Migo Berita - Banjarmasin - OPINI : Mungkin tulisan atau artikel ini kelihatan seperti "Memaksa Jokowi" untuk mendukung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, sebenarnya TIDAK , bahkan harus diakui memang Pak Jokowi adalah Politikus Ulung , yang bahkan Seorang Adian Napitupulu (satu kader dengan Pak Jokowi di PDI Perjuangan) yang merupakan "Pendukung Kerasnya" namun atas dinamika politik yang berkembang membuat dia akhirnya "Menyerang" pak Jokowi hingga Bang Adian JATUH SAKIT. Bahkan sekelas Denny Siregar pun yang merupakan loyalis Jokowi juga berbalik haluan "Menentang Pak Jokowi"
Menurut Analisa yang berkembang, Mengapa Pak Jokowi terkesan "membiarkan" anaknya GIBRAN disandingkan dengan Pak Prabowo karena selentingan kabar A1 mengatakan sudah 7 kali pak Prabowo melobby keluarga Pak Jokowi, hingga yang ke-8 kali barulah keluarga besar Pak Jokowi menerimanya, tentu dengan perubahan (Bukan Syaratnya), bahwa harus ada aturan yang berkekuatan hukum tetap yang mengatur bahwa diperbolehkan mendaftar Calon Wakil Presiden dibawah umur 40 tahun dan peristiwa diangkatnya adik bungsu Gibran si Kaesang Pangarep menjadi Ketua Umum PSI (Partai Solidaritas Indonesia) adalah salah satu peristiwa yang akhirnya juga mengiringinya.
Orang Jawa (kebetulan Pak Jokowi sekeluarga adalah orang Jawa) kalau menurut pendapat kami, ketika beberapa kali sudah tidak menanggapi permintaan Pak Prabowo (Gerindra) untuk menjadikan Gibran wakil presidennya, tentu merasa "Kasihan, Empati, bahkan kalau ada embel-embel kalimat "Mungkin ini pencalonan Presiden yang terakhir kali dan tolong bantu saya"..!!! Tentu hal ini membuat Keluarga Besar Pak Jokowi merasa ada "kewajiban" untuk membantu beliau hingga PSI bisa masuk parlemen.
Memang, sepertinya ada Agenda terselubung atau bahasa halusnya ada Rencana lain dari Pak Jokowi demi Kepentingan Bangsa dan Negara kedepan, dimana beliau tidak mau lagi PEMILU cuma diwarnai "CEBONG (Pendukung Jokowi) dan KAMPRET (pendukung Ptabowo), sehingga terkesan ketika bergabungnya GIBRAN ke Pak Prabowo menciptakan PERSATUAN antara Cebong dan Kampret, menghadapi sasaran tembak sebenarnya yaitu ANIS BASWEDAN yang selalu Berseberangan dengan Politik Jokowi..!!!
Kenapa Anis, iya kita tahu bersama beliau memang selalu "Tidak Sependapat" dengan cara kerja Pak Jokowi yang INDONESIA SENTRIS dan bukan JAWA SENTRIS, sehingga Program IKN (Ibu Kota Nusantara) pun ditentang oleh ANIS atau bukan menjadikannya Prioritas.
Namun jangan salah politik Jokowi yang tulus hati untuk kepentingan rakyat Indonesia tentu ada saja yang PRO dan KONTRA dan akhirnya tibalah DEBAT pertama CAPRES menunjukkan kepada rakyat Indonesia bahwa ANIS memang selalu berlainan arah dengan Pak Jokowi.
Dimana ketika sesi ANIS BASWEDAN mempertanyakan DEMOKRASI yang tidak berjalan dibawah kepemimpinan Pak Jokowi, langsung "DIGILAS" oleh pernyataan PRABOWO yang menyatakan dulu Saya (Prabowo) dan partainya GERINDRA cs yang mencalonkan ANIS Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta adalah OPOSISI (Penentang pemerintah), kalau memang Jokowi (Pemerintah Otoriter), maka tidak mungkin Oposisi atau kubu Anis Baswedan bisa MENANG ??!!!
Belum lagi ketika Pak Prabowo mempertanyakan Aggaran yang dimiliki APBD DKI Jakarta yang 80 Trilyun yang penduduknya hanya sekitar 10 jutaan dibandingkan dengan penduduk Jawa Barat yang 40 Juta an dengan Anggaran hanya sekitar 35 trilyun, berkaitan dengan penanganan polusi udara, yang ditanyakan tentang anggaran keuangan yang besar, namun seperti biasa ANIS hanya mempermasalahkan ANGIN yang Tidak mempunya KTP... (Ngakak Habis).
Tentu ini mengingatkan kita bagaimana Cantiknya Politik Jokowi (Oposisi yang menyerang pemerintah dibalas argumen yang meyakinkan dari "mantan" oposisi"..Sungguh Politik Cerdas.
Maksudnya Bagaimana???
Dengan adanya Debat Pertama CaPres (Calon Presiden) tersebut, sekali lagi memperlihatkan kepada rakyat Indonesia, bagaimana sesungguhnya Sifat Anis Baswedan dengan Cara langsung ataupun tidak langsung "Menghasut" rakyat bahwa Demokrasi di Indonesia tidak berjalan , namun termentahkan dengan Fakta yang disebutkan Prabowo.
Lalu Bagaimana "Cara Jokowi, Memenangkan Ganjar-Mahfud..????
Yang Pertama Menerima Pinangan Prabowo agar Gibran menjadi Calon Wakil Presiden
Yang Kedua , secara langsung atau tidak langsung PKB dalam hal ini diwakili Muhaimin Iskandar menjadi calon Wakil Presiden Anis Baswedan suka atau tidak suka adalah partai pendukung pemerintah bersama pengusung partai lainnya yaitu NasDem yang dikomandoi Surya Paloh. Artinya dari 2 Pasangan Capres dan Wapres ini kita disuguhkan tontonan menarik, satu sisi Prabowo - Gibran (Cebong-Kampret) terlihat sangat PRO JOKOWI di sisi yang lain ANIS - MUHAIMIN terlihat sangat ANTI JOKOWI.
Artinya apa, Jokowi ingin memastikan partainya PDI-P (GANJAR-MAHFUD), bahwa kalaupun tidak bisa menang satu putaran dan bakal masuk keputaran kedua, pelanjut beliau adalah tetap orang yang bertanggung-jawab dan berkomitmen untuk melanjutkan Program-Program Jokowi.
Sehingga walau nanti rakyat Indonesia nanti menentukan mesti keputaran kedua, maka yang muncul adalah hanya GIBRAN-PRABOWO dan GANJAR-MAHFUD. Dan tentunya dua-duanya bisa dan bersinergi untuk melanjutkan Program-program Jokowi yang strategis atau masih lambat pergerakkannya.
Lalu siapakah Pilihan Anda yang Paling TEPAT bagi Gen-Z dan Millenial (Penguasa Suara Terbanyak di tahun 2024 nanti), yang paling tepat tentulah GANJAR-MAHFUD asal.......!!!!! Tim Pemenangan dari Ganjar-Mahfud jangan BLUNDER akan tetapi tetap FOKUS pada Jejak Rekam Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden itu sendiri... artinya teruslah bercerita tentang kinerja bukan mencari kesalahan-kesalahan orang lain...
ANDA SETUJU atau TIDAK, silahkan Komentar yang santun..salam Badingsanakan se Indonesia !!!!
Re-Post by MigoBerita / Jum'at/15122023/16.30Wita/Bjm
1 komentar:
Alhamdulillah.... Tadinya mau golput... Artikel ini bikin mantap dukung Ganjar Mahfud... Alhamdulillah