» » Cara Mengetahui Berita HOAX atau Bukan !!!

Cara Mengetahui Berita HOAX atau Bukan !!!

Penulis By on Selasa, 29 Oktober 2019 | No comments

Ingin Pastikan Berita Hoaks atau Basi? Cek Saja di Laman Kominfo Berikut Ini

Berita atau informasi hoaks marak beredar seiring dengan menggilanya pengguna media sosial di seluruh dunia. Tak terkecuali Indonesia, yang sebagian masyarakatnya dikenal punya keingintahuan yang berkolaborasi dengan tingkat kepo tinggi, plus ditunjang kecepatan gerakan jari yang terkadang jauh lebih cepat dari kecepatan berpikir ... informasi mengandung hoaks pun dengan bebasnya berkeliaran di dunia maya dan media sosial.
Mendeteksinya terkadang tak semudah mencoret anggaran di DKI Jakarta, eh, maksudnya tak semudah membalik telapak tangan ... karena semakin ke sini, tingkat kemiripan informasi yang diunggah atau dibagikan (shared) semakin mendekati aslinya.
Misalnya dua informasi yang belum lama ini beredar dan kebetulan mampir di Beranda media sosial saya. INFORMASI PERTAMA, adanya unggahan info di Instagram (mengenai seorang turis yang duduk di Pelinggih, sedangkan di dekatnya ada seorang lagi yang tampak menaiki patung.
Setelah ditelusuri, informasi itu memang tidak sepenuhnya hoaks atau berita bohong, tetapi informasi yang sudah kadaluarsa. Label “DISINFORMASI” disematkan dengan tanda seperti stempel besar berwarna merah untuk menyimpulkan bahwa informasi tadi benar-benar terjadi, tetapi sudah basi.
Intinya, setelah penelusuran dilakukan, diketahui bahwa masalah itu sudah selesai menurut penuturan Bendesa Agung Majelis Adat (MDA) Bali bernama Ida Plingsir Agung Putra Sukahet. Peristiwanya pun sudah terjadi sekitar 2017 atau kurang lebih dua tahun silam sehingga sudah tidak relevan untuk diangkat.
INFORMASI KEDUA, seorang teman mengunggah video berisi Kim-Jong Un yang terlihat sedang menuntun seseorang di sebelah kanannya, lalu ketika melewati seperti gundukan pasir, mendadak di bawah seperti ada pintu yang terbuka dan orang itu langsung terjatuh ke dalamnya. Biar lebih yakin disertai caption: “Pejabat koruptor harusnya dihukum seperti ini. Biar gak ada yang berani korupsi lg.”
Kominfo pun merilis bantahan dengan menyebut bahwa video itu HOAKS. Video itu ternyata cuma hasil editing yang bertujuan untuk lelucon, dengan video asli berupa pertemuan Kim Jong Un dengan Moon Jae In, Presiden Korea Selatan dimana kedua pemimpin negara itu melalui garis perbatasan yang disebut dengan Zona Demiliterisasi (DMZ).
Silakan klik link-nya dan membaca ulasan selengkapnya pada sumber berita di bagian akhir artikel ini. Atau untuk membaca berita-berita lain yang dikategorikan DIINSFORMASI atau HOAKS oleh Kominfo dengan mengklik link: https://www.kominfo.go.id/content/all/laporan_isu_hoaks
Membaca sekilas dari laman bagian atas sampai bawah agak membuat saya bergidik karena cukup banyak informasi yang ada di sana, tapi kemungkinan besar sudah menyebar entah sampai sejauh mana efeknya. Kita tahu bahwa sebagian netizen ini lebih cepat jarinya daripada logika berpikirnya, sehingga informasi keliru, basi, atau berita bohong bisa cepat sekali beredar. Belum lagi adanya dugaan permainan oknum tertentu yang seperti sengaja ingin negara ini kisruh dengan menyebar informasi yang meresahkan dan tak jarang memancing amarah.
Oya, berita soal Wakil Menkominfo yang dikatakan me-LIKE konten pornografi juga sudah muncul di laman Kominfo tadi (lihat link sumber berita yang ketiga) dengan stempel HOAKS yang disematkan, berdasarkan pengakuan Sang Wamen yang berkata bahwa akun Twitter-nya dibajak. Soal informasi yang ini, silakan cari tahu kebenarannya ya, karena kalau kita telusuri di belantara dunia maya dan medsos, masih simpang siur beritanya.
Namun yang jelas, saya menuliskan artikel ini dengan harapan agar para pembaca SEWORD menjadi pembaca yang cerdas dan tak mudah termakan informasi atau berita palsu. Kewajiban untuk croscek suatu informasi sebelum meneruskan, membagikan, atau berkomentar pedas ... sangat diperlukan supaya kita tidak menjadi penyebab berita basi atau berita hoaks.
Silakan pula bagikan kepada netizen lain atau orang-orang yang Anda kenal supaya mereka juga tidak mudah terpapar berita palsu atau berita basi dan lebih berhati-hati untuk ke depannya.
Jadi, silakan berselancar di situs tersebut dan mencari tahu berita-berita yang selama ini beredar, karena kemungkinan masuk dalam kategori “hoaks” atau “diinformasi” alias berita basi. Semoga kita tidak terlanjur menjadi pelaku penyebaran dua informasi tadi, ya! 
Ingin Pastikan Berita Hoaks atau Basi? Cek Saja di Laman Kominfo Berikut Ini
Sumber Opini : https://seword.com/umum/ingin-pastikan-berita-hoaks-atau-basi-cek-saja-di-VPoSmU9XJR 

Re-Post by MigoBerita / Selasa/29102019/18.42Wita/Bjm
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya