Tapi tahukah Anda, Kita, Kamu dan Kalian, bahwa Tradisi Serba GRATIS ini ternyata sudah ada semenjak Al Husain Sang Penghulu Pemuda Surga dan Cucunda Nabi Muhammad SAW bersemayam jasad beliau di Kota Karbala Negara Irak. Untuk menuju makam beliau, para penziarah juga mendapatkan layanan GRATIS dari warga sekitar yang menyambut Penziarah..!!!
Semoga kedua HAUL yang fenomenal ini menghadirkan Rasa Persatuan sesama ummat Islam, sesama Bangsa Indonesia dan sesama ummat Manusia.. Amin Ya Rabbal 'Allamin.
Pesan Acil dari Rantau:
Serba Gratis Jamu Jamaah
Haul Guru Sekumpul
Rest Area Lampu Merah, Kelurahan Kupang, Kecamatan Tapin Utara, Kabupaten Tapin menyiapkan keperluan jamaah Haul Guru Sekumpul dari makan hingga tambal ban. Semua gratis. Foto-Muhammad Fauzi Fadilah/apahabar.com apahabar.com, RANTAU – Banyak warung gratis di sepanjang jalan menuju arah Sekumpul Martapura. Salah satunya di Rest Area Lampu Merah, Kelurahan Kupang, Kecamatan Tapin Utara, Kabupaten Tapin.
“Mudahan salamatan barataan (semoga semua selamat), bila lapar makan dahulu, bila ngantuk istirahat. Kami siap haja malayani (kami siap melayani),” ujar Noorhayu, acil di Rest Area Lampu Merah Kupang Rantau.Selain makan minum gratis ada juga isi angin ban dan tambal ban gratis, pihak panitia mengimbau untuk jangan segan untuk singgah.“Sejak hari Kamis kemarin sudah banyak berdatangan, ada yang dari Kalteng, Kaltim. Selain makan gratis, tambal ban ada servis kendaraan ada. Sampai arus balik sampai tuntung,” ujar Rudi R, salah satu relawan di rest area lampu merah Kupang.
Terpantau, aktivitas kendaraan roda dua dan empat cukup lumayan banyak di perempatan lampu merah itu. Panitia yang tergabung di BPK 011 Kupang ini sangat antusias mengamankan jalan.Saat ini lalu lintas di Jalan A. Yani terbilang normal tidak banyak aktivitas kendaraan. Di beberapa rest area atau pun posko pantau misalnya di Jembatan Pasar Rantau, rest area Masjid Baiturrahmah terlihat masih berjaga mengarahkan atau menjamu jamaah haul Guru Sekumpul.
Reporter: Muhammad Fauzi Fadilah
Editor: Syarif
Sumber Berita : https://apahabar.com/2020/02/pesan-acil-dari-rantau-serba-gratis-jamu-jamaah-haul-guru-sekumpul/
Ziarah Arbain (1)
Okt 05, 2019 16:57 Asia/Jakarta
Bagian pertama "Ziarah Arbain" dari 20 bagian ini memperkenalkan secara singkat beberapa peziarah dari jutaan peziarah yang datang dari berbagai negara dunia, termasuk dari negara-negara Timur Tengah, Afrika, Asia dan juga Australia.
Mereka ada yang baru pertama kali ke Karbala, ada yang sudah dua kali dan bahkan empat kali ke Karbala untuk menghadiri Ziarah Arbain. Para peziarah itu juga mengungkapkan sedikit pengalamannya ketika berziarah Arbain.
Berziarah ke tempat-tempat suci merupakan sebuah ritual ibadah yang kembali ke masa nabi pertama yaitu Nabi Adam as. Dinukil dari riwayat bahwa ia sudah 70 kali mengunjungi Baitullah.
Jika ibadah dibarengi dengan kesulitan dan kepayahan – terlepas dari pahala yang besar – ia akan memberi kelezatan yang luar biasa dan semua kesulitan ini dengan sendirinya akan terasa mudah.
Kecintaan kepada Allah Swt, Rasul Saw dan Ahlul Baitnya akan meringankan langkah kaki manusia di jalan ini dan mengantarkan mereka pada kelezatan spiritual.
Menziarahi makam Imam Husein as, cucu baginda Nabi Muhammad Saw di Karbala memiliki keutamaan yang tinggi. Para imam maksum berkata, "Kami semua adalah bahtera keselamatan, tetapi bahtera Husein bergerak lebih cepat."
Berziarah ke makam para imam maksum as adalah bukti nyata dari kecintaan seseorang kepada Ahlul Bait as. Kegiatan ini akan menumbuhkan ketaatan kepada mereka dan memperbaiki janji setia dengan para manusia suci tersebut. Ziarah hari Arbain Imam Husein as juga termasuk salah satu dari kesempatan yang langka ini.
Dalam beberapa tahun terakhir dan menyusul perbaikan situasi keamanan di Irak, kegiatan ziarah Arbain disambut penuh antusias oleh para pecinta Ahlul Bait as dari seluruh penjuru dunia.
Jutaan umat Islam dari berbagai negara dunia berkumpul di Karbala untuk memperingati Arbain atau memperingati 40 hari kesyahidan Imam Husein as, yang dibantai pasukan Yazid di Karbala pada 10 Muharram 61 H.
Setiap tahun, jutaan peziarah Arbain dari berbagai wilayah Irak dan negara-negara dunia, terutama dari negara-negara Muslim mengunjungi Karbala untuk menghadiri peringatan Arbain Huseini as.
Setelah tiba di Irak, mereka berjalan kaki dari kota Najaf menuju Karbala yang berjarak sekitar 82 km untuk menghadiri acara Arbain Huseini as.
Dalam sejarah disebutkan bahwa Jabir bin Abdullah al-Anshari dikenal sebagai peziarah pertama yang berjalan kaki dari Madinah menuju Karbala khusus untuk memperingati Hari Arbain di Haram Imam Husain as di Karbala Irak yang kemudian selama 1373 tahun tradisi tersebut dijaga dan diikuti oleh jutaan pecinta Imam Husein setiap tahunnya.
Selama bertahun-tahun, ulama dan para wali Allah SWT menekankan pentingnya dan besarnya keutamaan berziarah ke makam Imam Husain as pada Hari Arbain yang dilakukan dengan berjalan kaki dari arah Najaf ke Karbala.
Jabir bin Abdullah memulai tradisi ini dengan berziarah ke makam Imam Husain as pada tahun 61 H, tahun kesyahidan Imam Husain as. Aimmah Maksumin as menegaskan keutamaan ziarah tesebut dan bahkan tradisi ini berlangsung sepanjang pemerintahan Bani Umayyah dan Abbasiyah. (RA)
Sumber Berita : https://parstoday.com/id/radio/programs-i74404-ziarah_arbain_(1)
Ziarah Arbain (2)
Okt 07, 2019 17:54 Asia/Jakarta
Bagian kedua "Ziarah Arbain" dari 20 bagian ini menceritakan tentang komentar singkat beberapa peziarah Arbain mengenai pengalaman mereka mengikuti Pawai Arbain. Pengalaman mereka tentunya sangat bermanfaat bagi orang-orang yang belum pernah mengikuti Ziarah Arbain.
Setiap tahun, jutaan peziarah Arbain dari berbagai wilayah Irak dan negara-negara dunia, terutama dari negara-negara Muslim mengunjungi Karbala untuk menghadiri peringatan Arbain Huseini as.
Mereka berkumpul di Karbala untuk memperingati Arbain atau memperingati 40 hari kesyahidan Imam Husein as, yang dibantai pasukan Yazid di Karbala pada 10 Muharram 61 H.
Setelah tiba di Irak, mereka berjalan kaki dari kota Najaf menuju Karbala yang berjarak sekitar 82 km untuk menghadiri acara Arbain Huseini as.
Selama bertahun-tahun, ulama dan para wali Allah SWT menekankan pentingnya dan besarnya keutamaan berziarah ke makam Imam Husain as pada Hari Arbain yang dilakukan dengan berjalan kaki dari arah Najaf ke Karbala.
Berziarah ke tempat-tempat suci merupakan sebuah ritual ibadah yang kembali ke masa nabi pertama yaitu Nabi Adam as. Dinukil dari riwayat bahwa ia sudah 70 kali mengunjungi Baitullah.
Jika ibadah dibarengi dengan kesulitan dan kepayahan – terlepas dari pahala yang besar – ia akan memberi kelezatan yang luar biasa dan semua kesulitan ini dengan sendirinya akan terasa mudah.
Kecintaan kepada Allah Swt, Rasul Saw dan Ahlul Baitnya akan meringankan langkah kaki manusia di jalan ini dan mengantarkan mereka pada kelezatan spiritual.
Menziarahi makam Imam Husein as, cucu baginda Nabi Muhammad Saw di Karbala memiliki keutamaan yang tinggi. Para imam maksum berkata, "Kami semua adalah bahtera keselamatan, tetapi bahtera Husein bergerak lebih cepat."
Berziarah ke makam para imam maksum as adalah bukti nyata dari kecintaan seseorang kepada Ahlul Bait as. Kegiatan ini akan menumbuhkan ketaatan kepada mereka dan memperbaiki janji setia dengan para manusia suci tersebut. Ziarah hari Arbain Imam Husein as juga termasuk salah satu dari kesempatan yang langka ini.
Berikut di antara komentar para peziarah dari beberapa negara dunia seperti Inggris, Australia, Chile, Turki, Lebanon, India, Afrika dan negara-negara lainnya.
Peziarah dari Inggris: "Ini akan menjadi salah satu pengalaman terbaik sepanjang hidup Anda."
Peziarah dari Australia: "Ini adalah pertama kalinya bagi saya memiliki pengalaman ini; hal ini di luar imajinasi."
Peziarah dari Chile: "Ini adalah untuk pertama kalinya dan pengalaman pertama saya. Sungguh di luar imajinasi."
Peziarah dari Turki: "Imam Ja'far Shadiq as mengatakan, barangsiapa mengetahui dengan benar (Imam) Husein as dan menziarahinya, untuk setiap langkah akan ditulis satu pahala haji dan umrah."
Peziarah dari Chile: "Jutaan orang dari berbagai negara datang untuk berziarah dan berikrar janji dengan Imam Husein as, serta mengatakan, kami telah datang dan bersamamu."
Peziarah dari Australia: "Jika Anda merasakan sejenak apa yang kami rasakan, Anda pasti akan datang ke sini setiap tahun."
Peziarah dari Turki: "Pengorbanan dan saling membantu, terutama dalam masalah ini, semuanya hanya demi keridhaan Allah Swt."
Peziarah dari Argentina: "Pesan saya kepada umat Islam dan non-Muslim adalah datanglah dan rasakanlah pengalaman indah menziarahi Imam Husein as ini, dan rasakan energi baru ketika datang ke sini."
Peziarah dari India: "Berziarahlah ke Imam Husein as, kehidupannya akan terbagi menjadi dua bagian: sebelum dan sesudah ziarah. Kami mengatakan kepada mereka, datanglah untuk berziarah ke sini, dan Anda akan memahami arti yang sebenarnya tentang cinta."
Peziarah dari Afrika: "Kepada mereka yang belum pernah berjalan kaki ke arah Karbala untuk menziarahi Imam Husein as, saya mengatakan bahwa Anda tidak akan bisa memahaminya sebelum Anda melakukannya."
Peziarah dari Lebanon: "Setiap orang yang telah datang untuk berziarah Arbain, hati dia akan selalu ingin datang, sebab, ada perasaan khusus dalam ziarah ini yang tidak ada di ziarah manapun. Saya mengundang semua untuk datang pada Ziarah Arbain." (RA)
Sumber Berita : https://parstoday.com/id/radio/programs-i74471-ziarah_arbain_(2)
Ziarah Arbain (3)
Okt 08, 2019 20:35 Asia/Jakarta
Bagian ketiga "Ziarah Arbain" dari 20 bagian ini masih mengenai komentar singkat beberapa peziarah tentang Pawai Arbain. Mereka juga mengajak umat Islam untuk menziarahi Imam Husein as, cucu Rasulullah Saw di Karbala.
Setiap tahun, jutaan peziarah Arbain dari berbagai kota di Irak dan negara-negara dunia, terutama dari negara-negara Muslim mengunjungi Karbala untuk menghadiri peringatan Arbain Huseini as.
Mereka berkumpul di Karbala untuk memperingati Arbain atau 40 hari kesyahidan Imam Husein as, yang dibantai pasukan Yazid di Karbala pada 10 Muharram 61 H.
Setelah tiba di Irak, mereka berjalan kaki dari kota Najaf menuju Karbala yang berjarak sekitar 82 km untuk menghadiri acara Arbain Huseini as. Masyarakat Irak menyediakan makanan, minuman dan tempat istirahat gratis di sepanjang rute ini.
Selama bertahun-tahun, ulama dan para wali Allah Swt menekankan pentingnya dan besarnya keutamaan berziarah ke makam Imam Husain as pada Hari Arbain yang dilakukan dengan berjalan kaki dari arah Najaf ke Karbala.
Berziarah ke tempat-tempat suci merupakan sebuah ritual ibadah yang kembali ke masa nabi pertama yaitu Nabi Adam as. Dinukil dari riwayat bahwa ia sudah 70 kali mengunjungi Baitullah.
Jika ibadah dibarengi dengan kesulitan dan kepayahan – terlepas dari pahala yang besar – ia akan memberi kelezatan yang luar biasa dan semua kesulitan ini dengan sendirinya akan terasa mudah.
Kecintaan kepada Allah Swt, Rasul Saw dan Ahlul Baitnya akan meringankan langkah kaki manusia di jalan ini dan mengantarkan mereka pada kelezatan spiritual.
Menziarahi makam Imam Husein as, cucu baginda Nabi Muhammad Saw di Karbala memiliki keutamaan yang tinggi. Para imam maksum berkata, "Kami semua adalah bahtera keselamatan, tetapi bahtera Husein bergerak lebih cepat."
Berziarah ke makam para imam maksum as adalah bukti nyata dari kecintaan seseorang kepada Ahlul Bait as. Kegiatan ini akan menumbuhkan ketaatan kepada mereka dan memperbaiki janji setia dengan para manusia suci tersebut. Ziarah hari Arbain Imam Husein as juga termasuk salah satu dari kesempatan yang langka ini.
Berikut di antara komentar para peziarah dari beberapa negara dunia seperti Madagaskar, Jerman, Azerbaijan, Argentina, Pakistan, Australia, Lebanon dan negara-negara lainnya:
Peziarah dari Madagaskar: "Kami mengajak semua pengikut mazhab Syiah dunia untuk berpartisipasi pada Pawai Arbain di Karbala dan menghidupkan untuk mengingat Ahlul Bait as."
Peziarah dari Jerman: "Saya ingin menyampaikan kepada semua umat Islam di Jerman dan di berbagai tempat lainnya, berziarahlah ke Imam Husein as di hari Arbain, Asyura, Muharram dan Safar pada setiap tahun."
Peziarah dari Republik Azerbaijan: "Ini adalah jalan yang sangat indah, dan semua sungguh luar biasa. Alhamdulillah jalan kami terbuka. Semoga ziarah kita semua diterima."
Peziarah dari Argentina: "Hanya dengan berjalan kaki, seseorang merasakan bahwa dia mengingat dosa-dosanya."
Peziarah dari Pakistan: "Insya Allah, kami akan datang ke sini lagi bersama semua anggota keluarga."
Peziarah dari Australia: "Jauh melampaui setiap pertemuan dan emosi apa pun, ini sulit dipercaya. Insya Allah semua orang akan merasakan hal ini. Anda tidak akan merasakannya sebelum Anda melakukan perjalanan Arbain ini, dan berdiri di depan haram dan berdoa."
Peziarah dari Lebanon: "Cinta kepada Imam Husein as menghidupkan kami. Ketika kita mengatakan 'Setiap hari adalah Asyura dan setiap tanah adalah Karbala' maka kalimat ini harus diterapkan di semua hari, jam dan tempat." (RA)
Sumber Berita : https://parstoday.com/id/radio/programs-i74509-ziarah_arbain_(3)
Ziarah Arbain (4)
Okt 09, 2019 18:03 Asia/Jakarta
Bagian keempat "Ziarah Arbain" dari 20 bagian ini mengungkapkan perasaan beberapa peziarah ketika mengikuti Pawai Arbain. Mereka menceritakan apa yang mereka rasakan ketika melakukan perjalanan menuju Karbala dengan berjalan kaki.
Setiap tahun, jutaan peziarah Arbain dari berbagai kota di Irak dan negara-negara dunia, terutama dari negara-negara Muslim mengunjungi Karbala untuk menghadiri peringatan Arbain Huseini as.
Mereka berkumpul di Karbala untuk memperingati Arbain atau 40 hari kesyahidan Imam Husein as, yang dibantai pasukan Yazid di Karbala pada 10 Muharram 61 H.
Setelah tiba di Irak, mereka berjalan kaki dari kota Najaf menuju Karbala yang berjarak sekitar 82 km untuk menghadiri acara Arbain Huseini as. Masyarakat Irak menyediakan makanan, minuman dan tempat istirahat gratis di sepanjang rute ini.
Selama bertahun-tahun, ulama dan para wali Allah Swt menekankan pentingnya dan besarnya keutamaan berziarah ke makam Imam Husain as pada Hari Arbain yang dilakukan dengan berjalan kaki dari arah Najaf ke Karbala.
Berziarah ke tempat-tempat suci merupakan sebuah ritual ibadah yang kembali ke masa nabi pertama yaitu Nabi Adam as. Dinukil dari riwayat bahwa ia sudah 70 kali mengunjungi Baitullah.
Jika ibadah dibarengi dengan kesulitan dan kepayahan – terlepas dari pahala yang besar – ia akan memberi kelezatan yang luar biasa dan semua kesulitan ini dengan sendirinya akan terasa mudah.
Kecintaan kepada Allah Swt, Rasul Saw dan Ahlul Baitnya akan meringankan langkah kaki manusia di jalan ini dan mengantarkan mereka pada kelezatan spiritual.
Menziarahi makam Imam Husein as, cucu baginda Nabi Muhammad Saw di Karbala memiliki keutamaan yang tinggi. Para imam maksum berkata, "Kami semua adalah bahtera keselamatan, tetapi bahtera Husein bergerak lebih cepat."
Berziarah ke makam para imam maksum as adalah bukti nyata dari kecintaan seseorang kepada Ahlul Bait as. Kegiatan ini akan menumbuhkan ketaatan kepada mereka dan memperbaiki janji setia dengan para manusia suci tersebut. Ziarah hari Arbain Imam Husein as juga termasuk salah satu dari kesempatan yang langka ini.
Berikut di antara komentar para peziarah dari beberapa negara dunia seperti Madagaskar, Jerman, Azerbaijan, Argentina, Pakistan, Australia, Lebanon dan negara-negara lainnya:
Peziarah dari Turki: "Saya hanya melihat cinta dalam perjalanan ini. Jalan ini tidak lain adalah jalan cinta. Jalan cinta yang sangat indah. Sayidah Zainab al-Kubra telah pergi ke jalan ini. Kami tidak melihat apapun di jalan ini kecuali cinta dan keindahan."
Peziarah dari Australia: "Ini sangat melampaui segala bentuk pertemuan dan emosi, sungguh sangat sulit dipercaya. Insya Allah, semua orang akan memiliki kesempatan ini. Anda tidak akan merasakannya selama Anda belum melakukan jalan kaki untuk ziarah Arbain ini, berdiri di depan haram dan berdoa. Ini adalah perasaan yang hanya akan Anda alami ketika Anda datang ke sini."
Peziarah dari Australia: "Saya hanya berpikir bahwa betapa sulitnya apa yang dialami oleh Imam Husein as dan Ahlul Bait as selama tragedi Asyura dan tragedi yang dihadapi mereka. Saya banyak berdoa, ini adalah perasaan yang sangat sedih tetapi pada saat yang sama sangat indah. Kita melihat begitu banyak saudara dan saudari kita yang datang dari seluruh dunia dan bersama pada satu waktu, di mana ini semua hanya untuk Ahlul Bait as, dan ini adalah pekerjaan yang paling kecil yang kita bisa lakukan untuk mereka."
Peziarah dari Argentina: "Saya melihat hal-hal yang mengejutkan di antara pengalaman-pengalaman ini. Hal yang sangat menjadi perhatian saya adalah melihat masyarakat yang semua fokus perhatiannya hanya untuk sampai kepada Imam Husein as dan mendapat taufik dari ziarah ini. Ini adalah sebuah pengalaman sangat penting yang saya lihat dengan mata kepala sendiri, yang terjadi untuk umat Islam dan non-Muslim." (RA)
Sumber Berita : https://parstoday.com/id/radio/programs-i74538-ziarah_arbain_(4)
Ziarah Arabin (5)
Okt 12, 2019 16:14 Asia/Jakarta
Bagian kelima "Ziarah Arbain" dari 20 bagian ini masih mengungkapkan komentar beberapa peziarah ketika mengikuti Pawai Arbain. Mereka menceritakan apa yang mereka rasakan dan menggambarkan perjalanan spiritual menuju Karbala.
Setiap tahun, jutaan peziarah Arbain dari berbagai kota di Irak dan negara-negara dunia, terutama dari negara-negara Muslim mengunjungi Karbala untuk menghadiri peringatan Arbain Huseini as.
Mereka berkumpul di Karbala untuk memperingati Arbain atau 40 hari kesyahidan Imam Husein as, yang dibantai pasukan Yazid di Karbala pada 10 Muharram 61 H.
Setelah tiba di Irak, mereka berjalan kaki dari kota Najaf menuju Karbala yang berjarak sekitar 82 km untuk menghadiri acara Arbain Huseini as. Masyarakat Irak menyediakan makanan, minuman dan tempat istirahat gratis di sepanjang rute ini.
Selama bertahun-tahun, ulama dan para wali Allah Swt menekankan pentingnya dan besarnya keutamaan berziarah ke makam Imam Husain as pada Hari Arbain yang dilakukan dengan berjalan kaki dari arah Najaf ke Karbala.
Berziarah ke tempat-tempat suci merupakan sebuah ritual ibadah yang kembali ke masa nabi pertama yaitu Nabi Adam as. Dinukil dari riwayat bahwa ia sudah 70 kali mengunjungi Baitullah.
Jika ibadah dibarengi dengan kesulitan dan kepayahan – terlepas dari pahala yang besar – ia akan memberi kelezatan yang luar biasa dan semua kesulitan ini dengan sendirinya akan terasa mudah.
Kecintaan kepada Allah Swt, Rasul Saw dan Ahlul Baitnya akan meringankan langkah kaki manusia di jalan ini dan mengantarkan mereka pada kelezatan spiritual.
Menziarahi makam Imam Husein as, cucu baginda Nabi Muhammad Saw di Karbala memiliki keutamaan yang tinggi. Para imam maksum berkata, "Kami semua adalah bahtera keselamatan, tetapi bahtera Husein bergerak lebih cepat."
Berziarah ke makam para imam maksum as adalah bukti nyata dari kecintaan seseorang kepada Ahlul Bait as. Kegiatan ini akan menumbuhkan ketaatan kepada mereka dan memperbaiki janji setia dengan para manusia suci tersebut. Ziarah hari Arbain Imam Husein as juga termasuk salah satu dari kesempatan yang langka ini.
Berikut di antara komentar para peziarah dari 21 negara dunia termasuk Turki, Amerika, Afrika Selatan, Madagaskar, Jerman, Azerbaijan, Argentina, Pakistan, Australia, Lebanon dan negara-negara lainnya:
Peziarah dari Turki: "Jika kita melihat di berbagai belahan dunia, maka ada bermacam-macam pertemuan di seluruh dunia. Oang-orang datang bersama dan mereka mungkin juga berkumpul untuk tujuan bersama."
Peziarah dari Turki: "Ketika Musim Haji, di mana 3-4 juta jemaah haji dari berbagai negara pergi untuk menunaikan ibadah ini, mereka menghadapi persoalan air, makanan, tempat istirahat dan lain sebagainya, dan pengelola tidak mampu untuk mengatur jemaah. Ini adalah berkah dari Imam Husein as dan sebuah mukjizat bahwa sekitar 20 juta orang pada hari ini datang ke Karbala, di mana semua kebutuhan mereka dari makanan dan keperluan lainnya tersedia, dan tak seorang pun terganggu. Mereka berjalan kaki menelusuri jalan ini dengan penuh cinta hingga sampai tujuan."
Peziarah dari Argentina: "Kami membandingkan semua kemurahan hati dan kebebasan dari keterikatan dunia serta beramal di jalan para peziarah Imam Hussein as —yang terlihat pada pawai ini— dengan cinta berlebihan terhadap materi dan dunia yang ada di Barat. Semua ini menciptakan banyak keraguan bagi saya dan memunculkan banyak hal dan pertanyaan bagi saya, namun juga menumbuhkan cinta yang lebih pada diri saya sebagai seorang pecinta Ahlul Bait as (Syiah)."
Peziarah dari Turki: "Perbedaan pertama dan terbesar Pawai Arbain dengan pawai dan pertemuan lainnya adalah pada jumlah dan besarnya. Pawai dan pertemuan manusia terbesar adalah Pawai Arbain di Karbala."
Peziarah dari Afrika Selatan: "Saya memahami bahwa di jalan ini, semua orang adalah sama, tidak ada yang kaya dan yang miskin. Tidak ada (sebutan orang) Iran, Irak atau Afrika Selatan. Semua yang di sini sedang menempuh jarak ini untuk sampai kepada Imam Husein as.
Peziarah dari Amerika: "Kedamaian dan ketenteraman, lingkungan yang memberikan ketenangan, di mana semua orang disatukan hanya untuk cinta. (RA)
Sumber Berita : https://parstoday.com/id/radio/programs-i74622-ziarah_arabin_(5)
Ziarah Arbain (6)
Okt 13, 2019 19:33 Asia/Jakarta
Bagian keenam "Ziarah Arbain" dari 20 bagian ini mengungkapkan komentar beberapa peziarah ketika mengikuti Pawai Arbain dan juga komentar para petugas medis dari Pakistan dan Iran dan petugas keamanan dari Irak.
Setiap tahun, jutaan peziarah Arbain dari berbagai kota di Irak dan negara-negara dunia, terutama dari negara-negara Muslim mengunjungi Karbala untuk menghadiri peringatan Arbain Huseini as.
Mereka berkumpul di Karbala untuk memperingati Arbain atau 40 hari kesyahidan Imam Husein as, yang dibantai pasukan Yazid di Karbala pada 10 Muharram 61 H.
Setelah tiba di Irak, mereka berjalan kaki dari kota Najaf menuju Karbala yang berjarak sekitar 82 km untuk menghadiri acara Arbain Huseini as. Masyarakat Irak menyediakan makanan, minuman dan tempat istirahat gratis di sepanjang rute ini.
Selama bertahun-tahun, ulama dan para wali Allah Swt menekankan pentingnya dan besarnya keutamaan berziarah ke makam Imam Husain as pada Hari Arbain yang dilakukan dengan berjalan kaki dari arah Najaf ke Karbala.
Berziarah ke tempat-tempat suci merupakan sebuah ritual ibadah yang kembali ke masa nabi pertama yaitu Nabi Adam as. Dinukil dari riwayat bahwa ia sudah 70 kali mengunjungi Baitullah.
Jika ibadah dibarengi dengan kesulitan dan kepayahan – terlepas dari pahala yang besar – ia akan memberi kelezatan yang luar biasa dan semua kesulitan ini dengan sendirinya akan terasa mudah.
Kecintaan kepada Allah Swt, Rasul Saw dan Ahlul Baitnya akan meringankan langkah kaki manusia di jalan ini dan mengantarkan mereka pada kelezatan spiritual.
Menziarahi makam Imam Husein as, cucu baginda Nabi Muhammad Saw di Karbala memiliki keutamaan yang tinggi. Para imam maksum berkata, "Kami semua adalah bahtera keselamatan, tetapi bahtera Husein bergerak lebih cepat."
Berziarah ke makam para imam maksum as adalah bukti nyata dari kecintaan seseorang kepada Ahlul Bait as. Kegiatan ini akan menumbuhkan ketaatan kepada mereka dan memperbaiki janji setia dengan para manusia suci tersebut. Ziarah hari Arbain Imam Husein as juga termasuk salah satu dari kesempatan yang langka ini.
Berikut di antara komentar para peziarah dari 21 negara dunia termasuk Inggris, Pakistan, India, Argentina, Republik Islam Iran, Turki, Amerika, Afrika Selatan, Madagaskar, Jerman, Azerbaijan, Australia, Lebanon dan negara-negara lainnya dan juga petugas medis dari Iran dan Pakistan:
Peziarah dari Inggris: "Pawai Arbain kian hari samkin besar dan lebih baik. Mereka yang berpartisipasi dalam pawai ini juga sekaligus berusaha untuk menjadi tuan rumah bagi peziarah lainya. Meski demikian, semua berjalan dengan baik."
Peziarah dari Argentina: "Kami mendapat taufik sehingga kami bisa menawarkan dan menyajikan teh kepada para peziarah dan memiliki pengalaman melayani para peziarah Imam Husein as. Kebetulan di samping tenda ini, sejumlah orang sedang memanggang roti dan melayani para peziarah dengan cinta, perhatian, pengorbanan dan tanggung jawab penuh."
Petugas medis dari Pakistan: "Ini adalah kamp medis dari MTV, dan kamp ini didirikan di waktu Arbain. Kami menyediakan fasilitas perawatan untuk para peziarah. Di sini para dokter pria, dan di sana para dokter wanita. Kami memiliki obat-obatan."
Peziarah dari India: "Ada orang-orang yang memberikan pelayanan dengan memijit kaki Anda. Mereka melakukan ini atas dasar memberikan pelayanan tanpa henti kepada Imam Husein as. Menurut saya, ini adalah rasa Islam yang sebenarnya dan ikhlas, di mana masyarakat harus tahu."
Petugas dan pelayan peziarah dari Irak: "Tugas kami sangat besar dan berat. Meskipun ramai, namun kami berusaha untuk memberikan kenyamanan, dan memudahkan para peziarah untuk datang dan pergi."
Petugas medis dari Iran: "Kami terdiri dari dua tim: tim medis perempuan dan laki-laki. Mereka terdiri dari 20 dokter, 20 perawat dan 20 penyelamat serta 20 orang petugas pembantu, di mana semuanya ada 80 personel dan petugas medis."
Petugas dan pelayan peziarah dari Irak: "Kami di sini di pangkalan bantuan dan datang ke sini untuk melayani para peziarah. Kami memberikan bantuan darurat dan pertolongan, memadamkan kebakaran, dan operasi pertolongan serta menjinakkan bom."
Peziarah dari Lebanon: "Jika yang Anda maksud pelayan itu adalah penduduk Irak, mereka telah memberikan pelayanan yang sangat banyak. Mereka melayani Imam Husein as dan para peziarahnya. Kemurahan hati mereka yang sangat banyak tidak bisa digambarkan dan jelaskan." (RA)
Sumber Berita : https://parstoday.com/id/radio/programs-i74678-ziarah_arbain_(6)
Ziarah Arbain (7)
Okt 14, 2019 18:07 Asia/Jakarta
Pada bagian ketujuh "Ziarah Arbain" dari 20 bagian ini, para peziarah mengungkapkan alasan mereka mengikuti Pawai Arbain dan bercerita mengenai bagaimana mereka bisa datang ke Karbala, Irak.
Arbain adalah peringatan mengenang 40 hari Kesyahidan Imam Husein as, Cucu Baginda Nabi Muhammad Saw yang dibantai oleh pasukan Yazid di Karbala pada tanggal 10 Muharram 61 H.
Setiap tahun, jutaan peziarah Arbain dari berbagai kota di Irak dan negara-negara dunia, terutama dari negara-negara Muslim mengunjungi Karbala untuk menghadiri peringatan Arbain Huseini as.
Mereka berkumpul di Karbala untuk memperingati Arbain atau 40 hari kesyahidan Imam Husein as, cucu tercinta Rasulullah Saw.
Setelah tiba di Irak, mereka berjalan kaki dari kota Najaf menuju Karbala yang berjarak sekitar 82 km untuk menghadiri acara Arbain Huseini as. Masyarakat Irak menyediakan makanan, minuman dan tempat istirahat gratis di sepanjang rute ini. Ada pula yang berjalan kaki dari Iran ke Karbala.
Selama bertahun-tahun, ulama dan para wali Allah Swt menekankan pentingnya dan besarnya keutamaan berziarah ke makam Imam Husain as pada Hari Arbain yang dilakukan dengan berjalan kaki dari arah Najaf ke Karbala.
Berziarah ke tempat-tempat suci merupakan sebuah ritual ibadah yang kembali ke masa nabi pertama yaitu Nabi Adam as. Dinukil dari riwayat bahwa ia sudah 70 kali mengunjungi Baitullah.
Jika ibadah dibarengi dengan kesulitan dan kepayahan – terlepas dari pahala yang besar – ia akan memberi kelezatan yang luar biasa dan semua kesulitan ini dengan sendirinya akan terasa mudah.
Kecintaan kepada Allah Swt, Rasul Saw dan Ahlul Baitnya akan meringankan langkah kaki manusia di jalan ini dan mengantarkan mereka pada kelezatan spiritual.
Menziarahi makam Imam Husein as, cucu baginda Nabi Muhammad Saw di Karbala memiliki keutamaan yang tinggi. Para imam maksum berkata, "Kami semua adalah bahtera keselamatan, tetapi bahtera Husein bergerak lebih cepat."
Berziarah ke makam para imam maksum as adalah bukti nyata dari kecintaan seseorang kepada Ahlul Bait as. Kegiatan ini akan menumbuhkan ketaatan kepada mereka dan memperbaiki janji setia dengan para manusia suci tersebut. Ziarah hari Arbain Imam Husein as juga termasuk salah satu dari kesempatan yang langka.
Berikut di antara cerita para peziarah dari 21 negara dunia termasuk Australia, Turki, Argentina, Tanzania, Chile, Inggris, Pakistan, India, Iran, Amerika, Afrika Selatan, Madagaskar, Jerman, Azerbaijan, Lebanon dan negara-negara lainnya:
Peziarah dari Australia: "Saya telah mendengar banyak cerita, dan saya berkata kepada diri saya, saya sekali-kali harus datang ke sini. Saya bermimpi lagi tentang hal ini, dan dalam mimpi itu saya berkata kepada diri saya, saya harus pergi. Saya terbangun dari tidur dn langsung memutuskan untuk datang ke sini."
Peziarah dari Australia: "Beberapa tahun lalu, beberapa anggota keluarga kami datang ke sini untuk menghadiri Arbain, dan setelahnya mereka selalu bercerita tentang Arbain."
Peziarah dari Argentina: "Ini adalah pertama kalinya saya datang ke sini dan pertama kali pula saya memahami Arbain. Dari kecil, saya telah mendengar tentang Arbain, sebab, saya lahir di sebuah keluarga bermazhab Syiah. Saya memiliki informasi tentang Arbain dan Asyura, dan saya telah mendengar dan membaca banyak tentangnya, tetapi saya belum mendapat taufik dan pengalaman untuk bepergian ke Timur Tengah."
Peziarah dari Tanzania: "Ini adalah pertama kalinya saya datang ke sini, Alhamdulillah. Jumlah kami sedikit, namun kami bersyukur kepada Allah Swt. Kami juga berterimakasih kepada penduduk Irak yang telah melayani dan memberikan kenyamanan kepada kami di tempat ini. Kami melihat bahwa mereka memberikan semuanya kepada orang lain atas nama Imam Husein as, dan mendorong orang-orang untuk datang ke sini."
Peziarah dari Australia: "Saya menjadi tahu tentang masalah ini melalui banyak buku dan ajaran agama serta cinta kepada Imam Husein as, di mana ini mendorong saya untuk datang ke sini. Saya mendengar sahabat-sahabat saya datang ke sini. Ketika saya berada di Australia, saya menonton televisi dari jaringan televisi milik umat Islam bermazhab Syiah, dan itu menginspirasi saya untuk datang ke sini."
Peziarah dari Australia: "Salah satu anggota keluargaku bercerita tentang Arbain kepada saya, dan saya kemudian menelitinya. Saya mendengar banyak tentang hal ini yang membuat saya semakin ingin untuk datang ke sini lebih dari sebelumnya."
Peziarah dari Turki: "Kami memiliki seorang guru yang datang ke Iran, dan setelah kembali ke Turki, beliau bercerita tentang jalan ini, yaitu jalan Huseini as, dan jalan indah yang terpuji dan jalan hakiki."
Peziarah dari Chile (Chili): "Ini sangat bagus untuk mempromosikan dan mengenalkan Arbain di negara kami yang penduduknya sama sekali belum mengetahui hal ini."
Peziarah dari Australia: "Selama tiga tahun lalu, mereka mendorong saya untuk datang ke sini, namun saya menolaknya. Andaikan saya tidak menolaknya.. Sungguh luar biasa. (RA)
Sumber Berita : https://parstoday.com/id/radio/programs-i74713-ziarah_arbain_(7)
Re-post by MigoBerita / Minggu/010320/11.02Wita/Bjm