» » » » » Transportasi Konvensional (Angkot,bus dan taxi) Senin 2 Oktober MOGOK KERJA datangi DPRD KalSel (Pilih Konvensional atau Online ?!)

Transportasi Konvensional (Angkot,bus dan taxi) Senin 2 Oktober MOGOK KERJA datangi DPRD KalSel (Pilih Konvensional atau Online ?!)

Penulis By on Minggu, 01 Oktober 2017 | No comments


Awas Terjebak Macet, Besok Angkot Mogok Massal

PROKAL.CO, BANJARMASIN - Menyikapi maraknya taksi online yang aturannya dituding belum ada kejelasan pasti, ratusan Angkutan Kota (Angkot) di Banjarmasin, Senin (2/10) besok akan melakukan mogok massal. Mereka akan mendatangi DPRD Kalsel untuk memperhatikan nasib mereka pasca maraknya transportasi daring di daerah ini.
Tak hanya para angkot. Unjuk rasa besok, juga akan melibatkan para sopir L-300, bus hingga taksi konvensional. Bahkan, rencana awal ada sekitar seribu massa yang akan mendatangi “Rumah Banjar” untuk meminta bertemu langsung dengan Gubernur Kalsel dan Kapolda Kalsel.



Namun, karena ada instruksi dari pihak kepolisian, maka jumlah massa pun akan dikurangi. Meski demikian, terang Ketua DPC Organda Kota Banjarmasin, Asqolani selaku koordinator unjuk rasa, ketika para sopir lain berkeinginan turun tanpa diminta. Pihaknya pun tak bisa berbuat apa apa.
“Izin unjuk rasa sudah didapat dari pihak kepolisian. Makanya kami himbau kepada masyarakat yang kerap menggunakan angkot agar mencari alternatif transportasi lain. Karena semua sopir angkot di Banjarmasin akan mogok,” terang Asqolani kemarin.
Dia menerangkan, aksi mogok besok tak lain didasari atas konflik yang sempat terjadi lalu antara sopir taksi daring dengan taksi konvensional. Padahal sebutnya, berbagai macam langkah pertemuan penyelesaian sudah sering ditempuh. “Imbasnya sudah sangat besar. Kami takutnya ketika tak ada kebijakan yang mengatur lebih tegas, konflik ini akan terus ada,” ucapnya.
Selain ingin bertemu langsung dengan Gubernur dan Kapolda, pihaknya juga meminta kepada pemerintah daerah untuk menutup aplikasi taksi online ini di Kalsel. “Ketika Gubernur dan Kapolda Kalsel tak datang. Kami akan turun lagi dengan jumlah massa yang lebih banyak,” tegasnya.
Aksi unjuk rasa besok akan dimulai dari tiga titik kumpul. Titik pertama di Terminal KM 6 Banjarmasin. Titik kedua ada di Jalan Simpang Ulin Banjarmasin. sedangkan titik kumpul ketiga adalah di Jalan Terminal Pangeran Antasari, sekaligus menjemput sopir angkot yang ngetem disana untuk bersama sama menuju ke DPRD Kalsel. “Saat ini aturan yang jelas belum ada diatur. Tuntutan kami ingin taksi online ditutup sementara sampai ada aturan yang jelas,” terangnya.
Dia mengakui, keberadaan taksi online tak membuat pihaknya benci. Namun disisi lain sebutnya ketika tak ada aturan yang jelas maka, pihaknya yang saat ini mengikuti aturan, merasa dirugikan. “Kami tak akan anarkis. Kami ingin demo nanti secara kekeluargaan dan permintaan kami pun dituruti,” pintanya.
Belum adanya langkah nyata upaya meredam konflik yang selama ini terjadi antara taksi online dengan taksi konvensional akhir akhir ini sebutnya, salah satu alasan mereka mendatangi rumah rakyat. “Ini bentuk kekecewaan kami, karena upaya menyelesaikan konflik yang selama ini terjadi termasuk permintaan kami menutup aplikasi taksi online tak digubris,” tandasnya.
Konflik antara taksi offline dan online seakan tak ada habisnya. Tak hanya terjadi di Banjarmasin, tapi juga di kota-kota besar lainnya. Bagi konsumen, konflik ini ternyata menggelikan.
"Kompetisi itu biasa, siapa yang angkutannya enak, layanannya bagus dan murah sudah pasti dipilih konsumen," kata Pertiwi, 25 tahun, karyawan swasta di Banjarmasin.
Ia mengaku senang memesan Go-Jek untuk bepergian di dalam kota atau memesan Grab Car untuk keluar kota. "Kebetulan saya memang tidak suka naik sepeda motor pribadi, capek," imbuhnya.
Gadis bertubuh sintal ini mengaku jatuh hati dengan transportasi online. Pertama, mereka bisa dipanggil kapan pun dan dimana pun. Kedua, tarif mereka lebih miring.
"Contoh, naik ojek biasa dari Rumah Sakit Ulin ke Jalan Veteran Rp20 ribu. Pas naik Go-Jek, saya kaget cuma diminta Rp4 ribu," tukasnya.
Pernah juga ia bepergian menggunakan taksi argo untuk keluar kota. "Naik taksi konvensional, bisa tembus Rp200 ribu dari Banjarmasin ke Banjarbaru. Taksi online tak sampai Rp150 ribu, murah meriah," bebernya.
Pertiwi menyarankan, ketimbang angkutan konvensional berunjuk rasa, mending mereka mengalihkan energinya untuk memperbaiki mutu layanan. "Pertimbangan konsumen kan logis. Tanpa inovasi pasti mati. Zamannya sudah beda. Ini era digital, bung!" tegasnya.

BAKAL MOGOK: Razia angkot di Jalan Anang Adenansi di depan Taman Kamboja. | SYARAFUDDIN / RADAR BANJARMASIN
Sumber Berita : http://kalsel.prokal.co/read/news/11497-awas-terjebak-macet-besok-angkot-mogok-massal.html

Re-Post by http://migoberita.blogspot.co.id/ Minggu/01102017/15.34Wita/Bjm 
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya