Migo Berita - Banjarmasin - 2024 memang masih lama, namun Anak Muda diseluruh Indonesia hingga di Banua Banjar adalah penentu Nasib Bangsa Indonesia hingga Daerah Banua Banjar Kalimantan Selatan kedepan. Melihat peta politik daerah Banua Banjar yang selalu memainkan "peran" tergantung pusat atau dalam bahasa kasarnya selalu menggiring opini masyarakat Banjar bahwa kebijakan apapun yang diambil pemerintah pusat hingga daerah sendiri, maka ketika tidak tersesusaikan dengan keinginan warga Banua Banjar maka mereka masyarakat Banua Banjar sudah "Tergiring Opini" yang salah adalah JOKOWI. Miris memang , misalkan yang tidak becus bekerja adalah pemerintah daerah , maka yang salah tetap pemerintah pusat atau bahasa kasarnya adalah pak Jokowi presiden SAH NKRI.... MIRIS....
Padahal kita tahu bersama pemenang PILPRES tahun 2014 dan 2019 di KalSel adalah selalu Lawan Politik Jokowi yaitu PRABOWO di KalSel, kemudian PILKADA pun selalu dimenangkan oleh para Pendukung Prabowo ( namun, karena saat itu Partai-partai Besar yang Ikut Prabowo di KMP (Koalisi Merah Putih) akhirnya banyak terbelah dan akhirnya bergabung dengan pendukung Jokowi KIH (Koalisi Indonesia Hebat), klaim kemenangan PILKADA pun akhirnya terbelah dengan menyebutkan juga sebagai kemenangan Pendukung Jokowi), tetapi kalau kita cermati lebih dalam maka hal tersebut hanya tampilan permukaan, kelihatan mendukung Pak Jokowi, namun kenyataannya dilapangan Banua Banjar tidak demikian, mereka hanya ingin mendapatkan suara bagi partainya, contoh konkritnya ketika kepemimpinan PAN di KalSel di pegang Haji Muhidin, dimana beliau bersuara lantang mendukung Pak Jokowi dan rela dipecat dari PAN hingga pendukung PAN terbelah dua , ada yang mencoblos Jokowi dan ada yang mencoblos Prabowo, namun tetap mereka memilih partai PAN dalam pencoblosan, aungguh ide DraKor (Drama Korea) yang paling mantap ditampilkan oleh Politikus Ulung dari PAN KalSel Haji Muhidin yang sekarang tahun 2022 hingga tahun 2024 menjabat sebagai Wakil Gubernur KalSel.
Apalagi di KalSel para simpatisan Ormas Terlarang HTI dan FPI serta ormas 212 dan turunannya masih beroperasi senyap, terlihat tidak ada namun masih ada.
Kita masih ingat para pengasong Agama telah berhasil mencuci otak anak muda KalSel , namun Alhamdulillah DENSUS 88 telah bergerak cepat untuk mengintai, memburu dan menangkapi mereka sebelum mereka melakukan aksi terorisme dengan anggapan JIHAD versi mereka versi Teroris.
Yang lebih mencengangkan, Media Online sekaliber Banjarmasin Post masih saja merujuk Ustadz-ustadz yang dianggap kearah menggiring radikalisme, dimana orang yang tidak sepaham dengan tafsir agama ustadz-ustadz mereka dianggap menyimpang atau SALAH hingga KAFIR, seperti Abdul Somad, Adi Hidayat, hingga Habib Ahmad Al Habsy yang sering mengisi acara majelis taklim hingga diundang pemerintah daerah di KalSel ( infonya bisa diliat disini https://www.youtube.com/watch?v=kulBv-q_opE )
Jadi selama pemerintah di KalSel aman-aman saja tidak dikritisi hebat oleh warga Banua Banjar ketika ada kesalahan penanganan dalam , Misalnya Bencana Banjir, Kelangkaan Minyak Goreng, Gas 3kg, Solar subsidi, Vaksinasi yang lambat, Ketika membayar Pajak Bumi dan Bangunan, seharusnya ketika bayar dimanapun asal masih di KalSel seharusnya sudah mendapatkan bukti Kwitansi Pembayaran LUNAS dan tentunya kertas NJOP (Nilai Jual Objek Pajak) , tanpa perlu pergi ke kelurahan atau kecamatan, permasalahan PDAM yang airnya kadang keruh dan kadang bersih, terlihat seperti dibiarkan seadanya dan lain sebagainya. Kita tahu bersama sekarang kota Banjarmasin dikuasai oleh Partai Demokrat versi AHY atau SBY yang tentunya dipihak oposisi pemerintahan Jokowi, dimana petingginya di Kalsel adalah Walikota Banjarmasin IBNU SINA. DAN dipastikan ketika kebijakan suatu daerah lambat dalam membela atau memprioritaskan Warga Banua Banjar, maka pasti selalu disalahkan adalah JOKOWI oleh warga , tanpa mengindahkan hal-hal pendukung lainnya kenapa itu bisa terjadi.
Saatnya Partai yang baru untuk mendominasi ranah politik di Banua Banjar, kita tahu bersama ada berbagai Partai baru yang siap berlaga di konstelasi politik tahun 2024, yaitu ada Partai UMMAT besutan Amien Rais, ada Parta PELITA besutan Din Syamsuddin, Partai GELORA besutan Annies Matta dan Fachry Hamzah serta Partai Solidaritas Indonesia / PSI yang digawangi Giring Nidjie (Paddle Pop VOICER).
==>> Lalu bagaimana di daerah Kalimantan Selatan???!!! Tentu ini akan membekas dan pembelajaran bagi anak muda Banua Banjar, ini disebabkan sudah 2 (Dua) kali di Kalimantan Selatan JOKOWI kalah dengan PRABOWO disini, yaitu PILPRES 2014 dan 2019.
Kenapa demikian??? Karena kita tahu bersama, Partai Politik di Kal-Sel seperti ingin dan terlihat seperti "MENDUKUNG" Jokowi, namun kenyataan dilapangan JOKOWI Kalah Telak di KALSEL. Dan supaya mengingatkan lagi para pembaca, diseluruh pulau KALIMANTAN, Jokowi semua MENANG, namun cuma di KALSEL Jokowi KALAH. Apakah ini pertanda Para Pemilih di KALSEL banyak yang GOLPUT (Tidak Memilih) dan didominasi warga Luar KalSel dalam pemilihan atau memang Warga Banua Banjar memang mayoritas tidak MEMILIH alias GOLPUT.
Kalau berdasarkan data, mungkin akan berbeda persepsi, namun tekad warga Banua Banjar, khususnya Kaum Muda Banua Banjar menginginkan PERUBAHAN yang mendasar, yaitu sapu bersih semua Partai Politik di Banua Banjar yang tidak memihak kepentingan rakyat.
Saatnya Partai yang baru untuk mendominasi ranah politik di Banua Banjar, kita tahu bersama ada berbagai Partai baru yang siap berlaga di konstelasi politik tahun 2024, yaitu ada Partai UMMAT besutan Amien Rais, ada Parta PELITA besutan Din Syamsuddin, Partai GELORA besutan Annies Matta dan Fachry Hamzah serta Partai Solidaritas Indonesia / PSI yang digawangi Giring Nidjie (Paddle Pop VOICER).
Namun dari partai-partai baru tersebut semua terindikasi dari jaringan komunitas yang lama,misalkan Partai UMMAT , kita tahu bersama pendirinya Amien Rais adalah pendiri PAN yang notabene juga kader/pecahan Muhammadiyah yang terlihat dari statement Amien "Sangat Anti dengan Jokowi", kemudian Partai PELITA, kita tahu bersama Din Syamsuddin pun adalah mantan petinggi Muhammadiyah hingga mantan petinggi MUI (Majelis Ulama Indonesia), sedangkan Partai GELORA, tentu ada tidak akan lupa atas pimpinannya Anies Matta yang sempat bikinPuisi untuk menyanjung pimpinan Al Qaedha Osama Bin Laden yang terafiliasi dengan Teroris ISIS, walaupun mungkin bakal dibantah beliau tentang pernyataan tersebut, belum lagi Fachry Hamzah yang juga bersama Anies Matta adalah para pentolan PKS (Partai Keadilan Sejahtera) yang selalu berseberangan dengan Pemerintahan Jokowidodo. Dan yang paling BERSIH dan paling dikagumi warga Jakarta adalah PSI (Partai Solidaritas Indonesia) yang dimana partai ini ditengah keberadaanya di DPRD Jakarta telah membongkar mata warga Jakarta, ternyata begitu banyak penyimpangan yang terjadi pada anggaran di pemda DKI Jakarta yang tentu masih berproses Hukum bagi yang memang lengkap buktinya. Jadi terakhir, kalau warga Banua Banjar menginginkan PERUBAHAN Maksimal, maka sudah saatnya Partai-partai baru yang harus berkuasa di Kalimantan Selatan untuk membuktikan bahwa mereka bisa bekerja bukan hanya terbatas dengan kata-kata atau hanya Nyinyir dengan Pemerintah Pusat tanpa memberikan pandangan hingga solusi Jangka pendek, menengah hingga Jangka Panjang. Namun melihat sepak terjang dari partai-partai baru, terlihat mencolok dan sudah mulai bekerja adalah PSI (Partai Solidaritas Indonesia), khusus di KalSel sudah banyak ANak Muda Banua Banjar yang bergabung diantaranya Musisi Banjar seperti ARIES dan Antung Riduan dari grup band musik THE MOSES, kemudian HENDRA anak dari Seniman Madihin Banjar Johntralala, serta pelaku usaha kuliner terkenal asal Banua Banjar AULIA ABDI (Sambal Acan Raja Banjar). Jadi bagi pemilih muda di tahun 2024 Jangan sampai GOLPUT, dedikasikan suara Anda dan cepatlah bergabung kebarisan Partai baru, ada Partai UMMAT, Partai PELITA, Partai GELORA atau partai anak muda seperti PSI, ANDA yang menentukan nasib Banua Banjar di tahun 2024 hingga seterusnya, karena kita di KalSel TIDAK PERNAH memenangkan JOKOWI di Kalsel baik PILPRES 2014 mapun PILPRES 2019 dan selalu PRABOWO yang menang, sehingga kita masih belum merasakan bagaimana "Tangan Dingin Jokowi" yang mayoritas andil di Kalsel.
Saatnya 2024, ambil alih kekuasaan daerah ketangan anak muda Banua Banjar yang bisa bekerja untuk kepentingan rakyat, bukan hanya untuk kepentingan partai atau golongannya saja. Dan jangan sampai anak muda Banua Banjar malah tercuci otak akan berita-berita HOAX yang dikendalikan ormas terlarang seperti HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) dan FPI (Front Pembela Islam) serta komunitas turunannya seperti 212 cs.
Ayo jadi pemilih cerdas, bukan pemilih yang gampang dibodohi dengan jargon yang salah, semisal "yang SALAH pengelola Pemerintah Daerah, namun tetap yang disalahkan rakyat Banua Banjar adalah Pak Jokowi", bahkan ada anekdot yang mengatakan bahwa di KalSel walaupun 2014 dan 2019 Jokowi Kalah di KalSel, namun kalau ada pemerintah daerah terlihat Tidak Bisa Bekerja / Tidak memihak kepada warga Banua Banjar, maka yang SALAH tetap Jokowi,tanpa kita PEMDA/PEMKO baik Kabupaten,Kota hingga Provinsi, yang disalahkan tetap Pak Jokowi...IRONIS.
Kalau mempunyai analogi seperti tersebut diatas, maka menjadi ABSURD (Tidak Masuk Akal) , MISAL :
Ketika dizaman Nabi, maka yang menjadi pemimpin adalah Nabi, namun ketika rakyat masih banyak yang menjadi pencuri, maling, rampok,pelaku porstitusi, penimbun barang, korupsi dll maka yang disalahkan haruslah NABI, tanpa mempertimbangkan alasan atau sebab akibatnya, ini akan menjadi hal yang bisa diperbincangkan lebih lanjut dan bukan untuk MENJUSTIFIKASI bahwa pasti SALAH Nabi...!!!!!
NO GOLPUT tahun 2024, Suara ANda NASIB bagi
Pemimpin Masa Depan Kalsel dan INDONESIA !!!!!
Makjleb! Bobrok AHY Dibongkar oleh Kader Partainya Sendiri, Diam-diam Ternyata Otoriter
Kalau ada pertanyaan, partai apa yang beda antara perkataan dan perbuatan? Pasti jawabannya adalah Partai Demokrat.
Karena faktanya memang demikian.
Sebagai contoh, partai ini pernah memboomingkan slogan 'katakan tidak pada korupsi'.
Sampai ada iklannya segala kala itu.
Bahkan sekarang iklan Partai Demokrat tersebut masih ada di YouTube.
Eh ternyata, bintang iklan 'katakan tidak pada korupsi' itulah yang justru korupsi besar-besaran.
Seperti yang baru-baru ini keluar dari penjara, Angelina Sondakh.
Kala itu ia divonis 10 tahun penjara karena tersandung kasus korupsi proyek Wisma Atlet Palembang.
Selain itu, ada juga Andi Mallarangeng yang tersandung kasus korupsi Hambalang.
Si Andi ini yang menarik. Pasca keluar dari penjara, ia kembali ditarik ke Partai Demokrat dan diberi jabatan sebagai Sekretaris Majelis Tinggi Partai.
Ini juga yang menambah keyakinan kita kalau 'katakan tidak pada korupsi' itu ternyata katakan tidak pada (hal) korupsi.
Koruptor kok dijadikan pengurus partai?
Lengkap sudah penjahat di Partai Demokrat. Pemakai sabu ada yakni Andi Arief. Koruptor juga ada, Andi Mallarangeng.
Selanjutnya, yang tidak sama antara teori dan praktek di Partai Demokrat adalah soal partai ini disebut sebagai partai yang demokratis.
Ternyata di lapangan, tidak benar-benar menjalankan demokrasi seperti yang dikira selama ini.
Sebagai contoh, partai ini dijalankan sudah seperti perusahaan saja. Perusahaan milik keluarga Yudhoyono.
Perhatikan saja pengurusnya. Ketua umum -Agus Agus Harimurti Yudhoyono. Ketua Majelis Tinggi, Susilo Bambang Yudhoyono. Wakil ketua umum dan Ketua fraksi di DPR, Edhie Baskoro Yudhoyono.
Trio Yudhoyono.
Di samping itu, ada juga kerabat Yudhoyono yang menjadi pengurus partai yakni Sartono Utomo (sepupu SBY) menjabat sebagai Wakil Bendahara Umum Partai Demokrat dan Agus Hermanto (adik ipar SBY) menjabat sebagai Komisi Pemenangan Pemilu Partai Demokrat.
Begitupun saat pemilihan ketua umum partai itu, juga dilakukan secara tidak demokratis. Tanpa melalui tahapan yang benar, tiba-tiba AHY dipilih sebagai ketua umum.
Padahal kita tahu sendiri rekam jejaknya seperti apa. Masih baru banget di Partai Demokrat, kok tiba-tiba potong kompas jadi Ketum?
Sudah bisa dipastikan ada peran SBY di balik ini semua.
Karena faktanya kader Partai Demokrat banyak yang tidak setuju dipimpin oleh mantan tentara itu. Sampai-sampai ada yang bikin Kongres Luar Biasa (KLB) tandingan segala lantaran tidak suka AHY yang jadi Ketum Partai Demokrat.
Pertanyaannya, kalau tidak ada campur tangan SBY, apakah bisa AHY jadi Ketua umum?
Tidak ferguso.
Karena yang jauh lebih berkompeten dan berpengalaman dari dia ada banyak di Partai Demokrat.
Lagian juga, AHY kan pernah kalah di Pilkada DKI. Jelas hal itu secara tidak langsung akan mencoreng citra Partai Demokrat ketika dia jadi Ketua umum.
Kura-kura begini pertanyaan warganet, bagaimana mau terpilih jadi presiden kalau di Pilgub saja kalah?
Koplaknya sikap tidak demokratis SBY itu menurun ke anaknya (AHY).
Sebagai contoh dalam pemilihan Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur yang baru-baru ini digelar. Tanpa basa-basi dan mengucapkan salam, AHY tiba-tiba menunjuk Emil Dardak menduduki jabatan itu.
Padahal sebelumnya, saat dilakukan pemilihan di Musda, Emil hanya memperoleh dukungan dari 13 DPC lho, sedangkan lawannya Bayu Airlangga mendapat suara/dukungan yang jauh lebih besar yakni dari 25 DPC.
Sejatinya, (kalau demokrasi benar-benar dijalankan), yang ditunjuk jadi Ketua DPD Partai Demokrat Jatim, Bayu Airlangga dong. Bukan Emil Dardak. Karena Bayu yang mendapatkan suara terbanyak.
Eh yang ini malah yang mendapatkan suara terkecil yang ditunjuk.
Hal ini juga yang membuat beberapa kader Partai Demokrat Jatim marah besar sama AHY. Sampai-sampai mereka mengatakan mantan Ketua Korgasma itu tidak demokratis.
"Saya kira tidak perlu Musda kalau ujungnya ditentukan elite partai. Demokrat yang selama ini menyuarakan pentingnya kepemimpinan yang demokratis di era reformasi ini, akhirnya tenggelam dengan keputusannya sendiri dalam menentukan ketua di Jatim" ujar Ketua DPC Partai Demokrat Kota Madiun, Istono.
Hahaha
Ada betulnya juga sih, ngapain menggelar Musda kalau pada akhirnya ketua DPD, ditentukan oleh Ketua Umum?
Begitupun dengan kongres Partai Demokrat, ngapain juga digelar kalau pada akhirnya hanya terjadi pemindahan kekuasaan dari SBY ke AHY?
Padahal jasa Bayu Airlangga sangat besar lho dalam memenangkan Partai Demokrat di Jatim.
Begitupun loyalitasnya kepada partai berlabang bintang Mercy itu, tidak bisa diragukan lagi.
Itulah kenapa banyak DPC yang memilih dia untuk menjadi Ketua DPD Demokrat Jatim.
Eh ternyata, Ketua DPD dipilih langsung oleh pusat. Sedangkan hasil Musda tidak dianggap sama sekali.
-o0o-
Konon katanya sih AHY selalu meminta kader Partai Demokrat untuk berdemokrasi yang baik dan benar. Namun ternyata, dia sendiri yang tidak menjalankan demokrasi itu dengan baik.
Alias diam-diam otoriter. Seperti yang dikatakan oleh Istono di atas.
Sumber Utama : https://seword.com/umum/makjleb-bobrok-ahy-dibongkar-oleh-kader-partainya-xXcvSeQYM0
Komitmen Indonesia Sebagai Pemegang Palu G20
Adalah suatu kehormatan besar dan bakal menjadi ingatan melegenda kala Indonesia didapuk memegang Keketuaan alias Presidensi Group of Twenty (G20). Bukan persoalan mudah untuk mendapatkan pengakuan dunia Internasional, mengingat Negara kita masih dianggap Negara berkembang, namun mata seluruh dunia tak dapat berpaling dari fakta dibawah kendali pemerintahan Presiden Jokowi selama dua periode, Indonesia mampu menunjukkan prestasi luar biasa dengan mencatat rekor dalam 20 tahun terakhir, hingga sebelum pagebluk Covid-19 melanda, pertumbuhan ekonomi Indonesia selalu di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi global.
Kepastian Indonesia tuan rumah Presidensi G20 kala Presiden Joko Widodo terbang ke Roma, Italia, Minggu (30/10/2021) untuk hadir menerima Palu tongkat estafet kepemimpinan G20 langsung dari Perdana Menteri Italia, Mario Draghi secara simbolis sembari menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Kepemimpinan Indonesia ini berlangsung mulai dari 1 Desember 2021 sampai dengan 30 November 2022. Presiden Jokowi mengatakan bahwa ini adalah kehormatan sekaligus tanggung jawab besar yang harus dijalankan dengan sebaik-baiknya.
Recover Together, Recover Stronger
G20 beranggotakan negara-negara penguasa 85% ekonomi dunia, 80% investasi global, 75% perdagangan internasional, dan 66% populasi dunia, dan sesuai dengan komitmen Pemerintah bahwa investasi adalah motor penggerak ekonomi, baik itu investasi di usaha ultra mikro sampai berskala besar, telah berhasil membawa Indonesia unjuk gigi jadi salah satu dari 20 negara dengan Gross Domestic Product (GDP) tertinggi di dunia, sehingga jadi alasan kuat mengapa Indonesia mendapatkan kesempatan emas Presidensi G20.
Mengusung tema ‘pulih bersama, tangguh bersama’, mata dunia tertuju akan apa langkah strategis Indonesia untuk mendorong pemulihan ekonomi dunia pasca pandemi Covid-19 di tengah era digital, khususnya bagi negara-negara miskin, dan tantangan perubahan iklim dunia? Indonesia diharapkan mampu menjadi prototype pemulihan ekonomi global dengan berpartisipasi aktif membangun tata kelola dunia yang lebih sehat, adil, dan berkelanjutan berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial, sesuai diamanatkan oleh Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, sehingga setiap langkah dan kebijakan Indonesia terutama bagaimana mengembalikan kondisi ekonomi yang morat-marit akibat pagebluk yang melanda dunia internasional, dapat ditiru oleh negara-negara berkembang dan miskin.
Prototype, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah model atau pemodelan, atau standar ukuran dari sebuah entitas. Jadi, dengan memegang Palu G20, Indonesia bisa memberikan contoh atau model bagi negara-negara berkembang lainnya, bahkan bagi negara miskin agar dapat mencontoh atau meniru kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah dalam upaya menjaga stabilitas ekonominya.
Bahkan bagi Indonesia sendiri efek dari Presidensi G20 sudah sangat terasa, dimana pagelaran MotoGP yang barusan selesai digelar di Sirkuit Mandalika sukses besar dan menuai pujian dari dunia internasional. Terbukti, hadirnya Sirkuit Mandalika untuk penyelenggaraan event besar sekelas MotoGP memberikan multiplier effect (efek berganda) bagi perkembangan ekonomi, bisnis, dan sektor pariwisata di Indonesia, khususnya bagi masyarakat Lombok.
Dunia menoleh ke sirkuit Mandalika di tepi pantai nan elok yang dulunya lebih dikenal oleh para pegiat selancar ombak. Kini, sirkuit Mandalika dikenal etalase MotoGP sekaligus ajang branding global bagi para rekanan, sponsor, dan siapapun yang terlibat dalam balap motor yang kini berusia 73 tahun itu.
Dari ajang balap dunia yang berlangsung di Sirkuit Mandalika, ditaksir memberikan efek berganda hingga bernilai Rp 500 miliar. Tak hanya itu, penyerapan tenaga kerja diprediksi sebanyak 7.950 orang terlibat dalam event ini dan peningkatan produk UMKM dengan penambahan tenaga kerja kurang lebih 3.000 orang. Bahkan, ribuan Penginapan dan Hotel penuh, tiket ludes terjual dan lebih dari 10.000 akomodasi yang disediakan telah terisi.
Efek pagelaran MotoGP 2022 memang sangat terasa sekali bagi perkembangan pariwisata dan ekonomi kita terdongkrak. Bagaimana tidak? Para Riders datang, menikmati wisata dan kuliner serta mempromosikan keunikan dan keindahan serta kuliner kita secara gratis. Plus membantu UMKM Go Internasional, dimana tercatat sudah ada sebanyak 1.032 UMKM terlibat langsung mempromosikan produk lokal selama pagelaran berlangsung.
Bahkan, event ini bagaikan durian runtuh bagi 553 tenaga kerja lokal yang direkrut selama perhelatan MotoGP dengan rincian sebanyak 338 orang untuk posisi Marshal alias orang yang membantu di lapangan ketika balapan terjadi insiden, dan 215 orang menjadi tenaga kebersihan. Dari hasil pagelaran MotoGP ini diprediksi ekonomi di NTB akan tumbuh diatas 5 persen, sungguh efek luar biasa bukan?
Ajang MotoGP ini juga dimanfaatkan betul oleh Presiden Jokowi promosikan Presidensi G20 dengan mengenakan jaket merah bertuliskan G20 Presidensi saat beliau sambut 20 pembalap MotoGP di istana negara, plus saat penyerahan piala kepada tiga pembalap juara, Presiden Jokowi mengenakan jaket merah bertuliskan G20 Presidensi. Lantas apa keuntungan Presidensi G20 bagi Indonesia sendiri plus bagi negara miskin di dunia?
Akan sangat banyak keuntungan dengan memegang palu Presidensi G20 bagi Indonesia dan kesempatan memberikan dukungan bagi negara-negara miskin agar dapat bangkit dari keterpurukan ekonomi akibat pagebluk Covid-19 yang telah meluluhlantakkan perekonomian dunia dengan imbas 1 Miliar orang lebih di dunia terancam miskin, sehingga sangat wajar dengan membawa misi memulihkan perekonomian dunia, Indonesia berusaha hadir mendukung negara miskin dengan memperkenalkan sejumlah kebijakan dan program yang telah sukses di dalam negeri untuk diimplementasikan oleh negara miskin yang masih berusaha memulihkan diri dari dampak ekonomi akibat pagebluk, dimana efeknya masih terasa hingga tahun 2022 ini.
Seperti apa kongkritnya dukungan Indonesia bagi negara miskin selama Presidensi di G20? Presiden Jokowi telah menekankan agar Presidensi G20 Indonesia ini tidaklah sebatas seremonial belaka. Beliau mendorong negara G20 melakukan aksi-aksi nyata, membangun kolaborasi dan menggalang kekuatan, memastikan masyarakat dunia dapat merasakan dampak positif dari kerjasama G20 ini, sehingga Indonesia benar-benar hadir bagi negara miskin dan berkembang, sehingga Indonesia benar-benar dikenang sebagai negara yang tak memihak salah satu blok, namun negara yang peka terhadap negara miskin dan berkembang…
Sumber Utama : https://seword.com/motivasi/komitmen-indonesia-sebagai-pemegang-palu-g20-jevYWU7wyU
Hercule Poirot dan Tangisan Angelina Sondakh yang Penuh Arti
Sosok detektif Hercule Poirot kembali diangkat dalam Death On The Nile, yang diperankan dengan apik oleh Kenneth Branagh. Film ini bagi saya semakin menarik ketika Gal Gadot, si pemeran Wonder Woman itu juga ikutan main dalam film berdurasi lebih dari dua jam itu.
Tenang, saya nggak akan kasih bocoran atau nyepoiler di sini, supaya SEWORD-ers bisa menonton sendiri film yang diadaptasi dari novel dengan judul yang sama karya Agatha Christie itu. Cuma saran saya, kalau menonton film ini perlu waktu khusus dan sebaiknya jangan disambi atau dibuat berseri, khususnya waktu pengungkapan kasus sudah dimulai dengan penyelidikan khas detektif yang dilakukan Hercule Poirot.
T'rus kalau mau menebak-nebak kisahnya dengan memprediksi pelaku pembunuhan dalam film ini, ya silakan saja. Asal jangan cari informasi lewat ulasan-ulasan film ini di Google, nanti jadi nggak seru acara nontonnya. Hati-hati juga tersihir dengan pesona Emma Mackey, pemeran Jacqueline (Jackie), yang menjadi sosok misterius, tapi cantik dan sesekali terlihat mengesalkan sejak mendekati pertengahan sampai akhir film. Saya cukupkan sampai di sini ulasan Death on The Nile ya. Saya mau mengalihkan fokua pada bayangan seandainya sosok seperti Hercule Poirot ini beneran ada di Indonesia. Pasti akan laku keras dalam mengungkap berbagai kasus aneh bin ajaib yang selama ini terlihat sukar buat diurai oleh para penyidik kepolisian, juga gagal diungkap dalam persidangan, meski hukuman sudah diberikan dan terdakwa sudah menjalani hukuman sampai bebas.
Salah satunya, Angelina "Angie" Sondakh, mantan Puteri Indonesia yang harus mendekam di balik jeruji besi karena kasua mega korupsi yang melibatkan kader Partai Demokrat lain seperti Muhammad Nazaruddin. Berbicara dalam acara talkshow dengan host Rosiana Silalahi, Angie yang masih terlihat cantik, tampak resah dan terlihat sangat berhati-hati agar jangan sampai salah bicara.
Pengakuannya dalam wawancara itu, yang membuat Angie menangis khususnya saat berkata: "Mengingat kembali apa yg dikatakan Opa, ayah Angie, saya baca Opa mengatakan bahwa 'saya tahu ada mastermind di situ', 'seorang aktor besar yang menjerumuskan anak saya', 'mempromosikan anak saya, tapi justru menjerumuskan anak saya'."
Terlebih setelah didesak oleh Rosiana kenapa Angie tidak menyebutnya dalam persidangan, Angie menyiratkan pesan yang seharusnya membangunkan naluri penyidik untuk beraksi menelisik kembali kasus besar ini:
"Saya takut, saya masih berfikir Keanu harus selamat, Opa harus selamat, dan kalau saya dibilang penakut, saya terima," ungkap Angie di depan Rosiana, dengan suara bergetar dan menangis.
Apa yang Angie ungkapkan tampaknya sangat klise ya, seperti yang kerap kita saksikan pula di banyak film aksi atau film kungfu. Biasanya sang tokoh utama terpaksa berdiam diri atau terpaksa menuruti keinginan musuhnya karena keluarganya terancam. Barulah setelah memastikan keluarganya aman, dibuatlah perhitungan dengan musuhnya, menyeret ke penjara, atau kalau perlu memburu musuhnya sampai tak bernyawa.
Cuma, kita tahu bahwa Angie pasti mikir kalau mau mengungkap kasus mega korupsi Wisma Atlet yang menyisakanbangunan mangkrak di Hambalang itu. Meski kalau dia ingat hukuman 10 tahun penjara yang sudah dijalani, rasa ingin membalas mungkin sesekali masih muncul.
Keselamatan keluarga masih menjadi prioritasnya, sehingga dia memilih menyerahkan pembalasan pada cara kerja alam semesta, juga rentangan sang waktu yang akan memproses orang-orang yang membuatnya mendekam di penjara sejak 2012 itu. Lama juga loh 10 tahun di penjara, dengan kondisi yang tentu berbeda jauh daripada menjabat sebagai anggota DPR selama 10 tahun.
Daan ... kembali ke Hercule Poirot seperti pada awal pembahasan kita, saya merindukan adanya sosok penyidik yang jeli, berani, dan kalau diperlukan bisa pula berantem, guna mengusut lagi dalang di balik kasus mega korupsi pada era Presiden SBY itu. Tangisan Angie seharusnya lebih dari cukup buat menggerakkan hati para pihak yang diberi wewenang untuk mengusut. Bila perlu duetkan "nyanyian" Angie dan pengakuan M.Nazaruddin, yang juga sempat memberi pernyataan mirip dengan Angie, dimana ia memilih diam agar keluarganya tetap aman.
Sumber Utama : https://seword.com/politik/hercule-poirot-dan-tangisan-angelina-sondakh-yang-3wgVBzryaz
Benarkah Ada Motif “Politik” Dibalik Pemecatan dr. Terawan?
Sedih…
Itulah kata pertama yang terlintas dalam benak penulis sebagai salah seorang rakyat kecil ketika mendengar nama Prof. Dr. dr. Terawan Agus Putranto, SpRad (K) dipecat oleh IDI dalam Muktamar Ke-31 mereka di Banda Aceh beberapa hari yang lalu.
Pemecatan Mantan Menteri Kesehatan ini ini berdasarkan rekomendasi Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) IDI yang dibacakan dalam Muktamar ke-31 IDI di Banda Aceh. Meski keputusan pemberhentian dokter Terawan baru disampaikan di Muktamar IDI di Aceh, Ketua IDI Aceh Safrizal Rahman mengatakan, pemberhentian Terawan sejatinya sudah direkomendasikan tiga tahun lalu saat Muktamar IDI di Samarinda. Sumber
Jadi ingat jika sebelumnya dr Terawan juga pernah diberhentikan sementara dari MKEK IDI terhitung 12 bulan sejak 26 Februari 2018 hingga 25 Februari 2019. Sumber
Sebenarnya, awal mula dr Terawan dipecat oleh IDI karena beliau memperkenalkan terapi cuci otak sebagai penyembuhan penyakit stroke.
Mereka mengatakan bahwa terapi ini harus diuji coba kepada hewan, tidak boleh diuji coba pada manusia langsung, tetapi faktanya banyak orang yang sudah merasakan manfaat dari terapi otak oleh dr Terawan ini antara lain Try Sutrisno, mantan kepala BIN Hendropriyono, tokoh pers Dahlan Iskan beserta istrinya, SBY, Aburizal bakrie, Prabowo dan tokoh lainnya.
Menurut SBY, sudah ada ribuan orang yang merasa tertolong dengan pengobatan yang dilakukan dokter Terawan, salah satunya seorang perdana menteri.
"Banyak yang merasa ditolong. Saya punya sahabat, seorang pemimpin dunia, saya tidak perlu sebut namanya. Dia memiliki keluhan di bagian kepala. Berobat ke dua negara tetangga kita yang dianggap maju di bidang kedokteran tidak sembuh," cerita SBY. Sumber
"Akhirnya datang ke Jakarta. Karena dia seorang PM, dokter Terawan sempat menyampaikan kepada saya, saya sampaikan silakan sesuai dengan yang berlaku selama ini. Singkat kata, sahabat saya itu sembuh," ungkap SBY dalam rekaman video. Sumber
Keberhasilan metode DSA oleh dr Terawan penah dialami oleh orang tua Wadanlantamal (Wakil Komandan Pangkalan Utama TNI AL) II Padang, Kolonel Marinir Freddy Jhon H Pardosi. Menurut Freddy, hasil pengobatan Terawan sangat baik dan biayanya pun menjadi lebih murah.
"Saya alami sendiri beberapa tahun yang lalu. 2 x ibu tindakan DSA di RSPAD, saya menghadap dan minta tolong diringankan biaya. Puji Tuhan langsung dibantu," katanya dalam keterangan tertulis. Sumber
Pada tanggal 12 November 2018 Kedutaan Besar Vietnam untuk Indonesia juga pernah menjalin kerja sama dengan RSPAD Gatot Soebroto bahwa akan ada 1.000 pasien Vietnam menjalani terapi cuci otak. Sumber
Dalam pengalamannya, pasien bisa sembuh dari stroke selang 4-5 jam pasca-operasi. Metode pengobatan tersebut bahkan telah diterapkan di Jerman dengan nama paten 'Terawan Theory'. Sumber
Atas pengabdiannya, Terawan mendapatkan sejumlah penghargaan. Di antaranya penghargaan Hendropriyono Strategic Consulting (HSC) dan dua rekor MURI sekaligus sebagai penemu terapi cuci otak dan penerapan program Digital Substraction Angiogram (DSA) terbanyak.
Terawan membuktikan kepada dunia medis, meski menjadi dokter militer, ia tetap bisa memberikan penemuan metode baru dan pelayanan cepat kepada pasien stroke agar cepat sembuh.
Pada tahun 2018, dr Terawan juga pernah diundang oleh RS Kraukenhause Nordwest di Jerman yang mengajaknya riset bersama terkait terapi otak yang dikembangkan oleh dr Terawan.
Pada saat itu, dr Terawan menyatakan tengah memenuhi undangan RS terkenal di Jerman sekaligus menunjukkan kemampuan dan kepakaran dokter Indonesia.
“Ya, sekalian menunjukkan kesejajaran ilmu orang Indonesia dengan teman-teman di Jerman. Jangan sampai kami di Indonesia hanya dianggap main ngeyel saja dan tidak ilmiah. Sedangkan negara lain sangat menghargai. Kalau bisa nangis saya nangis tenan karena sedih, ” ujarnya kepada media. Sumber
Jadi sungguh sangat aneh juga jika dr Terawan yang sudah banyak menyembuhkan pasien stroke lebih cepat, mendapatkan banyak penghargaan, pernah diundang ke Jerman terkait terapi cuci otaknya tetapi di Indonesia, malah dipecat?
Ada yang tahu apa yang sudah mereka lakuan selama ini untuk menyembuhkan pasien stroke secara cepat?
Apakah mereka tidak mau banyak orang stroke bisa cepat sembuh sekitar 4-5 jam pasca operasi seperti yang dilakukan oleh dr Terawan selama ini?
Ada juga yang mengatakan bahwa biaya terapi otak dr Terawan tidak murah, seolah ingin membuat narasi “jahat” bahwa dr Terawan mencari keuntungan pribadi…
Memang benar, biaya terapi otak oleh dr Terawan ini tidak murah, sekitar 23-25 juta rupiah.
"Sebenarnya untuk DSA-nya sendiri cuma 23 juta atau 25 juta (rupiah), sekitar itu," ungkapnya saat ditemui di Rumah Sakit Kepresidenan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat. Sumber
Namun menurutnya, biaya yang membengkak justru dikarenakan biaya pemeriksaan-pemeriksaan lainnya. Seperti pemeriksaan yang berkaitan dengan penyakit lain.
"Tetapi yang jadi permasalahan adalah pemeriksaan lain, penunjang, dokter-dokter lain yang memeriksa, kaitan dengan penyakit-penyakit lain, itulah yang membuat membengkak. Sebenarnya DSA sendiri murah," ujarnya. Sumber
Jika dengan biaya sebesar itu bisa sembuh setelah 4-5 jam pasca operasi, itu relatif lebih “murah” daripada biaya operasi stroke secara biasa, belum termasuk biaya rumah sakit, biaya obat-obatan syaraf yang harganya mahal bahkan biaya terapi yang membutuhkan waktu yang lama tergantung ringan atau beratnya kasus stroke yang dialami oleh pasien.
Miris memang, dr Terawan yang sudah berhasil menyembuhkan orang malah dipecat, dr Sunardi pendiri Hilar Amar Society Indonesia(HASI) yang merupakan oknum dokter yang tersangkap paham radikalisme malah diucapin bela sungkawa? Sumber
Jangan katakan jika mereka tidak tahu bahwa HASI sudah ditetapkan sebagai organisasi terlarang oleh PBB sejak tahun 2015 silam. Sumber
Jadi kita bisa menilai sendiri kenapa metode cuci otak oleh dr Terawan yang sudah banyak menyembuhkan pasien stroke tidak disukai oleh pihak lain.
Apakah karena ada “dapur” oknum dokter yang terganggu karena mereka tidak bisa lagi mendapatkan banyak uang jika semua pasien stroke memilih terapi otak oleh dr Terawan yang sudah terbukti menyembuhkan dalam waktu 4-5 jam pasca operasi?
Kita tidak menyalahkan sebuah institusi tetapi kita harus sadar bahwa selalu ada oknum di dalam sebuah institusi dan itu pasti.
Apalagi ketika kita ketahui bahwa Ketua PB IDI periode 2022-2025 yang bernama Muhammad Adib Khumaidi juga ternyata menjabat sebagai Ketua Lembaga Kesehatan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Sumber
Informasi yang sama bahwa Muhamamd Adib Khumaidi sebagai Ketua Lembaga Kesehatan Majelis MUI juga bisa dilihat dalam situs internal mereka yang beralamat di https://mui.or.id/berita/33800/masyarakat-perlu-mendapat-informasi-dan-edukasi-kesehatan-menjelang-ramadhan/
Dan banyak oknum di MUI tidak suka dengan pemerintahan Presiden Jokowi karena “dapur” mereka terganggu setelah kewenangan sertifikat halal sekarang diambil alih oleh Kemenag dan hasilnya juga masuk ke kas negara.
Apakah ini sebuah kebetulan?
Bagaimana menurut Anda?
Sumber Utama : https://seword.com/politik/benarkah-ada-motif-politik-dibalik-pemecatan-dr-3PPFzvWCH2
Tamparan Pedas Jubir Luhut Pada Pak Tua Amien Rais
Amien Rais menjadi sorotan karena menyarankan Presiden Jokowi dan Luhut untuk mengunjungi psikolog untuk memastikan apakah keduanya menderita narsisistik megalomania atau tidak.
“Anda berdua ini harus berkaca dan tanya kepada psikolog yang objektif apakah kira-kira Anda berdua itu menderita narsisistik megalomania. Saya lihat kemarin Jokowi marah-marah dua kali, bahkan menghujat menteri dan pejabat tingginya. Kenapa dipilih sendiri, dihujat sendiri?” kata Amien.
Bukan hanya itu saja, ada hal lain yang dibicarakan Amien Rais. Ini terkait dengan wacana penambahan masa jabatan Presiden hingga tiga periode. Menurut dia, jika jabatan Jokowi diperpanjang hingga tiga periode, maka kebangkitan komunisme menjadi hal yang pasti.
"Kalau Jokowi duet dengan Luhut misalnya ini naudzubillah min zalik jangan sampai menang lagi 3 periode diberikan kepada pak Jokowi, maka kebangkitan komunisme itu merupakan sebuah hal yang pasti ya, jadi komunisme akan diberikan angin buritan," kata Amien Rais.
Kebangkitan komunisme itu nanti akan diarahkan langsung dari Beijing, Tiongkok dan sangat membahayakan umat Islam di Indonesia.
"Tentu aba-aba dari Beijing itu akan dilaksanakan dan ini tentu buat kita apalagi umat Islam sesuatu yang amat sangat berbahaya, karena begitu mereka menjadi rezim, katakanlah semi komunis saja pun dengan arahan-arahan Xi Jinping bisa saja kemudian kekuatan Islam dipreteli," katanya.
Coba kalian pikirkan baik-baik, selama ini Amien Rais 100 persen anti dengan pemerintahan Jokowi. Sering juga nyinyir tak jelas seolah hati sedang dirundung sakit yang luar biasa. Ini bisa dimaklumi. Kelompok sebelah memang terkenal gampang kambuh sakit hatinya.
Tapi kalau sering bawa-bawa kebangkitan komunis dan narasi campur tangan dari Beijing, ini ada maksud jahatnya. Amien Rais telinganya selalu sakit kalau sudah bicara soal China. Perlu dipertanyakan kenapa bisa seperti itu.
Oh iya, USA dan sekutunya juga berseberangan dengan China berkali-kali. China sering dituduh langgar HAM padahal USA paling sering langgar HAM dan ikut campur urusan negara lain, sering juga invasi negara lain seenaknya tanpa alasan jelas. China tidak pernah jajah apalagi obrak-abrik negara lain. Kenapa Amien Rais seolah satu frekuensi dengan Amerika dan sekutunya?
Ada banyak negara lain yang jadi investor di negara ini, tapi selalu China yang salah. Ada banyak turis asing yang berkunjung ke negara ini, tapi China selalu salah. Ada banyak pekerja migran yang datang ke Indonesia, tapi selalu pekerja asal China yang jadi sorotan. Sedangkan negara yang berpuluh tahun menguasai sumber daya alam Indonesia, tapi tidak mereka ungkit. Kewarasan mereka perlu dipertanyakan. Mereka yang harusnya pergi ke psikolog.
Ini sama seperti sekelompok mahasiswa yang tidak lama ini demo meminta pemerintah tidak mengundang presiden Rusia hadiri KTT G-20. Ini tuntutan yang tidak nyambung, dan diminta mahasiswa belum lulus pula. Sudah paham, kan, benang merahnya? Ini kerjaan siapa?
Ini adalah strategi maling teriak maling.
Juru bicara Luhut, Jodi Mahardi balas menyemprot Amien. Dia menyebut seharusnya Amien Rais yang memeriksakan kejiwaannya.
“Kalau diamati, komentar-komentar beliau (Amien Rais), mungkin beliau yang harus tes kejiwaan,” kata Jodi.
Menurutnya, orang yang mengalami megalomania merupakan sosok yang tidak bisa move on karena gagal sebagai presiden, lalu fokus merundung orang lain. Politikus yang perlu dibawa ke psikolog adalah mereka yang tidak mampu menyampaikan pendapat secara beradab.
Benar sih. Megalomania itu tidak bisa move on karena tidak sanggup ngaca dan melihat bobroknya diri sendiri. Dipikirnya dengan didukung banyak orang, jadi ketua umum partai, dianggap sebagai bapak reformasi, dia sudah merasa besar kepala melebihi besarnya bola basket.
Efek dari itu semua adalah sakit hati akut. Suka berhalusinasi dengan bermimpi konyol. Padahal dia itu selain sebagai pengecut politik juga sebagai pencundang politik. Jangankan mengantarkan diri sendiri jadi presiden, mengantarkan Prabowo jadi presiden saja tidak sanggup. Malah kalah dua kali berturut-turut. Ini malunya luar biasa. Kalau saya jadi Amien Rais, saya lebih memilih berdiam di rumah sambil nonton drama Korea mewek sambil lap ingus meratapi nasib sial.
Bagaimana menurut Anda?
Sumber Utama : https://seword.com/politik/tamparan-pedas-jubir-luhut-pada-pak-tua-amien-rais-tt5R3OGzsM
Wah, Raja Jogja Keluarkan Larangan Skuter Listrik Melaju di Trotoar Kawasan Malioboro
Sejak akhir Maret 2022 lalu, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X secara resmi melarang pengoperasian skuter listrik dan alat sejenis lainnya di beberapa ruas jalan, termasuk Malioboro yang terkenal itu.
Kebijakan yang diatur dalam Surat Edaran (SE) Gubernur DIY Nomor 551/4671 itu berkaitan dengan Larangan Operasional Kendaraan Tertentu Menggunakan Penggerak Motor Listrik di Jalan Margo Utomo, Jalan Malioboro, dan Jalan Margo Mulya, yang semuanya ada di wilayah Kotamadya Yogyakarta. Alat yang dimaksud dalam larangan itu mulai dari skuter listrik, hoverboard, electric unicycle, hingga otopet listrik, yang memang tampak memenuhi beberapa ruas jalan tadi. Saya pun sempat melihatnya langsung saat berwisata malam di kawasan Malioboro pada akhir Februari 2022 lalu
Lokasi yang saya lihat sih mulai Tugu Pal Putih yang mengarah ke Jalan Mangkubumi hingga sepanjang trotoar Jalan Malioboro sampai ke kawasan Titik Nol dekat Benteng Vrederburg itu.
"Guna mendukung lalu lintas yang aman, selamat, tertib dan lancar, serta memberikan kenyamanan bagi pejalan kaki maka tidak diperkenankan penggunaan kendaraan tertentu menggunakan penggerak motor listrik di Jalan Margo Utomo, Jalan Malioboro, dan Jalan Margo Mulya," begitu bunyi sebagian Surat Edaran (SE) itu. Sebagai "penguasa Jogja", Sri Sultan HB X memang sempat menegaskan bahwa kawasan pedestrian, yang baru saja ditata dan dipercantik dengan memindahkan PKL ke lokasi khusus, memang hanya diperuntukkan bagi para pejalan kaki. Entah kapan dimulainya, tapi belakangan ini memang ramai pemakaian skuter listrik, yang sejak Januari 2022 telah diwacanakan untuk ditertibkan tetapi tidak kunjung terlaksana.
Saya cenderung setuju dengan penertiban itu, karena kawasan trotoar memang tidak ditujukan untuk keperlian lain, kecuali disediakan bagi pejalan kaki. Memindahkan trotoar tapi membiarkan otoped dan skuter wira-wiri di sana bisa berdampak lebih buruk bagi keselamatan pejalan kaki itu sendiri.
Saya sih tidak pernah melihat ada pejalan kaki was-was dengan keberadaan PKL yang tidak mungkin menabrak atau menyerempet mereka di trotoar ya, sekalipun akhirnya mereka dipindah dengan alasan penataan lokasi di kawasan Malioboro. Namun, kalau bicara soal otoped atau skuter listrik yang berseliweran, masih satu lokasi di jalur pedestrian, jelas bisa membahayakan pejalan kaki, kecuali alat itu dituntun atau digendong sekalian sambil jalan kaki. Hahaha ...!
Jadi, kali ini saya cenderung setuju dengan Raja Jogja perihal larangan penggunaan skuter, otoped, dan sejenisnya di kawasan pedestrian dari Tugu Pal Putih ke arah selatan hingga kawasan Titik Nol tadi. Lha memang trotoar fungsinya kan diutamakan untuk pejalan kaki. Betul?
Lho bagaimana dengan trotoar yang sempat diwarnai aksi pembacaan Kitab Suci secara bersama-sama belum lama ini? Kalau itu sih beda urusannya, meski saya sebenarnya cenderung tidak setuju dengan kegiatan itu, karena ada lokasi yang lebih pas untuk mengadakan acara keagamaan semacam itu.
Cuma, kalau bisa memastikan kegiatan itu semacam wisata religi untuk menarik wisatawan ke Malioboro biar lebih menyemut alias berjubel, sekalian saja dibuat wisata religi dengan konsep dari setiap agama dan keyakinan di Indonesia.
Jadi, nanti kalau pas momen Natal atau Paskah, dibuatlah kegiatan yang sesuai dengan itu. Misalnya ada parade Natal, drama tentang penyaliban, atau menyanyikan lagu-lagu Natal di sepanjang Jalan Malioboro. Nanti beda lagi pas momen yang berkaitan dengan hari raya keagamaan dari saudara-saudara kita yang beragama Budha atau Hindu, tinggal dibuatkan acaranya bekerja sama dengan pihak-pihak yang kompeten tentunya. Jadi asyik kan, kalau nggak dikhususkan untuk satu kellompok agama saja? Kata bahasa iklan ... asyiknya, rame-rame!
Hanya, saya sangat meragukan ide semacam ini bisa terwujud, meski kalau sampai bisa dilakukan entah kapan, akan membuat suasana di Yogyakarta semakin menarik untuk mendatangkan para wisatawan karena jenis pilihan wisata yang komplet. Termasuk jika nanti ada sarana khusus untuk memfasilitasi penggemar skuter dan otoped buat melintas di jalur yang lebih aman, bukan di trotoar yang memang tujuan semula untuk pejalan kaki. Adakah ide lain yang sekiranya lebih pas untuk diterapkan supaya Malioboro bisa lebih cantik dan menarik wisatawan?
Sumber Utama : https://seword.com/politik/wah-raja-jogja-keluarkan-larangan-skuter-listrik-6jV3G6kshE
Tangkap Pembuat dan Pemasang Spanduk Provokatif Terkait Jenderal Andika
Seperti yang pernah saya katakan, tindakan yang dilakukan Jenderal Andika saat mengatakan anak keturunan PKI boleh mendaftar jadi calon prajurit TNI pasti akan dijadikan sasaran tembak oleh beberapa pihak. Ini termasuk gorengan lezat yang sulit diabaikan begitu saja.
Selain isu agama yang menjadi isu termudah untuk bikin gaduh politik, isu komunis menempati peringkat kedua. Hanya saja isu ini musiman dan di bulan tertentu saja.
Sebelumnya saja, pemerintah pun sudah sering kali secara tidak langsung dikaitkan dengan pro komunis. PKI bangkit lagi di era sekarang padahal buktinya tak ada, melainkan hanya hasil halusinasi gila dari pikiran mereka.
Baru-baru ini, ada screenshot foto yang memperlihatkan sebuah spanduk bergambar Andika Perkasa diedit sehingga seolah memakai pakaian berlogo PKI. Di spansuk tersebut tertulis seruan kepada masyarakat untuk mewaspadai bangkitnya PKI gaya baru.
“Waspadalah Bangkitnya!!! PKI Gaya Baru,” demikian narasi spanduk itu.
Foto ini beredar di media sosial. Dalam narasi unggahannya, netizen itu meminta kepada aparat penegak hukum untuk menangkap pembuat dan pemasang spanduk tersebut. Netizen tersebut juga menginformasikan bahwa spanduk itu terpasang di wilayah Kelurahan Gelora Tanah Abang Jakarta Pusat.
Hal seperti ini tidak mengherankan karena seperti yang saya katakan, pasti akan muncul hal seperti ini. Pelakunya tidak akan jauh-jauh dan punya keterkaitan dengan kelompok sebelah yang selama ini selalu doyan teriak PKI bangkit.
Sebenarnya spanduk tersebut merupakan bentuk pelecehan terhadap Panglima TNI. Memang sudah seharusnya pelaku dicari, diburu lalu ditangkap. Jangan sampai ada materai di tangannya. Persilakan dia nangis dan menyesal serta minta maaf sambil sujud syukur, tapi tetap ditangkap dan dijebloskan saja. Say no to materai.
Waspada apaan? Harusnya waspada dengan otak sendiri yang mungkin sudah korslet kesetrum petir sehingga jadi aneh.
Otak mereka ini memang perlu diperiksa kejiwaannya. Dikit-dikit PKI. PKI sudah jadi abu. Sedangkan saya juga pernah mendengar komentar bahwa PKI memang sudah mati, tapi ajaran komunisme masih hidup. Hidup dari mana? Coba buktikan sistem pemerintahan saat ini mana yang ada kaitannya dengan komunisme. Mereka takkan bisa buktikan. Di China saja, negaranya memang yang identik dengan komunisme tapi basis ekonominya lebih condong ke kapitalisme. Apalagi di Indonesia ini, apa masih zaman teriak komunis? Hanya orang stres dan pecundang politik yang percaya itu.
Sementara itu, Eggi Sudjana juga ikut komentari pernyataan Andika Perkasa soal keturunan PKI boleh menjadi prajurit dan diunggah oleh seorang netizen. Netizen itu mengutip ulang pernyataan Eggi dalam video dimana jika sampai keturunan PKI bisa menjadi prajurit TNI maka Eggi akan menggugat Jenderal Andika lewat jalur UU Militer.
Di video tersebut Eggi Sudjana menegaskan adanya dasar hukum yang tidak membolehkan keturunan PKI menjadi prajurit TNI. Dia pun mengancam, jika Jenderal Andika tetap membolehkan keturunan PKI jadi prajurit maka dirinya pasti akan menggugat Panglima TNI itu.
“Kalau ini tetap dilaksanakan, saya sebagai ketua umum TPUA, saya pasti menggugat nanti,” tegasnya. Dia akan menggugat Andika Perkasa ke ranah hukum dengan memakai jalur UU Militer.
“Apakah pakai jalur undang-undang militer, ini termasuk kudeta konstitusional ini. Termasuk betul-betul makar secara konstitusi. Wong undang-undangnya ada, dasar hukumnya ada, kok dibilang gak ada,” katanya.
Kudeta konstitusional?
Hahaha, apakah Eggi Sudjana tidak pernah ngaca?
Eggi Sudjana pernah jadi tersangka kasus makar. Kasus ini bergulir sejak 2019 lalu. Pada Mei 2019, dia ditetapkan sebagai tersangka dan dilakukan penahanan di Polda Metro Jaya. Tapi pada akhirnya ditangguhkan. Masih bersyukur penahanan ditangguhkan, tapi masih saja bersikap sok tak bersalah.
Dia sendiri aja terlibat dalam kasus makar, malah menuduh orang lain kudeta konstitusional. Justru dia yang tak paham aturan. Tidak ada aturan yang secara gamblang menyebut soal keturunan PKI, melainkan larangan terhadap pahamnya.
Silakan saja Eggi gugat ke mana pun, karena bakal sia-sia dan dimentahkan kembali. Gugatan tak berdasar seperti ini mirip dengan pola pikir kelompok sebelah. Eh, bukankah Eggi ini satu komplotan dengan mereka? Hahaha.
Bagaimana menurut Anda?
Sumber Utama : https://seword.com/politik/tangkap-pembuat-dan-pemasang-spanduk-provokatif-fPyiNBa3Qa
Nyanyian Angie Bisa Jadi Bom Politik Terbesar
Angelina Sondakh atau biasa dipanggil Angie akhirnya menghirup udara bebas setelah menjalani hukuman selama sepuluh tahun penjara.
Majelis hakim menilai, Angie terbukti melakukan tindak pidana korupsi dengan menerima pemberian uang senilai Rp 2,5 miliar dan 1.200.000 dollar Amerika dari Grup Permai.
Awalnya Angie hanya dijatuhi vonis 4,5 tahun penjara dan denda Rp 250 juta subsider kurungan enam bulan. Akan tetapi Angie mengajukan banding, dan hasilnya malah sial. Dia malah mendapat tambahan hukuman hingga 12 tahun penjara. Lewat Peninjauan Kembali (PK), hukumannya dikurangi menjadi 10 tahun dan denda Rp 500 juta subsider 6 bulan kurungan. Nah, setelah bebas, publik mulai berspekulasi dan membayangkan kira-kira apakah Angie akan memberikan selentingan info menarik, kode atau bahkan nyanyian politik terkait mega korupsi Hambalang. Publik biasanya sudah bisa menebak kalau Angie tidak sendirian. Angie hanyalah pion yang bergerak di depan. Ada dugaan bahwa aktor sebenarnya bersih dari kasus ini.
Ketika diwawancara sebagai tamu di acara talkshow 'Rosi', Angie enggan membuka dalang di balik kasus korupsi proyek wisma atlet Hambalang. Ini soal keamanan keluarganya. Dia sangat takut akan keselamatan anaknya, ayah dan ibunya jika dia nekat membuka sosok dalang tersebut. Dia tidak masalah jika publik menyebutnya pengecut, yang penting keselamatan keluarganya terjaga.
Tapi, secara spesifik Angie tidak menyebutkan secara langsung bahwa ada “kekuasaan besar” terhadap kasus tersebut. Dia juga menyebut ini adalah feeling pribadinya.
Sebenarnya ada dugaan kalau Angie tahu tapi takut. Sungguh berisiko membongkar kasus ini kembali.
Apalagi dia juga mengatakan korupsi tidak mungkin dilakukan satu orang saja, melainkan ada keterlibatan orang lain juga. Kalau dia bisa mengatakan ini, rasanya janggal kalau dia tidak tahu satu saja dari mereka yang terlibat. Ketakutan Angie sangat terasa dan ini yang membuatnya memilih diam seribu bahasa.
Tapi yang namanya politik, selalu dinamis dan kadang tidak bisa ditebak. Kita tentu masih ingat bagaimana mantan ketua KPK Antasari Azhar melempar 'bom atom' hingga membuat SBY dan Demokrat naik pitam.
“Saya mohon kepada Pak SBY jujur. Beliau tahu perkara ini. Beliau saya minta jujur dan cerita apa yang beliau alami, dan apa yang beliau perbuat. Beliau perintahkan siapa untuk merekayasa dan mengkriminalisasi Antasari. Saya minta SBY terbuka pada publik.”
Ini adalah ucapan Antasari pada Februari 2017 lalu. Antasari lempar bola panas.
Bahkan terlalu panas untuk dipegang oleh SBY. Februari 2017, adalah waktu yang sangat krusial karena saat itu adalah waktu menjelang pemilihan calon gubernur DKI Jakarta 2017 di mana AHY diusung sebagai calon gubernur.
Statement Antasari bagai petir di siang bolong. Tidak ada yang menyangka Antasari akan membuat heboh seperti itu. Ini jelas membahayakan posisi AHY karena publik akan mengingat kembali kasus yang menimpa Antasari. Antasari divonis bersalah dalam kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen, usai main golf di Tangerang pada tahun 2009.
SBY langsung gerak cepat melakukan konferensi pers dengan gaya khas prihatinnya. Dia mengaku difitnah secara sadis.
Tapi itu tetap tidak berefek apa-apa kepada AHY. Sedikit banyak kekalahan AHY disebabkan 'bom' yang dilempar Antasari ini, meski dari awal pun sudah ketahuan AHY bakal kalah telak di Pilkada DKI. Lemparan 'bom' menjelang pilkada, sungguh manuver politik yang frontal dan mengejutkan.
Nah, bisakah kejadian ini terulang lagi, misalnya Angie bernyanyi pada 2024 sehingga membuat banyak orang ketar-ketir terutama mereka yang punya kepentingan untuk berkuasa?
Angie takut, ini wajar. Karena siapa pun yang sudah panik dan gelap mata, akan melakukan apa pun untuk menyelamatkan diri. Termasuk melakukan hal yang mengerikan.
Tapi kalau nanti Angie mau bernyanyi, maka ini akan jadi 'bom' politik terbesar yang pernah ada. Sudah menjadi semacam keyakinan di benak publik bahwa pengungkapan kasus korupsi di negara ini jarang bisa menyentuh dalang besarnya, bahkan seujung rambut pun. Jadi pelaku korupsi bukan hanya selesai di Angie saja. Pasti ada yang lain tapi tidak terungkap. Mega korupsi tapi pelaku cuma secuil, ini sulit dicerna akal sehat, kan?
Bagaimana menurut Anda?
Sumber Utama : https://seword.com/politik/nyanyian-angie-bisa-jadi-bom-politik-terbesar-TnkjxDAahY
Kejujuran Angie Bikin Hati Tergelitik dan Penasaran
Saya menyempatkan diri nonton tayangan Rosiana Silalahi di Kompas TV dengan bintang tamu Angelina Sondakh. Sebelumnya potongan-potongan tayangan itu sudah beredar di mana-mana, ya di Facebook, Twitter, sampai Tiktok.
Angelina ini dulu yang saya ingat adalah sosok yang kalau ngomong selalu tegas, lugas, menyiratkan kecerdasan, power, ambisi, dengan sorot mata tajam. Itu yang saya ingat sejak dia mulai dikenal sebagai Putri Indonesia, jadi duta orangutan, kemudian juga jadi politisi, kemudian jadi istrinya Adjie Massaid.
Angie yang saya lihat sekarang masih memancarkan kecerdasannya, namun tampak sekali Ia berusaha berhati-hati menata kata-kata yang dipilih, jauh lebih sederhana, pandangan mata penuh ambisi itu seolah runtuh sudah. Lebih mirip dengan orang yang terluka dan sekarang ini masih proses healing namun sudah mulai bisa menerima keadaan.
Ya pastinya tak mudah bagi Angie. Terbiasa hidup mewah, dengan aktifitas padat, jadi orang penting, pergi sana-sini, kemudian bertahun-tahun harus tinggal di penjara (konon tanpa fasilitas mewah), tak lagi berjumpa orang-orang penting, semuanya tiba-tiba jadi terbatas. Ini belum termasuk Ia tak bisa membesarkan langsung anak kandungnya, Keanu Massaid, juga dua anak tirinya yang memang diceritakan dekat dengannya sejak mereka kecil yakni Zahwa dan Aaliyah. Banyak hal terjadi dalam kurun waktu 10 tahun selama Angie di penjara, tentu saja.
Tapi jujur saja, apa yang disampaikan Angie di wawancaranya dengan Rosi itu bikin tergelitik. Intinya dia menyampaikan tentang kalau kita ada di sebuah circle, itu sulit untuk tidak terbawa. Apalagi kalau kita susah mengatakan tidak. Alias mudah terbawa arus. Tak bisa lagi memegang prinsip pribadi.
Sebenarnya soal ini kita tahu dari kita kecil juga selalu dapat nasehat sama. Hati-hati memilih teman, pilih-pilihlah dalam bergaul. Karena ya kita, tindakan kita, cara pikir kita, sikap kita, habit kita, itu sangat bisa dipengaruhi dari lingkungan di mana kita banyak menghabiskan waktu. Apalagi kalau kita kemudian tidak bisa memegang prinsip dengan berbagai alasan entah itu memang gampang terpengaruh, nggak punya pilihan, terpaksa, atau apapun itu. Anda main sama orang yang doyannya dugem sampai teler, ikut mereka keluar masuk tempat clubbing, ya mungkin 1-2 kali kuat buat nggak ikutan minum, lama-lama berawal dari sesloki, dua sloki, lama-lama pulang harus dibopong.
Ya mungkin memang itu yang terjadi dengan Angie. Kita tahu mega skandal itu menyeret nama-nama petinggi partainya Angie dulu, yang mana jabatan mereka penting-penting pula. Memang nggak mungkin rasanya kalau ini bukan seusatu yang terorganisir. Cuma kan memang kita ini masih di taraf menebak-nebak, "bener nggak nih cuma yang masuk ke penjara saja yang terlibat?"
Betul tidak?
Hal lain yang bikin saya juga tergelitik adalah ketika Angie mengatakan Ia hanya ingin anaknya dan orangtuanya selamat. Ini senada dengan yang dulu sekali juga pernah diucapkan Nazaruddin, bisa anda baca di https://republika.co.id/berita/lq3wse/Antara.
"Saya akan diam. Tapi jangan sakiti istri dan anak saya,"
Ini kan bikin penasaran, waduh ada apa nih. Karena saya ada beberapa kenalan yang saya tahu keluarga mereka terlibat skandal korupsi, tidak keluar kata-kata seperti ini.
Tapi ya memang ini cuma rasa penasaran saja sebab seperti kata Angelina, pada akhirnya semestelah yang akan menjawab suatu hari nanti. Apakah Angie berbohong atau tidak, apakah Nazarudin jujur atau dusta, apakah cuma itu saja yang terlibat, ya memang itu hanya waktu yang bisa menjawab. Kita toh juga jadinya hanya bisa berasumsi yang belum tentu juga akan benar.
Terakhir, Angie justru berterima kasih dengan almarhum Artidjo Alkostar yang memperberat hukumannya. Ia merasa justru karena itu dia akhirnya sadar dan menerima dia memang telah melakukan kesalahan. Tersirat pesan bahwa ya kalau mau bikin koruptor kapok ya hukuman penjaranya harus lama. Ini mungkin juga jadi pesan ke aparat penegak hukum kita untuk penanganan kasus korupsi ke depan supaya ya maunya jangan sampailah ada praktek-praktek seperti itu lagi di negara kita tercinta ini.
Sumber Utama : https://seword.com/umum/kejujuran-angie-bikin-hati-tergelitik-dan-Wx8UmFb6b5
Will Smith, I am With You! Panji Pragiwaksono, Ke Laut Ajah!
Panji Pragiwaksono kepedean membuat video dengan tajuk "Will Smith Salah!". Dalam video itu Panji mengatakan "Will Smith itu salah, itu sudah pasti aja. Siapapun yang membela Will Smith, apappun argumennya, lu musti tahu, Will Smith itu salah. Dari mana gue tahu, ya dari Will Smith sendiri udah ngaku". Selanjutnya tak ada lagi hal baru yang disampaikan Panji, standar dan sudah dimuat diberbagai media. Panji cuma mengulangnya saja. Namun ada yang garing dari apa yang Panji sampaikan. Yaitu Panji mengatakan, "Sebetulnya kita tahu masih ada cara lain untuk menunjukkan ketersinggungan...", lalu dia membandingkan sikap Will Smith dengan Kanya West dengan diakhiri kalimat "Kanya West saja bisa...". Reaksi Will Smith atas lelucon Chris Rock bisa dikatakan stealing the thunder dari acara tersebut karena akhirnya semua orang membicarakan dirinya dan bukan membicarakan hal-hal yang seharusnya menjadi pembicaraan di acara tersebut. Sampai menit ke 5, pemikiran Panji seperti mewakili pemikiran-pemikiran lain yang berpandangan bahwa Will Smith salah karena telah memperlihatkan kekerasan di seluruh dunia. "Masa elu mau membenarkan itu?" katanya. Selanjutnya Panji cuma ngecap-ngecap biasa...
Saya adalah orang yang membela Will Smith. Saya berprinsip bahwa setiap orang berbeda dan dalam menyikapi apapun setiap orang punya sikap berbeda. Perbedaan orang dalam menyikapi masalah itu adalah hak, sementara salah dan benar bukan kita yang menghakimi mereka. Termasuk kejadian WIll Smith. Siapa Panji Pragiwaksono, yang pada video itu terlihat lebih kurus, bisa menghakimi bahwa Will Smith salah karena telah menampar Chris Rock? "Tersinggung tidak membuat elu punya hak untuk mukul!". Bagaimana kalau kita membalikkan fakta ini, "Apa hak Chris Rock mengangkat kondisi pisik istri Will Smith yang sedang sakit menjadi materi candaan? Apakah Chris Rock sudah meminta ijin istri Will Smith untuk menjadikan dirinya materi komedi dia?". Seperti Kiki Saputri mau merosting seseorang, orang itu pasti dimintai ijin, agar apapun yang diucapkan Kiki di rostingnya tidak menjadi ketersinggungan.
Jika Kanya West memilih untuk bicara mengkoreksi omongan yang telah menyinggungnya dan Will Smith memilih untuk menampar orang yang telah menyinggung istrinya, so what? Fakta di lapangan masalah orang tersinggung ini banyak yang sampai bacok-bacokan. Panji Pragiwaksono boleh saja sering jalan-jalan ke luar negeri, tapi untuk hal-hal seperti ini, dia seperti hidup di negeri awan di mana semua berjalan sesuai norma dan aturan. Tapi begini yah... saya melihat kejadian itu dari sisi yang sama sekali tidak terpikir oleh Panji. Dan buat saya omongan Panji itu cuma untuk konten saja tapi kopong.
Saya menganalisa kejadian saat Chris Rock menyentil kondisi pisik istri Will Smith, Jada Pinkett Smith. Pada saat Chris Rock berceloteh lelucon yang menyentil kondisi Jada, Will Smith tertawa. Well, siapa yang tidak tertawa. Dan Will Smith tertawa karena lelucon itu tidak menembak dirinya, tapi menembak istrinya. Jika kalian atau bahkan Panji Pragiwaksono sendiri menghadiri sebuah perhelatan akbar, lalu istri kalian atau istri Panji dijadikan lelucon yang membuatnya tersinggung lalu sang istri mengatakan, "Bagaimana kau bisa tertawa ketika istrimu yang sedang sakit ini dijadikan lelucon?" apa reaksi kalian para suami?
"Sabar sayang, itu hanya lelucon" apakah kalimat ini akan menenangkan istri kalian dan setelah acara selesai rasa malu dan tersinggung istri kalian akan hilang? Saya pikir saat itu Will Smith tersadar bahwa dengan ikut tertawa atas lelucon Chris Rock terhadap istrinya, secara tidak langsung Will Smith telah menyinggung istrinya. Lalu Will Smith berusaha mengkoreksi sikap dia yang tertawa atas lelucon Chris Rock dengan berrekasi naik ke panggung dan melakukan tamparan. Apakah kemudian Will Smith tidak tahu resiko dari reaksinya itu? Saya pikir dia pasti tahu. Ini perhelatan Oscar yang setiap tahunnya diadakan dan diliput media sedunia. Dan Will Smith bukan Kanya West. Jika kemudian Will Smith mengakui dirinya salah dan minta maaf bahkan sampai mundur dari AMPAS, itu adalah harga yang harus dia bayar demi membela martabat istrinya, harga sebuah cinta Will Smith pada Jada dan harga keharmonisan hubungan suami istri setelah mereka pulang meninggalkan acara Oscar 2022. Saya salut pada Will Smith yang menempatkan istrinya lebih penting dibandingkan karirnya dan acara besar sebesar Oscar. Pertanyaan saya, sejak kapan kita mengijinkan seseorang untuk boleh mengolok-olok orang yang sedang sakit? Dimana empati dan simpati kita? Tamparan yang dilakukan Will Smith adalah reaksi dari aksi yang dilakukan Chris Rock. Jika tidak ada aksi, maka tidak akan ada reaksi, lalu mengapa kita hanya menyalahkan reaksi dan membenarkan aksi?
Media Inggris dailymail.co.uk menuliskan :
Fresh video of the aftermath of Sunday's Oscars slap shows Jada Pinkett Smith laughing and keeping her gaze fixed on Chris Rock moments after her husband Will Smith slapped the comedian. Though her face cannot be seen clearly, Pinkett Smith appears to laugh in the immediate aftermath of the slap, as Rock reacts by saying: 'Wow, Will Smith just smacked the shit out of me.
The actress, 50, glances briefly at her husband as he shouts for the first time: 'Keep my wife's name out your f-cking mouth'. However, she keeps her eyes fixed on Rock as Smith repeats his demand at a louder volume. Pinkett Smith then appears to chuckle again as Rock repeats his joke about the alopecia sufferer looking like GI Jane, by saying: 'The greatest night in the history of television.
(Video baru setelah tamparan Oscar hari Minggu menunjukkan Jada Pinkett Smith tertawa dan tetap menatap Chris Rock beberapa saat setelah suaminya Will Smith menampar komedian itu. Meskipun wajahnya tidak dapat dilihat dengan jelas, Pinkett Smith tampak tertawa segera setelah tamparan itu, ketika Rock bereaksi dengan mengatakan: 'Wow, Will Smith baru saja menamparku.'
Aktris berusia 50 tahun itu melirik sekilas ke arah suaminya saat dia berteriak untuk pertama kalinya: 'Jauhkan nama istriku dari mulutmu'. Namun, dia tetap menatap Rock saat Smith mengulangi permintaannya dengan volume yang lebih keras. Pinkett Smith kemudian tampak tertawa lagi saat Rock mengulangi leluconnya tentang penderita alopecia yang tampak seperti GI Jane, dengan mengatakan: 'Malam terbesar dalam sejarah televisi.')
Pada Twitternya Jada mengunggah statusnya setelah kejadian "Ini adalah musim untuk penyembuhan dan saya di sini untuk itu". Saya memahaminya bahwa kehadiran Jada mendampingin suaminya di acara Oscar itu sebagai bagian dari upaya untuk membahagiakan diri. Siapa yang sangka kalau kemudian kehadiran Jada disambut dengan kalimat “Jada, I love ya. G.I. Jane 2, can’t wait to see it”. Padahal berita tentang Jada yang sedang berjuang melawan penyakit Alopecia sudah dimuat di berbagai media.
Will Smith tak peduli jika reaksinya mengakibatkan dirinya dibicarakan di seantero dunia dan bahkan mengakibatkan dirinya kehilangan kontrak filmnya. Reaksi Will Smith adalah sebuah bukti dari sikap suami yang mencintai, membela, menjaga dan membahagiakan istrinya. Karena pada akhirnya, ketika pamor itu membias dan hilang, orang yang akan berdiri di samping Will Smith adalah Jada, wanita yang telah mengisi hidupnya selama 25 tahun.
Jika cinta itu ada di antara dua manusia, tak ada lagi yang lebih berharga daripada cinta itu sendiri. Dan itu yang saya lihat dari kejadian penamparan Will Smith pada Chris Rock. Aksi Will Smith yang meminta maaf setelah penamparan dan mengakui bahwa itu salah adalah hal yang tidak ada relevansinya dengan hubungan cintanya dan Jada. Di satu sisi, mungkin Will Smith salah telah mempertontonkan kekerasan, tapi di sisi lain dia sudah membahagiakan istrinya. He got balls! and that what I admire from Will Smith!
Sumber Utama : https://seword.com/umum/will-smith-i-am-with-you-panji-pragiwaksono-ke-jfGXxMuSad
Viral! Hujan Deras dan Angin Kencang di Jogja Pasca Ngaji Bareng, Netizen Kaitkan dengan Eks HTI
Sebelumnya saya ucapkan selamat menyambut bulan suci ramadhan bagi kita semua yang melaksanakan. Artikel kali ini akan membahas sesuatu yang tengah viral belakangan dan berhubungan dengan kelompok ekstrimis. Media sosial kita tengah digemparkan dengan video viral hujan lebat disertai angin kencang di sebagian wilayah Jogjakarta. Ironisnya hal tersebut terjadi justru setelah video yang dikatakan pamer ngaji bareng oleh kelompok yang terafliasi dengan HTI. Ormas yang lebih dulu dibubarkan pemerintah karena tak mengakui ideologi pancasila.
Entah apakah Tuhan murka dan sudah muak dengan tingkah mereka memperjualbelikan agama sehingga di saat bersamaan hujan lebat didatangkan. Harusnya kelompok yang mengaku memegang kunci surga ini intropeksi bahwa ulahnya tak hanya memancing kemarahan masyarakat, tapi juga alam semesta. Selama ini mereka selalu mengaitkan bencana yang terjadi sebagai akibat kedzaliman penguasa, seperti letusan Semeru di Lumajang. Kalau benar begitu harusnya logika yang sama bisa dipakai bahwa bencana hujan lebat dan angin kencang yang menumbangkan pepohonan bisa jadi adzab untuk kelompok ekstrimis ini.
Berita bencana alam inipun diberitakan sejumlah media. Seperti dilansir dari suara.com, hujan angin kencang yang terjadi di wilayah DI Yogyakarta, berimbas ke sejumlah titik yang ada di Kota Jogja. BPBD Kota Yogyakarta mencatat terdapat 10 titik pohon tumbang yang terjadi pada Jumat (1/4/2022). Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Yogyakarta Petrus Singgih Purnomo menyebutkan, pohon tumbang dengan diameter lebih kurang 2,5 meter terjadi paling banyak di sekitar Alun-Alun Utara, Kota Jogja.
"Betul di Alun-alun Utara itu pohon besar dan cukup banyak yang tumbang. Dan memang hari ini cukup banyak terjadi dibanding hari-hari sebelumnya," ujar Singgih dihubungi wartawan, Jumat.
Singgih mengatakan saat ini sebanyak 3 pohon tumbang yang berada di wilayah Alun-alun Utara sudah selesai ditangani. Petugas gabungan masih menangani pohon tumbang lainnya. Beruntung dalam bencana pohon tumbang di Alun-alun Utara tidak menimbulkan Korban Jiwa.
"Sejak pukul 15.45 WIB sudah terjadi hujan lebat. Dan laporan pohon tumbang sudah mulai masuk dan beberapa masih dalam penanganan," kata dia.
Sementara, Kepala BPBD Kota Yogyakarta, Nur Hidayat merinci terdapat 10 pohon tumbang akibat hujan deras yang terjadi sore tadi.
"Total saat ini ada 10 titik, petugas masih melakukan asesmen di lokasi kejadian," kata dia.
Pohon tumbang terjadi di kelurahan Tegalpanggung dan Bausasran, Kemantren Danurejan, Kota Jogja. Terdapat dua pohon jenis Jati dan Waru dengan tinggi sekitar 30 meter dengan diameter 40 cm tumbang dan menutup akses Jalan.
"Bencana pohon ambruk juga terjadi di Kemantren Ngampilan. Tercatat ada 3 titik yang terjadi, salah satunya menimpa rumah warga milik Nur Wahyu, Jalan Letjen Suprapto RT 13/RW 03. Penghuni rumah dilaporkan mengungsi terlebih dahulu ke rumah saudaranya," kata dia. Dua titik pohon tumbang lainnya terjadi di Kelurahan Demangan dan Kotabaru, Kemantren Gondokusuman. Pohon jenis Asem dan Waru dengan rata-rata tinggi 7 meter tumbang dan menutup akses Jalan.
Usut punya usut, ternyata kelompok ekstrimis lebih dahulu berulah sebelum terjadinya musibah ini. Salah satu influencer Yusuf Dumdum menuliskan "Hujan disertai angin kencang terjadi di kawasan Malioboro, setelah belum lama viral aksi seklompok orang beriman pamer gerakan baca ayat suci Alqur'an di tempat yang sama. Ini semua pertanda apa ?". Tulisan tersebut disertai video hujan lebat dan angin kencang di kawasan Malioboro.
Senada dengan itu, netizen lain dengan akun twitter Capres Abadi membuat thread mengenai keterlibatan oknum eks HTI.
"Pd ngeributin ngaji di trotoar malioboro ini dr kemarin, monggo aj sich itu hak kalian mau riya atau g itu hny kalian dan Tuhan yg tau krn manusia g bs tau isi hati manusia lainny😌 Sy hny ingin buka fakta2 yg ad aj tentang mereka ini, yg mau nyimak monggo Rt y pagi sy lanjut😌" Tulis @P3nj3l4j4h_id
"Kita mulai ya tuips😋 Menurut penyelenggara ngaji bareng di malioboro ini ke media adalah “Spontanitas”, saya berani bilang ini adalah Pembohongan Publik! Ngaji bareng ini sudah di galang jauh hari dan targetny adalah 1000 orang baik Online maupun Offline!"
"Jika spontanitas ya ga bakalan ada banner begini dan pendaftaran😋 Ini form pendaftarannya https://t.co/WpQZdCou9Z Kegiatan yang sudah di design dg sisitimatis kok dbilang spontanitas😮💨"
"Penyelanggaranya adlh BWA ( Badan Wakaf Al quran) dengan ketuanya adalah Heru Binawan, siapa Si Heru ini??? Ga lain adalah mantan petinggi HTI (yg konon HTI sudah dbubarkan) jd setelah di bubarkan dia ganti kendaraan k BWA😮💨 Mirip bunglon gtulah mereka ini pinter ganti warna😌"
"Dan penyelenggara ngaji bareng dmalioboro ini adalah BWA cabang yogya dengan ketuanya yaitu “Narko Abu Fikri”, narko ini juga adalah Aswaja Cabang HTI🤪 Jadi masih lu lagi lu lagi bukan yg lain hanya kendaraannya aja yang berbeda, modusnya ya tetap sama😮💨"
Dibeberapa cuitannya yang lain juga menjelaskan adanya kedekatan BWA dan TNI, tapi kita hentikan pembahasan sampai di sini saja. Untuk internal TNI, biar nanti jadi urusan pngalima TNI, Andika Perkasa. Dari sini jelas bahwa ada motif terselubung dibalik kegiatan keagamaan ini. Seperti yang selama kni dilakukan HTI ketika memasuki ranah politik dengan kedok agama. Misi jahat mereka untuk mengubah dasar negara menjadi khilafah sangat tidak dibenarkan. Jadi sudah benar kalau musibah pasca kegaiatan mereka disebut adzab dari Tuhan.
Semoga saja pemerintah kedepannya lebih tegas lagi dengan kelompok pengacau ini. Jangan hanya sekedar membubarkan ormasnya, tapi menandai mantan aktivis dan pengurusnya. Kalau perlu blokir dari semua institusi negara dan jangan diberi ijin berceramah dan melakukan kegiatan seperti ini. Karena rakyat kita sebagian besar banyak yang tak paham misi jahat khilafah yang mereka sebarkan. Agama dan kitab bisa jadi cuma alat yang ditunggangi untuk maksud jahat tersebut.
Sumber Utama : https://seword.com/umum/viral-hujan-deras-dan-angin-kencang-di-jogja-teY3pLkCRH
Tanggapan Korban Tragedi 1965 Atas Peraturan Baru Panglima TNI Andika Perkasa
Indonesia sudah berubah!! Tidakkah kalian rasakan itu....?
Belum lama, mungkin beberapa tahun kebelakangan ini, saya masih menemukan berita adanya keluarga atau keturunan dari korban tragedi pemberontakan PKI yang menuntut negara untuk mengusut tuntas kejadian yang memang merupakan sebuah pelanggaran Hak Asazi Manusia. Tuntutan ini, digaungkan dan dielu-elukan oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan diri sebuah organisasi. Bahkan dari sejak tahun 2014, istilah "bahaya laten PKI" menggema di seantero Indonesia, dan gema itu dibuat keras oleh kelompok yang hari ini justru dinyatakan sebagai ormas terlarang, HTI dan FPI.
Kelompok HTI dan FPI, sejak kampanye Pilpres 2014 selalu muncul "mengingatkan" bahayanya laten PKI dan juga memastikan bahwa luka lama itu masih basah dan tak pernah kering. Propaganda HTI dan FPI terhadap bahaya laten PKI menggunakan kata-kata yang seakan-akan merekalah penjaga NKRI ini. Mereka tampil seakan-akan memperlihatkan simpati dan empati yang dalam terhadap para keturunan korban pengkhianatan PKI. Namun demikian, apa yang dilakukan oleh HTI dan FPI atas isu "bahaya laten PKI" hanya merupakan tali sambung dari rantai panjang yang ikatkan Soeharto pada keturunan PKI.
Bangsa Indonesia sejak tahun 1998, sudah memulai upaya memotong rantai panjang Soeharto atas keturunan PKI. Banyak peraturan-peraturan pelarangan atas keturunan PKI ditiadakan. Dan jika kemudian peniadaan peraturan "menolak keturunan PKI menjadi TNI" baru terjadi di masa kepemimpinan Panglima TNI Andika Perkasa, secara politis, itu bukan tanpa alasan. Saya yakin, pasti ada yang bertanya, "Mengapa Panglima TNI Hadi Tjajanto atau Panglima TNI Gatot Nurmatyo tidak membuat gebrakan seperti Panglima TNI Andika Perkasa?" Jawabannya gampang. Yaitu, karena kondisi dan situasi belum mumpuni.
Sejak Jokowi maju menjadi di Pilpres 2014, isu "bahaya laten PKI" menjadi satu isu politik yang memiliki nilai jual yang tinggi, disamping isu "penistaan agama" dan isu "asing-aseng". Nilai jual di sini adalah isu yang memiliki potensi gaduh yang sangat tinggi. Seword saja, yang menjadi satu-satunya media opini yang secara terbuka dan nyata menyatakan sikap berpihak pada Jokowi dan orang baik, begitu sibuknya mengkonter tulisan-tulisan yang mengandung unsur pembunuhan karakter orang-orang baik, berita- berita hoax, dan tulisan-tulisan click bait. Di jaman-nya Panglima TNI Gatot Nurmantyo dan Hadi Tjahjanyo, terobosan penghapusan aturan nomor 4 dari seleksi calon TNI hanya akan menjadikan situasi Indonesia berada dalam sebuah jeopardy.
Saya yakin bahwa keputusan yang dibuat oleh Panglima TNI Andika Perkasa, sebelumnya tentu telah disampaikan pada Panglima Tertinggi TNI, yaitu Presiden Jokowi. Pasalnya, Pasal 1 dari TAP MPRS No.25 tahun 1966 yang selama 56 tahun dijadikan alasan melarang keturunan PKI ikut seleksi TNI, dengan jelas menyatakan :
"Menerima baik dan menguatkan kebijaksanaan Presiden/ Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia/ Pemimpin Besar Revolusi/ Mandataris Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara, berupa pembubaran Partai Komunis Indonesia termasuk semua bagian organisasinya dari tingkat pusat sampai ke daerah beserta semua organisasinya yang seazas/ berlindung/ bernaung dibawahnya dan pernyataan sebagai organisasi terlarang di seluruh wilayah kekuasaan Negara Republik Indonesia bagi Partai Komunis Indonesia, yang dituangkan dalam Keputusannya tanggal 12 Maret 1966 No. 1/S/1966, dan meningkatkan kebijaksanaan tersebut diatas menjadi Ketetapan MPRS".
Kebijakan atau kebijaksanaan Panglima Tertingga/Presiden menetapkan PKI menjadi organisasi terlarang kemudian ditindaklanjuti dengan penyembelihan hak-hak dari keluarga dan keturunan PKI oleh rezim Soeharto. Terlebih untuk calon TNI. Artinya, walaupun pada TAP MPRS tidak disebutkan "keturunan PKI", faktanya penyembelihan hak itu berlangsung selama 56 tahun di dalam tubuh TNI. Selama 56 tahun itu, Indonesia sudah dipimpin oleh 7 presiden. Jika kemudian pencabutan aturan nomor 4 dari seleksi TNI ini baru terjadi di pertengahan periode kedua kepemimpinan Jokowi, saya yakin wacana dan rencana ini sudah dipersiapkan jauh hari dan hanya menunggu kondisi dan situasi keamanan nasional stabil.
Seperti dalam permainan catur, negara Indonesia ini adalah bidak raja yang harus dijaga karena tak bisa bergerak leluasa, hanya bisa melangkah 1 kotak ke depan, belakang, kanan atau kiri. Jokowi sebagai Presiden adalah bidak ratu, yang bertarung sekuat tenaga untuk selalu membuat posisi raja aman dari serangan lawan. Menteri agama Yaqut Cholil Qoumas, Kapolri Jenderal Listyot Sigit Prabowo, Panglima TNI Andika Perkasa, adalah bidak-bidak yang berdiri di barisan belakang sejajar dengan bidak raja dan ratu. Sementara para menteri kabinet lainnya adalah bidak pion. Berapa kali kita menemukan Presiden Jokowi melakukan langkah rokade, gambit atau en passant? Sering!! Jika Jokowi bukan seorang pemain catur handal, menghadapi kelompok radikal sayap kanan, yang selalu menggunakan agama Islam sebagai alat serang, bukan hal yang mustahil Indonesia akan berakhir seperti Suriah.
Pertanyaannya sekarang, apa pendapat keluarga atau keturunan korban PKI atas peraturan yang dibuat Panglima TNI bahwa keturunan PKI boleh menjadi TNI? Masih adakah dendam kesumat dihati mereka atas anggota keluarga yang telah menjadi korban?
Dilansir oleh Detik.com, salah seorang keluarga korban tragedi 1965 di Klaten bernama Supriyadi mengaku tak jadi masalah. Supriyadi yang telah kehilangan ayah dan kakeknya karena dihabisi massa simpatisan PKI 1965, menilai bahwa kebijakan Panglima TNI itu merupakan kebijakan yang baik dan atas dasar kemanusiaan. Dengan kebijakan baru itu, Supriyadi justru berharap bisa menghapus dampak yang tidak baik. Dan selama ini hubungan dengan keluarga eks simpatisan PKI juga baik. Keluarga atau keturunan dari korban kekejaman PKI, pada fakta lapangannya sudah lama move on. Mereka sudah lama tak lagi mempermasalahkan apa yang telah menimpa pada ayah dan/atau kakek mereka di tahun 1965.
Tanggapan positif atas kebijakan Panglima TNI ini tak hanya datang dari keluarga korban, tetapi para pengamat dan tokoh masyarakat pun mendukung dan menyambut gembira terobosan baru Panglima TNI ini. Reaksi positif Supriyadi dan masyarakat ini menjadi bukti sekaligus menjadi alat tangkal suara-suara miring atau upaya-upaya memplintir kebijakan Panglima TNI yang akan dimunculkan oleh pihak kadal gurun.
Apa para kadrun tidak tambah pusing setelah melihat gebrakan Menteri Agama, sekarang harus menerima terobosan Panglima TNI.
Sumber Utama : https://seword.com/umum/tanggapan-korban-tragedi-1965-atas-peraturan-baru-faESWZXfjs
Kerennya Terobosan Panglima TNI Kita : Anak Keturunan PKI Boleh jadi TNI.
Menjadi Tentara Nasional Indonesia atau TNI, untuk sebagian orang bisa menjadi profesi panggilan jiwa. Bahkan tak jarang banyak anggota TNI yang sejak anak-anak memang sudah bercita-cita menjadi tentara. Anak-anak saat ditanya, "Cita-citamu kalau sudah besar, mau jadi apa nak?", dengan sigap mereka menjawab, "Jadi tentara!" sambil meletakkan telapak tangannya di dahi bergaya hormat pada sang komandan. Namun, cita-cita menjadi tentara tak berlaku bagi anak-anak yang orangtuanya tersinyalir tersangkut dengan partai terlarang, PKI. Jangankan jadi TNI, jadi PNS pun rasanya mustahil bagi mereka. Dan hal itu sudah berlangsung berdekade-dekade lamanya.
Pelarangan-pelarangan untuk merekrut pegawai yang terdeteksi masih keturunan PKI itu ditetap dan dikukuhkan dengan peraturan, tak terkecuali peraturan atas perekrutan anggota TNI. Itu sebabnya ketika media memberitakan bahwa Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa merevisi aturan seleksi anggota TNI dengan meghapuskan beberapa aturan yang dipandangnya tak memiliki dasar hukum, duplikasi test dan tidak berkeadilan, maka hal ini menjadi angin segar bagi mereka yang sebelumnya telah menghapus cita-cita menjadi tentara nasional Indonesia.
Jenderal Andika Perkasa sebenarnya bukan menciptakan aturan baru, tetapi dia MENGHILANGKAN atau MENGHAPUS apa yang menjadi aturan nomor 4 yang sebelumnya melarang calon peserta yang terdeteksi merupakan keturunan dari pelaku pemberontakan tahun 1965 atau keturunan PKI. Andika melihat bahwa bunyi aturan nomor 4 ini tidak memiliki dasar hukum yang kuat. Bahkan jika terus dilaksanakan, maka aturan nomor 4 itu sendiri menjadi satu aturan yang melanggar hukum. Pasalnya, TAP MPRS No.25 tahun 1966 yang disebutkan oleh staffnya sebagai dasar hukum dari aturan nomor 4 itu sama sekali tidak menyebutkan apapun tentang "keturunan PKI".
"Yang lain saya kasih tahu nih. TAP MPRS No.25 tahun 1966 : 1. menyatakan PKI sebagai organisasi terlarang, tidak ada kata-kata underbow segala macam; 2. menyatakan komunisme, leninisme, marxismen sebagai ajaran terlarang. Itu isinya! Ini adalah dasar hukum. Ini legal ini. Tapi tadi, yang dilarang itu PKI. Itu satu. Kedua adalah ajaran komunisme, marxisme, leninisme. itu yang tertulis. Keturunan ini melanggar TAP MPR apa? Dasar hukum apa yang dilanggar sama dia?".
Dan kerennya, Andika menyatakan itu tanpa membaca alias hapal di luar kepala! Coba mari kita cocokkan dengan isi TAP MPRS No.25 tahun 1966 yang isinya hanya 4 pasal ini :
MEMUTUSKAN, Menetapkan :
KETETAPAN TENTANG PEMBUBARAN PARTAI KOMUNIS INDONESIA, PERNYATAAN SEBAGAI ORGANISASI TERLARANG DISELURUH WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAN LARANGAN SETIAP KEGIATAN UNTUK MENYEBARKAN ATAU MENGEMBANGKAN FAHAM ATAU AJARAN KOMUNISME/MARXISME-LENINISME.
Pasal 1
Menerima baik dan menguatkan kebijaksanaan Presiden/ Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia/ Pemimpin Besar Revolusi/ Mandataris Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara, berupa pembubaran Partai Komunis Indonesia termasuk semua bagian organisasinya dari tingkat pusat sampai ke daerah beserta semua organisasinya yang seazas/ berlindung/ bernaung dibawahnya dan pernyataan sebagai organisasi terlarang di seluruh wilayah kekuasaan Negara Republik Indonesia bagi Partai Komunis Indonesia, yang dituangkan dalam Keputusannya tanggal 12 Maret 1966 No. 1/S/1966, dan meningkatkan kebijaksanaan tersebut diatas menjadi Ketetapan MPRS.
Pasal 2
Setiap kegiatan di Indonesia untuk menyebarkan atau mengembangkan faham atau ajaran Komunisme/Marxisme-Leninisme dalam segala bentuk dan manifestasinya, dan penggunaan segala macam aparatur serta media bagi penyebaran atau pengembangan faham atau ajaran tersebut dilarang.
Pasal 3
Khususnya mengenai kegiatan mempelajari secara ilmiah, seperti pada Universitas-universitas, faham Komunisme/Marxisme-Leninisme dalam rangka mengamankan Pancasila dapat dilakukan secara terpimpin dengan ketentuan bahwa Pemerintah dan DPR-GR diharuskan mengadakan perundang-undangan untuk pengamanan.
Pasal 4
Ketentuan-ketentuan di atas, tidak mempengaruhi landasan dan sifat bebas aktif politik luar negeri Republik Indonesia.
Jadi memang benar bahwa di dalam TAP MPRS No.25 tahun 1966 itu tidak dinyatakan tentang keturunan para anggota PKI. Dan tentang kata "underbow", dalam TAP MPRS itu dinyatakan dengan kalimat "....berupa pembubaran Partai Komunis Indonesia termasuk semua bagian organisasinya dari tingkat pusat sampai ke daerah beserta semua organisasinya yang seazas/ berlindung/ bernaung dibawahnya". Namun demikian tetap saja apa yang disampaikan Andika pada rapat itu sangat benar bahwa TAP MPR tersebut tidak bisa dijadikan dasar hukum untuk melarang keturunan PKI menjadi TNI.
Ini keren sekali! Seorang pemimpin yang menyatakan sendiri "Kalau kita melarang PASTIKAN kita punya dasar hukum! Jaman saya tidak ada lagi keturunan dari apa, tidak! Karena apa? Saya menggunakan dasar hukum...". Pernyataan Panglima TNI ini mengingatkan saya pada Presiden RI yang ke-7 yang menyatakan dirinya hanya patuh pada konstitusi.... Indonesia memang darurat Pemimpin yang patuh pada peraturan.
Dari video yang hanya berdurasi 5 menit 44 detik, cukup bagi saya untuk menarik kesimpulan bahwa Jenderal Andika Perkasa tidak hanya seorang pemimpin yang patuh pada aturan, tetapi juga mampu bersikap adil dan berikir praktis. Ah, lagi-lagi 2 karakter terakhir ini juga, adil dan praktis, mengingatkan saya pada karakter Presiden RI yang ke-7.
Yang pasti, dengan peraturan baru hasil dari rapat koordinasi Panglima TNI dengan jajaran panitia pusat penerimaan prajurit TNI tahun anggaran 2022 telah mampu menumbuhkan harapan dan cita-cita bagi mereka yang selama ini terstigma sebagai keturunan PKI, mereka yang tinggal jauh dari air (karena tes renang ditiadakan) dan mereka yang sudah lama tidak lagi memegang buku-buku pelajaran sekolah (karena tes akademis dihapuskan).
Catatan : Aturan dan peraturan dibuat untuk mengatur agar hidup menjadi teratur. Jaman sekarang, orang yang masih memegang jargon "aturan dibuat untuk dilanggar" adalah orang-orang udik yang tidak mengenal etika dan kemajuan peradaban. Itu sebabnya, di dunia ini semua negara maju adalah negara-negara yang semua rakyatnya patuh pada aturan negaranya.
Sumber Utama : https://seword.com/umum/kerennya-terobosan-panglima-tni-kita-anak-UBfEsL4iwl
Isu Kenaikan Pertamax, Jangan Sampai Pertalite Ikutan Langka Kayak Minyak Goreng!
Sayang sekali di tengah fokus Jokowi pada gelaran MotoGP dan pembangunan IKN, citranya harus dirusak oleh kenaikan hingga kelangkaan komoditas. Awalnya kita dikejutkan dengan menghilangnya minyak goreng di pasaran. Saat itu Mendag bahkan menuduh warga menimbun minyak goreng di rumah masing-masing. Di saat kemarahan warga, bisa-bisanya seorang menteri memberi pernyataan konyol seperti ini. Lalu akhirnya tuduhan terbantahkan sendiri setelah harga eceran tertinggi dicabut dan minyak melimpah di pasaran.
Memang minyak goreng tak bisa disamakan dengan BBM. Satunya diproduksi swasta, satunya lagi oleh perusahaan negara. Jelas berbeda dari segi stok dan distribusi, tapi bisa jadi jalam ceritanya nanti sama. Maksudnya jika pertamax naik dengan alasan kenaikan harga minyak mentah atau hanya dinikmati pengguna mobil mewah seperti kata Stafsus BUMN, maka otomatis permintaan akan beralih ke pertalite. Awalnya stok pertalite aman untuk masyarakat, namun seiring berjalannya waktu, akan ada permintaan yang lebih tinggi dan menyebabkan kelangkaan.
Akhirnya masyarakat yang sudah terpukul akibat tingginya minyak goreng, akan kembali terpukul dengan kenaikan harga BBM. Masyarakat akan terpaksa membeli pertamax karena stok pertalite yang mulai kosong. Jujur pertamax saat ini tak hanya dipakai pengguna mobil mewah, tapi juga pengguna motor yang sadar kalau bahan bakar ini bagus untuk lingkungan dan kendaraan. Tampaknya aturan kenaikan harga harus ditinjau ulang dan jangan sampai jadi beban ganda di masyarakat.
Saya memang mendukung UU Omnibus law dan menentang permintaan kenaikan gaji yang cukup drastis tiap tahun. Saya mendukung pemerintah dengan alasan banyak perusahaan yang terdampak selama pandemi. Namun, rasanya tidak adil jika kenaikan gaji yang jumlahnya sangat kecil dan bahkan tak ada bedanya ini harus dibarengi kenaikan kebutuhan. Mulai dari naiknya suku bunga Bank BI yang berimbas ke kenaikan cicilan hingga kini BBM hendak dinaikkan.
Kalau pemerintah tegas, silahkan subsidi kendaraan listrik agar masyarakat bisa beralih dari penggunaan BBM. Jangan sampai harga beli kendaraan listrik masih selangit, tapi BBM sudah dinaikkan gila-gilaan. Sebagai perbandingan, harga motor Gesits on the road sekitar 30 juta lebih, bahkan kemarin waktu saya ke showroom, sudah ditawarkan senilai 38 juta. Kalaupun ada skema cicilan, tentunya DP dan bulanannya sangat memberatkan warga biasa. Mereka akan lebih memilih honda Beat, Vario dan lainnya yang justru lebih murah dengan DP nol rupiah.
Jadi, masalah ini memang kompleks dan harus dipikirkan bersama. Jokowi sudah sangat berkomitmen dengan transisi energi, jangan sampai perusahaan negara di bawahnya malah bermalas-malasan dalam berinovasi. Perusahaan PLN sejauh ini cuma menyediakan infrastruktur fast charging. Kalau mau berbenah, mulai supply listrik lewat angin dan tenaga surya, tinggalkan fosil dan batubara. Baru kemudoan kalau energi terbarukan sudah terjangkau, perlahan harga BBM naikkan. Kalau yang sekarang namanya membunuh perlahan.
Semoga pemerintah dan pemangku kebijakan lainnya mau mendengar kritikan ini dan segera serius melayani masyarakat. Serius berinovasi ke emergi bersih, memberi subsidi kendaraan listrik dan tanggap terhadap kebutuhan pokok masyarakat. Ini bukan perkara kadrun dan cebong, tapi lebih berpihak pada rasa kemanusiaan. Kalau pemerintah melenceng, kita ingatkan agar kembali pada jalan yang benar. Bahwa mewujudkan misi Indonesia maju dan sejahtera harus melibatkan indikator kepuasan masyarakat terhadap kebijakan pemerintah.
Kalau ada kebijakan nyeleneh seperti kenaikan pertamax, harus dikaji betul sebelum jadi polemik berkepanjangan. Karena apa yang telah ditetapkan akan sangat susah untuk dihapuskan. Bukannya dulu Ahok berkata akan menghapuskan premiun hingga pertalite karena tak ramah lingkungan. Ahok juga berujar dengan tak naiknnya pertamax, maka Pertamina masih untung. Berita awal tahun ini kenapa berubah begitu cepat. Lagipula kalau pertamax dinaikkan secara tak wajar, masyarakat biasa mau pakai apa? Apalagi harga kendaraan listrik masih mahal.
Kita doakan saja kebijakan baru nantinya tak akan memberatkan. Kalaupun ada kenaikan,tak sampai menyentuh angka 16 ribu. Pemerintah juga harus memastikan stok pertalite aman agar tak ikutan naik setelah menghilang seperti halnya minyak goreng.
Sumber Utama : https://seword.com/umum/isu-kenaikan-pertamax-jangan-sampai-pertalite-hvNgsDWjsv
https://jejakrekam.com/2022/04/05/politisi-dan-air-mata-tak-terbukti/
https://jejakrekam.com/2022/04/05/selama-ramadhan-108-titik-pasar-murah-digelar-pemprov-kalsel/
https://radarbanjarmasin.jawapos.com/opini/05/04/2022/politisi-dan-air-mata-tak-terbukti/
Re-post by MigoBerita / Selasa/05042022/13.27Wita/Bjm