Melihat Tradisi Mandi Kebal di Hulu Sungai Selatan
Bisa Dimandikan Ibu, Bisa dengan Ahli
PROKAL.CO, Masyarakat Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) selain akrab dengan tradisi membawa senjata tajam (sajam) juga tradisi penangkal senjata tajam. Kekebalan akan senjata tajam menjadi impian sebagian lelaki untuk menjaga diri.------------------------------------
SALAHUDIN, Kandangan
-------------------------------------
SUPAYA memiliki ilmu taguh atau kebal terhadap berbagai jenis sajam dan senjata api, ada beberapa cara yang biasa dilakukan warga di Kabupaten HSS. Mulai dari latihan mengolah jiwa dan raga melalui tirakat tertentu seperti kajian ataupun amalan, sampai bauntalan. Tak ketinggalan, cara yang populer dilakukan adalah dengan ritual mandi taguh atau mandi kebal.
Secara logika, mandi taguh sulit dijelaskan. Tapi percaya atau tidak, mandi taguh diyakini sebagian masyarakat bisa membuat orang yang melakukannya menjadi taguh atau kebal.
Bagi warga sendiri, mandi taguh ditujukan bukan menjadi jagoan, tetapi yang paling utama untuk menjaga diri saat akan meninggalkan kampung halaman atau merantau ke daerah lain.
Radar Banjarmasin mendatangi salah satu praktisi supranatural M Burhanuddin Rabbani atau biasa dipanggil Abang Gunung (61), di Desa Tabihi, Kecamatan Padang Batung. Sampai saat ini, Abah Gunung dipercaya memiliki keahlian bisa memandikan seseorang supaya bisa kebal.
Menuju rumah Abah Gunung dapat ditempuh sekitar 10 menit dari Kota Kandangan yang merupakan ibu kota Kabupaten HSS, menggunakan sepeda motor. Rumah Abah Gunung lumayan jauh dari jalan raya.
Abah Gunung menjadi praktisi supranatural sudah sekitar 36 tahun. Sejak usianya masih muda dan belum berkeluarga, dia dipercaya bisa memandikan seseorang menjadi kebal.
Diceritakannya, kebiasaan memandikan orang memiliki ilmu kebal didapatkannya sebagai laduni. Laduni adalah ilmu yang berasal dari Allah subhanahu wa ta'ala.
“Saat masih bujang (belum menikah), sudah bisa memandikan orang kebalnya,” katanya mengawali pembicaraan.
Pria berambut panjang dan berjenggot serta menggunakan berbagai jenis cincin ditangannya ini, menjelaskan jika seseorang ingin mandi kebal ada dua jenis. Pertama dimandikan ibu kandung. Kedua bisa mandi dengan bantuan seseorang yang ahlinya.
Mandi kebal dengan ibu kandung caranya cukup mudah. Seseorang anak cukup masuk ke sarung yang biasa digunakan ibunya saat mandi. Waktunya harus sesuai dengan jam dan hari kelahiran yang ingin melakukannya. Seandainya tidak ingat bisa memilih hari Jumat sebagai hari baik.
“Tapi, harus dijelaskan niat mau mandi sama orang tua buat apa dan minta ridanya,” ujarnya.
Saat mandi berlangsung harus memeluk ibu kandung dibagian kaki. Selesai mandi keluar dari sarung harus bagian bokong dulu seakan baru lahir. Baru duduk untuk minta rida dan maaf, apabila ada salah supaya diampuni, serta di doakan selamat dunia akhirat.
“Tapi harus yakin,” tegas Abah Gunung.
Dikatakan Abah Gunung, ilmu kebal dari mandi dengan ibu kandung tidak ada pantangannya meskipun yang bersangkutan melakukannya untuk perbuatan kejahatan apapun.
“Ilmu kebalnya baru akan pecah (hilang), kalau mamanya (Ibunya) sudah tidak meridhoi perbuatan anaknya,” tuturnya.
Sedangkan mandi kebal dengan cara dimandikan ahlinya, menurut Abah Gunung syaratnya juga cukup mudah. Hanya membawa kain berwarna hitam dan putih dan kembang.
MANDI KEBAL: Abah Gunung memandikan pasien untuk mendapatkan kekebalan. Foto: SALAHUDIN/RADAR BANJARMASIN
Sumber Berita : http://kalsel.prokal.co/read/news/12694-melihat-tradisi-mandi-kebal-di-hulu-sungai-selatan.htmlRe-Post by http://migoberita.blogspot.co.id/ Senin/11122017/18.29Wita/Bjm