Migo Berita - Banjarmasin - Ada apa dengan Kerajaan Arab Saudi, koq bisa ?!!!
Timur Tengah terus membara, mengapa bisa seperti itu, bukankah di Timur Tengah para Nabi turun! Atau karena disana walau hanya ada satu suku, yaitu Suku Arab, mereka menjadi "Sombong", sehingga akibat rasa Kesombongan tersebut para Nabi pun diutus untuk mengembalikan kejalan yang Benar. Tapi mengapa, hingga hari ini keadaan di Timur Tengah terus membara. Biarlah pembaca Migo Berita sendiri yang menyimpulkannya...
Untuk info lebih lengkap, para pembaca Migo Berita yang setia, kami sudah menyediakan kumpulan artikel yang siap dibaca hingga tuntas.
Bocoran Dokumen Rahasia Strategi Saudi untuk Hancurkan Yaman
LiputanIslam.com – Situs berita saluran Al-Jazeera yang berbasis di Qatar, Ahad 2 Agustus 2020, mengungkap dokumen rahasia Arab Saudi setebal 162 halaman yang didapatnya. Dokumen itu mengandung berbagai informasi penting mengenai kebijakan rezim Saudi dalam memperlakukan krisis dan isu Yaman sejak dimulainya revolusi pemuda pada tahun 2011.
Dokumen itu terkait dengan berbagai periode penting dan sensitif di Yaman yang memicu pecahnya perang pada tahun 2015, berkaitan pula dengan berbagai isu yang masih aktual sampai sekarang, dan memperlihatkan sikap Riyadh terhadap berbagai elemen kekuatan serta tokoh separatis Yaman selatan.
Bocoran itu menguak agenda Arab Saudi, terutama setelah pekan lalu menyajikan versi terbaru perjanjian Riyadh antara pemerintah presiden pelarian Yaman Abd Rabbuh Mansour Hadi dan Dewan Transisi Selatan (STC) yang didukung Uni Emirat Arab (UEA).
Dokumen itu mencakup beberapa isu krusial antara lain sebagai berikut;
Separatisme Selatan
Dokumen itu mengungkapkan bahwa Riyadh memandang separatisme Yaman selatan sebagai salah satu opsi utama penyelesaian “masalah selatan”, selain menawarkan opsi federal, dan berusaha mengeksploitasi situasi dan protes di selatan semata demi melayani kepentingan Saudi.
Saudi berusaha mendukung dan menarik beberapa entitas selatan tanpa sepengetahuan pemerintahan Hadi, merekrut beberapa pemimpin selatan untuk memantau pergerakan dan posisi masing-masing pihak di selatan dengan imbalan materi, sebagaimana terlihat dalam dokumen Kantor Menteri Dalam Negeri untuk otoritas imigrasi No. (17146) tanggal 2/15/1433 H (1/1/2012 M).
Dukungan kepada Entitas-entitas Adat
Dokumen itu mengungkap secara jelas strategi Arab Saudi, yang menjurus pada disintegrasi Yaman dengan mendukung berbagai entitas, bukan pemerintahnya, untuk memastikan bahwa entitas suku dan politik dapat senantiasa berperan sebagai alat penekan dan pengaruh yang paralel dengan kekuatan dan pengaruh pemerintah. Di saat yang sama, Saudi juga menghasut sebagian suku agar berkonflik dengan sebagian yang lain, demi memuluskan kepentingan Saudi di Yaman.
Sebuah dokumen berjudul “Sangat rahasia, Risalah Rapat Komisi Penaksiran Alokasi Para Sesepuh Suku Yaman” dari Kantor Asisten Menteri Dalam Negeri untuk Urusan Keamanan Saudi menyingkap upaya intensifnya untuk memperkuat otoritas kesukuan dengan memberikan dukungan materi kepada beberapa sesepuh suku sebagai imbalan atas kesiapan mereka menerapkan agenda dan kebijakan Riyadh.
Menurut dokumen itu, Saudi mempersenjatai sejumlah suku untuk melawan berbagai suku dan entitas lain yang dinilai anti-Saudi. Saudi juga berusaha memastikan suku-suku yang didukungnya melaksanakan agenda Saudi di luar kedaulatan dan otoritas negara Yaman.
Dalam dokumen rahasia itu Riyadh tampak berkomunikasi langsung dengan para tetua suku untuk mengelola dan melaksanakan operasi personal di luar wewenang pemerintah. Meski dapat berkoordinasi dengan mereka melalui pemerintah Yaman, tapi rezim Saudi sengaja tidak melakukannya dengan cara demikian karena memang bermaksud melemahkan otoritas negara dengan memberikan dukungan dana dan senjata kepada kelompok-kelompok adat demi memperkuat taring mereka.Peninjauan Ulang Aliansi
Dalam telegram menteri luar negeri Saudi saat itu, Saud Al-Faisal, yang ditujukan kepada Raja Saudi pada 25 Jumadil Awwal 1433 H (2012 M), Al-Faisal menyatakan bahwa hubungan Kerajaan dengan Yaman didasarkan pada tetua suku namun tanpa “penilaian realistis atas kedudukan dan kemampuan mereka.”
Dia menambahkan bahwa perang di Saada melawan Houthi membuktikan bahwa “pengaruh para sesepuh itu kecil, dan tak dapat melindungi keamanan dan keselamatan Kerajaan (Saudi). Sebaliknya, mereka menggunakan masalah ini dalam koordinasinya dengan rezim sebelumnya sebagai alat untuk memeras dan mendapatkan dana.”
Dalam telegramnya itu , Al-Faisal menyerukan pengubahan basis aliansi Saudi di Yaman, dan membuka diri di depan masyarakat sipil dan partai-partai sesuai perubahan yang dipicu oleh revolusi Yaman.
Pembiaran Kelompok Houthi
Dokumen tersebut menunjukkan bahwa Saudi mengetahui semua gerakan Houthi (Ansarullah) lebih dari dua tahun sebelum mereka menguasai Sanaa, ibu kota Yaman, dan intelijennya memantau niat dan rencana Houthi mengendalikan Sanaa dengan dukungan mendiang mantan presiden Ali Abdullah Saleh, tapi Saudi membiarkan milisi Houthi dan Saleh bergerak maju dan menjatuhkan pemerintahan.
Sebuah laporan yang diajukan oleh kepala intelijen Saudi pada bulan Maret 2012 membeberkan semua gerakan, bidang kendali, situs-situs penyimpanan senjata, dan rute penyelundupan senjata Houthi, peran Saleh dalam mendukung Houthi untuk merebut kendali Sanaa, dan jumlah dana yang dihabiskan para pemimpin Houthi untuk membiayai gerakan itu.
Dokumen itu menunjukkan bahwa pemerintah Saudi mengabaikan rekomendasi kepala intelijennya mengenai perlunya bertindak untuk mencegah gerak maju Houthi. Rezim Riyadh sengaja membiarkan Houthi masuk ke Sanaa supaya kemudian menjadi alasan bagi Saudi untuk mengobarkan perang, menghancurkan Yaman, dan memaksakan intervensi militer secara langsung di Yaman. (mm/aljazeera)
Sumber Utama : https://liputanislam.com/fokus/bocoran-dokumen-rahasia-strategi-saudi-untuk-hancurkan-yaman/
Pasukan Ansarullah Dekati Distrik Strategis di Yaman Tengah
Sanaa, LiputanIslam.com – Para pejuang Ansarallah (Houthi) mencetak kemajuan baru dalam pergerakan militernya di wilayah Provinsi Al-Bayda setelah belakangan ini terlibat pertempuran sengit melawan pasukan loyalis presiden pelarian Yaman Abd Rabbuh Mansour Hadi yang didukung pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi.
Menurut laporan dari provinsi tersebut pada hari Senin (10/8/2020), pasukan Ansarallah dapat bergerak maju ke arah timur laut menuju perbatasan administratif Marib.
Dalam proses itu mereka berhasil merebut sejumlah posisi dan daerah dari tangan pasukan lawannya, termasuk dua desa Al-Syari’ah dan Al-Zahra’a serta Gunung Al-Alib.
Pasukan Ansarallah saat ini berjuang untuk membangun kendali penuh atas perbatasan selatan Marib dengan Al-Bayda.
Pada saat yang sama, sejumlah besar pejuang Ansarallah dewasa ini sedang bergerak ke arah timur menuju ibu kota administratif Marib, meskipun pasukan koalisi Arab berusaha menahan gerak maju mereka. (mm/amn)
Sumber Utama : https://liputanislam.com/internasional/timur-tengah/pasukan-ansarullah-dekati-distrik-strategis-di-yaman-tengah/
[Video]: Pasukan Yaman Tembak Jatuh Drone Buatan AS di Dekat Perbatasan Saudi
Sanaa, LiputanIslam.com – Tentara dan para pejuang Yaman berhasil menembak jatuh sebuah pesawat nirawak (drone) pengintai buatan Amerika Serikat (AS) di dekat perbatasan Saudi.
“Sistem pertahanan udara tentara Yaman berhasil menembak jatuh sebuah pesawat mata-mata RQ-20 atas wilayah Haraz di dekat perbatasan Arab Saudi pada hari Ahad (2/8/2020),” ungkap juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman yang bersekutu dengan gerakan Ansarullah, Brigjen Yahya Saree, seperti dikutip saluran berita TV Al-Masirah milik Ansarullah.
Tanpa merinci jenis sistem permukaan-ke-udara yang digunakan untuk menjatuhkan drone itu, Saree menyebutkan bahwa sistem tu merupakan senjata yang tepat.
Dia menambahkan bahwa pasukan Yaman telah merekam drone mata-mata yang tertembak jatuh itu.
Dalam video yang beredar terkait penembakan itu terlihat sebagian besar bodi pesawat nirawak RQ-20 Puma masih utuh, dengan beberapa kerusakan di depan, dan terdapat stiker yang menunjukkan drone itu milik pasukan Saudi yang ditempatkan di Jizan.
Videonya bisa diliat di link ini https://youtu.be/r2RP9uTWmAY
Puma RQ-20 menggunakan tenaga baterai, diluncurkan dengan tangan, dan diproduksi oleh perusahaan AS di California.
Dalam beberapa tahun terakhir pasukan Yaman berhasil menembak jatuh banyak drone buatan AS, termasuk drone penyerang canggih Reaper MQ-9 yang dioperasikan AS pada tahun lalu.
AS merupakan negara pendukung utama pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi dalam invasi militer ke Yaman sejak Maret 2015. Invasi itu dilancarkan dengan dalih memulihkan kekuasaan presiden pelarian Yaman Abd Rabbuh Mansour Hadi yang berperang melawan gerakan Ansarullah yang didukung tentara Yaman.
Menurut beberapa sumber, agresi militer Saudi dan sekutunya itu telah menjatuhkan korban jiwa sebanyak lebih dari 100,000 orang serta merusak dan menghancurkan banyak infrastruktur Yaman, termasuk klinik dan rumah sakit. (mm/fna/amn)
Sumber Utama : https://liputanislam.com/multimedia/berita-video/video-pasukan-yaman-tembak-jatuh-drone-buatan-as-di-dekat-perbatasan-saudi/
“Tentara Tak Terkalahkan” yang Dipecundangi Sebuah Statemen atau Kebungkaman
LiputanIslam.com-“Ular yang sudah digigit akan takut terhadap tali hitam dan putih.” Pepatah ini mengungkap takut dan horor yang mencekam hati Tentara Israel di perbatasan Lebanon pada malam lalu.
Laporan dan statistik yang dipublikasikan Tentara Israel berisi kepanikan dan fiksi, yang kemudian terbukti bahwa semua itu tak lebih dari khayalan dan merupakan akibat dari ketakutan berlebihan mereka.
Ada beberapa penafsiran yang bisa disimpulkan dari skenario hari Senin lalu. Semuanya mengarah kepada suatu fakta bahwa Tentara Israel, yang diakui sendiri oleh politisi dan media Rezim Zionis, telah menjadi bahan tertawaan.
Sejak awal, media-media Ibrani dan sebagian media Arab, yang tampaknya lebih Zionis dari orang-orang Zionis, mulai memublikasikan berbagai kabar, padahal baik Lebanon atau Hizbullah tidak mengeluarkan statemen atau kabar apa pun.
Yang menarik atensi adalah cuitan-cuitan Jubir Tentara Israel, Avichay Adraee. Dia bicara soal “penyusupan” sekelompok personel Hizbullah ke dalam wilayah Israel, namun bisa digagalkan oleh Tentara Zionis.
Hal menarik lainnya adalah kengototan media-media Arab dalam meliput berita ini. Al-Arabiya dan al-Hadath adalah dua stasiun televisi yang mengutip berita dari sumber Israel dan mengklaim bahwa “empat pejuang Hizbullah tewas dalam operasi tersebut”. Padahal, tak satu pun media cetak, televisi, atau radio Israel yang mempublikasikan berita ini atau yang sejenisnya.
Lebih menarik dari itu, adalah manuver Tentara Israel selanjutnya. Setelah mengumumkan berakhirnya baku tembak khayalannya, Tentara Israel mencabut larangan mobilitas pemukim Yahudi di sekitar perbatasan Lebanon. Padahal, dalam konfrontasi-konfrontasi lalu, pencabutan larangan bepergian ini tidak pernah terjadi. Biasanya, para pemukim Yahudi diperintahkan untuk tetap bertahan di rumah atau bunker hingga beberapa jam usai kontak senjata berakhir.
Yang menggelikan adalah Tentara Israel langsung memintahkan para pemukim Yahudi untuk segera memulai aktifitas mereka. Tentara Israel menegaskan, rezim ini masih menghadapi banyak masalah. Hal ini memperkuat bahwa terjadinya “kontak senjata” di perbatasan Lebanon hanya rekaan semata.Di antara semua ini, yang paling serius dan bisa dipercaya adalah kebungkaman Hizbullah hingga beberapa jam usai insiden. Padahal Rezim Zionis menanti-nanti dirilisnya statemen dari kelompok perlawanan tersebut. Ini menunjukkan bahwa penduduk dan media Israel, bahkan para politisi, tidak memercayai Pemerintahan Netanyahu. Mereka hanya menantikan fakta dari lidah Hizbullah sendiri.
Pernyataan mantan Menlu Israel, Avigdor Lieberman, adalah bukti atas hal ini. Dia berkata, sektor utara Israel keluar dari kendali akibat gugurnya seorang personel Hizbullah. Selain itu, media-media Zionis juga mengkritik sandiwara menggelikan yang digelar Tentara Israel.
Filsuf Romawi, Lucius Seneca, pernah mengatakan,”Ketakutan terhadap perang lebih buruk dari perang itu sendiri.” Ungkapan ini mendeskripsikan secara akurat kondisi Israel saat ini. Ini menunjukkan level tinggi kesiapan dan keunggulan Hizbullah dalam aspek psikologi dan propaganda. Keunggulan ini sama pentingnya dengan kemenangan di lapangan di hadapan Israel. Ketika sektor utara Israel lumpuh dan tak terkontrol saat menantikan sebuah statemen, bukan rudal, dari Hizbullah, ini sendiri merupakan sebuah kemenangan. (af/alalam)
Sumber Utama : https://liputanislam.com/fokus/tentara-tak-terkalahkan-yang-dipecundangi-sebuah-statemen-atau-kebungkaman/
Kemenangan Hizbullah dalam Perang Urat Saraf dengan Israel
LiputanIslam.com – Terjadi perkembangan situasi di wilayah perbatasan Libanon-Israel (Palestina pendudukan 1948) belakangan ini, yang mencerminkan sebuah strategi baru penuh misteri dan teka-teki dari kelompok pejuang Hizbullah, dan karena itu mereka tak membuat pernyataan rinci mengenai aktivitas militernya di sana, terutama terhadap pasukan Israel, sehingga keadaan justru menjadi semakin mencekam bagi pasukan Zionis penjajah Palestina tersebut.
Pernyataan yang sudah dirilis oleh Hizbullah hanya berupa bantahan terhadap semua narasi dan klaim Israel bahwa pasukan Zionis berhasil menggagalkan upaya penyusupan elemen Hizbullah dari wilayah pertanian Sheeba, Libanon selatan. Hizbullah mengumumkan bantahannya itu, namun sembari bersumpah akan membalas darah anggota seniornya, Ali Kamel Mohsen, yang gugur dalam peristiwa serangan udara Israel ke Damaskus, Suriah, belum lama ini.
Jika memang telah terjadi upaya penyusupan anggota Hizbulla kemudian terdeteksi dan terpantau oleh satuan-satuan militer Israel, lantas mengapa mereka tidak menembak para penyusup itu? Dan untuk apa pula Israel menggelar drama serangan artileri ke daerah Sheeba, padahal tidak menimbulkan apapun kecuali kerusakan pada sebuah rumah kosong?
Jawabannya jelas bahwa Israel sedang panik, ketakutan, dan tidak ingin membuka konfrontasi dengan Hizbullah dalam situasi sekarang di mana Perdana Menteri Israel sedang mengalami tiga krisis; pertama, krisis kesehatan di mana dia gagal mencegah penyebaran virus corona (Covid-19; kedua, krisis politik di mana perpecahan serius terjadi dalam koalisi dewan kabinetnya serta turunnya puluhan ribu massa ke jalanan yang memrotes dan menuntutnya mundur; ketiga, krisis pribadi di mana dia terjerat kasus-kasus hukum terkait dengan praktik korupsinya.
Terlepas dari narasi kontradiktif Israel itu, apa yang terjadi di perbatasan Libanon-Israel belakangan ini justru menguntungkan Hizbullah yang tak melepaskan tembakan barang satu peluru dan tidak pula mengumbar statemen. Kondisi yang ada lebih merupakan perang urat saraf, dan dalam suasana demikian Hizbullah telah membuktikan kepiawaian dan kematangan pengalamannya setelah sekira 30 tahun berkecimpung di gelanggang konflik sehingga bahkan dapat mengirim tenaga-tenaga pakar untuk para sekutunya di kawasan Timteng atau bahkan mungkin lebih jauh lagi.Dalam perang itu Hizbullah tampil sebagai pemenang. Betapa tidak, dengan hanya bermodal ancaman untuk membalas darah anggotanya yang terbunuh di Suriah, semua orang di Israel, pejabat serta publiknya, kalang kabut sehingga Netanyahu yang dikenal sebagai sosok arogan bahkan terpaksa berusaha mencegah eskalasi dengan cara mengirim surat kepada Hizbullah melalui UNIFIL berisi pengakuan tidak mengetahui keberadaan elemen Hizbullah di lokasi yang diserangnya di Damaskus. Sebulan sebelumnya, drone Israel juga sengaja tak menyerang mobil yang membawa empat komandan lapangan Hizbullah di daerah lain perbatasan Suriah-Libanon.
Di tengah kekalutan Israel itu, Hizbullah tetap berpegang pada sumpahnya untuk membalas darah Kamel Mohsen. Bahwa kapan, di mana, dan bagaimana Hizbullah akan membuktikan sumpahnya itu, justru di situ Hizbullah dapat memperpanjang tekanan mental pada Israel, karena bagaimanapun juga kelompok pejuang pimpinan Sayid Hassan Nasrallah itu selama ini selalu konsisten pada apa yang mereka katakan. (mm/raialyoum)
Sumber Utama : https://liputanislam.com/fokus/kemenangan-hizbullah-dalam-perang-urat-saraf-dengan-israel/
The Daily Beast: Akun Terkait Saudi Lancarkan Kampanye Pembohongan Publik atas Tragedi Beirut
Arab Saudi, ARRAHMAHNEWS.COM – Situs berita dan opini AS mengatakan bahwa kampanye pembohongan publik oleh akun-akun yang terkait dengan Arab Saudi telah dilangsungkan di twitter, dengan mereka mendistribusikan banyak berita dan informasi palsu yang ditujukan untuk membuat seolah-olah Hizbullah adalah pihak yang bertanggung-jawab atas ledakan dahsyat di Beirut minggu lalu.
The Daily Beast mengungkap bahwa kampanye itu dilancarkan segera setelah ledakan hari Selasa yang disebabkan oleh sekitar 2.750 ton amonium nitrat di pelabuhan.
“Segera setelah tragedi yang menewaskan sedikitnya 158 orang itu, empat akun influencer yang terkait dengan Saudi mulai menyebarkan banyak teori konspirasi ke platform media sosial,” kata situs web itu, mengutip sumber-sumber intelijen. Badai disinformasi ini kemudian membuat tagar “Amonia Hizbullah Membakar Beirut” menjadi trending hanya dalam 24 jam.
“Hanya dalam 48 jam setelah ledakan, kampanye tersebut menghasilkan 14.000 interaksi yang melibatkan 9.870 akun unik yang “menyebarkan kebohongan,” tambah situs web tersebut, mengutip Marc Owen Jones, seorang penulis dan asisten profesor studi Timur Tengah di Universitas Hamad bin Khalifa di Doha, Qatar.Selama mereka diizinkan berada di media sosial, “mereka akan berkembang tanpa bisa dikendalikan”, kata akademisi itu, menambahkan bahwa kampanye ini “mereka telah menciptakan sebuah ekosistem tersendiri”.
“Tujuannya adalah untuk membenarkan kepada pemirsa di Arab Saudi bahwa Hizbullah adalah organisasi teroris, tidak bisa dipercaya,” kata The Daily Beast.
Hizbullah sendiri sesungguhnya adalah bagian integral dari struktur pertahanan Lebanon setelah mempertahankan negara itu dari dua perang Israel pada tahun 2000-an. Gerakan rakyat yang juga tampil kuat di kancah politik Lebanon ini telah menyerukan persatuan setelah tragedi itu.
Kampanye hitam yang telah membuat informasi simpang siur informasi di media sosial menyusul ledakan telah mendorong pihak berwenang Lebanon untuk meminta publik agar menghindari tindakan yang bisa menyebarkan rumor serta informasi yang tidak terverifikasi.
Sumber-sumber intelijen mengatakan bahwa kampanye disinformasi itu dihasilkan dan disebarkan oleh empat akun terverifikasi yang terkait dengan Saudi yang telah aktif dalam beberapa tahun terakhir dalam kampanye disinformasi yang dirancang untuk merugikan kepentingan Iran.
Ini bukan pertama kalinya nama Arab Saudi muncul sehubungan dengan upaya propagandis anti-Iran.
Bulan lalu, foto-foto yang beredar menunjukkan bagaimana anggota Organisasi Mujahidin Khalq (MKO) teroris anti-Iran, yang didukung Amerika Serikat dan Arab Saudi, melakukan kampanye disinformasi terhadap Republik Islam.Gambar-gambar tersebut, yang diterbitkan oleh surat kabar Iran Khorasan, untuk pertama kalinya mengungkap bagian dari kampanye rahasia organisasi itu untuk memainkan propaganda mereka melalui media sosial, yang menargetkan netizen berbahasa Farsi, Inggris, dan Arab.
Para anggota”diberi pengarahan di awal hari kerja mereka dan memulai operasi media sosial mereka pada siang hari. Di penghujung hari, umpan balik ditinjau dan masalah yang harus digunakan untuk mencemarkan nama baik Republik Islam diperiksa keesokan harinya,” jelas surat kabar itu.
MKO, yang bertanggung jawab atas pembunuhan ribuan warga sipil dan prajurit Iran sejak kemenangan Revolusi Islam Iran 1979, terdaftar sebagai organisasi teroris oleh sebagian besar komunitas internasional.
Washington dan Riyadh, bagaimanapun, telah memberikan dukungan finansial dan politik yang sangat besar kepada kelompok yang terkenal itu.
Kelompok ini mengadakan konferensi tahunan yang mewah di Paris, dengan dihadiri pejabat senior saat ini atau mantan pejabat Amerika dan Saudi. (ARN)
Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2020/08/10/the-daily-beast-akun-terkait-saudi-lancarkan-kampanye-pembohongan-publik-atas-tragedi-beirut/
Jangan Mau Ditipu Propaganda BBC Soal FIlm “Tangisan Anak Eks Teroris ISIS”
Jakarta – Akun facebook Girsang Manson e S menjelaskan bagaimana Film yang banyak beredar di media sosial ini buatan BBC yang kita tau adalah jaringan propaganda media barat.
Untuk yang sekedar melihat video ini dan kemudian merenungi apa yang dikatakan wanita ini; mungkin saja kita tersentuh kemudian dengan sukarela akan menyatakan: biarkan dia kembali ketengah-tengah kita karena dia saudara kita juga.Tidak ada yang salah dengan pendapat seperti itu, karena memang diajarkan di semua agama dan budaya kita di Indonesia “sangat terkenal” dengan “mudah memaafkan bahkan melupakan” kesalahan bahkan “kejahatan” yang dilakukan oleh manusia seberapa besarnya kesalahan mereka. Mantan narapidana aktor intelektual pembunuh pejabat hukum, mantan koruptor dan penjahat-penjahat lain dengan mudah dilupakan kesalahannya dan saat ini jadi sosialita bahkan bisa jadi pejabat publik lagi.
Tapi untuk yang “mau berpikir lebih jauh” kemudian “mencoba tau akar permasalahan dimulainya ISIS”, kemudian “menganalisa” setelah melihat “apa yang diperbuat oleh kombatan-kombatan yang tadinya asal Indonesia” untuk tindakan mereka “membunuh sesama dengan dalih agama, menyiksa sesama, menghujat semua pemerintahan seluruh dunia yang tidak sesuai dengan pemahaman mereka”; bahkan “siap mati” membela keyakinan mereka; lalu pertanyaannya:“Apakah dengan mudah mereka bisa merubah ideologi yang sudah tertanam di benak mereka?”. Perlu diingat dan silahkan dicari karena banyak sekali datanya di google:
- Siapa dan darimana inisiasi awal pembentukan ISIS dan Taliban? Banyak fakta kalau ini “buatan AS dan sekutu-sekutunya” dan tujuan mengamankan kepentingan barat serta tidak membiarkan negara lain menjadi kuat, apalagi bukan sekutunya.
- Kenapa banyak orang AS dan sekutunya juga jadi korban Taliban dan ISIS? Ini sudah dimitigasi diperhitungkan matang oleh AS saat membuat Taliban dan ISIS. “Ibarat pelihara hewan buas”, resiko dicakar, digigit bahkan pengasuh hewan tewas diterkam pasti sudah dimitigasi dan diketahui mereka..
- Kenapa film-film menyentuh hati diatas dibuat oleh BBC sebagai sekutu AS? Jelas karena AS dan sekutunya menghendaki “orang-orang ini pulang ke negara Indonesia dan membangun infrastruktur teroris” dengan “dukungan orang-orang sepemahaman dengan mereka yakni pendukung khilafah dari HTI dan sempalannya”.. AS tidak akan membiarkan negara lain kuat dan besar. Puluhan tahun sudah terbukti mereka selalu ikut campur untuk memperkeruh dan melemahkan negara-negara lain yang tidak bisa dijadikan sekutu.
- Mereka (tokoh dalam video ini) manusia dan harus dikasih kesempatan bertobat.. Betul, setuju… Kita kasih kesempatan bertobat dengan tidak menghukum mati mereka seperti mereka sudah menghukum mati orang-orang yang tidak sepemahaman dengan mereka. Tapi “memaafkan bukan berarti membiarkan mereka pulang ke Indonesia”…
- Kenapa tidak boleh pulang ke Indonesia? “Karena di Indonesia ada ratusan ribu sel tidur HTI dan pendukung khilafah” termasuk provokator model Felix Siaw yang dengan mudah akan membangkitkan semangat mereka seperti saat kejayaan ISIS. Merubah tampilan, operasi wajah, ganti baju dll mudah, tapi “merubah ideologi dan pemahaman tidak semudah membalik telapak tangan”.
Perhatikan dan analisa dengan baik wajah dan tampilan wanita ini serta ayahnya serta coba bayangkan apa yang ada di benak mereka “saat ISIS tengah dipuncak kejayaannya”.
Wanita ini “bukan anak kecil saat berangkat tahun 2015” Dia tau, mengerti dan paham apa yang terjadi di sekitarnya saat itu sebagai orang yang sudah dewasa pemikirannya.
Siapa yang tau (maaf, bukan suudzon tapi sekedar menganalisa):“Apa benar dia dan ayahnya sedih dan takut saat melihat orang-orang dibunuh dengan dipenggal kepalanya di jalan jalan seperti cerita dia?”.
“Jangan-jangan” malah dia syukurin dan tepuk tangan karena merasa senang melihat penghianat agama (menurut keyakinannya) mendapat hukuman saat itu.
Agak “aneh” kalau memang dia tidak setuju dengan pembunuhan-pemahaman itu tapi tidak berusaha kabur dari ISIS, padahal banyak kasus pendukung ISIS yang kabur justru saat mereka masih jaya.
So….. kenapa bilang menyesal dan pengen pulang “hanya karena ISIS kalah perang”?.
Kalau ISIS berjaya “dapat dipastikan” si wanita ini dan ayahnya “tidak akan” menyatakan penyesalan dan keinginan mau pulang ke Indonesia.
Singkat kata, film ini adalah “Propaganda barat” untuk “mengembalikan teroris ISIS yang sudah jadi dan siap” agar “membangun sel dan kembali melakukan teror di Indonesia setelah mereka siap”.
Jaringan HTI dan sel-sel tidur di Indonesia “pasti” akan menyambut orang-orang ini kalau datang ke Indonesia. BNPT, POLRI termasuk Densus, TNI, BIN serta masyarakat akan “sulit” untuk mendeteksi kalau jumlah mereka sudah semakin banyak…
Finally.
“KATAKAN TIDAK UNTUK KEPULANGAN TERORIS-TERORIS ISIS KARENA PASTI AKAN MELAKUKAN HAL SERUPA DI INDONESIA”. (ARN)
Videonya klik disini : https://youtu.be/CljvVhEnKkU
Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2020/02/06/jangan-mau-ditipu-propaganda-bbc-soal-film-tangisan-anak-eks-teroris-isis/
Analis: Amerika, Prancis dan Arab Saudi Dalang Krisis di Lebanon
Lebanon, ARRAHMAHNEWS.COM – Seorang analis politik mengatakan bahwa negara-negara seperti Prancis, AS, dan Arab Saudi berada dibalik kondisi mengerikan saat ini di Lebanon karena sanksi yang mereka terapkan pada negara itu. Ia juga mendesak pengunjuk rasa untuk meminta negara-negara ini “mundur dan mengakhiri sanksi terhadap Lebanon.”
Dalam wawancara dengan program News Review Press TV pada hari Minggu, Feroze Mithiborwala, seorang aktivis politik dan komentator, mengatakan saat ini ada banyak kemarahan di Lebanon, dan menambahkan, “Mari kita juga membahas fakta dari mana sanksi ekonomi berasal.”
“Sanksi itu datang dari AS dan sekutunya. Siapakah orang-orang yang menjalankan sistem perbankan [Lebanon]? Bank sentral dijalankan oleh Tn. Riad Salamé … merupakan antek Amerika. Biarkan pengunjuk rasa bertanya di mana emas Lebanon? Emas tidak ada di bank Lebanon, tapi di Amerika Latin. Biarkan para pengunjuk rasa meminta Prancis, Amerika dan Saudi untuk mundur dan mengakhiri sanksi terhadap rakyat Lebanon. Dari situlah datangnya krisis, inflasi, pengangguran; dari situlah datangnya krisis,” kata Mithiborwala.
Aktivis politik tersebut menegaskan bahwa masalah utama di Lebanon adalah sistem politiknya, dengan alasan bahwa negara tersebut harus mereformasi sistem konstitusional dan parlementer, di mana orang dapat bersatu padu untuk mengatasi masalah ekonomi dan sosial yang mengerikan.
Dia menuduh oligarki di Lebanon “menjarah negara hingga kering,” dan menekankan bahwa rakyat Lebanon harus mengusir mereka serta bank-bank yang dijalankan oleh Amerika Serikat.
Mithiborwala selanjutnya mendesak rakyat Lebanon untuk melakukan protes secara damai, dan menambahkan bahwa pengunjuk rasa yang menyerbu kantor-kantor pemerintah dan membakar dokumen adalah agen asing.
Ribuan orang turun ke jalan di Beirut untuk memprotes penanganan pemerintah setelah ledakan besar mematikan di ibu kota Lebanon.
Negara telah menghadapi kendala keuangan yang membuat orang-orang turun ke jalan dalam banyak kesempatan.Di tempat lain dalam sambutannya, Mithiborwala mengatakan ledakan di Beirut ditujukan untuk menciptakan kekacauan dan perubahan rezim di negara itu, dan menekankan bahwa kehadiran pesawat mata-mata Amerika di lepas pantai Lebanon dan Suriah selama insiden itu sangat mencurigakan dan menimbulkan masalah serius dan pertanyaan tentang campur tangan asing.
Pada hari Sabtu, pengunjuk rasa anti-pemerintah yang marah memenuhi pusat kota Beirut dan menyerbu gedung-gedung pemerintah, menyerukan keadilan bagi para korban ledakan dan menuntut pengunduran diri seluruh penguasa.
Polisi menembakkan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan massa. Hampir 730 orang terluka dalam bentrokan itu dan seorang petugas polisi dilaporkan tewas. (ARN)
Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2020/08/10/analis-amerika-prancis-dan-arab-saudi-dalang-krisis-di-lebanon/
Atwan: Pernyataan Trump dan Tuduhan Terhadap Hizbullah Perkuat Teori Konspirasi
Lebanon, ARRAHMAHNEWS.COM – Mengapa Trump menyatakan bahwa Ledakan Beirut adalah “serangan yang disengaja” membuat kita tidak mengesampingkan “teori konspirasi” yang ada di baliknya? Siapa yang mengirim kapal “ammonium nitrate” ke pelabuhan Beirut? Siapa yang menghalangi semua klaim untuk mentransfernya? Apakah Israel atau Amerika dengan keterlibatan pejabat lokal? Mengapa mereka menuduh “Hizbullah” sejak menit pertama? Apakah pemilihan waktu itu kebetulan?
Jika ledakan dahsyat yang menghancurkan separuh kota Beirut dan mengakibatkan kematian ratusan orang serta mencederai 5000 orang lainnya bukanlah kecelakaan, melainkan serangan yang disengaja, seperti yang dikatakan Presiden AS Donald Trump, maka Amerika dan Zionis Israel-lah yang berada di belakangnya dan memikul tanggung jawab, baik secara langsung maupun melalui agennya di Lebanon. Dan kami tidak mengecualikan teori konspirasi, yang selalu dimainkan oleh kedua pihak, dan kami memiliki contoh paling menonjol di Irak.Presiden Trump hampir satu-satunya kepala negara yang paling cepat mengkonfirmasi, suara dan citra, dalam jawabannya atas pertanyaan tentang sifat ledakan, mengatakan bahwa itu adalah hasil dari “serangan mengerikan” dan bahwa para jenderalnya yang mempercayai mereka mengkonfirmasi hal itu kepadanya dengan melihat sifat dari kepulan asap, dan menyangkal bahwa itu adalah kecelakaan.Memang benar bahwa juru bicara Departemen Pertahanan AS “Pentagon” menyangkal pernyataan presiden dan mengejek pernyataannya, tetapi kami tidak percaya bahwa Trump berbicara begitu saja, tanpa pertimbangan dan dia sering mengatakan apa yang dia ketahui, terutama karena dia berbicara di sini tentang Lebanon, sebuah negara yang saat ini berada di bawah tekanan Amerika dan Israel yang belum pernah terjadi sebelumnya. Meledakkannya dari dalam, mengancam keamanan dan stabilitasnya dengan menyalakan perang saudara, jika Hizbullah tidak dilucuti untuk melindungi Israel, yang saat ini dalam keadaan cemas dan teror, dan sebagai pendahuluan terhadap pencurian sumber daya minyak dan gas di Mediterania. Mungkin pernyataan Ny. Catherine Shea, Duta Besar Amerika di Beirut, dalam hal ini mengkonfirmasi apa yang kami nyatakan.
Sejak momen pertama ledakan, stasiun TV “Saudi” segera menyatakan bahwa ledakan itu disebabkan oleh depot senjata “Hizbullah” di pelabuhan Beirut, yang secara langsung menyalahkan Hizbullah dan pimpinannya yang bertanggung jawab atas hal itu, meskipun semua laporan resmi menegaskan bahwa kecelakaan itu tidak disengaja dan akibat kelalaian. Administrasi, dalam penghasutan langsung terhadap Hizbullah, dan sebagian besar rakyat Lebanon, serta menyembunyikan jarinya dari menuduh Israel dan Amerika.Kami sangat menyadari bahwa penyelidikan untuk mengidentifikasi penyebab ledakan ini baru saja dimulai, dan para penyelidik mungkin membutuhkan lebih dari sepuluh hari untuk mencapai kesimpulan yang pasti tentang penyebabnya dan mereka yang terlibat di dalamnya, jika tidak berlebihan. Tetapi pernyataan Trump yang tidak ditarik, mengkonfirmasi pepatah Arab, “Hampir dia berkata, “tangkap aku.”
Kami tidak mengesampingkan kemungkinan apapun, apakah pengeboman itu disengaja dan asing di belakangnya dengan kolusi lokal yang tidak menginginkan kebaikan, keamanan dan stabilitas Lebanon, atau itu adalah kecelakaan akibat korupsi, kelalaian dan salah urus. Pelabuhan Beirut, jika informasi yang Anda katakan mengarah pada kapal dari Moldova enam tahun lalu, siapa pemilik kargo ini? Untuk tujuan apa muatan itu dibawa? Apakah itu dikirim ke oposisi Suriah seperti yang dikatakan beberapa laporan yang belum dikonfirmasi, atau menyimpannya di Lebanon untuk digunakan teroris, membuat bom mobil?
Semua orang di Lebanon tahu bahwa bahan kimia ini sangat berbahaya, dan Israel memiliki lebih dari 15.000 ton, termasuk 800 jenis, mendistribusikan lebih dari 1.500 wadah penyimpanan di pelabuhan Haifa. Apakah pengiriman Lebanon ini berasal dari pihak ketiga, dan menyimpannya di pelabuhan Lebanon dengan melibatkan partai-partai lokal yang bersekongkol sambil menunggu waktu yang tepat? Apakah pihak berwenang ini yang menghalangi semua tuntutan dan keputusan pengadilan untuk menghancurkan atau memindahkannya ke tempat yang aman, dengan itikad baik atau buruk?
Kami tidak memiliki jawaban untuk beberapa atau semua pertanyaan ini, tetapi kami berharap agar para penyelidik dapat mengambil manfaat darinya, dan pihak berwenang Lebanon telah melakukannya dengan baik dengan menempatkan semua pejabat tinggi di pelabuhan Beirut sebagai tahanan rumah dan mencegah mereka bepergian sampai penyelidikan selesai dan menyajikan temuan akhir.Lebanon yang indah, untuk semua orang Arab dan rakyatnya, merupakan inkubator hangat bagi jutaan orang Arab, dan mercusuar pengetahuan dan kreativitas di segala bidang. Bencana yang menghancurkan setengah dari ibukotanya dan membuat 300 ribu orang mengungsi, serta mengancamnya dengan kelaparan setelah dipastikan bahwa sebagian besar makanannya terbakar dan tercemar. Di pelabuhan Beirut, khususnya saat ini, yang sedang menghadapi krisis ekonomi yang parah, mata uang yang runtuh, merebaknya virus Corona, dan lebih dari 80 persen penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan dan di ambang kelaparan.
Kami berdiri bersama Lebanon, seperti ratusan juta orang Arab dan Muslim. Kami berharap orang-orang Arab dan dunia akan memikul tanggung jawab mereka dan memberikan bantuan keuangan yang diperlukan untuk merekonstruksi apa yang dihancurkan oleh ledakan itu, yang biayanya mencapai sekitar lima miliar dolar. Memberikan kompensasi kepada para korbannya, dan menyediakan semua kebutuhan medis untuk perawatan.
Sebagai kesimpulan, kami mengatakan bahwa “kebaikan bisa datang dari dalam kejahatan.” Mungkin tragedi ini akan menjadi alasan untuk mencopot semua pemimpin korup dan partainya, serta feodalisme politik yang menjarah Lebanon dan kekayaannya serta mengisap darah dan keringat rakyatnya selama seratus tahun jika tidak berlebihan. (ARN)
Sumber: Rai Al-Youm.
Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2020/08/07/atwan-pernyataan-trump-dan-tuduhan-terhadap-hizbullah-perkuat-teori-konspirasi/
Analis: Lebanon Berada di Titik Kritis
Lebanon, ARRAHMAHNEWS.COM – Ledakan di pelabuhan Beirut telah mendorong Lebanon ke tepi jurang, memicu pertanyaan apakah negara itu mampu mengatasi krisis, kata pakar Timur Tengah dan analis politik Ghassan Kadi, yang menjelaskan mengapa suntikan uang tidak cukup untuk menyelamatkan ekonomi negara itu.
Ledakan Beirut telah memperburuk dilema ekonomi yang dihadapi oleh pemerintah Lebanon yang dipimpin oleh Perdana Menteri Hassan Diab. Sebelum ledakan dahsyat yang hampir sepenuhnya menghancurkan pelabuhan terbesar di negara itu, otoritas Lebanon gagal membayar utang negara pada Maret 2020 dan mengadakan negosiasi dengan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk menerima pinjaman $ 10 miliar untuk menghidupkan kembali ekonomi negara yang merosot.
Namun, pembicaraan “menghantam batu” pada Juli 2020 karena pihak-pihak yang terlibat gagal mencapai kompromi pada program reformasi domestik Lebanon. Menurut Bloomberg, tragedi pada hari Selasa dapat meningkatkan tekanan pada Diab untuk melanjutkan pembicaraan dengan pemberi pinjaman dan investor internasional dan memulai reformasi.
“Saya bahkan tidak yakin apakah Lebanon seperti yang kita tahu akan bertahan lebih lama dari krisis ini, apalagi merenungkan bagaimana ia akan berhasil menemukan jalan menuju pembangunan kembali”, kata Ghassan Kadi, seorang pakar Timur Tengah, blogger, dan analis politik.Dia tidak terkejut dengan pembicaraan IMF-Lebanon yang sebelumnya terhenti, “IMF dan semua mantan dermawan serta kreditor yang telah membantu Lebanon di masa lalu telah kehilangan kepercayaannya, mengetahui sebelumnya bahwa setiap uang yang ditawarkan sebagai sumbangan atau kredit akan jatuh ke dalam kantong politisi korup”, analis menyoroti.
Dalam wawancara pada Oktober 2019, pakar Timur Tengah itu mengeluhkan fakta bahwa pemerintah berturut-turut gagal membangun kembali ekonomi setelah perang saudara 1975-1989 karena korupsi dan nepotisme yang mengakar. Protes nasional bulan Oktober akhirnya menyebabkan pengunduran diri Perdana Menteri Saad Hariri. Namun, negara belum membuat banyak kemajuan di bawah penggantinya, Hassan Diab, menurut analis tersebut.
“Hassan Diab tampaknya beroperasi dari posisi bertahan politik yang aneh, karena dia datang ke panggung politik entah dari mana, dan dengan sedikit atau tanpa harapan akan masa depan politik”, Kadi memberikan catatan.“Jadi orang akan berpikir bahwa status quo-nya tidak untung rugi seharusnya menempatkan dia pada posisi membuat keputusan reformasi yang berani. Tapi dia tidak menghasilkan banyak sama sekali”.
Analis cenderung berpikir bahwa Diab “tidak mampu memenuhi kebutuhan para pemrotes atau hanya memikirkan masa depan politiknya sendiri dalam sistem yang diatur oleh kroni dan mentalitas mafia”.
Hanya sehari sebelum ledakan Beirut, Menteri Luar Negeri Lebanon Nassif Hitti mengundurkan diri, dengan mengatakan bahwa “tidak ada keinginan nyata untuk mencapai reformasi menyeluruh dan struktural yang diminta oleh komunitas nasional dan internasional”, dan Lebanon “meluncur menuju negara gagal”. (ARN)
Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2020/08/07/analis-lebanon-berada-di-titik-kritis/
Iran Kecam Provokasi Eksternal dan Intervensi Asing atas Ledakan Beirut
Tehran, ARRAHMAHNEWS.COM – Iran menegaskan kembali simpati dan dukungan kepada bangsa Lebanon setelah ledakan destruktif pada minggu lalu di Pelabuhan Beirut, dan mengatakan setiap provokasi eksternal dengan tujuan politik ‘tidak dapat diterima’.
“Ledakan Beirut adalah bencana besar dan wajar jika orang dikejutkan oleh kejadian itu. Namun, tidak dapat diterima jika individu, kelompok atau negara lain memanfaatkan situasi untuk mencapai keinginan politik mereka,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Abbas Mousavi pada pers mingguannya, kutip Al-Manar.Merujuk pada perkembangan di Lebanon dalam beberapa hari terakhir, Mousavi mengatakan, “Jelas, beberapa individu mengejar beberapa tujuan [politik] tertentu melalui provokasi eksternal.”Juru bicara itu juga menyoroti bahwa Lebanon saat ini membutuhkan solidaritas dan bantuan, bukan campur tangan asing, dan menggarisbawahi perlunya membiarkan pemerintah Lebanon menangani situasi dan menenangkan penderitaan rakyatnya.Mousavi juga menekankan bahwa seorang pejabat tinggi Iran akan mengunjungi Lebanon dalam beberapa hari mendatang, tanpa mengungkapkan namanya.
“Republik Islam Iran telah mendukung rakyat dan pemerintah Lebanon sejak terjadinya insiden, dan Menteri Luar Negeri [Mohammad Javad Zarif] telah menelepon mitranya dari Lebanon, untuk membahas masalah tersebut,” tambahnya.
Beberapa kargo bantuan kemanusiaan sejauh ini telah dikirim ke Beirut dan lebih banyak lagi akan dikirim, katanya. (ARN)
Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2020/08/10/iran-kecam-provokasi-eksternal-dan-intervensi-asing-atas-ledakan-beirut/
Laba Aramco Turun Hingga 73 Persen
Riyadh, ARRAHMAHNEWS.COM – Harga minyak yang rendah diperburuk oleh penyebaran virus corona, telah menimbulkan kerugian finansial yang besar pada Arab Saudi dan menggerus pendapatan terbesar perusahaan minyak Aramco.
Dalam pernyataan pada hari Minggu, CEO Aramco Amin Nasser mengakui perusahaan telah menderita kerugian besar akibat perkembangan terakhir di pasar minyak internasional.Pendapatan yang diumumkan oleh Aramco untuk periode tiga bulan hingga akhir Juni berkurang $ 18,1 miliar dari tahun ke tahun menjadi hanya $ 6,6 miliar.
BACA JUGA:
- Analis: Amerika, Prancis dan Arab Saudi Dalang Krisis di Lebanon
- Galang Dana untuk Lebanon, Macron Gelar Konferensi Donor Internasional secara Virtual
Itu mencerminkan kerugian besar-besaran yang mencapai 73% dibandingkan periode serupa pada tahun lalu.
“Tantangan kuat dari penurunan permintaan dan harga minyak yang lebih rendah tercermin dalam hasil kuartal kedua kami,” kata Nasser.
Arab Saudi memompa 7,5 juta barel minyak per hari pada bulan Juni, 25 persen lebih rendah dari tahun lalu, sejalan dengan kesepakatan antara produsen minyak terbesar dunia dan anggota aliansi penghasil minyak internasional lainnya untuk membantu meningkatkan harga global.
Raksasa petrokimia Aramco Saudi Basic Industries Co. (SABIC) juga membukukan kerugian pada periode April-Juni.
BACA JUGA:
- Mantan Presiden Yaman Jual Super Murah Sektor Minyak ke Aramco Saudi
- Riyadh Bungkam Saat 26 Rudal Houthi Sikat Aramco dan Fasilitas Penting Saudi
Aramco adalah pendapatan utama Arab Saudi. Berharap untuk mengumpulkan lebih dari $ 100 miliar dana baru, kerajaan memutuskan untuk mendaftarkan perusahaan di pasar saham lokal pada bulan Desember meskipun penawaran umum perdana (IPO) hanya menghasilkan $ 29,4 miliar untuk 1,7 persen saham Aramco.
Penurunan pendapatan Aramco sangat mempengaruhi cadangan mata uang asing Arab Saudi.
Sebuah grafik baru-baru ini yang diterbitkan oleh CEIC Data, penyedia layanan data keuangan dan ekonomi, menunjukkan cadangan devisa Saudi turun secara signifikan dari level tertinggi hampir $ 750 miliar yang tercatat pada akhir 2014 menjadi di bawah $ 450 miliar pada musim panas 2020.
CEO Nasser mengatakan meskipun ada kerugian besar, Aramco akan tetap berpegang pada janjinya untuk membagikan setidaknya $ 75 miliar dalam bentuk dividen satu tahun kepada pemegang saham untuk jangka waktu lima tahun setelah IPO perusahaan. (ARN)
Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2020/08/10/laba-aramco-turun-hingga-73-persen/
Abu Walid Algojo ISIS Asal Indonesia
JAKARTA – Muhammad Syaifudin alias Muhammad Yusuf Karim Faiz alias Abu Walid merupakan warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi algojo di kelompok radikal ISIS di Suriah. Abu Walid disebut menjadi fasilitator yang membantu proses hijrah Harry Kuncoro, mantan narapidana teroris, dari Indonesia ke Suriah.
“Dia disosokkan sebagai algojo ISIS yang memiliki pengaruh dan peran besar di kelompoknya. Tapi dia, dikabarkan terakhir. Dia tewas pada akhir Januari karena terkena serpihan tank di Suriah,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (11/2/2019).Dedi menjelaskan nama Abu Walid mulai dikenal dari peristiwa kerusuhan Ambon pada 1999. Abu Walid bersama saudara kembarnya disebut ikut dalam kerusuhan tersebut.
“Setelah itu, dia sekolah ke Arab Saudi. Pada awal 2000-an, dia terlihat di jaringan Jamaah Islamiyiah. Dia dekat dengan Noordin M Top (tersangka kasus Bom Hotel JW Marriott, Kedubes Australia dan Bom Bali II),” jelas Dedi.
Baca: Anak-anak WNI Dididik Terorisme Di Daerah Konflik Sebelum Kembali ke Indonesia.
Abu Walid, diceritakan Dedi, juga diketahui sebagai penyalur dana dari Timur Tengah kepada Noordin M Top. Abu Walid juga kerap bepergian ke Filipina Selatan.
“Abu Walid pernah ditangkap pemerintah Filipina karena tidak memiliki dokumen yang lengkap. Dia juga membawa senjata dan bahan peledak tahun 2004. Dia divonis 9 tahun penjara. Setelah itu, (dia) dikembalikan ke Indonesia,” tutur Dedi.
Dedi menambahkan, Abu Walid menikah sepulang dari Filipina. Setelah lama tak terdengar kabarnya, Abu Walid muncul di salah satu video yang dirilis ISIS.
“Dalam video itu, dia sebagai algojo dan melakukan eksekusi terhadap korbannya. Dia di Suriah dan akhir bulan kemarin tewas,” kata Dedi. [ARN]
Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2019/02/11/abu-walid-algojo-isis-asal-indonesia/
Ketua DSKS Solo Kakak dari Algojo ISIS Asal Indonesia dan Jebolan LIPIA
Solo – Baru-baru ini terjadi sebuah bentrokan antara massa Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) dengan anggota Banser dan Pagar Nusa yang menjaga kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Solo, di Jalan Honggowongso Jayengan, Surakarta, Jumat (6/12/2019). Meskipun pihak DSKS mengelak itu bukan dari anggotanya namun hal itu belum jelas masih dalam penyelidikan oleh pihak kepolisian.
Dewan Syariah Kota Solo (DSKS) adalah gabungan dari beberapa ormas antara lain: FPI, Luis, Fosam, FKAM, JAS.Profil Ketua Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS), Ustad Mu’inudillah mulai disorot setelah dengan tegas menyatakan bahwa Pemilu, 17 April 2019, perang antar ideologi.
Baca: Siasat Baru Arab Saudi, ISIS dan PKS
Mu’inudinillah Basri rupanya memiliki tiga bersaudara, adapun dua saudara yang terlibat dalam kasus terorisme yakni Muhammad Nurrudin tewas di Ambon dan Muhammad Syaifuddin alias Muhammad Yusuf Karim alias Abu Walid Al Indunisi tewas di Suriah.Mu’in sekolah di LIPIA dana lulus pada tahun 1990, Mu’in sempat mengajar di Ma’had Al Hikmah, Jakarta. Kemudian melanjutkan studi magister dan doktornya diselesaikan di Jamiah Al Imam, Islamic University Riyadh.
Mu’in mengaku memanfaatkan kesempatannya dengan aktivitas dakwah. Berbagai kesempatan mengisi kajian dimanfaatkannya. Aktivitas penerjemahan buku dan mengajar tahfidz Al-Qur’an juga pernah dijalani.
Dalam beberapa bulan terakhir, Ustad Mu’in menjadi buah bibir atas kiprahnya yang cenderung mendekat ke pasangan calon (Paslon) Presiden dan Wakil Presiden, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.Baca: Manuver Saudi Mengubah Indonesia Jadi Sarang Wahabi Radikal
Bahkan dalam sebuah tayangan video, dia secara terang-terangan bahwa pemilu tanggal 17 April 2019 merupakan perang ideologi antara Pancasila dan Khilafah. Sikapnya yang terang-terangan tersebut mengundang perhatian masyarakat Indonesia untuk mengetahui sepak terjangnya.
Terlebih lagi, dua saudaranya diyakini terlibat dalam aksi terorisme. Adiknya yang bernama Muhammad Saifuddin alias Abu Walid merupakan algojo ISIS, tewas dalam sebuah pertempuran di Suriah. Muhammad Saifuddin alias Abu Walid tercatat sebagai warga Ngawen, Klaten, Jateng.Saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu, Mu’in mengaku adiknya tersebut telah meninggal dunia di Suriah. “Adik saya tersebut telah meninggal dunia di Suriah tanggal 16 Januari 2019,” paparnya, Senin (11/2).
Abu Walid dikenal sebagai kelompok jaringan ISIS asal Indonesia yang tewas di Suriah. Sebelum meninggal, Abu Walid pernah memenggal kepala seseorang di Suriah. Dia yang dikenal sebagai algojo ISIS di Suriah, hasil rekaman videonya telah viral di media.
Baca: Waspada Proyek Ideologi Radikal Wahabi di Sekolah dan Kampus
Mu’in mendapat kabar adiknya itu tewas setelah tertembak di bagian dadanya dalam sebuah pertempuran. Namun dia tidak mengetahui kronologi insiden pertempuran yang melibatkan adiknya.
Atas kematian adiknya tersebut, Mu’in belum mendapat kabar resmi dari kedutaan Indonesia di Suriah maupun dari Kementerian Luar Negeri. Menurut dia, pihak keluarga juga tidak berharap jenazah Muhammad Saifuddin dibawa ke Indonesia. “Saya memperkirakan jenazah Saifuddin sudah dimakamkan di Suriah. Kita juga tak ada kontak langsung ke sana, apalagi Suriah sedang terjadi konflik berkepanjangan,” terangnya.
Baca: 5 Strategi Licik Islam Radikal Kuasai Indonesia
Keluarga, kata Mu’in, sudah lama hilang kontak dengan Saifuddin. Mu’in tidak tahu persis kapan adiknya itu pergi ke Suriah. Dia hanya bisa memprediksi adiknya tersebut berada di Suriah sejak tahun 2016, berangkat bersama istrinya yaitu Rina astuti yaitu mantan istri dari Bagus Budi Pranoto alias Urwah Teroris yang Mati bersama dengan Noordin M TOP di Mojosongo Solo beberapa tahun yang lalu.
Adapun adik kandung Ustad Mu’in yang lain bernama Muhammad Nurrudin juga terlibat serangkaian aksi teroris di Indonesia di Poso dan Ambon, serta dikabarkan Muhammad Nurrudin lebih dahulu meninggal Dunia di Ambon kisaran tahun 2000. (ARN)
Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2019/12/08/ketua-dsks-solo-kakak-dari-algojo-isis-asal-indonesia-dan-jebolan-lipia/
Pemerintahan Lebanon Bubar
Lebanon, ARRAHMAHNEWS.COM – Perdana Menteri Lebanon, Hassan Diab, pada Senin (10/08) menyampaikan pidato untuk mengumumkan pengunduran diri kabinetnya.
PM Diab menegaskan ia telah mengambil langkah mundur ini untuk memberi jalan bagi keselamatan nasional, menekankan dirinya akan berpartisipasi dalam pertempuran untuk perubahan dengan semua orang.BACA JUGA:
Dalam pidatonya yang disiarkan televisi kepada bangsa itu, Diab mengatakan “kejahatan (ledakan Beirut)” adalah hasil dari korupsi endemik dan menyerang elit negara, dan para koruptor ini berkomplot melawan pemerintah teknokratisnya.“Korupsi mengakar di setiap bagian negara… tapi saya kali ini melihat bahwa korupsi lebih besar dari negara”, katanya.
“Mereka (para koruptor) tahu kami adalah ancaman bagi mereka dan keberhasilan pemerintah ini berarti perubahan nyata di kelas ini yang sudah berkuasa hingga negara tercekik oleh bau busuk korupsinya”.
Diab, yang menjabat pada bulan Desember, sebelumnya menolak seruan untuk mundur, tetapi pengunduran dirinya terjadi setelah dua hari protes yang meluas dan disertai kekerasan.
BACA JUGA:
- Iran Kecam Provokasi Eksternal dan Intervensi Asing atas Ledakan Beirut
- Kedubes AS untuk Lebanon Dukung Perubahan Rezim di Beirut
Pengumumannya ini datang beberapa jam setelah Menteri Keuangan Ghazi Wazni dan Menteri Kehakiman Marie-Claude Najm mengundurkan diri dari pemerintah. Keduanya sudah menjabat sejak pertengahan Januari lalu.
Kabinet – yang tampaknya merupakan formasi teknokratis tetapi didukung oleh Hizbullah dan sekutunya itu, dibentuk setelah tiga bulan protes rakyat terhadap elit politik Lebanon.
Presiden Michel Aoun menerima pengunduran diri tersebut dan meminta pemerintah Diab untuk tetap dalam kapasitas sebagai pengurus. (ARN)
Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2020/08/11/pemerintahan-lebanon-bubar/
Presiden Aoun Terima Pengunduran Diri PM Lebanon
Lebanon, ARRAHMAHNEWS.COM – Perdana Menteri Lebanon, Hassan Diab, mengunjungi Istana Baabda pada Senin malam (10/08) dan mengajukan pengunduran dirinya kepada Presiden Lebanon Michel Aoun.
Presiden Aoun menerima pengunduran diri PM Diab dan berterima kasih atas usahanya, memintanya untuk tetap dalam kapasitas pengurus sampai kabinet baru terbentuk.PM Diab telah mengumumkan pengunduran dirinya setelah sidang kabinet di Grand Serail, mengatakan bahwa korupsi berada di balik ledakan di Pelabuhan Beirut yang menewaskan sekitar 160 martir, menyebabkan 20 hilang, dan melukai lebih dari 6.000 orang. (ARN)
Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2020/08/11/presiden-aoun-terima-pengunduran-diri-pm-lebanon/
Re-post by MigoBerita / Selasa/11082020/09.58Wita/Bjm