PROKAL.CO, Kosong itulah yang terlihat dari rumah orang tua MR alias Anti di Desa Bataratat, Lokpaikat, Rabu (5/7). Salah seorang yang disebut sebagai bandar besar arisan online milik Iray di Tapin ini, menghilang.
Sebelumnya, dua hari setelah lebaran banyak warga yang berdatangan ke rumah Anti. Mereka yang datang bertujuan untuk menagih pencairan uang arisan online yang sudah mereka beli beberapa Minggu yang lalu.
"Pada malam itu banyak orang yang berdatangan, katanya mereka ingin menagih pencarian uang arisan online," kata salah seorang tetangga korban yang tidak ingin namanya dikorankan.
Setelah orang berdatangan pada malam itu, keesokan harinya rumah itu sudah ditinggal penghuninya."Esok harinya sudah kosong sampai hari ini juga tidak ada penghuninya dan juga sering kali orang datang kesana menanyakan keberadaan Anti," ceritanya.
Ia juga menceritakan bahwa dirinya bersama keluarga tidak tahu bahwa tetangganya itu memiliki bisnis arisan online, karena menurut mereka Anti biasa berjualan pakaian wanita dan anak-anak. Ada yang jual cash dan kredit.
"Saya juga terkejut pada malam itu orang-orang ramai mendatangi rumahnya dan pada malam itu juga saya baru tahu dia berbisnis arisan online," akunya kepada Radar Banjarmasin.
Jika memang ditinggalkan, pastilah penghuninya sedang terburu-buru. Pasalnya, Radar Banjarmasin melihat lampu-lampu di luar rumah masih menyala. Keadaan rumah sunyi senyap dengan pintu-pintu terkunci rapat yang menandakan tidak ada penghuninya.
Sementara Umi (35) salah seorang pembeli arisan yang sudah masuk juga melaporkan kejadian ini ke Polres Tapin. Dia mengatakan bahwa dia diajak Anti melalui Broadcasting di BBm. "Dia berjanji dalam waktu seminggu akan mendapat keuntungan dua kali lipat," ungkap warga Desa Lokpaikat itu.
Setelah itu dia menyerahkan uang dua kali kepadanya yang pertama senilai Rp 8.500.000 dan yang kedua sebanyak Rp 1.200.000 dengan diiming-imingi keuntungan berlipat menjadi Rp 19.800.000.
"Tapi setelah satu minggu saya tanyakan tentang keuntungan itu, tidak ada respons darinya setelah didatangi ternyata juga tidak ada respon," bebernya.
Sementara Lin (24) warga Binderang Kecamatan Lokpaikat, salah satu peserta mengikuti arisan online mengaku bahwa dia mengikuti setelah ada pesan broadcasting di BlackBerry Massage tentang list arisan.
"Setelah beberapa kali mengikuti dan lancar mengenai pembayarannya saya pun memberanikan diri untuk menambahnya, tapi setelah ditambah ternyata hasilnya seperti ini," ungkapnya kepada Radar Banjarmasin.
Dia juga bercerita bahwa sebelum dirinya dan teman-temannya melapor ke Polres, mereka sempat mendatangi rumah Anti yang ada di Bataratat. "Kami kerumahnya untuk membicarakan secara kekeluargaan, tetapi ia sudah tidak ada di rumah lagu dan kami sampai saat ini tidak tahu lagi keberadaannya," jelasnya.
Anti sendiri sempat disebut-sebut sebagai klien Iray, bandar di Kabupaten Banjar. Bahkan banyak yang mengatakan Iray sebenarnya menyetor kepada Anti. Meski demikian, para agen reseller mengatakan Iray lah bandar besarnya.
Sementara Kapolres Tapin AKBP Zulkifli Ismail melalui Kasat Reskrim AKP Dodi Harianto membenarkan bahwa ada korban yang melaporkan tentang kejadian penipuan arisan online di Tapin.
"Sementara kami masih mengumpul barang bukti dan masih melakukan pengembangan, dan kami masih belum bisa memastikan apakah MR ini pelaku atau korban juga," jelasnya, Kamis (5/7) sore kepada Radar Banjarmasin.
MENGHILANG: Rumah orang tua Anti dalam keadaan kosong tak berpenghuni di Jalan Budi Mulya Lokpaikat Kabupaten Tapin.
Kasat juga menambahkan bahwa laporan
yang masuk ke polisi baru satu orang, yang lain masih sebagai saksi.
"Kemarin sekitar puluhan orang yang datang kesini, tetapi baru satu yang
masuk laporan dan yang lain masih sebagai saksi-saksi karena kami masih
mengumpulkan bukti lainnya," katanya Dodi.Sumber Berita : http://kalsel.prokal.co/read/news/9972-nah-lho-bandar-arisan-di-tapin-juga-ikut-kabur.html
Re-Post by http://migoberita.blogspot.co.id/ Kamis/06072017/15.06Wita/Bjm