Jokowi Tak Segarang Hitler
DALAM beberapa kesempatan, sejumlah kalangan menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) kini menjelma menjadi pemimpin diktator. Hal itu rupanya dipicu sejumlah kebijakan pemerintah yang tidak populis.Kebijakan itu antara lain terkait dengan pembubaran organisasi masyarakat (ormas) radikal, yaitu Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) lewat Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) Nomor 2/2017 tentang perubahan atas UU Nomor 17/2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan.
Selain itu, kediktatoran presiden ketujuh Indonesia juga terkait dengan penangkapan sejumlah orang yang diduga melakukan kritik dan penghinaan, termasuk melalui jejaring media sosial (medsos).
Dosen Ilmu Pemerintahan Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, Abdul Gaffar Karim di akun Facebook miliknya pernah menulis, Jokowi yang dikondisikan tidak bisa dikritik sangat buruk bagi demokrasi.
“Jokowi itu bagus. Tapi kalau terus-menerus dikondisikan untuk tak bisa dikritik, dia akan jadi jelek bagi demokrasi.”
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra yang juga pimpinan DPR, Fadli Zon, dalam sebuah diskusi bertajuk Cemas Perppu Ormas, juga sempat menyebut pemerintahan Jokowi diktator.
Dia menuding, ini (penerbitan Perppu Ormas) memundurkan demokrasi dan kediktatoran gaya baru. Harus dilawan. Pemerintah sekarang menuju diktator, lagi belajar jadi diktator.
Tudingan lain terkait dengan kediktatoran lelaki asal Solo, Jawa Tengah (Jateng) itu kini juga banyak beredar di medsos dalam beberapa waktu terakhir. Hal itupun mendapat tanggapan sang penguasa.
Jokowi dalam silaturahim dengan ulama beserta para santri di Pondok Pesantren Minhaajurrosyidin, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Selasa (8/8), membantah tudingan itu.
Jokowi mengatakan, sekarang di medsos banyak yang menyampaikan, Pak Presiden Jokowi itu otoriter, diktator. Masa wajah saya kayak gini wajah diktator. Pernyataan Jokowi itu sembari disambut riuh para tamu acara.
Dengan wajah dan tampilannya yang banyak disebut-sebut ‘ndeso’ oleh banyak kalangan, saya jadi membayangkan sejumlah wajah tokoh diktator dunia seperti Hitler, atau Saddam Hussein. Apakah wajah Jokowi segarang itu?
Mungkin tidak. Tapi di luar wajah dan tampilannya itu, harus diakui Jokowi banyak mendapat pujian internasional. Gaya kepemimpinannya yang sering terjun di tengah masyarakat pun mendapat sorotan positif.
Jadi, mari sedikit berpikir. Jika sebuah ketegasan disebut sebagai langkah menuju diktator, bagaimana kebijakan bisa diterapkan di negara hukum ini? Bukankan kebijakan adalah hukum yang harus dipatuhi? Wallahualam.
BPost Cetak
Tajuk Bpost
Re-Post by http://migoberita.blogspot.co.id/ Kamis/10082017/10.02Wita/Bjm