» » » » » » » » Kontroversi CORONA : WHO dan Amerika cs (Zionis Israel cs) akan hadapi TRIO DUNIA, yaitu Republik Indonesia, Republik Islam Iran dan CHINA

Kontroversi CORONA : WHO dan Amerika cs (Zionis Israel cs) akan hadapi TRIO DUNIA, yaitu Republik Indonesia, Republik Islam Iran dan CHINA

Penulis By on Rabu, 18 Maret 2020 | 1 comment





MigoBerita-Banjarmasin- Benarkah WHO "Bekerjasama" dengan Amerika cs dan Zionis Israel cs untuk "Guncang Dunia", karena Amerika "kalah" perang dagang dengan China, Amerika yang merasa sebagai Polisi Dunia, "Tertampar" mukanya dengan serangan Telak dari Republik Islam Iran, Zionis Israel cs yang sampai hari ini tidak bisa menguasai PALESTINA seluruhnya berkat perjuangan bangsa Palestina itu sendiri dan tentunya dukungan dari Doa yang terzalimi kepada Allah SWT Sang Maha segalanya. Dan INGAT kita harus Bangga jadi Bangsa INDONESIA, karena sampai hari ini bangsa kita masih Bersatu dalam naungan NKRI Harga Mati berkat Perlindungan Tuhan YME.

Berikut ini analisa menarik sekaitan tentang konspirasi yang ada di dalam tubuh WHO, siapakah sebenarnya WHO? Dan mengapa logo nya berupa ular yang melilit kayu? Simak penjelasan ini.
https://www.youtube.com/watch?v=sfRvVnsnQEA


Mengungkap Konspirasi WHO - MaulaTV Channel (Teks Video) :
Asas pekerjaan mereka adalah
Tipu Daya Wahai Saudaraku
Tidak ada permasalahan kecuali ada konspirasi
dalamnya.
Secara Lahiriah mereka mempermainkan kata-kata.
Namun kenyataannyaterdapat gerakan setan
yang bercokol didalam batinnya
Arogansi Internasional berkata kepada Anda :
Kalian harus lahir sesuai dengan apa yang saya katakan
Anda mengenal Dunia, Hidup, Apa yang harus
dan Tidak Boleh Kalian Makan, Sesuai dengan
apa yang saya katakan
dan tentang bagaimana anda berfikir yang
pada akhirnya bagaimana anda harus mati.
Anda pikir anda bebas?! Anda sedang
hidup dalam Sangar (Sangkar) yang mengelilingi Anda.
Mereka memberikan Teknologi dengan satu kebaikan
dan ratusan keburukan serta Bahaya didalamnya.
Mereka Memberi Ilmu dalam Pondasi Kekufuran
SISTEM KESEHATAN mereka merupakan
Pusat Pengendalian Masyarakat Dunia.
Saat Mereka Mau, mereka menciptakan suatu penyakit,
penyakit itu Menyebar, Membunuh Penduduk Bumi,
dan membuat Dunia Khawatir.
Kemudian mulai MENJUAL Obat dan Berbisnis VAKSIN.
Obat-obatan dan Vaksin tersebut merupakan
Sarana untuk mengendalikan masyarakat.
ANDA Pikir mereka Menyebarkan PERMEN?

SAUDARA!sungguh program SETANi sedang dilancarkan.
Terdapat satu sistem di Dunia ini
yang mana SETAN-SETAN terlibat didalamnya.
ANDA Bertanya < "MENGAPA Simbol WHO Sebatang Tongkat dengan Ular yang melingkarinya?"
Mereka akan bilang bahwa Zaman dahulu,
ULAR adalah Simbol Kesehatan dan Kebugaran.
SUNGGUH BUKAN Seperti itu, melainkan Satu ULAR PENYEMBAH
SETAN KABALI yang menguasai Kesehatan Dunia.
ULAR ini bernama HUMA yaitu Ular Suci
Para PEMUJA SETAN.
Yaitu sebagaimana disebut dalam teks-teks AlKitab, ULAR
yang Menempel di Burung Merak dan Masuk Surga sehingga
Mengelabui ADAM dan HAWA.
Mereka bilang SETAN berubah Wujud menyerupai ULAR ini,

Dalam cerita yang lain dalam Al-Kitab,
ULAR tersebut menaiki Pohon Terlarang
yang mana TUHAN Melarang Adam untuk
MENDEKATInya,
ULAR itu Menyuruh ADAM untuk Memakan Buah Pohon itu
agar mendapatkan ILMU, Beruntung dan ABADI.

KABALA adalah MISTISME Pemuja JIN dalam Agama YAHUDI.
Dalam Literatur Mistisme Yahudi, Pemuja Jin Kabali
terdapat Pohon tersebut, disebut dengan Pohon Keilmuan.
Mereka punya KEYAKINAN bahwa suatu hari berkat
Ilmu Pengetahuan bisa KELUAR dari Kuasa TUHAN.
Dengan kata lain Jika BISA menaiki pohon tersebut
akan sampai kepada Derajat Menjadi TUHAN.
SETAN akan MEMBANTU dalam Misi tersebut.
ARTINYA mereka INGIN Mengendalikan Dunia ini
dengan Sarana Ilmu yang diajarkan oleh SETAN.
BUKANKAH Hal ini sedang TERJADI saat ini ?

Sekarang Apakah Anda Mengerti apa
Kisah dari Ular yang ada dalam Logo WHO?
Yaitu Seekor Ular Pemuja Setan Berdasi,
Berparfum Wangi, sedang Bekerja dalam Misi ini.

MAKANAN dan OBAT-OBATan saat ini
berada ditangan siapa? Jawabannya : YAHUDI. (Zionis YAHUDI)
Dan dengaan DUA Unsur ini Mereka
Dapat MENGUASAI Masyarakat Dunia.

HENRY KISSINGER, di tahun 1974, Mengusulkan suatu
PROGRAM dalam Rangka Mengurangi Populasi Dunia.
Dalam Hal ini, Makanan dan Obat-Obatan
digunakan sebagai SENJATA.
Ini Semua Tersimpan didalam Dokumen
Penelitian Keamanan Nasional AMERIKA.


 
dan beberapa berita artikel dibawah ini bisa menjadi penjelas, agar sedikit membuka wawasan kita :

Ini Cara Bandara Indonesia Terapkan Social Distancing

Jakarta, LiputanIslam.com—Perusahaan penyedia layanan lalu lintas udara, PT Angkasa Pura I (Persero), menerapkan social distancing bagi pengunjung bandaranya. Langkah ini diterapkan di tengah wabah virus corona baru atau COVID-19.
Jarak antar-individu yang diatur minimal satu meter. Untuk memastikan para pengunjung bandara menjaga jarak satu sama lain, Angkasa Pura I menempelkan stiker panduan jarak di sejumlah titik.
Stiker panduan jarak satu meter diterapkan di beberapa sudut bandara. Di antaranya area pemeriksaan saat check-in, di setiap Security Check Point sebagai tempat pemeriksaan penumpang, personel pesawat, dan barang.
Ada juga stiker pemandu social distancing pada antrean masuk dan di dalam lift, serta pemeriksaan di boarding pass. Lalu, antrean fixed bridge (jembatan tetap) dan garbarata (jembatan yang menghubungkan ruang tunggu ke pintu pesawat), antrean pengambilan bagasi, sampai ketika mengantre taksi.

Setiap lift juga diberi stiker maksimal kapasitas dengan posisi menghadap penumpang.

Jarak duduk antar orang di area boarding lounge juga diatur dengan posisi kursi menghadap satu arah. Dengan begitu, setiap orang tidak duduk bersebelahan ada satu kursi jeda yang dikosongkan. Ada pula stiker petunjuk atau panduan. (ra/tempo)



Sumber Berita : https://liputanislam.com/traveling/ini-cara-bandara-indonesia-terapkan-social-distancing/

Rouhani Pastikan Balasan Iran atas Darah Jenderal Soleimani Belum Selesai

Teheran, LiputanIslam.com –  Presiden Iran Hassan Rouhani menyatakan bahwa negaranya belum selesai membalas AS atas darah komandan Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) Jenderal Qasem Soleimani, yang ditewas diserang drone AS di Baghdad pada awal-awal Januari lalu.
Rouhani menyebutkan bahwa Iran telah menang dari segi hukum di Pengadilan Internasional sebagai langkah pertamanya dalam melawan kejahatan AS, dan di saat yang sama juga dapat berdiri solid menghadang konspirasi negara arogan itu.
“AS telah membunuh komandan besar kami, tapi kami tidak membiarkannya tanpa balasan, dan masih akan membalas,” tegasnya dalam jumpa pers usai rapat pemerintah, Rabu (18/3/2020).
Dia menjelaskan bahwa pasukan Iran telah menggempur pangkalan militer besar Ain Assad yang ditempati pasukan AS di Irak.
“Saya tak dapat membayangkan orang-orang AS dapat melupakannya, sebab ini merupakan pertama kalinya mereka menerima balasan telak dan cepat atas aksi serangan keliru mereka,”ujarnya.
Dia menambahkan bahwa Janderal Soleimani terbukti sebagai figur legendaris yang sangat dicintai banyak orang sehingga prosesi pemakamannya berubah menjadi lautan manusia, dan di berbagai negara lainpun bahkan juga terjadi pawai-pawai simpati untuknya.
“Mereka (AS) mengira bahwa dengan membunuh pemimpin resistensi kami maka resistensi ini akan runtuh, tapi ternyata sebaliknya, resistensi di tengah masyarakat kami justru semakin mendalam,” ungkapnya.
Rouhani juga menekankan bahwa negaranya telah meraih banyak prestasi yang mencengangkan di bidang industri pertahanan, termasuk pertahanan udara di mana sistem Bavar 373 buatan Iran akan terus menguat, dan berhasil melakukan langkah-langkah besar dalam industri jet tempur dan tank.
Seperti diketahui, Jenderal Soleimani terbunuh bersama wakil ketua pasukan relawan Irak al-Hashd al-Shaabi, Abu Mahdi al-Muhandis, serta beberapa orang lain yang menyertai keduanya, akibat serangan udara AS pada tanggal 3 Januari lalu.
IRGC membalas serangan AS itu pada 8 Januari  dengan menghantamkan belasan rudal balistiknya ke dua pangkalan militer AS di Irak, termasuk Lanud Ain Assad yang ditempati oleh sekira 1500 tentara AS. IRGC mengklaim korban tewas tentara AS di Ain Assad mencapai 120 orang.
Baca: AS Jatuhkan Sanksi Terbaru atas Iran Di Tengah Meluasnya Wabah Corona
Di pihak lain, Presiden AS Donald Trump semula mengklaim serangan balasan Iran itu tidak menjatuhkan korban tewas maupun luka, namun belakangan Pentagon beberapa kali mengumumkan pertambahan demi pertambahan jumlah korban cedera, di mana yang terbaru diantaranya, yaitu pada tanggal 10 Februari 2020, menyebutkan jumlah 109 orang.
Baca: Rusia Kecam Sanksi “Tak Manusiawi” AS Atas Iran
Sementara itu, pangkalan militer al-Taji yang ditempati pasukan AS di Irak belum lama ini mendapat serangan roket yang menjatuhkan dua korban tewas dan beberapa korban luka di pihak tentara AS. (mm/alalam)

Sumber Berita : https://liputanislam.com/internasional/timur-tengah/rouhani-pastikan-balasan-iran-atas-darah-jenderal-soleimani-belum-selesai/

PBNU dan MUI Keluarkan Instruksi Dalam Menghadapi Covid-19

Jakarta, Liputanislam.com– Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) sama-sama mengeluarkan instruksi yang ditujukan kepada masyarakat Indonesia khususnya kalangan umat Islam dalam menghadapi wabah virus corona (covid-19). PBNU menyampaikan keprihatinannya kepada warga bangsa yang tertimpa covid-19.
Seperti dialnsir alif.id Jakarta pada Selasa (17/3), PBNU menerbitkan surat protokol yang ditujukan kepada: Posko NU Peduli Covid 19, kantor lingkungan NU (meliputi PBNU, PWNU, PCNU, Lembaga dan Banom di seluruh tingkatan), masjid dan mushola, pondok pesantren, individu dan keluarga, hingga pasar dan kawasan pedagang kaki lima.
Di dalam surat itu, PBNU memerintahkan untuk menjaga lingkungan, memastikan kantor di lingkungan NU bersih dan bebas dari infeksi, untuk lingkungan keluarga warga NU, dihimbau supaya membiasakan mencuci tangan, dan menerapkan etika batuk/bersin.
Sementara, Komisi Fatwa MUI mengeluarkan fatwa terkait penyelenggaraan ibadah selama wabah covid-19. Pertama, memerintahkan umat Islam untuk berikhtiar menjaga kesehatan dan menjauhi setiap hal yang dapat menyebabkan terpapar penyakit. Kedua, orang yang telah terpapar virus Corona, wajib menjaga dan mengisolasi diri agar tidak terjadi penularan kepada orang lain. Ketiga, orang yang sehat dan yang belum diketahui atau diyakini tidak terpapar Covid-19 harus menjaga diri dan jaga jarak.
Baca: Iran Berhasil Kombinasikan Obat untuk Kerusakan Paru Dampak Virus Corona
Selain itu, khusus bagi umat Islam wajib mendukung dan menaati kebijakan pemerintah yang melakukan isolasi dan pengobatan terhadap orang yang terpapar Covid-19, agar penyebaran virus tersebut dapat dicegah. (aw/alif/NU).

Sumber Berita : https://liputanislam.com/nasional/pbnu-dan-mui-keluarkan-instruksi-dalam-menghadapi-covid-19/

Kontroversi AS-China Seputar Wabah Corona Memanas, Iran Kecam AS 

Teheran, LiputanIslam.com –  Kontroversi seputar misteri di balik wabah virus corona (Covid-19) kian memanas antara AS dan China di tengah gerakan masif dunia untuk mengendalikan dan segera menanggulangi wabah ini, dan Iranpun kembali angkat bicara dengan mendesak AS agar bertanggungjawab kepada khalayak dunia.
Sekretaris Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran Ali Shamkhani menegaskan bahwa  para pejabat Washington lebih baik merespon desakan internasional mengenai peranan  AS di balik pandemi virus corona daripada melontarkan “tudingan palsu” kepada China dan Iran.
“Main tuding adalah kebiasaan AS untuk cuci tangan. Para pejabat AS harus merespon tuntutan internasional ihwal peranan AS dalam produksi dan penyebaran virus corona serta kontinyuitas kejahatannya terhadap bangsa Iran melalui sanksi ekonomi, alih-alih melontarkan tuduhan-tuduhan palsu kepada China dan Iran,” tulis Shamkhani di halaman Twitter pribadinya, Rabu (18/3/2020).
Sementara itu, China mengancam akan menempuh tindakan lebih lanjut terhadap AS jika Washington masih melanjutkan tekanannya terhadap China.
Baca: AS Jatuhkan Sanksi Terbaru atas Iran Di Tengah Meluasnya Wabah Corona
“Semua opsi ada di atas meja,” ancam jubir Kemlu China, Zhao Lijian, dalam siaran persnya, Rabu, ketika mengomentari keputusan Beijing mencabut kredensial pers dari tiga kelompok jurnalis  media AS, yaitu The New York Times, The Wall Street Journal dan The Washington Post.
Keputusan itu sendiri membuat sedikitnya 13 jurnalis AS harus segera mengembalikan kartu pers paling lambat 10 hari kepada Kementerian Luar Negeri China, lalu angkat kaki dari China, atau tidak lagi beraktivitas sebagai jurnalis ketika berada di Negeri Tirai Bambu ini, termasuk Hong Kong dan Makau.
Baca: Iran Berhasil Kombinasikan Obat untuk Kerusakan Paru Dampak Virus Corona
“Kami berpegang teguh pada sikap yang jelas dan tegas, dan menuntut agar tekanan terhadap media China dihentikan,” tandas Lijian. (mm/alalam/raialyoum)

Potret Ali Samkhani
Sumber Berita : https://liputanislam.com/internasional/timur-tengah/kontroversi-as-china-seputar-wabah-corona-memanas-iran-kecam-as/

Negara-negara Ini Bantu Iran Perangi Wabah Virus Corona

Otoritas Energi Atom Cina mengirimkan paket bantuan kemanusiaan yang mencakup peralatan medis kepada Badan Energi Atom Iran untuk memberantas wabah virus corona.
Paket bantuan kemanusiaan Otoritas Energi Atom Cina mencakup 10 ribu pakaian pelindung untuk dokter dan pasien, 4.500 masker, dan 10 perangkat oksigen konsentrator.
Sebelum ini, 13 paket bantuan pemerintah dan rakyat Cina telah dikirim ke Iran untuk memberantas wabah corona dan bantuan-bantuan lain juga sedang menunggu jadwal pengiriman.
Sementara itu, Kedutaan Besar Iran di Tbilisi pada Rabu (18/3/2020) mengabarkan bahwa paket bantuan kemanusiaan dari Lembaga Farmasi Georgia akan diterbangkan ke Tehran.
Selain mereka, Kuwait, Uzbekistan, Turki, Uni Emirat Arab, Qatar, Jerman, Prancis, Inggris, Jepang, Rusia, dan Republik Azerbaijan serta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan UNESCO, telah menyerahkan bantuan kemanusiaan untuk membantu Iran memerangi virus corona. (RM)
  • Penanganan pasien corona di salah satu rumah sakit di Iran.
    Penanganan pasien corona di salah satu rumah sakit di Iran.

Setelah Ketemu Trump, Tiga Pejabat Brasil Positif Corona

Tiga pejabat Brasil dinyatakan positif terinfeksi virus Corona (COVID-19) setelah berkunjung ke Amerika Serikat dan bertemu Presiden Donald Trump.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa salah seorang pejabat Brasil dinyatakan positif corona sepulang dari AS dan bertemu Trump.
Dua kasus baru juga dilaporkan oleh CNN pada tanggal 14 Maret 2020, di mana dua pejabat Brasil lainnya, yang melakukan perjalanan yang sama, dinyatakan positif terinfeksi virus Corona.
Pejabat pertama yang dikonfirmasi virus Corona adalah Nestor Forster, Kuasa usaha di Washington. Kedutaan Brasil di Washinton mengumumkan bahwa Forster dinyatakan positif terjangkit Covid-19 atau virus Corona. Dia mengkarantina diri selama dua minggu.
Forster duduk di meja yang sama dengan Trump ketika makan malam di Mar-a-Lago pada 7 Maret 2020. Namun tidak ada laporan apakah ada interaksi langsung antara Forster dan Trump saat makan malam itu.
Foto yang diunggah menteri luar negeri Brasil pada tanggal 8 Maret 2020 menunjukkan Forster berdiri di belakang Presiden Brasil Jair Bolsonaro, yang cukup dekat dengan Trump. Pejabat kedua yaitu anggota senat Brasil Nelsinho Trad.
Trad mengumumkan di Twitter pada Jumat (13/3/2020) malam waktu setempat bahwa dirinya positif virus Corona.
"Saya pun dites, dan hasilnya positif," tulis
Total tiga pejabat Brasil yang terinfeksi. Sebelum Forster dan Trad, delegasi Brasil pertama yang dinyatakan positif yaitu sekretaris pers presiden, Fabio Wajngarten.
Wajngarten mengkonfirmasi hasil tesnya pada Kamis, 12 Maret 2020. Wali Kota Miami, Francis Suarez yang sempat berjabat tangan dengan Forster selama pertemuan itu, juga dinyatakan positif pada Jumat (13/3/2020).
Bolsonaro dan Wajngarten bertemu dengan Presiden Trump dan Menlu AS Mike Pence di Mar-a-Lago pada Sabtu malam, 7 Maret 2020.
Trump dinyatakan negatif COVID-19 setelah melakukan tes pada Sabtu (15/3/2020).
"Malam ini saya menerima konfirmasi bahwa hasil tes itu negatif," kata dokter Trump, Sean Conley dalam memonya.
Trump, yang saat ini berusia 73 tahun, sempat menolak melakukan tes untuk mengetahui dirinya terinfeksi atau tidak oleh virus mematikan asal Wuhan itu meskipun telah banyak menjalin kontak langsung dengan beberapa pejabat yang telah dinyatakan positif COVID-19.
Dia baru menyetujui tes itu setelah bertemu dengan beberapa anggota delegasi presiden Brasil yang mengunjungi resortnya di Florida baru-baru ini. Para delegasi itu telah dinyatakan positif terkena virus corona tak lama setelahnya.
Namun demikian, menurut Conley, Trump memang tidak menunjukkan gejala sakit apapun selama seminggu pasca bertemu dengan orang-orang itu.
Virus Corona ditemukan pertama kali pada Desember 2019 di Wuhan,  Provinsi Hubei, Cina.
Virus ini telah menyebar ke berbagai negara dunia. Menurut data terbaru, setidaknya lebih dari 191.600 orang telah terinfeksi Virus Corona di seluruh dunia.
Lebih dari 81.700 pasien virus ini berhasil sembuh dan lebih dari 7.800 lainnya meninggal dunia. (RA)
Sumber Berita : https://parstoday.com/id/news/world-i79682-setelah_ketemu_trump_tiga_pejabat_brasil_positif_corona

Di Tengah Upaya Melawan Virus Corona, Virus Intoleran Menyebar di Bogor

Bogor  Pemerintah saat ini tengah berjuang menumpas virus ujaran kebencian, virus radikalisme dan virus corona di Indonesia yang sama-sama membahayakan masyarakat.
Pemerintah pusat maupun pemerintah daerah Bogor telah mengedarkan imbauan untuk tidak melakukan pengumpulan orang untuk meminimalkan penyebaran virus corona.
Namun di saat yang bersamaan massa yang mengatasnamakan Aliansi Benteng Aqidah (ABA) Bogor dengan salah satu tokoh orator demonya Muhammad Al Khaththat yang sebelumnya dikenal sebagai tokoh Forum Umat Islam (FUI) justru mengumpulkan masa, menyebarkan kebencian, untuk menolak keberadaan muslim Ahmadiyah yang sah secara hukum hidup di NKRI baik sebagai warga negara mauoun organisasi.
Massa yang menamakan diri Aliansi Benteng Aqidah (ABA) melakukan aksi penolakan keberadaan Ahmadiyah di Kabupaten Bogor, Jawa Barat dengan melakukan orasi di pendopo Kabupaten Bogor pada Senin, 16 Maret 2020 dengan target utama menekan Bupati Bogor melarang Ahmadiyah di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Massa yang berjumlah ratusan sebagian besar tinggal jauh dari lokasi di mana Kantor Pusat Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) berada, terafiliasi pada organisasi masa yang selama ini sudah dikenal sebagai kelompok intoleran, penyebar ujaran kebencian atas nama agama.
Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) adalah organisasi agama yang sah secara hukum di Indonesia berdasarkan SK Menteri Kehakiman RI No JA.5/23/13 tertanggal 13 Maret 1953 dan sampai saat ini keberadaannya tidak pernah dilarang oleh pemerintah karena tidak pernah melanggar hukum , tidak pernah makar bahkan tidak berpolitik.
Kementrian agama Republik Indonesia mengatakan bahwa Ahmadiyah tidak menodai Islam, lebih lanjut Kementerian Agama Republik Indonesia mengatakan Ahmadiyah tidak membahayakan negara maupun kerukunan umat beragama di Indonesia. Demikian pula Balitbang Departemen Agama RI melalui pernyataaan pejabatnya tertanggal 4 Februari 2020 menyatakan dengan tegas, SKB 3 menteri tentang Ahmadiyah tidak pernah melarang Ahmadiyah untuk beribadah dan berkegiatan (MTA Indonesia).
Oleh karena itu kami mengingatkan dan yakin Bupati Bogor memahami seluruh peraturan hukum yang berlaku bahwa tidak ada satupun ketentuan hukum yang sah untuk melarang kegiatan dan keberadaan Ahmadiyah di seluruh Indonesia termasuk di kabupaten Bogor.
Lebih lanjut, Ahmadiyah melalui pemimpin spiritualnya untuk seluruh dunia sudah jelas menyatakan patriotisme yang tulus adalah suat keharusan dalam Islam. Kecintaan kepada Tuhan dan Islam, mensyaratkan orang itu harus mencintai bangsanya sendiri (Pidato Hazrat Mirza Masroor Ahmad, Markas Militer Jerman, 2012)
Karena itu Jamaah Muslim Ahmadiyah siap membantu masyarakat dan pemerintah Indonesia untuk turut serta mengatasi penyebaran virus corona, salah satunya melalui peningkatan daya tahan tubuh melalui pengobatah Homeopathi bagi masyarakat luas, termasuk di wilayah Bogor dan bahkan untuk kelompok yang selama ini melakukan demo penolakan terhadap Ahmadiyah sekalipun. (ARN)
Di Tengah Upaya Melawan Virus Corona, Virus Intoleran Menyebar di Bogor Di Tengah Upaya Melawan Virus Corona, Virus Intoleran Menyebar di Bogor

Cegah Penyebaran Corona, Pemimpin Agama Iran Berikan Amnesty untuk Sejumlah Besar Tahanan

Iran – Pemimpin Revolusi Islam Iran Ayatollah Sayyid Ali Khamenei telah menyetujui permintaan Ketua Kehakiman Iran, Ebrahim Raeisi, untuk mengampuni atau meringankan hukuman sejumlah tahanan di tengah pecahnya virus corona baru di negara itu.
Menyampaikan ucapan selamat kepada sang Pemimpin Iran pada Tahun Baru Persia (Nowruz) serta sejumlah perayaan Islam, kepala kehakiman itu telah menulis untuk mendapatkan persetujuannya untuk memaafkan atau mengurangi hukuman dari para tahanan yang memenuhi syarat untuk mengurangi jumlah tahanan, termasuk yang divonis bersalah di pengadilan atas permohonan bersama dan pengadilan Revolusi Islam, Organisasi Yudisial Angkatan Bersenjata dan Organisasi Hukuman Diskresioner Negara.
Press TV melaporkan bahwa Raeisi menggarisbawahi perlunya mengurangi jumlah tahanan di fasilitas penjara karena negara itu saat ini berada di titik kritis di tengah perang global melawan pandemi virus corona.
Dalam suratnya, kepala kehakiman itu telah merinci kepada siapa pembebasan bersyarat akan berlaku, tergantung pada jenis kejahatan yang dilakukan dan seberapa lama waktu dijebloskan ke penjara.
Sebagai tanggapan, Ayatollah Khamenei menyampaikan ucapan selamatnya pada kesempatan itu, dan memberikan persetujuannya untuk proposal tersebut.
Sebelumnya pada hari itu, juru bicara Peradilan Iran Gholamhossein Esmaili mengatakan 85.000 tahanan, termasuk setengah dari mereka yang menjalani hukuman keamanan, untuk sementara dibebaskan karena penyebaran virus.
“Sekitar 50% dari mereka yang dibebaskan adalah tahanan terkait keamanan … Juga di dalam penjara, kami telah mengambil tindakan pencegahan untuk menghadapi wabah,” katanya, tanpa menjelaskan kapan mereka yang dibebaskan harus kembali ke penjara.
Di antara mereka yang dibebaskan sementara adalah warga negara Inggris-Iran, Nazanin Zaghari-Ratcliffe, yang menjalani hukuman penjara lima tahun di penjara Evin Teheran karena melakukan spionase.
Dalam sebuah wawancara dengan The Guardian, suaminya, Richard Ratcliffe, mengatakan ia dengan hati-hati menyambut cuti sementara yang diberikan sampai 4 April.
Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab juga bereaksi terhadap berita itu dalam sebuah pernyataan dan berkata, “Saya lega bahwa Nyonya. Zaghari-Ratcliffe hari ini untuk sementara waktu dilepaskan kepada keluarganya di Iran.”
Novel Virus Corona (COVID-19) sejauh ini telah membunuh 1.135 orang Iran dan menginfeksi 17.361 lainnya. Sebanyak 5.710 orang juga telah pulih.
Di seluruh dunia, ada lebih dari 198.737 kasus yang dikonfirmasi dari virus ini dan 7.989 kematian sejak pertama kali muncul di China pada bulan Desember. (ARN)
Cegah Penyebaran Corona, Pemimpin Agama Iran Berikan Amnesty untuk Sejumlah Besar Tahanan Cegah Penyebaran Corona, Pemimpin Agama Iran Berikan Amnesty untuk Sejumlah Besar Tahanan

Kisah Dokter Handoko Sang Pejuang Kemanusiaan dan Pahlawan Covid-19 Indonesia

Jakarta – Hastag #dokterhandokogunawan menjadi trending topic di twitter, siapakah sosok ini sehingga begitu menariknya untuk dibahas?
Sosok Dokter Handoko Gunawan mendadak viral di media sosial Facebook, twitter dan WhatsApp Grup (Wag). Dokter berusia 80 tahun itu disebut sebagai salah satu tenaga medis di Jakarta yang ikut membantu dalam menangani wabah virus corona (Covid-19).
Cerita soal sosok Dokter Handoko diunggah oleh pemilik akun Facebook Noviana Kusumawardhani di laman Facebook pribadinya. Ia mengunggah foto Handoko yang mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) berwarna putih dan memakai masker.
Dalam unggahannya, Noviana meminta doa dari netizen untuk keselamatan dan kesehatan Handoko. Unggahan Noviana sampai saat ini sudah disukai lebih dari 10 ribu kali dan dibagikan lebih dari 6.600 kali.
Berikut unggahan Noviana: “Boleh tolong bantu juga doakan salah satu dokter yg handle covid dokter Gunawan ahli paru di Graha Kedoya usia sdh mendekati 80. Saat ini beliau terus kerja sampai jam 3 pagi. Anak anaknya udah saranin jgn ikut terjun krn sudah tua tp katanya kalau dia mati jg gpp 😭. Mestinya kita mulai start berita2 spt ini ya drpd nebarin ketakutan terus. Beliau adalah dokter Handoko Gunawan, dokter spesialis penyakit paru di RS Graha Kedoya. Alumni SMAK I. Pengabdiannya luar biasa utk kemanusiaan. #pahlawancovid19”.
Dan juga cerita serupa banyak bertebaran di beberapa Wag tulisan dari Dahono Prasetyo:
Seorang kawan kirim japri WA ke saya. Mengabarkan kawannya seorang dokter yang spesialis penyakit dalam. Dokter tersebut cukup spesial, pada hari sebelumnya untuk bisa konsultasi kesehatan padanya mesti antri bikin janji dulu. Tempat prakteknya di beberapa RS Internasional diseputaran Jakarta. Tidak usah dibayangkan berapa tarifnya sekali ketemu, yang pasti di atas 1 juta rupiah.
Beberapa Minggu ini sang dokter Spesialis paru paru itu menutup prakteknya, alias tidak melayani pasien individu. Kawan saya yang biasa kontrol penyakit dalam padanya mencari kesana kemari. Nomer HPnya juga tidak bisa dihubungi. Akhirnya dari seorang rekan di Instansi Dinas Kesehatan, dia berhasil menemukan keberadaan sang dokter.
Selama 1 minggu beliau sibuk menangani pasien suspect Covid-19 di beberapa RS rujukan. Dia yang memantau langsung perkembangan pasien, berpindah ke setiap ruang isolasi. Dari pagi hingga pukul 3 pagi.
Dialah Dr. Handoko Gunawan Sp.P dokter spesialis penyakit paru paru. Usianya mendekati 80 tahun. Pengabdiannya luar biasa besar, panggilan kemanusiaan menjadi pilihan di usia senjanya. Saat dokter dokter muda lebih memilih menjaga jarak dengan pasien suspect demi keselamatannya, dr Handoko-lah yang mengambil alih tanggungjawab penanganannya.
Anak anaknya sudah melarang demi kesehatan ayahnya. Dokter Handoko cuma bilang: “Saya sudah diberi bonus usia oleh Tuhan. Sudah saatnya saya pergunakan untuk menyelamatkan kehidupan yang lain”.
Informasi yang kami terima di sebuah Wag bahwa Dokter Handoko Gunawan juga suspect Corona dan saat ini beliau dirawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Persahabatan, mari kita doakan sang pejuang kemanusiaan ini diberikan kesembuhan, Amin.. (ARN)
Kisah Dokter Handoko Sang Pejuang Kemanusiaan dan Pahlawan Covid-19 Indonesia Kisah Dokter Handoko Sang Pejuang Kemanusiaan dan Pahlawan Covid-19 Indonesia

Sebar Ketakutan Soal Corona, Yusuf Muhammad “Semprot” Anies Baswedan dan Reporter TvOne

Surabaya – Virus Corona menjadi warning global saat ini tetapi tidak selayaknya masalah ini dibesar-besarkan yang mengakibatkan ketakutan bagi masyarakat padahal di beberapa negara masalah ini dapat diatasi dan bahkan penduduknya tidak dibuat ketakutan, beda dengan seorang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan seperti diberitakan oleh media detik.com tanggal 02 Maret 2020 dengan Judul “Anies Sebut Kondisi Jakarta Genting Karena Virus Corona” dan diperparah dengan reporter TvOne yang menggunakan masker yang cukup aneh seakan-akan kondisi sangat gawat sekali seperti serangan kimia dan nuklir aja, dan ini membuat situasi di masyarakat semakin resah, inilah kampanye ketakutan yang sangat berbahaya sekali.
Salah satu pegiat medsos Yusuf Muhammad dalam akun fanpage facebooknya juga mengkritik Anies soal virus Corona ini, Yusuf heran, kok bisa si Abas sebut Jakarta sedang genting karena virus corona. Hallo pak Abas, lebih genting dan urgent mana sih corona dengan ajang Formula E di Monas?
Sangat disayangkan, Anda bukannya mau menenangkan masyarakat, tapi justru seakan ingin memanfaatkan masalah corona ini sebagai panggung untuk menebar ketakutan, dan kecemasan yang besar di mata masyarakat.
Menanggapi salah seorang reporter TvOne yang menggunakan masker saat peliputan di Depok, Yusuf mengatakan bahwa tidak harusnya Anda bisa mengajak masyarakat untuk waspadai corona, tapi juga tidak perlu paranoid melakukan hal-hal yang tidak sewajarnya. Semua masalah kalau dihadapi dengan tenang insyaAllah ada jalan. Saya jadi heran, ada motif apa pak Abas menebar ketakutan di masyarakat?.
Di negara lain yg sdh banyak terdapat suspect corona, perasaan blm ada yg memakai ‘masker’ seperti reporter TV yang satu ini.
Terlihat seakan mau menularkan kepanikan pada publik, tapi kok malah terlihat lucu dan kentir begini. Apa dulu saat ada virus flu burung, mers dan sars juga begini?
Tapi namanya juga TV memang beda, jadi ya begitulah. (ARN)
Sebar Ketakutan Soal Corona, Yusuf Muhammad #KamiTidakTakutVirusCorona

Teori Konspirasi, Benarkah Virus Corona Wuhan Berasal dari Lab Senjata Kimia AS?

Amerika Serikat – Sebuah teori yang beredar menguatkan pernyataan tuduhan China mengenai asal-usul virus Corona, menyebut bahwa Fort Detrick, laboratorium senjata biologis AS, adalah sumber pertama dari mana virus corona Wuhan berasal.
Laboratorium perang biologis utama Amerika itu sebagaimana dilaporkan The Independent sebelumnya telah diperintahkan untuk menghentikan semua penelitian virus dan patogen paling mematikan setelah muncul kekhawatiran bahwa limbah yang terkontaminasi mungkin telah bocor keluar dari fasilitas tersebut.
Baca Juga:
Fort Detrick, laboratorium yang ditutup tiba-tiba di Maryland itu, telah menjadi pusat penelitian senjata biologis Angkatan Darat AS sejak awal Perang Dingin.Disebutkan bahwa tentara AS telah terpengaruh atas kebocoran ini, dengan kemudian 350 dari mereka mendatangi Wuhan atas alasan mengikuti Kompetisi Militer Dunia, namun tidak memenangkan satu medalipun.
Para tentara itu dikatakan mendatangi pasar-pasar basah di Wuhan dan menularkan virus itu disana.
Urutan teori konspirasi yang mengaitkan kebocoran Fort Detrick dan wabah Corona dunia adalah sebagai berikut:
6 Agustus 2019, laboratorium perang biologis utama AS di Fort Detrick mengeluarkan perintah “ceast and desist” karena melanggar standar keselamatan dan protokol, dan kebocoran. *(1)
Agustus-September 2019, “muncul wabah di seluruh negara bagian AS” dari mulai masalah pernafasan misterius, menyebabkan penyakit pernapasan parah pada beberapa ratus orang. Masalah ini disalahkan pada vaping meskipun orang telah melakukan vaping selama lebih dari satu dekade tanpa wabah seperti itu. Pejabat tidak dapat menemukan hubungan dengan perangkat vaping tertentu dan kecanduan. *(2)
Baca Juga:
Agustus 2019 – Januari 2020, CDC AS melaporkan bahwa AS bersiap untuk salah satu musim flu terburuk yang pernah ada, dengan 12.000 kematian. Pada 12 Maret 2020, direktur CDC mengakui bahwa beberapa kematian COVID-19 salah didiagnosis sebagai flu karena COVID-19 ditemukan ketika mereka melakukan tes anumerta. *(3,4)
18-27 Oktober 2019, Asian World Games 2019 diadakan di Wuhan. AS mengirim kontingen 350 atlet. Mereka tidak memenangkan medali apa pun. Para atlet itu berkeliling Wuhan.
November 2019, pers Tiongkok melaporkan bahwa lima atlet yang menderita penyakit menular telah dikeluarkan dari rumah sakit. *(5,6)
November 2019, penduduk setempat Wuhan terdeteksi dengan COVID-19, dengan lonjakan istilah seperti itu di media sosial lokal. Ini bertepatan dengan periode pasca-inkubasi setelah Pertandingan Militer Dunia. *(7)
1 Desember 2019, kasus COVID-19 yang dikonfirmasi pertama kali terdeteksi di Wuhan. Selanjutnya, lebih dari 80000 orang akan terinfeksi. Dari 41 kasus pertama, 34% tidak terkait dengan pasar satwa liar. *(8)
Daniel Lucey, seorang spesialis penyakit menular di Universitas Georgetown, mengklaim bahwa karena ada waktu inkubasi antara infeksi dan gejala yang muncul, dan keberadaan orang yang terinfeksi tanpa kaitan dengan pasar satwa liar, virus tersebut tidak mungkin berasal dari pasar satwa liar. Kristian Andersen, seorang ahli biologi evolusi di Scripps Research Institute, setuju dengan penilaian tersebut. *(9)
Baca Juga:
Uji genotipe COVID-19 mengungkapkan 5 varian/strain (kelompok ABCDE) dari virus. Sebagian besar wilayah di dunia memiliki 1-2 varian COVID-19 termasuk Hubei (terutama grup C), dan Inggris (Grup AS adalah satu-satunya negara dengan semua 5 varian (Grup ABCDE). *(10)
25 Jan, 2020, pasangan Jepang pergi berlibur 10 hari di Hawaii. Pada minggu kedua mereka jatuh sakit. Sekembalinya ke Jepang mereka diuji dan dikonfirmasi memiliki COVID-19. *(11)
Laboratorium Italia mengkonfirmasi bahwa jenis COVID-19 mereka berbeda dari yang beredar di China, dan bahwa sirkulasi virus tidak begitu baru, dan telah menyebar tidak terdeteksi selama berminggu-minggu. *(12)
Ahli virus corona China, Dr Zhong Nanshan, penemu SARS, mengatakan bahwa walaupun COVID-19 terdeteksi di China, itu tidak berarti bahwa itu berasal dari Cina.
Pada 12 Maret 2020, AS hanya menguji 10.000 orang, dan COVID-19 dikonfirmasi di 1600 dari mereka. Sebagai perbandingan, Korea Selatan menguji 10.000 orang per hari, tetapi lintasan tingkat penyakitnya sama dengan AS. Ini menunjukkan bahwa ada sejumlah besar orang yang terinfeksi di AS, hanya saja mereka tidak diuji. *(13) (ARN)
Sumber:
  1. Penelitian terhadap virus mematikan dan senjata biologis di laboratorium militer AS ditutup karena khawatir mereka bisa melarikan diri
  2. Cedera paru-paru menguap misterius mungkin telah terbang di bawah radar regulatori
  3. Muslim Flu Parah di AS
  4. Direktur CDC mengatakan beberapa kematian COVID-19 yang didiagnosis terkait flu di AS
  5. Foto
  6. Foto
  7. Kasus COVID-19 pertama berasal pada 17 November, menurut pejabat Cina yang mencari ‘pasien nol’
  8. Gambaran klinis pasien yang terinfeksi coronavirus novel 2019 di Wuhan, Cina
  9. Pasar makanan laut Wuhan mungkin bukan sumber virus baru yang menyebar secara global
  10. Foto
  11. Pasangan Tes Positif untuk Coronavirus Setelah Kembali Dari Liburan di Hawaii
  12. Coronavirus mungkin sudah ada di Italia selama berminggu-minggu sebelum terdeteksi
  13. Bagaimana AS menumpuk hingga ke negara lain dalam kasus coronavirus yang dikonfirmasi
Teori Konspirasi, Benarkan Virus Corona Wuhan Berasal dari Lab Senjata Kimia AS? Teori Konspirasi, Benarkan Virus Corona Wuhan Berasal dari Lab Senjata Kimia AS?
Sumber Berita : https://arrahmahnews.com/2020/03/teori-konspirasi-benarkah-virus-corona-wuhan-berasal-dari-lab-senjata-kimia-as/

BNPB Perpanjang Masa Darurat Bencana Corona hingga 29 Mei 2020

Jakarta  Pemerintah lewat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperpanjang masa darurat bencana wabah penyakit akibat virus Corona di Indonesia. Masa darurat ditetapkan hingga 29 Mei 2020.
“Perpanjangan Status Keadaan Tertentu sebagaimana dimaksud dalam diktum KESATU berlaku selama 91 (sembilan puluh satu) hari, terhitung sejak tanggal 29 Februari 2020 sampai dengan tanggal 29 Mei 2020,” demikian bunyi putusan BNPB yang diteken Kepala BNPB Doni Monardo dalam surat keputusan yang diterima wartawan, Selasa (17/3/2020).
Baca Juga:
Berikut ini bunyi keputusan tersebut selengkapnya:
Kesatu: Menetapkan Perpanjangan Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit Akibat Virus Corona di Indonesia.
Kedua: Perpanjangan Status Keadaan Tertentu sebagaimana dimaksud dalam diktum KESATU berlaku selama 91 (sembilan puluh satu) hari, terhitung sejak tanggal 29 Februari 2020 sampai dengan tanggal 29 Mei 2020.
Ketiga: Segala biaya yang dikeluarkan sebagai akibat ditetapkannya Surat Keputusan ini dibebankan pada Dana Siap Pakai yang ada di Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
Keempat: Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya. (ARN)
BNPB Perpanjang Masa Darurat Bencana Corona hingga 29 Mei 2020BNPB Perpanjang Masa Darurat Bencana Corona hingga 29 Mei 2020 BNPB Perpanjang Masa Darurat Bencana Corona hingga 29 Mei 2020

Terkuak “Wajah Munafik” Barat dan Eropa Soal Corona

Jakarta – Pengamat politik Dina Sulaeman dalam akun fanpage Facebooknya menguak tentang Corona dan kemunafikan barat dan Eropa.
Menurut Dina bahwa Corona alias Covid 19 ini benar-benar menjadi ujian bagi manusia di berbagai level, mulai individu hingga negara, bahkan aliansi/komunitas negara. Siapa kawan sejati, dan siapa kawan yang hanya mau bersama di saat suka, semakin terlihat jelas.
Baca Juga:
Juga, fenomena ini semakin membongkar hipokritas (kemunafikan) Barat yang selama ini mengaku sebagai penjujung HAM dan demokrasi. Dalam kondisi yang sangat sulit seperti sekarang, Iran dibiarkan kewalahan sendiri, embargo tidak dicabut, sehingga bahkan untuk mengimpor peralatan medis dan obat-obatan pun tidak bisa. Untungnya kemudian China datang membawa bantuan yang diangkut dalam 8 pesawat Mahan Air.
Barat, dalam hal ini, Uni Eropa, ternyata juga tidak mau memberi bantuan kepada sesama Eropa, yaitu Serbia.
Baca Juga:
Presiden Serbia pun blak-blakan menyebut bahwa solidaritas Eropa hanya dongeng belaka. Pasalnya, Uni Eropa tidak mengizinkan Serbia untuk mengimpor peralatan medis yang dibutuhkan dalam melawan Covid19. Serbia memang belum resmi jadi anggota, masih dalam proses, sejak mengajukan diri tahun 2011.
Di video ini, Presiden Aleksandar Vucic menyatakan, hanya China satu-satunya yang bisa menolong bangsa Serbia dan mengecam Uni Eropa yang selama ini menceramahi Serbia, agar tidak beli barang dari China.
Terkuak Terkuak "Wajah Munafik" Barat dan Eropa Soal Corona

China Temukan Obat Tokcer untuk Sembuhkan Corona

China  Pihak berwenang Cina pada hari Rabu (18/03/2020) mengumumkan selesainya penelitian klinis obat “Favipiravir”, antivirus yang telah menunjukkan efektivitas klinis yang lebih baik terhadap virus “Corona” (Covid 19).
Zhang Xinmin, direktur Pusat Nasional Cina untuk Pengembangan Bioteknologi di bawah Kementerian Sains dan Teknologi, mengatakan “Favipiravir merupakan obat influenza yang disetujui untuk penggunaan klinis di Jepang pada tahun 2014, tidak menunjukkan reaksi negatif dalam uji klinis,” Xinhua melaporkan.
Baca juga:
“Sangat aman dan jelas efektif,” terang Zhang Xinmin.
Uji klinis juga sudah dilakukan pada 200 pasien di rumah sakit Wuhan dan Shenzhen. Hasilnya, pasien dalam waktu singkat mengalami penurunan gejala pneumonia yang signifikan.
Menurut Zhang, pasien yang memakai favipiravis dites negatif setelah empat hari. Sementara pengguna obat lain 11 hari.
Sementara itu, dari percobaan klinis di Wuhan, pasien yang diobati favipiravir sembuh dari demam dalam 2,5 hari dan gejala batuk membaik dalam 4 hari.
Baca Juga:
China kini dikabarkan mulai memproduksi favipiravir secara massal. Namun Fujifilm mengatakan perusahaan tidak ikut dalam uji klinis itu.
Meski demikian, sebelumnya Fujifilm memang melakukan perjanjian paten dengan perusahaan China, Zhejiang Hisun Pharmaceutical di 2016. Tapi dibatalkan 2019 lalu. (ARN)
China Temukan Obat Tokcer untuk Sembuhkan Corona China Temukan Obat Tokcer untuk Sembuhkan Corona

Iran Temukan Kombinasi Obat untuk Mengobati Kerusakan Paru-Paru Akibat Corona

Tehran Peneliti Iran menemukan senyawa obat yang dapat mengobati kerusakan yang ditimbulkan pada paru-paru karena infeksi coronavirus.
“Senyawa obat baru tidak khusus untuk pasien coronavirus, tetapi itu mengobati penyakit pernapasan dan paru-paru,” kata Ketua Dewan Pengembangan Bioteknologi Iran, Mostafa Qaneyee, dalam konferensi pers pada hari Selasa.
Mostafa Qaneyee yang dikutip FNA mengatakan bahwa senyawa obat baru dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan pasien coronavirus untuk tinggal di rumah sakit hingga 4 hari, dan menekankan bahwa 40% pasien Iran yang menerima kombinasi tiga obat telah dikeluarkan dari rumah sakit dalam waktu kurang dari 4 hari.
“Dalam metode perawatan ini, selain protokol dari kementerian kesehatan, tiga obat Azithromycin, Prednisolone dan Naproxen telah digunakan sebagai senyawa,” kata Qaneyee. 
Baca Juga:
“Kami telah mengamati bahwa senyawa tersebut secara cepat mengurangi CRP dan periode rawat inap berkurang secara signifikan dan tentu saja, ini adalah awal dari penelitian kami dan kami akan memberitahu Anda tentang penelitian lain setelah menerima lisensi dari Markas Kampanye Coronavirus,” tambahnya.
Menurut laporan terbaru, coronavirus yang secara resmi dikenal sebagai COVID-19, telah menginfeksi lebih dari 185.000 orang di dunia, dan lebih dari 7.300 orang meninggal.
Kementerian Kesehatan Iran mengumumkan pada hari Selasa bahwa jumlah pasien virus corona di negara itu telah meningkat menjadi 16.169, sementara jumlah kematian meningkat menjadi 988 orang, dan 5.389 pasien dinyatakan sembuh dari virus corona.
Rabu lalu, kementerian luar negeri Iran menyatakan bahwa terlepas dari klaim Washington atas kerjasama untuk mentransfer obat-obatan ke Iran melalui mekanisme pembayaran baru yang diluncurkan Swiss, AS sedang mengganggu proses di tengah wabah coronavirus di negara itu.
Baca Juga:
Meskipun AS mengklaim bahwa obat-obatan dan peralatan medis tidak berada di bawah sanksi, mereka praktis memblokir transfer sumber daya keuangan Iran ke negara-negara lain dalam Pengaturan Perdagangan Kemanusiaan Swiss (SHTA), kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Seyed Abbas Mousavi.
Ketika jumlah kematian akibat virus melonjak, Iran mengintensifkan langkah-langkah keamanan pencegahannya. Penutupan sekolah dan universitas telah diperpanjang selama dua minggu ke depan.
Pemerintah juga memberlakukan pembatasan perjalanan, khususnya di utara Iran, yang termasuk di antara zona merah. Negara ini juga telah mengadopsi prosedur kontrol kesehatan digital yang ketat di bandara untuk menemukan kemungkinan infeksi.
Menteri Kesehatan Saeed Namaki mengumumkan pada awal bulan ini bahwa rencana mobilisasi nasional akan dilaksanakan di seluruh negeri untuk memerangi epidemi virus corona dan lebih efektif merawat pasien.
Namaki mengatakan bahwa rencana itu akan mencakup 17.000 pusat kesehatan dan 9.000 pusat medis dan klinis di seluruh kota, daerah pinggiran dan desa.
Dia menambahkan bahwa rencana itu akan mencakup karantina rumah, dan menegaskan bahwa orang yang terinfeksi akan menerima obat-obatan dan nasihat yang diperlukan, tetapi mereka diminta untuk tinggal di rumah.
Namaki mengatakan bahwa orang-orang dengan kondisi yang lebih serius akan tinggal di rumah sakit, dan menambahkan bahwa tempat-tempat umum akan didesinfeksi, entri kota-kota yang terinfeksi akan dikontrol untuk mendiagnosis dan mengkarantina kasus-kasus yang terinfeksi.
Baca Juga:
Dia menambahkan bahwa peralatan dan fasilitas yang diperlukan telah disediakan, dan menyatakan harapan bahwa epidemi akan diatasi.
Namaki mengatakan bahwa jumlah laboratorium medis untuk menguji infeksi coronavirus telah mencapai 22, dan akan meningkat menjadi 40 dalam waktu dekat.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan tanggapan Iran terhadap virus sejauh ini sudah mencapai sasaran. Namun, ia mengatakan sanksi AS adalah tantangan besar, dan Washington akan terlibat dalam meningkatnya jumlah kematian di Iran, jika tidak menghapus sanksi.
Organisasi Kesehatan Dunia telah mempertimbangkan prioritas dalam memerangi coronavirus dan Republik Islam Iran mematuhi dan menindaklanjuti prioritas seperti yang didefinisikan oleh WHO. (ARN)
Iran Temukan Kombinasi Obat untuk Mengobati Kerusakan Paru-Paru Akibat Corona Iran Temukan Kombinasi Obat untuk Mengobati Kerusakan Paru-Paru Akibat Corona

Turki Umumkan Kematian Kedua Akibat COVID-19, Jumlah Kasus Corona Meningkat jadi 191

Turki – Pada Rabu malam (18/03), Turki mengumumkan kematian kedua terkait dengan virus corona, seorang pria berusia 61 tahun. Turki juga mengumumkan bahwa jumlah kasus yang dikonfirmasi meningkat hampir dua kali lipat menjadi 191 dari 98 sehari sebelumnya.
“Hasil tes hari ini menunjukkan bahwa langkah-langkah sangat diperlukan. Ada 93 kasus baru yang didiagnosis yang pengobatannya telah dimulai,” ujar Menteri Kesehatan Fahrettin Koca di Twitter. Jumlah kasus yang sama dua kali lipat pada hari sebelumnya.
Baca Juga:
Menteri kesehatan menyebut bahwa tindakan pencegahan untuk mencegah wabah, seperti tinggal di rumah dan menghindari pertemuan publik, harus ditanggapi dengan serius.
“Tes yang disimpulkan hari ini menunjukkan bahwa tindakan itu wajib,” katanya.
Virus itu muncul di Wuhan, China, Desember lalu, dan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyebar ke setidaknya 164 negara dan wilayah di seluruh dunia.
Baca Juga:
WHO telah menyatakan wabah itu sebagai pandemi dan datanya menunjukkan ada lebih dari 194.000 kasus yang dikonfirmasi dan hampir 7.900 kematian di seluruh dunia pada Rabu malam.
COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh coronavirus baru, tidak fatal dalam semua kasus dan sebagian besar pasien sembuh sepenuhnya. (ARN)

Kanselir Jerman: Perang Lawan COVID-19 Tantangan Terbesar Pasca PD II

Jerman – Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan bahwa perang melawan pandemi COVID-19 adalah tantangan terbesar yang dihadapi negara ini “sejak Perang Dunia Kedua”.
“Situasinya serius. (Harus) dianggap serius. Bukan sejak reunifikasi Jerman, bukan, bukan sejak Perang Dunia Kedua negara kita menghadapi tantangan yang sangat tergantung pada solidaritas kolektif kita,” kata Merkel dalam pidato yang disiarkan televisi, Rabu (18/03).
Dalam seruan dramatisnya, Merkel meminta setiap warga negara Jerman untuk mengindahkan langkah-langkah karantina dan berperan dalam memperlambat virus baru yang telah melanda seluruh dunia dan memicu karantina yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Baca Juga:
“Saya benar-benar yakin bahwa kita bisa berhasil dalam tugas ini, jika semua warga benar-benar memahami tugas mereka sendiri,” tambahnya.
Merkel, yang memuji bekas komunis Timur Jerman, mengatakan bahwa ia memahami betapa sulitnya menyerahkan “hak-hak yang diperjuangkan” seperti kebebasan bergerak dan bepergian.
Keputusan seperti itu tidak pernah dianggap remeh dalam demokrasi, katanya, dan hanya bisa bersifat sementara. “Tapi mereka diperlukan sekarang untuk menyelamatkan hidup”.
Baca Juga:
Pidato Merkel yang ditayangkan di televisi itu sangat penting karena ia tidak pernah muncul secara langsung di televisi  untuk berbicara dengan warga di luar salam Tahun Baru meskipun menghadapi pukulan seperti krisis keuangan 2008, krisis pengungsi 2015 dan Brexit selama 15 tahun kekuasaannya.
Pidato bersejarah Merkel ini menggemakan pidato Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang dalam pidato suram pada Senin menyamakan wabah itu dengan perang setelah memerintahkan hampir seluruh rakyat untuk tinggal di rumah setidaknya selama dua minggu. (ARN)
Kanselir Jerman: Perang Lawan COVID-19 Tantangan Terbesar Pasca PD II Kanselir Jerman: Perang Lawan COVID-19 Tantangan Terbesar Pasca PD II

Re-post by MigoBerita / Kamis/19032020/10.39Wita/Bjm 

Baca Juga Artikel Terkait Lainnya

1 komentar:

nanalou 23 Mei 2020 pukul 08.06

Numpang promo ya gan
kami dari agen judi terpercaya, 100% tanpa robot, dengan bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% segera di coba keberuntungan agan bersama dengan kami
ditunggu ya di dewapk^^^ ;) ;) :*