» » Inilah 10 Besar Kota Intoleran menurut Setara Institute, SEDIH Banjarmasin Nomer 7

Inilah 10 Besar Kota Intoleran menurut Setara Institute, SEDIH Banjarmasin Nomer 7

Penulis By on Jumat, 08 Desember 2017 | No comments

Hasil Penelitian, Banjarmasin Masuk Kota Intoleran
PROKAL.CO, BANJARMASIN - Setara Institute, sebuah organisasi nirlaba yang bermarkas di Jakarta mengeluarkan laporan Indeks Kota Toleran (IKT) tahun 2017.
Dari 94 kota di Indonesia yang mereka teliti, organisasi yang bergerak pada bidang kebebasan beragama dan berkeyakinan ini menyebut Kota Banjarmasin masuk dalam 10 besar kota yang punya tingkat toleransi rendah.
Dengan skor 3,55, Banjarmasin menduduki peringkat 8. Diketahui, berdasarkan kajian yang dilakukan Setara Institute bekerja sama dengan Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) atas 94 kota, 10 kota mendapatkan skor toleransi terendah, yaitu DKI Jakarta dengan skor 2,30, Banda Aceh 2,90, Bogor 3,05, Cilegon 3,20, Depok 3,30, Yogyakarta 3,40, Banjarmasin 3,55, Makassar 3,65, Padang 3,75, dan Mataram 3,78.


Peneliti Setara Institute, Halili Hasan yang dihubungi Radar Banjarmasin, kemarin (6/12) melalui telepon seluler mengungkapkan laporan IKT tidak bernada negatif. "Lewat penelitian ini, kami mencoba mendorong kota-kota yang kami teliti untuk berlomba-lomba mengusung semangat toleransi," kata Halili.
Dijelaskan Halili lebih lanjut, berdasarkan kajian yang mereka lakukan, ada beberapa indikator penilaian yang membuat mereka menetapkan indeks ini, yakni Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), kebijakan diskriminatif, tindakan nyata pemerintah kota, pernyataan pemerintah kota, peristiwa pelanggaran kebebasan beragama atau berkeyakinan, dan demografi penduduk berdasarkan agama.
Sementara itu, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Kalsel, melalui Wakil Ketua I, Muhammad Fadhly Mansoer belum bisa berkomentar banyak mengenai laporan dari Setara Institute.
Yang bisa diterangkannya, selama ini kondisi kerukunan umat beragama di Kalsel, khususnya Kota Banjarmasin masih menunjukkan tren yang positif. "Malah, menurut laporan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Agama RI, daerah kita termasuk wilayah yang punya toleransi tinggi," papar Fadhly.
Namun, dijelaskannya lebih lanjut, laporan dari Setara Institute menarik untuk dikaji lebih mendalam. "Laporan ini ada kemungkinan akan kami rapatkan bersama nantinya. Untuk saat ini, belum bisa berkomentar, setelah rapat nanti bisa jadi ada pernyataan sikap," tandasnya.

Foto ilustrasi
Sumber Berita : http://kalsel.prokal.co/read/news/12662-hasil-penelitian-banjarmasin-masuk-kota-intoleran.html

Re-Post by http://migoberita.blogspot.co.id/ Sabtu/09122017/10.10Wita/Bjm 
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya