Kita tahu bersama, berbagai Negara termasuk Indonesia mulai "Diserang" virus Corona, tetapi ingatlah JANGAN PANIK, apalagi sampai LOCKDOWN , InsyaAllah Nera kita Republik Indonesia dan DUNIA bisa melewatinya dengan SEGERA, selain BER DOA tetaplah untuk menjada KEBERSIHAN dan KESEHATAN untuk DUNIA yang Lebih Baik
Ahli Dari Segala Ahli
Jakarta - Wabah
Corona ini membuat teman gua yang dulu di IKIP, jadi ahli statistik.
Dia sibuk
bahas prosentase pasien Corona seluruh dunia.
Yang dulu
sekolah Pertanian, jadi ahli virus yang mumpuni. Bahas segala kemungkinan yang
mencekam kalau virus tidak dihadang dan memaksa pemerintah mendengarkan.
Kayaknya
bentar lagi, teman yang dulu sekolah di Farmasi, akan jadi ahli ekonomi.
Soalnya share share berita "posisi dollar terhadap rupiah hari ini"
terus..
Padahal dia,
setahu gua, motornya masih kredit. Harusnya dia lebih fokus pada penempatan
"posisi motor supaya gak ditarik debt collector".
Yang menarik
dari semua teman gua, ada yang sekolah cuman sampe SMA.
Tapi kalo
baca share2annya di WA, dia kayaknya lebih Presiden dari Presiden sebenarnya..
Hebat
Indonesia. Orangnya pintar semua. Pantas negara ini gak pernah dijajah.
Belanda ma
Jepang dulu, cuman bertamu sebentar aja.
Ngopi dulu, ah....Secangkir Kopi
https://www.dennysiregar.id/2020/03/ahli-dari-segala-ahli.html
CURHATAN SI BUZZER RP
Jakarta - Hari-hari ini
kayaknya banyak banget yang sebel ma gua.. Dituding
"BuzzerRp" lah, penjilat lah dan banyak lagi. Kalau kadrun yang
bicara gitu sih, gapapa. Udah biasa.
Tapi kali ini
juga banyak teman-teman yang biasanya sebarisan, terus ikut latah dengan
sebutan bozar bazer, gara2 berita pemerintah rencana keluarkan dana 72 miliar
rupiah untuk influencer. Padahal itu buat influencer luar supaya promo wisata
Indonesia.
Sial, kan?
Mending kalo kebagian. Udah uangnya gak dapet, makian terus yang kena..
Kalau pengen
protes sama kebijakan Jokowi dalam menghadapi Corona, wah sebenarnya banyak.
Pengennya merepet aja. Mulai dari cara komunikasi Menterinya sampai yang
lain-lainnya.
Merepet itu
memang mudah, semudah mengeluhkan sesuatu. Tinggal ngomong, selesai. Tahu yang
sulit ? Yang sulit itu adalah memahami bahwa kita punya tanggung jawab menjaga
negeri ini.
Salah satu
hal yang tersulit adalah menjaga wibawa pemerintah.
Dalam situasi
yang berpotensi kepanikan, masyarakat harus punya pegangan. Dan pegangan yang
paling baik, apalagi kalau bukan pemerintah ?
Ya, mereka memang
tidak sempurna. Dan ya betul, mereka juga banyak salahnya. Tapi ketika kita
semua menyerang pemerintah dari sisi kesalahannya saja, kita menjadi orang yang
tidak adil. Seolah mereka tidak berfikir keras, bagaimana menghadapi virus dan
ancaman ekonomi secara bersamaan.
Kita mah
enak. Kayak penonton bola dirumah, tinggal ngomel karena gak puas permainannya.
Beda ma yang main di lapangan, fikirannya harus luas, melihat dari berbagai
sudut, supaya bisa mengambil keputisan yang tepat.
Yang lebih
berbahaya adalah ketika kewibawaan pemerintah akhirnya tergerus, karena
persepsi yang diciptakan media dan orang2 yang punya kepentingan. Kalau
dibiarkan, orang jadi tidak percaya. Kalau sudah tidak percaya, maka akan
muncul gerakan untuk menjatuhkannya.
Kalau sudah
pada titik itu, potensi chaos besarnya luar biasa..
Karena
itulah, dengan menutup mata terhadap banyak blunder dari pemerintah, saya harus
membela mereka. Membangun kepercayaan terhadap mereka, disaat krisis menerpa.
Resikonya, ya
dibilang BuzzerRp lah, penjilat lah. Narasi yang sama dengan mereka yang sejak
dulu berseberangan dengan saya.
Tapi gapapa.
Dan gak pengaruh juga. Hidup tetap seperti biasa, cari makan sendiri untuk anak
istri, tanpa dapat pesangon miliaran rupiah, apalagi berharap - seperti kata
orang2 - jabatan Komisaris.
Mencintai
negeri memang harus tanpa syarat apapun, karena cinta itu seharusnya buta.
Setidaknya
saya bertanggung jawab terhadap apa yang saya tulis, tapi tidak bertanggung
jawab terhadap apa yang orang lain pahami.
Karena banyak
kepala, banyak juga penafsirannya. Saya tidak mungkin menjawab tudingan mereka
semua..
Sebagai warga
yang baik, disaat situasi sulit, biarkan pemerintah bekerja. Percayakan pada
mereka. Mereka juga pasti gak ingin banyak yang mati dan ekonomi kita runtuh.
Sama seperti kita.
Bedanya,
mereka harus jibaku, kita cukup menonton saja. Sambil seruput kopi sesekali
sesuka kita..
Tapi
percayalah. Kalau ada narasi yang berusaha ingin menjatuhkan kewibawaan
pemerintah, terutama dalam situasi sekarang ini, saya sudah pasti ada di depan
untuk mematahkan narasi mereka.
Karena api
hanya bisa dilawan dengan api. Dan saya siap menghadapi segala resiko yang ada,
termasuk diejek, dimusuhi bahkan dicaci maki. Jalan beginian emang terjal,
tidak semua orang bisa melalui.
Seruput
kopinya?Denny Siregar https://www.dennysiregar.id/2020/03/curhatan-si-buzzer-rp.html
SIAP SIAP TSUNAMI EKONOMI
Jakarta - Tadi ngobrol
dengan driver taksi.. Dirinya risau
dengan turun drastisnya ekonomi. Terutama pada orang kecil seperti mereka.
Hari-hari
ini, mencari penumpang sulit sekali. Mereka yang biasanya setiap hari pulang
membawa uang untuk anak istri, malah harus nombok ke perusahaan karena kurang
bayar setoran.
Akhirnya, dia
- dan banyak teman2nya - berencana untuk off dulu - entah sampai berapa lama -
daripada harus hutang setoran, lebih bagus gak kerja.
Dampak Corona
ini memang paling keras menghantam para pekerja harian. Kita mungkin masih enak
kerja dan tinggal di rumah, paling cuman gimana menghabiskan kebosanan. Tapi
buat pekerja harian, ketidak hadiran kita di jalan berarti bencana. Tidak ada
uang yang bisa dibawa ke rumah.
Nasib kita
pun bisa jadi ke depan seperti mereka...
Ketika
perusahaan tempat kita bekerja akhirnya tidak bisa melakukan kegiatan jual
beli, apalagi yang ekspor tidak bisa dagang lagi, maka bisa jadi perusahaan
gulung tikar.
Dan kebayang
berapa ratus ribu orang dirumahkan, mungkin akan termasuk kita juga.
Dan kebayang
lagi, saat ekonomi lemah, maka suara ketidak-puasan akan semakin kencang, dan
bisa jadi membentuk sebuah gerakan besar.
Inilah yang
saya khawatirkan sejak awal, bukan di virusnya. Bencana Corona itu ibarat gempa
besar, dan tsunaminya sebagai dampak sedang datang, yaitu resesi dunia.
Tidak
lockdown saja seperti ini, apalagi kalau Jokowi menuruti seruan lockdown dari
mereka yang tidak pernah membayangkan dampak dahsyat di ekonomi..
Mulai
kencangkan ikat pinggang, kawan. Berhemat apa yang bisa dihemat. Goncangan di
depan akan semakin kuat.
Ini bukan
menakut-nakuti, hanya supaya kita mulai bersiap-siap.
Sepertinya, harus kembali ke kopi sachet lagi. Biar
cuman 3 rebuan, yang penting tetap nikmat..
Covid-19 dan Krismonhttps://www.dennysiregar.id/2020/03/siap-siap-tsunami-ekonomi.html
artikel lainnya silahkan klik di
https://www.ekokuntadhi.id/2020/03/setelah-corona-gak-bisa-kayak-dulu-lagi.html
https://www.ekokuntadhi.id/2020/03/as-china-berlomba-mencari-vaksin.html
Musik :
Provided to YouTube by Collab Asia Music
Tamang Corona · Rahmat Tahalu
Tamang Corona
℗ Collab Asia Music
Released on: 2020-03-11
Auto-generated by YouTube.
https://www.youtube.com/watch?v=WaDauEIarpk
Re-post by MigoBerita / Sabtu/21032020/11.59Wita/Bjm
1 komentar:
Numpang promo ya gan
kami dari agen judi terpercaya, 100% tanpa robot, dengan bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% segera di coba keberuntungan agan bersama dengan kami
ditunggu ya di dewapk^^^ ;) ;) :*