» » VIRAL : Film Jendela Seribu Sungai

VIRAL : Film Jendela Seribu Sungai

Penulis By on Minggu, 13 November 2022 | No comments

 

Gandeng Aktor Kawakan Mathias Muchus, Film Jendela Seribu Sungai Ditarget Tayang di Bioskop pada 2023

DIADAPTASi dari novel berjudul Jendela Seribu Sungai karya Miranda dan Avesina Soebli, syuting film Jendela Seribu Sungai mulai digarap aktor kawakan nasional, Mathias Muchus.

MATHIAS Muchus merupakan aktor sekaligus sutradara serta produser film hingga sering masuk nominator Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI).

Film berjudul Jendela Seribu Sungai (JSS) ini direncanakan berdurasi 1 jam lebih yang digagas Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kota Banjarmasin. Selain Mathias Muchus sebagai produser kreatif, pemerintah kota juga menggandeng penulis novel; Avesina Soebli serta Aris Muda sebagai produser.

Saat syuting perdana di halaman SDN Pengambangan 6 Banjarmasin, Jalan Keramat Raya RT 2, Walikota Ibnu Sina pun ikut main film berjudul JSS ini, Minggu (13/11/2022). Untuk penggarapan atau produksi film ini pun dikabarkan menghabiskan dana berasal dari APBD Kota Banjarmasin segede Rp 6 miliar, belum nanti biaya distribusi film ini ketika bisa tayang ke bioskop-bioskop.

BACA : Dibintangi Pevita Pearce? Film Jendela Seribu Sungai Ditarget Produksi September 2022

Diceritakan, siang itu, seorang siswa SD di Kelurahan Pengambangan 6 berdiri cukup lama di depan pagar sekolah. Tiba-tiba, ia dihampiri seorang pejabat nomor satu di Balai Kota yang turun dari mobil dinasnya, DA 1 A.

Siswa SD bernama Arian ini pun berdialog dengan Walikota Ibnu Sina yang ikut berperan dalam film berjudul JSS ini di tengah terik mentari.

Begitu melihat sang walikota turun dari mobil dinas, Arian pun sempat terdiam. Arian diceritakan merupakan putra seorang seniman Kuriding ini, tak bisa berbicara banyak saat dihampiri Walikota Banjarmasin.

BACA JUGA : Film ‘Suatu Malam Ketika Puisi Tak Mampu Ia Tulis Lagi’ Ditayangkan di 16 Titik di Indonesia

Hingga Walikota Ibnu Sina menyodorkan tangan untuk bersalaman, seraya berkata kepada Arian; “Bila perlu bantuan, silakan hubungi saya,” begitu kata Walikota Ibnu Singkat, seraya menyerahkan kartu namanya, dalam dialog di syuting film itu.

Apakah kartu nama yang diberikan Walikota Banjarmasin itu dimanfaatkan oleh Arian? Begitu sekilas cuplikan dari film berjudul JSS yang mulai digarap oleh para produser. Sebab, rencananya, film ini akan diputar di bioskop-bioskop yang ada di seluruh Indonesia pada 2023 mendatang.

BACA JUGA : Layar Film Banjar 2022 Putar Puluhan Film Sineas Kalsel, Dekatkan Sinema dengan Warga

Selain Walikota Ibnu Sina ikut bermain dalam film JSS yang ditarget rampung penggarapan pada Desember 2022 ini, terdapat sejumlah nama aktor dan aktris bergabung di dalamnya.

Yakni, Bimasena berperan sebagai Arian. Kemudian, Agla Arta Lidia (Bu Guru Sheila), Sheryl Drisanna (Bunga), Halisa Naura (Kejora) hingga Mathias Muchus (Awat). Ada pula, Ariyo Wahab (Abah Arian), Baim (Damang Isman), Olla Ramlan (Uma Arian), lan Kasela (Cameo), Ajil Ditto (Arian Dewasa) Bopak Costello (Daim) Elma Istiana (Mama Bunga).

Syuting film
Syuting film Jendela Seribu Sungai yang diperankan Walikota Banjarmasin Ibnu Sina saat berdialog dengan Arian di depan SDN Pengambangan 6 Banjarmasin.

Sumber Utama : https://jejakrekam.com/2022/11/13/gandeng-aktor-kawakan-mathias-muchus-film-jendela-seribu-sungai-ditarget-tayang-di-bioskop-pada-2023/

hallobanua.com, BANJARMASIN - Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina berkesempatan menjadi cameo di film Jendela Seribu Sungai (JSS) pada Minggu, (13/11/22) pagi. Film JSS merupakan karya adaptasi dari novel berjudul sama, yakni Jendela Seribu Sungai karya Miranda dan Avesina Soebli. Novel Jendela Seribu Sungai yang diterbitkan pada 2018 silam, sangat menarik, unik, dramatik. Cerita drama keluarga, kisah tentang cita-cita anak, kuatnya tekad, persahabatan dan petualangan yang sesungguhnya merupakan cerita sangat universal. Film Jendela Seribu Sungai bercerita mimpi dan cita-cita anak selayaknya mengalir lepas seperti sungai. Seribu sungai tetaplah tersatukan gelombang besar yang membawa mimpi itu mewujud. Dalam film JSS menceritakan 3 anak bernama Bunga, Arian, Kejora disatukan di sekolah dengan guru bernama Sheila, yang sangat memahami mimpi dan harapan mereka. Sayang, keinginan mereka tidak selalu sejalan dengan harapan mereka. Arian yang punya bapak seorang seniman kuriding, justru tak ingin anaknya mewarisi keahliannya memainkan kuriding. Kejora sebaliknya, ingin melambungkan cita-citanya menjadi dokter, justru ditentang oleh bapaknya yang trauma dengan dokter Puskesmas yang dianggap telah membunuh istrinya saat melahirkan. Begitu pula Bunga tak pernah sekali pun mengembangkan bakat tarinya di depan orangtuanya yang serba-kecukupan. Down-syndrome malah membuat orangtua Bunga mematikan cita-cita Bunga sebagai seorang penari. Seribu sungai akan terus mengalirkan cita-cita dan harapan. Sungai pula yang menghidupan impian mereka. "Ini ada scene Arian yang bertemu Wali Kota Banjarmasin, jadi kita disuruh untuk memerankan ini. Dan mudah-mudahan ini menjadi spirit bagi pelaku kreatif dan videography dan cinematography," ungkap Ibnu Sina, Minggu, (13/11/22). Menurutnya, film jendela seribu sungai yang diproduksi Radepa Studios merupakan film pertama tentang Kota Banjarmasin dan berlokasi syuting di Kota Banjarmasin dan di Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS). "Kami harap dari film ini nanti bisa diangkat potensi wisata dan sebagainya," ujarnya. Baca Juga Pesan edukasi yang bisa diambil dari film JSS ini kata Ibnu sangatlah banyak. Seperti anak-anak sekolah penerus bangsa yang memiliki bakat terpendam seperti seni budaya. "Apalagi film ini kan menceritakan anak seniman yang kemudian harus berinteraksi dengan suasana kota," tuturnya. Pada kesempatan itu, crew film mengambil beberapa scene Wali Kota Banjarmasin beradegan di SDN Pangambangan 6. Dukungan Pemko Banjarmasin semakin menguatkan tekad bahwa film Jendela Seribu Sungai harus menjadi produk kreatif yang mampu mengangkat budaya serta potensi yang dimiliki Banjarmasin. Sementara itu, melihat perfilman saat ini, menurut Produser Kreatif film JSS, Mathias Muchus, Kota Banjarmasin merupakan pertumbuhan pesat para sineas. "Beberapa kali saya ke Banjarmasin itu saya lihat banyak banget perkembanganya serta keanekaragaman budaya, manusia dan kuliner," ujarnya. Ia pun ingin potensi daerah di Kalsel bisa ditingkatkan oleh orang-orang daerah juga. "Jangan sampai orang luar daerah yang memanfaatkan orang daerah. Tapi orang sini juga yang memanfaatkan potensinya" jelasnya. Oleh karena itu kata dia, 40 persen tim produksi melibatkan pekerja kreatif perfilman Banjarmasin dan keterlibatan pemain asal Banjarmasin seperti Olla Ramlan, Halisa Naura, Bopak Costello, dan Elma Istiana. Tak lupa Band Radja dengan lagu baru mereka berjudul Ada Jalan menjadi pengisi original sountrack film Jendela Seribu Sungai. Termasuk lan Kasela yang berperan sebagai dirinya (cameo) di film ini. Rencananya, Radepa Studio memulai produksi film Jendela Seribu Sungai sejak awal November 2022. Dan kurang lebih 21 hari shooting dibutuhkan untuk menyelesaikan produksi film yang didukung tenaga kreatif Banjarmasin. Penulis : rian akhmad/ may Kota bjm

Selengkapnya: https://www.hallobanua.com/2022/11/ikut-main-di-film-jendela-seribu-sungai.html

Ikut Main di Film Jendela Seribu Sungai, Ibnu : Ini Film Sarat Potensi Wisata Daerah 

Hallo Banua November 13, 2022

hallobanua.com, BANJARMASIN - Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina berkesempatan menjadi cameo di film Jendela Seribu Sungai (JSS) pada Minggu, (13/11/22) pagi. Film JSS merupakan karya adaptasi dari novel berjudul sama, yakni Jendela Seribu Sungai karya Miranda dan Avesina Soebli. Novel Jendela Seribu Sungai yang diterbitkan pada 2018 silam, sangat menarik, unik, dramatik. Cerita drama keluarga, kisah tentang cita-cita anak, kuatnya tekad, persahabatan dan petualangan yang sesungguhnya merupakan cerita sangat universal. Film Jendela Seribu Sungai bercerita mimpi dan cita-cita anak selayaknya mengalir lepas seperti sungai. Seribu sungai tetaplah tersatukan gelombang besar yang membawa mimpi itu mewujud. Dalam film JSS menceritakan 3 anak bernama Bunga, Arian, Kejora disatukan di sekolah dengan guru bernama Sheila, yang sangat memahami mimpi dan harapan mereka. Sayang, keinginan mereka tidak selalu sejalan dengan harapan mereka. Arian yang punya bapak seorang seniman kuriding, justru tak ingin anaknya mewarisi keahliannya memainkan kuriding. Kejora sebaliknya, ingin melambungkan cita-citanya menjadi dokter, justru ditentang oleh bapaknya yang trauma dengan dokter Puskesmas yang dianggap telah membunuh istrinya saat melahirkan. Begitu pula Bunga tak pernah sekali pun mengembangkan bakat tarinya di depan orangtuanya yang serba-kecukupan. Down-syndrome malah membuat orangtua Bunga mematikan cita-cita Bunga sebagai seorang penari. Seribu sungai akan terus mengalirkan cita-cita dan harapan. Sungai pula yang menghidupan impian mereka. "Ini ada scene Arian yang bertemu Wali Kota Banjarmasin, jadi kita disuruh untuk memerankan ini. Dan mudah-mudahan ini menjadi spirit bagi pelaku kreatif dan videography dan cinematography," ungkap Ibnu Sina, Minggu, (13/11/22). Menurutnya, film jendela seribu sungai yang diproduksi Radepa Studios merupakan film pertama tentang Kota Banjarmasin dan berlokasi syuting di Kota Banjarmasin dan di Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS). "Kami harap dari film ini nanti bisa diangkat potensi wisata dan sebagainya," ujarnya. Baca Juga Pesan edukasi yang bisa diambil dari film JSS ini kata Ibnu sangatlah banyak. Seperti anak-anak sekolah penerus bangsa yang memiliki bakat terpendam seperti seni budaya. "Apalagi film ini kan menceritakan anak seniman yang kemudian harus berinteraksi dengan suasana kota," tuturnya. Pada kesempatan itu, crew film mengambil beberapa scene Wali Kota Banjarmasin beradegan di SDN Pangambangan 6. Dukungan Pemko Banjarmasin semakin menguatkan tekad bahwa film Jendela Seribu Sungai harus menjadi produk kreatif yang mampu mengangkat budaya serta potensi yang dimiliki Banjarmasin. Sementara itu, melihat perfilman saat ini, menurut Produser Kreatif film JSS, Mathias Muchus, Kota Banjarmasin merupakan pertumbuhan pesat para sineas. "Beberapa kali saya ke Banjarmasin itu saya lihat banyak banget perkembanganya serta keanekaragaman budaya, manusia dan kuliner," ujarnya. Ia pun ingin potensi daerah di Kalsel bisa ditingkatkan oleh orang-orang daerah juga. "Jangan sampai orang luar daerah yang memanfaatkan orang daerah. Tapi orang sini juga yang memanfaatkan potensinya" jelasnya. Oleh karena itu kata dia, 40 persen tim produksi melibatkan pekerja kreatif perfilman Banjarmasin dan keterlibatan pemain asal Banjarmasin seperti Olla Ramlan, Halisa Naura, Bopak Costello, dan Elma Istiana. Tak lupa Band Radja dengan lagu baru mereka berjudul Ada Jalan menjadi pengisi original sountrack film Jendela Seribu Sungai. Termasuk lan Kasela yang berperan sebagai dirinya (cameo) di film ini. Rencananya, Radepa Studio memulai produksi film Jendela Seribu Sungai sejak awal November 2022. Dan kurang lebih 21 hari shooting dibutuhkan untuk menyelesaikan produksi film yang didukung tenaga kreatif Banjarmasin. Penulis : rian akhmad/ may Kota bjm



Selengkapnya: https://www.hallobanua.com/2022/11/ikut-main-di-film-jendela-seribu-sungai.html

Re-post by MigoBerita

Baca Juga Artikel Terkait Lainnya