Gara Gara Ulah Nenek Provokator & Pembawa Sial Ini , Awak Kabin Beserta Pilot Lion Air JT-297 Langsung Jadi Pengangguran
BERANINEWS.COM - Pihak Lion Air memberi sanksi kepada
pilot dan awak kabin yang memberi izin kepada Neno Warisman untuk
menggunakan public address system (PAS).
Pilot dan awak kabin tidak diperbolehkan terbang.
"Persetujuan tersebut merupakan pelanggaran ketentuan pengoperasian
pesawat perusahaan dan peraturan perusahaan. Lion Air sudah mengenakan
sanksi kepada awak pesawat, baik penerbang (pilot) maupun awak kabin,
yang memberikan izin penggunaan peralatan PAS, berupa tidak boleh
terbang atau grounded," kata Corporate Communications Strategic of Lion
Air Danang Mandala Prihantoro lewat keterangan tertulisnya, Selasa
(28/8/2018).
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan aksi Neno
menggunakan PAS atau mikrofon pesawat sebagai kesalahan. Lion Air setuju
dengan pernyataan tersebut.
"Persetujuan dan/atau pemberian izin kepada seseorang yang bukan awak
pesawat dalam menggunakan peralatan yang ada di pesawat dan yang hanya
boleh dioperasikan atau digunakan oleh awak pesawat tidak boleh
terjadi," ujar Danang.
Danang mengatakan penerbangan pesawat bernomor JT-297 itu diawaki dua penerbang dan lima awak kabin.
Pesawat yang membawa 176 penumpang itu lepas landas dari Bandar Udara
Internasional Sultan Syarif Kasim II menuju Bandar Udara Internasional
Soekarno-Hatta, Tangerang, pada Sabtu (25/8/18) malam.
Aksi Neno memakai PAS itu terjadi di pesawat Lion Air rute
Pekanbaru-Jakarta. Momen itu direkam sejumlah penumpang, dan kemudian
videonya ditayangkan tvOne.
Dari video, terlihat Neno menggunakan mikrofon yang biasanya digunakan
awak kabin atau pramugari untuk memberi pengumuman. Neno meminta maaf
kepada penumpang dan berbicara tentang penghadangan yang dia alami di
Riau.
Plt Dirjen Hubud M Pramintohadi Sukarno menyatakan penggunaan PAS diatur
dalam internal standard operating procedure (SOP) Lion Air. SOP itu
menyatakan PAS hanya bisa digunakan oleh kru kabin untuk menyampaikan
informasi kepada penumpang, bukan digunakan oleh penumpang untuk
menyampaikan informasi lain yang tidak terkait dengan operasi
penerbangan.
"Penggunaan PAS oleh penumpang dalam penerbangan Lion Air JT-297
melanggar internal SOP maskapai Lion Air, merupakan tindakan yang salah.
Pilot in command (PIC) maupun cabin crew serta penumpang telah
melakukan kesalahan," kata Pramintohadi dalam keterangan tertulis,
Selasa (28/8/2018).
Sumber Berita : https://www.beraninews.com/2018/08/gara-gara-ulah-nenek-provokator-pembawa.html
Cara Mudah Tuhan "Menghukum" Neno Warisman
DutaIslam.Com – Sepandai-pandainya tupai melompat akan jatuh
juga. Demikian pepatah sederhana yang sudah akrab di telinga. Karena
kesederhanaan kata pepatah tersebut, mungkin kita sering melupakan dan
mengamalkannya. Sikap sombong dan congkak pun kerap kita lakukan.
Kita bersukur. Berkat artis politik Neno Warisman, kita kembali ingat
pepatah tersebut untuk lebih berhati-hati. Neno Warisman mungkin lupa
dengan pepatah tersebut. Hingga tanpa ia sadari telah memakai
mikrophone kabin pesawat dalam rute penerbangan Pekanbaru-Karta, Sabtu
(25/08/2018), satu tindakan yang melanggar aturan penerbangan.
Neno tak sadar selalu merasa aman dengan keahliannya melompat sana sini
untuk melakukan provokasi politik #2019GantiPresiden. Di berbagai tempat
Neno berhasil menyulut massa pendukungnya untuk membenci presiden.
Terakhir di Pekanbaru Riau, Neno masih bisa ternyum manis meskipun
sempat dihadang massa di bandara. Seolah tiada seorangpun yang dapat
mengalahkan kelincahannya menurunkan hujan caci maki jelang pesta
demokrasi yang mulai ngeri.
Tetapi tuhan maha kuasa. Dia tak pernah kehabisan cara. Apalagi hanya
mengahadapi manusia yang diciptakannya sendiri. Neno Nano misalnya, bagi
tuhan perkara kecil remeh temeh.
Barangkali tuhan hanya sekali ucap, “lupalah!” Neno Warisman akhirnya
lupa bahwa menggunakan mikrophone di pesawat termasuk pelanggaran. Neno
pun terancam mendekam 1 tahun di penjara dan denda Rp 500 juta.
Sebenarnya tuhan bisa saja "menghukum" Neno saat di Pekanbaru atau di
tempat-tempat lain ketika ia menyampaikan provokasi politik
#2019GantiPresiden. Saat dihadang massa bisa saja tuhan menakdirkan Neno
mendapat kekerasan dari massa. Tapi tuhan pasti punya maksud lain.
Tuhan tak memilih manusia untuk mengingatkan Neno. Dijadikanlah sebuah
mikropohone sebagai alat menjerat Neno.
Sayangnya, Neno memilih bungkam. Dia enggan berkomentar saat
diwawancarai wartawan. Barangkali baru disadarinya dan belum habis pikir
betapa konyol perbuatannya di pesawat Lion Air tersebut.
Padahal, publik menunggu pernyataan ibu muda dan masih terlihat manis
tersebut berkomentar. Tentu masih dengan ciri khas Neno, bahwa segala
perbuatannya dilakukan demi bangsa dan negara, atas nama tuhan dan
agama, yang di mata orang-orang cerdas tak lebih sekedar gdebus, plekenyes, dan blegedes!
Mari berhati-hati karena ada tuhan yang bisa "menghukum" kita, dimana saja dan kapan saja![dutaislam.com/pin]
Ternyata Ini Agenda Neno Warisman ke Pekanbaru, Ia Juga Sebut Nama Ustaz Abdul Somad
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- Neno Warisman mengaku jemu, pegal dan ingin sesegera mungkin keluar dari bandara SSK II Pekanbaru.
Saat diwawancarai Tribun lewat sambungan telfon, Neno mengaku dia sudah cukup jemu.
"Ya jemu, pegel juga, lapar, haus sebagian juga, nahannya sudah 6 jam," ungkap dia, Sabtu malam.
Neno berharap, mudah-mudahan secepatnya bisa cepat keluar dari gerbang bandara.
Hingga saat ini, Neno Warisman dan beberapa orang lainnya masih bertahan di dalam mobil.
Dalam kondisi mesin menyala, mobil yang ditumpangi Neno tepat berada di depan gerbang keluar bandara SSK II.
Dibeberkan Neno, bersama beberapa teman dari presidium dan tim kerja
dari Jakarta, dia mendarat sekitar pukul 15.15 menit. Dia dijemput oleh
dr. Diana Tabrani.
Namun tiba-tiba, sejumlah orang melakukan penghadangan di depan gerbang keluar bandara SSK II.
"Di depan gerbang, banyak orang menghadang. Seolah-olah seperti unjuk rasa, seperti itu," ungkap Neno.
Hingga kini Neno mengaku belum mendapat informasi kapan dia bisa keluar dari gerbang bandara.
Dia memilih tetap bertahan di dalam mobil.
"Ya ini masih bertahan di dalam mobil. Masih ada bensinnya alhamdulillah," tutur dia.
Neno menjelaskan, terkait kedatangannya, ada beberapa kegiatan yang akan dilakukannya di Pekanbaru.
"Ya saya hanya besok saja, silaturahmi. Kebetulan anak kak Diana (dr.
Diana Tabrani.red) ulang tahun anak kakak, ada juga UAS juga lagi
tabligh, Ustadz Abdul Somad, saya pun cinta sekali sama dia gitu kan.
Dan apa namanya, ada deklarasi, ya sekalian-sekalianlah, gitu," kata
dia.
Kehadiran Neno Warisman di Pekanbaru sejak awal memang sudah menjadi perbincangan.
Kepolisian bahkan sudah mempersiapakn pengamanan yang akan dilakukan terkait rencana kedatangan Neno.
Ternyata di lapangan kehadiran Neno memang menjadi perhatian.
Seperti kehadirannya di tempat lainnya di Indonesia, neno juga dihadang.
Seperti laporan wartawan Tribunpekanbaru.com, mobil BMW yang
dikabarkan membawa penggerak gerakan #2019GantiPresiden, Neno Warisman
masih tertahan di depan gerbang Bandara Sultan Syarif Kasim II
Pekanbaru.
Sementara itu, massa pendukung Neno Warisman sudah membubarkan diri karena diminta polisi untuk bubar.
Pembubaran massa pendukung Neno Warisman ini, karena dinilai sudah
diluar ketentuan waktu, akhirnya massa pendukung Neno Warisman
dibubarkan aparat.
Meski sempat bersikeras, namun akhirnya massa membubarkan diri setelah diminta mundur.
"Pada saat sekarang sesuai ketentuan undang-undang untuk aksi
sekarang jam tangan saya sudah menunjukan pukul 18 50 menit. Jadi
rekan-rekan dan saudara-saudara sudah melebihi waktu 50 menit. Berkenan
saudara-saudara atas nama undang-undang membubarkan diri," tegas Kabag
Ops Polresta Pekanbaru Kompol Kurnia.
Saat ini dari pantauan Tribunpekanbaru.com, massa sudah tidak lagi berada di depan gerbang bandara SSK II.
Personel gabungan dari Kepolisian dan TNI tampak masih berjaga-jaga di sekitar lokasi gerbang bandara.
Mobil BMW yang sebelumnya disebutkan membawa Neno Warisman, saat ini masih tertahan di depan pintu gerbang bandara.
Diperkirakan sudah sekitar 4 jam lebih mobil tersebut berada di depan gerbang.
Mobil berwarna putih itu tampak dalam kondisi mesin masih menyala.
Sementara itu aktifitas keluar masuk kendaraan dari dan yang akan ke bandara dijadikan satu jalur. (*)
Tertahan 3 Jam
Lebih kurang 3 jam tokoh penggerak # 2019GantiPresiden Neno Warisman
tertahan di gerbang Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru,
Riau, Sabtu (25/8/2018) pukul 18.30 WIB.
Sebelumnya Neno Warisman tiba di bandara sekitar pukul 15.10 WIB.
Setibanya di gerbang bandara, Neno Warisman langsung dihadang sekelompok massa yang berjumlah ratusan.
Namun, massa yang menghadang Neno Warisman sudah berhasil dibubarkan paksa oleh petugas kepolisian dan TNI.
Sumber Link Video : https://youtu.be/PNvjIjUmYD8
Tak lama setelah itu, datang pula sekelompok massa yang ingin membebaskan Neno Warisman.
Namun, kedatangan massa mendapat penghadangan dari pihak kepolisian dan TNI.
Sehingga Neno Warisman masih tertahan di dalam mobil yang ditumpanginya.
Bahkan petugas juga memasang garis polisi disekitar gerbang masuk bandara.
Sementara itu, sekelompok massa yang ingin membebaskan Neno Warisman masih bertahan di kawasan gerbang bandara.
Hingga saat ini petugas dan massa yang ingin membebaskan Neno Warisman masih terlihat berembuk.(*)
Kompas.com/Idon Tanjung
Kedatangan
Neno Warisman (pakai masker) di Bandara SSK II Pekanbaru, Riau,
langsung masuk ke mobil yang dikawal pihak kepolisian dan TNI, Sabtu
(25/8/2018).
Tabligh Akbar Ustadz Abdul Somad (UAS) Pindah Lokasi Akibat Deklarasi #2019GantiPresiden
TRIBUN-MEDAN.COM - Ustadz
Abdul Somad, Ustadz Felix Siaw, Ustadz Cahyo Ahmad Irsyad, dan Ustadz
Usman Asy-Syafi'i akan melaksanakan tabligh akbar di Kota Pekanbaru,
Provinsi Riau, Ahad (26/8/2018).
Tabligh akbar tersebut rencanakan akan dilaksanakan di Masjid
Paripurna Raudhatus Shalihin Jalan Bukit Barisan, Kelurahan Pematang
Kapau Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru.
Semula rencana tabligh akbar dilaksanakan di Masjid Raya An-Nur Provinsi Riau.
Namun lokasi dipindahkan Masjid Paripurna Raudhatus Shalihin Jalan Bukit Barisan.
Pindahnya pelaksanaan tabligh akbar ini dibenarkan oleh pihak panitia.
"Kegiatan ini tidak ada masalah dengan pihak manapun.
Mengingat banyaknya isu yang beredar yang dikaitkan dengan tabligh akbar
dan kemudian secara khusus dikaitkan dengan Ustadz Abdul Somad sehingga
menimbulkan rasa kurang nyaman sehingga kita pindah ke Masjid ini,"
Jelas Ketua Panitia Tabligh Akbar, Deffi Rahmadana kepada
tribunpekanbaru.com, Senin (20/8/2018) di Masjid Paripurna Raudhatus
Shalihin.
Deffi juga menjelaskan bahwa kegiatan tabligh akbar tersebut tidak ada kaitanya sedikit pun dengan kegiatan politik.
"Sehingga kita geser ke sini karena isunya macam-macam.
Kita tidak mau malah nanti menimbulkan fitnah terhadap Ustadz. Kita tau
bahwa ustadz jugakan seorang ASN (Aparatur Sipil Negara) dan tabligh
akbar ini tidak ada kaitannya dengan agenda politik," jelasnya lagi.
Lebih jauh dipaparkannya, dipilihnya masjid yang berada di Jalan
Bukit Barisan ini sesuai dengan rekomendasi dari Ustadz Abdul Somad dan
tim.
"Ada dua lokasi yang direkomendasikan. Kemudian setelah kita turun ke
lokasi dan Masjid Raudhatus Shalihin yang memungkinkan," katanya.
Untuk persiapan pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pihak terkait lainya baik pengurus masjid, keamanan dan lainya.
"Insya Allah di Masjid ini akan cukup untuk sekitar 5.000 jamaah," katanya.
Seperti diketahui, pelaksanaan tabligh akbar ini mulanya akan
diselenggarakan di Masjid Raya An-Nur Provinsi Riau, Ahad (26/8/2018).
Di hari yang sama juga dijadwalkan ada serangkaian kegiatan deklarasi
#2019GantiPresiden di lokasi yang cukup dekat dari Masjid An-Nur yakni
di Tugu Pahlawan, Jalan Diponegoro, Pekanbaru.
Karena kegiatan dilaksanakan di hari yang sama, sehingga ada pihak yang mengait-ngaitkan dua kegiatan itu adalah satu rangkaian.
Hingga Sabtu (25/8/2018) pukul 22.00 WIB, Neno Warisman, tokoh
penggerak # 2019GantiPresiden masih tertahan di gerbang Bandara Sultan
Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Riau.
Neno saat ini berada di dalam mobil warna putih sejak tadi sore sekitar pukul 15.30 WIB.
Lebih kurang delapan jam Neno tertahan akibat dihadang sekelompok
massa yang menolak kegiatan deklarasi #2019Ganti Presiden yang akan
dilakukan di Pekanbaru, Minggu (26/8/2018).
Petugas kepolisian melakukan pengamanan ketat di gerbang
Bandara SSK II Pekanbaru, Riau, pasca pengadangan Neno Warisman, Sabtu
(25/8/2018).(Kompas.com/Idon Tanjung)
Petugas memasang garis polisi disekitar gerbang arah keluar bandara
dan pintu gerbang ditutup rapat. Tak satu orang pun diperbolehkan masuk
ke dalam lingkaran garis polisi, kecuali petugas.
Petugas kepolisian dan TNI terus mengawasi mobil yang ditumpangi Neno.
Petugas bersiaga untuk mengantisipasi kedatangan massa yang menolak
kedatangan Neno Warisman atau pun yang menjemputnya, meski situasi di
gerbang bandara sudah mulai kondusif.
Neno Warisman mengaku jemu, pegal dan ingin sesegera mungkin keluar dari Bandara SSK II Pekanbaru.
Saat diwawancarai Tribun lewat sambungan telfon, Neno mengaku dia sudah cukup jemu.
"Ya jemu, pegel juga, lapar, haus sebagian juga, nahannya sudah 6 jam," ungkap dia, Sabtu malam.
Neno berharap, mudah-mudahan secepatnya bisa cepat keluar dari gerbang bandara.
Neno Warisman dan beberapa orang lainnya masih bertahan di dalam mobil.
Dalam kondisi mesin menyala, mobil yang ditumpangi Neno tepat berada di depan gerbang keluar bandara SSK II.
Dibeberkan Neno, bersama beberapa teman dari presidium dan tim kerja
dari Jakarta, dia mendarat sekitar pukul 15.15 menit. Dia dijemput oleh
dr. Diana Tabrani.
Namun tiba-tiba, sejumlah orang melakukan penghadangan di depan gerbang keluar bandara SSK II.
"Di depan gerbang, banyak orang menghadang. Seolah-olah seperti unjuk rasa, seperti itu," ungkap Neno.
Hingga kini Neno mengaku belum mendapat informasi kapan dia bisa keluar dari gerbang bandara.
Dia memilih tetap bertahan di dalam mobil.
"Ya ini masih bertahan di dalam mobil. Masih ada bensinnya alhamdulillah," tutur dia.
Neno menjelaskan, terkait kedatangannya, ada beberapa kegiatan yang akan dilakukannya di Pekanbaru.
"Ya saya hanya besok saja, silaturahmi. Kebetulan anak kak Diana (dr
Diana Tabrani, red) ulang tahun anak kakak, ada juga UAS juga lagi
tabligh, Ustadz Abdul Somad, saya pun cinta sekali sama dia gitu kan.
Dan apa namanya, ada deklarasi, ya sekalian-sekalianlah, gitu," kata
dia.
Neno menegaskan, acara Deklarasi #2019GantiPresiden akan tetap dilaksanakan pada hari Minggu (26/8/2018) besok.
"Insya Allah, Insya Allah tetap dilaksanakan karena sesuai dengan
Undang-Undang konstitusional itu sah, itu haknya masyarakat, tidak boleh
dihalang-halangi, haknya masyarakat, tidak boleh ada yang menghalangi,"
tegas dia saat masih di Bandar Udara (Bandara) Sultan Syarif Kasim
(SSK) II Pekanbaru.
Dirinya membeberkan, dari semua deklarasi yang digelar (termasuk di
beberapa daerah lain di Indonesia) merupakan keinginan masyarakat
sendiri.
"Tidak kita yang punya inisiatif, masyarakat sendiri yang
menginginkan. Semuanya diurus masing-masing daerah. Kami hanya membawa
diri kami masing-masing, siapa yang mau ikut ayo, gitu," katanya. Dia menilai, terkait kegiatan deklarasi sendiri, sebenarnya tak ada yang salah.
"Saya akan tetap bertahan," ujar dia.
Neno juga memohon doa kepada masyarakat.
"Saya hanya minta doa dari semuanya, yang saya cintai, doakan saja
supaya hati-hati itu melembut. Supaya kami tidak ditahan lagi di sini.
Karena ini didalam mobil sudah sejak setengah 4 sore lah ya," tutur dia.
Ustadz Abdul Somad memberikan tausiyah di hadapan ribuan warga
saat tabligh akbar Pendidikan Berbasis Aqidah Islam yang diselenggarakan
di Masjid Raudhatus Shalihin, Minggu (26/8/2018).
Tabligh Akbar Pendidikan Berbasis Aqidah islam tersebut, di hadiri
empat orang ustadz kondang yang berkolaborasi dalam acara tersebut,
mereka adalah Ust Abdul Somad, Lc. MA, Ust Felix Siauw dan Ust Usman Asy
Syafi’i, serta Ust Cahyo Ahmad Irsyad sebagai host acara.
Sejumlah artis Indonesia, seperti Dude Harlino, Teuku Wisnu, Ricky
Harun, Arie Untung dan lainnya ikut hadir dalam Tabligh Akbar Pendidikan
Berbasis Aqidah islam yang diselenggarakan di Masjid Raudhatus
Shalihin, Jalan Bukit Barisan, Pekanbaru, Minggu (26/8/2018).
Kedatangan artis ibukota tersebut langsung disambut dengan suara gemuruh oleh seluruh jamaah.
Ketua Masjid Raudhatus Shalihin yang sedang memberikan pidato langsung merespon kedatangan para artis tersebut.
"Itulah hebatnya, Ketua Masjid Masjid Raudhatus Shalihin, di saat ia berpidato disambut langsung oleh artis," ucapnya.
Ketua Panitia, Deffi menjelaskan, acara tersebut diselenggarakan
dalam rangka mensosialisasikan konsep pendidikan berbasis aqidah islam.
Ini foto-fotonya:
Dude Harlino dan sederet artis serta ustaz Abdul Somad dan ustaz Felix Siaw
(*)
kolase
Ustaz Abdul Somad (UAS) dan Ustaz Felix Siauw (salah satu Ustadz ormas terlarang HTI)
Usai Tablig Akbar Ustaz Abdul Somad, Neno Warisman Bakal Deklarasi 2019GantiPresiden di Pekanbaru
PEKANBARU - Jika tak ada halangan, pada hari Minggu
(26/8/2018) mendatang, Ustazah Neno Warisman bakal memimpin deklarasi
2019 ganti presiden di Kota Pekanbaru, Riau.
Acara tersebut,
rencananya akan digelar pada pukul 13.00 WIB bertempat di Masjid Agung
An-nur Pekanbaru. Acara ini dilaksanakan dihari yang sama dengan Tablig
akbar Ustaz Abdul Somad, Felix Siau, Ustadz Usman Asy Syafe'i &
Ustadz Cahyo Ahmad Irsyad yang diselenggarakan di Masjid Agung An-Nur
Pukul 08.00 pagi.Namun pihak panitia acara mengatakan, bahwa acara deklarasi tersebut tidak ada hubungan dengan acara tabligh akbar bersama UAS.Hal ini diungkapkan Panitia Divisi Parpol di Presidium Riau #2019GantiPresiden, Lucky Hadi kepada GoNews.co, Rabu (15/8/2018).
"Acaranya memang berbarengan satu hari dengan Tablig akbar, tapi itu enggak sama," paparnya.
Dalam
acara deklarasi 2019 Ganti Presiden di Riau kata Lucky Hadi, dikomadoi
langsung oleh Ketua Panitia Presidium M Al Husni Thamrim Rms Dan
Sekretaris Presidium Riau Bang Dede Gunawan SH.MH."Acaranya Insya
Allah dilaksanakan usai Sholat Dzuhur Berjamaah. Untuk titik kumpul
para peserta deklarasi dan akan long march di Tugu Pahlawan Jalan
Diponegoro," paparnya."Adapun lokasi deklarasi tetap di masjid
Agung An-nur. Dan selesai acara deklarasi nanti para peserta akan
berjalan/pulang bersama, menuju titik kumpul awal," tandasnya.Ia juga mengimbau, agar peserta deklarasi untuk memarkirkan kendaraannya di area parkir Masjid Agung An-Nur.Acara Deklarasi ini, rencanya, juga akan dihadiri Tokoh Presidium pusat #2019GantiPresiden yaitu:1. Ustazah Nenno Warisman2. Abu jibril Fuad3. Jhon Sang Alang4. Ahmad Dhani.Dan
untuk di Riau sendiri akan dihadiri tokoh-tokoh serta pemuda Riau.
"Jadi sekali lagi acara ini tidak ada hubungannya dengan acara tabligh
Akbar Ustaz Abdul Somad. Hanya saja, harinya yang sama," paparnya."Jadi,
mohon kepada pihak yang tidak bertanggung jawab, agar acara deklarasi
#2019GantiPresiden Riau ini jangan dikait-kaitkan dengan Acara Tabligh
Akbar itu," pesannya. ***
Melanggar Aturan Pakai Mikropone Pesawat, Neno Warisman Bungkam
DutaIslam.Com – Pelanggaran aturan karena menggunakan mikropone
kabin pesawat Lion Air oleh dedengkot #2019GantiPresiden Neno Warisman
mengancam Neno “pensiun” jadi provoktor politik. Pasalnya, sanksi
pelanggaran sebagaimana Undang Undang penerbangan berupa ancaman penjara
1 tahun dan denda Rp 500 juta.
Neno memakai mikropone pesawat Lion Air JT 297 rute Pekanbaru-Jakarta,
Sabtu (25/08/2018), setelah dirinya ditolak massa di Bandara Pekanbaru
Riau. Pesawat lepas landas pukul 22.25 dan mendarat dengan baik di
Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada pukul
23.53.
Di Jakarta, sejumlah wartawan hendak meminta penjelaskan kepada Neno.
Namun Neno bungkam alias enggan memberikan komentar dan penjelasan.
"Saya kira sudah cukuplah (penjelasan terkait hal tersebut)," kata Neno
di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (28/08/2018) dilansir dutaislam.com dari detik.com.
Neno dinyatakan bersalah karena memakai mikrofon pesawat atau Public
Address System (PAS). Lagi-lagi Neno bungkam atas pertanyaan wartawan.
"Terserah ya," ujar Neno.
Tak hanya Neno, pilot dan awak kabin juga dinyatakan melanggar aturan
oleh Kemenhub. Ganjararannya, Kemenhub melayangkan surat teguran ke Lion
Air. Dua pilot dan lima orang awak kabin mendapat sanksi, mereka tidak
diperbolehkan terbang alias grounded. [dutaislam.com/pin]
Tim UAS Tiba di MAJT, Cingkrang, Kenakan Atribut Ciri Khas Ormas Terlarang
DutaIslam.Com - Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) akan mendatangkan
Ustaz Abdul Somad (UAS) untuk mengisi ceramah subuh. Ustadz Somad
dijadwalkan mengisi ceramah pada 2 September 2018 mendatang.
Selain mengisi ceramah subuh, UAS juga dijadwalkan membuka festival
kuliner halal yang digelar di halaman parkir MAJT di hari yang sama.
Anggota tim UAS sudah mulai memantau dan berkomunikasi dengan pengurus
MAJT. Dalam sebuah foto yang diterima dutaislam.com, salah satu anggota
tim UAS diterima Sekretaris MAJT Muhyiddin dan Kordinator Panitia
Pengajian Eman Sulaeman. Ketiganya berfoto bersama.
Anggota tim UAS tersebut di tengah, diantara Muhyiddin dan Eman
Sulaeman. Orangnya tinggi, berkumis dan berjenggot. Dia mengenakan baju
putih loreng-loreng yang dibalut rompi hitam dengan bawahan cenalan
hitam, cingkrang, di atas mata kaki. Lelaki itu juga memakai topi hitam
bertuliskan “Lailaha Illallah”, seirama dengan ciri khas ormas
terlarang.
Berikut ini adalah fotonya:
Anggota Tim UAS berpakaian cingkrang dan topi ciri khas ormas terlarang.
Ia ditrima oleh sekretaris MAJT Muhyidin dan Kord Panitia pengajian Eman Sulaeman.
Iya kan? jadi silahkan, siapapun boleh senang dengan UAS dan
ceramah-ceramahnya. Tapi juga jangan menutup mata, siapa di belakang
Ustadz yang lagi naik daun tersebut [dutaislam.com/pin]
UAstad Abdul Somad akan ngisi ceramah subuh di Majid Agung Jawa Tengah (MAJT). Foto: Istimewa.
Berkedok Agama, Mereka Jadikan Tanah Suci dan Masjid Posko Politik
DutaIslam.Com – Muak! Itulah kesan yang muncul saat melihat
segerombolan orang yang demi memenuhi syahwat politik menghalalkan
segala cara. Berkedok agama, nama tuhan di bawa-bawa, masjid jadi posko
politik untuk menghantam lawan politik, dan tanah suci yang seharusnya
steril dari ambisi dunia pun dijadikan tempat kampanye dungu oleh
kelompok #2019Ganti Presiden tersebut.
Publik tentu menyaksikan bersama, ketika seorang perempuan
berteriak-teriak dengan orasi ganti presiden di salah satu masjid di
Solo. Videoya viral di medsos. Silahkan di cek sendiri, jejak digital
masih ada. Ada juga yang mengotori nama tuhan dengan mengelompokkan
partai Allah dan Partai Setan. Dan baru saja publik juga menyaksikan,
sekelompok orang yang berfoto di tanah suci Mekah dengan memegang
spanduk dan mengenakan kaos #2019GantiPresiden.
Padahal telah ditegaskan oleh Imam Masjidil Harama Syeikh Sudais, agar
Mekah tak dijadikan tempat untuk bepolitik. Tetapi karena syahwat yang
sudah dipuncak orgasme, imbauan pun tak dihiraukan.
Yang hendak ditegaskan di sini, bukan soal dukung mendukung satu calon.
Menduung Jokowi atau menolak Prabowo atau sebaliknya. Menolak
#2019GantiPresiden bukan berarti mendukung Joko Widodo atau menolak
Prabowo. Tetapi yang bisa kita lihat belakangan ini, cara-cara kampanye
yang dilakukan gerombolan sok suci itu yang sudah jauh dari etika.
Mereka yang mayoritas adalah orang intelektual itu, telah dengan sengaja
melakukan pembodohan terhadap masyarakat. Mereka berguru pada akal dan
nafsu, selompok manusia yang sudah tidak punya hati nurani.
Kalau baru-baru ini kita menyaksiskan Meiliana divonis menistakan agama
hanya karena meninta volume adzan dikecilkan, bukan orang-orang seperti
mereka ini yang lebih pantas menistakan agama? Agama dijadikan alat
politik. Tuhan diajak berpolitik praktis. Masjid jadi tempat kampanye
politik untuk menyerang orang yang tidak senangi.
Saatnya masyarakat mulai peka dengan kondisi politik di tanah air yang
sudah jauh dari etika. Masyarakat harus cerdas dalam melihat dan tidak
menerima informasi begitu saja. Jangan sampai menelan informasi
mentah-mentah. Masyarakat yang cerdas akan tahu membedakan mana yang
benar-benar memperjuangkan kebenaran dan mana yang hanya betuhan pada
syahwat dan kekuasaan. Mari kita belajar hidup dengan akal sehat! [dutaislam.com/pin]
Kelompok 2019 Ganti Presiden kampanye politik di Tanah Suci. Haji?
Fery Gondrong Pemaki Banser Idiot di Vlog Ahmad Dhani Minta Maaf
DutaIslam.Com - Fery Irawan, seorang berambut gondrong yang
memaki Banser idiot di video vlog Ahmad Dhani sebelum adanya aksi
deklarasi ganti presiden di Surabaya, Ahad (26/08/2018), akhirnya minta
maaf.
"Saya Fery yang dari vlognya video Mas Dhani, yang mengucapkan kata yang
tidak semestinya bagi Banser, atau yang merasa menyinggung Banser dan
simpatisannya, juga umat muslim sedunia, saya pribadi dari lubuk hati
yang paling dalam meminta maaf dengan tulus," kata Fery dalam video
permintaan maafnya, Selasa (28/08/2018).
"Sekiranya Banser, simpatisannya, dan juga umat muslim Indonesia pada
umumnya, bisa memaafkan kehilafan saya pada waktu itu. Dan saya berjanji
tidak akan mengulangi ucapan yang sekiranya tidak pantas untuk
diucapkan," lanjutnya.
Fery juga mengaku bahwa dirinya sudah tidak aktif lagi di Front Pembela
Islam (FPI). Kepada FPI, Fery juga menyampaikan permintaan maaf.
"Untuk FPI saya juga minta maaf karena memang saya sudah tidak lagi
aktif di keanggotaan FPI sudah sangat lama. Saya punya kehidupan
sendiri, saya punya kerjaan sendiri, jadi saya minta maaf untuk
teman-teman FPI," katanya.
Ini video permintaan maaf Fery: https://youtu.be/0Xuakws1YbQ
Sebelumnya, Ahmad Dhani ketika hendak mengikuti aksi deklarasi ganti
presiden di Surabaya, Ahad (26/08/2018) kemarin, membuat video vlog
bahwa dirinya mengaku tak bisa keluar dari hotel. Di depan hotel, kata
dia, ada sekelompok orang yang sedang menghadangnya.
Dhani menyebut orang yang menghadangnya itu idiot. Dhani kemudian
mengarahkan kameranya pada seorang berambut gondrong yang kemudian
mengatakan, "Banser idiot."
Setelah ditelusuri, orang berambut gondrong tersebut bernama Fery
Irawan. Dalam foto-fotonya, ia tidak cuma sekali memakai seragam FPI. [dutaislam.com/gg]
Ada yang Menggugat Topi Ilahi Tentara UAS di Jepara
Oleh M Abdullah Badri DutaIslam.Com - Awalnya hanya topi. Tapi mereknya “ilahi”.
Bayangkan, topinya keramat, bertuliskan kalimat tauhid, bukan kalimat
syahadat tauhid. Yang artinya: tiada Tuhan yang disembah kecuali Allah,
Muhammad utusan Allah.
Oleh golongan pecinta topi “ilahi” dari Tim Ustadz Abdul Somad (UAS)
yang akan ke Jepara pada 1 September 2018 itu, saya digugat bila
menyebutnya sebagai simbol bendera HTI, ormas terlarang se-jagat kerat.
Tanya sang penggugat manisnya mangku-mateni. Misalnya, “nyuwun sewu niku
nopo mboten bendera Rasulullah? Ana hamba bodoh mohon penjelasan”.
Setelah itu, pertanyaan lanjutan sudah saya tebak di benak, “artinya apa
sih?”. Lalu, dia tanya lagi, kok manusia sok tahu hingga bisa memvonis?
Bukannya itu hak Allah?
Kelakuan memberi tanya istidroji (memberi tapi terpaksa/Jawa: nglulu)
adalah model giring opini cara hipnotis terkini ala-ala wahabi
khilafers, wahabi jihadis atau wahabi takfiri.
Jika Anda jawab bloko sutho, dan ente tak punya daya linuwih hadapi
hipnotisnya dengan akal dan rasa, dia tinggal menyimpulkan, "tuh kan,
kalau itu bendera Rasulullah dan maknanya saja sangat toyyib begitu,
berarti antum menyebut itu bendera ISIS, berarti antum bukan Islam.
Islam bukan?"
Ada yang sering dibegitukan? Selamat, anda pernah bertemu dzurriyah dari
penghardik Rasulullah bernama Dzulkhuwaishirah. Nabi saja bisa disebut
sesat atau tidak bisa mewujudkan Rahmatan lil alamin kok, apalagi saya
dan ancum-ancum yang unyu-unyu itu. Hahaha.
Ngeten nggeh. Zaman Rasulullah masih sugeng, tulisan Arab belum ada
titik dan harakah. Tulisan Arab "tamma" (pakai ta': sempurna) bisa
dibaca "tsumma" (pakai tsa’: kemudian) karena tidak ada titik dan
harakah. Zaman Nabi semua kosa kata Arab bergundul. Tak ada jenggot,
apalagi cingkrang. Haha.
Kalau tidak paham siyaqul kalam (iki bahasa Indonesia bingung, rumit,
tak ada yang mewakili dengan pas), ya tersesat di jalan. Andai saya
hidup di masa Kanjeng Nabi, mungkin kesasar karena dihipnotis Abu Jahal.
Hanya orang Arab yang paham rasa-ne paling pas soal siyaqul kalam.
Waktu itu.
Santri jenggot jidat gosong jaman now yang baru gede nembe ngaji, saya
jamin kedodoran jika nemu kalimat Arab bergundul. Kitab kuning gundulnya
masih ada titik dan koma, lha zaman itu, ya blas tak ada.
Nah, baru pada zaman Syeikh Ad-Du'ali, kalimat Arab menemukan episode
bid'ah kreatifnya: diberi titik dan harakat. Artinya, zaman Rasulullah,
bendera dengan harakat dan titik seperti dipakai Arab Saudi (dengan
simbol pedangnya), jelas tidak ada. Itu font hasil produk bid’ah
peradaban, Pak Eko!
Kalau ngaji khat (kaligrafi), Anda akan menemukan varian jenis font Arab
berlisensi sanadnya hingga pencipta font-nya. Dan varian font kaligrafi
Arab itu hanya ada khat Kufi, yang belum sesempurna sekarang. Adapun
jenis khat Tsulutsi yang dipakai dalam bendera HTI, itu dobol kuadrat
akut kalau ada di zaman Rasulullah.
Ada banyak jenis khat yang pernah saya pelajari saat nyantri di Kudus.
Selain Kufi dan Tsulutsi, ada Diwani, Diwani Jali, Farisi, Naskhi, dan
terakhir ada khat berstandar internasional yang disebut Maghribi. Khat
Pegon Jawa belum masuk arena varian khat internasional yang dapat
lisensi.
Soal makna kalimat yang sangat thoyyib, simbol bendera HTI masuk sebagai
kategori “kalimatu haqqin urida bihi al-bathil/kalimat (dan artinya)
benar tapi untuk kepentingan bathil”. Laiknya menjadikan Al-Qur’an tapi
untuk di-ising-i (nyantet), atau untuk tahkim seperti zaman Umayyah
hendak berkuasa.
Saya sebut bathil karena HTI jelas ingin mengubah sistem negara damai
(Darussalam) hasil sulh (kesepakatan) atas nama Bangsa Indonesia. Orang
Islam yang suka mengingkari mufakat, berarti bathil lakunya dan munafik
sifatnya. Naudzubillah.
Jadi, kalau HTI mengklaim bahwa simbolnya adalah bendera Rasulullah saat
perang (Liwa’ dan Royah), tidak ada dalilnya, dan, saya nyatakan dobol.
Polisi yang masuk satuan khusus da'i (kalau ada), suruh jelasin ke
Ansor saja kalau itu betul-betul bendera Rasulullah.
Ini bukan vonis, tapi struktur umum hukum kesimpulan yang aammul balwa, alias cah cuwilik wae paham. Lha wong
Al-Husna saja tahu kok kalau ada mobil desain Banser ke sono langsung
digoreng renyah di page Facebook. Mosok tingkat Polda tidak paham? Ya
wes, kalau ndak paham ayo sinau.
Maka, bawalah bukti bukti dan dalilnya yang lengkap, detail bin tak
terbantahkan. Salahkan Ansor Jepara secara langsung yang memiliki sikap
kepada polisi dan Al-Husna soal UAS di Jepara, dimana dalam poin pertama
sikapnya menyatakan,
“Meminta secara tegas dan ekstra untuk memonitor roadshow Ustadz Abdul
Somad (UAS) dan mencegah terjadinya konsolidasi eks HT, tidak boleh ada
atribut, kampanye, yel-yel, bendera dan lain sebagainya yang berkaitan
dengan HTI”.
Kalau GP Ansor Jepara sudah punya sikap, lalu masih ragu kalau
pernyataannya dianggap hanya menduga-duga, asumsi, dan dalil-dalil
lainnya, maka mintalah Ketua Ansor ngaji ke polisi yang lebih alim dan
allamah ngungguli penghina Rasulullah.
Jangan sampai terhipnotis muslim muallaf yah! Apalagi hanya dihipnotis
topi merek “ilahi”. Eh, harganya berapa sih topi merek akhirat itu?
Ngomong-ngomong modelnya boleh juga. [dutaislam.com/pin]
Kuasai Mikropone Pesawat, Neno Terancam 1 Tahun Penjara, Denda Rp 500 Juta
DutaIslam.Com – Artis Neno Warisman sebentar lagi dimungkinkan
tutup karir jadi provokator #2019GantiPresiden yang belakangan bikin
resah masyarakat. Gara-gara mikropon kabin pesawat di Pekanbaru beberapa
waktu lalu, dia terancam dihukum 1 tahun penjara dengan denda Rp 500
juta.
Indonesia Police Watch (IPW) menyoroti aksi arogan Neno Warisman yang
menguasai mikropone di kabin pesawat terbang di Bandara Pekanbaru.
Tindakan syahwat politiknya itu tak disadarinya sebagau pelanggaran UU
Penerbangan.
TPW mendesak polisi segera memberesakan Neno Warisman. Hal ini
sebagaimana disampaikan Ketua Presidium IPW Neta S Pane. S Pane mendesak
Polda Riau segera turun tangan mengusut tuntas kasus tersebut.
"Neno Warisman harus dipanggil untuk diperiksa secara hukum. Kasus itu
tidak boleh dibiarkan karena bisa menjadi preseden yang akan dicontoh
pihak lain untuk menguasai pesawat terbang, yang ujung-ujungnya bisa
mengancam keselamatan penerbangan," kata Neta, Selasa (28/08/2018)
dilansir dutaislam.com dari Tribunnews.com
Aksi Neno melanggar Pasal 344 ayat A Undang Undang No 1 Tahun 2009
tentang Penerbangan. Pasal itu menegaskan, menguasai secara tidak sah
pesawat udara yang sedang terbang atau yang sedang di darat adalah
tindakan pelanggaran hukum. Pada Pasal 425 disebutkan, ancaman
hukumannya satu tahun penjara atau denda Rp 509 juta.
Buka Hanya Neno, tapi personil penerbangan yang mengetahui terjadinya
penyimpangan atau ketidaksesuaian prosedur penerbangan bisa dikenakan
sanksi. Diantaranya, pencabutan lisensi terbang. Ketentuan ini terdapat
dalam pasal 321.
S Panen mendesak, Polda Riau perlu segera mengusut kasus tersebut,
apakah Neno menguasai mikropone pesawat itu seizin kru pesawat atau
tidak.
"Jika tidak, Neno Warisman harus diproses hukum hingga ke pengadilan.
Jika ternyata mendapat ijin, kru pesawat yang memberi ijin harus segera
dicabut lisensi terbangnya," kata Neta.
"Pihak-pihak yang terlibat kasus ini harus segera dipanggil dan
diperiksa polisi. Jika mereka tidak menghadiri panggilan penyidik, Polda
Riau bisa melakukan jemput paksa," sambungnya.
IPW berharap Polda Riau bersikap tegas dalam menyikapi kasus penguasaan
pesawat terbang ini dan penyidik kepolisian jangan takut pada siapa pun.
[dutaislam.com/pin]
Si Gondrong Minta Maaf, Gus Yaqut: Kita Tunggu Versi Botaknya
DutaIslam.Com - Pemaki Banser yang bernama Fery Irawan alias si
gondrong yang memaki Banser ideot dalam video vlog Ahmad Dhani akhirnya
minta maaf.
Menanggapi hal itu, Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) menilai bahwa yang
demikian merupakan contoh jika mulut tak terkoneksi dengan baik ke hati
dan pikiran. "Akhirnya cuma menpermalukan diri sendiri. Ibarat laskar
cinta yang menebarkan kebencian," kata Gus Yaqut melalui akun
facebooknya, Selasa (28/08/2018).
Namun Dhani, alias si botak, yang juga menyebut-nyebut ideot, sampai
saat ini, tidak keluar dari mulutnya menyampaikan permintaan maaf.
"Video di bawah ini versi yg gondrong. Masih kita tunggu versi
botaknya," imbuh Gus Yaqut sambil melampirkan video permintaan maaf
Fery, seraya menyindir Dhani.
Ini video maaf Fery: https://youtu.be/0Xuakws1YbQ
Sebelumnya, Ahmad Dhani ketika hendak mengikuti aksi deklarasi ganti
presiden di Surabaya, Ahad (26/08/2018) kemarin, membuat video vlog
bahwa dirinya mengaku tak bisa keluar dari hotel. Di depan hotel, kata
dia, ada sekelompok orang yang sedang menghadangnya.
Dhani menyebut orang yang menghadangnya itu idiot. Dhani kemudian
mengarahkan kameranya pada seorang berambut gondrong yang kemudian
mengatakan Banser idiot. [dutaislam.com/gg]
Si botak Ahmad Dhani dan si gondrong Fery Irawan. Foto: Detik
Resah Atribut Khas HTI Beredar, Aliansi Masyarakat Mayong Tolak UAS ke Jepara
DutaIslam.Com – Rencana kehadiran Ustadz Abdul Somad (UAS) ke
Jepara pada 1 September 2018 membuat sejumlah masyarakat Jepara resah.
Kemudian muncul gerakan masyarakat se-Kecamatan Mayong mengatasnamakan
“Aliansi Masyarakat Mayong Cinta NKRI”. Mereka menolak tegas rencana
kedatangan UAS di Bumi Kartini.
Abdi Munif, selaku koordinator aksi dalam pernyataanya menolak segala
bentuk gerakan radikalisme dan segala bentuk gerakan yang bertentangan
dengan NKRI. Pernyataan itu, diakui Munif, dipicu beredarnya atribut
khas ormas terlarang HTI menjelang kehadiran UAS yang diundang Ustadz
Mudhofar ke pesantren-nya, Al-Husna yang berlokasi di Kecamatan Mayong,
Jepara.
“UAS belum datang saja, timnya dengan simbol-simbol HTI sudah masuk ke
Mayong,” ujar Munif, di Desa Gleget, Mayong, Jepara, Senin (29/08/2018)
malam.
Munif menyayangkan pihak keamanan yang dianggapnya kecolongan.
"Keamanan kok bisa kecolongan," imbuhnya.
Gara-gara simbol bendera HTI masuk ke Mayong, Munif menganggap desanya
tercemari oleh ajaran khilafah yang bertentangan dengan NKRI. Padahal,
Mayong adalah tempat kelahiran pahlawan nasional RA Kartini.
“RA Kartini yang mengajari munculnya Sumpah Pemuda, itu di sini. Ratu
Kalinyamat yang memperjuangkan penjajahan dari Portugis, juga dari
sini,” tandasnya.
“Kami tidak rela,” ungkap Munif soal beredarnya atribut HTI. [dutaislam.com/pin]
Kordinator Aksi Alianasi Masyarakat Mayong Abdul Munif yang menolak kedatangan UAS di Jepara. Foto: Istimewa.
3 Pernyataan Tegas Aliansi Masyarakat Mayong Tolak UAS ke Jepara
DutaIslam.Com – Jelang kehadiran Ustadz Abdul Somad (UAS) ke
Jepara pada 1 September 2018, muncul gerakan penolakan dari masyarakat
se-Kecamatan Mayong yang mengatasnamakan “Aliansi Masyarakat Mayong
Cinta NKRI”. Gerakan ini muncul setelah mulai terlihat atribut khas
ormas terlarang yang dikenakan oleh Tim UAS saat bertandang ke Jepara.
Berikut ini bunyi tiga pernyataan tegas Aliansi Masyarakat Mayong yang menolak kedatangan UAS ke Jepara.
Terkait kontroversi Maulid Akbar ke-16 Pesantren Al-Husna Mayong Jepara, Aliansi Masyarakat Mayong Cinta NKRI menyatakan sikap: 1. Menolak segala bentuk gerakan radikalisme dan segala bentuk gerakan yang bertentangan dengan NKRI 2. Menolak kedatangan Ustadz Abdul Somad (UAS) di acara Maulid Akbar
ke-16 Pondok Pesantren Al-Husna yang terindikasi diboncengi oleh gerakan
pengusung khilafah. 3. Kami masyarakat Mayong menginginkan Jepara yang kondusif, Mayong
yang kondusif, Mayong aman, dan mengecam segala bentuk gerakan yang
menginginkan perpecahan dan konflik dan antara masyarakat dan umat Islam
di Bumi Kartini tercinta.
“Demikian sikap kami,” demikian akhir dari tiga pernyataan sikap atas nama Abdul Munif selaku Kordinator Aksi.
Pernyataan sikap tersebut tetanggal 28 Agustus 2018. [dutaislam.com/pin
Koordinator Aliansi Masyarakat Mayong Cinta NKRI Abdul Munif dan pernyataan sikapanya menolak UAS ke Jepara. Foto: Istimewa.
Gerakan "Ganti Presiden" Itu Kampanye Terselubung Gerindra & PKS
Penolakan terhadap sebagian orang
yang mengusung tagar #2019GantiPresiden" terjadi dimana-mana..
Sesudah Neno Warisman dihadang
masuk di Babel, kemudian diusir di Pekanbaru, di Surabaya juga terjadi
penolakan yang sama.
Bahkan di Surabaya nyaris ricuh,
ketika ada kelompok pro Jokowi kemudian merangsek ke lokasi acara untuk
membubarkan kumpulan orang yang siap berorasi itu.
Kalau melihat siapa-siapa di
balik "Ganti Presiden" itu, kita bisa memastikan bahwa gerakan itu
sejatinya kampanye terselubung. KPU sudah menetapkan bahwa mulai Februari
sampai 23 September 2018, peserta pemilu tidak diperbolehkan kampanye apapun.
Tetapi aturan ini ditabrak oleh
kelompok oposisi, dengan model "ganti Presiden". Mereka berkilah
bahwa ini bukan kampanye yang dilakukan peserta pemilu, tapi kehendak rakyat
yang ingin mengganti Presiden.
Hanya pihak kepolisian tentu tidak
bisa dibodohi dan dibohongi. Jelas sekali itu adalah kampanye terselubung
karena dibelakang orang-orang yang ingin menggerakkan ganti Presiden, adalah
tokoh-tokoh dari Gerindra dan PKS, seperti Fadli Zon dan Madani Ali Sera.
Seandainya dilakukan di ruang
tertutup tentu tidak ada masalah. Tetapi kelompok oposisi ini ingin
memanfaatkan area publik seperti Car Free Day untuk kampanye mereka.
Jadi selain mencuri start
kampanye, mereka juga mencuri ruang publik yang bebas dari politik. Tentu saja
ini membuat publik marah, karena ruang mereka dirampok untuk kepentingan
sebagian golongan demi nafsu berkuasa mereka.
Karena ini kampanye terselubung,
maka seharusnya Bawaslu turun tangan untuk menyelidiki gerakan ganti Presiden
ini. Dan harus ada sanksi kepada para peserta pemilu yang melanggar ketentuan
itu, jika tidak maka masyarakat yang akan bergerak sendiri. Dan jika begitu,
dipastikan akan terjadi kerusuhan..
Jadi sudah benar pihak kepolisian
membubarkan mereka. Kalau perlu semua gerakan kampanye termasuk yang
terselubung itu dilarang sebelum masuk masa kampanye.
Sudah curi start, kemudian curi
ruang publik, jadi kita akhirnya bisa melihat bahwa kelompok ganti Presiden ini
sejatinya adalah para pencuri. Mereka tidak mau bermain fair dalam kegiatan
demokrasi ini. Mereka memainkan massa demi mencapai tujuannya..
Mari kita halangi gerakan para
pencuri ini. Tanggung jawab kita menjaga iklim demokrasi supaya tetap tenang.
Bermain ada aturannya, jangan
pake cara kasar hanya untuk menang, karena permainan kasar hanya akan
melahirkan permainan kasar pula. Mau pada main kasar kah ini?
Lagi lagi Lion Air. Mendengar
kata Lion Air, saya jadi agak ragu terbang dengannya. Kecuali kepepet, saya
biasanya pake maskapai lain yang lebih profesional.
Banyak kisah dimana Lion Air
bermasalah dengan profesionalitasnya. Mulai masalah delay, penumpang tidak
kebagian kursi dan banyak lagi. Lion juga pernah mendapat sanksi dari Kemenhub
masalah jadwal penerbangan yang amburadul.
Kasus terbaru, entah kenapa pilot
dan awak pesawat Lion Air mengijinkan Neno Warisman menggunakan mikrofon atau
yang dikenal dengan nama PAS - Public Address System. Ini jelas kesalahan
besar, karena mengancam keselamatan penumpang.
Seperti kita tahu, SOP pesawat
sangat ketat terhadap keamanan. Jangankan penumpang menggunakan mikrofon,
berbisik "ada bom" saja sudah pasti pesawat tidak akan take off dan
sanksi akan dikenakan ke penumpang tersebut.
Tapi yang terjadi terhadap Neno
malah ia dengan bebas mengumumkan keterlambatan dirinya dengan mikrofon,
seperti tidak ada pramugari atau awak kabin yang bisa mengumumkan itu.
Pada posisi ini, seharusnya bukan
saja Pilot yang mengijinkan Neno menggunakan peralatan pesawat yang di
grounded, tetapi Neno Warisman juga harus mendapat sanksi.
Menurut Indonesia Police Watch,
Neno seharusnya mendapat sanksi 1 tahun penjara dan denda 500 juta karena sudah
melanggar UU Penerbangan. Neno tanpa hak menguasai penerbangan.
Dan kasus ini harus menjadi
pelajaran baik bagi penumpang maupun maskapai lain, bahwa tidak bisa
sembarangan penumpang menguasai pesawat. Bisa jadi inspirasi penumpang lain
untuk memaksakan kehendaknya ketika dia kebelet misalnya, dan menyerobot
mikrofon pesawat jika tidak ada tindakan tegas apapun dari pihak berwenang.
Semoga Kemenhub bisa terus
menaikkan kasus ini dan membawanya ke ranah hukum, bukan hanya menon-aktifkan
pilot saja. Kasus Lion Air seharusnya menjadi acuan bagaimana seharusnya
keamanan pesawat adalah prioritas bagi penumpang lainnya.
Saya inginnya sih maklum,
"Mungkin Neno udah lama gak pegang mik. Jadi kalau ada mik, meski di
pesawat, langsung maen sambar..."
Sama-sama Berlaga di Asian Games 2018, Ini Beda China, Taiwan, Hong Kong, dan Macau
SERAMBINEWS.COM - Kehadiran
empat negara yang menggunakan nama Cina di Asian Games 2018, ternyata
menimbulkan tanda tanya bagi sebagian warga Indonesia.
Hal ini terbukti dari banyaknya pencarian di mesin pencari internet Google tentang perbedaan keempat negara tersebut.
Keempat negara dimaksud adalah China, Taiwan (China Taipei), Hong Kong, dan Macau.
Pasalnya, dalam daftar perolehan medali Asian Games 2018, keempat negara ini sama-sama membawa nama China.
Selain China (Republik Rakyat Tiongkok), tiga negara lain juga
menyematkan nama China dalam nama negara mereka, yaitu Chinese Taipei,
Hong Kong, China, dan Macau, China.
Dari keempat negara itu, China (induk) tampil superior di gelaran Asian Games 2018.
Hingga Minggu (26/8/2018) pukul 20.25 WIB, negara yang juga dikenal
dengan nama Republik Rakyat Tiongkok (RRT) ini kokoh di pemuncak
klasemen dengan raihan 75 emas, 59 perak, dan 35 perunggu (total 169
medali).
Selanjutnya Chinese Taipe bercokol di posisi 8 daftar sementara perolehan medali Asian Games 2018.
Negara yang juga dikenal dengan nama Taiwan ini sudah mengumpulkan 8 emas, 11 perak, dan 14 perunggu (total 33 medali).
Kemudian Hong Kong berada di posisi 12 dengan raihan 3 emas, 7 perak, 15 perunggu (total 25 medali).
Terakhir, Macau berada pada posisi 24 atas hasil 1 emas, 2 perak, dan 1 perunggu.
Jika ditotal, keempat negara China ini telah mengumpulkan 231 medali, di mana 87 di antaranya adalah medali emas.
Berikut daftar sementara perolehan medali keempat negara China ini
pada Asian Games 2018. Data hingga Minggu (26/8/2018) pukul 20.25 WIB. Tabel perolehan Medali Asian Games 2018. Data hingga Minggu (26/8/2018) pukul 20.25 WIB. (Asiangames2018.id)Tabel perolehan Medali Asian Games 2018. Data hingga Minggu (26/8/2018) pukul 20.25 WIB. (Asiangames2018.id)Banyak Pencarian Pembaca
Amatan Serambinews.com, banyaknya pencarian tentang
perbedaan keempat negara ini terlihat dari naiknya traffic pembaca
berita berjudul “Perbedaan Cina, Taiwan, Hong Kong, dan Macau” yang
dirilis Serambinews.com Minggu, 27 Agustus 2017 lalu.
Artikel ini merupakan tulisan Zamzami Zainuddin, putra Buloh Blang Ara, Aceh Utara.
Saat menulis artikel ini untuk kolom Citizen Reporter Serambi
Indonesia, Zamzami yang merupakan alumnus Pesantren Misbahul Ulum Paloh,
menetap sementara di Hong Kong.
Tulisan Zamzami ini masih terus mendapatkan tanggapan dari banyak pembaca Serambinews.com.
Hingga Minggu (26/8/2018), tercatat ada 20 pembaca yang memberikan komentarnya di tulisan tersebut.
Rata-rata pembaca berterima kasih atas artikel yang dianggap memberikan pencerahan.
“Saya suka penjelasannya, dari kemarin adu argumen dengan suami
antara cina sama hongkong,” tulis pemilik Nikke Citra Ayu, sambil
menyematkan emoticon tertawa.
Karena dianggap masih relevan, berikut kami turunkan kembali tulisan Zamzami Zainuddin secara utuh.
ZAMZAMI ZAINUDDIN ()ZAMZAMI ZAINUDDIN, putra Buloh Blang Ara, Aceh Utara
dan alumnus Pesantren Misbahul Ulum Paloh, menetap sementara di Hong
Kong, melaporkan dari Hong Kong MASIH banyak di antara kita yang bingung membedakan
antara empat negara Asia Timur, yakni Cina atau Tiongkok, Taiwan, Hong
Kong, dan Macau. Cina sendiri merupakan negara dengan jumlah penduduk
terbesar di dunia, beribu kota Beijing dan menggunakan sistem ekonomi
sosialis. Negara ini juga dikenal sebagai negara penganut ideologi
komunis terbesar di dunia. Mata uang mereka adalah yuan dan nama resmi
negaranya adalah People Republic of China atau dalam bahasa Indonesia
diterjemahkan dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT).
Bagi orang-orang yang tinggal di Taiwan, Hong Kong, dan Macau, negara
Tiongkok sering disebut dengan mainland (tanah daratan). Tidak perlu
panjang lebar menjelaskan tentang Negeri Tirai Bambu ini karena sudah
sangat familiar di telinga banyak orang.
Kedua adalah Taiwan. Nama resmi negara ini sebenarnya
bukanlah Taiwan, tetapi Republic of China (tidak ada people) dan beribu
kota Taipei. Sistem ekonominya berbentuk kapitalis dan mata
uangnya Taiwan Dollar (TWD). Taiwan adalah negara yang berada di Pulau
Formosa dan masih berdekatan dengan Tiongkok. Taiwan bukanlah negara
yang merdeka seutuhnya atau negara dengan pengakuan terbatas. Hanya
sekitar 23 negara yang mengakui Taiwan sebagai negara berdaulat.
Secara de facto Taiwan adalah negara merdeka dan menjadi satu negara
dunia, namun secara de jure Taiwan belum mendapatkan pengakuan dari
berbagai negara dunia.
Negara ini bisa disebut sebagai negara yang dipersengketakan,
statusnya sama dengan Kosovo dan Palestina. Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB) sendiri tidak mengakui Taiwan sebagai sebuah negara dan di
Indonesia juga tak ada kedutaan besar Taiwan. Makanya, berbagai kerja
sama seperti pendidikan, ekonomi, atau pengurusan visa harus melalui
Kantor Dagang dan Ekonomi Taipei (Taipei Economic and Trade Office) di
Jakarta. Meskipun bukan negara berdaulat, tapi Taiwan sangat produktif
dalam mengembangkan dan menciptakan berbagai merek teknologi kelas dunia
seperti Asus, Acer, BenQ, HTC, D-Link, MSI, Trend Micro, dan Mio Tech.
Ketiga adalah Hong Kong. Ini merupakan negara semimerdeka dengan nama
resminya Hong Kong Special Administrative Region (Daerah Administratif
Khusus Hong Kong). Hong Kong juga sering disebut sebagai negara dalam
negara Tiongkok. Dari tahun 1841-1997 negara ini bernama British Hong
Kong di bawah kekuasaaan Inggris. Sejak tahun 1997 dikembaikan ke
Tiongkok dengan status satu negara dua sistem. Makanya, Hong Kong
memiliki sistem negara sendiri, mulai dari bendera, mata uang Hong Kong
Dolar (HKD), paspor, dan menganut sistem ekonomi kapitalis. Hong Kong
juga memiliki kepolisian sendiri, namun tidak memiliki tentara, karena
pertahanannya masih dikendalikan Tiongkok.
Bahasa di negara ini berbeda dengan Tiongkok dan Taiwan, mayoritas
masyarakatnya menggunakan bahasa Kantonis dan Inggris. Hong Kong menjadi
pusat perekonomian dunia dan selalu saja dibandingkan dengan Singapura
karena ukuran negaranya yang sama-sama kecil, berpenduduk padat dan
akomodasi yang supermahal.
Hong Kong juga terkenal dengan julukan Asia’s World City (Kota Asia
Dunia), kota gemerlap dengan gedung-gedung pencakar langit, pusat
bisnis, dan perdagangan dunia, shopping dan fashion, Disneyland, dan
industri perfilman. Hong Kong juga menjadi tempat yang menghubungkan
dunia barat dengan Tiongkok. Banyak sekali media internasional seperti
BBC, CNN, VOA, Fox News, dan Al-Jazeera bermarkas di Hong Kong agar
lebih mudah meliput Tiongkok dari dekat sebagai negara yang kurang
demokratis terhadap pers.
Tahun 2014, Hong Kong sempat bergejolak dengan hadirnya protes
Revolusi Payung di bawah pimpinan remaja kurus yang ditakuti Beijing,
Joshua Wong. Warga melakukan demonstrasi besar-besaran menginginkan hak
demokratis untuk memilih pemimpin baru mereka tanpa intervensi Tiongkok.
Sampai saat ini sikap anti-Tiongkok oleh generasi muda Hong Kong masih
tetap berlanjut, terutama di kampus. Beberapa mahasiswa Hong Kong
seringkali menyindir mahasiswa asal Tiongkok dengan sifat dan perilaku
buruk mereka sampai membuat ketidakharmonisan di antara mereka.
Banyak juga orang Hong Kong yang tidak menerima jika disebut sebagai
Chinese. Mereka lebih suka disebut sebagai Cantonies (orang Kanton).
Saya sempat berdiskusi dengan seorang aktivis mahasiswa Hong Kong.
Salah satu ketakutan dan ketidaksukaan mereka terhadap Pemerintah
Beijing adalah adanya upaya untuk mengembangkan sebuah nilai
“nasionalisme Tiongkok” ke negara mereka. Termasuk kewajiban berbahasa
Mandarin yang bukan bahasa orang Hong Kong. Ketakutan lainnya adalah
masuknya paham komunisme ke Hong Kong, dan dibatasinya akses informasi,
terutama internet seperti yang terjadi di Tiongkok saat ini.
Keempat adalah Macau (Macao). Status negara ini sama seperti Hong
Kong. Macau terkenal sebagai pusat judi atau kasino terbesar di Asia dan
sering dijuluki The Sin City of Asia (Kota Dosa Asia). Konon, The
Venetian Macao merupakan pusat kasino terbesar di dunia dan buka 24 jam.
Macau terletak tidak jauh dari Hong Kong, hanya sekitar 20 menit
menggunakan kapal feri. Macau berada di bawah kekuasaan Portugis dari
tahun 1557-1999 (Portuguese Macau) dan diserahkan kembali kepada
Tiongkok dengan status satu negara dua sistem. Atmosfer Eropa atau
Portugis masih sangat kental terasa di sini, seperti bangunan-bangunan
bercorak Eropa atau informasi yang ditulis menggunakan bahasa Portugis.
Mayoritas penduduk di sini berbahasa Kantonis, Portugis, dan Inggris.
Mata uangnya adalah Pataca Macau, namun Dolar Hong Kong juga berlaku di
sini, dan sistem ekonominya adalah kapitalis. Suhu perpolitikan
anti-Beijing di Macau tergolong adem ayem dibandingkan dengan Taiwan dan
Hong Kong.
Meskipun Taiwan, Hong Kong, dan Macau bukanlah negara berdaulat,
namun mereka memiliki paspor masing-masing. Orang Tiongkok yang
berkunjung ke Taiwan, Hong Kong, atau Macau wajib menggunakan paspor dan
sebaliknya. Bahkan warga Tiongkok yang bekerja dan belajar di Hong Kong
juga diwajibkan menggunakan visa.
Jika dilihat dari ideologi dan peta politik Beijing, negara komunis
tersebut tidak akan membiarkan Taiwan, Hong Kong, dan Macau menjadi
sebuah negara berdaulat atau merdeka sepenuhnya. Beijing menginginkan
adanya one China Policy (Kebijakan Satu Cina) atau istiah lainnya
disebut “hanya ada satu Cina di dunia” untuk menjaga peradaban dan
memperkuat kekuatan mereka di dunia.(*)
Aladiners, tau kan serial Meteor Garden? Berkisah tentang kisah persahabatan 4 pria tampan dengan julukan F4? Serial yang booming
di awal 2000an itu berasal dari Taiwan. Tapi kok pemainnya seperti
orang China ya? Sebenarnya beda gak sih, antara Taiwan dan China? Ada
juga lho negara lain yang mirip-mirip, seperti Macau dan Hong Kong.
Daripada bingung, simak ulasannya berikut ini ya!
1. China (RRT)
sumber foto: gambarbendera.blogspot.co.id
Baik
Taiwan, Hong Kong, dan Macau, menyebut negara ini sebagai mainland
(tanah daratan). Memiliki jumlah penduduk terbanyak di dunia menjadikan
China sebagai negara penganut ideologi komunis terbesar di dunia. China
menganut sistem ekonomi sosialis dan memiliki mata uang bernama Yuan.
Negara yang ibu kotanya berada di Beijing ini memiliki nama lengkap People’s Republic of China namun mengubahnya menjadi People’s Republic of Tiongkok (Republik Rakyat Tionghoa/RRT) sejak 2014 lalu.
2. Taiwan
sumber foto: lngworldnews.com
Taiwan
dan China berpisah semenjak perang saudara meletus di wilayah mainland
(RRT). Hasil dari perang itu, Partai Komunis menang dan menguasai RRT.
Sementara yang kalah, Partai Nasionalis atau yang biasa disebut
Kuomintang, pergi ke Pulau Formosa (yang masih masuk ke dalam wilayah
RRT) dan membentuk negara sendiri.
Taiwan sudah memiliki
pemerintahan sendiri, memiliki bendera negara sendiri, memiliki ibu kota
di Taipei, dan menganut sistem ekonomi kapitalis serta memiliki mata
uang sendiri bernama Taiwan Dollar (TWD). Sayangnya, negara dengan nama
lengkap Republic of Tiongkok (RT) ini hanya diakui sebagai negara merdeka oleh 23 negara. Sehingga, Taiwan disebut sebagai negara dengan pengakuan terbatas.
3. Hong Kong
sumber foto: gambarbendera.blogspot.co.id
Kalo
negara satu ini, menjadi negara yang semimerdeka, alias tidak merdeka
seutuhnya. Soalnya, Hong Kong merupakan wilayah RRT yang dulunya
dikuasai oleh Inggris. Di tahun 1997, Inggris mengembalikan Hong Kong
kepada pemerintahan RRT lagi. Namun, Hong Kong sudah memiliki
pemerintahannya sendiri, bendera negara sendiri, hingga menganut sistem
ekonomi sendiri berupa kapitalis dengan mata uang Hong Kong Dollar
(HKD). Karena itulah Hong Kong dan RRT menjadi satu negara dengan 2
sistem.
Berbeda dengan RRT yang membatasi arus informasi dari
dunia luar, Hong Kong justru membuka diri kepada dunia. Gak heran jika
Hong Kong disebut sebagai Asia’s World City dan disandingkan dengan Singapur sebagai negara kecil yang maju dengan pertumbuhan yang pesat.
4. Macau
sumber foto: washingtonexpressvisas.com
Negara
satu ini memiliki status yang sama dengan Hong Kong karena dulunya
negara ini dikuasai oleh Portugis, namun dikembalikan ke RRT dengan
status satu negara dua sistem. Macau sendiri terkenal sebagai The Sin City of Asia karena menjadi pusat perjudian terbesar di dunia yang buka hingga 24 jam.
Meskipun berada di satu wilayah, keempat negara ini memiliki passport
nya masing-masing. Jadi, bagi warga RRT yang ingin pergi ke Taiwan,
Hong Kong, atau Macau, wajib menggunakan passport. Begitupun sebaliknya.
Kata 'Kejam' Luis Milla Usai Skor Timnas U-23 Indonesia vs Uni Emirat Arab UAE 5-6, Asian Games 2018
BANJARMASINPOST.CO.ID - Hasil Timnas U-23 Indonesia vs Uni Emirat Arab (UAE) berakhir dengan skor 5-6 (2-2) melalui babak adu penalti.
Atas hasil ini, Indonesia pun tersingkir dari persaingan Asian Games 2018 di cabang olahraga sepak bola.
Pelatih timnas U-23 Indonesia, Luis Milla, terlihat sangat kesal
dengan hasil pertandingan melawan timnas U-23 Uni Emirat Arab (UEA) pada
babak 16 besar cabang sepak bola Asian Games 2018 di Stadion Wibawa
Mukti, Cikarang, Jawa Barat, Jumat (24/8/2018).
Dalam
laga tersebut, Hansamu Yama dkk kalah dari UEA melalui babak adu
tendangan penalti dengan skor 3-4, setelah sebelumnya bermain imbang 2-2
di waktu 120 menit.
Sosok pelatih asal Spanyol itu tidak kesal terhadap permainan anak-anak asuhnya.
Akan tetapi, Milla sangat kesal pada kepemimpinan wasit Shaun Evans,
yang memberikan dua hadiah penalti di waktu normal kepada UEA.
“Bisa dibayangkan perasaan kami hari ini, sedih dan kecewa,” kata Luis Milla saat sesi jumpa pers setelah pertandingan.
“Kami terbawa emosi karena melihat anak-anak sudah bermain dan
bekerja keras dengan baik, tetapi harus gugur dalam laga malam ini,”
ucap Milla menambahkan.
Menurut Milla, pertandingan sepak bola malam hari ini sangat kejam.
Kendati demikian, ia juga tetap mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pendukung yang sudah datang ke Stadion Wibawa Mukti.
“Sepak bola itu memang kejam, tapi saya harap penonton bisa bangga dengan permainan kami,” kata Milla.
“Terima kasih penonton yang sudah datang. Kami minta maaf karena tim ini sudah berusaha yang terbaik,” ucap Milla mengakhiri. instagram.com/garudarevolution
Kekalahan dari UEA sekaligus menutup peluang timnas U-23 Indonesia di Asian Games 2018.
Target yang diusung PSSI dan Pemerintah Indonesia, yakni menembus empat besar, gagal didapatkan skuat Garuda Muda.
Luis Milla Bakal Habis Kontrak, Putri Cantiknya Sudah Siap Menyambut, Lihat Fotonya
BANJARMASINPOST.CO.ID -
Luis Milla memutuskan untuk pamit dari Indonesia usai timnas U-23
Indonesia secara dramatis 3-4 kalah adu penalti lawan Uni Emirat Arab
(UEA) di laga 16 besar Asian Games 2018, Jumat (24/8/2018).
Bukan tanpa sebab, ternyata Luis Milla sangat kecewa dengan kepemimpinan wasit asal Australia, Shaun Evans.
“Saya mau kembali ke Spanyol karena masih marah pada laga hari ini.
Sebab anak-anak sudah bermain dengan baik tetapi wasit malam ini tidak
kompeten,” kata Luis Milla, di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang Jawa Barat
seperti yang dilansir Bolasport.
Meski
begitu, mantan pemain Barcelona itu juga menyampaikan rasa terima kasih
kepada semua masyarakat Indonesia dan juga awak media yang selalu
mengikuti perkembangan tim Merah Putih.
Menurutnya, kritikan dan saran dari wartawan di Indonesia sangat membantunya mengarsiteki Timnas U-23 Indonesia.
Akan tetapi, banyak masyarakat Indonesia yang masih mengharapkan Luis
Milla untuk bertahan menjadi pelatih terlebih untuk ajang AFF 2018 yang
akan berlangsung November hingga Desember mendatang.
Sebagaimana diketahui, karier Luis Milla di Timnas U-23 Indonesia berakhir jika gagal ke semifinal.
"Kontrak Luis Milla itu kan sampai akhir Agustus ini, kanti kami
perpanjang atau tidak diperpanjang itu kan tergantung prestasi," tegas
Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi di Jakarta, Rabu (1/8/2018), sebagaimana
dilansir SuperBall.id.
Jika berbicara prestasi, sejak dikontrak sebagai pelatih Timnas U-23
Indonesia pada 20 Januari 2017, Luis Milla belum mampu mempersembahkan
apa pun.
Pria Spanyol berusia 52 tahun itu hanya mampu mempersembahkan medali
perunggu kepada Timnas U-22 Indonesia di SEA Games 2017 Malaysia.
Hingga kini, masih belum ada kejelasan mengenai status Luis Milla
mendatang di Indonesia usai ia gagal membawa Indonesia lolos ke babak 8
besar.
Namun apabila PSSI tak mempertahankannya, Luis Milla sudah dinanti oleh keluarganya di Spanyol, termasuk putrinya.
Luis Milla diketahui sudah menikah dengan Maria Luisa dan memiliki 2 orang anak, laki-laki dan perempuan.
Anak perempuan Luis Milla ini bernama Paulita Milla.
Rupanya, meski sang ayah sudah tinggal di indoensia selama 2 tahun
jadi pelatih timnas, Paulita Milla sempat datang lho ke Indonesia.
Tepatnya liburan ke Bali pada bulan Juli 2018 lalu.
Tak hanya itu, putri Luis Milla ini juga ternyata seorang jurnalis lho.
Ia sudah meliput pertandingan olahraga seperti sepakbola dan juga balapan F1 pada April dan Mei 2017.
Saat itu, Paulita Milla meliput pertandingan sepak bola antara Osasuna dan Athletic Bilbao.
Rupanya, Paulita Milla ini lulusan dari Universidad Francisco de Vitoria, Madrid, Spanyol. Ia lulus pada Mei 2016.
Untuk usia, jangan salah. Ternyata Paulita Milla ini baru berusia 21 tahun lho. Ia berulang tahun pada 11 Maret 2018 kemarin.
Luis Milla bahkan pernah mengucapakan selamat pada Paulita di instagram pribadinya.
"Feliz cumpleaños @paulitamilla3 2️⃣1️ Disfruta de tu día y pásalo genial. Ya sabes que te echamos mucho de menos. Te quiero
Happy Birthday @paulitamilla3 2️⃣1️⃣Enjoy your day and hace a good time. We miss you a lot. Love you," tulis Luis Milla. luismillacoach instagram.com/luismillacoach
Berikut beberapa foto Paulita Milla yang dilansir dari Instgaram pribadinya, @paulitamilla3:
1. Berfoto di depan taman bunga, kecantikan Paulita Milla tak kalah cantik dari bunganya kan...
2. Pakai gaun saat kondangan ke pernikhaan teman, anggunnya
3. Saat berada di Amerika Serikat
4. Besama sang mama tercinta, mirip ya...
5. Panas, pakai payung dulu ya..
6. saat menghadiri acara Mercedes Benz Fashion Week Madrid
7. Jalan-jalan ke Bangkok, Thailand cukup mengenakan pakaian yang simpel
http://bogor.tribunnews.com/2018/08/25/pamit-ke-spanyol-usai-laga-indonesia-vs-uea-putri-cantik-luis-milla-siap-menyambut-lihat-fotonya?page=all.
Bima Sakti Ungkap Luapan Kesedihan Luis Milla di Ruang Ganti Pemain, 'Lalu Beliau Menangis'
BANJARMASINPOST.CO.ID -
Asisten pelatih timnas U-23 Indonesia Bima Sakti menceritakan suasana
penuh hari di ruang ganti timnas U-23 Indonesia selepas laga malam
kemarin, Jumat (24/08/2018), termasuk reaksi Luis Milla.
Bima Sakti menceritakan momen tersebut dalam unggahan akun instagramnya berupa foto dirinya dan Luis Milla.
"Tetap semangat coach Luis, ada hal yg mengharukan diruang ganti pemain tadi malam," tulis Bima Sakti.
"Beliau
berkata: Saya sedih sekali, umur saya sudah 52 tahun banyak kenangan
dalam sepak bola, sedih gak juara waktu main di La Liga, sedih gak juara
waktu main dua kali di final Liga Champions, tapi beliau mengungkapkan
sedihnya tidak seperti malam ini."
Luis Milla menangis seusai laga timnas U-23 Indonesia melawan Uni
Emirat Arab (UEA) di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jawa Barat.
"Lalu beliau menangis...terimakasih coach Luis Mila atas dedikasi, perjuangan dan kecintaanmu buat Indonesia," tulis Bima Sakti.
Sebelumnya, Luis Milla mengkritik keras dan meminta Shaun Evans untuk dievaluasi bahkan diberhentikan.
"Kami malam ini bermain melawan wasit dari UAE. Dia memberi 2 kali
pinalti dan seharusnya ada 1 kartu merah. Kita tuan rumah kok tapi
begini ?" ucap Luis Milla.
"Wasit tidak punya level dan dia tidak punya hati. Dia tidak melihat
perjuangan pemain yang masih muda yang masih punya harapan panjang. Dan
menurut saya dia tidak bisa melanjutkan perannya di Asian Games ini. Dia
tidak punya kelas untuk jadi wasit!" lanjut Luis Milla tegas.
Di waktu normal, Indonesia sempat tertinggal dua kali oleh gol
pinalti Zayed di menit ke-23, tapi disamakan oleh Alberto Goncalvez pada
menit ke-52, namun lagi-lagi tertinggal lewat gol pinalti Zayed di
menit ke-65.
Akhirnya pertandingan harus dilanjutkan ke babak ekstra time setelah
skor disamakan menjadi 2-2 oleh Stefano Lilipaly di menit 90+5.
Luis Milla yang menyebutkan Garuda Muda bermain mendominasi tidak merelakan timnya harus gugur dengan cara yang tidak sportif.
"Bisa dibayangkan bagaimana perasaan kami di sini. Saya terbawa emosi
tadi. Anak asuh saya tidak seharusnya terliminasi. Sekali lagi terima
kasih untuk penonton yang datang, mereka jadi pemain ke-12," lanjut Luis
Milla meluapkan kekecewaannya.
Luis Milla Sebut Wasit Tak Punya Hati, Shaun Evans Pernah Dievaluasi Liga Indonesia Karena Ini
BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA
- Usai laga Timnas U-23 Indonesia melawan Uni Emirat Arab (UEA) dengan
hasil akhir 3-4 melalui babak adu pinalti pada babak 16 besar Asian
Games 2018 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jawa Barat, Jumat
(24/8/2018) luapan kekecewaan dilontarkan Luis Milla pada wasit Shaun
Evans.
Pelatih Timnas U-23 Indonesia, Luis Milla mengaku kecewa akibat
keputusan dari wasit Shaun 'the sheep' Evans asal Australia yang
kontroversial dan merugikan Timnas U-23 Indonesia.
Shaun Evans memberikan dua penalti untuk UAE dan tidak memberikan kartu merah saat bek UAE melanggar keras Ilham Udin Armaiyn.
Dari
kinerja mantan wasit Liga 1 2017 itu, pelatih Indonesia, Luis Milla
mengkritik keras dan meminta Shaun Evans untuk dievaluasi bahkan
diberhentikan.
"Kami malam ini bermain melawan wasit dari UAE. Dia memberi 2 kali
pinalti dan seharusnya ada 1 kartu merah. Kita tuan rumah kok tapi
begini ?" ucap Luis Milla.
"Wasit tidak punya level dan dia tidak punya hati. Dia tidak melihat
perjuangan pemain yang masih muda yang masih punya harapan panjang. Dan
menurut saya dia tidak bisa melanjutkan perannya di Asian Games ini. Dia
tidak punya kelas untuk jadi wasit!" lanjut Luis Milla tegas.
Di waktu normal, Indonesia sempat tertinggal dua kali oleh gol
pinalti Zayed di menit ke-23, tapi disamakan oleh Alberto Goncalvez pada
menit ke-52, namun lagi-lagi tertinggal lewat gol pinalti Zayed di
menit ke-65.
Akhirnya pertandingan harus dilanjutkan ke babak ekstra time setelah
skor disamakan menjadi 2-2 oleh Stefano Lilipaly di menit 90+5.
Luis Milla yang menyebutkan Garuda Muda bermain mendominasi tidak merelakan timnya harus gugur dengan cara yang tidak sportif.
"Bisa dibayangkan bagaimana perasaan kami di sini. Saya terbawa emosi
tadi. Anak asuh saya tidak seharusnya terliminasi. Sekali lagi terima
kasih untuk penonton yang datang, mereka jadi pemain ke-12," lanjut Luis
Milla kecewa.
Shaun 'the sheep' Evans
Wasit Shaun Evans yang memimpin laga Timnas U-23 Indonesia kontra UEA
di babak 16 besar Asian Games 2018 memang berkali-kali mengeluarkan
keputusan kontroversial yang merugikan Indonesia.
Bahkan komentator pertandingan di stasiun televisi SCTV juga berkali-kali mengkritik keputusan wasit Shaun Evans.
Beberapa keputusan Shaun Evans kelihatan lucu karena lambat, dan pandang bulu dalam memberikan kartu kepada para pemain.
Untuk itu tampaknya Shaun Evans boleh juga disematkan tambahan nama
menjadi Shaun 'the sheep' Evans atas terlalu banyaknya keputusan
kontroversial di laga Timnas U-23 Indonesia kontra Timnas U-23 UEA.
Tokoh Shaun The Sheep merupakan tokoh kartun yang kerap menghibur anak-anak dengan aksinya yang kocak dalam film kartun.
Hal itu pun sesuai dengan berbagai kelucuan Shaun 'the sheep' Evans
dalam memutuskan sejumlah hal di pertandingan Timnas U-23 Indonesia
kontra Timnas U-23 UEA.
Komentator pertandingan terdengar tak setuju dengan keputusan Shaun 'the sheep' Evans memberikan penalti kedua untuk UEA.
Dalam siaran ulang, berkali-kali terlihat bahwa itu merupakan
perebutan bola wajar dalam sebuah kemelut, dan tak ada pelanggaran
berarti yang perlu diberi penalti.
Kemudian, Shaun 'the sheep' Evans juga memberikan kesempatan terlalu lama bagi kiper UEA untuk mengulur waktu.
Kiper UEA terlihat mengulur waktu sepanjang babak kedua, tetapi terus didiamkan oleh Shaun 'the sheep' Evans.
Wasit Shaun 'the sheep' Evans baru memberikan kartu kuning kepada
kiper UEA, Mohammed Al-Shamsi setelah mengulur waktu di perpanjangan
waktu menit ke 103.
"Harusnya dari tadi diberikan kartu kuning. Kesempatan yang terlalu
panjang diberi waktu sampai menit 103," kata komentator pertandingan.
Siapa Sebenarnya Shaun Evans?
Shaun Evans sendiri sebenarnya bukan nama asing di Indonesia.
Shaun 'the sheep' Evans yang merupakan Wasit lisensi B FIFA ini
memiliki trek rekor yang tidak bagus selama bertugas di kompetisi Liga 1
pada musim lalu.
Pada pertandingan pekan ke-33 Liga 1 2017 saat duel El Clasico
Persija Jakarta kontra Persib Bandung, Shaun Evans sempat menjadi buah
bibir.
Dalam pertandingan tersebut, Shaun Evans mengeluarkan tiga keputusan kontroversial.
Pertama, menganulir gol penyerang Persib Bandung, Ezechiel N'douassel pada menit ke-27.
Kedua, memberikan penalti kepada Persija Jakarta tanpa alasan yang jelas.
Selanjutnya, Shaun Evans memberikan kartu merah kepada Vladimir
Vujovic dan membuat Persib Bandung memilih untuk walk-out (WO) di menit
ke-87 pertandingan.
Akibatnya, Shaun Evans dievaluasi oleh operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Lama tak terdengar, kini Shaun Evans muncul lagi sebagai salah satu wasit yang bertugas di cabor sepak bola Asian Games 2018.
Shaun Evans sebelum memimpin Timnas U-23 Indonesia yang dipimpin Luis
Milla, ia juga memimpin partai perdana Grup F yakni pertemuan antara
Timnas U-23 Uni Emirat Arab (UEA) kontra Timnas U-23 Iran. (*)
Wasit kontroversial Shaun Evans asal Australia yang memimpin
laga Timnas U-23 Indonesia VS UEA (TribunStyle.com/ Instagram
@galaxy_soccer)