» » » » » 212 Mart "Dibikin", "Dicari" hingga "Dicaci", akankah KALSEL kena imbasnya??!!

212 Mart "Dibikin", "Dicari" hingga "Dicaci", akankah KALSEL kena imbasnya??!!

Penulis By on Selasa, 04 Mei 2021 | No comments


 

Migo Berita - Banjarmasin - 212 Mart "Dibikin", "Dicari" hingga "Dicaci". Redaksi Migo Berita kali ini menyajikan kumpulan artikel tentang 212 Mart yang fenomenal dimana Ada Aksi Bela Islam 1, Bela Islam 2 hingga Bela Islam 3. Karena 212 adalah Lambang perlawanan agar AHOK (Basuki Tjahaya Purnama Gubernur DKI Jakarta saat itu) tidak dipilih lagi, diturunkan dari jabatannya hingga dipenjarakan karena "Tidak Seiman" dan dianggap "Menista" Agama Islam, walaupun AHOK berkukuh dipersidangan bahwa tidak ada niat sedikitpun untuk menista.

Terinspirasi dari kegigihan melihat ummat Islam yang begitu banyak datang ke MONAS saat itu demi tujuan yang sama Menurunkan/Memenjarakan AHOK, para penggagas 212 kemudian mempunyai pemikiran untuk membuat minimarket atau supermarket agar bisa menyaingi atau bahkan melibas usaha sejenis seperti Indomaret dan Alfamart, lalu mereka mulai membentuk 212 mart hingga ke daerah-daerah di Indonesia, termasuk di Banjarmasin atau Kalimantan Selatan. (Tak kalah Gigihnya, promonya pun dibantu oleh Ustadz Abdul Somad yang sempat dianggap mempunyai afiliasi dengan ormas terlarang HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) hingga Haikal Hasan pun mendukung adanya 212 Mart ini.

Namun ada apa dengan 212 Mart pada tahun 2021 ini, hingga para Investornya di Kota Samarinda mesti melaporkannya ke Polisi setempat??? Baca terus artikel yang kita kumpulkan dibawah ini hingga tuntas agar tidak gagal paham!!!.

Alamat di Banjarmasin Jl. P. Antasari No.96 A RT.06, Pekapuran Raya, Kota Banjarmasin

Ini beberapa komentar 212 Mart di Banjarmasin secara online : 







Alamat Alalak Utara, North Banjarmasin, Banjarmasin City, South Kalimantan 70125 :


 Ini beberapa komentar 212 Mart di RS Ansyari Saleh secara online : 



 Untuk data tentang 212 Mart Banjarmasin / KalSel bisa di download di https://idr.uin-antasari.ac.id/15791/10/10.%20LAMPIRAN.pdf

Hasil pengconvertan Redaksi Migo Berita dari bentuk PDF ke Word di  

https://www.ilovepdf.com/download/kthx0qhctxh5bwyql6Adx1yc7fn6r593vyv3klb00ntwcfr3gp
64ckq2xlqhkm00srh4hyc7fg8rgl2lw8lmzqf9tssp375d7r0fl47bx135p0Acph5snxxwAAAj460rf7lpkg
r5lx52v1k3h2syz2y12t4cgpk6m8wfzfq8rnptnxdjtAyq/53o

Hasilnya seperti ini : 

LAMPIRAN-LAMPIRAN

 

A.     Badan Usaha Riil (Busriil)

Badan usaha riil adalah kegiatan usaha BMT (Koperasi Syariah 212 Bauntung Batuah Banjarmasin) untuk meningkatkan keuntungan dan memberikan kekuatan modal yaitu menyelenggarakan kegiatan usaha utama berupa jasa perdagangan umum seperti Gerai 212 Mart Pangeran Antasari (PA) dan Gerai 212 Mart Moch. Ansari Saleh (MAS). Yang meliputi: pengadaan, penjualan barang (ritel) pertokoan; distributor; produksi; kegiatan usaha kemitraan dengan pelaku ekonomi lainnya; dan pelayanan jasa yang diperlukan oleh Anggota dan non Anggota.

B.      Cara Menjadi Anggota Koperasi Syariah Bauntung Batuah Banjarmasin

Untuk menjadi anggota Koperasi Syariah Bauntung Batuah Banjarmasin yaitu dengan cara memenuhi persyaratan keanggotan, seperti:

a.        Muslim atau Muslimah

b.        Mengisi formulir pendaftaran

c.        Menyerahkan copy KTP

d.        Menyerahkan Pas Photo Berwarna Uk. 3x4 sebanyak 2 lembar

e.     e.   Membayar Simpanan Pokok sebesar Rp. 100.000 dan simpanan wajib sebesar Rp. 300.000

f.         Membayar Simpanan Sukarela/Investasi (optional) dengan minimal Rp.

 500.000 dan maksimal Rp. 10.000.000

 

93


  C.     Struktur Organisasi Koperasi Syariah 212 Bauntung Batuah Banjarmasin

Struktur organisasi merupakan gambaran hubungan kerjasama yang terstruktur dan sistematis antara orang-orang dalam suatu badan usaha/organisasi. Jumlah anggota yang aktif akhir 2018 adalah 569 orang.

Secara umum profil dan susunan pengurus periode 2018-2022 Koperasi Syariah 212 Bauntung Batuah Banjarmasin, adalah sebagai berikut:

Profil Koperasi Syariah 212 Bauntung Batuah Banjarmasin

 

 

Nama

Koperasi Syariah 212 Bauntung Batuah

Banjarmasin

Tanggal berdiri

 

No dan tanggal Badan

Hukum

006936/BH/.KUK.2/I/2018 pada tanggal 12

Januari 2018

Surat Keterangan Tempat

Usaha

503-016/SKTU-I/CA-BT/2019 pada tanggal 17

Januari 2019

Tanda Daftar Perusahaan

(TDP)

16.10.2.47.00363 berlaku sampai dengan tanggal

23 Januari 2023

Nomor Pokok Wajib Pajak

(NPWP)

83.749.961.5-731.000.

Alamat lengkap

Jalan Pangeran Antasari No. 96 A RT/RW

001/001 Kelurahan Pekapuran Raya

Kecamatan

Banjarmasin Timur

Kabupaten/Kota

Banjarmasin

Provinsi

Kalimantan Selatan

Kode Pos/Telp

0511-325 0174 / 0896 34 212 212 (WA)

Sumber: Buku RAT 2018 Koperasi Syariah Bauntung Batuah Banjarmasin

Susunan Pengurus periode 2018-2022 Koperasi Syariah 212 Bauntung Batuah Banjarmasin


 

Ketua

H.M. Ismail Iberahim, SE

Wakil Ketua

Drs. H. Gusti Suria Darmani, MM

A. Ahmad Fitri S,Ag Drs. Johansyah

Sekretaris

Suparno

Wakil Sekretaris

M. Syaufi Rahman

Rabiatul Hikmah

Bendahara

Mu’adz, S.Ag

Wakil Bendahara

Nurhidayah, SE

Dewan Penasehat

Drs. K.H. Ahmad Husaini, HA

Drs. H. Rusmin, M.S

Dewan Pengawas Syariah

Drs. K.H Ahmad Husin Naparin, Lc, MA Drs. K.H Murjani Sani, M.Ag

Dewan Pengawas

Drs. H. Eko Priyono Wusono, M.S Ir. H. Achmadi

Dr. H. Mohammad Rudiansyah, M.Kes, SpPD

Dra. Hj. Siti Noor Hasanah

Sumber: Buku RAT 2018 Koperasi Syariah Bauntung Batuah Banjarmasin

D.     Perkembangan Cabang Usaha 212 Mart yang Berbadan Hukum Koperasi Syariah Bauntung Batuah Banjarmasin

Koperasi Syariah Bauntung Batuah Banjarmasin hingga saat ini sudah memiliki 3 cabang usaha 212 Mart sebagai bentuk pengembangan usaha dan menambah jaringan di beberapa wilayah sekitar Banjarmasin, yaitu:

No.

Nama Usaha

Alamat

Telp

1.

212 Mart

 

Pangeran

Jl. Pangeran Antasari No. 96 A

 

Banjarmasin Tengah

 


 

 

Antasari (PA)

 

 

2.

212 Mart Moch. Ansari Saleh (MAS)

Jl. Brig. Jend. H. Hasan Basri No.1 Banjarmasin yaitu dalam lingkungan RSUD Moch.

Ansari Saleh (Jalan menuju

 

ruang rawat inap)

 

 

   E.      Pelatihan dan Pengembangan SDM

 

NO

JENIS

PELATIHAN

TANGGAL

PESERTA

PENYELENGGARA

1

Bimtek Adm. Usaha dan Keuangan Koperasi dan Usaha Kecil

21-Nov-

2017

Pengurus

Dinas Koperasi dan UMKM Kota Banjarmasin

2

Kegiatan Peningkatan Kapasitas SDM Koperasi dan UMKM

5 s/d 7- Nov-2018

Pengurus

Dinas Koperasi dan UMKM Kota Banjarmasin

3

Penyusunan Laporan Keuangan/Akuntansi (Lanjutan) Ke-2 Bagi Pengurus Koperasi

21 s/d 24- Okt-2019

Pengurus

Dinas Koperasi dan UMKM Kota Banjarmasin

4

Kegiatan Pemutahiran Data Informasi Keragaan Koperasi & UMKM dengan acara Temu

Pengurus Koperasi dan UMKM

4-Feb-2020

Pengurus

Dinas Koperasi dan UMKM Kota Banjarmasin


 

5

Bimtek Pelaksanaan RAT Koperasi

10-Feb-

2020

Pengurus

Dinas Koperasi dan UMKM Kota Banjarmasin

6

Pelatihan Perkoperasian Bagi Pengurus dan Pengelola Koperasi

20 s/d 23- Okt-2020

Pengurus dan Pengelola

Dinas Koperasi dan UMKM Kota Banjarmasin




DOKUMENTASI





PEDOMAN WAWANCARA IDENTITAS INFORMAN:

Nama                           : Suparno

Jabatan                        : Sekretaris Koperasi Syariah Bauntung Batuah Banjarmasin

 

1.        Bagaimana prosedur penyusunan laporan keuangan di Koperasi Syariah Bauntung Batuah Banjarmasin?

2.        2. Bagaimana perlakuan akuntansi dalam laporan keuangan Koperasi Syariah Bauntung Batuah Banjarmasin?

3.        3. Apakah Koperasi Syariah Bauntung Batuah Banjarmasin telah menerapkan PSAK No. 101 dalam penyajian laporan keuangannya?

4.        4. Apakah sejak awal berdiri Koperasi Syariah Bauntung Batuah sudah menggunakan PSAK No. 101 dalam menyajikan laporan keuangannya?

5.       5.  Apakah penyajian laporan keuangan Koperasi Syariah Bauntung Batuah sudah sesuai dengan PSAK No. 101?

6.        Mengapa Koperasi Syariah Bauntung Batuah belum menerapkan PSAK No.

101 dalam penyajian laporan keuangan?

7.      7.   Apa saja yang menjadi kendala di Koperasi Syariah Bauntung Batuah dalam menerapkan PSAK No. 101 pada penyajian laporan keuangan?

8.       8.  Bagaimana pandangan Koperasi Syariah Bauntung Batuah terhadap PSAK No. 101 tentang penyajian laporan keuangan?

9.       9.  Apa kelebihan dan kekurangan PSAK No. 101 tentang penyajian laporan keuangan untuk entitas syariah?

10.     Adakah sanksi bagi entitas syariah yang tidak menerapkan PSAK No. 101 pada laporan keuangannya?

11.     11. Bagaimana upaya yang akan dilakukan Koperasi Syariah Bauntung Batuah dalam menerapkan PSAK No. 101?

PEDOMAN WAWANCARA IDENTITAS INFORMAN:

Nama                           : Rabiatul Hikmah

Jabatan                        : Wakil Sekretaris Koperasi Syariah Bauntung Batuah Banjarmasin

1.        Bagaimana sejarah berdirinya Koperasi Syariah Bauntung Batuah Banjarmasin?

2.        Bagaimana perkembangan Koperasi Syariah Bauntung Batuah Banjarmasin?

3.        Apa saja aktivitas di Koperasi Syariah Bauntung Batuah Banjarmasin?

4.      4.   Bagaimana cara menjadi anggota Koperasi Syariah Bauntung Batuah Banjarmasin?

5.    5.    Bagaimana prosedur penyusunan laporan keuangan Koperasi Syariah Bauntung Batuah Banjarmasin?

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

 

1.       Nama Lengkap                  :   Annisa Rusyada

2.       Tempat, Tangal Lahir       :   Batu Balian, 29 Oktober 2000

3.       Jenis Kelamin                     :   Perempuan

4.       Agama                                 :   Islam

5.       Warga Negara                    :   Indonesia

6.       Status Pernikahan             :   Belum Menikah

7.      Alamat                                 :   Jl. A. Yani km.76 Desa Batu Balian RT. 001 / RW. 000 Kec. Simpang Empat Kab. Banjar Kalimantan Selatan

8.       Pendidikan                         :     a. SDN Batu Balian 2

b.    MTsN Binuang

c.    MAN 2 Tapin

d.   Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Antasari Banjarmasin Program S1 Jurusan Ekonomi Syariah

9.      Pengalaman Organisasi     :   a.     Forum Silaturahmi Mahasiswa (FOSMA)

UIN Antasari Banjarmasin periode 2017/2018

b.         HMJ Ekonomi Syariah UIN Antasari Banjarmasin periode 2018/2019

c.           HMJ Ekonomi Syariah UIN Antasari Banjarmasin periode 2019/2020

d.          Ikatan Mahasiswa Alumni Man 2 Tapin (IKMADUTA)

10. Orangtua Ayah

a.       Nama Ayah                  :   Rusbandi Rajian

b.      Pekerjaan                     :     Swasta

Ibu

a.       Nama Ibu                      : Salamiah

b.      Pekerjaan                     :   Guru PNS

Saudara Laki-laki              :   M. Fadhil Rosyad

11. No. Telepon                        :   087859937331


 

Banjarmasin, 19 Oktober 2020 Penulis




Annisa Rusyada 170101050184

 

Sumber utama didapat di Skripsi : https://idr.uin-antasari.ac.id/view/creators/Rusyada=3AAnnisa=3A=3A.html

Alamat 212 Mart yang terdata di Google di akses hari Rabu pukul 13.06Wita :



kerugian capai miliaran rupiah, korban investasi bodong 212 Mart lapor ke polisi

KONTAN.CO.ID - SAMARINDA. Ratusan warga melaporkan investasi bodong 212 Mart ke Polresta Samarinda, Kalimantan Timur.

Total kerugian ditaksir miliaran rupiah.

Para pelapor mendatangi Mapolresta karena merasa ditipu pengurus Koperasi 212 Samarinda, setelah mengundang investasi untuk mendirikan pusat perbelanjaan 212 Mart.

Nilai investasi tiap warga beragam, mulai dari Rp 500.000 sampai dengan Rp 20 juta rupiah.

Masalah muncul sejak Oktober 2020, mulai dari gaji karyawan yang belum dibayarkan, hingga operasional 212 Mart ditutup tanpa pengembalian investasi yang dibayarkan.

Pengurus koperasi pun menghilang dan sulit dihubungi, hingga warga yang menjadi korban melapor polisi. 

Setelah resmi mendapat laporan dari investor 212 Mart, polisi menyelidiki dugaan penipuan alias investasi bodong yang dilakukan Koperasi Syariah 212 Samarinda.

Penelusuran keberadaan para pengelola koperasi dilakukan agar bertanggung jawab atas janji mereka kepada para investor.  

kerugian capai miliaran rupiah, korban investasi bodong 212 Mart lapor ke polisi

Sumber Utama : https://regional.kontan.co.id/news/kerugian-capai-miliaran-rupiah-korban-investasi-bodong-212-mart-lapor-ke-polisi

Jadi Korban Investasi Bodong 212 Mart Samarinda, Ratusan Investor Lapor ke Polisi

Kaltimtoday.co, Samarinda – Korban investasi diduga bodong melapor ke Polresta Samarinda, Jumat (30/4/2021). Mereka melaporkan atas dugaan penipuan, penggelapan dan penyalahgunaan investasi di 212 Mart Samarinda.

Dari ratusan investor yang merasa dirugikan itu, laporan disampaikan melalui wakil mereka, I Kadek Indra, selaku ketua tim dan penasehat hukum investor 212 Mart Samarinda.

Dalam keterangan resminya I Kadek Indra menyampaikan, kronologi dugaan penipuan dan penggelapan dana investasi dari investor 212 Mart Samarinda.

Disebutkan I Kadek Indra, pada 2018 beredar sebuah tautan untuk bergabung di grup Whatsapp berupa ajakan untuk mendirikan sebuah usaha toko 212 Mart di Samarinda secara berjamaah atau bersama-sama dengan tujuan memajukan perekonomian umat Islam di Samarinda. Diketahui gerakan pembentukan toko 212 Mart terorganisir dengan adanya inisiator Koperasi Syariah 212 di Jakarta.

Pembentukan 212 Mart di Samarinda pada 2018 dikoordinir oleh Komunitas Koperasi Syariah 212 Samarinda, terdiri dari pengurus: PN (Ketua), RJ (Wakil Ketua), HBH (Bendahara), MY, JI, dan MR.

Pembentukan Inisiasi toko 212 Mart di Samarinda dengan metode pengumpulan/penghimpunan dana investasi kepada masyarakat secara terbuka. Adapun dana tersebut dihimpun dengan cara mentransfer ke rekening sejumlah setidak-tidaknya/minimal Rp500.000 dan paling banyak/maksimal Rp 20 juta.

Dari proses penghimpunan dana investasi tersebut terbentuklah toko 212 Mart Samarinda di 3 cabang: 212 Mart di Jalan AW Syahranie pada 2018. Kemudian di Jalan Gerilya dan Jalan Bengkuring pada 2019. Pendirian toko 212 Mart di Jalan AW Syahranie 2018 terkumpul dana investasi sebesar Rp 914.426.488. Sedangkan 2019 toko 212 Mart di Jalan Gerilya sebesar Rp 1.029.000.466 dan Jalan Bengkuring Rp 81.700.000.

Jumlah total investasi yang terkumpul Rp 2.025.126.954. Diketahui pula ada investor tunggal yang ikut memberikan suntikan dana investasi yang nominalnya fantastis hingga ratusan juta rupiah.

212 Mart Samarinda di Jalan AW Syahranie.

Dari dana investasi terkumpul 2018, ternyata pengurus Komunitas Koperasi Syariah 212 Samarinda tidak memiliki legal standing yang jelas untuk melakukan penghimpunan dana masyarakat yang awalnya dengan rayuan adanya legal standing Koperasi Syariah Sahabat Muslim Samarinda untuk menggaet para investor dengan memberikan KTA dan sertifikat berlogo koperasi syariah samarinda pada investor yang menyetor investasi.

Namun kegiatan penghimpunan dana tersebut sudah dilakukan tanpa ada legalitas dan tidak ada Koperasi Syariah Sahabat Muslim Samarinda yang terbentuk hingga sekarang.

Lalu setelah terkumpul dana investasi, HBH selaku bendahara menawarkan perusahaannya PT Kelontongku Mulia Bersama menjadi badan hukum untuk menjadi pengelola toko 212 Mart, diketahui pula HBH merupakan direktur PT tersebut.

Selanjutnya HBH menjadi pengelola penuh toko 212 Mart di 3 cabang Samarinda, diduga tidak ada perjanjian ataupun surat kerjasama antara pengurus Komunitas Koperasi Syariah 212 Samarinda dengan PT Kelontongku Mulia Bersama tentang pengelolaan toko 212 Mart Samarinda. Terhitung operasional toko 212 Mart Samarinda dari 2018-2020 berjalan sebagaimana mestinya. Namun pada Oktober 2020 muncul permasalahan gaji karyawan menunggak tidak terbayarkan, supplier UMKM yang menitip barang di toko 212 Mart pun tidak terbayarkan tapi barang sudah terjual, tagihan wajib sewa ruko, listrik dan PDAM pun tidak terbayarkan alias menunggak.

Diketahui HBH, disampaikan I Kadek Indra, telah kabur keluar dari Samarinda dan tidak dapat dihubungi melalui telepon maupun media sosial, lalu beberapa pengurus Komunitas Koperasi Syariah 212 Samarinda banyak yang mengundurkan diri dan disusul pula RJ yang sampai sekarang tidak berada di Samarinda serta PN masih berada di Samarinda sampai sekarang.

Toko 212 Mart akhirnya tutup dengan alasan/dalih dampak Covid-19 dan kurangnya investor untuk belanja di toko 212 Mart Samarinda. Sampai dengan sekarang laporan pertanggungjawaban (LPJ) sangat tidak transparan sejak 2018-2020.

Pengurus Komunitas Koperasi Syariah 212 Samarinda pernah memberikan LPJ 2018 tapi tidak berprinsip akuntabel serta LPJ 2020 tidak mencerminkan professionalitas dalam pengelolaan keuangannya dan terkesan abal-abal.

Atas masalah tersebut, para investor menyampaikan sejumlah tuntutan dan disampaikan kepada aparat kepolisian:

1. Pertanggungjawaban pengelolaan 212 Mart dari 2018-2020 transparan dan professional oleh Pengurus Komunitas Koperasi Syariah 212 Samarinda.

2. Meminta pengurus Komunitas Koperasi Syariah 212 Samarinda mengembalikan dana investasi maupun dana lainnya kepada para investor dan bertanggungjawab penuh untuk menyelesaikan permasalahan ini.

3. Mengusut kasus 212 Mart Samarinda dijalur hukum karena diduga adanya tindakan penipuan dan penggelapan dana investasi maupun dana lainnya yang dilakukan oleh Pengelola 212 Mart Samarinda.

Kuasa hukum investor 212 Mart Samarinda, I Kadek Indra kepada awak media.

Sumber Utama : https://kaltimtoday.co/jadi-korban-investasi-bodong-212-mart-samarinda-ratusan-investor-lapor-ke-polisi/

Korban Investasi Bodong 212 Mart Samarinda Lapor Polisi

KOMPAS.TV - Ratusan warga melaporkan investasi bodong 212 Mart ke Polresta Samarinda, Kalimantan Timur. Total kerugian ditaksir miliaran rupiah.

Para pelapor mendatangi mapolresta karena merasa ditipu Pengurus Koperasi 212 Samarinda setelah mengundang investasi untuk mendirikan pusat perbelanjaan 212 Mart.

Nilai investasi tiap warga beragam, mulai dari Rp 500.000 sampai dengan Rp 20 juta.

Masalah muncul sejak Oktober 2020, mulai dari gaji karyawan yang belum dibayarkan hingga operasional 212 Mart ditutup tanpa pengembalian investasi yang dibayarkan.

Pengurus koperasi pun menghilang dan sulit dihubungi hingga warga yang menjadi korban melapor polisi. 

Sumber Utama : https://www.kompas.tv/article/170159/korban-investasi-bodong-212-mart-samarinda-lapor-polisi

Haikal Hassan Mungkin Lagi Tiarap Soal Video Dirinya Ajak Belanja di 212 Mart

Saya sudah menulis tentang ratusan warga melaporkan investasi bodong 212 Mart ke Polresta Samarinda, Kalimantan Timur. Mereka melapor karena merasa ditipu oleh pengurus Koperasi 212 Samarinda setelah mengundang investasi untuk mendirikan pusat perbelanjaan 212 Mart.

Nilai investasi mulai dari Rp 500.000 sampai dengan maksimal Rp 20 juta. Total kerugian para investor pun ditaksir mencapai miliaran rupiah. Dari pengumpulan dana investor, didirikan 3 toko 212 Mart di Samarinda dengan nilai investasi mencapai Rp 2 miliar.

Masalah sebenarnya muncul sejak Oktober 2020, mulai dari gaji karyawan, sewa, tagihan listrik dan PDAM yang belum dibayarkan hingga operasional 212 Mart ditutup (dengan alasan pandemi Covid-19) tanpa mengembalikan investasi kepada para investor.

Bukan hanya itu, pengurus koperasi pun mundur satu per satu, dan bendahara pun sulit dihubungi. Karena merasa tidak ada jalan lain, para korban terpaksa melapor ke polisi.

Setelah resmi mendapat laporan dari para warga, polisi mulai menyelidiki kasus ini dan melacak keberadaan para pengelola koperasi agar dapat dimintai pertanggungjawaban kepada para investor.

Di balik ini, ternyata seorang netizen mengunggah sebuah video tentang Haikal Hassan. Video lama di mana dia meminta umat Islam untuk berbelanja di 212 Mart.

"Menolak lupa saat sivangke promosi 212 MART. Sekarang apa dia mau ikut bertanggung jawab atas investasi bodong waralaba gerombolan 212 ini!!" katanya.

Di dalam video tersebut, Haikal Hassan mengajak umat Islam untuk bebelanja di toko sesama umat Islam, dalam hal ini 212 Mart. "Teman-teman sekalian, tidak akan pernah, sekali lagi, tidak akan pernah umat Islam menjadi tuan rumah di negaranya sendiri kalau kita masih belanja di toko orang," katanya dengan nada tinggi. penekanan sambil menunjuk-nunjuk.

Haikal Hassan mengatakan bahwa berbelanja di toko seperti 212 Mart adalah jihad. "Jadi semua mesti belanja di 212, tokohnya orang Islam. Lihat aja sekarang, banyak toko-toko lain yang tumbuh seperti jamur di musim hujan. Tapi kenapa tidak di 212? Karena kita belum punya kesadaran, jidad itu! Jihad itu!" katanya.

Kena batunya ini orang.

Haikal Hassan pasti sedang sembunyi. Jadi kalian tidak usah mencarinya. Dia ini setipe dengan gerombolan tak tahu malu, yang garang saat di atas angin, dan lari terbirit-birit saat ada sesuatu yang membuatnya terjepit tak berkutik. Kalau pun kalian menanyakan ini pada dia, dia akan ngeles dan pura-pura hilang ingatan.

Orang seperti dia hanya bisa menyuruh, menghasut dan meminta orang melakukan ini itu. Dia sendiri belum tentu mau melakukannya. Yang bodoh, mau-mau saja digiring tanpa banyak mikir.

Yang kasihan adalah para korban. Sebenarnya lebih tepat disebut terlalu lugu sehingga mau-mau saja diperalat oleh gerombolan ini. Mereka menjual agama, sebagian masyarakat terbuai dan menelan mentah-mentah, tidak pernah berpikir apakah mereka murni tulus atau menjual agama karena ada maksud lain.

Makanya sekarang ini marak penipuan dengan mengatasnamakan atau memakai embel-embel agama. Paling banyak adalah perumahan model syariah. Bahkan ada yang melibatkan ustadz. Dengan sentimen jihad, anti riba, surga atau pun lah itu, mereka langsung terbuai dan logika dihilangkan.

Para korban yang tertipu ini mungkin jarang atau mungkin tidak pernah mengecek secara detil mengenai siapa orang tersebut, apakah penawarannya masuk akal, apakah bisa dipercaya dan diandalkan. Hanya dengan sentimen agama, anjuran dari orang yang katanya ulama, ditambahi dengan ayat-ayat, mereka langsung percaya begitu saja. Hingga akhirnya masalah datang, tertipu, dan baru sadar sudah dibohongi gerombolan tersebut. Telat dan menyesal tiada ujung.

Gerombolan 212 ini, kalau ada yang percaya dengan perkataan mereka, wajib siapkan mental yang kuat. Kalau sudah sadar tertipu, jangan harap bisa meminta mereka tanggung jawab. Anggota sendiri saja kadang dilepehin.

Buat yang sudah jadi korban, jadikan ini pelajaran. Hidup sesuai anjuran agama itu bagus, tapi jangan sampai meninggalkan akal sehat dan logika. Sekarang sedang trend cari sensasi lewat agama, apalagi pemuka agama dadakan yang menyesatkan umat. Korbannya, ya mereka yang terlalu gampang dibuai pakai agama.

Bagaimana menurut Anda?

https://terkini.id/read/td-248524/diungkit-video-lama-haikal-hassan-minta-belanja-di-212-mart-yang-kini-tersandung-investasi-bodong

Haikal Hassan Mungkin Lagi Tiarap Soal Video Dirinya Ajak Belanja di 212 Mart

Sumber Utama : https://seword.com/politik/haikal-hassan-mungkin-lagi-tiarap-soal-video-R5OcaDiGK8

Mending Uang Donasi Kapal Selam Disumbangkan Saja untuk Korban Investasi Bodong 212 Mart

Entah apa yang ada dipikiran pengantin baru dengan remaja berusia 19 tahun, Abdul Somad Batubara atau yang biasa disapa UAS.

Pasalnya, baru-baru ini ia tampil lagaknya pahlawan kesiangan, yakni menggalang dana untuk beli kapal selam baru. Sebagai pengganti kapal selam KRI Nanggala 402 yang beberapa hari lalu tenggelam di perairan Bali.

"Rakyat bersatu. Jaga kedaulatan laut kita. Open donasi. Patungan rakyat Indonesia, untuk pembelian kapal selam pengganti Nanggala 402 bersama masjid Jogokariyan Jogja," ujarnya lewat akun Instagram pribadinya, @ustadzabdulsomad_official. 

Pertanyaannya, emang Somad tahu harga kapal selam itu berapa?

Dan apakah dia juga tahu peraturan di militer itu seperti apa?

TNI kita memiliki aturan yang ketat ferguso terkait Alutista yang dimiliki. Tidak bisa sembarangan.

Sepertinya ustad Kadrun yang suka menghina agama lain itu hanya bermodalkan muka tembok doang menggalang dana tersebut. Karena kapal selam itu harganya mencapai puluhan triliun per-satu unitnya.

Berdasarkan laman kompas.com, satu unit kapal selam Virginia-Class terbaru saja dibandrol seharga Rp 36,2 triliun.

Bukan harga kaleng-kaleng ferguso.

Nyaris menyamai harta kekayaan orang terkaya nomor 8 di Indonesia, Jerry Ng (36,44 triliun).

Dan terbukti, donasi yang dikumpulkan baru Rp 1,2 miliar. Masih jauh banget panggang dari api.

Satu triliun saja sama dengan 1.000 miliar. Sedangkan itu hanya 1,2 miliar. Baru nol koma sekian-sekian persen dari total dana yang diperlukan.

Dan tentara kita masih punya harga diri. Gak mau-lah pakai kapal selam hasil pemberian orang.

Di samping itu juga, berdasarkan Protap yang berlaku di tubuh TNI, tidak ada ketentuan yang membolehkan masyarakat membantu pembelian Alutista.

Hanya lucunya, langkah TNI yang jaga Martabat menolak bantuan dari UAS dkk itu malah disayangkan oleh Kampret yang kini duduk manis di pemerintahan sebagai Ketua Tim Pelaksana Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) berkat jasa Prabowo, Suryo Prabowo.

Suryo mengaku heran dengan keputusan TNI AL tersebut.

Ia pun mempertanyakan, bagaimana nasib uang yang sudah terkumpul itu?

Menurut hemat penulis sih, daripada gak tahu uang itu mau dikemanakan dan juga daripada masuk kantong pribadi panitia, mending sumbangkan saja ke korban investasi bodong 212 Mart.

Sebagaimana kita ketahui bahwa baru-baru ini warga plus 62 dihebohkan oleh kasus investasi bodong 212 Mart di Samarinda, Kalimantan Timur.

Tidak tanggung-tanggung, meskipun bisnis itu menjanjikan keuntungan dunia akhirat, tapi kerugian yang dialami warga ditaksir mencapai angka miliaran rupiah.

Masyarakat yang menjadi korban bisnis ala Kadrun itu pun meluapkan kemarahannya dengan melapor ke Polrestas Samarinda.

Selama ini mereka percaya saja dengan manajemen 212 Mart. Karena sebelumnya calon pesaing kuat Indomaret dan Alfamart tersebut diendorse oleh dua tokoh Kadrun tanah air, yakni Abdul Somad dan Haikal Hasan.

"Maka belanja ke tempat belanja Muslim, 212 Mart. Amanah. Tidak ada tipu. Tidak ada bohong. Tidak ada dusta. Tidak ada barang yang sudah expired. Lebih amanah seperti Rasulullah SAW," ujar Somad mempromosikan 212 Mart itu.

Amanah dari Hongkong. Hehehe

Mereka pun menginvestasikan uang dengan jumlah beragam. Mulai dari Rp 500 ribu sampai dengan 20 juta rupiah.

Dan tidak hanya investor saja lho yang dirugikan. Tapi gaji karyawan juga belum dibayarkan sejak Oktober 2020 lalu, supplier UMKM yang menitip barang di tokoh itu tidak dibayar padahal barang sudah terjual, serta tagihan sewa ruko, listrik dan PDAM nunggak semua. Sementara, operasional 212 Mart itu telah tutup.

Eh bukannya bertanggung jawab, pengurusnya malah menghilang bak ditelan bumi.

Konon katanya do'i yang sudah berhasil memperdaya umat Monaslimin 212 itu kabur ke luar kota Samarinda.

Inikah yang disebut, jargonnya syariah tapi otaknya lebih kejam dari kapitalis? Hehehe

Diketahui, Komunitas Koperasi Syariah 212 Mart yang mengumpulkan dana dari masyarakat untuk buka usaha 212 Mart itu juga tidak memiliki legal standing yang jelas.

Artinya memang benar investasi bodong.

Nah, karena kerugian masyarakat yang berinvestasi di 212 Mart Samarinda itu jumlahnya juga ditaksir mencapai angka miliaran rupiah, maka ketika donasi untuk membeli kapal selam itu disumbangkan kepada mereka, minimal beban korban investasi bodong itu bisa sedikit berkurang.

Dan tentu hal ini akan menjadi pahala bagi Somad dkk.

Jadi semuanya senang, semuanya menang.

Donatur senang, karena meskipun uang yang mereka sumbangkan tidak jadi buat beli kapal selam tapi setidaknya bisa mengurangi beban saudara di Samarinda. Sedangkan korban investasi bodong 212 Mart, cukup terbantu kehidupannya. Meskipun uang yang kembali tidak sebanyak dari yang diinvestasikan.

-o0o-

Belajar dari kejadian ini, ada 1 hal bisa dipetik, yakni hati-hati dan teliti dulu sebelum memutuskan berinvestasi.

Karena yang namanya penjahat (calo investasi), apapun cara dilakukan untuk mengelabui korbannya. Termasuk dengan menjanjikan kebangkitan ekonomi umat serta kehidupan yang bahagia di dunia dan akhirat.

Mending Uang Donasi Kapal Selam Disumbangkan Saja untuk Korban Investasi Bodong 212 Mart

Sumber Utama : https://seword.com/umum/mending-uang-donasi-kapal-selam-disumbangkan-saja-CiZDTWimhw

Pesan Ahok Terbukti?! 212 Mart Bodong? Efek Kezaliman Dari Jualan Ayat Dan Mayat?

Dengan berkedok agama, telah banyak memakan korban. Lalu pikiran yang kecewa pun menyalahkan agama. Padahal akal yang terinfeksi virus doktrin kebodohan-lah yang menyebabkan kerugian bagi umat ini.

Bodoh, ngeyel, lalu digiring-giring dengan jargon-jargon semangat keagamaan, jutaan umat bisa tertipu. Apakah ini juga bisa berarti kelak di akhirat nanti banyak umat yang baru sadar setelah digiring ke neraka? Wallahualam. Penyesalan itu selalu datang terlambat. Kalau datang di muka namanya pendaftaran.

212 Mart adalah ide yang tercetus berkat menzolimi Ahok. Ahok dipaksa sebagai pelaku penista agama. Akal sehat sangat jelas melihat itu adalah sebuah pemaksaan atau persaingan politik kekuasaan. Orang-orang di belakang Anies mempunyai kepentingan yang sangat rakus, sehingga mau mengeluarkan dana-nya agar umat bisa berdemo berjilid-jilid.

Padahal para bohir itu bisa menggunakan dananya untuk menyelesaikan masalah kemiskinan. Tapi yahh..namanya juga bajingan, mana peduli dengan nasib bangsa ini, yang mereka pedulikan adalah kekuasaan duniawi.

Demo demi demo digelar. Umat bersemangat. Bayangan akan mendapatkan surga sudah terngiang-ngiang. Merasa agamanya dihina sementara korupsi yang telah dilakukan oleh salah satu tokoh yang KTP-nya Islam tenang-tenang saja, tidak melihatnya sebagai penistaan agama. Permainan simbol lebih diutamakan daripada makna.

Kelompok HTI dan FPI yang paling bernafsu berteriak tentang penistaan ini. Pun mereka mencoba bernostalgia tentang kejayaan Islam di masa lalu, yang tentu saja versi sejarah yang berkembang banyak coraknya. Perluasan kekuasaan telah melibatkan perang yang sudah pasti telah banyak memakan korban. Namun akhirnya, cerita kejayaan itu hanya tinggal kenangan.

Melihat perkembangan dunia yang semakin maju karena kekuatan ekonomi, kelompok 212 pun tercetus ide agar ekonomi umat bisa menguasai dunia. Mereka membentuk gerakan ekonomi 212 mart. Harapannya bahwa semua umat islam bisa menjadi penguasa ekonomi di negeri ini. Tapi sayangnya mereka lupa bahwa demo berjilid-jilid itu ada juga orang-orang yang tidak terlalu religius ikut-ikutan, dan bisa jadi para naga pun ikut nimbrung sambil tertawa terbahak-bahak.

Jika agama hanya dijadikan kedok atau topeng untuk menggapai kekuasaan politik, maka ada jalan-jalan tidak benar yang dilalui. Karena itulah Anies mendapatkan gelar Gabener, karena meraih kursi gubernur sudah ngak bener. Jualan ayat dan mayat bukanlah pertandingan politik yang fair, tapi inilah perbuatan sadis. Para perampok di jalan Tuhan. Menghancurkan demokrasi. Tidak mendidik umat

Berdirinya 212 mart mungkin awal-awal para fansnya berbangga diri. Mereka telah mengkhayalkan bahwa kekuatan Islam di Indonesia sudah semakin nyata. Mereka nampaknya mabok, ternyata banyak kejanggalan. Dan kini di Samarinda akhirnya para investornya pun melapor.

Sebenarnya 212 mart ini sangat tidak diminati masyarkarat. Ada banyak masyarakat yang tidak bisa bersuara atas kezaliman dengan mengatasnamakan agama. Namun masyarakat yang diam ini bergerak dengan cara tidak berbelanja di 212 Mart. Apalagi mungkin harga barang-barangnya juga lebih tinggi dan tidak lengkap, maka pemenang pasar tentulah yang bisa menjangkau dan tidak jualan agama kan?

Dana yang terkumpul dari umat ini diduga sudah raib, investasi bodong sejenis ini sudah terjadi beberapa kali, dan atas nama agama pula. Tapi masih saja ada umat yang masih semangat mau kena prank atas nama agama. Beragama tanpa berakal fatal jadinya, hanya jadi korban bulan-bulanan dari para penjaja agama, atau politisi yang doyan jualan agama demi kekuasaan politik.

Kerugian demi kerugian, kesialan demi kesialan bukanlah takdir dari Tuhan, tapi itu adalah kesalahan diri sendiri karena mudah sekali dibohongi pakai jargon-jargon agama. Menjadi pongah karena terlalu percaya diri bahwa dirilah yang paling benar. Terlalu mabok sehingga lupa bahwa hidup ini terus berproses.

Bukankah dikatakan juga dalam Islam bahwa kecelakaan bagi orang-orang yang shalat, yaitu orang yang lalai dari shalatnya. Nah, shalat kan bisa mencegah perbuatan keji dan mungkar, tapi kalau melakukan perbuatan keji dan mungkar dan menzolimi orang, yahh… celaka jadinya meskipun doyan di mesjid kan?!

Pernyataan Ahok yang pernah diungkapkannya pada akhir persidangan adalah sebuah hukum sebab akibat. Orang-orang yang berbuat zalim pasti akan merasakan efeknya. Orang yang bermain-main api sangat berpotensi kebakaran. Orang-orang yang berenang di kolam air pasti basah. Hukum sunnatulah ini jelas. Bukan sunnatullah ala Gabener, banyak omong kagak bisa kerja. Air jatuh dari langit terus masuk ke dalam tanah. Iya benar, tapi solusi mengatasi banjir bukan dengan omong doang.

Maka ketika Ahok berkata “Percayalah...jika Anda menzolimi saya, yang anda lawan adalah Tuhan Yang Maha Kuasa, Yang Maha Esa, saya akan buktikan satu per satu DIPERMALUKAN. Terimakasih” Artinya para pecundang dan pelaku kezoliman jelas telah melawan hukum Tuhan. Meskipun mereka bawa-bawa jargon agama tapi kezalliman yang dilakukannya jelas, maka hukuman itu pun terjadi.

Dan kini satu per satu para pendemo Ahok sudah mulai merasakannya, yang terakhir si Munarman yang dipermalukan dengan “sandal” dan rekaman CCTV di hotel, wkwkwkw.

Dan hukuman ini terus berjalan, bisa jadi akan menimpa para Bohir yang selama itu pernah mendanai demo 212 dan sederetnya. Mmmhh...Chaplin? Pepo? Wallahualam...kita lihat saja nanti. Yang jelas 212 Mart yang sudah merugikan investornya adalah bisa jadi bagian dari efek kezoliman ini.

Pesan Ahok Terbukti?! 212 Mart Bodong? Efek Kezaliman Dari Jualan Ayat Dan Mayat?

Sumber Utama : https://seword.com/politik/pesan-ahok-terbukti-212-mart-bodong-efek-D8yEcJ4SVU

Investasi Bodong 212 Mart, UAS Malah Asyik Berbulan Madu

Aksi 212 menuntut Ahok dipenjara karena dianggap menista agama benar-benar menjadi sejarah tersendiri. Sebuah aksi yang konon diikuti oleh jutaan manusia bahkan sampai diperingati setiap 2 Desember. Khusus tahun 2020, reuni 212 tidak boleh digelar karena ada pandemi covid-19. Untuk tahun-tahun sebelumnya, reuni 212 rutin digelar. Kadrun sangat bangga bisa menggelar aksi 212.

Aksi 212 juga bisa disebut sebakai cikal bakal lahirnya 212 mart atau koperasi syari'ah 212. Sebuah aksi yang disebut-sebut sangat bersejarah bagi umat Islam karena dianggap sebagai aksi bela agama akhirnya malah menjadi embrio lahirnya bisnis berbungkus syari'at. Sebuah bisnis yang disebut-sebut sebagai simbol kebangkitan umat Islam untuk bersaing dengan minimarket yang sudah mapan seperti Indomaret dan Alfamart.

Salah satu ustadz yang bisa dibilang sebagai brand ambasador 212 mart adalah UAS. Popularitas UAS dimanfaatkan untuk mengembangkan 212 mart atau koperasi syari'ah agar umat Islam berbondong-bondong belanja dan berinvestasi di sana. UAS bahkan menyebut berbelanja di 212 mart bisa dianggap sebagai ibadah.

Pada tahun 2018, Walikota Dumai Drs H Zulkifli AS MSi didampingi Wakil Walikota Dumai Eko Suharjo SE dan Ustad Abdul Somad meresmikan 212 Mart yang merupakan unit usaha dari Koperasi Amanah Dumai Berkah di Jalan Merdeka Kota Dumai, Rabu (21/2/2018).

212 Mart merupakan yang pertama di Kota Dumai dan dibangun atas inisiatif alumni gerakan 212 yang kemudian membentuk Koperasi Amanah Dumai Berkah sebagai badan hukum 212 Mart.

Walikota Dumai H Zulkifli AS mengucapkan selamat atas diresmikannya 212 Mart di Kota Dumai. Kehadiran gerai ini diharapkan dapat menjadi alternatif belanja yang halal bagi masyarakat Dumai.

Namun siapa sangka, jika investasi 212 mart di Samarinda ternyata bodong. Ratusan warga melaporkan investasi bodong 212 Mart ke Polresta Samarinda, Kalimantan Timur.Total kerugian ditaksir miliaran rupiah.

Para pelapor mendatangi Mapolresta, karena merasa ditipu pengurus Koperasi 212 Samarinda, setelah mengundang investasi untuk mendirikan pusat perbelanjaan 212 Mart.

Nilai investasi tiap warga beragam, mulai dari 500 ribu sampai dengan 20 juta rupiah. Masalah muncul sejak Oktober 2020, mulai dari gaji karyawan yang belum dibayarkan, hingga operasional 212 Mart ditutup tanpa pengembalian investasi yang dibayarkan.

Pengurus koperasi pun menghilang dan sulit dihubungi, hingga warga yang menjadi korban melapor polisi.  Setelah resmi mendapat laporan dari investor 212 Mart, polisi menyelidiki dugaan penipuan alias investasi bodong yang dilakukan Koperasi Syariah 212 Samarinda.

Sebagai seseorang yang dijadikan brand ambasador 212 mart, seharusnya UAS tidak diam saja melihat ada kasus investasi bodong 212 mart di Samarinda. Minimal ada permintaan maaf secara terbuka karena telah mengajak umat untuk bergabung dengan 212 mart dan koperasi syari'ah 212. Sebab secara tidak langsung, banyaknya umat yang berinvestasi di 212 mart Samarinda adalah berkat promosi dari UAS.

Namun nampaknya UAS tidak peduli dengan kasus investasi bodong 212 mart di Samarinda. Toh, saat dirinya mempromosikan 212 mart di Riau itu tahun 2018 dan kejadian investasi bodong 212 mart di Samarinda baru terjadi di tahun 2021. UAS sudah tidak punya tanggung jawab di sana. Toh, dia dulu cuma promosiin 212 mart, dia sendiri tidak ikut berinvestasi. Mungkin begitu pikir UAS.

Dari pada mikirin investasi bodong 212 mart di Samarinda, lebih baik menikmati hidup, bersenang-senang, berbulan madu dengan istri baru yang masih sangat muda. UAS baru saja menggelar pernikahan dengan Fatimah Az Zahra pada 28 April 2021 dengan mahar sampai 200 juta lebih. Usia istri barunya baru 19 tahun.

Baru mau seminggu UAS menikah. Sebagai pengantin baru, keduanya sedang asyik-asyiknya memadu kasih. Saat ini dunia ibarat milik mereka berdua. Mahar 200 juta lebih tentu tidak akan disia-siakan begitu saja oleh UAS. Meskipun bulan ramadhan, kalau bisa setiap malam harus memadu kasih.

Saya yakin saat ini UAS sedang fokus berbulan madu bersama istrinya. Urusan investasi bodong 212 mart di Samarinda bodo amat. Toh, dirinya tidak ikut bertanggung jawab. Dirinya hanya kebetulan saja pernah mempromosikan 212 mart dan koperasi syari'ah 212, itu pun di Riau, bukan di Samarinda. Salah sendiri umat di Samarinda mau percaya begitu saja dengan 212 mart.

Investasi Bodong 212 Mart, UAS Malah Asyik Berbulan Madu

Sumber Utama : https://seword.com/umum/investasi-bodong-212-mart-uas-malah-asyik-I4Yao3JnaD

400 Orang Ditipu Investasi Bodong 212 Mart, Kok Baru Sadar?

Membaca berita 212 mart bangkrut dan dianggap investasi bodong atau penipuan, jujur saya jadi ketawa. Padahal lagi puasa. Tidak baik menertawakan penderitaan orang lain. Tapi ya gimana, emang lucu. Hahaha

Sebab bagi saya, sejak awal 212 itu emang penipuan. Mereka bilang aksi bela Islam, padahal bela Anies Baswedan. Rizieq yang katanya ulama, padahal narapidana. Ceramah keagamaan yang menurut mereka penuh barokah, nyatanya kan cuma provokasi murahan.

Jadi kalau sekarang orang-orang sadar bahwa 212 mart itu penipuan atau investasi bodong, sebenarnya itu sudah lambat. Ini udah tahun 2021. Sementara kalian itu sudah ditipu sejak 2017 lalu, sejak jaman Pilkada DKI. Kok baru sadar sekarang?

400 orang di Kalimantan Timur yang sudah menyetor sejumlah uang untuk membangun 212 mart bagi saya adalah orang-orang bodoh yang terlalu mengedepankan emosi. Terlalu percaya dengan narasi demi kebangkitan ummat. Padahal itu semua hanya penipuan.

Tapi saya maklum. Wajar kalau mereka ditipu. Sebab penggalangan dana dilakukan pada 2018 lalu. Atau beberapa bulan setelah aksi 212 yang dilakukan akhir 2017. Saat itu masih semangat. Cinta buta. Ibarat orang pertama kali pacaran, ga hitung-hitungan.

Tapi setelah karyawannya ga digaji, sewa toko ga dibayar, listrik dan PDAM nunggak, barulah mereka sadar tentang realita kehidupan. Bahwa hidup ini penuh persaingan. Sementara mereka yang merasa mayoritas itu sejatinya hanyalah minoritas.

Mereka akhirnya sadar kalau investasi yang dilakukan adalah tanpa perjanjian. Pun belakangan diketahui bahwa pengurus atau panitianya itu tidak punya legalitas hukum yang jelas. Sehingga penggalangan dana itupun bisa disebut sebagai ilegal.

Di bayangan ummat 212, mungkin mereka pikir usaha itu mudah. Tinggal jualan, orang pasti beli dan untung.

Padahal keuntungan itu harus signifikan. Karena mereka harus bayar sewa toko, gaji karyawan, listrik dan air. Kalau keuntungannya di bawah biaya-biaya itu, maka bisa disebut rugi.

Lebih dari itu, gayanya saja mau menyaingi minimarket yan sudah lebih dulu ada dan menjamur seperti indomart dan alfamart. Sementara dari kasir, diisi oleh tukang demo yang mukanya gosong-gosong. Pelayanan kurang ramah, harganya mahal pula.

Saya juga ga habis pikir kenapa Haikal Hasan mempromosikan 212 mart dengan cara yang salah. Dia promosi kalau di 212 mart itu lebih mahal dikit, dibanding yang lain. Padahal rasanya tidak ada produk yang dijual dengan cara seperti itu. Bahkan barang-barang mahal pun dipromosikan seolah murah. Kalian tau apartemen yang cicilannya 5 juta perbulan? Bukankah promosinya mereka sebut HANYA 5 juta perbulan. Padahal 5 juta itu bukan hanya. Itu mahal.

Alasan soal demi kebangkitan ummat ini juga halu. Karena ummat yang mereka klaim itu sebenarnya gerbong kosong. Mereka ga bisa mengklaim NU karena NU punya minimarket sendiri. Mereka ga bisa menarget kelas menengah atas karena mereka adalah orang rasional yang sangat peka dengan pelayanan dan fasilitas. Kalau mau menarget kelas menengah bawah yang mungkin masih bisa loyal ke 212, mereka pasti cari yang lebih murah.

Jadi, sejak awal, rencana bisnis ini adalah rencana usaha bunuh diri. Tapi ya begitulah kalau tukang demo maksa ingin usaha. Biasa ngitung nasi bungkus, cuma bisa bedain mana karet satu dan karet dua isi rendang. Mau usaha ga mikirin biaya operasional seperti gaji karyawan dan sewa toko. Hahahha

Lagian 212 itu kan nama demo yang teriak-teriak di Jakarta. Kok ya pede sekali dijadikan nama minimarket. Siapa yang mau belanja di tempat tukang demo?

Bagi saya, kasus ini sudah jelas perlu diusut. Apalagi di cerita lain, ketika Rizieq berada di Arab dalam pelariannya, setiap ditanya kerja apa dan bagaimana cara Rizieq bertahan hidup tanpa bekerja? Banyak yang menjawab bahwa mereka punya 212. Ummat patungan berbisnis dan keuntungannya untuk Rizieq.

Kalau sudah muncul kasus seperti sekarang ini, kita patut bertanya, jangan-jangan yang dikirim ke Rizieq bukan cuma keuntungannya. Tapi sak modal-modalnya. Hahahaha

Terakhir, semoga ke depan ada banyak lagi kasus yang bisa diungkap terkait penipuan-penipuan geng Rizieq ini. Sebagai pelajaran kepada mereka bahwa uang tidak punya agama. Begitulah kura-kura.

400 Orang Ditipu Investasi Bodong 212 Mart, Kok Baru Sadar?

Sumber Utama : https://seword.com/umum/400-orang-ditipu-investasi-bodong-212-mart-kok-4u3hyJeUyU

Seberapa Pentingnya Test Wawasan Kebangsaan Untuk Melawan Ideologi Khilafah?

Berita tidak lolosnya 75 pegawai KPK dalam tes wawasan kebangsaan menunjukkan realita kualitas penegak hukum secara individu dalam rangka memahami bangsa dan negaranya. Ini bukan sekedar hafal Lagu Kebangsaan atau Pancasila, tapi mendalami seberapa jauh seseorang berpotensi tidak setia kepada bangsa dan negaranya.

Rasa nasionalis menjadi penting pada beberapa tahun belakangan, saat gempuran ideologi khilafah gencar merusak tatanan definisi negara. NKRI menghadapi keinginan sekelompok berhasrat mendirikan negara Islam yang sudah pasti berlawanan dengan dasar negara dan kemajemukan.

Bagaimana mungkin 75 orang pegawai KPK bisa dipercaya membela negara melalui institusi hukum, kalau dengan negara saja tidak setia? Analogi sederhana itu menjadi ukuran loyalitas individu dalam melaksanakan tugas mengemban jabatan. KPK adalah institusi negara, menindak korupsi mewakili pandangan hukum negara, bukan identitas agama. 

75 orang itu baru sebatas di lingkungan KPK. Ada hal yang lebih penting lagi uji wawasan kebangsaan diterapkan, yaitu di lingkungan pendidikan. Guru dan pengajar yang menjadi ujung tombak proses lahirnya generasi baru melalui jenjang pendidikan.

Urusan wawasan kebangsaan yang sejatinya dimulai di ranah pelajaran pendidikan dasar hingga menengah, butuh tenaga pengajar dengan syarat mutlak setia kepada negara. Guru bertugas "menanamkan" suatu pandangan ilmu sekaligus budi pekerti. Tidak sekedar menyampaikan kurikulum.

Analoginya sebaik apapun sistem pendidikan dan kurikulum, ketika tenaga pengajar dalam kondisi rendah wawasan kebangsaannya, akan otomatis menular kepada murid-muridnya. Teori komunikasi verbal menyatakan, dalam 1 kelas berisi 30 murid dibimbing seorang guru yang terpapah ideologi khilafah, bisa dipastikan minimal 10 orang muridnya akan berpandangan sama dengan gurunya. 20 orang lagi fifty-fifty antara ter-infiltrasi atau tidak, tergantung antisipasi lingkungan keluarganya.

Coba sekali waktu pemerintah mengadakan test wawasan kebangsaan kepada para guru pengajar aktif baik negeri maupun swasta. Lihat hasil screening yang terjadi, dan bersiaplah terperangah.

Sebagai referensinya, menurut data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2018/2019, jumlah sekolah dari jenjang SD sampai Sekolah Lanjutan Atas (SLTA), termasuk Sekolah Luar Biasa (SLB) di Indonesia mencapai 307.655 sekolah. Terdiri atas 169.378 sekolah negeri dan 138.277 sekolah swasta. Lebih detil lagi jumlah SD 148.244 sekolah negeri dan swasta. SMP berjumlah 38.960, SMA 13.495 dan SMK 13.710.

Dari data tersebut menunjukkan bahwa kemampuan pemerintah baru memaksimalkan menyediakan jenjang pendidikan dasar (SD). Masa belajar SD menjadi usia paling rentan ter-infiltrasi cara pandang pemahaman budi pekerti. Peranan guru SD sangat dominan "mengisi" otak para siswa dengan asupan bimbingan, nasihat hingga doktrin.

Bisa dibayangkan jika seorang oknum guru SD yang tidak setia kepada bangsanya, disampaikan kepada murid yang masih dalam usia kepatuhan yang kuat. Modal ketidak cintaan pada bangsanya yang ditanamkan terbawa hingga pendidikan selanjutnya. Kalaupun kemudian putus sekolah maka akan nempel hingga dewasa.

Jika seorang anak usia SD sudah punya referensi tentang khilafah, negara Islam dan kaum kafir, bisa dipastikan didapat dari guru pengajarnya. Bukan dan buku, tutorial, TV atau pengajian-pengajian. Doktrin seorang guru lebih tertanam di benak siswa dibandingkan orang tuanya. Sekolah menjadi ruang komunal dari berbagai keluarga. Penyeragaman cara pandang siswa menjadi tugas guru.

Sistem pembelajaran online sedikit banyak berperan memutus komunikasi verbal yang bermuatan negatif. Meskipun sarana menjadi kendala tehnis yang butuh segera diatasi, namun keganjilan materi pembelajaran akan lebih cepat terantisipasi di ruang digital.

Ken Setiawan, seorang pakar rekrutmen kader paham negara Islam yang sudah insyaf memberikan kesaksiannya dalam sebuah wawancara. Di seputar Jawa barat sudah ada sekitar 250 ribu orang yang siap memperjuangkan berdirinya negara Islam Indonesia. Celakanya lagi mereka semua militan yang tunduk apapun perintah Amir-nya. Di Jawa Tengah dan Jawa Timur jumlahnya tidak lebih banyak dari Jawa Barat, tetapi yang pasti di atas 100 ribu.

Cara merekrut Ken Setyawan sangat sederhana, cukup merekrut oknum yang berprofesi sebagai guru, kemudian mempersilahkan mereka bekerja di ruang-ruang kelas belajar. Hasilnya, untuk mendapatkan generasi kader intoleransi lulusan SMU sangat mudah serupa MLM

Test wawasan kebangsaan bagi guru pengajar baik negeri maupun swasta menjadi kemutlakan. Sistem pengawasan yang dibuat dalam rangka antisipasi, bukan sekedar kekhawatiran pada dugaan. Musuh ideologi sudah di depan mata, pilihannya hanya tinggal melawan bukan bertahan.

Melawanlah dengan sistem sebagaimana mereka memberontak sistem, bukan dengan menangkapi mereka satu persatu.

Seberapa Pentingnya Test Wawasan Kebangsaan Untuk Melawan Ideologi Khilafah?

Sumber Utama : https://seword.com/politik/seberapa-pentingnya-test-wawasan-kebangsaan-untuk-K6SgReJfUf

Tolak RUU Perlindungan Tokoh Agama dan Simbol Agama Rancangan PKS

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Syaikhu didampingi sejumlah pengurus partai, berkunjung ke Kantor DPP Partai Gerindra, pada hari Selasa, 4 Mei 2021.

Kunjungan PKS ke Partai Gerindra tersebut disambut Prabowo Subianto dan Sufmi Dasco Ahmad dengan semangat persahabatan sebagai sesama partai yang sama-sama pernah berada di luar pemerintahan.

Meskipun saat ini Gerindra telah berada di pemerintahan Jokowi, namun nuansa nostalgia sewaktu bersama berjuang dalam beberapa kali Pilkada dan Pilpres 2019, sempat menjadi perbincangan basi-basi diantara pengurus PKS dan Partai Gerindra.

Tentu saja nostalgia bagaimana dulu mereka mengalami kekalahan meskipun sudah merancang berbagai macam cara negatif agar Jokowi dapat mereka kalahkan.

Bahkan mungkin mereka ketawa-ketiwi saat melihat tingkah laku Prabowo Subianto dan beberapa petinggi PKS saat itu, melakukan sujud syukur dan konferensi pers meng-klaim sepihak sebagai pemenang Pilpres 2019.

Atau bahkan terbahak-bahak saat mengenang keabadian digital sebuah dagelan dengan judul “Siap Presiden”, dimana kubu kedua partai berhalusinasi bahwa Prabowo Subianto sudah menjadi seorang Presiden dan orang-orang dengan pakaian ala militer rela antri memberikan penghormatan dengan sikap sempurna dan suara lantang, “Siap Presiden!”

Setelah perbincangan basa-basi selesai, PKS kemudian mengutarakan maksud dan tujuan silaturahminya ke Partai Gerindra, yaitu meminta dukungan disahkannya RUU Perlindungan Tokoh Agama dan Simbol Agama menjadi undang-undang oleh DPR RI.

PKS di tahun 2019 mengusulkan mengusulkan RUU Perlindungan Ulama, Tokoh Agama, dan Simbol Agama. Meskipun rancangan undang-undang tersebut banyak dikritik sebagai perlakuan diskriminasi karena hanya mencakup tokoh dan agama tertentu, kenyataannya RUU tersebut tetap masuk sebagai prioritas dalam Program Legislasi Nasional 2021, setelah nomenklaturnya diubah menjadi RUU Perlindungan Tokoh Agama dan Simbol Agama.

Menurut Bukhori, RUU tersebut ditujukan untuk memberi perlindungan kepada para tokoh agama saat menyampaikan ajaran kitab suci. Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PKS itu, mengatakan, para tokoh agama tidak boleh dipersekusi atau dikriminalisasi oleh pihak manapun, atas ajaran yang disampaikan sepanjang hal tersebut sesuai dengan kitab suci.

Dalam argumentasinya, PKS berkilah bahwa RUU tersebut tidak mereduksi kedudukan tokoh agama di mata hukum. Ketika tokoh agama melakukan tindak pidana atau melanggar hukum, tetap harus menjalani proses hukum yang sama.

PKS memang partai yang cerdas. Partai ini begitu militan dalam meraih cita-cita “terselubung” terhadap keberlangsungan Pancasila dan NKRI. Mereka paham dan dapat membaca situasi, kemudian mempersiapkan payung-payung konstitusi agar apa yang mereka perjuangkan dan rencanakan dapat berjalan lancar sesuai dengan tujuan mereka.

Dalam RUU tersebut, tampak sekali PKS ingin melindungi diri sendiri terhadap upaya penyebaran paham-paham keagamaan versi mereka, yang sudah mereka sadari akan bertentangan dengan hukum yang sudah ada.

Mereka sedang berjuang mengukuhkan kepentingan politik mereka, dan menjadikan komoditas untuk melestarikan politik identitas. Maraknya tuduhan kriminalisasi ulama dari kubu partai ini terhadap pemerintah, adalah salah satu poin dimana mereka ingin melindungi tokoh-tokoh partai mereka atau yang sepaham, dari jeratan hukum oleh karena dakwah dan hasutan mereka, maupun kepentingan yang lebih besar, yaitu melindungi visi misi partai mereka terhadap kemungkinan jeratan undang-undang yang sudah berlaku.

Dalih mereka melindungi tokoh agama dan simbol agama, jelas sekali merupakan argumentasi yang sangat bias. Menjadi pertanyaan yang mendasar, tokoh dan simbol agama apa yang sedang mereka perjuangkan?

Sedangkan RUU yang dimaksud oleh PKS sendiri sebenarnya sudah diakomodasi dalam UU Penistaan Agama. Itupun, dalam penerapan dan praktenya, tidak benar-benar dijalankan dengan adil dan bijaksana.

Artinya, dalam menerapkan UU Penistaan Agama yang sudah berjalan saja, agama minoritas selalu kalah dan dikorbankan oleh kekuatan dan tekanan dari agama mayoritas. Lantas jika kemudian RUU Perlindungan Tokoh Agama dan Simbol Agama benar-benar disahkan oleh DPR menjadi undang-undang, tidakkah akan semakin membuat tokoh-tokoh agama dalam tanda kutip, menjadi semakin liar dalam menista agama lain?

Saat ini saja, tokoh-tokoh agama penghina agama minoritas selalu lolos dari jeratan UU Penistaan Agama. Jangankan dipanggil dan diproses oleh pihak kepolisian, alih-alih mereka malah mendapat pembelaan dari beberapa pihak dengan alasan apa yang disampaikan adalah sesuai dengan ajaran kitab suci mereka.

Tetapi jika ada agama minoritas yang berbuat dan berlaku sama, yang juga merupakan ajaran kitab suci yang menjadi pedomannya, umat mayoritas di Indonesia rame-rame mengecam, termasuk dengan tokoh-tokoh yang selama ini kita anggap baik dan toleran.

Tokoh-tokoh agama, maupun tokoh-tokoh politik dengan latar belakang agama, memang banyak yang tidak sepaham dan berseberangan dengan PKS dalam urusan sosial politik. Tetapi, dalam isu dan sentimen agama, kebanyakan dari tokoh yang berseberangan dengan PKS tersebut, tidak akan berani secara frontal menentang PKS, atau malah terkesan membela.

Jika argumentasi bahwa tokoh agama tidak boleh dijerat secara hukum dengan alasan apa yang disampaikan sudah sesuai dengan ajaran dan kitab sucinya, benar-benar diterapkan secara konsekuen dan adil terhadap semua agama., tentunya hal ini akan menimbulkan perpecahan bangsa.

Misalnya tokoh agama tertentu mengatakan bahwa agama A beserta kitab sucinya adalah agama palsu, nabi palsu, ajaran palsu dan sebagainya. Tokoh ini berkata demikian dengan alasan bahwa dia menyampaikan apa yang tertera di kitab suci yang diyakininya.

Demikian pula sebaliknya, tokoh agama lain menyampaikan hal yang serupa. Apa kondisi demikian tidak akan menimbulkan perpecahan bangsa?

Itulah kelemahan kita yang coba dimanfaatkan oleh PKS, yaitu sentimen agama yang akan banyak didukung meskipun dalam hal lainnya bersebarangan dengan mereka.

Maka demi keutuhan bangsa, tolak dan gagalkan RUU Perlindungan Tokoh Agama dan Simbol Agama menjadi Undang-undang.

Jika RUU usulan PKS ini lolos menjadi undang-undang, perpecahan bangsa sudah di depan mata.

Tolak RUU Perlindungan Tokoh Agama dan Simbol Agama Rancangan PKS

Sumber Utama : https://seword.com/politik/tolak-ruu-perlindungan-tokoh-agama-dan-simbol-GTLQMdM1NC

2 Sisi Penting Dari Pertemuan PKS dan Gerindra

Baru-baru ini Prabowo Subianto menerima kunjungan Presiden PKS Ahmad Syaikhu dan jajarannya di kantor DPP Partai Gerindra. Prabowo mengaku mengenang perjuangan Gerindra bersama PKS di sejumlah pemilihan umum yang lalu, baik pilkada maupun pilpres.

"Ada juga nostalgia kami pernah berjuang bersama dalam beberapa kali. Pilkada DKI, Jabar, pilpres dan sebagainya," kata Prabowo.

Gerindra dan PKS memang menjadi rekan koalisi dalam beberapa kali pemilu. Di antaranya Pilkada DKI 2017, Pilpres 2014, dan Pilpres 2019.

Prabowo mengatakan Gerindra dan PKS tetap berkswan dan saling menghormati meski kini keduanya berbeda sikap dalam pemerintahan. "Tapi kami tetap bersahabat, kami saling menghormati, kami saling menegur kadang-kadang sebagai kawan, boleh koreksi dan boleh saling mengingatkan, saya kira itu dari saya," kata Prabowo.

Kedatangan PKS yang diketahui adalah Ahmad Syaikhu memperkenalkan pengurus, logo, dan mars baru PKS kepada Prabowo dan Gerindra. Selain itu, PKS meminta dukungan Gerindra mengenai RUU Perlindungan Ulama yang akan dibahas di DPR.

Sekilas info RUU Perlindungan ini tidak penting, kecuali ada standardisasi ulama atau lebih jelasnya sertifikasi ulama. Kalau tidak, UU ini bermaksud melindungi semua ulama, termasuk ulama yang selama ini caci maki dan provokasi dalam ceramah? Ini bisa disalahgunakan untuk kepentingan kelompok tertentu terutama yang selama ini meresahkan. Sertifikasi aja diprotes, bagaimana mau perjuangkan RUU ini?

Kita back on track.

Pertemuan Gerindra dan PKS tentu saja memiliki dua sisi, yaitu sisi luar yang terlihat dan diberitkan media, dan sisi dalam yang tidak kita ketahui, hanya bisa menerka dan menganalisis.

Menurut penerawangan amatir dari saya, saya melihat ada dua hal yang bisa dilihat. Yang pertama, kita lihat dari PKS dulu.

Sebelumnya PKS sudah bertemu dengan Demokrat. Lebih tepatnya PKS menyambangi kantor DPP Demokrat. Bertemu Gerindra pun sama, di kantor DPP Gerindra. PKS menyambangi dua partai ini.

Sebenarnya ini adalah sebuah kode, di mana PKS mungkin sedang mencari koalisi. Coba pikirkan, PKS kian hari kian terdesak karena terlalu jelas berseberangan dengan pemerintah. Tidak aneh sih kalau mau jadi oposisi, tapi PKS ini terlalu jelas dan ngawur dalam menyikapi sebuah isu. Seolah mereka ini punya prinsip yang penting tampil beda, tidak masalah meski kelihatan bodoh dan menjijikkan. Belum lagi track record partai ini yang sudah dicap jelek, kader-kadernya banyak yang condong mendukung ormas-ormas atau kelompok yang dibenci mayoritas warga.

karena itulah PKS seolah sendirian dan kesepian. PKS mungkin sudah mencium ini dan segera start sebelum semuanya terlambat. Jadi, lumayan masuk akal kalau PKS mulai menjalin huhungan dengan Demokrat karena Demokrat sudah pasti akan berseberangan dengan pemerintah, apalagi setelah isu kudeta dari kubu Moeldoko. Kemudian menjalin hubungan lama dengan Gerindra. Semua ini ada kaitannya, bukan spontan terjadi tanpa rencana. PKS tentu tidak ingin ketinggalan kereta seperti Demokrat dulu. Kalau diam saja, PKS akan tenggelam mengenaskan.

Bagaimana dengan sisi Prabowo?

Nah, ini juga menarik. Seperti yang kalian ketahui, Prabowo jadi topik pembicaraan ketika Mas Alif menuliskan sebuah artikel killer yang menyebut Prabowo marah-marah karena ngotot mengusulkan mantan caleg PKS sebagai Dirut PT PAL (sudah mengundurkan diri secara sukarela). Prabowo marah dengan cara yang tidak bijak, padahal wewenang itu ada di tangan Menteri BUMN.

Sejak itulah banyak yang mulai berpikir, apakah Prabowo mulai bermain dua kaki? Apakah dia sudah mulai ancang-ancang menggalang kekuatan politik untuk menyongsong tahun 2024? Apakah dirinya menjadi menteri karena ada misi di jangka panjang? Apalagi dalam beberapa survei, nama Prabowo selalu mendapatkan elektabilitas tertinggi. Artinya, ada kecenderungan dia berpikir masih ada kesempatan untuk ikut pemilu.

Ini tergantung kalian mau melihat pertemuan PKS dan Gerindra ini apakah Gerindra yang punya misi atau PKS yang punya misi atau dua-duanya mulai punya kesamaan misi. Silakan kalian pilih yang mana. Tapi, kalau pertemuan ini disebut spontanitas, hahaha. Tak ada yang tak direncanakan dalam politik.

Bagaimana menurut Anda?

https://nasional.tempo.co/read/1459323/bertemu-pks-prabowo-kenang-saat-berjuang-bersama-di-pemilu/full?view=ok

2 Sisi Penting Dari Pertemuan PKS dan Gerindra

Sumber Utama : https://seword.com/politik/2-sisi-penting-dari-pertemuan-pks-dan-gerindra-xNmc0CvIxD

Ngeri! Denny Siregar Bongkar Peranan Novel Baswedan, WP KPK dan Radikalisme!

Novel Baswedan menyebut bahwa wacana pemecatan dirinya karena gagal ikut tes anti kadrun membuat dia dan KPK semakin dihancurkan dan dilemahkan, oleh pimpinan. Padahal kita tahu tes tersebut adalah tes yang wajib dikerjakan oleh setiap orang untuk menjadi aparatur sipil negara.

KPK adalah bagian dari negara. Dibayar oleh APBN, maka status pegawainya adalah ASN. Jangan banyak bacot kalau nggak suka. Keluar saja kalau nggak suka. Novel dan Firli itu selevel, meski secara struktur, lebih tinggi Firli. Tapi Novel ini memegang visi “yang tak kelihatan”. Visi membela Anies.

Mereka harus dites agar diketahui seberapa pahamnya mereka soal nasionalisme, sekaligus seberapa rusaknya mereka terpapar paham radikalisme. Yang buat bukan sembarangan orang melainkan orang-orang dari tentara yang nasionalismenya sangat teruji.

Kalau lembaga antikorupsi saja bisa menjadi lembaga yang di mana radikalisme bercokol, sangat bahaya tentunya. Karena nanti orang-orang pandangan para politikus radikal, bisa dibiarkan meski melakukan korupsi. Contohnya adalah dugaan korupsi terbesar sepanjang sejarah yakni korupsi di DKI Jakarta.

Kenapa sampai sekarang, Anies tidak diproses hukum dan tersangka direktur utama Sarana Jaya juga masih hanya ditetapkan statusnya bukan ditangkap? Ini jelas menjadi pertanyaan kita dan kita boleh dengan bebas menduga bahwa memang ada orang-orang KPK yang bercokol di dalamnya ternyata radikalis.

Apa yang salah di KPK? Kenapa 75 radikalis harus dibuang karena gagal tes? Denny Siregar membongkar jeroan KPK Republik Indonesia. Dia mengatakan bahwa didalam KPK ada satu lembaga tidak resmi yang kuat sekali pengaruhnya dan sangat radikal.

Namanya wadah pegawai KPK alias WP KPK. Wadah yang merupakan semacam perkumpulan orang-orang KPK di dalamnya. Udah KPK ini dibuat oleh Abdullah Hehamahua yang dulu menjadi penasehat KPK. Jadi kita sama-sama tahu siapa orang ini, lalu WP KPK ini pernah dipimpin oleh Novel! Nah! Lalu...

Kalau bicara tentang Abdullah Hehamahua kita lihat sepak terjangnya belakangan ini memang radikal dan cenderung kepada arah menghina dan mengejek dan ingin menjatuhkan presiden Joko Widodo. Bahkan Prabowo pun disebut pelacur sama dia. Padahal dia bukan cewek lho...

Fungsi dari wadah pegawai KPK ini salah satunya adalah untuk merekrut pegawai. Perekrutan itu tentu harus sesuai dengan visi mereka dan mereka harus tunduk kepada wadah yang di bawah Abdullah Hehamahua ini.

Kalau gitu mah, kita sudah lihat bahwa wadah pegawai KPK ini memang berguna untuk menekan pimpinan diatas supaya mau bekerja sama sesuai arahan dari ketuanya, yaitu Novel Baswedan. Novel Baswedan itu pernah lho jadi pimpinan wadah pegawai KPK yang mengerikan itu.

Jadi di tahun 2018, salah satu Dirdik alias direktur penyidik KPK yaitu Brigjen Aris Budiman itu dihajar oleh wadah pegawai KPK karena tidak mau bekerja sama. Jenderal pun ditekan sama mereka karena memang mereka memiliki kekuatan yang sangat besar dengan visi yang nggak tahu sampai seradikal apa.

Sehingga pada akhirnya, Aris Budiman pun berteriak bahwa ia akan membongkar oknum-oknum di dalam KPK. Tapi saat itu KPK memang sedang naik daun di tengah mata masyarakat. Sehingga mereka ini dianggap yang benar dan Aris Budiman dianggap salah. Oleh rakyat yang masih belum terbuka matanya.

Memang ternyata opini publik yang digiring oleh wadah pegawai KPK dengan jargon-jargon pahlawan arti korupsinya masih kental sekali saat itu. Tapi ternyata paham Taliban di dalam wadah pegawai KPK hasil didikan Abdullah Hehamahua ini ini sangat mengerikan karena tujuannya adalah menuju negara khilafah.

Jadi KPK itu mungkin singkatan dari komisi pendirian khilafah ketimbang komisi pemberantasan korupsi. Menurut Denny Siregar, wadah pegawai KPK ini adalah pusat dari radikalisme yang ada di gedung KPK. Mereka ini tumbuh subur dengan luar biasa dan didukung oleh media besar seperti Tempo untuk menjadi kendaraan politik mereka membuat negara ini hancur lebur.

Enggak heran kan kalau belakangan ini mereka menangkap orang-orang dekat Jokowi saja padahal masih banyak orang-orang yang korupsi jauh lebih besar. Wadah pegawai KPK yang disebut oleh polisi Taliban adalah wadah yang sudah meresahkan orang-orang dalam KPK yang masih baik dan cinta NKRI.

Akhirnya, dari keluhan ini dibuatlah revisi undang-undang KPK yang menarik kembali KPK untuk ke NKRI tercinta. Perlawanan hebat dari wadah pegawai KPK pun di lakukan dan didukung oleh media besar seperti Tempe dan juga mahasiswa yang bisa dibodoh-bodohi. Najwa juga ikutan. Padahal dia katanya cinta NKRI. Tapi mungkin terlalu naif membela Novel jadi sampai begitu deh itu Mbak.

Narasi pelemahan KPK pun dikerjakan. Alih-alih ingin Revisi UU KPK dihentikan, Jokowi tetap hajar bleh. KPK sekarang lagi tidak bisa berdiri sendiri sebagai lembaga super body melainkan KPK adalah bagian dari negara. Wong dibayar APBN kok! Mau dibayar sama Anies? Ya silakan.

Cara menjadi bagian dari negara adalah KPK dan seluruh pegawainya harus menjadi aparatur sipil negara. Syaratnya adalah ikut tes wawasan kebangsaan yang dilakukan dan dibuat oleh TNI. Akhirnya internal KPK guncang termasuk wadah pegawai KPK nya dan mereka ketahuan kalau mereka adalah radikalis.

Buktinya jelas yaitu 75 orang gagal lulus tes KPK dengan pertanyaan-pertanyaan jebakan seperti keberadaan FP, HTI, dan Rizieq. Termasuk Novel Baswedan yang matanya ditetesi oleh air keras. Mereka berontak karena mereka pasti gagal. Pertanyaan yang lumrah. Karena mereka adalah simbol radikalisme.

Lagi-lagi, narasi yang dikeluarkan adalah narasi KPK dilemahkan. Lagi-lagi juga tempo lagi-lagi dan gila lagi menjadi partner sehati untuk membangun opini dan playing victim. Sudah paham ya kalau kenapa Novel Baswedan tidak keluar ketika Febri Diansyah keluar?

Mereka ingin wadah pegawai KPK tetap eksis untuk mengusung negara format lain di NKRI ini. Kenapa KPK harus kembali ke NKRI tercinta? Karena KPK ini selama ini sudah menjadi asing bagi negara ini. Ceramah-ceramah agamanya pun mengundang pembicara radikal yang suka main sabung ayam dan menghina Jokowi.

Makanya nggak heran wadah pegawai KPK ini begitu keras dalam menolak sistem pelatihan dan tes wawasan kebangsaan. Karena menurut mereka agama mereka jauh lebih penting dan membela Anies Baswedan juga lebih penting daripada menangkap koruptor secara adil. Semoga saja dari hal ini kita melihat bahwa apa yang menjadi urgensi KPK kembali ke NKRI yang tercinta ini adalah hal yang mutlak.

Ngeri! Denny Siregar Bongkar Peranan Novel Baswedan, WP KPK dan Radikalisme!

Sumber Utama : https://seword.com/politik/ngeri-denny-siregar-bongkar-peranan-novel-dAPsO8kCrY

Karir Politik Gibran Bisa Lebih Cepat dari Jokowi

Aksi Gibran mengembalikan uang pungli kemaren cukup mendapat perhatian publik. Bahasanya sederhana. Kita harus membiasakan yang benar. Bukan membenarkan yang biasa.

Diakui atau tidak, kita sebagai masyarakat malas untuk berdebat atau menolak. Jadi misal ada surat edaran zakat atau sedekah, kita akan otomatis beri sejumlah uang. Karena kalau bilang ga ada, tidak bisa, atau bahasa penolakan lainnya, urusannya jadi panjang lebar. Dan masih juga beresiko mendapat perlakuan tidak baik dari para pejabat-pejabat desa. Misal kalau kita butuh untuk mengurus surat-surat, jadi diperlambat dan seterusnya.

Apa yang dilakukan di Solo mestinya juga dilakkan oleh kepala daerah yang lain. Karena fenomena pungli atas nama zakat dan sedekah ini ada di hampir seluruh wilayah di Indonesia. Sudah jadi kebiasaan. Sampai kita tidak tahu kalau itu pungli, korupsi dan tidak dibenarkan di Indonesia.

Gibran yang lebih muda dari saya itu mampu menyihir masyarakat Indonesia dengan pesonanya. Sampe urusan uang 50 ribu dikembalikan. Dan entah kenapa, tiba-tiba saja kita teringat dengan Presiden Jokowi. Mirip. Aksinya selalu mengejutkan.

Hanya bedanya, Gibran sudah lebih dulu punya panggung. Dia tidak benar-benar memulainya dari nol. Jokowi untuk mendapat perhatian publik, butuh waktu sekitar 6 sampai 7 tahun. Sementara Gibran, belum satu tahun, sudah berhasil membuat banyak elite politik datang untuk sowan ke Solo.

Suka tidak suka, faktor citra positif seorang Presiden Jokowi sangat penting bagi karir politik Gibran. Seperti citra positif Bung Karno yang kemudian menurun pada Bu Mega.

Begitu juga sebaliknya. Seperti AHY misalnya. Sebagai anak SBY, yang dulu gagal menjadi Presiden dan hanya meninggalkan candi Hambalang dengan seribu satu kasus korupsinya, itu membuat AHY susah berkembang dan menunjukkan kemampuannya –itupun kalau ada.

Meski begitu, Gibran juga punya modal sendiri. Yakni mampu merespon keluhan masyarakat menjadi sebuah aksi atau jawaban. Ini bukan soal nominalnya yang cuma 50 ribu atau 100 ribu rupiah. Ini tentang cara seorang Walikota melindungi warganya dari aksi lurah yang ugal-ugalan. Tentang memutus kebiasaan jelek yang menjengkelkan. Juga tentang memberikan keberanian untuk melawan oknum-oknum aparat yang korup.

Saya kurang tau nasib Gibran akan seperti apa ke depan. Saya bukan dukun. Tapi jika melihat kenyataan hari ini, Gibran adalah Walikota paling populer di Indonesia, yang setiap kebijakannya menjadi pusat perhatian tingkat nasional. Kalau salah, Gibran akan dihujat seIndonesia. Tapi kalau benar, dia juga akan dielukan secara nasional.

Maka dengan kecepatan dan panggung politik yang sangat besar ini, mestinya Gibran cukup satu periode di Solo. Tidak perlu dua periode seperti bapaknya, sebelum memutuskan pindah ke Jakarta.

Untuk itu, kalau tim Gibran membaca catatan ini, satu hal yang harus kalian lakukan hari ini adalah menyadari. Sadar betapa kuatnya nama seorang Gibran di pentas nasional. Setelah itu, cepatlah lakukan terobosan dan kerja-kerja besar, sebagai contoh perubahan dan gerak dinamis anak muda.

Kita semua tentu menunggu kerja-kerja besar yang dapat dilakukan Gibran di Solo. Agar bisa menjadi contoh pimpinan daerah yang bisa bekerja, bukan hanya berkata-kata dan bongkar pasang proyek seperti di Jakarta.

Dan untuk partai politik, apapun itu, mestinya juga dapat belajar dari fenomena Gibran. Ini bukan soal usia, kaderisasi atau senioritas di partai. Menjadi kepala daerah itu soal kreatifitas dan keberanian bertindak. Mau untuk capek-capek berurusan dengan masyarakat.

Saya yakin kepala daerah yang lain tahu ada banyak pungli jelang hari raya ini. Tapi mereka memilih diam atau pura-pura tidak tahu agar tidak terjadi keributan. Dan itu adalah contoh buruk yang harus sama-sama kita hilangkan.

Jika sebelum ini partai lebih fokus pada menang dan kalah, mestinya perlu sedikit modifikasi strategi. Bagaimana kalau semua berupaya memenangkan orang yang memang bisa bekerja?

Karena kalau hanya berfokus pada kemenangan, maka yang muncul adalah sosok seperti Anies Baswedan. Setelah menang, ga tahu mau ngapain. Saking stressnya, Anies sampai bangun monumen batu.

Sekali lagi, untuk Gibran dan tim saya ucapkan selamat bekerja, selamat menggebrak Indonesia.

Karir Politik Gibran Bisa Lebih Cepat dari Jokowi

Sumber Utama : https://seword.com/politik/karir-politik-gibran-bisa-lebih-cepat-dari-jokowi-wHnAc61Rep

Petisi ASN/PNS Sungguh Menggelikan!

Jujur membaca berita petisi ASN di situs change.org yang bertajuk THR & Gaji-13 ASN/PNS 2021 Lebih Kecil dari UMR Jakarta: Kembalikan Full Seperti Tahun 2019. Aku tuh kok merasa campur aduk, geli sekaligus sedih dan miris ya!

Petisi THR ini dibuat oleh seorang warga bernama Romansyah pada Kamis (29/4) lalu. Dalam petisinya, Romansyah meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk meninjau lagi kebijakan pemberian THR kepada pegawai negeri sipil (PNS), TNI, Polri, hingga pensiunan, dikarenakan THR tahun ini dikenakan pemotongan tunjangan kinerja (tukin).

Menurut si pembuat petisi, hal ini berbeda dengan janji awal presiden bahwa THR akan dibayar penuh pada tahun ini (setelah dipotong pada 2020 akibat tekanan krisis ekonomi karena pandemi covid-19).

Petisi THR ini ditandatangani hampir 19.000 an orang. Bisa jadi petisi ini dibuat untuk menggambarkan bahwa ada juga PNS yang tidak semakmur PNS lainnya. Terutama bagi mereka yang ditempatkan di daerah terpencil, yang jauh dari keluarga, dan tidak mendapat tunjangan yang  besar.

Memang betul gaji Pokok PNS di seluruh Indonesia itu sama, yang membuat beda adalah tunjangan, yang sebagian dari jenis tunjangan itu diberikan oleh Pemda. Jenis tunjangan dari Pemda itulah yang membuat total pendapatan take home pay PNS di tiap daerah menjadi berbeda, hingga tak salah juga bahwa lebih besar UMR pekerja di Ibukota daripada PNS di daerah!

Tidak ada juga aturan dan larangan bagi ASN/PNS untuk membuat petisi, tetapi mestinya para PNS itu tetap berpatokan pada etika moral sebagai abdi negara dan mau sedikit menengadah ke bawah. Peka terhadap sekeliling, peka terhadap penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara. Masa iya nggak tau kalau dampak pandemi ini menghajar semua sektor ekonomi dan produksi, hingga sumber pendapatan negara yang dipakai untuk menggaji dirinya juga menurun drastis!

Mendadak aku berpikir mestinya bukan hanya pegawai KPK saja  yang harus dites wawasan Kebangsaan, tetapi para ASN/PNS yang menandatangani petisi THR perlu juga nih dites ulang Wawasan Kebangsaannya.

Berteriak soal THR isinya cuma gaji pokok dan tunjangan melekat tanpa tunjangan kinerja, kemudian membuat petisi menuntut agar tunjangan dibayar penuh, rasanya sungguh menggelikan,bahkan bisa disebut memalukan, tak tau bersyukur. Cocok seperti yang diucapkan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Pak Tjahjo Kumolo bahwa mestinya para ASN/PNS itu bersyukur masih dapat THR!

Teruntuk para ASN/PNS ingatlah pada sumpah yang pernah diucapkan saat menjadi calon ASN! Berdasarkan UU 5 Tahun 2014 sebelum menjadi ASN maka calon ASN harus mengucapkan sumpah untuk bisa menjadi PNS. Sumpah itu tertuang dalam Pasal 66 ayat 2. Salah satunya kesediaan PNS untuk setia dan taat kepada Pancasila. Berikut salah satu isi sumpah yang diucapkan:

Bahwa saya, akan senantiasa menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah, dan martabat pegawai negeri sipil, serta akan senantiasa mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan saya sendiri, seseorang atau golongan.

Tolong digarisbawahi kata-kata senantiasa mengutamakan kepentingan negara. Mbok ya mikir sedikiiit saja, masih kurangkah 12 bulan gaji plus tunjangannya ditambah lagi gaji 13? Saat ini semua sektor dan sendi kehidupan terkena hantaman, efek dari Corona memang luar biasa termasuk ke sektor pendapatan negara!

Defisit perdagangan, pendapatan pajak yang kering membuat beban pemerintah akan semakin besar menjelang pembayaran gaji ke 13 dan THR. Mau tidak mau pos yang tadinya digunakan untuk membayar gaji ke 13 dan THR dikurangi atau bahkan dihilangkan sama sekali!

Idealnya tiap PNS itu mestinya paham bahwa THR dan Gaji ke 13 mereka itu posnya sangat besar (hingga ratusan trilyun) dan hal itu merupakan salah satu beban yang mesti dikurangi agar pemerintahan tetap stabil.

Padahal sejauh imbas korona terjadi di semua sektor, yang namanya ASN/PNS paling aman segi pendapatannya tak terpengaruh sedikitpun. Tengok saudaramu yang berkecimpung di sektor swasta,  paling merana saat pandemi ini! Kalaupun tidak di PHK, ya dipotong gajinya ataupun dengan terpaksa menjual aset, adakalanya dengan harga dibawah pasaran. Semua itu wajib dilakukan demi bertahan hidup hingga roda ekonomi berputar normal kembali!

Sumber gambar : https://surabaya.tribunnews.com/amp/2020/05/03/thr-pns-cair-pekan-ke-2-mei-tapi-tunjangan-kinerja-tak-naik-ini-5-instansi-dengan-tukin-tertinggi

Petisi ASN/PNS Sungguh Menggelikan!

Sumber Utama : https://seword.com/umum/petisi-asnpns-sungguh-menggelikan-UMYR8CJyWZ

Untuk Gus Miftah, Masuk Gereja Haram, Bagi Anies Menjadi Halal

Sejak ceramah Gus Miftah di gereja bethel viral, banyak kadrun yang menggabungkan video ceramah Gus Miftah dengan pendapat UAS soal hukum masuk gereja. Padahal pendapat UAS soal gereja tidak untuk mengomentari ceramah Gus Miftah di gereja bethel, sebab viddo UAS soal pendapat UAS soal hukum masuk gereja adalah video lama.

Namun para kadrun merasa punya pembenaran untuk menyalahkan dan nyinyir je Gus Miftah. Padahal saat ini UAS sedang asyik berbulan madu dengan istri barunya yang masih sangat muda. Saya juga yakin UAS tak mungkin tiba-tiba berani menyalahkan Gus Miftah. Video UAS tentang pendapatnya soal hukum orang Islam masuk gereja adalah konteks menjawab pertanyaan tentang film The Santri, tidak terkait dengan orang per orang, apalagi Gus Miftah.

Berikut pernyataan-pernyataan UAS soal hukum orang Islam masuk gereja:

“Haram hukumnya masuk ke rumah ibadah orang lain, haram. Saya tak nonton filmnya sampai habis, tapi cuma trailer-nya aja. Tapi di dalam itu yang bisa saya komentari pertama masuk ke rumah ibadah,”

“Karena Nabi tak mau masuk ke dalam tempat… kalau di dalam itu ada patung berhala. Maka dalam Islam, mazhab syafii mengharamkan masuk ke dalam rumah ibadah di dalamnya ada berhala.”

"Tapi kalau sudah dalam urusan ibadah, ritual, tak ada tawar menawar. Sekarang banyak yang tak bisa membedakan, kebablasan mana toleransi mana telur asin. Itu harus bisa dibedakan. Jangan karena toleransi mengorbankan keyakinan dan akidah,"

"Islam tak perlu diajari bagaimana berinteraksi sosial dengan saudara kita non muslim karena kita sudah lama bertetangga. Kita semua bisa menerima berkawan besar,"

Itu pendapat-pendapat UAS soal hukum orang Islam masuk tempat ibadah umat agama lain. Boleh diikuti boleh tidak. Yang terpenting tidak menjadikan pendapat UAS sebagai pendapat yang paling benar. Sebab, masih ada pendapat lain yang memperbolehkan umat Islam masuk tempat ibadah agama lain.

Sebenarnya tidak ada larangan dalam nash al-Qur’an dan Hadits yang secara tegas melarang Muslim masuk gereja atau rumah ibadah lain. Karena itu, perkara ini  masuk ke wilayah interpretasi, atau penafsiran para ulama. Itulah sebabnya para ulama berbeda pandangan mengenai status hukumnya.

Paling tidak ada 4 perbedaan pendapat ulama, antara lain:

Pertama, Ulama mazhab Hanafi berpendapat bahwa makruh bagi seorang Muslim memasuki sinagog dan gereja.  

Kedua, Sebagian ulama mazhab Syafi’i berpendapat bahwa tidak boleh bagi orang Muslim memasuki tempat ibadah non-Muslim kecuali ada izin dari mereka. Sebagian ulama mazhab Syafi’i yang lain berpendapat bahwa tidak haram memasuki tempat ibadah non-Muslim meski tanpa ada izin dari mereka.

Ketiga, Ulama mazhab Hanbali berpendapat boleh bahwa memasuki sinagog dan gereja, dan rumah ibadah lainnya, serta melalukan shalat di dalamnya, tapi hukumnya makruh menurut Imam Ahmad, jika di dalamnya ada gambar.

Keempat, Ibn Taimiyah berpendapat tidak mengapa masuk sinagog dan gereja jika tidak ada gambar di dalamnya, begitu juga shalat di dalamnya. Ibn Aqil berpendapat makruh karena ada gambar. Masalah ini ada dua pendapat: ada yang bilang tidak mengapa shalat di dalam gereja berdasarkan riwayat dari sahabat Nabi, Ibnu Umar dan Abu Musa, sebagaimana dikisahkan oleh banyak ulama, dan ada juga riwayat dari Ibn Abbas dan Malik bahwa shalat di gereja makruh karena ada gambarnya.

Bisa disimpulkan banyak ulama yang memperbolehkan umat Islam masuk gereja. Sah-sah saja kalau UAS mau berpendapat orang Islam haram hukumnya masuk gereja. Asalkan para pendukung UAS dan pendukung Anies yang notabene para kadrun harus konsisten dalam menggunakan dalil.

Seharusnya pendapat UAS soal orang Islam haram masuk gereja digunakan untuk menghukumi Anies, bukan Gus Miftah. Sebab, rata-rata kadrun itu pengikut UAS sekaligus pendukung Anies. Tidak boleh digunakan untuk menghukumi Gus Miftah sebab Gus Miftah tidak ikut pendapat UAS.

Soal masuk gereja atau tempat ibadah agama lain, Anies cukup sering melakukannya. Tapi ya itu, anehnya tidak dinyinyiri oleh para kadrun. Pendapat UAS soal keharaman umat Islam masuk gereja tidak dipakai untuk Anies. Masuk gereja bagi Gus Miftah haram, tapi bagi Anies halal. Logika kadrun seperti itu. Seolah Anies adalah manusia spesial yang bisa membuat hukum haram menjadi halal, termasuk soal hukum masuk gereja atau tempat ibadah agama lain.

Untuk Gus Miftah, Masuk Gereja Haram, Bagi Anies Menjadi Halal

Sumber Utama : https://seword.com/umum/untuk-gus-miftah-masuk-gereja-haram-bagi-anies-B15oMFxiMj

Somad Kafirkan Gus Miftah yang Masuk Gereja, Tapi Sebut Pengebom Jihad!

Abdul Somad mengharamkan seorang Muslim masuk ke dalam gereja bahkan ke dalam rumah ibadah agama lain. Salah satunya seperti yang di lakukan oleh Gus Miftah. Dia mengatakan bahwa masuk ke rumah ibadat orang lain adalah haram. Ia mengulangi kata “haram” beberapa kali dalam kalimatnya.

Haram hukumnya masuk ke rumah ibadah orang lain. Haram! Karena Nabi tak mau masuk ke dalam tempat kalau di dalam (tempat) itu ada berhala. Maka dalam Islam, mazhab Syafi'i mengharamkan masuk ke dalam rumah ibadah di dalamnya ada berhala.

kata Abdul Somad dilansir dari channel YouTube pribadinya.

Karena menurut dia, nabi tidak mau masuk ke dalam tempat ibadat kalau di dalamnya ada berhala. Menurutnya dalam urusan ibadah, ritual tidak boleh ada tawar-menawar. Menurutnya sekarang banyak yang tidak bisa membedakan bahkan kebablasan mana toleransi mana telur asin.

Menurutnya, jangan karena toleransi, umat Islam mengorbankan keyakinan dan aqidah. Dan menurutnya Islam tidak perlu diajari bagaimana berinteraksi sosial dengan saudara non-muslim karena menurut nya, muslim sudah lama bertetangga dan sudah bisa berkawan dengan mereka yang berbeda agama.

Selain Somad, ustadz Adi Hidayat juga mengait-ngaitkan zaman penjajahan. Portugis yang pertama kali membawa agama Kristen dan Katolik di nusantara lewat selat Malaka dengan tujuan gold, glory dan gospel.

Salah satunya adalah gospel yaitu dalam mengabarkan Injil Kristen. Menurut Adi Hidayat, di masa tahun 1330 Hijriyah berkembang sebuah tatwa bahwa Kiai Haji Hasyim Asy'ari melarang ikut-ikutan masuk ke dalam gereja.

Bahkan menurut Adi Hidayat, Hasyim Asy'ari mendukung siapa yang ikut ke gereja atau bahkan menggunakan simbol-simbol, topi, dan sebagainya. Bahkan menurutnya Ada fatwa tidak boleh masuk ke gereja.

Dan Gus Miftah tahu akhirnya bahwa dirinya mendapat banyak sekali cemooh negatif karena memberikan sambutan berisi nasehat soal persatuan di atas mimbar Gereja Bethel Indonesia Amanat Agung.

Gus Miftah menjawabnya dengan sangat elegan dan sangat tenang dan Gus Miftah ini kelihatannya sudah selesai sekali dengan dirinya. Tidak ada kebencian di dalam klarifikasi yang memunculkan dan tidak ada upaya pemecah belah seperti yang dikerjakan oleh Abdul Somad dan Adi Hidayat.

Dia bahkan mengucapkan terima kasih kepada mereka yang menghujat dirinya dan mengatakan dirinya kafir sesat, bangsat dan lain-lain. Menurut Gus Miftah mereka ini orang yang luar biasa dan bisa jadi penghasut dan penghina Gus Miftah itu dianggap benar dan Gus Miftah yang salah atau sebaliknya bahkan?

Dasar hukum dari Gus Miftah penjelasan ia meminta simak dan menjadikan ini bahan diskusi dan belajar kepada siapapun. Gus Miftah mengatakan bahwa orang yang kafir selama 70 tahun membaca tahlil dan syahadat sekali saja terbakar kekafirannya, alhamdulilah Gus Miftah masih tahlilan setiap hari.

Orang yang niat belajar di mana pun bisa dapat pelajaran tapi orang yang tidak punya pelajar tidak akan mendapat pelajaran menurutnya. Dan saya cukup pakai apa yang dikatakan Gus Miftah ini benar dan justru membakar keimanan dari Abdul Somad dan Adi Hidayat. Wkwkwk.

Gus Miftah juga mengatakan bahwa dia datang bukan untuk melakukan ceramah agama di gereja. Tapi dia datang untuk dalam rangka peresmian gereja bukan dalam rangka peribadatan. Tidak berperan seperti Anies Baswedan yang memberikan ceramah saat acara natal di gereja.

Sedangkan Gus Miftah meresmikan gereja. Kenapa sih orang datang ke gereja dianggap kafir sedangkan orang yang ngebom gereja dianggap jihadis? Inilah unik Abdul Somad dan kawan-kawan. Orang seperti Gus Miftah ini dikasihi oleh Allah, jadi orang yang bahkan membimbing ratusan orang menjadi mualaf.

Tapi kok hanya karena satu video orang yang dituduh kafir ya? Saya yakin dia dituduh kafir karena dia itu Nahdlatul ulama. Kentut atau bersama-sama ormas NU ini adalah ormas yang menjadi ormas terbesar di negara ini dan mau dikecilkan oleh ormas radikal lainnya.

Logika Abdul Somad ini bener-bener bahaya dan tidak bisa dianggap enteng. Karena rekaman-rekaman Abdul Somad tentang agama dan penghinaan terhadap simbol-simbol Kristen ini sudah jelas ada. Kalau mau dikata, Abdul Somad ini mirip seperti Joseph Paul. Selain itu, anggap ngebom itu bentuk jihad. Lah?

Sama-sama tukang hina. Terima kasih Gus Miftah, Anda sudah memberikan orasi kebangsaan yang luar biasa. Membela anda bukan karena saya orang Kristen namun karena saya orang Indonesia yang memang melihat adanya persatuan dan kesatuan yang sedang dihancurkan oleh orang-orang macam Abdul Somad dan pendukungnya yang pembela Anies Baswedan.

Entah dia pura-pura bodoh atau pura-pura tuli terhadap Anies Baswedan yang pernah mungkin lebih sering datang ke gereja ketimbang Gus Miftah. Saya justru kelihatannya curiga apa yang dikerjakan oleh Gus Miftah ini sia-sia dengan memualafkan ratusan orang, sedangkan Abdul Somad, Anies Baswedan, Rizieq dkk dengan sikapnya dan tingkah lakunya membuat ribuan orang menjadi murtad jangan-jangan?

Kasihan Gus Miftah... Ratusan mualaf karena upayanya, tapi bisa jadi ribuan jadi murtad karena orang macam Abdul Somad, Rizieq dan Anies. Kalau kalian nggak kuat masuk gereja, ya nggak usah. Kalau yang kuat imannya bisa masuk gereja, nggak usah dikafir-kafirin juga.

Mending orang yang masuk gereja itu semacam Gus Miftah. Menebarkan kedamaian. Daripada yang masuk gereja itu teroris, kemudian ngebom diri melukai sesama? Mending mana, Dul? Malah yang ngebom kamu bilang jihadis. Teroris itu!

Somad Kafirkan Gus Miftah yang Masuk Gereja, Tapi Sebut Pengebom Jihad!

Sumber Utama : https://seword.com/politik/somad-kafirkan-gus-miftah-yang-masuk-gereja-tapi-geDjrc8J0L

KPK Bersih Tanpa Novel Dan Sekutunya Adalah Harapan Baru Rakyat Indonesia? Semoga Ya...

Lembaga KPK tidak diisi oleh para malaikat yang bersih. Para personelnya adalah manusia dengan seperangkat rasa dan nafsu serta akal berpikir, akal yang bisa sehat atau sakit. Akal yang sakit akan sering membuat analogi yang keliru. Menyamakan diri seperti nabi Musa ketika bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana negara adalah sebuah analogi yang sangat fatal kelirunya, kalau boleh dibilang “Koplak!” Hiha....he ha ma ma hua hua...

Maka karena itulah, KPK dengan sederet orang yang diduga melakukan kinerja yang sangat janggal, bisa menjadi acuan bahwa mereka benar-benar bukan malaikat, atau bisa jadi mereka bukanlah orang yang bersih-bersih amat. Analisa demi analisa perlu dilakukan agar tidak silau dengan berbagai pencitraan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang bercokol di KPK.

Lembaga KPK bisa menjadi arena pertarungan kepentingan politis. Jika sudah terjadi demikian, maka tujuan untuk pemberantasan korupsi pasti akan sulit tercapai. Dan kenyataan yang kita saksikan selama KPK berdiri, jumlah kasus korupsi tidak pernah reda, dan ini berarti ada yang tidak beres kan?

Bahkan jumlah operasionalnya lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah tangkapan kasus, artinya KPK selama ini tidak berhasil atau tidak berani mengungkap kasus-kasus paling gede. Katakanlah kasus Century dan beberapa kasus lain. Apakah karena aktor utama kasus paling gede itu sangat licin? Ataukah orang-orang di KPK selama ini ada main mata? Ataukah juga kurang jeli? Ataukah memang lemah karena sibuk mencari teri dan melupakan kakap?

Atau katakanlah bahwa keluhan masyarakat tentang penggunaan anggaran di DKI di bawah pemerintahan Anies Baswedan begitu amburadul, disini KPK yang penyidiknya sepupu Anies yaitu Novel Baswedan tidak melakukan penyelidikan. Pemborosan anggaran dan berbagai kejanggalan di DKI sangat jelas terlihat, tapi KPK diam saja. Ataukah kalah licik?

Jadi suatu ide yang bagus ketika KPK juga perlu diawasi, karena sudah pasti personelnya bukanlah malaikat yang bersih dan jujur, tapi justru potensi penyalahgunaan lembaga ini bisa sangat fatal kan?

Pokoknya orang-orang yang selama ini dominan di KPK seperti Novel adalah bukanlah malaikat, bukan orang suci, dan bukan 1000 persen orang jujur, meskipun jenggotnya panjang dan celananya cingkrang. Meskipun jidatnya hitam yang katanya bekas sujud, meski dibilang rajin sholat dan puasa, tetap saja mereka manusia yang masih ada daging yang membungkus jiwanya, manusia dengan syahwat dan ambisi yang bisa menggebu-gebu kayak racikan bumbu-bumbu.

Maka dengan demikian perlu ada perbaikan-perbaikan, apalagi berdirinya KPK ini sudah lama, sudah lumayan dewasa seharusnya. Apakah KPK akan menjadi lembaga yang abadi? Karena korupsi tidak kunjung juga kelar-kelar? Lalu dimana cita-cita atau tujuan awal dari KPK ini? Apa hanya menjadi ajang pertunjukan aksi tangkap tangan sebagai pencitraan atau gagah-gagahan? Atau OTT? Atau pun Operasi Tangkap Tidur?

Tes wawasan kebangsaan itu sangat penting, apakah mereka yang ada di dalam KPK itu paham dengan makna berdirinya negara ini dengan ideologi pancasila? Atau justru mereka membawa ideologi asing masuk ke dalam KPK yang bisa membahayakan negara, atau malah dijadikan alat pemukul bagi saingan politiknya?

Tidak bisa dipungkiri adanya ideologi yang tampaknya akan merendahkan Pancasila, padahal Pancasila sudah final sebagai perekat dari keragaman di bumi pertiwi ini. Bhineka tunggal ika.

Pancasila hanya perlu diterapkan dengan maksimal untuk mencapai negara yang berdaulat, adil, dan makmur. Kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Sehingga, ideologi yang merendahkan pancasila itu atau khilafah HTI atau pun ISIS dan juga kadrun, sejatinya ingin merobohkan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan. Dengan merobohkan kemanusiaan dan keadilan itu, sejatinya mereka telah mendurhakai agama, atau ajaran Islam. Bukan begitu pemirsah?

Kabar bahwa Novel Baswedan tidak lolos bersama 75 orang di KPK adalah kabar baik. Meskipun dikatakan nanti bulan juni baru berlaku, sepertinya rakyat Indonesia sudah bergembira. Baru dengar pengumuman bahwa Novel akan dikeluarkan dari KPK rauh wajah rakyat Indonesia berseri-seri. Jika kabar ini justru hoax atau ternyata Novel masih menjabat di KPK ke depannya, sudah pasti kekecewaan rakyat Indonesia akan sangat tinggi. Emosinya membuncah, dan sudah pasti tidak akan lagi percaya dengan KPK.

Meski masih seputar berita yang belum pasti, itu adalah bentuk harapan rakyat Indonesia agar KPK benar-benar dibersihkan. Mengingat ini adalah bulan ramadhan dan menjelang idul fitri, berita gembira dan kembali bersih adalah harapan besar.

KPK bersih tanpa Novel dan sekutunya adalah harapan baru rakyat Indonesia. Semoga korupsi terus berkurang dan indonesia benar-benar hebat tanpa korupsi.

Dan insyaAllah semua kejanggalan anggaran dan proyek di DKI di bawah naungan Anies Baswedan akan diperiksa semuanya. Itu dulu, kalau oke, baru merambah ke dosa-dosa lama yang efek daya rusaknya masih terasa hingga sekarang, yaitu kasus-kasus korupsi yang sangat gede. Century.

Semoga itu terwujud, namun jika sebaliknya, yahh bubar aja deh, sudah sangat membebani negara.

KPK Bersih Tanpa Novel Dan Sekutunya Adalah Harapan Baru Rakyat Indonesia? Semoga Ya...

Sumber Utama : https://seword.com/politik/kpk-bersih-tanpa-novel-dan-sekutunya-adalah-9bhP0Ziytt

Puji Tuhan, Tiga Petinggi FPI Makassar Ditangkap

Setelah junjungannya rontok meringkuk dalam bui, plus dibuinya si tukang siram air di atas kasur kamar hotel nomor 701 itu, kini satu per satu petinggi FPI rontok ditangkap Polisi.

Berita hari ini setelah markas FPI di Makassar digeledah Polisi, kini tiga petinggi FPI, lebih tepatnya curut khilafah, itu dijemput satu per satu di rumah mereka.

Para curut khilafah yang ditangkap itu masing-masing punya jabatan strategis, ada Panglima dan bahkan Ketua. Mudah-mudahan masih pakai sandal saat ditangkap.

Ketiga kaum bumi peang bani daster itu ditangkap Densus 88 Antiteror Polri tanpa perlawanan yang berarti dan tanpa teriakan, ini harusnyaaa, sok gaya macam pejabat lebay.

Penangkapan mereka karena adanya benang merah keterlibatan mereka dengan kasus yang saat ini melibatkan baiat Munarman dan pengeboman gereja Katedral di Makassar.

Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol E Zulpan membenarkan adanya penangkapan Tim Densus 88 terhadap ketiga curut khilafah itu.

"Iya benar, ada tiga (eks) petinggi FPI yang ditangkap di rumahnya masing-masing di Makassar," kata Kabid Humas Polda Sulsel, Selasa (4/5).

Sebelumnya Tim Densus 88 telah melakukan penggeledahan di bekas markas FPI, Makassar pada Selasa (4/5). Dari penggeledahan tersebut Tim Densus 88 menyita sejumlah barang bukti.

Penggeledahan juga merupakan pengembangan kasus Bom bunuh diri di Gereja Katedral, termasuk kaitannya dengan kasus Munarman yang saat ini sudah menjadi tersangka dan ditahan kepolisian.

Wajar saja jika manusia-manusia laknat macam mereka ini ditangkap. Sudah biang rusuh, jualan ayat dan mayat, kini menggerogoti kedaulatan NKRI dan Pancasila dengan segala macam aksi-aksi terorisme secara terselubung.

Ormas intoleran yang identik dengan ISIS itu kini sudah tiarap, lebih tepatnya sudah mampus. Negara sudah tidak main petak umpet lagi untuk memberangus kaum bani daster yang berubah haluan menjadi monster teroris untuk mengkhilafahkan NKRI yang telah berdiri lama sebelum mereka itu lahir.

Misi mereka adalah khilafahisme yang dibalut dengan gerakan-gerakan terorisme secara terselubung melalui organisasi yang mengatasnamakan bela Islam untuk menggoyahkan kedaulatan negara.

Para ahli sorga keblinger yang ditangkap di Makassar itu adalah gerombolan ahli manipulasi yang lihai bertopeng, pandai bersandiwara, bergelimang dalam penipuan diri dan kemunafikan, untuk menipu umat Islam dengan racun doktrin khilafahisme.

Ketiga curut khilafah itu adalah para gerombolan biadab yang hidup dalam tempurung, baik itu tempurung agama, tempurung budaya, tempurung adat istiadat, termasuk tempurung kepala mereka.

Sejak ormas laknat ini didirikan, FPI telah melakukan sebegitu banyaknya aksi anarkisme dan intoleran baik di Jakarta maupun daerah-daerah lain, khususnya di Makassar.

Segala sumber masalah, kegaduhan dan kebisingan di negara kita tercinta ini sumbernya cuma satu, yaitu FPI, sebab di setiap aksi mereka terselip agenda tersembunyi untuk mengkhilafahkan NKRI.

Dulu mereka menuntut Sidang Istimewa MPR untuk segera mencabut Pancasila sebagai asas tunggal dan menghentikan P4. FPI juga menuntut agar negara ini diberlakukan syariat Islam di seluruh teritorial wilayah Indonesia dan menentang keras Pancasila sebagai dasar negara.

Dampak buruk dari ulah laknat ormas bajingan tengik ini NKRI bisa terancam bubar dan menjadi seperti negara-negara Islam lainnya di Timur Tengah sana.

Untungnya kini dibawah kendali Presiden Jokowi, perlahan tapi pasti, NKRI mulai terbebas dari cengkraman manusia-manusia kampret tipikal perusuh yang hanya bikin hidup jadi ribet dan bikin susah orang banyak itu.

Gerakan fundamentalisme, radikalisme dan intoleransi yang mereka ciptakan dengan menyebarkan kekerasan dan kebencian antar umat beragama, kini dibabat habis oleh negara tanpa ampun.

Sebab mereka keliru dan anggap enteng negara dengan tameng agama. Ternyata negara lebih kuat dan lebih gesit dibandingkan para curut khilafah berdaster yang sok siluman itu.

Dengan ditangkapnya tiga cecunguk curut khilafah itu dan serangkaian kesialan-kesialan yang dialami ormas laknat itu akhir-akhir ini, itu artinya mereka mengalami apa yang dinamakan hukum karma dan hukum tabur tuai. 

Penangkapan Rizieq, Munarman, dan tiga dedengkot FPI Makassar sudah dibayar lunas oleh doa Ahok. Sebab hukum karma tak pernah ingkar janji. Ini fakta.

Barangsiapa menanam keburukan, maka hasilnya juga pasti akan selalu busuk. Berani menabur angin, maka harus siap menuai badai. Berani menabur badai, maka bersiaplah menuai bencana. Itu pasti.

Jadi sudahlah, intinya Pancasila harga mati, Insya Allah barokah. Sebab bangsa ini adalah bangsa berbudi luhur yang sejak dulu kala sudah berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

Saya pribadi sangat terima kasih kepada Presiden Jokowi. Dibawah kendali kepemimpinan beliau, bangsa ini masih punya harga diri.

NKRI harga mati.

Sumber: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210504210818-12-638589/tiga-eks-petinggi-fpi-ditangkap-densus-88-di-makassar

Puji Tuhan, Tiga Petinggi FPI Makassar Ditangkap

Sumber Utama : https://seword.com/umum/puji-tuhan-tiga-petinggi-fpi-makassar-ditangkap-B7FQo95f2p

Modyar! Tak Lulus Tes Kebangsaan, Novel Baswedan Dkk Terancam Dipecat?!

Ternyata begitu cepat Tuhan membalikkan keadaan orang-orang dzalim di saat corona. Masih teringat betapa congkaknya Rizieq dkk melabrak aturan pasca kepulangan. Tak sampai hitungan bulan, dirinya sudah harus mendekam di tahanan. Kini nasib serupa harus dialami sepupu Anies Baswedan di KPK. Dampak revisi undang-undang KPK yang mengalihkan status pegawai menjadi ASN, mereka mau tak mau harus mengikuti tes wawasan kebangsaan. Dan ternyata sang pahlawan penangkapan korupsi kecil-kecilan plus pilah-pilah kasus juga tak lolos.

Seperti diberitakan bisnis.com, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku telah menerima hasil tes wawasan kebangsaan pegawainya. Tes tersebut merupakan syarat alih starus pegawa KPK menjadi ASN.

Berdasarkan informasi yang dihimpun bahwa puluhan pegawai KPK yang berpotensi tidak lolos tes wawasan kebangsaan akan diberhentikan pada 1 Juni 2021. Salah satu pegawai yang berpktensi tidak lolos tes itu adalah penyidik KPK Novel Baswedan.

"Pada tanggal 27 April 2021 bertempat di Kementerian PANRB, KPK telah menerima hasil Asesmen Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) dari Badan Kepegawaian Negara," kata Sekjen KPK Cahya H. Harefa dalam keterangannya, Selasa (4/4/2021).

Cahya pun menyebut bahwa hasil tes tersebut masih terkuci dan disegel rapat. Nantinya hasil tes wawasan kebangsaan itu akan diununkan dalam waktu dekat.

"Saat ini hasil penilaian asesmen TWK tersebut masih tersegel dan disimpan aman di gedung Merah Putih KPK dan akan diumumkan dalam waktu dekat sebagai bentuk transparansi kepada seluruh pemangku kepentingan KPK," katanya.

Terpisah, Ketua KPK Firli Bahuri mengaku belum mengetahui siapa saja pegawai yang lolos tes asesmen menjadi ASN. Menurut dia, sampai saat ini hasil tes masih di Sekjen KPK.

"Silakan ke sekjen untuk hal tersebut, karena sampai saat ini pimpinan belum membuka hasil tes wawasan kebangsaan. Hasil tes wawasan kebangsaan diterima sekjen dari bukan tgl 27 april 2021 dan sampai sekarang belum dibuka," katanya.

Sementara itu, berdasarkan informasi yang dihimpun puluhan pegawai KPK berpotensi tidak lolos tes wawasan kebangsaan. Berdasarkan informasi yang dihimpun setidaknya ada 75 pegawai yang berpotensi tidak lolos.

Terdapat beberapa nama besar di antara 75 pegawai itu, misalnya, Novel Baswedan, Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo, Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi Giri Suprapdiono, kasatgas dari internal KPK, pengurus inti wadah pegawai, dan puluhan pegawai KPK yang berintegritas.

Kalau berita ini sudah terkonfirmasi benar, bisa jadi Novel Baswedan terancam didepak dari KPK. Makanya jangan heran kalau media yang merangkap antek Novel seperti Tempo akan bersuara lantang menyerang pemerintah. Saat ini dengar-dengar sudah ada isu dari media Tempo yang menyalahkan tes kebangsaan. Lalu salah seorang netizen membalas dengan cerita pengalaman waktu kelas 1 SD. Begitu nilai ujian jelek langsung menyalahkan guru dan soal, tapi seiring bertambahnya usia baru sadar bahwa dirinya yang bodoh.

Serupa dengan framing yang akan digunakan Novel dkk nantinya. Pasti akan ada framing kriminalisasi pegawai KPK dan seterusnya. Padahal tak ada yang salah dengan status ASN maupun ujian kebangsaan. Bukannya penerima beasiswa ke luar negeri pun juga sebelumnya harus menjalani tes kebangsaan. Justru ini menjadi pertanda ada tidaknya komitment yang kuat terhadap tanah air. Jangan-jangan cuma menang tempat kerja, tapi hatinya malah ke musuh negara. Maka tak heran kalau sebelumnya ada temuan oknum pegawai KPK ketahuan mencuri emas.

Harusnya Novel dkk malu dan tahu diri kalau nanti ternyata beneran tak lulus. Mereka lebih baik mengundurkan diri ketimbang dipecat dan jadi bulan-bulanan netizen. Ini juga yang menjadi jawaban kenapa korupsi ecek-ecek di seberang lautan tampak, tapi yang segedhe wan aibon di depan mata teralihkan. Semoga saja dari hasil tes ini bisa menyaring pegawai yang benar-benar berjiwa NKRI dan yang tidak. Dengan terdepaknya Novel Baswedan, diharaplan masa depan KPK menjadi semakin cerah dan tak lagi pilah-pilah. Contohnya dengan lebih dulu memasukkan ke karung sang pembuat ide rumah DP 0 rupiah dan formula E.

Salam keadilan!

Begitulah kura-kura

Referensi:

https://www.google.com/amp/s/m.bisnis.com/amp/read/20210504/16/1389943/potensi-gagal-tes-asn-novel-baswedan-dan-70-pegawai-kpk-terancam-dipecat

Modyar! Tak Lulus Tes Kebangsaan, Novel Baswedan Dkk Terancam Dipecat?!

Sumber Utama : https://seword.com/politik/modyar-tak-lulus-tes-kebangsaan-novel-baswedan-QvXTnLTcpN

Viral! Pengurus Masjid Usir Jamaah Bermasker, Teddy Gusnaidi: Proses Hukum Lanjut!

Entah berapa kali orang-orang yang mengklaim dirinya paling beragama, enggan menggunakan akal dalam bertindak. Apalagi saat pandemi corona seperti saat ini, saat ibadah sholat jumat saja sempat tak diwajibkan, apalagi tak menaati prokes saat sholat. Ternyata upaya masyarakat untuk menaati aturan sembari tetap beribadah malah dihadang pengurus rumah ibadah. Ini sungguh miris sekali. Kejadian di Bekasi ini semoga tak menular ke tempat lain.

Sebelumnya diberitakan cnnindonesia.com, seorang pengurus Masjid Al Amanah di Harapan Indah, Kota Bekasi, Jawa Barat, kedapatan berupaya mengusir seorang warga yang memakai masker di dalam rumah ibadah tersebut.

Peristiwa pengusiran yang terjadi di dalam masjid itu terekam dalam sebuah video dan beredar di media sosial. 

Di dalam video itu, nampak 5 orang yang sedang berdebat, yakni tiga pengurus masjid serta satu laku-laki dan satu perempuan yang ingin salat di masjid tersebut.

Laki-laki dan perempuan itu nampak menggunakan masker sementara ketiga pengurus tidak.

“Jangan pakai masker, ini kan masjid. Jadi kita emang ada perbedaan antara masjid dengan pasar,” kata salah satu pengurus masjid kepada perempuan.

Sementara itu, dua pengurus masjid lain mencecar laki-laki yang memakai masker. Salah satu pengurus mengatakan bahwa ulama memiliki aturan yang berbeda dengan pemerintah.

Laki-laki yang memakai masker mengatakan bahwa ia ingin hanya salat dan mengikuti aturan pemerintah memakai masker.

Namun, kedua pengurus kompas membantah dengan keras ucapan bapak itu.

“Ulama lebih tinggi daripada pemerintah,” kata salah satu pengurus berbaju warna merah dengan nada tinggi sambil menunjuk-nunjuk.

Kapolsek Medan Satria Kompol Agus Rahmat membenarkan kejadian tersebut. Kata dia, peristiwa itu terjadi pada Selasa (27/4) lalu.

Rekaman video yang menunjukkan adu argumentasi antara pengurus masjid dengan warga yang bermasker di dalam masjid itu pun menjadi viral di media sosial baru-baru ini.

Penggunaan masker sendiri diketahui sebagai salah satu protokol kesehatan utama pencegahan penularan Covid-19.

Kapolsek, Agus Rahmat mengungkapkan perdebatan mengenai masker di tengah pandemi Covid-19 sendiri bukanlah hal baru. Pada 2020 silam, kata dia, sempat terjadi perdebatan soal pengunaan masker. Namun, saat itu tidak sampai berakhir dengan keributan.

Kala itu, menurut Agus, pihaknya langsung memberikan teguran dan pemahaman kepada Abdurohman selaku pengurus masjid.

"Dia itu punya keyakinan ada hadis bahwa di masjid tidak boleh menggunakan masker seperti itu. Dan, itu setelah kita kasih pemahaman waktu itu sempat ada perubahan, terus ada kejadian kemarin saya kaget juga," tutur Agus.

Dalam berita lain disebutkan telah terjadi perdamaian antara warga dan pengurus masjid. Seperti dilansir medcom.id, kasus pertikaian antara warga yang akan melaksanakan salat menggunakan masker dengan pengurus Masjid Jami Al Amanah, Jalan Tanafit Harapan Indah, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi, Selasa, 27 Mei 2021 dimediasi oleh Kapolsek Medansatria, Kompol Agus Rohmat. 

Pengurus masjid akhirnya meminta maaf setelah kasus itu menjadi viral dengan munculnya video pengurus tersebut melarang warga memakai masker di dalam masjid.

Saat itu ada warga bernama Roni hendak melaksanakan salat zuhur dengan mengenakan masker saat masuk ke dalam masjid ditegur dan diusir oleh pengurus masjid.

Menanggapi kasus ini, salah satu pegiat medsos yang juga kader PKPI ikut memberi komentar dalam akun twitternya.

"Begini.. Ini ada 2 kasus. Yg pertama, perbuatan pengurus masjid itu ke warga dan kedua, pelanggaran prokes. Kasus yg pertama, jika sudah dimaafkan oleh warga tsb, maka selesai. Kalau kasus yg kedua, gak ada urusan dengan warga tsb, sehingga proses hukum harus dilanjutkan." Tulis Teddy Gusnaidi.

Menurut saya pribadi, kasus yang berulang seperti ini memang sudah sepatutnya masuk ranah hukum. Bukan hanya menjadi teror bagi warga yang menaati protokol kesehatan, tapi juga untuk menegakkan wibawa hukum dihadapan orang-orang sok suci. Saya yakin kasus serupa mungkin kerap terjadi dan tak tersentuh hukum karena belum ada laporan atau tak diviralkan.

Dengan sombongnya pengurus masjid menyebut aturan masker hanya himbauan pemerintah yang tak berlaku di masjid. Ini namanya menista Tuhannya sendiri yang menciptakan penyakit itu. Bukannya kalau Tuhan berkehendak memberi penyakit atau menakdirkan kematian tak pandang tempat. Berapa banyak kasus orang meninggal tiba-tiba di masjid. Apakah ada Tuhan lain yang bisa melakukan itu? Coba tanyakan hal ini ke pengurus masjid.

Kenapa soal masker saja jadi ribut. Padahal hanya sebagai penutup muka. Beda halnya kalau aturannya memakai APD atau hal lain yang memberatkan. Bisa-bisa si pengurus masjid juga tak menerapkan aturan jaga jarak, lah wong urusan masker saja bikin sentimen. Semoga saja Kapolsek setempat segera memidanakan orang ini karena kelakuannya sudah serupa dengan Rizieq yang merasa kebal corona. Kedepan tak boleh ada lagi orang mengaku sok alim yang bisa menabrak aturan negara dengan embel-embel agama.

Begitulah kura-kura

Selamat hari pendidikan nasional!

Referensi:

https://www.google.com/amp/s/www.cnnindonesia.com/nasional/20210502220233-12-637616/pengurus-masjid-di-bekasi-viral-usir-jemaah-bermasker

https://www.google.com/amp/s/m.medcom.id/amp/nbwlmMmk-larang-warga-bermasker-di-dalam-masjid-pengurus-akhirnya-minta-maaf

Viral! Pengurus Masjid Usir Jamaah Bermasker, Teddy Gusnaidi: Proses Hukum Lanjut!

Sumber Utama : https://seword.com/umum/viral-pengurus-masjid-usir-jamaah-bermasker-bcNhao1U3l

Donasi Kapal Selam, Diingatkan Gus Nadir, “Ditolak” TNI, Gimana Tanggung Jawab UAS?

Niat untuk menggalang donasi (untuk kebaikan) memang pada dasarnya baik. Namun, duit adalah duit. Banyak godaannya, terutama ketika jumlahnya banyak, mencapai jutaan bahkan miliaran. Tidak sembarangan. Karena harus ada pertanggungjawaban yang kredibel. Bahkan harus di-audit.

Beberapa bulan lalu saya sempat menulis tentang carut marut donasi yang diadakan oleh kadrun, terkait tewasnya 6 laskar FPI di Cikampek. Donasi diinisiasi sejak akhir tahun lalu. Angka terakhir yang diberitakan di media menyebut donasi itu mencapai Rp 1,7 miliar. Kemudian sekitar Rp 1,6 miliar-nya dibagikan rata pada keluarga ke-6 laskar FPI. Namun waktu itu tidak ada pertanggungjawaban yang jelas. Hanya angka bulat yang dibagikan lewat akun Twitter si penggalang donasi. Sementara beberapa netizen kadrun meminta adanya rekening koran dan laporan pertanggungjawaban yang sesuai prinsip akunting. Ribut lah mereka kan. Bahkan sempat terdengar selentingan bahwa jumlah donasi yang terkumpul sebenarnya mencapai Rp 3 miliar.

Saya tidak mengikuti lagi perkembangan donasi ini. Sekedar ngintip dikit aja, dan berharap kita bisa belajar dari kasus itu. Bahwa mengumpulkan donasi dengan “embel-embel” agama ternyata gampang. Hasilnya banyak. Namun jangan lupa buat amanah. Amanah dengan menggunakan berbagai sarana duniawi, macam pencatatan yang baik, auditor dan pelaporan yang baik. Nalar dipakai, agar bisa amanah.

Kemudian terjadilah tragedi tenggelamnya KRI Nanggala 402. Tragedi nasional ini memang menyentuh emosi kita. Hingga tercetuslah ide menggalang dana yang muncul dari anak-anak TPA (Taman Pendidikan Al Quran) di Masjid Jogokariyan, Yogyakarta. Mungkin karena memang terbawa euforia kesedihan atas tragedi tersebut. Which is niatan ini sangat lah baik dan mulia. Ide tersebut kemudian disebarluaskan lewat medsos, langsung dengan informasi nomor rekening atas nama Masjid Jogokariyan. Lalu tambah viral dengan ikutnya akun resmi UAS (Ustad Abdul Somad) menyebarluaskan informasi donasi ini. Dengan di-endorse oleh UAS, tentunya makin banyak umat muslim yang ikut berdonasi. Sehingga kabarnya dalam sehari saja sudah terkumpul dana Rp 300 juta. Dan per tanggal 30 April lalu, dana yang terkumpul sudah mencapai Rp 1,2 miliar. Sumber Sumber

Ada tapinya. Ide dari anak-anak tersebut memang baik. Namun, harusnya dipelajari dulu dengan seksama sebelum dijalankan benar-benar. Saya duga, karena “terjebak” adanya euforia kedukaan yang mendalam, para orang dewasa di masjid itu tidak berpikir panjang. Langsung eksekusi, tanpa ada semacam kajian lengkap. Misalnya, bagaimana prosedur penyerahan hasil donasi kepada pemerintah? Apakah dimungkinkan oleh undang undang? Apakah warga sipil boleh membeli peralatan militer? Bagaimana alur dana itu bisa masuk ke anggaran kementrian terkait? Berapa harga sebuah kapal selam? Setahu saya harga kapal selam itu mencapai triliunan rupiah. Apakah ada potensi donasi mencapai dana tersebut? Kalau hasil donasi hanya misalnya 10% dari harga kapal selam, apakah bisa ditambahkan ke anggaran pembelian kapal selam?

Dilansir kompas.com, ternyata undang undang tidak mengakomodasi adanya pembelian alutsista (alat utama sistem senjata) oleh masyarakat. Walaupun niat baik ini diapresiasi oleh pihak TNI AL, namun mereka tidak bisa menerima dananya. Dijelaskan oleh Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispen AL) Laksamana Pertama Julius Widjojono, pembelian alutsista harus melalui prosedur yang ada. Ada alurnya, ada mekanismenya, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku Sumber.

Alangkah baiknya ketika pihak Masjid Jogokariyan dan UAS mengecek dulu ke TNI AL sebelum menginisiasi penggalangan donasi ini, betul? Sehingga uangnya tidak terkumpul dulu. Jangan tergesa-gesa. Dipelajari dulu. Tidak salah juga ketika sejak awal sudah diingatkan oleh Gus Nadir, tokoh NU, lewat akun Twitter-nya. “Itu yang mau patungan beli kapal selam, kami cuma mau mengingatkan laporan donasi KM50 yg gak jelas. Jadi, kalau mau patungan/donasi beli kapal selam silakan, tapi pertanggungjawabannya harus jelas. Gak elok kalau melihat kalian ribut lagi soal donasi setelah ini,” cuit akun @na_dirs link twitter. Tidak bermaksud rese tentunya. Sekedar mengingatkan dan mengungkap kekhawatiran. Karena sudah ada pengalaman keributan soal donasi ini, seperti yang saya paparkan di atas.

Nah, sekarang, ditambah lagi dengan fakta bahwa pihak TNI AL tidak bisa menerima uang donasi tersebut. Terus bagaimana nasib uang donasi tersebut? Seorang pengiat medsos dengan akun @yusuf_dumdum juga mempertanyakan bagaimana pertanggungjawaban donasi ini. “…Akadnya utk beli kapal selam, trus kapal selamnya gak jadi dibeli… Noted: Niat baik saja tidak cukup, karena seringkali niat baik justru dimanfaatkan oleh orang lain. Kamu harus cerdas!” cuit @yusuf_dumdum Sumber, sambil mengunggah screenshot berita bahwa penggalangan donasi oleh UAS.

Mestinya UAS sebagai tokoh publik lebih panjang mikirnya. Jangan hanya ikut-ikutan menyebarluaskan info tentang donasi, tanpa mengkaji lebih dahulu. Saya yakin, sebagian umat muslim yang terpengaruh, tergerak ikut menyumbang ya karena adanya endorsement dari UAS. Jadi UAS pun harus ikut mempertanggungjawabkan donasi tersebut.

Dilansir cnnindonesia.com, pihak Masjid Jogokariyan masih terus membuka penggalangan donasi sampai sebulan lagi. Ketua Dewan Syuro Masjid Jogokariyan, M. Jazir mengaku akan melakukan survei ke PT PAL Indonesia di Surabaya. "Malam nanti janjian dengan PT PAL untuk menanyakan harga kapal selam, tipe, dan sebagainya," ujarnya. Pihak masjid juga berusaha mengontak Menteri BUMN Erick Thohir dalam rangka mencari cara menggunakan uang donasi itu membeli alutsista. Namun belum ada jawaban dari Erick Thohir. Selain itu, mereka juga mengurus izin penggalangan dana di Kementrian Sosial dan meminta OJK untuk mengawasi proses pengumpulan dana. "Kami juga minta akuntan publik untuk auditnya,” ujar Jazir. "Kita kan menggugah, sebetulnya pemerintah dalam hal-hal yang strategis tidak perlu utang luar negeri. Kalau bisa mendapat kepercayaan dan menggugah kepercayaan rakyat saya kira rakyat bergerak bisa," lanjutnya Sumber.

Lho kok ngomongin utang? Kajian sebelum melakukan donasi saja tidak dilakukan kok malah ngurusi utang pemerintah? Sekarang baru repot, setelah tahu bahwa TNI AL tidak bisa menerima dana itu. Saya harap proses audit dan perizinan akan dilakukan dan didapatkan ya, sesuai dengan niat di atas. Semoga amanah. Dan semoga akhirnya mendapatkan jalan menyalurkan donasi itu. Btw, masih banyak saudara sesama muslim yang membutuhkan bantuan selama pandemi masih ada. Kenapa nggak membantu itu dulu sebelum sok mau bantu pemerintah beli kapal selam. Biarlah pemerintah yang mikirin alutsista. Kita rakyat ini mikirin bantu sesama saja. UAS kok belum ada suaranya? 

Donasi Kapal Selam, Diingatkan Gus Nadir, “Ditolak” TNI, Gimana Tanggung Jawab UAS?

Sumber Utama : https://seword.com/umum/donasi-kapal-selam-diingatkan-gus-nadir-ditolak-7i7HOcl4lk

Re-posted by MigoBerita / Rabu/05052021/13.15Wita/Bjm


Baca Juga Artikel Terkait Lainnya