan remaja kurus yang ditakuti Beijing, Joshua Wong. Warga melakukan demonstrasi besar-besaran menginginkan hak demokratis untuk memilih pemimpin baru mereka tanpa intervensi Tiongkok. Sampai saat ini sikap anti-Tiongkok oleh generasi muda Hong Kong masih tetap berlanjut, terutama di kampus. Beberapa mahasiswa Hong Kong seringkali menyindir mahasiswa asal Tiongkok dengan sifat dan perilaku buruk mereka sampai membuat ketidakharmonisan di antara mereka.
Banyak juga orang Hong Kong yang tidak menerima jika disebut sebagai Chinese. Mereka lebih suka disebut sebagai Cantonies (orang Kanton).
Saya sempat berdiskusi dengan seorang aktivis mahasiswa Hong Kong. Salah satu ketakutan dan ketidaksukaan mereka terhadap Pemerintah Beijing adalah adanya upaya untuk mengembangkan sebuah nilai “nasionalisme Tiongkok” ke negara mereka. Termasuk kewajiban berbahasa Mandarin yang bukan bahasa orang Hong Kong. Ketakutan lainnya adalah masuknya paham komunisme ke Hong Kong, dan dibatasinya akses informasi, terutama internet seperti yang terjadi di Tiongkok saat ini.
Keempat adalah Macau (Macao). Status negara ini sama seperti Hong Kong. Macau terkenal sebagai pusat judi atau kasino terbesar di Asia dan sering dijuluki The Sin City of Asia (Kota Dosa Asia). Konon, The Venetian Macao merupakan pusat kasino terbesar di dunia dan buka 24 jam. Macau terletak tidak jauh dari Hong Kong, hanya sekitar 20 menit menggunakan kapal feri. Macau berada di bawah kekuasaan Portugis dari tahun 1557-1999 (Portuguese Macau) dan diserahkan kembali kepada Tiongkok dengan status satu negara dua sistem. Atmosfer Eropa atau Portugis masih sangat kental terasa di sini, seperti bangunan-bangunan bercorak Eropa atau informasi yang ditulis menggunakan bahasa Portugis.
Mayoritas penduduk di sini berbahasa Kantonis, Portugis, dan Inggris. Mata uangnya adalah Pataca Macau, namun Dolar Hong Kong juga berlaku di sini, dan sistem ekonominya adalah kapitalis. Suhu perpolitikan anti-Beijing di Macau tergolong adem ayem dibandingkan dengan Taiwan dan Hong Kong.
Meskipun Taiwan, Hong Kong, dan Macau bukanlah negara berdaulat, namun mereka memiliki paspor masing-masing. Orang Tiongkok yang berkunjung ke Taiwan, Hong Kong, atau Macau wajib menggunakan paspor dan sebaliknya. Bahkan warga Tiongkok yang bekerja dan belajar di Hong Kong juga diwajibkan menggunakan visa.
Jika dilihat dari ideologi dan peta politik Beijing, negara komunis tersebut tidak akan membiarkan Taiwan, Hong Kong, dan Macau menjadi sebuah negara berdaulat atau merdeka sepenuhnya. Beijing menginginkan adanya one China Policy (Kebijakan Satu Cina) atau istiah lainnya disebut “hanya ada satu Cina di dunia” untuk menjaga peradaban dan memperkuat kekuatan mereka di dunia.(*)
google
Peta China, Taipei (Taiwan), Hong Kong, dan Macau
Antara China, Taiwan, Hong Kong, dan Macau. Apa Bedanya?
Aladiners, tau kan serial Meteor Garden? Berkisah tentang kisah persahabatan 4 pria tampan dengan julukan F4? Serial yang booming di awal 2000an itu berasal dari Taiwan. Tapi kok pemainnya seperti orang China ya? Sebenarnya beda gak sih, antara Taiwan dan China? Ada juga lho negara lain yang mirip-mirip, seperti Macau dan Hong Kong.
Daripada bingung, simak ulasannya berikut ini ya!
sumber foto: gambarbendera.blogspot.co.id
Baik Taiwan, Hong Kong, dan Macau, menyebut negara ini sebagai mainland (tanah daratan). Memiliki jumlah penduduk terbanyak di dunia menjadikan China sebagai negara penganut ideologi komunis terbesar di dunia. China menganut sistem ekonomi sosialis dan memiliki mata uang bernama Yuan.
Negara yang ibu kotanya berada di Beijing ini memiliki nama lengkap People’s Republic of China namun mengubahnya menjadi People’s Republic of Tiongkok (Republik Rakyat Tionghoa/RRT) sejak 2014 lalu.
sumber foto: lngworldnews.com
Taiwan dan China berpisah semenjak perang saudara meletus di wilayah mainland (RRT). Hasil dari perang itu, Partai Komunis menang dan menguasai RRT. Sementara yang kalah, Partai Nasionalis atau yang biasa disebut Kuomintang, pergi ke Pulau Formosa (yang masih masuk ke dalam wilayah RRT) dan membentuk negara sendiri.
Taiwan sudah memiliki pemerintahan sendiri, memiliki bendera negara sendiri, memiliki ibu kota di Taipei, dan menganut sistem ekonomi kapitalis serta memiliki mata uang sendiri bernama Taiwan Dollar (TWD). Sayangnya, negara dengan nama lengkap Republic of Tiongkok (RT) ini hanya diakui sebagai negara merdeka oleh 23 negara. Sehingga, Taiwan disebut sebagai negara dengan pengakuan terbatas.
sumber foto: gambarbendera.blogspot.co.id
Kalo negara satu ini, menjadi negara yang semimerdeka, alias tidak merdeka seutuhnya. Soalnya, Hong Kong merupakan wilayah RRT yang dulunya dikuasai oleh Inggris. Di tahun 1997, Inggris mengembalikan Hong Kong kepada pemerintahan RRT lagi. Namun, Hong Kong sudah memiliki pemerintahannya sendiri, bendera negara sendiri, hingga menganut sistem ekonomi sendiri berupa kapitalis dengan mata uang Hong Kong Dollar (HKD). Karena itulah Hong Kong dan RRT menjadi satu negara dengan 2 sistem.
Berbeda dengan RRT yang membatasi arus informasi dari dunia luar, Hong Kong justru membuka diri kepada dunia. Gak heran jika Hong Kong disebut sebagai Asia’s World City dan disandingkan dengan Singapur sebagai negara kecil yang maju dengan pertumbuhan yang pesat.
sumber foto: washingtonexpressvisas.com
Negara satu ini memiliki status yang sama dengan Hong Kong karena dulunya negara ini dikuasai oleh Portugis, namun dikembalikan ke RRT dengan status satu negara dua sistem. Macau sendiri terkenal sebagai The Sin City of Asia karena menjadi pusat perjudian terbesar di dunia yang buka hingga 24 jam.
Meskipun berada di satu wilayah, keempat negara ini memiliki passport nya masing-masing. Jadi, bagi warga RRT yang ingin pergi ke Taiwan, Hong Kong, atau Macau, wajib menggunakan passport. Begitupun sebaliknya.
1. China (RRT)
sumber foto: gambarbendera.blogspot.co.id
Baik Taiwan, Hong Kong, dan Macau, menyebut negara ini sebagai mainland (tanah daratan). Memiliki jumlah penduduk terbanyak di dunia menjadikan China sebagai negara penganut ideologi komunis terbesar di dunia. China menganut sistem ekonomi sosialis dan memiliki mata uang bernama Yuan.
Negara yang ibu kotanya berada di Beijing ini memiliki nama lengkap People’s Republic of China namun mengubahnya menjadi People’s Republic of Tiongkok (Republik Rakyat Tionghoa/RRT) sejak 2014 lalu.
2. Taiwan
sumber foto: lngworldnews.com
Taiwan dan China berpisah semenjak perang saudara meletus di wilayah mainland (RRT). Hasil dari perang itu, Partai Komunis menang dan menguasai RRT. Sementara yang kalah, Partai Nasionalis atau yang biasa disebut Kuomintang, pergi ke Pulau Formosa (yang masih masuk ke dalam wilayah RRT) dan membentuk negara sendiri.
Taiwan sudah memiliki pemerintahan sendiri, memiliki bendera negara sendiri, memiliki ibu kota di Taipei, dan menganut sistem ekonomi kapitalis serta memiliki mata uang sendiri bernama Taiwan Dollar (TWD). Sayangnya, negara dengan nama lengkap Republic of Tiongkok (RT) ini hanya diakui sebagai negara merdeka oleh 23 negara. Sehingga, Taiwan disebut sebagai negara dengan pengakuan terbatas.
3. Hong Kong
sumber foto: gambarbendera.blogspot.co.id
Kalo negara satu ini, menjadi negara yang semimerdeka, alias tidak merdeka seutuhnya. Soalnya, Hong Kong merupakan wilayah RRT yang dulunya dikuasai oleh Inggris. Di tahun 1997, Inggris mengembalikan Hong Kong kepada pemerintahan RRT lagi. Namun, Hong Kong sudah memiliki pemerintahannya sendiri, bendera negara sendiri, hingga menganut sistem ekonomi sendiri berupa kapitalis dengan mata uang Hong Kong Dollar (HKD). Karena itulah Hong Kong dan RRT menjadi satu negara dengan 2 sistem.
Berbeda dengan RRT yang membatasi arus informasi dari dunia luar, Hong Kong justru membuka diri kepada dunia. Gak heran jika Hong Kong disebut sebagai Asia’s World City dan disandingkan dengan Singapur sebagai negara kecil yang maju dengan pertumbuhan yang pesat.
4. Macau
sumber foto: washingtonexpressvisas.com
Negara satu ini memiliki status yang sama dengan Hong Kong karena dulunya negara ini dikuasai oleh Portugis, namun dikembalikan ke RRT dengan status satu negara dua sistem. Macau sendiri terkenal sebagai The Sin City of Asia karena menjadi pusat perjudian terbesar di dunia yang buka hingga 24 jam.
Meskipun berada di satu wilayah, keempat negara ini memiliki passport nya masing-masing. Jadi, bagi warga RRT yang ingin pergi ke Taiwan, Hong Kong, atau Macau, wajib menggunakan passport. Begitupun sebaliknya.
Mereka Sebenarnya SIAPA!! Kenapa ADA 4 CHINA DI ASIAN GAMES? Ini Penjelasaanya.
Re-Post by MigoBerita / Rabu/29082018/08.52Wita/Bjm
2 komentar
link alternatif sbobet terupdate tanpa error hanya di Winning303
Ayo Segera Daftar Akun Bermain Anda..Gratiss..
Klik >>>>>>> Daftar SBO
Hubungi Segera:
WA: 087785425244
Cs 24 Jam Online
jadi tau bedanya makasih kak
excavator