Gara Gara Ulah Nenek Provokator & Pembawa Sial Ini , Awak Kabin Beserta Pilot Lion Air JT-297 Langsung Jadi Pengangguran
BERANINEWS.COM - Pihak Lion Air memberi sanksi kepada pilot dan awak kabin yang memberi izin kepada Neno Warisman untuk menggunakan public address system (PAS).Pilot dan awak kabin tidak diperbolehkan terbang.
"Persetujuan tersebut merupakan pelanggaran ketentuan pengoperasian pesawat perusahaan dan peraturan perusahaan. Lion Air sudah mengenakan sanksi kepada awak pesawat, baik penerbang (pilot) maupun awak kabin, yang memberikan izin penggunaan peralatan PAS, berupa tidak boleh terbang atau grounded," kata Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro lewat keterangan tertulisnya, Selasa (28/8/2018).
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan aksi Neno menggunakan PAS atau mikrofon pesawat sebagai kesalahan. Lion Air setuju dengan pernyataan tersebut.
"Persetujuan dan/atau pemberian izin kepada seseorang yang bukan awak pesawat dalam menggunakan peralatan yang ada di pesawat dan yang hanya boleh dioperasikan atau digunakan oleh awak pesawat tidak boleh terjadi," ujar Danang.
Danang mengatakan penerbangan pesawat bernomor JT-297 itu diawaki dua penerbang dan lima awak kabin.
Pesawat yang membawa 176 penumpang itu lepas landas dari Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II menuju Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, pada Sabtu (25/8/18) malam.
Aksi Neno memakai PAS itu terjadi di pesawat Lion Air rute Pekanbaru-Jakarta. Momen itu direkam sejumlah penumpang, dan kemudian videonya ditayangkan tvOne.
Dari video, terlihat Neno menggunakan mikrofon yang biasanya digunakan awak kabin atau pramugari untuk memberi pengumuman. Neno meminta maaf kepada penumpang dan berbicara tentang penghadangan yang dia alami di Riau.
Plt Dirjen Hubud M Pramintohadi Sukarno menyatakan penggunaan PAS diatur dalam internal standard operating procedure (SOP) Lion Air. SOP itu menyatakan PAS hanya bisa digunakan oleh kru kabin untuk menyampaikan informasi kepada penumpang, bukan digunakan oleh penumpang untuk menyampaikan informasi lain yang tidak terkait dengan operasi penerbangan.
"Penggunaan PAS oleh penumpang dalam penerbangan Lion Air JT-297 melanggar internal SOP maskapai Lion Air, merupakan tindakan yang salah. Pilot in command (PIC) maupun cabin crew serta penumpang telah melakukan kesalahan," kata Pramintohadi dalam keterangan tertulis, Selasa (28/8/2018).
Sumber Berita : https://www.beraninews.com/2018/08/gara-gara-ulah-nenek-provokator-pembawa.html
Cara Mudah Tuhan "Menghukum" Neno Warisman
DutaIslam.Com – Sepandai-pandainya tupai melompat akan jatuh juga. Demikian pepatah sederhana yang sudah akrab di telinga. Karena kesederhanaan kata pepatah tersebut, mungkin kita sering melupakan dan mengamalkannya. Sikap sombong dan congkak pun kerap kita lakukan.Kita bersukur. Berkat artis politik Neno Warisman, kita kembali ingat pepatah tersebut untuk lebih berhati-hati. Neno Warisman mungkin lupa dengan pepatah tersebut. Hingga tanpa ia sadari telah memakai mikrophone kabin pesawat dalam rute penerbangan Pekanbaru-Karta, Sabtu (25/08/2018), satu tindakan yang melanggar aturan penerbangan.
Neno tak sadar selalu merasa aman dengan keahliannya melompat sana sini untuk melakukan provokasi politik #2019GantiPresiden. Di berbagai tempat Neno berhasil menyulut massa pendukungnya untuk membenci presiden. Terakhir di Pekanbaru Riau, Neno masih bisa ternyum manis meskipun sempat dihadang massa di bandara. Seolah tiada seorangpun yang dapat mengalahkan kelincahannya menurunkan hujan caci maki jelang pesta demokrasi yang mulai ngeri.
Tetapi tuhan maha kuasa. Dia tak pernah kehabisan cara. Apalagi hanya mengahadapi manusia yang diciptakannya sendiri. Neno Nano misalnya, bagi tuhan perkara kecil remeh temeh.
Barangkali tuhan hanya sekali ucap, “lupalah!” Neno Warisman akhirnya lupa bahwa menggunakan mikrophone di pesawat termasuk pelanggaran. Neno pun terancam mendekam 1 tahun di penjara dan denda Rp 500 juta.
Sebenarnya tuhan bisa saja "menghukum" Neno saat di Pekanbaru atau di tempat-tempat lain ketika ia menyampaikan provokasi politik #2019GantiPresiden. Saat dihadang massa bisa saja tuhan menakdirkan Neno mendapat kekerasan dari massa. Tapi tuhan pasti punya maksud lain. Tuhan tak memilih manusia untuk mengingatkan Neno. Dijadikanlah sebuah mikropohone sebagai alat menjerat Neno.
Sayangnya, Neno memilih bungkam. Dia enggan berkomentar saat diwawancarai wartawan. Barangkali baru disadarinya dan belum habis pikir betapa konyol perbuatannya di pesawat Lion Air tersebut.
Padahal, publik menunggu pernyataan ibu muda dan masih terlihat manis tersebut berkomentar. Tentu masih dengan ciri khas Neno, bahwa segala perbuatannya dilakukan demi bangsa dan negara, atas nama tuhan dan agama, yang di mata orang-orang cerdas tak lebih sekedar gdebus, plekenyes, dan blegedes!
Mari berhati-hati karena ada tuhan yang bisa "menghukum" kita, dimana saja dan kapan saja![dutaislam.com/pin]
Neno Warisman. Foto: Istimewa. |
Ternyata Ini Agenda Neno Warisman ke Pekanbaru, Ia Juga Sebut Nama Ustaz Abdul Somad
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- Neno Warisman mengaku jemu, pegal dan ingin sesegera mungkin keluar dari bandara SSK II Pekanbaru.
Saat diwawancarai Tribun lewat sambungan telfon, Neno mengaku dia sudah cukup jemu.
"Ya jemu, pegel juga, lapar, haus sebagian juga, nahannya sudah 6 jam," ungkap dia, Sabtu malam.
Neno berharap, mudah-mudahan secepatnya bisa cepat keluar dari gerbang bandara.
Hingga saat ini, Neno Warisman dan beberapa orang lainnya masih bertahan di dalam mobil.
Dalam kondisi mesin menyala, mobil yang ditumpangi Neno tepat berada di depan gerbang keluar bandara SSK II.
Dibeberkan Neno, bersama beberapa teman dari presidium dan tim kerja dari Jakarta, dia mendarat sekitar pukul 15.15 menit. Dia dijemput oleh dr. Diana Tabrani.
Namun tiba-tiba, sejumlah orang melakukan penghadangan di depan gerbang keluar bandara SSK II.
"Di depan gerbang, banyak orang menghadang. Seolah-olah seperti unjuk rasa, seperti itu," ungkap Neno.
Hingga kini Neno mengaku belum mendapat informasi kapan dia bisa keluar dari gerbang bandara.
Dia memilih tetap bertahan di dalam mobil.
"Ya ini masih bertahan di dalam mobil. Masih ada bensinnya alhamdulillah," tutur dia.
Neno menjelaskan, terkait kedatangannya, ada beberapa kegiatan yang akan dilakukannya di Pekanbaru.
"Ya saya hanya besok saja, silaturahmi. Kebetulan anak kak Diana (dr. Diana Tabrani.red) ulang tahun anak kakak, ada juga UAS juga lagi tabligh, Ustadz Abdul Somad, saya pun cinta sekali sama dia gitu kan. Dan apa namanya, ada deklarasi, ya sekalian-sekalianlah, gitu," kata dia.
Kehadiran Neno Warisman di Pekanbaru sejak awal memang sudah menjadi perbincangan.
Kepolisian bahkan sudah mempersiapakn pengamanan yang akan dilakukan terkait rencana kedatangan Neno.
Ternyata di lapangan kehadiran Neno memang menjadi perhatian.
Seperti kehadirannya di tempat lainnya di Indonesia, neno juga dihadang.
Seperti laporan wartawan Tribunpekanbaru.com, mobil BMW yang dikabarkan membawa penggerak gerakan #2019GantiPresiden, Neno Warisman masih tertahan di depan gerbang Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.
Sementara itu, massa pendukung Neno Warisman sudah membubarkan diri karena diminta polisi untuk bubar.
Pembubaran massa pendukung Neno Warisman ini, karena dinilai sudah diluar ketentuan waktu, akhirnya massa pendukung Neno Warisman dibubarkan aparat.
Meski sempat bersikeras, namun akhirnya massa membubarkan diri setelah diminta mundur.
"Pada saat sekarang sesuai ketentuan undang-undang untuk aksi sekarang jam tangan saya sudah menunjukan pukul 18 50 menit. Jadi rekan-rekan dan saudara-saudara sudah melebihi waktu 50 menit. Berkenan saudara-saudara atas nama undang-undang membubarkan diri," tegas Kabag Ops Polresta Pekanbaru Kompol Kurnia.
Saat ini dari pantauan Tribunpekanbaru.com, massa sudah tidak lagi berada di depan gerbang bandara SSK II.
Personel gabungan dari Kepolisian dan TNI tampak masih berjaga-jaga di sekitar lokasi gerbang bandara.
Mobil BMW yang sebelumnya disebutkan membawa Neno Warisman, saat ini masih tertahan di depan pintu gerbang bandara.
Diperkirakan sudah sekitar 4 jam lebih mobil tersebut berada di depan gerbang.
Mobil berwarna putih itu tampak dalam kondisi mesin masih menyala.
Sementara itu aktifitas keluar masuk kendaraan dari dan yang akan ke bandara dijadikan satu jalur. (*)
Tertahan 3 Jam
Lebih kurang 3 jam tokoh penggerak # 2019GantiPresiden Neno Warisman tertahan di gerbang Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Riau, Sabtu (25/8/2018) pukul 18.30 WIB.
Sebelumnya Neno Warisman tiba di bandara sekitar pukul 15.10 WIB.
Setibanya di gerbang bandara, Neno Warisman langsung dihadang sekelompok massa yang berjumlah ratusan.
Namun, massa yang menghadang Neno Warisman sudah berhasil dibubarkan paksa oleh petugas kepolisian dan TNI.
Sumber Link Video : https://youtu.be/PNvjIjUmYD8
Tak lama setelah itu, datang pula sekelompok massa yang ingin membebaskan Neno Warisman.
Namun, kedatangan massa mendapat penghadangan dari pihak kepolisian dan TNI.
Sehingga Neno Warisman masih tertahan di dalam mobil yang ditumpanginya.
Bahkan petugas juga memasang garis polisi disekitar gerbang masuk bandara.
Sementara itu, sekelompok massa yang ingin membebaskan Neno Warisman masih bertahan di kawasan gerbang bandara.
Hingga saat ini petugas dan massa yang ingin membebaskan Neno Warisman masih terlihat berembuk.(*)
Sumber Berita : http://pekanbaru.tribunnews.com/2018/08/25/ternyata-ini-agenda-neno-warisman-ke-pekanbaru-ia-juga-sebut-nama-ustad-abdul-somad?page=all
Saat diwawancarai Tribun lewat sambungan telfon, Neno mengaku dia sudah cukup jemu.
"Ya jemu, pegel juga, lapar, haus sebagian juga, nahannya sudah 6 jam," ungkap dia, Sabtu malam.
Neno berharap, mudah-mudahan secepatnya bisa cepat keluar dari gerbang bandara.
Hingga saat ini, Neno Warisman dan beberapa orang lainnya masih bertahan di dalam mobil.
Dalam kondisi mesin menyala, mobil yang ditumpangi Neno tepat berada di depan gerbang keluar bandara SSK II.
Dibeberkan Neno, bersama beberapa teman dari presidium dan tim kerja dari Jakarta, dia mendarat sekitar pukul 15.15 menit. Dia dijemput oleh dr. Diana Tabrani.
Namun tiba-tiba, sejumlah orang melakukan penghadangan di depan gerbang keluar bandara SSK II.
"Di depan gerbang, banyak orang menghadang. Seolah-olah seperti unjuk rasa, seperti itu," ungkap Neno.
Hingga kini Neno mengaku belum mendapat informasi kapan dia bisa keluar dari gerbang bandara.
Dia memilih tetap bertahan di dalam mobil.
"Ya ini masih bertahan di dalam mobil. Masih ada bensinnya alhamdulillah," tutur dia.
Neno menjelaskan, terkait kedatangannya, ada beberapa kegiatan yang akan dilakukannya di Pekanbaru.
"Ya saya hanya besok saja, silaturahmi. Kebetulan anak kak Diana (dr. Diana Tabrani.red) ulang tahun anak kakak, ada juga UAS juga lagi tabligh, Ustadz Abdul Somad, saya pun cinta sekali sama dia gitu kan. Dan apa namanya, ada deklarasi, ya sekalian-sekalianlah, gitu," kata dia.
Kehadiran Neno Warisman di Pekanbaru sejak awal memang sudah menjadi perbincangan.
Kepolisian bahkan sudah mempersiapakn pengamanan yang akan dilakukan terkait rencana kedatangan Neno.
Ternyata di lapangan kehadiran Neno memang menjadi perhatian.
Seperti kehadirannya di tempat lainnya di Indonesia, neno juga dihadang.
Seperti laporan wartawan Tribunpekanbaru.com, mobil BMW yang dikabarkan membawa penggerak gerakan #2019GantiPresiden, Neno Warisman masih tertahan di depan gerbang Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.
Sementara itu, massa pendukung Neno Warisman sudah membubarkan diri karena diminta polisi untuk bubar.
Pembubaran massa pendukung Neno Warisman ini, karena dinilai sudah diluar ketentuan waktu, akhirnya massa pendukung Neno Warisman dibubarkan aparat.
Meski sempat bersikeras, namun akhirnya massa membubarkan diri setelah diminta mundur.
"Pada saat sekarang sesuai ketentuan undang-undang untuk aksi sekarang jam tangan saya sudah menunjukan pukul 18 50 menit. Jadi rekan-rekan dan saudara-saudara sudah melebihi waktu 50 menit. Berkenan saudara-saudara atas nama undang-undang membubarkan diri," tegas Kabag Ops Polresta Pekanbaru Kompol Kurnia.
Saat ini dari pantauan Tribunpekanbaru.com, massa sudah tidak lagi berada di depan gerbang bandara SSK II.
Personel gabungan dari Kepolisian dan TNI tampak masih berjaga-jaga di sekitar lokasi gerbang bandara.
Mobil BMW yang sebelumnya disebutkan membawa Neno Warisman, saat ini masih tertahan di depan pintu gerbang bandara.
Diperkirakan sudah sekitar 4 jam lebih mobil tersebut berada di depan gerbang.
Mobil berwarna putih itu tampak dalam kondisi mesin masih menyala.
Sementara itu aktifitas keluar masuk kendaraan dari dan yang akan ke bandara dijadikan satu jalur. (*)
Tertahan 3 Jam
Lebih kurang 3 jam tokoh penggerak # 2019GantiPresiden Neno Warisman tertahan di gerbang Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Riau, Sabtu (25/8/2018) pukul 18.30 WIB.
Sebelumnya Neno Warisman tiba di bandara sekitar pukul 15.10 WIB.
Setibanya di gerbang bandara, Neno Warisman langsung dihadang sekelompok massa yang berjumlah ratusan.
Namun, massa yang menghadang Neno Warisman sudah berhasil dibubarkan paksa oleh petugas kepolisian dan TNI.
Tak lama setelah itu, datang pula sekelompok massa yang ingin membebaskan Neno Warisman.
Namun, kedatangan massa mendapat penghadangan dari pihak kepolisian dan TNI.
Sehingga Neno Warisman masih tertahan di dalam mobil yang ditumpanginya.
Bahkan petugas juga memasang garis polisi disekitar gerbang masuk bandara.
Sementara itu, sekelompok massa yang ingin membebaskan Neno Warisman masih bertahan di kawasan gerbang bandara.
Hingga saat ini petugas dan massa yang ingin membebaskan Neno Warisman masih terlihat berembuk.(*)
Kompas.com/Idon Tanjung
Kedatangan
Neno Warisman (pakai masker) di Bandara SSK II Pekanbaru, Riau,
langsung masuk ke mobil yang dikawal pihak kepolisian dan TNI, Sabtu
(25/8/2018).
Tabligh Akbar Ustadz Abdul Somad (UAS) Pindah Lokasi Akibat Deklarasi #2019GantiPresiden
TRIBUN-MEDAN.COM - Ustadz
Abdul Somad, Ustadz Felix Siaw, Ustadz Cahyo Ahmad Irsyad, dan Ustadz
Usman Asy-Syafi'i akan melaksanakan tabligh akbar di Kota Pekanbaru,
Provinsi Riau, Ahad (26/8/2018).
Tabligh akbar tersebut rencanakan akan dilaksanakan di Masjid Paripurna Raudhatus Shalihin Jalan Bukit Barisan, Kelurahan Pematang Kapau Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru.
Semula rencana tabligh akbar dilaksanakan di Masjid Raya An-Nur Provinsi Riau.
Namun lokasi dipindahkan Masjid Paripurna Raudhatus Shalihin Jalan Bukit Barisan.
Deffi juga menjelaskan bahwa kegiatan tabligh akbar tersebut tidak ada kaitanya sedikit pun dengan kegiatan politik.
"Ada dua lokasi yang direkomendasikan. Kemudian setelah kita turun ke lokasi dan Masjid Raudhatus Shalihin yang memungkinkan," katanya.
Di hari yang sama juga dijadwalkan ada serangkaian kegiatan deklarasi #2019GantiPresiden di lokasi yang cukup dekat dari Masjid An-Nur yakni di Tugu Pahlawan, Jalan Diponegoro, Pekanbaru.
Karena kegiatan dilaksanakan di hari yang sama, sehingga ada pihak yang mengait-ngaitkan dua kegiatan itu adalah satu rangkaian.
Hingga Sabtu (25/8/2018) pukul 22.00 WIB, Neno Warisman, tokoh penggerak # 2019GantiPresiden masih tertahan di gerbang Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Riau.
Neno saat ini berada di dalam mobil warna putih sejak tadi sore sekitar pukul 15.30 WIB.
Lebih kurang delapan jam Neno tertahan akibat dihadang sekelompok massa yang menolak kegiatan deklarasi #2019Ganti Presiden yang akan dilakukan di Pekanbaru, Minggu (26/8/2018).
Petugas kepolisian dan TNI terus mengawasi mobil yang ditumpangi Neno.
Petugas bersiaga untuk mengantisipasi kedatangan massa yang menolak kedatangan Neno Warisman atau pun yang menjemputnya, meski situasi di gerbang bandara sudah mulai kondusif.
Neno Warisman mengaku jemu, pegal dan ingin sesegera mungkin keluar dari Bandara SSK II Pekanbaru.
Saat diwawancarai Tribun lewat sambungan telfon, Neno mengaku dia sudah cukup jemu.
"Ya jemu, pegel juga, lapar, haus sebagian juga, nahannya sudah 6 jam," ungkap dia, Sabtu malam.
Neno berharap, mudah-mudahan secepatnya bisa cepat keluar dari gerbang bandara.
Dibeberkan Neno, bersama beberapa teman dari presidium dan tim kerja dari Jakarta, dia mendarat sekitar pukul 15.15 menit. Dia dijemput oleh dr. Diana Tabrani.
Namun tiba-tiba, sejumlah orang melakukan penghadangan di depan gerbang keluar bandara SSK II.
Dia memilih tetap bertahan di dalam mobil.
"Ya ini masih bertahan di dalam mobil. Masih ada bensinnya alhamdulillah," tutur dia.
Neno menjelaskan, terkait kedatangannya, ada beberapa kegiatan yang akan dilakukannya di Pekanbaru.
"Ya saya hanya besok saja, silaturahmi. Kebetulan anak kak Diana (dr Diana Tabrani, red) ulang tahun anak kakak, ada juga UAS juga lagi tabligh, Ustadz Abdul Somad, saya pun cinta sekali sama dia gitu kan. Dan apa namanya, ada deklarasi, ya sekalian-sekalianlah, gitu," kata dia.
Neno menegaskan, acara Deklarasi #2019GantiPresiden akan tetap dilaksanakan pada hari Minggu (26/8/2018) besok.
"Insya Allah, Insya Allah tetap dilaksanakan karena sesuai dengan Undang-Undang konstitusional itu sah, itu haknya masyarakat, tidak boleh dihalang-halangi, haknya masyarakat, tidak boleh ada yang menghalangi," tegas dia saat masih di Bandar Udara (Bandara) Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru.
Dirinya membeberkan, dari semua deklarasi yang digelar (termasuk di beberapa daerah lain di Indonesia) merupakan keinginan masyarakat sendiri.
"Tidak kita yang punya inisiatif, masyarakat sendiri yang menginginkan. Semuanya diurus masing-masing daerah. Kami hanya membawa diri kami masing-masing, siapa yang mau ikut ayo, gitu," katanya.
Dia menilai, terkait kegiatan deklarasi sendiri, sebenarnya tak ada yang salah.
"Saya akan tetap bertahan," ujar dia.
Neno juga memohon doa kepada masyarakat.
"Saya hanya minta doa dari semuanya, yang saya cintai, doakan saja supaya hati-hati itu melembut. Supaya kami tidak ditahan lagi di sini. Karena ini didalam mobil sudah sejak setengah 4 sore lah ya," tutur dia.
Ustadz Abdul Somad memberikan tausiyah di hadapan ribuan warga saat tabligh akbar Pendidikan Berbasis Aqidah Islam yang diselenggarakan di Masjid Raudhatus Shalihin, Minggu (26/8/2018).
Tabligh Akbar Pendidikan Berbasis Aqidah islam tersebut, di hadiri empat orang ustadz kondang yang berkolaborasi dalam acara tersebut, mereka adalah Ust Abdul Somad, Lc. MA, Ust Felix Siauw dan Ust Usman Asy Syafi’i, serta Ust Cahyo Ahmad Irsyad sebagai host acara.
Sejumlah artis Indonesia, seperti Dude Harlino, Teuku Wisnu, Ricky Harun, Arie Untung dan lainnya ikut hadir dalam Tabligh Akbar Pendidikan Berbasis Aqidah islam yang diselenggarakan di Masjid Raudhatus Shalihin, Jalan Bukit Barisan, Pekanbaru, Minggu (26/8/2018).
Kedatangan artis ibukota tersebut langsung disambut dengan suara gemuruh oleh seluruh jamaah.
Ketua Masjid Raudhatus Shalihin yang sedang memberikan pidato langsung merespon kedatangan para artis tersebut.
"Itulah hebatnya, Ketua Masjid Masjid Raudhatus Shalihin, di saat ia berpidato disambut langsung oleh artis," ucapnya.
Ketua Panitia, Deffi menjelaskan, acara tersebut diselenggarakan dalam rangka mensosialisasikan konsep pendidikan berbasis aqidah islam.
Ini foto-fotonya:
Sumber Berita : http://medan.tribunnews.com/2018/08/25/tabligh-akbar-ustadz-abdul-somad-uas-pindah-lokasi-akibat-deklarasi-2019gantipresiden?page=all
Acara tersebut, rencananya akan digelar pada pukul 13.00 WIB bertempat di Masjid Agung An-nur Pekanbaru. Acara ini dilaksanakan dihari yang sama dengan Tablig akbar Ustaz Abdul Somad, Felix Siau, Ustadz Usman Asy Syafe'i & Ustadz Cahyo Ahmad Irsyad yang diselenggarakan di Masjid Agung An-Nur Pukul 08.00 pagi.Namun pihak panitia acara mengatakan, bahwa acara deklarasi tersebut tidak ada hubungan dengan acara tabligh akbar bersama UAS.Hal ini diungkapkan Panitia Divisi Parpol di Presidium Riau #2019GantiPresiden, Lucky Hadi kepada GoNews.co, Rabu (15/8/2018).
Tabligh akbar tersebut rencanakan akan dilaksanakan di Masjid Paripurna Raudhatus Shalihin Jalan Bukit Barisan, Kelurahan Pematang Kapau Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru.
Semula rencana tabligh akbar dilaksanakan di Masjid Raya An-Nur Provinsi Riau.
Namun lokasi dipindahkan Masjid Paripurna Raudhatus Shalihin Jalan Bukit Barisan.
Pindahnya pelaksanaan tabligh akbar ini dibenarkan oleh pihak panitia.
"Kegiatan ini tidak ada masalah dengan pihak manapun.
Mengingat banyaknya isu yang beredar yang dikaitkan dengan tabligh akbar
dan kemudian secara khusus dikaitkan dengan Ustadz Abdul Somad sehingga
menimbulkan rasa kurang nyaman sehingga kita pindah ke Masjid ini,"
Jelas Ketua Panitia Tabligh Akbar, Deffi Rahmadana kepada
tribunpekanbaru.com, Senin (20/8/2018) di Masjid Paripurna Raudhatus
Shalihin.Deffi juga menjelaskan bahwa kegiatan tabligh akbar tersebut tidak ada kaitanya sedikit pun dengan kegiatan politik.
"Sehingga kita geser ke sini karena isunya macam-macam.
Kita tidak mau malah nanti menimbulkan fitnah terhadap Ustadz. Kita tau
bahwa ustadz jugakan seorang ASN (Aparatur Sipil Negara) dan tabligh
akbar ini tidak ada kaitannya dengan agenda politik," jelasnya lagi.
Lebih jauh dipaparkannya, dipilihnya masjid yang berada di Jalan
Bukit Barisan ini sesuai dengan rekomendasi dari Ustadz Abdul Somad dan
tim."Ada dua lokasi yang direkomendasikan. Kemudian setelah kita turun ke lokasi dan Masjid Raudhatus Shalihin yang memungkinkan," katanya.
Untuk persiapan pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pihak terkait lainya baik pengurus masjid, keamanan dan lainya.
"Insya Allah di Masjid ini akan cukup untuk sekitar 5.000 jamaah," katanya.
Seperti diketahui, pelaksanaan tabligh akbar ini mulanya akan
diselenggarakan di Masjid Raya An-Nur Provinsi Riau, Ahad (26/8/2018).Di hari yang sama juga dijadwalkan ada serangkaian kegiatan deklarasi #2019GantiPresiden di lokasi yang cukup dekat dari Masjid An-Nur yakni di Tugu Pahlawan, Jalan Diponegoro, Pekanbaru.
Karena kegiatan dilaksanakan di hari yang sama, sehingga ada pihak yang mengait-ngaitkan dua kegiatan itu adalah satu rangkaian.
Hingga Sabtu (25/8/2018) pukul 22.00 WIB, Neno Warisman, tokoh penggerak # 2019GantiPresiden masih tertahan di gerbang Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Riau.
Neno saat ini berada di dalam mobil warna putih sejak tadi sore sekitar pukul 15.30 WIB.
Lebih kurang delapan jam Neno tertahan akibat dihadang sekelompok massa yang menolak kegiatan deklarasi #2019Ganti Presiden yang akan dilakukan di Pekanbaru, Minggu (26/8/2018).
Petugas kepolisian melakukan pengamanan ketat di gerbang Bandara SSK II Pekanbaru, Riau, pasca pengadangan Neno Warisman, Sabtu (25/8/2018).(Kompas.com/Idon Tanjung)
Petugas memasang garis polisi disekitar gerbang arah keluar bandara dan pintu gerbang ditutup rapat. Tak satu orang pun diperbolehkan masuk ke dalam lingkaran garis polisi, kecuali petugas.Petugas kepolisian dan TNI terus mengawasi mobil yang ditumpangi Neno.
Petugas bersiaga untuk mengantisipasi kedatangan massa yang menolak kedatangan Neno Warisman atau pun yang menjemputnya, meski situasi di gerbang bandara sudah mulai kondusif.
Neno Warisman mengaku jemu, pegal dan ingin sesegera mungkin keluar dari Bandara SSK II Pekanbaru.
Saat diwawancarai Tribun lewat sambungan telfon, Neno mengaku dia sudah cukup jemu.
"Ya jemu, pegel juga, lapar, haus sebagian juga, nahannya sudah 6 jam," ungkap dia, Sabtu malam.
Neno berharap, mudah-mudahan secepatnya bisa cepat keluar dari gerbang bandara.
Neno Warisman dan beberapa orang lainnya masih bertahan di dalam mobil.
Dalam kondisi mesin menyala, mobil yang ditumpangi Neno tepat berada di depan gerbang keluar bandara SSK II.Dibeberkan Neno, bersama beberapa teman dari presidium dan tim kerja dari Jakarta, dia mendarat sekitar pukul 15.15 menit. Dia dijemput oleh dr. Diana Tabrani.
Namun tiba-tiba, sejumlah orang melakukan penghadangan di depan gerbang keluar bandara SSK II.
"Di depan gerbang, banyak orang menghadang. Seolah-olah seperti unjuk rasa, seperti itu," ungkap Neno.
Hingga kini Neno mengaku belum mendapat informasi kapan dia bisa keluar dari gerbang bandara.Dia memilih tetap bertahan di dalam mobil.
"Ya ini masih bertahan di dalam mobil. Masih ada bensinnya alhamdulillah," tutur dia.
Neno menjelaskan, terkait kedatangannya, ada beberapa kegiatan yang akan dilakukannya di Pekanbaru.
"Ya saya hanya besok saja, silaturahmi. Kebetulan anak kak Diana (dr Diana Tabrani, red) ulang tahun anak kakak, ada juga UAS juga lagi tabligh, Ustadz Abdul Somad, saya pun cinta sekali sama dia gitu kan. Dan apa namanya, ada deklarasi, ya sekalian-sekalianlah, gitu," kata dia.
Neno menegaskan, acara Deklarasi #2019GantiPresiden akan tetap dilaksanakan pada hari Minggu (26/8/2018) besok.
"Insya Allah, Insya Allah tetap dilaksanakan karena sesuai dengan Undang-Undang konstitusional itu sah, itu haknya masyarakat, tidak boleh dihalang-halangi, haknya masyarakat, tidak boleh ada yang menghalangi," tegas dia saat masih di Bandar Udara (Bandara) Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru.
Dirinya membeberkan, dari semua deklarasi yang digelar (termasuk di beberapa daerah lain di Indonesia) merupakan keinginan masyarakat sendiri.
"Tidak kita yang punya inisiatif, masyarakat sendiri yang menginginkan. Semuanya diurus masing-masing daerah. Kami hanya membawa diri kami masing-masing, siapa yang mau ikut ayo, gitu," katanya.
Dia menilai, terkait kegiatan deklarasi sendiri, sebenarnya tak ada yang salah.
"Saya akan tetap bertahan," ujar dia.
Neno juga memohon doa kepada masyarakat.
"Saya hanya minta doa dari semuanya, yang saya cintai, doakan saja supaya hati-hati itu melembut. Supaya kami tidak ditahan lagi di sini. Karena ini didalam mobil sudah sejak setengah 4 sore lah ya," tutur dia.
Ustadz Abdul Somad memberikan tausiyah di hadapan ribuan warga saat tabligh akbar Pendidikan Berbasis Aqidah Islam yang diselenggarakan di Masjid Raudhatus Shalihin, Minggu (26/8/2018).
Tabligh Akbar Pendidikan Berbasis Aqidah islam tersebut, di hadiri empat orang ustadz kondang yang berkolaborasi dalam acara tersebut, mereka adalah Ust Abdul Somad, Lc. MA, Ust Felix Siauw dan Ust Usman Asy Syafi’i, serta Ust Cahyo Ahmad Irsyad sebagai host acara.
Sejumlah artis Indonesia, seperti Dude Harlino, Teuku Wisnu, Ricky Harun, Arie Untung dan lainnya ikut hadir dalam Tabligh Akbar Pendidikan Berbasis Aqidah islam yang diselenggarakan di Masjid Raudhatus Shalihin, Jalan Bukit Barisan, Pekanbaru, Minggu (26/8/2018).
Kedatangan artis ibukota tersebut langsung disambut dengan suara gemuruh oleh seluruh jamaah.
Ketua Masjid Raudhatus Shalihin yang sedang memberikan pidato langsung merespon kedatangan para artis tersebut.
"Itulah hebatnya, Ketua Masjid Masjid Raudhatus Shalihin, di saat ia berpidato disambut langsung oleh artis," ucapnya.
Ketua Panitia, Deffi menjelaskan, acara tersebut diselenggarakan dalam rangka mensosialisasikan konsep pendidikan berbasis aqidah islam.
Ini foto-fotonya:
Dude Harlino dan sederet artis serta ustaz Abdul Somad dan ustaz Felix Siaw
(*)
kolase
Ustaz Abdul Somad (UAS) dan Ustaz Felix Siauw (salah satu Ustadz ormas terlarang HTI)
Usai Tablig Akbar Ustaz Abdul Somad, Neno Warisman Bakal Deklarasi 2019GantiPresiden di Pekanbaru
PEKANBARU - Jika tak ada halangan, pada hari Minggu (26/8/2018) mendatang, Ustazah Neno Warisman bakal memimpin deklarasi 2019 ganti presiden di Kota Pekanbaru, Riau.Acara tersebut, rencananya akan digelar pada pukul 13.00 WIB bertempat di Masjid Agung An-nur Pekanbaru. Acara ini dilaksanakan dihari yang sama dengan Tablig akbar Ustaz Abdul Somad, Felix Siau, Ustadz Usman Asy Syafe'i & Ustadz Cahyo Ahmad Irsyad yang diselenggarakan di Masjid Agung An-Nur Pukul 08.00 pagi.Namun pihak panitia acara mengatakan, bahwa acara deklarasi tersebut tidak ada hubungan dengan acara tabligh akbar bersama UAS.Hal ini diungkapkan Panitia Divisi Parpol di Presidium Riau #2019GantiPresiden, Lucky Hadi kepada GoNews.co, Rabu (15/8/2018).
"Acaranya memang berbarengan satu hari dengan Tablig akbar, tapi itu enggak sama," paparnya.
Dalam acara deklarasi 2019 Ganti Presiden di Riau kata Lucky Hadi, dikomadoi langsung oleh Ketua Panitia Presidium M Al Husni Thamrim Rms Dan Sekretaris Presidium Riau Bang Dede Gunawan SH.MH."Acaranya Insya Allah dilaksanakan usai Sholat Dzuhur Berjamaah. Untuk titik kumpul para peserta deklarasi dan akan long march di Tugu Pahlawan Jalan Diponegoro," paparnya."Adapun lokasi deklarasi tetap di masjid Agung An-nur. Dan selesai acara deklarasi nanti para peserta akan berjalan/pulang bersama, menuju titik kumpul awal," tandasnya.Ia juga mengimbau, agar peserta deklarasi untuk memarkirkan kendaraannya di area parkir Masjid Agung An-Nur.Acara Deklarasi ini, rencanya, juga akan dihadiri Tokoh Presidium pusat #2019GantiPresiden yaitu:1. Ustazah Nenno Warisman2. Abu jibril Fuad3. Jhon Sang Alang4. Ahmad Dhani.Dan untuk di Riau sendiri akan dihadiri tokoh-tokoh serta pemuda Riau. "Jadi sekali lagi acara ini tidak ada hubungannya dengan acara tabligh Akbar Ustaz Abdul Somad. Hanya saja, harinya yang sama," paparnya."Jadi, mohon kepada pihak yang tidak bertanggung jawab, agar acara deklarasi #2019GantiPresiden Riau ini jangan dikait-kaitkan dengan Acara Tabligh Akbar itu," pesannya. ***
Dalam acara deklarasi 2019 Ganti Presiden di Riau kata Lucky Hadi, dikomadoi langsung oleh Ketua Panitia Presidium M Al Husni Thamrim Rms Dan Sekretaris Presidium Riau Bang Dede Gunawan SH.MH."Acaranya Insya Allah dilaksanakan usai Sholat Dzuhur Berjamaah. Untuk titik kumpul para peserta deklarasi dan akan long march di Tugu Pahlawan Jalan Diponegoro," paparnya."Adapun lokasi deklarasi tetap di masjid Agung An-nur. Dan selesai acara deklarasi nanti para peserta akan berjalan/pulang bersama, menuju titik kumpul awal," tandasnya.Ia juga mengimbau, agar peserta deklarasi untuk memarkirkan kendaraannya di area parkir Masjid Agung An-Nur.Acara Deklarasi ini, rencanya, juga akan dihadiri Tokoh Presidium pusat #2019GantiPresiden yaitu:1. Ustazah Nenno Warisman2. Abu jibril Fuad3. Jhon Sang Alang4. Ahmad Dhani.Dan untuk di Riau sendiri akan dihadiri tokoh-tokoh serta pemuda Riau. "Jadi sekali lagi acara ini tidak ada hubungannya dengan acara tabligh Akbar Ustaz Abdul Somad. Hanya saja, harinya yang sama," paparnya."Jadi, mohon kepada pihak yang tidak bertanggung jawab, agar acara deklarasi #2019GantiPresiden Riau ini jangan dikait-kaitkan dengan Acara Tabligh Akbar itu," pesannya. ***
Ilustrasi. (net)
Sumber Berita : https://www.goriau.com/berita/umum/usai-tablig-akbar-ustaz-abdul-somad-neno-warisman-bakal-deklarasi-2019gantipresiden-di-pekanbaru.html
Melanggar Aturan Pakai Mikropone Pesawat, Neno Warisman Bungkam
DutaIslam.Com – Pelanggaran aturan karena menggunakan mikropone
kabin pesawat Lion Air oleh dedengkot #2019GantiPresiden Neno Warisman
mengancam Neno “pensiun” jadi provoktor politik. Pasalnya, sanksi
pelanggaran sebagaimana Undang Undang penerbangan berupa ancaman penjara
1 tahun dan denda Rp 500 juta.
Neno memakai mikropone pesawat Lion Air JT 297 rute Pekanbaru-Jakarta, Sabtu (25/08/2018), setelah dirinya ditolak massa di Bandara Pekanbaru Riau. Pesawat lepas landas pukul 22.25 dan mendarat dengan baik di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada pukul 23.53.
Neno memakai mikropone pesawat Lion Air JT 297 rute Pekanbaru-Jakarta, Sabtu (25/08/2018), setelah dirinya ditolak massa di Bandara Pekanbaru Riau. Pesawat lepas landas pukul 22.25 dan mendarat dengan baik di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada pukul 23.53.
Di Jakarta, sejumlah wartawan hendak meminta penjelaskan kepada Neno.
Namun Neno bungkam alias enggan memberikan komentar dan penjelasan.
"Saya kira sudah cukuplah (penjelasan terkait hal tersebut)," kata Neno di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (28/08/2018) dilansir dutaislam.com dari detik.com.
Neno dinyatakan bersalah karena memakai mikrofon pesawat atau Public Address System (PAS). Lagi-lagi Neno bungkam atas pertanyaan wartawan.
"Terserah ya," ujar Neno.
Tak hanya Neno, pilot dan awak kabin juga dinyatakan melanggar aturan oleh Kemenhub. Ganjararannya, Kemenhub melayangkan surat teguran ke Lion Air. Dua pilot dan lima orang awak kabin mendapat sanksi, mereka tidak diperbolehkan terbang alias grounded. [dutaislam.com/pin]
"Saya kira sudah cukuplah (penjelasan terkait hal tersebut)," kata Neno di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (28/08/2018) dilansir dutaislam.com dari detik.com.
Neno dinyatakan bersalah karena memakai mikrofon pesawat atau Public Address System (PAS). Lagi-lagi Neno bungkam atas pertanyaan wartawan.
"Terserah ya," ujar Neno.
Tak hanya Neno, pilot dan awak kabin juga dinyatakan melanggar aturan oleh Kemenhub. Ganjararannya, Kemenhub melayangkan surat teguran ke Lion Air. Dua pilot dan lima orang awak kabin mendapat sanksi, mereka tidak diperbolehkan terbang alias grounded. [dutaislam.com/pin]
Sumber Berita : http://www.dutaislam.com/2018/08/melanggar-aturan-pakai-mikrophone-pesawat-neno-warisman-bungkam.html
Tim UAS Tiba di MAJT, Cingkrang, Kenakan Atribut Ciri Khas Ormas Terlarang
DutaIslam.Com - Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) akan mendatangkan
Ustaz Abdul Somad (UAS) untuk mengisi ceramah subuh. Ustadz Somad
dijadwalkan mengisi ceramah pada 2 September 2018 mendatang.
Selain mengisi ceramah subuh, UAS juga dijadwalkan membuka festival kuliner halal yang digelar di halaman parkir MAJT di hari yang sama.
Selain mengisi ceramah subuh, UAS juga dijadwalkan membuka festival kuliner halal yang digelar di halaman parkir MAJT di hari yang sama.
Anggota tim UAS sudah mulai memantau dan berkomunikasi dengan pengurus
MAJT. Dalam sebuah foto yang diterima dutaislam.com, salah satu anggota
tim UAS diterima Sekretaris MAJT Muhyiddin dan Kordinator Panitia
Pengajian Eman Sulaeman. Ketiganya berfoto bersama.
Anggota tim UAS tersebut di tengah, diantara Muhyiddin dan Eman Sulaeman. Orangnya tinggi, berkumis dan berjenggot. Dia mengenakan baju putih loreng-loreng yang dibalut rompi hitam dengan bawahan cenalan hitam, cingkrang, di atas mata kaki. Lelaki itu juga memakai topi hitam bertuliskan “Lailaha Illallah”, seirama dengan ciri khas ormas terlarang.
Berikut ini adalah fotonya:
Iya kan? jadi silahkan, siapapun boleh senang dengan UAS dan
ceramah-ceramahnya. Tapi juga jangan menutup mata, siapa di belakang
Ustadz yang lagi naik daun tersebut [dutaislam.com/pin]
Anggota tim UAS tersebut di tengah, diantara Muhyiddin dan Eman Sulaeman. Orangnya tinggi, berkumis dan berjenggot. Dia mengenakan baju putih loreng-loreng yang dibalut rompi hitam dengan bawahan cenalan hitam, cingkrang, di atas mata kaki. Lelaki itu juga memakai topi hitam bertuliskan “Lailaha Illallah”, seirama dengan ciri khas ormas terlarang.
Berikut ini adalah fotonya:
Anggota Tim UAS berpakaian cingkrang dan topi ciri khas ormas terlarang. Ia ditrima oleh sekretaris MAJT Muhyidin dan Kord Panitia pengajian Eman Sulaeman. |
Sumber Berita : http://www.dutaislam.com/2018/08/tim-uas-tiba-di-majt-cingkrang-kenakan-atribut-ciri-khas-ormas-terlarang.html
Berkedok Agama, Mereka Jadikan Tanah Suci dan Masjid Posko Politik
DutaIslam.Com – Muak! Itulah kesan yang muncul saat melihat
segerombolan orang yang demi memenuhi syahwat politik menghalalkan
segala cara. Berkedok agama, nama tuhan di bawa-bawa, masjid jadi posko
politik untuk menghantam lawan politik, dan tanah suci yang seharusnya
steril dari ambisi dunia pun dijadikan tempat kampanye dungu oleh
kelompok #2019Ganti Presiden tersebut.
Publik tentu menyaksikan bersama, ketika seorang perempuan berteriak-teriak dengan orasi ganti presiden di salah satu masjid di Solo. Videoya viral di medsos. Silahkan di cek sendiri, jejak digital masih ada. Ada juga yang mengotori nama tuhan dengan mengelompokkan partai Allah dan Partai Setan. Dan baru saja publik juga menyaksikan, sekelompok orang yang berfoto di tanah suci Mekah dengan memegang spanduk dan mengenakan kaos #2019GantiPresiden.
Publik tentu menyaksikan bersama, ketika seorang perempuan berteriak-teriak dengan orasi ganti presiden di salah satu masjid di Solo. Videoya viral di medsos. Silahkan di cek sendiri, jejak digital masih ada. Ada juga yang mengotori nama tuhan dengan mengelompokkan partai Allah dan Partai Setan. Dan baru saja publik juga menyaksikan, sekelompok orang yang berfoto di tanah suci Mekah dengan memegang spanduk dan mengenakan kaos #2019GantiPresiden.
Padahal telah ditegaskan oleh Imam Masjidil Harama Syeikh Sudais, agar
Mekah tak dijadikan tempat untuk bepolitik. Tetapi karena syahwat yang
sudah dipuncak orgasme, imbauan pun tak dihiraukan.
Yang hendak ditegaskan di sini, bukan soal dukung mendukung satu calon. Menduung Jokowi atau menolak Prabowo atau sebaliknya. Menolak #2019GantiPresiden bukan berarti mendukung Joko Widodo atau menolak Prabowo. Tetapi yang bisa kita lihat belakangan ini, cara-cara kampanye yang dilakukan gerombolan sok suci itu yang sudah jauh dari etika.
Mereka yang mayoritas adalah orang intelektual itu, telah dengan sengaja melakukan pembodohan terhadap masyarakat. Mereka berguru pada akal dan nafsu, selompok manusia yang sudah tidak punya hati nurani.
Kalau baru-baru ini kita menyaksiskan Meiliana divonis menistakan agama hanya karena meninta volume adzan dikecilkan, bukan orang-orang seperti mereka ini yang lebih pantas menistakan agama? Agama dijadikan alat politik. Tuhan diajak berpolitik praktis. Masjid jadi tempat kampanye politik untuk menyerang orang yang tidak senangi.
Saatnya masyarakat mulai peka dengan kondisi politik di tanah air yang sudah jauh dari etika. Masyarakat harus cerdas dalam melihat dan tidak menerima informasi begitu saja. Jangan sampai menelan informasi mentah-mentah. Masyarakat yang cerdas akan tahu membedakan mana yang benar-benar memperjuangkan kebenaran dan mana yang hanya betuhan pada syahwat dan kekuasaan. Mari kita belajar hidup dengan akal sehat! [dutaislam.com/pin]
Yang hendak ditegaskan di sini, bukan soal dukung mendukung satu calon. Menduung Jokowi atau menolak Prabowo atau sebaliknya. Menolak #2019GantiPresiden bukan berarti mendukung Joko Widodo atau menolak Prabowo. Tetapi yang bisa kita lihat belakangan ini, cara-cara kampanye yang dilakukan gerombolan sok suci itu yang sudah jauh dari etika.
Mereka yang mayoritas adalah orang intelektual itu, telah dengan sengaja melakukan pembodohan terhadap masyarakat. Mereka berguru pada akal dan nafsu, selompok manusia yang sudah tidak punya hati nurani.
Kalau baru-baru ini kita menyaksiskan Meiliana divonis menistakan agama hanya karena meninta volume adzan dikecilkan, bukan orang-orang seperti mereka ini yang lebih pantas menistakan agama? Agama dijadikan alat politik. Tuhan diajak berpolitik praktis. Masjid jadi tempat kampanye politik untuk menyerang orang yang tidak senangi.
Saatnya masyarakat mulai peka dengan kondisi politik di tanah air yang sudah jauh dari etika. Masyarakat harus cerdas dalam melihat dan tidak menerima informasi begitu saja. Jangan sampai menelan informasi mentah-mentah. Masyarakat yang cerdas akan tahu membedakan mana yang benar-benar memperjuangkan kebenaran dan mana yang hanya betuhan pada syahwat dan kekuasaan. Mari kita belajar hidup dengan akal sehat! [dutaislam.com/pin]
Sumber Berita : http://www.dutaislam.com/2018/08/berkedok-agama-mereka-jadikan-tanah-suci-dan-masjid-posko-politik.html
Fery Gondrong Pemaki Banser Idiot di Vlog Ahmad Dhani Minta Maaf
DutaIslam.Com - Fery Irawan, seorang berambut gondrong yang
memaki Banser idiot di video vlog Ahmad Dhani sebelum adanya aksi
deklarasi ganti presiden di Surabaya, Ahad (26/08/2018), akhirnya minta
maaf.
"Saya Fery yang dari vlognya video Mas Dhani, yang mengucapkan kata yang tidak semestinya bagi Banser, atau yang merasa menyinggung Banser dan simpatisannya, juga umat muslim sedunia, saya pribadi dari lubuk hati yang paling dalam meminta maaf dengan tulus," kata Fery dalam video permintaan maafnya, Selasa (28/08/2018).
"Saya Fery yang dari vlognya video Mas Dhani, yang mengucapkan kata yang tidak semestinya bagi Banser, atau yang merasa menyinggung Banser dan simpatisannya, juga umat muslim sedunia, saya pribadi dari lubuk hati yang paling dalam meminta maaf dengan tulus," kata Fery dalam video permintaan maafnya, Selasa (28/08/2018).
"Sekiranya Banser, simpatisannya, dan juga umat muslim Indonesia pada
umumnya, bisa memaafkan kehilafan saya pada waktu itu. Dan saya berjanji
tidak akan mengulangi ucapan yang sekiranya tidak pantas untuk
diucapkan," lanjutnya.
Fery juga mengaku bahwa dirinya sudah tidak aktif lagi di Front Pembela Islam (FPI). Kepada FPI, Fery juga menyampaikan permintaan maaf.
"Untuk FPI saya juga minta maaf karena memang saya sudah tidak lagi aktif di keanggotaan FPI sudah sangat lama. Saya punya kehidupan sendiri, saya punya kerjaan sendiri, jadi saya minta maaf untuk teman-teman FPI," katanya.
Ini video permintaan maaf Fery: https://youtu.be/0Xuakws1YbQ
Fery juga mengaku bahwa dirinya sudah tidak aktif lagi di Front Pembela Islam (FPI). Kepada FPI, Fery juga menyampaikan permintaan maaf.
"Untuk FPI saya juga minta maaf karena memang saya sudah tidak lagi aktif di keanggotaan FPI sudah sangat lama. Saya punya kehidupan sendiri, saya punya kerjaan sendiri, jadi saya minta maaf untuk teman-teman FPI," katanya.
Ini video permintaan maaf Fery: https://youtu.be/0Xuakws1YbQ
Sebelumnya, Ahmad Dhani ketika hendak mengikuti aksi deklarasi ganti
presiden di Surabaya, Ahad (26/08/2018) kemarin, membuat video vlog
bahwa dirinya mengaku tak bisa keluar dari hotel. Di depan hotel, kata
dia, ada sekelompok orang yang sedang menghadangnya.
Dhani menyebut orang yang menghadangnya itu idiot. Dhani kemudian mengarahkan kameranya pada seorang berambut gondrong yang kemudian mengatakan, "Banser idiot."
Setelah ditelusuri, orang berambut gondrong tersebut bernama Fery Irawan. Dalam foto-fotonya, ia tidak cuma sekali memakai seragam FPI. [dutaislam.com/gg]
Dhani menyebut orang yang menghadangnya itu idiot. Dhani kemudian mengarahkan kameranya pada seorang berambut gondrong yang kemudian mengatakan, "Banser idiot."
Setelah ditelusuri, orang berambut gondrong tersebut bernama Fery Irawan. Dalam foto-fotonya, ia tidak cuma sekali memakai seragam FPI. [dutaislam.com/gg]
Sumber Berita : http://www.dutaislam.com/2018/08/fery-gondrong-pemaki-banser-idiot-di-vlog-ahmad-dhani-minta-maaf.html
Ada yang Menggugat Topi Ilahi Tentara UAS di Jepara
Oleh M Abdullah Badri
DutaIslam.Com - Awalnya hanya topi. Tapi mereknya “ilahi”. Bayangkan, topinya keramat, bertuliskan kalimat tauhid, bukan kalimat syahadat tauhid. Yang artinya: tiada Tuhan yang disembah kecuali Allah, Muhammad utusan Allah.
DutaIslam.Com - Awalnya hanya topi. Tapi mereknya “ilahi”. Bayangkan, topinya keramat, bertuliskan kalimat tauhid, bukan kalimat syahadat tauhid. Yang artinya: tiada Tuhan yang disembah kecuali Allah, Muhammad utusan Allah.
Oleh golongan pecinta topi “ilahi” dari Tim Ustadz Abdul Somad (UAS)
yang akan ke Jepara pada 1 September 2018 itu, saya digugat bila
menyebutnya sebagai simbol bendera HTI, ormas terlarang se-jagat kerat.
Tanya sang penggugat manisnya mangku-mateni. Misalnya, “nyuwun sewu niku nopo mboten bendera Rasulullah? Ana hamba bodoh mohon penjelasan”. Setelah itu, pertanyaan lanjutan sudah saya tebak di benak, “artinya apa sih?”. Lalu, dia tanya lagi, kok manusia sok tahu hingga bisa memvonis? Bukannya itu hak Allah?
Kelakuan memberi tanya istidroji (memberi tapi terpaksa/Jawa: nglulu) adalah model giring opini cara hipnotis terkini ala-ala wahabi khilafers, wahabi jihadis atau wahabi takfiri.
Jika Anda jawab bloko sutho, dan ente tak punya daya linuwih hadapi hipnotisnya dengan akal dan rasa, dia tinggal menyimpulkan, "tuh kan, kalau itu bendera Rasulullah dan maknanya saja sangat toyyib begitu, berarti antum menyebut itu bendera ISIS, berarti antum bukan Islam. Islam bukan?"
Ada yang sering dibegitukan? Selamat, anda pernah bertemu dzurriyah dari penghardik Rasulullah bernama Dzulkhuwaishirah. Nabi saja bisa disebut sesat atau tidak bisa mewujudkan Rahmatan lil alamin kok, apalagi saya dan ancum-ancum yang unyu-unyu itu. Hahaha.
Ngeten nggeh. Zaman Rasulullah masih sugeng, tulisan Arab belum ada titik dan harakah. Tulisan Arab "tamma" (pakai ta': sempurna) bisa dibaca "tsumma" (pakai tsa’: kemudian) karena tidak ada titik dan harakah. Zaman Nabi semua kosa kata Arab bergundul. Tak ada jenggot, apalagi cingkrang. Haha.
Kalau tidak paham siyaqul kalam (iki bahasa Indonesia bingung, rumit, tak ada yang mewakili dengan pas), ya tersesat di jalan. Andai saya hidup di masa Kanjeng Nabi, mungkin kesasar karena dihipnotis Abu Jahal. Hanya orang Arab yang paham rasa-ne paling pas soal siyaqul kalam. Waktu itu.
Santri jenggot jidat gosong jaman now yang baru gede nembe ngaji, saya jamin kedodoran jika nemu kalimat Arab bergundul. Kitab kuning gundulnya masih ada titik dan koma, lha zaman itu, ya blas tak ada.
Nah, baru pada zaman Syeikh Ad-Du'ali, kalimat Arab menemukan episode bid'ah kreatifnya: diberi titik dan harakat. Artinya, zaman Rasulullah, bendera dengan harakat dan titik seperti dipakai Arab Saudi (dengan simbol pedangnya), jelas tidak ada. Itu font hasil produk bid’ah peradaban, Pak Eko!
Kalau ngaji khat (kaligrafi), Anda akan menemukan varian jenis font Arab berlisensi sanadnya hingga pencipta font-nya. Dan varian font kaligrafi Arab itu hanya ada khat Kufi, yang belum sesempurna sekarang. Adapun jenis khat Tsulutsi yang dipakai dalam bendera HTI, itu dobol kuadrat akut kalau ada di zaman Rasulullah.
Ada banyak jenis khat yang pernah saya pelajari saat nyantri di Kudus. Selain Kufi dan Tsulutsi, ada Diwani, Diwani Jali, Farisi, Naskhi, dan terakhir ada khat berstandar internasional yang disebut Maghribi. Khat Pegon Jawa belum masuk arena varian khat internasional yang dapat lisensi.
Soal makna kalimat yang sangat thoyyib, simbol bendera HTI masuk sebagai kategori “kalimatu haqqin urida bihi al-bathil/kalimat (dan artinya) benar tapi untuk kepentingan bathil”. Laiknya menjadikan Al-Qur’an tapi untuk di-ising-i (nyantet), atau untuk tahkim seperti zaman Umayyah hendak berkuasa.
Saya sebut bathil karena HTI jelas ingin mengubah sistem negara damai (Darussalam) hasil sulh (kesepakatan) atas nama Bangsa Indonesia. Orang Islam yang suka mengingkari mufakat, berarti bathil lakunya dan munafik sifatnya. Naudzubillah.
Jadi, kalau HTI mengklaim bahwa simbolnya adalah bendera Rasulullah saat perang (Liwa’ dan Royah), tidak ada dalilnya, dan, saya nyatakan dobol. Polisi yang masuk satuan khusus da'i (kalau ada), suruh jelasin ke Ansor saja kalau itu betul-betul bendera Rasulullah.
Ini bukan vonis, tapi struktur umum hukum kesimpulan yang aammul balwa, alias cah cuwilik wae paham. Lha wong Al-Husna saja tahu kok kalau ada mobil desain Banser ke sono langsung digoreng renyah di page Facebook. Mosok tingkat Polda tidak paham? Ya wes, kalau ndak paham ayo sinau.
Maka, bawalah bukti bukti dan dalilnya yang lengkap, detail bin tak terbantahkan. Salahkan Ansor Jepara secara langsung yang memiliki sikap kepada polisi dan Al-Husna soal UAS di Jepara, dimana dalam poin pertama sikapnya menyatakan,
“Meminta secara tegas dan ekstra untuk memonitor roadshow Ustadz Abdul Somad (UAS) dan mencegah terjadinya konsolidasi eks HT, tidak boleh ada atribut, kampanye, yel-yel, bendera dan lain sebagainya yang berkaitan dengan HTI”.
Kalau GP Ansor Jepara sudah punya sikap, lalu masih ragu kalau pernyataannya dianggap hanya menduga-duga, asumsi, dan dalil-dalil lainnya, maka mintalah Ketua Ansor ngaji ke polisi yang lebih alim dan allamah ngungguli penghina Rasulullah.
Jangan sampai terhipnotis muslim muallaf yah! Apalagi hanya dihipnotis topi merek “ilahi”. Eh, harganya berapa sih topi merek akhirat itu? Ngomong-ngomong modelnya boleh juga. [dutaislam.com/pin]
Tanya sang penggugat manisnya mangku-mateni. Misalnya, “nyuwun sewu niku nopo mboten bendera Rasulullah? Ana hamba bodoh mohon penjelasan”. Setelah itu, pertanyaan lanjutan sudah saya tebak di benak, “artinya apa sih?”. Lalu, dia tanya lagi, kok manusia sok tahu hingga bisa memvonis? Bukannya itu hak Allah?
Kelakuan memberi tanya istidroji (memberi tapi terpaksa/Jawa: nglulu) adalah model giring opini cara hipnotis terkini ala-ala wahabi khilafers, wahabi jihadis atau wahabi takfiri.
Jika Anda jawab bloko sutho, dan ente tak punya daya linuwih hadapi hipnotisnya dengan akal dan rasa, dia tinggal menyimpulkan, "tuh kan, kalau itu bendera Rasulullah dan maknanya saja sangat toyyib begitu, berarti antum menyebut itu bendera ISIS, berarti antum bukan Islam. Islam bukan?"
Ada yang sering dibegitukan? Selamat, anda pernah bertemu dzurriyah dari penghardik Rasulullah bernama Dzulkhuwaishirah. Nabi saja bisa disebut sesat atau tidak bisa mewujudkan Rahmatan lil alamin kok, apalagi saya dan ancum-ancum yang unyu-unyu itu. Hahaha.
Ngeten nggeh. Zaman Rasulullah masih sugeng, tulisan Arab belum ada titik dan harakah. Tulisan Arab "tamma" (pakai ta': sempurna) bisa dibaca "tsumma" (pakai tsa’: kemudian) karena tidak ada titik dan harakah. Zaman Nabi semua kosa kata Arab bergundul. Tak ada jenggot, apalagi cingkrang. Haha.
Kalau tidak paham siyaqul kalam (iki bahasa Indonesia bingung, rumit, tak ada yang mewakili dengan pas), ya tersesat di jalan. Andai saya hidup di masa Kanjeng Nabi, mungkin kesasar karena dihipnotis Abu Jahal. Hanya orang Arab yang paham rasa-ne paling pas soal siyaqul kalam. Waktu itu.
Santri jenggot jidat gosong jaman now yang baru gede nembe ngaji, saya jamin kedodoran jika nemu kalimat Arab bergundul. Kitab kuning gundulnya masih ada titik dan koma, lha zaman itu, ya blas tak ada.
Nah, baru pada zaman Syeikh Ad-Du'ali, kalimat Arab menemukan episode bid'ah kreatifnya: diberi titik dan harakat. Artinya, zaman Rasulullah, bendera dengan harakat dan titik seperti dipakai Arab Saudi (dengan simbol pedangnya), jelas tidak ada. Itu font hasil produk bid’ah peradaban, Pak Eko!
Kalau ngaji khat (kaligrafi), Anda akan menemukan varian jenis font Arab berlisensi sanadnya hingga pencipta font-nya. Dan varian font kaligrafi Arab itu hanya ada khat Kufi, yang belum sesempurna sekarang. Adapun jenis khat Tsulutsi yang dipakai dalam bendera HTI, itu dobol kuadrat akut kalau ada di zaman Rasulullah.
Ada banyak jenis khat yang pernah saya pelajari saat nyantri di Kudus. Selain Kufi dan Tsulutsi, ada Diwani, Diwani Jali, Farisi, Naskhi, dan terakhir ada khat berstandar internasional yang disebut Maghribi. Khat Pegon Jawa belum masuk arena varian khat internasional yang dapat lisensi.
Soal makna kalimat yang sangat thoyyib, simbol bendera HTI masuk sebagai kategori “kalimatu haqqin urida bihi al-bathil/kalimat (dan artinya) benar tapi untuk kepentingan bathil”. Laiknya menjadikan Al-Qur’an tapi untuk di-ising-i (nyantet), atau untuk tahkim seperti zaman Umayyah hendak berkuasa.
Saya sebut bathil karena HTI jelas ingin mengubah sistem negara damai (Darussalam) hasil sulh (kesepakatan) atas nama Bangsa Indonesia. Orang Islam yang suka mengingkari mufakat, berarti bathil lakunya dan munafik sifatnya. Naudzubillah.
Jadi, kalau HTI mengklaim bahwa simbolnya adalah bendera Rasulullah saat perang (Liwa’ dan Royah), tidak ada dalilnya, dan, saya nyatakan dobol. Polisi yang masuk satuan khusus da'i (kalau ada), suruh jelasin ke Ansor saja kalau itu betul-betul bendera Rasulullah.
Ini bukan vonis, tapi struktur umum hukum kesimpulan yang aammul balwa, alias cah cuwilik wae paham. Lha wong Al-Husna saja tahu kok kalau ada mobil desain Banser ke sono langsung digoreng renyah di page Facebook. Mosok tingkat Polda tidak paham? Ya wes, kalau ndak paham ayo sinau.
Maka, bawalah bukti bukti dan dalilnya yang lengkap, detail bin tak terbantahkan. Salahkan Ansor Jepara secara langsung yang memiliki sikap kepada polisi dan Al-Husna soal UAS di Jepara, dimana dalam poin pertama sikapnya menyatakan,
“Meminta secara tegas dan ekstra untuk memonitor roadshow Ustadz Abdul Somad (UAS) dan mencegah terjadinya konsolidasi eks HT, tidak boleh ada atribut, kampanye, yel-yel, bendera dan lain sebagainya yang berkaitan dengan HTI”.
Kalau GP Ansor Jepara sudah punya sikap, lalu masih ragu kalau pernyataannya dianggap hanya menduga-duga, asumsi, dan dalil-dalil lainnya, maka mintalah Ketua Ansor ngaji ke polisi yang lebih alim dan allamah ngungguli penghina Rasulullah.
Jangan sampai terhipnotis muslim muallaf yah! Apalagi hanya dihipnotis topi merek “ilahi”. Eh, harganya berapa sih topi merek akhirat itu? Ngomong-ngomong modelnya boleh juga. [dutaislam.com/pin]
Sumber Berita : http://www.dutaislam.com/2018/08/ada-yang-menggugat-topi-ilahi-tentara-uas-di-jepara.html
Kuasai Mikropone Pesawat, Neno Terancam 1 Tahun Penjara, Denda Rp 500 Juta
DutaIslam.Com – Artis Neno Warisman sebentar lagi dimungkinkan
tutup karir jadi provokator #2019GantiPresiden yang belakangan bikin
resah masyarakat. Gara-gara mikropon kabin pesawat di Pekanbaru beberapa
waktu lalu, dia terancam dihukum 1 tahun penjara dengan denda Rp 500
juta.
Indonesia Police Watch (IPW) menyoroti aksi arogan Neno Warisman yang menguasai mikropone di kabin pesawat terbang di Bandara Pekanbaru. Tindakan syahwat politiknya itu tak disadarinya sebagau pelanggaran UU Penerbangan.
Indonesia Police Watch (IPW) menyoroti aksi arogan Neno Warisman yang menguasai mikropone di kabin pesawat terbang di Bandara Pekanbaru. Tindakan syahwat politiknya itu tak disadarinya sebagau pelanggaran UU Penerbangan.
TPW mendesak polisi segera memberesakan Neno Warisman. Hal ini
sebagaimana disampaikan Ketua Presidium IPW Neta S Pane. S Pane mendesak
Polda Riau segera turun tangan mengusut tuntas kasus tersebut.
"Neno Warisman harus dipanggil untuk diperiksa secara hukum. Kasus itu tidak boleh dibiarkan karena bisa menjadi preseden yang akan dicontoh pihak lain untuk menguasai pesawat terbang, yang ujung-ujungnya bisa mengancam keselamatan penerbangan," kata Neta, Selasa (28/08/2018) dilansir dutaislam.com dari Tribunnews.com
Aksi Neno melanggar Pasal 344 ayat A Undang Undang No 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan. Pasal itu menegaskan, menguasai secara tidak sah pesawat udara yang sedang terbang atau yang sedang di darat adalah tindakan pelanggaran hukum. Pada Pasal 425 disebutkan, ancaman hukumannya satu tahun penjara atau denda Rp 509 juta.
Buka Hanya Neno, tapi personil penerbangan yang mengetahui terjadinya penyimpangan atau ketidaksesuaian prosedur penerbangan bisa dikenakan sanksi. Diantaranya, pencabutan lisensi terbang. Ketentuan ini terdapat dalam pasal 321.
S Panen mendesak, Polda Riau perlu segera mengusut kasus tersebut, apakah Neno menguasai mikropone pesawat itu seizin kru pesawat atau tidak.
"Jika tidak, Neno Warisman harus diproses hukum hingga ke pengadilan. Jika ternyata mendapat ijin, kru pesawat yang memberi ijin harus segera dicabut lisensi terbangnya," kata Neta.
"Pihak-pihak yang terlibat kasus ini harus segera dipanggil dan diperiksa polisi. Jika mereka tidak menghadiri panggilan penyidik, Polda Riau bisa melakukan jemput paksa," sambungnya.
IPW berharap Polda Riau bersikap tegas dalam menyikapi kasus penguasaan pesawat terbang ini dan penyidik kepolisian jangan takut pada siapa pun. [dutaislam.com/pin]
"Neno Warisman harus dipanggil untuk diperiksa secara hukum. Kasus itu tidak boleh dibiarkan karena bisa menjadi preseden yang akan dicontoh pihak lain untuk menguasai pesawat terbang, yang ujung-ujungnya bisa mengancam keselamatan penerbangan," kata Neta, Selasa (28/08/2018) dilansir dutaislam.com dari Tribunnews.com
Aksi Neno melanggar Pasal 344 ayat A Undang Undang No 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan. Pasal itu menegaskan, menguasai secara tidak sah pesawat udara yang sedang terbang atau yang sedang di darat adalah tindakan pelanggaran hukum. Pada Pasal 425 disebutkan, ancaman hukumannya satu tahun penjara atau denda Rp 509 juta.
Buka Hanya Neno, tapi personil penerbangan yang mengetahui terjadinya penyimpangan atau ketidaksesuaian prosedur penerbangan bisa dikenakan sanksi. Diantaranya, pencabutan lisensi terbang. Ketentuan ini terdapat dalam pasal 321.
S Panen mendesak, Polda Riau perlu segera mengusut kasus tersebut, apakah Neno menguasai mikropone pesawat itu seizin kru pesawat atau tidak.
"Jika tidak, Neno Warisman harus diproses hukum hingga ke pengadilan. Jika ternyata mendapat ijin, kru pesawat yang memberi ijin harus segera dicabut lisensi terbangnya," kata Neta.
"Pihak-pihak yang terlibat kasus ini harus segera dipanggil dan diperiksa polisi. Jika mereka tidak menghadiri panggilan penyidik, Polda Riau bisa melakukan jemput paksa," sambungnya.
IPW berharap Polda Riau bersikap tegas dalam menyikapi kasus penguasaan pesawat terbang ini dan penyidik kepolisian jangan takut pada siapa pun. [dutaislam.com/pin]
Sumber Berita : http://www.dutaislam.com/2018/08/kuasai-mikropone-pesawat-neno-terancam-1-tahun-penjara-denda-rp-500-juta.html
Si Gondrong Minta Maaf, Gus Yaqut: Kita Tunggu Versi Botaknya
DutaIslam.Com - Pemaki Banser yang bernama Fery Irawan alias si
gondrong yang memaki Banser ideot dalam video vlog Ahmad Dhani akhirnya
minta maaf.
Menanggapi hal itu, Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) menilai bahwa yang demikian merupakan contoh jika mulut tak terkoneksi dengan baik ke hati dan pikiran. "Akhirnya cuma menpermalukan diri sendiri. Ibarat laskar cinta yang menebarkan kebencian," kata Gus Yaqut melalui akun facebooknya, Selasa (28/08/2018).
Menanggapi hal itu, Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) menilai bahwa yang demikian merupakan contoh jika mulut tak terkoneksi dengan baik ke hati dan pikiran. "Akhirnya cuma menpermalukan diri sendiri. Ibarat laskar cinta yang menebarkan kebencian," kata Gus Yaqut melalui akun facebooknya, Selasa (28/08/2018).
Namun Dhani, alias si botak, yang juga menyebut-nyebut ideot, sampai
saat ini, tidak keluar dari mulutnya menyampaikan permintaan maaf.
"Video di bawah ini versi yg gondrong. Masih kita tunggu versi botaknya," imbuh Gus Yaqut sambil melampirkan video permintaan maaf Fery, seraya menyindir Dhani.
Ini video maaf Fery: https://youtu.be/0Xuakws1YbQ
"Video di bawah ini versi yg gondrong. Masih kita tunggu versi botaknya," imbuh Gus Yaqut sambil melampirkan video permintaan maaf Fery, seraya menyindir Dhani.
Ini video maaf Fery: https://youtu.be/0Xuakws1YbQ
Sebelumnya, Ahmad Dhani ketika hendak mengikuti aksi deklarasi ganti
presiden di Surabaya, Ahad (26/08/2018) kemarin, membuat video vlog
bahwa dirinya mengaku tak bisa keluar dari hotel. Di depan hotel, kata
dia, ada sekelompok orang yang sedang menghadangnya.
Dhani menyebut orang yang menghadangnya itu idiot. Dhani kemudian mengarahkan kameranya pada seorang berambut gondrong yang kemudian mengatakan Banser idiot. [dutaislam.com/gg]
Dhani menyebut orang yang menghadangnya itu idiot. Dhani kemudian mengarahkan kameranya pada seorang berambut gondrong yang kemudian mengatakan Banser idiot. [dutaislam.com/gg]
Sumber Berita : http://www.dutaislam.com/2018/08/si-gondrong-minta-maaf-gus-yaqut-kita-kita-tunggu-versi-botaknya.html
Resah Atribut Khas HTI Beredar, Aliansi Masyarakat Mayong Tolak UAS ke Jepara
DutaIslam.Com – Rencana kehadiran Ustadz Abdul Somad (UAS) ke
Jepara pada 1 September 2018 membuat sejumlah masyarakat Jepara resah.
Kemudian muncul gerakan masyarakat se-Kecamatan Mayong mengatasnamakan
“Aliansi Masyarakat Mayong Cinta NKRI”. Mereka menolak tegas rencana
kedatangan UAS di Bumi Kartini.
Abdi Munif, selaku koordinator aksi dalam pernyataanya menolak segala bentuk gerakan radikalisme dan segala bentuk gerakan yang bertentangan dengan NKRI. Pernyataan itu, diakui Munif, dipicu beredarnya atribut khas ormas terlarang HTI menjelang kehadiran UAS yang diundang Ustadz Mudhofar ke pesantren-nya, Al-Husna yang berlokasi di Kecamatan Mayong, Jepara.
Abdi Munif, selaku koordinator aksi dalam pernyataanya menolak segala bentuk gerakan radikalisme dan segala bentuk gerakan yang bertentangan dengan NKRI. Pernyataan itu, diakui Munif, dipicu beredarnya atribut khas ormas terlarang HTI menjelang kehadiran UAS yang diundang Ustadz Mudhofar ke pesantren-nya, Al-Husna yang berlokasi di Kecamatan Mayong, Jepara.
“UAS belum datang saja, timnya dengan simbol-simbol HTI sudah masuk ke
Mayong,” ujar Munif, di Desa Gleget, Mayong, Jepara, Senin (29/08/2018)
malam.
Munif menyayangkan pihak keamanan yang dianggapnya kecolongan.
"Keamanan kok bisa kecolongan," imbuhnya.
Gara-gara simbol bendera HTI masuk ke Mayong, Munif menganggap desanya tercemari oleh ajaran khilafah yang bertentangan dengan NKRI. Padahal, Mayong adalah tempat kelahiran pahlawan nasional RA Kartini.
“RA Kartini yang mengajari munculnya Sumpah Pemuda, itu di sini. Ratu Kalinyamat yang memperjuangkan penjajahan dari Portugis, juga dari sini,” tandasnya.
“Kami tidak rela,” ungkap Munif soal beredarnya atribut HTI. [dutaislam.com/pin]
Munif menyayangkan pihak keamanan yang dianggapnya kecolongan.
"Keamanan kok bisa kecolongan," imbuhnya.
Gara-gara simbol bendera HTI masuk ke Mayong, Munif menganggap desanya tercemari oleh ajaran khilafah yang bertentangan dengan NKRI. Padahal, Mayong adalah tempat kelahiran pahlawan nasional RA Kartini.
“RA Kartini yang mengajari munculnya Sumpah Pemuda, itu di sini. Ratu Kalinyamat yang memperjuangkan penjajahan dari Portugis, juga dari sini,” tandasnya.
“Kami tidak rela,” ungkap Munif soal beredarnya atribut HTI. [dutaislam.com/pin]
Kordinator Aksi Alianasi Masyarakat Mayong Abdul Munif yang menolak kedatangan UAS di Jepara. Foto: Istimewa.
Sumber Berita : http://www.dutaislam.com/2018/08/resah-atribut-khas-hti-mulai-beredar-aliansi-masyarakat-mayong-tolak-uas-ke-jepara.html
3 Pernyataan Tegas Aliansi Masyarakat Mayong Tolak UAS ke Jepara
DutaIslam.Com – Jelang kehadiran Ustadz Abdul Somad (UAS) ke
Jepara pada 1 September 2018, muncul gerakan penolakan dari masyarakat
se-Kecamatan Mayong yang mengatasnamakan “Aliansi Masyarakat Mayong
Cinta NKRI”. Gerakan ini muncul setelah mulai terlihat atribut khas
ormas terlarang yang dikenakan oleh Tim UAS saat bertandang ke Jepara.
Berikut ini bunyi tiga pernyataan tegas Aliansi Masyarakat Mayong yang menolak kedatangan UAS ke Jepara.
Berikut ini bunyi tiga pernyataan tegas Aliansi Masyarakat Mayong yang menolak kedatangan UAS ke Jepara.
Terkait kontroversi Maulid Akbar ke-16 Pesantren Al-Husna Mayong Jepara, Aliansi Masyarakat Mayong Cinta NKRI menyatakan sikap:
1. Menolak segala bentuk gerakan radikalisme dan segala bentuk gerakan yang bertentangan dengan NKRI
2. Menolak kedatangan Ustadz Abdul Somad (UAS) di acara Maulid Akbar ke-16 Pondok Pesantren Al-Husna yang terindikasi diboncengi oleh gerakan pengusung khilafah.
3. Kami masyarakat Mayong menginginkan Jepara yang kondusif, Mayong yang kondusif, Mayong aman, dan mengecam segala bentuk gerakan yang menginginkan perpecahan dan konflik dan antara masyarakat dan umat Islam di Bumi Kartini tercinta.
“Demikian sikap kami,” demikian akhir dari tiga pernyataan sikap atas nama Abdul Munif selaku Kordinator Aksi.
Pernyataan sikap tersebut tetanggal 28 Agustus 2018. [dutaislam.com/pin
1. Menolak segala bentuk gerakan radikalisme dan segala bentuk gerakan yang bertentangan dengan NKRI
2. Menolak kedatangan Ustadz Abdul Somad (UAS) di acara Maulid Akbar ke-16 Pondok Pesantren Al-Husna yang terindikasi diboncengi oleh gerakan pengusung khilafah.
3. Kami masyarakat Mayong menginginkan Jepara yang kondusif, Mayong yang kondusif, Mayong aman, dan mengecam segala bentuk gerakan yang menginginkan perpecahan dan konflik dan antara masyarakat dan umat Islam di Bumi Kartini tercinta.
“Demikian sikap kami,” demikian akhir dari tiga pernyataan sikap atas nama Abdul Munif selaku Kordinator Aksi.
Pernyataan sikap tersebut tetanggal 28 Agustus 2018. [dutaislam.com/pin
Koordinator Aliansi Masyarakat Mayong Cinta NKRI Abdul Munif dan pernyataan sikapanya menolak UAS ke Jepara. Foto: Istimewa.
Sumber Berita : http://www.dutaislam.com/2018/08/3-pernyataan-tegas-aliansi-masyarakat-mayong-tolak-uas-ke-jepara.html
Gerakan "Ganti Presiden" Itu Kampanye Terselubung Gerindra & PKS
Penolakan terhadap sebagian orang
yang mengusung tagar #2019GantiPresiden" terjadi dimana-mana..
Sesudah Neno Warisman dihadang
masuk di Babel, kemudian diusir di Pekanbaru, di Surabaya juga terjadi
penolakan yang sama.
Bahkan di Surabaya nyaris ricuh,
ketika ada kelompok pro Jokowi kemudian merangsek ke lokasi acara untuk
membubarkan kumpulan orang yang siap berorasi itu.
Kalau melihat siapa-siapa di
balik "Ganti Presiden" itu, kita bisa memastikan bahwa gerakan itu
sejatinya kampanye terselubung. KPU sudah menetapkan bahwa mulai Februari
sampai 23 September 2018, peserta pemilu tidak diperbolehkan kampanye apapun.
Tetapi aturan ini ditabrak oleh
kelompok oposisi, dengan model "ganti Presiden". Mereka berkilah
bahwa ini bukan kampanye yang dilakukan peserta pemilu, tapi kehendak rakyat
yang ingin mengganti Presiden.
Hanya pihak kepolisian tentu tidak
bisa dibodohi dan dibohongi. Jelas sekali itu adalah kampanye terselubung
karena dibelakang orang-orang yang ingin menggerakkan ganti Presiden, adalah
tokoh-tokoh dari Gerindra dan PKS, seperti Fadli Zon dan Madani Ali Sera.
Seandainya dilakukan di ruang
tertutup tentu tidak ada masalah. Tetapi kelompok oposisi ini ingin
memanfaatkan area publik seperti Car Free Day untuk kampanye mereka.
Jadi selain mencuri start
kampanye, mereka juga mencuri ruang publik yang bebas dari politik. Tentu saja
ini membuat publik marah, karena ruang mereka dirampok untuk kepentingan
sebagian golongan demi nafsu berkuasa mereka.
Karena ini kampanye terselubung,
maka seharusnya Bawaslu turun tangan untuk menyelidiki gerakan ganti Presiden
ini. Dan harus ada sanksi kepada para peserta pemilu yang melanggar ketentuan
itu, jika tidak maka masyarakat yang akan bergerak sendiri. Dan jika begitu,
dipastikan akan terjadi kerusuhan..
Jadi sudah benar pihak kepolisian
membubarkan mereka. Kalau perlu semua gerakan kampanye termasuk yang
terselubung itu dilarang sebelum masuk masa kampanye.
Sudah curi start, kemudian curi
ruang publik, jadi kita akhirnya bisa melihat bahwa kelompok ganti Presiden ini
sejatinya adalah para pencuri. Mereka tidak mau bermain fair dalam kegiatan
demokrasi ini. Mereka memainkan massa demi mencapai tujuannya..
Mari kita halangi gerakan para
pencuri ini. Tanggung jawab kita menjaga iklim demokrasi supaya tetap tenang.
Bermain ada aturannya, jangan
pake cara kasar hanya untuk menang, karena permainan kasar hanya akan
melahirkan permainan kasar pula. Mau pada main kasar kah ini?
Seruput kopinya?
NENO WARISMAN YANG KANGEN MIK
Lagi lagi Lion Air. Mendengar
kata Lion Air, saya jadi agak ragu terbang dengannya. Kecuali kepepet, saya
biasanya pake maskapai lain yang lebih profesional.
Banyak kisah dimana Lion Air
bermasalah dengan profesionalitasnya. Mulai masalah delay, penumpang tidak
kebagian kursi dan banyak lagi. Lion juga pernah mendapat sanksi dari Kemenhub
masalah jadwal penerbangan yang amburadul.
Kasus terbaru, entah kenapa pilot
dan awak pesawat Lion Air mengijinkan Neno Warisman menggunakan mikrofon atau
yang dikenal dengan nama PAS - Public Address System. Ini jelas kesalahan
besar, karena mengancam keselamatan penumpang.
Seperti kita tahu, SOP pesawat
sangat ketat terhadap keamanan. Jangankan penumpang menggunakan mikrofon,
berbisik "ada bom" saja sudah pasti pesawat tidak akan take off dan
sanksi akan dikenakan ke penumpang tersebut.
Tapi yang terjadi terhadap Neno
malah ia dengan bebas mengumumkan keterlambatan dirinya dengan mikrofon,
seperti tidak ada pramugari atau awak kabin yang bisa mengumumkan itu.
Pada posisi ini, seharusnya bukan
saja Pilot yang mengijinkan Neno menggunakan peralatan pesawat yang di
grounded, tetapi Neno Warisman juga harus mendapat sanksi.
Menurut Indonesia Police Watch,
Neno seharusnya mendapat sanksi 1 tahun penjara dan denda 500 juta karena sudah
melanggar UU Penerbangan. Neno tanpa hak menguasai penerbangan.
Dan kasus ini harus menjadi
pelajaran baik bagi penumpang maupun maskapai lain, bahwa tidak bisa
sembarangan penumpang menguasai pesawat. Bisa jadi inspirasi penumpang lain
untuk memaksakan kehendaknya ketika dia kebelet misalnya, dan menyerobot
mikrofon pesawat jika tidak ada tindakan tegas apapun dari pihak berwenang.
Semoga Kemenhub bisa terus
menaikkan kasus ini dan membawanya ke ranah hukum, bukan hanya menon-aktifkan
pilot saja. Kasus Lion Air seharusnya menjadi acuan bagaimana seharusnya
keamanan pesawat adalah prioritas bagi penumpang lainnya.
Saya inginnya sih maklum,
"Mungkin Neno udah lama gak pegang mik. Jadi kalau ada mik, meski di
pesawat, langsung maen sambar..."
Mau seruput kopi, kok takut
tersedak..
Re-Post by MigoBerita / Rabu/29082018/10.27Wita/Bjm