Migo Berita - Banjarmasin - Sudah saatnya pemerintah daerah harus AKTIF, benar kata Wakil Gubernur Kalimantan Selatan Pak Rudy Resnawan harus "Libatkan Ketua RT", karena dengan mengetahui sejak dini warga yang berpotensi Covid19 atau yang sudah kena bisa memudahkan pemerintah daerah untuk mengkarantina orang tersebut.
Tapi kalau Nama dan alamatnya tidak DETAIL, ini hanya mengakibatkan masyarakat bersyakwasangka kepada orang-orang yang mungkin hanya batuk biasa, dipikir sudah Covid19.
Sudah saatnya pemerintah daerah TERBUKA, ini sesuai INTRUKSI Presiden Bapak Jokowi agar lebih TERBUKA.
Dan keterbukaan ini harus dimulai dari pemerintah daerah, sehingga warganya MAMPU untuk SADAR DIRI mengkarantina diri sendiri secara mandiri atau di KARANTINA sesuai kebijakan pemerintah daerah setempat.
Sekali lagi saran ini ditulis biar kita memahami bahwa PSBB / Karantina Lokal adalah jalan terakhir yang dilakukan, yang terutama saat ini terus menerus adalah selalu mengedukasi warga masyarakat agar SADAR untuk LAPOR atau Karantina MANDIRI dan tentunya berpola hidup sehat dan bersih.
Semoga Pandemi Wabah Covid19 virus Corona ini segera berakhir, paling tidak berkurang. INSYA ALLAH. Semua perlu bekerjasama warga masyarakat hingga pemerintah daerah serta Pusat, sehingga dengan BERSAMA KITA BISA MELEWATI Musibah ini. InsyaALLAH.
(Rabu/15042020/Tim MigoBerita/ Bjm)
Wagub Tekankan Pentingnya Pengendalian Covid Hingga Tingkat RT
BANJARBARU – Wakil
Gubernur (Wagub) Kalimantan Selatan, H Rudy Resnawan menekankan
pentingnya pengendalian Covid-19 hingga ke tingkat rukun tetangga (RT).
“Saya kira pengendalian informasi oleh Ketua
RT menjadi kunci utama dalam rangka memutus rantai penyebaran Covid-19 di
tengah masyarakat,” ujarnya di Banjarbaru, Senin (13/4).
Hal ini disampaikan Wagub Kalsel pada saat
rapat koordinasi (Rakor) percepatan penanganan Covid-19 di Kalsel bersama
Bupati dan Wali Kota se-Kalsel di Banjarbaru.
Menurut Wagub, kunci utamanya adalah
pengendalian informasi melalui pemetaan oleh Tim Gugus Tugas, dimana RT yang
steril maupun tidak.
“Kalau RT bisa melakukan pemetaan dengan
pemetaan kita bisa mengetahui daerah mana yang steril daerah mana tidak. Kalau
yang tidak steril bisa dilakukan karantina skala kecil di wilayahnya, saya
pikir ini menjadi kunci utama,” ucapnya.
Selain mengetahui melalui pemetaan dan
sosialisasi, Tim Gugus Tugas juga dapat lebih mudah menyalurkan bantuan
sosial kepada masyarakat yang terdampak.
Wagub mengatakan, Pemerintah Provinsi
tentunya akan sangat men-support tindakan pencegahan seperti ini. Sementara
itu, Bupati Hulu Sungai Tengah (HST), HA Chairansyah mengatakan sudah melakukan
penyesuaian terhadap organisasi ditubuh Gugus Tugas.
Bupati juga menyampaikan, masih kurangnya
alat pelindung diri (APD) dan alat Rapid Test di daerahnya sehingga menjadi penghambat
dalam percepatan penanganan Covid-19. adpim/ani Memimpin Rapat
– Wakil Gubernur Kalimantan Selatan, H Rudy Resnawan saat memimpin
rapat koordinasi (Rakor) percepatan penanganan Covid-19 di Kalsel
bersama Bupati dan Wali Kota se-Kalsel di Banjarbaru.Sumber Berita :https://matabanua.co.id/2020/04/15/wagub-tekankan-pentingnya-pengendalian-covid-hingga-tingkat-rt/
Update 14 april, 3 kelurahan di Banjarmasin paling rentan covid19
apahabar.com, BANJARMASIN – Sebaran virus Corona (Covid-19) di Banjarmasin rupanya telah menyentuh level kelurahan.
Sampai hari ini jumlah pengidap Covid-19 Banjarmasin telah mencapai
17 orang. Jumlah itu menjadi yang tertinggi di Kalimantan Selatan.
Dari jumlah itu 13 pasien dalam masa perawatan dan 3 kasus sisanya dinyatakan meninggal dunia serta 1 pasien sembuh.
Ada beberapa kelurahan yang menjadi wilayah zona merah karena sebagian masyarakatnya sudah terinfeksi Corona.
Rinciannya, mengutip laman corona.banjarmasin.co.id per Selasa
(14/4), Kelurahan Pangeran, Banjarmasin Utara, menyumbangkan tiga pasien
positif.
Kemudian Kelurahan Kuin Utara dan Seberang Mesjid dengan jumlah kasus masing masing 2 orang positif.
Di
bawahnya ada Kelurahan Basirih Selatan, Telaga Biru, Pemurus Dalam,
Pemurus Laut, Sungai Lulut, Sungai Miai dan Alalak Utara. Di kawasan
tersebut menyumbangkan 1 pasien positif Corona.
Titik lokasi dalam peta sengaja tidak menggambarkan alamat detail
rumah pasien melainkan wilayah kelurahan tempat tinggal. Itu demi
menghargai privasi pasien.
“Pasien positif yang meninggal dunia ada di Kelurahan Pekapuran Laut,
Pekapuran Raya dan Sebarang Mesjid. Untuk pasien sembuh di Kuin Utara,”
beber Juru Bicara Tim Gugus Tugas P3 Covid-19 Banjarmasin, Machli
Riyadi.
Masifnya penyebaran Covid-19 di Banjarmasin itu membuat Pemkot
Banjarmasin turun mengawasi hingga keluarga pasien dalam pengawasan
(PDP).
Adapun
berdasar catatan jumlah PDP sebanyak 6 orang. Dari data itu kasus
Corona sebaran kelurahan terdapat di Alalak Utara, Basirih Selatan,
Pemurus Dalam, Pemurus Baru dan Alalak Tengah.
Data sebelumnya padahal ada 5 kasus PDP. Tapi ada 2 kasus meninggal dunia dan satu orang ditambah kembali.
Menanggapi informasi demikian, Machli menyakini bahwa di luar sana masih ada potensi penularan Covid-19 ke Banjarmasin.
“Ikuti iimbauan pemerintah untuk tetap dirumah aja dan jika tetap berpergian wajib menggunakan masker,” imbuhnya.
Adapun untuk orang dalam pemantauan (ODP) 300 pasien. Reporter: Bahaudin Qusairi Editor: Fariz Fadhillah
Ada tiga kelurahan di
Banjarmasin yang paling rentang Covid-19. Foto sebagai ilustrasi yakni
penyerahan bantuan untuk warga yang kurang mampu yang dilakukan jajaran
Polda Kalsel dalam menghadapi situasi pandemi Covid-19 saat ini. Foto:
Humas Polda Kalsel for apahabar.com
UPDATE. PDP di Kalsel Berkurang Jadi 18 Orang, dr Hasan Zain Meninggal Dunia
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU –
Data terbaru sebaran Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam
Pengawasan (PDP), dan kasus positif Covid-19 di Provinsi Kalimantan
Selatan, mengalami perubahan jumlah.
Hal ini sebagai data yang dikeluarkan
oleh Gugus Tugas Pencegahan Pengendalian Penanganan (P3) Covid-19
Kalsel, Rabu (15/4/2020) pukul 10.00 Wita.
Untuk ODP mengalami kenaikan hingga
mencapai jumlah 1.287 orang. Daerah terbanyak jumlah ODP, masih berada
di kota Banjarmasin yakni sebanyak 345 orang. Lalu, disusul Kabupaten
Tanah Bumbu sebanyak 276 orang dan Kota Banjarbaru sebanyak 226 orang.
Sedangkan, untuk jumlah PDP mengalami
penurunan yang pada hari sebelumnya berjumlah 19 pasien, kini menjadi 18
pasien. Informasi yang diterima Kanalkalimantan.com, pengurangan 1 PDP
lantaran ada satu pasien yang dinyatakan telah meninggal dunia.
Diketahui bahwa satu PDP yang meninggal
dunia tersebut ialah dokter spesialis paru senior, dokter Hasan Zain.
Hal itu dibenarkan Juru Bicara Tim Gugus Tugas Pencegahan Penanganan
Covid-19 Kota Banjarmasin Machli Riyadi.
“Ya, betul beliau telah meninggal,” ungkap Machli.
Dokter Hasan Zain meninggal dunia pada
Rabu (15/4/2020) pagi sekitar pukul 07.20 Wita di RSUD Ulin Banjarmasin.
Namun begitu, sampai saat ini belum ada pernyataan yang menjelaskan apa
penyebab mantan Direktur RSUD Ulin tersebut meninggal dunia.
Namun, diduga Dr Hasan Zain meninggal
dunia akibat terpapar virus corona. Dugaan ini diperkuat dengan
penambahan jumlah kasus positif Covid-19 di Kalsel. Sebelumnya jumlah
kasus positif Covid-19 di Kalsel hanya 37 kasus, kini berubah menjadi 38
kasus.
Lebih spesifik lagi, kenaikan jumlah
mencapai 38 kasus positif covid-19 tersebut berasal dari angka kematian.
Yakni yang sebelumnya hanya 5 kasus saja, kini menjadi 6 kasus. (kanalkalimantan.com/rico)
Data Covid-19 Kalsel Rabu (15/4/2020) pukul 10.00 Wita
apahabar.com, BANJARMASIN – Dunia medis Kalimantan Selatan kembali berduka. Salah satu putera terbaiknya tutup usia, pagi tadi.
Eks Direktur Utama RSUD Ulin Banjarmasin, dr Hasan Zain, masa jabatan 1999-2000, tutup usia, Rabu (15/4).
Kabar meninggalnya dr Hasan Zain tersiar melalui pesan berantai di jejaring media sosial, termasuk whatsapp.
Informasi dihimpun, dokter spesialis paru itu masuk isolasi di RSUD Ulin dengan keluhan sesak napas.
Dirut RSUD Ulin Banjarmasin, dr Suciati saat dikonfirmasi media ini membenarkan kabar duka itu.
“Iya jam 7.20. Terkonfirmasi positif kemarin sore hasilnya ada. Semingguan, dokter praktik,” ujar Suciati kepada apahabar.com.
Sebelumnya, redaksi apahabar.com menerima pesan berantai terkait meninggal dr Zain. Isinya:
“Innalilahi Waina Ilaihi Rojiun, telah berpulang ke Rahmatullah
ayahanda kita, senior kita, dr Hasan Zain, mantan Direktur RSUD Ulin
Banjarmasin, pukul 07.20 wita setelah beberapa hari dirawat di rumah
sakit. Mohon doanya kawan kawan semua….untuk Almarhum…semoga Khusnul
Khotimah.”
Selain
pernah menjabat orang nomor satu di RSUD Ulin, mendiang juga tercatat
sebagai direktur utama Rumah Sakit Islam tahun 2004-2009.
Reporter: Rizal Khalqi
Editor: Fariz Fadhillah
Hasan Zain, salah satu dokter senior Kalimantan Selatan tutup usia, Rabu (15/4) pagi tadi. Foto: Istimewa
BREAKING NEWS: Innalillahi Dokter Spesialis Paru Senior di Banjarmasin Meninggal Dunia
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN
- Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun, Kabar duka menyelimuti tim medis
di Kalsel, Dokter Spesialis Paru senior di Kalsel meninggal dunia.
Kabar duka tersebut cukup santer beredar di group WhatsApp.
Dikabarkan, mantan Dirut Rumah Sakit Sakit Islam Banjarmasin (RSIB)
tersebut meninggal dunia Rabu (15/4/2020) pagi sekitar pukul 07.20 Wita
di RSUD Ulin Banjarmasin.
Direktur
RSUD Ulin, Suciati menjelaskan bahwa memang sudah sekitar sepekan
dirawat dan diisolasi di RSUD Ulin karena ada gejala Covid-19.
Akan tetapi, hasil pemeriksaan Swab belum keluar.
“Innalillahiwainnailaihirojiun. Saya baru dapat laporan, beliau
dikabarkan meninggal dunia pagi tadi sekitar pukul 07.20 Wita,” tandas
Suciati.
Diketahui, alhamarhum selain Mantan Dirut Rumah Sakit Sakit Islam
Banjarmasin (RSIB) almarhum juga pernah menjadi Ketua Dewan Penasehat
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kalsel, dan pernah menjabat Ketua Ikatan
Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Kalsel.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kalimantan Selatan, dr Muhammad Rudiansyah MKes, Sp.PD, membenarkan kabar duka itu.
"Beliau orang yang baik, santun da Pemimpin yang mau mengayomi yang
dibawahnya, aktif di organisasi pemerintahan kemasyarakatan & agama
juga. Mantan Direltur RS Islam Banjarmasin, Mantan Direktur RSUD Ulin
Bjm, Mantan Ketua ICMI Kalsel," kata dr Muhammad Rudiansyah MKes, Sp.PD. (banjarmasinpost.co.id /nurholis huda)
Sempat Ditolak Warga, Gedung BTIKP Akhirnya Tetap Dijadikan Rumah Karantina ODP Covid-19
POLEMIK penetapan gedung Balai Teknologi Informasi dan
Komunikasi Pendidikan (BTIKP) yang berlokasi di Jalan Perdagangan
sebagai rumah karantina bagi orang dalam pemantauan (ODP) Covid-19,
akhirnya menemukan titik terang. SETELAH
melewati silang pendapat yang cukup alot dengan pemkot, warga Kompleks
Bumi Indah Lestari 2 yang sebelumnya protes, akhirnya sepakat gedung
BTIKP dijadikan rumah karantina dan kawasan tempat tinggal mereka
dilintasi mobil pembawa ODP Covid-19.
Hal itu pun ditegas Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina setelah berdiskusi dengan warga, pada Selasa (14/4/2020) sore tadi.
“Alhamdulillah,
setelah kita jelaskan seluruh standar operasional prosedur (SOP)
akhirnya para warga sepakat,” ucap Ibnu usai dialog dengan warga.
Kendati
demikian, pemerintah kota, menurut Ibnu, diminta untuk tetap membuat
jalan alternatif untuk menuju rumah karantina itu selain di jalan
Kompleks Bumi Indah Lestari.
“Kami sudah memerintahkan Dinas PUPR
untuk meninjau lokasi yang melewati ULM itu untuk dijadikan akses menuju
rumah karantina,” terangnya.
Atas hasil diskusi ini, Ibnu mengaku
sangat bersyukur. Ini lantaran warga setempat bisa kooperatif dalam
mendukung langkah pemkot untuk penanganan Covid-19 di Kota Banjarmasin.
Sementara
itu, Wakil Walikota Banjarmasin Hermansyah berujar, akses menuju rumah
karantina untuk sementara melewati kawasan kompleks itu, sembari
menunggu jalan alternatif.
“Sementara, jalan komplek ini dipergunakan untuk rumah karantin,” kata Wakil Walikota Banjarmasin.
Ia juga mengungkapkan, nantinya akan dibentuk tim khusus yang melibatkan para aparat keamanan dan warga setempat.
Menanggapi
hasil itu, Ketua RT 24, Muhammad Zainuri mengaku legowo. Zainuri
berharap, keputusan tersebut dapat membantu upaya Pemerintah Kota dalam
menangani Covid-19.
Sekadar informasi, diberitakan sebelumnya
rumah karantina yang sudah diisi dua ODP Covid-19 itu juga dibenarkan
Ibnu Sina. Namun, ia mengatakan dua ODP tersebut dinyatakan negatif
sesuai hasil rapid test. Meski begitu, mereka tetap menjalani karantina
selama 14 hari ke depan.
BANJARMASIN – Terdiri dari TNI, Polri dan Pemda
yakni Pemerintah Provinsi (Pemrov) Kalimantan Selatan (Kalsel) bahu
membahu perangi wabah virus corona (covid-19)di bumi lambung mangkurat.
Salah satunya dengan memberikan bantuan kepada masyarakat berupa
dapur umum di berbagai daerah termasuk Kota Banjarmasin yang kemarin
dilaksanakan di Halaman masjid Jami.
Dihadiri langsung oleh Gubernur Kalimantan Selatan, H Sahbirin
Noor, Kapolda Kalsel, Komber Pol Drs H Yaziz Fanani, serta Danrem 101 Antasari,
Kol Inf, M Syeh Ismed, pembukaan dapur umum ini langsung disambut masyarakat
dengan suka cita.
“Dapur umum ini untuk masyarakat ini sebagai bentuk perhatian
kita untuk sama-sama bergerak hadapi masalah ini, karena penyebaran virus
corona sangat berbahaya,” Ucap Sahbirin Noor.
Selain itu Gubernur juga mengimbau agar tim yang menangani masalah
pandemi korona ini Ttambah semangat, khususnya doktor dan perawat yang bergerak
lebih terdepan.
Namun Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap berada di
rumah. Karena menurutnya dengan berada di rumah masyarakat bisa dikatakan
sebagai pahlawan.
Sementara itu Kapolda Kalsel, Kombes Pol Yaziz Fanani mengatakan,
diharapan dengan tersedianya dapur ini bisa meringankan beban masyarakat di
daerah ini pada masa sulit pandemik covid-19 ini.
“Khususnya masyarakat kecil, mereka sangat merasakan dampak
masa sulit saat ini, makanya dapur umum ini kita buka,” ucapnya.
Ditambahkannya selain dilaksanakan di Banjarmasin dapur umum ini
juga dilaksanakan di beberapa daerah, khususnya di polres-polres juga
dilaksanakan.Kegiatan ini pun tak satu kali saja dilaksanakan rencananya ada
kegiatan lanjutan lainnya untuk membantu masyarakat khususnya dari pihak
Kepolisian.
Sebelumnya Polda Kalsel
juga melaksanakan beberapa kegiatan peduli terhadap masyarakat terkait wabah
virus corona ini seperti donor darah hingga membagikan sembako.mad/ris DAPUR UMUM –
Gabungan TNI, Polri dan Pemda Kalsel kemarin buka dapur umum untuk
membantu masyarakat ditengah himpitan wabah virus corona, di Halaman
Masjid Jami, Selasa (14/4). mb/risSumber Berita : https://matabanua.co.id/2020/04/14/3-unsur-bergerak-perangi-covid-19/
Jokowi Perintahkan Mendagri Tegur 277 Daerah
JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan
Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk menegur 103 daerah yang belum mengalokasikan
anggarannya untuk jaring pengaman sosial virus Corona. Perintah ia keluarkan
dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Bogor, Selasa (14/4).
Perintah tersebut ia
keluarkan setelah ia mencermati APBD di sejumlah daerah. Dari pencermatan
tersebut, Jokowi mengatakan masih menemukan kepala daerah yang APBD-nya tidak
berubah.
“Ada beberapa daerah yang
APBD-nya bussines as usual, belum menganggarkan jaring pengaman sosial,”
katanya, Selasa (14/4).
Jokowi mengatakan selain
103 tersebut ia juga menemukan ada 140 daerah yang belum menggelontorkan
anggaran untuk menangani dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh virus corona.
“Bahkan ada 34 daerah yang belum menyampaikan data anggaran untuk menangani
covid-19,” katanya.
Jokowi mengatakan sikap daerah-daerah
tersebut menunjukkan bahwa sampai saat ini masih ada pejabat yang belum memiliki
respons bagus untuk mengatasi wabah virus corona.
“Belum ada feeling dalam situasi
tidak normal ini. Sekali lagi saya minta mendagri, menkeu buat pedoman bagi
daerah untuk melakukan realokasi dan refocusing anggaran yang ada sehingga
pempus dan pemda memiliki 1 visi mengatasi penyebaran covid-19,” katanya.
Sebagai informasi, wabah virus
corona telah menyebar luas di Indonesia. Sampai dengan Senin (13/4) virus
sudah menginfeksi 4557 orang. Dari infeksi tersebut, 399 meninggal dunia
dan 340 lainnya berhasil sembuh.
Untuk mengatasi masalah tersebut,
Jokowi sebenarnya beberapa waktu lalu sudah memerintahkan jajarannya
termasuk pemerintah daerah untuk melakukan refocusing anggaran.
Aturan refocusing dan realokasi
anggaran tercantum dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2020
tentang Pencegahan Penyebaran dan Percepatan Penanganan Covid-19 di Lingkungan
Pemerintah Daerah. Refocusing dan
realokasi anggaran diarahkan kepada tiga hal. Pertama, penanganan kesehatan
dan hal lain terkait kesehatan.
Kedua, penanganan dampak
ekonomi terutama menjaga agar dunia usaha di daerah masing-masing tetap
hidup. Ketiga, penyediaan jaring pengaman sosial.
Terkait alokasi anggaran penanganan
kesehatan nilainya mencapai Rp23,34 triliun. Alokasi tersebut terdiri dari
alokasi belanja dalam bentuk kegiatan sebesar Rp9,25 triliun, hibah atau
bantuan sosial (bansos) Rp3,40 triliun, dan belanja tidak terduga Rp10,70
triliun.
Kemendagri mencatat Provinsi
Jawa Barat merupakan daerah yang mengalokasikan anggaran penanganan
kesehatan paling tinggi yakni Rp2,88 triliun. cnn/mb06 Presiden Joko Widodo (Jokowi) Sumber Berita : https://matabanua.co.id/2020/04/15/jokowi-perintahkan-mendagri-tegur-277-daerah/
CASH BACK BBM Jangan dipersulit JAKARTA – Sejumlah pengemudi ojek online (ojol) di
kawasan DKI Jakarta merespons promo pengembalian tunai (cashback) pembelian BBM
nonsubsidi PT Pertamina (Persero) di tengah wabah corona.
Sebelumnya, Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
melalui cuitan akun Twitter @basuki_btp menyebut promo cashback 50 persen
(maksimal Rp15 ribu per transaksi) diberikan kepada 10 ribu pengemudi ojol per
hari, mulai Senin (13/3) kemarin hingga (12/7) mendatang.
Lathifa, seorang Ibu rumah tangga yang menjadi pengemudi ojol Grab
asal Jakarta Pusat mengapresiasi bantuan dari perusahaan pelat merah itu. Namun
ia menilai persyaratan harus mengunduh aplikasi MyPertamina dan aplikasi
pembayaran non tunai LinkAja jika ingin mendapatkan cashback cukup merepotkan.
“Membantu sekali untuk promo, tapi ada yang bikin ribet kita harus
download dulu aplikasi. Kalau buat kita terutama ojol agak ribet ya, kalau bisa
jangan dipersulit, kita ini sudah sulit,” kata Lathifa saat dihubungi Selasa
(14/4).
Meski belum pernah mencoba langsung promo yang diberikan Pertamina,
Lathifa tak lupa menyampaikan terima kasih. Ia berharap pemerintah terus hadir
dalam membantu warga yang terdampak pandemi covid-19 ini.
“Untuk mendapatkan cashback
15 ribu kita harus downlaod. Kalau cashback sampe diatas 20 ribu, lumayan juga
sih,” ujarnya sembari tertawa. rep/mb06 Sumber Berita : https://matabanua.co.id/2020/04/15/cashback-bbm-jangan-dipersulit/
Tekan Penyebaran Wabah Virus Corona
BANJARMASIN –
Tim Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar Rapat
Terbatas tentang Pencegahan, Pengendalian dan Penanganan Penyebaran Virus
Corona (Covid – 19), Sabtu (11/4/2020) pukul 10.00 Wita.
Rapat Terbatas di Majelis Ulama Indonesia (MUI) berlangsung di
Ruang Rapat MUI Kalsel, dihadiri Sekda Provinsi Kalsel H. Abdul Haris Makkie,
Kapolda Kalsel Irjen Pol Drs. Yazid Fanani, M.Si, Danrem 101/Antasari, Kepala
Kemenag Kalsel, Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, Direktur Intelkam Polda Kalsel,
Wakil Ketua MUI Kalsel Prof. H.A. Hafiz Anshari, Sekretaris MUI Kalsel H. M.
Fadly Mansoer, Ketua Bidang Fatwa MUI KH. Abdussamad, Ketua Komunikasi Ukuwah
Islamiyah Drs. H. Abu bakar, Ketua Bidang Infokom MUI Drs. H. Irhamsyah, dan
Bendara Umum MUI H. G. Rusdi Effendi.
Sekda Provinsi Kalsel H. Abdul Haris Makkie selaku Ketua Gugus
Tugas Covid-19 Provinsi Kalsel mengatakan bahwa keselamatan masyarakat menjadi
perhatian paling utama oleh seluruh pihak baik Pemerintah Daerah, TNI – Polri
dan di dukung oleh organisasi organisasi keagamaan yang sudah melakukan
langkah preventif.
“Perlu kesatuan langkah – langkah dalam mengantisipasi penyebaran
Covid – 19 di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), terlebih bahwa Bumi Lambung
Mangkurat saat ini statusnya sudah menjadi tanggap darurat Covid – 19,” tutur
H. Abdul Haris Makkie.
Sementara itu Kapolda Kalsel Irjen Pol Drs. Yazid Fanani, M.Si
dalam kesempatannya mengingatkan bahwa seluruh pihak terkait dalam hal ini
Polri, TNI dan Pemerintah Daerah dan lapisan masyarakat perlu merapatkan
barisan dalam menangani penyebaran Covid – 19 di Kalimantan Selatan (Kalsel).
Upaya yang paling efektif dilaksanakan dalam mencegah penyebaran
Covid – 19 yaitu perlunya penyamaan persepsi / menyatukan pandangan dalam
menangani permasalahan ini yakni dengan menghindari kerumunan masyarakat.
Hal ini pun perlu langkah – langkah dan upaya – upaya koordinasi
dalam mencegah penyebaran Covid – 19. “Ini adalah tantangan kita semua dalam
penanganan Covid – 19 yang perlu kita hadapi di situasi yang tidak biasa saat
ini,” ucap Kapolda Kalsel.
Lebih lanjut, perlu penguatan MUI Kalsel melalui himbauan –
himbauan bahwa apa yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah, Polri dan TNI saat
ini untuk kemaslahatan bersama sehingga terciptanya pemahaman yang searah
untuk memutus mata rantai perkembangan Covid – 19 di Kalsel.
“Kami dari Polri bersama TNI dan Stakeholder terkait, sudah
melakukan langkah-langkah strategis di lapangan termasuk melakukan penyemprotan
di tempat-tempat layanan publik dan sarana ibadah, serta sosialisasi dan
imbauan kepada masyarakat terkait Virus Corona (Covid – 19),” kata Kapolda
Kalsel Irjen Pol Drs. Yazid Fanani, M.Si.
Terkait pelaksanaan ibadah bagi umat muslim, Kapolda Kalsel
menghimbau kepada seluruh masyarakat khususnya warga Banua untuk patuh terhadap
Fatwa MUI tentang tidak melaksanakan ibadah secara berjamaah di Masjid selama
Pandemi Virus Corona berlangsung.
Oleh karenanya, ia meminta Jamaah untuk menaati Fatwa MUI yang
dipertegas oleh Pemerintah Daerah agar masyarakat yang ingin beribadah bisa
melaksanakan secara sendiri-sendiri tidak berjamaah. Hal tersebut dilakukan
guna menekan penyebaran Virus Corona.
Tidak beribadah di Mesjid, kata Kapolda Kalsel, juga pernah terjadi
di masa silam. Saat itu, ada wabah penyakit yang menyebar dari Mesir ke
Andalusia. Masjid-masjid ditutup agar penyakit tak menyebar lebih luas.
Penyampaian Kapolda Kalsel, pun selaras dengan apa yang disampaikan
Wakil Ketua MUI Kalsel dalam Rapat Terbatas kali ini yang mengatakan bahwa MUI
Kalsel sudah mengeluarkan surat edaran berkaitan dengan Penanganan Covid – 19
yang berisikan Mengajak semua elemen masyarakat untuk selalu mendekatkan diri
kepada Allah SWT, Mengeluarkan himbauan untuk tidak melaksanakan Shalat Jumat
di Masjid dan mengganti pelaksanaannya dirumah masing-masing dengan tidak
berjamaah, serta pada dasarnya MUI Kalsel siap mendukung apa yang ditetapkan
oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah.
Sedangkan Danrem
101/Antasari menuturkan untuk mencegah tidak bertambah korban terpapar Covid-19
di wilayah Kalsel, ia mengajak untuk satukan langkah dan satukan barisan dan
meminta kepada MUI agar bisa menghimbau kepada organisasi – organisasi
keagamaan yang ada di Kalsel agar menganjurkan untuk aktifitas keagamaan
dilakukan dirumah masing – masing berkaitan dengan Fatwa MUI yang telah
dikeluarkan. “Mari kita sama – sama mengimbau masyarakat untuk tetap tinggal
dirumah, stay at home,” ucap Danrem 101/Antasari.ris PIMPIN RAPAT – Kapolda Kalsel Irjend Pol Drs Yazid Fanani bersama Haris Makki Sekdaprov saat memimpin rapat tim Gugus tugas covid-19. mb/risSumber Berita : https://matabanua.co.id/2020/04/14/tekan-penyebaran-wabah-virus-corona/ Re-post by MigoBerita / Rabu/15042020/12.11Wita/Bjm