Migo Berita - Banjarmasin - Didi Kempot salah seorang pesohor Tanah Air Indonesia, menggalang Dana lewat Konser Amal dari Rumah Didi Kempot, ini sungguh menginspirasi, semoga banyak insan-insan mulya yang tutut berperan seperti beliau, walau terekspos ataupun tidak, teruslah beramal kebaikan buat Negeri Kita Cintai bersama ini NKRI.
Update: Didi Kempot Konser Amal dari Rumah Galang Donasi Rp 5,3 Miliar Kompas.com - 12/04/2020, 11:30 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Penyanyi campursari Didi Kempot menggelar Konser Amal dari Rumah pada Sabtu (11/4/2020) yang disiarkan langsung oleh KompasTV. Konser Amal dari Rumah itu digelar untuk mengumpulkan dana guna membantu masyarakat yang terkena dampak pandemi virus corona atau Covid-19. Tak main-main, antusias masyarakat dalam berdonasi begitu besar. Baca juga: Ora Iso Mulih, Lagu Didi Kempot untuk Hibur Sobat Ambyar yang Tak Mudik Setelah donasi ditutup sekitar pukul 22.26 WIB, total dana yang terkumpul mencapai Rp 5,3 miliar yang didapat dari 30.230 donatur. Konser Amal dari Rumah Didi Kempot sendiri dimulai pada pukul 19.00 WIB dan berlangsung selama tiga jam. Dalam dua jam pertama, terhitung konser itu sudah mampu menggalang donasi sebesar Rp 4 miliar lebih. Baca juga: 2 Jam Konser Amal dari Rumah, Didi Kempot Kumpulkan Donasi Rp 4 Miliar Konser Amal dari Rumah Didi Kempot yang ditayangkan langsung di KompasTV. Terkumpul donasi Rp 4 miliar untuk atasi dampak virus corona Lihat Foto Konser Amal dari Rumah Didi Kempot yang ditayangkan langsung di KompasTV. Terkumpul donasi Rp 4 miliar untuk atasi dampak virus corona(KompasTV) Adapun rincian total donasi itu tersebut, yakni sebesar Rp 1,7 miliar dari 4.171 donatur yang didapat dari situs urunan daring, Kitabisa.com. Selebihnya sebesar Rp 3,6 miliar, dari 26.059 donatur yang didapat dari rekening Kompas TV. Donasi ini sendiri masih akan dibuka hingga 18 April 2020 melalui Kitabisa.com. Adapun, Didi Kempot membuka konser ini dengan lagu "Stasiun Balapan". Baca juga: Presiden Jokowi Puji Konser Amal dari Rumah Didi Kempot Acara konser dipandu oleh Rosiana Silalahi. Pada awal lagu, Didi Kempot langsung mengajak para penggemarnya serta masyarakat Indonesia untuk menyumbang demi penanggulangan virus corona. Usai membawakan lagu “Stasiun Balapan”, Didi Kempot kembali membawakan lagu “Layang Kangen” hingga “Suket Teki”.
Tangkapan layar Konser Amal dari Rumah bersama Didi Kempot yang ditayangkan streaming di KompasTV Lihat Foto Tangkapan layar Konser Amal dari Rumah bersama Didi Kempot yang ditayangkan streaming di KompasTV(KompasTV)
Penulis : Andika Aditia
Editor : Andi Muttya Keteng Pangerang
Sumber Berita : https://www.kompas.com/hype/read/2020/04/12/113056166/update-didi-kempot-konser-amal-dari-rumah-galang-donasi-rp-53-miliar?page=all
Behind the Scene Konser Amal Didi Kempot: Gendheng, Mengagumkan dan Ambyaaar... Kompas.com - 13/04/2020, 09:17 WIB
HATI saya campur aduk saat mempersiapkan hingga akhirnya selesai membawakan Konser Amal Didi Kempot di KompasTV. Deg-degan, riang gembira, kagum meskipun sempat kesal alias bete hingga akhirnya terharu sekaligus bangga. Saya akan jelaskan satu persatu mengapa perasaan itu campur aduk jadi satu. Sebelumnya, saya ingin bercerita dulu awal konser itu. Ide konser datang dari Mas Didi Kempot dan tim melihat perkembangan Indonesia saat ini. Pandemi corona yang membuat kita semua susah. Banyak orang harus kehilangan pekerjaan, pelaku usaha tak sedikit yang gulung tikar, para pekerja seni tak lagi bebas berkarya dan masih banyak lagi kegiatan kita yang mendadak hilang.
Hidup seperti berhenti
Seorang Didi Kempot merasa perlu melakukan sesuatu. Ia ingin memberi penghiburan. Ia ingin menggalang donasi bagi mereka kaum papa yang terimbas Corona ini. Tapi tak cuma soal itu. Ada jutaan Sobat Ambyar—begitu nama panggilan penggemar Didi Kempot—yang terbiasa mudik jelang Lebaran. Tahun lalu saja tercatat pergerakan manusia selama musim mudik di pulau Jawa sekitar dua puluh juta manusia. Jika itu terjadi, itu bencana besar di tengah pandemi Corona yang masih melanda tanah air. Tidak usah mudik jadi pesan penting dalam Konser Amal Didi Kempot. Ia ingin mengambil peran untuk mengatakan itu pada jutaan penggemarnya yang tiap tahun punya ritual mudik. Ide untuk membuat konser amal datang hari Jumat, 3 April dan rencana konser hari Sabtu, 11 April yang disiarkan secara langsung di KompasTV. Di situasi normal saja, konser untuk disiarkan secara langsung di televisi tidak ada yang disiapkan hanya dalam hitungan hari. Apalagi sekarang! Saat semua mobilisasi dan aktivitas tidak bisa semudah biasanya, Didi Kempot dan KompasTV mau konser live? Gendheng! Begitu katanya dalam bahasa Jawa. Jadi, apa sebaiknya jawaban untuk rencana ini?
Tangkapan layar Konser Amal dari Rumah bersama Didi Kempot yang ditayangkan streaming di KompasTV Lihat Foto Tangkapan layar Konser Amal dari Rumah bersama Didi Kempot yang ditayangkan streaming di KompasTV(KompasTV)
Melalui Wakil Pemimpin Redaksi KompasTV, Yogi Nugraha, saya mengirim pesan: harus jalan! Konser amal dengan pesan “Jangan Mudik” ini harus dibuat sekarang. Jika kita harus berdiskusi panjang, menunda hingga minggu-minggu ke depan demi persiapan matang, memikirkan promosi acara dan lain sebagainya maka acara ini akan percuma karena sudah terlalu banyak yang mudik. Kami percaya, niat baik dan keinginan mulia menolong sesama tidak bisa dikalahkan oleh kecemasan tentang persiapan dan urusan tetek bengek. Di sinilah awal perasaan deg-degan itu.
Riang gembira dan kagum
Berjoget sambil berpelukan, berdekatan untuk berjoget ambyar adalah gaya khas Sobat Ambyar, Sad boys and Sad Girls dan banyak lagi sebutan untuk penggemar Didi Kempot. Pemandangan itu tidak bisa lagi kita saksikan. KompasTV menulis pesan di layar kaca: tak perlu berkumpul, tidak berdekatan, di rumah saja, kita tetap bisa ber-ambyar bersama dari rumah masing-masing. Kedengarannya agak absurd atau aneh, tapi tidak bagi penggemar Didi Kempot. Ini kali pertama dan jadi bukti bahwa berjauhan tapi tetap ambyar. Riang gembira berjoget ambyar, senang bisa menghibur masyarakat yang sedang gundah gulana di tengah krisis Corona ini. Saya terkagum-kagum melihat respons, semangat Sobat Ambyar dan masyarakat Indonesia tergerak untuk menyumbang. Donasi yang masuk, sejak Didi Kempot tampil di KompasTV, "menyerbu" bertubi-tubi. Luar biasa.
Konser Amal dari Rumah Didi Kempot yang ditayangkan langsung di KompasTV. Terkumpul donasi Rp 4 miliar untuk atasi dampak virus corona Lihat Foto Konser Amal dari Rumah Didi Kempot yang ditayangkan langsung di KompasTV. Terkumpul donasi Rp 4 miliar untuk atasi dampak virus corona(KompasTV)
Tapi tak berapa lama, saya mendapat laporan bahwa warganet sulit mengakses tautan yang disiapkan Kitabisa.com, platform galang donasi. Pesan yang masuk ke KompasTV berisi misuh-misuh alias ngomel. Sejumlah pesan melalui whatsapp ke saya juga menulis tentang kekesalan karena tidak bisa menyumbang. Di sini saya mulai bete. Ternyata Kitabisa.com tidak mampu menampung ribuan transaksi yang masuk dalam hitungan menit. Server mereka down, begitu informasi yang saya terima. Sumbangan jadi tersendat dan nominal donasi yang masuk tidak bergerak. Pesan masuk berisi pertanyaan kenapa donasi segitu-gitu saja. Jujur, saya kecewa dengan Kitabisa.com. Namun, mau apa lagi, sudah telanjur. Di belakang layar, semua kerja cepat harus segera dieksekusi mencari solusi. Ini tentang kepercayaan publik. Ini tentang tanggung jawab. Begitu dialihkan ke rekening yang lebih mudah diakses publik, tercatat lebih dari 14.000 transaksi dalam 30 menit! Ambyaar...!
Terharu dan bangga
Didi Kempot: Konser Amal dari Rumah yang disiarkan langsung KompasTV selama tiga jam sudah usai. Konser ini bagi saya luar biasa. Tidak hanya menghibur masyarakat di rumah tapi konser ini juga menggalang kesadaran masyarakat untuk tidak mudik. Inisiatif ini menunjukkan tentang kemenangan niat luhur dan solidaritas. Terharu melihat solidaritas dan gotong royong masyarakat. Corona telah membuat krisis dalam banyak dimensi, tapi tidak akan pernah membuat kita krisis harapan. Corona bisa mengambil kebebasan kita, tapi tidak kemanusiaan kita. Terima kasih untuk mas Didi Kempot dan semua tim yang telah memberikan ide gendheng ini ke KompasTV. Ikhtiar yang mulia dan berbela rasa pada sesama tak akan pernah mengkhianati hasil. Sobat Ambyar telah membuktikan itu!
Editor : Heru Margianto
Sumber Berita : https://nasional.kompas.com/read/2020/04/13/09175191/behind-the-scene-konser-amal-didi-kempot-gendheng-mengagumkan-dan-ambyaaar?page=all#page4
Total Donasi Sementara Konser Amal Didi Kempot Mencapai Rp7,3 Miliar
Selasa, 14 April 2020 | 21:04 WIB
JAKARTA, KOMPASTV - Total donasi sementara dalam Konser Amal Dari Rumah penyanyi campur sari Didi Kempot mencapai Rp7,3 miliar.
Total donasi sementara yang tercatat per tanggal 14 April 2020, yakni Rp7,313,232,836.
Sebelumnya Konser Amal Dari Rumah Didi Kempot ini disiarkan langsung Kompas TV pada Sabtu (11/3/2020). Dalam tiga jam konser untuk membantu masyarakat yang terkena dampak pandemi virus corona atau covid-19 ini telah mengumpulkan dana sebesar Rp5.324.436.173 dengan total dontar sebanyak 30.230.
Baca Juga: Konser Amal Didi Kempot Diapresiasi Presiden Joko Widodo
Dalam konser yang berlangsung tersebut Didi kempot mengingatkan Sobat Ambyar serta masyarakat Indonesia agar tidak mudik ke kampung halaman. Didi menjelaskan langkah tersebut sebagai pencegahan penyebaran virus corona.
Konser Amal Dari Rumah ini juga mendapat apresiasi Presiden Joko Widodo. Jokowi menilai konser tersebut merupakan trobosan baru di tengah pandemi virus corona.
Didi Kempot tetap bisa menyapa Sobat Ambyar, meski lewat televisi. Tak hanya itu, konser ini juga salah satu bentuk kebijakan pemerintah untuk tetap di rumah.
Saat Presiden Jokowi Gabung di Konser Amal Didi Kempot
Di Balik Konser Amal Didi Kempot: Ide Gendheng yang Berakhir Luar Biasa dan Ambyar
Oleh Rosianna Silalahi, News Director of KompasTV
HATI saya campur aduk saat mempersiapkan hingga akhirnya selesai membawakan Konser Amal Didi Kempot di KompasTV.
Deg-degan, riang gembira, kagum meskipun sempat kesal alias bete hingga akhirnya terharu sekaligus bangga.
Saya akan jelaskan satu persatu mengapa perasaan itu campur aduk jadi satu.
Sebelumnya, saya ingin bercerita dulu awal konser itu.
Pandemi corona yang membuat kita semua susah.
Banyak orang harus kehilangan pekerjaan, pelaku usaha tak sedikit yang gulung tikar, para pekerja seni tak lagi bebas berkarya dan masih banyak lagi kegiatan kita yang mendadak hilang.
Hidup seperti berhenti
Seorang Didi Kempot merasa perlu melakukan sesuatu.
Ia ingin memberi penghiburan.
Ia ingin menggalang donasi bagi mereka kaum papa yang terimbas Corona ini.
Tapi tak cuma soal itu.
Ada jutaan Sobat Ambyar—begitu nama panggilan penggemar Didi Kempot—yang terbiasa mudik jelang Lebaran.
Tahun lalu saja tercatat pergerakan manusia selama musim mudik di pulau Jawa sekitar dua puluh juta manusia.
Jika itu terjadi, itu bencana besar di tengah pandemi Corona yang masih melanda tanah air.
Tidak usah mudik jadi pesan penting dalam Konser Amal Didi Kempot.
Ia ingin mengambil peran untuk mengatakan itu pada jutaan penggemarnya yang tiap tahun punya ritual mudik.
Ide untuk membuat konser amal datang hari Jumat, 3 April dan rencana konser hari Sabtu, 11 April yang disiarkan secara langsung di KompasTV.
Di situasi normal saja, konser untuk disiarkan secara langsung di televisi tidak ada yang disiapkan hanya dalam hitungan hari.
Apalagi sekarang!
Saat semua mobilisasi dan aktivitas tidak bisa semudah biasanya, Didi Kempot dan KompasTV mau konser live? Gendheng! Begitu katanya dalam bahasa Jawa.
Jadi, apa sebaiknya jawaban untuk rencana ini?
Melalui Wakil Pemimpin Redaksi KompasTV, Yogi Nugraha, saya mengirim pesan: harus jalan!
Konser amal dengan pesan “Jangan Mudik” ini harus dibuat sekarang.
Jika kita harus berdiskusi panjang, menunda hingga minggu-minggu ke depan demi persiapan matang, memikirkan promosi acara dan lain sebagainya maka acara ini akan percuma karena sudah terlalu banyak yang mudik.
Di sinilah awal perasaan deg-degan itu.
Riang gembira dan kagum
Berjoget sambil berpelukan, berdekatan untuk berjoget ambyar adalah gaya khas Sobat Ambyar, Sad boys and Sad Girls dan banyak lagi sebutan untuk penggemar Didi Kempot.
Pemandangan itu tidak bisa lagi kita saksikan.
KompasTV menulis pesan di layar kaca: tak perlu berkumpul, tidak berdekatan, di rumah saja, kita tetap bisa ber-ambyar bersama dari rumah masing-masing.
Kedengarannya agak absurd atau aneh, tapi tidak bagi penggemar Didi Kempot.
Ini kali pertama dan jadi bukti bahwa berjauhan tapi tetap ambyar.
Saya terkagum-kagum melihat respons, semangat Sobat Ambyar dan masyarakat Indonesia tergerak untuk menyumbang.
Donasi yang masuk, sejak Didi Kempot tampil di KompasTV, "menyerbu" bertubi-tubi. Luar biasa.
Tapi tak berapa lama, saya mendapat laporan bahwa warganet sulit mengakses tautan yang disiapkan Kitabisa.com, platform galang donasi.
Pesan yang masuk ke KompasTV berisi misuh-misuh alias ngomel.
Sejumlah pesan melalui whatsapp ke saya juga menulis tentang kekesalan karena tidak bisa menyumbang.
Di sini saya mulai bete.
Ternyata Kitabisa.com tidak mampu menampung ribuan transaksi yang masuk dalam hitungan menit.
Server mereka down, begitu informasi yang saya terima.
Sumbangan jadi tersendat dan nominal donasi yang masuk tidak bergerak.
Pesan masuk berisi pertanyaan kenapa donasi segitu-gitu saja.
Jujur, saya kecewa dengan Kitabisa.com.
Namun, mau apa lagi, sudah telanjur.
Di belakang layar, semua kerja cepat harus segera dieksekusi mencari solusi.
Ini tentang kepercayaan publik.
Ini tentang tanggung jawab.
Begitu dialihkan ke rekening yang lebih mudah diakses publik, tercatat lebih dari 14.000 transaksi dalam 30 menit! Ambyaar...!
Terharu dan bangga
Didi Kempot: Konser Amal dari Rumah yang disiarkan langsung KompasTV selama tiga jam sudah usai.
Konser ini bagi saya luar biasa.
Tidak hanya menghibur masyarakat di rumah tapi konser ini juga menggalang kesadaran masyarakat untuk tidak mudik.
Inisiatif ini menunjukkan tentang kemenangan niat luhur dan solidaritas.
Terharu melihat solidaritas dan gotong royong masyarakat.
Corona telah membuat krisis dalam banyak dimensi, tapi tidak akan pernah membuat kita krisis harapan.
Corona bisa mengambil kebebasan kita, tapi tidak kemanusiaan kita.
Terima kasih untuk mas Didi Kempot dan semua tim yang telah memberikan ide gendheng ini ke KompasTV.
Ikhtiar yang mulia dan berbela rasa pada sesama tak akan pernah mengkhianati hasil.
Sobat Ambyar telah membuktikan itu!
Editor: Daryono
Sumber Berita : https://www.tribunnews.com/nasional/2020/04/13/di-balik-konser-amal-didi-kempot-ide-gendheng-yang-berakhir-luar-biasa-dan-ambyar?page=allHATI saya campur aduk saat mempersiapkan hingga akhirnya selesai membawakan Konser Amal Didi Kempot di KompasTV.
Deg-degan, riang gembira, kagum meskipun sempat kesal alias bete hingga akhirnya terharu sekaligus bangga.
Saya akan jelaskan satu persatu mengapa perasaan itu campur aduk jadi satu.
Sebelumnya, saya ingin bercerita dulu awal konser itu.
Baca: Pesan Didi Kempot pada Sobat Ambyar di Konser Amal yang Sukses Raup Donasi Rp 5,3 Miliar dalam 3 Jam
Ide konser datang dari Mas Didi Kempot dan tim melihat perkembangan Indonesia saat ini.Pandemi corona yang membuat kita semua susah.
Banyak orang harus kehilangan pekerjaan, pelaku usaha tak sedikit yang gulung tikar, para pekerja seni tak lagi bebas berkarya dan masih banyak lagi kegiatan kita yang mendadak hilang.
Hidup seperti berhenti
Seorang Didi Kempot merasa perlu melakukan sesuatu.
Ia ingin memberi penghiburan.
Ia ingin menggalang donasi bagi mereka kaum papa yang terimbas Corona ini.
Tapi tak cuma soal itu.
Ada jutaan Sobat Ambyar—begitu nama panggilan penggemar Didi Kempot—yang terbiasa mudik jelang Lebaran.
Tahun lalu saja tercatat pergerakan manusia selama musim mudik di pulau Jawa sekitar dua puluh juta manusia.
Jika itu terjadi, itu bencana besar di tengah pandemi Corona yang masih melanda tanah air.
Tidak usah mudik jadi pesan penting dalam Konser Amal Didi Kempot.
Ia ingin mengambil peran untuk mengatakan itu pada jutaan penggemarnya yang tiap tahun punya ritual mudik.
Ide untuk membuat konser amal datang hari Jumat, 3 April dan rencana konser hari Sabtu, 11 April yang disiarkan secara langsung di KompasTV.
Di situasi normal saja, konser untuk disiarkan secara langsung di televisi tidak ada yang disiapkan hanya dalam hitungan hari.
Apalagi sekarang!
Saat semua mobilisasi dan aktivitas tidak bisa semudah biasanya, Didi Kempot dan KompasTV mau konser live? Gendheng! Begitu katanya dalam bahasa Jawa.
Jadi, apa sebaiknya jawaban untuk rencana ini?
Melalui Wakil Pemimpin Redaksi KompasTV, Yogi Nugraha, saya mengirim pesan: harus jalan!
Konser amal dengan pesan “Jangan Mudik” ini harus dibuat sekarang.
Jika kita harus berdiskusi panjang, menunda hingga minggu-minggu ke depan demi persiapan matang, memikirkan promosi acara dan lain sebagainya maka acara ini akan percuma karena sudah terlalu banyak yang mudik.
Baca: Momen ketika Ganjar Pranowo Request Lagu Bojo Galak pada Didi Kempot, Rosi: Jangan Curhat Gitu Dong
Kami percaya, niat baik dan keinginan mulia menolong sesama tidak bisa dikalahkan oleh kecemasan tentang persiapan dan urusan tetek bengek. Di sinilah awal perasaan deg-degan itu.
Riang gembira dan kagum
Berjoget sambil berpelukan, berdekatan untuk berjoget ambyar adalah gaya khas Sobat Ambyar, Sad boys and Sad Girls dan banyak lagi sebutan untuk penggemar Didi Kempot.
Pemandangan itu tidak bisa lagi kita saksikan.
KompasTV menulis pesan di layar kaca: tak perlu berkumpul, tidak berdekatan, di rumah saja, kita tetap bisa ber-ambyar bersama dari rumah masing-masing.
Kedengarannya agak absurd atau aneh, tapi tidak bagi penggemar Didi Kempot.
Ini kali pertama dan jadi bukti bahwa berjauhan tapi tetap ambyar.
Baca: Berkat Didi Kempot Godfather of Broken Heart, Konser Amal Covid-19 Kumpulkan 4 Milyar Cuma 2 Jam
Riang gembira berjoget ambyar, senang bisa menghibur masyarakat yang sedang gundah gulana di tengah krisis Corona ini.Saya terkagum-kagum melihat respons, semangat Sobat Ambyar dan masyarakat Indonesia tergerak untuk menyumbang.
Donasi yang masuk, sejak Didi Kempot tampil di KompasTV, "menyerbu" bertubi-tubi. Luar biasa.
Tapi tak berapa lama, saya mendapat laporan bahwa warganet sulit mengakses tautan yang disiapkan Kitabisa.com, platform galang donasi.
Pesan yang masuk ke KompasTV berisi misuh-misuh alias ngomel.
Sejumlah pesan melalui whatsapp ke saya juga menulis tentang kekesalan karena tidak bisa menyumbang.
Di sini saya mulai bete.
Ternyata Kitabisa.com tidak mampu menampung ribuan transaksi yang masuk dalam hitungan menit.
Server mereka down, begitu informasi yang saya terima.
Sumbangan jadi tersendat dan nominal donasi yang masuk tidak bergerak.
Pesan masuk berisi pertanyaan kenapa donasi segitu-gitu saja.
Jujur, saya kecewa dengan Kitabisa.com.
Namun, mau apa lagi, sudah telanjur.
Di belakang layar, semua kerja cepat harus segera dieksekusi mencari solusi.
Ini tentang kepercayaan publik.
Ini tentang tanggung jawab.
Begitu dialihkan ke rekening yang lebih mudah diakses publik, tercatat lebih dari 14.000 transaksi dalam 30 menit! Ambyaar...!
Terharu dan bangga
Didi Kempot: Konser Amal dari Rumah yang disiarkan langsung KompasTV selama tiga jam sudah usai.
Konser ini bagi saya luar biasa.
Tidak hanya menghibur masyarakat di rumah tapi konser ini juga menggalang kesadaran masyarakat untuk tidak mudik.
Inisiatif ini menunjukkan tentang kemenangan niat luhur dan solidaritas.
Terharu melihat solidaritas dan gotong royong masyarakat.
Corona telah membuat krisis dalam banyak dimensi, tapi tidak akan pernah membuat kita krisis harapan.
Corona bisa mengambil kebebasan kita, tapi tidak kemanusiaan kita.
Terima kasih untuk mas Didi Kempot dan semua tim yang telah memberikan ide gendheng ini ke KompasTV.
Ikhtiar yang mulia dan berbela rasa pada sesama tak akan pernah mengkhianati hasil.
Sobat Ambyar telah membuktikan itu!
Editor: Daryono
Re-post by MigoBerita / Kamis/16042020/09.54Wita/Bjm