Migo Berita - Banjarmasin - TERBUKTI !!! Mafia Indonesia perpanjangan Tangan Tersembunyi AMERIKA cs ... Mengapa bisa disimpulkan demikian, karena setiap ada "Keributan atau Kekacauan" disuatu Negara, maka nampak sekali AMERIKA cs memiliki "Benang Merah" yang tak terbantahkan sebagai INVISBLE HAND (Tangan yang Tak Terlihat). Mau bukti.., baca terus hingga tuntas artikel yang telah kita kumpulakn agar tidak gagal paham.
Minyak Goreng Premium dari PT Jhonlin Bisa Dinikmati Masyarakat Pada September Mendatang
PABRIK minyak goreng milik PT Jhonlin Group yang berkapasitas 160 ton per hari bakal mulai memproduksi minyak goreng premium kemasan 1 liter dan 2 liter paling lambat Agustus 2022, sehingga masyarakat bisa mulai menikmati minyak goreng tersebut September 2022.
DIRFEKTUR Utama PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JAR), salah satu anak usaha Jhonlin Gorup, Zafrinal mengatakan pembangunan pabrik minyak goreng milik PT JAR terletak di Sungai Dua, Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, dikerjakan PT Wijaya Karya Rekayasa Konstruksi mulai Agustus 2021.
“Progres pembangunan pabrik minyak goreng kami sekitar 80% saat ini dan paling lama Agustus 2022 kita sudah mulai commissioning dan berproduksi,” ucapnya, Kamis (28/4/2022).
BACA : Bisa Kurangi Impor, Presiden Jokowi Resmikan Pabrik Biodiesel Jhonlin Group
Program utama PT JAR membangun pabrik minyak goreng untuk ikut berperan serta dalam peningkatan ekonomi regional dengan menghasilkan produk minyak goreng berkualitas baik, lanjutnya. Salah satunya melalui kebijakan membeli tandan buah segar (TBS) kelapa sawit produksi petani dengan harga terbaik.
“Anjloknya harga TBS yang memang terasa memberatkan bagi petani, karena harga pupuk dan saprotan masih sangat tinggi, diharapkan akan terbantu dengan kebijakan tersebut, kita masih bakal terus membeli TBS masyarakat dengan harga terbaik,” tegas Zafrinal.
Zafrinal yakin salah satu dasar kebijakan pemerintah melakukan pelarangan ekspor adalah untuk menstabilkan harga dan pasokan minyak goreng, hal ini sifatnya sementara sesuai dengan ‘Artikel XI GATT’ yang mengatur negara anggota WTO bisa menerapkan larangan pembatasan ekspor sementara untuk mencegah dan mengurangi kekurangan bahan makanan atau produk penting lainnya.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi pada 27 April 2022 mengumumkan larangan ekspor CPO, RBDPO dan RBD Olein dan minyak goreng yang diperjelas dengan Permendag no 22 tahun 2022.
BACA JUGA : Peringati Bulan K3 Nasional, Jhonlin Fire Rescue Goes To School Sosialisasi P3K Dan Rescue Dasar
Kebijakan pemerintah itu berlaku sampai harga minyak goreng curah Rp14.000 per liter di pasar tradisional, akibat pelarangan ini juga berdampak potensi kehilangan devisa sekitar Rp 43 triliun dalam sebulan jika larangan diberlakukan.
“Kita berharap hal ini tidak akan berlangsung lama karena kebutuhan migor nasional hanya 5-6 juta ton, sedangkan produksi nasional mencapai 46.8 juta ton. Jadi hanya sekitar 10% saja dari total produksi,” papar Zafrinal.
Lebih lanjut Zafrinal menerangkan, pada dasarnya PT Jhonlin Group tetap mengikuti regulasi pemerintah dan tidak ada perubahan berarti dalam kebijakan yang telah ditentukan perusahaan.
“Kita nggak terlalu terpengaruh karena memang kita tidak ekspor RBDPO dan minyak goreng kita untuk kebutuhan domestik, yang penting masyarakat mulai bisa menikmati minyak goreng kemasan premium dengan harga terjangkau produksi Jhonlin pada September tahun ini,” tutupnya
Sumber Utama : https://jejakrekam.com/2022/04/28/minyak-goreng-premium-dari-pt-jhonlin-bisa-dinikmati-masyarakat-pada-september-mendatang/
Momentum Ramadhan, Walhi Kalsel Ajak Semua Pihak “Hijrah” dari Investasi Kotor
WAHANA Lingkungan Hidup (Walhi) Kalimantan Selatan menggelar buka puasa bersama dan diskusi permasalahan lingkungan hidup di Kalsel bersama sejumlah elemen masyarakat, Kamis (28/4/2022) petang.
DALAM diskusi ini, Direktur Eksekutif Walhi Kalsel, Kisworo Dwi Cahyono, mengajak semua pihak untuk mulai melakukan “hijrah” dari segala bentuk investasi kotor yang merusak lingkungan hidup.
“Ramadhan ini kebetulan bertepatan dengan Hari Bumi yang temanya adalah invest in our planet. Kita di Walhi, lebih ingin spesifik. Yakni menolak investasi kotor,” ujarnya.
BACA JUGA: Bumi Lagi Sakit, Walhi Kalsel dan Jejaringnya Kampanyekan Tolak Investasi Kotor
Investasi kotor yang dimaksud Kisworo adalah praktik industri ekstratif seperti tambang batu bara yang cenderung merusak lingkungan hidup, serta industri lainnya yang merenggut hak-hak masyarakat.
Di Kalsel, menurut Kis, investasi kotor itu mengakibatkan bencana ekologis seperti kebakaran hutan dan lahan gambut, serta banjir. Ia masih ingat, peristiwa banjir di Kalsel 2021 silam menjadi insiden paling parah.
Ia berharap ke depan peristiwa semacam ini bisa lebih diatasi dengan kuatnya gerakan masyarakat. Serta penguatan lewat regulasi dan penegakan hukum dari aparat.
“Harapannya dalam momentum Ramadhan ini kita bisa lebih peduli terhadap masalah lingkungan hidup yang terjadi,” ujar Kisworo.
BACA JUGA: Latih 30 Relawan, Walhi Kalsel Bantu 6 Desa di Hantakan Operasikan 11 Alat EWS Bencana
Usai Ramadhan, Kis pun berharap para aktivis baik dari mahasiswa, pedagang, petani, serta elemen lainnya untuk lebih menguatkan gerakan masyarakat yang lebih peduli terhadap HAM.
“Ke depan kawan-kawan bisa lebih sering bertemu lah. Kita berharap dari mahasiswa dan kelompok masyarakat lain bisa lebih sering bertemu. Walhi siap memfasilitasi, karena kita dulu sudah menjadikan wadah ini sebagai rumah gerakan,” ujar dia.
Kisworo mewanti-wanti agar gerakan masyarakat sipil di Kalsel untuk mengedepankan kolaborasi dan jangan sampai terpecah-belah. “Kalau visinya sama, kenapa harus pecah?” katanya.
Sumber Utama : https://jejakrekam.com/2022/04/29/momentum-ramadhan-walhi-kalsel-ajak-semua-pihak-hijrah-dari-investasi-kotor/
Jejak Digital Pihak Asing Yang Ingin Menjatuhkan Soekarno dan Jokowi
Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah ruah dan belum dimanfaatkan secara maksimal selama ini. Tidak heran jika banyak negara asing yang merasa iri dengan sumber daya alam di Indonesia.
Tidak heran jika pihak asing ingin menguasai sumber daya alam di Indonesia dengan bebagai macam cara, salah satunya adalah dengan menjatuhkan Presiden Indonesia yang sah.
Ada yang ingat ribuan dokumen yang dirilis oleh arsip negara Amerika Serikat untuk “menghabisi” sejumlah pemimpin dunia termasuk Soekarno?
Hal ini terungkap dalam salah satu dari 2.891 dokumen yang dirilis melalui situs resmi Arsip Negara. Bertajuk "Investigasi Keterlibatan CIA dalam Rencana Pembunuhan Pemimpin Asing". Dokumen ini membeberkan hasil penyelidikan Eksekutif Direktur Komisi CIA hingga 1975.
Di halaman kelima dokumen tersebut, komisi penyelidikan ini memaparkan hasil interogasi dengan Richard Bissell, Wakil Direktur bidang Perencanaan CIA kala itu.
"Bissell juga diinterogasi mengenai diskusi di dalam Badan tersebut mengenai kemungkinan upaya pembunuhan Presiden Sukarno dari Indonesia yang prosesnya sudah sampai pada titik identifikasi siapa yang bisa direkrut untuk upaya ini," tulis komisi tersebut. Sumber
Pihak intelijen Amerika (CIA) juga pernah ketahuan mendukung aksi pemberontakan PRRI/Permesta (1958) tetapi gagal, bahkan salah satu anggota CIA, Allan Pope berhasil ditangkap pasukan TNI.
Presiden Soekarno pernah secara terang-terangan menyampaikan adanya konspirasi pembunuhan terhadap dirinya itu kepada Duta Besar AS untuk Indonesia saat itu, Howard Jones dan Dubes AS itu tidak menyangkalnya.
Demi membina hubungan diplomatik yang tetap baik, Dubes Jones atas perintah Presiden Johnson, bahkan menawari Soekarno berkunjung ke AS dengan jaminan “tidak akan dibunuh oleh CIA”.
Informasi tentang adanya upaya untuk “menghabisi” Soekarno diakui sendiri oleh CIA melalui dokumen rahasia yang sudah tersimpan selama 50 tahun dan baru dibuka oleh Kedubes AS di Indonesia pada 17 Oktober 2017. Sumber
Lalu, kenapa pihak intelijen Amerika ingin “menghabisi” Presiden Soekarno?
Ternyata pihak asing ingin menguasai sumber daya alam di Indonesia yaitu emas di Papua!
Ada yang ingat jika Presiden Kennedy diundang oleh Presiden Soekarno untuk datang ke Indonesia tahun 1964 yang salah satu agendanya adalah membahas program ekonomi untuk membantu rakyat Papua?
Tetapi peristiwa tersebut tetapi tidak pernah kesampaian karena akhirnya Kennedy ditembak pada tanggal 22 November 1963? Sumber
Apakah ini sebuah kebetulan jika Soekarno dan Kennedy sengaja ingin “dihabisi” agar pihak asing bisa menguasa emas di Papua, Indonesia?
Setelah beberapa kali CIA gagal untuk “menghabisi” Presiden Soekarno tapi akhirnya Soekarno berhasil diturunkan pada tahun 1965 setelah peristiwa G30/SPKI dan naiklah nama Soeharto.
Dan akhirnya, mimpi pihak manajemen Freeport untuk menguasai “harta karun” dari tanah Papua terwujud ketika terjadi peralihan kekuasaan dari Orde Lama pimpinan Soekarno ke rezim Order Baru di bawah kendali Soeharto.
Pada Jumat 7 April 1967, belum genap sebulan Soeharto menjadi Presiden Indonesia yang kedua, Freeport Sulphur of Delaware menandatangani kontrak kerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk penambangan tembaga di Papua Barat. Sumber
Jadi makin kelihatan bukan bagaimana pihak asing “menghalalkan” segala cara untuk bisa mengeruk sumber daya alam yang melimpah ruah di Indonesia?
Ternyata, kasus kudeta militer untuk menggulingkan Presiden yang sah juga terjadi di Chile pada tanggal 11 September 1973.
Pada saat itu, Presiden Chile yang sah bernama Salvador Allende yang dipilih secara demokratis digulingkan oleh kudeta militer yang dipimpin oleh Agusto Pinochet dalam kudeta berdarah yang didukung oleh CIA dengan nama sandi “Jakarta Operation”. Sumber
Kita juga masih ingat bagaimana pihak asing (Amerika dan sekutunya) dalam menggulingkan pemerintah yang sah di Irak di bawah kepemimpinan Saddam Husein dengan dalih Irak memiliki senjata pemusnah massal. Sumber
Dan akhirnya kita jadi paham bagaimana propaganda jahat yang dilakukan oleh pihak asing (Amerika dan sekutunya) untuk menguasai sumber daya alam (minyak) di Irak dengan menggunakan isu senjata pemusnah massal.
Fakta yang tak terbantahkan jika pemerintahan Presiden Jokowi berhasil menguasai Freeport setelah dikuasai oleh pihak asing selama 50 tahun lamanya!
Dan sekarang, pihak asing (Amerika) nyinyir terhadap pemerintahan Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi saat ini dengan menggunakan isu hak asasi manusia (HAM).
Beberapa hari yang lalu, pihak Amerika menyoroti aplikasi peduli lindungi yang katanya melanggar HAM.
Apakah aplikasi peduli lindungi di Indonesia sangat membahayakan pemerintahan Amerika sehingga Amerika harus mengatakan bahwa aplikasi tersebut melanggar HAM?
Pihak Amerika juga menyoroti kasus kematian 6 orang laskar FPI dengan dalih melanggar HAM. Laporan AS ini juga mengutip pernyataan Komnas HAM soal kasus penembakan laskar FPI padahal Komnas HAM secara tegas mengatakan jika penembakan laskar FPI tersebut bukan pelanggaran HAM berat!
Kita juga jadi bertanya apa urusannya Amerika ikut campur “membela” kasus kematian 6 orang anggota ormas terlarang (FPI) di Indonesia?
Sudahlah, rakyat sudah muak dengan isu HAM apalagi disampaikan oleh Amerika yang merupakan negara pelanggar HAM terbanyak di dunia! Sumber
Pertanyaanya, siapakah LSM di tanah air yang melaporkan Indonesia melakukan pelanggaran HAM kepada Amerika tersebut?
Ternyata LSM itu bernama Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS).
Dalam media ini disebutkan jika laporan HAM AS tersebut mengutip laporan KontraS yang menyebut ada 16 kematian diduga karena penganiayaan oleh aparat keamanan antara Juni 2020 sampai Mei 2021. Sumber
Dari informasi di atas, kita jadi bertanya kenapa KontraS sering “menyerang” institusi keamanan negara seperti Polisi dan TNI selama ini?
Mereka melaporkan ada 16 kematian diduga karena penganiayaan oleh aparat keamanan?
Di Papua, mereka “menuduh” aparat melakukan kekerasan?
Apakah KontraS “sengaja” menyerang institusi keamanan dengan menggunakan isu pelanggaran HAM untuk merusak nama Indonesia di mata dunia dan untuk melemahkan institusi keamanan Indonesia?
Dan terbukti bukan jika laporan KontraS dipakai oleh pihak asing seperti Amerika untuk menyerang Indonesia dengan mengatakan Indonesia melanggar HAM.
Jadi jangan salahkan rakyat jika memplesetkan nama LSM menjadi “lembaga suruhan mamarika” karena cari makan dengan menjelekkan bangsa sendiri!
Akhir kata, mari kita belajar dari sejarah bahwa benar jika pihak asing sudah lama “bermain” di Indonesia selama ini.
Mereka berhasil menggulingkan Soekarno melalui kudeta militer untuk menguasai emas di Papua.
Dan sekarang mereka menggunakan isu HAM untuk menyerang pemerintahan Presiden Jokowi yang sudah berhasil mengambil alih Freeport setelah dikuasi oleh pihak asing selama 50 tahun.
Mari kita waspadai propaganda asing yang ingin menguasai sumber daya alam Indonesia yang melimpah ruah dengan berbagai macam isu.
Sumber Utama : https://seword.com/politik/jejak-digital-pihak-asing-yang-ingin-menjatuhkan-XUPWAhSuWk
Sebenarnya Banyak Artis yang Lebih Menyebalkan dari Zidan
Cerita soal Tri Suaka dan Zinidin Zidan yang dihujat banyak orang gara-gara memparodikan gaya bernyanyi andika Kangen Band nampaknya sudah terhitung berlebihan.
Kalau soal subscriber turun, biarkan saja, anggap konsekuensi. Kalau soal jadwal manggung dibatalkan, pun sudah biasa. Tapi kalau sudah menyangkut soal royalti, sampai ada yang menuntut 1 miliar per lagu, bagi saya ini sudah berlebihan sekali.
Karena begini…. Mereka memang mendapatkan uang dari tampil dan monetize youtube. Tapi kan ga sampe 1 miliar juga perlagu. Toh seperti yang kita tahu bayaran mereka baru sebatas 50 juta rupiah sekali manggung. Yang itupun katanya dianggap kemahalan.
Jadi antara tuntutan dan pendapatan mereka itu tidak sesuai.
Saya sebagai pimpinan Seword juga pernah mengalami persoalan yang mirip. Dimana banyak channel youtube yang mengambil konten dari tulisan seword dan divideokan. Lalu mendapat protes dari banyak penulis karena mereka tidak mendapatkan apa-apa dari teman-teman youtubers.
Masalah ini mirip-mirip seperti yang sedang dialami Tri Suaka dan kawan-kawan.
Jadi menurut saya, jalan keluar yang bisa diambil mungkin bisa meniru pola atau sistem yang saya berlakukan dalam beberapa tahun terakhir.
Yaitu youtuber harus menyetorkan sejumlah kompensasi dari pendapatan iklan mereka. Tidak boleh terlalu kecil, tapi juga jangan sampai memberatkan. Karena bagaimanapun youtubers itu juga bekerja, edit video, voice over, cari referensi juga kan bagian dari usaha.
Begitu juga dengan penyanyi cover seperti Tri Suaka. Memang lagunya punya orang, tapi kan mereka juga kerja. Minimal latihan. Mereka juga punya tim editor, kameramen dan sebagainya. Mereka semua perlu dibayar.
Sehingga jalan terbaik ya kompensasi sesuai pendapatan saja. Misal 20 atau 30 persen dari pendapatan iklan dan manggung. Mestinya itu sudah cukup untuk pemilik atau pencipta lagu.
Selain itu, jangan juga dianggap para penyanyi cover itu seperti sampah yang ga ada gunanya. Seolah ga punya karya. Karena nyanyi itu kan ga semua orang bisa. Dan cover lagu itu sendiri kan sering kali berbeda dari aslinya.
Ketika lagu cover lebih dikenal dan viral misalkan, dalam banyak kasus, itu juga jadi keuntungan bagi penyanyi aslinya.
Pemikiran seperti ini mestinya dapat kita pahami bersama. Saya paham karena ini merenung cukup lama terkait permasalahan seperti ini dan terjadi pada Seword.
Seperti misalkan narasi yang divideokan di channel youtube menyebar viral, itu juga jadi keuntungan. Narasinya menyebar. Ya sama lah seperti lagu cover itu tadi.
Bukankah keuntungan bukan hanya soal nominal rupiah?
Jadi buat para musisi atau pencipta lagu, jangan terlalu gegabah menuntut terlalu tinggi. Karena mereka juga bekerja, dan kalian juga mendapatkan manfaat dari kerja-kerja mereka.
Selain itu, soal Tri Suaka dan Zidan sebenarnya sudah punya beberapa lagu sendiri. Dan itu bisa dibilang karya mereka. Meski memang belum populer sekarang, tapi kita juga jangan sampai mematikan mereka.
Andika Kangen Band yang sekarang dipuja puja banyak orang itu juga sebenarnya bukan sosok yang sempurna. Dulu mereka juga punya masalah. Dulu mereka dibully habis habisan.
Saya terus terang juga ga suka sama Zidan. Karena lagaknya sok dan songong. Ya begitulah beberapa anak muda kita, mirip-mirip Indra Kenz. Tapi bukankah banyak artis kita juga menyebalkan?
Bahkan kita juga banyak melihat artis yang mondar mandir di tv, tapi ga ngerti karyanya apa? ya masih mending Tri Suaka dan Zidan yang secara views di youtube bisa kita lihat angka-angkanya. Minimal jelas lagu yang mereka nyanyikan dan bisa. Daripada yang artis tenar tapi jarang nyanyi? hahaha
Banyak yang katanya penyanyi, tapi lebih sering masuk berita gosip. Bahkan kita ga tau apa lagunya, taunya dia berkasus atau tengkar saja sama orang lain. hahaha
Jadi ya berbiasalah. Setiap orang bisa salah, tapi karya tak boleh berhenti.
Buat Tri Suaka dan Zidan, tetaplah berada di jalur industri musik Indonesia. Biar lebih berwarna.
Bersedih, meminta maaf dan cuti sejenak adalah hal biasa. Yang penting ke depan jadi lebih baik lagi. Berkarya lagi.
Sumber Utama : https://seword.com/umum/sebenarnya-banyak-artis-yang-lebih-menyebalkan-ydpOpgMqp0
Fenomena Mudik Gratis Menuju 2024: Anies Memanfaatkan, Ganjar Justru Memanusiakan Pemudik?
Saya tak bisa menahan diri untuk tidak menuliskan sesuatu melihat pemberitaan yang berseliweran di layar ponsel saya terkait fenomena mudik gratis yang kembali digelar pada tahun ini. Sorotan saya terutama tertuju pada dua kandidat yang saat ini menempati posisi satu dan posisi tiga dalam “klasemen elektabilitas” tokoh partai politik yang diyakini kelak akan bertarung pada Pilpres 2024. Siapa lagi kalau bukan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan?
Sosok pertama tentu saja Gubernur Jawa Tengah yang semakin ke sini terlihat semakin menarik untuk dicermati sepak terjangnya, termasuk ketika belum lama ini akun media sosial resminya sempat diretas tapi berhasil direbut kembali. Mungkin karena pihak musuh mulai takut dengan potensi Ganjar Pranowo yang semakin jauh meninggalkan Prabowo Subianto di klasemen elektabilitas dengan selisih persentase yang semakin besar.
Beberapa video yang saya lihat melalui di akun Instagram, saya melihat bahwa sosok Ganjar Pranowo terlihat menikmati sekali momen melepas kepulangan para “pejuang nafkah” yang berasal dari Jawa Tengah, dengan pesan yang tertera di bagian kaos agar mereka berhati-hati di jalan. Pesan yang simpel, tapi jelas dan rasanya bebas dari unsur politisasi. Betul?
Kalau pesan agar berhati-hati di kaos dimaknai politisasi, mungkin hanya wong gendeng yang logika warasnya sedang konsletlah yang bisa berpikir sampai ke arah sana. Kondisi yang mungkin bisa disebut politisasi kalau misalnya tulisan agar berhati-hati tadi dicetak di kaos yang bergambar wajah Gubernur Jawa Tengah itu, atau kalau perlu dicetak khusus lalu dijadikan suvenir bagi para pemudik, dengan tujuan agar selalu ingat dengan Pak Gubernur.
Namun, sejauh yang saya tahu soal sepak terjang Ganjar Pranowo, rasanya agak nggak mungkin membayangkan beliau menggunakan cara politisasi event mudik seperti itu, yang terkesan tidak elegan, tidak bisa dibenarkan, bahkan bisa dibilang cara yang kampungan. Betul?
Beda sama sosok yang kedua, yang terlihat menikmati momen mudik gratis menggunakan dana APBD (karena programnya atas nama Pemprov DKI Jakarta), dengan memanfaatkan momen itu sebagai kampanye menuju 2024. Kalau dibilang curi start, nggak salah juga sih … karena faktanya memang begitu!
Terlepas dari berani atau takutnya KPK menyelidiki acara mudik gratis itu, karena jelas sekali ada bau-bau penyalahgunaan APBD di sana … terlihat jelas ada upaya memanfaatkan pemudik untuk mengenalkan sosok Anies Baswedan ke daerah dimana mereka tinggal.
Saya sih berharap kemarin itu para pemudik itu senyum-senyum pas menerima kaos, tapi setelah meninggalkan terminal .. kaosnya dilepas, t’rus dijadikan lap kalau sampai ada yang mabuk alias muntah di bus. Lumayan, kapan lagi menggunakan lap yang diduga kuat menggunakan duit rakyat?
Seharusnya kalau Anies atau relawannya lebih cerdas, sekalian saja cetak penutup kursi yang biasa jadi tempat sandaran, membagikan snack atau makanan dengan kotak ada gambar Anies-nya, sampai mengecat bodi bus dengan tampilan seringai Anies supaya semakin dikenal. Lumayan kan bisa tambah-tambah anggaran yang keluar dari kantong APBD. Yaaah … keluar sekitar 10-an miliar lagi bisalah, kan bukan duit pribadi juga toh!
Mungkin pembaca sudah menonton ulasan Kakak Pembina mengenai mudik gratis ala Pemprov DKI Jakarta ini, dimana kabarnya ongkos sewa bus saja dibuat dengan anggaran yang berlebih. Memang gubernur yang satu ini seperti ahli banget kalau sudah bicara soal kelebihan bayar. Mungkin bisa menarik simpati atau mengambil hati para penerima dana berlebih itu ya.
Akhirnya, semua perlakuan dalam event mudik gratis ini, tentu saja kembali ke para pemudik itu ya. Seandainya sebagai orang Jawa Tengah atau Jawa Timur yang merantau ke DKI Jakarta, saya jelas akan memanfaatkan fasilitas mudik gratis yang disediakan oleh gubernur saya sendiri dong.
Apalagi dengan track record “gubernur itu” yang kerap memanfaatkan orang lain demi kepentingan pribadinya, saya pasti akan menolak ikut program mudik gratis yang diadakan oleh pemprov-nya. Semoga saja rekan-rekan yang kemarin sudah terlanjur “kena prank” dan dimanfaatkan oleh pihak Anies Baswedan bisa segera tersadar bahwa mereka sedang dimanfaatkan. Ingatlah buat orang-orang seperti Anies itu, pastinya ada tuntutan “politik balas budi” yang kelak akan ditagih kalau orang itu beneran ikutan Pilpres 2024. Nah loh!
Sumber Utama : https://seword.com/politik/fenomena-mudik-gratis-menuju-2024-anies-WOgEEgvWG8
Cara Nekad Puan, Agar Bisa Bersinar Tanpa Elektabilitas Tinggi
Indonesia Insya Allah akan memilih Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia dua tahun lagi. Tepatnya tanggal 14 Februari 2024. Kandidat Capres dan Cawapres sudah kasak-kusuk, melakukan berbagai manuver demi memuluskan ambisi politik mereka.
Jika ingin menjadi Capres secara umum orang tersebut harus mempunyai elektabilitas dan popularitas yang memadai. Setelah itu harus mempunyai kendaraan politik. Dua langkah ini wajib diperoleh demi kelancaran menuju RI 1.
Melihat hasil beberapa lembaga survey tiga kandidat paling kuat menjadi Capres adalah Prabowo Subianto Menteri Pertahanan sekaligus dedengkot Partai Gerindra, Ganjar Pranowo, kader PDIP juga Gubernur Jawa Tengah dan Anies Baswedan non partai sekarang menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Kandidat yang paling kuat dan terdepan ada pada sosok Prabowo Subianto. Karena beliau memiliki point-point yang memuluskan ambisinya jadi Capres 2024. Prabowo memiliki partai politik yaitu Partai Gerindra dan mempunyai elektabilitas sangat tinggi. Selain itu nilai plus yang dipunyai Prabowo adalah sangat dekat dengan sosok Presiden Jokowi.
Khusus sosok Ganjar Pranowo sampai saat ini memang terabaikan. Walaupun dirinya kader PDI Perjuangan, mempunyai pengalaman memimpin masyarakat sipil 2 periode dan memiliki elektabilitas dan popularitas tinggi, tapi jalan menuju pencapresan masih gelap gulita.
PDI Perjuangan sampai saat ini belum terlihat tanda-tanda memberian ruang, kesempatan kepada Ganjar Pranowo untuk mencoba menapaki jalan pencapresan. Ganjar tetap diabaikan dengan segala potensinya.
PDI Perjuangan tetap keukeuh mendorong putri mahkotanya menjadi Capres. Walaupun pengalaman memimpin masyarakat sipil belum pernah, elektabilitas dan popularitas sangat rendah tapi PDI Perjuangan dan Puan tetap percaya diri untuk maju Capres.
Segala cara dilakukan demi menaikan elektabilitas. Sekarang ini Puan sering turun ke lapangan, menemui kader dan masyarakat umum. Beberapa waktu lalu fotonya pernah menggegerkan netizen. Di foto tersebut Puan dan beberapa ibu-ibu sedang tandur (menanam padi) dengan jas hujan karena memang sedang hujan.
Foto ini menuai hujatan karena pada umumnya tidak ada orang yang tandur sedang hujan dan memakai jas hujan. Bila hujan ya semua orang pasti berteduh tidak pernah memaksakan diri tandur.
Beberapa hari yang lalu Puan pun berbelanja di pasar. Tapi lucunya ibu-ibu pedagang pasar sama sekali tidak mengenai siapa pembelinya. Padahal bagaimana mau memilih jika kenal atau tahu saja tidak. Berbeda jika Jokowi ke pasar semua orang pasti heboh, histeris dan mengenal sosok Jokowi.
Puan Maharani di berbagai survey pun memang elektabilitas dan popularitasnya sangat rendah. Nah baru-baru ini Puan melakukan manuver yang menggerkan. Manuvernya kali ini mengindikasikan jika dirinya ingin menyampaikan ke publik bahwa memilih pemimpin bukan hanya dari good looking dan popularitas. Memilih pemimpin harus dari kinerjanya.
Padahal jika dipikir-pikir kinerja Puan yang menonjol sekarang ini apa? Masyarakat umum masih belum mengetahui kinerja Puan di DPR seperti apa. Tahunya yang hanya memimpin sidang saja. Begitu kira-kira.
Ketua Bidang Politik dan Keamanan DPP PDIP Puan Maharani baru-baru melontarkan sindiran soal pemimpin ganteng tapi tak bisa kerja. Tahun lalu, Puan juga melontarkan sindiran serupa dalam acara PDIP di Semarang.
Puan Maharani tengah bermanuver lewat sindiran-sindiran tersebut. Lewat sindiran 'aktif di medsos dan pemimpin ganteng' Puan dalam pencapresan 2024 ingin melampaui data statistik survei yang pesaingnya aktif di media sosial (medsos) hingga rupawan.
Puan seolah ingin merubah opini publik supaya tidak melulu menjadi referensi pilihan politik itu ya berdasarkan pada survei pada angka-angka, bukan melulu pada ukuran fisik ganteng tidaknya seseorang, termasuk aktif di medsos.
Puan ingin menggeser itu bahwa orang yang tidak pernah muncul di medsos, tidak pernah narsis atau kecil elektablitasnya di survei itu juga bisa berbuat banyak untuk bangsa dan negara ini.
Manuver Puan adalah tantangan serius bagi siapapun pesaingnya di Pilpres 2024 nanti. Puan yang dinilai punya gairah maju di 2024 mengajak pesaingnya untuk bertarung ide dan gagasan tentang apa yang sudah dilakukan dan apa yang bakal dilakukan jika ingin menjadi pemimpin negeri di masa mendatang.
Karena memang selama ini publik dijejali soal angka-angka statistik siapa yang populer, siapa yang tingkat keterpilihannya tinggi, kemudian yang aktif di medsos. Sedangkan hal seperti itu merupakan kelemahan Puan selama ini.
Manuver Puan dengan mengeluarkan pernyataan “Ganteng tak bisa kerja” merupakan salah satu kenekadan seorang Maharani agar bisa bersinar tanpa elektabilitas dan popularitas tinggi.
Sumber Utama : https://seword.com/politik/cara-nekad-puan-agar-bisa-bersinar-tanpa-CvCwYpO3cx
Belajar Dari Para Pemimpin Yang Inspiratif
Masa-masa suhu politik memanas akan segera tiba. Diprediksi bahwa setelah libur lebaran suhu politik akan segera memanas. Sebagaimana kita ketahui pada tahun 2022 ini akan ada 101 kepala daerah yang habis masa jabatannya, sementara pilkada baru akan dilaksanakan pada 2024.
Hal ini akan membuat penunjukan Plt juga akan memanaskan suhu politik.
Belum lagi persiapan untuk Pilpres 2024, yang pastinya akan segera dimulai .
Dengan meningkatnya suhu politik karena mendekati pemilihan pemimpin, baik nasional maupun daerah, saya ingin mengajak teman-teman untuk melihat beberapa sosok pemimpin Inspiratif yang kita punya.
Ok ya ..siap ..kita gass keun.
Pemimpin Inspiratif yang pertama adalah Gubernur DKI, Anies Baswedan. Kok protes sih ...siapa bilang beliau nggak inspiratif? Inspiratif itu kan artinya bisa memberikan inspirasi kepada yang lain.
Justru dari Anies Baswedan, akan ada yang terinspirasi bagaimana untuk keluar sebagai pemenang dalam kompetisi pemilihan pemimpin.
Anies Baswedan memberikan inspirasi bahwa rekam jejak tidak selalu menjadi patokan bagi para pemilih. Banyak faktor lainnya seperti SARA misalnya.
Anies Baswedan membuktikan bahwa faktor diluar rekam jejak yang bagus, ternyata menjadi pertimbangan banyak masyarakat Indonesia dan khususnya Jakarta.
Sebagian besar masyarakat ternyata tidak begitu peduli dengan rekam jejak, sehingga bisa dimanfaatkan dengan baik.
Anies Baswedan juga memberi Inspirasi bahwa walaupun jelas-jelas banyak terjadi penyimpangan anggaran daerah tetapi sampai saat ini dia tidak pernah tersentuh, baik Polisi, kejaksaan ataupun KPK.
Dulu sebagian masyarakat berpendapat bahwa KPK diam karena ada sepupunya, Novel Baswedan didalam KPK. Tetapi ternyata walaupun Novel Baswedan sudah tidak ada di KPK, dan pimpinan KPK juga sudah berganti kepada Firly Bahuri, Anies masih tetap tenang dan tidak pernah diusik.
Ketika beberapa partai politik medioker menunjukkan minatnya untuk mendorong Anies Baswedan sebagai calon Presiden pada PilPres 2024 nanti maka tim dibelakang Anies Baswedan pun melakukan langkah yang menurut saya cukup cerdas yaitu :
- Mengadakan Mudik Gratis.
Jakarta yang sebagian besar masyarakatnya adalah pendatang merupakan komunitas besar yang selalu akan melakukan mudik utamanya disaat lebaran.
Bagi sebagian masyarakat yang ingin mudik, mudik gratis adalah suatu hadiah lebaran yang sangat berarti bagi mereka karena biasanya disaat libur lebaran, ssmua moda transportasi menaikkan tarifnya.
2.Foto Kaos yang bertuliskan Anies Presidenku yang dipakai oleh sebagian pemudik
Menurut saya ini adalah strategi cerdik yang dilemparkan oleh timnya Anies yang kemudian ditangkap oleh netisen yang pendek akal dan dihubungkan dengan pembagian kantong plastik yang dilakukan Anies Baswedan kepada para pemudik.
Umpan yang disodorkan oleh tim Anies Baswedan kemudian dimakan mentah-mentah oleh netisen pendek akal dengan mengatakan bahwa Anies membagi kaos kepada para pemudik. Isu tersebut kemudian diklarifikasi oleh PMI bahwa yang dibagikan adalah paket dari PMI.
Jebakan betmen yang dipasang oleh timnya Anies berhasil mencitrakan seolah-olah Anies Baswedan dizolimi padahal secara fakta Anies sudah membantu puluhan ribu bahkan mungkin lebih, masyarakat yang ingin mudik dengan program mudik gratisnya ini.
Para pemudik ini kemungkinan besar adalah pendukung Jokowi. Ketika mereka melihat Anies yang sudah secara fakta membantu mereka dengan mudik gratis dan kemudian "dizolimi", maka bukan tidak mungkin mereka akan menjadi pendukung Anies nantinya.
Masyarakat kita kan banyak yang gampang iba dan simpati kalau melihat ada yang dizolimi. Dulu Presiden SBY juga terpilih karena masyarakat beranggapan beliau dizolimi.
Pemimpin Inspiratif berikutnya yang ingin saya bahas adalah Bapak Junaedi Mulyono .
Ada yang tahu? Betul sekali, beliau adalah Kepala desa Ponggok, Klaten, Jawa Tengah.
Bermula dari keprihatinan melihat kondisi desanya yang menjadi desa termiskin di Jawa Tengah, Junaedi Mulyono mencalonkan dirinya menjadi kepala desa dengan tekad untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desanya.
Desa Ponggok sendiri mempunyai beberapa sumber air (umbul) yang dikelilingi oleh pemandangan desa yang indah.
Ketika terpilih menjadi kepala desa Ponggok, Junaedi Mulyono mengeluarkan semua kreatifitasnya untuk membenahi desa Ponggok.
Beliau mengirim surat ke UGM, meminta KKN (Kuliah Kerja Nyata) tematik sehingga dia mengetahui potensi daerah dan bagaimana memanfaatkan potensi tersebut.
Dari semua masukan mahasiswa UGM yang melakukan KKN di Ponggok (ada 3 rombongan bergantian), Junaedi Mulyono memfokuskan wisata air sebagai unggulan dari program pembangunan desanya. Infrastruktur dan SDM dibenahi dengan dana desa yang didapat .
Hasilnya , Pendapatan desa Ponggok meningkat 50 kali lipat (dari Rp 211 juta pada 2013 menjadi Rp 10,3 miliar pada 2016).
Tentunya ini adalah pencapaian luar biasa yang mengundang kekaguman dari banyak pihak . Bahkan saat kunjungan kerja ke desa Ponggok, Menteri Keuangan Sri Mulyani begitu kagum dan langsung mengajak Swafoto dengan sang Kepala desa yang luar biasa ini.
Dengan pendapatan desa yang meningkat luar biasa, Junaedi Mulyono menargetkan bahwa setiap rumah di desa Ponggok minimal menghasilkan satu sarjana yang biaya kuliahnya dibiayai oleh desa.
Sementara sampai disini dulu pembahasan tentang pemimpin Inspiratif.
Teman-teman bisa bandingkan kedua tokoh tersebut dan mengambil hikmah untuk bisa memilih pemimpin dengan baik.
Sumber Utama : https://seword.com/sosbud/belajar-dari-para-pemimpin-yang-inspiratif-fhMiHhtOHz
dr. Tifa Sebut Buzzer Mirip Kera Tak Punya Otak, Tuding Dirinya Sendiri?
Ahli Epidemiolog, dr. Tifa melontarkan tudingan keras terhadap rezim Presiden Jokowi. Ia menuding pemerintah saat ini membayar buzzer demi mempertahankan kekuasaan. Tudingan terhadap rezim Jokowi itu dilontarkan Dokter Tifa lewat cuitannya di Twitter.
Dalam narasi cuitannya, Tifa awalnya mengaku sengaja membiarkan komentar-komentar dari para buzzer di postingannya. “Saya sengaja biarkan komentar-komentar dungu para Buzzer yang menyerbu kemari,” cuit Dokter Tifa.
Menurutnya, dirinya sengaja membiarkan komentar buzzer-buzzer itu agar publik tahu bahwa kekuatan rezim Jokowi saat ini hanyalah membayar buzzer untuk mempertahankan kekuasaannya.
“Agar kita tahu, kekuatan Rezim ini hanyalah orang-orang tanpa otak yang dibayar jadi Buzzer untuk mempertahankan Kekuasaan. Orang tanpa otak, adalah kera berbentuk manusia,” tuturnya.
Sontak, postingan Dokter Tifa tuding rezim Jokowi bayar buzzer demi pertahankan kekuasaan itu menuai ratusan komentar dari warganet. Salah satu netizen memberi dukungan kepada Dokter Tifa untuk terus melawan kedunguan dari buzzer-buzzer itu.
“Lanjut, dok! Melawan kedunguan gak boleh lembek,” kata netizen Ynkfz.
Sementara netizen lainnya, ElinaDio melontarkan sindiran terhadap Dokter Tifa. Menurutnya, peneliti Epidemiolog tersebut juga termasuk buzzer.
“Kamu kan termasuk buzzer juga..masa buzzer teriak buzzer..kau dungu,” ucapnya.
Postingan Dokter Tifa yang menuding rezim Jokowi membayar buzzer juga menuai kritik keras dari netizen lainnya, yakni Timothy18471739.
“Gelar dokter, bukan fokus membuat orang sehat jadi sibuk jadi buzzer juga, kan dungu,” ujarnya.
Pedas memang cuitan netizen Indonesia. Tapi itulah kenyataannya. Kalau menurut saya masih lebih pedas cuitannya bu dokter ini sih, hehehe. Lebih cenderung provokatif sih.
Siapa sih sebenarnya dr. Tifa itu? Dia adalah ahli epidemiologi sekaligus akademisi dan peneliti dari Lembaga Ahlina Institute, bernama lengkap dr Tifauzia Tyassuma.
Tifa juga terkenal nyinyir kepada pemerintah dan penuh kontroversi. Ia pernah ngotot mengusulkan lockdown kepada pemerintah pada awal pandemi, dengan alasan menyelamatkan banyak nyawa. Secara medis betul memang, tapi secara ekonomi? Justru akan lebih banyak nyawa terancam karena kelaparan.
Lalu ia juga menolak kewajiban vaksin bagi warga negara. Apalagi pemberlakuan sanksi bagi yang menolak vaksinasi massal program pemerintah. Entah apa alasannya. Sebagai seorang tenaga medis, sudah seharusnya mendukung program pemerintah dalam hal vaksinasi. Ini malah menolak dan memprovokasi orang lain untuk menolak. Mirip sama kacungnya Rizieq Shihab yang bernama Ali Ridho alias Babe Aldo.
Ia juga pernah menyinggung aksi pawang hujan Mbak Rara pada ajang MotoGP di Mandalika bulan maret lalu. Dalam cuitannya ia mengatakan bahwa itu adalah ritual syirik dan bangsa Indonesia akan mendapatkan azab dari Tuhan. Benar-benar merasa paling benar sendiri seolah pemilik kavling di surga.
Tapi yang paling sering dicuitkan di akun twitter maupun facebooknya, adalah kegeraman nya kepada pihak yang ia sebut buzzer. Ia pernah menyebut bahwa buzzer macam Denny Siregar dan kawan-kawan akan punah, seiring berakhirnya masa jabatan Jokowi di 2024.
Terbaru ia mengatakan di twitter ingin membunuh buzzer dengan racun serangga. ‘’Barusan beli Baygon 2 botol. Mau bersih-bersih lapak. Btw Cebong disemprot Baygon mati ngga sih?”. Hahaha. Sudah merasa paling punya hak atas nyawa orang lain nih bu dokter?
Bahkan yang terakhir ia menyebut buzzer adalah mahkluk dungu tak punya otak mirip kera bertubuh manusia. Sadis!
Memang berbahaya, ketika seseorang sudah terpapar virus kadrun. Tak peduli itu seorang dokter macam Tiga ini. Tak peduli seorang akademisi macam Rocky Gerung dan Musni Umar. Tak peduli seorang mantan pejabat macam Rizal Ramli dan Refli Harun.
Pasti nyinyir pada pemerintah terutama kinerja dan kebijakan Presiden Jokowi. Bukan hanya nyinyir, fitnah pun akan mereka lakukan demi memenuhi syahwatnya. Selalu merasa paling benar dan yang lain salah. Merasa pemilik kavling di surga dan yang lainnya pantas masuk neraka.
Padahal, apa yang dilakukan kadrunwati ini gak jauh beda dengan yang dia tuduh buzzer. Cuma beda kubu aja, hahaha. Bahkan ia juga pernah dituding provokator oleh Politisi Nasdem.
Benar memang, disaat banyak pihak ingin mengakhiri polemik cebong-kampret yang kini berubah jadi cebong-kadrun, dengan cuitan-cuitannya ia malah ingin memancing polemik.
Tobato bu dokter!
Sumber Utama : https://seword.com/umum/dr-tiga-sebut-buzzer-mirip-kera-tak-punya-otak-Sm1IKeP55l
Posko Mudik FPI Dibongkar Aparat, Auto Play Victim
Mudik sudah berlangsung beberapa hari, diyakini sudah melewati puncaknya karena banyak yang mudik lebih awal untuk menghindari kemacetan parah.
Pos polisi pun didirikan di banyak titik untuk membantu mengurai kemacetan atau sebagai posko mudik.
Tapi ternyata, ada juga yang ikutan bangun posko mudik. Yaitu FPI atau dikenal dengan nama Front Persaudaraan Islam. Tapi posko ini kemudian dibongkar.
Sebuah video memperlihatkan posko mudik FPI yang didirikan di pinggir jalan dibongkar aparat keamanan. Video ini dibagikan oleh seorang netizen, yang dalam narasi cuitannya menyebut tindakan aparat yang membongkar posko mudik FPI itu menunjukkan rezim saat ini sedang panik.
Menurutnya, posko mudik FPI itu dibongkar rezim lantaran banner mereka terusik dengan kehadiran posko ormas Islam tersebut. “POSKO MUDIK EFPEI DI USIK. Rezim panik. Sllu cari alasan klasik Hanya krn banner mereka terusik,” katanya.
Dia menyerukan kepada warganet untuk melawan tindakan rezim yang membongkar posko FPI tersebut baik dengan akal maupun fisik. “Nampak jelas mereka munafik Wajib dilawan dengan akal atau dengan fisik,” katanya.
Wah, mau melawan pakai fisik ya? Barbar sekali ya? Maksudnya melawan pakai kekerasan atau sampai rusuh? Memang di otak mereka hanya ada kekejaman dan kekerasan. Apa-apa harus diselesaikan dengan cara kasar. Mengerikan sekali mereka ini
Dilihat dari video itu, tampak sejumlah aparat keamanan membongkar posko mudik yang didirikan FPI di pinggir jalan.
Dalam video itu juga terdengar keterangan dari pria perekam video tersebut. Dia mengatakan, aparat membongkar posko mudik FPI itu dengan alasan mengganggu kelancaran lalu lintas. Tapi sang perekam video mengatakan posko mudik yang dipenuhi spanduk FPI dan Rizieq itu sama sekali tak mengganggu arus lalu lintas.
Masalahnya posko itu ada izin tidak? Letaknya dipinggir jalan, ya pasti mengganggu dong. Lain ceritanya kalau dibikin di teras rumah sendiri. Lagipula posko sudah ada yang urus, yaitu polisi. FPI tidak usah terlalu kepo mengurus pemudik. Ini bukan soal rezim panik. Rezim kok panik sama kelompok kayak FPI. Kalau pemerintah panik pada FPI doang, mending negara ini bubar saja. Masa lawan kelompok secuil aja takut, ya gak? Ya ada malah digulung dan diberantas.
Ini mirip dengan baliho Rizieq yang pernah diturunkan beberapa waktu lalu. Pendukungnya ngamuk. Bahkan ada yang sampai nyembah baliho. Mereka sebut rezim otoriter. Usut punya usut ternyata tidak ada izin reklame, makanya disikat habis. Mereka yang langgar aturan, tapi maling teriak maling.
Kalau saya lihat, FPI ini hanya ingin tetap eksis biar tidak dimakan zaman. Ini terlihat dari adanya spanduk Rizieq. Ini namanya bikin semak aja. Pemerintah tak butuh bantuan dari kelompok seperti ini. Sebenarnya mereka ini jangan diberi ampun, tak boleh diberi panggung, apalagi lepas dan pengamatan sedetik pun.
Mungkin masalah posko ini sepele. Tapi bagi yang paham dengan kelakuan mereka, pasti paham kalau suatu hari, kalau terus dibiarkan, entah apa lagi yang mau mereka dirikan. Mereka kalau dikasih panggung dan dibiarkan seenaknya, lama-lama makin meresahkan dan bikin repot. Selagi masih kecil, tabok saja kalau banyak ulah. Selagi sudah lemah, sikat terus, jangan sampai kendor.
Ini mirip seperti PKL liar yang menyerobot trotoar. Awalnya cuma iseng-iseng jualan di sana. Mereka dibiarkan sampai mereka terbiasa jualan dan dapat penghasilan stabil. Begitu mau diusir, mereka melawan dengan alasan urusan perut. Mereka terbiasa di sana dan sudah nyaman. Kenyamanan terusik sehingga melawan. Padahal kalau sejak awal mereka berjualan, terus ditertibkan, tidak akan seribut itu.
FPI baru ini juga harus dibatasi geraknya. Jangan biarkan mereka berbuat seenaknya. Dulu sombongnya minta ampun. Arogan dengan cara yang menjijikkan. Itu karena pemerintah dulu terlalu lamban dan lembek. Mereka jadi besar kepala dan merasa pemerintah takut pada mereka.
Gak usah play victim dengan bawa-bawa agama. Orang sudah males dengernya. Orang-orang sudah tahu gerombolan ini munafik dan sok suci. Seolah surga itu hanya dihuni oleh kaumnya.
Bagaimana menurut Anda?
Sumber Utama : https://seword.com/politik/posko-mudik-fpi-dibongkar-aparat-auto-play-victim-k8wgqMfrwG
Ketika Anies Bagi-Bagi Kaos, Ganjar Ikut Mudik Ke Semarang Naik Kereta Api
Mudik Gratis 2022 yang diselenggarakan Pemprov DKI Jakarta, menjadi perbincangan hangat dan bahan pemberitaan beberapa media. Pasalnya, para pemudik kedapatan menggunakan kaos putih bergambar sketsa wajah sang Gubernur, bertuliskan Anies Baswedan Presiden Indonesia.
Bahkan beredar sebuah video yang menunjukkan Anies membagi-bagi paket kepada pemudik di dalam bus, yang diduga berisi kaos. Namun hal itu buru-buru dibantah oleh relawan Anies yang mengatakan itu bukan kaos. Paket itu ternyata adalah toolkit berisi alat penunjang protokol kesehatan, seperti masker, hand sanitizer dan lainnya.
Bahkan Ahmad Riza Patria, Wagub DKI Jakarta juga meluruskan bahwa paket itu berasal dari PMI DKI Jakarta demi untuk kenyamanan dan keselamatan pemudik selama di perjalanan. Seperti biasa, kalau Wagub sudah bicara ke media, Anies pun seolah hilang ditelan bumi. Hahaha.
Bahkan, ada dugaan kelebihan bayar (lagi) yang membayangi mudik gratis ala Anies ini. Betapa tidak, ada sekitar Rp. 13,7 Miliar dana APBD yang digunakan untuk sewa bus dan truk dalam mudik gratis 2022 ini. Sedangkan Rp 3,9 Miliar diantaranya untuk sewa EO dalam acara gunting pita dan pemberangkatan pemudik secara simbolis.
Fantastis bukan?
Beda cara Anies Baswedan beda cara Ganjar Pranowo dalam memanfaatkan momen mudik lebaran sebagai ajang kampanye. Selain melepas pemudik, Ganjar justru lebih memilih mudik ke Semarang bareng pemudik menggunakan moda kereta api KA Tawang Jaya Premium dari stasiun Pasar Senen, Jakarta, Jum'at (29/4) pagi.
"Hari ini saya ikut pulang, kalau enggak saya pulangnya naik apa? Jadi saya hari ini ikut pulang naik kereta bersama warga, kalau saya hitung tadi, kurang lebih nanti jam 2 (siang) lebih dikit kira-kira kita akan sampai di Semarang," kata Ganjar di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, dikutip dari kompas.com.
Ganjar sempat bertegur sapa dengan sejumlah penumpang sebelum kereta berangkat. Ia bertanya kepada para pemudik mengenai kampung halaman masing-masing, ada yang di Tegal, Pekalongan, dan Larangan.
Ganjar menuturkan, mudik menggunakan kereta jauh lebih aman dan nyaman karena tidak perlu terjebak macet atau mengantre di pintu-pintu tol.
"Saya punya pengalaman bersama istri waktu itu juga pulang mudik seperti ini ternyata suasana jauh lebih meriah di kereta karena semua bisa jalan sepanjang gerbong itu dan kita bisa berkomunikasi, ketawa-ketiwi dengan warga yang ada di sana di kereta itu," kata Ganjar.
Ganjar dengan gaya khasnya memang lebih mengena di hati masyarakat. Tak heran jika elektabilitas Ganjar sekarang berada di puncak melalui beberapa lembaga survei nasional yang kredibel.
Menurut hemat saya, gaya kampanye Gubernur Jawa Tengah ini lebih cerdas, efektif dan mengena, tanpa harus menggunakan alat peraga macam kaos, yang memang belum waktunya seperti Anies. Bisa dibilang off side, hahaha.
Ganjar lebih cerdik memanfaatkan momen mudik lebaran agar lebih dekat dengan masyarakat. Seperti statemen Ganjar diatas, dia bisa memanfaatkan waktu perjalanan dari Jakarta ke Semarang sambil bercengkerama bersama pemudik lainnya, melakukan komunikasi yang intens.
Sekedar info neh maszeh, KA Tawang Jaya Premium berangkat dari Stasiun Pasar Senen pukul 08.30 WIB dan diperkirakan sampai di Stasiun Semarang sekitar pukul 14.00 WIB. Artinya, waktu tempuh perjalanan lebih dari 6 jam. Lebih lama sekitar dua jam dibandingkan menggunakan kendaraan mobil pribadi atau bus melalui tol Trans Jawa. Itu kalau nggak macet kayak sekarang.
Disitulah kecerdikan Ganjar yang saya tangkap. Dengan mengatakan bahwa mudik menggunakan kereta api jauh lebih aman dan nyaman meskipun waktunya lebih lama, dia bisa memanfaatkan waktu itu untuk bercengkerama dengan pemudik. Dia bisa berkeliling dari gerbong ke gerbong, sambil berinteraksi dengan masyarakat. Mendengar keluh kesah mereka, berbicara dari hati ke hati. Khas gaya Ganjar selama ini.
Hal ini saya nilai lebih efektif daripada membagikan kaos, apalagi pasang baliho besar-besar di pinggir jalan. Gaya kampanye Ganjar ini juga lebih "hemat" biaya karena tidak perlu alat peraga penunjang kampanye. Tapi targetnya jelas tepat sasaran.
Apapun gaya kampanye bakal calon Presiden 2024, saya rasa pemilih bisa menilai mana yang benar-benar bisa dijadikan pemimpin Indonesia berikutnya.
Selamat mudik dan selamat bertebaran di kampung halaman.
Sumber Utama : https://seword.com/politik/ketika-anies-bagi-bagi-kaos-ganjar-ikut-mudik-ke-1sTEadp2jD
Head to Head Jokowi vs Mafia Migor, Saatnya Bentuk BUMN Pengolahan Kelapa Sawit!
Berbeda dari tahun sebelumnya di mana bangsa ini diuji dengan kejadian tragis seperti kecelakaan pesawat dan lainnya yang mengawali pergantian tahun, saat ini ujian negara adalah berhadapan dengan mafia dalam negeri. Hingga Jokowi yang selama ini diam akhirnya buka suara dan melakukan pelarangan ekspor minyak goreng beserta bahan bakunya.
Kita masih ingat demo-demo di bulan puasa ini yang menyorot kenaikan minyak goreng dan ditambah bumbu penolakan presiden 3 periode ataupun penundaan pemilu. Respon Jokowi telak menetapkan tanggal pemilu dan menolak usulan perpanjangan masa jabatan. Untuk kenaikan pertamax masih kategori wajar meski ikut memukul masyarakat.
Justru ketidakwajaran ada pada harga minyak goreng di pasaran yang melambung tinggi hingga mencapai dua kali lipat. Belum lagi isu tertangkapnya Dirjen kementrian perdagangan dalam regulasi ekspor minyak goreng. Berbeda dengan isu perpanjangan pemilu yang gampang dipatahkan, masalah minyak goreng ini sukses membuat pemerintah, terutama Jokowi menjadi tertekan. Sejauh ini enam kebijakan telah dikeluarkan dan masih belum bisa menumbangkan mafia migor.
Pertama, kebijakan penetapan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng senilai 14 ribu. Kebijakan yang dikeluarkan pertengahan Januari tahun ini ditujukan untuk menjaga harga minyak goreng di pasar tradisional maupun ritel modern sampai pertengahan tahun. Sayangnya gara-gara kebijakan ini, minyak goreng malah menghilang di pasaran dan menimbulkan kelangkaan.
Kedua, kebijakan subsidi minyak goreng senilai 7,6 triliun rupiah untuk menjamin penyaluran minyak goreng sesuai HET di pasaran. Subsidi inipun tak efektif, malah menuai banyak kritikan.
Ketiga, kebijakan pemenuhan kebutuhan dalam negeri (domestic market obligation/DMMO) dan harga dalam negeri (domestic price obligation/DPO). Kebijakan yang bertujuan untuk memprioritaskan terpenuhinya stok pasar nasional dan sisanya diekspor ke luar negeri. Kemendag menetapkan harga minyak goreng curah seniali 11.500 hingga kemasan premium senilai 14 ribu. Sayangnya, imbas kebijakan ini harga minyak goreng malah tembus 50 ribu per liter.
Keempat, lewat Kemendag, akhirnya pemerintah menetapkan HET minyak goreng curah senilai 14 ribu pada bulan Maret. Tetapi, lagi-lagi harga minyak goreng melambung jadi 25 ribu.
Kelima, Jokowi akhirnya memberikan BLT alias bantuan langsung tunai kepada masyarakat senilai 300 ribu untuk beberapa bulan. Langkah ini diambil setelah menimbang kenyataan kalau pemerintah kewalahan menghadapi arus pasar.
Terkakhir, Jokowi tegas mengumumkan pelarangan ekspor CPO yang menjadi bahan baku minyak goreng. Larangan ini dikhususukan untuk jenis RBD pal olein atau CPO yang sudah setengah olah dan akan dijadikan minyak goreng. Sehari setelahnya, pemerintah melarang ekspor CPO dan minyak goreng. Ironisnya, imbas larangan ini, justru petani kelapa sawit yang dirugikan.
Kalau diamati lebih jauh, sebenarnya Jokowi sedang berhadapan dengan korporat besar yang kini menjadi mafia minyak goreng. Tanggal 22 April, hari jumat, Jokowi melakukan rapat terbatas dan tampil di Youtube Sekneg. Beliau menyampaikan bahwa pelarangan ekspor minyak goreng dan bahan bakunya berlaku 28 Arpil. Lalu kita mendapati berita sehari setelahnya bahwa ketua Serikat Petani Indonesia (Saragih) menyampaikan turunnya harga Tandan Buah Segar (TBS) menjadi 30 hingga 80 persen. Sebagai informasi, 30 persen sawit dari petani dan sisanya 70 persen dikuasai 8 perusahaan korporasi sawit.
Padahal berlakunya aturan tersebut masih tanggal 28 April, tetapi dalam hitungan satu dua hari setelah diumumkan, delapan perusahaan besar penguasa sawit Indonesia bisa menekan harga dari petani hingga 80 persen. Jadi klaim mereka soal kenaikan harga minyak goreng gara-gara CPO dunia naik adalah bohong belaka. Faktanya, pemerintah justru memberi subsidi besar pada perusahaan-perusahaan ini.
Buntut persoaalan inipun sukses menyeret nama anak Jokowi, Gibran dan Kaesang. Nama mereka berdua ikut trending di Twitter karena diduga menerima aliran uang dari perusahaan sait yang menjad sponsor Persis Solo. Namun, bukan anak Jokowi Namanya kalau tak tegas melawan mafia. Kaesang menghentikan kerja sama dengan PT Wilmar Nabati Indonesia setelah komisaris perusahaan tersebut ditetapkan sebagai tersangka pemberian fasilitas ekspor CPO.
Kini Jokowi harus mengambil taktik pamungkas, yakni mengambil alih perputaran kelapa sawit sebagai wewenang negara. Dari mulai petani hingga pasar, harus dikendalikan sepenuhnya. Caranya, pemerintah bisa membentuk BUMN kelapa sawit dan mengeluarkan keterlibatan pihak swasta. Karena sejauh ini monopoli perusahaan negara nyatanya tak sampai membuat masyarakat babak belur seperti saat ini.
Pemerintah bisa membentuk Satgas sementara pengolahan kelapa sawit dari hulu ke hilir sembari mmenunggu terbentukanya BUMN. Semua pasokan dari petani dibeli oleh pemerintah dengan harga standar. Kelapa sawit yang dimiliki perusahaan swasta bisa diambil alih dan dibeli secara tuntat. Begitu seterusnya hingga pengolahan produk akhir berupa minyak goreng.
Kalau semua cara dan kebijakan yang dikeluarkan mentah, mungkin saatnya mengunci perpuataran kelapa sawit lewat satu pintu. Nanti kita lihat perusahaan mana yang akan reaktif terhadap pembentukan satgas ini. Sudah terlalu lama mereka begitu brutal memainkan harga hingga membuat rakyat menderita. Bayangkan gaji UMR hanya naik tipis, tapi harga kebutuhan pokok naik gila-gilaan. Imbasnya harga makanan juga ikut naik dan memukul rakyat.
Tentunya kita prihatin dengan ulah mafia tak berperikemanusiaan ini. Saat banyak perusahaan dan UMKM gulung tikar imbas dari pandemi, mereka malah dengan kurang ajar mempermainkan harga minyak goreng untuk keuntungan pribadi. Kita yang semula prihatin dengan perusahaan yang selalu didemo untuk menaikkan UMR, kini hilang sudah simpatinya.
Bayangkan, kalau perusahaan-perusahaan yang membawahi komoditi bahan baku semua bermain kurang ajar dengan menikkan harga bahan pokok, mau jad apa negara ini. Bukannya sudah baik ada UU omnibus law yang menciptakan keadilan antara pekerja dan perusahaan, kenapa masih nakal mencurangi harga kebutuhan.
Semoga saja Jokowi bisa menekuk mati mereka dan membawa semua korporat nakal ke jeruji besi. Kalau perlu teken aturan hukuman mati pada para korporat nakal itu. Hukuman ini diharapkan menjad efek jera serta ancaman bagi korporat lain agar tak bermain-main dengan harga. Kita yakin Jokowi akan memenangkan pertarungan ini.
Sumber Utama : https://seword.com/politik/head-to-head-jokowi-vs-mafia-migor-saatnya-bentuk-o7bjle6ByM
Islah Bahrawi: Politik Identitas Sebuah Kejahatan Ambisi
Jakarta, ARRAHMAHNEWS.COM – Islah Bahrawi dalam akun fanpage Facebooknya menjelaskan soal politik identitas adalah sebuah kejahatan ambisi.
Menurut Islah Bahrawi, dalam bahasa yang sangat sarkastik, politik identitas adalah “kejahatan ambisi”. Darah kekuasaan mengalir dalam jubah kesalehan dengan tempias ludah yang membius banyak orang – demi menyulap tumpukan sampah menjadi manusia sublim.
BACA JUGA:
- Islah Bahrawi: Politisasi Agama Pemecah Keutuhan bangsa
- Islah Bahrawi: Politisasi Agama “Mesin Perang” Politik Para Politisi dan Tokoh Agama
Politik identitas dan keculasannya adalah manusia yang tampil setengah dewa, setengahnya lagi kombinasi apatisme dan brutalitas. Mereka memperkosa agama dan identitas lainnya agar hasutan jahatnya terlihat bermartabat.
Pemilu 2024 bisa saja menjadi kerucut dari semua perilaku konyol politik identitas yang selama ini gemar meludah karena mengaku membawa emas di dalam mulutnya. Mereka ingin terbang tapi tak pernah belajar berdiri – mereka adalah orang-orang yang ingin belajar terbang sambil melayang di udara.
Ada juga yang membuat ruang bagi rakyat untuk saling memaki, memanfaatkan ayat-ayat keilahian demi mencetak ratusan pengkhianat bangsa. Bahkan yang lebih memuakkan adalah menjadikan fatwa sebagai pelumas kebencian.
Semua dilakukan demi penipuan massal dengan mengimitasi popularitas dan kesucian artifisial. Mereka merupakan “Malum in re publica dividunt homines”, kata Marcus Aurelius – setan besar dalam politik adalah para pemecah-belah.
Bangsa kita semakin sedikit menyisakan orang-orang yang mau berfikir tentang masa depan karena hampir semua hanya berfikir tentang hari ini. Bahkan penuh dengan orang yang hanya ingin agar manusia malas berpikir.
BACA JUGA:
Nalar berfikir tentang kearifan agama dan budaya telah dimundurkan jauh ke belakang, disempitkan menjadi seukuran pantat demi kenyamanan kursi yang didudukinya.
“Politisi yang ideal”, kata Lucius Seneca, “seharusnya menjadi penguasa yang menikmati keindahan pulau bukan karena karamnya kapal”.
Begitulah bangsa ini sekarang. Umpatan dilempar, berterbangan memenuhi frekuensi keseharian yang menyesakkan.
Keributan diciptakan dan kelak para politisi akan mengakhirinya dalam sulang kesepakatan. Mari kita saksikan semua ini sebelum dan sesudah Pemilu 2024 nanti. Kita akan tahu, bahwa politisasi agama selalu berakhir dalam paradoks yang sama; menciptakan kebencian atas nama cinta dan merawat cinta atas nama kebencian. (ARN)
Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2022/04/29/islah-bahrawi-politik-identitas-sebuah-kejahatan-ambisi/
Upaya CIA “Hancurkan” Jokowi (Part 1)
Jakarta, ARRAHMAHNEWS.COM – Pada dasarnya pergerakan dakwah Islam di Indonesia dan upaya penerapan syariah Islam di Indonesia tidak masalah, jika dilakukan dengan cara-cara yang baik dan tanpa fitnah sana-sini. Dan harus dilakukan dengan pendekatan yang baik kepada rakyat, tentunya dengan jalan dakwah.
Perlu diketahui bahwa CIA selama ini memanfaatkan kelompok Wahabi di dunia untuk menumbangkan setiap pemimpin atau presiden dalam suatu negara. Dalam jaringan bawah tanah, CIA juga memanfaatkan konflik antara sunni dan syiah untuk masuk melakukan intervensi dan memecah-belah Islam dari dalam
Jika dilakukan dengan Hate Speech dan fitnah masif membabi-buta, baik kepada Presiden Jokowi, Kepolisian, maupun KPK, atau kelompok-kelompok tertentu, maka itu sudah menjadi Islam yang tidak lagi dirahmati Allah. Karena pada dasarnya Islam membawa perdamaian dan kedamaian, bukan menebar kebencian dan permusuhan.
BACA JUGA:
Perlu diketahui bahwa CIA selama ini memanfaatkan kelompok Wahabi di dunia untuk menumbangkan setiap pemimpin atau presiden dalam suatu negara. Dalam jaringan bawah tanah, CIA juga memanfaatkan konflik antara sunni dan syiah untuk masuk melakukan intervensi dan memecah-belah Islam dari dalam.
Selain itu mereka memanfaatkan konflik tersebut untuk membuat gaduh situasi di Timur Tengah. Selain memanfaatkan konflik Sunnah-Syiah, CIA juga memakai propaganda anti-pemerintah. Taktik propaganda anti-pemerintah ini terbukti ampuh dan efektif dalam menggaet massa yang beraliran islam suni dalam menumbangkan pemimpin seperti Saddam Hussein, Khadaffi, dan pemimpin lainnya.
CIA sejak lama melihat dan mencermati perkembangan di Indonesia. Lengsernya Soekarno dan pengangkatan Soeharto sebenarnya juga didalangi oleh CIA. Jika dilihat dari perspektif global, CIA mulai merasa risih ketika Soekarno berkoar-koar mendeklarasikan pernyataan anti-amerika di depan publik dan membawa paham nasionalisme ekstrim di Indonesia.
CIA lalu khawatir karena John F Kennedy juga mulai melirik Indonesia dan menjadikan Soekarno sebagai teman. CIA mencium bahwa JFK ini adalah sosok pemimpin yang berbahaya karena visi-misi beliau sangat berbeda dengan agenda bawah tanah yang sedang dijalankan CIA. Atas dasar itulah JFK dibunuh CIA dan Presiden Soekarno berhasil dilengserkan dan digantikan Presiden yang pro-Amerika, Soeharto.
Pola-pola kudeta semacam itu telah lama memang digunakan CIA. Sejak pelengseran Soekarno itu, CIA mulai mencengkram Indonesia kembali melalui insiden Bom Bali I dan II. Dengan adanya insiden itu, dunia mengecam dan menilai bahwa Indonesia masih terlalu “amatiran” dalam penanganan terorisme. Tampaknya Barat perlu sekali lagi mengajarkan Indonesia tentang bagaimana membentuk polisi anti-teror yang baik untuk mengatasi ancaman terorisme bersenjata. AS lalu mengkritisi kurangnya peran unit anti-teror di Indonesia.
Dengan dalih demikian, maka AS dan Australia membuat kerjasama dengan Indonesia untuk membentuk unit anti-teror yang didanai oleh AS dan Australia. Jadi pada dasarnya Bom Bali I dan II dipakai Barat untuk melakukan intervensi dengan dalih membentuk unit anti-teror. Dengan hal itu maka Indonesia tidak bisa berbuat apa-apa karena Bom Bali sudah terjadi dan dunia sudah menyoroti,
Indonesia mendapat kritikan dari masyarakat global, Polisi mendapat sorotan negatif dari media-media barat, dan Indonesia harus “legowo” menerima campur tangan dari AS dan Australia. Dalam bentuk pemberian dana, pelatihan polisi anti-teror, penyediaan fasilitas dan amunisi, serta dukungan intelijen dari Barat.
Itulah salah satu siasat CIA untuk mencengkram Indonesia, melalui bantuan, amunisi, dukungan moral, fasilitas dan persenjataan, serta bantuan intelijen barat. Padahal Indonesia memiliki intelijennya sendiri dan memiliki satuan anti-teror sendiri yang berasal dari TNI seperti Sat-GULTOR 81 yang jelas-jelas dapat dipakai 24 jam dan siap kapapun saat digunakan.
BACA JUGA:
Apakah tidak terbesit dibenak para petinggi negara untuk memakai satuan anti-teror TNI yang berasal dari Kopassus? Apakah UU-nya belum ada mengenai keterlibatan Kopassus dalam menumpas terorisme? Jika belum ada mengapa tidak dibuat? Jika UU nya saling tumpang tindih mengapa tidak segera direvisi? Kemana DPR? Apakah memang sengaja dibiarkan mengambang? Mengapa harus menerima bantuan dana dari AS dan Australia jika sebenarnya Kopassus sendiri sudah memiliki satuan anti-teror dan handal dalam bidangnya.
Jika sudah begini maka intervensi barat akan semakin dalam lagi menancap di Bumi Pertiwi. Sadarkah kita bahwa dengan mendapatkan bantuan dengan dalih pembentukan unit anti-teror dari AS dan Australia, maka Barat akan dengan mudah mendikte kita melalui kebijakan terorisme dan kita akan terikat dengan mereka melalui kerjasama terorisme selama yang mereka inginkan. Jika sudah begitu, Indonesia berada di posisi yang sudah terlanjur salah. Bersambung. (ARN)
Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2019/09/02/upaya-cia-hancurkan-jokowi-part-1/
Upaya CIA “Hancurkan” Jokowi (Part 2)
Jakarta, ARRAHMAHNEWS.COM – Menyambung dari artikel sebelumnya. CIA sudah sejak lama mengamati Indonesia. Sejak digulingkannya Soeharto oleh rakyat dan Indonesia beralih ke era reformasi, maka Barat mulai mengantisipasi akan ancaman dari Indonesia.
Maksudnya Barat mulai khawatir akan adanya sosok pemimpin Indonesia yang berkoar-koar menyatakan paham anti-Amerika dan anti-imperialisme yang pernah dideklarasikan Soekarno. Atas ketakutan itulah wajar bagi Barat untuk selalu mengawasi Indonesia.
BACA JUGA:
Sosok pemimpin seperti itu, bagi Barat, adalah ancaman karena dapat memobilisasi massa dalam jumlah besar dan merupakan ancaman bagi kerjasama migas AS di Indonesia. Sosok pemimpin anti-Barat juga biasanya melakukan gerakan nasionalisasi industri-industri strategis seperti pertambangan, migas, dan industri lainnya. Nasionalisasi dibuat agar industri-industri strategis dalam negeri tidak diambil alih oleh asing, terutama dalam bentuk kepemilikan saham. Hal itu dimaksudkan untuk menjaga keutuhan kedaulatan negara.
Sebelum berbicara mengenai agenda terselubung CIA kepada Presiden Jokowi, terlebih dulu kita berbicara mengenai kasus penyadapan yang pernah menimpa Presiden SBY. CIA memiliki kekhawatiran bahwa sosok presiden yang berasal dari kalangan militer bisa lebih berbahaya karena bisa jadi di publik terkesan kalem dan sopan, tapi didalam hatinya bergejolak ingin menumpas segala hal yang berbau kebarat-baratan. Nah, karena itulah CIA mulai memata-mata SBY. Mereka ingin tahu sebenarnya SBY ini sosok presiden seperti apa.
CIA pun bekerjasama dengan badan intelijen Australia ASD (Australian Signals Directorate) dan NSA (National Security Agency) untuk melakukan penyadapan terhadap SBY. Mereka penasaran, sebenarnya apa yang SBY dan para menteri-nya bicarakan dibalik layar? Apakah yang mereka bicarakan mengancam Amerika Serikat?
Setidaknya dari catatan yang dipublikasikan ke publik, ada 10 sosok pejabat negara yang disadap oleh intelijen Australia yang didukung AS. Ada Boediono, Yusuf Kalla, Hatta Rajasa, Sri Mulyani, Sofyan Djalil, dan masih banyak yang lainnya. Dokumen rahasia penyadapan ini diungkapkan oleh mantan pegawai NSA Edward Snowden yang melarikan diri mencari perlindungan suaka ke negara-negara lain karena diburu oleh banyak pihak, terutama dari kalangan intelijen.
Hasil dari penyadapan tersebut, ternyata SBY tidak berbahaya. ASD, NSA, dan CIA lalu menyimpulkan bahwa SBY bukanlah sosok anti-Amerika seperti yang dikhawatirkan mereka. Walaupun SBY berasal dari institusi militer, namun fokus SBY adalah lebih kepada diplomasi internasional dan relasi antar negara-negara. Beliau lebih sering berbicara di forum-forum internasional dan sering diundang menjadi pembicara dalam seminar internasional bertajuk perdamaian dunia. Tidak ada sama sekali pembicaraan SBY yang terkait kepada sentimen negatif anti-Amerika. Untuk itu, Barat pun bisa merasa lega, setidaknya untuk sementara.
Taktik CIA sekarang mulai berubah dari penyadapan, beralih ke taktik Perang Asimetris. Taktik tersebut kini dipakai CIA dalam pendekatan mereka terhadap Indonesia. Taktik mereka berubah seiring pergantian Presiden di Indonesia. Perang Asimetris saat ini dipakai Barat (AS, CIA, dan lembaga-lembaga internasional) dalam melemahkan Indonesia, bukan dengan cara-cara militer.
Dan ini terbukti ampuh untuk memporak-porandakan banyak negara di Timur Tengah. Bisa dengan perjanjian internasional, kerjasama terorisme, pendanaan asing ke Indonesia, kerjasama hutang dan pinjaman Bank Dunia, UU yang pro-asing yang melemahkan kedaulatan NKRI, menggerakkan massa untuk turun ke jalan menentang pemerintahan atau bahkan berencana menggulingkan Jokowi (seperti kasus makar yang pernah terjadi dalam aksi demo kelompok Islam), atau bisa dengan cara pengrusakan mental generasi muda melalui Free Sex dan narkoba.
CIA memakai Perang Asimetris untuk melakukan tekanan terhadap rezim pemerintahan Jokowi. Perang Asimetris yang dimaksud ini adalah memanfaatkan jaringan komunitas Islam di Indonesia, yang dipakai ke dalam arena politik, untuk memanaskan dan membuat gaduh suasana, lalu ujung-ujungnya membuat tekanan kepada Presiden Jokowi.
Bisa juga sasaran mereka diarahkan kepada Kepolisian dan KPK. Perlu diketahui bahwa, dari perspektif global, pelemahan KPK juga masuk dalam agenda Perang Asimetris. Komunitas Islam Radikal juga memakai media sosial dan internet untuk menebarkan provokasi dan kebencian terhadap KPK serta mendukung blak-blakan DPR. Perang untuk merusak pemerintahan dari dalam. Jika sudah rusak pemerintahan, koruptor pun bisa lebih bebas lagi korupsi.
BACA JUGA:
Definisi Perang Asimetris itu sendiri sayangnya berbeda-beda. Menurut versi Global Future Institute, Ada dua model peperangan asimetris. Pertama, memanfaatkan gerakan massa di jalanan dalam rangka menekan pemerintahan. Kedua, melalui permainan meja elite politik agar setiap kebijakan atau UU yang dibuat oleh pembuat UU terkesan mendukung asing. Kedua hal itu cukup efektif melemahkan Indonesia dari dalam tanpa melalui cara-cara militer. Perang Asimetris model pertama, yakni CIA memanfaatkan kelompok Islam Radikal di Indonesia untuk selalu menekan, menebar kebencian dan fitnah, kepada Presiden Jokowi.
Sedangkan penerapan model kedua adalah UU di Indonesia saling tumpang-tindih, tidak jelas, terkesan ngawur, dan ada beberapa UU terutama UU kelautan/maritim dan UU migas yang faktanya lebih condong berpihak ke asing. Rusaknya mental pejabat dan generasi muda Indonesia juga sebenarnya merupakan bagian dari taktik asimetris Barat.
Selama ini Jokowi tidak ingin terlibat terlalu dalam atau berkomentar mengenai hal ini. Beliau memang sangat hati-hati dan tidak sembarangan dalam memberikan pernyataan atau komentar. Jika tidak hati-hati. Maka suatu saat dua model peperangan asimetris ini akan “melukai” Indonesia dari dalam. (ARN)
Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2019/09/02/upaya-cia-hancurkan-jokowi-part-2/
Re-post by MigoBerita / Sabtu/30042022/12.04Wita/Bjm