Handuk Jarang Dicuci, Awas Jutaan Kuman Bersarang
PROKAL.CO, Handuk kita gunakan setiap hari. Idealnya dua kali dalam sehari setelah mandi. Tapi sayangnya, nasib handuk kebanyakan tak berakhir seperti pakaian yang dicuci usai dikenakan.
Bahkan tak jarang ditemui ada handuk yang baunya sampai apek. Warnanya begitu kotor karena tidak dicuci dalam waktu lama. Ini jelas tidak sehat dan jorok. Tentu akan berdampak terhadap kesehatan.
Berisiko menyebabkan gangguan kulit. Seperti gatal-gatal, hingga infeksi yang bisa parah.
Dokter Khalifah Munawarah menjelaskan kalau handuk yang tidak dicuci akan jadi sarang serta berkembangnya jutaan kuman. "Bau tidak sedap dari handuk yang tidak dicuci berarti tanda ada jutaan bakteri dan kuman bersarang serta berkembang. Jika dibiarkan kuman-kuman pembawa penyakit ini akan menempel di tubuh, bahkan masuk ke sistem pernapasan kita," terang dokter yang bekerja di klinik kesehatan Mentari Sehat di kawasan Loktabat Banjarbaru ini.
Bahaya yang ditimbulkan dari bakteri dan kuman ini membuat kulit jadi gatal-gatal dan terkena infeksi. Bahkan bisa parah apabila bakteri atau kuman ini menyentuh atau menempel di sekitar area kemaluan seseorang. "Jamur akan tumbuh di sekitar area kemaluan. Akhirnya menyebabkan rasa gatal yang hebat serta bercak hitam kemerah-merahan. Penyakit ini tergolong lama sembuh, dan bisa makin menyebar," katanya.
Selain menyerang bagian kulit, menghirup bakteri atau kuman yang beterbangan dari handuk kotor juga bisa menyebabkan beberapa penyakit.
"Bisa pilek atau flu, sama seperti menghirup debu dan partikel kotor. Walau tergolong bukan penyakit berat, tetap saja ini akan sangat mengganggu," tambahnya.
Dokter Khalifah sangat menekankan agar jangan menyepelekan kebersihan handuk. Handuk intens digunakan serta bersentuhan langsung dengan tubuh.
"Minimal itu dicuci setiap satu pekan, atau kalau mau lebih aman setelah empat kali digunakan langsung dicuci. Ini untuk antisipasinya jangan hanya menggunakan satu handuk," pesannya.(rvn/ma/dye)
PROKAL.CO, Handuk kita gunakan setiap hari. Idealnya dua kali dalam sehari setelah mandi. Tapi sayangnya, nasib handuk kebanyakan tak berakhir seperti pakaian yang dicuci usai dikenakan.
Bahkan tak jarang ditemui ada handuk yang baunya sampai apek. Warnanya begitu kotor karena tidak dicuci dalam waktu lama. Ini jelas tidak sehat dan jorok. Tentu akan berdampak terhadap kesehatan.
Berisiko menyebabkan gangguan kulit. Seperti gatal-gatal, hingga infeksi yang bisa parah.
Dokter Khalifah Munawarah menjelaskan kalau handuk yang tidak dicuci akan jadi sarang serta berkembangnya jutaan kuman. "Bau tidak sedap dari handuk yang tidak dicuci berarti tanda ada jutaan bakteri dan kuman bersarang serta berkembang. Jika dibiarkan kuman-kuman pembawa penyakit ini akan menempel di tubuh, bahkan masuk ke sistem pernapasan kita," terang dokter yang bekerja di klinik kesehatan Mentari Sehat di kawasan Loktabat Banjarbaru ini.
Bahaya yang ditimbulkan dari bakteri dan kuman ini membuat kulit jadi gatal-gatal dan terkena infeksi. Bahkan bisa parah apabila bakteri atau kuman ini menyentuh atau menempel di sekitar area kemaluan seseorang. "Jamur akan tumbuh di sekitar area kemaluan. Akhirnya menyebabkan rasa gatal yang hebat serta bercak hitam kemerah-merahan. Penyakit ini tergolong lama sembuh, dan bisa makin menyebar," katanya.
Selain menyerang bagian kulit, menghirup bakteri atau kuman yang beterbangan dari handuk kotor juga bisa menyebabkan beberapa penyakit.
"Bisa pilek atau flu, sama seperti menghirup debu dan partikel kotor. Walau tergolong bukan penyakit berat, tetap saja ini akan sangat mengganggu," tambahnya.
Dokter Khalifah sangat menekankan agar jangan menyepelekan kebersihan handuk. Handuk intens digunakan serta bersentuhan langsung dengan tubuh.
"Minimal itu dicuci setiap satu pekan, atau kalau mau lebih aman setelah empat kali digunakan langsung dicuci. Ini untuk antisipasinya jangan hanya menggunakan satu handuk," pesannya.(rvn/ma/dye)
Foto ilustrasi
Sumber Berita : http://kalsel.prokal.co/read/news/15584-handuk-jarang-dicuci-awas-jutaan-kuman-bersarang.html
Re-Post by http://migoberita.blogspot.com/ Sabtu/09062018/12.39Wita/Bjm