Begini Cara Hindari Paham Radikal
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Radikalisme dan terorisme adalah hal menakutkan bagi masyarakat. Sebab itu masyarakat perlu membentengi diri dan memahami bahaya dua hal tersebut.Apa itu radikalisme dan terorisme? Drs HM Fadhly Manshoer MM, Sekretaris Umum MUI Kalsel, menyampaikan definisi keduanya dalam makalahnya berjudul Dampak Radikalisme terhadap persatuan umat dan kesatuan bangsa.
Dijelaskan, radikalisme adalah kejahatan terhadap kemanusiaan dan peradaban, mengancam kedaulatan negara, keamanan, perdamaian dunia dan merugikan kesejahteraan masyarakat.
"Terorisme adalah bentuk kejahatan yang diorganisir dengan baik, bersifat transnasional dan digolongkan sebagai kejahatan luar biasa yang tidak membeda-bedakan sasaran," jelas Fadhly pada sarasehan Dampak Radikalisme dan Aliran Sesat dalam Membina Ukhuwah Islamiyah dan Kesatuan Bangsa, Selasa (22/8).
Sarasehan yang digelar oleh Komisi Ukhuwah Islamiyah MUI Kalsel tersebut dirangkai dengan Halal bi halal Idul Fitri 1438 Hijriyah di gedung serbaguna Masjid Raya Sabilal Muhtadin, Banjarmasin.
Lebih lanjut dipaparkan Fadhly, radikalisme berasal dari kata radicalism yang berarti kebebasan yang kebablasan, paham ini selalu memunculkan aksi kekerasan.
"Radikalisme yang mengatasnamakan agama (Islam) berasal dari teologis yang radikal, karena memahami Al Quran secara parsial (sebagian)," jelasnya.
Selain itu banyak pula radikalisme dan teorisme sebagai gerakan politik yang mengatasnamakan agama tertentu (di luar Islam), di antaranya Red Army Faction di Jerman Barat, gerakan Eta Basque di Italia, New Left di USA, separatis FLQ di Kanada, kelompok sayap kanan Ku Klux Klan pendukung kulit putih di USA, kelompok keagamaan The Zealots Sicarii (Yudaism), The Thugs (Hinduism), Hasidik Ultra Ortodoks (Yahudi), junta militer Myanmar dan masih banyak lagi.
Menghindari paham radikalisme dan terorisme, Fadhly menyampaikan ada beberapa hal yang perlu diwaspadai, yaitu waspada terhada orang tidak dikenal. Waspada pengajian tertutup, kalau ikut sebuah pengajian maka bertanya dan telitilah. Waspada jika ada yang suka membawa potongan-potongan ayat.
"Menafsirkan teks Alquran atau hadits secara dangkal dan saklak. Mencaci maki NKRI, mengkafirkan sesama muslim, menggunakan cara kekerasan," papar Fadhly.
Jika mengalami, melihat, mendengar hal-hal aneh, segera menghindar dan lapor ke pimpinan umat atau pemerintah.
"Penting pula adalah selalu tabayyun (cari kejelasannya dengan teliti) dan cerdas dalam bermedia sosial," ingatnya.
banjarmasinpost.co.id/salmah
Fadhly Manshoer saat menyampaikan makalahnya dalam kegiatan Halal Bi Halal dan Sarasehan, Selasa (22/8)
Re-Post by http://migoberita.blogspot.co.id/ Selasa/22082017/15.53Wita/Bjm