» » » » » » » Kontroversi Makam Syekh Muhammad Aminullah bin Tahmidillah dan Rekayasa Jalan menuju Handil Bhakti dan Banjarmasin

Kontroversi Makam Syekh Muhammad Aminullah bin Tahmidillah dan Rekayasa Jalan menuju Handil Bhakti dan Banjarmasin

Penulis By on Selasa, 15 Januari 2019 | No comments

Makam Syekh Aminullah Dibongkar, Ternyata Isinya Kosong

KEBERADAAN makam yang dikeramatkan di wilayah Kelurahan Sungai Lulut, Simpang Berangas RT 01, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat.
MAKAM yang dipercaya tokoh agama bernama Syekh Muhammad Aminullah bin Tahmidillah ini terpaksa dibongkar. Ini dilakukan jajaran Kecamatan Sungai Tabuk bersama Danramil Sungai Tabuk, Kapolsek Sungai Tabuk, Lurah Sungai Tabuk, dan Satpol PP Kecamatan.
Saat pembongkaran yang berlangsung pada Rabu (9/1/2019) mulai pukul 10.00 Wita,  juga dihadiri Ketua Majelis Al Muzakarah, Habib Masrifani Assegaf, tokoh masyarakat dan ratusan warga setempat.
Prosesi pembongkaran makam selama 1,5 jam itu pun dikawal aparat keamanan dan dilakukan warga sekitar. Diawali dengan pencabutan nisan, hingga ke makam untuk mencari jasad yang terkubur di dalamnya.
 

BACA :  Kompleks Makam Sultan Suriansyah di Kuin Utara Tak Pernah Sepi Peziarah
“Pembongkaran ini untuk menjawab keraguan sebagian masyarakat atas makam yang dikeramatkan itu. Sebab, kuburan itu baru-baru ini ada dan dikeramatkan,” kata Camat Sungai Tabuk, Ahmad Fauzi kepada jejakrekam.com, Rabu (9/1/2019).
Camat Sungai Tabuk ini tak memungkiri keberadaan makam itu yang kemudian dikeramatkan dengan dibangunkan kubah, berdasar mimpin dari Habib Masrifani Assegaf.
“Beliau mengatakan dari mimpinya bahwa makam yang dipercaya Syekh Muhammad Aminullah bin Tahmdillah serta petunjuk yang ada,” ucap Camat Sungai Tabuk ini.

Agar pro dan kontra tak meruncing di tengah masyarakat Kelurahan Sungai Lulut dan sekitarnya, pembongkaran dijadikan solusi untuk menjawab semua keraguan dan keyakinan warga.
“Saat dibongkar, ternyata dalam kuburan ini tidak ditemukan jasad maupun batu nisan,” kata Ahmad Fauzi.
Dirinya pun  bersyukur suasana tetap kondusif di lokasi pembongkaran makam tersebut. Camat Sungai Tabuk ini mengimbau agar warga tetap tenang dan tidak mudah diprovokasi atas kejadian pembongkaran makam tersebut.
BACA JUGA :  Penuhi Janji, Paman Birin Mulai Proyek Renovasi Makam Datu Kalampayan
“Semua persoalan sudah dianggap selesai. Bahkan, kedua belah pihak yang semula mempersoalkan masalah makam itu sudah berdamai dan menerima keputusan itu,” tandas Ahmad Fauzi.
Sebelum dilakukan pembongkaran makam, pertemuan digelar di Kantor Kelurahan Sungai Lulut yang juga dihadiri unsur Muspika Sungai Tabuk.
Bahkan, Kapolsek Sungai Tabuk AKP Idit Aditya meminta agar kedua belah yakni yang menyakini makam keramat dan menyangkal keberadaannya tetap mengutamakan musyawarah dan menjaga ketertiban masyarakat.

Sumber Berita : http://jejakrekam.com/2019/01/09/makam-syekh-aminullah-dibongkar-ternyata-isinya-kosong/

Jalan Cemara Raya dan Adhyaksa Diberlakukan Sistem Satu Arah

PENERAPAN rekayasa lalu lintas sistem satu arah akan diberlakukan di ruas Jalan Cemara yang terkoneksi dengan Jalan Brigjen H Hasan Basry dan Jalan Sultan Adam. Eksekusi kebijakan ini sejalan dengan penutupan Jembatan Sungai Alalak yang akan dibongkar dan dibangun jembatan baru pada 24 Februari 2019 nanti.
BELEID ini akan segera direalisasikan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Banjarmasin demi mengurangi tingkat kemacetan yang cukup parah di kawasan Kayutangi.
Kepala Dishub Banjarmasin, Ichwan Noor Chalik mengatakan penerapan sistem satu arah di Jalan Cemara Raya juga akan berdampak pada ruas jalan lainnya seperti Jalan Adhyaksa.
“Jadi, para pengendara dari arah Marabahan (Batola) tidak bisa lagi memutar arah. Karena, Jalan Adhyaksa juga akan diberlakukan satu arah,” kata Ichwan Noor Chalik kepada jejakrekam.com, Jumat (11/1/2019).
BACA :  Wacana Ruas Jalan Satu Arah Munculkan Polemik
Tak hanya itu, Ichwan menegaskan bagi armada angkutan berupa truk maupun alat berat dipaksa untuk melalui jalan Lingkar Utara dan tidak diperbolehkan lagi untuk masuk ke dalam kota.
“Kami juga memastikan untuk lampu merah di Simpang Tiga Tulip Kayutangi bakal ditutup. Sebab, jika tidak ditutup, hal ini bisa terjadi penumpukan kendaraan yang berpotensi macet,” tutur Ichwan.
Mantan Kepala Satpol PP Banjarmasin ini mengutarakan di kawasan lampu merah (traffic light), tidak ada lagi pertigaan jalan. Dengan begitu, menurut Ichwan, pengendara dari dalam kota mau lewat ke Jalan Cemara Raya, harus memutar dulu melewati Bundaran Kayutangi.

“Rekayasa lalu lintas ini harus diberlakukan, jika tidak kawasan Kayutangi akan berpotensi kacau lalu lintasnya. Tentunya, akan terjadi penumpukan kendaraan bermotor yang semakin padat,” papar Ichwan.
BACA JUGA :  Akses Jembatan Alalak Ditutup Bulan Depan, Pengalihan Lalu Lintas Masih Tunggu Kepastian
Dia yakin dengan rekayasa lalu lintas yang tepat, maka kemacetan yang sering terjadi di kawasan Kayutangi bisa terurai. Ichwan pun hakkul yakin dampaknya akan terasa luar biasa untuk memperlancar arus lalu lintas.
“Bisa jadi, Dishub Banjarmasin bakal banyak mendapat protes. Apalagi, kita sudah ada niatan juga untuk menjadikan jalur satu arah di tempat itu,” ucap Ichwan.

Sumber Berita : http://jejakrekam.com/2019/01/11/jalan-cemara-raya-dan-adhyaksa-diberlakukan-sistem-satu-arah/
 
Re-Post by MigoBerita / Rabu/16012019/10.53Wita/Bjm
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya