Noormiliyani Sejak Kecil Sudah Ingin Jadi Gubernur
PROKAL.CO, Impian
untuk menjadi kepala daerah sudah dicita-citakannya sejak kecil.
Sikapnya yang lembut namun kritis membentuk karakter dirinya. Anak
mantan gubernur Kalsel (Aberani Sulaiman) ini setelah besar menjadi
kepala daerah wanita pertama di Banua.Noormiliyani berusia 58 tahun ini tidak hanya menjadi bupati wanita pertama di Batola tapi juga wanita pertama yang menjadi kepala daerah di Kalimantan Selatan. Dia juga tercatat sebagai wanita pertama yang menduduki kursi jabatan Ketua DPRD Kalsel setelah terpilih dengan suara terbanyak pada Pemilu Legislatif 2014 lalu.
Bunda-panggilan akrabnya, mengungkapkan pengalaman perjalanan hidupnya berkarier di dunia politik dan organisasi. Ayahnya, Aberani Sulaiman adalah mantan Gubenur Kalsel periode 1963-1969. Dari ayahnya ini, dia mewarisi darah politisi. Sejak kecil dirinya sering bertanya kepada bapaknya bagaimana menjadi seorang gubernur.
Jiwa kepemimpinan yang tubuh dalam dirinya mulai terbentuk sejak duduk di bangku SMP dan SMA. Isteri Bupati Batola Hasanuddin Murad dua periode ini sering terlibat dalam kegiatan aktivis dan organisasi di sekolah.
Pengalaman berorganisasi ini terus berkembang sejak kuliah di Universitas Lambung Mangkurat jurusan Fakultas Hukum Tata Negara. Setelah menempuh pendidikan di perguruan tinggi ternama di Banjarmasin pada 1986, ia terus aktif di berbagai organisasi kemasyarakatan seperti KNPI, AMPI, dan FKPPI. “Jiwa kepemimpinan sudah ditanamkan sejak dini oleh ayah kepada kami. Karena itu saya selalu aktif berorganisasi,” ucapnya.
Kesibukannya sebagai seorang aktivis mempertemukan dirinya dengan Hasanuddin Murad yang pernah menjadi Dosen Hukum Tata Negara di Universitas Lambung Mangkurat. Dengan visi dan misi yang sama, akhirnya kedua pasangan ini memutuskan untuk menikah. Mungkin sudah nasibnya di politik, ibu satu anak ini menjadi isteri bupati sejak 2007.
Perjalanan karir politiknya mulai terlihat setelah suaminya yang pernah menjadi anggota DPR RI ini mengajak bergabung dalam kepengurusan Partai Golkar Kalsel. Tepatnya pada 2014, Partai Golkar mengeluarkan kebijakan agar menjadikan kader perempuan sebagai anggota legislatif.
Dengan dukungan suami, ia akhirnya mencalon sebagai anggota DPRD Kalsel dari daerah pemilihan Batola. Tidak disangka, ia terpilih menjadi anggota DPRD Kalsel dengan suara terbanyak pada Pemilu Legislatif 2014 dan menempatkannya sebagai Ketua DPRD Kalsel. “Sebelum mencalon saya sudah minta izin dan mendapat restu dari suami,” ucap wanita yang hari ulang tahunnya bertepatan dengan peringatan HUT RA Kartini.
Setelah dua tahun menjadi anggota legislatif, tawaran muncul dari Partai Golkar khususnya dari almarhum H Sulaiman HB. Waktu itu, dia masih menjabat Ketua DPD Partai Golkar Kalsel agar dirinya mencalon sebagai Bupati Batola.
Dirinya sempat ragu, namun setelah mendapat dukungan dari suaminya dan arahan dari almarhum H Sulaiman HB ia akhirnya maju mencalonkan diri sebagai Bupati Batola berpasangan dengan Rahmadian Noor (keponakan suaminya) sebagai Wakil Bupati Batola. “Saya beranggapan waktu itu kesempatan tidak datang dua kali. Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, saya maju mencalon hingga akhirnya terpilih menjadi Bupati Batola,” ucapnya yang mengaku dirinya tidak akan sampai pada posisi sekarang ini tanpa ada dukungan penuh suaminya, almarhum H Sulaiman HB, dan masyarakat Batola.
Sukses di organisasi dan politik, ternyata tidak membuat perempuan ini sombong. Ia ingin membuktikan kepada dunia bahwa kaum perempuan juga bisa berkarier dan sukses di dunia politik meski karir politik yang dijalaninya tersebut bukanlah hal yang mudah. Semua penuh perjuangan dan kerja keras. Politik tidak akan matang tanpa ada proses, jadi harus memperbanyak pengalaman dan wawasan.
Kepada generasi muda khususnya kaum perempuan, ia berharap langkahnya ini bisa menjadi contoh. Memang tidak mudah seorang perempuan meniti karir di dunia politik. “Semoga langkah saya ini bisa menjadi motivasi perempuan bahwa setiap orang mempunyai kemampuan yang sama dan kemauan yang sama,” ujarnya.
Meski sukses di bidang politik, namun ia tidak lupa akan kodratnya sebagai seorang ibu rumah tangga atau sebagai istri dari seorang suami. Ia dan suaminya sudah sama-sama tahu dengan tugas dan tanggungjawab yang dijalani.
Artinya kesuksesan ini bisa dicapai dengan saling percaya dan memberikan kebebasan satu dengan yang lainnya untuk berkarier tanpa mengabaikan kehidupan berumah tangga. Sehebat apapun jabatan perempuan. Bila sudah di rumah tetap melaksanakan tugasnya sebagai seorang istri sekaligus ibu dari anak-anak.
EITSS
JATUH: Noormiliyani menahan topinya yang hendak jatuh saat sibuk
menerima selamat dari para tamu yang hadir dalam pelantikan.
Sumber Berita : http://kalsel.prokal.co/read/news/12130-noormiliyani-sejak-kecil-sudah-ingin-jadi-gubernur.html Re-Post by http://migoberita.blogspot.co.id/ Senin/06112017/17.44Wita/Bjm