» » » » » » » Obesitas 350kg atau 220kg : OPERASI Bariatik yang dijalani Titi Wati di RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya

Obesitas 350kg atau 220kg : OPERASI Bariatik yang dijalani Titi Wati di RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya

Penulis By on Selasa, 15 Januari 2019 | No comments

Lambung Dipotong, Operasi Bariatik Titi Wati Penderita Obesitas Berlangsung Lancar

TIM dokter gabungan dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar, Bali Royal Hospital dan RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya terlibat dalam operasi penderita obesitas Titi Wati (37 tahun) di Palangka Raya, Selasa (15/1/2019).
OPERASI bariatik yang dijalani Titi Wati di RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya pun berjalan lancar. Terutama untuk menurunkan lemak yang berada di beberapa bagian tubuh Titi Wati yang berbobot 220 kilogram itu.
Sebanyak 10 tim medis terlibat langsung melakukan operasi ini. Yakni, tiga dokter digestive, dua dari RSUP Sanglah dan Bali Royal Hospital dan serta satu dokter dari RSUD Doris Sylvanus

Sumber Pic : Google Image 

Kemudian, lima dokter anastesi, dua dokter dari Bali dan tiga dari RS Doris Slyvanus dan asisten anastesi. Begitupula, operasi terhadap penderita obesitas Titi Wati juga masing-masing ditangani tiga dokter, asisten laparoscopi dan dua dokter endoskopi serta melibatkan dua dokter bedah umum.

Sebelum dipindahkan ke ruang perawatan, saat ini Titi Wati, masih berada di ruang Intensive Care Unit (ICU) RSUD Doris Sylvanus untuk pemulihan pasca operasi selama 24 jam. Operasi berlangsung selama 1,5 jam, sejak pukul 10.00 hingga pukul 11.30 WIB, menggunakan metode laparoskopi.
“Operasi berjalan baik dan pasien sudah dalam keadaan sadar. Lambung pasien dipotong sebesar 50-60 persen secara laparoskopi ini. Setelah operasi dilakukan evaluasi keadaan lambung dengan endoskopi dan lambung dalam kondisi baik,” ucap Ketua Tim Medis RSUP Sanglah Denpasar dr Gede Rusdi Antara Sp.B(K) Digestive MARS kepada wartawan di Palangka Raya, Selasa (15/1/2019).
BACA :  Bukan 350 Kilogram, Bobot Titi Wati Dipastikan Tim Medis Cuma 220 Kg
Gede Rusdi Antara mengakui memang cukup sulit untuk melakukan operasi terhadap Titi Wati, karena posisi perut yang sangat besar, ditambah tumpukan lemak di dalam perut sangat tebal.
“Dengan modifikasi teknik operasi bedah berjalan baik, tujuan bisa dicapai,” ucap Gede Rusdi Antara.
Ia menegaskan pasca operasi terhadap Titi Wakti diharapkan bukan penurunan berat badan dengan cepat. Namun, menurut dia, terkendalinya indikator-indikator medis seperti lemak, gula darah dan faktor lainnya.
“Berat badan yang diharapkan turun sekitar 15-20 kilogram per bulan, bukan dratis. Ini agar tidak mengganggu stabilitas organ-organ tubuh,” papar Gede Rusdi Antara.
BACA JUGA :  Penyakit Ginjal Kronik Lebih Berisiko pada Wanita Dibanding Pria
Menurutnya, operasi bariatik itu merupakan terapi operasi tahap pertama yang dilakukan untuk menurunkan body massa indeks sekitar 50 persen
“Jika sudah berhasil menurunkan berat sekitar 15-20 maka akan dilakukan bypass dari lambung ke usus. Kemudian, jika ini kembali turun akan dilakukan operasi bedah plastik,” pungkas Gede Rusdi Antara.

Sumber Berita : http://jejakrekam.com/2019/01/15/lambung-dipotong-operasi-bariatik-titi-wati-penderita-obesitas-berlangsung-lancar/

Salut dengan Putri Titi Wati, Gubernur Kalteng Sumbang Rp 200 Juta

GUBERNUR Kalimantan Tengah Sugianto Sabran pun turut berempati terhadap keluarga Titi Wati (37 tahun), penderita obesitas, yang tengah menjalani operasi di RSUD Doris Sylvanus, Palangka Raya. Orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai ini pun merogoh kocek untuk membantu keluarga Titi Wati.
UANG tunai sebesar Rp 200 juta diserahkan kepada Herlina (19 tahun), putri Titi Wati yang setia menemani sang ibu. Sejak menderita obesitas hingga dirawat di rumah sakit terkemuka di ibukota Provinsi Kalimantan Tengah. Uang ratusan juta itu diharapkan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran, bisa digunakan untuk modal usaha.
Gubernur Sugianto Sabran mengaku salut dan bangga terhadap Herlina, demi merawat sang ibu rela putus sekolah. Kondisi ibunya yang tak bisa lagi berjalan sejak obesitas mendeanya, membuat Herlina rela merawat ibunya bertahun-tahun.
BACA :  Lambung Dipotong, Operasi Bariatik Titi Wati Penderita Obesitas Berlangsung Lancar
Herlina sendiri putus sekolah pada 2011, ketika itu tengah duduk di kelas VIII MTs Fathul Jannah Palangka Raya
“Jarang sekali anak yang mau seperti ading (adik) ini. Abang bangga melihat ading yang memilih berhenti sekolah demi merawat mama,” kata Sugianto saat membesuk Titi Wati, usai menjalani operasi bariatik, di RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya, Selasa (15/1/2019).
Awalnya Sugianto sempat menanyakan kepada Herlina, apakah mau meneruskan sekolah kembali. Tetapi Herlina menjawab tidak mau. Dirinya hanya ingin membuka usaha berdagang sembako, jika mempunyai modal.
BACA JUGA :  Bukan 350 Kilogram, Bobot Titi Wati Dipastikan Tim Medis Cuma 220 Kg
“Berapa kira-kira yang dibutuhkan biar Abang bantu?” ujar Sugianto. Disodori pertanyaan oleh Gubernur Kalteng itu, Herlina hanya diam saja. Hingga akhirnya Sugianto menyebutkan akan memberi modal usaha sebesar Rp 200 juta.
Mantan anggota DPR RI asal FPDIP ini pun berpesan agar dana ratusan juta itu benar-benar digunakan untuk usaha oleh Herlina. Menurut Sugianto, jika sudah sukses hendaknya jangan lupa kepada orang lain yang juga kekurangan secara ekonomi.

Sumber Berita : http://jejakrekam.com/2019/01/15/salut-dengan-putri-titi-wati-gubernur-kalteng-sumbang-rp-200-juta/

Re-Post by MigoBerita / Rabu/16012019//11.03Wita/Bjm
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya