Kompak Lupa Pertanyaan KPK
PROKAL.CO, BANJARMASIN - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pemeriksaan kepada 13 anggota DPRD Kota Banjarmasin yang tergabung dalam Panitia Khusus (Pansus) Perda Penyertaan Modal PDAM Bandarmasih. Pemeriksaan dilakukan di salah satu ruangan Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalsel, Senin (2/10) kemarin.
Belasan anggota dewan tersebut berstatus saksi atas kasus suap yang menyeret Ketua DPRD Kota Banjarmasin Iwan Rusmali dan Dirut PDAM Bandarmasih Muslih, 14 September lalu.
Sesi pemeriksaan dibagi 2 tahapan.Tahapan pertama dilakukan pemeriksaan mulai pukul 10.15 Wita. Di sesi pertama ini ada delapan anggota dewan yang dilakukan pemeriksaan. Meliputi Abdul Gais, Bambang Yanto Permono, Tugiatno, Mursyid. Berselang 15 menit, anggota Pansus lain, seperti Noorlatifah, Deddy Sophian, Natshir dan Isnaini menyusul.
Dua ruangan di lantai dua Dit Narkoba Polda Kalsel yang dijadikan tempat pemeriksaan ditutup rapat. Sebelumnya, kaca pintu transparan ditutup kertas oleh penyidik KPK setelah tahu awak media melakukan peliputan. "Ini bukan ruang publik. Jangan ambil gambar dulu. Nanti setelah pemeriksaan saja," tutur salah seorang penyidik yang melarang pengambilan gambar.
Dia sendiri tak mau memberikan pernyataan ketika ditanyakan ada berapa orang yang diperiksa sebagai saksi kemarin. "Nanti dulu pemeriksaan masih berlangsung," tukasnya berlalu.
Sesi kedua yang rencananya pemeriksaan dimulai pukul 14.00 Wita juga molor karena sesi pertama belum selesai. Di sesi kedua ini, lima anggota dewan yang diperiksa tim penyidik KPK, meliputi M Yamin, Budi Wijaya, Suprayogi, dr Aulia Ramadhan Supit dan Rudiani.
Baru sekitar pukul 15.00 Wita, Abdul Gais keluar tanda sesi pertama selesai. Dengan membawa amplop coklat sebagai bukti hasil pemeriksaan. Politisi Partai Demokrat itu tak mau berkomentar ketika disambangi. Dia hanya tersenyum sambil tangan memegang kepala ketika bergegas menuju mobil.
Begitu pula Dedy Sophian, Wakil Ketua Komisi I DPRD Kota Banjarmasin itu, dengan muka ditutup masker langsung bergegas keluar ruangan penyidikan usai diperiksa. "No Comment," tuturnya sambil memasuki mobil.
Hal yang sama juga dilakukan oleh Ketua Komisi II DPRD Kota Banjarmasin, Rudiani. Dengan tangan melambai, dia meminta untuk tak di dokumentasikan sambil berlalu pergi. Tak sepatah kata pun keluar dari mulut Rudiani.
Wakil Ketua DPRD Kota Banjarmasin Suprayogi mengaku, pertanyaan yang dilontarkan kepada dirinya oleh penyidik KPK kemarin berkisar soal Perda Penyertaan Modal Pemko Banjarmasin ke PDAM Bandarmasih dan penggodokan Perda tersebut.
Bahkan, di dalam ruang penyidik bebernya disediakan snack hingga minuman. Suprayogi salah satu saksi yang cukup lama diperiksa kemarin. Dari pukul 15.00 Wita sampai pukul 17.15 Wita.
"Pemeriksaan berjalan biasa dan santai, tak ada tekanan dari tim penyidik KPK," beber politisi PDIP itu kemarin.
Dia menyebut, pertanyaan yang dilontarkan penyidik sekitar 10 pertanyaan. "Soal pertanyaan saya sudah lupa," tukasnya.
Sayangnya, penyidik KPK tak mau banyak berkomentar dan mengungkapkan hasil penyidikan kemarin.
Sementara itu, hari ini rencananya tim penyidik KPK kembali akan melakukan pemeriksaan terhadap anggota Pansus lain yang belum diperiksa kemarin. Sisa anggota Pansus yang bakal diperiksa seperti Agus Suprapto, Hj Jumiati, Hairun Nisa, M Suriani, Hj Ananda, Elly Rahmah, Aliansyah, Hj Siti Rahmah, Noval dan Abdurrasyid Ridha.
BERUSAHA SANTAI: Suprayogi dan Budi Wijaya antre Menunggu panggilan penyidikan oleh KPK, kemarin.
Sumber Berita : http://kalsel.prokal.co/read/news/11537-anggota-pansus-diperiksa-maraton-kompak-lupa-pertanyaan-kpk.htmlRe-Post by http://migoberita.blogspot.co.id/ Selasa/03102017/18.06Wita/Bjm