#JANGANPANIKCORONA

Penulis By on Jumat, 20 Maret 2020 | 1 comment


Kita tahu bersama, berbagai Negara termasuk Indonesia mulai "Diserang" virus Corona, tetapi ingatlah JANGAN PANIK, apalagi sampai LOCKDOWN , InsyaAllah Nera kita Republik Indonesia dan DUNIA bisa melewatinya dengan SEGERA, selain BER DOA tetaplah untuk menjada KEBERSIHAN dan KESEHATAN untuk DUNIA yang Lebih Baik

Ahli Dari Segala Ahli

Jakarta - Wabah Corona ini membuat teman gua yang dulu di IKIP, jadi ahli statistik.
Dia sibuk bahas prosentase pasien Corona seluruh dunia.
Yang dulu sekolah Pertanian, jadi ahli virus yang mumpuni. Bahas segala kemungkinan yang mencekam kalau virus tidak dihadang dan memaksa pemerintah mendengarkan.
Kayaknya bentar lagi, teman yang dulu sekolah di Farmasi, akan jadi ahli ekonomi. Soalnya share share berita "posisi dollar terhadap rupiah hari ini" terus..
Padahal dia, setahu gua, motornya masih kredit. Harusnya dia lebih fokus pada penempatan "posisi motor supaya gak ditarik debt collector".
Yang menarik dari semua teman gua, ada yang sekolah cuman sampe SMA.
Tapi kalo baca share2annya di WA, dia kayaknya lebih Presiden dari Presiden sebenarnya..
Hebat Indonesia. Orangnya pintar semua. Pantas negara ini gak pernah dijajah.
Belanda ma Jepang dulu, cuman bertamu sebentar aja.
Ngopi dulu, ah....
Secangkir Kopi Secangkir Kopi
https://www.dennysiregar.id/2020/03/ahli-dari-segala-ahli.html

CURHATAN SI BUZZER RP



Jakarta - Hari-hari ini kayaknya banyak banget yang sebel ma gua.. Dituding "BuzzerRp" lah, penjilat lah dan banyak lagi. Kalau kadrun yang bicara gitu sih, gapapa. Udah biasa.
Tapi kali ini juga banyak teman-teman yang biasanya sebarisan, terus ikut latah dengan sebutan bozar bazer, gara2 berita pemerintah rencana keluarkan dana 72 miliar rupiah untuk influencer. Padahal itu buat influencer luar supaya promo wisata Indonesia.
Sial, kan? Mending kalo kebagian. Udah uangnya gak dapet, makian terus yang kena..
Kalau pengen protes sama kebijakan Jokowi dalam menghadapi Corona, wah sebenarnya banyak. Pengennya merepet aja. Mulai dari cara komunikasi Menterinya sampai yang lain-lainnya.
Merepet itu memang mudah, semudah mengeluhkan sesuatu. Tinggal ngomong, selesai. Tahu yang sulit ? Yang sulit itu adalah memahami bahwa kita punya tanggung jawab menjaga negeri ini.
Salah satu hal yang tersulit adalah menjaga wibawa pemerintah.
Dalam situasi yang berpotensi kepanikan, masyarakat harus punya pegangan. Dan pegangan yang paling baik, apalagi kalau bukan pemerintah ?
Ya, mereka memang tidak sempurna. Dan ya betul, mereka juga banyak salahnya. Tapi ketika kita semua menyerang pemerintah dari sisi kesalahannya saja, kita menjadi orang yang tidak adil. Seolah mereka tidak berfikir keras, bagaimana menghadapi virus dan ancaman ekonomi secara bersamaan.
Kita mah enak. Kayak penonton bola dirumah, tinggal ngomel karena gak puas permainannya. Beda ma yang main di lapangan, fikirannya harus luas, melihat dari berbagai sudut, supaya bisa mengambil keputisan yang tepat.
Yang lebih berbahaya adalah ketika kewibawaan pemerintah akhirnya tergerus, karena persepsi yang diciptakan media dan orang2 yang punya kepentingan. Kalau dibiarkan, orang jadi tidak percaya. Kalau sudah tidak percaya, maka akan muncul gerakan untuk menjatuhkannya.
Kalau sudah pada titik itu, potensi chaos besarnya luar biasa..
Karena itulah, dengan menutup mata terhadap banyak blunder dari pemerintah, saya harus membela mereka. Membangun kepercayaan terhadap mereka, disaat krisis menerpa.
Resikonya, ya dibilang BuzzerRp lah, penjilat lah. Narasi yang sama dengan mereka yang sejak dulu berseberangan dengan saya.
Tapi gapapa. Dan gak pengaruh juga. Hidup tetap seperti biasa, cari makan sendiri untuk anak istri, tanpa dapat pesangon miliaran rupiah, apalagi berharap - seperti kata orang2 - jabatan Komisaris.
Mencintai negeri memang harus tanpa syarat apapun, karena cinta itu seharusnya buta.
Setidaknya saya bertanggung jawab terhadap apa yang saya tulis, tapi tidak bertanggung jawab terhadap apa yang orang lain pahami.
Karena banyak kepala, banyak juga penafsirannya. Saya tidak mungkin menjawab tudingan mereka semua..
Sebagai warga yang baik, disaat situasi sulit, biarkan pemerintah bekerja. Percayakan pada mereka. Mereka juga pasti gak ingin banyak yang mati dan ekonomi kita runtuh. Sama seperti kita.
Bedanya, mereka harus jibaku, kita cukup menonton saja. Sambil seruput kopi sesekali sesuka kita..
Tapi percayalah. Kalau ada narasi yang berusaha ingin menjatuhkan kewibawaan pemerintah, terutama dalam situasi sekarang ini, saya sudah pasti ada di depan untuk mematahkan narasi mereka.
Karena api hanya bisa dilawan dengan api. Dan saya siap menghadapi segala resiko yang ada, termasuk diejek, dimusuhi bahkan dicaci maki. Jalan beginian emang terjal, tidak semua orang bisa melalui.
Seruput kopinya?
Denny Siregar Denny Siregar https://www.dennysiregar.id/2020/03/curhatan-si-buzzer-rp.html

SIAP SIAP TSUNAMI EKONOMI



Jakarta - Tadi ngobrol dengan driver taksi.. Dirinya risau dengan turun drastisnya ekonomi. Terutama pada orang kecil seperti mereka.
Hari-hari ini, mencari penumpang sulit sekali. Mereka yang biasanya setiap hari pulang membawa uang untuk anak istri, malah harus nombok ke perusahaan karena kurang bayar setoran.
Akhirnya, dia - dan banyak teman2nya - berencana untuk off dulu - entah sampai berapa lama - daripada harus hutang setoran, lebih bagus gak kerja.
Dampak Corona ini memang paling keras menghantam para pekerja harian. Kita mungkin masih enak kerja dan tinggal di rumah, paling cuman gimana menghabiskan kebosanan. Tapi buat pekerja harian, ketidak hadiran kita di jalan berarti bencana. Tidak ada uang yang bisa dibawa ke rumah.
Nasib kita pun bisa jadi ke depan seperti mereka...
Ketika perusahaan tempat kita bekerja akhirnya tidak bisa melakukan kegiatan jual beli, apalagi yang ekspor tidak bisa dagang lagi, maka bisa jadi perusahaan gulung tikar.
Dan kebayang berapa ratus ribu orang dirumahkan, mungkin akan termasuk kita juga.
Dan kebayang lagi, saat ekonomi lemah, maka suara ketidak-puasan akan semakin kencang, dan bisa jadi membentuk sebuah gerakan besar.
Inilah yang saya khawatirkan sejak awal, bukan di virusnya. Bencana Corona itu ibarat gempa besar, dan tsunaminya sebagai dampak sedang datang, yaitu resesi dunia.
Tidak lockdown saja seperti ini, apalagi kalau Jokowi menuruti seruan lockdown dari mereka yang tidak pernah membayangkan dampak dahsyat di ekonomi..
Mulai kencangkan ikat pinggang, kawan. Berhemat apa yang bisa dihemat. Goncangan di depan akan semakin kuat.
Ini bukan menakut-nakuti, hanya supaya kita mulai bersiap-siap.
Sepertinya, harus kembali ke kopi sachet lagi. Biar cuman 3 rebuan, yang penting tetap nikmat..Corona Covid-19 dan Krismon
https://www.dennysiregar.id/2020/03/siap-siap-tsunami-ekonomi.html



artikel lainnya silahkan klik di
https://www.ekokuntadhi.id/2020/03/setelah-corona-gak-bisa-kayak-dulu-lagi.html
https://www.ekokuntadhi.id/2020/03/as-china-berlomba-mencari-vaksin.html

Musik :
Provided to YouTube by Collab Asia Music

Tamang Corona · Rahmat Tahalu

Tamang Corona

℗ Collab Asia Music

Released on: 2020-03-11

Auto-generated by YouTube.
https://www.youtube.com/watch?v=WaDauEIarpk
Re-post by MigoBerita / Sabtu/21032020/11.59Wita/Bjm
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya

1 komentar:

nanalou 23 Mei 2020 pukul 08.06

Numpang promo ya gan
kami dari agen judi terpercaya, 100% tanpa robot, dengan bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% segera di coba keberuntungan agan bersama dengan kami
ditunggu ya di dewapk^^^ ;) ;) :*