Tak Hanya di Banua, Kharisma Guru Sekumpul Sampai ke Luar Negeri, Para Jamaah dari Luar Ini Buktinya
Bahkan juga dari Kalteng, Kaltim, Jawa dan Sumatera juga dari luar negeri hadir pada acara haul tahunan tersebut.
Para habaib pun terlihat hadir mengisi shaf terdepan di Mushola Ar Raudah.
Mereka seolah tidak ingin kehilangan momen untuk bisa menyaksikan dari dekat jalannya Haul Ulama Kharismatik tersebut.
Luberan jemaah semakin membeludak ketika memasuki waktu Dzohor, dan terus melimpah selepas salat Ashar.
Kedatangan lebih satu juta jemaah ini, cukup membuat panitia haul di posko-posko, dibantu ratusan aparat Polres Banjar, Kodim 1006 Martapura, Pol PP Banjar, dan lain-lain harus ekstra keras mengatur ketertiban dan kelancaran lalu lintas di Sekumpul.
Luberan jemaah semakin membeludak ketika memasuki waktu Dzohor, dan terus melimpah selepas salat Ashar.
Kedatangan lebih satu juta jemaah ini, cukup membuat panitia haul di posko-posko, dibantu ratusan aparat Polres Banjar, Kodim 1006 Martapura, Pol PP Banjar, dan lain-lain harus ekstra keras mengatur ketertiban dan kelancaran lalu lintas di Sekumpul.
Sementara itu, panitia haul di dapur-dapur
umum terlihat sibuk memasak nasi samin. Aroma harum nasi samin, tercium
di sekitar dapur.
Mereka bahu membahu memasak dan kemudian mengemas nasi samin yang selesai dimasak dalam bungkusan kertas serta kotak nasi.
Mereka bahu membahu memasak dan kemudian mengemas nasi samin yang selesai dimasak dalam bungkusan kertas serta kotak nasi.
Ribuan relawan terlihat bertugas membungkus nasi samin berikut lauk daging.
Ada ratusan ribu nasi bungkus yang mereka siapkan untuk jemaah.
Memasuk waktu Ashar , seluruh shaf di jalan dan gang-gang Sekumpul sudah dipenuhi oleh jamaah.
Sumber Berita : http://banjarmasin.tribunnews.com/2018/03/26/tak-hanya-di-banua-kharisma-guru-sekumpul-sampai-ke-luar-negeri-para-jamaah-dari-luar-ini-buktinya
Ada ratusan ribu nasi bungkus yang mereka siapkan untuk jemaah.
Memasuk waktu Ashar , seluruh shaf di jalan dan gang-gang Sekumpul sudah dipenuhi oleh jamaah.
BPost Cetak
JamaahTeringat Almarhum Guru Sekumpul Mendengar Lantunan Maulid Habsy dari Habib Asal Yaman
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Haul kali ini, pembacaan Maulid Habsy dipimpin langsung Habib Muhamad Al Habsy dari Kota Siwot Provinsi Hadramaut, Yaman.
Habib Muhamad Al Habsy adalah Keturunan Habib Ali bin Muhammad Al Habsy pengarang Maulid Simtudduror.
Saat ini, Habib Muhamad Al Habsy yang memimpin majelis Maulid Habsy di Kota Siwot.
Habib Muhamad Al Habsy adalah Keturunan Habib Ali bin Muhammad Al Habsy pengarang Maulid Simtudduror.
Saat ini, Habib Muhamad Al Habsy yang memimpin majelis Maulid Habsy di Kota Siwot.
M Amin Badali terlihat membacakan
syair-syair Maulid Habsy berisi puji-pujian kepada Nabi Muhamad SAW
mengikuti iringan pukulan alat musik terbang oleh adiknya Ahmad Hafi
Badali.
Suasana khimad kian terasa dan membuat banyak jamaah hanyut dan teringat dengan mendiang Guru Sekumpul.
Zikir dan Tahlil pun terus menggema di seputar Mushola Ar Raudhal kian membuat suasana begitu khikmad.
Tidak sedikit, jamaah hanyut dalam suasana khusuk bergoyang tubuh mengikuti zikir yang dipimpin Guru Sya'adudin Salman.
Acara ditutup dengan pembacaan surah Yasin, Tahlil, pembacaan doa haul serta terakhir sholat Isya Berjamaah.
Sumber Berita : http://banjarmasin.tribunnews.com/2018/03/26/jamaahteringat-almarhum-guru-sekumpul-mendengar-lantunan-maulid-habsy-dari-habib-asal-yaman
Suasana khimad kian terasa dan membuat banyak jamaah hanyut dan teringat dengan mendiang Guru Sekumpul.
Zikir dan Tahlil pun terus menggema di seputar Mushola Ar Raudhal kian membuat suasana begitu khikmad.
Tidak sedikit, jamaah hanyut dalam suasana khusuk bergoyang tubuh mengikuti zikir yang dipimpin Guru Sya'adudin Salman.
Acara ditutup dengan pembacaan surah Yasin, Tahlil, pembacaan doa haul serta terakhir sholat Isya Berjamaah.
Sumber Berita : http://banjarmasin.tribunnews.com/2018/03/26/jamaahteringat-almarhum-guru-sekumpul-mendengar-lantunan-maulid-habsy-dari-habib-asal-yaman
Merinding, Sekumpul Jadi Lautan Manusia, Dzikir Membahana dari Ribuan Jamaah yang Hadir
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA – Gema dzikir membahana di seluruh kompleks Sekumpul membuat setiap jamaah yang hadir larut dalam suasana khusuk.
Haul Guru Sekumpul, Minggu (25/3) malam benar-benar membuat Sekumpul berubah menjadi lautan manusia.
Seperti yang diperkirakan, lebih dari dari satu juta jamaah, tua muda, pria wanita, orang biasa dan pejabat, alim ulama dan para habib membaur dalam acara haul ke-13 Guru Sekumpul.
Haul Guru Sekumpul, Minggu (25/3) malam benar-benar membuat Sekumpul berubah menjadi lautan manusia.
Seperti yang diperkirakan, lebih dari dari satu juta jamaah, tua muda, pria wanita, orang biasa dan pejabat, alim ulama dan para habib membaur dalam acara haul ke-13 Guru Sekumpul.
Jamaah memenuhi Mushola Ar Raudah dan
seluruhgang di sekeliling Mushola Ar Raudhah tempat dilangsungkannya
haul ke-13 Abah Guru Sekumpul.
Praktis tak ada gang yang kosong semuanya terisi oleh hamparan saf-saf para jemaah.
Alimul `allamah Al `Arif Billah Asy-Syekh H. Muhammad Zaini Abdul Ghani boleh jadi telah "pergi" sejak tiga belas tahun silam, tetapi Abah Guru Sekumpul --demikian umat muslim menyebut-- tetap hadir di hati umat muslim.
Sumber Berita : http://banjarmasin.tribunnews.com/2018/03/26/merinding-sekumpul-jadi-lautan-manusia-dzikir-membahana-dari-ribuan-jamaah-yang-hadirPraktis tak ada gang yang kosong semuanya terisi oleh hamparan saf-saf para jemaah.
Alimul `allamah Al `Arif Billah Asy-Syekh H. Muhammad Zaini Abdul Ghani boleh jadi telah "pergi" sejak tiga belas tahun silam, tetapi Abah Guru Sekumpul --demikian umat muslim menyebut-- tetap hadir di hati umat muslim.
Hadir di Acara Haul, Presiden Jokowi Duduk Berdampingan dengan Kedua Putra Guru Sekumpul
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA
- Sekira pukul 18.00 Wita, Presiden RI Joko Widodo ikut hadir di
Kompleks Mushola Ar Raudah untuk mengikuti prosesi haul Guru Sekumpul.
Mengenakan setelan jas warna biru dan pecfi kopiah hitam, Presiden Joko Widodo tiba di Musala Ar Raudah, Sekumpul masuk melewati gang Taufik di samping pintu dekat Kubah Makam Abah Guru Sekumpul.
Para jamaah langsung berdiri menyambut kedatangan Jokowi bersama rombongan di antaranya Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian dan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor.
Jemaah di luar mushala menyaksikan kedatangan Jokowi melalui layar videotron.
Mengenakan setelan jas warna biru dan pecfi kopiah hitam, Presiden Joko Widodo tiba di Musala Ar Raudah, Sekumpul masuk melewati gang Taufik di samping pintu dekat Kubah Makam Abah Guru Sekumpul.
Para jamaah langsung berdiri menyambut kedatangan Jokowi bersama rombongan di antaranya Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian dan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor.
Jemaah di luar mushala menyaksikan kedatangan Jokowi melalui layar videotron.
"Wah, lewat samping ternyata Jokowi. Kita mengira lewat depan,"ujar Jamal seorang Jamaah Asal Banjarmasin.
Jokowi duduk berdekatan dengan kedua putra Guru Sekumpul, Muhamad Amin Badali dan Ahmad Hafi Badali.
Kharisma Alimul `allamah Al `Arif Billah Asy-Syekh H. Muhammad Zaini Abdul Ghani benar-benar menurun kepada kedua putranya, Muhamad Amin Badali dan Ahmad Hafi Badali.
Berjejer pula di barisan depan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Pangdam IX Mulawarman Mayjen TNI Mayjen TNI Subiyanto dan Kapolda Kalsel Brigjen Rachmat Mulyana serta Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor.
Selepas salat Magrib, acara kemudian dilanjutkan pembacaan Maulid Habsy.
Sumber Berita : http://banjarmasin.tribunnews.com/2018/03/26/hadir-di-acara-haul-presiden-jokowi-duduk-berdampingan-dengan-kedua-putra-guru-sekumpul
Jokowi duduk berdekatan dengan kedua putra Guru Sekumpul, Muhamad Amin Badali dan Ahmad Hafi Badali.
Kharisma Alimul `allamah Al `Arif Billah Asy-Syekh H. Muhammad Zaini Abdul Ghani benar-benar menurun kepada kedua putranya, Muhamad Amin Badali dan Ahmad Hafi Badali.
Berjejer pula di barisan depan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Pangdam IX Mulawarman Mayjen TNI Mayjen TNI Subiyanto dan Kapolda Kalsel Brigjen Rachmat Mulyana serta Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor.
Selepas salat Magrib, acara kemudian dilanjutkan pembacaan Maulid Habsy.
Sumber Berita : http://banjarmasin.tribunnews.com/2018/03/26/hadir-di-acara-haul-presiden-jokowi-duduk-berdampingan-dengan-kedua-putra-guru-sekumpul
Jokowi Banyak Tundukkan Kepala Salami Para Ulama di Haul Guru Sekumpul
TRIBUNBATAM.ID, MARTAPURA -
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak turun dari pesawat di Bandara
Syamsudin Noor, menuju ke Hotel Novotel hingga menghadiri haul ulama
kharismatik Kalimantan, Guru sekumpul di Martapura, Kalsel, tidak
berganti jas, Minggu (25/3/2018) malam ini.
Jokowi tampak tetap mengenakan setelan jas warna biru dan baju putih. Dia hanya berganti celana panjang dengan sarung. Hanya sebentar di hotel, Jokowi langsung menuju lokasi haul yang sudah dijubeli ratusan ribu jemaah sejak siang.
Tak hanya di Musala Ar Raudah, Martapura, Kalsel, masjid yang menjadi lokasi haul, banyak jemaah yang harus duduk berjajar rapi di jalan. Sehingga jalan-jalan menuju ke musala, tidak bisa dilalui oleh kendaraan.
Jokowi tampak tetap mengenakan setelan jas warna biru dan baju putih. Dia hanya berganti celana panjang dengan sarung. Hanya sebentar di hotel, Jokowi langsung menuju lokasi haul yang sudah dijubeli ratusan ribu jemaah sejak siang.
Tak hanya di Musala Ar Raudah, Martapura, Kalsel, masjid yang menjadi lokasi haul, banyak jemaah yang harus duduk berjajar rapi di jalan. Sehingga jalan-jalan menuju ke musala, tidak bisa dilalui oleh kendaraan.
Jalan-jalan itu pun menjadi memutih karena
mayoritas jemaah mengenakan pakaian muslim berwarna putih. Mereka
khusyuk berdoa dan melantunkan ayat-ayat suci Alquran, selawat, zikir
dan manakib.
Berdasar pantauan banjarmasinpost.co.id, melalui videotron, Jokowi duduk di barisan depan bersama para ulama dan habib. Jokowi terlihat khusyuk mengikuti jalannya haul ulama besar di Kalimantan ini.
"Oh tetap ya Pak Jokowi mulai dari bandara pakai jas biru. Jokowinya nunduk-nunduk terus (sembari menyalami para ulama yang menyalaminya) ya" kata salah satu Jemaah, Munawaroh, Minggu (25/3/2018).
Karena jalan utama disesaki jemaah, rombongan Jokowi menggunakan jalur alternatif menuju Musala Ar Raudah. Dari jalan dan gang permukiman, Jokowi masuk musala melalui pintu samping kubah makam Guru Sekumpul.
Malam ini adalah kaul ke-13 ulama karismatik Kalimantan asal Martapura, KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani alias Guru Sekumpul atau Guru Izai yang berpulang pada 10 Agustus 2005 dalam usia 63 tahun.
Berdasar pantauan banjarmasinpost.co.id, melalui videotron, Jokowi duduk di barisan depan bersama para ulama dan habib. Jokowi terlihat khusyuk mengikuti jalannya haul ulama besar di Kalimantan ini.
"Oh tetap ya Pak Jokowi mulai dari bandara pakai jas biru. Jokowinya nunduk-nunduk terus (sembari menyalami para ulama yang menyalaminya) ya" kata salah satu Jemaah, Munawaroh, Minggu (25/3/2018).
Karena jalan utama disesaki jemaah, rombongan Jokowi menggunakan jalur alternatif menuju Musala Ar Raudah. Dari jalan dan gang permukiman, Jokowi masuk musala melalui pintu samping kubah makam Guru Sekumpul.
Malam ini adalah kaul ke-13 ulama karismatik Kalimantan asal Martapura, KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani alias Guru Sekumpul atau Guru Izai yang berpulang pada 10 Agustus 2005 dalam usia 63 tahun.
Muhammad Zaini bin Abdul Ghani al-Banjari
lahir di Tunggul Irang, Martapura, 11 Februari 1942. Santri Guru
Sekumpul mencapai jutaan orang yang tersebar di berbagai daerah.
Saat haul pun yang datang bukan hanya dari daerah-daerah di Kalimantan tetapi juga Jawa dan Sumatera.
Guru Sekumpul (istimewa)
Sumber Berita : http://batam.tribunnews.com/2018/03/25/jokowi-banyak-tundukkan-kepala-salami-para-ulama-di-haul-guru-sekumpul
Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin menyebutkan, setelah menjalani penerbangan selama satu jam 35 menit, pesawat yang membawa Presiden dan Ibu Iriana bersama rombongan tiba di Pangkalan TNI AU Syamsuddin Noor, Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan pada Ahad (25/3) pukul 14.45 Wita.
Dalam kunjungan ke Provinsi Kalimantan Selatan kali ini, Presiden akan menghadiri acara Haul ke-13 ulama karismatik asal Martapura, KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani yang berpulang pada 10 Agustus 2005 dalam usia 63 tahun. Muhammad Zaini bin Abdul Ghani al-Banjari atau Guru Sekumpul lahir di Tunggul Irang, Martapura, 11 Februari 1942.
Haul tersebut rencananya akan digelar dan dipusatkan di kawasan Musala Ar-Raudhah, Kelurahan Sekumpul, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar. Presiden dan Ibu Iriana beserta rombongan akan bermalam di Kota Banjarbaru sebelum melanjutkan kegiatan kunjungan kerja keesokan harinya.
Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana dalam penerbangan menuju Provinsi Kalimantan Selatan adalah Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Staf Khusus Presiden Johan Budi, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI Trisno Hendradi dan Komandan Paspampres Mayjen TNI (Mar) Suhartono.
BERTEMU dengan para tagana, karang tarun, TKSK, penyuluh sosial masyarakat (pensosmas), PSM, pelopor perdamaian dan pendamping program keluarga harapan (PKH) dan LKS, Menteri Sosial Idrus Marham yang didampingi anggota DPR RI, Ahmadi Noor Supit menekankan pentingnya agar keberadaan BBPPKS Regional IV Kalimantann sebagai pelatihan terhadap kader-kader yang bergerak dalam dunia sosial kemasyarakatan.
Mantan Sekjen DPP Partai Golkar mengingatkan pentingnya kementerian lain untuk bekerjasama dalam mewujudkan program-progaram yang telah digulirkan Kementerian Sosial.
Terlebih lagi, menurut dia, hal itu sesuai dengan visi-misi Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla yang tercover dalam Nawacita. Dia menegaskan hingga kini program seperti bantuan sosial (bansos), progam keluarga harapan (PKH) serta perhatian khusus kepada kaum disabilitas menjadi titik berat dari kementeriannya.
“Saya juga mengingatkan agar Dinas Sosial yang ada di Provinsi Kalsel dan daerah lainnya memberi ruang dan waktu bagi para penyuluh sosial dan pekerja sosial yang bersentuhan langsung di lapangan. Terutama, masukan dan pemikiran yang bagus agar program pengentasan kemiskinan benar-benar tepat sasaran,” tandasnya.
Saat haul pun yang datang bukan hanya dari daerah-daerah di Kalimantan tetapi juga Jawa dan Sumatera.
banjarmasin post/mukhtar wahid
Jemaah
memadati jalan-jalan menuju Musala Ar Raudah yang menjadi lokasi haul
ke-13 ulama kharistimatik Kalimantan, Guru Sekumpul di Banjar, Kalsel,
Minggu (25/3).
Jokowi Hadiri Haul Guru Sekumpul di Martapura
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo bertolak ke Provinsi Kalimantan Selatan untuk menghadiri acara Haul ke-13 ulama asal Martapura, KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani. Presiden Jokowi dan rombongan bertolak ke Kalsel menggunakan Pesawat Kepresidenan RJ-85 melalui Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, sekitar pukul 12.10 WIB.Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin menyebutkan, setelah menjalani penerbangan selama satu jam 35 menit, pesawat yang membawa Presiden dan Ibu Iriana bersama rombongan tiba di Pangkalan TNI AU Syamsuddin Noor, Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan pada Ahad (25/3) pukul 14.45 Wita.
Dalam kunjungan ke Provinsi Kalimantan Selatan kali ini, Presiden akan menghadiri acara Haul ke-13 ulama karismatik asal Martapura, KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani yang berpulang pada 10 Agustus 2005 dalam usia 63 tahun. Muhammad Zaini bin Abdul Ghani al-Banjari atau Guru Sekumpul lahir di Tunggul Irang, Martapura, 11 Februari 1942.
Haul tersebut rencananya akan digelar dan dipusatkan di kawasan Musala Ar-Raudhah, Kelurahan Sekumpul, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar. Presiden dan Ibu Iriana beserta rombongan akan bermalam di Kota Banjarbaru sebelum melanjutkan kegiatan kunjungan kerja keesokan harinya.
Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana dalam penerbangan menuju Provinsi Kalimantan Selatan adalah Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Staf Khusus Presiden Johan Budi, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI Trisno Hendradi dan Komandan Paspampres Mayjen TNI (Mar) Suhartono.
Sumber : Antara
Sumber Berita : http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/18/03/25/p655q2396-jokowi-hadiri-haul-guru-sekumpul-di-martapura Mensos Idrus Marham Ingatkan Program Pengentasan Kemiskinan Harus Tepat Sasaran
KEDATANGAN Presiden Joko Widodo dengan agenda utama menghadiri haul akbar ke-13 KH Muhammad Zaini Abdul Ghani yang akrab disapa Guru Sekumpul juga dibarengi dengan para menteri di Kabinet Kerja. Termasuk, Menteri Sosial Idrus Marham yang mengikuti silaturahmi dengan keluarga besar Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Regional IV Kalimantan, Jalan Trikora, Landasan Ulin Timur, Banjarbaru, Minggu (25/3/2018).BERTEMU dengan para tagana, karang tarun, TKSK, penyuluh sosial masyarakat (pensosmas), PSM, pelopor perdamaian dan pendamping program keluarga harapan (PKH) dan LKS, Menteri Sosial Idrus Marham yang didampingi anggota DPR RI, Ahmadi Noor Supit menekankan pentingnya agar keberadaan BBPPKS Regional IV Kalimantann sebagai pelatihan terhadap kader-kader yang bergerak dalam dunia sosial kemasyarakatan.
Mantan Sekjen DPP Partai Golkar mengingatkan pentingnya kementerian lain untuk bekerjasama dalam mewujudkan program-progaram yang telah digulirkan Kementerian Sosial.
“Misalkan, bekerjasama dengan mengadakan pelatihan dan semacamnya, agar revolusi mental berjalan sebagaimana mestinya,” ucap Idrus Marham dalam sambutannya.Ia pun menekankan agar pekerja sosial dan penyuluh soail lebih proaktif dalam membantu masyarakat, terutama memberi informasi dan edukasi dalam mengentaskan kemiskinan. “Ini agar angka kemiskinan di Indonesia akan turun secara signifikan,” tegas Mensos.
Terlebih lagi, menurut dia, hal itu sesuai dengan visi-misi Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla yang tercover dalam Nawacita. Dia menegaskan hingga kini program seperti bantuan sosial (bansos), progam keluarga harapan (PKH) serta perhatian khusus kepada kaum disabilitas menjadi titik berat dari kementeriannya.
“Saya juga mengingatkan agar Dinas Sosial yang ada di Provinsi Kalsel dan daerah lainnya memberi ruang dan waktu bagi para penyuluh sosial dan pekerja sosial yang bersentuhan langsung di lapangan. Terutama, masukan dan pemikiran yang bagus agar program pengentasan kemiskinan benar-benar tepat sasaran,” tandasnya.
Sumber Berita : http://jejakrekam.com/2018/03/25/mensos-idrus-marham-ingatkan-program-pengentasan-kemiskinan-harus-tepat-sasaran/
UNTUK menggambarkan lebih jelas berapa besar jamaah yang datang pada haul ke-13 Abah Guru Sekumpul atau KH M Zaini Abdil Ghani, bisa dilihat dari atas udara atau awan melalui pesawat udara yang melintas di langit Martapura.
Kondisi Sekumpul bisa dilihat melalui jepretan foto kiriman yang diambil dari atas awan, sangat menakjubkan dan beredar di media sosial. Seseorang sempat menjepretkan kamera saat berada dalam pesawat dan melintas di atas kawasan Sekumpul.
Menakjubkan, Lautan Manusia Terlihat dari Langit Sekumpul!
JIKA menyaksikan kondisi kawasan Sekumpul dan sekitarnya di Martapura, Kabupaten Banjar pada Minggu (25/3/2018) melalui darat tentu tak bisa menggambarkan sebuah lautan manusia terhampar merasa. Sebab, melalui sudut jalan manapun melintas pasti hanya menemui kemacetan yang menandakan begitu penuhnya jamaah yang datang.UNTUK menggambarkan lebih jelas berapa besar jamaah yang datang pada haul ke-13 Abah Guru Sekumpul atau KH M Zaini Abdil Ghani, bisa dilihat dari atas udara atau awan melalui pesawat udara yang melintas di langit Martapura.
Kondisi Sekumpul bisa dilihat melalui jepretan foto kiriman yang diambil dari atas awan, sangat menakjubkan dan beredar di media sosial. Seseorang sempat menjepretkan kamera saat berada dalam pesawat dan melintas di atas kawasan Sekumpul.
Dari foto ini, terlihat jelas kerumunan manusia yang memadati kawasan Sekumpul yang memutih. Bahkan, tampak kerumunan jamaah sampai radius beberapa kilometer.Memang inilah salah satu karomah Guru Sekumpul. Meski sudah meninggalkan dunia fana ini, kecintaan masyarakat masih menempel dalam hati masing-masing. Saban tahun, jamaah yang datang semakin bertambah banyak.
Sumber Berita : http://jejakrekam.com/2018/03/25/menakjubkan-lautan-manusia-terlihat-dari-langit-sekumpul/
MENGENAKAN jas dan sarung biru, Jokowi berjalan kaki didampingi Gubernur Kalsel Sahbirin Noor yang akrab disapa Paman Birin. Sepanjang jalan yang dilaluinya menuju Kubah almarhum Guru Sekumpul di Komplek Ar Raudhah, Jokowi menyapa para jamaah. Selain melambaikan tangan, ia juga menyalami sejumlah jamaah. Begitu pula halnya dengan Paman Birin.
Kehadiran Jokowi untuk pertama kalinya ke haul Guru Sekumpul ini, disambut para jamaah. Seorang jamaah, Rosyad berharap kehadiran Jokowi ke Sekumpul, membawa sebuah kebaikan. Tidak hanya bagi Sekumpul, tapi juga Kalimantan Selatan dan Indonesia.
“Ya baguslah, presiden mau ke sini. Selain itu, kedatangannya juga jalan kaki dan menyalami jamaah. Jadi tidak mengganggu jamaah yang lebih dulu datang,” kata warga Banjarmasin yang mengaku sejak beberapa tahun terakhir menyempatkan hadir di haul ulama kharismatik asal Kota Serambi Makkah ini.
Jalan Kaki ke Sekumpul, Presiden Jokowi Salami Jamaah Haul Guru Sekumpul
PRESIDEN RI Joko Widodo, menghadiri haul ke-13 KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau lebih dikenal Guru Sekumpul, Minggu (25/3/2018). Orang nomor satu di Indonesia ini pun tiba di Sekumpul, Martapura, sekitar pukul 18.00 Wita.MENGENAKAN jas dan sarung biru, Jokowi berjalan kaki didampingi Gubernur Kalsel Sahbirin Noor yang akrab disapa Paman Birin. Sepanjang jalan yang dilaluinya menuju Kubah almarhum Guru Sekumpul di Komplek Ar Raudhah, Jokowi menyapa para jamaah. Selain melambaikan tangan, ia juga menyalami sejumlah jamaah. Begitu pula halnya dengan Paman Birin.
Kehadiran Jokowi untuk pertama kalinya ke haul Guru Sekumpul ini, disambut para jamaah. Seorang jamaah, Rosyad berharap kehadiran Jokowi ke Sekumpul, membawa sebuah kebaikan. Tidak hanya bagi Sekumpul, tapi juga Kalimantan Selatan dan Indonesia.
“Ya baguslah, presiden mau ke sini. Selain itu, kedatangannya juga jalan kaki dan menyalami jamaah. Jadi tidak mengganggu jamaah yang lebih dulu datang,” kata warga Banjarmasin yang mengaku sejak beberapa tahun terakhir menyempatkan hadir di haul ulama kharismatik asal Kota Serambi Makkah ini.
Sumber Berita : http://jejakrekam.com/2018/03/25/jalan-kaki-ke-sekumpul-presiden-jokowi-salami-jamaah-haul-guru-sekumpul/
SOAL karomah ada yang banyak salah kaprah. Entah karena banyak umat Islam yang belum memahami esensinya ataukah pengetahuan kita tentang itu yang masih terkungkung pemahaman mistik.
KAROMAH berarti Kemuliaan. Ya, karomah bagi perspektif pemahaman orang awam dipahami sebagai kejadian luar biasa diluar akal nalar manusia yang terjadi pada diri seseorang wali Allah yang dikasihi-Nya.
Istilah bahasa Arabnya “Khawariqul Aadat” atau di luar kebiasaan. Syekh Yusuf an-Nabhani menulis secara khusus kitab tentang karomah para wali dalam kitabnya yang menomental yang berjudul “Jaamie’ Karamatil Aulia.”
Sebagaimana pernyataan Abu Hasan al-Bashri: “Jika kau menyaksikan ada orang yang mampu terbang di atas udara, maka ketahuilah burung pun mampu melakukannya. Jika kau melihat ada orang yang berjalan diatas air, maka apa bedanya dengan ikan. Jika kau mampu mengetahui ada orang yang mampu berada sekejap di satu tempat dan menghilang tempat lain, syaitan pun bisa melakukannya. Jangan lah kalian terperdaya! Tapi jika kalian ingin mengetahui hakikat karomah, perhatikanlah keistiqamahannya dalam taat dan berpegang pada syariat Allah.”
Tentu pada narasinya keduanya akan sangat menarik dan memukau dituturkan dalam cerita-cerita heroik. Sementara bagi orang yang berpandangan Islam modern menolak mentah-mentah istilah dan konsep karomah itu sendiri.
Menyikapi perdebatan soal karomah, saya lebih suka mendudukan persoalan karomah itu pada nilai manfaat bagi umat, ketimbang terpukau pada kejadian luar biasa di luar nalar logika yang bagi banyak orang masih ada tataran dialektika.
Karomah atau kemuliaan yang Allah berikan kepada para wali atau hamba-Nya adalah sebuah keniscayaan yang tak terbantahkan. Dalil syari’e jelas ada dinarasikan dalam banyak ayat al-Qur’an dan paparan hadits-hadits nabawi.
Namun, karomah tidak selamanya berbentuk kejadian aneh diluar nalar logika. Karomah bisa saja berbentuk nilai manfaat (ma’nawiyyah) yang nilai manfaatnya masih bisa dirasakan oleh orang-orang yang hidup disekelilingnya atau sesudahnya.
Menunjuk pada salah seorang waliyullah abad ini yang banyak sekali memiliki karomah, yaitu al-Allimul ‘Allamah al-Arifbillah Syekh Zaini Abdul Ghani rahimahullah, tentu saja ada banyak kisah karomah beliau yang dituturkan oleh para pencinta beliau dari mulut ke mulut secara narasi yang menarik.
Namun, dari sekian banyak karomah beliau yang saya pun tak sedikit pun meragukannya, karomah yang menurut saya jarang sekali diyakini sebagai karomah, padahal sisi itu sekali lagi menurut saya merupakan essensi dari karomah yang sesungguhnya adalah nilai manfaat yang beliau perjuangkan semasa hidup beliau, hingga nilai gerakan masif yang beliau wariskan setelah kewafatan beliau adalah tumbuh dan bermunculan fenomena kehidupan perekonomin umat di Sekumpul.
Sebagaimana diketahui pada awalnya kawasan Sekumpul di era tahun 90-an, tak lebih dari hutan belantara yang tak berharga sekalipun. Abah Guru Sekumpul membuka lahan itu dalam komplek kecil yang disebut Regol dan majlis pengajian beliau dinamai “ar-Raudhah”.
Sejak itu, kawasan hutan tak berpenghuni mulai ramai dikunjungi, bahkan menjadikan kawasan itu sebagai kawasan paling elit di masanya. Tak ayal, berkah Abah Guru Sekumpul, kawasan Sekumpul tumbuh menjadi pusat basis ekonomi dengan banyaknya perumahan yang kemudian menjadi pertokoan muslim yang ramai.
Tak terasa 13 tahun berlalu, setelah Abah Guru Sekumpul wafat, meski ada banyak karomah beliau yang dituturkan dan dituliskan, namun ada satu karomah yang tak kalah luar biasanya beliau mampu menghidupi banyak orang yang hidup hari ini dan ekonomi mereka semakin membaik.
Karomah beliau banyak menjadikan orang-orang kaya menjadi shaleh dan orang-orang shaleh menjadi kaya raya manfaat untuk jihad kepentingan agama. Abah Guru Sekumpul bukan penganut sufi yang menganggap dunia sebagai penghalang akhirat. Justru kekayan dunia harusnya dimanfaatkan sebagai jalan mencapai surga dunia akhirat.
Meskipun jasad beliau sudah tersimpan dalam perut bumi, namun roh beliau masih hidup abadi. Kehidupan beliau di dunia menebarkan ilmu dan kebaikan. Kehidupan beliau di akhirat memberikan kesekahteraan dan kemakmuran.
Inilah bukti dari kebenaran karomah yang dituturkan oleh Alquran: “Janganlah kalian mengatakan bahwa orang-orang yang berjuang di jalan Allah mereka mati, bahkan mereka itu hidup, tapi kalian tidak mengetahuinya…”
لا تقولوا لمن يقتل في سبيل الله أم‘ات بل أحياء ولكن لا تشعرون..
Penulis Buku-Buku National Bestseller di Kompas Gramedia, Republika, Motivator Muslim, Entrepreneur. (Dikutip dari Group WA Dakwah An-Nadhlah)
Sumber Berita : http://jejakrekam.com/2018/03/25/karomah-produktif-abah-guru-sekumpul-yang-jarang-diketahui/
TAK hanya dari Pulau Kalimantan, dan sebagian tamu dari Pulau Jawa, ternyata para jamaah pun berdatangan dari Kabupaten Indra Giri hulu Kota Tambilahan Provinsi Riau. Selain itu, tampak pula jamaah yang membaur dari negeri jiran seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura dan turut pula para jamaah Timur Tengah.
Pantauan jejakrekam.com Minggu (25/3/2018) petang, jalan utama Sekumpul depan Masjid Pancasila hingga memasuki komplek Ar Raudah dipenuhi umat muslim khususnya ikut menghadiri haulan ulama besar kelahiran Tunggul Irang, Martapura tersebut. Hingga kini, jutaan jamaah baik di jalanan hingga di rumah rumah warga setempat memadati komplek. Bahkan, ruas jalan pun memutih dengan lautan massa.
Hingga berita ini ditulis jalan depan Sekumpul hingga memasuki komplek sudah bersiap melaksanakan Ashar berjamaah, yang akan dilanjutkan dengan shalat Maghrib. Sebab, prosesi haulan pun akan dimulai selepas shalat Maghrib hingga akhir.
Karomah Produktif Abah Guru Sekumpul yang Jarang Diketahui
Oleh : Dr Miftahur Rahman El-Banjary
SOAL karomah ada yang banyak salah kaprah. Entah karena banyak umat Islam yang belum memahami esensinya ataukah pengetahuan kita tentang itu yang masih terkungkung pemahaman mistik.
KAROMAH berarti Kemuliaan. Ya, karomah bagi perspektif pemahaman orang awam dipahami sebagai kejadian luar biasa diluar akal nalar manusia yang terjadi pada diri seseorang wali Allah yang dikasihi-Nya.
Istilah bahasa Arabnya “Khawariqul Aadat” atau di luar kebiasaan. Syekh Yusuf an-Nabhani menulis secara khusus kitab tentang karomah para wali dalam kitabnya yang menomental yang berjudul “Jaamie’ Karamatil Aulia.”
Pola sederhana karomah yang biasa dipahami semacam peristiwa ganjil, seperti mampu menghilang, bisa terbang, mampu mempercepat atau memperlambat waktu atau jarak, mampu membagi tubuh dalam waktu yang bersamaan pada tempat yang berbeda.Namun serapi apa pun kita membuat garis definisi tentang perspektif karomah, pada akhirnya sulit bagi orang awam membuat garis pembeda dengan istilah “Istidraj” atau “Sihir” yang bisa saja dilakukan oleh orang fasik atas bantuan jin atau syetan.
Sebagaimana pernyataan Abu Hasan al-Bashri: “Jika kau menyaksikan ada orang yang mampu terbang di atas udara, maka ketahuilah burung pun mampu melakukannya. Jika kau melihat ada orang yang berjalan diatas air, maka apa bedanya dengan ikan. Jika kau mampu mengetahui ada orang yang mampu berada sekejap di satu tempat dan menghilang tempat lain, syaitan pun bisa melakukannya. Jangan lah kalian terperdaya! Tapi jika kalian ingin mengetahui hakikat karomah, perhatikanlah keistiqamahannya dalam taat dan berpegang pada syariat Allah.”
Tentu pada narasinya keduanya akan sangat menarik dan memukau dituturkan dalam cerita-cerita heroik. Sementara bagi orang yang berpandangan Islam modern menolak mentah-mentah istilah dan konsep karomah itu sendiri.
Menyikapi perdebatan soal karomah, saya lebih suka mendudukan persoalan karomah itu pada nilai manfaat bagi umat, ketimbang terpukau pada kejadian luar biasa di luar nalar logika yang bagi banyak orang masih ada tataran dialektika.
Karomah atau kemuliaan yang Allah berikan kepada para wali atau hamba-Nya adalah sebuah keniscayaan yang tak terbantahkan. Dalil syari’e jelas ada dinarasikan dalam banyak ayat al-Qur’an dan paparan hadits-hadits nabawi.
Namun, karomah tidak selamanya berbentuk kejadian aneh diluar nalar logika. Karomah bisa saja berbentuk nilai manfaat (ma’nawiyyah) yang nilai manfaatnya masih bisa dirasakan oleh orang-orang yang hidup disekelilingnya atau sesudahnya.
Menunjuk pada salah seorang waliyullah abad ini yang banyak sekali memiliki karomah, yaitu al-Allimul ‘Allamah al-Arifbillah Syekh Zaini Abdul Ghani rahimahullah, tentu saja ada banyak kisah karomah beliau yang dituturkan oleh para pencinta beliau dari mulut ke mulut secara narasi yang menarik.
Namun, dari sekian banyak karomah beliau yang saya pun tak sedikit pun meragukannya, karomah yang menurut saya jarang sekali diyakini sebagai karomah, padahal sisi itu sekali lagi menurut saya merupakan essensi dari karomah yang sesungguhnya adalah nilai manfaat yang beliau perjuangkan semasa hidup beliau, hingga nilai gerakan masif yang beliau wariskan setelah kewafatan beliau adalah tumbuh dan bermunculan fenomena kehidupan perekonomin umat di Sekumpul.
Sebagaimana diketahui pada awalnya kawasan Sekumpul di era tahun 90-an, tak lebih dari hutan belantara yang tak berharga sekalipun. Abah Guru Sekumpul membuka lahan itu dalam komplek kecil yang disebut Regol dan majlis pengajian beliau dinamai “ar-Raudhah”.
Sejak itu, kawasan hutan tak berpenghuni mulai ramai dikunjungi, bahkan menjadikan kawasan itu sebagai kawasan paling elit di masanya. Tak ayal, berkah Abah Guru Sekumpul, kawasan Sekumpul tumbuh menjadi pusat basis ekonomi dengan banyaknya perumahan yang kemudian menjadi pertokoan muslim yang ramai.
Tak terasa 13 tahun berlalu, setelah Abah Guru Sekumpul wafat, meski ada banyak karomah beliau yang dituturkan dan dituliskan, namun ada satu karomah yang tak kalah luar biasanya beliau mampu menghidupi banyak orang yang hidup hari ini dan ekonomi mereka semakin membaik.
Karomah beliau banyak menjadikan orang-orang kaya menjadi shaleh dan orang-orang shaleh menjadi kaya raya manfaat untuk jihad kepentingan agama. Abah Guru Sekumpul bukan penganut sufi yang menganggap dunia sebagai penghalang akhirat. Justru kekayan dunia harusnya dimanfaatkan sebagai jalan mencapai surga dunia akhirat.
Meskipun jasad beliau sudah tersimpan dalam perut bumi, namun roh beliau masih hidup abadi. Kehidupan beliau di dunia menebarkan ilmu dan kebaikan. Kehidupan beliau di akhirat memberikan kesekahteraan dan kemakmuran.
Inilah bukti dari kebenaran karomah yang dituturkan oleh Alquran: “Janganlah kalian mengatakan bahwa orang-orang yang berjuang di jalan Allah mereka mati, bahkan mereka itu hidup, tapi kalian tidak mengetahuinya…”
لا تقولوا لمن يقتل في سبيل الله أم‘ات بل أحياء ولكن لا تشعرون..
Penulis Buku-Buku National Bestseller di Kompas Gramedia, Republika, Motivator Muslim, Entrepreneur. (Dikutip dari Group WA Dakwah An-Nadhlah)
Sumber Berita : http://jejakrekam.com/2018/03/25/karomah-produktif-abah-guru-sekumpul-yang-jarang-diketahui/
Lautan Massa Penuhi Komplek Sekumpul, Terpaksa Jamaah Shalat di Jalan
PUNCAK haul Abah Guru Sekumpul ke-13 yang dihelat pada Minggu (25/3/2018) malam, dipadati jamaah dari berbagai penjuru. Terkhusus lagi, para pencinta ulama kharismatik asal Martapura dari Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat.TAK hanya dari Pulau Kalimantan, dan sebagian tamu dari Pulau Jawa, ternyata para jamaah pun berdatangan dari Kabupaten Indra Giri hulu Kota Tambilahan Provinsi Riau. Selain itu, tampak pula jamaah yang membaur dari negeri jiran seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura dan turut pula para jamaah Timur Tengah.
Pantauan jejakrekam.com Minggu (25/3/2018) petang, jalan utama Sekumpul depan Masjid Pancasila hingga memasuki komplek Ar Raudah dipenuhi umat muslim khususnya ikut menghadiri haulan ulama besar kelahiran Tunggul Irang, Martapura tersebut. Hingga kini, jutaan jamaah baik di jalanan hingga di rumah rumah warga setempat memadati komplek. Bahkan, ruas jalan pun memutih dengan lautan massa.
Kendati wilayah Komplek Ar Raudhah sudah disesaki tamu, namun tampaknya tamu terus saja berdatangan. Bahkan, sebagian besar tamu sudah duduk di tengah jalan dengan membuka sajadah untuk melaksanakan shalat di tengah jalan.Walau jalanan penuh sesak dengan jamaah, akan tetapi tamu yang datang ternyata tertib. Selain itu, ratusan relawan juga siap mengarahkan para tamu yang datang. Dalam haul ke-13 tahun ini jumlah jamaah nampaknya lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya, bahkan ada yang rela datang tiga hari sebelumnya.
Hingga berita ini ditulis jalan depan Sekumpul hingga memasuki komplek sudah bersiap melaksanakan Ashar berjamaah, yang akan dilanjutkan dengan shalat Maghrib. Sebab, prosesi haulan pun akan dimulai selepas shalat Maghrib hingga akhir.
Sumber Berita : http://jejakrekam.com/2018/03/25/lautan-massa-penuhi-komplek-sekumpul-terpaksa-jamaah-shalat-di-jalan/
DALAM kunjungan ke Provinsi Kalimantan Selatan kali ini, Presiden Jokowi menghadiri acara puncak haul ke-13, ulama kharismatik asal Martapura KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani yang berpulang pada 10 Agustus 2005 dalam usia 63 tahun. Diketahui, Muhammad Zaini bin Abdul Ghani Al-Banjary atau Guru Sekumpul lahir di Tunggul Irang, Martapura, 11 Februari 1942.
Dari rilis yang dikirim Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin mengungkapkan puncak haul akbar Guru Sekumpul ke-13 dipusatkan di kawasan Mushalla Ar-Raudhah, Kelurahan Sekumpul, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar.
Direncanakan, Presiden Jokowi bersama first lady Iriana beserta rombongan akan bermalam di Kota Banjarbaru guna melanjutkan kegiatan kunjungan kerja keesokan harinya. Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana dalam penerbangan menuju Provinsi Kalimantan Selatan adalah Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Staf Khusus Presiden Johan Budi, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI Trisno Hendradi dan Komandan Paspampres Mayjen TNI (Mar) Suhartono.
Begitu tiba di Bandara Syamsudin Noor, Presiden Jokowi disambut Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor, Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Subiyanto, Kapolda Kalsel Brigjen Pol Rachmat Mulyana, Danlanud Syamsudin Noor Letkol Pnb Abdul Haris dan lainnya, yang selanjutnya menuju ke Sekumpul untuk membaur bersama jutaan jamaah untuk memperingati hari wafatnya ulama paling berpengaruh di Kalimantan Selatan tersebut.
Presiden Jokowi Hadiri Haul Akbar ke-13 Guru Sekumpul di Martapura
MENEMPUH penerbangan selama 1 jam 35 menit dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, Minggu (25/3/2018) sekitar pukul 12.10 WIB, Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana Widodo bertolak menuju Pangkalan TNI AU Syamsudin Noor Banjarbaru. Pesawat Kepresiden RJ-85 mendarat di Bandara Syamsudin Noor sekitar pukul 14.45 Wita.DALAM kunjungan ke Provinsi Kalimantan Selatan kali ini, Presiden Jokowi menghadiri acara puncak haul ke-13, ulama kharismatik asal Martapura KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani yang berpulang pada 10 Agustus 2005 dalam usia 63 tahun. Diketahui, Muhammad Zaini bin Abdul Ghani Al-Banjary atau Guru Sekumpul lahir di Tunggul Irang, Martapura, 11 Februari 1942.
Dari rilis yang dikirim Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin mengungkapkan puncak haul akbar Guru Sekumpul ke-13 dipusatkan di kawasan Mushalla Ar-Raudhah, Kelurahan Sekumpul, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar.
Direncanakan, Presiden Jokowi bersama first lady Iriana beserta rombongan akan bermalam di Kota Banjarbaru guna melanjutkan kegiatan kunjungan kerja keesokan harinya. Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana dalam penerbangan menuju Provinsi Kalimantan Selatan adalah Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Staf Khusus Presiden Johan Budi, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI Trisno Hendradi dan Komandan Paspampres Mayjen TNI (Mar) Suhartono.
Begitu tiba di Bandara Syamsudin Noor, Presiden Jokowi disambut Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor, Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Subiyanto, Kapolda Kalsel Brigjen Pol Rachmat Mulyana, Danlanud Syamsudin Noor Letkol Pnb Abdul Haris dan lainnya, yang selanjutnya menuju ke Sekumpul untuk membaur bersama jutaan jamaah untuk memperingati hari wafatnya ulama paling berpengaruh di Kalimantan Selatan tersebut.
1 komentar:
https://pokerbolamania.org/berita/aplikasi-chat-sabung-ayam-online
Aplikasi Chat Sabung Ayam Online – Download Aplikasi Chat Sabung Ayam Online sudah tersedia bagi anda pengguna Smartphone Android.
WA : 0812-2222-995
Line: cs_bolavita
Telegram : t.me/bolavita