» » » » » » Siapa Letnan Jendral Qassem Soleimani hingga di "BURU" Amerika Cs yang membuat Republik Islam IRAN "MURKA"

Siapa Letnan Jendral Qassem Soleimani hingga di "BURU" Amerika Cs yang membuat Republik Islam IRAN "MURKA"

Penulis By on Jumat, 03 Januari 2020 | 1 comment

Mengapa AS Meneror Komandan Pasukan al-Quds Republik Islam Iran?

Komadan Pasukan al-Quds Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) Letnan Jenderal Qassem Soleimani dan Wakil Komandan Pasukan Relawan Irak Hashd al-Shaabi Abu Mahdi al-Muhandis gugur syahid dalam serangan udara Amerika Serikat di Bandara Internasional Baghdad, Jumat dini hari, 3 Januari 2020.
Menurut pengakuan Kementerian Pertahanan AS (Pentagon), teror terhadap  Soleimani dilakukan atas perintah langsung Presiden Donald Trump. Tindakan ini merupakan contoh nyata dari kejahatan perang pemerintah AS dan puncak dari permusuhan terhadap Republik Islam Iran.
Selama 40 tahun terakhir, pemerintah AS telah melakukan berbagai kejahatan terhadap Republik Islam Iran, di mana di antara kejahatan-kejahatan itu adalah tekanan ekonomi dan sanksi, operasi militer dan kudeta, perang secara tidak langsung, penciptaan kelompok-kelompok teroris, Iranphobia, perang proksi, dan teror terhadap para ilmuwan dan para pejabat Republik Islam.
Rakyat Iran tidak pernah melupakan serangan rudal kapal perang AS terhadap pesawat sipil Airbus Iran pada tanggal 3 Juli 1988 yang merenggut nyawa 290 warga tak berdosa Iran.
qasse
Teror terhadap Soleimani kembali menunjukkan bahwa ada hubungan erat antara pemerintah Amerika dan kelompok-kelompok teroris di kawasan. Sebab, pejabat senior militer Iran ini memiliki peran besar dan catatan cemerlang dalam menumpas kelompok-kelompok teroris terutama teroris takfiri Daesh (ISIS).
Soleimani tidak hanya memiliki peran besar dalam menumpas kelompok-kelompok teroris di Irak, namun juga di Suriah, di mana surat kabar The Guardian beberapa hari lalu menyebutkan bahwa  Soleimani masuk ke dalam daftar 10 tokoh di balik layar yang paling berpengaruh di dunia. Surat kabar itu menulis, Amerika dan Israel telah berulang kali berusaha untuk melenyapkannya.
Majalah Amerika Foreign Policy tahun lalu juga memasukkan Soleimani dalam daftar 10 pemikir terbaik di bidang pertahanan dan keamanan. Tak diragukan lagi bahwa hal itu dikarenakan peran khusus Komandan Pasukan al-Quds IRGC (Pasdaran) dalam menumpas terorisme, terutama di Irak dan Suriah.
Sejak tahun 2011 –menyusul munculnya berbagai kelompok teroris takfiri seperti Daesh dan Front al-Nusra di kawasan yang mendapat dukungan finansial dari negara-negara Barat dan Arab Saudi– Soleimani mendapat tugas baru untuk menumpas terorisme dan ancaman tersebut di Irak dan Suriah.
Soleimani kemudian membentuk Hashd al-Shaabi di Irak dan Quwat al-Difa' al-Watani di Suriah, dan setelah enam tahun berjuang, kelompok-kelompok teroris di kedua negara ini berhasil ditumpas.
Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran Mohammad Javad Zarif  menyebut Soleimani sebagai orang yang paling efektif dalam menumpas Daesh, Front al-Nusra, al-Qaeda dan keompok-kelompok teroris lainnya, sehingga dia menjadi incaran terorisme internasional Amerika.
Soleimani gugur syahid dalam serangan udara militer Amerika pada Jumat dini hari, 3 Januari 2020. Dia pergi ke Irak dalam kerangka mencegah kebangkitan kembali Daesh di negara ini dan membantu Hashd al-Shaabi untuk menumpas kelompok teroris ciptaan Amerika ini sampai ke akar-akarnya. Namun setelah tiba di Baghdad, Soleimani bersama Wakil Hashd al-Shaabi diteror oleh pasukan AS.
Selama dua bulan terakhir, sisa-sisa Daesh memanfaatkan kertidakamanan dan instabilitas di Irak yang terjadi akibat intervensi Amerika, Arab Saudi dan rezim Zionis untuk bangkit kembali. Untuk itu, jika tidak segera ditindak, maka kelompok teroris takfiri tersebut kemungkinan akan bisa bangkit kembali.
Menurut pengakuan Pentagon, Trump yang memerintahkan secara langsung untuk meneror Soleimani dan Abu al-Muhandis. Langkah Trump ini merupakan bantuan besar Amerika kepada Daesh di Irak.
Selain itu, Soleimani memiliki peran penting dalam membentuk dan memperkuat Poros Muqawama di Asia Barat, di mana Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei menyebutnya sebagai "Wajah Internasional Perlawanan".
Poros Muqawama hari ini merupakan pemain yang tidak dapat diingkari di kawasan Asia Barat. Oleh karena itu, Amerika, Arab Saudi, dan Israel tentunya tidak bisa mentolerirnya, sebab, poros ini menentang segala bentuk intervensi asing dan kompromi di kawasan.
Rahbar dalam pesan belasungkawa atas kesyahidan Letjen Soleimani mengatakan bahwa semua front Muqawama ingin menuntut balas atas kesyahidannya. Ayatullah Sayid Khamenei menyampaikan duka cita atas kesyahidan Letjen Soleimani dan mengatakan, pembalasan keras akan menanti para penjahat yang tangannya berlumuran darah syuhada.
"Setelah perjuangannya selama bertahun-tahun, keikhlasan dan keberaniannya di medan perang menghadapi para setan dan penjahat dunia, dan kerinduannya sekian lama untuk menjemput kesyahidan di jalan Allah swt, akhirnya Solaemani yang terhormat mencapai kedudukan mulia ini. Darah sucinya tumpah di tangan pihak yang paling dibenci umat manusia di  muka bumi," kata Rahbar dalam pesannya pada Jumat pagi.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran itu menegaskan, kesyahidan sebagai balasan atas perjuangan tanpa kenal lelah Letnan Jenderal Qasem Soleimani selama ini. Tapi dengan kepergiannya, pekerjaan dan jalannya tidak akan berhenti dan akan terus berlanjut.
Ayatullah Khamenei mengungkapkan bahwa Shahid Soleimani adalah wajah internasional dari perlawanan, oleh karena itu semua orang yang mengabdikan diri di jalan perlawanan pasti akan membalas kesyahidannya.
"Semua teman dan musuh tahu bahwa garis perlawanan jihad akan terus berlanjut dengan motivasi ganda, dan kemenangan pasti akan menanti para mujahidin. Kepergian komandan yang berdedikasi dan terhormat semacam beliau (Qasem Solaemani) terasa pahit, tetapi perjuangan terus berlanjut hingga meraih kemenangan akhir yang akan membuat para pembunuh dan penjahat merasakan kegetirannya," jelasnya.
Di bagian lain pesannya, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran menyatakan, "Bangsa Iran  mengenang kesyahidan Letjen Qasem Suleimani dan syuhada yang menyertainya, terutama Mujahid besar Islam, Abu Mahdi al-Muhandis, dan saya mengumumkan berkabung nasional selama tiga hari".

Sementara itu, juru bicara Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) Brigadir Jenderal Ramazan Sharif mengatakan, kegembiraan sesaat AS dan rezim Zionis akan berubah menjadi duka.
"Pasukan Pasdaran, rakyat, dan front perlawanan di Dunia Islam, akan menuntut balas atas gugurnya Letnan Jenderal Qasem Soleimani," tegasnya.
Brigjen Sharif menuturkan bahwa sebuah babak baru bagi Pasdaran dan front perlawanan akan dimulai dari hari ini.
"Para murid dan orang-orang yang telah memperoleh pendidikan dari komandan besar dan berani ini, akan mewujudkan cita-cita syahid Soleimani," pungkasnya.  (RA)
Mengapa AS Meneror Komandan Pasukan al-Quds Iran?
Sumber Berita : https://parstoday.com/id/news/iran-i77168-mengapa_as_meneror_komandan_pasukan_al_quds_iran

Iran Tanggapi Pesan yang Dikirim oleh AS

Kementerian Luar Negeri Iran telah memanggil duta besar Swiss yang mewakili kepentingan diplomatik AS di negara ini, dan menyampaikan jawabannya terhadap pesan yang dikirim Washington via Kedutaan Swiss.
Kemenlu Iran menyatakan bahwa pihaknya menyampaikan kemarahan atas pembunuhan Letnan Jenderal Qasem Soleimani dan aksi itu adalah contoh nyata terorisme negara oleh AS.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Swiss mengatakan bahwa duta besarnya di Tehran telah menyampaikan pesan dari AS ke pemerintah Iran setelah pembunuhan Letjen Soleimani.
Juru bicara Kemenlu Iran, Abbas Mousavi mengkonfirmasi kabar tersebut dalam sebuah wawancara dengan kantor berita IRNA, Jumat (03/01/2020) malam.
"Untuk kedua kalinya, dubes Swiss untuk Iran telah dipanggil untuk mendengarkan protes Iran dan kami telah memberikan jawaban atas pesan yang dikirim oleh Washington," ujarnya.
Mousavi menegaskan, "Kami menyampaikan kepada dubes Swiss bahwa tindakan AS adalah contoh nyata dari terorisme negara dan rezim AS harus menerima konsekuensinya."
Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif dan para pejabat senior Kemenlu telah menggelar pertemuan darurat untuk membahas aksi teror yang dilakukan oleh AS. (RM)
  • Aksi protes rakyat Iran terhadap terorisme negara yang dilakukan oleh AS.
    Aksi protes rakyat Iran terhadap terorisme negara yang dilakukan oleh AS.
Sumber Berita : https://parstoday.com/id/news/iran-i77184-iran_tanggapi_pesan_yang_dikirim_oleh_as

Iran akan Balas Aksi Teror AS dengan Tindakan Militer

Duta Besar Iran untuk PBB, Majid Takht-Ravanchi mengatakan Amerika Serikat telah melakukan aksi militer, yang tentu akan direspon dengan tindakan militer.
Seperti dilaporkan IRNA, Takht-Ravanchi dalam wawancara dengan televisi CNN, Jumat (03/01/2020) malam, menegaskan bahwa tanggapan untuk tindakan militer adalah aksi militer.
"AS dengan tindakan militer telah membunuh salah satu petinggi militer Iran, namun bagaimana Iran akan membalasnya, kapan dan dimana, kita lihat saja," tambahnya.
Ketika ditanya apakah Anda melihat tanda-tanda perang, Takht-Ravanchi menuturkan bahwa pada dasarnya teror terhadap Letnan Jenderal Qasem Soleimani adalah sebuah tindakan perang AS atas bangsa Iran.
"Dengan meneror syahid Soleimani, AS telah membuka sebuah babak baru dan babak baru ini sama seperti mengumumkan perang terhadap Iran," jelasnya.
Menurut Takht-Ravanchi, Amerika sudah lama mendeklarasikan perang dengan Iran. Republik Islam tidak bisa menutup matanya terhadap apa yang terjadi dan dapat dipastikan pembalasan akan dilakukan dan pasti dibalas dengan keras.
Sebelumnya, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Sayed Ali Khamenei mengatakan, pembalasan keras akan menanti para penjahat yang tangannya berlumuran darah syuhada.
Komandan Pasukan Quds Iran, Letnan Jenderal Qasem Soleimani dan Wakil Komandan Hashd al-Shaabi Irak, Abu Mahdi al-Muhandis, gugur syahid dalam serangan udara yang dilancarkan oleh pasukan teroris AS di bandara internasional Baghdad, Irak pada Jumat kemarin. (RM)
  • Majid Takht-Ravanchi.
    Majid Takht-Ravanchi.

Nasrullah: Bendera Perjuangan Syahid Soleimani Terus Berkibar !

Sekjen Gerakan Islam Lebanon (Hizbullah) Sayid Hasan Nasrullah menyebut syahadah sebagai tujuan akhir Letjen. Qasem Soleimani dan mengatakan, “Saya iri dengan syahadah agung dan pahalanya.”
Sayid Hasan Nasrullah di statemennya saat merespon berita teror dan gugurnya Letjen Qasem Soleimani, komandan Brigade Quds IRGC Iran menyatakan, “Kami akan menyelesaikan jalan Soleimani dan merealisasikan tujuannya serta mengibarkan benderanya di seluruh medan tempur.”
Syahid Qasem Soleimani
Sekjen Hizbullah menilai qisas yang adil sebagai misi muqawama dan mengatakan, “Qisas adil pembunuh pejuang adalah tanggung jawab dan amanah serta misih muqawama.”
Terkait Amerika, Sayid Hasan Nasrullah menandaskan, “Pembunuh Amerika dengan kejahatan besarnya ini tidak akan pernah meraih satupun ambisinya, namun tujuan Qasem Soleimani akan terealisasi berkat spiritnya yang agung dan darahnya serta di tangan saudara dan anak-anak didiknya di front muqawama.”
Letjen Qasem Soleimani, komandan IRGC Iran Jumat (03/01) gugur syahid dalam serangan udara pasukan Amerika di dekat bandara udara Baghdad. (MF)
  • Sayid Hasan Nasrullah
    Sayid Hasan Nasrullah
Sumber Berita : https://parstoday.com/id/news/middle_east-i77181-nasrullah_bendera_perjuangan_syahid_soleimani_terus_berkibar_!

Assad kepada Rahbar: Bangsa Suriah tidak akan Melupakan Soleimani

Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam pesannya kepada Rahbar Ayatullah Khamenei mengucapkan belasungkawa atas gugurnya Qasem Soleimani dan menekankan bahwa bangsa Suriah tidak akan pernah melupakan keberanian Syahid Soleimani.
Bashar al-Assad di pesannya menulis, “Kami sepenuhnya yakin atas tekad poros muqawama untuk melanjutkan perlawanan terhadap kebijakan destruktif AS di kawasan serta di hadapan seluruh kekuatan zalim dan agresor dunia.”
Syahid Qasem Soleimani
Ia menambahkan, komandan Brigade Quds IRGC menghabiskan kehidupannya untuk melayani bangsanya dan poros muqawama serta cita-cita berbagai bangsa dalam melawan terorisme dan sponsornya.
“Kenangan akan Syahid Soleimani akan tetap abadi di hati nurani rakyat Suriah yang tidak akan pernah lupa bahwa syahid ini berdiri dengan tentara Arab Suriah dan membela Suriah melawan terorisme dan para pendukungnya," ungkap Bashar al-Assad.
Di pesannya, Assad juga menulis, “Kejahatan yang dilakukan pemerintah Amerika ini sebuah penekanan kembali atas pendekatan Washington mendukung dan melindungi terorisme serta penyebaran huru hara dan hukum rimba demi melayani kepentingan Zionis serta kolonialisme di kawasan serta seluruh dunia.”
Letjen Qasem Soleimani, komandan IRGC Iran Jumat (03/01) gugur syahid dalam serangan udara pasukan Amerika di dekat bandara udara Baghdad. (MF)
  • Bashar Assad-Ayatullah Khamenei
    Bashar Assad-Ayatullah Khamenei
Sumber Berita : https://parstoday.com/id/news/middle_east-i77180-assad_kepada_rahbar_bangsa_suriah_tidak_akan_melupakan_soleimani

Petinggi Resmi Lebanon Respon Gugurnya Syahid Soleimani

Petinggi resmi Lebanon mengutuk kejahatan Amerika Serikat meneror Komandan Brigade Quds Sepah Pasdaran Iran, Letjen Qasem Soleimani.
Seperti dilaporkan al-Manar, Ketua Parlemen Lebanon, Nabih Berri saat merespon gugurnya Syahid Soleimani di pesannya kepada Rahbar mengatakan, "Kita kehilangan sosok yang meraih kemenangan dan syahadah.”
Presiden Lebanon Michel Aoun seraya mengirim pesan tertulis kepada sejawatnya dari Iran, Hassan Rouhani mengucapkan belasungkawa atas gugurnya Letjen Qasem Soleimani dan mengutuk kejahatan Amerika.
Deplu Lebanon seraya mengucapkan belasungkawa atas gugurnya Syahid Soleimani dan Wakil Hashd al-Shaabi, Abu Mahdi al-Muhandis, mengutuk kejahatan ini dan menilainya sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan bangsa Irak serta pengobaran tensi berbahaya terhadap Iran.
Letjen Qasem Soleimani, komandan IRGC Iran Jumat (03/01) gugur syahid dalam serangan udara pasukan Amerika di dekat bandara udara Baghdad. (MF)
  • Syahid Soleimani
    Syahid Soleimani
Sumber Berita : https://parstoday.com/id/news/middle_east-i77179-petinggi_resmi_lebanon_respon_gugurnya_syahid_soleimani

Rahbar: Kesyahidan Qasem Solaemani Pasti Dibalas Keras !

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Sayed Ali Khamenei menyampaikan duka cita atas kesyahidan Letjen Qasem Solaemani, Komandan Quds Sepah Pasdaran Iran, dan mengatakan, pembalasan keras akan menanti para penjahat yang tangannya berlumuran darah syuhada.
"Setelah perjuangannya selama bertahun-tahun, keikhlasan dan keberaniannya di medan perang menghadapi para setan dan penjahat dunia, dan kerinduannya sekian lama untuk menjemput kesyahidan di jalan Allah swt, akhirnya Solaemani yang terhormat mencapai kedudukan mulia ini. Darah sucinya tumpah di tangan pihak yang paling dibenci umat manusia di  muka bumi," ujar Rahbar dalam pesannya Jumat pagi.
"Kesyahidan sebagai balasan atas perjuangan tanpa kenal lelah Letnan Jenderal Qasem Soleimani selama ini. Tapi dengan kepergiannya, pekerjaan dan jalannya tidak akan berhenti dan akan terus berlanjut," tegas Ayatullah Khamenei.
Pemimpin Besar Revolusi Islam mengungkapkan bahwa Syahid Soleimani adalah wajah internasional dari perlawanan, oleh karena itu semua orang yang mengabdikan diri di jalan perlawanan pasti akan membalas kesyahidannya.
Rahbar menekankan, "Semua teman dan musuh tahu bahwa garis perlawanan jihad akan terus berlanjut dengan motivasi ganda, dan kemenangan pasti akan menanti para mujahidin,". 
"Kepergian komandan yang berdedikasi dan terhormat semacam beliau (Qasem Solaemani) terasa pahit, tetapi perjuangan terus berlanjut hingga meraih kemenangan akhir yang akan membuat para pembunuh dan penjahat merasakan kegetirannya," jelas Ayatullah Khamenei.
Di bagian lain pesannya, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran menyatakan, "Bangsa Iran  mengenang kesyahidan Letjen Qasem Suleimani dan syuhada yang menyertainya, terutama Mujahid besar Islam, Abu Mahdi al-Mohandes, dan saya mengumumkan berkabung nasional selama tiga hari,".
Letjen Qasem Solaemani Jumat dini hari syahid dalam serangan yang dilancarkan helikopter AS di dekat bandara Baghdad, Irak.(PH)
  • Rahbar dan Letjen Qasem Solaemani
    Rahbar dan Letjen Qasem Solaemani

Usai Shalat Jumat, Warga Iran Kecam Kejahatan AS

Ribuan warga di Tehran, ibu kota Republik Islam Iran dan di berbagai kota lainnya di negara ini pada hari Jumat (3/1/2019) siang turun ke jalan-jalan untuk mengecam kejahatan terbaru Amerika Serikat.
Mereka menggelar unjuk rasa usai Shalat Jumat untuk mengutuk serangan udara militer AS terhadap Komadan Pasukan al-Quds Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) Letnan Jenderal Qassem Soleimani.
Letjen Soleimani dan Wakil Komandan Pasukan Relawan Irak Hashd al-Shaabi Abu Mahdi al-Muhandis gugur syahid dalam serangan udara militer Amerika Serikat di Bandara Internasional Baghdad, Jumat dini hari, 3 Januari 2020.
Teror terhadap Soleimani kembali menunjukkan bahwa ada hubungan erat antara pemerintah Amerika dan kelompok-kelompok teroris di kawasan. Sebab, pejabat senior militer Iran ini memiliki peran besar dan catatan cemerlang dalam menumpas kelompok-kelompok teroris terutama teroris takfiri Daesh (ISIS).
Soleimani tidak hanya memiliki peran besar dalam menumpas kelompok-kelompok teroris di Irak, namun juga di Suriah, di mana surat kabar The Guardian beberapa hari lalu menyebutkan bahwa  Soleimani masuk ke dalam daftar 10 tokoh di balik layar yang paling berpengaruh di dunia. Surat kabar itu menulis, Amerika dan Israel telah berulang kali berusaha untuk membunuhnya.
Majalah Amerika Foreign Policy tahun lalu juga memasukkan Soleimani dalam daftar 10 pemikir terbaik di bidang pertahanan dan keamanan. Tak diragukan lagi bahwa hal itu dikarenakan peran khusus Komandan Pasukan al-Quds IRGC (Pasdaran) dalam menumpas terorisme, terutama di Irak dan Suriah.
Sejak tahun 2011 –menyusul munculnya berbagai kelompok teroris takfiri seperti Daesh dan Front al-Nusra di kawasan yang mendapat dukungan finansial dari negara-negara Barat dan Arab Saudi– Soleimani mendapat tugas baru untuk menumpas terorisme dan ancaman tersebut di Irak dan Suriah.
Soleimani kemudian membentuk Hashd al-Shaabi di Irak dan Quwat al-Difa' al-Watani di Suriah, dan setelah enam tahun berjuang, kelompok-kelompok teroris di kedua negara ini berhasil ditumpas.
Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran Mohammad Javad Zarif  menyebut Letjen Soleimani sebagai orang yang paling efektif dalam menumpas Daesh (ISIS), Front al-Nusra, al-Qaeda dan keompok-kelompok teroris lainnya, sehingga dia menjadi incaran terorisme internasional Amerika.
Soleimani gugur syahid dalam serangan udara pasukan Amerika pada Jumat dini hari, 3 Januari 2020. Dia pergi ke Irak dalam kerangka mencegah kebangkitan kembali Daesh di negara ini dan membantu Hashd al-Shaabi untuk menumpas kelompok teroris ciptaan Amerika ini sampai ke akar-akarnya. Namun setelah tiba di Baghdad, Soleimani bersama Wakil Hashd al-Shaabi diserang pasukan AS.
Selama dua bulan terakhir, sisa-sisa Daesh memanfaatkan kertidakamanan dan instabilitas di Irak yang terjadi akibat intervensi Amerika, Arab Saudi dan rezim Zionis, untuk bangkit kembali. Untuk itu, jika tidak segera ditindak, maka kelompok teroris takfiri tersebut kemungkinan akan bisa bangkit kembali.
Teror terhadap Komandan Pasukan al-Quds Pasdaran merupakan bantuan besar Amerika kepada Daesh di Irak dan Suriah.
Soleimani memiliki peran penting dalam membentuk dan memperkuat Poros Muqawama di Asia Barat, di mana Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei menyebutnya sebagai "Wajah Internasional Perlawanan".
Poros Muqawama hari ini merupakan pemain yang tidak dapat diingkari di kawasan Asia Barat. Amerika, Arab Saudi, dan Israel tentunya tidak bisa mentolerir peran signifikan teresebut, sebab, poros ini menentang segala bentuk intervensi asing dan kompromi di kawasan. (RA)

Video Terkait Serangan AS terhadap Komandan Pasukan al-Quds

Komadan Pasukan al-Quds Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) Letnan Jenderal Qassem Soleimani dan Wakil Komandan Pasukan Relawan Irak Hashd al-Shaabi Abu Mahdi al-Muhandis gugur syahid dalam serangan udara militer Amerika Serikat di Bandara Internasional Baghdad, Jumat dini hari, 3 Januari 2020
Teror terhadap Soleimani kembali menunjukkan bahwa ada hubungan erat antara pemerintah Amerika dan kelompok-kelompok teroris di kawasan. Sebab, pejabat senior militer Iran ini memiliki peran besar dan catatan cemerlang dalam menumpas kelompok-kelompok teroris terutama teroris takfiri Daesh (ISIS).
Soleimani tidak hanya memiliki peran besar dalam menumpas kelompok-kelompok teroris di Irak, namun juga di Suriah, di mana surat kabar The Guardian beberapa hari lalu menyebutkan bahwa  Soleimani masuk ke dalam daftar 10 tokoh di balik layar yang paling berpengaruh di dunia. Surat kabar itu menulis, Amerika dan Israel telah berulang kali berusaha untuk membunuhnya.
Majalah Amerika Foreign Policy tahun lalu juga memasukkan Soleimani dalam daftar 10 pemikir terbaik di bidang pertahanan dan keamanan. Tak diragukan lagi bahwa hal itu dikarenakan peran khusus Komandan Pasukan al-Quds IRGC (Pasdaran) dalam menumpas terorisme, terutama di Irak dan Suriah.
Sejak tahun 2011 –menyusul munculnya berbagai kelompok teroris takfiri seperti Daesh dan Front al-Nusra di kawasan yang mendapat dukungan finansial dari negara-negara Barat dan Arab Saudi– Soleimani mendapat tugas baru untuk menumpas terorisme dan ancaman tersebut di Irak dan Suriah.
Soleimani kemudian membentuk Hashd al-Shaabi di Irak dan Quwat al-Difa' al-Watani di Suriah, dan setelah enam tahun berjuang, kelompok-kelompok teroris di kedua negara ini berhasil ditumpas.
Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran Mohammad Javad Zarif  menyebut Letjen Soleimani sebagai orang yang paling efektif dalam menumpas Daesh (ISIS), Front al-Nusra, al-Qaeda dan keompok-kelompok teroris lainnya, sehingga dia menjadi incaran terorisme internasional Amerika.
Soleimani gugur syahid dalam serangan udara pasukan Amerika pada Jumat dini hari, 3 Januari 2020. Dia pergi ke Irak dalam kerangka mencegah kebangkitan kembali Daesh di negara ini dan membantu Hashd al-Shaabi untuk menumpas kelompok teroris ciptaan Amerika ini sampai ke akar-akarnya. Namun setelah tiba di Baghdad, Soleimani bersama Wakil Hashd al-Shaabi diteror oleh pasukan AS.
Selama dua bulan terakhir, sisa-sisa Daesh memanfaatkan kertidakamanan dan instabilitas di Irak yang terjadi akibat intervensi Amerika, Arab Saudi dan rezim Zionis, untuk bangkit kembali. Untuk itu, jika tidak segera ditindak, maka kelompok teroris takfiri tersebut kemungkinan akan bisa bangkit kembali.
Teror terhadap Komandan Pasukan al-Quds Pasdaran merupakan bantuan besar Amerika kepada Daesh di Irak dan Suriah.
Soleimani memiliki peran penting dalam membentuk dan memperkuat Poros Muqawama di Asia Barat, di mana Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei menyebutnya sebagai "Wajah Internasional Perlawanan".
Poros Muqawama hari ini merupakan pemain yang tidak dapat diingkari di kawasan Asia Barat. Amerika, Arab Saudi, dan Israel tentunya tidak bisa mentolerir peran signifikan teresebut, sebab, poros ini menentang segala bentuk intervensi asing dan kompromi di kawasan. (RA)
Sumber Berita : https://parstoday.com/id/news/iran-i77177-video_terkait_serangan_as_terhadap_komandan_pasukan_al_quds

Khatib Tehran: AS tidak akan Lagi Menikmati Ketenangan!

Khatib shalat Jumat Tehran, mengutuk kejahatan Amerika Serikat dalam meneror Komandan Pasukan Quds Pasdaran Iran, Letnan Jenderal Qasem Soleimani, dan mengatakan AS tidak akan lagi menikmati ketenangan di dunia.
Ayatullah Sayid Ahmad Khatami dalam khutbahnya, menuturkan syahid Soleimani adalah seorang mujahid yang tidak mengenal lelah. Dengan perjuangannya, ia telah menghancurkan kelompok teroris Daesh.
Menurutnya, syahid Soleimani adalah figur internasional Dunia Islam dan sekarang front perlawanan di Irak, Suriah, dan Lebanon berduka atas kepergiannya.
"Sudah tiba waktunya untuk membersihkan kawasan ini dari musuh," tegas Ayatullah Khatami.
"Amerika perlu tahu bahwa kami akan menuntut balas atas darah syahid Soleimani dan jalannya akan dilanjutkan," tegasnya.
Letjen Qasem Solaemani, gugur syahid dalam serangan udara yang dilancarkan oleh pasukan teroris AS di bandara internasional Baghdad, Irak pada Jumat dini hari tadi. (RM)
Sumber Berita : https://parstoday.com/id/news/iran-i77160-khatib_tehran_as_tidak_akan_lagi_menikmati_ketenangan!

Pasdaran Iran: Kesenangan AS dan Israel akan Berubah Menjadi Duka

Juru bicara Korps Garda Revolusi Islam Iran, Brigadir Jenderal Ramazan Sharif mengatakan, kegembiraan sesaat Amerika Serikat dan rezim Zionis akan berubah menjadi duka.
"Pasukan Pasdaran, rakyat, dan front perlawanan di Dunia Islam, akan menuntut balas atas gugurnya Letnan Jenderal Qasem Soleimani," tegasnya.
Brigjen Sharif menuturkan bahwa sebuah babak baru bagi Pasdaran dan front perlawanan akan dimulai dari hari ini.
"Para murid dan orang-orang yang telah memperoleh pendidikan dari komandan besar dan berani ini, akan mewujudkan cita-cita syahid Soleimani," tandasnya.
Letjen Qasem Solaemani, Jumat dini hari gugur syahid dalam serangan yang dilancarkan militer Amerika Serikat di bandara internasional Baghdad, Irak. (RM)
  • Brigadir Jenderal Ramazan Sharif.
    Brigadir Jenderal Ramazan Sharif.
Sumber Berita : https://parstoday.com/id/news/iran-i77159-pasdaran_iran_kesenangan_as_dan_israel_akan_berubah_menjadi_duka

Bahas Teror Syahid Soleimani, DK-PBB Gelar Sidang Tertutup

Dewan Keamanan PBB akan menggelar pertemuan tertutup menyusul syahidnya Komandan Pasukan Quds Iran, Letnan Jenderal Qasem Soleimani dalam serangan udara AS.
Media Sputnik pada hari Jumat (03/01/2020) menyatakan bahwa Dewan Keamanan akan melakukan pertemuan tertutup untuk membahas masalah tersebut.
Serangan militer AS di bandara internasional Baghdad, Irak pada Jumat dini hari, menyebabkan 10 orang gugur syahid. Lima di antaranya termasuk Letjen Soleimani adalah warga Iran, dan lima lainnya termasuk Wakil Komandan Hashd al-Shaabi, Abu Mahdi al-Muhandis, berasal dari Irak. (RM)
  • Warga Iran di berbagai kota menggelar aksi protes untuk mengecam kejahatan AS.
    Warga Iran di berbagai kota menggelar aksi protes untuk mengecam kejahatan AS.
Sumber Berita : https://parstoday.com/id/news/world-i77176-bahas_teror_syahid_soleimani_dk_pbb_gelar_sidang_tertutup

Kenapa AS Bunuh Jenderal Soleimani?

Amerika – Dennis Etler, seorang analis politik Amerika yang memiliki minat puluhan tahun dalam urusan internasional dalam wawancaranya mengenai pembunuhan Jenderal top Iran, Qassem Soleimani, menjelaskan bahwa pembunuhan sang Jenderal merupakan langkah putus asa AS setelah gagal dalam semua upaya untuk mengisolasi Iran.
Etler mengatakan bahwa semua upaya AS untuk mengisolasi Iran dengan membatalkan perjanjian nuklir dan memberlakukan sanksi ekonomi yang keras, tidak beralasan, serta ilegal terhadap Iran telah gagal total, dan upaya untuk mengacaukan Republik Islam secara internal juga baru-baru ini mengalami kekalahan.
Dalam sebuah wawancara dengan Press TV pada hari Sabtu (04/01), Etler, seorang mantan profesor Antropologi di Cabrillo College di Aptos, California, mengatakan, “Dalam mode klasik ‘dog wag’ Trump telah meningkatkan ketegangan di Timur Tengah ke tingkat yang baru. “Mengapa sekarang?” itu adalah teriakan yang terdengar di seluruh dunia. Mengapa AS tiba-tiba harus membuat insiden keparahan yang belum pernah terjadi sebelumnya, menempatkan kawasan dalam keterguncangan? ”
“Alasannya bermacam-macam. Upaya AS untuk mengisolasi Iran dengan membatalkan JCPOA (alias kesepakatan nuklir Iran) dan menjatuhkan sanksi ekonomi yang keras, tidak beralasan, dan ilegal terhadap Iran telah gagal total. Dengan menyakiti rakyat Iran, tindakan AS telah membangkitkan orang-orang merdeka di dunia untuk datang membela Iran,” katanya.
“Meski Eropa yang masih terbelenggu oleh hubungannya dengan AS, terus berdalih, Rusia dan China telah menunjukkan komitmen mereka terhadap kebebasan dan kedaulatan Iran secara militer, ekonomi dan diplomatik,” tambah Etler.
“Sebaliknya, upaya AS untuk mengguncang Iran secara internal juga baru-baru ini mengalami kekalahan, baik di dalam negeri di Iran, maupun di Irak. Perlawanan terhadap kehadiran AS di seluruh wilayah dari Suriah, Irak hingga Yaman telah meningkat. Semua ini telah menempatkan posisi AS di Timur Tengah dalam bahaya, mengharuskan upaya baru untuk menciptakan kekacauan guna menegaskan kembali kontrolnya dengan menciptakan sebuah insiden kecil yaitu pembunuhan seorang kontraktor pendudukan AS yag dituduhkan kepada PMU, lalu menggunakannya sebagai alasan untuk bertindak keluar dari semua proporsi, sampai ke titik di mana AS melanggar integritas wilayah dan kedaulatan negara Irak sebagai pembalasan, yang mengarah ke pembunuhan Jenderal Iran Qassem Soleimani,” jelas Etler lebih lanjut.
“Faktor-faktor lain juga ikut berperan. Sidang pengadilan impeachment yang akan datang di Senat AS dan masalah domestik PM Israel Netanyahu, juga masuk ke dalam alasan ini,” ujarnya.
Etler menjelaskan bahwa baik Trump maupun Netanyahu, keduanya membutuhkan pengalihan isu dari keterpurukan politik mereka, dan cara apa yang lebih baik untuk melakukan itu daripada menyalakan sekering bom waktu di Timur Tengah.
“Trump mungkin berharap untuk mendapatkan pemilih melalui cara ini. Tapi penentangan terhadap kebijakan nekatnya memprovokasi Iran telah menimbulkan keraguan dan kecurigaan. Orang-orang Amerika terlalu sering dipanasi dan tidak akan mendukung peningkatan ketegangan di Timur Tengah serta perang yang akan datang dengan Iran,” kata sang analis menyimpulkan.
Letnan Jenderal Qassem Soleimani, komandan Pasukan Quds dari Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC), dan Abu Mahdi al-Muhandis, komandan kedua Mobilisasi Populer Irak (PMU), tewas dalam serangan udara AS di Ibukota Irak, Baghdad, pada Jumat pagi. Serangan AS di Bandara Internasional Baghdad juga menewaskan delapan orang lainnya.
Pentagon mengatakan bahwa Presiden AS Donald Trump telah memerintahkan pembunuhan Jenderal Soleimani.
Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Sayyid Ali Khamenei menjanjikan pembalasan pedih atas kematian komandan militer itu. Ayatollah Khamenei mengatakan, “orang-orang paling kejam di dunia” membunuh komandan “terhormat” yang “dengan berani berjuang selama bertahun-tahun melawan kejahatan dan penjahat dunia.” (ARN)

Dewan Keamanan Nasional Irak Kutuk Pembunuhan AS atas Jenderal Soleimani

Irak – Dewan Keamanan Nasional Irak mengutuk serangan udara AS yang mengarah pada pembunuhan Letnan Jenderal Qassem Soleimani, komandan Pasukan Quds dari Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), di ibukota Irak, Baghdad.
Pada Jumat malam, Dewan Keamanan Nasional Irak mengadakan pertemuan, yang diketuai oleh Perdana Menteri Irak dan Panglima Angkatan Bersenjata, Adel Abdul-Mahdi, dan mengecam keras pembunuhan AS atas jenderal Iran dan kawan-kawan dekat Bandara International Baghdad pada dini hari Jumat.
Dewan juga membahas perkembangan baru dalam situasi keamanan dan masalah terkait di negara Arab itu, setelah serangan udara AS, yang menyebabkan “kesyahidan sejumlah tokoh terkemuka.”
“Dewan Keamanan Nasional menegaskan dukungannya untuk sikap yang diadopsi oleh panglima angkatan bersenjata dalam mengecam dan mengutuk pelanggaran kedaulatan Irak dan menolak agresi,” bunyi pernyataan dewan dalam sebuah pernyataan.
Ia juga mengatakan bahwa dewan membahas keberadaan pasukan AS di Irak.
Perdana Menteri Abdul-Mahdi juga meminta parlemen untuk mengadakan sesi darurat untuk mengatur dan menyatukan posisi resmi Irak dan mengambil langkah-langkah dan keputusan yang diperlukan untuk menjaga martabat, keamanan dan kedaulatan Irak. (ARN)

Abdulmalik Houthi Sampaikan Belasungkawa atas Gugurnya Jenderal Soleimani

Yaman – Pemimpin Revolusi Yaman, Sayyed Abdulmalik al-Houthi, pada hari Jumat (03/01) menyampaikan belasungkawa kepada kepemimpinan dan rakyat Iran serta kepada rakyat Irak atas kesyahidan komandan Qassem Soleimani, Abu Mahdi al-Muhandis dan teman-teman mereka dalam serangan udara AS yang brutal di Baghdad.
Sayyed Abdulmalik menekankan solidaritas bangsa Yaman dalam pertempuran untuk mempertahankan martabat, kemerdekaan dan kebebasan melawan kesombongan dan kriminalitas Amerika serta Israel.
Pemimpin Revolusi Yaman itu juga menekankan bahwa kemenangan dalam menghadapi musuh diwakili oleh poros perlawanan dan orang-orang merdeka yang merupakan benteng perisai bagi bangsa.
Ia menegaskan bahwa serangan musuh dan penargetan poros perlawanan pada level ini dilakukan karena peran poros ini ‘dalam merintangi dan menggagalkan konspirasi mereka. (ARN)

Venezuela Sampaikan Belasungkawa atas Gugurnya Jenderal Soleimani

Venezuela – Pemerintah Venezuela pada Hari Sabtu (04/01) menyampaikan belasungkawa kepada “rakyat Iran dan Irak” atas gugurnya seorang jenderal top Iran dan pimpinan Hashd al-Shaabi dalam serangan udara AS di Baghdad.
Kementerian Luar Negeri Venezuela mengecam keras serangan udara AS dan mengatakan bahwa serangan itu memicu ketegangan regional dan tidak mematuhi hukum internasional.
Kementerian menyerukan penghormatan terhadap hukum internasional dan mendesak semua pihak untuk berkontribusi menjaga perdamaian di Timur Tengah.
AS mengonfirmasi pada Hari Jumat bahwa mereka melakukan serangan udara yang menewaskan Qasem Soleimani, yang juga membunuh Abu Mahdi al-Muhandis, wakil pimpinan kelompok Hashd al-Shaabi, atau Popular Mobilization Units (PMU).
Kepemimpinan Iran bersumpah untuk membalas dendam atas kematian Soleimani, dan Presiden Hasan Rouhani mengatakan bahwa pembunuhan jenderal itu menggandakan tekad Iran untuk melawan AS dan mempertahankan nilai-nilai Islam. (ARN)
Venezuela Sampaikan Belasungkawa atas Gugurnya Jenderal Soleimani

AS Kembali Serang Konvoi Hasdh al-Shaabi di Irak

Irak – TV pemerintah Irak mengatakan bahwa serangkaian serangan udara baru telah menargetkan konvoi Hashd al-Shaabi pada dini hari Sabtu (04/01) di jalan Taji di utara Baghdad. Ada laporan yang saling bertentangan tentang target dan otak serangan itu.
Sumber militer Irak mengatakan pada Jumat malam bahwa serangan itu ditujukan untuk menargetkan para pemimpin Hashd al-Shaabi di dekat kamp Taji di utara Baghdad, bagaimanapun enam orang tewas dan tiga lainnya terluka, sementara pemimpin Brigade Imam Ali yang jadi target selamat.
Pasukan Mobilisasi Populer mengkonfirmasi bahwa konvoi itu terdiri dari mobil van medis, dan hanya petugas medis yang terbunuh.
Sebelumnya pejabat Pentagon mengatakan kepada Newsweek bahwa operasi itu menargetkan Brigade Imam Ali dengan “kemungkinan besar” serangan itu mengakibatkan kematian pemimpinnya, Shubul al-Zaidi, sebuah klaim yang dibantah PMU.
Sehari sebelumnya, serangan udara serupa merenggut nyawa Abu Mahdi al-Muhandis, Wakil Komandan PMU, dan komandan Pasukan Quds Iran, Mayor Jenderal Qassim Soleimani. AS mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. (ARN)

Jasad Soleimani Akan Dimakamkan di Tanah Kelahirannya, Kerman

IRAK – Jasad Komandan Iran Letnan Jenderal Qassem Soleimani, yang dibunuh oleh militer Amerika Serikat pada hari Jumat dini hari, akan diterbangkan ke Iran setelah proses penghormatan di ibukota Irak, Baghdad, kota Najaf dan Karbala.
Duta Besar Iran untuk Baghdad Iraj Masjedi mengatakan prosesi penghormatan untuk Letnan Jenderal Soleimani, akan diadakan di Baghdad pada hari Sabtu.
Berbicara pada hari Jumat, Masjedi mengatakan bahwa dalam sebuah pertemuan dengan Perdana Menteri sementara Irak Adel Abdul-Mahdi, ia telah diberitahu bahwa rakyat Irak bersikeras bahwa prosesi penghormatan berlangsung di ibukota Irak pada hari Sabtu, agen resmi IRNA Iran melaporkan.
Masjedi mengatakan bahwa prosesi penghormatan kepada Jenderal Soleimani bersama dengan rekan-rekannya yang gugur syahid dalam serangan udara AS pada hari Jumat, termasuk Abu Mahdi al-Muhandis, yang merupakan komandan kedua dari Mobilisasi Populer Irak (PMU).
Wakil Duta Besar Iran untuk Baghdad Mousa Tabatabaie juga mengatakan kepada IRNA bahwa proses penghormatan untuk Qassem Soleimani juga akan diadakan di kota suci Najaf dan Karbala.
Jasad Soleimani kemudian akan terbangkan ke Iran, di mana upacara penghormatan akan diadakan di kota suci Mashhad.
Menurut kantor berita Mehr, prosesi penghormatan untuk komandan pasukan Al-Quds juga akan berlangsung di Teheran pada hari Minggu pagi, di mana Pemimpin Revolusi Islam Ayatullah Ali Khamenei akan berpartisipasi dalam salat jenazah.
Jenazah itu kemudian akan dibawa untuk dimakamkan di kota Kerman, tempat kelahiran Soleimani, bunyi laporan itu. (ARN)

Media Zionis Isyaratkan Peran Israel dalam Pembunuhan Jenderal Soleimani

TEL AVIV – Terlepas dari sensor yang diberlakukan pada media Israel, analis Zionis tidak bisa menyembunyikan dukungan mereka terhadap pembunuhan Komandan Pasukan Quds, Soleimani, dan Wakil Komandan Hashd Shaabi Abu Mahdi Al-Muhandis di Irak.
Media Zionis juga mengisyaratkan peran Israel dalam memberikan data kepada AS untuk melakukan operasi, dan menambahkan bahwa Soleimani selalu menjadi target tentara Israel.
Soleimani merencanakan banyak serangan terhadap ‘Israel’, dan ia biasa dekat dengan perbatasannya, kata salah seorang analis politik Zionis.
BacaDewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran Gelar Rapat Luar Biasa Pasca Soleimani Terbunuh
Analis Zionis memuji keberanian AS dalam melakukan operasi, dan menambahkan bahwa ini menegaskan bahwa AS adalah mitra strategis Israel.
Sementara itu, Zionis meningkatkan peringatan militer di seluruh entitas pendudukan, menutup resor ski di daerah Hermon.
Analis Zionis juga memperingatkan bahwa respons Iran dapat mencapai target di dalam entitas, yang mewajibkan ‘Israel’ untuk tetap waspada. (ARN)

Palestina Berduka atas Kemartiran Jenderal Soleimani

PALESTINA – Faksi-faksi perlawanan Palestina pada hari Jumat dengan tegas mengecam pembunuhan Komandan Pasukan Quds Jenderal Qassem Soleimani dan wakil komandan Hashd Shaabi Irak Abu Mahdi al-Muhandis dalam serangan udara AS di bandara Baghdad.
Gerakan perlawanan Jihad Islam memberikan belasungkawa kepada Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran, Ayatullah Ali Khamenei, dan kepemimpinan Irak atas kesyahidan kedua komandan.
“Bangsa (Muslim) mengibarkan benderanya terhadap agresi ini, mengumumkan bahwa tidak ada jalan mundur menuju pembebasan,” kata Jihad Islam dalam sebuah pernyataan, dan menekankan pada persatuan front perlawanan.
“Suleimani menjadi sasaran karena dia berada di garis depan konfrontasi,” tambahnya.
Juru Bicara Brigade Al-Quds, sayap militer Jihad Islam, memuji Soleimani dan menegaskan bahwa ia memainkan peran utama sepanjang dua dekade dalam menawarkan dukungan militer kepada perlawanan Palestina.
“Sumbu Perlawanan tidak akan dikalahkan dan akan tumbuh lebih kuat dalam menghadapi skema Zionis-Amerika,” kata Abu Hamza, juru bicara Brigade Al-Quds.
Sementara itu, Hamas menyampaikan belasungkawa kepada kepemimpinan Iran dan Irak atas kemartiran Soleimani dan Al-Muhandis.
Dalam sebuah pernyataan, Hamas mengatakan salah satu komandan militer Iran terkemuka yang menawarkan berbagai jenis dukungan kepada perlawanan Palestina.
Kelompok Palestina menganggap AS sepenuhnya bertanggung jawab atas pertumpahan darah di Timur Tengah, dan mengecam “arogansi” Washington dalam menuntut perselisihan dan hasutan di kawasan.
Front Perlawanan untuk Pembebasan Palestina juga menegaskan bahwa pembunuhan Soleimani dan Al-Muhandis membutuhkan “pembalasan habis-habisan.”

Sementara itu, Hamd al-Mazru’i dalam aku Twitter-nya juga menggambarkan seluruh bangsawan Arab bergembira atas kematian Soleimani kecuali saudara-saudara kita di Palestina, mereka berduka dan menangis serta memberinya gelar ‘syahid’, sementara Paletina terasing di tengah-tengah bangsa Arab. (ARN)

Kemhan Rusia: Kematian Soleimani Akan Merusak Sistem Keamanan Global

Moskow  Komandan Iran Qassem Soleimani, yang terbunuh dalam serangan udara AS, telah memainkan peran penting dalam memerangi teroris di Suriah dan Irak, kata Kementerian Pertahanan Rusia, dan menambahkan bahwa kematiannya akan membahayakan keamanan internasional.
Kementerian Pertahanan Rusia mengecam dan mengutuk pembunuhan jenderal Iran, yang dilakukan atas perintah dari Trump. Kementerian itu juga mengatakan bahwa pembunuhan itu sebagai tindakan “picik” yang akan mengarah pada “peningkatan” ketegangan di Timur Tengah. Selain itu, Rusia menggambarkan Jenderal Soleimani sebagai komandan yang cerdas, berbakat dan berpengalaman, yang “dipercaya” di seluruh Timur Tengah.
Baca: Rusia Kutuk Pembunuhan Jenderal Soleimani, AS Harus Siap Hadapi Pembalasan Iran
Di bawah komando langsung Soleimani, perlawanan terhadap kelompok teroris internasional ISIS dan Al Qaeda diorganisir di Suriah dan Irak, jauh sebelum “koalisi internasional” yang dipimpin AS dibentuk.
Dalam pernyataannya, kementerian menyebut prestasi jenderal Iran dalam memerangi terorisme internasional “tidak dapat disangkal” dan memperingatkan bahwa kematiannya akan merusak seluruh sistem keamanan global. (ARN)
Kemhan Rusia: Kematian Soleimani Akan Merusak Sistem Keamanan Global Shadow Commander di Medan Perang

Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran Gelar Rapat Luar Biasa Pasca Soleimani Terbunuh

Tehran  Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran (SNSC) menggelar pertemuan biasa setelah AS membunuh Qassem Soleimani komandan Pasukan Quds dari Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), dan menggambarkan langkah itu sebagai kesalahan strategis terbesar Washington.
“Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran selama sesi luar biasa pada Jumat (03/01/2020) mengkaji berbagai aspek dari insiden ini dan membuat keputusan yang tepat, dan mengumumkan bahwa rezim Amerika Serikat akan bertanggung jawab atas semua konsekuensi dari petualangan kriminal ini,” kata SNSC dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat, setelah pembunuhan Soleimani.
Baca: Hasan Nasrullah: Kematian Qassem Soleimani Kobarkan Semangat Pembalasan Perang Lawan AS
“AS harus tahu bahwa serangan kriminal terhadap Jenderal Soleimani adalah kesalahan strategis terbesarnya di Asia Barat, dan Amerika tidak akan lolos dari konsekuensi kesalahan perhitungan ini,” tambahnya, Al-Manar melaporkan.
IRGC mengumumkan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat pagi bahwa Jenderal Soleimani dan Abu Mahdi al-Muhandis, orang kedua di Komando Mobilisasi Populer Irak (PMU), gugur syahid dalam operasi yang kejam itu.
Setelah pembunuhan Soleimani, Pemimpin Revolusi Islam Ayatullah Ali Khamenei mengatakan mereka yang membunuh komandan Pasukan Quds harus menunggu balas dendam yang keras.
Baca: Video: Ayatullah Ali Khamanei Kunjungi Rumah Qassem Soleimani Untuk Ucapkan Belasungkawa
Ayatullah Khamenei mengatakan, “orang-orang paling kejam di dunia” membunuh komandan “terhormat” yang “dengan berani berjuang selama bertahun-tahun melawan kejahatan dan penjahat dunia.”
Di tempat lain dalam pernyataannya, SNSC mengatakan “tindakan pengecut dan buta” seperti itu akan memperkuat tekad Republik Islam Iran untuk melanjutkan kebijakan perlawanannya.
Baca: Ayatullah Ali Khamanei Tunjuk Ismael Qa’ani Pengganti Qassem Soleimani
“Tidak diragukan lagi, kejahatan ini adalah balas dendam teroris ISIS dan Takfiri terhadap komandan besar perang melawan terorisme yang dilakukan oleh AS terhadap simbol terhormat penghapusan terorisme di Irak dan Suriah,” kata SNSC.
Kesyahidan komandan tinggi Iran dan Irak akan bersinar sebagai tanda lain dari ikatan yang tidak bisa dipecahkan antara kedua negara di masa depan. (ARN)
Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran Gelar Rapat Luar Biasa Pasca Soleimani Terbunuh Unjuk Rasa Akbar di Iran

Re-post by MigoBerita / Sabtu/04012020/13.34Wita/Bjm
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya

1 komentar:

nanalou 23 Mei 2020 pukul 08.01

Numpang promo ya gan
kami dari agen judi terpercaya, 100% tanpa robot, dengan bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% segera di coba keberuntungan agan bersama dengan kami
ditunggu ya di dewapk^^^ ;) ;) :*