Migo Berita - Banjarmasin - Ada apa dengan PILKADA Kalsel dan Gas LPG 3kg selalu "Langka Berulang". PILKADA 2020 Indonesia hingga Kal-sel semakin dekat, pertarungan Calon semakin terlihat baik di kota/kabupaten hingga provinsi. Belum lagi masalah Gas 3kg yang selalu "Langka Berulang", seperti tidak ada solusi. Padahal menurut pengamat Ekonomi asal Banjarmasin Pak Muhamad, kita sebagai rakyat biasa aja mudah memahami ini ada "Permainan Oknum Nakal", maksudnya kita kan tahu by data siapa aja yang berusaha di sektor migas di Kalsel ini, kemudian bisa dibuka by data per kecamatan, kelurahan hingga rw dan rt daerah mana saja yang mendapatkan jatah gas 3kg dan berapa keperluannya setiap bulan by data. Lalu kenapa bisa langka ujarnya ?? ... Hem..biarlah para pembaca sendiri yang menilainya, Otonomi Daerah (Kekuasaan Daerah lebih dominan dari pusat) seharusnya bisa memberi kebijakan yang lebih mengena buat rakyat banua Kalimantan Selatan. Silahkan pembaca Migo Berita yang berfikir, ada apa ini.. Kumpulan beberapa artikel sudah disiapkan untuk dibaca hari ini, don't miss its...
Gas Melon Langka, YLK Usul Kuota LPG 3 Kilogram untuk Wilayah Kalsel Ditambah
KETUA Yayasan Lembaga Konsumen (YLK) Kalimantan Selatan, Murjani, mendorong pemerintah agar melakukan penambahan kuota LPG bersubsidi 3 kilogram untuk wilayah Kalsel. Permintaan ini mengingat fenomena langkanya gas melon, khususnya di wilayah Kota Banjarmasin belakangan waktu terakhir.
MENURUT Murjani, untuk melakukan penambahan kuota ini Hiswana Migas dan Pertamina mesti menaruh perhatian khusus. Semisal, mengecek ketersediaan kuota LPG 3 kilogram yang dimaksud.
“Kuota Kalsel tidak pernah bertambah dibandingkan provinsi lain. Ini Hendaknya Hiswana Migas harus melobi pemerintah pusat dan juga pihak DPR RI Komisi VII untuk penambahan kuota tersebut. Sebab ini menyangkut APBN,juga pihak pertamina harus back up,” ujarnya.
Tak cuma itu, Murjani juga mendorong Pemprov Kalsel agar mendukung penuh agenda penambahan kuota ini. Sebab, jika tak ditambah, ia berasumsi masalah ini akan terus terulang.
Secara terpisah, Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Kalsel, Birhasani mengatakan, kelangkaan ini terletak pada kebijakan Pertamina. Masalah itu, urai Birhasani, terjadi lantaran cara penjualan LPG 3 kilo itu secara terbuka, mestinya harus tertutup, sehingga banyak yang mampu membeli LPG itu.
“LPG 3 kilogram bersubsidi itu hanya diperuntukan untuk orang yang tidak mampu dan juga para pedagang mikro. Akibat penjualannya sistem terbuka, siapapun bisa membeli, maka ini sistem distribusinya yang salah,” bebernya.
Adapun Birhasani tidak mempermasalahkan persoalan kuota LPG yang dinilai tidak merata. Sebab, pengaturan kuota untuk gas melon juga sudah diatur, hanya diperuntukkan untuk warga miskin.“LPG 3 kilogram itu hanya diperuntukkan untuk orang miskin dan pengusaha mikro. Saya rasa untuk kuota tidak ada masalah kalau hanya untuk itu. Tetapi akibat sistem distribusi terbuka, maka banyak para ASN, restoran bahkan yang membelinya LPG,” kata Birhasani.
Dengan sistem distribusi terbuka ini, ia juga berasumsi maka akan terjadi penyimpangan. Terutama di pangkalan yang menjual bebas, sehingga masyarakat banyak membeli dan dijual lagi ke masyarakat.
Sumber Utama : https://jejakrekam.com/2020/08/25/gas-melon-langka-ylk-usul-kuota-lpg-3-kilogram-untuk-wilayah-kalsel-ditambah/
Berebut Massa Nahdliyin di Banjarmasin, Apakah Ibnu Sina atau Haris Makkie yang Unggul?
DALAM tradisi Nahdlatul Ulama (NU) di Kalimantan Selatan, ketua ormas Islam selalu berbasis pesantren dan kalangan ulama ini. Namun, tradisi ini sepertinya telah bergeser.
ETNOGHRAPER Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Setia Budhi mengungkapkan saat ini justru tampuk pimpinan di dewan tanfizdiyah NU Kalsel diisi kalangan birokrat dan aktivis LSM atau parpol, khususnya dari PDI Perjuangan.
“Jadi, bagi saya, dalam membaca politik harus hati-hati klaim gerbong NU Banua Anam akan segaris lurus dengan figur ketua,” ucap Setia Budhi kepada jejakrekam.com di Banjarmasin, Senin (24/8/2020).
Dalam hipotesisnya, Setia Budhi menyebut bahwa Ketua NU Kalsel dalam hal ini Abdul Haris Makkie tidak berbanding lurus dengan arah dukungan basis warga Nahdliyin.
“Lalu, apakah PWNU Kalsel hasil Konferwil 2017, Abdul Haris Makkie sebagai ketua wilayah dan sekretarisnya, Berry Nahdian Furqon untuk masa khidmat 2018-2023 itu secara langsung akan mendapat dukungan warga NU?” cecar doktor lulusan University Kebangsaan Malaysia ini.
Menurut Setia Budhi, tampaknya perlu kerja keras bagi Haris Makkie yang akan berlaga di pemilihan Walikota Banjarmasin, maupun Berry Nahdian Forqan yang akan bertarung di pemilihan Bupati Hulu Sungai Tengah (HST) untuk menyakinan basis politiknya.
“Sebab, selama lima tahun ini, basis dukungan NU dan justru lebih banyak nampak bersilarurrahim dengan petahana (Walikota Ibnu Sina). Apalagi, Ibnu Sina masuk dalam jajaran penasihat ormas Islam ini,” paparnya.
Nah, diakui Setia Budhi, jika awalnya Haris Makkie selaku Ketua PWNU Kalsel diharapkan bisa menggarap sokongan warga NU se-Banua Anam, maka ketika didorong maju ke Pilwali Banjarmasin, tentu basisdukungan akan berbeda.
“Basis warga NU se-Banua Anam bisa saja akan terpecah, disebabkan terhalangnya suara arus bawah yang mayoritas mengehendaki ketua NU itu berkompetisi pada level provinsi,” tuturnya.
Terbukti, menurut Setia Budhi, PKB yang identik dengan suara Nahdlyin, justru hari ini ikut dalam koalisi mendukung petahana.
Dosen FISIP ULM ini menyebut hal ini buah nyata bahwa model silaturrahim yang selama ini dibangun Ibnu Sina berjalan sangat efektif.
Apakah ada kaitan dengan Pilgub Kalsel dengan Pilwali Banjarmasin? Bagi Setia Budhi, jika melihat figur yang main di Pilwali Banjarmasin, tampaknya tidak ada kaitan atau pengaruh langsung.
“Sebab sampai hari ini, tidak nampak garis politik antara bakal calon gubernur dengan bakal calon walikota yang bertanding,” ucap pengamat politik senior ini.
Setia Budhi menganalogikan jika misalkan ada kaitan langsung antara Golkar yang mengusung Paman Birin (Gubernur Sahbirin Noor), maka seharunys Golkar mengusung Haji Yuni (H Yuni Nur Abdi Sulaiman) sebagai Ketua DPD Golkar Kota Banjarmasin.
“Atau jika misalnya PKS mau mengamankan suara gubernur, maka seharusnya mendukung sang petahana disebabkan secara kultural basis PKS Kota Banjarmasin tetap solid bergandengan tangan dengan petahana,” urai Setia Budhi.
Jika demikian, kata dia, secara hipotesis sang petahana masih lebih unggul dalam “model politik bacaruk” seperti ini. Sebab partai politik para pengusung tidak ada yang solid secara ideologis, bahkan soliditas itu hanya ditakar dari aspek pragmatis.
Sumber Utama : https://jejakrekam.com/2020/08/24/berebut-massa-nahdliyin-di-banjarmasin-apakah-ibnu-sina-atau-haris-makkie-yang-unggul/
Beredar, Mardani Berduet dengan Syaifullah? Pengamat Politik : Wakili Banua Anam-Pesisir
JELANG masa injury time, penentuan peta politik bursa calon Gubernur-Wakil Gubernur Kalimantan Selatan masih mencair. Apalagi, kini dikabarkan arus kuat untuk terciptanya poros ketiga kian mengemuka.
INFORMASI yang dihimpun jejakrekam.com dari sumber di PPP menyebutkan saat ini, jajaran pengampu kebijakan baik di DPP PPP dan DPP PDI Perjuangan tengah merumuskan siapa yang akan dijagokan dalam Pilgub Kalsel 2020 mendatang.
Kabarnya, nama Ketua DPD PDI Perjuangan Kalsel yang juga mantan Bupati Tanah Bumbu Mardani H Maming disebut-sebut masuk dalam satu kandidat untuk diusung partai banteng.
Sementara dari kubu PPP, disebutkan nama anggota Komisi I DPR RI Syaifullah Tamliha bakal disandingkan dengan Mardani H Maming. Koalisi parpol nasionalis dan Islam ini, digadang-gadang bakal disokong Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Ini dengan catatan, jika nama Mardani H Maming sebagai bakal calon Gubernur Kalsel diduetkan dengan politisi kawakan PPP, Syaifullah Tamliha sebagai bakal calon wakilnya.
Pengamat politik FISIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, Dr Fahrianoor pun mengakui kans untuk terbangun poros ketiga sangat terbuka.
“Jadi, suguhan pilihan bagi rakyat lebih beragam di Pilgub Kalsel. Tidak hanya kubu petahana, Gubernur Sahbirin Noor (Paman Birin) yang bakal diduetkan dengan H Muhidin (eks Walikota Banjarmasin). Begitupula, kubu lainnya, mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM Prof Denny Indrayana bersama mantan Wabup Tanah Bumbu, Difriadi Darjat. Tapi, ada pilihan lain yang menarik,” tutur Fahrianoor kepada jejakrekam.com, Selasa (25/8/2020).
Menurut dia, mengemuka wacana untuk menduetkan Mardani H Maming-H Syaifullah Tamliha, jika keduanya diperintahkan elite partai di Jakarta untuk maju berlaga, tentu akan menambah dinamisasi politik di Kalsel.
“Tentu akan lebih bagus lagi. Sebab, publik bisa disodorkan kader dan figur terbaik partai. Pilihan masyarakat Kalsel pun akan beragam. Ini baik untuk pendidikan politik Banua,” cetus doktor komunikasi lulusan Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung ini.
Fahri pun mengapresiasi jika dua parpol; PDIP dan PPP membangun kongsi politik dengan mengusung Mardani H Maming alias MHM yang kini Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) dan Syaifullah Tamliha (ST) sebagai alternatif pilihan bagi masyarakat.
Menurut dia, jika hal itu terwujud, maka posisi petahana semakin berat memenangkan Pilgub Kalsel. Sebab, kata dia, secara modal politik kubu penantang Denny Indrayana-Difriadi dan Mardani-Syaitullah Tamliha sama-sama mumpuni dan memiliki basis massa di akar rumput kuat.
Dia menyebut duet Mardani-Syaifullah pun memiliki keunggulan dibandingkan pesaing, karena akan memadukan poros Banua Anam dan Banjar Pesisir. Mardani adalah Bupati Tanah Bumbu termuda. Sedangkan, Syaifullah Tamliha merupakan salah satu tokoh muda NU yang memiliki basis massa pendukung di wilayah Banua Anam dan Kabupaten Banjar.
“Bandingkan dengan figur Denny-Difriandi mungkin hanya akrab di wilayah pesisir Banua. Sementara, petahana H Sahbirin Noor belum menentukan figur wakil yang mampu menggarap konstituen di Banua Anam,” tuturnya.
Bahkan, Fahri pun tidak ragu mengunggulkan duet MHM dan ST, karena selain merepresentasikan poros Banua Anam dan Banjar pesisir, juga dikenal figur yang kenyang asam garam politik dan pemerintahan.
“Kapasitas dan kualitas masing-masing kandidat, pengalaman di politik pemerintahan MHM dan ST menarik untuk diunggulkan,” tandasnya
Sumber Utama : https://jejakrekam.com/2020/08/25/beredar-mardani-berduet-dengan-syaifullah-pengamat-politik-wakili-banua-anam-pesisir/
Tujuh Bakal Calon Independen Penuhi Syarat Ikut Pilkada Kalsel 2020, HST Terbanyak
KOMISI Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalimantan Selatan telah menetapkan sejumlah nama bakal pasangan calon independen dalam Pilkada Kalsel 2020. Daftar nama ini dirampungkan para komisioner usai melakukan tahapan verifikasi faktual belum lama tadi.
MENGACU data KPU, ada tujuh bapaslon yang berhak mendaftar sebagai peserta pilkada pada 4-6 September 2020 ini. Mereka dapat melenggang menjadi peserta pilkada lantaran syarat, khususnya dukungan KTP warga sudah terpenuhi.
Komisioner KPU Provinsi Kalsel, Hatmiati Masy’ud, merinci bapaslon yang berhak antara lain ada Aulia Oktafiandi-Mansyah Sabri, Akhmad Tamzil-M. Ilham Effendhy, serta Fakih Jarjani-Abu Yazid Bustami dari Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST).
Di Tanah Bumbu, ada bapaslon Mila Karmila-Zainal Arifin. Sementara, di Kabupaten Kotabaru ada bapaslon Burhanudin-Bahrudin. Selain itu, ada pula bapaslon Andin Sofyanoor-M. Syarif Busthomi dari Kabupaten Banjar. Dan bapaslon Khairul Saleh-Habib Muhammad Ali Al Habsyi.
“Para bapaslon ini berhak mendaftarkan diri di KPUD peserta pilkada yang rencana di buka 4-6 september 2020 nanti,” imbuhnya.
Sumber Utama : https://jejakrekam.com/2020/08/26/tujuh-bakal-calon-independen-penuhi-syarat-ikut-pilkada-kalsel-2020-hst-terbanyak/
Listiani Ajukan Pensiun Dini, Poros Ketiga Masih Terbuka di Pilkada Balangan
KESERIUSAN Hj Listiani untuk ikut berkompetisi dari perebutan kursi Bupati-Wakil Bupati Balangan pada 9 Desember 2020, kian kuat. Ini terbukti, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Balangan ini akan segera mengajukan pensiun dini.
LISTIANI mengungkapkan pengajuan surat pensiun dini sebagai aparatur sipil negara (ASN) serta melepas jabatan merupakan bentuk komitmen dan memenuhi persyaratan kontestan pilkada.
“Insya Allah saya positif akan maju mencalonkan diri sebagai calon Bupati Balangan,” ucap Listiani kepada awak media di Paringin, Selasa (25/8/2020).
Rencananya, Listiani mengatakan dirinya akan mulai cuti pada September 2020 mendatang. Sebab surat pengajuan pensiun telah disetujui oleh Bupati Balangan, Ansharuddin.
Soal parpol yang akan mengusungnya maju menantang sang atasannya, Listiani mengaku sudah menjalin komunikasi dengan sejumlah parpol. Terutama yang belum resmi mengeluarkan mandat dukungan kepada bakal calon lain.
“Kami sudah menjalin komunikasi erat dengan tiga parpol yakni PBB, Partai Gerindra dan PAN,” tegas Listiani.
Jika SK parpol pendukung sudah dikantongi, Listiani memastikan pihaknya akan mendeklarasikan diri dan mempublikasikan kepada khalayak ramai untuk menjadi peserta pilkada Balangan 2020.
“Soal siapa yang akan mendampingi saya, akan dideklarasikan nanti setelah mandat dukungan dari parpol pengusung,” katanya.
Terpisah, Bupati Balangan H Ansharuddin mengaku telah menyetujui permohonan pengajuan pensiun dini Listiani.
“Iya, sudah saya setujui dan tanda tangani, sekarang sudah masuk proses di Badan Kepegawaian Kabupaten Balangan,” bebernya.
Persoalan pensiun dan keinginan majunya Listiani untuk calon Bupati Balangan ini jika terwujud, tentu akan mewarnai pesta demokrasi lima tahunan di Bumi Sanggam.
Hingga kini, hanya dua pasang kandidat yang muncul sebagai calon peserta pilkada. Yakni, dari kubu petahana Bupati Balangan H Ansharuddin bersama M Nor Iswan dan Wakil Ketua DPRD Balangan dari PPP, H Abdul Hadi bersama H Supiani.
Di lain pihak, bakal pasangan calon dari jalur perseorangan, H Riza Jihadi yang merupakan mantan komisioner KPU Kalsel bersama M Arsyad oleh KPU Balangan dinyatakan tidak lulus verifikasi faktual.
Sumber Utama : https://jejakrekam.com/2020/08/25/listiani-ajukan-pensiun-dini-poros-ketiga-masih-terbuka-di-pilkada-balangan/
Tak Punya Kursi di DPRD Banjarmasin, PSI Gabung Kubu Petahana Ibnu Sina
SANG petahana Walikota Ibnu Sina yang menggandeng Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin Arifin Noor, terus banjir dukungan untuk menatap suksesi 2020 mendatang.
IBNU Sina pun secara resmi menerima Surat Keputusan (SK) dukungan DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI). SK itu pun langsung diserahkan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum DPP PSI, Giring Ganesha kepada Ibnu Sina di Jakarta, Selasa (25/8/2020).
Lantaran tidak memiliki kursi di DPRD Kota Banjarmasin hasil Pemilu 2019, dukungan PSI tersebut seakan tak berpengaruh terhadap sang petahana yang saat ini punya modal 10 kursi untuk mempertahankan takhta.
Sepuluh kursi tersebut hasil dari dukungan Partai Demokrat dan Partai Kebangkitan Bangsa yang masing-masing punya 5 kursi di DPRD Kota Banjarmasin.
Adanya dukungan ini, Ibnu Sina juga mengucap terimakasih kepada Plt ketua umum PSI Giring Ganesha Djumaryo, yang telah menyerahkan dukungan kepadanya untuk maju dalam Pilwali Banjarmasin 2020 mendatang.
“Terimakasih kepada PSI yang telah ikut berkoalisi dan memberikan dukungan kepada kami, ujar Ibnu Sina, usai terima SK yang diserahkan di Jakarta.
Mantan Ketua DPW PKS Kalsel ini juga berkomitmen siap melanjutkan Banjarmasin Baiman (barasih wan nyaman) 2 bersama Kepala Dinas PUPR Banjarmasin, Arifin Noor.
“Untuk membangun Kota Banjarmasin lebih baik lagi ke depan bisa tercatat dalam sejarah kebersamaan kita,” ucapnya.
“Jadi saya kira kerjasama kita ini bukan hanya terbentuk disini tetapi bisa lebih berlanjut lagi, dan mudah-mudahan juga ada teman dari PSI di DPRD kota Banjarmasin,” tandas Ibnu Sina.
Sekadar diketahui, selain duet ini ada dua paslon lagi yang maju di Pilwali Banjarmasin 2020 lewat jalur parpol. Yakni Ananda dan Mushaffa Zakir, Abdul Haris Makkie berpasangan dengan Ilham Noor.
Disusul satu pasangan dari jalur perseorangan, Khairul Saleh dengan Habib Muhammad Ali Alhabsyi.
Sumber Utama : https://jejakrekam.com/2020/08/25/tak-punya-kursi-di-dprd-banjarmasin-psi-gabung-kubu-petahana-ibnu-sina/
Banyak Dikritik, Pengamat Justru Nilai Proyek Trotoar Kayutangi Sudah Ideal
KETUA Dewan Pengurus Provinsi Ikatan Tenaga Ahli Konsultan Indonesia (Intakindo) Kalimantan Selatan Nanda Febryan Pratamajaya menilai proyek trotoar kayutangi tidak akan memakan bahu jalan.
MENURUT Nanda, dalam konstruksi merupakan hal lumrah bila ada galian yang terkesan bakal memakan bahu jalan.
“Bahu jalan menyempit dianalogikan ruas jalan mengecil, padahal tidak. Itu menurut saya hal biasa dalam konstruksi, itu dampak lalu lintasnya yang sementara dirasakan,” jelasnya.
Planolog ini menilai desain proyek trotoar di Kayutangi itu hampir mirip dengan yang ada di kawasan Ahmad Yani. Jadi menurutnya, kemungkinan untuk memakan bahu jalan sangat kecil terjadi.
Nanda lantas menjelaskan bahwa pembangunan trotoar sebenarnya merupakan amanah dari Undang-Undang. Yang mana pembangunan itu bersifat wajib.
“Idealnya, dimana ada jalan disitu ada trotoar, karena pengguna jalan ini bukan hanya pengendara bermotor tapi jalan kaki juga. Namun disesuaikan dengan kapasitas jalannya,” tuturnya.
Sumber Utama : https://jejakrekam.com/2020/08/25/banyak-dikritik-pengamat-justru-nilai-proyek-trotoar-kayutangi-sudah-ideal/
Trotoar Kayutangi Digarap, Warga Banjarmasin Minta Jangan Mempersempit Jalan
PEMKOT Banjarmasin terus berupaya meningkatkan citranya dengan mempermak wajah kota. Satu demi satu pembangunan dilaksanakan, mulai dari gedung sampai trotoar jalan.
TERAKHIR, di kawasan Jalan Brigjen H Hasan Basry, Kayutangi kembali dibuat trotoar ramah pengguna jalan untuk penyandang disabilitas. Di samping itu, Pemkot ingin agar pintu gerbang kota ini lebih tertata.
Namun, hal tersebut rupanya tak sejalan dengan kalangan warga. Yannor misalnya. Menurutnya, pembangunan trotoar di ibukota Kalsel ini hanya akan kembali mempersempit ruas jalan.
“Banyak trotoar di bahu jalan raya yang seakan tidak berguna. Justru hanya menyempitkan jalan saja. Ujung-ujungnya bikin macet,” ucap Yannor saat berbincang dengan jejakrekam.com, Selasa (25/8/2020).
Ia lantas membandingkan dengan kawasan Yogyakarta. Menurut Yannor, Banjarmasin harusnya meniru kawasan ramah pejalan kaki seperti di Malioboro.
“Tapi kita tahu Jogja itu totalitas. Bahkan hanya sedikit ruang untuk pengendara sepeda motor di kawasan Malioboro itu,” tambahnya.
Sementara itu, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin menyebut bahwa proyek tersebut sepenuhnya dipegang Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) XI Banjarmasin.
Proyek ini pun sebenarnya sudah direncanakan sekitar awal tahun 2020 lalu. Untuk mempermak kawasan Kayutangi dibutuhkan dana tak sedikit, nominalnya mencapai angka Rp 10 miliar.
Dari pantauan jejakrekam.com, proyek trotoar tersebut rupanya sudah mulai dijalankan. Bahkan beberapa di antaranya terlihat telah rampung dan bisa dilalui oleh pejalan kaki.
Sumber Utama : https://jejakrekam.com/2020/08/25/trotoar-kayutangi-digarap-warga-banjarmasin-minta-jangan-mempersempit-jalan/
Menengok Kondisi Taman Satwa Banjarmasin di Tengah Pandemi Covid-19
PANDEMI Covid-19 membuat kondisi Taman Satwa Banjarmasin kian sepi. Kebun binatang satu-satunya yang ada di kota berjuluk Seribu Sungai ini ditutup sejak April lalu untuk meminimalisasi penularan virus Corona.
SAAT dikunjungi jejakrekam.com, pada Selasa (25/8/2020), hanya terlihat para penjaga kebun binatang berkeliling, memberi makan lewat jeruji pagar dan membawa jerami baru ke kandang binatang.
Petugas kebun binatang Taman Satwa Banjarmasin, Alwan, mengaku prihatin dengan kondisi ini.
Kendati ditutup, namun Alwan mengatakan bahwa ada saja kadang-kadang warga dari luar kota yang berkunjung ke kebun binatang Jahri Saleh. Dan itu diperbolehkan oleh pihaknya untuk masuk.
“Kasian saja seperti kemarin itu ada dari Marabahan, ayah dan anaknya datang. Jadi kami perbolehkan dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan. Dan itu pun jumlahnya tidak banyak,” ujarnya.
Di sini, sedikitnya ada 20 jenis binatang dengan beberapa zona. Di antaranya seperti aves, poultry, primata, reptil.
Alwan menyatakan, saat ini kondisi semua binatang yang ada di Taman Satwa Banjarmasin dalam keadaan sehat. Tak ada yang sampai meninggal akibat kelaparan.
“Meski sepi pengunjung dan pemasukan minim, tapi syukurnya ada suntikan dana rutin dari Pemerintah Kota Banjarmasin,” ucap Alwan.
Perlu diketahui, Taman Satwa Banjarmasin yang berada di bawah Dinas Ketahanan Pangan Pertaninan dan Perikanan (DKP3) pun kini rutin melakukan penyemprotan disinfektan setiap bulannya.
Untuk penyemprotan, menggunakan hands sprayer yang berisikan cairan disinfektan. Maklum, di tengah kondisi yang rawan M saat ini, perlu adanya sterilisasi tempat-tempat benda mati.
Area yang menjadi sasaran penyemprotan tim DKP3 Banjarmasin yakni lorong-lorong di samping kandang hewan, pagar pembatas yang tersentuh tangan pengunjung, maupun pintu masuk dan keluar taman.
Sumber Utama : https://jejakrekam.com/2020/08/25/menengok-kondisi-taman-satwa-banjarmasin-di-tengah-pandemi-covid-19/
Pantau Protokol Covid-19 di Duta Mall, Dinkes Banjarmasin Soroti Keran Air
RENTAN jadi wahana bergerombol dan terbuka potensi penyebaran virus Corona (Covid-19), Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin melakukan pemantauan penerapan protokol kesehatan di Duta Mall Banjarmasin pada Selasa (25/8/2020).
KEPALA Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Machli Riyadi mengatakan dengan pemantauan ini, dapat dipastikan pusat perbelanjaan berada di tengah kota menjalankan protokol kesehatan Covid-19 dengan benar.
“Dari pantauan di lapangan, mall sudah menerapkan standar pelayanan untuk mencegah terjadinya paparan virus Corona,” ujar Machli Riyadi, usai berkeliling Duta Mall.
Menurut dia, dari hasil pantauan, terbukti dari tempat cuci tangan dapat ditemukan di berbagai sudut tempat. Selain itu, Duta Mall juga menerapkan pendeteksi suhu tubuh guna mengecek pengunjung dengan menggunakan thermal scanner.
Pada thermal scanner ini, petugas tidak lagi menodongkan alat ke kepala pengunjung untuk di cek suhu tubuhnya. Namun, pengunjung cukup menengok monitor yang telah disediakan untuk mengetahui suhu badan.
“Setiap pintu masuk mall sudah ada tempat cuci tangan. Alat pendeteksi suhu tubuh menggunakan thermo scanner yang sudah canggih,” ucap mantan Wakil Direktur RSUD Ulin Banjarmasin ini.
Namun, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Banjarmasin ini tetap memberi catatan kecil terhadap pihak pengelola Duta Mall.
Misalnya, kata Machli, adanya beberapa keran air yang telah patah. Kondisi itu diminta Machli agar segera diperbaiki pihak manajemen atau pengelola pusat perbelanjaan milik Govindo Group ini.
Terlepas dari hal itu, Machli pun menilai keasadaran warga mall baik pengunjung maupun pegawai sudah sangat baik. Sebab, dari hasil pengamatan, tidak ada pengunjung tak bermasker.
Sumber Utama : https://jejakrekam.com/2020/08/25/pantau-protokol-covid-19-di-duta-mall-dinkes-banjarmasin-soroti-keran-air/
Operasi Pasar LPG 3 Kilogram Pertamina Tak Bisa Atasi Kelangkaan
KELANGKAAN gas LPG tabung 3 kilogram, makin lama. Ini setelah di sejumlah pangkalan dan warung yang menjual eceran gas bersubsidi itu tampak memasang pengumuman kosong.
WARGA Teluk Tiram, Banjarmasin, Saniyati mengungkapkan saat ini, beberapa pangkalan dan warung yang biasanya menjual gas melon mengalami kekosongan.
Harga isi uang pun kian melambung dalam kisaran Rp 30 ribu hingga Rp 37 ribu per tabung.
“Harganya di luar ketentuan atau harga eceran tertinggi yang hanya Rp 17,5 ribu seperti dipatok pemerintah,” ucap Saniyati kepada jejakrekam.com, Rabu (26/8/2020).
Alasan pangkalan diakui Saniyati, kebanyakan LPG 3 kilogram ini belum disuplai pihak agen atau distributor yang telah mengantongi izin dari Pertamina.
“Hampir dua pekan ini, gas melon melambung tinggi. Akibat banyak pangkalan yang kosong, harga di tingkat eceran pun sangat tinggi dan beragam,” kata Saniyati.
Ironisnya, untuk membeli LPG 3 kilogram ke kelurahan lain, terkadang tidak dilayani. Karena, setiap pembeli harus membawa kartu keluarga dan bon yang dibagikan kelurahan melalui RT.
Kosongnya pasokan gas untuk masyarakat miskin itu juga dirasakan pemilik warung di Jalan Martapura Lama, kawasan Gudang Hirang, Sungai Lulut, Kabupaten Banjar.
Ia mengakui harga eceran bisa menembus angka Rp 37 ribu. “Sebelumnya, harga sudah berkisar Rp 30 ribu hingga Rp 35 ribu,” ucap Aida, pemilik warung di Jalan Martapura Lama.
Ia mengaku tidak bisa menjual gas melon ini dalam jumlah banyak. Sebab, pembelian untuk dijual lagi dibatasi.
“Kami beli dari pedagang lain seharga Rp 32 ribu per tabung. Jumlahnya pun dibatasi hanya tiga tabung,” kata Aida.
Menurut dia, gas melon memang langka dibanding gas untuk bahan bakar non bersubsidi yang cukup tersedia di pasaran.
“Kalau pun ada operasi pasar yang dilakukan Pertamina, kebanyakan tidak mencapai kawasan pelosok. Ya, seperti kami sekarang,” kata Aida lagi.
Beberapa pemilik kios di kawasan Jalan Dahlia Raya pun hanya bisa menjual LPG ukuran lima kilogram. Rata-rata mereka ketika didatangi, jawabnya kosong karena belum ada suplai dari pangkalan atau agen.
Sumber Utama : https://jejakrekam.com/2020/08/26/operasi-pasar-lpg-3-kilogram-pertamina-tak-bisa-atasi-kelangkaan/
Tembus Rp 40 Ribu, Disperdagin Banjarmasin Nilai LPG 3 Kilogram Langka Dampak Penyalahgunaan
DALAM dua pekan terakhir, tabung gas LPG bersubsidi 3 kilogram di Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan sangat langka ditemui oleh warga.
INI dirasakan Mukti, salah satu pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang ada di Kota Seribu Sungai. Ia mengakui, saat ini tabung gas elpiji sulit didapatkan, bahkan di agennya langsung.
“Hampir se-kota Banjarmasin sulit didapatkan. Nyari mulai dari pangkalan sampai ke agen,” kata Mukti saat berbincang dengan jejakrekam.com, di tokonya, Senin (24/8/2020).
Bukan hanya langka, Mukti juga mengakui bahwa tarif tabung gas berwarna oranye itu sangat melambung tinggi hingga dua kali lipat. Padahal, sebelumnya harganya hanya Rp17-20 ribu per tabung.
“Ada mendengar sampai 40 ribu rupiah satunya. Itu pun sangat langka didapatkan,” ujar pria berusia 26 tahun ini.
Informasi dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperdagin) Kota Banjarmasin melalui Pelaksana Tugas Kepala Bidang Bidang Penguatan Perdagangan, Dahliana menyebut kondisi ini lantaran sering terjadi penyalahgunaan tabung gas melon 3 kilogram tersebut.
Masih menurut Dahliana, warga berpenghasilan tetap yang justru seringkali membeli gas LPG 3 kg, padahal gas melon tersebut hanya diperuntukkan bagi para rumah tangga kurang mampu.
“Lagian gas 3 kilogram ini untuk masyarakat miskin, kadang itu mungkin yang disalahgunakan. Itu salah peruntukannya karena maksud pemerintah untuk subsisdi masyarakat miskin,” ujarnya.
Menanggapi soal harga yang melambung, Dahliana justru mengaku terkejut dengan nominal mencapai Rp 40 ribu. Menurutnya, pihak distributor yang diambil masyarakat ke pangkalan hanya dalam kisaran Rp 17.500.
Ia menduga, ada sejumlah oknum yang sengaja memanfaatkan kondisi saat ini. Dalam hal ini, mungkin saja menurutnya pihak pengecer sengaja melambungkan harga.
“Jadi sampai 40 ribu itu mungkin di pengecer. Mungkin yang nakal dipengecernya. Kami ada dengar-dengar biasalah, tapi sampai mencapai 40 ribu belum ada mendengar,” ujarnya.
Jika hal tersebut terbukti benar, Dahliana mengancam bakal melaporkannya kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan lantaran memanfaatkan situasi di tengah kondisi kelangkaan.
Pihak Pemkot Banjarmasin pun mengaku tak bisa berbuat banyak. Pasalnya, pemangku kebijakan di Kota Seribu Sungai ini hanya melakukan pemantauan saja. Sedangkan pengawasan berada di ranah Pemprov Kalsel dan pemerintah pusat.
“Kami memantau sampai ke pangkalan saja.Dan kita tidak punya pengawas. Kalau ada apa-apa, harus koordinasi dengan Pemprov Kalsel dulu,” pungkas Dahliana.
Sumber Utama : https://jejakrekam.com/2020/08/24/tembus-rp-40-ribu-disperdagin-banjarmasin-nilai-lpg-3-kilogram-langka-dampak-penyalahgunaan/
Re-post by MigoBerita / Rabu/26082020/18.01Wita/Bjm