» » » » » MUDIK dan Pulang Kampung !!! Penjelasannya ini dari Presiden...

MUDIK dan Pulang Kampung !!! Penjelasannya ini dari Presiden...

Penulis By on Rabu, 22 April 2020 | No comments


Najwa Shihab sepertinya masih kurang paham mengenai perbedaan mudik dan pulang kampung yang dijelaskan secara panjang lebar oleh Presiden Joko Widodo. Sepertinya Najwa Shihab juga tidak mau perduli dengan apa yang menjadi jawaban.
Seharusnya sebagai jurnalis, Najwa sudah memahami etimologi yang biasa digunakan oleh orang-orang Indonesia, mengenai mudik dan pulang kampung, yang diwakilkan oleh Jokowi. Seharusnya sebelum bertanya lebih jauh, Najwa harus studi terlebih dahulu sebanyak-banyaknya pembendaharaan kata alias vocab yang digunakan oleh orang-orang kampung.
Jokowi adalah orang yang dibesarkan di kampung. Dia adalah orang yang terbiasa dengan terminology yang digunakan sehari-hari oleh anak desa. Orang yang lahir dari rahim Boyolali di Solo, menjadi sosok yang memahami betul definisi yang ia gunakan.
Maka Joko Widodo cenderung berkata dengan lamban, menata kata dengan hati-hati. Mungkin memang beliau tidak terlalu mahir menata kata. Tapi setiap kata-kata yang keluar, meski perlahan namun pasti dan mendarat semua.
Saya malah curiga, bahwa Najwa tidak memahami secara mendalam definisi dan konteks dari perbedaan mudik dan pulang kampung. Dia mengatakan bahwa ini hanya masalah timing. Kalau bicara masalah timing, semua orang pasti setuju. Tapi dia sepertinya tidak memahami volume pemudik dan orang-orang yang tiap minggunya harus pulang kampung.
Pulang kampung dikerjakan oleh 1 jutaan orang setiap periodenya. Bukan saat lebaran saja. Orang kerja pulang kampung bisa kapan saja, dan kepadatan pasti tidak terjadi. Kementerian perhubungan mencatat sekitar satu juta orang sudah pulang kampung. Tapi begini logikanya.
Kalau bicara tentang belasan juta penduduk Jakarta, memang pasti ada sekelompok orang yang memilih untuk setiap periode tertentu pulang kampung. Misalnya satu minggu sekali, atau bahkan beberapa hari sekali. Itu yang dicatat.
Sekarang mari kita bahas mudik. Mudik itu adalah kegiatan yang dikerjakan secara masif, pada hari raya Lebaran. Dari H-7 Lebaran pun, sudah ada yang mudik, dan puncak arus mudik terjadi di H-1 atau H-2 Lebaran. Inilah yang direncanakan untuk dilarang oleh Jokowi. Dan sepertinya, Najwa lagi-lagi bertanya “ini kan masalah timing?” Timing rupamu!
Mari kita simak wawancara eksklusif Najwa yang kelihatannya gak ngerti mudik dan pulang kampung, dengan Jokowi.

Mudik itu diperbolehkan atau dilarang?
Semua kementerian pro dan kontra. Ada yagn setuju da tidak setuju. Sejak awal saya sampaikan kepada menteri bahwa suatu saat pasti akan saya larang.
Karena kita tahu bahwa mudik itung-itungan terakhir kita. Menyangkut masih yang ingin mudik, itu itungan kita, kajian lapangan kita, masih menyangkut jutaan orang, bukan hanya ribuan.
Ada 34 persen yang masih ingin mudik. Ini angka yang gede sekali. Sehingga sejak awal saya sampaikan jika kajian lapangannya seperti ini, mudik dilarang.

Kenapa tidak dilarang sekarang?
Kemarin kita memakai transisinya. Sehingga jangan sampai menimbulkan shock dan justru memunculkan masalah baru.
Ramai-ramai nanti semua ke stasiun ke terminal ke bandara. Ynag terjadi adalah penumpukan orang di suatu tempat yang justru menyebabkan tidak menyelesaikan masalah, memunculkan masalahbaru, penularan yang lebih menyebar.

Masalah itu sudah timbul. Data kemenhub sudah 1 juta lebih orang curi start mudik dan tersebar ke berbagai daerah. Apa berarti ini memang keputusan melarang itu yang baru akan dikeluarkan melihat situasi? Tapi faktanya sudah terjadi penyebaran.
Kalau itu bukan mudik. Itu pulkam. Bekerja di jabodetabek, di sini tidak ada pekerjaan, mereka pulang. Anak istri ada di kampung.

Liat videonya disini https://youtu.be/BC6F6Uxw1G0
Apa bedanya?
Mudik itu dikerjakan di hari lebarannya. Mudik itu untuk merayakan idul Fitri. Kalau pulang kampung mereka bekerja di Jakarta, anak istri ada di kampung.

Kan itu beda timing saja? Tapi aktivitas kan sama. Mereka pulang, potensi bawa virusnya kan sama?
Coba dilihat di lapangan. Ini lapangan yang kita lihat. Di Jakarta. Mereka menyewa ruang 3x3 atau 3x4 isinya 8-9 orang. Mereka di sini tidak kerja. Lebih berbahaya mana? Di sini, dalam ruangan, dihuni 9, 8 orang, atau pulang kampung tapi di sana sudah diisolasi dulu oleh desa.
Saya kira sekarang semua desa sudah siapkan ini. Lebih bahaya mana? Saya kira kita harus lihatlebihd etail lapangannya dan angka-angkanya.


Ya gitulah orang sok pintar kalau bicara sama orang pintar… Ujung-ujungnya gak ketemu juga.
Jokowi benar.
Begitulah benar-benar.
Dijelaskan Jokowi, Najwa Sudah Paham Beda Mudik dan Pulang Kampung?
Sumber Utama : https://seword.com/politik/dijelaskan-jokowi-najwa-sudah-paham-beda-mudik-kz3RhtwKmp

Ngenes! Setelah Rizal Ramli & Didu, Kini Giliran Refly Harun Masuk Geng Barisan Sakit Hati

Yang namanya dipecat pasti tidak enak. Apalagi kalau dipecat karena gak becus bekerja, dan itu se-Indonesia tahu. Bahkan dunia juga tahu. Tambah tidak enak lagi.
Kemana-mana pergi, bawaannya malu saja. Karena semua orang pada tahu kalau ternyata, diri kita sebenarnya hanya sekedar jadi benalu saja di instansi/perusahaan tempat kita bekerja, sehingga dilengserkan oleh orang secara tidak hormat.
Bahkan di Jepang, ada istilah Seppuku atau yang lebih dikenal Harakiri yakni ritual bunuh diri dengan cara merobek perut sendiri yang dilakukan pakai samurai. Yang mana tujuannya untuk memulihkan nama baik, setelah gagal dalam melaksanakan tugas.
 
Rasa malu tingkat dewa inilah yang dirasakan oleh Rizal Ramli, Said Didu dan kawan-kawan se-gengnya saat ini.
Kita mulai dari Rizal Ramli.
Si Rizal ini awalnya memiliki karir yang bagus lho. Ia pernah menjabat sebagai Kepala Bulog, Menko Perekonomian dan Menteri Keuangan pada saat Gus Dur berkuasa
Di tingkat internasional, ia juga pernah dipercaya menjadi anggota tim panel penasihat ekonomi PBB.
PBB itu bukan Partai Bulan Bintang, tapi Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Ia juga, kala itu, pada tahun 2013 pernah didaulat menjadi ketua Kadin tandingan, yakni Kadin yang tidak direstui oleh kadin pusat.
Hal inilah yang kemudian membuat Presiden Jokowi kesengsem terhadapnya.
Hingga pada 2015, si Rizal ini diangkat menjadi Menko Maritim.
Namun, bukannya menjaga kepercayaan yang telah diberikan oleh presiden kepadanya, si Rizal ini malah jadi biang kerok tukang gaduh di Kabinet Kerja Jokowi.
Padahal tipikal Presiden, bukanlah orang yang suka dengan yang hanya omong doang tapi hasil kinerjanya tidak ada.
Terbukti dari slogannya, kerja, kerja, kerja. Bukan nyinyir, nyinyir, nyinyir.
Belum lagi si Rizal ini kala itu juga merasa dirinya paling pintar, paling hebat dan paling tahu se-dunia.
Bahkan, sepertinya dia merasa lebih hebat dan lebih tahu dari presiden lagi.
Terbukti, ia pernah mengatakan kalau menteri pilihan Jokowi adalah menteri-menteri KW-3 alias tidak berkualitas.
Tapi ternyata, dirinya-lah Menteri KW-4, yang hanya pandai bikin gaduh saja.
Tidak pelak, tanpa pikir panjang, Jokowi pun langsung memecatnya.
Sakit hati karena telah ditendang oleh presiden, Rizal pun kala itu berusaha menggagalkan Jokowi terpilih lagi jadi presiden.
Pertanyaannya, dengan cara apa?
Mendukung Prabowo.
Tapi usahanya tersebut gagal, lantaran Prabowo kalah.
Hanya saja, hingga saat ini, ia masih kerap menyerang Jokowi dengan cara membabi buta.
Berikut diantaranya.
Article
Persis seperti Kadrun lainnya, tanpa bukti yang jelas menuduh pemerintah antek China.
Padahal, mungkin dia lupa kalau dulu pernah ketipu sama Ratna Sarumpaet. Kwkwkwk
Article
Sama Ratna Sarumpaet saja kena tipu. Bagaimana mau berhadapan dengan para mafia Migas dan eks anggota HTI yang bringas-bringas itu?
Orang seperti ini yang mau jadi presiden?
Siap-siap, hancur Indonesia.

Begitupun dengan Said Didu. Ia awalnya hanya seorang PNS.
Pernah juga diangkat jadi Stafsus Menteri ESDM, saat Sudirman Said menjabat sebagai menteri dulu.
Namun, pasca Sudirman bernasib sama seperti seterunya, Rizal Ramli, yakni di-kick dari kabinet pada 2015 silam, Om Didu pun ikut terpental dari Kementerian yang mengurusi energi dan sumber daya mineral tersebut.
Setelah itu, baru-lah dia mulai aktif nyinyirin Presiden Jokowi, tanpa memberi solusi yang berarti.
Hingga pada 2018, ia dicopot dari jabatan sebagai komisaris di PT Bukit Asam.
Persis seperti Rizal Ramli, Didu pun berusaha menjegal Jokowi agar tidak terpilih jadi presiden lagi.
Untuk itulah, ia bahkan mengundurkan diri dari PNS agar bisa menjadi Timses Prabowo-Sandi.
Tapi apa daya, meskipun sudah mengorbankan karirnya sebagai ASN tersebut, Prabowo malah jadi Menteri Jokowi.
Dan koplaknya lagi, si Didu ini salah pilih lawan. Ia malah menyerang jenderal lapangan yang sudah makan asam garam di medan tempur peperangan, yakni Luhut Binsar Panjaitan.
Kala itu, tanpa pikir panjang, ia mengatakan kalau Luhut itu hanya memikirkan uang, uang dan uang saja. Tanpa peduli sedikitpun terhadap bangsa ini.
Hingga akhirnya, ada kemungkinan ia akan lebaran di penjara tahun ini, karena telah menghina Luhut.
Article
Teranyar, ada juga lho orang pecatan yang aromanya bakal masuk ke geng barisan sakit hati.
Siapakah dia?
Siapa lagi kalau bukan Refly Harun.
Sebelumnya, si Refly ini menjabat sebagai komisaris Pelindo 1.
Namun, baru-baru ini, ia dipecat oleh Erick Thohir.
Tentu Erick punya pertimbangan khusus mencopot si ahli hukum tata negara itu. Walaupun oleh Stafsus Kementerian BUMN, Arya Sinulingga dikatakan hanya dalam rangka refreshing saja.
Dan biasanya alasan pemecatan tersebut hanya satu, yakni gak becus bekerja.
Disuruh kerja kok malah mengamati, pantesan saja dicopot. Kwkwkwk
Nah, baru-baru ini, si Refly ini sudah mulai nyinyir-nyinyir gak jelas kayak Om Said Didu dan Rizal Ramli.
Pertama, ia pasang jurus politik dizalimi ala SBY.
Article
Seolah-olah dia dicopot karena mengkritik pemerintah. Padahal bisa jadi karena ini.
Article
Karena, secara dia kan pakar hukum tata negara, mana ngerti soal laporan keuangan perusahaan.
Setelah itu, Refly mulai memainkan narasi, seolah-olah negara memonopoli ruang demokrasi.
Article
Hingga akhirnya, ia di-skakmat oleh netizen
Article
Kok ada ya para orang tua yang bersifat kekanakan seperti itu?
Article
Naas banget hidup mereka.
Bukannya introspeksi diri, tapi malah sibuk menyalahkan instansi yang telah memecatnya.
Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Rizal_Ramli
Ngenes! Setelah Rizal Ramli & Didu, Kini Giliran Refly Harun Masuk Geng Barisan Sakit Hati
Sumber Utama : https://seword.com/umum/ngenes-setelah-rizal-ramli-and-didu-kini-giliran-Etf14PU6B7

Terapi Plasma, Harapan Kesembuhan, dan Menuju Momentum Kesembuhan 1.000 Pasien Covid-19

Angka 913 menjadi angka pasien yang dinyatakan sembuh per Rabu (22/4/20) seperti dilansir dari laman Kompas, dari total 7.418 kasus di Indonesia. Angka yang bagi saya semakin menguatkan harapan akan kesembuhan pasien Covid-19 di negeri ini, dengan sisi perjuangan lain yang masih kudu dilakukan: mengurangi bertambahnya pasien positif dan meminimalkan angka pasien meninggal dunia.
Selang beberapa jam setelah informasi tersebut, ada tayangan di KompasTV mengenai metode pengobatan plasma darah, yang terbukti sangat efektif dalam upaya menyembuhkan pasien positif Covid-19. Dokter Monica, salah seorang penulis SEWORD juga, memaparkan dengan gamblang mengenai terapi ini, yang juga disebutnya sudah diujicobakan untuk pasien di Indonesia dengan hasil sangat positif.
Oya, menurut informasi yang saya peroleh dari menonton tayangan TV kemarin, terapi ini sudah mulai muncul sejak 100 tahunan lalu, juga telah dipakai untuk pengobatan ketika terjadi wabah Ebola, H1N1, SARS, sampai Mers ... dan terbukti sukses. Metode terapi plasma yang juga sedang dikembangkan dan dipakai di berbagai negara saat ini, juga dilaporkan menghasilkan dampak yang positif dan sangat memberi harapan.
Negeri ini butuh momentum di tengah perjuangan yang masih jauh dari kata usai dalam memerangi Covid-19. Jumlah pertambahan kasus baru masih akan muncul, begitu pula pasien yang meninggal dunia rasanya dalam waktu dekat masih agak mustahil benar-benar dihentikan. Namun, dengan jumlah pasien sembuh yang semakin banyak belakangan ini ... kita menantikan genapnya angka 1.000 yang dapat diumumkan oleh Jubir resmi penanganan Covid-19, untuk kita lambungkan dan jadikan momentum perjuangan bersama-sama!
Kenapa tunggu 1.000 pasien sembuh, tidak sekarang saja yang sudah angka 900-an? Ya, silakan kalau mau pakai angka tersebut. Misalnya dahulu mau pakai angka 100 juga boleh. Sekarepmu lah! Namun, yang namanya perjuangan untuk sesuatu biasanya memerlukan momentum yang mudah untuk diingat, juga dampak yang telah signifikan berdasarkan angka atau pencapaian tertentu.
Itulah sebabnya, misalnya di ranah sepak bola, ada catatan khusus ketika seorang pesepak bola mencettak 100, 200, atau 500 gol sepanjang kariernya. Kenapa nggak 5 atau 10 gol saja? Ya, karena catatan gol sebanyak itu terbilang spesial dan tidak banyak pemain sepak bola melakukannya.
Dalam olah raga basket juga ada. Seorang pemain yang berhasil mencetak 2.000 poin, atau memasukkan lebih dari 1.000 kali tembakan-tiga-angka selama bermain ... catatan itu akan menjadi sejarah, sekaligus momentum bagi sang pemain. Tak jarang pemain yang mampu menembus 1.000 poin dalam bola basket misalnya, akan terpacu untuk mencatat poin ke 2.000, 3.000, dan seterusnya. Kalau dengkulnya masih kuat alias masih mampu bermain di level tertinggi. Hahaha...!
Oya, untuk selingan ... izinkan saya memberi semangat khusus bagi Bapak Achmad Yurianto, selaku Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 supaya tetap sehat, kuat, semangat, dan tabah. Itu sebabnya artikel ini saya pakai gambar beliau. Nggak mudah lho setiap hari keluar di televisi, lalu berdiri di balik mimbar untuk mengumumkan perkembangan Covid-19 di Indonesia. Mana kalau sampai (dianggap) salah ucap akan dibully ... coba situ jadi Achmad Yurianto ... bisa dijamin melakukan yang lebih baik dibandingkan beliau? #hadeh
Jadi, mari bersyukur untuk progress yang semakin menunjukkan harapan untuk penanganan Covid-19 di bidang medis. Teruslah mendoakan para pejuang di garda depan, dukung pemenuhan Alat Perlindungan Diri, asupan gizi, tempat tinggal (sementara), atau apa pun yang bisa dilakukan ... juga kesiapan dalam menaati imbauan pemerintah supaya Covid-19 dapat diminimalisir, tanpa perlu bertanya: “Kok orang itu boleh melanggar, saya tidak?” Ya, kalau mau terkena Covid-19, bahkan kalau siap untuk (maaf) modyaar seperti orang-orang yang sembrono itu ... ya sekarepmu!
Kita semua berharap dan mendoakan agar para tim medis senantiasa mendapat kekuatan baru untuk mengembangkan terapi plasma, juga setiap upaya pengobatan yang selama ini dilakukan, demi semakin banyaknya kesembuhan yang dapat menghiasi layar kaca, media cetak, dan laman berita online kita setiap hari.
Kita juga berharap angka 1.000 kesembuhan bisa segera terjadi, untuk semakin menebalkan rasa optimisme dan asa kita semua, bahwa peperangan melawan Covid-19 ini bisa kita menangkan lewat kerja sama berbagai pihak, juga dukungan yang kita berikan pada setiap upaya yang dilakukan dengan komando utama dari Presiden Joko Widodo selaku Presiden Indonesia. Ayo, segeralah datang 1.000 kesembuhan!
Terapi Plasma, Harapan Kesembuhan, dan Menuju Momentum Kesembuhan 1.000 Pasien Covid-19
Sumber Utama : https://seword.com/umum/terapi-plasma-harapan-kesembuhan-dan-menuju-Q5KRwuf3bQ

Kekuatan Negara Disaat Darurat, Andai Bukan Jokowi yang Pimpin, Krisis-kah Kita?

Banyak negara yang tumbang akibat dari corona ini. Sekalipun dia negara besar seperti Amerika, maupun negara kecil seperti Yemen, semuanya begitu terdampak akibat pandemik yang awalnya muncul di Wuhan, China.
Sejak akhir 2019 sampai sekarang dimana sudah kurang lebih hampir setengah tahun virus ini belum selesai juga. Para ahli di seluruh duniapun ternyata Belum menemukan vaksin yang jitu untuk bisa mematikan virus yang tergolong baru ini. Bahkan sampai asal muasal virus ini-pun yang menyatakan datang dari kelelewar, tentang hal ini-pun pengujiannya masih butuh waktu yang lama.
Jika melihat data dari worlmeter.info/coronavirus, terlihat data update terbaru per tanggal 21 April, total orang sudah terinfeksi lebih dari 2,5 juta orang di seluruh dunia. Dan Amerika sebagai pemasok kontribusi terbanyak akan virus ini, dengan total mencapai 820 ribu pasien positif. Sementara angka pertambahan di China yang kini masih stabil masih berada di angka 80 ribuan.
Yang semula China beada di posisi pertama kini sudah berada di posisi kesembilan. Tujuh negara lain yang menyalip angka pertambahan di Wuhan tersebut, adalah Spanyol, Italia, Francis, German, Inggris, Turkey dan Iran. Angka di Eropa dan Amerika sudah di atas 100 ribuan orang, sementara dua negara Timur Tengah sedang mendekati angka 100 ribu.
Artinya dengan angka-angka yang kita lihat tersebut di atas, sepertinya pandemik ini masih akan lama bertengger di muka bumi kita. Dan satu-satunya pihak yang bisa mengatasi penyebaran pandemik ini adalah kita sendiri. Kita yang taat dan patuh terhadap anjuran pemerintah, maka apapun itu yang namanya virus tidak akan bertambah lagi.
Sebab sampai sekarang China adalah patokan bersama di seluruh dunia di dalam pencegahan penyebaran virus ini. Sampai akhirnya kita bisa menemukan obat atau vaksin yang betul-betul mematikan covid 19 ini. Jika belum ditemukan vaksin tersebut, maka jangan harap kita bisa kembali kepada kehidupan normal kita.
Kemudian langkah-langkah pengobatan yang sudah ditemukan sekarang ini yang ternyata sangat efektif di dalam mengobati para pasien tersebut adalah teknik pengobatan konvalesen. Teknik ini mengambil sel anti bodi yang sudah ada pada diri pasien yang sembuh. Dan tinggal memasukkan ke pasien yang masih sakit.
Dan untuk bisa menyembuhkan semakin banyak orang lagi dengan kondisi bangsa kita yang sudah mencapai angka 7.400-an kasus, tentu kita berharap banyak kepada teknik konvalesen ini. Dimana meskipun korban kian bertambah asal sejak awal teknik pengobatan ini dilakukan, tentu akan mengurangi angka kematian yang ada.
Disamping itu butuh kesadaran kita semua, bahwa mereka-mereka yang mungkin sudah mulai merasakan gejala-gejala awal, sedini mungkin untuk menggunakan masker yang ada. Seperti batuk, demam, juga ketika sudah tidak bisa lagi merasakan aroma bau ataupun rasa di mulut kita maka segeralah untuk mengisolasi diri sendiri. Supaya lewat tindakan kecil itu, kita tidak menjadi carrier atau pembawa virus tersebut ke yang lain.
Kemudian langkah yang tak kalah pentingnya adalah langkah yang telah dilakukan oleh Jokowi di saat ini. Dengan berani menggelontorkan dana hingga ratusan triliun, tapi dana-dana tersebut harus betul-betul sampai ke masyarakat dan dirasakan manfaatnya sebesar-besarnya. Mulai dari bantuan tunai langsung, hingga bantuan sembako langsung. Kemudian program kartu pra kerja, bantuan semi tunai yang juga tujuannya meningkatkan kemampuan dari SDM Indonesia.
Putar cara untuk bisa mendapatkan modal yang cukup di dalam memenuhi itu semua. Seperti realokasi dana APBN yang ada ke sektor-sektor yang mampu membuat ekonomi keluarga demi keluargadi Indonesia ini bisa bertahan. Juga memberikan insentif kepada para pengusaha supaya usahanya tetap berjalan dan tidak melakukan PHK besar-besaran. Bantuan langsung tunai dari anggaran Dana Desa. Dimana jika melihat sejarahnya Dana Desa sudah kurang lebih 6 tahun bergulir sejak pemerintahan Bapak Jokowi.
Artinya dengan itu semua, modal yang cukup, pembangunan yang terus berjalan di bangsa ini, bagaiamana seandainya jika 5 tahun yang lalu bukan Jokowi yang pimpin? Bisakah kita sebertahan dan masih sekuat sekarang? Dipercaya oleh dunia, dan tetap mau berinvestasi besar-besaran di tanah air kita sekalipun krisis covid 19 masih berlangsung. Itu semua tentu tak terlepas karena negara-negara lain melihat sosok Jokowi yang memang dapat dipercaya dan mampu mengubah bangsa kita menjadi bangsa yang besar. 
Kekuatan Negara Disaat Darurat, Andai Bukan Jokowi yang Pimpin, Krisis-kah Kita?
Sumber Utama : https://seword.com/politik/kekuatan-negara-disaat-darurat-andai-bukan-jokowi-q4Kco6waKO

Siapakah Oknum Yang Memprovokasi Penjarahan Nasional 30 April Nanti?

Astaghirullah, tadi penulis tidak sengaja melihat screen shot ajakan provokasi yang akan dilakukan pada tanggal 30 April nanti seperti yang terlihat berikut ini:
Article
Dari postingan di atas, dia menuliskan ajakan provokasi sebagai berikut:
KRISIS SUDAH SAATNYA MEMBAKAR !
AYO KUMPUL DAN RAMAIKAN 30 APRIL 2020 AKSI PENJARAHAN NASIONAL SERENTAK, SEMUA TOKO YG ADA DI DEKAT KITA BEBAS DIJARAH.
Wow, sungguh mengerikan bukan ajakan provokasi pada tanggal 30 April nanti dan ditulis dengan huruf kapital semuanya!
Padahal tanggal 30 April itu masih dalam awal bulan suci Ramadhan bagi umat Islam tapi dia malah memprovokasi untuk melakukan penjarahan nasional?
Tapi sayangnya, dalam screen shot postingan ajakan provokasi tersebut tidak kelihatan nomor lengkapnya jadi kita tidak bisa melacak siapa provokator tersebut.
Eit, tunggu dulu…
Jika provokator tersebut tidak bisa dilacak, lalu ngapain penulis angkat dalam tulisan ini? Wkwkwkwk
Santai guys…
Penulis lalu membagikan screen shot tersebut ke beberapa grup WA dengan harapan ada yang memiliki screen shot postingan provokasi tersebut secara lengkap dan alhamdulillah salah satu sahabat kita sudah mendapatkan informasi siapa orang tersebut dari pihak “terkait” seperti yang terlihat berikut ini:
Article
Dan ada juga sahabat kita lainnya yang malah memberikan versi lengkap postingan ajakan provokasi tersebut yang memperlihat secara jelas nomornya beserta postingan provokasinya seperti terlihat berikut ini:
Article
Maaf, penulis tidak bisa menampilkan nomor lengkapnya dalam tulisan ini meskipun penulis sudah menyimpan versi lengkapnya sebagai bukti dan informasi tentang provokator ini juga sudah sampai di tangan pihak berwajib!
Dari informasi di atas, kita mendapatkan sekilas nama yaitu Ravio Patra.
Setelah memiliki nomor lengkapnya, penulis lalu melacak siapa pemilik nomor tersebut dan menemukan jejaknya dalam sebuah postingan di facebook yang beralamat di https://web.facebook.com/pktaindonesia/posts/tanggapan-aliansi-penghapusan-kekerasan-terhadap-anak-aliansi-pkta-atas-pernyata/472952779959950/?_rdc=1&_rdr
Article
Dari postingan di atas, terlihat nama Ravio Patra (YNVAC) 0812667592xx
Penulis lalu penasaran dengan apa sih itu YNVAC?
Akhirnya, penulis menemukan bahwa Ravio Patra ini pernah menjadi Koordinator National Youth Network on Violence Againts Children (YNVAC) Indonesia yang merupakan partner dari Unicef Indonesia.
Article
Article
Sungguh sangat miris…
Ravio Patra (pernah) bekerja di Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang fokus melawan kekerasan terhadap anak-anak tetapi malah membuat postingan ajakan untuk melakukan kekarasan di Indonesia pada tanggal 30 April nanti?
Benarkah ini postingan Anda?
Jujur, siapa pun orang yang memprovokasi hal seperti ini sangat berbahaya karena dia tidak peduli apa dampak dari ajakan provokasinya terhadap rakyat Indonesia. Jika ajakan provokasinya disambut oleh pihak lain yang memang anti terhadap pemerintahan Indonesia yang sah saat ini di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, lalu muncul kerusuhan di seluruh Indonesia yang menyebabkan chaos dan berdampak terhadap perekonomian Indonesia, apakah dia mau bertanggung jawab???
Begitu mudahnya dia memposting ajakan untuk melakukan penjarahan nasional yang bisa membuat kerusuhan di seluruh pelosok Indonesia, atau memang ini yang dia inginkan, menghancurkan Indonesia?
Kepada Ravio Patra yang (pernah) bekerja sebagai Koordinator Nasional YNVAC atau kepada siapa pun orang dibalik provokasi ini, apakah Anda tidak malu "memprovokasi" rakyat Indonesia untuk melakukan penjarahan nasional pada tanggal 30 April nanti?
Apakah Anda tidak peduli bagaimana nasib rakyat kecil di tengah wabah virus Corona ini?
Di saat seperti ini, masih ada yang tega memprovokasi rakyat untuk melakukan aksi kerusuhan nasional?
Dimana hati nurani Anda?
Akhir kata, penulis ingin menyampaikan kepada Ravio Putra…
Anda boleh ngeles bahwa itu bukan postingan Anda karena tidak memperlihatkan nomor lengkapnya…
Anda boleh ngeles bahwa itu bisa saja nama yang sama…
Tapi satu hal yang harus Anda ingat bahwa penulis sudah memiliki screen shot asli postingan ajakan provokasi tersebut yang memperlihatkan secara jelas nomor HP-nya.
Dan setelah penulis lacak, nomor HP tersebut terkait atas nama Anda yang pernah menjadi Koordinator Nasional sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
Jika Anda merasa bahwa bukan Anda yang melakukan provokasi tersebut atau ada yang hack nomor WA Anda, lalu membuat postingan ajakan penjarahan nasional, silahkan Anda jelaskan pada pihak berwajib nanti.
Informasi terakhir, bahwa orang dibalik aksi provokasi ini sudah diciduk beberapa jam setelah penulis bagikan screen shotnya di beberapa grup WA.
Article
Terima Kasih atas bantuan para sahabat yang sudah membantu agar kasus provokasi ini segera tuntas!
Wassalam,
Nafys
Tulisan sebelumnya https://seword.com/politik/jejak-digital-din-syamsuddin-dan-soeharto-seorang-LHVCWz7qg6
Siapakah Oknum Yang Memprovokasi Penjarahan Nasional 30 April Nanti?
Sumber Utama : https://seword.com/umum/siapakah-oknum-pekerja-lsm-yang-memprovokasi-JA3qruy8pV

Edan! Dalam Senyap Anies Hilangkan Ratusan Milyar di Tengah Corona?

Inilah perbedaan mencolok RI 1 dan DKI 1. Jika dalam senyap Jokowi bangun RS khusus corona hanya dalam 20 hari, beda halnya dengan DKI 1. Dalam senyap ia hilangkan uang 200 Milyar yang setara dengan setengah biaya pembangunan RS khusus corona. Ke mana uang tersebut dihilangkan Anies?
Ternyata Anies telah membayarkan 200 Milyar untuk komitmen Formula E. Padahal gelaran tahun ini sudah ditunda hingga waktu yang belum ditentukan. Telak keputusannya menuai protes keras dari PSI. Padahal awal Januari Anies menyatakan telah memantau penyebaran corona dalam senyap. Tapi tiba-tiba bulan Februari uang DKI malah buat bayar Formula E.
Seperti diberitakan tempo.com, Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di DPRD DKI Jakarta mempersoalkan pembayaran biaya komitmen atau commiment fee penyelenggaraan Formula E pada 2021 oleh pemerintah DKI. Anggota PSI, Anggara Wicitra Sastroamidjojo, mengatakan pemerintah sudah membayar Rp 200 miliar dari total tagihan Rp 396 miliar.
"Balapan tahun 2020 ini saja belum jelas apakah akan dilaksanakan, kok malah sudah bayar commitment fee untuk balapan tahun depan 2021," kata Anggara dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 22 April 2020.
Data itu diperoleh dari laman dashboard-bpkd.jakarta.go.id. Realisasi belanja Dinas Pemuda dan Olahraga DKI hingga 15 April menunjukkan telah dibayarkan uang commitment fee senilai Rp 200,3 miliar.
Menurut Anggara, uang itu dikucurkan kepada Formula E Operations Limited (FEO) selaku pemilik lisensi balap Formula E pada Februari 2020. Uang itu berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (ABPD) DKI 2020.
"Memang pada Februari belum ada status darurat bencana Covid-19, tapi sejak Februari itu Gubernur DKI Jakarta sudah banyak komentar soal Covid-19," ucap Wakil Ketua Komisi E Bidang Kesra DPRD DKI ini.
Padahal, dia menambahkan, uang commitment fee Formula E dapat dialihkan untuk membiayai penyediaan bantuan sosial (bansos) bagi warga terdampak Covid-19 selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jakarta. Anggara mempertanyakan sikap pemerintah DKI yang memprioritaskan ajang balap ketimbang penyediaan bansos.
"Jangan sampai untuk balapan mobil uangnya ada, tapi giliran bansos uang tidak ada. Saya dapat laporan sampai sekarang masih ada ratusan ribu warga Jakarta tidak dapat bansos," jelas dia.
Sekarang masyarakat Indonesia tahu betapa biadabnya DKI 1 ini. Saat ia teriak minta lockdown Jakarta dan mengaku kekurangan uang untuk menyantuni warga miskin, ia tak tahu malu meminta pemerintah pusat. Padahal dirinya sendiri diam-diam memuluskan ambisi Formula E di tengah corona.
Belakangan bansos DKI ketahuan banyak salah sasaran. Saat DPRD Fraksi Golkar melakulan sidak ditemukan bansos diberikan pada warga yang memiliki mobil, tapi seorang warga miskin sebatang kara malah tak dapat bansos. Ada juga kabar bansos diberikan ke orang kaya yang rumahnya bernilai 7 M dan anggota DPRD. Untungnya sebagian yang salah sasaran mau mengembalikan bansos, kalau tidak bagaimana nasib warga miskin DKI.
Di saat Pemprov Jabar memotong gaji hingga THR ASN golongan tinggi guna menanggulangi corona, Pemprov DKI tak mau kelaur sepeserpun. Anies dengan kelicikannya malah sengaja membuat Pemerintah pusat bangkrut dengan terus meminta sumbangan dan berencana memperpanjang PSBB.
Semoga saja Jokowi lewat Sri Mulyani mau turun tangan memotong semua gaji dan insentif Pemprov DKI terutama insentif Anies dan Riza Patria. Jangan sampai DKI yang APBD setinggi langit ngemis bantuan lagi tapi yang daerah lain dengan APBD jauh lebih kecil sudah bisa mandiri.
Anies tak usah berpura-pura mengatasnamakan warga miskin lagi. Sejauh ini DKI memang ketahuan paling sedikit prosentasenya dalam menangani corona ketimbang Jabar dan Jateng. Bahkan daerah seperti Jember bisa menanggarkan uang setengah triliun.
Percuma koar-koar dengan suara bergetar soal jumlah meninggal akibat corona bila pemberian bansos saja disunat. Padahal awal April menjanjikan 1 juta per KK, tanggal 11 April yang turun cuma 600 ribu. Itupun di daerah seperti Depok malah ketahuan bantuannya disunat RT dan RW.
Anies harusnya malu dan meminta maaf secara terbuka. Lantaran ambisi Formula E, lantaran bagi-bagi dana hibah untuk banyak ormas di DKI, kini tak ada anggaran tersisa di tengah corona. Harusnya dia sudha merelakan semua gajinya baru teriak bantuan ke pusat. Itupun kalau masih malu, kalau mau gentle lagi tirulah stafsus Jokowi, Belva Devara yang mundur teratur.
Begitulah kura-kura.
Referensi:
https://www.google.com/amp/s/www.kompas.tv/amp/article/71798/videos/pembangunan-rs-khusus-corona-di-pulau-galang-dikebut-dalam-20-hari
https://metro.tempo.co/read/1334374/psi-persoalkan-dki-bayar-uang-komitmen-formula-e-rp-200-m/full?view=ok
Edan! Dalam Senyap Anies Hilangkan Ratusan Milyar di Tengah Corona?
Sumber Utama : https://seword.com/politik/edan-dalam-senyap-anies-hilangkan-ratusan-milyar-0vorUO5gKS

Kita Kalahkan Corona Dengan Semangat Gotong Royong Saling Membantu. Indonesia Bisa!

Tak hanya Indonesia, seluruh negara di dunia saat ini sama-sama terkena dampak dari penyebaran virus corona Covid-19, yang sampai sekarang belum ada obatnya. Tapi, dengan belum ditemukannya obat dari virus Covid 19 ini, bukan berarti kita berpangku tangan pasrah menunggu mati dilibas wabah corona.
Ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mengalahkan virus corona. Kita bisa memutus rantai penyebaran corona dengan banyak cara. Intinya adalah sikap disiplin, saling peduli dan saling bantu yang kita wujudkan dalam perbuatan kerja keras, solidaritas dan gotong royong di segala aspek kehidupan.
Untuk itu semua harus saling sinergi bahu membahu dengan 1 tujuan yaitu mengalahkan corona. Jangan ada agenda lain di antara kita. Sebab ini persoalan kemanusiaan. Titik ngga pake koma embel-embel apapun di belakangnya.
Dan yang namanya urusan kemanusiaan, sudah seharusnya dan selayaknya menembus semua batas perbedaan. Sebab apapun perbedaan yang melekat dalam diri ini, kita semua ternyata sama. Sama-sama berstatus manusia ciptaan Tuhan.
Makanya saya sangat sedih saat ada urusan kemanusiaan yang ditarik untuk memperuncing perbedaan SARA. Sesedih itulah saat saya membaca sebuah berita tentang nasib tragis yang dialami Yuli (43), warga Lontar Baru, Kota Serang, Banten. Yuli meninggal setelah dua hari tidak makan. Yuli menahan rasa lapar bersama keempat anaknya. Mereka hanya minum air galon isi ulang.
Keadaan Yuli memang memprihatinkan. Selama ini Yuli hanya bekerja sebagai buruh lepas dengan gaji Rp 25.000 per hari. Kholid suami Yuli hanya bekerja sebagai pemulung. Selama wabah corona ini terjadi, otomatis tak banyak hasil yang bisa mereka bawa pulang untuk menghidupi mereka sekeluarga. Program bantuan pemerintah juga tak mereka dapatkan sekalipun sudah berulang kali mengajukan.
Nyesek sekali rasanya melihat kenyataan tragis seperti ini terjadi di negara kita, di depan mata kita pula. Kitapun jadi berandai-andai jika seandainya kita tahu lebih awal, pasti keluarga Yuli kita bantu bla bla bla dll dst.
Dari sinilah saya akhirnya menyimpulkan tak ada gunanya berandai-andai dan menyesali peristiwa tragis yang sudah terjadi. Yang perlu kita pikirkan dan lakukan dengan segera adalah: jangan sampai ada Yuli-Yuli lainnya yang mati kelaparan di tengah wabah corona yang menyerang Indonesia entah sampai kapan.
Jalan tercepat untuk menyelesaikan masalah ini adalah kita seluruh rakyat Indonesia harus solid bersatu melawan Covid 19. Dalam kata solid terkandung nilai-nilai kekompakan, giat dan tulus bergerak saling membantu satu sama lain tanpa memandang perbedaan.
Semua lapisan masyarakat harus bergerak. Dari pihak pemerintah melakukan semua upaya terbaik di segala bidang untuk memperkecil bahkan mengakhiri krisis ekonomi ini sesegera mungkin.
Dari pihak kita sebagai rakyat juga harus percaya pada kerja keras yang dilakukan pemimpin negara kita dengan segenap jajarannya. Kita wajib mendukung dan mendoakan pemerintah. Bukan malah nyinyir, mencela, menghujat bahkan memfitnah pemerintah negara kita sendiri.
Silakan dilaporkan apa yang perlu dilaporkan. Silakan kritik juga apa yang perlu dikritik. Sampaikan semuanya dengan baik sebab tujuannya memang untuk kebaikan. Dari sinilah akan ketahuan dengan sendirinya kritikan kita untuk membangun atau untuk menjatuhkan.
Sebagai rakyat, kita juga tak boleh hanya menuntut pemerintah. Rakyat juga harus proaktif, kreatif dan mau mengambil inisiatif agar diri sendiri dan keluarga bisa bertahan, plus membantu orang lain di sekitar kita terutama orang-orang yang taraf hidupnya tak seberuntung kita.
Sebab salah satu keyakinan dalam hidup saya adalah:
“Sesederhana apapun perbuatan baik yang kita lakukan takkan pernah sia-sia sekalipun dipandang sebelah mata oleh orang lain. Sebab Tuhan yang mencatat dan akan membalasnya pada kita, bukan manusia."
Dalam jiwa masyarakat Indonesia sendiri, sejak dulu sudah tertanam sikap gotong royong tanpa memandang perbedaan. Semangat gotong royong inilah yang perlu kita perbanyak lakukan dalam rangka mengalahkan virus corona secepat mungkin.
Berikut ini akan saya tuliskan sikap gotong royong yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari di sekitar kita. Saya mencari datanya dan mendapatkannya langsung dari teman-teman dekat saya. Jujur saya terharu dengan inisiatif yang didasarkan pada hati yang tulus ingin membantu sesama seperti ini.
Skalanya mungkin kecil hanya di lingkungan setempat. Tapi di mata saya perbuatan semacam ini amat sangat berarti di tengah-tengah kegoisan manusia yang makin bertambah jahat ini.
Pertama. Forum Peduli NKRI.
Di Bali ada sebuah perkumpulan bapak-bapak, emak-emak muda dan muda mudi lintas SARA yang diberi nama Forum Peduli NKRI. Sudah 3 tahun saya terdampar di dalamnya dan saya bahagia bisa berada di sana. Orang-orang hebat yang sudah jadi keluarga saya dalam susah maupun senang.
Article
FP NKRI aktif bergerak mengumpulkan dana cash maupun sumbangan non cash. Dari kegiatan ini, FP NKRI berhasil membagikan ratusan APD bagi para tenaga medis berupa 500 pcs masker N95, 500 pcs perisai pelindung wajah dan 100 pakaian kedap gas (hazmat).
Article
FP NKRI juga membagikan 100 paket sembako yang berisi 1 botol hand sanitizer, 5 pcs masker, 3kg beras, 6 butir telur, 6 bungkus mi instant, 500 mg minyak, 500mg gula dan 250 mg kopi yang langsung dibagikan pada kaum lansia miskin, anak yatim piatu dan pemulung. Rekan-rekan FP NKRI sendiri yang turun langsung ke lapangan memberikan bantuan ini pada sesama yang membutuhkan.
Article
Kedua. Forum Peduli NKRI Palembang, Sumatra Selatan.
FP NKRI yang awalnya dibentuk di Bali, sekarang sudah ada di beberapa daerah di Indonesia. Salah satunya di Palembang, Sumsel. FP NKRI Palembang juga tak mau ketinggalan. Anak-anak muda lintas SARA ini menggalang dana sehingga mereka bisa membagikan 5000 pcs masker kain, 1000 paket nasi dari MAKIN (Majelis Agama Konghucu Indonesia) Palembang, yang sebelumnya sudah membagikan 2000 paket sembako kepada masyarakat Palembang.
Article
Article
FP NKRI Palembang juga memberikan bantuan masker pada RS Muhammadiyah Palembang yang diterima oleh kepala ruang laboratorium, Ibu Yusruliani.
Article
FP NKRI Palembang juga memberikan bantuan masker untuk Rumah Sakit Advent Bandar Lampung yang diterima oleh dr. Hendro Suryadi.
Article
Article
Ketiga. Gerakan Gotong Royong Warga.
Adalah seorang Eric Limantara, teman SMA saya. Gara-gara corona, Eric jadi sensitif dengan kata gotong royong. Bersama rekan-rekannya, Erick bergotong royong membentuk Gerakan Gotong Royong Warga untuk membantu warga di Surabaya. Dari warga untuk warga, seperti itu kurang lebih konsepnya.
Article
Erick and friends yang berhasil menggalang dana dari pengusaha, warga lingkungan Theresia Avila dan penyumbang-penyumbang lainnya langsung turun ke kelurahan-kelurahan di Surabaya demi bisa menjangkau keluarga PDP dan keluarga yang anggotanya meninggal gara-gara corona; asisten rumah tangga, pekerja, dan karyawan yang di-PHK; tukang ojek pangkalan, tukang becak dan sopir angkot yang tidak beroperasi; pedagang asongan dan keliling yang sudah tidak bekerja; tukang bangunan dan buruh; janda miskin; petani penggarap dan nelayan; lansia; penyandang disabilitas serta panti asuhan dan panti jompo.
Article
Di bulan April ini, Gerakan Gotong Royong Warga sudah berhasil membagikan 1200 pcs masker dan membagikan beras ke 138 rumah di RW 1-4 Kelurahan Airlangga Surabaya.
Article
Keempat. Perkumpulan perempuan peduli.
Adalah 10 perempuan (Vony, Nina, Titik, Erika, Dini, Ika, Oemy, Tititn, Ipeh dan Adhe) yang tergabung dalam anggota senam aerobic MaxGym, paguyuban SDK Cor Jesu dan Komunitas YES (Young Entrepreneurs Squad) di kota Malang. Mereka memasang pengumuman dan membuka pengumpulan khusus berupa barang, bukan uang tunai.
Article
Barang-barang yang mereka terima berupa beras, minyak, gula, sirup, kopi, kecap dan susu langsung dipacking dan dibagikan pada para pengemis, tukang becak dan pengatur lalu lintas di jalan.
Article
Terharu sendiri melihat solidaritas dan gotong royong lintas SARA seperti ini. NKRI banget. Inilah Indonesiaku yang sesungguhnya. Semuanya bahu membahu membantu sesama yang juga berarti ikut membantu meringankan tugas pemerintah.
Akankah gerakan kecil nan sederhana membantu sasama ini bisa menjadi contoh sekaligus mengetuk hati kita untuk dilakukan bersama-sama di lingkungan kita??? Percayalah! Semua perbuatan baik yang kita lakukan takkan pernah sia-sia. Amin. Terpujilah Tuhan.
Kita Kalahkan Corona Dengan Semangat Gotong Royong Saling Membantu. Indonesia Bisa!
Sumber Utama : https://seword.com/umum/kita-kalahkan-corona-dengan-semangat-gotong-royong-hsWBbLieQJ

Re-post by MigoBerita / Kamis/23042020/12.02Wita/Bjm
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya