PROKAL.CO, BANJARMASIN - Gubernur Kalsel Sahbirin Noor ingin mempercepat terbangunnya Ruang Terbuka Hijau (RTH) di eks kantor Gubernur Kalsel di Jalan Sudirman Banjarmasin. Dia menginginkan, dengan terbangunnya RTH disana, masyarakat pun akan memiliki tempat yang nyaman di tengah kota.
Pemprov sendiri berencana, selain membangun RTH di eks kantor gubernur, juga akan membangun tugu nol kilometer yang berada tepat di tengah tengahnya.
"Kawasan tersebut sudah mulai tumbuh, seiring terbangunnya fasilitas publik. Makanya ketika terbangunnya RTH disana, akan menjadikan kawasan tersebut sebagai ikon Kalsel," ujar Sahbirin, Rabu (5/7) kemarin.
Alih alih membangun RTH, pembongkaran sendiri dipastikan melalui jalan berliku. Pasalnya, penghapusan aset perlu persetujuan dari DPRD Kalsel. Meski demikian, upaya pembongkaran beberapa gedung di kompleks tersebut sudah dimatangkan. Khususnya dalam penyusunan DED pembongkaran.
Kepala Bidang pengelolaan barang milik daerah Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Kalsel, M Mirhansyah, mengatakan, untuk melakukan pembongkaran harus melalui beberapa tahapan. Tahapan pertama sebutnya penilaian barang ekonomis yang dilakukan oleh tim appraisal.
Nah, tim appraisal mulai hari ini akan turun melakukan perhitungan. Nantinya, akan dihitung berapa nilai riil gedung tersebut. "Pekerjaan mereka akan selesai selama 10 hari kalender. Jika dinilai secara neraca jumlahnya mencapai Rp54,2 miliar. Kita tunggu tim appraisal," ujarnya kemarin.
Ketika nilai riil sudah diketahui, tahapan selanjutnya adalah meminta persetujuan DPRD Kalsel. "Saya rasa ketika persrayatan sudah dilengkapi, DPRD Kalsel akan menyetujui. Lain hal ketika syarat tak lengkap," tambahnya.
Tahapan terakhir adalah, lelang jual bongkar bangunan. Tahapan ini jelasnya akan dilakukan langsung oleh kantor pelayanan kekayaan negara dan lelang (KPKNL). Keterlibatan KPKNL sebutnya karena aset gedung tersebut berganti menjadi taman.
"Berbeda dengan pembongkaran gedung kemudian dibangun kembali gedung baru. Ini kan menghilangkan aset diganti dengan taman. Itu sebabnya ada tahapan lelang jual bongkar," jelasnya.
Nah, jika tahapan ini gagal atau tidak ada pelamar lelang, maka menjadi dasar untuk dilaksanakan lelang penghapusan aset yang akan dilaksanakan Unit Layanan Pengadaan (ULP) Biro Perlengkapan Setdaprov Kalsel.
"Namun, pemerintah mengeluarkan dana sendiri kepada pihak ketiga untuk membongkar. Kalau jual bongkar tidak perlu keluar dana. Penghapusan aset gedung di provinsi-provinsi lain juga demikian," paparnya.
BAKAL DIBONGKAR: Perkantoran Pemprov Kalsel di Banjarmasin mulai tak terlihat tak terawat maksimal.
Untuk diketahui, saat ini Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalsel sedang melakukan
sayembara tugu nol kilometer. Sayembara sendiri dibuka untuk umum hingga
level nasional.Di sisi lain, pasca dipindahnya perkantoran Pemprov Kalsel ke Banjarbaru. Perkantoran Pemprov di Banjarmasin atau yang akrab dikenal dengan gubernuran itu terlihat tak terawat maksimal. Contohnya ketika hujan lebat, halaman perkantoran selalu digenangi air. Bahkan, yang membuat miris sebagian bangunan ada yang sudah rusak dan tak berfungsi.
Sumber Berita : http://kalsel.prokal.co/read/news/9970-sahbirin-ingin-percepat-pembongkaran-kantor-pemprov.html
Re-Post by http://migoberita.blogspot.co.id/ Kamis/06072017/15.17Wita/Bjm