Migo Berita - Banjarmasin - AYO nonton Film MULAN, ambil sisi positifnya, yaitu seorang perempuan yang menjelma menjadi seorang yang pantas hingga sejajar dengan kaum lelaki, tetapi tetap tidak mengubah jati dirinya sebagai seorang wanita.
TRIBUNJAKARTA.COM - Intip sederet fakta di balik layar film live-action Disney's Mulan yang telah tayang di Disney+ Hotstar.
Disney’s ‘Mulan’ merupakan kisah favorit para penggemar yang menampilkan salah satu karakter paling ikonik, Mulan, seorang perempuan muda yang mempertaruhkan nyawanya karena cinta kepada keluarga.
Dalam rangka merayakan penayangan perdananya, berikut adalah beberapa fakta di balik layar film Disney’s ‘Mulan’:
1. Pencarian Pemeran Tokoh Mulan Memakan Waktu Setahun
Tim produksi Disney’s ‘Mulan’ melakukan pencarian global selama setahun untuk Hua Mulan, karakter utama film tersebut.
Setelah melihat ribuan aktris, penari, penyanyi, dan seniman bela diri, mereka menemukan Liu Yifei.
Menurut sutradara Niki Caro, Liu Yifei merupakan satu-satunya yang bisa memerankan Mulan.
"Liu Yifei adalah seorang aktris keturunan Cina-Amerika yang telah membintangi sejumlah film terkenal seperti 'The Forbidden Kingdom' bersama Jackie Chan dan Jet Li, 'Outcast' dengan dengan Nicolas Cage, dan film fantasi Tiongkok berjudul 'Once Upon a Time'," terangnya.
2. Terinspirasi dari ‘Balada Hua Mulan’
Terinspirasi dari "Balada Hua Mulan", film ini menghadirkan kisah luar biasa yang merayakan kekayaan budaya Tionghoa dan kekuatan perempuan kepada penonton.
Walaupun terinspirasi dari budaya Tionghoa, Disney’s ‘Mulan’ menghadirkan nilai-nilai serta pesan universal yang dapat dinikmati oleh para penonton.
Kombinasi emosi yang digabungkan dengan aksi yang menakjubkan serta visual yang memukau, Disney’s ‘Mulan’ adalah film dengan daya tarik universal yang membawa tema yang tak lekang oleh waktu, yaitu kehormatan, keluarga, rasa hormat terhadap orang tua dan tugas yang dilakukan.
Disney pertama kali menginterpretasikan kisah Mulan dalam film animasi pada tahun 1998.
Film animasi Disney’s ‘Mulan’ adalah salah satu film box office sekaligus film favorit penggemar dan menampilkan Ming-Na Wen sebagai pengisi suara Mulan.
'Balada Hua Mulan' ditulis berabad-abad yang lalu dan menjadi populer sejak saat itu.
Jason Reed selaku produser menjelaskan bagaimana film live-action Disney’s ‘Mulan’ bertujuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan mengasyikkan, sekaligus menghormati elemen penting dari cerita yang menginspirasi ini.
Ceritanya berfokus pada bagaimana seseorang dapat menunjukkan keberanian, kesetiaan, dan melakukan tugasnya, akan tetapi tetap jujur pada dirinya sendiri.
3. Menampilkan Keindahan Pemandangan Mulai Dari Tiongkok hingga Selandia Baru
Banyak film saat ini, terutama film aksi besar, mengandalkan green screen.
Namun, tim produksi Disney’s ‘Mulan’ merasa film ini harus memiliki nilai autentik yang berasal dari pengambilan gambar di lokasi yang sebenarnya.
Sejak awal, 'Mulan' dirancang untuk mengambil gambar di lokasi yang luar biasa di seluruh China dan Selandia Baru untuk memberikan cakupan dan skala yang patut dimiliki film ini.
Beberapa lokasi yang digunakan termasuk provinsi Hubei di Tiongkok Tengah, Gurun Pasir di Provinsi Xinjiang, Taman Geologi Nasional Zhangye Danxia di Tiongkok Tengah Utara, Gunung Api, Desa Mazar dan Dunhuang, dan Jiuquan di provinsi Gansu di Barat Laut dari Tiongkok.
Mereka juga melakukan pengambilan gambar di studio yang berlokasi di provinsi Zhejiang di Tiongkok Timur.
Sebagian dari pembuatan film dilakukan di Tiongkok, namun ada beberapa adegan penting dalam film tersebut yang dilakukan di Selandia Baru untuk mengatasi tantangan logistik.
Lokasi syuting termasuk Distrik Mackenzie, Poolburn, Rangiopo, Hanua, Muriwai, Woodpile, dan Lembah Ahuriri di Pulau Selatan - tempat salah satu adegan pertempuran, yang melibatkan 900 orang.
4. 100 Pemain Pendukung Dibalik Adegan Pertempuran yang Epik
Bagi sutradara Niki Caro, mengerjakan proyek yang begitu besar dan menciptakan adegan aksi berdasarkan gaya bela diri Wushu memberikan sensasi yang luar biasa dan berbeda.
Tetapi, yang membuat adegan aksi dalam film ini unik adalah karakter utamanya.
Perbedaan dalam film ini adalah bahwa adegan aksinya dibuat dengan realistis.
Mulan bukanlah superhero. Dia gadis biasa, namun bisa melakukan hal yang paling mencengangkan dengan tubuh dan pikirannya.
Oleh karena itu, adegan aksi dibuat sangat besar, eksplosif, dan cerita berkembang menjadi pertempuran epik.
Untuk mencapai adegan pertempuran yang luar biasa, pembuat film membawa tim pemeran pengganti khusus dari Tiongkok, Kazakhstan, Mongolia, Selandia Baru, dan Australia untuk bekerja bersama dengan koordinator pemeran pengganti, yaitu Ben Cooke.
Adegan pertempuran pun melibatkan beberapa aktor utama dan 100 pemain pendukung
5. 40 Orang Membuat Lebih dari 2.000 Kostum
Menurut desainer kostum, Bina Daigeler, hanya 40 orang yang mengerjakan kostum untuk film Disney’s ‘Mulan’ yang memiliki sekita 2.062 item kostum, 1.104 item headwear, 250 topi, 1.114 pakaian tambahan, 590 kostum untuk adegan di Kota Kekaisaran, 100 kostum untuk adegan pelanggan dari Desa Tulou, 281 set baju besi tentara Tiongkok, 730 baju besi Rouran, dan ditambah tiga sampai lima kostum tambahan untuk 50 karakter utama.
Kostum untuk Xianniang yang diperankan oleh Gong Li termasuk yang paling memakan waktu dan menantang.
Kostumnya dirancang agar dapat menunjukkan misteri dan kekuatan dari karakternya.
Xianniang adalah senjata manusia yang ampuh. Detail dari kostumnya mengingatkan kita pada burung elang.
Senjatanya ada di tubuhnya, dan bagian mata serta riasannya dibuat seperti elang dengan topeng putih.
Pakaian berwarna terang yang dikenakannya berasal dari gagasan bahwa warna putih dalam budaya Tiongkok melambangkan kematian dan juga kesucian. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Film Mulan Dikecam, Ini Pembelaan Kemenlu China", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/global/read/2020/09/12/132059870/film-mulan-dikecam-ini-pembelaan-kemenlu-china?page=all.
Penulis : Miranti Kencana Wirawan
Editor : Miranti Kencana Wirawan
Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L
Film Mulan Dikecam, Ini Pembelaan Kemenlu China
BEIJING, KOMPAS.com - Film Disney berjudul "Mulan" pada Jumat kemarin (11/9/2020) meraih 200 juta dollar AS dan dipuja oleh setidaknya Kementerian Luar Negeri China. Penceritaan kembali kisah pejuang wanita China, Fa Mulan yang legendaris mendapat reaksi keras bahkan sebelum rilis resminya ketika bintang Liu Yifei menyuarakan dukungannya untuk polisi Hong Kong saat mereka menindak protes demokrasi tahun lalu. Minggu ini pihak Disney menghadapi seruan boikot secara global untuk pembuatan film Mulan di Xinjiang, di mana pelanggaran HAM terhadap populasi Muslim di kawasan itu telah didokumentasikan secara luas, dan karena berterima kasih kepada pihak berwenang dari wilayah itu pada akhir tayangan film. Tetapi Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian pada Jumat kemarin menepis kontroversi itu, dengan mengatakan bahwa "sangat normal" untuk berterima kasih kepada pemerintah Xinjiang atas bantuan mereka dan mengabaikan kritik soal "pelanggaran HAM di Xinjiang".
Dia memuji bintang China-Amerika Liu sebagai "Mulan kontemporer" dan "keturunan sejati China". Film Mulan ditayangkan di China pada hari Jumat dan menjual sekitar 41 juta Yuan tiket pada sore hari, menurut platform tiket Maoyan. Tapi film ini, yang telah dilihat banyak orang secara online, telah menarik banyak ulasan buruk dengan peringkat 4,7 dari 10 di situs ulasan pengguna populer, Douban. Beberapa tidak menyukai penyimpangan film dari kisah asli dengan alur cerita baru, sementara yang lain mengecam adegan aksi. "Setahu saya, Mulan awalnya anggun dan bukan seniman bela diri saat kecil," tulis seorang pengguna.
Pengulas film lain menambahkan kalau alur ceritanya buruk, dan sosok Fa Mulan disorot tanpa logika. Dia juga mengomentari bahwa seni bela diri di film itu tidak kuat. Sedangkan, pengulas lain mempertanyakan mengapa tidak ada lebih banyak aktor kebangsaan China yang terlibat dalam film tersebut. Di tengah kehebohan itu, tagar "Mulan" tampaknya telah dinonaktifkan di platform mirip Twitter di China, Weibo, karena tag tersebut tidak muncul di hasil pencarian pada hari Jumat. Media Perancis AFP memahami bahwa beberapa media pemerintah juga telah diberitahu untuk menghindari meliput film tersebut. Di bioskop-bioskop di Beijing, bagaimanapun, beberapa penonton bioskop tidak menyadari adanya protes internasional.
"Mulan adalah nama marga. Beda orang beda cara untuk memahami cerita ini," kata Hu Xia (46), yang menonton film itu bersama putranya. "Kali ini, saya pikir mereka berhasil." Penikmat film lainnya, Alvin Ye yang berusia 30 tahun, memuji film tersebut karena menggambarkan seorang wanita yang luar biasa. Tabloid nasionalis China, Global Times, menawarkan pembelaan lain terhadap kritik luar negeri, dengan bahasa yang biasanya tanpa cela, menggambarkan serangan terhadap film tersebut sebagai suatu hal yang "bejat".
Sumber Utama : https://www.kompas.com/global/read/2020/09/12/132059870/film-mulan-dikecam-ini-pembelaan-kemenlu-china?page=all