Migo Berita - Banjarmasin - IDE buat para Mahasiswa, biar Jangan "Asal Demo". Kita sudah lama menyaksikan dalam masa pemerintahan Presiden Jokowidodo selalu ada Demo, khususnya dari yang "Mengaku Mahasiswa", namun kalau ada Demo disertai solusi pemikiran dan fakta tentu akan lebih ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan. Namun kalau Demo, terus ujung-ujungnya menuntut Presiden Mundur, kan jadi terkesan ANEH...kenapa ??? Karena Jokowi adalah Presiden SAH NKRI yang dipilih dengan cara Demokratis melalui PEMILU yang JUJUR dan ADIL. Contoh, ketika Presiden Jokowidodo ke Banjarmasin (Ke Kalimantan Selatan), tentu DEMO Mahasiswa yang mengaku BEM-SI pun ikut menyertai kedatangan pak Jokowidodo, namun publik masyarakat Banua Banjar seperti sudah menduga, ujung-ujungnya pasti "Anti Jokowi", seandainya para mahasiswa tersebut bisa menyuarakan mengapa Mafia Pangan dan Mafia Migas masih merajalela di Kalimantan Selatan dengan disertai bukti-bukti yang akurat , tetntu masyarakat Banua Banjar akan lebih merasa diwakili oleh mereka adik-adik mahasiswa. Namun sudahlah, semoga Rakyat Banua Banjar di tahun 2024 nanti bisa turun tangan semua dan TANPA HOAX dan isu SARA antusias mengganti Pemimpin BARU yang tanpa ada persoalan Masa Lalu... semoga Rakyat Banua Banjar di cerdaskan oleh orang-orang yang mengaku Politisi, bukan malah membikin isu HOAX yang hanya ingin menaikkan citra dan terkesan "Membela Rakyat". Sekali lagi contoh Nyata isu Pergeseran Tanggal Merah digaungkan mereka yang ANTI JOKOWI, dengan menyebut pergeseran tanggal tersebut karena Jokowi ANti Islam... hemmm padahal jelas sekali di Bulan Desember 2020 karena pandemi tidak jelas akan berlangsung sampai kapan, maka disusunlah Kalender untuk tahun 2021, dimana hampir semua tanggal merah digeser agar tidak menimbulkan kerumunan massa dan akhirnya banyak rakyat yang terkena CORONA. Masa begitu aza masih bisa dikibuli para "Pedagang HOAX" anti Jokowi..???!!! Mikir.....
Dalam falsafah Jawa bahkan (mungkin) bisa dikatakan sudah umum kiranya di nusantara nama Sri Aji Joyoboyo atau lebih familer disebut Joyoboyo kerap disebut atau dimunculkan kembali jelang pergantian presiden RI setiap 5 tahun sekali.
Seolah sosok legendaris ini terus hidup, Hidup yang dimaksud tentunya tentang ramalannya yang dikenal sakti. Sampai detik ini tak sedikit orang yang percaya dan selalu mengaitkan Joyoboyo dengan para pemimpin nasional di tanah air.
Tapi tak sedikit orang yang menyebutkan ramalan Joyoboyo disebutnya hanyalah mitologi saja, jika hanya semacam mitos kiranya bisa dibantah sebab faktanya ada serat Jangka Jayabaya (jongko Joyoboyo) dan beberapa ramalannya sebelumnya sudah terbukti.
Semisal ramalannya yang terkenal adalah kedatangan orang-orang berkulit putih pembawa senjata yang dapat membunuh dari jauh. Ia memprediksi bahwa mereka akan menjajah Pulau Jawa dalam waktu yang sangat lama.
Menurut dia, mereka akan dikalahkan oleh orang-orang berkulit kuning yang datang dari utara dan akan menjajah Jawa seumur jagung. Dan belakangan kita mengenalnya tentara nipon atau Jepang.
Ramalan tersebut menjadi kenyataan karena hampir 300 tahun Indonesia dijajah oleh Belanda, yang disebutkan Jayabaya sebagai 'orang berkulit putih'.
Dan banyak hal yang unik dan menarik dari sosok Raja Kediri ini. Bahkan terkait virus corona pun di jaman sekarang oleh beberapa orang dikait-kaitkan, konon jauh hari sudah diramalkan.
Cerita mengenai ramalan Joyoboyo coba dibabar oleh Ketua Lokantara (Lembaga Olah Kajian Nusantara), Dr. Purwadi.
“Kali ilang kedhunge pasar ilang kumandhange (Sungai kehilangan kedalaman lubuknya, pasar kehilangan gema,” tutur Purwadi.
“Begitu ramalan Prabu Joyoboyo dalam membaca owah gingsire jaman (perubahan zaman).” “Sang Prabu adalah raja Kraton Kediri yang waskitho ngerti sakdurunge winarah (cerdas nan bijaksana, tahu sebelum fenomena terjadi),” jelas alumnus Fakultas Filsafat UGM ini.
Mungkin bagi Anda yang masuk sebagian golongan Milenial atau sebagian besar kalangan generasi Z dan Y sedikit asing dengan sosok ini. Siapa sebenarnya Sri Aji Joyoboyo?
Seperti yang dikutip dari tulisan Martini Fisher, lulusan jurusan Sejarah Kuno dari Macquarie University, Australia dalam situs Ancient Origins. Jayabaya memerintah kerajaan Kediri pada 1135 hingga 1157. Namanya tertera dalam Babad Tanah Jawa dan Serat Aji Pamasa. Banyak orang hingga kini masih mempelajari ramalan Jayabaya karena dianggap jitu.
Beberapa sumber mengatakan bahwa ia merupakan keturunan dari Dewa Kebijaksanaan, Brahma. Ada pula yang meyakini Jayabaya sebagai reinkarnasi Wisnu, dewa yang bertugas untuk memelihara dan melindungi.
Ayahnya, Gendrayana, diklaim sebagai keturunan legendaris Pandawa Lima, yaitu dari garis keturunan Arjuna yang merupakan anak dari Dewa Indra. Karena hal tersebut, Jayabaya diyakini memiliki kekuatan magis yang membuatnya dapat membaca kejadian pada masa lalu maupun yang akan datang.
Jayabaya juga dikenal sebagai raja yang bijaksana dan gemar belajar. Seperti yang disebutkan dalam beberapa catatan sejarah, di bawah pemerintahnya Kerajaan Kediri meraih puncak kemakmuran.
Jika dihitung mundur dari tahun 2021 sejak ia memerintah atau menjadi raja di tahun 1135 maka ketemu angka 886 tahun yang telah lalu. Pernah hidup tokoh yang akhirnya sampai detik ini dan entah sampai kapan namanya akan tetap hidup.
Sejarah bangsa ini telah mencatat, 15 tahun sebelum rakyat Indonesia menyatakan diri merdeka di bulan Agustus 1945. Soekarno muda pernah mengutip ramalan Joyoboyo saat menyampaikan pledoi di hadapan Pengadilan Belanda di Bandung pada 2 Desember 1930. Saat itu Bung Karno yang menjadi Pemimpin Redaksi Fikiran Ra'yat dituduh makar terhadap pemerintah Kolonial Belanda.
Dalam pledoinya Soekarno menyebut bahwa rakyat Indonesia saat itu tengah menunggu datangnya 'Ratu Adil' sebagaimana diramalkan oleh Joyoboyo. Ramalan Joyoboyo tentang akan munculnya sosok Ratu Adil diyakini menjadi salah satu pemicu semangat rakyat untuk mengusir penjajah Belanda.
Jadi saat itu Soekarno dengan cerdik membangkitkan rasa nasionalisme dan semangat rakyat di nusantara menggunakan sosok Sri Aji Jayabaya dengan ramalannya tersebut.
Sejak saat itu Jayabaya yang telah memprediksi pemimpin Indonesia di era modern yang dikenal dengan istilah Notonegoro, atau secara harfiah diartikan sebagai pemimpin negara.
Karena tak ada penjelasan lebih lanjut, terdapat banyak interpretasi terhadap hal tersebut. Penjelasan paling sederhana adalah, siapa pun yang menjadi pemimpin Indonesia bukanlah raja yang sangat berkuasa, namun seorang pengurus atau pemimpin yang menjawab permasalahan rakyatnya. Namun, terdapat interpretasi yang lebih rumit.
Satu teori mengatakan bahwa Notonegoro menunjukkan suku kata terakhir dari nama-nama Presiden Indonesia.
Namun, hal itu tak sepenuhnya benar, karena hanya dua presiden pertama saja yang cocok dengan istilah tersebut, yaitu SukarNO dan SuharTO, yang jika digabung menjadi NOTO seperti pada NOTOnegoro.
Presiden ketiga, BJ Habibie tak memiliki akhiran Ne dalam namanya. Abdurrahman Wahid yang menjadi pemimpin Indonesia keempat juga tak memiliki akhiran Go.
Interpretasi lain mengatakan bahwa hanya presiden paling berpengaruh saja yang suku kata terakhir namanya yang sesuai. Dalam teori tersebut dikemukakan, bahwa Ne tak ada dalam nama BJ Habibie karena Ne ditafsirkan sebagai presiden kelahiran dari luar Pulau Jawa, layaknya Habibie.
Kata yang terakhir, yaitu GORO, kemudian ditafsirkan dari asal kata goro-goro atau dalam bahasa Jawa berarti konflik atau kerusuhan, yang terjadi dalam pemerintahan dua presiden setelahnya.
Presiden keenam, yaitu Susilo Bambang YudhoyoNO, dipercaya sebagai pengulangan suku kata pertama dari NOtonegoro. Begitu pula dengan Presiden ketujuh Joko Widodo atau Jokowi atau Mulyono. Nama MulyoNO adalah nama kecil dari Presiden Jokowi. Hal tersebut hanya sebagai interpretasi dari orang-orang yang percaya akan ramalan Jayabaya.
Ramalan Jayabaya yang paling diantisipasi lainnya adalah kedatangan Ratu Adil, walaupun orang-orang Jawa menganggapnya sebagai lelaki. Jayabaya memprediksi bahwa Ratu Adil merupakan keturunan dari keluarga Kerajaan Majapahit yang akan menjadi pemimpin terbesar.
Dalam ramalannya, ia akan datang ketika kendaraan besi dapat berjalan tanpa kuda, dan kapal dapat menjelajah angkasa, atau masa ketika terdapat mobil dan pesawat. Menurut Jayabaya, pada awal hidupnya Ratu Adil akan menghadapi masa sulit, penghinaan, dan kemiskinan. Namun masa itu akan terlewati karena ketulusan dan keteguhan hatinya.
Ratu Adil akan lahir dalam masa kelam, di mana ia akan memulihkan ketertiban, keharmonisan, dan keadilan di dunia. (wikipedia)
Sebagian besar orang Jawa percaya bahwa hal tersebut sudah merupakan perputaran roda kehidupan, di mana era kegelapan akan diikuti zaman kemakmuran dan akan terus bergulir seperti itu.
Mereka yang percaya meyakini bahwa saat ini sedang berada di Jaman Edan atau era kegelapan. Oleh karena itu kedatangan Ratu Adil diprediksi sudah dekat dan ia akan mengantar pada masa kejayaan baru.
Lantas bagaimana dengan Presiden kedelapan Indonesia yang akan berlangsung di tahun 2024 nanti? Apakah akan ditafsirkan dan disangkut pautkan dengan ramalan Joyoboyo tersebut? Yaitu NO-TO-NE-GO-RO dengan segala versi plus cocoklogi.
Ada beberapa nama yang masuk bursa capres seperti Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Airlangga Hartarto, Sandiaga Uno dan yang lainnya. Jika berdasarkan kata Notonegoro yang susah tentunya nama Anies Baswedan.
Seberapa benar ramalan tersebut? Entahlah.
Sumber Utama : https://seword.com/umum/sosok-yang-selalu-muncul-jelang-pergantian-G5x1rAo3tX
Misteri Pencarian Juru Bicara Jokowi
Seorang juru bicara sangat diperlukan untuk menerangkan rencana atau program, keinginan dari orang yang mengutusnya. Sehingga publik tidak harus selalu menanyakan kepada yang bersangkutan langsung, tapi bisa melalui juru bicara yang ditunjuk. Untuk itu seorang juru bicara harus mampu mengetahui keinginan, karakter dari orang yang mengutusnya. Sehingga bisa menerangkan kepada publik tanpa harus bertanya kepada orang yang mengutusnya.
Sekarang ini posisi juru bicara (jubir) Presiden Jokowi sedang kosong. Karena jubir sebelumnya Fadjroel Rahman telah dilantik menjadi Duta Besar Kazakhstan. Dan ternyata Presiden Jokowi belum menyiapkan penggantinya sampai saat ini.
Sehingga publik penasaran kira-kira siapa orang yang akan menggantikan posisi Fadjroel Rahman sebagai Juru Bicara Presiden Jokowi.
Total 17 duta besar RI untuk sejumlah negara dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemarin, salah satunya adalah Fadjroel Rachman--juru bicara sang RI-1. Pascapelantikan, tersisa satu misteri. Jokowi melantik 17 duta besar RI di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (25/10/2021). Kegiatan digelar dengan menetapkan protokol kesehatan ketat.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum memutuskan siapa juru bicaranya usai Fadjroel Rachman menjadi Duta Besar (Dubes) RI untuk Kazakhstan.
Kekosongan posisi juru bicara ternyata menarik perhatian. Diantaranya adalah Fahri Hamzah dan Febri Diansyah. Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dan mantan Kabiro Humas KPK Febri Diansyah saling dorong menjadi jubir Jokowi.
Saling dorong jadi jubir Jokowi itu diawali oleh Fahri Hamzah yang meminta agar Jokowi tidak salah memilih jubir yang ecek-ecek. Dia menyarankan jubir Jokowi bisa diemban Sekretaris Kabinet (Menseskab) Pramono Anung.
Lantas, apakah Fahri Hamzah tertarik menjadi jubir Jokowi? Fahri Hamzah menjawab dengan santai. "Saya mau pensiun sampai 2024. Nanti 2024 kita tarung lagi," kata pimpinan DPR RI periode 2014-2019 ini.
Febri ternyata mendukung Fahri Hamzah agar mengisi posisi juru bicara Presiden. Dan sebaliknya Fahri Hamzah pun mendukung Febri menjadi jubir Presiden. Sepertinya Presiden Jokowi tidak usah pusing dan susah-susah mencari pengganti Fadjroel Rahman. Dengan sendirinya muncul dua orang yang seolah mendaftar kepada Presiden Jokowi. Presiden tinggal memilih saja.
Sosok Fahri Hamzah memang tidak asing lagi di kancah perpolitikan Indonesia. Mantan kader terbaik PKS ini begitu vokal mengkritik pemerintahan Jokowi, khususnya ketika menjadi Wakil Ketua DPR tahun 2014-2019.
Fahri cukup cerdas dengan bicaranya yang begitu semangat, dan tidak mudah dilupakan ketika dirinya memenangkan gugatan kepada mantan Partainya yaitu PKS sehingga harus membayar kepada Fahri dengan sejumlah uang 30 milyar.
Fahri Hamzah dikenal sering nyinyir terhadap Presiden Jokowi bersama dengan elit Partai Gerindra Fadli Zon. Keduanya sering bersama-sama diberbagai acara baik di parlemen sebagai wakil ketua DPR atau menjadi narasumber di acara televisi.
Sikap Fahri Hamzah yang ikut mengomentasi kekosongan posisi juru bicara, mungkin sebagai sinyal bahwa dirinya berminat dengan posisi tersebut. Dengan siswa waktu 3 tahunan menuju 2024, Fahri Hamzah bisa ikut mejeng di pemerintahan Jokowi. Dirinya akan lebih populer begitu juga dengan partai barunya yaitu partai Gelora.
Sikap kritis Fahri sepertinya mulai berkurang. Mungkin karena sekarang dirinya bukan anggota dewan lagi, sehingga tidak berada dalam oposisi. Dan sekarang Fahri fokus untuk membesarkan partai barunya bersama dengan mantan anggota PKS Anis Mata.
Sebagai partai baru, Partai Gelora perlu sarana popularitas dan menaikan elektabilitas. Dan posisi jubir Jokowi saya kira cukup bisa membawa Fahri dan Partai Gelora ke tempat yang lebih baik.
Sedangkan Febri Diansyah, publik sudah tahu bahwa beliau adalah mantan jubir Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Febri mengundurkan diri sebagai jubir KPK karena rasa tidak nyamannya kepada anggota KPK diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara, dan beberapa kondisi yang dialami KPK sekarang ini.
Ketika menjadi jubir KPK pembawaanya yang cerdas dan tenang begitu enak dipandang. Walaupun dirinya di cecar habis-habisan oleh tokoh partai khususnya partai yang tokoh elitnya ditangkap KPK, Febri dapat dengan tenang menjelaskan duduk persoalannya.
Kecerdasan dalam menjelaskan perkara dan pembawaannya yang tenang, saya kira nilai lebih yang tidak mudah ditemukan di pribadi lainnya. Selain itu usianya yang masih muda, juga bisa menginsprasi bagi kaum muda untuk terus berkarya demi kepentingan bangsa.
Sumber Utama : https://seword.com/politik/misteri-pencarian-juru-bicara-jokowi-eI4AKp1G0e
Domba Gurun Pemuja Rizieq ini Mendesak Jokowi untuk Menerima Tantangan Rizal Ramli
Pegiat media sosial dan juga aktivis Pro Demokrasi (ProDem) Nicho Silalahi menuai sorotan ketika menyampaikan tantangan Rizal Ramli untuk menyelamatkan PT Garuda Indonesia.
Nicho yang mengaku kafir tetapi mencintai dan menjunjung Rizieq Shihab ini memang kerap mengkritik pemerintahan Jokowi yang dinilainya buruk.
Desakan Nicho selain ditunjukkan terhadap Presiden Jokowi, juga untuk seluruh elit partai politik agar mereka bisa menerima masukan dari seorang menteri pecatan, Rizal Ramli. Menurut Nicho, jika mereka menolak dan mengabaikan tantangan RR, maka mereka dianggap sebagai cecunguk oligarki.
Tantangan yang dimaksud adalah bahwa RR akan bersedia menyelamatkan PT Garuda Indonesia dengan syarat Presidential Threshold (PT) dihapuskan. Nicho menuliskan cuitannya melalui akun Twitter pribadinya @Nicho_Silalahi.
“Pak Jokowi dan Seluruh Elit Parpol jika benar mencintai bangsa dan ingin menyelamatkan BUMN, Maka Terima tantangan abangku Rizal Ramli. Beliau cuma bikin syarat hapus Presidential Threshold aja. Jika kalian ga terima tantangan ini berarti kalian cecunguknya Oligarki Jahanam itu,” begitu bunyi cuitannya yang dilansir terkini.id.
(Nicho Silalahi, aktivis ProDem. Foto: istimewa)
Tantqngan macam apa ini? Sebenarnya, domba gurun jahanam ini adalah cecunguk yang sesungguhnya. Menyelamatkan Garuda Indonesia tidak ada korelasinya dengan menurunkqn presentasi Presidential Threshold. Jangan sok teriak oligarki kalau masih membela RR yang jelas-jelas ada di pihak oposisi yang menjunjung oligarki.
Pemerintah bisa saja menyelamatkan Garuda Indonesia, namun pemerintah tidak bodoh dimana perusahaan yang selalu membuat rugi negara sekarang tidak ada lagi penyuntikan dana. Bagi saya, Garuda Indonesia seperti benalu yang harus disuntik mati karena tidak menguntungkan buat negara.
Semua orang juga bisa membuat tantangan dengan syarat. Pernyataan RR hanyalah sebuah ocehan orang yang sakit hati yang ingin sekali diperhatikan oleh pemerintah. Mantan menteri pecatan karena tak berkompeten ini sungguh merasa dirinya pintar menyelamatkan perusahaan, namun ada prasyarat yang harus dipenuhi.
RR ini adalah manusia pengecut yang jika terpojok akan hilang dari peredaran. Masih ingatkah ketika LBP menantang debat terbuka dengan RR? RR tidak mau melayani permintaan LBP hingga berita tersebut hilang ditelan waktu.
RR pandai mengambil momentum untuk memperlihatkan kepada publik bahwa dirinya sanggup menyelamatkan Garuda. Namun sekali lagi, tantangan persyaratan untuk Presidential Threshold hanya membuat RR seperti anak lebay yang sedang panjat sosial.
Menurut saya, RR memang mudah mengeluarkan pernyataan karena dia tahu persyaratan yang di berikan tidak akan disetujui pemerintah.
Pun dengan Nicho Silalahi yang hanyalah cecunguk bayaran dipakai untuk menaikkan narasi RR agar menjadi perhatian masyarakat. Nicho yang seorang aktivis Pro Demokrasi harusnya mengerti bahwa PT 0% adalah cara RR yang kebelet ingin jadi Pleciden. Namun karena mereka satu frekuensi akhirnya akal sehat hilang.
Begitulah konsekuensinya jika bergabung dalam barisan oposan yang akal dan nalar mereka sudah mati karena faktor sakit hati yang sudah kronis.
Jejak digital RR yang tersimpan memang menunjukkan bahwa dirinya selalu mempermasalahkan ambang batas Presidential Threshold. Jika RR kebelet ingin menjadi Pleciden, kenapa tidak membuat partai sendiri lalu meloloskan PT di atas 20 persen? Tidak perlu memprovokasi masyarakat dengan narasi yang tidak dapat dicerna dengan akal sehat. Sudah jelas PT minimal 20 persen sudah disahkan sesuai Undang-Undang dan tak dapat diganggu gugat.
Bagi saya, permintaan Nicho Silalahi dan RR tidak perlu ditanggapi secara serius. Manusia pengangguran seperti mereka hanya ingin membuat pemerintah sibuk untuk mengikuti kemauan mereka. Prestasi apa yang telah dibuat RR sehingga Nicho Silalahi begitu membela mati-matian agar tantangan RR di ladeni?
Hanya orang bodoh dan dungu yang mau menerima tantangan tetapi harus memakai syarat dahulu.
Sebelumnya, RR yang berdialog dengan Refly Harun di YouTube menceritakan bahwa dirinya telah membantu PT Garuda Indonesia selamat dari krisis keuangan tahun 2001 lalu. Untuk itu, RR dengan percaya diri siap membantu menyelamatkan krisis di Garuda sesuai dengan syarat yang telah ia ajukan.
“Gua beresin, kagak usah gua diangkat jadi komisaris, preskom, pokoknya gua dikasih wewenang buat beresin, cuma syaratnya tolong threshold presiden dibikin nol,” kata Rizal Ramli.
Wkwkw...kadang saya prihatin sama RR yang tidak bisa menilai dirinya sendiri. RR hanyalah orang gagal yang sering dipecat karena kapasitasnya sebagai orang yang tidak berkompeten sangat jelas terlihat. Lagi pula PT itu sudah dibuat sejak jaman SBY. Buat apa lagi diperdebatkan kalau bukan ingin berkuasa. Sungguh prihatin dengan cara pikir orang yang katanya senior ekonom ini.
Jadi sudah jelas bahwa permintaan Nicho Silalahi agar Jokowi dan Partai Politik dapat menerima tantangan RR hanyalah sebuah pekerjaan sia-sia. Dengan menurunkan PT menjadi nol persen hanyalah permintaan orang bodoh yang sedang mencari perhatian.
Sumber Utama : https://seword.com/umum/domba-gurun-pemuja-rizieq-ini-mendesak-jokowi-ad1D0q4NmT
Beasiswa Membandingkan Kinerja Jokowi vs SBY Bikin Demokrat Mingkem
Beasiswa khusus untuk kajian membandingkan kinerja Jokowi dan SBY ternyata serius akan diberikan. Dananya sudah disiapkan. Mereka yang mendaftar pun sudah bersiap diseleksi.
Jujur saja, beasiswa untuk membandingkan Jokowi dan SBY itu sebenarnya terdengar lucu. Karena sebenarnya tak perlu lagi penelitian soal itu. Saking terlalu jelas perbedaannya. Saya yakin masyarakat juga sudah paham betul mana yang lebih baik.
Hanya saja, memang akhir-akhir ini kubu Demokrat sangat getol mengklaim bahwa SBY lebih baik dari Jokowi. Ya meskipun yang mengklaim itu adalah anak-anak SBY sendiri, tapi tetap saja mereka kan ketua dan wakil ketua partai.
Awalnya mungkin terdengar biasa saja. Tapi belakangan jadi mengganggu sekali. seperti orang-orang tak tahu diri. Sudahlah gagal total saat menjadi Presiden, kadernya sibuk korupsi, SBY sibuk bikin album, tapi sekarang masih dengan tak tahu dirinya merasa lebih baik dari Jokowi.
Mungkin Hasto sudah sangat jengkel atau jengah sekali dengan kelakuan orang-orang Demokrat. Kalau saya, emang tiap minggu selalu meluruskan klaim geng Cikeas itu. Karena saya khawatir kalau tak ada yang membantah, nantinya mereka akan menuliskan sejarahnya sendiri, sesuai kemauannya.
Jadilah muncul ide beasiswa membandingkan kinerja Jokowi dan SBY, yang nantinya diharapkan bisa berbasis data dan dapat dipertanggung jawabkan.
Ide ini jelas tak terpikirkan oleh siapapun sebelumnya. Demokrat juga pasti kaget dengan ide nyeleneh Hasto ini. Karena kalau sampai benar-benar diteliti, artinya masyarakat akan mendapatkan informasi yang sangat jelas, dan mungkin juga akan menyesal kenapa mereka dulu pernah memilih SBY dua periode.
Dari pihak Demokrat pun mereka bungkam tak mampu membalas ide Hasto ini. Karena ya mereka tahu, kalaupun mereka mau membuat beasiswa tandingan, tetap saja pada akhirnya data-data yang ada akan mengarah pada kekerdilan seorang SBY ketika jadi Presiden.
jadi ya percuma saja kalau Demokrat mau memberikan beasiswa juga. Untuk apa keluar uang hanya untuk membuktikan dan melihat betapa buruknya diri sendiri?
Selain itu, beasiswa ini juga bisa jadi pelajaran politik yang berharga bagi adek-adek mahasiswa. Agar mereka bisa melihat betapa sangat jauh sekali perbedaan Jokowi dengan SBY dari semua sektor. Entah itu pembangunan, pendidikan, sosial dan kesehatan.
Bisa juga beasiswa ini adalah sindiran keras dari Hasto kepada adek-adek mahasiswa yang beberapa kali terakhir kerap melakukan demo tapi nampak kebingungan dengan maksud atau tujuannya. Mereka seperti tak tahu sedang berdemo dan menuntut apa. Yang mereka tahu, Jokowi harus mundur. Kalau ditanya apa alasannya? Ya ga tahu. Hahaha
Maksudnya, daripada kalian demo ga jelas, mending belajar saja. Toh sudah ada beasiswa yang disiapkan. Mana tahu setelah melakukan penelitian, para mahasiswa itu bisa lebih bersyukur dan bangga.
Karena kalau kita perhatikan dari banyak demo-demo mahasiswa, orasi yang mereka sampaikan sebenarnya relatif sama. Tidak ada kebaruan isi dan tuntutan. Bertahun-tahun pidatonya selalu begitu. Ya mungkin ada sedikit modifikasi, tapi selebihnya sama saja.
Malah kalau saya baca, tuntutan Mahasiswa itu sudah sejalan dengan apa yang sudah dikerjakan pemerintah, dan bahkan beberapa isu sebenarnya sudah selesai.
Jadi ga heran kalau warga sudah mulai jengah. Sampai mereka melawan demo-demo mahasiswa itu karena tahu bahwa kegiatan demo mahasiswa sudah tidak relevan lagi di era demokrasi terbuka seperti sekarang. Apalagi media untuk menyalurkan aspirasi sudah bisa dilakukan di mana-mana, terutama di sosial media.
Akhir kata, saya doakan semoga beasiswa kajian membandingkan Jokowi dengan SBY itu bisa berjalan lancar. Agar mahasiswa dan masyarakat belajar. Agar AHY dan Ibas juga sadar. Bahwa yang dilakukan oleh bapaknya itu bukanlah apa-apa, dan sama sekali tidak sebanding dengan kinerja Presiden Jokowi.
Dan untuk Demokrat, ya mungkin ada juga kader yang mau ikut mendapatkan beasiswa, sekalian mencari tahu kebenaran, coba saja ajukan penelitian juga. Mana tahu setelah itu kalian jadi orang yang lebih sadar tentang keburukan-keburukan SBY, dan penyesalan mayoritas masyarakat Indonesia karena telah tertipu dua kali lewat pemilu yang penuh drama.
Sumber Utama : https://seword.com/politik/beasiswa-membandingkan-kinerja-jokowi-vs-sby-bikin-1TaP9laD3K
Wow, Tiket WSBK Laris Manis, Termurah 600 Ribu Termahal 68 Juta
Apa kabar Formula E DKI Jakarta? Masih sibuk cari venue dan yang pasti asal selesaikan project. Maklum sudah teken kontrak. DP juga sudah masuk. Setelah kontrak 3 tahun berakhir venue bisa mangkrak atau difungsikan untuk hal lain. Ajang Formula E rugi tak mengapa pikir mburi, yang penting aksi panggungnya harus seksi.
Dan bagaimana kabar Sirkuit Mandalika? Atau yang kini berubah namanya menjadi Pertamina Mandalika International Street Circuit. Beberapa media dan juga tayangan audio visual melalui YouTube memperlihatkan aktifitas sirkuit yang nampak dikebut pengerjaannya. Dan yang pasti ini bisa untuk ajang kebut terus menerus bukan untuk sesaat.
Jika kita cek atau lihat di kanal YouTube memperlihatkan beberapa pekerja sedang melakukan pengecatan lintasan sirkuit.
Dan bagaimanpun Sirkuit Mandalika termasuk project prestisius dari presiden Jokowi yang sedang berusaha mensinergikan KEK Mandalika atau Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika. Diharapkan raksasa yang tertidur di wilayah ini bangkit dan memberikan kontribusi untuk provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dan pada akhirnya kesempatan menyaksikan langsung ajang balap Kejuaraan Dunia Superbike (WSBK), tentunya menjadi momentum yang sangat dinantikan pencinta balap Tanah Air. Seri penutup musim ini diselenggarakan di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Nusa Tenggara Barat, pada 19-21 November 2021.
Pembelian tiket ajang balap WSBK resmi dirilis serentak pada Sabtu, 23 Oktober 2021, pukul 18.00 WIB.
Ikatan Motor Indonesia (IMI) menjalin kerja sama dengan Dyandra Promosindo dalam hal penjualan tiket nonton gelaran WorldSBK (WSBK) yang akan digelar di Sirkuit Mandalika, Lombok. Nantinya akan tersedia 2.000 tiket yang dijual untuk umum dan juga bagi komunitas mobil dan motor di Indonesia.
"Sebenarnya ada 25.000 tiket yang dijual, tapi kami hanya akan menjual sebanyak 2.000 tiket saja. Jumlah ini memang sangat sedikit bagi pecinta otomotif, oleh sebab itu kami imbau teman-teman untuk memanfaatkan tiket ini sebaik-baiknya," kata Presiden Direktur Dyandra Promosindo, Hendra Noor Saleh dalam acara penandatanganan MoU IMI dan Dyandra Promosindo hari ini, Selasa, 19 Oktober 2021.
Kohen, sapaan akrab Hendra, 1.000 tiket kelas VVIP dari total 2.000. Harga untuk tiket WSBK Mandalika ini dibanderol mulai dari Rp 600.000 sampai dengan yang termahal Rp 19.500.000.
"Harga ini sudah standar internasional. Untuk yang harganya di atas Rp 600 ribu itu dijual dalam bentuk paket. Kami punya tiga paket, yaitu paket Sultan, Juragan, dan BOS. Tiket untuk paket ini sudah termasuk akomodasi penginapan, tour sirkuit, hingga penanganan kesehatan," jelasnya.
Nah, yang menarik dan unik nama-nama paket yang disebutkan di atas dan yang tak kalah mencengangkan tentunya harga tiket yang dibanderol untuk tiket khusus tersebut. Untuk mengakomodasi kebutuhan penonton selama tiga hari, IMI dan Dyandra Promosindo juga menyiapkan sederet paket lifestyle otomotif.
Kategorinya sangat unik dan harga yang dibanderol pun gila seperti:
- Sultan+ Package dengan harga tiket Rp 68.000.000
- Sultan Package Rp 48.000.000
- Juragan Package Rp 29.000.000
- Bos Package Rp 28.000.000
Jika penonton mengambil paket di atas, akan mendapatkan privilege.
Seperti: akses ruang tunggu di bandara, penukaran tiket langsung di bandara kedatangan, Premium Shuttle Car, dan Exclusive Merchandise. Ada pula akses ke Pit Lounge, Pit Walk Pass, Paddock Pass, Bike Smart Test Ride, Rapid Test Antigen & PCR Test, Dinner Party, Souvenir untuk oleh-oleh, dan gratis member IMI satu tahun.
Tiket gelaran WSBK Mandalika ini baru akan dijual pada 23 Oktober 2021 dan pembelian hanya bisa dilakukan secara online melalui website dyandratiket.com. Setelah melakukan pembelian, Anda akan mendapatkan QR Code yang nantinya akan ditukarkan dengan tiket fisik saat di sirkuit.
Kendati harga tiket termasuk cukup mahal untuk yang termurah sekalipun bagi masyarakat umum akan tetapi menurut Ikatan Motor Indonesia tiket laris manis. Ikatan Motor Indonesia (IMI) bersama dengan Dyandra Promosindo memberlakukan pembelian tiket dan paket lifestyle otomotif yang ditawarkan sudah termasuk pajak. Mereka berharap tahap transaksi diimbau segera diselesaikan, mengingat animo untuk menikmati seri pamungkas WSBK sangat tinggi.
Selain kategori di atas masih ada tujuh kategori yang ditawarkan oleh IMI dan Dyandra Promosindo, yakni Hospitality Class A–Premiere Class, dan Hospitality Class B–Deluxe Class.
Lalu, Red-Premiere Grand Stand A, Red-Premiere Grand Stand B, Blue–Main Grand Stand 1A, Blue–Main Grand Stand 1B, dan Purple–West Grand Stand.
Harga masing-masing kategori sudah pasti beragam, mulai dari Rp3 jutaan hingga Rp22 jutaan. Tinggal pilih mana suka. Anda suka yang mana?
Sumber Utama : https://seword.com/sport/wow-tiket-wsbk-laris-manis-termurah-600-ribu-Lz8icEjd0R
Siapa yang Layak Gantikan Jokowi?
Jokowi telah menjadi fenomena di Indonesia -- bahkan dunia(?) Sungguh tak disangka jika mantan walikota Solo ini bisa menang di Pilkada DKI Jakarta 2012, melawan petahana pula. Dan semakin mengagetkan ketika dia bisa melaju hingga memenangkan Pilpres 2014. KIni dia sedang menapaki periode kedua (2019 - 2024).
Sayang sekali, UU yang sudah diamandemen hanya membatasi dua periode bagi seorang presiden. Andaikata bisa tiga tahun, langkah Jokowi pasti tak terbendung pada 2024, apalagi rival kuatnya berdasarkan survei -- lagi-lagi Prabowo Subianto yang sudah uzur.
Bahkan banyak desakan atau permohonan supaya UU diamendemen MPR sehingga masa jabatan presiden bisa tiga periode. Tetapi Jokowi sendiri menolak wacana ini dengan sengit. "Mereka hendak menampar saya..." ujar Jokowi tentang pihak-pihak yang mewacanakan amandemen UU tentang perpanjangan masa jabatan presiden itu.
Dan sepertinya memang sudah tepat jika masa jabatan presiden cukup dua periode saja. Di akhir masa SBY, sempat juga beredar wacana soal 3 periode ini, meski tidak senyaring di masa Jokowi. Sebab tidak bisa dibayangkan apa yang terjadi apabila SBY misalnya sampai 3 periode. Habislah kita digulung radikalis dan talibanisme.
Jokowi akan lengser pada Oktober 2024 nanti. Rasanya terlalu cepat waktu berlalu apabila melihat apa-apa yang sudah dan sedang dilakukan oleh Jokowi. Tak terhitung jumlah proyek atau infrastruktur yang sudah selesai dan diresmikannya. Proyek-proyek besar lain yang sedang berlangsung atau sedang dalam perencanaan, kemungkinan besar tidak sempat lagi dia resmikan, semacam IKN (ibu kota negara)?
Doa kita, paling tidak Jokowi nanti digantikan oloh sosok yang seide dan setara demi kelanjutan program-program nan adiluhung itu. Jangan pernah terkecoh dengan statemen-statemen miring tentang Jokowi, seperti gagal, harus turun dan sebagainya.
Itu hanya siasat busuk atau akal-akalan keji dari lawan supaya calon-calon yang mereka jagokan di 2024 nanti tidak tenggelam oleh prestasi dan kharisma Jokowi. Sebab bagaimanapun juga kriteria capres mendatang harus diukur berdasarkan Jokowi.
Apalagi kita semua sudah belajar dengan Jakarta yang telah melakukan kesalahan fatal. Gubernur Ahok-Djarot yang fenomenal, malah digantikan oleh sosok kaleng-kaleng. Ya hancur lebur sudah semua yang telah dicapai dalam periode Ahok itu.
Jakarta yang mestinya sudah menjadi kota metropolitan berkelas dunia, kini kembali ke kelas kaki lima ala Pasar Tanah Abang. Hal itu karena pada Pilkada 2017 itu sebanyak 58% warga mengambil keputusan fatal, memilih cagub atas dasar "ayat mayat".
Kita tentu tidak ingin hal yang sama dengan republik ini. Keledai sebagai binatang terbodoh saja tidak mau jatuh dua kali pada lobang yang sama. Maka jangan pernah terulang nasib DKI Jakarta menimpa RI.
Jadi siapa kira-kira yang akan layak menggantikan Jokowi nanti? Ini penting, sebab kita bukan sekadar memilih pimpinan nasional. Ada banyak orang yang bisa didandani sebagai presiden, namun apakah dia mampu melanjutkan program-program Jokowi nanti?
Ini sangat krusial, sebab jika salah langkah, maka Papua dan Indonesia bagian timur, bisa jadi tak terendus lagi oleh pusat. Rencana-rencana yang akan membawa RI menjadi kekuatan baru dunia, seperti produsen baterei listrik terbesar dunia misalnya, bisa jadi malah tidak kesampaian.
Sebab untuk sampai di sini, butuh ketegasan keberanian dari seorang Jokowi untuk melawan dan menghadapi kekuatan-kekuatan dunia internasional. Apakah di antara sosok yang tampil dalam survei-survei itu ada yang kira-kira memiliki visi besar dan nyali besar sebagaimana Jokowi?
Belum lagi dalam rangka membereskan dan menuntaskan PR (pekerjaan rumah) dalam negeri yang ditinggalkan oleh SBY, yakni ancaman radikalisme, intolereansi, terorisme yang berpotensi besar melumat NKRI sehingga tidak lagi berbentuk.
Siapa kira-kira sosok yang mampu mengemban amanat agung ini, menggantikan Jokowi? Tanpa bermaksud merendahkan tokoh-tokoh besar yang sudah rutin tampil di survei, sebenarnya ada satu sosok yang justru tidak pernah muncul dalam survei. Siapa dia? Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama (BTP).
Namun sayang, dia memiliki banyak "kendala" yang semestinya tidak perlu terjadi di negeri yang menganut paham demokrasi Pancasila ini. Tetapi hal ini gara-gara paham-paham radikalisme dan fundamentalisme agama dibiarkan bertumbuh.
Faktor-faktor penghambat kemajuan bangsa dan negara ini sudah seharusnya dicabut hingga akar. Kalau tidak, maka potensi-potensi yang bagus untuk mendukung kemajuan bangsa akan buyar begitu saja oleh ulah kaum radikalis yang gemar melarang dan mengharamkan apa saja yang tidak sesuai dengan tabiat mereka.
Bagi kelompok ini, tidak penting kualitas, prestasi atau kemampuan melakukan pekerjaan besar. Orang yang goblok dan dungu juga akan diperjuangkan asal sepemahaman atau bisa disetir oleh mereka. Itulah bahayanya mereka, apalagi tidak peduli pada kemanusiaan yang adil dan beradab. Yang berbeda akan disingkirkan, bila perlu dimusnahkan.
Itulah sebabnya mengapa sosok ideal pada 2024 itu begitu sulit untuk didapatkan saat ini. Bahkan Megawati Soekarnoputri ketua umum PDIP yang juga diakui sebagai salah satu king maker pada Pilpres 2024, dikatakan sedang memohon petunjuk pada Tuhan tentang siapa pengganti Presiden Jokowi nanti.
Apakah artinya para kandidat yang nongol di survei belum memenuhi harapan Bunda? Tapi masih ada waktu 3 tahun dari sekarang. Semoga nanti tiba-tiba muncul sosok yang diharapkan itu. Atau, bila akhirnya salah satu dari yang ada di survei, kiranya sosok yang bisa menjamin keberlangsungan NKRI yang adil dan beradab untuk semua warga.
Sumber utama : https://seword.com/politik/siapa-yang-layak-gantikan-jokowi-PzSluwAL94
Menkopolhukam dan Menkominfo Udah Fasilitasi, Mari Kita Kerjain Balik Pinjol Ilegal
Selama setahun belakangan ini pinjaman online benar-benar meresahkan. Berita-berita di media terkaitnya kerap kali berisikan kisah-kisah pilu korban-korban yang terjerat hutang atas pinjaman.
Tak sedikit di antaranya yang mendapatkan kenyataan bahwa jumlah hutangnya sudah tinggi mencekik leher, berlipat-lipat kali dari jumlah pinjaman. Seseorang bahkan berawal dari pinjaman sebesar 2 jutaan, ketika kasusnya viral akibat intimidasi pihak pinjol, angka hutang cicilannya sudah di ratusan juta. Gila!
Yang tak kalah gila adalah reaksi warganet yang terkesan peduli dan sok intelek dengan menyudutkan pemerintah terkhusus di sini adalah Kominfo. Mereka menuding Kominfo tak becus bekerja mengurus lalu lintas internet kita sehingga aplikasi-aplikasi seperti itu bisa meraja lela menyasar mangsa-mangsanya.
Terkait tanggapan warganet seperti inilah yang perlu diberi perhatian khusus. Ini adalah sebuah kesesatan berpikir yang patut diluruskan dengan menyimak kondisi ril pada dunia internet kita.
Mari kita mulai!
Untuk mempermudah Anda sekalian mengikuti diskursus ini, kita tak usah langsung membahas kaitan kewenangan Kominfo terhadap aplikasi berbasis internet. Kita ambil saja blog atau website pribadi.
Blogspot punya google atau wordpress adalah platform yang memungkinkan Anda memiliki "rumah ide" sendiri di dunia maya. Caranya adalah cukup dengan mendaftar di platform penyedia. Setelah pendaftaran lolos, seketika Anda sudah punya blog atau web pribadi. Pilihan tentang yang versi gratis atau berbayar, itu tak usahlah kita bahas. Cukupkan saja sampai pada kondisi bahwa Anda sudah punya otonomi diri dalam platform blog atau web.
Setelah punya itu, tinggal Anda tentukan peruntukannya buat apa? Untuk memajang lapak silakan, untuk jadi wadah menuangkan bakat menulis juga pun silakan. Sepenuhnya tergantung Anda. Maka, karena spenuhnya merupakan otonomi Anda, blog atau web milik Anda itu pun bisa Anda pakai untuk melakukan kejahatan.
Sampai pada titik di mana Anda bebas memiliki blog atau web, peran Kominfo selaku regulator dunia maya tidak dibutuhkan. Tunggu ketika blog atau web Anda itu melanggar UU ITE-lah baru kewenangan Kominfo dibutuhkan untuk bertindak dengan memblokir blog Anda itu.
Maka, sampai di sini, mudah-mudahan sudah mendapat gambaran mengapa menyalahkan Kominfo adalah tindakan yang keliru saat sebuah web atau blog ketahuan berlaku jahat. Dikira Kominfo bisa baca niat jahat seseorang sehingga harus blokir seseblog, seseweb atau seseaplikasinya saat masih dibuat? Bahkan telah dibuat pun, tidak bisa serta-merta Kominfo bertindak kalau tak punya dasar untuk bertindak.
Jadi, tunggu kedapatan melanggar ketentuan dulu baru bisa bertindak. Demikianlah pinjol. Jika ketahuan ilegal baru bisa ditertibkan. Ilegal pun jika tidak menimbulkan kerugian pada pihak tertentu ngapaian mesti ditindak?
Ayo jujur pada fakta! Anda bisa kok bikin akun palsu di facebook. Kepalsuan akun Anda akan fine-fine aja walau jelas-jelas itu ilegal andaikata kepalsuan akun Anda tersebut tidak merugikan siapapun. Iya nggak, nih?? Ayo jujur dulu menjawab!
Maka, jika begitu kondisinya, kembali ditegaskan bahwa sangat keliru kalau seketika menuding pemerintah lalai dalam mengawal ketertiban kita memanfaatkan tekhnologi dunia maya (internet) saat sebuah aplikasi nyata menimbulkan jatuhnya korban kejahatannya. Pemerintah baru bisa bertindak jika punya dasar dan karena itu tunggu ada kejadian.
Sebagai catatan, diperoleh data bahwa sejak Januari hingga Juni 2021 rupanya Kominfo telah memblokir ratusan fintech ilegal. Baritanya bisa Anda simak di website resminya Kominfo ini: Fintech yang diblokir Kominfo.
Butuh Kerjasama Masyarakat dengan Pemerintah
Dari uraian di atas, bisa ditarik kesimpulan bahwa pemerintah baru bisa efektif bertindak jika sebuah aktifitas di internet telah nyata menimbulkan jatuhnya korban. Guna mencegah terulangnya kejadian yang sama, pemerintah banter-banternya cuma bisa blokir aplikasi itu saja. Tidak bisa pukul rata terhadap semua yang sejenis.
Alasannya apa dulu sehingga pemerintah bisa bertindak? Karena itulah maka prinsip legal dan ilegal dipentingkan. Namun, patut diingat bahwa ini pun cuma bisa meminimalisir, tidak bisa diandalakan untuk mencegah total. Kenapa?
Kalau semua ditertibkan, maka pinjol yang legal dan berlaku taat aturan bernegara bisa ikutan kena imbas. Ekosisitem digital bisa terganggu. Jadi, butuh prinsip legal/ilegal dulu baru diambil tindakan.
Yang legal dianggap menyanggupi seluruh ketentuan UU yang berlaku terkait seluruh aktifitasnya. Sebaliknya yang ilegal, tak bisa dijamin kepatuhannya pada aturan perundang-undangan yang berlaku.
Apalagi Menkominfo di bawah kendali Johnny Plate saat ini telah berkolaborasi dengan Google dan Apple untuk memperketat peredaran perusahaan pinjaman online (pinjol) terutama yang ilegal. Kerja sama itu diharapkan bisa menyaring aplikasi pinjol yang tersedia di Google Playstore dan App Store hanya yang legal saja. Itu akan permudah masyarakat untuk merasa terjamin kepatuhan pinjol tersebut pada aturan negara.
Untuk itulah maka peran serta masyarakat dibutuhkan di sini. Masyarakat diharapkan proaktif untuk melaporkan keberadaan aktifitas sebuah pinjol guna memastikan pinjol tersebut telah legal atau belum.
Toh OJK sudah menyediakan ruang pelaporan terkait hal itu di WA 081157157157 atau call center 157 bebas pulsa. Tanyakan saja legalitas aplikasi pinjol yang ditemui. Jika legal ya ayo dibiarkan, jika tidak ya ayo pula tuntut untuk ditertibkan oleh kepolisian.
Namun, ada satu cara lain bagi kita untuk bikin jera yang tidak legal. Sebagaimana seruan Pak Mahfud M.D., selaku Menkopolhukam baru-baru ini, "Nasabah pinjol ilegal tak usah bayar cicilan, lapor polisi!".
Ini saya rasa cara yang cukup ampuh untuk memaksa aplikasi-aplikasi pinjol untuk mengurus legalitasnya. Setelah legal baru deh kita sanggupi bayar cicilan yang sudah barang tentu akan tunduk di bawah aturan negara, bukan lagi aturan semau gue pihak pinjolnya.
Sumber Utama : https://seword.com/umum/menkopolhukam-dan-menkominfo-udah-fasilitasi-mari-HHupTjOXX3
Keseleo Lidah Yaqut Cholil, Lupa Sejarah Atau Bagaimana?
Di negara yang plural ini kok bisa-bisanya ada seorang Menteri Agama yang mengklaim bahwa Kementerian Agama adalah hadiah untuk NU. Akibat dari pernyataan yang terkesan egois itu menimbulkan polemik yang berkecamuk di masyarakat.
Padahal, semua elemen sejarah bangsa ini punya peran strategis dalam pendirian NKRI, melahirkan Pancasila, UUD 1945 dalam keanekaragaman suku, ras, agama, dan golongan.
Sejarah mencatat, NU memang punya peranan penting dalam penghapusan tujuh kata Piagam Jakarta saat dituangkan ke Pancasila. Namun, fakta itu tak bisa membuat NU menjadi istimewa di pemerintahan dengan memanfaatkan momen sejarah untuk melakukan kesewenang-wenangan kekuasaan.
Negara ini terbentuk bukan oleh satu organisasi masyarakat, negara ini ada karena perjuangan semua golongan dan agama. Sejarah juga mencatat terbentuknya Kementerian Agama tak terlepas dari polemik tujuh kata dalam Piagam Jakarta
Polemik saat itu menjadi perdebatan panjang hingga akhirnya dihapuskan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada 18 Agustus 1945. Tujuh kata yang dimaksud adalah bagian dari cikal bakal sila pertama dasar negara Indonesia.
Dalam Piagam Jakarta disebutkan, 'Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya. Anggota nonmuslim PPKI, Johannes Latuharhary, Sam Ratulangi dan I.G. Ketoet Poedja mengusulkan agar tujuh kata itu dihapus.
Sebab, tujuh kata itu dianggap kurang mengakomodir pemeluk agama dan kepercayaan di luar Islam. Namun, beberapa golongan muslim seperti Ki Bagoes Hadikoesoemo ingin tujuh kata itu tetap ada.
Penghapusan ketujuh kata itu merupakan permintaan perwakilan Indonesia bagian timur melalui perdebatan yang berlangsung sengit.
Mohammad Hatta akhirnya mendekati tokoh-tokoh Islam agar tujuh kata itu diganti dengan 'Yang Maha Esa'. Penggantian kata itu dimaksudkan demi persatuan bangsa.
Penghapusan tujuh kata juga tak bisa dilepaskan dari sosok Kasman Singodimedjo, anggota PPKI yang berhasil meyakinkan golongan Islam.
Menurutnya, persatuan lebih penting. Akhirnya mereka bermufakat untuk menghapus tujuh kata itu dan diganti dengan tiga kata usulan Hatta. Sila pertama pun menjadi 'Ketuhanan Yang Maha Esa'.
Penghapusan tujuh kata dalam Piagam Jakarta itulah cikal bakal pembentukan Kementerian Agama sebagai kompensasi dari sikap toleransi para wakil pemimpin Islam dan tuntutan sebagian besar rakyat beragama di tanah air.
Persoalan-persoalan yang berkaitan dengan urusan keagamaan harus diurus serta diselenggarakan oleh Kementerian Agama, sehingga pertanggungan jawab, beleid, dan taktis berada di tangan Menteri Agama.
Pembentukan Kementerian Agama lahir dari suatu kompromi antara teori sekuler dan Kristen tentang pemisahan gereja dengan negara, dan teori muslim tentang penyatuan antara keduanya.
Sebab, saat itu adanya ambisi dominasi yang muncul dalam rangkaian persidangan saat merumuskan konsep negara Indonesia. Ketika itu, sebagian golongan Islam agamis bersikeras agar Indonesia jadi negara agama.
Mereka memaksakan sila dasar negara bahwa semua orang Islam harus menjalankan syariat, serta pasal konstitusi bahwa agama negara adalah agama Islam, dan hanya orang Islam yang boleh jadi presiden.
Bahkan, dalam salinan dokumen otentik Badan Oentoek Menyelidik Oesaha-oesaha Persiapan Kemerdekaan, terungkap bahwa Ki Bagus Hadikusumo sempat ngotot agar kata-kata 'dengan kewajiban menjalankan syariat Islam' tidak disertai dengan kata-kata 'bagi pemeluk-pemeluknya'.
Artinya, warga negara beragama apapun hendak diwajibkan tunduk kepada syariat Islam. Untungnya, saat itu lebih banyak tokoh bangsa yang bijak dan berwawasan luas ke masa depan bangsa ini.
Para tokoh dari kalangan Kristen dan Hindu keberatan karena betapa tidak sehatnya negara jika mendiskriminasikan warga negaranya hanya berdasarkan agama.
Para tokoh sekaliber Soekarno dan Hatta pun sepakat dengan keberatan tersebut, sehingga mereka berusaha melawan arus egoisme sebagian golongan Islam agamis saat itu.
Hasilnya tercatat dengan tinta emas sejarah, yaitu digantinya Piagam Jakarta dengan Pancasila yang kita kenal sekarang. Bahkan, kata "mukaddimah" yang berbau kearab-araban pun diganti dengan frasa "pembukaan".
Gamblangnya sejarah terbentuknya Kementerian Agama diditorsi oleh pernyataan egois yang menoreh tinta kelam sejarah melalui pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil yang mengklaim Kenterian Agama adalah hadiah buat NU.
Yaqut Cholil sebaiknya baca ulang lagi sejarah, sekalipun sudah mengklarifikasi bahwa pernyataannya itu diucapkannya di forum internal keluarga besar NU itu untuk memotivasi para santri dan pesantren.
"Itu saya sampaikan di forum internal. Saya tidak tahu kemudian kok digoreng-goreng di publik bagaimana. Intinya, sebatas memberi semangat kepada para santri dan pondok pesantren. Ibarat obrolan pasangan suami-istri, dunia ini milik kita berdua, yang lain cuma ngekos, karena itu disampaikan secara internal," ujar Yaqut Cholil.
Namun yang namanya kanal youtube itu bisa diakses oleh publik, apalagi beliau adalah pejabat publik. Kalau memang untuk motivasi kalangan internal ya jangan ditayangkan di YouTube.
Lalu soal digoreng-goreng saya pikir tidak juga, karena ucapan tersebut seolah-olah kesannya menganakemaskan NU sebagai pewaris tahta Kementerian Agama, seolah-olah organisasi keagamaam lainnya tidak berhak menduduki sebagai Menteri Agama, harus orang NU.
Menteri Agama Yaqut Cholil juga mengatakan bahwa dengan memotivasi santri dan kaum Nahdliyyin secara umum, maka NU diharapkan bisa tetap terbuka karena telah mendapat hadiah dari negara.
Memotivasi bukan begitu caranya. Nanti kesannya NU adalah ormas yang intoleran, sebab Kementerian itu untuk semua agama bukan hanya untuk NU saja.
Nanti malah timbul persepsi dalam masyarakat bahwa jabatan mengteri Agama yang diberikan kepada Yaqut Cholil semata-mata adalah hadiah bukan karena kompetensi Yaqut Cholil dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab sebagai Menteri Agama.
Intinya tidak boleh ada prilaku privelege dalam kekuasaan pemerintahan karena NU adalah jamiyyah diniyah ijtimaiyyah, organisasi keagamaan dan kemasyarakatan yang bersifat global dan luas.
Daripada ngoceh yang menimbulkan polemik, sebaiknya Menteri Agama Yaqut Cholil fokus lagi dan kerja keras membersihkan negara ini dari prilaku intoleran, radikalisme, khilafahisme, termasuk namun tidak terbatas, membersihkan Kementerian Agama dari korupsi, jika ada.
Sumber Utama : https://seword.com/umum/keseleo-lidah-yaqut-cholil-kemenag-itu-hadiah-GkLzKu1uO7
Investor Mobil Listrik Berdatangan ke Indonesia, Tampar Argumen Faisal Basri!
Masih ingat dengan kasus ekspor benih lobster yang membuat Edhy Prabowo digrebek KPK? Waktu itu ekonom Faisal Basri dan eks menteri KKP paling keras menyuarakan ekspor benih lobster. Alasan ekspor agar tak terjadi penyelundupan beniu lobster dianggap Faisal Basri hanya permainan mafia. Menurutnya jauh lebih baik membudidayakan benih lobster di negeri sendiri. Tapi, kini bak menjilat ludah sendiri, Faisal Basri justru menyuruh ekspor biji nikel agar tak terjadi penyeludupan. Kenapa masalah yang sama bisa diartikan berbeda?
Kalau tak mau dikata plin-plan, bisa jadi ada bohir mafia tambang di belakang Faisal Basri. Persis saat ia mengatakan permainan ekspor benih lobster adalah permainan mafia. Faisal Basri yang neggas ada jutaan ton ekspor ilegal ke China langsung dibantah keras oleh BPS. Termasuk ocehannya soal negara tak akan untung sampai kiamat kalau membuat kereta cepat yang langsung dibantah stafsus BUMN. Kembali lagi apakah benar negara buntung dengan menyetop ekspor biji nikel? Berita di bawah telak membantah pernyataan Faisal Basri.
Dilansir dari detik.com, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengumumkan satu lagi perusahaan yang bakal membangun pabrik industri mobil listrik di Indonesia. Dia adalah produsen yang terkenal sebagai perakit produk iPhone, Hon Hai Precision Industry (Foxconn).
Bahlil mengatakan telah memperoleh komitmen dari perusahaan elektronik Taiwan tersebut untuk membangun pabrik kendaraan listrik di RI. Komitmen tersebut diperoleh setelah dirinya melakukan pertemuan dengan Chairman Foxconn Young Liu di Taipei, Taiwan. Pertemuan juga dihadiri oleh CEO dan pendiri Gogoro Horace Luke yang saat ini telah bermitra dengan Foxconn.
"Sesuai dengan arahan Bapak Presiden Joko Widodo, kami menanti kerja sama Foxconn di Indonesia karena sejalan dengan visi besar dalam melakukan transformasi ekonomi untuk menciptakan nilai tambah," katanya melalui keterangan tertulis, Minggu (24/10/2021).
"Pembangunan industri baterai dari hulu ke hilir adalah pendekatan yang tepat. Pemerintah sangat berkomitmen untuk hal ini. Jadi kami akan memastikan seluruh perizinan dan insentif melalui satu pintu, yaitu Kementerian Investasi. Saya yang akan urus dan kawal sendiri," sambung Bahlil.
Dia juga mengingatkan tentang kolaborasi bersama BUMN, pengusaha swasta nasional, dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di dalam seluruh rantai pasok Foxconn dan Gogoro.
"Tentu Pemerintah Indonesia menilai kolaborasi adalah salah satu kunci utama dalam membangun dan mengembangkan industri baterai. Ini perlu dilakukan agar terjadi pemerataan dalam konteks yang saling menguntungkan," jelasnya.
Chairman Foxconn Young Liu menjelaskan bahwa Foxconn berencana membangun industri baterai listrik dan kendaraan listrik secara menyeluruh di Indonesia. Kendaraan listrik yang akan dikembangkan adalah roda empat dan roda dua.
"Kami sangat antusias. Indonesia adalah negara dengan potensi yang luar biasa. Saya yakin ke depan akan ada mobil listrik yang dibuat di Indonesia dengan desain sesuai minat masyarakat Indonesia. Kami akan segera menindaklanjuti pertemuan hari ini dengan diskusi dan survei teknis," kata Liu.
Dia juga menyatakan komitmennya untuk melibatkan perusahaan lokal dan UMKM dalam investasi Foxconn. Hal itu sesuai dengan model bisnis Build, Operate, Localize (BOL) yang diterapkan oleh Foxconn saat ini.
Menurut pemberitaan detik yang lain, perusahaan Foxconn juga dikenal sebagai perusahaan perakit produk iPhone. Jelas sekali kalau semenjak sumber daya alam kita dikelola lebih lanjut,maka otomatis investor juga berdatangan. Bodoh sekali yang mengatakan kalau ekspor nikel mentah lebih menguntungkan seperti kata Faisal. Kalau hanya menguntungkan penambang nikel mentah mungkin benar, tapi jelas membuat negara ini jalan di tempat dan semakin tertinggal jauh dari China, Jepang dan Korea Selatan.
Untungnya Jokowi tak menaruh orang yang berpikiran sempit seperti Faisal Basri di kabinetnya. Bisa-bisa negara ini di bawah ke kemunduran seperti era kemerdekaan. Padahal sosok seperti Susi dan Faisal Basti dulu begitu dikagumi. Sekalinya berkumpul dengan oposisi seperti Said Didu dan Gatot Nurmantyo jadi auto berubah jadi barisan sakit hati. Akhirnya kita percaya kalau keputusan Jokowi menempatkan orang-orang di kabinetnya adalah keputusan panjang dan berimbas ke masa depan. Mungkin pemerintahannya masih belum sempurna. Tapi, karena itulah adanya tantangan yang akan memacu kinerja pemerintahannya.
Sumber Utama : https://seword.com/umum/investor-mobil-listrik-berdatangan-ke-indonesia-JgFLx0C0yl
Re-post by MigoBerita / Selasa/261021/12.32Wita/Bjm