Migo Berita - Banjarmasin - JANGAN Salahkan ANIES : Edisi Melawan Lupa. Apapun kebencian dan kesukaan Anda tentang seseorang, kembalikan kepada FAKTA bukan kepada Hawa Nafsu ingin Selalu BENAR walau SALAH, agar tidak gagal paham terus baca hingga tuntas artikel yang telah kita kumpulkan.
Close the Door! Antara Fakta dan Retorika Anies Soal Ekstremis
Sejujurnya saya cukup kaget juga ketika Anies Baswedan kembali hadir sebagai bintang tamu di podcast Deddy Corbuzier. Seingat saya Anies sudah tampil di kanal YouTube Deddy itu lebih dari 2 kali.
Rupanya Anies Baswedan benar-benar memanfaatkan kanal yang memiliki lebih dari 16 juta subcribers itu. Sebagai bagian dari 'kampanye' yang soft, menjual pemikiran-pemikiran melalui obrolan dan berusaha keluar dari situasi yang sedang ia hadapi saat ini. Sebentar, sedang menjual pemikiran atau sedang usaha membelokkan persepsi masyarakat terhadap dirinya? Haha
Maka dengan demikian Deddy Corbuzier secara bertahap sukses membangun channel Youtubenya menjadi saluran informasi yang jauh lebih high level lagi. Brandingnya dapat. Is very smart. Salut.
Well, memang dari sekian tema obrolan terkait Anies Baswedan yang terkait dukung, didukung atau mendukung kelompok ekstremis cukup menarik.
Menanggapi hal itu, Anies menyebut dirinya hanya bekerja sesuai dengan program dan visi misinya saja. Ia tak dapat mengatur pendapat dan pikiran orang.
“Kita ini dalam bekerja dalam melangkah ini kan butuh ide dan gagasan, terus yang dukung itu macem-macem,” ucap Anies pada podcast close the door milik Deddy Corbuzier, Rabu (24/11/2021).
Lanjutnya, “Saya tidak bisa atur pikiran orang, yang bisa diatur adalah tindakan tapi perasaan dan pikiran orang tidak bisa diatur,’ kata Anies.
Ia pun menyebut salah satu cara untuk menghadapi orang yang memiliki ideologi ekstrim dengan cara berpikir kritis. “Salah satu cara untuk menghadapi ekstrimisme itu adalah cara berpikir kritis,” ucap Anies.
Jika membaca statementnya Anies seperti sedang berusaha mengaburkan sebuah data dan fakta-fakta yang terekam di benak banyak rakyat Indonesia. Tapi usahanya patut diapresiasi setidaknya mungkin dengan cara tersebut mampu mengikis persepsi orang.
Pada tahun 2014 saat ia masih menjadi salah satu tim kampanye Jokowi-Jusuf Kalla, Anies salah satu tokoh yang dengan sangat keras menyerang Prabowo Subianto. Pasalnya saat itu Prabowo-Hatta didukung oleh ormas FPI.
Dan di sebuah kesempatan ia mengatakan sebagai gambaran sosok Prabowo Subianto ke publik terkait kesan tegas yang disematkan oleh banyak pihak. Lantas Anies pun memberikan pernyataannya dan salah satunya, "Prabowo itu tidak tegas karena ia didukung oleh FPI yang merupakan kelompok ekstremis."
Rekam jejak digitalnya masih ada jika mau dicek di internet. Dan tak mungkin hilang itu sebuah fakta yang sulit bagi Anies Baswedan untuk mengelaknya.
Tapi seiring berjalannya waktu. Kondisi politik berubah termasuk Anies Baswedan. Dipecatnya Anies sebagai menteri pendidikan di era Jokowi-JK setidaknya membawa rasa kecewa. Padahal saat itu Anies baru menjabat kurang lebih 18 bulan.
Tapi Anies tak lama menganggur tahun 2016 dipecat dan beberapa bulan kemudian melalui lobi kelas tinggi Jusuf Kalla akhirnya Anies Baswedan bersama Sandiaga Uno maju Pilgub DKI Jakarta.
Jusuf Kalla sukses besar membujuk Prabowo Subianto yang sebetulnya lawan politiknya. Sebab Prabowo saat itu oposisi pemerintahan Jokowi-JK.
Singkat kata, Anies bisa menjadi calon Gubernur DKI Jakarta melawan Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok. Anies yang pada tahun 2014 berseteru secara politik dengan Prabowo akhirnya bersatu.
Dan secara otomatis para pendukung Prabowo di pilpres 2014 mengarahkan dukungannya ke Anies-Sandi. Termasuk di dalamnya FPI yang sudah dikatakan ekstremis oleh Anies.
Sebetulnya menyematkan kata "ekstremis' ke FPI itu tak ada yang salah, pasalnya anggaran dasar rumah tangga mereka memang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 45, kemudian pergerakan mereka selama itu juga dipandang ekstrem. Toh belakangan terbukti sudah dinyatakan organisasi terlarang.
Nah, selain FPI dengan cara intimidasi, Anies juga didukung oleh HTI (Hizbur Tahrir Indonesia). Bahkan HTI membuat ratusan ribu pamflet-pamflet yang provokatif misal dengan kalimat, "Menyongsong Gubernur Muslim, menyingkirkan Gubernur kafir. Mewujudkan Jakarta bersyariah."
Jadi fakta di atas sebetulnya sudah lebih dari cukup untuk membuktikan jika Anies Baswedan didukung dan secara tidak langsung mendukung para ekstremis. Dan sebetulnya masih sangat banyak data dan fakta soal keterkaitan Anies dengan mereka.
Dan yang terbaru tentu saja kasus Farid Okbah yang memiliki hubungan yang terlihat akrab. Sampai Farid Okbah menghadiahi buku karyanya untuk dipelajari Anies. "Semoga menginspirasi beliau", pesan Farid Okbah sang terduga teroris dengan sangkaan pendanaan kepada para teroris melalui Lembaga Amal Zakat.
Retorika Anies di acara close the door Deddy Corbuzier tak akan mampu menghapus goresan yang teramat dalam ke tubuh ibu pertiwi. Sudah terlanjur banyak tangan-tangan yang menengadahkan ke langit dengan bulir-bulir yang menetes atas tindakan dzalim pendukungnya ke para minoritas.
Ia yang konon menenun kain kebangsaan tapi ia pula yang merobek-robeknya demi ambisi kekuasaan.
Demikian, salam
Anto Cahaya
Sumber Utama : https://seword.com/politik/close-the-door-antara-fakta-dan-retorika-anies-Gq2sRjPBFi
Arteria vs Anak Jenderal, Karena Merasa Sama-sama Punya Posisi
Cerita yang terjadi antara Arteria Dahlan dengan perempuan yang mengaku anak Jenderal, sebenarnya adalah cerita yang lumrah terjadi. Mungkin kalian juga pernah mengalami hal atau insiden semacam ini.
Ketika mau keluar pesawat, penumpang di depan tidak lekas jalan, entah karena baru menurunkan kopernya, atau ada penumpang lansia yang perlu beberapa persiapan yang lebih lama. Sementara penumpang di belakangnya, sudah berdiri antri.
Dalam hal ini, yang dipermasalahkan oleh perempuan mengaku anak jenderal itu karena Arteria Dahlan dan ibundanya dianggap menghalangi jalan. Sementara dari pihak Arteria mengaku bahwa bahkan pintu pesawat pun belum terbuka, masa dia ngalangin jalan? Tanyanya.
Bagi saya, dari ratusan penerbangan yang pernah saya rasakan, memang penumpang di Indonesia itu cukup agresif. Pesawat belum berhenti sempurna, bahkan tanda sabuk pengaman belum dimatikan, penumpangnya sudah berdiri dengan koper atau tas masing-masing. Padahal dari luar masih terlihat pesawat mengarah pada garbarata atau tangga, dan pintunya belum kebuka.
Dari sini saya menerka bahwa kondisi ini juga terjadi pada penerbangan yang berisikan Arteria dan perempuan anak jenderal tadi.
Dari pengakuan Arteria selanjutnya, yang mengatakan bahwa ibundanya yang sudah berusia 80 tahun tapi masih bisa berjalan dengan penopang punggung, perlu beberapa waktu untuk mempersiapkan, mungkin ini yang membuat emosi perempuan anak jenderal itu memuncak.
Karena dengan begitu, pasti jalannya lambat. Dan Arteria pasti mengandeng ibunya, beriringan. Tidak mungkin ibunya dibiarkan jalan sendiri dan Arteria mengekor di belakangnya. Nah ini juga yang mungkin dipersoalkan oleh si perempuan tadi.
Jadi sudah terbayanglah bagaimana kejadiannya.
Saya pribadi, beberapa kali pernah mengalami hal semacam ini. Tapi karena saya orangnya santai dan ga agresif, jadi ya santai saja. Toh kita sudah biasa menghadapi kemacetan Jakarta selama berjam-jam.
Cuma memang biasanya, untuk penumpang lansia yang duduk di kursi bisnis, ataupun di baris depan, mereka cenderung akan keluar terakhir dari pesawat. Entah karena mereka butuh kursi roda, persiapan yang lebih lama, atau mereka sadar kalau keluar sesuai urutan kursi depan, mereka beresiko akan disenggol-senggol oleh penumpang lain di belakangnya yang ingin mendahului.
Ya karena anak-anak muda kita, atau yang belum lansia, bawa tasnya cukup besar. Kalau jalan kadang ngibas kanan kiri dan nyerempet badan orang lain tanpa mereka sadari.
Nah dalam kasus Arteria ini, ibundanya memilih turun sesuai urutan kursi pesawat. Sehingga pasti memang akan berpengaruh pada alur kecepatan jalan keluar para penumpang.
Maka tak heran si perempuan yang mengaku anak jenderal itu bilang “tau diri dong.”
Memang si perempuan ini sudah keterlaluan. Mestinya untuk kasus semacam ini dia tak perlu sampai marah-marah berkepanjangan. Apalagi sampai harus lapor polisi. Karena ini lumrah dialami banyak orang. dan kita sebagai orang Indonesia mestinya kan mengedepankan tenggang rasa.
Kalau ga mau antri dan satu pesawat isinya cuma dia, ya mending naik pesawat pribadi saja. Atau minimal duduk di kelas bisnis, di kursi paling depan. Jadi pas keluar, bisa langsung nunggu di depan pintu, sekalipun belum dibuka sama pramugarinya.
Tapi ini kan Indonesia. Sebagian gengsi keluarga pejabatnya masih mengedepankan gengsi dan posisi. Dan ini bukan cerita baru ada orang yang mengaku anak jenderal, lalu bikin keributan dan bertindak di luar batas.
Masalah ini menjadi panjang karena kebetulan yang dihadapi adalah anggota DPR RI. Yang paham hukum, merasa tersinggung juga kalau sampai ada yang memaki-maki di jalan hanya karena persoalan sepele yang mestinya tidak perlu dipersoalkan.
Jika yang dihadapi adalah orang biasa, yang bukan siapa-siapa seperti saya misalkan, mungkin cerita ini akan berakhir di lorong garbarata. Kalau ada orang marah karena saya dianggap menghalangi jalan, atau kopernya berat jadi jalannya lambat, ya mungkin saya hanya akan coba memaklumi dan menganggap mereka sedang stress saja menjalani harinya.
Tapi karena ini perseteruan antara keluarga anggota DPR RI dan keluarga jenderal bintang tiga, jadi masing-masing tak ada yang mau mengalah dan mengedepankan emosinya.
Pada akhirnya saya menyimpulkan bahwa, memang sulit untuk menjadi orang biasa. Tapi ternyata lebih sulit lagi menjadi orang yang mau melepas semua ego dan posisinya, lalu memandang manusia lain adalah setara.
Saya tidak mau berpihak Arteria dan Ibunya. Saya pun tak mau membela si perempuan yang mengaku anak jenderal itu. Perselisihan ini terjadi karena masing-masing merasa punya posisi yang lebih penting dari orang lain di negeri ini. Selain itu, keduanya juga dalam emosi tinggi saat kejadian. Mungkin karena efek lelah perjalanan dan lain-lain.
Harapannya ini bisa berakhir damai dan tak perlu berlanjut ke jalur hukum. Karena kasihan juga polisi harus menengahi perseteruan emosi para bintang ini. Padahal kerjaan polisi kan banyak.Sumber Utama : https://seword.com/umum/arteria-vs-anak-jenderal-karena-merasa-sama-sama-zLJB4buBlX
Kenaikan UMP Gak Cukup buat Bayar Toilet, Said Iqbal KSPI Siap Aktifkan Ritual Demo Buruh
Ritual tahunan demo buruh dengan pentolan KSPI Said Iqbal sebagai penggeraknya dipastikan akan kembali aktif, sebagaimana tahun, tahun, tahun, dan tahun sebelumnya.
Apalagi diprediksi semangat para buruh akan berlipat kali ganda ketika mengetahui, plus emosinya kemungkinan besar akan dimainkan oleh dedengkot serikat buruh itu, setelah mendengar kabar kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) di DKI Jakarta cuma naik sedikit.
Kenaikan UMP yang disebut Said Iqbal bahkan nggak cukup buat bayar uang toilet, karena kalau dihitung alias di-breakdown 40 hari kenaikan upah sekitar Rp. 37.749 itu memang tidak sampai Rp. 1.500 rupiah.
Padahal, kalau program toilet gratis hasil tayangan viral Erick Thohir kemarin jadi berlangsung, ya belum tentu duitnya terpakai buat urusan toilet saja, ya kan? Hahahaha...!
Lagipula, kalau beneran cuma segitu, apa ya tiap hari Said Iqbal, dkk itu pipisnya di toilet umum, kan ya nggak toh id, Said. Apa pipis di kantor atau pabrik di provinsi DKI Jakarta, jangan-jangan sekarang bayar buat tambahan pemasukan perusahaan? Coba tanyakan pada tim TGUPP Jakarta mungkin tahu, atau kalau nggak, tanya Abah Anwar dari MUI itu.
Saya sih yakin kalau sampai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berani umumkan kenaikan nominal UMP yang di mata Said Iqbal dan teman-teman sebarisannya cuma seupil garing itu, pasti disertai kesiapan. Minimal kesiapan untuk ngeles alias mengelak saat dimintai konfirmasi.
Kemungkinan kedua, bisa juga beban alias tanggung jawab soal respons buruh akan ditimpakan pada perusahaan dimana para buruh yang bakalan demo itu selama ini mencari rezeki.
Namun yang jelas, anggaran pemerintah pusat harus kembali tersedot untuk pengamanan aksi massa yang kabarnya akan diikuti oleh 6 konfederasi pekerja nasional pada 29-30 November 2021 besok.
Padahal, kalau dilihat nominal utuhnya masih terbilang lumayan loh UMP 2022 nanti, yang dengan tambahan Rp 37.749 tadi menjadi Rp 4.453.935. Ingat, angka segitu baru upah minimal alias batas bawah untuk pekerja baru di suatu perusahaan. Itu pun dengan kualifikasi minimal yang biasanya diterapkan pada pekerja baru, yang kalau bicara soal lulusan perguruan tinggi akan berstatus fresh graduate.
Kalau sudah berpengalaman, dengan kondisi sudah berkeluarga dengan anak minimal satu orang, ya angkanya kemungkinan besar tidak dibikin pas dengan besaran UMP 2022 itu tadi.
Seharusnya, dalam kondisi sudah bekerja selama bertahun-tahun dengan gaji yang di atas UMP beberapa puluh atau bahkan di atas seratus ribu dari angka tadi, ya nggak usah pakai demo-demoan lah.
Kalau saya jadi owner, lebih baik saya pindahkan sedikit jauh dari "pusat keributan" setiap kali menjelang pengumuman UMP tiap tahun itu, asalkan masih bisa terjangkau dengan infrasturuktur yang ada sekarang.
Namun, jangan salah sangka juga dengan berpikir bahwa saya berada di pihak pengusaha, karena saya pun terhitung sebagai buruh dengan bekerja pada perusahaan kepunyaan orang lain.
Setidaknya, sampai hari ini tak pernah sedikitpun saya berpikir terlibat dalam aksi demonstrasi buruh seperti yang kerap saya lihat dari berita televisi atau berita di media online.
Sesekali pernah muncul ketidakpuasan di sana, tapi saya memilih untuk merespons dengan berusaha sedikit lebih keras, dengan masih mencari tambahan penghasilan di luar waktu kerja, demi memenuhi tanggung jawab sebagai suami, anak, dan menantu ... karena kebetulan saya tergolong "sandwich generation" seperti yang pernah saya ulas di tulisan ini:
https://seword.com/umum/bagi-saraswati-si-generasi-sandwich-gaji-40-1rD7693K9g
Saya pun penasaran model orang-orang seperti apakah yang akan demo pada akhir November 2021 nanti, termasuk merk sepeda motor apa yang dipakai oleh mereka.
Saya pun menanti ada seseorang yang bisa mengulas seberapa besar pendapatan seorang Said Iqbal atau pimpinan federasi buruh lainnya di negeri ini? Apakah "gaji bulanan" mereka jauh di atas para buruh yang (katanya) diperjuangkan nasibnya oleh KSPI dan federasi (serikat) buruh lain?
Lagipula, kalau selalu tidak puas dengan pendapatan, ya mendingan keluar saja lalu mencari pekerjaan baru atau membuka usaha sendiri, nanti kalian akan tahu rasanya betapa susahnya memenuhi keinginan para pekerja yang seakan tak pernah ada habisnya. Keinginan loh, bukan kebutuhan!
Sumber Utama : https://seword.com/politik/kenaikan-ump-gak-cukup-buat-bayar-toilet-said-ITsVnJCgtS
Jokowi Persilahkan Ganjar-Ridwan Kamil Bersaing
Sebuah catatan yang cukup menarik persaingan yang terjadi antara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau Kang Emil. Persaingan keduanya membuat Presiden Jokowi pun mengaku senang. Bahkan Presiden menantang kepala daerah yang lainnya.
Lantas persaingan apa yang dimaksudkan? Persaingan yang maksudkan adalah soal menggaet investasi di daerahnya masing-masing. Kalau soal gaet menggaet keduanya memang jago.
Seperti yang kita tahu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendapatkan kategori pelayanan terbaik pertama disusul Gubernur Jawa Barat Ridwan Kami terbaik kedua. Tapi soal realisasi investasi Jabar yang pegang.
Ada 34 provinsi di negara kita dan 2 diantaranya Jateng dan Jabar memang sedang mencuri perhatian Presiden Jokowi soal yang satu ini.
Jika ditarik secara politis tak dapat dipungkiri antara Ganjar dan Ridwan Kamil masing-masing memiliki kekuatan yang tersembunyi, memiliki potensi sebagai pemimpin nasional. Keduanya ada aura yang cukup kuat dilihat dari klaster kepala daerah.
Bukan sedang memuji kita coba objective, toh faktanya di atas yang bicara. Antara Ganjar dan Emil memang sosok kepala daerah yang suka bekerja dengan cara atau gaya mereka. Jika kita perhatikan mereka berdua terbilang aktif di sosial media.
Tapi rupanya sosial media mereka selain untuk sambung rasa kepada warga juga pengikutnya, ada laporan kegiatan juga program-program yang cukup seksi di mata investor. baik dalam negeri juga luar negeri. Kendati bukan faktor utama tapi sedikit tidaknya memiliki pengaruh.
Artinya sosial media mereka hidup. Tak sebatas gebyar atau kemasan saja. Yang dipenuhi retorika dan ajang pamer semata.
Laporan persaingan keduanya dilakukan oleh Menteri Investasi di hadapan Presiden Jokowi. Berikut saya sertakan kutipan dari rekan media.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia melaporkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal kompetisi antara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam menggaet investasi ke daerah pimpinan mereka.
Menurut Bahlil, terjadi persaingan ketat di antara keduanya. Ia menyebut untuk kategori pelayanan terbaik peringkat pertama diraih oleh Ganjar dan diikuti oleh Ridwan Kamil. Namun, soal realisasi investasi dipegang oleh Jawa Barat.
"Jadi ini kelihatan Jabar dan Jateng ini saling adu juga dalam konteks investasi, mudah-mudahan yang lain tidak saling mengadu, Pak," kata dia pada Rakornas Kementerian Investasi, Rabu (24/11).
Menanggapi hal tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku senang para pemda bersaing untuk kemajuan daerahnya, termasuk soal kemudahan dan pelayanan perizinan.
Menurut Jokowi, fakta bahwa Ganjar memenangi kategori gubernur terbaik tapi Jateng tak berhasil menarik investasi terbesar menunjukkan pelayanan terbaik tak selalu menjamin investor bakal mau berinvestasi. Apa lagi, sambungnya, kalau pelayanannya tidak baik. Ini yang menjadi salah satu catatan pentingnya.
"Pelayanan perizinan di Jateng bagus tapi realisasi investasi bagus di Jabar, artinya apa? Belum tentu kita layani dengan baik itu investor akan datang, apalagi tidak dilayani dengan baik," kata dia.
Oleh karena itu, ia menyebut pola layanan jadul yang ruwet mesti ditinggalkan. Ia pun menantang para kepala daerah untuk memberikan layanan terbaik mereka. Misalnya, izin usaha diantarkan ke rumah investor.
Selain itu, Jokowi juga mengingatkan untuk tak mengabaikan investasi yang kecil-kecil. Ia menuturkan tidak boleh ada konsep bahwa investasi hanya berasal dari asing dan harus dalam jumlah besar.
"Investor kecil yang namanya usaha kecil itu juga investor, jangan keliru, yang sedang juga layani dengan baik, investor besar juga layani dengan baik," tutup Jokowi.
Tantangan yang dilontarkan Presiden Jokowi tentu sebuah tamparan bagi kepala daerah yang lainnya.
Soal menggaet investasi memang menjadi salah satu target pemerintahan Jokowi, mengingat posisi negara Indonesia yang sedang gencar membangun dan mengejar ketertinggalan. Sebagai gambaran pada lawatan Jokowi beberapa waktu ke luar negeri bersamaan serangkain G20 dan COP26 Jokowi sukses membawa ratusan triliun dari para investor dalam bentuk berbagai kerjasama.
Ini menunjukkan seorang kepala daerah jika ingin naik kelas juga harus mampu menunjukkan sisi pantas jika maju ke pentas nasional.
Kemampuan Ganjar dan Ridwan Kamil dakam mengawal daerahnya masing-masing sejauh ini sudah cukup menunjukkan sisi berkelas.
Nah, kira-kira bagaimana jika keduanya di dudukkan dalam satu pasangan sebagai Capres dan Wacapres 2024?
Hmmm, sepertinya lumayan pas juga sih. Ganjar datang dari kalangan nasionalis sedang Ridwan Kamil religius. Dan keduanya juga masuk bursa Capres dengan elektabilitas yang cukup baik, versi beberapa lembaga survei sejak setahun belakangan ini.
Lantas siapa kira-kira lawannya? Bisa saja kemungkinan Prabowo-Anies atau Prabowo-Airlangga? Meskipun banyak publik meramalkan Prabowo-Puan.
Tapi apa iya PDIP mau menutup mata atas fakta? Saya rasa tidak. Kepentingan nasional lebih dari segalanya daripada kepentingan pribadi atau golongan. Sebab Danyang tlatah nusantara bisa marah, terus kalau dikutuk gimana? Jadi mengkeret, karena tak mau melihat kehendak rakyat. He..
Demikian, salam
Sumber Utama : https://seword.com/politik/jokowi-persilahkan-ganjar-ridwan-kamil-bersaing-L66DjJLqlC
Berani Kritik Anies, Awas Lho Said Iqbal Ente Bisa Diserang Cyber Army Bentukan MUI DKI
Sudah menjadi ciri khas Anies, suka berjanji tapi tidak suka menepati.
Coba kita perhatikan beberapa janji kampanyanyenya dulu.
"Dimodalin punya bisnis, disediain tempat usaha dan dicariin pembeli". Yang notabene itu adalah bagian dari program OK Oce.
Pertanyaannya, apakah sekarang ada calon pengusaha yang diperlakukan sebaik itu oleh Pemprov DKI?
Tidak ada ferguso.
Kemudian, ada juga janji rumah DP nol rupiah. Bentuknya rumah tapak dan dikhususkan untuk warga yang berpenghasilan Rp7 juta ke bawah?
Apakah terealisasi?
Yang ada justru bentuknya rumah susun dan diperuntukkan untuk warga yang berpenghasilan Rp14 juta ke atas.
Yang berpenghasilan 7 juta ke bawah meskipun sudah mencoblos Anies di Pilkada DKI 2017 lalu hanya bisa gigit jari karena telah dikibulin oleh gubernur seiman. Kwkwkwk
Sekarang program rumah DP nol rupiah itu justru jadi bancakan oleh para koruptor.
Begitupun dengan janji mengatasi banjir lewat naturalisasi sungai. Sekarang faktanya sungai yang ada DKI tetap saja jorok, banyak sampah dan tercemar limbah. Gak natural-natural.
Padahal sudah 4 tahun lho do'i menjabat sebagai gubernur. Seharusnya naturalisasi sungai yang gencar disampaikan saat masa kampanye tersebut sudah menampakkan hasil. Meskipun belum 100 persen.
Koplaknya, yang dilakukan oleh Anies justru yang tidak ada di dalam dokumen janji kampanyenya dulu, yakni menggelar Formula-E.
Ini ibarat berjanji akan melamar anak Pak RT tapi yang dinikahi justru ukhti kader PKS.
Tidak sama antara perkataan dan perbuatan.
Dan akibat suka ingkar janji tersebut Anies tidak dipercayai lagi oleh warga dunia maya maupun dunia nyata.
"Anies pembohong. Janjinya gak ada satu pun yang ditepati," ujar pemilik akun Twitter @Danur10940314
"Bukannya Anies itu pembohong? Pembohong itu lebih jahat dari koruptor. Koruptor bisa ditangkap dan diadili, tapi pembohong tidak bisa. Karena akan muncul kebohongan-kebohongan berikutnya sebagai alasan," lanjut pemilik akun Twitter @Agusta_515
Karena orang sudah gak mempercayainya lagi, apapun yang dikatakannya dianggap hanya ngibul saja. Persis seperti Rocky Gerung yang doyang ngibul di ILC itu.
Nah, salah seorang yang sudah tidak percaya lagi sama Anies itu adalah Presiden Partai Buruh sekaligus Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal.
Lantas, bagaimana ceritanya si Said Iqbal ini bisa dibohongi oleh gubernur tata kata tersebut?
Berawal dari Anies yang coba menjinakkan buruh pakek rayuan gombal. Ia berjanji akan mengusahakan biaya hidup murah bagi kaum buruh.
Tidak tanggung-tanggung, tujuh janji sekaligus diberikan Anies kepada kaum buruh di DKI.
Pertama, perluasan jumlah pemerima manfaat Kartu Pekerja.
Kedua, anak-anak penerima Kartu Pekerja diberi KJP Plus dan biaya masuk sekolah.
Ketiga, memperbanyak program pelatihan untuk para buruh.
Keempat, pengembangan program Jakpreneur dan membentuk koperasi buruh.
Kelima, memfasilitasi pemasaran produk dari program keempat tersebut.
Keenam, memberikan bantuan kepada anak buruh yang orangtuanya meninggal karena Korona.
Dan ketujuh, memberikan sarana/prasarana untuk serikat buruh yang sudah punya usaha.
-o0o-
Kalau soal berjanji penulis harus akui Anies memang jagonya.
Perhatikan saja ketujuh janji tersebut, menggiurkan semua.
Tapi yang namanya janji, semanis apapun dia kalau tidak ditepati tetap saja namanya ngibul.
"Lebih baik 1 janji namun ditepati daripada 1.000 janji tapi tidak ada satupun yang terealisasi". Begitu orang bijak mengatakan.
Wan Anies ngibul kepada kaum buruh ini juga yang kemudian membuat Said Iqbal geram kepadanya.
Tanpa tedeng aling-aling mantan Caleg PKS itu pun langsung mengatakan Anies tukang bohong.
"Sudahlah enggak usah bohong terus, Pak Gubernur. (Bilangnya) 'kami akan terus bantu dengan program-program lain. KJP (Kartu Jakarta Pintar). Naik TransJakarta anak-anak buruh gratis," ujar Said Iqbal dengan nada kesal, (22/11).
"Bapak cek saja, tahun lalu yang janjinya sama. Kan Bapak janji begitu juga itu sudah tahun kemarin. Berapa yang dapat KJP? Tidak lebih dari 10.000 buruh. Buruh di Jakarta Rp 5 juta, berarti ada 4.990.000 buruh yang tidak dapat KJP," lanjutnya lagi.
Berarti program KJP untuk anak buruh ini persis rumah DP nol rupiah doang. Ngomongnya mau bangun 232.214 unit rumah tapi yang terealisasi 780 unit doang.
Antara janji dan kenyataan perbedaannya jomplang banget.
Untung ada MUI DKI yang siap jadi buzzer Anies pasca diberi dana hibah Rp10 miliar.
Setidaknya masih adalah yang memujanya di dunia maya.
Dan yang mesti hati-hati di sini justru Said Iqbal.
Karena dia bisa saja menjadi objek serangan masif dari Mujahid Cyber atau Cyber Army bentukan LSM (MUI) yang dibungkus pakai kata ulama itu.
Sumber Utama : https://seword.com/umum/berani-kritik-anies-awas-lho-said-iqbal-ente-bisa-lsqCe4seC6
Benarkah Erick Thohir Berniat Capres 2024?
Tahun pemilu masih 3 tahun lagi tepatnya tahun 2024. Pada tahun tersebut masa bakti Presiden Jokowi dan Wakilnya berakhir. Tahun tersebut juga menandakan akhir dari masa bakti Jokowi sebagai Presiden RI. Karena sebagaimana UUD 1945, masa jabatan Presiden maksimal 2 periode. Sebagaimana diketahui Jokowi menjabat jadi Presiden akan 10 tahun alias 2 periode pada tahun 2024 nanti.
Untuk itu partai politik sudah siap-siap dari sekarang. Persiapan untuk menaikan prolehan suaranya, agar di parlemen tetap berjaya, juga mempersiapkan calon pemimpin dari kader partainya.
Partai Golkar sudah mulai unjuk keinginan. Baliho bergambar Ketua Umum mereka yakni Bapak Airlangga Hartarto sudah berkibar di berbagai daerah di Indonesia. Hal ini dilakukan agar popularitas Airlangga meningkat seiring dengan elektabilitasnya.
PDI Perjuangan pun tidak ketinggalan. Sebagai pemenang Pemilu 2 kali berturut-turut, PDIP tentu tidak ingin begitu saja melepas juara. PDIP ingin suara semakin meningkat dan jika bisa kadernya pun mampu menjadi RI 1 sebagaimana Presiden Jokowi.
Menurut beberapa pengamat selain Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan sederet kandidat lainnya, menteri pun dinilai punya niat, punya hasrat untuk menjadi Presiden. Tanpa saya perkirakan sebelumnya, nama Menteri BUMN yakni Erick Thohir digadang-gadang mempunyai ambisi menuju 2024.
Erick memang cukup populer karena sepak terjangnya sebagai Menteri BUMN cukup berani. Memimpin Kementerian paling tajir ini, Erick tidak segan menunjukkan keberaniannya dalam upaya demi perbaikan BUMN agar bisa sehat dan memberikan kontribusi nyata bagi bangsa.
Terbaru, Erick membagikan video melalui akun instagramnya. Di video tersebut dia berbincang dengan penjaga toilet sebuah SPBU. Erick memprotes kenapa toilet di SPBU berbayar, seharusnya toilet SPBU gratis di seluruh wilayah Indonesia.
Video ini memancing pro dan kontra. Perdebatan terjadi tidak hanya di dunia nyata tapi juga heboh di dunia maya. Jagat Twitter ramai dengan netizen membahas toilet SPBU harus gratis.
Adu pendapat soal toilet SPBU harus gratis ini awalnya dari Menteri BUMN Erick Thohir menyoroti toilet di SPBU Pertamina berbayar. Dalam video yang diunggah lewat akun Instagram @erickthohir, dia meminta Pertamina segera lakukan perbaikan.
Erick Thohir menegaskan layanan toilet di semua SPBU Pertamina, baik yang dimiliki sendiri maupun yang bermitra harus gratis. Menurutnya, bisnis SPBU sudah meraup untung dari jualan bensin, bahkan di beberapa SPBU juga ada toko kelontongnya.
Banyak pendapat dari video ini, termasuk para pengamat politik. Bahkan ada yang mengaitkannya dengan ambisi Erick yang ingin menjadi Capres.
Pakar ilmu politik, Hendri Satrio, menilai Menteri BUMN Erick Thohir sedang mendulang popularitas dengan memasang wajahnya di ATM dan menggratiskan toilet SPBU. Analisa Hendri ini juga sejalan dengan nama Erick Thohir yang moncer di sejumlah survei Capres 2024.
Dalam politik semuanya bisa terjadi. Sering terjadi kejutan-kejutan yang diluar perkiraan, tapi itulah politik. Saya sendiri tidak menduga jika Erick Thohir punya keinginan menjadi Capres 2024. Selama ini lembaga survei hanya menyoroti Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo yang mempunyai elektabilitas paling tinggi. Sosok lainnya paling kena ke Annies Baswedan, Ridwan Kamil dan yang lain-lain. Puan Maharani pun walaupun putri Mahkota, elektabilitasnya masih dibawah 2%.
Erick selama ini dibilang tenang-tenang saja dalam konteks pencapresan. Saya kira Erick lebih cocok menjadi menteri BUMN seperti sekarang ini. Karena jika ingin menjadi Capres harus mempunyai elektabilas memadai.
Selain itu, Erick sampai saat ini belum mempunyai partai politik. Cukup sulit bagi individu yang ingin menjadi Capres tapi tidak mempunyai kendaraan politik. Saya kira Erick cukup cerdas mengkalkulasi kemungkinan dirinya memang atau kalah jika mencalonkan diri jadi Capres tahun 2024 nanti.
Dalam acara Kick Andy pun, Erick menyampaikan bahwa dia percaya struktur bahwa Presiden itu dari orang Jawa. Selain itu elektabilitasnya masih kecil. Paling besar 4,3% itu pun masih jauh dari elektabilitas orang-orang beken lain. Dia pun menilai ambisi positif itu baik tapi jangan sampai ambisi buta karena berbahaya.
Jadi menurut pendapat saya Erick belum berniat jadi Capres. Hanya sekedar bekerja saja sebagai menteri BUMN.
Sumber Utama : https://seword.com/politik/benarkah-erick-thohir-berniat-capres-2024-GTdqxWlFui
Emak-emak Menjerit Tanda Bahaya
Kemakmuran suatu negara salah satunya ditandai dengan tercukupinya sembilan bahan pokok (sembako). Jika negara mampu menyediakan sembako dengan harga yang relatif murah, maka masyarakat akan sejahtera. Sembilan bahan pokok tersebut terdiri dari beras, gula pasir, minyak goreng dan mentega, daging ayam dan sapi, telur ayam, susu, bawang merah dan putih, bahan bakar untuk masal seperti gas dan minyak serta garam beryodium.
Sembilan bahan pokok ini sangat diperlukan masyarakat. Tak heran jika sembilan bahan pokok menghilang salah satunya atau lebih akan membuat masyarakat galau. Jika pun ada harganya harus normal jangan sampai kemahalan.
Seperti yang terjadi belakangan ini. Salah satu anggota dari sembilan bahan pokok sedang mengamuk. Emak-emak pun menjerit karena galau. Apalagi emak-emak yang mencari nafkah tak lepas dari minyak goreng, seperti penjuang gorengan, nasi goreng dan lain sebagainya.
Belakangan ini tingginya harga minyak goreng banyak dikeluhkan masyarakat. Menurut Kementerian Perdagangan memprediksi kenaikan harga minyak goreng akan berlangsung hingga tahun depan. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Oke Nurwan menjelaskan hal itu juga terjadi di banyak negara karena kelangkaan bahan baku dan kenaikan harga crude palm oil (CPO).
Menurutnya, dominasi ketergantungan oleh CPO atau kebun sawitnya itu yang menyebabkan kenaikan harga minyak goreng, dan ini berpotensi untuk terus bergerak bahkan diprediksi kuartal I-2022 masih meningkat terus. Supercycle ini memberikan berdampak negatif pada harga minyak goreng yang meningkat terus. Kemungkinan beranjak terus.
Jadi kepada emak-emak nih harus siap-siap menghadapi mahalnya minyak goreng sampai tahun depan. Jika ini terjadi emak-emak dituntut untuk super kreatif dalam menghadapinya khususnya bagi emak-emak yang berjualan makanan yang identik penggunaan minyak goreng.
Minggu-minggu ini, minyak goreng di pasaran beranjak naik tidak kira- kira, yang tadinya standar Rp 11.000 - 11.500 sekarang menjadi Rp 19.000 - 20.000. Bahkan di tingkat ritel modern harga yang sudah promo saja masih Rp 15.000.
Harga minyak goreng naik aneh juga sih, mengingat Indonesia merupakan salah satu negara penghasil minyak terbesar dunia. Negara kita paling banyak perkebunan kelapa sawit, dan perkebunan kelapa sawit termasuk terluas di dunia, yang bisa menghasilkan minyak goreng yang banyak, tapi harga minyak goreng sangat tinggi. Saya kira pak Jokowi harus memperhatikan masalah ini.
Pemerintah diharapkan bisa memberikan perhatian serius terkait kondisi ini. Hal ini terjadi mungkin salah satu faktor pemicunya adalah tak seimbangnya Supplay dan Demand. Dimana, permintaan Ekspor lebih tinggi dibandingkan dalam negeri, sehingga para pabrik kelapa sawit lebih mengutamakan menjual hasil kelapa sawit ke luar negeri ketimbang untuk kebutuhan domestik.
Seharusnya, pemerintah sebagai regulator membatasi ruang gerak pengusaha- pengusaha ini. Jika hanya keinginan mengekspor yang menjadi permasalahannya bahkan kebutuhan dalam negeri tidak bisa terpenuhi maka pemerintah harus mengintervensi langsung lewat kebijakan.
Misalnya dengan mendorong semua pabrikan manufacturing yang terkait kelapa sawit atau hasil- hasil kelapa sawit mendahulukan menjual produk untuk kebutuhan dalam negeri. Seumpama 50- 70% untuk dalam negeri sisanya baru untuk di Ekspor, sehingga permintaan dalan negeri tidak devisit.
Minyak goreng ini sangat penting, karena minyak goreng termasuk dalam 9 bahan pokok masyarakat. Jika harga minyak goreng tinggi dan pedagang juga menjual dengan harga tinggi, maka masyarakat tidak dapat menikmati. Padahal, sangat banyak yang berbisnis menggunakan minyak goreng sehingga menimbulkan efek domino.
Momen naiknya minyak goreng ini bisa digunakan Presiden Jokowi untuk mengatur perusahaan minyak yang mengekspor keluar. Buat aturan bahwa perusahaan boleh melakukan ekspor jika stok dalam negeri telah aman.
Negara kita mempunyai kebun kelapa sawit sangat luas. Sungguh memalukan jika kita kekurangan stok minyak goreng. Apalagi jika ada perusahaan yang begitu asyik melakukan ekspor minyak goreng, sedangkan di dalam negeri sendiri sedang kelabakan karena harga minyak goreng melambung tinggi, membuat emak-emak menjerit.
Pemerintah harus bertindak cepat supaya emak-emak menjeritnya tidak semakin keras. Lakukan operasi pasar agar harga minyak goreng tidak terlalu melonjak tinggi. Kenaikan 2000 atau 3000 mungkin masih dimaklum. Jangan sampai melonjak tinggi ke angkasa membuat emak-emak menjerit tak karuan. Wkwkwk.
Sumber Utama : https://seword.com/umum/emak-emak-menjerit-tanda-bahaya-ZnCelVPyqD
Disebut dalam Formula E, Ferdinand: Jangan Jadikan Jokowi Tameng Korupsi!
Ternyata permasalahan kasus DKI yang menyangkut Formula E tak kunjung selesai sekalipun ada reformasi di KPK. Banyak orang kuat di sana yang terlibat dan membuat posisi Anies dilindungi banyak pihak. Lihat saja langkah PDIP dan PSI yang hendak mengajukan interpelasi. Niat tersebut diganjal 7 fraksi lainnya yang sebelumnya diajak makan-makan di rumah dinas Anies. Kini setelah kehebatan momen pertandingan WSBK di Mandalika terlihat nyata, persoalan Formula E dibuat seolah tanggung jawab Jokowi.
Sebelumnya Erick Tohir, selaku menteri BUMN sudah menyebut-nyebut kalau Formula E adalah ajang promosi Indonesia. Padahal kita tahu kalau perlombaan tersebut wewenang Pemprov DKI dan tak perlu dicampuri oleh pemerintah pusat. Apalagi belakangan KPK menemukan pelanggaran, terutama soal penggelembungan komitmen fee. Kini Bamsoet yang entah kemasukan angin apa tiba-tiba menyebut Jokowi yang akan menjadi penentu pemilihan sirkuit. Benar-benar seperti musuh dalam selimut.
Seperti dilansir cnnindonesia.com, Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat Bambang Soesatyo (Bamsoet) membeberkan lima lokasi alternatif untuk perhelatan Formula E di Ibu Kota.
Lima lokasi itu adalah Pantai Indah Kapuk, Sudirman, Jakarta International Stadium (JIS), Jiexpo Kemayoran dan Ancol.
"Sudirman, PIK, JIS, Jiexpo Kemayoran, Ancol, ini yang akan kami suggest ke Presiden untuk memilih," kata Bamsoet di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (24/11).
Pada kesempatan yang sama, Chief Championship Officer sekaligus Co-founder Formula E, Alberto Longo menyatakan pihaknya akan melakukan studi kelayakan ke lima lokasi tersebut.
Ia mengatakan, keputusan lokasi ada di tangan Presiden Indonesia Jokowi.
"Mudah mudahan sebelum natal sudah ada keputusannya. Kita kan mengajukan proposal ke Presiden Indonesia, dan beliau lah yang akan mengambil keputusan," katanya.
Jakarta adalah tuan rumah Formula E 2022. Keputusan itu ditetapkan melalui FIA World Motor Sport Council di Paris, Jumat (15/10).
Forum tersebut turut meratifikasi kalender balapan musim ke-8 tahun 2021/2022 mendatang.
Chief Championship Officer sekaligus Co-founder Formula E, Alberto Longo, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas partisipasi Indonesia. Longo juga menekankan pentingnya Jakarta E-Prix bagi Indonesia dan ABB Formula E.
Menanggapi berita tersebut, salah satu mantan kader Demokrat yang kini aktif mendukung Jokowi memberi balasan menohok.
"Sy berharap agar pak @jokowi tdk terjebak dlm keruwetan Formula E ini yg diduga terindikasi tindak pidana korupsi. Presiden hrs hati2 jgn sampai dijadikan tameng agar korupsi dlm kasus ini tertutupi dan jgn sampai presiden dijadikan alat opini seolah tdk ada masalah hukum. Hati2" tulis @FerdinandHaean3.
Senada dengan Ferdinand, netizen dengan akun NKRI (@Gendorowo3) memberi pendapat yang sangat logis.
"saran saya .. diamkan saja. karena dia yang bertanggung jawab... walaupun even international, itu even kecil dan banyak pabrikan besar sudah ogah bergabung. jadi impact nya tidak mempengaruhi, hanya nama baik si got bener aja dan kroni nya. sampai kasus nya selesai."
"ini bukan even pusat, ino even pemda. lebih cenderung even swasta dengan program nya sendiri. biarkan dan berikan tanggung jawab penyelesaiannya ke mereka."
Sampai saat inipun belum ada keterangan resmi dari Jokowi langsung terkait Formula E. Bisa jadi ucapa Erick atau Bamsoet adalah inisiatif pribadi dan tak ada kaitannya dengan Jokowi. Kalau melihat latar belakang Bamsoet yang erat dengan Golkar dan JK, ada alasan kuat kenapa ia getol mendukung Formula E. Ini karena kedekatannya dengan JK yang merupakan pendukung Anies di Ibukota. Termasuk keluarga JK yang terlibat proyek Formula E.
Berita mengenai keterlibatan JK sebenarnya sudah lama tertulis di majalah tempo dengan judul LINGKARAN KALLA DI BALAPAN FORMULA E. Rupanya kekuatan Anies kini melibatkan Golkar yang sudah berani cawe-cawe hingga membawa nama Jokowi. Sebagai rakyat yang cerdas, kita tahu mana yang beneran kerja keras dan mana yang mendompleng nama bagai musang berbulu domba. Semoga media-media mainstream cepat meminta klarifikasi Jokowi agar namanya tidak dijadikan tameng guberner DKI.
Sumber Utama : https://seword.com/politik/disebut-dalam-formula-e-ferdinand-jangan-jadikan-4uTTWzzsnk
JIS Adalah Simbol Ngibul Anies Yang Dibangun Pakai Dana Milik Pemerintah Pusat
Dengan rangkaian kata-kata nan indah dan membuai Anies mengkritik Ahok. Semua hanya berbicara pembangunan fisik, demikian kritik Anies. Para pembenci Ahok pun terhipnotis dengan ucapan Anies, dan berfikir Jakarta akan dibangun juga akhlak masyarakatnya.
Singkat cerita Anies pun menjabat. Apa yang dia lakukan? Ternyata ya sama saja cuma pembangunan fisik saja yg dia lakukan. Tugu -tugu mulai dari getah getih yang berakhir dengan dibongkar, jembatan penyebrangan instagramable modal ngecat doang, lalu ada jalur sepeda yang juga akhirnya dibongkar dan terakhir yang akan kita bahas kali ini.
Tapi ada satu yang aneh, diantara banyaknya bangunan yang dibuat oleh Anies. Ternyata banyak rumah di Jakarta tidak memiliki Septic Tank, menurut pengamat Tata Kota dari Trisakti:
"Jakarta sampai sekarang tidak memiliki rencana induk yang menyeluruh, sehingga penanganan sanitasi termasuk pengadaan septic tank dilakukan parsial, tidak terencana matang," ujar Nirwono Joga kepada Tempo, Kamis, 18 November 2021.
Kenapa ini bisa terjadi? Jawabannya karena Septic Tank itu dibangun di dalam rumah warga, tidak terlihat olah khalayak umum seperti tugu-tugu atau jembatan instagramable. Anies mana mau bangun yang gitu? Dia kan banci kamera, kalau klaim prestasi baru nongol dengan genit nya, sekalipun yang diklaim adalah prestasi pemerintah pusat atau gubernur sebelumnya. Contoh : masalah bansos dan penanganan covid.
Anies maunya dipuji-puji, giliran ada yang jelek wakilnya yang muncul. Wajar saja Riza Patria pasang badan buat menjilati kotoran Anies, demi dana hibah kepada yayasan keluarganya apapun Riza lakukan. Nah pembangunan yang tampak di luar ini, Anies harapkan bisa membius masyarakat untuk memuja-muja dirinya.
Kalau tidak ada yang memuji? Tinggal kerahkan fotografer untuk memfoto beberapa titik Jakarta seperti Sudirman-Thamrin yang memang sudah bagus sebelum dia menjabat, lalu kerahkan buzzer balaikota untuk memblow-up.
Saking sudah seringnya melihat hal ini terjadi, penulis sampai hafal modus-modus pencitraan Anies. Tapi dengan didukung hibah dana kemana-mana, Anies bisa dibilang berhasil pencitraan dikalangan orang-orang yang mudah dibodohi pakai .... (teruskan sendiri).
Nah, stadion JIS yang akan kita bahas kali ini adalah bahan pencitraan andalan Anies dan buzzer balaikota (sebentar lagi ditambah buzzer halal). Penulis ketawa saja, cuma segini pencapaian Anies? Stadion Papua Bangkit yang merupakan stadion terbaik se Asia Pasific saja pemerintah santai-santai saja tuh, pendukung Jokowi biasa-biasa saja tuh!!
Bagi penulis proyek JIS ini malah merupakan simbol kemunafikan Anies, yang pernah koar-koar mengkritik pembangunan fisik. Padahal prestasi terbesarnya saja cuma stadion, itu pun banyak ironi dibalik pembangunan JIS tersebut jika menilik sejarahnya sejak era Foke. Apa saja ironi tersebut? Mari kita bahas satu persatu!!
Pertama, stadion ini dimulai dengan penggusuran tanah pada era Foke. Anies yang mengkritik penggusuran pada era Ahok, pada akhirnya melakukan banyak penggusuran juga di Jakarta. Maka betapa ironinya ketika pembangunan fisik andalan Anies dan buzzer balaikota, ternyata berdiri di atas tanah hasil gusuran.
Kedua, JIS berdiri di atas tanah yang sengketanya di menangkan sejak era gubernur sebelumnya. Betapa ironinya saat proyek bangunan fisik satu-satunya andalan Anies ternyata hasil upaya mantan rival yang dijatuhkan lewat politik keji ayat dan mayat. Buzzer balaikota yang setengah mati membenci Ahok, ternyata membanggakan proyek yang tanahnya berhasil dimenangkan pada era Ahok.
Ketiga, inilah ironi yang paling menyedihkan khususnya bagi rakyat Jakarta. JIS dibangun mayoritas dari dana PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional), dana yang seharusnya digunakan untuk pemulihan ekonomi rakyat Jakarta, malah Anies gunakan untuk pencitraan pribadi. Ironisnya pencitraan tersebut malah merupakan simbol kemunafikan Anies.
Ormas-ormas dapat dana Hibah, anggota DPR dapat dana hibah, wakilnya dapat dana hibah, MUI dapat 10 Miliar. Eh dana yang seharusnya digunakan untuk pemulihan ekonomi masyarakat Jakarta, malah dipakai untuk bangunan fisik bahan pencitraan Anies. Lalu rakyatnya dapat apa? Ayat dan janji surga. Ironi dan sedih rasanya, pantas saja Indonesia dijajah lama dan setelah merdeka susah untuk maju, rakyatnya mudah dibodohi pakai ... (isi sendiri) sih!!
Diantara semua ironi di atas, bagaimanapun rakyat harus paham bahwa Anies akan berhenti menjabat pada tahun 2022, dan akan muncul lagi pada tahun 2024 demi mewujudkan ambisi kekuasaan. Jadi Anies harus menyiapkan legitimasi agar terus dikenang rakyat selama dua tahun tersebut.
Walaupun penulis yakin hanya stadion saja tidak cukup untuk modal maju pada 2024, kecuali rakyatnya mabuk ..... (isi sendiri). Maka selanjutnya tugas buzzer halal MUI DKI untuk membuat masyarakat semakin mabuk ..... (isi sendiri), demi membalas kebaikan Anies dengan hibah 10 Miliarnya.
Sumber Utama : https://seword.com/politik/jis-adalah-simbol-ngibul-anies-yang-dibangun-pakai-pK5zMww0fN
Rekam Jejak, Bukan Jejak yang Direkam
Beberapa lembaga keuangan dunia memperkirakan Indonesia bakal menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar di dunia. Salah satunya adalah McKinsey yang menyebut di 2030 pertumbuhan ekonomi Indonesia akan ada di peringkat 7 di dunia. Sementara Center for Economic and Bussiness Research juga memperkirakan di tahun 2035 Indonesia akan menduduki posisi ke-8 dalam ekonomi dunia. Bahkan The Economist Inteligence Unit memperkirakan pada 2050 mendatang akan menjadi negara ke-4 di dunia dengan pertumbuhan ekonomi terbesar.
Ramalan dari lembaga-lembaga kredible tersebut tentu bukan berdasarkan nujum, tetapi ada analisa logis yang mendasarinya. Di samping itu juga dibutuhkan satu pra-kondisi yang menjadi syarat perlu dan syarat cukup bagi pertumbuhan yang berkelanjutan di masa mendatang, yaitu proses suksesi kepemimpinan nasional yang berlangsung damai, aman dan menghasilkan pemimpin yang mampu melanjutkan kesinambungan pembangunan yang sudah dijalankan saat ini. Salah dalam memilih pemimpin akan membuat Indonesia mandeg dan tertinggal dari negara-negara lain. Tulisan ini akan membahas sosok yang tepat dengan pisau analisa Path Dependence yang dikemukakan oleh para ekonom. Teori Path Dependence terinspirasi oleh pendekatan Evolutionary Economic yang dikembangkan Nelson dan Winter (1982).
Teori Path Dependence pada hakekatnya mengatakan bahwa keputusan yang diambil seseorang saat ini, pada hakekatnya merupakan akumulasi dari keputusan dan pengalaman yang sudah diambil atau dialaminya di masa lampau. Untuk lebih mudah memahami teori ini maka saya mengadopsinya pada ranah individu dengan menggunakan konsep rekam jejak. Rekam jejak seorang pemimpin tidak mungkin dibangun dalam waktu singkat, tetapi membutuhkan waktu panjang.
Dari rekam jejak ini mudah diketahui tiga hal penting, yaitu karakter dan reputasi, kompetensi dan kapasitas. Pertama adalah karakter dan reputasi seorang pemimpin yang akan terlihat dengan gamblang, bukan cuman ketika dia memimpin, tetapi juga ketika dia berjuang untuk meraih kursi kepemimpinan. Kesetiaannya kepada NKRI, Pancasila, UUD NRI 1945 dan Kebhinnekaan adalah modal dasar yang teruji lewat perjalanan waktu. Dalam dunia politik, kita semua bisa menilai siapa saja tokoh atau pejabat yang tega menghalalkan segala acara untuk mencapai ambisinya, tega mempertaruhkan keutuhan bangsa, tega mengkorupsi uang rakyat, atau tega mengorbankan kepentingan umum untuk mengutamakan kepentingan kelompoknya.
Kedua adalah kompetensi yang menggambarkan kemampuan seorang pemimpin dalam mengorkestrasi semua sumber daya yang dimilikinya untuk mencapai tujuan organisasi yang dipimpinnya. Kompetensi ini juga merupakan akumulasi dari kemampuan yang dibangun sepanjang perjalanan kariernya. Ilustrasi yang paling mudah untuk menggambarkan soal kompetensi adalah ketika mobil Mercedez saya mogok dan tidak bisa distarter. Setelah menghubungi Emergency Road Assitance Mercedez, teknisinya datang dan hanya dalam waktu 10 menit dia bisa menyelesaikan persoalan mobil yang mogok. Ternyata penyebabnya adalah putusnya sekering utama (main fuse) yang terletak di bagian bawah kemudi mobil. Ketika saya menyatakan kekaguman saya akan kompetensinya, dengan ringan si teknisi menjawab bahwa untuk bisa menyelesaikan kasus ini dalam 10 menit, dia sudah menjadi kepala teknisi di bengkel Authorized Dealer Mercedez selama 15 tahun.
Kembali pada dunia politik, tokoh yang berkompeten adalah mereka yang “benar-benar” sukses mengangkat kesejahteraan rakyat. Masyarakat umum bisa menilai manfaatnya secara rasional, bukan karena sentimen tertentu. Tokoh-tokoh berkompeten umumnya punya ide kreatif dan mampu memastikan bahwa idenya terimplementasi dengan baik. Sebaliknya, tokoh yang tidak berkompeten lebih banyak berencana, membangun citra (yang tidak sesuai dengan kenyataan), atau hanya melahirkan solusi jangka pendek yang tidak bermanfaat dalam jangka panjang. Tokoh yang tidak berkompeten juga cenderung hanya sekedar memenuhi janji politiknya, tapi tidak menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.
Ketiga adalah kapasitas yang menggambarkan potensi kemampuan yang dimiliki oleh seorang pemimpin. Ibarat mobil, ini adalah kapasitas mesinnya atau yang lebih dikenal dengan cc. Semakin besar kapasitas mesin mobil, maka akan semakin aman, nyaman dan mampu menjelajari semua jenis medan jalanan yang dilalui. Ini jelas diperlukan ketika menghadapi tantangan medan yang berlumpur dan tidak rata, misalnya, mobil dengan kapasitas mesin 1000 cc dan roda penggerak 4x2 akan mengalami kesulitan bahkan mogok. Sedangkan yang 4000 cc dengan roda penggerak 4x4 bisa melaluinya dengan mudah. Dalam kaitannya dengan Indonesia, maka tantangan yang akan dihadapi bangsa ini ke depan tentu tidak selalu mulus. Persaingan antar negara untuk menjadi kekuatan ekonomi terbesar di dunia, tentu membutuhkan kapasitas pemimpin yang besar yang mampu membawa Indonesia dalam menghadapi tantangan tersebut.
Dalam dunia politik, faktor ini bisa dilihat pada tokoh atau pejabat yang tetap mampu berpretasi pada level-level yang lebih tinggi. Jika tidak ada prestasi saat memimpin organisasi yang lebih kecil, mengapa harus dipaksakan menjadi pemimpin di organisasi yang lebih besar? Jika sebagai bupati tidak menghasilkan perubahaan positif yang bisa dirasakan rakyat banyak, mengapa harus dipaksakan menjadi gubernur. Dan gubernur yang “biasa-biasa” saja atau bahkan tidak punya prestasi, apakah harus dipaksakan menjadi menteri atau Presiden?
Sebagai kesimpulan, konsep Path Dependence atau Rekam Jejak ini sangat bagus digunakan untuk menganalisa siapa yang paling cocok dalam memimpin sebuah organisasi, apalagi untuk organisasi sebesar Indonesia. Rekam jejak membutuhkan proses yang panjang dan akan mampu menunjukkan karakter dan reputasi, kompetensi dan kapasitas seorang pemimpin. Rekam jejak jelas bukan jejak yang direkam dan diposting di media sosial.
Dr Harris Turino
Anggota DPR RI Komisi VI Fraksi PDI Perjuangan
Sumber Utama : https://seword.com/politik/rekam-jejak-bukan-jejak-yang-direkam-B6T93rRlkd
Ternyata Tidak Semua Pria Arab Soleh
Arab Saudi merupakan salah satu negara gersang yang terletak di timur tengah. Daerahnya yang tandus karena banyak gurun seolah tidak bisa ditinggali. Tetapi sekarang ini Arab Saudi merupakan salah satu negara paling kaya di dunia. Arab Saudi kaya dengan minyak bumi dan menjadi negara mengekspor minyak bumi paling penting di dunia.
Negeri ini pun mendapat pemasukan sangat besar selain dari minyak bumi. Arab Saudi diberkahi karena menjadi tempat lahirnya utusan ilahi, pemimpin dan panutan dari milyaran umat muslim di dunia.
Nabi Muhammad SAW merupakan Nabi dan Rasul terakhir yang diutus untuk memperbaiki akhlak umat manusia. Lahirnya Rasulullah SAW di salah satu kota di Arab Saudi sungguh membawa berkah.
Arab Saudi menjadi tujuan wisata religi, tujuan utama ibadah dari umat muslim seluruh dunia. Sepanjang tahun negeri ini kedatangan para jemaah Umroh dari seluruh dunia termasuk negara kita Indonesia. Jumlah jemaah umroh yang datang sangatlah banyak sehingga mendatangkan devisa yang sangat banyak.
Pada bulan haji apalagi. Umat muslim seluruh dunia berbondong-bondong menunaikan ibadah haji. Sejumlah 3 juta jemaah rutin melakukan ritual ibadah haji di Kota Mekah Arab Saudi selama kurang lebih sebulan.
Rasulullah SAW merupakan panutan bagi umat muslim dan manusia paling soleh di muka bumi. Kita seolah terbuai oleh kesolehan Rasululllah SAW dan sering menganggap bahwa pria Arab Saudi semuanya soleh.
Jika kita beranggapan demikian, hendaklah di pikirkan kembali. Arab Saudi memang ditakdirkan sebagai negeri tempat lahirnya panutan alam dengan segala kesolehannya. Tapi pria arab tidak jauh kemungkinannya dengan pria-pria Indonesia. Ada yang baik ada juga yang tidak baik.
Hal ini seolah dibuktikan dengan kejadian di Cianjur. Di wilayah ini ternyata sering terjadi kawin kontrak, nikah siri dengan pria-pria dari Arab Saudi sana. Penikmat praktik kawin kontrak di Kabupaten Cianjur ternyata didominasi wisatawan atau warga Timur Tengah yang berkunjung ke Cianjur. Pemkab Cianjur mengeluarkan larangan kawin kontrak. Aturan itu dikeluarkan untuk mencegah praktik prostitusi terselubung yang dianggap merendahkan martabat perempuan.
Menurut salah satu calo kawin kontrak, biasanya wisatawan Timur Tengah datang membludak ketika musim haji datang. Pada musim haji, berbagai orang dari seluruh dunia berbondong-bondong datang ke Arab Saudi untuk memunaikan ibadah haji. Jumlah mereka yang begitu banyak lebih dari 2 juta orang, membuat Arab Saudi jadi penuh.
Rupanya hal ini dimanfaatkan oleh warga Arab Saudi untuk keluar negeri untuk berwisata, termasuk mengunjungi Indonesia. Ternyata ada sebagian warga Arab Saudi yang datang ke Kabupaten Cianjur untuk mencoba kawin kontrak. Mungkin mereka mengetahui dari temannya yang sudah pernah melakukan.
Praktik kawin kontrak, nikah siri rupanya telah memakan korban jiwa. Bahkan sangat tragis. Sarah (21), perempuan asal Kampung Munjul, Desa Sukamaju, Kabupaten Cianjur, meninggal dengan tragis di tangan Abdul Latif (29), pria berkebangsaan Arab Saudi. Korban meninggal setelah disiram air keras hingga mengakibatkan luka bakar di sekujur tubuhnya.
Pertemuan korban dengan pelaku terjadi beberapa bulan lalu. Saat itu pelaku datang ke rumah korban diantar temannya untuk menemui sang ibu. Awalnya korban datang untuk mencari calon tenaga kerja Indonesia (TKI) yang akan diberangkatkan bekerja ke Timur Tengah.
Saat pertemuan, sarah keluar kamar akan mandi. Rupanya pria arab ini tertarik dengan kecantikan Sarah. Beberapa hari kemudian Abdul Latif datang kembali ke rumah Sarah. Orang tuanya sangat kaget karena Abdul Latif langsung terus terang ingin menikah dengan Sarah. Keinginan Latif ini ditolak, karena memang baru ketemu dan Sarah pun tidak punya perasaan apa-apa terhadap Latif.
Sempat ditolak sampai empat kali, tidak membuat Abdul menyerah. Bahkan sering memberi Sarah sembako dan hadiah. Akhirnya mereka pun menikah siri.
Sayang sungguh sayang, pernikahan baru berusia 1,5 bulan Sarah harus meninggalkan dunia ini. Suami yang sebelumnya memaksanya nikah, membunuhnya dengan menyiramkan air keras ke tubuhnya. Sungguh biadab.
Kejadian memilukan ini harus menjadi pelajaran bagi semua pihak. Jika ada pria arab yang memaksa ingin menikah lebih baik jangan mau. Kecuali menikah karena kemauan sendiri dan tanpa paksaan.
Jika mendapat ancaman lebih baik keluarga cepat melaporkan kepada pihak yang berwajib. Saya kira pihak kepolisian, khususnya di daerah Cianjur alangkah lebih baiknya membuat sejenis Satgas atau satuan khusus untuk menangani masalah seperti ini. Supaya bisa cepat diurus dan jelas aturannya. Jangan sampai ada gadis lain yang bernasib sama seperti Sarah.
Sumber Utama : https://seword.com/umum/ternyata-tidak-semua-pria-arab-soleh-Xsd8rlSxz0
Makin Jelas, Anwar Abbas Dukung MUI DKI, Sebut Tim Cyber Halal
Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas mengaku pihaknya mendukung wacana MUI DKI Jakarta yang mau membentuk tim cyber untuk melindungi Anies dari serangan buzzer.
Anwar Abbas menyatakan MUI Pusat mendukung langkah tersebut meskipun wacana tersebut mendapatkan banyak kritikan.
Anwar Abbas mengatakan pembentukan tim cyber menurut ajaran Islam adalah halal selama bertujuan untuk kebaikan. “Jadi kalau dilihat dari perspektif ajaran agama islam Hukum dasar membuat siber itu adalah halal atau boleh,” katanya.
Anwar Abbas mengatakan keberadaan tim cyber ini harus melaksanakan tugasnya dengan benar. Yaitu melakukan dakwah nahi mungkar, menyeru kepada kebaikan dan mencegah mencegah perbuatan tidak baik.
Dasar pak tua ngawur.
Dulu MUI pernah menyebut buzzer itu haram. Sekarang pak tua ini mau bilang buzzer itu halal, terserah lah. Memang MUI ini sudah melenceng dari jalurnya. Lembaga yang tidak punya malu lagi untuk berpolitik praktis.
Lembaga ini padahal dibiayai oleh uang rakyat. Harusnya netral dan tidak memihak. Lagi pula tupoksinya seusai dengan namanya yaitu ranah agama. Tapi, tampaknya mereka sudah mengupdate tupoksinya yaitu wajib membela Anies dari serangan buzzer.
Jangan kaget kalau nanti misalnya mereka bahkan berani membuat fatwa wajib membela Anies apa pun yang terjadi. Kacau lah lembaga yang satu ini.
Makin yakin kalau lembaga ini makin tak beres dan suka bertingkah di luar wewenangnya. Tolong pemerintah tegas sedikit dengan lembaga ini. Kalau tidak berani atau merasa sulit membubarkan, setidaknya lakukan audit secara menyeluruh biar semua orang tahu apakah lembaga ini murni tanpa cela atau memang banyak kebobrokan yang selama ini terkubur rapat-rapat.
Orang yang paling menggelikan adalah orang yang tak tahu malu telah membolak-balikkan narasi seenak maunya. Dulu haram, sekarang boleh halal sesuai kemauan mereka sendiri. Dan rakyat disuruh mengikuti dan memaklumi, waras gak sih?
Pengamat Politik Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin, menilai wacana MUI membentuk tim siber sebaiknya diurungkan. Menurutnya lembaga keagamaan itu tak perlu ikut-ikutan membela Anies Baswedan.
"Tak bagus jika MUI DKI Jakarta cawe-cawe soal Anies yang sedang diserang buzzer. MUI DKI Jakarta tak usah ikut campur urusan Anies, nanti MUI DKI Jakarta akan dituduh bermain politis," kata Ujang.
Jika kepala daerah, khususnya di Ibu Kota mendapat tuduhan atau serangan dari pihak tertentu, Ujang menyebut hal itu menjadi urusan dari Anies sendiri. Anies dan timnya yang harus mengklarifikasi tanpa melibatkan bantuan dari pihak lain. "Mestinya bukan MUI DKI Jakarta yang buat cyber army. Tetapi tim Anies saja. MUI tak perlu juga membala-bala Anies. Biar yang bela Anies pasukannya Anies sendiri," katanya.
Nah, betul itu. Biarkan kelompok pemuja Anies yang menjilat dan membela mati-matian. Lagian ada banyak orang hebat yang mendukung Anies, seperti rektor hebat Musni Umar, pakar hukum tata negara Refly Harun, dll. Ada juga kelompok pemilik kavling surga yang membela Anies.
Kalau Anwar Abbas dengan munafiknya mengatakan ini halal, maka jangan marah kalau rakyat menuding MUI bermain dua kaki dan berharap lembaga ini dibubarkan saja. Jangan ngamuk kalau ada tudingan banyak orang bahwa lembaga ini sudah dibuai oleh 10 M. Kalau sudah membela satu tokoh politik, artinya lembaga ini sudah tidak ada manfaatnya lagi.
Anwar Abbas mengatakan ini pun sebenarnya bisa ditebak alasannya. Bapak ini sebenarnya sangat tidak suka dengan pemerintah saat ini. Sudah layak dianggap sebagai bagian dari barisan sakit hati.
Jadi ketika MUI DKI ingin membela Anies dari serangan buzzer, Anwar Abbas seolah mendapatkan secercah peluang untuk nyinyir dan mengompori.
Ini orang mirip dengan Fadli Zon. Sama bisingnya. Sama keterlaluannya. Hanya saja Fadli Zon menjadi seperti macan kehilangan gigi palsunya sejak ditegur oleh Prabowo. Sedangkan Anwar Abbas masih aman karena tidak ada yang menegur. Makanya mulutnya selalu koar-koar tanpa memikirkan etika dan tata krama.
Yang dia ucapkan selama ini semata-mata ingin mengganggu pemerintah. Saya sungguh tak paham apa maunya pak tua satu ini. Mau jadi kayak Amien Rais? Maaf, orang ini saja sudah mirip pecundang politik. Mau ikutan? Bagus lah. Biar nanti makin tua makin mengenaskan nasibnya.
Bagaimana menurut Anda?
Sumber Utama : https://seword.com/politik/makin-jelas-anwar-abbas-dukung-mui-dki-sebut-tim-WCmXd1LLKl
Re-post by MigoBerita / Kamis/25112021/12.44Wita/Bjm