» » BELA lah Yang BENAR karena Pasti BAIK, Bukan BELA yang BAIK tapi belum tentu BENAR !!!

BELA lah Yang BENAR karena Pasti BAIK, Bukan BELA yang BAIK tapi belum tentu BENAR !!!

Penulis By on Kamis, 17 Desember 2020 | No comments

Migo Berita - Banjarmasin - BELA lah Yang BENAR karena Pasti BAIK, Bukan BELA yang BAIK tapi belum tentu BENAR !!! Maksudnya adalah ketika kita membela sesuatu perbuatan yang Baik, misalkan membela MALING karena SAUDARA kita, perbuatannya BAIK membela saudara, tetapi TIDAK BENAR karena MALING adalah perbuatan TERLARANG baik secara Undang-Undang maupun hukum agama apapun yang berlandaskan pada KEBENARAN. Kalau belum paham, silahkan searching google dan buat kesimpulan sendiri. BEBAS koq, selama tidak bertentangan dengan KEBENARAN itu sendiri. FPI dan Mata Najwa hingga KOMNAS HAM banyak yang membela atau terpaksa dibela atau ada apa dengan mereka ? Biarlah pembaca Migo Berita sendiri yang menyimpulkan. Hidup sudah susah, jadi jangan dibuat lebih susah lagi, kita bersaudara sesama ummat manusia. PEACE (DAMAI itu INDAH / Beauty)

Bajindol! Kok Bisa, Satu Perjalanan, Dua Tujuan? Najwa dan Kak Seto Saksinya

Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau lebih familiar dipanggil Kak Seto, berkunjung ke kediaman pimpinan FPI Rizieq Shihab. Kunjungan itu dimaksudkan untuk memantau kondisi anak-anak yang ikut dalam rombongan yang mengalami insiden di Tol Cikampek.

Kedatangan Kak Seto disambut oleh menantu rizieq shihab, Hanif Al Athos dan beberapa kerabat.

Dalam keterangannya Hanif menjelaskan bahwa pada saat insiden ada sejumlah anak di beberapa mobil terpisah dalam satu rombongan. Misalnya, di mobil Rizieq, ada putri Rizieq yang keenam (16) dan ketujuh (14) serta dua anak lainnya. Di mobil Haji Hakim, lanjutnya, ada putranya yang berusia 12 tahun dan putrinya berusia 16 dan 6 tahun.

Di mobil Hanif sendiri, ungkapnya, ada anaknya yang juga cucu Rizieq yang paling besar. Selain itu, di mobil Habib Alwi ada dua anak kembarnya.

Dia mengungkapkan pada saat insiden itu rombongan hendak menuju tempat peristirahatan.

Berikut kutipan keterangan dari Hanif ; "Namanya mau jalan keluarga, beliau (Rizieq) kan mau istriahat ya, bawa anak cucu semua, bahkan sampai kerabat ikut menemani, sahabat beliau pun dibawa [beserta] anak-anaknya. Karena niatnya istirahat di tempat peristirahatan, di villa."

Jelas yah drun ! Menurut keterangan sang menantu, tujuan perjalanan rombongan yang berahkir dengan insiden di tol cikampek itu adalah beristirahat di villa. Bukan Kak Seto atau aku yang ngomong. Tapi mas Hanif, menantunya belio.

Sekarang kita simpan dulu klu-nya ya. Ingat baik-baik ya. Klu-nya “istirahat villa”. Coba ulangi drunn, “istirahat villa”. Nah pinterrr…

Mari selanjutnya kita tonton dulu acara kesukaan cebong. Ehh kok cebong. Kadrun lah. Ehh..iya benar kadrun. Tapi…cebong lah. Bener cebong kok. Tapi sering-sering belain kadrun sekarang. Hahh yo wis lah. Suka-suka kita aja yang nyebutin.

Tapi yang jelas kamu sekarang amat bangga dong drunn. Mba cantik itu ngasih panggung ke salah satu bos mu. Ii..yeee, cinta ya?? Jangan ngebayangin bidadari ya.

Dalam acara yang dipandu oleh mata najwa, ehh..Najwa Shihab , bos mu sudah bikin narasi yang diwakili oleh salah satu temenmu, yang katanya ikut dalam salah satu rombongan. Melalui sambungan telepon kepada tim Mata Najwa. Pengawal Habib Rizieq tersebut mengabarkan bahwa tujuan rombongan adalah pergi ke suatu tempat untuk pengajian.

Kesaksiannya aku kutip ya, :

"Jadi waktu itu ada jadwal Habibana ada pengajian di suatu tempat. Kita emang ditugasin untuk mengawal Habibana dari jalan sampai ke lokasi, itu memang tugas kita."

"Tapi sebelumnya ada info dari teman yang sudah stay selama beberapa hari di situ, dicurigain tuh ada 3 mobil yang stanby di situ. Begitu kita keluar dari komplek Sentul itu menuju ke suatu tempat untuk pengajian, di situ ada mobil yang dicurigai itu dengan spontan menyalakan mobilnya."

Nah, itu bos mu yang duduk di sebelah Mba Najwa dan juga temen mu bilang, bahwa rombongan Habibana di Tol Cikampek kemarin, bertujuan menghadiri pengajian. Ini klu yang kedua. “pengajian”. Kita save ya.

Saat Kak Seto mengunjungi rumah rizieq, dalam kapasitasnya sebagai Ketua LPAI, banyak cebong yang mengkritisi tindakan tersebut. Bukan menolak atau menyalahkan. Tetapi mempertanyakan “ketidak adilan” Kak Seto dalam memperhatikan anak-anak lain, yang mengalami gangguan atau tekanan psikologi, di suatu tempat dan peristiwa lainnya.

Waktu kejadian anu, Kak Seto kemana? Pas peristiwa di sana, mengapa Kak Seto diam saja? Begitulah kurang lebih krtikan kepada Kak Seto. Hingga ada sebagian cebong yang menuduh Kak Seto bagian dari kadrun.

Begitu pula saat Najwa tidak lagi terlalu membela Pemerintahan Jokowi. Atau malah sering menyerang kebijakan Jokowi. Atau kadang memberi panggung kepada kadrun di kursi Najwa, dengan pertanyaan-pertanyaan yang terkesan memojokkan kebijakan-kebijakan pemerintah. Seperti dalam acara ; Kesaksian Laskar FPI dalam Rombongan Rizieq Syihab di Mata Najwa baru-baru ini.

Apapun itu, biarkan mereka menjadi diri mereka sendiri. Yang bisa kita garis bawahi adalah dari dua acara tersebut, terdapat kesaksian yang berbeda dari satu peristiwa yang sama.

.Di acara kunjungan Kak Seto di rumah rizeq, Hanif sang menantu mengatakan tujuan dari rombongan adalah akan beristirahat di sebuah villa. Sementara Munarman dan segerombolannya di panggung Mata Najwa, mengatakan pergi untuk pengajian di suatu tempat.

Klu yang pertama dan kedua tidak bisa di eksplor menjadi gambar yang utuh, sebelum Polisi menkonfontir kedua kesaksian yang berbeda tersebut. Najwa Shihab dan Kak seto menjadi saksinya.

Sumber : https://www.cnnindonesia.com/nasional/20201216070001-20-582670/kak-seto-cek-psikologi-12-anak-yang-ikut-rombongan-tol-rizieq https://www.suara.com/news/2020/12/17/081553/pengakuan-laskar-fpi-yang-ikut-dalam-rombongan-habib-rizieq-di-tol-cikampek

Bajindol! Kok Bisa, Satu Perjalanan, Dua Tujuan? Najwa dan Kak Seto Saksinya

Sumber Utama : https://seword.com/umum/bajindol-kok-bisa-satu-perjalanan-dua-tujuan-gFho6xT2NL

Ngakak! Ganjar Bantah Penghargaan Abal-Abal yang Diendorse Ridwan Kamil!

Entah kenapa setelah Rizieq masuk penjara, banyak manusia yang jadi kongslet otaknya. Setelah beberapa emak-emak terciduk menghina Jokowi dan menantang aparat, kini giliran Gubernur Jabar. Sebelumnya kang Emil sudah ngamuk tak karuan dengan Mahfud MD lantaran dirinya dipanggil polisi. Padahal Mahfud sendiri menegaskan bahwa pemanggilan kepala daerah hanya sekedar memberikan keterangan dan tak ada sanksi pidana.

Kini saat tahu dipermalukan Mahfud MD di depan media, RK lagi-lagi melakukan blunder yang mencoreng mukanya. Tak ada angin, tak ada hujan, tanpa kroscek dia mengunggah foto-foto penghargaan dirinya dan beberapa tokoh. Mungkin karena tak mau kalah dengan Jokowi yang barusan dinobatkan sebagai tokoh muslim ke 12 yang paling berpengaruh sedunia. Begitu hinanya RK dengan ambisi capres hingga website abal-abalpun jadi acuan.

Pengakuan Ganjar yang dengan polosnya mengaku tak tahu menahu atas penghargaan apa membuat netizen semakin garang. Mereka membongkar website yang sudah memunculkan nama Ridwan Kamil. Ternyata sesuai dugaan, semua itu hanya ilusi.

Berikut awal mula cuitan Ridwan Kamil beserta gambar yang dia unggah:

"Menerima Award Internasional secara virtual sebagai: 7 Best Asia Governors 2020 dari Asia Business Info. Semoga memotivasi utk bekerja lebih giat & lebih melayani lagi. Karena bekerja dengan baik adalah kewajiban & kemuliaan, bukan utk mencari penghargaan. #JabarJuaraLahirBatin" tulis @ridwankamil

Article

Article

"Selamat juga untuk 2 sahabat saya Prof Nurdin Abdullah dan Mas @ganjarpranowo. Mari jadikan Indonesia Macan Asia yang sebenarnya. Aamiin." Tambahnya lagi.

Article

Article

Mengetahui namanya ditag Ridwan Kamil, balasan Ganjar yang menohok justru memancing netizen untuk menelankangi RK.

"Ini lembaga apa ya kang? Saya kok blm tahu" tulis @ganjarpranowo

Article

Berikut beberapa komentar netizen menanggapi balasan Ganjar Pranowo:

"Lembaganya nggak jelas Mas. asiabussinesinfo.com tulis @AriefPurwanto_

Article

"hostingnya di i*webhost aka Jogja Camp." Kata @medslove

"Footer website nya pun lupa diganti 🤦🏻‍♂️" cuit @hansfc

Article

Kalau benar website yang jadi acuan Ridwan Kamil ternyata abal-abal, mau taruh di mana muka Gubernur Jabar yang minim prestasi itu. Mungkin karena kebanyakan nongkrong dengan gerombolan khilafah yang halu jadi ikut-ikutan halu. Lihat saja bagaimana mereka mengklaim Rizieq sebagai imam besar umat muslim seluruh Indonesia. Padahal Rizieq hanya dikenal gerombolan FPI saja.

Duniapun hanya mencatat 3 tokoh muslim paling berpengaruh, yakni Jokowi, Habib Lutfi dan Said Aqil. Jangankan menjadikan Rizieq sebagai tokih muslim, bahkan mereka mungkin tak mengenal yang namanya Rizieq. Berbanding terbalik dengan pengakuan pengikut FPI yang selalu memuja berlebihan. Kini sifat-sifat Rizieq rupanya menular ke Ridwan Kamil dan mengklaim dirinya dapat penghargaan. Padahal kalau ditelusuri ternyata websitenya abal-abal.

Harusnya Ridwan Kamil malu dengan walikota-walikota yang berprestasi seperti Risma, Azwar Annas dan masih banyak lainnya. Kalau dibandingkan walikota saja kalah, apalagi dibandingkan Ganjar. Justru setelah naik menjadi Gubernur Jabar malah tak terdengar prestasinya sama sekali. Entah saking ngebetnya nyapres di 2024 atau ada agenda lain sehingga RK jadi begitu konyol. Kalau saja dia bersikap netral dan tak bersimpati dengan FPI, tentu dia masih mendapat banyak dukungan dari kelompok nasionalis.

Meski bukan warga Jabar, saya dulu lebih menyukai sepak terjang Dedi Mulyadi ketimbang RK. Dedi sukses membangun Purwakarta dan terbiasa mengatasi daerah pelosok. Berbeda dengan RK yang kelihatannya mampu mengatasi kota besar seperti Bandung, tapi tak ada gebrakan sama sekali untuk wilayah Jawa Barat. RK hanya terlihat sok pahlawan saat memilih naik bersama Nasdem dan berkomitmen mendukung Jokowi. Padahal saat itu ia banyak mendapat cibiran dari kadrun.

 Ngakak! Ganjar Bantah Penghargaan Abal-Abal yang Diendorse Ridwan Kamil!

Sumber Utama : https://seword.com/politik/ngakak-ganjar-bantah-penghargaan-abal-abal-yang-3UU4wLoX5A

Jebreeet! Mahfud MD Skakmat RK 2 Kali Dan FPI 1 Kali! Ambyarr!

Terus terang saya agak kaget ketika Ridwan Kamil tiba-tiba memberikan pernyataan yang menyalahkan Menko Polhukam Mahfud MD. Mungkin karena merasa capek dan kesel habis diperiksa oleh pihak kepolisian? Atau merasa sangat terganggu, karena Ridwan Kamil belum pernah diperiksa sebagai saksi, ditanya macam-macam yang terasa memojokkan kedudukannya sebagai gubernur. Sepertinya ada kondisi psikologis yang mendasari pernyataan itu. Tapi entahlah, saya nggak tahu pasti. Yang jelas, dengan frontal Ridwan Kamil menyalahkan Mahfud MD soal kerumunan dan kehebohan pasca kepulangan Rizieq Shihab dari Arab Saudi.

"Menurut saya, semua kekisruhan yang berlarut-larut ini dimulai sejak adanya statement dari Pak Mahfud, di mana penjemputan HRS ini diizinkan," ujar Ridwan Kamil di Mapolda Jawa Barat Rabu kemarin (16/12). Dia menilai pernyataan Mahfud seakan membuat masyarakat berasumsi ada semacam diskresi, atau perlakuan khusus di tengah penerapan PSBB. Pernyataan ini dibalas Mahfud dengan mengakui bahwa dirinya yang bertanggung jawab karena mengumumkan Rizieq diizinkan pulang ke Indonesia karena Rizieq punya hak hukum untuk pulang. Memang ada diskresi yang diberikan, namun hanya berlaku pada saat kepulangan, yakni dari bandara ke Petamburan. Bahkan ada pengawalan polisi buat Rizieq. Tapi ya hanya di saat itu. Sesudahnya ya tidak ada lagi diskresi.

Ridwan Kamil masih saja menjawab Mahfud, lewat cuitan di Twitter. Dia mempertanyakan kenapa hanya kepala daerah yang diperiksa oleh polisi. Padahal pemerintah pusat dan daerah sama-sama memikul tanggung jawab. “Mengapa kerumunan di Bandara yang sangat masif & merugikan kesehatan/ekonomi, tidak ada pemeriksaan seperti halnya kami berkali-kali," cuit Ridwan Kamil Sumber.

Intinya, Ridwan Kamil tidak mau dipersalahkan sendiri, gitu kan? Maunya Mahfud MD juga turut diperiksa. Walaupun sudah jelas bahwa pemeriksaan atas Ridwan Kamil tidak terkait dengan kepulangan Rizieq dari bandara ke Petamburan. Itu bukan wilayah Jawa Barat kan? Ridwan Kamil diperiksa terkait kerumunan di Megamendung, Bogor. Lagian ketika tahu Rizieq bikin kerumunan di Megamendung, bahkan sampai bikin macet Puncak, kenapa nggak langsung ditegur dan dibubarkan? Kenapa sekarang menimpakan kesalahan ke Mahfud MD? Ya aneh memang. Maunya apa? Jadi blunder dong. Ridwan Kamil sendiri yang membawa masalah ini ke ranah publik. Padahal kalau punya uneg-uneg, mbok ya DM/WA langsung saja lah Pak Mahfud, pasti beliau nggak apa-apa.

Nah, barang siapa yang sudah membuka front di depan publik, maka dia harus siap untuk dibalas. Dan kalau dia sendiri blunder, maka balasannya pasti bikin kesel. Karena makjleb. Kayak jalan di taman, terus kesandung lalu jatuh terus tertimpa dahan pohon. Nggak sakit fisik sih, tapi malunya itu loh.

Tadi malam, Mahfud MD menjawab keluh kesah Ridwan Kamil di depan para awak media. Menjawab dengan telak sekali, sampai men-skakmat Ridwan Kamil. Mahfud menceritakan kembali diskresi yang diberikan buat penjemputan Rizieq di bandara waktu itu. Dia menegaskan bahwa tidak ada pelanggaran terkait kerumunan dan protokol kesehatan di bandara. Tidak ada pengrusakan, adanya kerusakan saja. Dari bandara Rizieq juga langsung pulang menuju Petamburan. "Jadi gak ada pelanggaran sebenarnya, dan tentunya diantar polisi, jam empat sore sampai di rumah. Diskresi selesai, karena saya katakan antar sampai rumah. Begitu diantar sampai rumah selesai, berarti dia harus tunduk pada aturan. Nah yang lainnya itu sudah di luar (tanggung jawab) itu," katanya Sumber.

Mahfud pun menyentil keluh kesah Ridwan Kamil, yang disampaikan usai menjalani pemeriksaan di Mapolda Jabar. Mahfud menampakkan bahwa dirinya sangat paham tentang apa yang jadi kekesalan Ridwan Kamil. "Pejabat atau siapa pun dipanggil oleh polisi itu enggak usah panik. Ketika dipanggil itu ada bermacam-macam. Satu karena ingin diperiksa, dua karena dimintai keterangan," kata Mahfud. Jleb banget! "Nah saya itu Ketua MK dulu berkali-kali dimintai keterangan. Ketika ada isu apa, saya dipanggil ke polisi, saya berikan keterangan. Jadi jangan merasa kalau dipanggil, dulu Pak Anies dipanggil orang ribut dipidanakan, lalu dijabarkan, ditanya apa betul tanggal demikian ada ramai-ramai, apa betul Anda memberi izin kalau ndak beri izin bagaimana, ya gitu saja. Sehingga nanti dikonstruksi siapa yang salah," tutur Mahfud. Sumber

Eh, Mahfud belum selesai “nembaknya” hehehe… Lanjut… "Saya yakin, seyakinnya gak akan ada masalah pidana Pak Anies, terhadap Pak Emil, cuma diminta keterangan saja. Dipanggil kok merasa dipidana. Itu proses biasa,” tegas Mahfud sambil melempar senyum hehehe… Sumber Jlebbb lagi!! Pak Mahfud ini kan pejabat senior ya. Beliau pasti paham lah kira-kira maksudnya Ridwan Kamil dengan menyalahkan Mahfud di depan publik itu apa. Mungkin berhubungan dengan elektabilitasnya di 2024? Bisa jadi…

Oh iya, selain Ridwan Kamil, Mahfud MD juga men-skakmat FPI. Terkait jumlah massa penjemput Rizieq di bandara. Waktu itu beberapa petinggi dan kuasa hukum FPI menyatakan jumlah massa sangat banyak, bahkan sempat disebut mencapai 3 juta orang. Dan tadi malam itu di dalam pernyataannya, Mahfud menjelaskan bahwa jumlah massa penjemput Rizieq tidak terlalu banyak. "Itu hitungan seperti itu menurut Google, (penjemput) 13.621 orang saja," kata Mahfud. Ini berdasarkan hitung-hitungan bahwa hanya 10.000 orang saja yang bisa masuk area penjemputan di Terminal 3 Bandara Soetta. Sementara ada sekitar 5.800 orang calon penumpang waktu itu berdasarkan manifest bepergian, yang turut berjalan memenuhi jalan tol. Karena waktu itu kondisinya macet kan. Penegasan Mahfud ini cukup telak lah menampar kehaluan FPI/PA 212 yang kerap suka melebih-lebihkan jumlah massa hehehe… Jlebbb!!! Nah, sudah tuh, kena semua. Lumayan lah jadi hiburan di kala pandemi.
Jebreeet! Mahfud MD Skakmat RK 2 Kali Dan FPI 1 Kali! Ambyarr!

Sumber Utama : https://seword.com/politik/jebreeet-mahfud-md-skakmat-rk-2-kali-dan-fpi-1-VAoR9ulG43

Telak! Arief Poyuono Bongkar Kedekatan Komnas HAM Dengan HTI

Meski telah menahan Rizieq, aparat penegak hukum masih punya PR satu lagi terkait tuduhan pelanggaran HAM pada penembakan 6 laskar FPI. Kita yakin aparat telah melakukan tugas secara profesional. Siapapun dalam kondisi darurat dan terancam memang diperbolehkan membela diri, apalagi menghadapai lawan bersenjata. Dalam kasus laskar FPI, tentunya ada 2 versi yang beredar di masyarakat. Masyarakat yang cinta NKRI tentunya sangat percaya kepolisian telah melakukan tugas semaksimal mungkin. Tapi berbeda dengan para SJW dan Komnas HAM.

Anehnya meski telah dihina oleh pentolan FPI, akhirnya Komnas HAM yang turun tangan membela hak asasi laskar FPI yang meninggal. Kimnas HAM telah mengklaim mendatangi Petamburan untuk meminta keterangan. Selain itu, Komnas HAM juga memanggil Kapolda Metro Jaya dan pihak Jasa Marga. Anehnya Komnas HAM mangkir dari ajakan polisi untuk rekontruksi kejadian. Mereka beralasan telah melakukan gelar perkara duluan. Ini jelas tak imbang, karena Kapolda mau mendatangi pemanggilan Komnas HAM, tapi mereka malah sebaliknya.

Melihat gelagat aneh Komnas HAM, salah satu kader Gerindra berkomentar keras dengan menyebut salah satu petinggi mereka terkait ormas radikal.

"Ahmad Taufan Damanik, Komisioner Komnas HAM , sering mengisi acara HTI dan jd konsultan politiknya Gatot Pujo, hingga akhirnya menjadi dewas PT Tirtanadi Medan diangkat oleh Gatot pujo Kira2 dia netral enga ya dalam menginvestigasi kasus 6 laskar FPI versus Polisi ya" tulis @bumnbersatu.

Arief tentunya tak hanya berkomentar sebelum mengumpulkan bukti-bukti yang kuat. Dari pihak Komnas HAM sendiri sudah melakukan klarifikasi dan berkelit atas tuduhan tersebut. Ahmad Taufan Damanik menyebutkan bahwa undangan dari HTI hanya sebetas pemberian sambutan biasa. Sebelumnya banyak ormas atau lembaga yang juga mengundangnya. Taufan juga membantah kedekatan dengan Gatot Pujo dan menyebut hanya sekedar teman biasa. Taufan juga balik menuduh Arief apakah kalau dekat dengan kader Gerindra korup juga artinya Arief ikut korusi.

Terlepas perseteruan Arief dan Taufan, setidaknya masyarakat telah mendapat gambaran mengenai dirinya. Kalau nanti rekomendasi Komnas HAM ternyata berat sebelah dan lebih menguntungkan FPI, bisa jadi memang mereka berubah jadi Komnas kadrun. Hal ini tentu sangat disayangkan mengingat Jokowi sangat mempercayai Komnas HAM menyelesaikan kasus perseteruan antara aparat dan laskar FPI. Bagaiamana keadilah sesungguhnya tercapai kalau pihak penengahnya saja sudah berat sebelah?

Berikut cuitan Jokowi yang mempercayakan Komnas HAM sebagai penengah:

"Di tengah upaya kita menangani pandemi, terjadi peristiwa lain seperti tewasnya empat warga di Sigi dan enam anggota FPI. Di negara hukum ini, sudah kewajiban aparat penegak hukum menegakkan hukum secara tegas dan adil. Dalam menjalankan tugasnya, aparat dilindungi oleh hukum."

"Masyarakat tidak boleh bertindak semena-mena dan melakukan perbuatan melanggar hukum yang merugikan masyarakat, apalagi bila perbuatannya itu sampai membahayakan bangsa dan negara. Aparat hukum juga tidak boleh gentar dan mundur sedikitpun dalam melakukan penegakan."

"Namun, aparat harus mengikuti aturan hukum, HAM, dan menggunakan kewenangannya secara wajar dan terukur. Jika terdapat perbedaan pendapat tentang proses penegakan hukum, gunakan mekanisme hukum, termasuk melibatkan lembaga independen seperti Komnas HAM." Tulis @jokowi

Kita lihat saja bagaimana rekomendasi Komnas HAM nanti. Saat suara mayoritas mendukung aparat untuk memberantas radikalisme, jangan sampai ada lembaga berkedok HAM menghalangi itu semua. Kita tak mau berburuk sangka pada Komnas HAM, tapi mereka juga harus menunjukkan profesionalitasnya. Jangan belum-belum mangkir dari gelar perkara. Padahal keterangan harus didengar dari kedua belah pihak. Kalau Kombas HAM beranu mendatangi Petamburan, harusnya juga berani mendatangi tempat gelar perkara.

Komnas HAM harus mempertimbangkan segi forensik seperti bukti jelagah di tangan laskar yang meninggal. Kalau hanya mendengar kesaksian termehek-mehek FPI yang bilang mereka tak pernah bawa senjata, nanti bisa jadi ngawur hasilnya. Realitanya FPI kerap menyalahgunakan penggunaan senjata hingga berani melempar bom molotov. Jadi keterengan FPI yang kerap melakukan hoaks harus selalu dikroscek ulang dengan fakta di lapangan. Semoga saja rekomendasinya nanti tak menyudutkan aparat yang telah bekerja keras. Semoga Komnas HAM tak mengkhianati kepercayaan presiden dan kita semua.

Telak! Arief Poyuono Bongkar Kedekatan Komnas HAM Dengan HTI

Sumber Utama : https://seword.com/umum/telak-arief-poyuono-bongkar-kedekatan-komnas-ham-CubTznK50o

Cilaka!! Ridwan Kamil Terjebak Dengan Pernyataannya Sendiri!!!

Panik juga Ridwan Kamil dipanggil polisi atas kejadian kerumunan di Megamendung Bogor, sampai omongannya saja sudah sama dengan cara kadal gurun menyemburkan komentar.

Terkait pemanggilan Ridwal Kamil, sebagai Gubernur Jawa Barat, sebagai bagian dari pemerintahan ini, memang tidak wajar dan bahkan terkesan kurang ajar ketika Ridwan Kamil menyatakan bahwa semua kekisurhan terkait Rizieq Shihab disebabkan oleh adanya pernyataan dari Menteri Koordinator Polhukam, Mahfud MD, yang mengjinkan penjemputan Rizieq Shihab.

Entah tidak sadar atau memang bloon, Ridwan Kamil menarik pernyataan Mahfud MD sebagai satu usaha dia untuk membela dirinya terlepas dari tuduhan atas kerumunan di Megamendung Bogor. Ini bukti bahwa, sepintar-pintarnya Ridwal Kamil, dia tetap seorang yang berlatar belakang keilmuan arsitektur, tapi sebodoh-bodohnya Mahfud MD, dia tetap seorang yang memiliki keilmuan dibidang Hukum. Apalagi kalau kita melihat jabatan-jabatan yang pernah diemban oleh Mahfud MD, dikata lagi neglindurpun, pernyataan Mahfud MD terkait hukum, tak mungkin salah.

Saya harus garis bawahi bahwa Ridwan Kamil sudah salah dalam menafsirkan kasus yang menimpanya. Ridwan Kamil tidak paham bahwa pemanggilan dirinya oleh Kepolisian, hanya terkait pada kasus kerumunan di Megamendung yang melanggar Protokol Kesehatan, dan sama sekali tidak ada hubungannya dengan peristiwa penjemputan Rizieq Shihab di Bandara.

Harus digaris bawahi pula bahwa ada 3 perkara atau momentum yang berbeda dan tidak berhubungan satu dengan yang lainnya yang dihadapi oleh Rizieq Shihab.

Pertama, momentum kedatangan Rizieq Shihab di Jakarta yang dijemput oleh puluhan ribu pengikutnya. Untuk momentum pertama ini lah, Mahfud MD menyatakan bahwa Pemerintah memang mengijinkan Rizieq Shihab untuk pulang ke Indonesia dengan dasar bahwa Rizieq Shihab sebagai WNI juga memiliki hak untuk pulang ke Tanah Air dan mengijinkan untuk dijemput dengan catatan dilakukan secara tertib. Pada momentum pertama ini pun, Mahfud MD tak berhenti hanya pada sebatas mengijinkan, tetapi Mahfud MD, sebagai wakil dari pemerintah, juga memberikan jaminan pengamanan dan pengantaran hingga Rizieq Shihab tiba di rumahnya di Petamburan. Dan semua itu sudah Mahfud MD lakukan. Untuk momentum pertama ini, apakah sampai saat ini ada kabar kerumunan di bandara juga dipolisikan? Tidak!! Karena pemerintah sendiri yang mengeluarkan dikresi untuk memberikan ijin pulang, penjemputan, pengamanan dan pengantaran dengan segala resiko kerugian yang ditimbulkan.

Artinya bahwa pernyataan Mahfud MD HANYA BERLAKU untuk momentum pertama. Di luar dari momentum pertama, siapapun, termasuk Ridwan Kamil, tak bisa mendalihkan pernyataan Mahfud MD sebagai wakil pemerintah, sebagai sumber dari kekisruhan yang membelit FPI dan pejabat-pejabat yang tersangkut pada perkaranya.

Kedua, adalah momentum acara Rizieq Shihab di Megamendung Bogor. Acara Rizieq Shihab di Megamendung Bogor ini, awalnya dilaporkan oleh panitia penyelenggara acara pada pihak berwenang, hanya kegiatan sholat Jumat bersama dan peletakan batu pertama. Jadi, bukan sebuah acara besar yang mengundang khalayak ramai, tapi hanya sebuah acara rutin (bahasanya sudah bahasa FPI sekali). Namun kemudian ada euforia dari masyarakat yang membuat acara berubah menjadi kerumunan yang massive.

Pada momentum kedua inilah, Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Bawar dimana Bogor merupakan bagian dari wilayahnya, dibutuhkan kesaksiannya. Pihak polisi jelas akan langsung menyasar pimpinan tertinggi di Jawa Barat. Tapi Ridwal Kamil cemen sekali kalau kemudian menyebut polisi harus juga memanggil bawahannya. Dia seakan ingin lepas tangan, bahwa kerumunan di Megamendung bukan tanggungjawabnya. Apalagi kemudian Ridwal mendalihkan pernyataan Mahfud MD yang sama sekali tidak berkaitan dan tidak berhubungan dengan peristiwa di Megamendung.

Sedianya, jika Ridwan Kamil memahami dan memperhitungan dengan jeli kekuatan daya tarik Rizieq Shihab dan FPI terhadap masyarakat, seharusnya dia bisa melakukan pencegahan pembatalan ijin acara, yang sepertinya sudah dikeluarkan oleh camat setempat. Jangankan camat, mau bupati sekalipun yang mengeluarkan ijin acara FPI di Megamendung, jika Gubernur menolak ijin tersebut, maka acara tidak akan terjadi. Apalagi euforia masyarakat atas kedatangan Rizieq Shihab di Megamendung sudah terprediksikan dan bisa menjadi pertimbangan utama pembatalan atau penolakan ijin acara. Namun FPI memang cerdas, mereka taroh alasan acara untuk "sholat Jumat", sehingga membuat Ridwan Kamil gagap untuk menolak. Ridwan Kamil, sebagai sesama muslim dan sepertinya juga simpatisan FPI, tak kuasa untuk mendalihkan kondisi Jawa Barat sebagai propinsi hitam di masa Pandemi corona, menolak acara sholat jumat bersama Rizieq Shihab. Padahal, Dari sejak awal, seruan pemerintah pada rakyat Indonesia untuk melakukan ibadah di rumah selama masa pandemi corona sudah bukan hal baru.

Dari momentum kedua ini, Rizieq Shihab terseret dengan kasus "penghasutan" karena agenda dia untuk sholat jumat bersama Rizieq Shihab dan peletakan batu pertama di Megamendung diumumkan sebelumnya, sehingga ini menarik massa untuk datang ke tempat kejadian. Pengumuman agenda acara Rizieq Shihab inilah yang menjadi unsur pidana penghasutan walaupun tak ada kata "ayo datang!".

Ketiga, adalah momentum perayaan pernikahan dan peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW di Petamburan. Pola dan prosesnya sama seperti momentum kedua di Megamendung. Itu sebabnya, Gubernur Jakarta pun terseret pada kasus kerumunan Rizieq Shihab. Dan lagi-lagi, acara di momentum ketiga ini tak termasuk pada apa yang dimaksud oleh pernyataan Mahfud MD.

Jadi, kalau kemudian sekarang Ridwan Kamil menyeret dan bahkan menyalahkan Mahfud MD pada perkara yang sedang dia hadapi, dengan jelas dan tegas Mahfud MD menanggapinya bahwa dirinya akan bertanggungjawab jika ditemukan adanya keterlibatan atau ketrrkaitan pihak pemerintah atas agenda Rizieq Shihab di Megamendung Bogor.

Ridwan Kamil nih tidak konsultasi dulu dengan Penasehat Hukum sebelum melancarakan tuduhannya pada Mahfud MD atau gimana sih?

Hukum itu jernih. Dan hanya orang-orang yang berkacamata hukum jernihlah yang bisa membedakan dan mengkotakkan satu perkara hukum dengan perkara hukum yang lainnya. Satu kejadian pidana tidak bisa dihubungkan atau dikaitkan dengan kejadian pidana lain kecuali dijunctokan. Dan Mahfud MD yang memiliki jam terbang sangat tinggi di dunia hukum, jelas melihat hukum sejernih hukum melihat hukum itu sendiri. Sementara polisi juga punya pengalaman seluas lautan dalam menangani berbagai macam perkara (ya iyalah, semua perkara pidana bermuara di kepolisian, bukan di Indomaret).

Well... Ridwan Kamil, shame on you!! Kepanikanmu telah membuka tabir atas pola pikirmu yang mengadopsi pola pikir kadal gurun. Saya tidak bisa membayangkan jika Indonesia punya Presiden yang pola pikirnya tak mapan dan gampang gamang seperti Ridwan Kamil. Tindakan Ridwan Kamil ini bisa menggerus elektabilitas dia untuk maju di Pilpres 2024 nanti. Rakyat Indonesia harus tetap waspada!

Cilaka!! Ridwan Kamil Terjebak Dengan Pernyataannya Sendiri!!!

Sumber Utama : https://seword.com/politik/cilaka-ridwan-kamil-terjebak-dengan-Da6JADgjaj

Politisasi ILC, Fadli Zon Kena Tampar TVOne, Senjata Makan Tuan, Hehe!

Acara Indonesia Lawyers Club (ILC) di TV One memang jadi ajang para oposan untuk berbicara seenak udelnya. Berkat ILC, para tokoh oposan terhadap pemerintah seperti Fadli Zon, Rozky Gerung, Fahri Hamzah, Tengku Zul, dan banyak lagi, mendapatkan jalan yang menambah popularitas mereka. Makin kritis makin baik, walaupun tendensius, provokatif dan ngawur. ILC jadi panggung politik bagi mereka. Walaupun kadang kena bantai juga di sana oleh tokoh publik atau jajaran pemerintahan hehehe… Yang penting kan nampak garang di depan publik, khususnya untuk menyenangkan hati para kadrun/kampret lah. Di mana lagi kan mereka dapat plas plos seenaknya di siaran televisi nasional.

Namun anehnya, ILC tidak pernah membahas hal-hal yang jadi blunder bagi para lawan politik Presiden Jokowi. Misalnya soal ganti rugi Lapindo yang belum juga tuntas. Atau ketika membahas soal banjir di Jakarta, justru nara sumber yang hadir berebut membela Anies. Padahal kita tahu lah tugas Anies di Jakarta kan memang termasuk menangani banjir. Sudah ketahuan pula bahwa selama 3 tahun menjabat, Anies tidak juga meneruskan normalisasi. Bahkan programnya sendiri seperti naturalisasi tidak dia kerjakan.

Anyway, kemarin Karni Ilyas mengumumkan bahwa episode ILC kemarin malam merupakan episode terakhir di tahun ini dan merupakan episode perpisahan. Katanya mulai tahun depan berdasarkan keputusan manajemen TV One, ILC dicutipanjangkan sementara waktu. Pengumuman Karni Ilyas ini pun jadi umpan yang tidak disia-siakan oleh Fadli Zon. Fadli Zon gitu loh. Gercep kalau ada celah buat menyalahkan pemerintah dan Presiden Jokowi. Fadli Zon pun langsung menyambutnya dengan gegap gempita. Amunisi langsung keluar. Dikaranglah cuitan pendek namun nembak dengan jitu, maunya. ”Terima kasih atas peran @ILCtv1 selama ini. Kelihatannya demokrasi memang telah dimatikan,” cuit Fadli Zon di Twitter link Twitter. Sontak saja media pun memberitakan nyinyiran Fadli Zon ini, terutama media yang berpihak ke oposisi. Mereka menembakkan narasi ini bersama-sama. Merasa di atas angin karena punya gorengan baru. Seakan dengan itu saja cukup untuk memojokkan pemerintah. Tapi, apa daya, justru senjata itu yang berbalik ke Fadli Zon dan malah jadi bahan tertawaan baru buat publik.

TV One pun memberikan penjelasan resmi yang dibagikan ke media-media mainstream. Salah satunya dilansir oleh kumparan.com. "Sehubungan dengan telah berakhirnya kerja sama kesepakatan untuk periode tahun 2020, dan dalam rangka mengembangkan tayangan ILC ke depan serta dalam mengantisipasi era digital yang akan terus bertumbuh ke depan, maka telah disepakati bahwa program ILC ke depannya akan ditayangkan di platform digital. Pihak tvOne dan pemegang hak siar ILC sama-sama memandang bahwa program ILC memiliki potensi untuk dapat berkembang lebih pesat lagi di platform digital," tulis TV One dalam pernyataan pers tersebut.

Mengapa memilih platform digital? Manajemen TV One memakai tolok ukur kanal ILC di platform digital yang ada saat ini. Jumlah subscribers kanal ILC mencapai 4 juta dengan jumlah rata-rata views per bulannya lebih dari 50 juta tayangan. "Pada saat ini platform digital telah menjadi salah satu media utama dalam memenuhi kebutuhan masyarakat atas sebuah informasi, termasuk informasi berita. Ke depannya, fenomena ini bahkan akan menjadi lebih dominan lagi," tulis TV One. "Mendapatkan informasi secara Anytime, Anywhere, Anyhow telah menjadi standar baru bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya akan informasi, dan program ILC di platform digital akan hadir memenuhi kebutuhan tersebut,” lanjut TV One. Sumber

Coba Fadli Zon baca rilis media TV One ini baik-baik. Keputusan siapa yang bikin tayangan ILC jadi berakhir (sementara) di 2020? Anggota DPR RI tahu dong soal periode kontrak kerja sama antara beberapa pihak. Kebetulan saja berakhirnya di 2020. Dan selanjutnya akan ditayangkan di platform digital. Sama saja nanti dengan Front TV milik FPI, Cokro TV atau Seword TV di Youtube. Fadli Zon pun punya channel di Youtube kan? Masih mau menyalahkan dan menuduh pemerintah mematikan demokrasi?

Atau Fadli Zon nggak mau ILC jadi saingannya di Youtube? Masih kurang itu gaji dari duit rakyat? Makanya jadi kebiasaan sih, sok nemu celah dikit buat nyerang pemerintah. Langsung ngegasss puollll. Padahal begitu ada rilis resmi dari TV One, buacot Fadli Zon tertampar sendiri hehehe… Ya jadi salah satu jejak digital di mana Fadli Zon baru nendang bola, eh bolanya malah mengarah ke gawang sendiri. Kena sendiri! Rasain!
Politisasi ILC, Fadli Zon Kena Tampar TVOne, Senjata Makan Tuan, Hehe!

Sumber Utama : https://seword.com/politik/politisasi-ilc-fadli-zon-kena-tampar-tvone-1mqUiPFP7T 

Kak Seto Lebay Peduli “Anak” Rizieq, Anak Indonesia Bertanya

Siapa yang tidak kenal Seto Mulyadi atau Kak Seto, yang tetap kakak dari dulu hingga sekarang. Dikenal sebagai pemerhati anak dan Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Kak Seto mengunjungi kediaman pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab untuk memantau kondisi anak-anak yang ikut dalam rombongan yang mengalami insiden bentrokan di Tol Cikampek beberapa waktu lalu.

So sweet…, dan nggak salah sih sebagai pemerhati anak peduli dan mengunjungi kediaman HRS karena konon anak-anak yang ikutan dalam kendaraan HRS kemarin mengalami trauma. Yup trauma karena bapak dan kakek mereka dikejar polisi. Iya, karena dikejarlah makanya mobilnya lari kencang. Pertanyaannya, kenapa dikejar? Heheheh…khan begitu misterinya.

Membingungkan banget, ngapain si bapak dan kakek ini ngajak bocah segala? Bingung khan, ngapain ayo? Ooo…konon katanya mau ibadah internal keluarga makanya maksa kelayapan subuh-subuh. Hihihi…begitu yah?

"Kami sempat terkejut mendengar berita ini dimana suasana yang penuh keriuhan di KM 50 ternyata ada anak-anak dan bayi kalau enggak salah 12 anak dan bayi. Kami merasa terpanggil untuk melihat kondisi dari anak-anak, bagaimana keadaannya," tutur dia. Dikutip dari: cnnindonesia.com

"Sering terjadi pengalaman traumatik yang tertunda. Jadi saat itu mungkin kelihatan biasa, tapi beberapa saat kemudian baru muncul. Kami akan pantau saja trauma psikis ini karena bagaimana juga kami hanya berfokus pada anak," urainya. Dikutip dari: cnnindonesia.com

Sip dan bungkus kepedulian Kak Seto yang menyentuh sekali! Tetapi maaf, Kak Seto harus melihat latar belakang kejadiannya. Istilah orang dulu, nggak ada asap kalau tidak ada api. Maksudnya, kondisi lari-lari ngebut ala Rizieq bukan cuma kemarin itu saja. Tetapi HRS itu bahkan pernah berstatus buron karena kabur 3.5 tahun di kampung orang, Saudi!

Gokilnya, sudah balik ke Indo pun masih lanjut meneruskan karir buronnya, marathon di negeri sendiri! Yaaa….kalau marathon mending sendirian. Ini marathonnya paketan, lengkap dengan istri, anak, menantu dan cucu. Mungkin, istilahnya paket keluarga lengkap! Weleh…weleh…

Begini deh, yang pernah jadi buron di negeri ini bukan hanya HRS. Ada kok nama elit lain yang memutuskan berkarir sebagai buron. Tetapi, mereka itu tidak bawa keluarga, alias solo karir! Beda banget dengan HRS, berstatus bapak, dan juga kakek kok yah tega ngajak bocah dan bahkan bayi dalam pelariannya? Lebih kocaknya lagi, kemudian polisi disudutkan karena mobil sang bapak dan kakek mereka mesti lari kencang? Hahah…ya...iyalahhh…namanya juga sedang ngejar buron! Lagian, ngapain bawa pasukan kumpul bocah? Mikir!

Wokeh, bicara trauma sangat mungkin terjadi. Tetapi, please deh siapa yang buat onar? Khan begitu harusnya. Maaf yah, sebagai kepala keluarga harusnya keselamatan keluarga diatas segalanya. Bukan sebaliknya menggunakan keluarga untuk berlindung dengan mencari simpati masyarakat! Kebalik banget ngertinya, karena justru yang dilakukan kepolisian itu melindungi masyarakat. Itu sebabnya HRS harus dipastikan tidak menghilang ditelan si Komo, begitu loh kira-kiranya.

Mending Kak Seto nggak usah terlalu lebay atau over acting memperhatikan pasukan kumpul bocah Rizieq yang sebenarnya korban bapak dan kakek mereka sendiri. Terus terang yang dilakukan Kak Seto menimbulkan kontroversi, apalagi bicara trauma? Ish..ish…

Apakah Kak Seto pernah berpikir dampak psikoligis anak Indonesia ketika ada orang yang ngaku Imam Besar tapi ngumbar ucapan lonte, dan santai teriak penggal-penggal kepala orang? Sempat, dan pernah nggak Kak Seto selama ini memikirkan trauma atau dampak yang terjadi pada anak Indonesia?

Mengutip ucapan Kak Seto sendiri yang mengatakan mengenai pengalaman traumatik yang tertunda, dan satu saat akan muncul?

Wokeh penulis bantu kasih satu kejadian yang mungkin luput dari perhatian Kak Seto ketika beredar video yang menampilkan 2 bocah dengan narasi perjuangan meninggalkan kedua orang tuanya untuk berjuang di bawah komando HRS. Wwkwkw….khan gila itu!

Bayangkan di dalam video tersebut nampak dua anak laki-laki duduk bersebelahan. Lalu dengan menggunakan kopiah dan busana Muslim mereka juga menyebut HRS pahlawan anti-kezaliman dan pembela kebenaran. Nggak hanya itu, kedua bocah juga menyuarakan dukungannya kepada Persaudaraan Alumni (PA 212)!

Nostalgia, kejadian Pilkada DKI 2017 ketika bocah-bocah ramai menyanyikan bunuh Ahok. Duuhhh…pikir sendiri deh, luka dan traumatik apa yang sudah dibuat oleh HRS sejak 2017 hingga sekarang terhadap anak Indonesia.

Nah kepedulian Kak Seto terhadap anak dan balita keluarga Rizieq itu nggak adil banget dengan luka batin dan cuci otak sebagian anak Indonesia akibat ulah Rizieq selama ini! Apa yang dialami anak dan balita pada keluarga Rizieq adalah tanggungjawab Rizieq sebagai bapak dan kakek. Justru jika mau jujur, Rizieq patut dipersalahkan karena mengabaikan keselamatan anak dan cucunya. Jadi jangan dibalik, mempersalahkan kepolisian! Itu sih ngawur kebablasan!

Sekarang kita lihat kasus 2 anak yang kepikiran meninggalkan keluarga demi mengikut perjuangan HRS, maaf memangnya HRS siapa dimata kedua bocah viral ini. Dimana rasa hormat mereka kepada orang tuanya sendiri. Demikian juga dengan nyanyian bunuh Ahok yang sempat ramai di 2017. Entah bagaimana sudah anak-anak itu bertumbuh sekarang ini. Apa nilai yang ada di benak mereka sekarang ini. Belum lagi, fakta banyak anak ditemukan ikutan berdemo pada acara togel PA 212. Hahhaha…apa urusannya coba?

Kesimpulannya, justru kondisi anak Indonesia “teracuni” seperti inilah yang lebih mengerikan. Kebayang horornya nilai yang tertanam di benak mereka. Jika tidak diluruskan, maka generasi macam apa yang akan mewarisi Indonesia? Apakah kita akan biarkan Indonesia jatuh ke tangan generasi barbar, yang hatinya dipenuhi kebencian?

Jadi sebaiknya, Kak Seto tidak lebay. Di satu sisi memperhatikan anak dan balita akibat ulah Rizieq, yang notabene bapak dan kakek mereka sendiri. Tetapi disisi lainnya, mengabaikan kerusakan yang sudah diciptakan oleh Rizieq selama ini terhadap sebagian anak Indonesia. Ironis, dan miris sekali karena semua serba berjumpalitan!

Artikel mpok lainnya bisa dinikmati di @mpokdesy

Sumber: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20201216070001-20-582670/kak-seto-cek-psikologi-12-anak-yang-ikut-rombongan-tol-rizieq https://news.detik.com/berita/d-5284436/bocah-nyanyi-tinggalkan-ortu-demi-hrs-kpai-imbau-anak-anak-tak-terprovokasi

Ilustrasi: Imgur

Kak Seto Lebay Peduli “Anak” Rizieq, Anak Indonesia Bertanya

Sumber Utama : https://seword.com/umum/kak-seto-lebay-peduli-anak-rizieq-anak-Fdxp9CEmf9

Sebar Foto Hoax dan Dukung FPI, Tempo dan Najwa Akan Susul ILC

Tempo ini sudah semakin lama semakin hancur reputasinya. Seharusnya reputasi Tempo dibangun dan diperbaiki sejak terlalu banyak tolak Omnibus Law, tapi ternyata jadi buzzer Omnibus Law. Seharusnya reputasi Tempo dibangun dan diperbaiki sejak terlalu bacot soal Perppu KPK yang dianggap lemahkan KPK, tapi ternyata tidak terbukti.

Tempo adalah media jurnalistik yang menyebut dirinya netral, tidak berpihak dan independen. Independen dari Yaman? Media jurnalistik ini sudah terlalu banyak memberikan framing busuk kepada Joko Widodo. Berkutat koar-koar soal buzzer istana, tapi tidak pernah bisa membuktikannya.

Selama ditinggal Goenawan Mohamad, selama itulah Tempo kehilangan arah. Tempo sudah tidak memiliki penunjuk arah, kompas untuk tetap bersikap independen. Dulu Tempo dibredel oleh Orde Baru, dan saya jujur saja mendukungnya. Saya salah satu orang yang suka baca Tempo dulu.

Setiap baca bagaimana mereka melakukan investigasi mantap dan menyusup ke berbagai elemen pemerintahan Orde baru, saya rasanya deg-deg ser. Tapi sekarang, saya malah mencak-mencak ketika melihat Tempo melakukan investigasi sampah. Investigasi lewat mana? Lewat media lainnya.

Ini adalah kedunguan yang hakiki. Tempo seharusnya memiliki narasumber dan investigator yang bisa menelisik sampai ke dalam-dalamnya. Jangan hanya di KPK nitip informan, sehingga pesan rahasia yang belum dipublikasi oleh media lain, dia dapat sendiri. Jadi ingat film Night Crawler.

Night Crawler adalah sebuah film yang mengisahkan seorang jurnalis yang mencoba melakukan tindakan back door alias mencari informasi lewat jalur rahasia. Membeli alat-alat canggih untuk menyadap informasi polisi, sehingga dia sudah tiba prior to others journalism.

Akhirnya rating jurnalis yang main backdoor tersebut naik, dan dia membuat company sendiri. Film ini dikisahkan dengan sangat mantap dan sangat jelas oleh sang sutradara. Tapi pesannya satu. Investigasi paling fresh adalah ketika seorang jurnalis bisa memberikan pemberitaan yang sesuai fakta.

Saya sih nggak mau sama-samakan film Nightcrawler dengan investigasi Tempo ya. Terlalu jauh. Lebih mantap film Nightcrawler. Lagipula, film tersebut memaparkan fakta, gambar-gambar yang asli dan keren. Sedangkan Tempo? Malah masukkan cover artikelnya dengan foto hoax. Begitu menjijikkan.

Tempo sudah kehilangan arah, selain itu makin kacau, makin turun menuju jurang kematian. Sudah seharusnya Tempo direhatkan sejedag. Eh maksudnya sejenak. Kok jadi mirip Karni Ilyas ya? Hahaha. ILC adalah acara buruk. Sedangkan Tempo adalah media buruk.

Tempo sebentar lagi akan menyusul ILC, dan kemudian Mata Najwa juga akan hancur lebur ratingnya. Narasumber dari Mata Najwa sekarang juga sudah nggak ada yang bermutu. Bayangkan saja saat kemarin Munarman jadi narasumber. Sebenarnya berbicara itu bebas. Ya bebas bicara.

Tapi kalau Munarman ngomong, tolong dong itu cangkir beling jangan disebelahnya. Ngeri aku tuh nanti kalau disiram gimana? Dia kan terkenal sebagai atlet tukang siram orang yang berbeda pendapat. Saya malas kasih videonya.

Sekarang kelihatan sekali bahwa Tempo dan Mata Najwa sudah semakin tidak independen. Dulu saya suka nontonnya. Sekarang malah Tempo dan Mata Najwa ramai-ramai jadi buzzernya FPI. Katanya bahkan tindakan FPI yang radikal tidak bisa jadi alasan untuk tindakan tegas polisi.

Eh somplak! Dari hasil reka ulang, 6 terduga teroris bhugat itu sudah lawan polisi. 2 orang pertama keok karena melakukan perlawanan. 4 sisanya seharusnya nggak metong kalau nggak mencoba merebut senjata saat ditangkap tanpa borgol. Najwa dukung FPI, Tempo malah sebar foto hoax pula.

Sudah nggak lama lagi waktunya kedua entitas ini, Tempo dan Najwa menuju lubang suram yang tidak berujung. Bottomless pit. Mereka akan tenggelam dimakan kadrun. Tenggelam dimakan kampret. Kenapa kalau gua pakai istilah kadrun dan kampret? Gatot gak seneng? Emang gua pikirin.

Tempo dan Najwa ini akan menyusul ILC, membela FPI, tapi ternyata mereka adalah terduga teroris. Jadi membela terduga teroris? Lalu Komnas HAM juga nggak berani datang ke reka ulang. Sepertinya negara ini tidak baik-baik saja. Kita butuh rakyat yang percaya Polri dan TNI, malah disajikan tontonan seolah ingin menggerus kepercayaan rakyat. Maunya apa? Mau dibredel?

Sebar Foto Hoax dan Dukung FPI, Tempo dan Najwa Akan Susul ILC

Sumber Utama : https://seword.com/umum/sebar-foto-hoax-dan-dukung-fpi-tempo-dan-najwa-lJQ6Xm38uF

https://seword.com/politik/najwa-jadi-corong-dan-pembela-fpi-kek-seto-jvZP4WL3Yp

https://seword.com/umum/ada-ustad-ngefitnah-nabi-dan-kita-diam-saja-e18adykmF8

https://seword.com/umum/modyar-tidak-punya-malu-jadi-ketua-pelaksana-kkip-UL1LjFHSe4

https://seword.com/umum/waspadai-para-pengantin-di-demo-fpi-1812-ZLFCDfoaav

https://seword.com/politik/bobby-nasution-warga-negara-indonesia-paling-gXkGqihUGP

https://seword.com/politik/gantungkan-intoleransi-sedini-mungkin-maka-1CznmJFl0l

Re-post by MigoBerita / Jum'at/18122020/11.24Wita/Bjm

Baca Juga Artikel Terkait Lainnya