» » » » » » » Google Maps dan Wikipedia Tidak selalu Benar, ini buktinya

Google Maps dan Wikipedia Tidak selalu Benar, ini buktinya

Penulis By on Kamis, 31 Agustus 2017 | No comments

NEWS ANALYSISI- Praktisi IT Banua Syariah UIN Antasari Andi Riza : Google dan Wikipedia Kecolongan

BANJARMASINPOST.CO.ID - TIDAK hanya di situs Wikipedia, ternyata di Google Maps empat kecamatan di Kabupaten Banjar ditulis masuk wilayah Kabupaten Gambut Raya. Padahal Kabupaten Gambut Raya masih wacana.
Google Maps adalah layanan peta online sedangkan Wikipedia adalah layanan ensiklopedia online. Keduanya adalah layanan internet berbasis crowdsourcing. Jadi, semua data dan informasi di dalamnya mengandalkan masukan dari masyarakat.
Masyarakat dapat bebas membuat akun Google atau Wikipedia dan bisa mulai memasukkan informasi.


Informasi yang dimasukkan ini akan dimoderasi, tapi di sinilah kelemahannya. Kadang moderator kurang jeli memperhatikan isi informasi. Bisa jadi karena kurang pengetahuan akan informasi itu atau karena banyaknya informasi yang harus dimoderasi, sehingga suatu saat bisa saja kecolongan dengan masuknya informasi yang tidak benar.
Google Maps contohnya, layanan ini memiliki tool yang bernama Map Maker, dimana masyarakat dapat menandai wilayah, memberi nama jalan atau memasukkan informasi lainnya ke dalam peta Google.
Di sini bisa timbul masalahnya karena informasi yang dimasukkan belum tentu benar. Bisa jadi salah masukan atau iseng sengaja memasukkan data yang keliru. Contohnya perubahan nama Jalan Dewi Sartika menjadi Jalan Dewi Persik beberapa waktu lalu.
Wikipedia juga sama. Kasus yang paling terkenal adalah adanya artikel hoax berjudul Jack Robichaux. Artikel yang isinya berita tentang seorang penjahat bernama Jack Robichaux ini ternyata adalah berita palsu dan sialnya artikel ini bertahan selama 10 tahun di Wikipedia sebelum salah satu editornya menyadari adanya artikel palsu tersebut.
Apa yang bisa dilakukan jika ada kesalahan informasi? Dalam sistem crowdsourcing, selain dapat memasukkan informasi, masyarakat juga dapat mengoreksi informasi yang masuk. Google Maps dan Wikipedia menyediakan fitur feedback. Masyarakat dapat mengirimkan informasi revisi tentang kesalahan penandaan, penulisan nama jalan atau wilayah di Google Maps.
Nantinya moderator dari Google melakukan cek ulang atas informasi yang ada di dalam petanya. Jika informasi menyangkut administrasi pemerintah, maka pemerintah bisa melayangkan email koreksi ke pihak Google atau Wikipedia untuk segera diperbaiki.
Jadi, jika ada perubahan informasi di Google Maps dan Wikipedia, itu bukan kerjaan hacker, tapi memang kelemahan dari sistem crowdsourcing yang ada.
NEWS ANALYSISI- Praktisi IT Banua Syariah UIN Antasari Andi Riza : Google dan Wikipedia Kecolongan
Halaman 1 Harian Banjarmasin Post Edisi Cetak Kamis (31/8/2017) 
Sumber Berita : http://banjarmasin.tribunnews.com/2017/08/31/news-analysisi-praktisi-it-banua-syariah-uin-antasari-andi-riza-google-dan-wikipedia-kecolongan

Re-Post by http://migoberita.blogspot.co.id/ Kamis/31082017/17.54Wita/Bjm 
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya