Makam Tua Telok Selong yang Masih Misterius
Disebut Keluarkan Bau Wangi, Ramai Dikunjungi Peziarah
PROKAL.CO, MARTAPURA - Sejak heboh ditemukan awal November lalu, belum diketahui makam siapa di kompleks makam tua, kawasan Kayu Tangi, Telok Selong Kabupaten Banjar.Banyak cerita, tapi faktanya cuma satu: makam itu memang tua bila ditilik dari batu nisan kubur. Kabarnya, bahan baku nisan kuburan berasal dari luar kalsel, kendati itu masih prediksi.
Keganjilan yang menyebar dari mulut ke mulut sampai dunia maya, kompleks pemakaman yang awalnya ditutupi semak belukar itu dikabarkan mengeluarkan aroma harum.
Kesaksian mereka yang mencium wangi itu bukan hanya satu, sebagian besar warga yang tinggal tidak jauh dari kompleks makam itu membenarkan informasinya.
Cerita cepat menyebar, pekuburan itu banyak dimakamkan zuriat bangsawan Banjar, ahlul bait, dan orang alim. Kepercayaan itu beralasan, pasalnya di kawasan sekitar dikenal dengan Martapura Lama yang dahulu jadi pusat peradaban Kesultanan Banjar. Alih-alih menunggu kepastian, warga setempat memagari keliling pekuburan dengan pagar ulin berkawat, makam dipercaya keramat karena harum dihiasi kain kuning.
Alhasil, banyak peziarah datang mengunjungi makam yang kini telah bersih dari belukar tersebut. Tiap akhir pekan, pengunjung membeludak dari luar kota. Hari-hari biasa peziarah berasal dari warga lokal, kadang sampai malam belum pulang. Mereka berasal dari Kaltim, Kalteng, dan luar Martapura mulai Amuntai, Kandangan, dan Banjarmasin.
Muhammad Ajimat, warga setempat yang biasa disapa Kai tidak punya data pasti siapa saja tokoh yang dimakamkan. Tapi ia yakin kawasan itu kompleks dari keluarga Kerajaan Banjar, apalagi yang memberikan kabar seorang habib yang sebelumnya punya proyek di dekat makam dan menginformasikan bahwa kawasan itu adalah makam keramat.
"Warga sini ada yang tidak waras di hari tuanya. Kabarnya terlalu sering mengasah parang di batu nisan kuburan sewaktu ke ladang, kejadian ini berkali-kali dialami warga masyarakat yang nekat tidak menghormati makam," cerita Kai, sewaktu duduk di Kawasan Makam Tua Telok Selong, tak jauh dari cagar budaya Rumah Adat Banjar Teluk Selong Ulu di Jalan Martapura Lama, kemarin (30/11) pagi.
Dahulu, tidak ada warga yang berani mendatangi makam-makam tua tersebut, alasannya takut. Ditambah belukar yang lebat dan tinggi serta bersileweran cerita gaib tentang makam-makam tersebut. Keengganan warga mengotak- atik makam itu disebabkan hampir seluruh kuburan ditutupi air bila musim banjir datang. Kalau aroma harum, dibenarkannya.
"Kami sering mencium harum dari semak belukar yang kini ada kuburannya. Banyak cerita ganjil tapi saya tidak mau membuka, takut melanggar keyakinan," tegasnya.
Kesaksian serupa diungkap oleh Muhammad Fauzan. Pria berusia 60 tahun ini sering masuk kawasan makam itu sebelum semak belukarnya dibersihkan. Areal pekuburan itu lokasi favoritnya mencari kayu bakar sehingga sering mencium aroma harum, ada dua kuburan yang diakuinya mengeluarkan bau wangi.
"Baunya tidak bisa saya gambarkan, bukan bau gaharu dan melati. tiap ke ladang saya sering menyelinap lewat kawasan kuburan ini," ujar Kai Fauzi yang kini bertugas membersihkan makam dari sampah dan belukar.
Disinggung tentang keanehan, Kai Fauzi pun tidak punya pengalaman pribadi. Dari penuturan pengunjung yang berkali-kali datang, ia mendapat cerita soal hasil foto-foto yang dijepret di sekitar makam ada penampakan satu orang berbaju batik berdiri di bawah pohon pisang. Padahal dipotret dengan kamera hape sesudah Asyar.
"Kalau cerita warga yang tidak waras setelah mengasah parang di batu makam memang benar, saya takut melebih-lebihkan cerita karena tidak punya pengalaman secara pribadi," tukasnya.
Pambakal Telok Selong Lukmanul Hakim memastikan, makam itu termasuk datu nini orang Telok Selong dan Dalam Pagar. Pahatan tahun di batu nisan adalah 1168 H, 1322 H, dan 1300 H. Masih ada lima makam yang baru ditemukan setelah terendam cukup lama. Menurutnya, tiga kali arkeolog melakukan penjajakan di makam tersebut.
"Di sini mas, masih banyak objek peninggalan yang belum ditemukan. Setelah makam ini masih ada beberapa lokasi seperti pemandian raja," tegasnya.
Kabid Kebudayaan Disbudpar Banjar Yuana Karta Abidin membenarkan bila batu nisan itu berasal dari luar Kalsel, persamaan material batu nisan di Telok Selong hanya ada di Jawa dan Kalbar. Informasi itu diperolehnya sewaktu mendampingi arkeolog yang hadir ke pemakaman tersebut."Kami belum tahu pasti sejarah makam tua ini," pungkasnya.
Sumber Berita : http://kalsel.prokal.co/read/news/12558-makam-tua-telok-selong-yang-masih-misterius.html
Re-Post by http://migoberita.blogspot.co.id/ Sabtu/02122017/10.56Wita/Bjm