Yusuf Muhammad: Ada Pembangkangan di “Tubuh” KPK
Arrahmahnews.com, Jakarta – Inilah sebuah bentuk pembangkangan yang jelas ditunjukkan oleh Badan Amal Islam KPK. Ternyata Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak berdaya hadapi bawahannya, ujar pegiat medsos Yusuf Muhammad dalam akun facebooknya.
Ketua KPK Agus Raharjo seakan hanya bisa pasarah dan tak berdaya ketika himbauan sekaligus larangannya untuk mengundang Abdul Somad (UAS) jadi penceramah di gedung KPK diabaikan oleh bawahannya.
Baca: Ngotot Undang UAS, Badan Amal Islam KPK Tak Taat Pimpinan dan Buat Gaduh
Diketahui kelompok pegawai KPK yang
mengundang Abdul Somad (UAS) itu disebutnya BAIK (Badan Amal Islam) KPK.
Hal ini tentu semakin membuka tabir soal adanya kabar “Taliban” di KPK
yang sebelumnya sempat viral di media sosial.
Saya sebenernya tidak terlalu tertarik
dengan kabar Abdul Somad ceramah di KPK, tapi ada hal lain yang menjadi
catatan penting dan menarik menurut saya. Apa itu?
Baca: Mantan Penasehat KPK Gelar Aksi Halal Bihalal Akbar 212 depan MK Hari Ini
Yaitu hadirnya seorang mantan Ketua
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Batam, Hendriyanto. Hendriyanto tampak
sempat foto bersama Novel Baswedan dan Abdul Somad.
Pertanyaannya: Siapa dan bagaimana rekam jejak Hendriyanto mantan Ketua KPU Batam tersebut?
Dari forensik digital yang saya
dapatkan, rekam jejak Hendriyanto adalah seorang terpidana korupsi yang
pernah divonis 1 tahun dan 8 bulan penjara, oleh pengadilan tindak
pidana korupsi (Tipikor) Tanjungpinang pada tahun 2013.
Sebagaimana diketahui, Hendriyanto telah
ditetapkan sebagai ditersangka dalam kasus korupsi dana hibah Pemko
Batam ke KPU Batam tahun 2010 dan 2011.
Sungguh sangat disayangkan, gaya
berpakaian yang agamis Hendriyanto tersebut tidak disertai akhlaq yang
baik. Ternyata dia masih doyan korupsi. Forensik digital ini hanya untuk
pengetahuan netizen saja, bahwa baik buruknya seseorang tidak mutlak
ditentukan dari gaya berpakaian saja.
Baca: Netizen: Somad Sudah Dikenal Tukang Fitnah dan Mengejek
Nah, bagaimana gaya berpakaian Hendriyanto saat ini? Masih sama, tetap terlihat agamis dan seakan tanpa dosa.
Yang menjadi pertanyaan adalah,
bagaimana bisa Hendriyanto berada di KPK bersamaan dengan pengajian
Abdul Somad? Apakah Hendriyanto jamaah Abdul Somad? Atau dia pegawai KPK
yang juga ikut dalam organisasi BAIK ? Entahlah sampai saat ini saya
masih belum menemukan jawabannya.
Saya juga semakin heran, kok bisa Ketua KPK sama sekali tidak dianggap oleh anak buahnya yang berorganisasi “BAIK” itu.
Banyak organisasi di suatu lembaga
maupun perusahaan yang saat ini kita ketahui justru berpotensi dapat
merongrong kewibawaan pemimpinnya. Apakah ini akibat kesalahan
organisasinya? Tentu bukan, karena yang salah tetap pimpinan
organisasinya.
Baca: Catatan Gus Nadirsyah atas Ceramah Viral Somad Soal Mati Syahid
Hal ini tidak jauh beda dengan
organisasi serikat pekerja yang ada di Pertamina, PLN dll. Sebagaimana
yang kita ketahui, beberapa hari sebelumnya viral soal ketua serikat
pekerja Pertamina yang terindikasi berpaham khilafah dan benci terhadap
pemerintah. Mereka kompak menolak Ahok jadi bos di salah satu BUMN.
Jika bawahan KPK saja berani membangkang
kepada himbauan pimpinannya, apakah ini pertanda bahwa Ketua KPK sedang
‘dikebiri’ bawahannya? Hanya ada satu kata, lembaga KPK harus
diselamatkan dari rongrongan para gerombolan Taliban. (ARN)
Studi: White Helmets Terlibat Perdagangan Organ di Suriah
Arrahmahnews.com, RUSIA – Sebuah survei oleh sebuah institusi Rusia mengungkap bahwa Helm Putih, yang beroperasi dengan kedok kelompok bantuan di Suriah,
telah terlibat dalam pengambilan paksa organ dari warga sipil yang
tinggal di daerah-daerah yang dikontrol oleh militant teror.
Survei, dengan judul “White Helmets: pelaku teror dan sumber disinformasi,” ini dilakukan oleh Yayasan untuk Studi Demokrasi.
Saat menyampaikan temuan penelitian
pada hari Kamis (21/11), Maxim Grigoryev, direktur organisasi,
mengatakan bahwa White Helmets mengevakuasi orang-orang dengan janji
bantuan medis, tetapi kemudian mengembalikan tubuh orang-orang ini
dengan beberapa organ vital yang hilang, kepada kerabat mereka.
Ia menambahkan bahwa pengambilan organ terungkap setelah jasad diperiksa.
“Mereka (White Helmets)
adalah elemen kunci dalam skema ilegal pengambilan organ ini. Kami
mempelajari tentang insiden-insiden itu dari orang-orang yang kami
wawancarai. Informasi ini datang sebagai kejutan yang tidak menyenangkan
bagi kami, ”kata Grigoryev.
Ia lebih lanjut mencatat bahwa survei
ini didasarkan pada wawancara dengan anggota White Helmets, mantan
militan dan penduduk daerah Suriah di mana White Helmets paling aktif,
termasuk Aleppo, Damaskus, Douma, Deir Ezzor dan Saqba. (ARN)
Sumber Berita : https://arrahmahnews.com/2019/11/21/studi-white-helmets-terlibat-perdagangan-organ-di-suriah/
Yusuf Muhammad: Pecat Petinggi Serikat “Khilafah” Pertamina
Arrahmahnews.com, Jakarta –
Isu Ahok akan menempati kursi bos Pertamina membuat banyak pihak
kepanasan, entah apa yang membuat mereka kepanasan, dan yang lebih
menggelikan lagi adalah para petinggi serikat pekerja Pertamina yang
menolak dengan getol, tapi setelah dilihat rekam jejaknya mereka adalah
orang-orang yang diduga pendukung “Khilafah” seperti yang kita ketahui bersama bahwa kelompok inilah yang anti kepada pemerintah saat ini.
Ada sebuah tulisan dari pegiat medsos Yusuf Muhammad dalam akun facebooknya menyerukan pemecatan kepada para petinggi serikat pekerja Pertamina yang dukung Khilafah, berikut ulasannya:
Baca: Netizen Bongkar Rekam Jejak ‘Khilafah’ Ketua Serikat Pekerja Pertamina yang Tolak Ahok
Saya perhatikan banyak ketua Serikat
Pekerja Pertamina yang terlihat agamis. Mereka yang terlihat agamis itu
kompak menolak Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang digadang-gadang
akan menempati salah satu bos di BUMN. Isu yang sedang ramai saat ini
kemungkinan Ahok akan menjadi bos di Pertamina.
Kabar Ahok akan menjadi bos di Pertamina
rupanya membuat para tikus-tikus kebakaran jenggot. Mereka resah dan
gelisah karena pasti gak akan lagi bisa santai dalam bekerja, apalagi
kalau sampai mau korup dan mainin proyek.
Baca: Dina Sulaeman: Waspadai Bisnis Penggulingan ‘Rezim’
Di Indonesia ini orang-orang cerdas
sangat banyak, tapi yang cinta tanah air dan loyal kepada negaranya
belum tentu. Banyak juga yang dari segi penampilan terlihat agamis tapi
kelakuannya Iblis.
Nah, yang paling lucu, di Indonesia ini
ada kelompok yang merasa dirinya paling beragama tapi takutnya bukan
sama Tuhan melainkan sama Ahok.
Baca: Erizeli Bandaro Jawab Komentar ‘Rasis’ Rizal Ramli Sebut ‘Ahok Kelas Glodok’
Setelah sebelumnya ada nama Arie Gumilar
sebagai Ketua Serikat Pekerja Pertamina yang menolak Ahok, kini muncul
lagi nama baru Muhammad Yunus yang juga diketahui sebagai ketua umum
Federasi Serikat Pekerja Pertamina Refinery unit III Plaju Palembang.
MY juga menyatakan menolak Ahok jadi bos
di Pertamina. AG dan MY ini diketahui satu spesies dan diduga
berafiliasi paham Khilafah serta pembenci pemerintah. Keduanya adalah
alumni Tugu Monas.
Baca: Wahyu Sutono: BTP “Ahok” Mimpi Buruk Jajaran BUMN Nakal
Mengapa Ahok begitu menakutkan bagi mereka?
Tidak perlu saya jawab karena netizen
+62 tentu sudah pada tahu jawabannya. Semoga saja dengan ada isu Ahok
menjadi salah satu bos di BUMN akan memancing tikus-tikus serta para
pengkhianat negara ini keluar semua.
Pantas saja BUMN kita selama ini
begitu-begitu saja, ternyata banyak Kadrun di daamnya. Mereka sudah lama
bersarang di sana dan berkembang biak selama puluhan tahun.
Baca: Prof Sumanto: HTI Ormas Gemblung dan Sontoloyo
Sudah saatnya Erick Thohir selaku Menteri BUMN bertindak tegas terhadap pegawai yang terindikasi terpapar virus kadrun.
Kita dorong agar para petinggi di BUMN
berani bertindak tegas. Pecat serikat pekerja Pertamina pendukung
khilafah dan pembenci pemerintah. (ARN)
Sumber Berita : https://arrahmahnews.com/2019/11/19/yusuf-muhammad-pecat-petinggi-serikat-khilafah-pertamina/
Erizeli Bandaro Jawab Komentar ‘Rasis’ Rizal Ramli Sebut ‘Ahok Kelas Glodok’
Arrahmahnews.com, Jakarta –
Memilih 34 dan 11 Wakil Menteri tak seheboh menyebut 1 orang yang
namanya BTP alias Ahok ada apa gerangan? Bahkan Rizal Ramli ikut-ikutan
mengeluarkan komentar tendensius rasis kepada Ahok. Pegiat medsos Erizeli Jely Bandaro dalam akun facebooknya menanggapi komentar Rizal Ramli terkait Ahok, berikut ulasannya:
Rizal Ramli sebagai mantan Menteri dan
pengamat ekonomi kawakan, tidak seharusnya tendesius terhadap Ahok
dengan menyebut “Ahok cuma kelas Glodok”, sehingga tidak pantas memimpin
BUMN sekelas Pertamina. Satu satunya yang saya tidak suka adalah
apabila ada orang menyerang secara personal, apalagi dikaitkan dengan
rasis dan bersifat pembunuhan karakter. Saya ingin membuka gambar utuh
terhadap satire merendahkan dengan sebutan “Kelas Glodok”.
Baca: Ahok Mimpi Buruk Para Bedebah
Ok. Semua tahu kalau glodok itu identik
dengan etnis China. Apa salahnya kelas Glodok. Rendah? Pastinya tidak.
Mereka pedagang ulet yang tidak dapat fasilitas dari pemerintah. Mereka
berdagang di kios yang harganya mahal. Mereka tidak dapat fasilitas
lapak kaki lima di trotoar atau bahu jalan, yang bayar ala kadarnya.
Mereka bayar pajak dan tidak hidup dari subsidi. Mereka tidak berbisnis
rente yang menguras APBN lewat proyek fiktif atau mark-up. Mereka tidak
terlibat mafia komoditas yang mengontrol stok dan harga, yang
mengakibatkan ekonomi nasional tidak efisien. Mereka terbiasa
berkompetisi dan mengambil resiko karena itu.
Namun apakah kehidupan “Kelas Glodok”
itu lebih rendah dari kelas pejabat dan atau ekonom? Tidak. Mereka yang
berdagang di Glodok itu punya standar penghasilan kelas menengah atas.
Sebagian besar putra-putri mereka sekolah di Amerika. Tinggal di real
estate. Liburan di pusat wisata kelas dunia. Mereka bukan komunitas
kaleng-kaleng yang ngeluh rumahnya digusur. Yang mengeluh pasar sepi
pengunjung. Mereka tangguh dan kreatif mengatasi masalah yang tidak
ramah. Mental mereka bukan mental KW yang doyan nasi bungkus dan uang
lend**.
Baca: Netizen Bongkar Rekam Jejak ‘Khilafah’ Ketua Serikat Pekerja Pertamina yang Tolak Ahok
Apakah kehidupan seperti “Kelas Glodok“
itu mudah? tidak! Pastinya butuh kecerdasan luar biasa untuk survival.
Tapi pastinya lebih mudah hidup sebagai Rizal Ramli. Pengamat ekonomi,
modal cuma cong** dapat uang. Modal retorika dapat fee. Modal kasak
kusuk dapat jabatan Menteri dan hasilnya hanya cerita tanpa bukti, dan
pantas dipecat. Modal gaya intelek dapat istri artis yang janda. Tentu
dengan kemudahan dan kemelimpahan pujian itu memabuat RR dengan mudah
pula merendahkan orang lain. Tapi pada waktu bersamaan jusru merendahkan
dirinya sendiri.
Ahok itu secara pendidikan, dia mumpuni.
Dia insinyur geologi. Mendapatkan master di bidang Managemen. Punya
pengalaman sebagai pengusaha dan profesional. Punya pengalaman sebagai
politisi dan berkantor di Senayan, dengan track record bersih. Jadi
bupati terbaik. Menurut Sri Mulyani, semasa kepemimpinan Ahok, terjadi
penghematan APBD DKI yang sangat luar biasa. Dengan modal
sekecil-kecilnya Ahok mampu membangun dengan maksimal. Ahok juga
berhasil membongkar Dana Siluman di Jakarta sebesar Rp 12 Trilyun. Dari
hasil audit terbukti dari pendapatan APBD DKI yang spektakuler.
Baca: Duet Erick Thohir dan Ahok Siap “Obrak-abrik” BUMN
Bagaimana pendapat Jokowi? Pujian
diberikan Jokowi karena Ahok dan jajarannya di DKI dinilai cerdas
mencari sumber pendanaan pembangunan di luar APBD. Atau Ahok jago
mengelola APBD berdasarkan kinerja. Sebagai contoh konkrit adalah
Simpang Susun Semanggi alias Semanggi Interchange tanpa menggunakan dana
APBD. Semua pembiayaan di luar APBD itu didukung dengan legalitas yang
kuat dan transfarance. Jadi kalau Rizal Ramli bilang Ahok mendapatkan
dana non budgeter itu ilegal, jelas salah total. RR tidak paham aturan
pengelolaan keuangan daerah berdasarkan kinerja.
Kalau sampai Ahok jadi Preskom atau
Dirut Pertamina, itu jelas bukanlah politik balas budi. Itu murni karena
alasan kompetensi dan kapabilitas serta trust. Secara hukum tidak ada
yang dilanggar bila Ahok terpilih jadi bos pertamina. Saya tidak
mengerti, mengapa selalu menilai orang dengan cara merendahkan profesi
dan etnis. Apakah kehilangan alasan rasional untuk menjegal Ahok jadi
pejabat BUMN. Kalau memang tidak bisa cerdas berargumen, sebaiknya diam.
(ARN)
Sumber Berita : https://arrahmahnews.com/2019/11/19/erizeli-bandaro-jawab-komentar-rasis-rizal-ramli-sebut-ahok-kelas-glodok/
Analis: Revolusi Berkedok Agama di Bolivia, Suriah dan Indonesia
Arrahmahnews.com, Jakarta – Pengamat geopolitik Timur Tengah Dina Sulaeman dalam akun facebooknya
membahas bagaimana agama dijadikan senjata dan kedok untuk melakukan
revolusi atau penggulingan rezim, contoh nyatanya adalah di negara Suriah, Bolivia dan Indonesia.
Contohnya adalah kelompok Wahabi Takfiri mereka menggunakan senjata
“Agama” untuk menjelek-jelekkan rezim saat ini dengan bahasa sok Islami
seperti “Rezim Thoghut”, Berikut ulasannya:
Di status sebelumnya (Lithium di
Bolivia), saya tuliskan kesamaan pola agenda “penggulingan rezim” antara
Bolivia dan Suriah, yaitu perebutan sumber daya alam. Nah, di video ini
terlihat kesamaan kedua: Elang Gundul (AS) menggunakan kelompok agama
radikal/fundamentalis sebagai proxy. Apa itu proxy? Istilah lainnya
“kaki tangan”. Mereka dibiayai, dilatih, didukung melalui propaganda
media, dll, oleh AS, untuk menggulingkan rezim-rezim yang tidak sejalan
dengan kepentingan AS. Tapi pelakunya tetap saja orang lokal.
Biasanya kalau saya bilang: “di belakang
ISIS/Al Qaida ada AS” yang ngamuk ada 2: pembela AS dan pendukung ISIS.
Pembela AS biasanya akan mengolok-olok “kamu pakai teori konspirasi!”.
Di kolom komen saya taruh video anggota parlemen AS yang berpidato di
depan parlemen AS, mengecam pemerintahnya yang selama bertahun-tahun
mendanai ISIS dan Al Qaida. Kalian mau lebih Amerika dari anggota
parlemen Amerika?
Klik disini https://youtu.be/q44Yjj6MGms
Sementara para pendukung ISIS/Al Qaida jelas tidak mau terima kalau
dibilang antek AS, karena karena merasa sedang berjihad. Padahal, yang
namanya proxy, tentu ada 2 level, yaitu elit (penerima dana) dan pelaku
(mereka yang berdarah-darah di lapangan). Si pelaku mungkin merasa jihad
lillahi ta’ala dan tidak terima duitnya (malah merogoh kocek untuk
menyumbang). Makanya, supaya tidak dibodoh-bodohi melulu oleh “industri
radikalisme”, kita perlu paham geopolitik.
The rich oligarch leader of Bolivia's right-wing coup, Luis Fernando
Camacho, was the leader of an explicitly fascist paramilitary group.
Here are some clips from a promotional historical documentary it published:https://thegrayzone.com/2019/11/11/bolivia-coup-fascist-foreign-support-fernando-camacho/ …
Here are some clips from a promotional historical documentary it published:https://thegrayzone.com/2019/11/11/bolivia-coup-fascist-foreign-support-fernando-camacho/ …
Nah di Bolivia, ternyata, proxy AS
adalah kelompok yang diberi istilah “ultra kanan” atau “sayap kanan”.
Maksudnya adalah kelompok penganut Kristen yang
radikal/fundamentalis/tekstualis. Mereka ini merasa hanya Kristen (versi
mereka) yang berhak berkuasa di Bolivia. Mereka benci sekali pada suku
Indian yang menurut mereka “melakukan ritual setan”.
Mirip sekali kan dengan perilaku Wahabi/takfiri
di Indonesia? Bencinya setengah mati pada orang-orang yang menurut
mereka “sesat” dan “pelaku bid’ah”. Dengan alasan bahwa “rezim Assad
kafir” maka mereka angkat senjata berupaya menggulingkan Assad. Di
Indonesia, narasi mereka adalah “rezim thoghut” dan “rezim pendukung
penista agama”.
Di video ini
disebutkan: pemimpin kudeta “sayap kanan” Bolivia adalah Luis Fernando
Camacho, seorang miliarder Kristen fundamentalis, yang punya ikatan
mendalam dengan kelompok paramiliter ultra-kanan, Santa Cruz Youth Union
(UJC). UJC punya rekam jejak kekerasan rasisme dan bahkan terlibat
dalam upaya pembunuhan kepada Evo Morales.
Ketika Morales menyatakan diri mundur
untuk menghentikan kekerasan yang terjadi pada kaum pribumi (Indian),
Camacho menyerbu istana presiden dan menyatakan bahwa “Bolivia adalah
milik Kristus”. Tujuannya adalah untuk membubarkan kepemimpinan
orang-orang pribumi [Indian] di Bolivia.
Pendukung Camacho antara lain adalah
Branko Marinkovich, orang kaya raya yang juga berpaham Kristen
fundamentalis. Marinkovich adalah “korban” nasionalisasi tambang &
tanah yang dilakukan Morales.
Umat Islam yang rahmatan lil alamin
tentu saja menolak paham kekerasan ala Wahabi/takfiri, sebagaimana kaum
Kristiani yang berpegang pada ajaran kasih Yesus pasti tidak sepakat
dengan kelompok “ultra kanan” ala Bolivia ini.
Menarik untuk dicermati juga: kelompok
Kristen fundamentalis biasanya sangat fanatik pada Israel (atas dasar
keyakinan teologis), sebaliknya, Evo Morales secara terang-terangan pro
Palestina dan menyatakan bahwa Israel adalah “negara teroris”. (ARN)
Sumber Berita : https://arrahmahnews.com/2019/11/18/analis-revolusi-berkedok-agama-di-bolivia-dan-suriah/
Ngotot Undang UAS, Badan Amal Islam KPK Tak Taat Pimpinan dan Buat Gaduh
Arrahmahnews.com, Jakarta – Jagat medsos sedang dihebohkan oleh berita ustadz Abdul Somad
(UAS) memberikan tausiah di KPK yang diduga Badan Ama Islam (BAIK) yang
mengundangnya tanpa dapat restu dari petinggi KPK. Ada apakah gerangan?
Badan Amal Islam (BAIK) yang mengundang
UAS sangat jelas sekali tidak taat kepada pimpinan dan ini bisa jadi
sebuah jebakan yang ingin membuat gaduh di internal KPK dan masyarakat,
nanti isu yang akan diangkat ada petinggi KPK anti ulama, ada petinggi KPK yang anti Islam. Dan banyak lagi nanti pastinya isu yang akan digoreng.
Baca: Netizen: Somad Sudah Dikenal Tukang Fitnah dan Mengejek
Dan yang lebih aneh lagi kenapa wadah seperti BAIK ini dengan berani sekali perintah para pimpinan KPK?
Kehadiran ustadz Abdul Somad
(UAS) untuk mengisi tausiah di KPK rupanya bukan atas undangan resmi
dari lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pegawai yang mengundang
UAS untuk berceramah di KPK akan diperiksa.
“Ya itu nanti kepada pegawainya kita periksa,” kata Ketua KPK Agus Rahardjo di gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (20/11/2019).
Agus mengatakan sekelompok pegawai yang
menyampaikan undangan tausiah kepada Somad bukan dari Wadah Pegawai (WP)
KPK. Ada organisasi lain yang disebut Agus sebagai BAIK (Badan Amal
Islam) KPK.
Ketua KPK Agus Rahardjo menyebut akan
memeriksa stafnya yang mengundang Ustaz Abdul Somad (UAS) ceramah di
kantornya, Selasa (19/11). Stafnya itu tergabung dalam Badan Amal Islam
KPK (BAIK).
Baca: Netizen Kecam Klarifikasi Ustad Abdul Somad Lecehkan dan Hina Nabi Muhammad
Terkait kegiatan tausiah ustadz Somad di KPK,
Agus mengaku sudah berupaya untuk mencegahnya. Agus beralasan
pencegahannya itu terkait keberpihakan UAS pada Pemilu 2019, bukan
secara keilmuan Somad sebagai ustadz.
“Bukan mencegah kapasitas UAS, tapi kan
di beberapa waktu lalu pernah ada kontroversi ya mengenai beliau. Kami
mengharapkan kalau yang khotbah di KPK itu orang yang inklusif, orang
yang tidak berpihak pada aliran tertentu. Harapan kita semuanya begitu,”
imbuh dia.
Baca: Inilah Jawaban Telak Kepada Ustadz Abdul Somad Terkait Fakta Suriah dan Bashar Assad
Di sisi lain pada hari ini, KH Ahmad
Muwafiq atau Gus Muwafiq hadir ke KPK mengisi tausiah. Agus menyebut
kehadiran Gus Muwafiq berbeda dengan Ustadz Somad.
UAS mengisi ceramah di KPK, Selasa
(19/11) petang. Pengajian UAS ini tertutup, tidak seperti yang dilakukan
Gus Muwafiq siang ini.
“Kalau yang hari ini itu memang sudah
direncanakan pimpinan sejak lama. Jadi beda, yang kemarin ada beberapa
orang yang mengundang kajian Zuhur, kemudian sebetulnya tidak disetujui
pimpinan. Kalau yang hari ini memang programnya pimpinan,” ujar dia.
(ARN)
Sumber Berita : https://arrahmahnews.com/2019/11/21/ngotot-undang-uas-badan-amal-islam-kpk-tak-taat-pimpinan-dan-buat-gaduh/
Cerita Menag Ada “Pengantin” Bom Bunuh Diri di Instansi Pemerintah: Untung Terungkap
Arrahmahnews.com, Jakarta –
Menteri Agama Fachrul Razi berbagi pengalamannya ketika mendapat cerita
ada seorang yang bekerja di instansi pemerintah siap menjadi pelaku bom
bunuh diri. Dia menyebut pelaku aksi tersebut sebagai ‘pengantin’.
“Saya masih ingat salah satu teman,
pimpinan di sebuah instansi yang hukum juga, mengatakan kepada saya,
mohon maaf di depan sidang kabinet terbatas, ‘Pak, kalau di saya, harus
saya akui, malah ada yang sudah siap menjadi ‘pengantin’ dan malah
perempuan lagi”, kata Fachrul saat memberi sambutan dalam acara
Sarasehan Bintalad TA 2019 di Mabes AD Binas Pembinaan Mental, Jalan
Kesatrian VI, Matraman, Jakarta Timur, seprti dilansir Detik, Rabu (20/11).
Baca: Polwan “Pengantin Bom” yang Terpapar Radikalisme Dipecat
Dia mengaku bersyukur hal tersebut bisa
diungkap sebelum aksi tersebut terjadi. Menag mengatakan, jika hal
tersebut tidak terungkap, akan memunculkan kondisi yang berbahaya.
“Untung terungkap. Kalau nggak
terungkap, bagaimana bahayanya. Dia berada di lingkaran dekat kita,
tahu-tahu dia siap jadi ‘pengantin’,” ucapnya.
Baca: BPIP: Ada Riset Beberapa Lembaga, Banyak ASN yang Tak Suka Pancasila
Menag kemudian memberi analogi jika
orang yang siap menjadi ‘pengantin’ itu beraksi. Menurutnya, orang-orang
bisa saja tidak sadar karena pelaku adalah orang yang dikenal.
“Mungkin kita lihat dia dadanya keliatan
membusung, seksi, padahal di dalam dadanya itu mungkin ada sesuatu yang
disembunyikan. Tiba-tiba meledak di dekat pimpinan,” ucap Fachrul.
(ARN)
Sumber Berita : https://arrahmahnews.com/2019/11/20/cerita-menag-ada-pengantin-bom-bunuh-diri-di-instansi-pemerintah-untung-terungkap/
OC Kaligis Gugat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Soal Pengangkatan BW di TGUPP
Arrahmahnews.com, Jakarta – OC Kaligis mengajukan gugatan perdata yang ditujukan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait pengangkatan Bambang Widjojanto
(BW) selaku Ketua Komite Pencegahan Korupsi di Tim Gubernur untuk
Percepatan Pembangunan (TGUPP). OC meminta Anies mencopot BW dari
jabatan itu.
“Menjatuhkan putusan provisi dengan
menyatakan bahwa pengangkatan Bambang Widjojanto selaku Ketua Komite
Pencegahan Korupsi pada Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan
dibatalkan sebelum diadakan pemeriksaan pokok perkara,” bunyi petitum
permohonan OC Kaligis seperti dikutip dari website Sistem Informasi Penelusuran Perkara Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (20/11/2019).
Permohonan gugatan itu terdaftar dengan
nomor perkara 397/Pdt.G/2019/PN Jkt.Pst. Dalam permohonannya, Kaligis
menggugat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, seperti dilansir Detik (20/11).
Kaligis juga meminta Anies membayar kerugian materiil sebesar Rp 1 juta. Sebab, dia merasa dirugikan oleh pengangkatan BW itu.
“Menghukum tergugat untuk membayar ganti
kerugian kepada penggugat atas perbuatan melawan hukum yang dilakukan
oleh tergugat dengan rincian sebagai berikut: Kerugian materiil, bahwa
sebagai akibat dari Perbuatan Melawan Hukum yang dilakukan oleh
tergugat, maka penggugat mengalami kerugian materiil sebesar Rp 1 juta,”
bunyi permohonan itu. (ARN)
Sumber Berita : https://arrahmahnews.com/2019/11/20/oc-kaligis-gugat-gubernur-dki-jakarta-anies-baswedan-soal-pengangkatan-bw-di-tgupp/
Geledah Rumah Terduga Teroris Sukoharjo, Densus 88 Sita Atribut HTI-ISIS dan Buku Jihad
Arrahmahnews.com, Jawa Tengah –
Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri telah menyita berbagai atribut
ormas terlarang HTI, ISIS, CD jihad dan replika senjata dari
penggeledahan di rumah yang ditempati terduga teroris Muhammad Irfan di
RT 1/19 Dusun Waringinrejo, Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten
Sukoharjo, Jawa Tengah, pada Senin (18/11) kemarin. Bahkan total jumlah
barang sitaan dari satu lokasi penggeledahan ini mencapai 55 jenis dan
ratusan item, barang-barang tersebut dibawa dalam beberapa kantong besar
oleh pihak kepolisian.
Kepala Desa Cemani, Hadi Indrianto
menjelaskan, polisi meminta dirinya menjadi saksi penggeledahan di rumah
yang ditempati M Irfan secara mendadak. Banyak barang yang disita dan
merupakan barang yang dilarang, seperti bendera HTI, Bendera ISIS,
puluhan keping CD soal jihad, buku catatan cara pembuatan bom, stiker
HTI, ISIS dan jihad, dan buku-buku jihad.
Baca: Soal Bendera Rasulullah, Propaganda Bohong HTI dan ISIS
Polisi juga mengamankan ketapel, replika
senjata laras panjang, dan senjata api rakitan. Tak hanya itu, dua buah
tas yang berisi penuh dengan barang-barang berupa uang tunai, dan
sejumlah telepon genggam juga disita. “Ada buku catatan kecil
bertuliskan tangan tentang cara pembuatan bom. Kalau telepon genggam
rata-rata dalam keadaan rusak,” ungkapnya, seperti dikutip Elshinta, Selasa (19/11).
Barang-barang tersebut, lanjut Hadi
Indrianto, dikumpulkan dari sejumlah ruangan yang ada di dalam rumah,
memang tidak ditemukan bahan kimia dalam penggeledahan yang berlangsung
sekitar dua jam pada Senin sore, hanya saja barang-barang yang ditemukan
merupakan barang yang dilarang. Namun, M Irfan tidak berada di lokasi
saat dilakukan penggeledahan sehingga kemungkinan besar sudah ditangkap
terlebih dahulu. Sedangkan terkait jaringan tertentu tidak dijelaskan
oleh pihak polisi. “Orangnya tidak ada pada saat penggeledahan, hanya
ibu dan saksi serta puluhan polisi,” bebernya.
Baca: Jawaban Menohok Gus Nadir ke HTI
Sri Warningsih, tetangga M Irfan
menyampaikan, warga masih sempat melihat yang bersangkutan berada
disekitar kampung pada Senin siang, tetapi saat dilakukan penggeledahan
sudah tidak terlihat hingga saat ini. M irfan diketahui bekerja sebagai
penjual buku dan bendera keliling, sudah menetap di Waringinrejo selama
16 tahun sejak menikah dengan salah satu warga asli Waringin Rejo. Dalam
keseharian cukup aktif bergaul dengan warga. M irfan tinggal dengan
istri, kakak ipar, dan ibu mertuanya di rumah tersebut. “Orangnya
membaur tapi kalau ada coblosan pemilu tidak pernah berpartisipasi,”
ujarnya. (ARN)
Sumber Berita : https://arrahmahnews.com/2019/11/20/geledah-rumah-terduga-teroris-sukoharjo-densus-88-sita-atribut-hti-isis-dan-buku-jihad/
Terbongkar! Masjid Telkom Jadi Tempat Pembaiatan Teroris JAD Hingga Serukan Perang
Arrahmahnews.com, Jakarta –
Badan Intelijen Negara (BIN) menyampaikan ada 100 masjid yang dimiliki
gabungan kementerian, lembaga, dan BUMN. Dari 100 masjid, 41 di
antaranya terpapar paham radikal.
BIN merinci, ada 11 masjid di kementerian, 11 masjid di lembaga, dan 21 masjid di BUMN
yang terpapar paham radikalisme. Dari 41 masjid itu, 17 di antaranya
berkategori tinggi. Dan menjelaskan pula bagaimana jaringan teroris ini
semakin terorganisir dengan baik.
Pengadilan Tinggi (PT) Jakarta menghukum 2 tahun penjara Sendi Hidayat (25) karena menjadi anggota Jamaah Anshorut Tauhid (JAD). Dalam dakwaan jaksa, terungkap struktur JAD Bandung yang sangat rapi.
Baca: Tagar #TelkomProIntoleran Trending Topic, Indihome Jual Ceramah Ustadz Wahabi
Kasus bermula saat kelompok pendukung
Daulah Islamiyah (ISIS) di Indonesia mengadakan pertemuan dengan
narapidana terorisme, Aman Abdurrahman dan Abu Bakar Ba’asyir, di LP
Nusakambangan pada tahun 2015. Dalam pertemuan itu, Amman menekankan
pentingnya manhaj bagi para pendukung Daulah Islamiyah di Indonesia.
Setelah pertemuan itu, diadakan
pertemuan di Batu, Malang, Jawa Timur. Dalam pertemuan itu disamakan
pemahaman Daulah Islamiyah. Oleh sebab itu, dibentuk struktur JAD dan akan melatih para anggota untuk perang.
Salah satu peserta, Soleh, diberi mandat oleh Ketua JAD Jabar Khoerul untuk membuat pengurus JAD Bandung. Lalu dibuatkan struktur JAD Bandung:
- Pemimpin yaitu Ustad Ujang Kusnandang alias Abu Zahra.
- Wakil Pimpinan yaitu Rizal Dzurrahman alias Abu Arham.
- Sekretaris yaitu Ivan alias Abu Djakir.
- Bendara yaitu Teguh.
- Pemateri yaitu Ustad Iqbal alias ustad Kiki dan Ustad Muslih.
- Askari yaitu Opick dan Ichwan Nurul Salam alias Iwan.
Selain itu, dibuat pula JAD tingkat kecamatan yang disebut dengan qoriah. Yaitu:
- Amir Qoriah Bandung Barat diketuai Fani alias Abu Sabit.
Anggota:
- Deden
- Riza
- Jajang Iqin Shodiqin alias Abu Reffan.
- Ade Sumarlin alias Ade bin Widaryat.
- Ivan
- Amir Qoriah Bandung Tengah yaitu Sholeh Abdurrahman alias Sholeh alias Abu Pursan alias Kang Sholeh.
Anggota:
- Abu Rofiq.
- Syukron.
- Ilham.
- Angga.
- Krisna.
- Jejen Rusdiana.
- Sendi Hidayat
- M Rahmat alias Dede bin Endi Parman.
- Teddy Bahtera Lesmana.
- Roni Hamdani alias Hasan Abdurrohim bin Ujang Syamsudin.
- Amir Qoriah Bandung Selatan yaitu Yayat Cahdiyat alias Abu Salam.
Anggota:
- Yosep.
- Ahmad.
- Asep Karpet.
- Abu Sofi
- Fahri.
- Danang.
- Abu Almer.
- Abu Rehan.
- Fauzan Amir.
- Agus Muslim.
- Agus Dapur.
- Ridho.
- Amir Qoriah Bandung Timur yaitu Muslih Afifi Affandi.
Anggota:
- Kiki Muhammad Iqbal.
- Opik.
- Seno.
- Teguh.
- Ichwan.
- Heri.
- Tris.
- Aahmad Syukri.
- Ade Sumarlin.
- Amir Qoriah Bandung Utara yaitu Teja
Anggota: Agus.
Bagaimana dengan Sendi yang menjadi
anggota Qoriah Bandung Tengah? Ia masuk kelompok itu sejak aktif di HTI
di kelas 3 SMK pada 2015. Sendi dkk melaksanakan taklim dan i’dad.
Kegiatan taklim dilaksanakan di Masjid As-Sunnah dengan pengisi ustad
Muslih Afifi Affandi.
Baca: BIN: 41 Masjid Pemerintah Terpapar Radikalisme
Dalam pengajian itu diajarkan soal
jihad, bom bunuh diri, mengkafirkan orang (takfiri), hijrah ke Suriah,
hingga perang dengan aparat negara.
“Sendi Hidayat telah berbait kepada Abu
Bakar Al Baghdadi pada sekitar pertengahan tahun 2016 di Masjid Telkom
(Masjid Darul Ikhsan) di daerah Gegerkalong, Bandung,” demikain urai
jaksa.
Isi Baiat:
Kami berbaiat kepada amirul mukmimin
Abu Bakar Albaghdadi Al Quraisyi untuk mendengar dan taat dalam keadaan
sempit dan lapang, dalam keadaan susah dan senang. Tidak merebut
kekuasaan dari pemiliknya, berkata jujur. Di mana saja tanpa takut
celaan orang yang mencela dan Allah sebagai saksinya.
Baca: BPIP: Ada Riset Beberapa Lembaga, Banyak ASN yang Tak Suka Pancasila
Kegiatan tersebut diadakan sebelum
kajian dan yang terlibat dalam baiat itu adalah Agus dan Jejen. Usai
berbaiat, Sendi menjadi pendukung Daulah Islamiyah Abu Bakar Al
Baghdadi. Setelah itu, kajian serupa kerap diadakan di sejumlah masjid
di Bandung.
Setelah itu, kelompok ini melakukan
persiapan fisik dengan latihan di Gunung Putri, Sumedang dengan tujuan
menempa diri agar siap berperang. Belakangan, kelompok ini melakukan
sejumlah serangan, di antaranya:
- Rizal, Ivan, Abu Faiz dan Abu Sofi merencanakan membunuh polisi di Pospol Senen. Tapi Densus 88 melakukan penangkapan sebelum mereka beraksi pada 25 Desember 2016.
- Yayat Hidayat berencana melakukan bom bunuh diri. Namun bom itu meledak terlebih dahulu dan Yayat lari ke Kelurahan Arjuna pada 27 Februari 2017. Yayat melakukan perlawanan sehingga dilumpuhkan dengan timah panas dan tewas. Orang yang membantu membuat bom, Agus Suanto dan Soleh Abdurrahman ditangkap di tempat berbeda.
- Ichwan Nurul Salam melakukan bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Selatan. Sejumlah warga dan anggota Polisi jadi korban.
Akhirnya Sendi bersama 11 orang lainnya
ditangkap Densus 88 dan diadili dengan berkas terpisah. Pada 31 Juli
2019, jaksa menuntut Sendi selama 5 tahun penjara. Atas tuntutan ini,
Sendi dijatuhi hukuman 2 tahun penjara oleh PN Jaktim pada 12 Agustus
2019.
Jaksa tidak terima dan mengajukan kasasi. Apa kata majelis tinggi?
“Menguatkan putusan PN Jaktim Nomor
502/Pid.Sus/2019/PN.Jkt.Tim tanggal 14 Agustus 2019 yang dimintakan
banding tersebut”, putus majelis tinggi sebagaimana dilansir website MA,
Selasa (5/11/2019). Duduk sebagai ketua majelis Sanwari dengan anggota I
Nyoman Adi Juliasa dan Herdi Agusten. (ARN)
Sumber Berita : https://arrahmahnews.com/2019/11/06/terbongkar-masjid-telkom-jadi-tempat-pembaiatan-teroris-jad-hingga-serukan-perang/
Pelaku Bom di Seluruh Dunia Hingga Bangil adalah Wahabi
JAKARTA – Ibrahim Eissa seorang wartawan senior di
Mesir, mengeluarkan kritikan pedas kepada para ulama Saudi yang telah
meracuni pemikiran kaum muslimin dengan ideologi ekstrimnya. Dia juga
menegaskan bahwa ideologi sesat Wahabi adalah sumber terorisme di dunia.
Kantor berita Al-Alam News mengutip
sebuah program televisi satelit Mesir dalam sebuah acara bersama
“Ibrahim Eissa” menyatakan, “Ulama Saudi sedang meracuni pemikiran kaum
muslimin dengan fatwa-fatwa takfirinya”.
Dia juga meminta para Sheikh “pembuat
fatwa takfiri” diseret ke pengadilan, dan mengungkapkan, “Para teroris
dan ekstrimis telah diadili dan dieksekusi mati, sementara tidak ada
satupun dari para ulama Wahabi yang meracuni pemikiran mereka ditangkap
dan diadili”.
Eissa juga mengatakan, “semua teroris yang melakukan bom bunuh diri adalah Salafi Wahabi”.
Ibrahim Eissa juga mengatakan “Para
ulama Wahabi mengatakan Syiah, Sunni adalah kafir, orang-orang yang
tertipu dengan fatwa ini pun melakukan serangan bom bunuh diri. Namun,
tiba-tiba para ulama Wahabi ramai-ramai mengecam serangan bom bunuh diri
itu. Padahal mereka-lah yang telah merancuni pemikiran orang-orang itu
hingga mendorong mereka melakukan aksi teroris. Jujur, para ulama Wahabi
lebih kejam dari pelaku teror itu sendiri.”
Dia juga menambahkan, “Para teroris yang
telah teracuni oleh pemikiran Wahabi, mereka melakukan serangan bom
bunuh diri di salah satu Masjid yang sedang menyelenggarakan shalat
Jum’at di Arab Saudi. Anehnya, kerajaan Saudi langsung mengutuk serangan
itu. Padahal mereka-lah yang telah menghidupkan para ulama Wahabi untuk
terus memproduksi fatwa-fatwa “Pengkafiran”. Seharusnya mereka-lah yang
diseret ke pengadilan karena telah meracuni pemikiran para pemuda Saudi
dan muslimin di dunia”.
“Saudi dan para ulama Wahabi adalah
penyebab kehancuran umat manusia. Maka yang harus diperangi adalah para
ulama penghasut itu dan pemikirannya bukan teroris yang telah tertipu,
karena teroris terlahir dari pemikiran itu”, katanya.
PBNU: Semua Teroris di Republik ini Adalah Wahabi
Di sisi lain, Ketum PBNU mengingatkan
kepada Kapolri supaya memantau beberapa pondok pesantren di Indonesia
yang menjadi penyebar paham radikalisme yang selangkah lagi menjadi
gerakan terorisme yang dapat mengancam keutuhan NKRI.
KH.Said Aqil Siradj berani memastikan
bahwa pelaku teroris lokal adalah keluaran pesantren wahabi. Contohnya
pelaku bom bunuh diri di Polresta Cirebon, Saifuddin, adalah alumni dari
Pesantren As-Sunnah di Desa Kali Tanjung, Kecamatan Graksan, Cirebon
Selatan.
Kemudian pelaku bom hotel Ritz Charton,
Syarifufin, dari Desa Manis Kidul, Kecamatan Jalaksana, Kuningan, Jawa
Barat, juga keluaran As-Sunnah. Dan direktur pesantren itu bernama Salim
Bajri Yusuf Ba’itsa.
Baca: Semua Teroris di Republik ini Adalah Wahabi.
Selain itu, Ahmadd Yusuf dari Cirebon
Timur, pelaku bom Gereka Bethel di Solo, juga keluaran pesantren Wahabi.
Kemudian yang mati di Jalan Thamrin Jakarta itu semua alumni dari
pesantren beraliran Wahabi seperti Bahrun Naim, Afifi dari Subang, Dian
Ali dari Tegal, Muazzam dari Desa Kedung Wungu, Kecamatan Karang Ampel,
Indramayu.
Senada dengan KH.Said Aqil Siradj, Sam
Aliano mengatakan bahwa otak bom surabaya adalah Wahabi. Bahkan yang
terbaru peristiwa ledakan bom di Bangil, juga dari kaum cingkrang dan
janggot.
Menurut saksi yang tidak mau disebutkan
namanya, istri pelaku pernah mengenyam pendidikan di Pesantren Persis
Bangil Pasuruan. Sementara pelaku berinisial AB dan Istri adalah mantu
dan anak salah satu pengajar di Ponpes Persis. [ARN]
Sumber Berita : https://arrahmahnews.com/2018/07/06/pelaku-bom-di-seluruh-dunia-hingga-bangil-adalah-wahabi/
Pelaku Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan Sasar Polisi
Arrahmahnews.com, Medan –
Terduga pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan, diduga hendak
mengincar polisi yang bertugas disana. Sebab, pelaku tidak mengarah ke
kerumunan warga yang sedang mengurus SKCK di kantor Polrestabes Medan,
melainkan ke pihak kepolisian.
“Terduga pelaku mengarah ke utara ke
gedung seksi propam, diduga menyasar personel polisi, namun belum pelaku
sampai tempat ia tuju, sudah terjadi ledakan,” kata jurnalis Kompas TV,
Ferry Irawan, seperti dilansir dari siaran langsung Kompas TV, Rabu
pagi.
Baca: Bom Bunuh Diri Meledak di Polrestabes Medan
Kondisi terduga pelaku diduga tewas.
Sementara seorang polisi dilaporkan terluka akibat kejadian ini. Petugas
yang jadi korban itu telah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat
perawatan.
Pada 13 November 2019 pukul 08.45 wib di
Polrestabes Medan Jl HM Said Medan diperoleh informasi telah terjadi
bom bunuh diri yang dilakukan diduga satu orang menggunakan atribut
Gojek dan meledak di sekitar kantin Polrestabes Medan.
Baca: Kenapa Semua Serangan Bom Bunuh Diri Pelakunya Wahabi?
Terdengar suara ledakan keras sekira
pukul 08.35 WIB di sekitar Polrestabes Medan. Getaran terasa sampai ke
Kantor Kejaksaan Negeri Medan.
Dari keterangan salah seorang masyarakat
yang sedang membuat SKCK di Bagian Intelkan Polrestabes Medan,
merupakan Bom Bunuh Diri.
Salah seorang berpakaian Jaket Hitam dan
membawa ransel diantara kerumunan masyarakat yang akan membuat SKCK.
Terlihat asap di dalam gedunf Polrestabes Medan, dan terlihat Ambulan
keluar dai Polrwstabes Medan. (ARN)
Sumber Berita : https://arrahmahnews.com/2019/11/13/pelaku-bom-bunuh-diri-di-polrestabes-medan-sasar-polisi/
Buntut Meme Anies Baswedan Seperti Joker, Fahira Idris Polisikan Ade Armando
Arrahmahnews.com, Jakarta –
Buntut unggahan meme Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan menyerupai
Joker, Ade Armando dilaporkan ke Polda Metro Jaya. Dan saat ini tagar
#TangkapAdeArmando jadi trending twitter.
Terkait laporan itu, dosen Ilmu
Komunikasi Universitas Indonesia (UI) tersebut malah heran. Pasalnya,
Fahira Idris selaku pelapor tak mempunyai hubungan dengan Anies.
“Saya heran apa urusan Fahira Idris
menggugat saya. Memang dia apanya Anies?” kata Ade saat dikonfirmasi,
Sabtu (2/11/2019), seperti dikutip Suara.com.
Baca: Jawaban Telak Ahok ke Anies: Sistem e-Budgeting Baik Jika Tak Ada Niat Maling
Jika unggahan ala Joker yang diunggah di Facebook hendak digugat, maka Anies lah sosok yang harus melapor.
“Kalaulah ada yang mau menggugat saya, orang itu seharusnya Anies Baswedan,” sambungnya.
Ade mengakui, meme Anies ala Joker bukanlah garapan dirinya. Namun, ia mengakui ikut serta menyebarluaskan di dunia jagad maya.
“Meme itu sendiri bukan buatan saya.
Tapi saya secara sadar menyebarkannya karena isinya memang sesuai dengan
apa yang ingin saya sampaikan pads Anies dan pada publik,” imbuh Ade.
Sebelumnya, laporan tersebut dibuat oleh
anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Fahira Idris di Sentra
Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya, Jumat (1/11)
malam.
Baca: Jawab Kritikan ‘Bambu Getah Getih’ Warganet dengan Narasi Politik SARA, Anies Diserang Netizen
Fahira melaporkan dosen Ilmu Komunikasi
Universitas Indonesia tersebut lantaran mengunggah meme Anies di media
sosial Facebook. Fahira mengaku, baru melihat unggahan tersebut hari
ini.
“Foto (yang diunggah) di facebooknya Ade
Armando adalah foto Gubernur Anies Baswedan yang merupakan dokumen
milik Pemprov DKI atau milik publik yang diduga diubah menjadi foto
seperti (tokoh) Joker,” ujar Fahira di lokasi.
Fahira mengaku kaget terkait unggahan
Ade di akun Facebook pribadinya. Sebab, dalam meme tersebut terdapat
tulisan “Gubernur Jahat Berawal dari Menteri yang Dipecat”.
Laporan tersebut teregister dalam nomor
laporan LP/7057/XI/2019/PMJ/Dit. Reskrimsus, tanggal 1 November 2019.
Ade disangkakan Pasal 32 Ayat 1 Jo Pasal 48 ayat 1 Undang-Undang Nomor
19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. (ARN)
Sumber Berita : https://arrahmahnews.com/2019/11/02/buntut-meme-anies-baswedan-seperti-joker-fahira-idris-polisikan-ade-armando/
Danai Rencana Penggagalan Pelantikan Jokowi hingga Rp700 Juta, Wanita Ini Ditangkap
Arrahmahnews.com, Jakarta –
Seorang wanita bernama Suci Rahayu alias Ayu telah diamankan pihak
kepolisian dengan dugaan memberikan uang senilai Rp 700 juta untuk
mendanai pembuatan peluru karet yang akan digunakan untuk menyerang
polisi.
“Iya betul, Suci Rahayu alias Ayu,” ucap
Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Suyudi Ario Seto, saat
dikonfirmasi Kamis (24/10/2019).
Baca: Polisi: Dosen IPB Abdul Basith Mau Gagalkan Pelantikan Jokowi dengan Lempar Bom di Roxy
Diketahui, Ayu memberikan uang untuk
membuat peluru karet itu kepada tersangka SH, yang sebelumnya diciduk
pihak kepolisian dengan kasus dugaan penggagalan pelantikan Presiden dan
Wakil Presiden di Gedung DPR RI.
SH ditangkap pihak kepolisian Polda Metro Jaya bersama lima rekannya, yaitu E, FAB, RH, HRS, dan PSM.
“Yang bersangkutan memberikan dana
kepada tersangka Samsul Huda Rp700 juta untuk membeli perlengkapan
katapel, peluru katapel, dan bom hidrogen untuk menyerang polisi,”
tuturnya.
Baca: Permadi Kader Gerindra Beberkan Rencana Lengserkan Jokowi Sebelum Pelantikan
Suyudi menyebutkan bahwa Ayu terdaftar
dalam WhatsApp Group berinisial F yang dibuat tersangka SH. Diketahui,
grup tersebut bernama ‘Fisabilillah’.
Ayu ditangkap di kediamannya, kawasan
Mekarsari, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, pada Senin (21/10/2019).
Hingga saat ini, Ayu masih diperiksa di Polda Metro Jaya.
Baca: Denny Siregar: Jokowi “The Last Samurai” Indonesia
Diketahui, peluru karet itu hendak
digunakan untuk menyerang aparat keamanan yang berjaga di Gedung DPR RI.
Peluru bola karet tersebut dapat meledak karena mempunyai konsep
seperti mercon banting di mana ada perantara bahan peledak di dalamnya.
Atas perbuatannya, para tersangka
dijerat Pasal 169 ayat 1 KUHP dan atau Pasal 187 ayat 1 Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 1992 Undang-Undang Darurat dengan ancaman hukuman lima
sampai dua puluh tahun penjara. (ARN/OkeZone)
Sumber Berita : https://arrahmahnews.com/2019/10/24/danai-rencana-penggagalan-pelantikan-jokowi-hingga-rp700-juta-wanita-ini-ditangkap/
Blak-blakan Ninoy Karundeng Bongkar Peran Penting Dokter Insani dan Suami dalam Kasus Penculikannya
Arrahmahnews.com, Jakarta –
Penganiayaan pegiat medsos Ninoy Karundeng, terus bergulir. Polisi
telah menetapkan beberapa tersangka, termasuk seorang dokter wanita yang
bernama Insani Zulfah Hayati.
Namun, pengacara Insani, Gufroni
memprotes. Kata dia, justru kliennya yang membantu mengobati Ninoy. Akan
tetapi, itu juga dibantah Ninoy.
“Bukan dia yang ngobati saya. Yang obati
saya di Masjid Al-Falaah seorang bergamis hitam. Dia yang menetesi obat
di bibir saya yang berdarah usai dipukul,” ujar Ninoy kepada wartawan
di Polda Metro Jaya, Jumat (18/10/2019).
“Ini saya dengar obat ini yang bikin
namanya Bapak Endang ini, dari keterangan ibu yang pakai hijab hitam.
Ini tidak benar Dokter Insani memberikan obat ke saya, justru yang kasih
obat orang lain,” sambungnya.
Ninoy mengungkap peran dr Insani dalam
penganiayaan dirinya. Insani kata Ninoy berperan menginterogasinya.
Ninoy bahkan sempat meminta pertolongan kepada Insani untuk membantunya
memulangkannya.
“Saya pernah minta kalau jangan dibunuh
itu sekitar pukul 20.00 WIB, saat interogasi pertama. ‘Tolong saya
dipulangkan’ dia (Insani) mengatakan ‘bukan wewenang saya’. Dia bilang
‘kamu jangan minta ke saya minta saja ke Allah untuk keselamatan’,”
jelas Ninoy.
Kemudian lanjutnya, Insani berperan
mengerahkan massa untuk menggeledah barang-barang Ninoy. Insani dan
suaminya menggeledah laptop dan HP Ninoy, lalu diserahkan kepada
tersangka lainnya untuk dibuka.
“Peran dia sejak awal, dia dan suaminya
yang sekarang belum tahu keberadaannya di mana, itu dia yang membuka tas
laptop saya dan juga tas yang satu lagi,” kata Ninoy.
Ninoy juga menyebut Insani tidak ikut memukulnya selama kejadian itu berlangsung.
Baca: Waspada Teror Kelompok Radikal, Penculikan Ninoy Karundeng Hingga Penusukan Wiranto
“Dia tidak ikut mukul, tapi dia
orang-orang yang memberikan instruksi, berikan perintah-perintah dan
suaminya untuk membuka laptop, memberikan ke Fauzan dan tersangka lain
dan juga melihat-lihat isi,” kata Ninoy.
Dokter Insani Zulfah Hayati disebut ikut
menginterogasi Ninoy Karundeng bersama suaminya, Shairil Anwar. Shairil
Anwar sendiri saat ini masuk daftar pencarian orang (DPO) polisi.
“Suaminya sudah jadi DPO,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Suyudi Ario Seto, Kamis (17/10/2019).
Seperti diketahui, dalam kasus ini,
polisi sudah menetapkan 15 tersangka dalam kasus tersebut. Ke-15
tersangka itu adalah AA, ARS, YY, RF, Baros, S, TR, SU, ABK, IA, R, F,
Bernard Abdul Jabbar yang juga Sekjen PA 212, Jerri, dan Dokter Insani.
(ARN)
Sumber Berita : https://arrahmahnews.com/2019/10/20/blak-blakan-ninoy-karundeng-bongkar-peran-penting-dokter-insani-dan-suami-dalam-kasus-penculikannya/
Polisi Kembali Tangkap Eggi Sudjana, Rumah Digeledah
Arrahmahnews.com JAKARTA
– Eggi Sudjana kembali berurusan dengan hukum. Di masa penangguhan
penahanan terkait kasus makar, dirinya kembali diamankan polisi.
“Benar dan sekarang sedang dilakukan
pemeriksaan,” kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi
Saputra ketika dikonfirmasi detikcom, Minggu (20/10/2019).
Polda Metro Jaya melakukan penggeledahan
terhadap rumah Eggi dini hari tadi. Asep menambahkan, Eggi saat ini
sedang menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya.
“Polda Metro Jaya (yang menggeledah). Benar, saat ini Pak Eggi Sujdana dibawa dan diperiksa di Polda Metro,” Asep menegaskan.
Baca: Blak-blakan Ninoy Karundeng Bongkar Peran Penting Dokter Insani dan Suami dalam Kasus Penculikannya
Kendati demikian, Asep enggan
menjelaskan lebih detil soal kasus yang menjerat Eggi kali ini. “Nanti
mungkin Polda Metro akan memberikan penjelasan lebih lengkap. Bisa
ditanyakan ke Pak Argo (Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo
Yuwono),” sambung Asep.
Eggi Sudjana saat ini berstatus
tersangka kasus dugaan makar dan keonaran atas pidatonya di depan
kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara 4, Kebayoran Baru, Jakata Selatan,
Rabu (17/4) lalu. Dia sempat ditahan di Rutan Polda Metro Jaya, namun
status penahanannya ditangguhkan.
Terkait pidato di kediaman Prabowo, Eggi
menyerukan ajakan people power di hadapan pendukung kubu
Prabowo-Sandiaga di masa pilpres. (ARN)
Sumber Berita : https://arrahmahnews.com/2019/10/20/polisi-kembali-tangkap-eggi-sudjana-rumah-digeledah/
5 Fakta Mengejutkan Terduga Teroris Bangil-Pasuruan, Terlibat Bom Medan Hingga Bom Bangil
Arrahmahnews.com, Pasuruan –
Terduga teroris Arif Darmawan Muhammad (ADM) umur 35 tahun yang
diamankan Tim Densus 88 Antiteror di Kecamatan Bangil, Kabupaten
Pasuruan. Ia juga diduga terlibat dalam jaringan bom bunuh diri di
Polrestabes Medan, bom Bangil tahun 2018 hingga pernah dikirim ke
Suriah.
ADM tercatat sebagai warga Pesanggrahan
RT 04 RW 02, Kelurahan Gempeng, Kecamatan Bangil. Meski begitu, ia sudah
tak tinggal di Gempeng sejak 2018.
Baca: Tim Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Bangil-Pasuruan, Diduga Terkait Bom Medan
“Selama di Gempeng, informasi dari
warga, dia nggak kerja. Yang bersangkutan ikut pengajian-pengajian”,
kata Lurah Gempeng, Arfian Fachrudin seperti dilansir detik, Selasa
(19/11/2019).
Silahkan klik videonya disini : https://youtu.be/oV9WzpKc5kc
Arfian menambahkan, ADM pernah pergi ke
Suriah. Namun sampai di Turki, ia dikembalikan ke tanah air. “Dia pernah
mau dikirim ke Suriah sampai di Turki dikembalikan,” terang Arfian.
Baca: Pelaku Bom di Seluruh Dunia Hingga Bangil adalah Wahabi
Informasi yang kami dapatkan dilapangan tentang fakta mengejutkan terkait terduga teroris Bangil-Pasuruan:
- Terlibat bom bunuh diri di Polrestabes Medan.
- Merupakan Derportan ISIS pada tahun 2016 bersama dengan Istrinya.
- Yang bersangkutan membantu Temannya (DPO Kasus Bom Plaza Sarinah dan Pos Polisi di Jl. M.H. Thamrin Jakarta pada tahun 2016) memberikan fasilitas tempat tinggal di Pasuruan pada saat melarikan diri.
- Arif DM merupakan salah satu Taklim kajian dari Nibras dan Adam (Diamankan Densus 88)
- Arif DM dimungkinkan terlibat dalam kasus Bom Bangil tahun 2018.
Pada hari Senin tanggal 18 Nopember 2019
sekitar pukul 08.00 Wib team Densus 88 AT telah mengamankan salah satu
warga Pasuruan bernama Arif Darmawan Muhammad saat belanja di sebuah
toko masuk Perumahan Taman Permata Indah (TPI), Bakalan Kel. Pagak Kec.
Beji Kab. Pasuruan. (ARN)
Sumber Berita : https://arrahmahnews.com/2019/11/19/5-fakta-mengejutkan-terduga-teroris-bangil-pasuruan-terlibat-bom-medan-hingga-bom-bangil/
Re-post by MigoBerita / Jum'at/22112019/10.22Wita/Bjm