Migo Berita - Banjarmasin - KPI Pusat "Tercoreng" kasus Pelecehan Seksual. KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) yang biasa "Mensensor" tayangan yang tidak layak ditayangkan, sekarang malah terkena Coreng oknum petugasnya. Agar tidak gagal paham,baca hingga tuntas berbagai artikel yang telah kita kumpulkan.
Niluh Djelantik: Ada Pelecehan Seksual di KPI Pusat
Jakarta, ARRAHMAHNEWS.COM – Seorang pria berinisial MS mengaku mengalami pelecehan seksual dan perundungan di Kantor Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Jakarta, sejak tahun 2012. Korban dan pelaku sama-sama berjenis kelamin laki-laki atau sesama jenis.
BACA JUGA:
- Syarat Masuk Bali Diperketat, Niluh Djelantik Omeli Gubernur Bali
- Cap Jokowi The Guardian Of Oligarch, Niluh Djelantik ‘Semprot’ BEM Udayana
BACA JUGA:
- Pemerintah Bakal Sikat Habis Teroris di Tanah Air, Termasuk Taliban
- PDIP Beberkan Potensi Pemborosan Formula E Rp 4,48 Triliun
“Padahal kedudukan kami setara dan bukan tugas saya untuk melayani rekan kerja. Tapi mereka secara bersama sama merendahkan dan menindas saya layaknya budak pesuruh,” katanya.
Sejak awal dirinya kerja di KPI Pusat pada 2011, sudah tak terhitung berapa kali rekan kerjanya melecehkan, memukul, memaki, dan merundungnya tanpa bisa dilawan.
Tidak sampai di situ, tahun 2015, rekan kerja MS beramai ramai memegangi kepala, tangan, kakinya lalu menelanjangi, memiting, melecehkan MS dengan mencoret-coret buah zakar MS menggunakan spidol.
“Bahkan mereka mendokumentasikan kelamin saya dan membuat saya tak berdaya melawan mereka setelah tragedi itu. Semoga foto telanjang saya tidak disebar dan diperjualbelikan di situs online,” sebutnya.
Pelecehan seksual dan perundungan tersebut mengubah pola mental, menjadikan MS stres dan merasa hina.
Ia dua kali melapor ke pihak kepolisian namun tidak mendapat tanggapan. Dijelaskannya, dirinya sempat melapor ke atasan namun juga tidak mendapat respon baik.
“Kadang di tengah malam, saya teriak-teriak sendiri seperti orang gila. Penelanjangan dan pelecehan itu begitu membekas,” kata MS.
BACA JUGA:
- Surat Terbuka Niluh Djelantik “Damprat” Gubernur Bali
- MUI Sebut Yahya Waloni Tak Pantas Disebut Ustadz
Terdapat tujuh orang yang disebut MS sebagai pelaku pelecehan seksual dan perundungan atas dirinya, yakni RM alias Olis (Divisi Humas bagian Protokol di KPI Pusat), TS dan SG (Divisi Visual Data), RT (Divisi Visual Data), FP (Divisi Visual Data), EO (Divisi Visual Data), CL (ex divisi visdat, sekarang divisi Humas bagian desain grafis) dan TL (Divisi Visual Data).
“Bantu saya mempublikasi ini, barangkali dengan meluasnya cerita saya ini, Komisioner KPI Pusat jadi tergerak hatinya untuk menjatuhkan sanksi pada pelaku dan Polri mau memproses laporan saya,” tutup MS dalam laporannya.
Di waktu yang tidak berselang lama usai keterangan MS tersebar, Ketua KPI, Agung Suprio mengeluarkan keterangan resmi menyikapi beredar informasi di tengah masyarakat terkait kasus dugaan pelecehan seksual dan perundungan (bullying) yang terjadi di lingkungan KPI Pusat.
“Turut prihatin dan tidak mentoleransi segala bentuk pelecehan seksual, perundungan atau bullying terhadap siapapun dan dalam bentuk apapun,” kata Suprio dalam rilisnya, Rabu (1/8/2021).
Tidak hanya itu, Suprio dan pihaknya juga akan melakukan langkah-langkah investigasi internal, dengan meminta penjelasan kepada kedua belah pihak.
Ditegaskan, KPI juga akan mendukung aparat penegak hukum untuk menindaklanjuti kasus tersebut sesuai ketentuan yang berlaku.
Bagi korban, kata Suprio, pihaknya akan memberikan perlindungan, pendampingan hukum dan pemulihan secara psikologi.
“Menindak tegas pelaku apabila terbukti melakukan tindak kekerasan seksual dan perundungan (bullying) terhadap korban, sesuai hukum yang berlaku,” tegas Suprio. (ARN)
Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2021/09/02/niluh-djelantik-ada-pelecehan-seksual-di-kpi-pusat/
Sumber Lainnya : https://www.antaranews.com/berita/2366274/kasus-perundungan-pegawai-kpi-ditangani-polrestro-jakarta-pusat
Re-post by MigoBerita / Kamis/02092021/12.20Wita/Bjm