Ada Orang Radikal Ada di Perguruan Tinggi, Ketum PBNU Pun Terheran-heran
BANJARMASINPOST.CO.ID, MALANG - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj mengaku heran dengan banyaknya aliran radikal di sejumlah perguruan tinggi.Menurutnya, sebagai lembaga pendidikan dengan intelektual tinggi, seharusnya perguruan tinggi terhindar dari masuknya aliran radikal.
"Saya juga heran kenapa radikal ada di perguruan tinggi, yang intelek, yang wawasannya luas, sarjana. Kok malah jadi radikal. Saya juga heran," katanya saat ditemui di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim, Malang, Rabu (24/5/2017).
"Kalau di pesantren kampung desa pantes radikal. Ini malah kebalik-balik," imbuhnya.
Dikatakan Said, ada paham yang salah yang menyebabkan masuknya aliran radikal di perguruan tinggi. Hal itu berpengaruh pada kondisi seseorang yang sedang tidak stabil.
"Itu ada suatu kesalahpahaman, ada paham yang salah. Tidak percaya diri, putus asa, cari jalan pintas, menggunakan cara-cara radikal," katanya.
Padahal, menurut Said, Islam adalah agama yang mulia. Dengan begitu, perjuangannya harus dengan cara yang mulia pula.
kompas.com
Ketua
Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Agil Siradj saat
ditemui di kantornya, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Selasa
(14/3/2017)."Islam agama yang mulia, maka kalau berjuang harus dengan cara yang mulia. Kalau dengan tidak cara yang mulia berarti merusak," jelasnya.
Ia juga meminta perguruan tinggi untuk mencegah dan bertanggung jawab adanya aliran radikal yang sudah tersebar.
"Ya, tanggung jawab, sebagai lembaga pendidikan yang elit, berintelek, berwawasan luas, moderat. Masak radikal," terangnya. / http://banjarmasin.tribunnews.com/2017/05/25/ada-orang-radikal-ada-di-perguruan-tinggi-ketum-pbnu-pun-terheran-heran
Re-Post by http://migoberita.blogspot.co.id/ Kamis/25052017/10.20Wita/Bjm