» » » » » » » » » » Selamat Hari Pahlawan 10 Nopember : Ingat Bendera Kita Indonesia Merah Putih bukan ala Ormas Terlarang HTI (Hizbut Tahrir Indonesia)

Selamat Hari Pahlawan 10 Nopember : Ingat Bendera Kita Indonesia Merah Putih bukan ala Ormas Terlarang HTI (Hizbut Tahrir Indonesia)

Penulis By on Sabtu, 10 November 2018 | No comments

Bendera Rasulullah Itu Merah-Putih (Indonesia), Bukan Hitam Putih (Bughot)

DutaIslam.com - Editorial kali ini menyoroti bendera Rasulullah yang dalam sebuah hadits disebut berwarna merah (ahmar) dan putih (abyadl). Bukan hitam dan putih. Karena bendera Rasulullah bukan tempat fotocopy.
Dalam buku berjudul Api Sejarah yang ditulis Ahmad Manshur Suryanegara ditulis "Bendera Rasulullah berwarna Merah Putih" (hlm. 40). Ia merujuk pada sebuah hadits yang setelah ditelisik oleh redaksi ternyata memang ada di Syarah Muslim jilid 9, Kitab (Bab) Fitan (Fitnah-fitnah).


Versi cetakan ke-3 penerbit Darul Hadits tahun 1998, hadits tersebut termuat di jilid X di urutan hadits ke 2889. Berikut bunyi tulisan lengkap haditsnya:


عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ زَوَى لِي الْأَرْضَ فَرَأَيْتُ مَشَارِقَهَا وَمَغَارِبَهَا وَإِنَّ أُمَّتِي سَيَبْلُغُ مُلْكُهَا مَا زُوِيَ لِي مِنْهَا وَأُعْطِيتُ الْكَنْزَيْنِ الْأَحْمَرَ وَالْأَبْيَضَ وَإِنِّي سَأَلْتُ رَبِّي لِأُمَّتِي أَنْ لَا يُهْلِكَهَا بِسَنَةٍ عَامَّةٍ وَأَنْ لَا يُسَلِّطَ عَلَيْهِمْ عَدُوًّا مِنْ سِوَى أَنْفُسِهِمْ فَيَسْتَبِيحَ بَيْضَتَهُمْ وَإِنَّ رَبِّي قَالَ يَا مُحَمَّدُ إِنِّي إِذَا قَضَيْتُ قَضَاءً فَإِنَّهُ لَا يُرَدُّ وَإِنِّي أَعْطَيْتُكَ لِأُمَّتِكَ أَنْ لَا أُهْلِكَهُمْ بِسَنَةٍ عَامَّةٍ وَأَنْ لَا أُسَلِّطَ عَلَيْهِمْ عَدُوًّا مِنْ سِوَى أَنْفُسِهِمْ يَسْتَبِيحُ بَيْضَتَهُمْ وَلَوْ اجْتَمَعَ عَلَيْهِمْ مَنْ بِأَقْطَارِهَا أَوْ قَالَ مَنْ بَيْنَ أَقْطَارِهَا حَتَّى يَكُونَ بَعْضُهُمْ يُهْلِكُ بَعْضًا وَيَسْبِي بَعْضُهُمْ بَعْضًا

2009- Dari Tsauban radhiyallahu 'anhu, dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda, 'Sesungguhnya Allah telah memperlihatkan seluruh bumi kepadaku hingga aku dapat melihatnya, baik itu bagian timur maupun bagian barat. Sesungguhnya kekuasaan umatku akan mencapai bagian-bagian bumi yang telah diperlihatkannya kepadaku. Aku telah dianugerahkan dua perbendaharaan, merah dan putih. Sesungguhnya aku telah memohonkan kepada Tuhanku mengenai umatku, 1). Semoga Allah tidak menghancurkan umatku dengan habisnya pangan dalam jangka setahun penuh. 2). Semoga Allah tidak menjadikan umatku dapat dikuasai oleh musuh dari luar mereka yang melucuti pelindung kepala mereka. Sesungguhnya Tuhanku telah berfirman, "Hai Muhammad, apabila Aku telah memutuskan sesuatu, maka sesuatu itu pasti tidak akan tertolak. Sesungguhnya Aku telah menjamin umatmu bahwasanya, 1}. Aku tidak akan menghancurkan umatmu dengan kehabisan pangan dalam setahun penuh. 2}. Aku tidak akan menjadikan umatmu dikuasai oleh musuh dari luar mereka yang melucuti pelindung kepala mereka — meskipun mereka diserang dari berbagai penjuru, kecuali jika sesama umatmu saling menghancurkan dan saling menawan." {Muslim 8/171}.

Teks hadits tentang bendera merah putih
Suryanegara menyebut maksud marah dan putih tiada lain adalah bendera. Ia menulis begini:

Allah menganugerahkan padaku warna yang indah, merah-putih. Dari dasar inilah ulama Indonesia sejak abad ke-7 M mengembangkan bendera merah putih menjadi bendera umat Islam sebagai mayoritas bangsa Indonesia. Juga dibudayakan sebagai lambang penyambutan kelahiran bayi dan tahun baru Islam dengan bubur merah putih. Pada saat membangun rumah, dikibarkanlah bendera Merah-Putih di bubungan atap rumah
Jadi, bendera Rasulullah itu merah putih, bukan bendera hitam putih. Emangnya foto copy bughot pemberontakan ala HTI dan FPI yang mendukungnya? Ya tidak lah. [dutaislam.com/ab]
warna bendera rasulullah merah putih Kutipan buku Api Sejarah karya Ahmad Manshur Suryanegara (hlm. 40)
Sumber Berita :  https://www.dutaislam.com/2018/11/bendera-rasulullah-itu-merah-putih-indonesia-bukan-hitam-putih.html

Sekjend PBNU Tolak Klaim Sepihak FPI Terkait Bendera HTI

DutaIslam.Com - Menanggapi viralnya klaim sepihak yang dilakukan oleh FPI bahwa dalam dialog kebangsaan dimana terjadi pemelintiran informasi bahwa semua ormas sepakat mengakui bendera HTI sebagai bendera tauhid, dan tidak boleh disweeping serta tidak boleh dirampas apalagi dibakar, Sekjend PBNU, Helmy Faisal Zaini, merasa perlu mengeluarkan klarifikasi.
Menurut Helmy, dalam pertemuan yang telah difasilitasi Menkopolhukam RI tersebut, tidak ada kesepakatan dalam silaturahmi antar ormas yang hadir soal bendera HTI yang selama ini diklaim sebagai bendera Islam.

"Bahkan Menkopolhukam menolak pengertian pembolehan penggunaan bendera hitam yang sering digunakan oleh kelompok yang justru merugikan Islam di dunia Internasional," terang Helmy dalam rilis yang diterima redaksi Dutaislam.com, Jumat (09/11/2018).
Sebelumnya, klaim sepihak FPI disampaikan dalam bentuk video dan menyatakan "seluruh perwakilan Ormas sepakat Bendera HTI yang bertuliskan Kalimat Tauhid adalah Bendera yang boleh dikibarkan oleh siapa saja".
"PBNU menolak klaim FPI," tanda Helmy. [dutaislam.com/ab]

Bendera HTI dipropagandakan sebagai bendera tauhid (Islam).
Sumber Berita : https://www.dutaislam.com/2018/11/sekjend-pbnu-tolak-klaim-sepihak-fpi-terkait-bendera-hti.html

KH Syarif Rohmat: Salah Kalau Islam Kasar dan Suka Marah-Marah

DutaIslam.Com - Semangat keagamaan yang sedang tumbuh di kalangan masyarakat muslim di tanah air perlu dibarengi dengan kecintaan terhadap khasanah budaya lokal sebagaimana yang telah diwariskan oleh para pejuang bangsa ini.
KH Syarif Rohmat mengatakan Indonesia selama ini menjadi rujukan bagi dunia dalam penerapan toleransi umat beragama. Hal ini bisa terjadi karena umat muslim sebagai penduduk mayoritas dapat mengayomi kelompok lain.

Menurut dai yang populer lewat tayangan Damai Indonesiaku ini, sikap toleran yang ditunjukkan oleh masyarakat muslim di Indonesia telah membukakan mata dunia bahwa kehadiran Islam bukan sebagai ancaman. Sebaliknya, agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW ini ramah terhadap sesama dan menghargai perbedaan.
"Kita perlu meneladani cara berdakwah Walisongo dalam mensyiarkan ajaran Islam melalui pendekatan kebudayaan. Kita juga harus berterimakasih kepada para pejuang bangsa yang telah menjadikan Indonesia seperti sekarang ini. Semangat keislaman yang sedang tumbuh di masyarakat perlu diimbangi dengan penguatan wawasan kebangsaan," terangnya.
Lebih lanjut, dosen di Perguruan Tinggi Ilmu Al Qur’an (PTIQ) Jakarta ini mengatakan, penghargaan terhadap budaya lokal menjadi pintu masuk bagi masyarakat muslim di Indonesia mencintai bangsanya. Karena itu, tradisi keislaman yang telah diwariskan para pendahulu perlu dijaga dan dirawat.
"Islam itu mencintai keindahan. Dakwahnya disampaikan melalui medium seni dan kebudayaan. Tadi kita bersama-sama mendengarkan sholawat yang dilantunkan dengan suara yang indah dari Bu Hj Wafiq Azizah diiringi tarian sufi. Salah kalau Islam itu kasar dan suka marah-marah," imbuhnya.
Ceramah KH Syarif Rohmat itu disampaikan dalam acara “Ngaji Budaya” menyambut bulan Maulid Nabi dan sekaligus memperingati ulang tahun Korps Dai Islam (KORDAIS) ke-33 yang dihelat baru-baru ini di lapangan masjid Jami’ Jatisari, Mijen, Semarang.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Majelis Sholawat Jatisari dan Kordais UIN Walisongo Semarang ini dihadiri sejumlah tokoh. Antara lain Gus Ali Gondrong, Kiai Ahmad Anas, H Masrukan dan Gus “Boby” Mahbub Zaki. Pengajian budaya makin meriah dengan lantunan sholawat yang dibawakan Hj Wafiq Azizah dengan iringan tari sufi dari para personil yang telah terlatih.
Heru Wibowo selaku ketua panitia mengatakan, melalui kegiatan ini pihaknya mengajak masyarakat sekitar untuk menghidupkan kembali tradisi-tradisi keislaman yang diwariskan oleh para pendahulu. Menurutnya hal ini penting untuk membantengi masyarakat dari paham-paham keislaman yang anti terhadap keberagaman. [dutaislam.com/ab]

Majelis Sholawat Jatisari dan Kordais UIN Walisongo Semarang gelar "Ngaji Budaya" memperingati menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW di lapangan Masjid Jami’ Jatisari.
Sumber Berita : https://www.dutaislam.com/2018/11/kh-syarif-rohmat-salah-kalau-islam-kasar-dan-suka-marah-marah.html

Tidak Bisa Menunjukkan Jasa Besar Buronan Ini Untuk Indonesia

Oleh Rudi S. Kamri

DutaIslam.com - Dua hari ini medsos Indonesia riuh rendah dengan pemberitaan dari sebuah negara Timur Tengah tentang pelarian dari Indonesia sedang diperiksa aparat keamanan dari otoritas setempat karena menempel bendera yang "dianggap" mirip bendera ISIS di dinding rumah pelariannya yang terlihat kumuh dan memprihatinkan.
Ada teman saya kirim pesan pribadi, mengapa saya tidak menulis tentang orang itu atau peristiwa itu. Jawaban saya adalah karena bagi saya dia bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa serta peristiwa itu peristiwa kriminal biasa. Jadi kenapa saya harus menulis sesuatu yang tidak ada manfaatnya buat saya dan bangsa ini. Ah entahlah bagi saya orang itu sangat tidak penting dan tetap bukan siapa-siapa. Juga bagi bangsa ini.
Ganti saya bertanya pada teman saya. Tolong sebutkan 1 saja sumbang sih atau jasa orang itu kepada Republik ini? Sehingga saya layak memberi perhatian untuk menulisnya. Teman saya tidak bisa  menjawab. Bukan karena dia bodoh, tapi karena dia jujur.
Pada kenyataannya tidak ada sebesar biji kurma pun jasa dia kepada negara ini. Dia bukan Ulama yang berilmu tinggi seperti Quraish Shihab, Gus Mus, Habib Luthfi, Gus Dur dll. Kalau bersuara tinggi: iya. Dia bukan juga penceramah yang menyejukkan hati seperti Nassarudin Umar atau Zainudin MZ dll. Tapi  penceramah agama yang mudah marah-marah dan memaki-maki dengan bahasa kasar: iya. Dia juga bukan warga negara taat hukum. Dia malah kabur terbirit-birit dan terkencing-kencing kabur saat kasus chatt mes*mnya disidik aparat kepolisian.

Bagi saya dan bagi bangsa ini keberadaan orang itu sebagai anak bangsa lebih banyak mudharatnya dibanding manfaatnya. Oleh karena itu, orang itu tidak pernah saya anggap sebagai faktor dalam kehidupan saya atau kehidupan bangsa ini. Selama kita selalu memperbincangkan entah dalam rangka memuji-muji atau mencaci maki, secara tidak langsung dan secara tidak sadar kita telah menempatkan dirinya sebagai faktor dalam hidup kita. Entah faktor positif atau negatif.
Kalau seseorang merasa dirinya dianggap sebagai faktor, secara psikologis dia merasa terperhatikan dan merasa jadi orang penting. Apalagi ditambah dengan provokasi spotlite dari media massa. Orang itu tetap mengganggap dirinya sebagai orang yang besar dan diperhitungkan. Perasaan glorifikasi ini akan berpotensi dikapitalisasi oleh dia dan para pendukungnya sebagai alat untuk menaikkan posisi tawar dia secara politis.
Saran saya untuk mengkerdilkan keberadaan orang itu bagi bangsa ini adalah dengan menganggap dia tidak ada dan bukan lagi sebagai faktor yang layak untuk kita perbincangkan. Cuekin saja dia dan tidak perlu kita membuang energi dan waktu untuk menyiapkan wahana untuk dia. Tidak perlu juga dengan cara memaki-maki atau melecehkan dia. Apapun sepak terjangnya.
Harus diakui selama ini dia merasa besar dan semakin membesar karena sikap salah kita dalam memperlakukan dia. Kita terlalu sering memberikan panggung di media sosial buat keberadaan dia. Sehingga dia merasa tetap menjadi pusat perhatian publik. Apalagi dalam kasus ini Pemerintah terlihat seperti berlebihan memperlakukan dia. Helloooo.......dia buronan kriminal lho Bu Menlu!
Langit tidak akan menunjukkan dirinya tinggi, kecuali memang kita menganggap dia tinggi. Dan bumi tidak perlu kita injak-injak untuk menunjukkan dirinya rendah. Tapi sosok ini bukan bumi apalagi langit. Dia hanya manusia biasa tanpa makna. Dia juga bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa. Jadi tidak perlu kita siapkan panggung boneka untuk mencercanya. [dutaislam.com/ab]

Yang jadi buronan Republik Indonesia
Sumber Berita : https://www.dutaislam.com/2018/11/tidak-bisa-menunjukkan-jasa-besar-buronan-ini-untuk-indonesia.html

Terdaftar di Kemenkumham, Ini Bendera Sah HTI

Dutaislam.com - Dalam sebuah dokumen yang diunggah di situs dokumen.tips, naskah berjudul Legalitas Hizbut Tahrir Indonesia (PDF), terdapat gambar jelas bendera HTI bertuliskan La Ilaha Illa Allah Muhammadur Rasulullah dengan latar belakang warna hitam dan putih, sebagaimana yang pernah dibakar oknum Banser di Garut.
Naskah berjudul Legalitas Syarikah, yang tebalnya hingga 15 halaman tersebut juga menjelaskan surat keterangan HTI terdaftar sebagai ormas pada Nomor: 44/D.III.2?VI/2006. (buka halaman 2).  

Download Dokumen HTI (via situs dokumen.tips)

Dokumen yang diunggah pada 26 Juni 2015 tersebut mengulas lebih lanjut soal manajemen surat menyurat yang dilakukan oleh Hizbut Tahrir. Bahkan, ada klasul yang menyatakan: Meskipun legalitasnya sebagai ormas, namun kiprahnya tetap sebagai Parpol.

Download Dokumen HTI di Google Drive

Beberapa kepengurusan yang pernah diproses SK nya antara lain: DPD I DKI Jakarta, Jatim, Jateng, Jabar, Sumut, Sulsel, Kalsel dan Kaltim. Dan aturannya, struktur pengurus dibuat seminimal mungkin. Untuk mengelabui siapa saja yang terlibat?
Di halaman 14 dokumen itulah, HTI mengakui bahwa bendera mereka adalah yang biasa selama ini disebut bendera tauhid. Ini dia:


logo hti bendera tauhid

Jika Anda masih percaya HTI tak punya bendera, berarti Anda harus tanya dulu ke Menkumham, apa boleh sebuah ormas dilegalkan tanpa bendera? Ditunggu jawabnya yah. Yayasan Duta Islam saja diwajibkan ada bendera kok. Apalagi HTI. [dutaislam.com/ab]
Sumber Berita : https://www.dutaislam.com/2018/11/terdaftar-di-kemenkumham-ini-bendera-sah-hti.html

Legalitas hizbut tahrir indonesia

DESCRIPTION
ini adalah surat legalitas Hizbut Tahrir Indonesia sebagai Ormas.. Silahkan dicek.. persyaratan apa saja untuk menjadi sebuah ormas yang terdaftar pada Dirjen Kesbang.
Transcript
  • 1. LEGALITAS SYARIKAH
2. DASAR LEGALITAS SYARIKAH
1.Akte Notaris sebagai Ormasa.Akte Awalb.Akte Perubahan
2. Surat Keterangan Terdaftar(sebagai Ormas) dari Dirjen Kesatu-an Bangsa dan Politik (Kesbang)Debdagri
3. SURAT KETERANGAN TERDAFTARNomor: 44/D.III.2/VI/2006
4. Catatan:
1.Legalitas sebagai ormas tidakuntuk diumumkan secara terbuka.Hanya digunakan untuk kondisitertentu yang mendesak.
2.Meskipun legalitasnya sebagaiormas, namun kiprahnya tetapsebagai Parpol

5. REVISI ISTILAHMWDPP PUSAT ASDIR DPD-I PROPINSIMUHAFADZAHASDIR DPD-II KOTA/KAB MADINAH Jihaz MhlDPC KECAMATAN
6. PROSES ADMINISTRASIBERKAS-BERKAS YANG DIPERLUKAN
1.Surat Pengantar dari DPP
2.SK Pengangkatan sebagai Pengurus(DPD-I/ DPD-II) dari DPP
3.Foto Copy Akte Notaris (Awal danPerubahan)
4.Foto Copy AD/ART 
5.Foto Copy Surat Keterangan Terdaftar dari Dirjen Kesbang
6.Foto Copy NPWP
7. BERKAS-BERKAS YANG DIPERLUKAN(Lanjutan)
8. INSTANSI YANG DITUJU:Kepala Kesatuan Bangsa dan PolitikTembusan: Propinsi Kota/Kab• GubernurWali Kota/Bupati• Pangdam Dandim• Kapolda Kapolres• KajatiKajari• Ketua DPRD IKetua DPRD II
9. Yang Pernah Diproses SK-nya:
1.DPD I DKI Jakarta
2.DPD I Jawa Timur
3.DPD I Jawa Tengah
4.DPD I Jawa Barat
5.DPD I Sumatra Utara
6.DPD I Sulawesi Selatan
7.DPD I Kalimantan Selatan 
8.DPD I Kalimantan Timur

10. Kelengkapan Yang Diperlukan:
1.Ketua
2.Sekretaris
3.Bendahara
4.Alamat Kantor
5.No. Tilpon dan Fax

11. Catatan Penting:
1.Kepengurusan yang di-SK-kandibuat seminimal mungkin (Ketua –Sekretaris – Bendahara)
2.Propinsi & Kota/Kab yang belum mendesak tidak perlu dikeluarkanSK-nya

12. Catatan Penting:
3.Personal yang di-SK-kan hanyauntuk Formalitas  tidak memilikikewenangan yang sesungguhnya kewenangan ada pada person yangditaklif secara idariyah4.Jika ada kendala-kendala teknisdisiasati dengan mengatasnamakanstruktur “duplikat-nya” (Ketua-2,Sekretaris-2, dll)

13. Format Surat:
1.Kop Surat (Tingkat Kepengurusan,Alamat Kantor, No. Telp & Fax,Alamat Situs, Basmalah)
2.Nomor Surat : No/TingkatKepengurusan/Sasaran/Bulan/Tahun
3.Penanggalan Surat (Masehi danHijriyah)4.Penandatangan Surat (TingkatKepengurusan, Ketua, Sekretaris)

14. Lambang & Stempel: DPD I JAWA BARATWarna Hitam Warna Biru 15. Alhamdulillahirabbil ‘Alamin
Sumber Berita : https://dokumen.tips/entertainment-humor/legalitas-hizbut-tahrir-indonesia.html 

Propaganda Situs EraMuslim: Ansor Diadudomba Ajak Tawur dengan TNI

DutaIslam.Com - Situs Eramuslim. com lagi-lagi membuat judul provokatif di portalnya. "Yaqut: Kalo Tawur Tangan Kosong, Banser Menang Lawan TNI". Judul tersebut hanya mengutip sebagain berita dari Tribun Makassar berjudul "Segini Jumlah Pasukan Banser di Indonesia Saat Ini, Lebih Banyak dari TNI".
Berita di Tribun dimuat 9 September 2017, setahun lalu. Tapi diolah dengan nada provokasi oleh Eramuslim.com dengan judul pencilakan pada 10 November 2018, setahun kemudian.

Di Tribun, jelas Ketum PP GP Ansor, Gus Yaqut, mengucapkan "Jadi kalau mau tawur tangan kosong, memang kita (Ansor dan Banser) pak," ujar Yaqut yang bercanda usai menyapa perwakilan Kodam XIV Hasanuddin.
Hal tersebut diungkapkan Ketua umum GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas disaat membuka secara resmi acara Konferensi Wilayah XIV GP Ansor Wilayah Sulsel, di pondok Pesantren Tahfizhul Qur'an Al Imam Ashim, Tammangapa Bangkal, Manggala, Makassar, Sabtu (09/09/2017).
Tapi dalam kerangka bercanda. Kalimat bercanda itulah yang tidak ditulis oleh situs wahabi, Eramuslim. Tidak ada pernyataan meminta maaf dari Eramuslim. Justru yang terjadi, hal itu dibuat alat propaganda mengadu Banser versus TNI.





Sebuah akun Facebook bertajuk Liputan Militer bahkan menganggap Banser membuat suasane jadi keruh. Ansor dimintanya meminta maaf. Innalillah.


Gus Yaqut sendiri dalam sebuah komentar di grup mengatakan, konteks berita tersebut adalah bercanda dengan Kasdim. "Seingat saya, beliau senyum-senyum saja," ujarnya. [dutaislam.com/ab]

Sumber Berita : https://www.dutaislam.com/2018/11/propaganda-situs-eramuslim-ansor-diadudomba-ajak-tawur-dengan-tni.html

Soeharto Memang PKI, Soebandrio: Saya Tahu Itu

DutaIslam.Com - Ada komentar mengejutkan dari (alm) dr. Soebandrio tentang Soeharto yang menurutnya terkait dengan Partai Komunis Indoensia (PKI) saat meletus tragedi 1965. Terbalik dari pemahaman umum.
Dalam sebuah wawancara ekslusif pada 30 September 1998, politikus Indonesia yang sangat berpengaruh pada masa pemerintahan Presiden Soekarno itu mengatakan posisi Soeharto harusnya bisa menyelamatkan para jenderal saat tragedi 1965 berlangsung. Tapi tidak dia lakukan. 
"Dia (Soeharto, red) kan sudah tahu kalau peristiwa itu akan muncul melalui laporan pembantunya, dan juga dari Kol. Latief. Kenapa dia tidak melapor ke atasannya atau melakukan penyelamatan para jenderal?" terang Soebandrio.
Lebih jauh, Soebandrio juga mengatakan secara terbuka kalau Soeharto terlibat dalam tragedi PKI pada tahun 1965. "Soeharto memang PKI. Saya tahu itu," tegasnya.
"Kedekatan Soeharto dengan dengan Letkol Untung, Kamaruzzaman alias Sjam atau Aidit itu, urusannya apa kalau dia nggak punya kepentingan? Saya kira dia punya rencana khusus di sana. Dia bermain," lanjut Soebandrio, yang juga pernah menjadi Duta Besar Republik Indonesia di London, Britania Raya, pada tahun 1950-1954.
Sobandrio juga sempat menjelaskan, ketika peristiwa Madiun dan ketika Soeharto bertugas di Yogyakarta, saya lihat dia banyak berhubungan dengan Letkol Untung, Sjam dan D.N Aidit yang notabene PKI.
"Lalu, apa yang sebenarnya dilakukan Soeharto saat meletus peristiwa G30S?" tandasnya.
Dia dekat dengan beberapa orang penting PK, imbuh Sobandrio, tetapi dia menyalahkan PKI ketika itu. Kalau dia tidak punya hubungan dengan PKI, mestinya dia menjadi target penculikan, "karena dia jenderal dengan posisi penting," pungkasnya. [dutaislam.com/ab]

Keterangan:
Sumber wawancara, silakan cek ke SINI

 Sumber Berita : https://drive.google.com/file/d/1O6RmgkayLsxSeOZutfpZU8ZWe9J_1LP5/view


Soeharto memang PKI
Sumber Berita : https://www.dutaislam.com/2018/11/soeharto-memang-pki-soebandrio-saya-tahu-itu.html

NKRI Hanya Mengenal Sang Saka Merah Putih!

Biar saja ku tak sehebat matahari
Tapi slaluku coba tuk menghangatkanmu
Biar saja ku tak setegar batu karang
Tapi slalu ku coba tuk melindungimu
Biar saja ku tak seharum bunga mawar
Tapi slalu kucoba tuk mengharumkanmu
Biar saja ku tak seelok langit sore
Tapi slalu kucoba tuk mengindahkanmu
Kupertahankan kau demi kehormatan bangsa
Kupertahankan kau demi tumpah darah
Semua pahlawan-pahlawanku
Merah putih teruslah kau berkibar
Di ujung tiang tertinggi di Indonesiaku ini
Merah putih teruslah kau berkibar
Di ujung tiang tertinggi di Indonesiaku ini
Merah putih teruslah kau berkibar
Ku akan selalu menjagamu
Itu penggalan lirik lagu Bendera yang dinyanyikan grup band Cokelat. Memang bukan lagu nasional, tapi semangat nasionalisme sangat kuat terasa di sana. Sungguh suatu hal yang patut diacungi jempol ada kelompok musik yang membuat lagu mengangkat tema nasionalisme, tak hanya soal cinta-cintaan saja. Kira-kira nih, jaman sekarang ada nggak ya band yang mau meneruskan jejak Cokelat ini?
Lagu itu filosofinya buat saya cukup dalam. Mungkin berbeda dengan yang ingin disampaikan oleh penulis dan pencipta aransemennya. Bagi saya lagu ini itu adalah wujud bahwasannya meskipun kita ini tak sehebat matahari yang sinarnya menerangi satu dunia, tapi kita tidak akan pernah membiarkan merah putih menjadi 'anyep'. Kita akan selalu menggelorakan kebanggaan dan kecintaan kepadanya.
Kita mungkin juga tak setegar batu karang. Dalam hidup sehari-hari kita mungkin bukan masuk gerombolan orang yang teriak-teriak di jalanan, tapi sekecil appaun upaya akan kita lakukan untuk melindungi agar hanya Sang Saka Merah Putih yang berkibar di Nusantara sebagai satu-satunya bendera negara. Kita upacara, kita mengibarkannya di berbagai event, semua tujuannya satu : agar Merah Putih terus berkibar.
Agak lucu kan jaman sekarang ini kalau dikaitkan dengan fenomena yang terjadi. Ada pihak yang bilang upacara dengan melakukan hormat bendera itu katanya syirik, bendera kok dihormati. Tapi sekarang mereka koar-koar keras sekali membela bendera yang bukan bendera resmi NKRI. Mereka seolah sangat mengkultuskan bendera yang mereka yakini suci. Sebuah standar ganda manusia jaman sekarang. Ah, semoga mereka hanya segelintir jumlahnya di negara ini.
Apalagi terkait usaha mengindahkan dan mengharumkan merah putih. Oh jangan salah, saya sampai detik ini merasa sangat bersyukur dengan penyelenggaraan Asian Games dan Asian Para Games 2018 di Jakarta kemarin. Kita memang bukan juara umum, tapi melihat bagaimana atlet nasional mati-matian berjuang demi mendapatkan medali dan kemudian menangis saat di podium kemenangan bendera Merah Putih dinaikkan serta Indonesia Raya dikumandangkan. Ada haru di sana. Ada sedikit kelegaan bahwa bangsa ini masih bangga dan mau berjuang demi negara dan bangsanya.
Mempertahankan Sang Saka Merah Putih itu adalah soal kehormatan bangsa dan tumpah darah para pahlawan baik yang gugur sebagai syuhada maupun yang bertahan hidup guna meraih kemerdekaan RI. Kita berjuang tidak dalam waktu yang singkat. Para pejuang di masa lampau berkorban apapun demi memastikan negeri ini punya kedaulatan sendiri sehingga anak, cucu, cicit, dan seluruh keturunannya yang mana itu adalah kita bisa merasakan nikmatnya hidup dalam kemerdekaan tanpa bayang-bayang negara lain. Itu yang mereka harapkan.
Sebagai keturunan yang tahu diri, tugas kita sederhana. Ucapan terimakasih itu cukup dengan tetap menjaga kedaulatan NKRI sebagai harga mati. Pancasila sebagai dasar negara, Merah Putih sebagai bendera, dan Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan. Jangan kita biarkan ada kelompok penjajahan modern berkedok khilafah yang secara radikal dan sporadis ingin mengubah negara ini. Kasihan dong para pahlawan itu kalau sekarang kita yang sejak lahir nggak mengalami masa penjajahan kemudian bisa seenaknya sendiri membiarkan negara dikuasai 'asing'.
Maka ketika ada beberapa kali saya dengar ada anak bangsa yang rela naik tiang tinggi saat upacara demi Merah Putih berkibar, banyak yang mengejar prestasi demi bisa mengibarkan Merah Putih, banyak yang masih bangga dengan benderanya, di situlah optimisme bangsa ini akan bisa terus melawan penjajahan baru berbentuk khilafah.
Hanya Merah Putih bendera kita, hanya Merah Putih yang layak berkibar di bumi pertiwi...
#01JokowiLagi
#01IndonesiaMaju
NKRI Hanya Mengenal Sang Saka Merah Putih!

SBY Kembali Baper Soal Threshold 20%. Lha yang Bikin Aturan Siapa Pak? Bapak Tho!

Kata SBY dalam pembekalan caleg Demokrat di Hotel Sultan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Sabtu (10/11/2018). Dia menyinggung aturan presidential threshold (PT) atau ambang batas pencapresan. Dia berpendapat aturan itu keliru karena dianggap tak memajukan kader partai. Perkataannya seperti ini:
Dengan PT 20 persen, yang mengacu hasil suara pemilu lima tahun yang lalu, Partai Demokrat tetap berpendapat bahwa UU itu keliru karena seharusnya kalau pemilunya serentak, PT harus 0 persen, sehingga dengan PT 20 persen itu menggunakan suara lima tahun lalu kemungkinan partai-partai yang lebih kecil untuk memajukan kadernya menjadi capres dan cawapres juga tertutup - Ujar SBY
Lucu? Tentu saja ini lucu.
Ungkapan kekesalan itu dia utarakan karena dia menilai elektabilitas Partai pengusung Capres meningkat dibanding partai-partai yang tidak memiliki seorang Capres, dalam perannya kali ini Presiden Joko Widodo dengan PDIP bersama dengan Prabowo dengan Gerindra, dinilai SBY mengalami peningkatan elektabilitas yang tajam dan hal ini tentu mengkhawatirkan dari sisi penilaian caleg di daerah yang namanya jadi tergerus dengan nama besar dari partai yang terus berkampanye.
SBY pun mengkritik dengan kalimat Threshold 20% adalah kekeliruan PT harus 0 persen bukan 20%.
Kritik terhadap persyaratan ambang batas pencalonan presiden 20%-25% ramai diperbincangkan saat ini. Sebelumnya Gerindra lewat Prabowopun pernah, sekarang SBY. Padahal aturan ini telah diberlakukan dua kali pada pemilu 2009 dan 2014. “Kenapa dulu tidak ramai?” Kan yang membuat aturan ini tho siapa? Susilo Bambang Yudhoyono bukan? Masa yang membuat aturan kini protes dan mengangapnya sebuah kekeliruan?
Dahulu presidential threshold 20-25% dinilai jelas akan membuat pelaksanaan pemilihan presiden lebih sederhana. Sebaliknya, apabila ambang batas pencalonan presiden sebesar nol persen akan menyebabkan pelaksanaan lebih kompleks karena setiap partai politik dapat mengajukan calon. Aturan ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold) 20%-25% dalam Undang-undang Penyelenggaraan Pemilihan Umum, merupakan hasil dari produk demokrasi di Dewan Perwakilan Rakyat.
Saat menguntungkan bagi SBY dulu, mengapa tidak ada yang protes? Bahkan sudah berjalan dalam 2 kali pemilu, 2009 dan 2014, mengapa tak ada yang protes? Semua jelas karena dahulu, di era yang belum cepat internetnya itu, belum ada keterbukaan publik akan realita perpolitikan di Indonesia, semuanya masih tertutup rapat, sejak era keterbukaan dan kemajuan tekhnologi semakin pesat, sejak 2014 silam, perspektif publik pun jadi lebih maju dalam menyikapi sebuah pilihan.
Dimana tentu dengan kemajuan pola pikir ini, akan menguntungkan calon-calon yang baik, calon yang baik itu datangnya dari PDIP dan partai-partai lain punya nilai jumlah massa sesuai dengan track record sejarahnya mereka saja, sehingga nilai partai kini tak mampu mengusung sendiri karena tidak cukup kuat dalam ambang batas Threshold 20%
Ketika nilai partai demokrat tidak besar dalam kontestasi pilpres kali ini, kenapa malah dianggap sebuah kekeliruan? Aturan dibuat dulu dengan alasan yang sangat bagus, logis dan jelas. Kenapa aturan yang sudah sangat rapi seperti itu direcoki dengan kepentingan politik sesaat? Terlalu labil sebuah aturan bilamana dapat diubah mengikuti perkembangan jaman sesuai kebutuhan dari parpol tertentu.
SBY harusnya paham batas dirinya, beliau adalah seorang mantan Presiden, yang terancam turun tahta dimana basis Cikeas takut pindah tangan dari silsilah keluarga. Karena ingin menaikan nama putra mahkota, dia harus berlaga seperti itu? Tentu ini adalah sebuah kekeliruan pola pikir. SBY harusnya tidak perlu takut akan therhold 20% yang ia buat, 2024 seandainya kader-kader demokrat saat ini berkampanye dengan baik, mengatas namakan diri pribadi dengan citra yang bersih, tawarkan saja itu kepublik, bukan tidak mungkin kader demokrat tetap akan terpilih.
Dan mengapa mesti khawatir dengan citra baik? Artinya disini ada kecemasan dari SBY bahwa kadernya dinilai tidak akan banyak lolos ke senayan, sehingga dia terancam 2024 mendatang putra mahkota tidak dapat nyapres sesuai ekspetasi. Karena itu semua masih dugaan dan kekhawatiran SBY seorang, seharusnya dimulai dari sekarang harus aktif berkampanye, bukan pamer bis baru lalu kemudian bersafari sesuai jadwal yang dibuat, SBY harus bisa buat gebrakan baru yang out of the box diluar dari rencana untuk dapat menjangkau masyarakat. Agar terpilih.
SBY Kembali Baper Soal Threshold 20%. Lha yang Bikin Aturan Siapa Pak? Bapak Tho!

Prabowo Berjanji Tidak Akan Impor, Tapi Tak Ada Solusi. Bukti Minim Ide dan Pemikiran

Beberapa waktu lalu, Prabowo kembali melemparkan janji kampanyenya untuk tidak melakukan import. Sebelumnya Prabowo mengatakan, di bawah kepimpinannya Indonesia ke depan bakal perkasa di bidang pangan, air dan energi.
"Kita tidak akan impor apa-apa saudara-saudara. Kita harus dan kita mampu swasembada pangan. Mampu. Kita juga harus dan mampu swasembada energi," ucap dia.
Sebagai rakyat jelata saya perlu menakar perkataan dari Prabowo. Impor atau kegiatan yang memasukkan barang atau jasa ke suatu negara biasanya dilakukan karena negara tersebut tidak dapat menyuplai atau mencukupi - lewat proses produksi, tambang atau tanam - sendiri barang atau jasa tersebut.
Indonesia misalnya mengimpor kedelai hingga sekitar 2 juta ton per tahun karena produksi domestik tak dapat mengimbangi permintaan konsumsi nasional. Apakah suatu negara bisa tidak mengimpor apapun dari negara lain? Mungkin bisa namun biaya produksinya bisa jadi sangat mahal.
Itulah mengapa suatu negara memutuskan untuk mengimpor barang atau jasa dari negara lain: untuk memastikan bahwa produk atau jasa yang dibutuhkan atau diinginkan penduduk negara itu dapat diperoleh dengan harga yang lebih murah atau efisien.
Sebenarnya, tak ada negara di dunia yang mampu hidup tanpa impor maupun ekspor. Ada hubungan sebab akibat pada ekspor dan impor. Di mana suatu negara melakukan ekspor untuk menghasilkan uang dan kemudian melakukan impor.
Di sisi lain, impor berarti arus keluar uang, dan biasanya dalam dollar AS. Di saat pelemahan rupiah seperti sekarang ini, arus keluar dollar harus ditekan karena dapat memperlemah rupiah terhadap dollar.
Impor tak (selalu) buruk. Namun defisit perdagangan (jumlah impor melebihi ekspor) yang berlebihan dalan jangka panjang dapat menurunkan jumlah lapangan pekerjaan yang disebabkan kompetisi dari impor. Dan penurunan lapangan pekerjaan ini akan mengganggu perekonomian dan dapat mengarah ke impor dan defisit yang lebih besar lagi.
Namun dari apa yang dilakukan oleh Prabowo, kita tidak melihat jalan keluar dari masalah tersebut. Ini membuktikan bahwa kubu Prabowo minim ide dan kaya tentang isu. Walaupun begitu, Walaupun begitu, kubu Jokowi memiliki jalan keluar untung masalah yang dilontarkan oleh Prabowo. Apa saja solusinya?
Solusi tersebut hadir dari Ma'ruf Amin. Dia mengaku akan menjalankan program arus baru ekonomi dengan menguatkan perekonomian yang lemah, dan menghilangkan kesenjangan. Caranya, dengan kolaborasi kemitraan dan distribusi aset.
Disparitas itu ingin dia hilangkan demi mengurangi impor. Menurut Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu, banyaknya impor karena terjadi disparitas atau kesenjangan di tiap daerah.
"Kemudian juga disparitas antardaerah. Sehingga kita banyak mengimpor ketimbang ekspor karena terjadi disparitas-disparitas," jelas dia.
Ma'ruf menyebut solusi atas masalah tersebut adalah dengan pemberdayaan umat. Sebab umat Islam mayoritas di Indonesia. Menurut dia, jika umat kuat, negara bakal kuat.
"Insyaallah ekonomi syariah akan kuat karena apa, karena nasabahnya banyak, maka MUI mendorong perbaikan-perbaikan ini dalam rangka membangun negara dan membangun juga keuangan syariah," ucap
Maa'ruf menjelaskan cara menguatkan ekonomi keumatan itu dengan memperbesar produk dalam negeri. Yaitu dengan memberikan nilai tambah. Seperti produk mendorong produksi dalam negeri seperti cokelat atau kopi.
"Kita harus memperbesar produk-produk dalam negeri baik pertanian maupun indistri ekonomi kreatif. Kalau itu diperbesar, diberikan nilai tambah, kan bisa yang selama ini kita impor, bisa kita kurangi. Kalau itu kita bisa menumbuhkan itu," pungkas dia.
Berbeda dengan Maaruf Amin, sebagai Wakil Presiden Jusuf Kalla JK menilai pernyataan Prabowo itu sulit diwujudkan. JK menilai, sebuah negara butuh kegiatan ekspor dan impor. Sebab, itu cara negara memenuhi kebutuhan dalam negerinya.
Menurut JK, untuk kebutuhan utama pangan seperti beras maupun jagung, memang sebaiknya tidak dilakukan impor melainkan meningkatkan produktivitasnya. Lebih jauh, ada alasan suatu negara melakukan impor bahan pangan.
Selain karena kebutuhan terdapat faktor lain, seperti hambatan cuaca di negara itu.menurut JK untuk membayar impor yang masuk dari negara lain, pemerintah harus mendorong ekspor. Untuk itu negara tentu harus melakukan impor dan ekspor.
“Negara apa pun, tidak ada negara yang hanya mengekspor melulu,” ujarnya.
Saya sepakat dengan apa yang diungkap oleh Jusuf Kalla. Apalagi perkataan JK ini berdasarkan pengalaman menjadi Wapres 2 periode. Sedangkan Prabowo tidak memiliki pengalaman apapun dalam bidang pemerintah. Jadi, saya pun memaklumi jika perkataan Prabowo melantur terkait import-eksport.
#JokowiLagi
Prabowo Berjanji Tidak Akan Impor,  Tapi Tak Ada Solusi.  Bukti Minim Ide dan Pemikiran

Miyabi dan Habib Rizieq Korban Operasi Intelijen ???

Anda tahu Habib Rizieq ??? Anda tahu Miyabi ??? Ternyata lumayan banyak yang tahu sang Imam Besar ini. Eittss… ternyata lebih banyak yang tahu Miyabi !. Batangan semua lagi...
Mana duluan yang dibahas, Miyabi atau HRS (Habib Rizieq Shihab) ? Miyabi ? HRS ?
Yaudah, HRS saja dulu, yang lebih senior. Miyabi dulu, ding !
Miyabi kembali menarik perhatian di Indonesia. Bukan karena main film, melainkan karena telah terjadi operasi intelijen terhadapnya oleh Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenkumham) Bali. Hal ini sebagai tindak lanjut atas informasi yang diterima sekitar tiga pekan sebelumnya dan berlanjut dengan pemeriksaan saat kedatangan ke Bali.
Menurut Kepala Divisi Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Bali Agoto PP Simamora, awalnya jajarannya menerima informasi dalam bentuk selebaran tentang kegiatan bertitel “Tropical Boat Party With Maria Ozawa” yang tiketnya sampai puluhan juta rupiah. Selanjutnya, petugas imigrasi di Bali terus memantaunya dan menggelar operasi intelijen.
*"Operasi intelijen ini dilakukan berdasarkan informasi yang kami peroleh sejak tiga minggu sebelumnya. Dan kami pantau terus-menerus," ujarnya di Denpasar, Kamis (8/11) sore.
Agoto lantas menunjukkan sejumlah foto selebaran. Dalam selebaran itu juga tercantum nomor kontak bagi yang hendak melakukan reservasi untuk menghadiri “Tropical Boat Party with Maria Ozawa”.
Akhirnya tim intelijen imigrasi pada 6 November 2018 melakukan pembayaran.
"Kami menghubungi langsung nomor yang tercantum pada RSVP dan janji bertemu untuk pembayaran di Bilangan, Seminyak. Bertemu dengan seorang wanita bernama Barbie Nouva untuk membeli tiket seharga Rp 1,5 juta untuk empat orang," katanya.
Imigrasi pun memiliki bukti pembayarannya. Bahkan ada nota tanda terima yang ditandatangani Barbie Nouva.
Akhirnya imigrasi memeriksa Miyabi. Hanya saja, ternyata dia diketahui tidak melanggar aturan keimigrasian. Miyabi masuk Bali dengan visa kunjungan bebas. Namun, dia mengaku tak berniat melakukan kegiatan komersial saat pesta ulang tahun Barbie.
"Kami telah mendapat konfirmasi dari yang bersangkutan. Bahwa dia tidak mengetahui ulang tahun temannya yang disebut Barbie Nouva itu mengambil uang tiket. Sehingga kami dapat meyakini yang bersangkutan menggunakan visa kunjungan wisata. Memiliki tiket kembali. Dan tidak ada indikasi melakukan pelanggaran pidana," pungkasnya
Lalu, bagaimana dengan operasi intelijen yang dilakukan terhadap HRS ?
Begini, di Arab Saudi HRS sempat dipanggil dan ditahan, namun tidak lama dengan adanya jaminan, beliau kemudian dilepas. Kali ini HRS bermasalah dengan bendera tauhid yang terpasang di dinding tempat tinggalnya.
Walaupun sudah dibebaskan, namun kecurigaan soal operasi intelijen yang membuat dia dipanggil, diperiksa, dan, ditahan selama 28 jam masih ada. Pihak HRS mencurigai, ada intelijen Indonesia yang diduga telah bergerak dan terlibat.
*"Beliau (Habib Rizieq -red) menyampaikan bahwa pihak yang diduga kuat sebagai pelaku adalah 'intelijen busuk dari Indonesia',"* kata Juru Bicara FPI Munarman ‘sang penyiram teh’.
Sebagai reaksi, HRS-pun melapor ke aparat Saudi soal intelijen busuk itu.
*"Karena operasi intelijen asing di wilayah hukum Saudi merupakan pelanggaran hukum serius dan pelakunya bisa dihukum pancung," kata Munarman ‘sang penyiram teh’ lagi.
Satu lagi permasalahan yang disoroti HRS, yakni beredarnya foto dirinya saat sedang diperiksa polisi Saudi. Selain itu, soal bendera Rizieq meminta Keamanan Saudi menyelidiki pemasangnya dan pengambil foto dirinya saat diperiksa itu.
*"Info terbaru dari Kota Suci Mekah, Habib Rizieq meminta Keamanan Saudi untuk menyelidiki pemasang bendera di dinding luar rumah beliau dan penyebar foto beliau saat berhadapan dengan aparat keamanan Saudi,"* kata Munarman ‘sang penyiram teh’ lagi.
Munarman bahkan mendapat info perihal pergerakan orang Indonesia di Saudi, *"Info khusus, anggota lapangan Pejaten dikabarkan hari ini mereka akan meninggalkan Saudi.”*
Lalu apa menariknya dari kasus dua orang ini. Yang jelas sih keduanya orang ini ada hubungannya dengan porno-pornoan. Miyabi terkenal karena menjadi bintang porno, sedangkan HRS menjadi tambah terkenal karena nge-chat porno dengan seorang wanita.
Kalau hubungannya dengan operasi intelijen bagaimana ?
Kalau kasus Miyabi, pengakuan adanya operasi intelijen datang langsung dari si “empunya hajat” yaitu Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenkumham) Bali. Dan, Miyabi sebagai “korban” tidak menyanggahnya.
Sementara dalam kasus HRS, pengakuan adanya operasi intelijen justru datang dari pihak HRS yang merasa jadi “korban”. Sementara “orang lapangan Pejaten” --mungkin yang dimaksud adalah BIN, yang memang bermarkas di kawasan Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan-- melalui Juru Bicara Kepala BIN Wawan Purwanto menjelaskan, *"Jadi tuduhan bahwa BIN merekayasa penangkapan HRS oleh Polisi Saudi adalah hoaks. Semua hanya pandangan sepihak,"*.
Lagian, apa untungnya BIN mengadakan operasi intelijen terhadap HRS, wong tanpa operasi intelijen saja, keadaannya sudah terlunta-lunta, nasibnya tidak jelas. Di Arab Saudi izin tinggalnya habis, sementara mau pulang kagak bisa.
Dan, terlalu tinggi dan besar resikonya bagi hubungan baik Indonesia-Arab Saudi bila operasi itu memang benar ada. Seperti yang Pak Moeldoko sampaikan di bawah ini,
*"Saya kira tidak sejauh itu. Negara orang masa sembarangan. Operasi intelijen kok jelek banget,"* kata Moeldoko sambil tertawa.
#JokowiLagi
gambar : jpnn.com
Miyabi dan Habib Rizieq  Korban Operasi Intelijen ???

Bau Busuk yang Menyertai Kasus Rizieq

Bukan rahasia lagi jika setiap ada kasus yang menimpa Rizieq Shihab kemudian selalu diikuti oleh berbagai narasi-narasi pembelaan yang seringkali menyimpang dari nalar dan akal sehat manusia normal.
Narasi-narasi pembelaan tersebut keluar dari mulut para pengikut, simpatisan, kelompok yang berafiliasi politik sama, dan dari Rizieq sendiri. Biasanya, narasi pembelaannya senada, bahwa perkara yang menimpa Rizieq adalah rekayasa dari Pemerintah dan merupakan upaya kriminalasi Ulama.
Semula, narasi-narasi yang sengaja diproduksi untuk menjaga nama Rizieq dari segala cela yang dilakukannya berhasil mempengaruhi sebagian Muslim Indonesia. Namun lama-kelamaan, masyarakat tak lagi mempercayai. Yang terjadi justru, narasi-narasi itu tak ubahnya seperti nasi basi yang dihidangkan dan mengeluarkan bau busuk menyengat.
Yang paling mencolok dan masih hangat terasa hingga sekarang adalah ketika imam besar FPI itu hendak kabur ke Saudi karena berbagai kasus yang mengancamnya. Diantara alasan yang dikemukakan ke publik adalah adanya ancaman terhadap keselamatan Rizieq dan keluarganya yang dibumbui cerita adanya penembakan oleh Sniper terhadap Rizieq di sekitar kediamannya.
Dalam waktu yang relatif bersamaan, alasan keselamatan terancam yang dilengkapi adanya cerita penembakan oleh Sniper secara tak langsung dibantah sendiri oleh pihak Rizieq dengan mengeluarkan alasan lain tentang kepergian sang imam, yaitu dalam rangka beribadah umroh.
Dari alasan-alasan yang tumpang tindih dan bahkan berseberangan tersebut membuat basi semua narasi-narasi yang sengaja dibangun untuk menutupi prilaku Rizieq yang sebenarnya. Lama kelamaan seiring mereka terus mengulang-ulang kesalahan yang sama, narasi-narasi mereka yang basi itupun mengeluarkan bau busuk menyengat.
Seperti ketika Rizieq dikabarkan memiliki kedekatan khusus dengan pihak pemerintah Saudi. Para pembuat dan penyebar narasi tersebut bermaksud ingin mempertahankan nama besar Rizieq di mata ummat Islam Indonesia yang mulai melupakannya.
Berbagai upaya pencitraan yang dilakukan tak berpengaruh pada merosotnya citra Rizieq. Yang terjadi justru sebaliknya. Upaya-upaya yang dilakukan malah makin memperburuk atau setidaknya semakin menunjukkan keburukan Rizieq dan segenap upaya perlindungan yang dilakukan oleh orang-orang di sekitarnya.
Baru-baru ini, Rizieq yang ditangkap dan sempat ditahan oleh kepolisian Saudi karena diduga terkait adanya simbol gerakan terlarang di belakang kediamannya sontak menghebohkan publik tanah air. Berhari-hari masalah Rizieq itu menjadi bahasan media dan Netizen di sosial media.
Penangkapan dan penahanan Rizieq oleh pihak otoritas Saudi tersebut seperti menelanjangi Rizieq di muka umum. Sekian lamanya, narasi-narasi yang dibangun bahwa Rizieq adalah warga kehormatan pemerintah Saudi yang diproduksi dan dijadikan bahan provokasi di Indonesia dengan sekejap runtuh dan menjadi basi. Sementara narasi berikutnya yang masih berusaha dibangun langsung mengeluarkan bau busuk kelicikan yang menyengat.
Seperti diketahui, tak lama setelah dibebaskan oleh pihak kedutaan besar RI di Saudi, Rizieq kembali mengeluarkan pernyataan pembelaan yang ditindaklanjuti oleh para pengikutnya di Indonesia. Rizieq mengatakan kasus bendera terlarang yang hingga menyeretnya ke ranah hukum Saudi adalah rekaya intelejen.
Lagi-lagi Rizieq dan pengikutnya menuduh ada kriminalisasi terhadap dirinya yang saat ini berada dalam pelarian di negeri orang. Secara tidak langsung, pihak Rizieq telah menuduh pihak pemerintah Indonesia telah berkolaborasi dengan pihak Saudi terkait kasus bendera.
Yang unik dan menarik adalah masyarakat kita sekarang tak lagi fokus pada siapa pemasang simbol atau bendera gerakan terlarang yang hingga otoritas Saudi menngkap dan menahan Rizieq. Yang menjadi bahasan justru sikap pengecut seorang Rizieq Shihab dan pengikutnya yang diketahui sebelelumnya menjadi pelopor gerakan pengibaran bendera serupa di Indonesia.
Upaya-upaya pembelaan yang dilakukan Rizieq dan para pengikutnya dalam pernyataan-pernyataannya tak ubahnya seperti makanan basi berbau busuk menyengat yang dihidangkan. Tak sedikit komentar Netizen di sosial media dan di kolom-kolom komentar berita di media mainstream menyatakan serasa ingin muntah menyaksikan ulah Rizieq dan para pengikutnya tersebut.
Entah apa nantinya yang akan menimpa laki-laki yang disebut Singa Islam oleh para pengikutnya, di tengah kasus yang tengah menimpanya di negeri yang terkenal kejam pada pemberontak tersebut.
Apakah Rizieq akhirnya akan bebas sebebas bebasnya, atau justru sebaliknya akan menerima hukuman mengerikan, hanya waktu yang bisa menjawabnya. Tetapi yang pasti, semua pembelaan yang berusaha dilakukan dengan malah menuduh Pemerintah Indonesia sebagai dalang kasusnya justru semakin memperburuk suasana.
Masyarakat semakin tidak percaya lagi pada Rizieq, sebab fakta yang ada adalah, Pemerintah Indonesia melalui KBRI lah yang melakukan upaya pendampingan terhadap Rizieq, termasuk yang menjamin dirinya bebas dari tahanan pihak otoritas Saudi.
#SelamatHariPahlawan
#JokowiLagi
Bau Busuk yang Menyertai Kasus Rizieq

Bagi Mereka Pahlawan Itu Adalah Pejuang Khilafah, Pancasila Dan Merah Putih Itu Harus Disingkirkan

Hari ini adalah hari pahlawan, sebuah hari untuk mengenang salah satu pertempuran dan perjuangan plaing berat yang pernah dihadapi oleh para pejuang dan pahlawan Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan, berawal dari insiden perobekan bendera Belanda menjadi bendera Indonesia di hotel Yamato, Surabaya.
Mereka berjuang tanpa kenal lelah, kadang dengan sumber daya yang terbatas, kadang dengan peralatan seadanya. Tapi mereka sepakat dengan satu tujuan yaitu merdeka dan NKRI yang tegak selamanya. Darah bertumpahan demi mempertahankan negeri ini. Keterbatasan tersebut tidak menjadi halangan karena mereka tekad serta keberanian yang tidak terbatas. 
Berkat mereka, sekarang taraf kehidupan kita sebagai generasi baru sudah lebih baik. Kita tidak perlu lagi hidup dalam kesusahan dan penderitaan seperti masa perang. Kita tak perlu hidup dalam penjajahan, di mana kita diperlakukan seperti budak. Kita tidak perlu hidup dalam ketakutan, kecemasan dan kekhawatiran.
Dan semua itu kadang harus kita bayar harganya. Yaitu dengan mempertahankan kemerdekaan ini. Jika pejuang masa lalu merebut kemerdekaan, maka kita harus mempertahankannya. Apa yang sudah diraih dengan susah payah, kadang harus dibayar dengan nyawa dan darah, tidak boleh dibiarkan hancur begitu saja.
Perjuangan kita belum selesai. Karena sekarang benih radikalisme mulai tumbuh dan ada sebagian yang sudah berani terang-terangan ingin mendirikan negara khilafah di negeri ini. Artinya Pancasila akan diganti dengan ideologi lain. Bendera Merah Putih pun sepertinya akan diganti dengan bendera lain.
Yang paling jelas adalah ormas HTI yang terbukti ingin mendirikan negara khilafah, dan sekarang sudah dibubarkan. Itu baru satu yang jelas terlihat, belum lagi yang lain, yang bergerak diam-diam, yang jumlahnya mungkin lebih banyak.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Kiai Haji Said Aqil Siradj mendapatkan informasi bahwa ada rencana Khilafah Islamiyah harus berdiri pada 2024 di Asia. "Saya baca kalau enggak salah, tahun 2024 ada yang merencanakan harus ada Khilafah di Asia ini, termasuk di Indonesia," kata Kiai Said Aqil Siradj akhir oktober lalu.
Meskipun dia mengatakan itu tidak akan terjadi karena Indonesia memiliki dua ormas Islam terbesar yaitu NU dan Muhammadiyah, akan tetapi gerakan ini harus diwaspadai karena jika dibiarkan begitu saja, maka bisa menjadi malapetaka.
Lihatlah apa yang sudah terjadi pada kota Marawi di Filipina. Ratusan ribu penduduk terpaksa mengungsi karena kota tersebut diserang dan dikuasai oleh pasukan ISIS yang jumlahnya hanya ribuan. Seluruh kota porak poranda, semua fasilitas tidak berfungsi, kota berubah menjadi neraka diwarnai api, darah dan mayat. Memang mereka sudah kalah, akan tetapi dampaknya sangat mengerikan. Belum lagi biaya besar untuk membangun ulang kota tersebut.
Jika lengah, apa yang terjadi di sana bisa saja menimpa kota-kota di Indonesia. Bayangkan, inikah yang kita inginkan? Kehidupan inilah yang kita mimpikan untuk terjadi? Hanya orang sinting yang mau seperti itu.
Sayangnya ada, banyak pula, yang menginginkan khilafah di negeri ini. Entah apa yang ada di pikiran mereka sehingga bisa terbuai dengan mimpi seperti ini. Mereka berpikir impian ini sangat indah, padahal itu palsu dan tidak terlihat sama di dalam. Berapa banyak negara yang sukses dengan khilafah-nya? Mereka entah buta atau memang sudah bodoh dari bawaan sehingga bisa seperti ini.
Bagi mereka Pancasila tidak cocok dan harus diganti. Bendera Merah Putih harus diganti. Sistem ekonomi harus diganti karena menurut mereka gagal total. Pejuang khilafah atau bahkan pejuang radikal itulah pahlawan sebenarnya di mata mereka. Bahkan mereka melakukan hal yang sebenarnya salah, tapi dianggap benar pula, dinilai mulia lagi. Sedangkan yang benar dianggap salah dan dipelintir dengan berita menyesatkan. Sungguh gila.
Mereka inilah yang harus dihadapi sekarang ini. Benar kata Presiden Soekarno, perjuangan dulu lebih mudah karena mengusir penjajah, semuanya mendukung. Perjuangan kita sekarang jauh lebih sulit karena harus melawan bangsa sendiri, tak semua mendukung pula.
Lihatlah siapa yang bikin ulah sekarang ini? Dari negara ini juga, kan? Mereka buta tak mau mengaku, malah membuat isu PKI yang jelas-jelas sudah jadi abu. Mereka yang gila tapi menuduh orang lain gila.
Bagaimana menurut Anda?
#PahlawanSatukanIndonesia
Bagi Mereka Pahlawan Itu Adalah Pejuang Khilafah, Pancasila Dan Merah Putih Itu Harus Disingkirkan

Menguatkan Kearifan Lokal Dapat Mencegah Gerakan Radikal

ISLAMNUSANTARA.COM, Pontianak – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) menggelar Focus Group Discussion (FGD), Kamis (8/11). Kegiatan bertajuk Pendalaman Terkait Penyusunan Policy Brief Pemberdayaan Masyarakat dalam Upaya Pencegahan Radikalisme tersebut dihadiri lembaga kemahasiswaan, media, dan akademisi.
Koordinator bidang penelitian FKPT Kalbar, Ismail Ruslan menuturkan diskusi dilakukan untuk meminta masukan dari para peserta terkait hasil penelitian kearifan lokal terhadap komunitas masyarakat Kebahan, Kabupaten Melawi.
“FGD ini adalah tindak lanjut dari hasil penelitian kami tentang local wisdom komunitas Kebahan,” kata Ismail Ruslan. Karena menurut Badan Nasional Pencegahan Terorisme, salah satu cara menangkal paham radikal dan teroris adalah kearifan local, lanjutnya.
Sementara itu anggota tim peneliti, Yusriadi mengatakan walaupun isu-isu soal radikalisme dan terorisme di Kalbar akhir-akhir ini menurun, namun potensinya masih ada. “karena Kalbar terletak di perlintasan Indonesia dan Malaysia,” jelasnya.
Lebih lanjut, Yusriadi menuturkan dipilihnya komunitas Kebahan sebagai objek penelitian karena walaupun masyarakatnya cenderung terbuka dengan dunia luar, namun tak terpengaruh radikalisme dan terorisme.
“Masyarakat Kebahan bukan komunitas yang tertutup, mereka sangat terbuka,” jelasnya. Banyak orang Kebahan yang menikah dengan para transmigran, lanjutnya.
Masyarakat di sana juga banyak yang sekolah ke Pontianak. Bahkan Gafatar pernah bercokol di sana, tapi semua anggotanya adalah orang luar. “Tidak ada orang Kebahan yang jadi anggota Gafatar,” tegasnya.
Yusliadi mengatakan masyarakat Kebahan bisa selamat dari paham radikal karena memegang kuat kearifan lokal.
Warga Kebahan punya tradisi yang unik seperti Berentang yakni kumpul-kumpul untuk makan bersama, Bejopai yaitu gotong royong, dan Ngawa’ atau makan buah bersama dari hasil kebun warisan leluhur. “Tradisi inilah yang menjadi media kontrol sosial bagi masyarakat jika ada anggota masyarakat dianggap menyimpang,” pungkasnya. (ISNU)
Sumber: NU Online
Menguatkan Kearifan Lokal Dapat Mencegah Gerakan Radikal
Sumber Berita : http://www.islamnusantara.com/menguatkan-kearifan-lokal-dapat-mencegah-gerakan-radikal/

Pilih Pemimpin yang Ngayomi Ngayemi Ngayahi

islamindonesia.id – Pilih Pemimpin yang Ngayomi Ngayemi Ngayahi
Adanya beberapa jenis ungkapan merupakan salah satu kekayaan Bahasa Jawa. Ada ungkapan yang disebut sanepa, yaitu penggunaan lawan kata sebagai kiasan. Contohnya adalah “rasane legi brotowali” yang berarti rasanya begitu pahit. Ada pula kerata basa atau jarwo dhosok, menafsirkan makna dari suku katanya. Contohnya adalah ”kerikil = keri ing sikil”. Ada pula saloka atau peribahasa yang juga lazim ditemukan pada berbagai bahasa lainnya. Contohnya: asu gedhe menang kerahe, atau becik ketitik ala ketara, dan sebagainya.
Ada satu saloka Bahasa Jawa yang mungkin familiar di telinga kita: Ngayomi, Ngayemi, Ngayahi. Saloka ini sering dipakai untuk mendeskripsikan kepemimpinan. Pemimpin itu ngayomi (melindungi), ngayemi (menenangkan), ngayahi (melaksanakan). Sejauh yang kita baca, ungkapan ini kerap dipakai sebagai jargon para kandidat baik dalam Pilkada maupun Pilpres. Dan begitulah, untuk kepentingan kekuasaan filosofi Jawa yang sarat makna itu akhirnya acapkali dijual, bahkan dipakai untuk membual.
Pemimpin itu ngayomi, memberi perlindungan. Disinilah nilai rasa seorang pemimpin berbeda dengan seorang bos. Terkait dengan tanggung jawab, pemimpin yang bijak adalah orang pertama yang mengambil risiko dalam organisasinya. Ia akan menghadapi dan memberi solusi atas semua masalah yang ada. Ia tenggang rasa, toleran dan punya empati yang tulus. Sebaliknya, pemimpin yang culas selalu memperalat bawahannya untuk menghadapi risiko sendirian. Dia selalu menyalahkan, mengkambing hitamkan dan memimpin secara otoriter tanpa kepedulian sedikitpun pada jajarannya.
Pemimpin itu ngayemi, memberi ketenangan. Ngayemi bukan nggayemi, alias mengunyah anak buahnya. Pemimpin yang baik tak hanya memosisikan diri sebagai atasan, namun bisa sebagai orang tua, sahabat, guru atau kiai. Hal tersebut terekspos dari gaya bertutur, gestur dan ekspresi wajah. Ciri-ciri pemimpin baik adalah tidak membuat jarak dengan bawahan, kehadirannya disenangi dan ketidakhadirannya akan dikenang. Sebaliknya, pemimpin sontoloyo adalah pemimpin yang menciptakan teror, wajahnya selalu bersungut-sungut, kata-katanya menyakitkan, tindakannya hipokrit alias munafik. Suka menuduh orang lain pembohong padahal dirinya tukang ngibul. Pemimpin model ini biasanya akan dibenci bukan ditakuti, dan dienggani bukan disegani.
Pemimpin itu ngayahi, melaksanakan tugasnya, menjalankan amanah dan janji-janjinya. Mari kita mengingat sabda Kanjeng Nabi: sayyidul qaum khadimuhum, pemimpin umat adalah pelayan bagi umatnya. Pantang bagi seorang pemimpin hanya berleha-leha lalu memerintah orang untuk mengerjakan sesuatu yang sebenarnya menjadi tugas si pemimpin. Pantang seorang pemimpin mencari-cari alasan untuk menghindar dari pekerjaan lalu menimpakan tugas itu kepada bawahannya. Pantang seorang pemimpin memaksa orang untuk bekerja dan menagih-nagih pekerjaan, sementara pada saat yang sama ia tidak memberi ide apapun dalam bekerja dan tidak berkontribusi apapun pada pekerjaan.
Saloka ngayomi, ngayemi dan ngayahi hanyalah sebuah inspirasi tentang karakter ideal seorang pemimpin. Banyak pemimpin telah mengetahui itu, namun masih banyak yang belum mengamalkannya. Tentu bukan salah peribahasa.
Ketiadaan pemimpin yang baik adalah fakta adanya banyak orang lalim di sekitar kita. Dan sejarah telah mencatat betapa banyak pemimpin yang dikutuk, dilaknat, dibenci dan dijauhi. Sebagai penderita, kebanyakan kita tak bisa berbuat apa-apa. Kita hanya meyakini bahwa Tuhan telah menyediakan tempat bagi para pemimpin yang lalim di dasar neraka.
Pemimpin yang baik dan benar adalah harapan kita semua. Untuk mendapatkannya melalui Pilpres atau Pilkada, silakan pilih calon pemimpin yang sudah memiliki rekam jejak yang jelas, dengan menelisik apakah yang bersangkutan berkarakter ngayomi, ngayemi dan ngayahi. Jika sebaliknya, maka lebih baik jangan dipilih dan tinggalkan saja. Agar tak membuka peluang merusak negara dan melapangkan kemungkinan hidup rakyat menjadi sengsara.
EH / Islam Indonesia
Pilih Pemimpin yang Ngayomi Ngayemi Ngayahi
Sumber Berita : https://islamindonesia.id/hikmah/pilih-pemimpin-yang-ngayomi-ngayemi-ngayahi.htm

ANALISIS – Khashoggi, Yaman dan Nasib Tanah Suci

islamindonesia.id – Khashoggi, Yaman dan Nasib Tanah Suci
Sudah lebih daripada sebulan dunia digegerkan oleh kasus hilangnya wartawan senior Arab Saudi, Jamal Khashoggi. Tapi hingga kini, titik terang yang mengungkap kasus ini tak kunjung datang. Kabar yang tersiar, kolumnis harian The Washington Post ini dibunuh secara sadis oleh agen suruhan Kerajaan Saudi. Kabar ini makin santer diisukan hingga akhirnya dikonfimasi juga oleh Kerajaan. Yang lebih ironis, pembunuhan tersebut justru terjadi di dalam kantor Konsulat Saudi di Turki. Ini menunjukkan adanya upaya terencana dan sistematik, yang nyaris tidak mungkin terjadi tanpa campur tangan Kerajaan di dalamnya.
Banyak analisis bermunculan terkait dampak langsung maupun tidak langsung dari kasus tersebut terhadap situasi politik di tingkat internasional dan regional. Bila kita petakan, terdapat setidaknya dua arus isu utama yang muncul;  
pertama, dampak kasus tersebut terhadap kredibilitas Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan masa depan hubungannya dengan rezim Saudi, sekutu sekaligus mitra strategisnya. Negara yang mendapuk dirinya sebagai kampiun demokrasi dan hak asasi manusia di jagad ini pun merasa tercoreng namanya karena pembunuhan yang dilakukan oleh kolega dekatnya dianggap di luar kewajaran.
Kedua, pada level regional. Kasus tersebut telah menjadi isu seksi bagi Turki untuk mengubah skema permainannya di kawasan. Sebagaimana kita ketahui, hubungan antara Saudi dengan Turki dalam beberapa tahun belakangan tidaklah mulus. Terlebih pasca-Saudi dan sekutu regionalnya yang tergabung dalam Dewan Kerjasama Teluk (GCC), mengisolasi Qatar yang tidak lain sekutu dekat Turki. Dan terakhir, hubungan dua kekuatan kawasan ini makin memburuk ketika Amerika yang merupakan sekutu dekat Saudi memberikan sanksi ekonomi pada Turki, yang mengakibatkan Turki harus mengalami pelemahan mata uang yang sangat signifikan.
Dalam kerangka ini, Turki sangat peduli dan fokus pada kasus yang menimpa Khashoggi. Bisa jadi karena kasus ini terjadi di dalam negaranya, Turki merasa berkepentingan untuk memulihkan kewibawaan negaranya. Yang jelas secara strategis sangat terlihat bahwa kasus tewasnya Khashoggi menjadi kunci bagi Turki untuk menekan balik Saudi, termasuk Amerika.
Namun bagaimanapun, terlepas dari hiruk pikuk isu internasional terkait tewasnya Khashoggi, sebenarnya tekanan Turki kepada audi perlu diapresiasi. Karena selain Turki, praktis tidak ada negara Islam yang cukup peduli pada kasus tersebut, terlebih di Indonesia. Kasus ini dianggap seakan-akan sebagai kejadian biasa. Pemberitaan yang muncul pun hanya “meng-copy paste” perspektif media luar. Padahal, kasus Khashoggi dapat menjadi pintu masuk yang tepat bagi umat Islam untuk mengkoreksi kedudukan Kerajaan Saudi yang mendaku dirinya sebagai “khâdim al-haramaian” (pelayan dua kota suci): Mekkah dan Madinah.
Mantan Ketua Umum Muhammadiyah Buya Syafii Maarif dalam salah satu kolomnya di harian umum Republika mengatakan, “Saya sudah agak lama berpikir bahwa Ka’bah, kiblat kaum Muslimin di Mekkah, dikawal oleh para tiran dengan dukungan ulama Wahabi. Siapa tahu kasus Khashoggi ini pada saatnya akan membongkar sisi kelam dari rezim yang berkedok sebagai “khâdim al-haramaian” (pelayan dua kota suci): Makkah dan Madinah, dua kota yang kini sedang berada di bawah cahaya kemewahan yang luar biasa.”
Lebih jauh Buya melanjutkan, “Ini masalah sangat besar karena menyangkut kelakuan penguasa dengan segala atribut mulia yang menempel pada dirinya. Umat muslimin sedunia wajib memahami semuanya ini dengan sikap sangat awas, tidak boleh tiarap. Ini nasib kiblat mereka yang dikunjungi jutaan orang sepanjang waktu.”
Apa yang sampaikan oleh Buya agaknya memang patut menjadi renungan kita. Memang secara strategis, kasus tersebut tidak berdampak langsung pada stabilitas nasional Indonesia ataupun umat Islam. Tapi bila ditelaah lebih jauh, kasus Khashoggi hanyalah puncak gunung es. Di bawahnya sebenarnya terdapat banyak lagi jejak kejahatan Kerjajaan, khususnya ketika masa rezim Raja Salman bin Abdul Aziz dan anaknya Muhammad bin Salman (MBS).
Salah satu kasus yang berdampak sangat serius terhadap nasib jutaan orang adalah masalah Yaman. Praktis dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, negara muslim termiskin di jazirah Arab ini dibombardir oleh pasukan gabungan pimpinan Saudi. Bahkan, sejumlah negara adidaya seperti Amerika dan Inggris mendukung koalisi tersebut dengan data intelijen hingga pasokan senjata. Namun ironisnya, media massa dunia bungkam.
Alhasil, sejak awal tahun 2018, badan dunia untuk anak-anak (UNICEF) mengatakan lebih dari tiga juta anak lahir saat perang yang berkecamuk sejak tahun 2015. Mereka merasakan kekerasan, pengungsian, penyakit, kemiskinan, kekurangan gizi, dan kekurangan akses terhadap layanan dasar selama bertahun-tahun.
Baru-baru ini, atau pascamunculnya kasus Jamal Khashoggi, PBB mulai berani angkat suara dan menyatakan bencana kemanusiaan di Yaman terburuk dalam 100 tahun terakhir. Diperkirakan sekitar 14 juta manusia akan mengalami bencana kelaparan. Jumlah ini setara dengan separuh jumlah rakyat Yaman. Mereka hanya bisa mengharap bantuan luar negeri. Sedang bantuan itu tidak bisa disalurkan disebabkan akses ke wilayah tersebut diblokade oleh Saudi dan koalisinya. Untuk itu, PBB, Amerika dan Inggris sekarang bersama-sama menyeru upaya perdamaian antar kedua pihak yang bertikai.
Sikap Amerika dan sekutunya ini tentu cukup mengherankan. Alih-alih menyelamatkan muka Saudi, upaya mengalihkan isu dari kasus pembunuhan sadis terhadap Khashoggi ke masalah Yaman justru membongkar kedok kejahatan kerajaan Suadi dan koalisinya yang didukung oleh Amerika dan sekutunya.
Tapi terlepas dari itu, bagi umat Islam, persoalan ini harusnya dilihat lebih serius dari sekedar isu strategis atau keamanan. Karena menyangkut kredibilitas penjaga dua tanah suci mereka. Kita tentu sulit membayangkan bila ternyata tanah suci yang menjadi kiblat umat Islam sedunia diurus oleh sekelompok tiran yang sadis dan tidak mengenal belas kasihan.
Indonesia sebagai Negara Muslim terbesar di dunia, tentunya perlu memberi perhatian serius pada masalah ini. Dalam kerangka ini, Pemerintah dapat melakukan multi-track diplomacy dalam tiga aras; Pertama, mendukung Turki dalam upaya mengungkap kasus Khashogi secara terang benderang ke hadapan publik dunia; Kedua, mendorong resolusi PBB untuk penyelesaian masalah kemanusiaan di Yaman, serta mendorong terbentuknya tim pencari fakta terkait kemungkinan adanya tindak kejahatan perang di sana.
Ketiga, melalui para ulama, mendorong wacana kultural untuk mencari solusi tentang nasib Tanah Suci. Karena bagaimanapun, Mekkah dan Madinah bukan hanya milik Saudi, tapi juga kota suci seluruh umat Islam. Sebagaimana kita ketahui, bahwa selama ini atas nama pemurnian agama, sudah sangat banyak situs-situs bersejarah Islam yang dihancurkan oleh pemerintan Saudi. Digantikan dengan gedung-gedung pencakar langit dan mall-mall mewah.
Mengutip kembali pernyataan Buya Ma’arif dalam kolomnya, “Saya tidak tahu bagaimana sikap Nabi Muhammad saw. menyaksikan perubahan yang dahsyat seperti ini pada saat agama akhir zaman ini semakin sunyi dari roh kenabian. Proses pembaratan besar-besaran begitu nyata sedang digulirkan dan digalakkan di sana. Saya khawatir hati penguasanya telah lama membeku dan membisu terhadap kebenaran, sedangkan ulamanya tidak paham peta.”
AL/Islamindonesia
jamal_khashoggi_10252018
Sumber Berita : https://islamindonesia.id/analisis/analisis-khashoggi-yaman-dan-nasib-tanah-suci.htm

Arahan Habib Umar bin Hafidz Untuk Kaum Muslimin di Indonesia

islamindonesia.id – Arahan Habib Umar bin Hafidz Untuk Kaum Muslimin di Indonesia
Di tengah tekanan dan cobaan silih berganti yang dihadapi kaum Muslimin saat ini, arahan dan bimbingan ulama adalah salah satu hal yang dibutuhkan oleh umat. Hal ini disebabkan para ulama dianggap memiliki kualifikasi dan kompetensi yang cukup untuk memahami lebih mendalam Al Quran dan Hadist yang merupakan sumber utama ajaran agama Islam. Lebih dari itu, mereka adalah pewaris para nabi, teladan dan rujukan umat dalam memahami persoalan zamannya.
Salah satu ulama yang cukup diakui kompetensinya oleh para ulama maupun umat Islam pada era modern ini adalah Habib Umar bin Hafidz. Sosok yang lahir di Tarim, Hadhramaut, Yaman pada 27 Mei 1963 ini adalah putra dari Habib Muhammad bin Salim bin Hafidz.
Habib Umar bin Hafidz dikenal sebagai pendiri sekaligus pemimpin Dar-al Musthafa atau Pondok Pesantren Darul Musthafa yang terletak di Kota Tarim, Hadhramaut, Yaman. Nama Habib Umar bin Hafiz mulai tersebar luas terutama dikarenakan kegigihan usahanya dalam menyerukan agama Islam dan memperbaharui ajaran-ajaran awal yang tradisional. Sebagaimana di kutip dari laman nytimes.com, Dar-al Musthafa adalah tempat multikultural yang penuh dengan pelajar dari Indonesia hingga California.
Tidak hanya dikenal sebagai ulama dan pengajar, Habib Umar bin Hafidz juga dikenal sebagai penulis yang produktif. Sudah cukup banyak karya yang hasilkannya. Salah satunya yaitu Kitab Maulid adh-Dhiya’ al-Lami’ merupakan karya al-Habib Umar paling monumental yang berisi syair pujian terhadap Rasulullah SAW, umat Islam Indonesia telah banyak mengenal dan membaca karya ini, yang juga mengenalnya dengan Maulid al-Habib Umar. Demikian sebagaimana dikutip dari tribunnews.com.
Sehubungan dengan situasi yang dihadapi umat Islam, khususnya di Indonesia saat ini, beliau secara khusus memberikan arahan yang berupa nasehat penting bagi kita untuk direnungi bersama. Sebagaimana dikutip dari edaran yang ber-kop surat MAJELIS AL-MUWASHOLAH BAIN ULAMA AL-MUSLIMIN FORUM SILATURAHIM ANTAR ULAMA, arahan tersebut ditujukan kepada para Alim Ulama di Majelis Al Muwasholah secara khusus dan semua Ulama Ahlus Sunnah Wal Jamaah. Juga semua kaum Muslimin yang menginginkan kebaikan dan petunjuk, dan kepada para murid beliau dan orang-orang yang bernisbat kepada beliau. Berikut ini selengkapnya isi arahan dari Habib Umar bin Hafidz;

بسم اهلل الرمحن الرحيم
احلمد هلل رب العاملني و صلى اهلل و سلم و بارك على عبده اجملتبى املصطفى اهلادي األمني سيدنا حممد و على أله و صحبه و من تبعه بإميان و يقني من أهل اهلدى و التمكني و على مجيع األنبياء و املرسلني و آلــهم و صحبهم و املالئكة املقرينب و عباد اهلل الصاحلني
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam. Shalawat serta Salam semoga tercurah kepada junjungan kita, hamba yang terpilih, pemberi petunjuk, manusia yang penuh amanat, junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Semoga Shalawat serta Salam juga terlimpahkan kepada keluarganya, para sahabatnya, dan orang yang mengikutinya dengan keimanan dan keyakinan dan orang-orang yang telah diberi petunjuk dan rahmat, dan kepada semua para nabi dan rasul, dan kepada keluarga mereka, sahabat mereka, para malaikat dan hamba-hamba Alloh yang shaleh.
أما بعد
فإىل إخواننا و أحبابنا من أهل العلم يف جملس املواصلة خاصة و مجيع العلماء من أهل السنة و اجلماعة و من مريدي اخلري و اهلدى و اىل مجيع طالبنا و من يلوذ بنا
السالم عليكم ورمحة اهلل و بركاته
Amma Ba’du
Kepada saudara-saudara kami dan orang-orang yang kami cintai dari Alim Ulama di Majelis AlMuwasholah secara khusus dan semua Ulama Ahlus Sunnah Wal Jamaah. Juga semua kaum Muslimin yang menginginkan kebaikan dan petunjuk, dan kepada para murid kami dan orangorang yang bernisbat kepada kami
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
و نتوجه اليكم خصوصا أحبابنا يف أندونيسيا ان يتقوا اهلل تبارك وتعاىل يف نظرهم اىل األشياء و ان ال تستعجلهم ظواهر األمور و األحداث ألن يقعوا يف احملظور و الشر الذي وقع فيه غريهم.
Kami menghimbau kepada saudara-saudara kami di Indonesia untuk selalu bertakwa kepada Allah SWT dalam memandang segala sesuatu. Hendaknya tidak tergesa-gesa terhadap apa yang tampak dari kejadian-kejadian secara dhahir saja. Tujuannya agar tidak terjerumus kedalam kehancuran dan keburukan sebagaimana telah terjadi hal tersebut atas orang dan bangsa lain.
و لقد كفاهم يف هذه األوضاع و احلراكات السائدة يف هذا الوقت و يف هذا الزمان التجارب اليت متت يف بلداننا العرب و مت يف بالد العرب ما مت من ثورة باسم الدين عند الكثري منهم و باسم نصرة الدين عند الكثري منهم و باسم رد الكافرين و املعتدين عند الكثري منهم فما أمثرت وال ان جتد اال حتقيق املخطط الذي يثري مثل هذه النفوس ليصل اىل تفتيت وحدة األمة و مشلها بل اىل ثرواتـها القليلة و الكثرية و يفتت عليها تراثها و يفتت عليها ثرواتـها و يفتت عليها متسكها و يوقعهم من سفك الدماء و انتهاك العرض وذهاب األموال و الفساد الكبري ما هو واقع و معاين و مشاهد
Cukup buat kita sebagai pelajaran kejadian-kejadian dan gerakan-gerakan yang ada di masa dan zaman ini sebagaimana telah begitu nyata apa yang terjadi di negara-negara Arab. Gerakan dan pemberontakan yang mengatas namakan Agama menurut pendapat kebanyakan mereka. Atas nama menolong agama Alloh menurut pendapat sebagian besar mereka. Atas nama melawan orang-orang kafir dan para musuh Alloh SWT menurut pendapat kebanyakan yang lain. Tetapi tidak satupun yang berbuah dan membawa hasil. Yang terjadi hanya terealisasinya rencana-rencana yang timbul dari hawa nafsu. Pada akhirnya akan mengakibatkan kehancuran ummat. Rusaknya persatuan ummat dan kesatuannya. Bahkan berakibat pada – sedikit maupun banyak- hancurnya tradisi-tradisi ummat, menghancurkan kesejahteraannya, kekuatannya, terjadinya pertumpahan darah, rusaknya kehormatan, hilangnya harta benda, dan kerusakan-kerusakan yang sangat besar sebagaimana sudah terlihat dan begitu nyata dihadapan kita.
أحتبون أن تنتقل التجربة إليكم و اىل بالدكم و ان يكون عندكم جمرى يف مثل هذه البلدان مَن الذي يسوق ملثل هذه األفكار و حتت أي شيخ و حتت أي بصري باسم دين اهلل و حتت أي عارف باهلل تبارك و تعاىل تستفزكم و تستخفكم هذه احلركات و توصلكم اىل أمور من سنة اهلل تعاىل أن الداخلة فيها يصيبه ضرها و يصيبه شرها و بالءها
Maukah kejadian tersebut berpindah kepada kalian ? di negara kalian ? dan menimpa kalian hal-hal buruk yang telah terjadi negara lain ? Siapakah orang yang memunculkan pemikiran-pemikiran tersebut ? dibawah perintah guru siapa ? berdasarkan pandangan bijaksana seperti apa hal yang mengatas namakan agama Allah serupa ini ? dibawah perintah orang ‘arif billah’ mana yang telah membangkitkan dan menyeret kalian kepada gerakan-gerakan semacam itu ? pemikiran yang telah mendorong kita pada perkara-perkara -menurut sunnatullah- orang yang masuk kedalam hal tersebut akan terkena bahaya, keburukan serta musibah.
أال إن رسول اهلل صلى اهلل عليه وعلى أله وصحبه و سلم مل يتصرف باجلهاد يف سبيل اهلل بالقتال إال بعد اإلذن و إنه بعد اإلذن عقد كثريا من الصلح بينهم و بني املشركني احملاربني له و بينه وبني طوائف أخرى من الكافرين صلى اهلل عليه وعلى أله وصحبه و سلم و بعد مباشرة القتال كان حريصا على قلة سفك الدماء وعلى أن يؤدي القتال اىل استقامة و صالح و أمن و طمأنينة ال اىل بعث فتنة و شر و ضر أال فاتقوا اهلل تبارك و تعاىل
Ketahuilah, sesungguhnya Rasulullah SAW tidak melakukan jihad kecuali setelah datang izin dari Alloh SWT. Dan setelah mendapatkan izinpun beliau SAW berusaha mendamaikan sesama kaum muslimin. Melakukan perdamaian dengan orang-orang musyrik yang telah memerangi kaum Muslimin. Juga membuat perjanjian damai dengan kelompok-kelompok lain dari orang-orang kafir. Bahkan setelah peperangan beliau SAW berusaha memimalisir terjadinya pertumpahan darah. Mengubah peperangan menjadi sebuah kesejahteran, kedamaian, keamanan, dan ketentraman. Bukan dengan menimbulkan fitnah, keburukan, dan kemudharatan yang baru. Maka bertakwalah kalian semua kepada Allah SWT.
و اعلموا خمططات عدو اهلل اليت خيططها يف واقعنا احلاضر يف العامل اإلسالمي و يريد أن كل بلدة بقية فيها أثر ألهل العلم و اخلري و الصالح و أثر من البنى التحتية املستقيمة و أثر من الرتاث اإلسالمي العريك أنه بواسطة اإلثارة فيما يتعلق باختالف األراء و تصور مقاومة الشرك و الكفر و الظلم اىل غري ذلك ينفذ من هذا ألن حيول احلال اىل هدمه ما بقي من الرتاث الطيب و من الثروات القائمة و من التمسك الباقي وان يبعد من منصد التأثري القليب و الروحي و النفسي علماء و منسوبني اىل الشريعة و دين كثريين فريجعون أطرافا يف الصراعات املريرة على غري بينة و غري بصرية حتت رأية عمّيّة كما وصفها صلى اهلل عليه وعلى أله وصحبه و سلم ال يدرون طرفها و هنايتها و نتيجتها اىل من تكون
Wahai Saudara kami, pahamilah rencana musuh-musuh Allah yang dilakukan saat sekarang ini di negara-negara Islam. Mereka menginginkan bahwa setiap negara yang memiliki kemapanan ilmu, kebaikan, kedamaian, dan memiliki kemajuan yang senantiasa berkembang, serta tradisi-tradisi keislaman yang baik akan hancur. Itu bisa terjadi disebabkan timbulnya perbedaan pendapat, atau atas nama memerangi kemusyrikan, kekufuran, kedzoliman, dan sebagainya. Sehingga berubahlah keadaan menjadi perpecahan setelah terbangun tradisi yang baik. Kehancuran dan runtuhnya kekuatan ummat yang terjadi kemudian. Hendaknya para Ulama dan orang-orang yang bernisbat kepada syariat dan Agama menjauhi pemahaman-pemahaman yang berdampak buruk terhadap hati, jiwa dan diri mereka. Kalau tidak, mereka akan mengulang kembali kejadian-kejadian pahit tanpa ‘bayyinah’ dan ‘bashirah’. Berjalan dibawah ‘panji yang buta’ -عمية راية) -dorongan sektarian) sebagaimana disifati oleh Rasulullah SAW. Mereka tidak mengetahui ujung pangkal, pungkasan, dan hasil dari tindakannya. Juga berdampak kepada siapa semua ini.
و الواقع خياطبكم بكل ما تسمعون اليوم فيما جيري يف سوريا فيما جيري يف ليبيا فيما جيري يف العراق و فيما تقاسيه كثري من نواحي اليمن و فيما جيري يف غري تلك من املواطن بل و هكذا التحرك باسم اإلسالم اليوم ال يزيد الصومال بعد مرور العشرين سنة و زيادة على ذلك اال تعبا فوق التعب و مشكلة فوق املشاكل
Kejadian saat ini memberikan gambaran nyata buat kita. Semua kita mendengar apa yang terjadi di Suriah, di Libya, di Irak, dan yang telah dialami di beberapa tempat di Yaman. Juga yang menimpa beberapa negara lain. Itulah hasil dari gerakan yang mengatas namakan Islam hari ini. Lihatlah apa yang terjadi di Somalia setelah lebih dari duapuluh tahun. Yang bertambah hanyalah kesulitan diatas kesulitan dan problem baru diatas tumpukan masalah.
فاتقوا اهلل يف دينكم و أمانتكم و واجبكم حنو ربكم و واجبكم حنو أندونيسيا و شعبكم و بلدكم ال تكون أطرافا يدخل منهم الكفار هلدم األثار و ال لسفك الدماء و اىل هتديم بنية التحتية و اىل هدم الثروات املوجودة يف بلدكم إصربوا و صابروا و رابطوا فوض الفرصة على أعداء اهلل .. دفع اهلل شرهم و خذهلم و مجع مشلكم على ما حيب و احلمد هلل رب العاملني
Maka bertakwalah kepada Allah SWT dalam agama kalian. Dalam amanat yang kalian emban. Dalam kewajiban kepada Tuhan kalian. Dalam kewajiban terhadap Negara Indonesia, bangsa, rakyat dan negeri kalian. Jangan sampai masuk anasir dari orang-orang kafir yang tujuannya untuk menghancurkan kemajuan Islam, menumpahkan darah, menghancurkan kekuatan masyarakat, dan menghancurkan perkembangan baik yang terjadi di negara kalian. Maka dari itu bersabarlah. Saling eratkan hubungan. Tolaklah kesempatan masuk dari para musuh Allah SWT. Semoga Allah menjaga kalian dari keburukan mereka, kedholiman mereka, dan mengumpulkan kalian dengan apa yang dicintai oleh Alloh SWT. Walhamdulillah Rabbil ‘Alamin.
وصية احلبيب عمر بن حممد بن سامل ابن حفيظ للعلماء الكرام يف جملس املواصلة
AL/Islam Indonesia
habib umar 9
Sumber Berita : https://islamindonesia.id/berita/arahan-habib-umar-bin-hafidz-untuk-kaum-muslimin-di-indonesia.htm


Sekedar Info pada Hari ini Sabtu tanggal 10 Nopember 2018 situs arrahmahnews.com yang selalu memberitakan tentang pemberitaan secara Langsung dan ANTI HOAX tentang Kabar Timur Tengah dan Dalam Negeri Indonesia diserang Hacker berjuluk "SARACEN ANONYMOUS"  pada pukul 17.59Wita (Waktu Kami membuka Websitenya), semoga Tim I.T dan Adminnya yang cenderung kearah N.U dalam pemberitaannya ini dapat beraktivitas kembali dengan cepat.
 
Re-Post by MigoBerita / Sabtu/10112018/17.55Wita/Bjm
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya