» » » » » » » » dr Hasan Zain Meninggal Dunia : NAMA dan ALAMAT yang terdeteksi Covid19 TIDAK diberitahukan, kenapa ya?

dr Hasan Zain Meninggal Dunia : NAMA dan ALAMAT yang terdeteksi Covid19 TIDAK diberitahukan, kenapa ya?

Penulis By on Selasa, 14 April 2020 | No comments


Migo Berita - Banjarmasin - Sudah saatnya pemerintah daerah harus AKTIF, benar kata Wakil Gubernur Kalimantan Selatan Pak Rudy Resnawan harus "Libatkan Ketua RT", karena dengan mengetahui sejak dini warga yang berpotensi Covid19 atau yang sudah kena bisa memudahkan pemerintah daerah untuk mengkarantina orang tersebut.
Tapi kalau Nama dan alamatnya tidak DETAIL, ini hanya mengakibatkan masyarakat bersyakwasangka kepada orang-orang yang mungkin hanya batuk biasa, dipikir sudah Covid19.
Sudah saatnya pemerintah daerah TERBUKA, ini sesuai INTRUKSI Presiden Bapak Jokowi agar lebih TERBUKA.
Dan keterbukaan ini harus dimulai dari pemerintah daerah, sehingga warganya MAMPU untuk SADAR DIRI mengkarantina diri sendiri secara mandiri atau di KARANTINA sesuai kebijakan pemerintah daerah setempat.
Sekali lagi saran ini ditulis biar kita memahami bahwa PSBB / Karantina Lokal adalah jalan terakhir yang dilakukan, yang terutama saat ini terus menerus adalah selalu mengedukasi warga masyarakat agar SADAR untuk LAPOR atau Karantina MANDIRI dan tentunya berpola hidup sehat dan bersih.
Semoga Pandemi Wabah Covid19 virus Corona ini segera berakhir, paling tidak berkurang. INSYA ALLAH. Semua perlu bekerjasama warga masyarakat hingga pemerintah daerah serta Pusat, sehingga dengan BERSAMA KITA BISA MELEWATI Musibah ini. InsyaALLAH.
(Rabu/15042020/Tim MigoBerita/ Bjm)


Wagub Tekankan Pentingnya Pengendalian Covid Hingga Tingkat RT

BANJARBARU – Wakil Gu­ber­nur (Wagub) Kalimantan Se­la­tan, H Rudy Resnawan me­ne­kan­kan pentingnya pengendalian Co­vid-19 hingga ke tingkat ru­kun tetangga (RT).
“Saya kira pengendalian in­for­masi oleh Ketua RT menjadi kun­ci utama dalam rangka me­mu­tus rantai penyebaran Covid-19 di tengah masyarakat,” ujar­nya di Banjarbaru, Senin (13/4).
Hal ini disampaikan Wagub Kal­­sel pada saat rapat koordinasi (Ra­­kor) percepatan penanganan Co­­vid-19 di Kalsel bersama Bu­pa­ti dan Wali Kota se-Kalsel di Ban­jarbaru.
Menurut Wagub, kunci uta­m­anya adalah pengendalian in­formasi melalui pemetaan oleh Tim Gugus Tugas, dimana RT ya­ng steril maupun tidak.
“Kalau RT bisa melakukan pe­me­taan dengan pemetaan kita bisa mengetahui daerah mana ya­ng steril daerah mana tidak. Ka­lau yang tidak steril bisa di­la­ku­kan karantina skala kecil di wi­layahnya, saya pikir ini men­jadi kunci utama,” ucapnya.
Selain mengetahui melalui pe­me­taan dan sosialisasi, Tim Gu­gus Tugas juga dapat lebih mu­dah menyalurkan bantuan sosial ke­pada masyarakat yang ter­dam­pak.
Wagub mengatakan, Pe­me­rintah Provinsi tentunya akan sa­ngat men-support tindakan pe­n­ce­gahan seperti ini. Sementara itu, Bupati Hulu Su­ng­ai Tengah (HST), HA Chai­ran­syah mengatakan sudah mela­ku­kan penyesuaian terhadap or­ga­nisasi ditubuh Gugus Tugas.
Bupati juga menyampaikan, ma­sih kurangnya alat pelindung diri (APD) dan alat Rapid Test di daerahnya sehingga menjadi pe­ng­hambat dalam percepatan pe­na­nganan Covid-19. adpim/ani
Memimpin Rapat – Wakil Gubernur Kalimantan Selatan, H Rudy Resnawan saat memimpin rapat koordinasi (Rakor) percepatan penanganan Covid-19 di Kalsel bersama Bupati dan Wali Kota se-Kalsel di Banjarbaru.
Sumber Berita : https://matabanua.co.id/2020/04/15/wagub-tekankan-pentingnya-pengendalian-covid-hingga-tingkat-rt/


Update 14 april, 3 kelurahan di Banjarmasin paling rentan covid19
apahabar.com, BANJARMASIN – Sebaran virus Corona (Covid-19) di Banjarmasin rupanya telah menyentuh level kelurahan.
Sampai hari ini jumlah pengidap Covid-19 Banjarmasin telah mencapai 17 orang. Jumlah itu menjadi yang tertinggi di Kalimantan Selatan.
Dari jumlah itu 13 pasien dalam masa perawatan dan 3 kasus sisanya dinyatakan meninggal dunia serta 1 pasien sembuh.
Ada beberapa kelurahan yang menjadi wilayah zona merah karena sebagian masyarakatnya sudah terinfeksi Corona.
Rinciannya, mengutip laman corona.banjarmasin.co.id per Selasa (14/4), Kelurahan Pangeran, Banjarmasin Utara, menyumbangkan tiga pasien positif.
Kemudian Kelurahan Kuin Utara dan Seberang Mesjid dengan jumlah kasus masing masing 2 orang positif.
 
Di bawahnya ada Kelurahan Basirih Selatan, Telaga Biru, Pemurus Dalam, Pemurus Laut, Sungai Lulut, Sungai Miai dan Alalak Utara. Di kawasan tersebut menyumbangkan 1 pasien positif Corona.
Titik lokasi dalam peta sengaja tidak menggambarkan alamat detail rumah pasien melainkan wilayah kelurahan tempat tinggal. Itu demi menghargai privasi pasien.
“Pasien positif yang meninggal dunia ada di Kelurahan Pekapuran Laut, Pekapuran Raya dan Sebarang Mesjid. Untuk pasien sembuh di Kuin Utara,” beber Juru Bicara Tim Gugus Tugas P3 Covid-19 Banjarmasin, Machli Riyadi.
Masifnya penyebaran Covid-19 di Banjarmasin itu membuat Pemkot Banjarmasin turun mengawasi hingga keluarga pasien dalam pengawasan (PDP).
 
Adapun berdasar catatan jumlah PDP sebanyak 6 orang. Dari data itu kasus Corona sebaran kelurahan terdapat di Alalak Utara, Basirih Selatan, Pemurus Dalam, Pemurus Baru dan Alalak Tengah.
Data sebelumnya padahal ada 5 kasus PDP. Tapi ada 2 kasus meninggal dunia dan satu orang ditambah kembali.
Menanggapi informasi demikian, Machli menyakini bahwa di luar sana masih ada potensi penularan Covid-19 ke Banjarmasin.
“Ikuti iimbauan pemerintah untuk tetap dirumah aja dan jika tetap berpergian wajib menggunakan masker,” imbuhnya.
Adapun untuk orang dalam pemantauan (ODP) 300 pasien.
Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Fariz Fadhillah
Ada tiga kelurahan di Banjarmasin yang paling rentang Covid-19. Foto sebagai ilustrasi yakni penyerahan bantuan untuk warga yang kurang mampu yang dilakukan jajaran Polda Kalsel dalam menghadapi situasi pandemi Covid-19 saat ini. Foto: Humas Polda Kalsel for apahabar.com
Ada tiga kelurahan di Banjarmasin yang paling rentang Covid-19. Foto sebagai ilustrasi yakni penyerahan bantuan untuk warga yang kurang mampu yang dilakukan jajaran Polda Kalsel dalam menghadapi situasi pandemi Covid-19 saat ini. Foto: Humas Polda Kalsel for apahabar.com
Sumber Berita : https://apahabar.com/2020/04/update-14-april-3-kelurahan-di-banjarmasin-paling-rentan-covid-19/

UPDATE. PDP di Kalsel Berkurang Jadi 18 Orang, dr Hasan Zain Meninggal Dunia

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Data terbaru sebaran Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan kasus positif Covid-19 di Provinsi Kalimantan Selatan, mengalami perubahan jumlah.
Hal ini sebagai data yang dikeluarkan oleh Gugus Tugas Pencegahan Pengendalian Penanganan (P3) Covid-19 Kalsel, Rabu (15/4/2020) pukul 10.00 Wita.
Untuk ODP mengalami kenaikan hingga mencapai jumlah 1.287 orang. Daerah terbanyak jumlah ODP, masih berada di kota Banjarmasin yakni sebanyak 345 orang. Lalu, disusul Kabupaten Tanah Bumbu sebanyak 276 orang dan Kota Banjarbaru sebanyak 226 orang.
Sedangkan, untuk jumlah PDP mengalami penurunan yang pada hari sebelumnya berjumlah 19 pasien, kini menjadi 18 pasien. Informasi yang diterima Kanalkalimantan.com, pengurangan 1 PDP lantaran ada satu pasien yang dinyatakan telah meninggal dunia.
Diketahui bahwa satu PDP yang meninggal dunia tersebut ialah dokter spesialis paru senior, dokter Hasan Zain. Hal itu dibenarkan Juru Bicara Tim Gugus Tugas Pencegahan Penanganan Covid-19 Kota Banjarmasin Machli Riyadi.
“Ya, betul beliau telah meninggal,” ungkap Machli.
Dokter Hasan Zain meninggal dunia pada Rabu (15/4/2020) pagi sekitar pukul 07.20 Wita di RSUD Ulin Banjarmasin. Namun begitu, sampai saat ini belum ada pernyataan yang menjelaskan apa penyebab mantan Direktur RSUD Ulin tersebut meninggal dunia.
Namun, diduga Dr Hasan Zain meninggal dunia akibat terpapar virus corona. Dugaan ini diperkuat dengan penambahan jumlah kasus positif Covid-19 di Kalsel. Sebelumnya jumlah kasus positif Covid-19 di Kalsel hanya 37 kasus, kini berubah menjadi 38 kasus.
Lebih spesifik lagi, kenaikan jumlah mencapai 38 kasus positif covid-19 tersebut berasal dari angka kematian. Yakni yang sebelumnya hanya 5 kasus saja, kini menjadi 6 kasus. (kanalkalimantan.com/rico)
Data Covid-19 Kalsel Rabu (15/4/2020) pukul 10.00 Wita
Kabar Duka, Dokter Senior KalSel Tutup Usia
apahabar.com, BANJARMASIN – Dunia medis Kalimantan Selatan kembali berduka. Salah satu putera terbaiknya tutup usia, pagi tadi.
Eks Direktur Utama RSUD Ulin Banjarmasin, dr Hasan Zain, masa jabatan 1999-2000, tutup usia, Rabu (15/4).
Kabar meninggalnya dr Hasan Zain tersiar melalui pesan berantai di jejaring media sosial, termasuk whatsapp.
Informasi dihimpun, dokter spesialis paru itu masuk isolasi di RSUD Ulin dengan keluhan sesak napas.
Dirut RSUD Ulin Banjarmasin, dr Suciati saat dikonfirmasi media ini membenarkan kabar duka itu.
“Iya jam 7.20. Terkonfirmasi positif kemarin sore hasilnya ada. Semingguan, dokter praktik,” ujar Suciati kepada apahabar.com.
Sebelumnya, redaksi apahabar.com menerima pesan berantai terkait meninggal dr Zain. Isinya:
“Innalilahi Waina Ilaihi Rojiun, telah berpulang ke Rahmatullah ayahanda kita, senior kita, dr Hasan Zain, mantan Direktur RSUD Ulin Banjarmasin, pukul 07.20 wita setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit. Mohon doanya kawan kawan semua….untuk Almarhum…semoga Khusnul Khotimah.”
Selain pernah menjabat orang nomor satu di RSUD Ulin, mendiang juga tercatat sebagai direktur utama Rumah Sakit Islam tahun 2004-2009.
Reporter: Rizal Khalqi
Editor: Fariz Fadhillah

Hasan Zain, salah satu dokter senior Kalimantan Selatan tutup usia, Rabu (15/4) pagi tadi. Foto: Istimewa
Hasan Zain, salah satu dokter senior Kalimantan Selatan tutup usia, Rabu (15/4) pagi tadi. Foto: Istimewa
Sumber Berita : https://apahabar.com/2020/04/kabar-duka-dokter-senior-kalsel-tutup-usia/

BREAKING NEWS: Innalillahi Dokter Spesialis Paru Senior di Banjarmasin Meninggal Dunia

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun, Kabar duka menyelimuti tim medis di Kalsel, Dokter Spesialis Paru senior di Kalsel meninggal dunia.
Kabar duka tersebut cukup santer beredar di group WhatsApp.
Dikabarkan, mantan Dirut Rumah Sakit Sakit Islam Banjarmasin (RSIB) tersebut meninggal dunia Rabu (15/4/2020) pagi sekitar pukul 07.20 Wita di RSUD Ulin Banjarmasin.
Direktur RSUD Ulin, Suciati menjelaskan bahwa memang sudah sekitar sepekan dirawat dan diisolasi di RSUD Ulin karena ada gejala Covid-19.
Akan tetapi, hasil pemeriksaan Swab belum keluar.
“Innalillahiwainnailaihirojiun. Saya baru dapat laporan, beliau dikabarkan meninggal dunia pagi tadi sekitar pukul 07.20 Wita,” tandas Suciati.
Diketahui, alhamarhum selain Mantan Dirut Rumah Sakit Sakit Islam Banjarmasin (RSIB) almarhum juga pernah menjadi Ketua Dewan Penasehat Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kalsel, dan pernah menjabat Ketua Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Kalsel.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kalimantan Selatan, dr Muhammad Rudiansyah MKes, Sp.PD, membenarkan kabar duka itu.
"Beliau orang yang baik, santun da Pemimpin yang mau mengayomi yang dibawahnya, aktif di organisasi pemerintahan kemasyarakatan & agama juga. Mantan Direltur RS Islam Banjarmasin, Mantan Direktur RSUD Ulin Bjm, Mantan Ketua ICMI Kalsel," kata dr Muhammad Rudiansyah MKes, Sp.PD.
(banjarmasinpost.co.id /nurholis huda)
rsud-ulin-banjarmasin_0.jpg
Banjarmasinpost.co.id/isti Rohayanti
RSUD Ulin Banjarmasin
Sumber Berita : https://banjarmasin.tribunnews.com/2020/04/15/breaking-news-innalillah-dokter-spesialis-paru-hasan-zain-meninggal-dunia

Sempat Ditolak Warga, Gedung BTIKP Akhirnya Tetap Dijadikan Rumah Karantina ODP Covid-19

POLEMIK penetapan gedung Balai Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (BTIKP) yang berlokasi di Jalan Perdagangan sebagai rumah karantina bagi orang dalam pemantauan (ODP) Covid-19, akhirnya menemukan titik terang.
SETELAH melewati silang pendapat yang cukup alot dengan pemkot, warga Kompleks Bumi Indah Lestari 2 yang sebelumnya protes, akhirnya sepakat gedung BTIKP dijadikan rumah karantina dan kawasan tempat tinggal mereka dilintasi mobil pembawa ODP Covid-19.
Hal itu pun ditegas Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina setelah berdiskusi dengan warga, pada Selasa (14/4/2020) sore tadi.
“Alhamdulillah, setelah kita jelaskan seluruh standar operasional prosedur (SOP) akhirnya para warga sepakat,” ucap Ibnu usai dialog dengan warga.
Kendati demikian, pemerintah kota, menurut Ibnu, diminta untuk tetap membuat jalan alternatif untuk menuju rumah karantina itu selain di jalan Kompleks Bumi Indah Lestari.
“Kami sudah memerintahkan Dinas PUPR untuk meninjau lokasi yang melewati ULM itu untuk dijadikan akses menuju rumah karantina,” terangnya.
Atas hasil diskusi ini, Ibnu mengaku sangat bersyukur. Ini lantaran warga setempat bisa kooperatif dalam mendukung langkah pemkot untuk penanganan Covid-19 di Kota Banjarmasin.
Sementara itu, Wakil Walikota Banjarmasin Hermansyah berujar, akses menuju rumah karantina untuk sementara melewati kawasan kompleks itu, sembari menunggu jalan alternatif.
“Sementara, jalan komplek ini dipergunakan untuk rumah karantin,” kata Wakil Walikota Banjarmasin.
Ia juga mengungkapkan, nantinya akan dibentuk tim khusus yang melibatkan para aparat keamanan dan warga setempat.
Menanggapi hasil itu, Ketua RT 24, Muhammad Zainuri mengaku legowo. Zainuri berharap, keputusan tersebut dapat membantu upaya Pemerintah Kota dalam menangani Covid-19.
Sekadar informasi, diberitakan sebelumnya rumah karantina yang sudah diisi dua ODP Covid-19 itu juga dibenarkan Ibnu Sina. Namun, ia mengatakan dua ODP tersebut dinyatakan negatif sesuai hasil rapid test. Meski begitu, mereka tetap menjalani karantina selama 14 hari ke depan.
Sumber Berita : http://jejakrekam.com/2020/04/14/sempat-ditolak-warga-gedung-btikp-akhirnya-tetap-dijadikan-rumah-karantina-odp-covid-19/

3 Unsur Bergerak Perangi Covid 19

BANJARMASIN – Terdiri dari TNI, Polri dan Pemda yakni Pemerintah Provinsi (Pemrov) Kalimantan Selatan (Kalsel) bahu membahu perangi wabah virus corona (covid-19)di bumi lambung mang­kurat.
Salah satunya dengan memberikan bantuan kepada masyarakat berupa dapur umum di berbagai daerah termasuk Kota Banjarmasin yang kemarin dilaksanakan di Halaman masjid Jami.
Dihadiri langsung oleh Gubernur Kalimantan Selatan, H Sahbirin Noor, Kapolda Kalsel, Komber Pol Drs H Yaziz Fanani, serta Danrem 101 Antasari, Kol Inf, M Syeh Ismed, pembukaan dapur umum ini langsung disambut masyarakat dengan suka cita.
“Dapur umum ini untuk masyarakat ini sebagai bentuk perhatian kita untuk sama-sama bergerak hadapi masalah ini, karena penyebaran virus corona sangat berbahaya,” Ucap Sahbirin Noor.
Selain itu Gubernur juga mengimbau agar tim yang menangani masalah pandemi korona ini Ttambah semangat, khususnya doktor dan perawat yang bergerak lebih terdepan.
Namun Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap berada di rumah. Karena menurutnya dengan berada di rumah masyarakat bisa dikatakan sebagai pahlawan.
Sementara itu Kapolda Kalsel, Kombes Pol Yaziz Fanani mengatakan, diharapan dengan tersedianya dapur ini bisa meringankan beban masyarakat di daerah ini pada masa sulit pandemik covid-19 ini.
“Khususnya masyarakat kecil, mereka sangat merasakan dampak masa sulit saat ini, makanya dapur umum ini kita buka,” ucapnya.
Ditambahkannya selain dilaksanakan di Banjarmasin dapur umum ini juga di­lak­sa­nakan di beberapa daerah, khususnya di polres-polres juga dilaksanakan.Kegiatan ini pun tak satu kali saja dilaksanakan ren­cananya ada kegiatan lanjutan lainnya untuk mem­bantu masyarakat khususnya dari pihak Kepolisian.
Sebelumnya Polda Kalsel juga melaksanakan beberapa kegiatan peduli terhadap masyarakat terkait wabah virus corona ini seperti donor darah hingga membagikan sem­bako.mad/ris
DAPUR UMUM – Gabungan TNI, Polri dan Pemda Kalsel kemarin buka dapur umum untuk membantu masyarakat ditengah himpitan wabah virus corona, di Halaman Masjid Jami, Selasa (14/4). mb/ris
Sumber Berita : https://matabanua.co.id/2020/04/14/3-unsur-bergerak-perangi-covid-19/

Jokowi Perintahkan Mendagri Tegur 277 Daerah

JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) me­me­r­intahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk  me­negur 103 daerah yang belum me­ng­a­lo­ka­sikan anggarannya untuk jaring pengaman so­sial virus Corona. Perintah ia keluarkan dalam Si­dang Kabinet Paripurna di Istana Bogor, Se­la­sa (14/4).
Perintah tersebut ia keluarkan se­telah ia mencermati APBD di se­jumlah daerah. Dari pen­ce­r­mat­an tersebut, Jokowi mengatakan ma­sih menemukan kepala daerah yan­g APBD-nya tidak berubah.
“Ada beberapa daerah yang APBD-nya bussines as usual, be­lum menganggarkan jaring pe­ngaman sosial,” katanya, Selasa (14/4).
Jokowi mengatakan selain 103 tersebut ia juga menemukan ada 140 daerah yang belum me­ng­gelontorkan anggaran untuk me­nangani dampak ekonomi ya­ng ditimbulkan oleh virus co­ro­na. “Bahkan ada 34 daerah yang be­lum menyampaikan data ang­gar­an untuk menangani covid-19,” katanya.
Jokowi mengatakan sikap dae­rah-daerah tersebut me­nun­juk­kan bahwa sampai saat ini ma­sih ada pejabat yang belum me­mi­liki respons bagus untuk me­ng­atasi wabah virus corona.
“Belum ada feeling dalam si­tuasi tidak normal ini. Sekali lagi sa­ya minta mendagri, menkeu bu­at pedoman bagi daerah untuk me­lakukan realokasi dan re­fo­cu­sing anggaran yang ada sehingga pe­m­pus dan pemda memiliki 1 vi­si mengatasi penyebaran covid-19,” katanya.
Sebagai informasi, wabah vi­rus corona telah menyebar luas di Indonesia. Sampai dengan Se­nin (13/4) virus sudah me­ng­in­feksi 4557 orang. Dari infeksi ter­sebut, 399 meninggal dunia dan 340 lainnya berhasil sembuh.
Untuk mengatasi masalah ter­sebut, Jokowi sebenarnya be­be­ra­pa waktu lalu sudah m­e­me­rin­tahkan jajarannya termasuk pe­me­rintah daerah untuk melakukan re­focusing anggaran.
Aturan refocusing dan rea­lo­kasi anggaran tercantum dalam In­struksi Menteri Dalam Negeri No­mor 1 Tahun 2020 tentang Pen­cegahan Penyebaran dan Per­cepatan Penanganan Covid-19 di Lin­gkungan Pemerintah Daerah.  Refocusing dan realokasi ang­garan diarahkan kepada tiga hal. Pertama, penanganan ke­se­hat­an dan hal lain terkait ke­se­hatan.
Kedua, penanganan dampak eko­nomi terutama menjaga agar du­nia usaha di daerah masing-ma­sing tetap hidup. Ketiga, pen­ye­diaan jaring pengaman sosial.
Terkait alokasi anggaran pe­nanganan kesehatan nilainya men­capai Rp23,34 triliun. Al­o­ka­si tersebut terdiri dari alokasi be­lanja dalam bentuk kegiatan se­besar Rp9,25 triliun, hibah atau bantuan sosial (bansos) Rp3,40 triliun, dan belanja tidak ter­duga Rp10,70 triliun.
Kemendagri mencatat Pro­vin­si Jawa Barat merupakan dae­rah yang mengalokasikan ang­gar­an penanganan kesehatan pa­ling tinggi yakni Rp2,88 triliun. cnn/mb06
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Sumber Berita : https://matabanua.co.id/2020/04/15/jokowi-perintahkan-mendagri-tegur-277-daerah/

CASH BACK BBM Jangan dipersulit
JAKARTA – Sejumlah pengemudi ojek online (ojol) di kawasan DKI Jakarta merespons promo pengembalian tunai (cashback) pembelian BBM nonsubsidi PT Pertamina (Persero) di tengah wabah corona.
Sebelumnya, Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) melalui cuitan akun Twitter @basuki_btp menyebut promo cashback 50 persen (maksimal Rp15 ribu per transaksi) diberikan kepada 10 ribu pengemudi ojol per hari, mulai Senin (13/3) kemarin hingga (12/7) mendatang.
Lathifa, seorang Ibu rumah tangga yang menjadi pengemudi ojol Grab asal Jakarta Pusat mengapresiasi bantuan dari perusahaan pelat merah itu. Namun ia menilai persyaratan harus mengunduh aplikasi MyPertamina dan aplikasi pembayaran non tunai LinkAja jika ingin mendapatkan cashback cukup me­r­e­pot­kan.
“Membantu sekali untuk promo, tapi ada yang bikin ribet kita harus download dulu aplikasi. Kalau buat kita terutama ojol agak ribet ya, kalau bisa jangan dipersulit, kita ini sudah sulit,” kata Lathifa saat dihubungi Selasa (14/4).
Meski belum pernah mencoba langsung promo yang diberikan Pertamina, Lathifa tak lupa menyampaikan terima kasih. Ia berharap pemerintah terus hadir dalam membantu warga yang terdampak pandemi covid-19 ini.
“Untuk mendapatkan cashback 15 ribu kita harus downlaod. Kalau cashback sampe diatas 20 ribu, lumayan juga sih,” ujarnya sembari tertawa. rep/mb06

Sumber Berita : https://matabanua.co.id/2020/04/15/cashback-bbm-jangan-dipersulit/

Tekan Penyebaran Wabah Virus Corona

BANJARMASIN  – Tim Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) me­ng­gelar Rapat Terbatas tentang Pencegahan, Pe­ngen­dalian dan Penanganan Penyebaran Virus Corona (Covid – 19), Sabtu (11/4/2020) pukul 10.00 Wita.
Rapat Terbatas di Majelis Ulama Indonesia (MUI) berlangsung di Ruang Rapat MUI Kalsel, dihadiri Sekda Provinsi Kalsel H. Abdul Haris Makkie, Kapolda Kalsel Irjen Pol Drs. Yazid Fanani, M.Si, Danrem 101/Antasari, Kepala Kemenag Kalsel, Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, Direktur Intelkam Polda Kalsel, Wakil Ketua MUI Kalsel Prof. H.A. Hafiz Anshari, Sekretaris MUI Kalsel H. M. Fadly Mansoer, Ketua Bidang Fatwa MUI KH. Abdussamad, Ketua Ko­munikasi Ukuwah Islamiyah Drs. H. Abu bakar, Ketua Bidang Infokom MUI Drs. H. Irhamsyah, dan Bendara Umum MUI H. G. Rusdi Effendi.
Sekda Provinsi Kalsel H. Abdul Haris Makkie selaku Ketua Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Kalsel mengatakan bahwa keselamatan masyarakat menjadi perhatian paling utama oleh seluruh pihak baik Pemerintah Daerah, TNI – Polri dan di dukung oleh organisasi organisasi ke­agamaan yang sudah me­lakukan langkah preventif.
“Perlu kesatuan langkah – langkah dalam mengantisipasi penyebaran Covid – 19 di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), terlebih bahwa Bumi Lambung Mangkurat saat ini statusnya sudah menjadi tanggap darurat Covid – 19,” tutur H. Abdul Haris Makkie.
Sementara itu Kapolda Kalsel Irjen Pol Drs. Yazid Fanani, M.Si dalam ke­sempatannya mengingatkan bahwa seluruh pihak terkait dalam hal ini Polri, TNI dan Pemerintah Daerah dan lapisan masyarakat perlu merapatkan barisan dalam menangani penyebaran Covid – 19 di Kalimantan Selatan (Kalsel).
Upaya yang paling efektif dilaksanakan dalam mencegah penyebaran Covid – 19 yaitu perlunya penyamaan persepsi / menyatukan pandangan dalam menangani permasalahan ini yakni dengan menghindari kerumunan masyarakat.
Hal ini pun perlu langkah – langkah dan upaya – upaya koordinasi dalam mencegah penyebaran Covid – 19. “Ini adalah tantangan kita semua dalam penanganan Covid – 19 yang perlu kita hadapi di situasi yang tidak biasa saat ini,” ucap Kapolda Kalsel.
Lebih lanjut, perlu penguatan MUI Kalsel melalui himbauan – himbauan bahwa apa yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah, Polri dan TNI saat ini untuk ke­mas­la­ha­tan bersama sehingga ter­ciptanya pemahaman yang searah untuk memutus mata rantai perkembangan Covid – 19 di Kalsel.
“Kami dari Polri bersama TNI dan Stakeholder terkait, sudah melakukan langkah-langkah strategis di lapangan termasuk melakukan pe­nyem­protan di tempat-tempat layanan publik dan sarana ibadah, serta sosialisasi dan imbauan kepada masyarakat terkait Virus Corona (Covid – 19),” kata Kapolda Kalsel Irjen Pol Drs. Yazid Fanani, M.Si.
Terkait pelaksanaan ibadah bagi umat muslim, Kapolda Kalsel menghimbau kepada seluruh masyarakat khususnya warga Banua untuk patuh terhadap Fatwa MUI tentang tidak melaksanakan ibadah secara berjamaah di Masjid selama Pandemi Virus Corona berlangsung.
Oleh karenanya, ia meminta Jamaah untuk menaati Fatwa MUI yang dipertegas oleh Pemerintah Daerah agar masyarakat yang ingin beribadah bisa melaksanakan secara sendiri-sendiri tidak berjamaah. Hal tersebut dilakukan guna menekan penyebaran Virus Corona.
Tidak beribadah di Mesjid, kata Kapolda Kalsel, juga pernah terjadi di masa silam. Saat itu, ada wabah penyakit yang menyebar dari Mesir ke Andalusia. Masjid-masjid ditutup agar penyakit tak menyebar lebih luas.
Penyampaian Kapolda Kalsel, pun selaras dengan apa yang disampaikan Wakil Ketua MUI Kalsel dalam Rapat Terbatas kali ini yang me­ngatakan bahwa MUI Kalsel sudah mengeluarkan surat edaran berkaitan dengan Penanganan Covid – 19 yang berisikan Mengajak semua elemen masyarakat untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT, Mengeluarkan himbauan untuk tidak melaksanakan Shalat Jumat di Masjid dan mengganti pelaksanaannya dirumah masing-masing dengan tidak berjamaah, serta pada dasarnya MUI Kalsel siap mendukung apa yang di­te­tap­kan oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah.
Sedangkan Danrem 101/Antasari menuturkan untuk mencegah tidak bertambah korban terpapar Covid-19 di wilayah Kalsel, ia mengajak untuk satukan langkah dan satukan barisan dan meminta kepada MUI agar bisa menghimbau kepada organisasi – organisasi keagamaan yang ada di Kalsel agar me­ngan­jurkan untuk aktifitas ke­agamaan dilakukan dirumah masing – masing berkaitan dengan Fatwa MUI yang telah dikeluarkan. “Mari kita sama – sama mengimbau masyarakat untuk tetap tinggal dirumah, stay at home,” ucap Danrem 101/Antasari.ris
PIMPIN RAPAT – Kapolda Kalsel Irjend Pol Drs Yazid Fanani bersama Haris Makki Sekdaprov saat memimpin rapat tim Gugus tugas covid-19. mb/ris
Sumber Berita : https://matabanua.co.id/2020/04/14/tekan-penyebaran-wabah-virus-corona/

Re-post by MigoBerita / Rabu/15042020/12.11Wita/Bjm
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya