MigoBerita -Banjarmasin -Mungkin warga Banua Banjar baru "Tersadar" bahwa Sifat Religius dan Dermawan sudah ada dan selalu tertanam di hati Warga Banua Banjar khususnya warga Kalimantan Selatan dan umumnya Negara Indonesia, ini ditandai dengan tibanya HAUL Abah Guru Sekumpul atau Guru Ijai, dimana ketika selama perjalanan menuju kota Martapura tempat disemayamkannya jasad beliau, mulai dari penginapan, tambal ban, makan dan minum hingga hal lainnya semua serba GRATIS bagi para Penziarah .
Tapi tahukah Anda, Kita, Kamu dan Kalian, bahwa Tradisi Serba GRATIS ini ternyata sudah ada semenjak Al Husain Sang Penghulu Pemuda Surga dan Cucunda Nabi Muhammad SAW bersemayam jasad beliau di Kota Karbala Negara Irak. Untuk menuju makam beliau, para penziarah juga mendapatkan layanan GRATIS dari warga sekitar yang menyambut Penziarah..!!!
Semoga kedua HAUL yang fenomenal ini menghadirkan Rasa Persatuan sesama ummat Islam, sesama Bangsa Indonesia dan sesama ummat Manusia.. Amin Ya Rabbal 'Allamin.
Rest Area Lampu Merah, Kelurahan Kupang, Kecamatan Tapin Utara, Kabupaten Tapin menyiapkan keperluan jamaah Haul Guru Sekumpul dari makan hingga tambal ban. Semua gratis. Foto-Muhammad Fauzi Fadilah/apahabar.com apahabar.com, RANTAU – Banyak warung gratis di sepanjang jalan menuju arah Sekumpul Martapura. Salah satunya di Rest Area Lampu Merah, Kelurahan Kupang, Kecamatan Tapin Utara, Kabupaten Tapin.
“Mudahan salamatan barataan (semoga semua selamat), bila lapar makan dahulu, bila ngantuk istirahat. Kami siap haja malayani (kami siap melayani),” ujar Noorhayu, acil di Rest Area Lampu Merah Kupang Rantau.Selain makan minum gratis ada juga isi angin ban dan tambal ban gratis, pihak panitia mengimbau untuk jangan segan untuk singgah.“Sejak hari Kamis kemarin sudah banyak berdatangan, ada yang dari Kalteng, Kaltim. Selain makan gratis, tambal ban ada servis kendaraan ada. Sampai arus balik sampai tuntung,” ujar Rudi R, salah satu relawan di rest area lampu merah Kupang.
Terpantau, aktivitas kendaraan roda dua dan empat cukup lumayan banyak di perempatan lampu merah itu. Panitia yang tergabung di BPK 011 Kupang ini sangat antusias mengamankan jalan.Saat ini lalu lintas di Jalan A. Yani terbilang normal tidak banyak aktivitas kendaraan. Di beberapa rest area atau pun posko pantau misalnya di Jembatan Pasar Rantau, rest area Masjid Baiturrahmah terlihat masih berjaga mengarahkan atau menjamu jamaah haul Guru Sekumpul.
Acil-acil dari Rantau siap menjamu jamaah Haul Guru Sekumpul. Foto- Muhammad Fauzi Fadilah/apahabar.com
Bagian pertama "Ziarah Arbain" dari 20 bagian ini memperkenalkan secara singkat beberapa peziarah dari jutaan peziarah yang datang dari berbagai negara dunia, termasuk dari negara-negara Timur Tengah, Afrika, Asia dan juga Australia.
Mereka ada yang baru pertama kali ke Karbala, ada yang sudah dua kali dan bahkan empat kali ke Karbala untuk menghadiri Ziarah Arbain. Para peziarah itu juga mengungkapkan sedikit pengalamannya ketika berziarah Arbain.
Berziarah ke tempat-tempat suci merupakan sebuah ritual ibadah yang kembali ke masa nabi pertama yaitu Nabi Adam as. Dinukil dari riwayat bahwa ia sudah 70 kali mengunjungi Baitullah.
Jika ibadah dibarengi dengan kesulitan dan kepayahan – terlepas dari pahala yang besar – ia akan memberi kelezatan yang luar biasa dan semua kesulitan ini dengan sendirinya akan terasa mudah.
Kecintaan kepada Allah Swt, Rasul Saw dan Ahlul Baitnya akan meringankan langkah kaki manusia di jalan ini dan mengantarkan mereka pada kelezatan spiritual.
Menziarahi makam Imam Husein as, cucu baginda Nabi Muhammad Saw di Karbala memiliki keutamaan yang tinggi. Para imam maksum berkata, "Kami semua adalah bahtera keselamatan, tetapi bahtera Husein bergerak lebih cepat."
Berziarah ke makam para imam maksum as adalah bukti nyata dari kecintaan seseorang kepada Ahlul Bait as. Kegiatan ini akan menumbuhkan ketaatan kepada mereka dan memperbaiki janji setia dengan para manusia suci tersebut. Ziarah hari Arbain Imam Husein as juga termasuk salah satu dari kesempatan yang langka ini.
Dalam beberapa tahun terakhir dan menyusul perbaikan situasi keamanan di Irak, kegiatan ziarah Arbain disambut penuh antusias oleh para pecinta Ahlul Bait as dari seluruh penjuru dunia.
Jutaan umat Islam dari berbagai negara dunia berkumpul di Karbala untuk memperingati Arbain atau memperingati 40 hari kesyahidan Imam Husein as, yang dibantai pasukan Yazid di Karbala pada 10 Muharram 61 H.
Setiap tahun, jutaan peziarah Arbain dari berbagai wilayah Irak dan negara-negara dunia, terutama dari negara-negara Muslim mengunjungi Karbala untuk menghadiri peringatan Arbain Huseini as.
Setelah tiba di Irak, mereka berjalan kaki dari kota Najaf menuju Karbala yang berjarak sekitar 82 km untuk menghadiri acara Arbain Huseini as.
Dalam sejarah disebutkan bahwa Jabir bin Abdullah al-Anshari dikenal sebagai peziarah pertama yang berjalan kaki dari Madinah menuju Karbala khusus untuk memperingati Hari Arbain di Haram Imam Husain as di Karbala Irak yang kemudian selama 1373 tahun tradisi tersebut dijaga dan diikuti oleh jutaan pecinta Imam Husein setiap tahunnya.
Selama bertahun-tahun, ulama dan para wali Allah SWT menekankan pentingnya dan besarnya keutamaan berziarah ke makam Imam Husain as pada Hari Arbain yang dilakukan dengan berjalan kaki dari arah Najaf ke Karbala.
Jabir bin Abdullah memulai tradisi ini dengan berziarah ke makam Imam Husain as pada tahun 61 H, tahun kesyahidan Imam Husain as. Aimmah Maksumin as menegaskan keutamaan ziarah tesebut dan bahkan tradisi ini berlangsung sepanjang pemerintahan Bani Umayyah dan Abbasiyah. (RA)
Bagian kedua "Ziarah Arbain" dari 20 bagian ini menceritakan tentang komentar singkat beberapa peziarah Arbain mengenai pengalaman mereka mengikuti Pawai Arbain. Pengalaman mereka tentunya sangat bermanfaat bagi orang-orang yang belum pernah mengikuti Ziarah Arbain.
Setiap tahun, jutaan peziarah Arbain dari berbagai wilayah Irak dan negara-negara dunia, terutama dari negara-negara Muslim mengunjungi Karbala untuk menghadiri peringatan Arbain Huseini as.
Mereka berkumpul di Karbala untuk memperingati Arbain atau memperingati 40 hari kesyahidan Imam Husein as, yang dibantai pasukan Yazid di Karbala pada 10 Muharram 61 H.
Setelah tiba di Irak, mereka berjalan kaki dari kota Najaf menuju Karbala yang berjarak sekitar 82 km untuk menghadiri acara Arbain Huseini as.
Selama bertahun-tahun, ulama dan para wali Allah SWT menekankan pentingnya dan besarnya keutamaan berziarah ke makam Imam Husain as pada Hari Arbain yang dilakukan dengan berjalan kaki dari arah Najaf ke Karbala.
Berziarah ke tempat-tempat suci merupakan sebuah ritual ibadah yang kembali ke masa nabi pertama yaitu Nabi Adam as. Dinukil dari riwayat bahwa ia sudah 70 kali mengunjungi Baitullah.
Jika ibadah dibarengi dengan kesulitan dan kepayahan – terlepas dari pahala yang besar – ia akan memberi kelezatan yang luar biasa dan semua kesulitan ini dengan sendirinya akan terasa mudah.
Kecintaan kepada Allah Swt, Rasul Saw dan Ahlul Baitnya akan meringankan langkah kaki manusia di jalan ini dan mengantarkan mereka pada kelezatan spiritual.
Menziarahi makam Imam Husein as, cucu baginda Nabi Muhammad Saw di Karbala memiliki keutamaan yang tinggi. Para imam maksum berkata, "Kami semua adalah bahtera keselamatan, tetapi bahtera Husein bergerak lebih cepat."
Berziarah ke makam para imam maksum as adalah bukti nyata dari kecintaan seseorang kepada Ahlul Bait as. Kegiatan ini akan menumbuhkan ketaatan kepada mereka dan memperbaiki janji setia dengan para manusia suci tersebut. Ziarah hari Arbain Imam Husein as juga termasuk salah satu dari kesempatan yang langka ini.
Berikut di antara komentar para peziarah dari beberapa negara dunia seperti Inggris, Australia, Chile, Turki, Lebanon, India, Afrika dan negara-negara lainnya.
Peziarah dari Inggris: "Ini akan menjadi salah satu pengalaman terbaik sepanjang hidup Anda."
Peziarah dari Australia: "Ini adalah pertama kalinya bagi saya memiliki pengalaman ini; hal ini di luar imajinasi."
Peziarah dari Chile: "Ini adalah untuk pertama kalinya dan pengalaman pertama saya. Sungguh di luar imajinasi."
Peziarah dari Turki: "Imam Ja'far Shadiq as mengatakan, barangsiapa mengetahui dengan benar (Imam) Husein as dan menziarahinya, untuk setiap langkah akan ditulis satu pahala haji dan umrah."
Peziarah dari Chile: "Jutaan orang dari berbagai negara datang untuk berziarah dan berikrar janji dengan Imam Husein as, serta mengatakan, kami telah datang dan bersamamu."
Peziarah dari Australia: "Jika Anda merasakan sejenak apa yang kami rasakan, Anda pasti akan datang ke sini setiap tahun."
Peziarah dari Turki: "Pengorbanan dan saling membantu, terutama dalam masalah ini, semuanya hanya demi keridhaan Allah Swt."
Peziarah dari Argentina: "Pesan saya kepada umat Islam dan non-Muslim adalah datanglah dan rasakanlah pengalaman indah menziarahi Imam Husein as ini, dan rasakan energi baru ketika datang ke sini."
Peziarah dari India: "Berziarahlah ke Imam Husein as, kehidupannya akan terbagi menjadi dua bagian: sebelum dan sesudah ziarah. Kami mengatakan kepada mereka, datanglah untuk berziarah ke sini, dan Anda akan memahami arti yang sebenarnya tentang cinta."
Peziarah dari Afrika: "Kepada mereka yang belum pernah berjalan kaki ke arah Karbala untuk menziarahi Imam Husein as, saya mengatakan bahwa Anda tidak akan bisa memahaminya sebelum Anda melakukannya."
Peziarah dari Lebanon: "Setiap orang yang telah datang untuk berziarah Arbain, hati dia akan selalu ingin datang, sebab, ada perasaan khusus dalam ziarah ini yang tidak ada di ziarah manapun. Saya mengundang semua untuk datang pada Ziarah Arbain." (RA)
Bagian ketiga "Ziarah Arbain" dari 20 bagian ini masih mengenai komentar singkat beberapa peziarah tentang Pawai Arbain. Mereka juga mengajak umat Islam untuk menziarahi Imam Husein as, cucu Rasulullah Saw di Karbala.
Setiap tahun, jutaan peziarah Arbain dari berbagai kota di Irak dan negara-negara dunia, terutama dari negara-negara Muslim mengunjungi Karbala untuk menghadiri peringatan Arbain Huseini as.
Mereka berkumpul di Karbala untuk memperingati Arbain atau 40 hari kesyahidan Imam Husein as, yang dibantai pasukan Yazid di Karbala pada 10 Muharram 61 H.
Setelah tiba di Irak, mereka berjalan kaki dari kota Najaf menuju Karbala yang berjarak sekitar 82 km untuk menghadiri acara Arbain Huseini as. Masyarakat Irak menyediakan makanan, minuman dan tempat istirahat gratis di sepanjang rute ini.
Selama bertahun-tahun, ulama dan para wali Allah Swt menekankan pentingnya dan besarnya keutamaan berziarah ke makam Imam Husain as pada Hari Arbain yang dilakukan dengan berjalan kaki dari arah Najaf ke Karbala.
Berziarah ke tempat-tempat suci merupakan sebuah ritual ibadah yang kembali ke masa nabi pertama yaitu Nabi Adam as. Dinukil dari riwayat bahwa ia sudah 70 kali mengunjungi Baitullah.
Jika ibadah dibarengi dengan kesulitan dan kepayahan – terlepas dari pahala yang besar – ia akan memberi kelezatan yang luar biasa dan semua kesulitan ini dengan sendirinya akan terasa mudah.
Kecintaan kepada Allah Swt, Rasul Saw dan Ahlul Baitnya akan meringankan langkah kaki manusia di jalan ini dan mengantarkan mereka pada kelezatan spiritual.
Menziarahi makam Imam Husein as, cucu baginda Nabi Muhammad Saw di Karbala memiliki keutamaan yang tinggi. Para imam maksum berkata, "Kami semua adalah bahtera keselamatan, tetapi bahtera Husein bergerak lebih cepat."
Berziarah ke makam para imam maksum as adalah bukti nyata dari kecintaan seseorang kepada Ahlul Bait as. Kegiatan ini akan menumbuhkan ketaatan kepada mereka dan memperbaiki janji setia dengan para manusia suci tersebut. Ziarah hari Arbain Imam Husein as juga termasuk salah satu dari kesempatan yang langka ini.
Berikut di antara komentar para peziarah dari beberapa negara dunia seperti Madagaskar, Jerman, Azerbaijan, Argentina, Pakistan, Australia, Lebanon dan negara-negara lainnya:
Peziarah dari Madagaskar: "Kami mengajak semua pengikut mazhab Syiah dunia untuk berpartisipasi pada Pawai Arbain di Karbala dan menghidupkan untuk mengingat Ahlul Bait as."
Peziarah dari Jerman: "Saya ingin menyampaikan kepada semua umat Islam di Jerman dan di berbagai tempat lainnya, berziarahlah ke Imam Husein as di hari Arbain, Asyura, Muharram dan Safar pada setiap tahun."
Peziarah dari Republik Azerbaijan: "Ini adalah jalan yang sangat indah, dan semua sungguh luar biasa. Alhamdulillah jalan kami terbuka. Semoga ziarah kita semua diterima."
Peziarah dari Argentina: "Hanya dengan berjalan kaki, seseorang merasakan bahwa dia mengingat dosa-dosanya."
Peziarah dari Pakistan: "Insya Allah, kami akan datang ke sini lagi bersama semua anggota keluarga."
Peziarah dari Australia: "Jauh melampaui setiap pertemuan dan emosi apa pun, ini sulit dipercaya. Insya Allah semua orang akan merasakan hal ini. Anda tidak akan merasakannya sebelum Anda melakukan perjalanan Arbain ini, dan berdiri di depan haram dan berdoa."
Peziarah dari Lebanon: "Cinta kepada Imam Husein as menghidupkan kami. Ketika kita mengatakan 'Setiap hari adalah Asyura dan setiap tanah adalah Karbala' maka kalimat ini harus diterapkan di semua hari, jam dan tempat." (RA)
Bagian keempat "Ziarah Arbain" dari 20 bagian ini mengungkapkan perasaan beberapa peziarah ketika mengikuti Pawai Arbain. Mereka menceritakan apa yang mereka rasakan ketika melakukan perjalanan menuju Karbala dengan berjalan kaki.
Setiap tahun, jutaan peziarah Arbain dari berbagai kota di Irak dan negara-negara dunia, terutama dari negara-negara Muslim mengunjungi Karbala untuk menghadiri peringatan Arbain Huseini as.
Mereka berkumpul di Karbala untuk memperingati Arbain atau 40 hari kesyahidan Imam Husein as, yang dibantai pasukan Yazid di Karbala pada 10 Muharram 61 H.
Setelah tiba di Irak, mereka berjalan kaki dari kota Najaf menuju Karbala yang berjarak sekitar 82 km untuk menghadiri acara Arbain Huseini as. Masyarakat Irak menyediakan makanan, minuman dan tempat istirahat gratis di sepanjang rute ini.
Selama bertahun-tahun, ulama dan para wali Allah Swt menekankan pentingnya dan besarnya keutamaan berziarah ke makam Imam Husain as pada Hari Arbain yang dilakukan dengan berjalan kaki dari arah Najaf ke Karbala.
Berziarah ke tempat-tempat suci merupakan sebuah ritual ibadah yang kembali ke masa nabi pertama yaitu Nabi Adam as. Dinukil dari riwayat bahwa ia sudah 70 kali mengunjungi Baitullah.
Jika ibadah dibarengi dengan kesulitan dan kepayahan – terlepas dari pahala yang besar – ia akan memberi kelezatan yang luar biasa dan semua kesulitan ini dengan sendirinya akan terasa mudah.
Kecintaan kepada Allah Swt, Rasul Saw dan Ahlul Baitnya akan meringankan langkah kaki manusia di jalan ini dan mengantarkan mereka pada kelezatan spiritual.
Menziarahi makam Imam Husein as, cucu baginda Nabi Muhammad Saw di Karbala memiliki keutamaan yang tinggi. Para imam maksum berkata, "Kami semua adalah bahtera keselamatan, tetapi bahtera Husein bergerak lebih cepat."
Berziarah ke makam para imam maksum as adalah bukti nyata dari kecintaan seseorang kepada Ahlul Bait as. Kegiatan ini akan menumbuhkan ketaatan kepada mereka dan memperbaiki janji setia dengan para manusia suci tersebut. Ziarah hari Arbain Imam Husein as juga termasuk salah satu dari kesempatan yang langka ini.
Berikut di antara komentar para peziarah dari beberapa negara dunia seperti Madagaskar, Jerman, Azerbaijan, Argentina, Pakistan, Australia, Lebanon dan negara-negara lainnya:
Peziarah dari Turki: "Saya hanya melihat cinta dalam perjalanan ini. Jalan ini tidak lain adalah jalan cinta. Jalan cinta yang sangat indah. Sayidah Zainab al-Kubra telah pergi ke jalan ini. Kami tidak melihat apapun di jalan ini kecuali cinta dan keindahan."
Peziarah dari Australia: "Ini sangat melampaui segala bentuk pertemuan dan emosi, sungguh sangat sulit dipercaya. Insya Allah, semua orang akan memiliki kesempatan ini. Anda tidak akan merasakannya selama Anda belum melakukan jalan kaki untuk ziarah Arbain ini, berdiri di depan haram dan berdoa. Ini adalah perasaan yang hanya akan Anda alami ketika Anda datang ke sini."
Peziarah dari Australia: "Saya hanya berpikir bahwa betapa sulitnya apa yang dialami oleh Imam Husein as dan Ahlul Bait as selama tragedi Asyura dan tragedi yang dihadapi mereka. Saya banyak berdoa, ini adalah perasaan yang sangat sedih tetapi pada saat yang sama sangat indah. Kita melihat begitu banyak saudara dan saudari kita yang datang dari seluruh dunia dan bersama pada satu waktu, di mana ini semua hanya untuk Ahlul Bait as, dan ini adalah pekerjaan yang paling kecil yang kita bisa lakukan untuk mereka."
Peziarah dari Argentina: "Saya melihat hal-hal yang mengejutkan di antara pengalaman-pengalaman ini. Hal yang sangat menjadi perhatian saya adalah melihat masyarakat yang semua fokus perhatiannya hanya untuk sampai kepada Imam Husein as dan mendapat taufik dari ziarah ini. Ini adalah sebuah pengalaman sangat penting yang saya lihat dengan mata kepala sendiri, yang terjadi untuk umat Islam dan non-Muslim." (RA)
Bagian kelima "Ziarah Arbain" dari 20 bagian ini masih mengungkapkan komentar beberapa peziarah ketika mengikuti Pawai Arbain. Mereka menceritakan apa yang mereka rasakan dan menggambarkan perjalanan spiritual menuju Karbala.
Setiap tahun, jutaan peziarah Arbain dari berbagai kota di Irak dan negara-negara dunia, terutama dari negara-negara Muslim mengunjungi Karbala untuk menghadiri peringatan Arbain Huseini as.
Mereka berkumpul di Karbala untuk memperingati Arbain atau 40 hari kesyahidan Imam Husein as, yang dibantai pasukan Yazid di Karbala pada 10 Muharram 61 H.
Setelah tiba di Irak, mereka berjalan kaki dari kota Najaf menuju Karbala yang berjarak sekitar 82 km untuk menghadiri acara Arbain Huseini as. Masyarakat Irak menyediakan makanan, minuman dan tempat istirahat gratis di sepanjang rute ini.
Selama bertahun-tahun, ulama dan para wali Allah Swt menekankan pentingnya dan besarnya keutamaan berziarah ke makam Imam Husain as pada Hari Arbain yang dilakukan dengan berjalan kaki dari arah Najaf ke Karbala.
Berziarah ke tempat-tempat suci merupakan sebuah ritual ibadah yang kembali ke masa nabi pertama yaitu Nabi Adam as. Dinukil dari riwayat bahwa ia sudah 70 kali mengunjungi Baitullah.
Jika ibadah dibarengi dengan kesulitan dan kepayahan – terlepas dari pahala yang besar – ia akan memberi kelezatan yang luar biasa dan semua kesulitan ini dengan sendirinya akan terasa mudah.
Kecintaan kepada Allah Swt, Rasul Saw dan Ahlul Baitnya akan meringankan langkah kaki manusia di jalan ini dan mengantarkan mereka pada kelezatan spiritual.
Menziarahi makam Imam Husein as, cucu baginda Nabi Muhammad Saw di Karbala memiliki keutamaan yang tinggi. Para imam maksum berkata, "Kami semua adalah bahtera keselamatan, tetapi bahtera Husein bergerak lebih cepat."
Berziarah ke makam para imam maksum as adalah bukti nyata dari kecintaan seseorang kepada Ahlul Bait as. Kegiatan ini akan menumbuhkan ketaatan kepada mereka dan memperbaiki janji setia dengan para manusia suci tersebut. Ziarah hari Arbain Imam Husein as juga termasuk salah satu dari kesempatan yang langka ini.
Berikut di antara komentar para peziarah dari 21 negara dunia termasuk Turki, Amerika, Afrika Selatan, Madagaskar, Jerman, Azerbaijan, Argentina, Pakistan, Australia, Lebanon dan negara-negara lainnya:
Peziarah dari Turki: "Jika kita melihat di berbagai belahan dunia, maka ada bermacam-macam pertemuan di seluruh dunia. Oang-orang datang bersama dan mereka mungkin juga berkumpul untuk tujuan bersama."
Peziarah dari Turki: "Ketika Musim Haji, di mana 3-4 juta jemaah haji dari berbagai negara pergi untuk menunaikan ibadah ini, mereka menghadapi persoalan air, makanan, tempat istirahat dan lain sebagainya, dan pengelola tidak mampu untuk mengatur jemaah. Ini adalah berkah dari Imam Husein as dan sebuah mukjizat bahwa sekitar 20 juta orang pada hari ini datang ke Karbala, di mana semua kebutuhan mereka dari makanan dan keperluan lainnya tersedia, dan tak seorang pun terganggu. Mereka berjalan kaki menelusuri jalan ini dengan penuh cinta hingga sampai tujuan."
Peziarah dari Argentina: "Kami membandingkan semua kemurahan hati dan kebebasan dari keterikatan dunia serta beramal di jalan para peziarah Imam Hussein as —yang terlihat pada pawai ini— dengan cinta berlebihan terhadap materi dan dunia yang ada di Barat. Semua ini menciptakan banyak keraguan bagi saya dan memunculkan banyak hal dan pertanyaan bagi saya, namun juga menumbuhkan cinta yang lebih pada diri saya sebagai seorang pecinta Ahlul Bait as (Syiah)."
Peziarah dari Turki: "Perbedaan pertama dan terbesar Pawai Arbain dengan pawai dan pertemuan lainnya adalah pada jumlah dan besarnya. Pawai dan pertemuan manusia terbesar adalah Pawai Arbain di Karbala."
Peziarah dari Afrika Selatan: "Saya memahami bahwa di jalan ini, semua orang adalah sama, tidak ada yang kaya dan yang miskin. Tidak ada (sebutan orang) Iran, Irak atau Afrika Selatan. Semua yang di sini sedang menempuh jarak ini untuk sampai kepada Imam Husein as.
Peziarah dari Amerika: "Kedamaian dan ketenteraman, lingkungan yang memberikan ketenangan, di mana semua orang disatukan hanya untuk cinta. (RA)
Bagian keenam "Ziarah Arbain" dari 20 bagian ini mengungkapkan komentar beberapa peziarah ketika mengikuti Pawai Arbain dan juga komentar para petugas medis dari Pakistan dan Iran dan petugas keamanan dari Irak.
Setiap tahun, jutaan peziarah Arbain dari berbagai kota di Irak dan negara-negara dunia, terutama dari negara-negara Muslim mengunjungi Karbala untuk menghadiri peringatan Arbain Huseini as.
Mereka berkumpul di Karbala untuk memperingati Arbain atau 40 hari kesyahidan Imam Husein as, yang dibantai pasukan Yazid di Karbala pada 10 Muharram 61 H.
Setelah tiba di Irak, mereka berjalan kaki dari kota Najaf menuju Karbala yang berjarak sekitar 82 km untuk menghadiri acara Arbain Huseini as. Masyarakat Irak menyediakan makanan, minuman dan tempat istirahat gratis di sepanjang rute ini.
Selama bertahun-tahun, ulama dan para wali Allah Swt menekankan pentingnya dan besarnya keutamaan berziarah ke makam Imam Husain as pada Hari Arbain yang dilakukan dengan berjalan kaki dari arah Najaf ke Karbala.
Berziarah ke tempat-tempat suci merupakan sebuah ritual ibadah yang kembali ke masa nabi pertama yaitu Nabi Adam as. Dinukil dari riwayat bahwa ia sudah 70 kali mengunjungi Baitullah.
Jika ibadah dibarengi dengan kesulitan dan kepayahan – terlepas dari pahala yang besar – ia akan memberi kelezatan yang luar biasa dan semua kesulitan ini dengan sendirinya akan terasa mudah.
Kecintaan kepada Allah Swt, Rasul Saw dan Ahlul Baitnya akan meringankan langkah kaki manusia di jalan ini dan mengantarkan mereka pada kelezatan spiritual.
Menziarahi makam Imam Husein as, cucu baginda Nabi Muhammad Saw di Karbala memiliki keutamaan yang tinggi. Para imam maksum berkata, "Kami semua adalah bahtera keselamatan, tetapi bahtera Husein bergerak lebih cepat."
Berziarah ke makam para imam maksum as adalah bukti nyata dari kecintaan seseorang kepada Ahlul Bait as. Kegiatan ini akan menumbuhkan ketaatan kepada mereka dan memperbaiki janji setia dengan para manusia suci tersebut. Ziarah hari Arbain Imam Husein as juga termasuk salah satu dari kesempatan yang langka ini.
Berikut di antara komentar para peziarah dari 21 negara dunia termasuk Inggris, Pakistan, India, Argentina, Republik Islam Iran, Turki, Amerika, Afrika Selatan, Madagaskar, Jerman, Azerbaijan, Australia, Lebanon dan negara-negara lainnya dan juga petugas medis dari Iran dan Pakistan:
Peziarah dari Inggris: "Pawai Arbain kian hari samkin besar dan lebih baik. Mereka yang berpartisipasi dalam pawai ini juga sekaligus berusaha untuk menjadi tuan rumah bagi peziarah lainya. Meski demikian, semua berjalan dengan baik."
Peziarah dari Argentina: "Kami mendapat taufik sehingga kami bisa menawarkan dan menyajikan teh kepada para peziarah dan memiliki pengalaman melayani para peziarah Imam Husein as. Kebetulan di samping tenda ini, sejumlah orang sedang memanggang roti dan melayani para peziarah dengan cinta, perhatian, pengorbanan dan tanggung jawab penuh."
Petugas medis dari Pakistan: "Ini adalah kamp medis dari MTV, dan kamp ini didirikan di waktu Arbain. Kami menyediakan fasilitas perawatan untuk para peziarah. Di sini para dokter pria, dan di sana para dokter wanita. Kami memiliki obat-obatan."
Peziarah dari India: "Ada orang-orang yang memberikan pelayanan dengan memijit kaki Anda. Mereka melakukan ini atas dasar memberikan pelayanan tanpa henti kepada Imam Husein as. Menurut saya, ini adalah rasa Islam yang sebenarnya dan ikhlas, di mana masyarakat harus tahu."
Petugas dan pelayan peziarah dari Irak: "Tugas kami sangat besar dan berat. Meskipun ramai, namun kami berusaha untuk memberikan kenyamanan, dan memudahkan para peziarah untuk datang dan pergi."
Petugas medis dari Iran: "Kami terdiri dari dua tim: tim medis perempuan dan laki-laki. Mereka terdiri dari 20 dokter, 20 perawat dan 20 penyelamat serta 20 orang petugas pembantu, di mana semuanya ada 80 personel dan petugas medis."
Petugas dan pelayan peziarah dari Irak: "Kami di sini di pangkalan bantuan dan datang ke sini untuk melayani para peziarah. Kami memberikan bantuan darurat dan pertolongan, memadamkan kebakaran, dan operasi pertolongan serta menjinakkan bom."
Peziarah dari Lebanon: "Jika yang Anda maksud pelayan itu adalah penduduk Irak, mereka telah memberikan pelayanan yang sangat banyak. Mereka melayani Imam Husein as dan para peziarahnya. Kemurahan hati mereka yang sangat banyak tidak bisa digambarkan dan jelaskan." (RA)
Pada bagian ketujuh "Ziarah Arbain" dari 20 bagian ini, para peziarah mengungkapkan alasan mereka mengikuti Pawai Arbain dan bercerita mengenai bagaimana mereka bisa datang ke Karbala, Irak.
Arbain adalah peringatan mengenang 40 hari Kesyahidan Imam Husein as, Cucu Baginda Nabi Muhammad Saw yang dibantai oleh pasukan Yazid di Karbala pada tanggal 10 Muharram 61 H.
Setiap tahun, jutaan peziarah Arbain dari berbagai kota di Irak dan negara-negara dunia, terutama dari negara-negara Muslim mengunjungi Karbala untuk menghadiri peringatan Arbain Huseini as.
Mereka berkumpul di Karbala untuk memperingati Arbain atau 40 hari kesyahidan Imam Husein as, cucu tercinta Rasulullah Saw.
Peziarah dari Australia.
Setelah tiba di Irak, mereka berjalan kaki dari kota Najaf menuju Karbala yang berjarak sekitar 82 km untuk menghadiri acara Arbain Huseini as. Masyarakat Irak menyediakan makanan, minuman dan tempat istirahat gratis di sepanjang rute ini. Ada pula yang berjalan kaki dari Iran ke Karbala.
Selama bertahun-tahun, ulama dan para wali Allah Swt menekankan pentingnya dan besarnya keutamaan berziarah ke makam Imam Husain as pada Hari Arbain yang dilakukan dengan berjalan kaki dari arah Najaf ke Karbala.
Berziarah ke tempat-tempat suci merupakan sebuah ritual ibadah yang kembali ke masa nabi pertama yaitu Nabi Adam as. Dinukil dari riwayat bahwa ia sudah 70 kali mengunjungi Baitullah.
Jika ibadah dibarengi dengan kesulitan dan kepayahan – terlepas dari pahala yang besar – ia akan memberi kelezatan yang luar biasa dan semua kesulitan ini dengan sendirinya akan terasa mudah.
Peziarah dari Australia.
Kecintaan kepada Allah Swt, Rasul Saw dan Ahlul Baitnya akan meringankan langkah kaki manusia di jalan ini dan mengantarkan mereka pada kelezatan spiritual.
Menziarahi makam Imam Husein as, cucu baginda Nabi Muhammad Saw di Karbala memiliki keutamaan yang tinggi. Para imam maksum berkata, "Kami semua adalah bahtera keselamatan, tetapi bahtera Husein bergerak lebih cepat."
Berziarah ke makam para imam maksum as adalah bukti nyata dari kecintaan seseorang kepada Ahlul Bait as. Kegiatan ini akan menumbuhkan ketaatan kepada mereka dan memperbaiki janji setia dengan para manusia suci tersebut. Ziarah hari Arbain Imam Husein as juga termasuk salah satu dari kesempatan yang langka.
Berikut di antara cerita para peziarah dari 21 negara dunia termasuk Australia, Turki, Argentina, Tanzania, Chile, Inggris, Pakistan, India, Iran, Amerika, Afrika Selatan, Madagaskar, Jerman, Azerbaijan, Lebanon dan negara-negara lainnya:
Peziarah Arbain dari Tanzania
Peziarah dari Australia: "Saya telah mendengar banyak cerita, dan saya berkata kepada diri saya, saya sekali-kali harus datang ke sini. Saya bermimpi lagi tentang hal ini, dan dalam mimpi itu saya berkata kepada diri saya, saya harus pergi. Saya terbangun dari tidur dn langsung memutuskan untuk datang ke sini."
Peziarah dari Australia: "Beberapa tahun lalu, beberapa anggota keluarga kami datang ke sini untuk menghadiri Arbain, dan setelahnya mereka selalu bercerita tentang Arbain."
Peziarah dari Argentina: "Ini adalah pertama kalinya saya datang ke sini dan pertama kali pula saya memahami Arbain. Dari kecil, saya telah mendengar tentang Arbain, sebab, saya lahir di sebuah keluarga bermazhab Syiah. Saya memiliki informasi tentang Arbain dan Asyura, dan saya telah mendengar dan membaca banyak tentangnya, tetapi saya belum mendapat taufik dan pengalaman untuk bepergian ke Timur Tengah."
Peziarah Arbain dari Australia.
Peziarah dari Tanzania: "Ini adalah pertama kalinya saya datang ke sini, Alhamdulillah. Jumlah kami sedikit, namun kami bersyukur kepada Allah Swt. Kami juga berterimakasih kepada penduduk Irak yang telah melayani dan memberikan kenyamanan kepada kami di tempat ini. Kami melihat bahwa mereka memberikan semuanya kepada orang lain atas nama Imam Husein as, dan mendorong orang-orang untuk datang ke sini."
Peziarah dari Australia: "Saya menjadi tahu tentang masalah ini melalui banyak buku dan ajaran agama serta cinta kepada Imam Husein as, di mana ini mendorong saya untuk datang ke sini. Saya mendengar sahabat-sahabat saya datang ke sini. Ketika saya berada di Australia, saya menonton televisi dari jaringan televisi milik umat Islam bermazhab Syiah, dan itu menginspirasi saya untuk datang ke sini."
Peziarah dari Australia: "Salah satu anggota keluargaku bercerita tentang Arbain kepada saya, dan saya kemudian menelitinya. Saya mendengar banyak tentang hal ini yang membuat saya semakin ingin untuk datang ke sini lebih dari sebelumnya."
Peziarah Arbain dari Turki.
Peziarah dari Turki: "Kami memiliki seorang guru yang datang ke Iran, dan setelah kembali ke Turki, beliau bercerita tentang jalan ini, yaitu jalan Huseini as, dan jalan indah yang terpuji dan jalan hakiki."
Peziarah dari Chile (Chili): "Ini sangat bagus untuk mempromosikan dan mengenalkan Arbain di negara kami yang penduduknya sama sekali belum mengetahui hal ini."
Peziarah dari Australia: "Selama tiga tahun lalu, mereka mendorong saya untuk datang ke sini, namun saya menolaknya. Andaikan saya tidak menolaknya.. Sungguh luar biasa. (RA)
Raisa bernyanyi menghibur penonton di SMAN 2 Banjarmasin. (foto: nuha/klikkalsel)
BANJARMASIN, klikkalsel – Masih dalam
rangkaian acara Hari Ulang Tahun (HUT) SMAN 2 Banjarmasin yang jatuh
pada 3 September 2020, puncak rangkaian acara kegiatan tersebut
dilaksanakan di lapangan SMAN 2 Banjarmasin, Jum’at (21/02/2020) malam.
Dan pesta penutupan HUT SMAN 2 Banjarmasin mengusung tema A’UDERIOR
“make your dream come true in our 54”, dalam acara ini pihak Organisasi
Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMAN 2 (Smada) Banjarmasin menghadirkan Raisa
Andriana atau yang lebih dikenal dengan nama Raisa.
“Ini merupakan rangkaian acara tahunan ulang tahun Smada Banjarmasin,
yang telah diadakan pada September lalu yaitu acara Fun Walking. Hari
ini kita mengadakan acara A’UDERIOR dengan bintang tamu penyanyi Raisa,”
ujar Wakil Ketua OSIS SMAN 2 Banjarmasin, M Ansari.
Ketua Pelaksana HUT SMAN 2 Banjarmasin ini mengatakan, puncak dari acara kegiatan tahunan sekolahnya adalah hari ini.
Pihaknya telah menyediakan 2.000 tiket untuk umum sejak pagi hari
sampai dengan close gate pukul 20.00 Wita, untuk harganya dibanderol
Rp150.000 per tiket. Penonton antusias mendengarkan tembang yang didendangkan Raisa.(foto: nuha/klikkalsel)
“Perkiraan, ribuan orang yang datang meramaikan acara HUT Smada
Banjarmasin. Baik dari Smada Banjarmasin itu sendiri, tamu undangan dan
masyarakat umum,” ucapnya.
Ia menambahkan, acara tersebut menampilkan talenta atau bakat dari
siswa-siswi SMAN 2 Banjarmasin seperti dance, band, penyanyi solo, bazar
stand umum, dan galeri foto.
“Puncaknya, Raisa naik ke atas panggung dan bernyanyi. Penonton
terlihat sangat antusias, pokoknya pecah lah acara hari ini,” ungkap
Ansari.
Rencananya, Ansari dan kawan-kawan akan mengadakan event tahunan
seperti ini lagi. Sebab acara pada tahun ini bisa dikatakan sukses.
Kepala SMAN 2 Banjarmasin, H Mukeniansyah merasa bangga anak didiknya secara mandiri berhasil menyelenggarakan event besar.
“Alhamdulillah berkat kerjasama, ditambah bantuan wali/orang tua
murid akhirnya acara HUT SMAN 2 Banjarmasin berlangsung lebih meriah,”
katanya.
H Mukeniansyah berharap, dengan dilaksanakan event-event menarik oleh
siswa-siswi SMAN 2 Banjarmasin agar para siswa kedepannya mampu
berorganisasi secara mandiri lebih baik lagi. (nuha) Editor : Akhmad Sumber Berita : https://klikkalsel.com/raisa-semarakkan-hut-sman-2-banjarmasin/
Sebelumnya di Tahun 2019 :
HUT Smada Banjarmasin Dihadiri Walikota
Walikota Banjarmasin Ibnu Sina membuka acara HUT Smada sengan memotong tumpeng. (foto: restu/klikkalsel)
BANJARMASIN, klikkalsel – Dalam rangka hari ulang tahun (HUT)
SMA Negeri 2 (Smada) Banjarmasin yang ke-54, pihak sekolah mengadakan
even tahunan.
Even tahun ini merupakan even yang lebih meriah ketimbang tahun
sebelumnya. Bertemakan Fun Walking, panitia mengadakan berbagai macam
kegiatan dan turut menghadirkan Walikota Banjarmasin Ibnu Sina beserta
rombongan.
Ibnu Sina turut membuka acara dengan pemotongan tumpeng dilanjutkan
pelepasan balon udara yang sudah disiapkan panitia. Tak lupa, Ibnu Sina
turut mengucapkan selamat ulang tahun kepada smada yang ke-54 atas nama
pribadi dan atas nama Pemerintah Kota Banjarmasin.
“Smada dulu kini dan esok dalam citra kebersamaan, itu menjadi spirit
bagi kita semua untuk terus menjadikan smada terbaik diantara SMA
sederajat yag ada di kota ini,” ujar Ibnu Sina.
Ibnu Sina menerangkan diusia smada yang lebih dari setengah abad ini
tentu banyak alumni yang sudah berkiprah dimana saja, beliau termasuk
sebagai alumni angkatan 93 terus berkomunikasi dengan teman-temannya.
“Yang terpenting sekarang adalah bagaimana menjadikan Kota
Banjarmasin sebagai barometer pendidikan di kalimantan selatan, saya
terkejut dengan adik-adik saya, mereka bisa menghadirkan berbagai
inovasi dan kreatifitas yang ada,” imbuh Ibnu Sina.
Pemotongan tumpeng dan Pelepasan balon bersama walikota dilanjutkan
jalan keliling diikuiti semua siswa dan para guru, perjalanannya dari
Smada menuju stienas ke bundaran KB (mahligai pancasila), dilanjutkan
kearah pom bensin jalan bali dan kembali lagi kesekolah smada.
Selanjutnya acara pentas seni (pensi) yang diikuti kelas yang tampil
sesuai tema masing-masing, peserta yang tampil ada 20 kelas.
“Acara fun walk kami dari awal mengundang bigbos grup band, ada drum
band dari Pemko, lebih meriah tahun ini pensinya diikuti semua kelas,
sedangkan HUT yang lalu hanya diikuti beberapa kelas tertentu yang masuk
kelas seleksi,” jelas Ketua Pelaksana Hilmi Nur R. Siswa-siswi Smada melaksanakan Fun Walking. (foto : restu/klikkalsel)
Acara tahun ini paling ditunggu-tunggu para siswa smada yaitu fun
walk yang meliputi rangkaian jalan kaki, pensi, dan stand bazar. Acara
tersebut diikuti 1.382 siswa, 80 guru serta tata usaha, dan dari PPL ada
50 orang.
“Semoga fun walk Smada tetap diadakan setiap tahun,” harap Hilmi.
Kabid SMA Disdikbud Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Muhammadun
mengakui alumni Smada saat ini kebanyakan sudah memegang jabatan
tertentu dipemerintahan, baik Kabupaten Kota maupun di Provinsi. Ia
berharap untuk smada agar tetap maju jaya dan ikut mensukseskan program
Dinas Pendidikan yaitu program Kalsel yang cerdas.
“Selamat ulang tahun smada yang ke 54, jaya selalu Kalsel cerdas, bergerak!,” ucap Muhammadun.
Dalam acara tersebut Kepala Sekolah smada Bakhtiar turut merespon
positif kegiatan itu, ia mengatakan pada hari ini persis tanggal 3
september adalah ultah yg ke 54, tentu merayakannya hari ini dalam
rangka untuk kebersamaan siswa.
Kegiatan ini dari mereka oleh mereka untuk mereka dan terkandung
didalamnya adalah semua guru, semua karyawan, orang tua juga adalah
bagian dari pada untuk kebersamaan. Tahun ini sekolah telah
mensosialisasikan bahwa smada menjadi contoh tidak ada sampah plastik
disekolah.
“Ini bagian dukungan kepada Pemko untuk mengurangi jumlah penggunaan sampah plastik,” kata Bakhtiar.(nuha)
Editor : Amran
Sumber Berita : https://klikkalsel.com/hut-smada-banjarmasin-dihadiri-walikota/
Jumat, 21 Februari 2020 10:21
Sore Ini, Raisa di Smada
PROKAL.CO, BANJARMASIN
– Raisa menghibur Sobat Muda Banjarmasin, hari ini (21/2). Pelantun
Could It Be itu jadi bintang tamu puncak HUT SMAN 2 Banjarmasin ke-54. Acaranya bertajuk Make Your Dream
Come True In Our 54 (A'uderior). Raisa bakal menghibur penonton selama
satu jam. Acara dimulai pukul 16.00 sore. "A'uderior bakal spesial,
karena kedatangan artis ternama Raisa Andriana," tutur Muhammad Anzari,
ketua pelaksana event tersebut. A'uderior juga mewadahi band sekolah
dan lokal yang hendak menunjukkan aksinya. Sebut saja seperti
Monochrome, Minimalis ft Riyadi, Madhava, dan Onion Tears. Acara juga dimeriahkan serangkaian penampilan dance dari siswa-siswi Smada. "Pastinya acara ini bakal seru," sebut Anzari. A'uderiors sendiri terbuka untuk
umum. Artinya siapa saja boleh datang ke halaman sekolah berjuluk Smada
tersebut. Namun tidak gratis.
Sejak awal promosi, event ini
mendapat sambutan yang luar biasa. Tiga sesi penjualan tiket presale
ludes seketika. "1.800 tiket sudah terjual," ucap Anzari. Enggak usah khawatir tak kebagian.
Tiket on the spot masih tersedia. Dipatok sebesar Rp150 ribu. Pastinya
worth it banget dengan pengalaman seru selama gelaran acara. Tak hanya meriah karena penampilan,
A'uderior juga dilengkapi dengan venue yang Instagramable, photo booth,
snap print, dan bazaar aneka kue dan minuman kekinian. Wakasek Kesiswaan SMAN 2
Banjarmasin, Akhmad Samadi menuturkan bahwa rangkaian HUT Smada ke-54
ini panjang. Mulai dari fun walk, turnamen basket dan futsal yang
digelar oleh ekstrakurikuler, dan terakhir A'uderior. "A'uderior ini
ditangani OSIS," tuturnya. Puncak acara ini juga sebagian dari
proses pembelajaran. Semua dikerjakan oleh para siswa. Mulai dari
penentuan konsep, perizinan, lobbying guest star, dan sebagainya.
"Anak-anak diajari untuk berorganisasi, tanpa mengesampingkan pelajaran.
Semoga acara ini meriah dan sukses," harap Samadi.(tia/dye/ema) Sumber Berita : https://kalsel.prokal.co/read/news/30714-sore-ini-raisa-di-smada
Wakili Indonesia Berlaga di Thailand, Tim Futsal SMADA Banjarmasin Pamit ke Walikota
Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina diwawancara usai Tim Futsal SMADA berpamitan. (foto : azka/klikkalsel)
BANJARMASIN, klikkalsel – Tim Futsal SMADA
Banjarmasin sebagai juara umum Turnamen Futsal Hydro Coco 2019 tingkat
Nasional di Solo beberapa waktu lalu, akan berlaga mewakili Indonesia ke
kancah Asia, pada Turnamen Futsal Asia di Thailand.
Sesuai jadwal pertandingan akan digelar 2 sampai 7 Desember 2019.
Sebelum berangkat, Tim Futsal SMAN 2 (SMADA) Banjarmasin mendatangi
dan berpamitan dengan Walikota Banjarmasin di balaikota Banjarmasin,
Rabu, (27/11/2019).
Walikota Banjarmasin Ibnu Sina mengatakan, prestasi yang sudah diraih adalah suatu kebanggaan.
“Sebagai wakil Indonesia tampil di Thailand di Turnamen Futsal Asia,
ini menjadi kebangaan kita karena bukan hanya di level Indonesia tapi
sudah di level Asia,” katanya.
Ia juga mengatakan, pihak sekolah dapat memberikan dikonversi menjadi sebuah nilai akademis atau nilai sekolah.
“Apa yang diraih para siswanya hendaknnya menjadi apresiasi dan
penghargaan dengan mengkonversi prestasi juara itu dengan nilai,
sehingga anak-anak ini tidak terbebani dengan nilai sekolah,” ucap Ibnu. Tim Futsal SMADA Banjarmasin berfoto bersama. (foto : azka/klikkalsel)
Sementara orang tua dari salah satu pemain Hifni mengatakan,
keberangkatan anaknya yang bernama Edo merasa sangat bangga ada di Tim
Futsal SMADA karena membawa nama Indonesia ke Asia.
“Apa yang dilakukan baik latihan serta kerja kerasnya ternyata
berbuah manis, orang tua mana yang tak bangga melihat anaknya dapat
berprestasi,” katanya.
Bagi dia, perjalanan perjalanan Tim Futsal SMADA masih panjang, namun ini langkah awal sebagai prestasi yang baik.
“Semoga saja ini menjadi cikal bakal atlet profesional tidak saja di Asia tapi wakil Indonesia untuk Dunia,” sebutnya.
Walikota dalam kempatan itu juga memberikan tali asih kepada Tim Futsal SMADA Banjarmasin untuk berlaga di Thailand. (azka) Editor : Akhmad Sumber Berita : https://klikkalsel.com/wakili-indonesia-berlaga-di-thailand-tim-futsal-smada-banjarmasin-pamit-ke-walikota/
Re-post by MigoBerita / Sabtu/22022020/11.28Wita/Bjm
MigoBerita - Banjarmasin - Mungkin jarang orang berfikir keadaan WUHAN dulu sebelum dilanda Virus Corona, mengingatkan saja, Kota Wuhan "Baru Saja" menjadi Kota yang terisolasi penyebabnya adalah Virus Corona, tapi tahukah Anda Kota Gaza di Palestina sudah lama "Terisolasi dari dunia luar" disebabkan Penjajah yang bernama Zionis Israel, semoga kedua wilayah ini nantinya bisa "Terlepas" dari Isolasi dan bisa hidup damai dialam Sang Maha Pencipta ini..InsyaAllah.
Selanjutnya untuk lebih mengena tentang sedikit kehidupan di WUHAN China sebelum terjadi penyebaran virus Corona ada video bagus dari youtuber Muhammad Hanif Hasballah, semoga artikel ini bisa menjadi referensi dan videonya kami re-post ulang video dari youtuber asal Indonesia tersebut.
Once again... Terimakasih buat Muhammad Hanif Hasballah yang telah mengupload video berkenaan tentang aktivitas di Wuhan yang sangat membantu untuk disebar luaskan keseluruh dunia khususnya masyarakat Indonesia.. Syukron Katsir ^_^.
Silahkan menikmati video-video tersebut :