» » » » » » » » » » Buhan Kita KAWA !! Virus CORONA hadapilah dengan Kebersamaan dari Pemerintah NKRI dan Masyarakatnya

Buhan Kita KAWA !! Virus CORONA hadapilah dengan Kebersamaan dari Pemerintah NKRI dan Masyarakatnya

Penulis By on Senin, 23 Maret 2020 | No comments


MigoBerita-Banjarmasin- Virus CORONA hadapilah dengan Kebersamaan dari Pemerintah NKRI dan Masyarakatnya, tentu janganlah Kita sebagai warga Banjarmasin khususnya dan warga Indonesia pada umumnya JANGANlah menambah Beban Negara dengan Menyebar HOAX atau Berita yang Tidak Benar, tetapi bersama Pemerintah kita harus kuat hadapi gempuran Virus Corona yang menerjang seluruh sendi Kehidupan kita termasuk Perekonomian kita, maka INGAT Bersatulah untuk NKRI Lebih Baik lagi, sehingga kita bersama, bisa melewati gempuran dari dalam dan luar negeri, apapun itu Termasuk Virus Corona, DEMI Indonesia yang lebih baik lagi.
Semoga, Kebijakan Libur untuk Mengimun (Menambah Kekebalan Tubuh) Manusia bagi warga masyarakat dapat terus dipatuhi dan bagi merasa berpenyakit segera bertindak untuk membawa ketempat-tempat kesehatan yang terdaftar di Dinas Kesehatan Republik Indonesia.
Namun, bagi yang masih terus bekerja, INGAT Hidup Bersih, selalu Cuci Tangan dan ber Gaya Hidup Sehat.
Semua berikhtiar untuk semuanya yang lebih baik, KITA BISA (Bahasa Banjar " Buhan Kita KAWA").


KOMENTAR NETIZEN :
DOKTER TIRTA, YA JANGAN LOE GORENG COEK!!
1,525,897 views•Mar 22, 2020
di https://www.youtube.com/watch?v=T6e1Evv29j4

JIMMY :
All Hail Ngademin yang keren tiada tara,
Ijin menumpahkah unek-unek untuk yang suka nyalahin takdir Tuhan.
Tau ga Jel, Nabi Nuh disuruh bikin perahu sebelum banjir besar (ga ada tuh, "ah, kalau Allah berkehendak, tanpa perahupun ga akan hanyut).
Sayyidah Hajar harus lari-lari dulu di tengah padang pasir cari air (ga pakai, "ah kalau Allah berkehendak, takdir Allah bisa minum, diem aja juga nanti dikasih air).
Nabi Musa diperintahkan lari ke laut merah dan pukul tongkatnya ke laut sebelum laut dibelah oleh Allah pas dikejar Firaun (bukan diem aja terus berharap Firaun lenyap jadi asep).

Sayyidah Maryam udah kontraksi mau melahirkan Nabi Isa, masih disuruh goyangkan pohon kurma supaya buahnya jatuh dan bisa dimakan biar punya energi buat melahirkan, dan Allah mudahkan buahnya yang matang jatuh.
(ga ngeyel mikir, ah cowok kuat aja ga bakal bisa jatuhin kurma pakai goyangin pohonnya doang. Tunggu aja, kalau Allah mau nanti juga ada makanan muncul di depan muka).
Bahkan Nabi Muhammad, orang yang paling dicintai Allah, pakai baju besi kalau mau bertempur.
(ga cuek aja pasang badan dan berfikir, ah kalau Allah berkehendak, takdir Allah, ga perlu pakai baju besi juga nanti kulitnya jadi pedang dan panah proof)

Gaaaa....
Agama kita mengajarkan ikhtiar.
Siapa sih kita dibandingkan contoh  orang-orang pilihan Allah diatas?
Kok ya masih ngeyel beranggapan tanpa usaha kita bisa hentikan wabah ini?

Jangan anggap itu kehendak Allah, itu qadarullah, kalau persebaran jadi makin luas, kalau kita ga ada usaha untuk mencegahnya.
Ga mungkin Allah dzalim terhadap makhlukNya.

Usaha dulu, baru kita serahkan hasilnya kepadaNya.
Toh virus juga makhlukNya.
==============
Klo dia masih bebal. Lalu terinfeksi dan menyalahkan pemerintah. Kampak orang nya bisa?
Ketika di Like 31 orang , dan di komentar oleh 3 orang :

Dayu Untari
52 minutes ago
Setujuh nih... Ijin ngejepret n ngeshare ya


mbuh mbuh
48 minutes ago
ini baru komen cerdas!!!


udin geprek

25 minutes ago
Sipp...cerdas,.intinya manusia itu makhluk yg hrs bersyariat, makanya hrs berusaha, berdoa, & yakin (terhadap usaha & doa akan membuahkan hasil)...


TIME TRAVELER
22 seconds ago
Gokil


Tanggung Jawab Konstitusional Negara dalam Menghadapi Wabah Corona

Oleh : dr Abdul Halim, SpPD, SH, MH, MM FINASIM
“KEMUDIAN daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan untuk memajukan kesejahteraan umum…” (Preambule/Pembukaan UUD 1945).
DAN, Pasal 28 H ayat 1 yang berbunyi: “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapalkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan,”
Begitulah perjanjian luhur berdirinya bangsa dan negara Indonesia. Artinya negara mempunyai tanggung jawab konstitusional untuk melindungi seluruh “tumpah darah Indonesia”.
Itulah kesepakatan agung dan meta-norm yang mesti diwujudkan! Apakah negara melalui organnya yang bernama pemerintah telah memberikan perlindungan maksimal sebagaimana amanat konstitusi tersebut?
BACA : Berawal Dari Wuhan, Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Virus Corona Disusun
Virus Corona yang bermula dari episentrum Corona yaitu Provinsi Wuhan dan Provinsi Hubei di China dan sangat mematikan itu telah menyebar hampir di seluruh penjuru dunia termasuk Indonesia tercinta.
Bahkan organisasi WHO telah menyatakan bahwa Corona merupakan pandemik dan Sekjen WHO meminta kepada Presiden RI Jokowi untuk menetapkan status darurat terhadap wabah Corona di Indonesia. Dikatakan sebagai pandemik karena penyebaran wabah Corona sangat cepat dan meluas di berbagai belahan dunia. Jadi sifatnya mengglobal, bukan lagi nasional.
Sayangnya sejak awal para pemangku kebijakan di tanah air pernyataannya banyak yang saling berbenturan. Meski pun pada akhirnya pemerintah menetapkan status wabah Corona sebagai Bencana Nasional. Tapi awalnya, beberapa pejabat negara dan elite di negeri ini merasa pede seolah-olah virus Corona tidak akan sampai ke tanah air.
Tapi fakta berkata lain dan ini pelajaran yang sangat berharga! Pada 2 Maret 2020 Indonesia secara resmi kemudian mengakui merebaknya COVID-19. Di mana Presiden Jokowi mengumumkan 2 pasien pertama yang terkena COVID-19. Malahan saat ini death rate Indonesia terkait COVID-19 menduduki peringkat kedua di dunia.
BACA JUGA : Tinjauan Yuridis; Pemberian Informasi Terkait Rahasia Kedokteran dan Sanksi Pidana
Beberapa waktu kemudian, Presiden Jokowi mengungkapkan agar masyarakat tidak panik sambil mengatakan bahwa pemerintah memang menyembunyikan sebagian informasi tentang korban Corona agar masyarakat tidak panik.
“Memang ada yang kita sampaikan dan ada yang tidak kita sampaikan. Karena kita tidak ingin menimbulkan keresahan dan kepanikan di tengah masyarakat”, kata Presiden Jokowi, Jumat (13/3/2020).
Dalam soal ini berarti memang sengaja ada informasi yang disembunyikan.Meskipun tujuannya mungkin baik, namun informasi yang ditutup-tutupi dapat menjadi bumerang.
Untuk meyakinkan masyarakat Presiden Jokowi juga memperagakan bagaimana cara mencuci tangan yang benar dan juga mempromosikan bahwa Presiden minum jahe 3 kali sehari untuk menangkal Corona.
Tidak ketinggalan Juru Bicara Kepresidenan, Fajroel Rachman, mengatakan bahwa Presiden Jokowi telah menelpon Sekjen WHO dan Indonesia telah menjalankan saran-saran dari World Health Organization (WHO).
Beberapa kepala daerah sikapnya juga berbeda-beda dalam menanggapi Corona. Ada yang menganggap Corona bukan ancaman yang serius, bahkan ada yang menganggap demam berdarah/DBD dan flu lebih berbahaya dari Corona.
BACA JUGA : Warga Kalteng-Kaltim Terpapar Covid-19, Kalsel Naikkan Status Tanggap Darurat
Ada juga yang mempersilakan wisatawan untuk berduyun-duyun ke daerahnya dengan jaminan bahwa daerahnya aman. Namun ada juga yang mengantisipasi dari awal seperti yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Bahkan Anies Baswedan menutup semua sekolah selama dua pekan dengan terus mengambil langkah-langkah yang konkret untuk keselamatan warga Jakarta. Penutupan semua sekolah selama dua pekan kemudian diikuti juga oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan beberapa kepala daerah lainnya.
BACA JUGA : Kemenkes Tunjuk BBTKLPP Banjarbaru Untuk Uji Sampel Covid-19 Di Kalsel
Di kalangan kampus atau universitas juga beraneka macam reaksinya. Ada yang tanggap dan langsung menutup kegiatan perkuliahan dan mengadakan perkuliahan secara online, tapi ada juga yang santai saja dan menyatakan “ketakutan terhadap Corona adalah lebay”. Begitu pula organisasi keagamaan serta berbagai profesi menyampaikan seruannya sendiri-sendiri agar warganya berhati-hati dan tidak panik dengan wabah Corona.
Reaksi berbagai negara juga bermacam-macam. China, Iran, Italia, Korea, Malaysia, Spanyol, Singapura, dan Hongkong juga mempunyai strateginya sendiri. Akan tetapi sebagian besar negara-negara di dunia meresponsnya secara antisipatif-proaktif bahkan ada yang cepat melakukan lockdown maupun isolasi. Ada juga yang mendirikan tambahan rumah sakit dalam waktu yang sangat cepat untuk dapat menampung semakin banyaknya jumlah pasien, penutupan tempat ibadah dan sekolah.
Donald Trump, Presiden AS, bahkan melarang warga Eropa untuk berkunjung ke negaranya. Donald Trump juga menyatakan sebagai Darurat Nasional (A National Emergency) dan sebagainya.
Sudah banyak korban telah berjatuhan di berbagai belahan dunia, dan kepanikan terjadi di mana-mana. BBC mencatat bahwa wabah Corona ini lebih buruk dari SARS, krisis ekonomi 2008, maupun tragedi 911 ( 11 September 2001 serangan terhadap WTC di New York dan Pentagon di Arlington, Virginia).
BACA JUGA : Pintu Masuk Kalsel Masih Terbuka, ODP Covid-19 Diprediksi Bakal Bertambah
Akibat dari wabah Corona ini telah banyak event dan acara nasional maupun international yang ditunda atau dibatalkan. Pun diperkirakan banyak perusahaan yang akan tutup dan akan terjadi pemutusan hubungan kerja secara besar-besaran. Corona diperkirakan akan mendatangkan “kiamat ekonomi” yang luar biasa.
Yang diperlukan saat ini adalah konsistensi strategi dalam menghadapi pandemik global ini. Jadi tidak boleh berjalan sendiri-sendiri yang tidak terintegrasi. Dari pemerintahan pusat, daerah maupun sampai ke tingkat kelurahan dan RT. Informasi untuk pencegahan wabah Corona harus bersifat transparan, masyarakat harus mengetahuinya sehingga ada upaya kolektif untuk meminimalisasi penyebaran wabah Corona.
Pejabat tidak boleh berpendapat sekenanya terkait COVID-19 bila tidak memiliki kompetensi terutama yang terkait medis. Informasi dari pemerintah harus solid, integratif, dan solutif. Masyarakat tidak membutuhkan perdebatan dan silang pendapat yang kontra-produktif.
Masyarakat juga harus kompak, saling membantu serta berusaha dengan segala kekuatan yang dimiliki untuk membendung semakin menyebarnya virus Corona yang mematikan itu.
Transparansi seperti ini adalah bagian dari tanggung jawab pemerintah kepada publik, sebab masyarakat memiliki hak untuk mendapatkan informasi kesehatan yang akurat dan benar (right to obtain information). Masyarakat juga memiliki hak untuk dilindungi (right to be protected), hak untuk dipenuhi hak-hak kesehatannya (right to fulfill) dan sebagainya.
BACA JUGA : Kalsel Harus Gerak Cepat Dapatkan Rapid Test Covid-19
Ini adalah hak konstitusional warga negara, dan merupakan kewajiban konstitusional negara. Hal ini sudah jelas disebutkan dalam pembukaan UUD 1945 di mana negara mempunyai kewajiban melindungi “seluruh tumpah darah Indonesia”.
Di samping itu juga dalam Pasal 28 H ayat 1 bahwa negara berkewajiban memberikan pelayanankesehatan kepada masyarakat dan menjamin rakyatnya sehat wal afiat dengan upaya yang optimal.
Konsekuensinya negara harus menyampaikan kepada publik apa rencana, langkah dan strategi kebijakan yang telah dan akan dilakukan, bagaimana regulasinya, simulasinya, penanganan dampaknya, berapa dana yang disediakan, dan kemungkinan terburuk lainnya.
Bukankah sebentar lagi juga akan memasuki bulan Ramadhan dan menghadapi masa mudik Lebaran? Jika hal ini tidak diantisipasi maka pada saat mudik lebaran, virus Corona dapat menyebar ke seantero nusantara? Apakah pemerintah dan kita sudah siap dengan kondisi terburuk?
Apakah Rumah Sakit (RS) kita memadai untuk menampung pasien-pasien penderita COVID-19 jika jumlah pasiennya sangat besar?Bagaimana dengan pasien yang tidak mampu? Bagaimana dengan sistem kesehatan nasional kita? Semua itu adalah kewajiban konstitusional pemerintah.
Pemerintah harus bertanggung jawab, kebijakan harus dibuat terbuka, transparan serta maksimal dalam menghadapi krisis dan wabah Corona yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah ini (unprecedented outbreak).
Dalam UU RI Nomor 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular dan PP RI nomor 40 tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Penular dijelaskan kewajiban dan langkah-langkah dari pemerintah dalam menghadapi wabah atau bencana non alam.
Semoga rakyat dan bangsa Indonesia dilindungi dari berbagai macam wabah, penyakit lahir/batin dan marabahaya!(jejakrekam)

Penulis adalah Dokter Internist
Anggota KAI dan IPHI Kalsel
Mahasiswa S3 PDIP FH Unissula Semarang
Sumber Berita : http://jejakrekam.com/2020/03/21/tanggung-jawab-konstitusional-negara-dalam-menghadapi-wabah-corona/

Warga Banjarmasin Pasien Positif Covid-19, ODP di Kalsel Naik Jadi 362 Orang

SATU pasien dalam pengawasan (PDP) yang telah diisolasi di RSUD Ulin dinyatakan positif terjangkit virus Corona (Covid-19). Hingga kini, terhitung 22 Maret 2020 pukul 10.00 Wita, terdata ada penambahan orang dalam pemantauan (ODP) menjadi 362 orang.
INFORMASI ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Selatan HM Muslim didampingi Kepala Pelaksana BPBD Kalsel Wahyudin dan Kepala Disdikbud Kalsel HM Yusuf dan Kepala Biro Humpro Setdaprov Kalsel, Kurnadiansyah kepada awak media di Kantor Setdaprov Kalsel, Banjarbaru, Minggu (22/3/2020).
“Untuk pasien yang positif Covid-19 tengah dirawat di RSUD Ulin Banjarmasin tengah dalam kondisi stabil. Pasien itu merupakan warga Banjarmasin dengan jenis kelamin laki-laki berusia 40 tahunan,” papar Muslim.
BACA : PDP RSUD Ulin Negatif Covid-19, ODP Di Kalsel Meningkat Tajam
Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kalsel ini mengungkapkan pasien yang positif terpapar virus Corona memiliki riwayat perjalanan ke daerah endemic, yakni Jawa dan Bali.
“Bagi pasien yang positif Covid-19 ini berdasar standar operasional prosedur (SOP), maka perawatan harus intensif dan prosedur isolasi,” tuturnya.
Muslim menyebut saat ini ada 6 pasien dalam pengawasan (PDP) di Kalsel. Ia menyebut pihaknya akan mengambil spesimen dan pemeriksaan lanjutan, kalau memang negatif baru bisa dipulangkan.
“Kami belum bisa menyampaikan hasilnya, karena kami juga masih menunggu konfirmasi (hasil) tersebut,” ucapnya.
BACA JUGA : RS Siapkan Ruang Isolasi, Paman Birin Sebut 1 Pasien RSUD Ulin Positif Covid-19
Muslim menjelaskan hasil Laboratorium dari Badan Litbangkes Kemenkes, keluar cukup lama, sebab pemeriksaan menumpuk dari berbagai daerah di Indonesia.
“Orang dengan pemantauan (ODP) jumlahnya pada Minggu (22/3/2020) per jam 10 siang ada 362 orang. Kami juga sudah petakan sejak ditentukan dalam pengawasan, dan sekarang kita lebih intensifkan, lagi tracking,” ucap Muslim.
BACA JUGA : Warga Kalteng-Kaltim Terpapar Covid-19, Kalsel Naikkan Status Tanggap Darurat
Ia mengatakan Pemprov Kalsel mengajak semua pihak untuk bersinergi untuk meredam penyebaran Covid-19 di daerah, terkait dengan status yang telah dinaikkan dari siaga darurat menjadi tanggap darurat oleh Gubernur Sahbirin Noor.


Sumber Berita : http://jejakrekam.com/2020/03/22/warga-banjarmasin-pasien-positif-covid-19-odp-di-kalsel-naik-jadi-362-orang/

Bantah Kabar Pasien Positif Corona Meninggal, Kadinkes Ingatkan Pidana Bagi Penyebar Hoaks

BEBERAPA jam lalu beredar postingan di media sosial. Salah satu pasien dalam pengawasan (PDP) yang dirawat di RSUD Ulin Banjarmasin, baru saja dinyatakan positif terinfeksi virus Corona (Covid-19) dikabarkan meninggal dunia, Minggu (22/3/2020) malam.
KABAR itu langsung ditepis dengan tegas Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin Machli Riyadi saat dikonfirmasi jejakrekam.com, Minggu (22/3/2020).
Machli bahkan sempat murka mendengar kabar meninggalnya pasien yang merupakan warga ibukota Provinsi Kalimantan Selatan tersebut.
Menurut dia, kabar tersebut merupakan berita bohong atau hoaks. Karena hal tersebut berpotensi menyakiti hati keluarga serta meresahkan masyarakat. “Hoaks, postingan itu bisa menyakiti hati keluarga dan bisa meresahkan masyarakat,” kata Machli Riyadi.
BACA : Warga Banjarmasin Kasus Pertama Positif Corona, Dinkes Tenangkan Keluarga Pasien
Ia mengingatkan kepada warga pengguna media sosial hukum pidana jika menyebarkan kabar bohong atau yang belum pasti kebenarannya. Apalagi, beber dia, sampai menyebutkan identitas dengan jelas dan alamat lengkap pasien tersebut. “Hati-hati, bisa ditangkap polisi itu yang menyebarkan,” tegasnya.
Mantan Wakil Direktur RSJD Sambang Lihum ini mengimbau kepada masyarakat, untuk lebih cerdas membaca dan menyebarkan berita yang benar atau tidak.“Melalui media massa ini kita sama-sama menciptakan suasana yang tenang,” katanya.
BACA JUGA : Warga Banjarmasin Pasien Positif Covid-19, ODP Di Kalsel Naik Jadi 362 Orang
Machli juga menceritakan, kondisi keluarga pasien yang dinyatakan positif Corona tersebut saat ini dinyatakan sehat. Bahkan, mereka juga tidak terlihat panik.


Sumber Berita : http://jejakrekam.com/2020/03/22/bantah-kabar-pasien-positif-corona-meninggal-kadinkes-ingatkan-pidana-bagi-penyebar-hoaks/

Paman Birin Kerahkan 11 Armada Sterilkan Ruang Publik
TUGAS MULIA:Gubernur Kalsel Sahbirin Noor melepas petugas penyemprot disinfektan di lobi Kantor Setda Prov Kalsel, Banjarbaru, Minggu (22/3). | FOTO: HUMAS PEMPROV KALSEL FOR RADAR BANJARMASIN
PROKAL.CO, BANJARBARU- Gubernur Kalsel Sahbirin Noor usai melakukan video teleconference bersama bupati/walikota se-Kalsel menegaskan bahwa Pemprov Kalsel akan terus meningkatkan upaya pencegahan lewat langkah-langkah preventif.
"Tadi sudah vicon bersama bupati dan walikota. Semua kita minta bergotong royong mengantisipasi wabah corona ini. Kita tekankan semua, bupati dan walikota agar menyiapkan rumah sakit yang ada ruang isolasinya supaya bisa menampung pasien," ujarnya.
Dia juga mengajak masyarakat untuk menangkal Covid-19 dengan cara senantiasa menjaga kebersihan, serta rajin mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun. "Juga jaga jarak dengan kerumunan orang. Karena virus bisa menular dengan saling bersentuhan," pungkasnya.
Seluruh upaya dilakukan Pemprov Kalsel untuk mencegah penyeberan virus corona (Covid 19). Kali ini Pemprov Kalsel dengan tim petugas khusus melakukan penyemprotan disinfektan ke tempat-tempat umum.
Penyempotan dimulai dari perkantoran Pemprov Kalsel, pusat perbelanjaan, halte, terminal hingga pasar. “Semua kita kerahkan untuk mencegahan. Kita tidak tinggal diam. Menyiapkan rumah sakit untuk ruang isolasi yang bisa menampung,” ucap Gubernur Sahbirin Noor usai melepas petugas di lobi Kantor Setda Prov Kalsel, Banjarbaru, Minggu (22/3).
Gerakan penyemprotan disinfektan ini dilakukan oleh instansi Pemprov Kalsel dan Pemko Banjarbaru secara intens. “Gerakan luas ini diharapkan seluruh kabupaten kota bisa mengikuti, kita utamakan tempat-tempat umum,” ucap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel Wahyudin. Penyemprotan menurunkan 11 armada dengan 60 personel yang melibatkan dinas SKPD Provinsi dan Banjarbaru. (ris/syh/bdm/ay/ran)
Sumber Berita : https://kalsel.prokal.co/read/news/31577-paman-birin-kerahkan-11-armada-sterilkan-ruang-publik.html

VIDEO Tim Gugus Tugas penanganan Covid 19 Banjarmasin Kerahkan 30 Armada Pada Penyemprotan

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Ketua Tim Gugus Tugas penanganan Covid-19 Kota Banjarmasin, Machli Riyadi memastikan kegiatan penyemprotan disinfektan massal, Senin (23/3/2020) mengerahkan sebanyak 30 armada.
Terdiri dari 16 unit truk, 4 pick up dan 10 portabel, sesuai misinya armada-armada tersebut telah disertai dengan cairan disinfektan.
"Iya kami berharap dengan langkah-langkah ini bisa memutus mata rantai penyebaran Virus Corona yang kita ketahui bergerak dengan cepat," ujarnya.
Machli juga memastikan, penyemprotan disinfektan ini sebelumnya telah dilakukan sejak empat hari yang lalu di sejumlah titik.
Namun pada penyemprotan massal kali ini akan dilakukan berkesinambungan atau selama tiga hari ke depan.
"Iya, 3 hari kedepan kami targetkan semua fasilitas umum juga sudah bisa disemprot, termasuk tempat-tempat ibadah, sekolah, pemukiman, dan ruang publik lainnya di kota Banjarmasin," jelasnya.
Sumber Berita : https://banjarmasin.tribunnews.com/2020/03/23/video-tim-gugus-tugas-penanganan-covid-19-banjarmasin-kerahkan-30-armada-pada-penyemprotan

Gara-gara Corona, Nongkrong Bergerombol di Banjarmasin Bisa Dibubarkan Polisi
PROKAL.CO, BANJARMASIN - Masih banyak yang menganggap remeh ancaman pandemi Corona. Seruan pemerintah untuk tidak berbaur, ternyata masih kurang ditaati. Tapi takkan lama, karena bakal dibubarkan polisi.
“Petugas hanya memberikan imbauan kepada masyarakat untuk membubarkan diri dan pulang ke rumah masing-masing,” kata Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Pol Mochamad Rifai, kemarin (22/3) pagi.
Bukan tanpa alasan petugas membubarkan kerumunan. Sesuai imbauan-imbauan dari pemerintah maupun medis, agar mengurangi aktivitas di luar rumah. Karena siapapun tak bisa menyadari atau melihat virus ini.
"Sudah banyak imbauan dari pemerintah, satgas, TNI dan Polri, tapi semuanya kembali lagi kepada kesadaran masyarakat,” jelasnya.
Polda Kalsel sudah turun mengambil berbagai langkah antisipasi. Seperti menyemprotkan disinfektan di tempat-tempat umum, membagikan masker dan cairan antiseptik, bukan hanya di lingkungan kantor saja tapi juga di ruang publik.
Terbaru, Kapolri Jenderal Idham Azis mengeluarkan maklumat. Isinya tentang Kepatuhan terhadap kebijakan pemerintah dalam penanganan penyebaran virus Covid-19. "Polda Kalsel akan mengawal maklumat kapolri," tegasnya.
Isi maklumat antara lain, tidak mengadakan kegiatan sosial kemasyarakatan yang membuat berkumpulnya massa dalam jumlah banyak. Apakah itu event budaya dan seni, keagamaan, konser musik, festival, dan apapun yang bisa menyedot orang banyak.
Selanjutnya diimbau tetap tenang dan tidak panik, tapi tetap harus waspada di lingkungan masing-masing. Jangan menyebarkan berita-berita dengan sumber tidak jelas yang dapat menimbulkan keresahan di masyarakat.
“Satu lagi, jangan melakukan pembelian atau menimbun bahan pokok secara berlebihan,” harapnya. (gmp/fud/ema)

PATROLI: Iring-iringan mobil polisi di Banjarmasin dalam Operasi Sikat Intan, belum lama ini.
Sumber Berita : https://kalsel.prokal.co/read/news/31572-gara-gara-corona-nongkrong-bergerombol-di-banjarmasin-bisa-dibubarkan-polisi.html

Yunan Helmi Bagikan Video saat Diisolasi di RSUD Ulin, Begini Kondisi Asisten Pelatih Barito Putera

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Asisten Pelatih Barito Putera Yunan Helmi membagikan video kondisi terakhIrnya yang kini di rawat di rumah sakit umum (RSUD) Ulin Banjarmasin, Minggu (22/3/2020) pagi.
Video dikirim mantan pemain belakang Barito Putera itu ke grup WhatsApp tim Barito Putera.
Yunan sempat menjalani Isolasi di RSUD Ulin, Banjarmasin, untuk memastikan dirinya positif atau negatif tertular virus Covid 19 (corona)
Sampel darahnya pun sudah dikirim ke Jakarta. Namun, hingga kini belum ada pernyataan yang mengonfirmasi Yunan terjangkit virus Corona Covid-19.
Manajer tim Mundari Karya mengatakan video yang dikirim Yunan itu bersifat imbauan kepada pemain Barito Putera dan masyarakat Banua agar menjaga kesehatan.
"Alhamdulillah dalam video tersebut Yunan tampak baik-baik saja dia meminta agar semua menjaga kesehatan dan masyarakat juga," kata Mundari saat dihubungi banjarmasinpost.co.id Minggu sore.
Soal video Yunan yang beredar Kemana mana, Mundari juga tidak mengetahui secara persis. Mundari tidak mempermasalahkan bagi warga yang menyebar video tersebut karena video anjuran yang disampaikan Yunan bersifat positif.
"Videonya bagus dan positif jadi tidak salahnya untuk disebar agar masyarakat tahu tentang menjaga keselamatan diri," tambah dia.
Soal kabar lain terkait Yunan, Mundari membantahnya dan dia meminta masyarakat untuk memberikan informasi yang sesuai dengan keterangan dari tim dokter atau pemerintah saja.
"Jangan asal memberitahukan sebelum tim dokter yang berwenang atau pemerintah yang memberitahukan," tambah dia.(banjarmasin post.co.id/khairil rahim)
Yunan Helmi Bagikan Video saat Diisolasi di RSUD Ulin, Begini Kondisi Asisten Pelatih Barito Putera
banjarmasinpost.co.id/khairil rahim
Asisten Pelatih Barito Putera, Yunan Helmi membagikan video tentang kondisi terakhirnya saat diisolasi di RSUD Ulin Banjarmasin.
Sumber Berita : https://banjarmasin.tribunnews.com/2020/03/22/yunan-helmi-bagikan-video-saat-diisolasi-di-rsud-ulin-begini-kondisi-asisten-pelatih-barito-putera

Asisten Pelatih Barito Putra ’Yunan Helmi’ Diduga Positif Corona


SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Manajer Barito Putera, Mundari Karya, menyatakan asisten pelatih Yunan Helmi tengah diisolasi terkait dugaan virus corona atau Covid-19. Mundari mengungkapkan Yunan sudah satu pekan dirawat di rumah sakit karena indikasi demam berdarah di Banjarmasin. Yunan sempat dirawat di Rumah Sakit Suaka Insan dan kemudian dirujuk ke Rumah sakit Umum Daerah Ulin. Dilansir dari CNNIndonesia, "Ada indikasi demam berdarah. Pas kita [tim Barito] berangkat ke sini [Makassar], dia dirujuk ke Rumah Sakit Ulin," ujar Mundari, Senin (16/3). "Diindikasikan ada [corona]. Dia masuk [RS Ulin], diisolasi. Baru tiga hari, jadi keputusan masalah dia positif atau negatif itu belum ada. Masih menunggu," ucap Mundari melanjutkan.
Mundari belum bisa memastikan tenggat pengecekan tim medis RS Ulin terkait indikasi virus corona yang dialami Yunan. Mantan pelatih PSPS Pekanbaru itu memperkirakan butuh minimal lebih dari tiga hari. "Belum itu. Yang menteri aja tiga hari, apalagi yang dari daerah," ucapnya. Selain itu Mundari mengungkapkan pemain hingga ofisial akan melakukan pengecekan kesehatan. Hal ini dilakukan setelah Yunan diisolasi karena diindikasikan corona. Pemain dan ofisial direncanakan melakukan pengecekan kesehatan di Banjarmasin pada Selasa (17/3). Skuat Laskar Antasari saat ini masih berada Makassar untuk bertanding melawan PSM Makassar, hari ini. Namun, keputusan PSSI untuk menunda gelaran Liga 1 dan Liga 2 selama dua pekan sebagai imbas pandemi corona membuat laga kedua tim batal digelar. "Pemain-pemain kita mau diliburkan setelah lawan Makassar [rencana awal].
Sekarang seluruh pemain akan kembali ke Banjarmasin untuk check up. Hari ini pulang dan baru besok diperiksa dokter karena pesawat malam hari," kata Mundar Saat ini keluarga besar Barito Putera juga tengah menanti hasil pemeriksaan terkait dugaan infeksi virus Corona pada Yunan Helmi, sehingga masyarakat diminta bersabar dan jangan mudah menerima informasi yang belum resmi. Dikutip dari laman Indosport, "Kita masih menunggu hasil pemeriksaan yang secara resmi dikeluarkan oleh Rumah Sakit," papar Mundari Karya, Senin (16/03/20). "Kita enggak menutupi masalah ini, tapi semua harus menunggu hasil resmi dari dokter, karena ini masalah untuk semua masyarakat Kalsel. Mudah-mudahan hasilnya negatif," imbuhnya. Selain menjadi perhatian internal klub, tentu kasus suspect virus Corona yang menimpa Yunan Helmi juga menjadi perhatian nasional, karena baru-baru ini Barito Putera bertandang ke markas PSM Makassar pada kompetisi Shopee Liga 1 2020. Guna melakukan tindakan preventif, skuat Laskar Antasari dan staf kemudian serempak melakukan tes kesehatan yang dijadwalkan pada Selasa (17/03/20) besok, setelah tim kembali ke Banjarmasin. "Seluruh pemain kembali ke Banjarmasin setelah bermain di Makassar. Seluruh pemain akan dilakukan pemeriksaan pada hari Selasa," tutup Mundari.(cnn/is/bc/cr-03/dsy).
Sumber Berita : http://surabayapagi.com/gallery/asisten-pelatih-barito-putra-yunan-helmi-diduga-positif-corona


Yunan Helmi Angkat Bicara Setelah Jadi Suspect Covid-19

23 Maret 2020, 08:51 WIB
Penulis: Nizar Galang

Editor: Taufan Bara Mukti

Asisten pelatih Barito Putera, Yunan Helmi, saat masih menjabat sebagai platih kepala Barito Putera pada awal musim 2019. /Media Barito Putera


  • Yunan Helmi yang sedang menjalani isolasi terkait Virus Corona merasa kondisinya semakin membaik.
  • Dalam ruang isolasi, Yunan Helmi membuat jadwal kegiatan seperti ibadah, olahraga, dan aktivitas lainnya.
  • Sampai hari ini pria 45 tahun itu dikarantina di ruang isolasi RSUD Ulin Banjarmasin.
SKOR.id – Asisten Pelatih Barito Putera Yunan Helmi akhirnya angkat bicara terkait kondisinya yang diduga terjangkit Virus Corona.
Dalam ruang isolasi RSUD Ulin Banjarmasin, Yunan Helmi muncul ke publik melalui video singkat di media sosial Instagram.
Video itu dipublikasikan pada Minggu (22/3/2020) pukul 17.00 WITA. Yunan Helmi mengabarkan kondisinya setelah menjadi suspect Covid-19.

Pada video yang diunggah oleh salah satu akun suporter Barito Putera, @baritoputeraaddict, Yunan Helmi mengaku senang dengan kondisinya yang terus membaik.
"Terima kasih atas doa dan dukungan khususnya dari keluarga besar saya, keluarga besar Barito Putera, serta teman-teman dan sahabat saya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu," ujarnya.
"Sampai saat ini dengan jadwal yang saya buat Insyaallah saya bisa melaksanakan rutinitas ibadah olahraga melakukan kegiatan lainnya di dalam ruangan ini (isolasi)," Yunan mengatakan.

Selain itu pelatih berusia 45 itu juga berterima kasih kepada para dokter dan staf kesehatan yang telah memberikan pelayanan terbaik selama 24 jam.
"Alhamdulillah semua bisa dilalui dengan progres yang cukup bagus, tanpa oksigen sangat kurang batuknya, kemudian suhu tubuh normal. Alhamdulillah selama di ruang isolasi ini harus punya tekad keinginan untuk sembuh," ujar Yunan dalam video tersebut.
Pada pekan lalu, Yunan sempat dikabarkan positif terjangkit Virus Corona yang kini sedang menyerang Indonesia.
Yunan awalnya mengalami demam tinggi yang diperkirakan terkena Demam Berdarah dan akhirnya menjalani perawatan medis selama sepekan di RS Suaka Insan.
Negatif demam berdarah, Yunan sempat diperbolehkan pulang.
Namun karena gejala yang mirip Covid-19 itu Yunan kembali dirawat hingga akhirnya dirujuk ke RSUD Ulin Banjarmasin.
 

Banjarmasin yang Baru Datang dari Wilayah Positif Corona, Wajib Lapor ke Tim Covid-19

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Bagi masyarakat Kota Banjarmasin yang baru datang dari daerah yang terpapar atau terinfeksi Virus Corona kini mendapatkan pesan khusus oleh Tim Gugus Tugas penanganan Covid-19 Banjarmasin.
Pada pesan yang disampaikan langsung oleh Machli Riyadi selaku ketua Tim Gugus Tugas penanganan Covid-19 Banjarmasin tersebut ia meminta kepada warga yang baru datang dari daerah yang tersuspect agar harus melaporkan diri kepada Puskesmas setempat.
Hal ini bertujuan tambah Machli untuk mengenali gejala-gejala Covid-19 yang apabila muncul pada mereka. Sehingga mereka yang masuk dalam ODP (orang dengan pengawasan) melaporkan diri ini pun sifatnya wajib.
" Iya, mereka yang berasal dari daerah terinfeksi atau terpapar Covid-19 kami kenakan wajib lapor ke Puskesmas. Ini untuk mengenali gejala-gejala Virus Corona apabila kemudian hari muncul," jelasnya.
Ia juga menjelaskan adapun mengenai gejala-gejala Covid-19 tersebut biasanya ditandai dengan muncul pertama ada panas 38 derajat celcius. Kedua ditandai jiyat dengan batuk dan pilek disertai sakit tenggorokan.
" Sedangkan penanganannya untuk ini, kami sarankan yang bersangkutan agar mengisolasi diri sendiri di rumah," jelasnya.
Namun sebaliknya, jika sudah ada gejala sesak nafas maka dia wajib dilakukan rawat inap di Rumah Sakit yang memiliki ruangan isolasi. (Banjarmasinpost.co.id /Ahmad Rizki Abdul Gani)
Warga Banjarmasin yang Baru Datang dari Wilayah Positif Corona, Wajib Lapor ke Tim Covid-19
Kemenkes
Ilustrasi virus corona (COVID-19). Bagi masyarakat Kota Banjarmasin yang baru datang dari daerah yang terpapar atau terinfeksi Virus Corona kini mendapatkan pesan khusus oleh Tim Gugus Tugas penanganan Covid-19 Banjarmasin.
Sumber Berita : https://banjarmasin.tribunnews.com/2020/03/23/warga-banjarmasin-yang-baru-datang-dari-wilayah-positif-corona-wajib-lapor-ke-tim-covid-19

AS-China Berlomba Mencari Vaksin 
Jakarta - Di depan wartawan, di gedung putih, Donald Trump menyampaikan keterangan mengenai virus Corona. Dengan enteng ia menyebut Corona dengan istilah 'chinese virus'. Kontan, statemen itu mengundang reaksi. Sebutan Covid-19 sebagai Chinese virus jelas mengandung unsur rasis.
Tapi kita tahu Trump. Ia memenangkan pemilihan Presiden di AS juga dengan mengobarkan semangat rasialis di sana. Trump beralasan, sebutan itu sebagai balasan atas tuduhan seorang jubir Kementerian Luar Negeri China, dalam salah satu cuitannya.
Zhao Lijian, menulis bahwa ia mencurigai virus yang melanda Wuhan dibawa tentara AS. KIta tahu, sebulan sebelum kasus Wuhan meledak, di sana ada semacam kegiatan yang melibatkan para tentara dari berbagai negara. Termasuk dari AS.
Bukan hanya itu. Ketegangan juga terjadi di dunia pers. Pemerintah AS sebelumnya mengusir beberapa wartawan dari media asal China. Alasannya, karena wartawan tersebut berafiliasi dengan pemerintah China.
Iya, China memang negara komunis. Di negara komunis, hampir semua media berafiliasi dengan pemerintahan. Itu memang salah satu cirinya.
Atas langkah itu, China membalas. Mereka mencabut hak peliputan dari berbagai media besar. Yang duluan kena adalah Voice of America, sebagai media yang berafiliasi dengan pemerintahan AS. Tetapi, belakangan kena juga ke wartawan dari The Washitong Post, Wall Street Journal, dan New York Time.
Memang China tidak menyatakan melarang. Tetapi tidak meneruskan izin beberapa wartawan senior dari media AS itu yang selama ini ngepost di sana. Sama aja sih.
Sepertinya memang di tengah badai Corona ini, kedua negara raksasa itu masih terus melakukan konfrontasi. Sejak awal menjabat sebagai Presiden AS, Trump selalu melancarkan serangan kepada China. Ia membuka perang dagang yang membuat dunia panas dingin.
Parahnya, Trump bukan hanya mengindikasikan China sebagai negara. Tetapi juga 'Chinese' sebagai ras. Akibat yang terasa, kebencian ras melanda AS. Khususnya pada mereka yang berwajah oriental. Kondisi yang sama juga menular ke Eropa.
Sebetulnya bukan hanya China yang jadi sasaran Trump dan pendukungnya. Mereka juga menuding Partai Demokrat sebagai pihak yang bertanggungjawab atas merebaknya Corona di AS. Sebab, menurut Trump, saat virus sedang genting, Demokrat malah mengancam Trump dengan impeachment.
Dunia sedang panik. Eh, kedua kekuatan besar itu malah saling bertikai. AS sendiri kini dilanda suasana pusing. Rakyat di berbagai wilayah menyerbu supermarket membeli bahan kebutuhan pokok.
Sialnya, kebijakan luar negeri AS masih penuh kesombongan. Trump misalnya, tidak mau mencabut embargo terhadap Iran yang sedang parah diserang Corona. Alat kesehatan, obat-obatan, masker dan berbagai keperluar lain yang tidak bisa dikirim ke Iran.
Untung China berbaik hati. Mereka menggunakan taktik politik yang jauh lebih manusiawi dibanding AS. China membantu Iran dengan sepenuh hati. China juga turun membantu Itali, Perancis dan berbagai negara Eropa untuk memerangi Corona.
Bahkan China juga menawarkan diri untuk membantu Indonesia. 500 ribu alat test virus dari China akan datang sebentar lagi. Presiden Jokowi sudah mengintruksikan warga untuk melakukan rapid test.
Sementara AS, boro-boro bisa membantu. Mikirin dirinya sendiri saja sudah pusing. Trump malah sibuk terus mencaci.
Dunia tentu geregetan dengan ulah para badut yang kebetulan duduk sebagai pemimpin negara adidaya ini. Di tengah wabah yang melanda mereka masih sibuk melancarkan kebencian rasial. Seolah rasa kemanusiaan mereka telah bablas sama sekali.
Serunya, baru saja AS mengumumkan sudah menemukan vaksin Corona dan kini sedang dicobakan kepada beberapa relawan. China langsung menyambar dengan informasi yang sama. Para ahli virus di China saat ini juga sedang mencobakan vaksin Corona kepada manusia.
Mungkin China sadar, siapa yang memegang paten virus ini, ujungnya punya bargaining besar di dunia. Suasananya mirip ketika China akhirnya lebih dulu melompat ke teknologi 5G, sementara di AS baru sibuk dengan 4G. Bahkan AS sempat menangkap petinggi Huawei karena kalah bersaing.
Dan kita tahu, soal penguasaan jaringan 5G inilah yang bikin AS meradang pada China. Sebab akibatnya, perusahaan teknologi AS yang selalu dibangga-banggakan itu akhirnya akan bertekuk lutut di bawah kaki Xi Jinping dan Jack Ma.
Dari sisi vaksin Corona, China dan AS seperti berkejaran untuk siapa yang duluan sampai ke garis finish. Siapa yang lebih dulu mematenkan temuannya nanti. Dan akhirnya, siapa yang akan memproduksinya buat dikonsumsi seluruh dunia.
Selain pengaruh politik, vaksin Corona adalah juga bisnis yang maha seksi. Seluruh dunia akan membelinya dengan sukarela.
China dan AS. Keduanya ingin menjadi pemenang dalam perang yang aneh dan menyebalkan ini. AS selalu hadir dengan koboy dan preman. Suka mengedepankan ancaman.
Sementara China hadir dengan gaya pedagang murni. KIta tahu China sejak dulu tidak punya reputasi menjajah sebuah bangsa. Prinsipnya hanya lu untung, gue untung. Tinggal siapa yang untung paling banyak.
Jika perilakunya tidak berubah, berhadapan dengan China, AS akan mirip Rizieq menghadapi Ahok. Dia merasa menang dan kuat, tetapi akhirnya terkucil di Saudi. Sementara Ahok malah dilantik sebagai Komisaris Pertamina.
"Mas, kalau AS itu mirip Rizieq. Sedangkan China kayak Ahok. Indonesia bukan kayak Firza, kan?," Abu Kumkum bingung.
Caelah, ini cuma analogi Kum. Gak usah diterus-terusin...
Amerika Serikat dan China
Donald Trump dan Xi jinping
MENYEBAR BENCI DENGAN CORONA 
Jakarta - Makin beragama, terkadang orang makin kehilangan nurani. Sialnya kalau ajaran ini disebarkan oleh para pengasong agama yang disebut ustad.
Abdul Somad ceramah. Mengajarkan pada jamaahnya, bahwa virus Corona adalah tentara Allah yang dikirim pada orang di China.
Asumsi dasarnya jelas: Kebencian! Sehingga bencanapun jadi ajang mempertajam kebencian itu.
Dengan bilang virus Corona sebagai tentara Allah, maksudnya mau meyakin-yakinkan diri Allah berpihak pada mereka. Buktinya yang bukan muslim kena Corona. Jadi yang muslim disayang Allah. Begitu kira-kira kesimpulan ngaconya.
Padahal virus Corona gak nanya apa agama orang. Dia nempel ke tubuh siapa saja. Mau muslim. Mau kristen. Mau Kong Hu Cu. Emang virus pikirin.
Virus adalah fenomena alam. Perubahan lingkungan, makanan, kondisi alam, interaksi dengan hewan, obat-obat kimia dan berbagai pola kehidupan membuat makhluk-makhluk mungil itu juga berubah.
Setiap makhluk mencari jalan untuk bertahan dan berkembang biak. Termasuk virus. Ketika dibunuh dengan vaksin, virus melawan dengan menambah daya imun tubuhnya. Makanya virus diberi kemampuan bermutasi. Mengubah struktur selnya.
Begitu seterusnya. Dan manusia dituntut terus untuk menemukan vaksin baru. Tumbuh virus baru lagi. Buat vaksin baru lagi. Begitu saja polanya.
Jadi, Somad mestinya gak usah bawa-bawa tentara Allah. Kalau gak punya pengetahuan tentang itu lebih baik mingkem. Kalau perlu lakban cangkemnya. Ketimbang umat Islam tambah bodoh.
Sekarang Corona juga menyerang Saudi. Ibadah umroh dihentikan. Masa sih, tentara Allah menghentikan orang umroh? Apa virus Corona yang menyerang Saudi adalah tentara desersi? Lalu berniat kudeta. Menyerang Kerajaan Saudi?
Gue heran sama pengajaran agama model begini. Dilalah, pengikutnya mau saja ditipu dengan ketololan dan kebencian. Ujungnya makin memelihara kebencian sambil memeluk ketololan.
Umat seperti apa gang mau diciptakan dengan narasi penuh kebodohan kayak gitu?
Bukan mempercantik agama. Malah jadi bahan tertawaan orang.
Begini Mad. Corona itu virus. Sama seperti berbagai virus lain yang telah menyerang dunia sebelumnya. MERS, Antrax, Ebola, Cacar, PES, Flu burung, Flu Babi. Demikian juga dengan Flu Monyet.
Virus gak punya agama. Kalau dia mau mendekam di tubuh induk semangnya, dia gak nanya agama orang dulu. Lu mau S3 Vatikan atau S3 Sudan juga, jika berdekatan dengan pasien Corona bisa tertular.
Jadi plis. Corona adalah bencana dunia. Ekonomi terganggu. Kehidupan terganggu. Umat Islam, Kristen, Hindu, Budha dan Atheis juga terkena dampaknya. Meski gak sakit langsung.
Wong bisnis travel Umroh dan haji juga akan kena dampaknya. Pemilik travel kena dampaknya. Karyawannya kena dampaknya. Keluarga karyawan kena dampaknya. Semua, Mad.
Mau mau para jamaah itu diajak umroh ke Monas? Kan gak...
Ajarkan jamaahmu lebih cerdas, Mad. Jangan dipanggang dengan api kebencian melulu. Nanti ujungnya malah jadi teroris. Gunakan akal sehat dan berfikir positif jauh lebih berguna ke depan.
Ceramah yang seperti itu akan semakin menenggelamkan umat ini dalam kubangan kedunguan yang berbahaya.
Sadarlah Mad. Sadar...
"Mas, kalau virus itu tentara, Jenderalnya siapa?"
Corona
Berita Virus Corona
Mar 23, 2020 17:04 Asia/Jakarta
Presiden Iran mengatakan, pengakuan Amerika Serikat bahwa ia bersedia membantu Iran untuk menghadapi penyebaran virus Corona, adalah kebohongan besar dalam sejarah.
Hassan Rouhani, Senin (23/3/2020) dalam rapat kabinetnya menyinggung klaim pemerintah Amerika untuk membantu Iran melawan Corona.
Menurutnya, sanksi menindas, ilegal dan teror yang dilancarkan Amerika terhadap rakyat Iran, telah menimbulkan banyak permasalahan bagi warga negara ini.
Ia menambahkan, jika ingin membantu Iran, Amerika cukup menyingkir dari sejumlah bidang aktivitas warga Iran seperti ekspor minyak, transaksi perbankan, obat dan makanan, serta bahan pokok.
Presiden Iran juga menekankan bahwa Amerika bertanggung jawab atas kejahatan yang dilakukannya di Asia Barat dan Iran.
"Dalam situasi seperti ini, garis pemikiran dan fondasi pemikiran yang keliru dan berbau teror pemerintah Amerika, semakin tampak bagi dunia," pungkasnya. (HS)
  • Hassan Rouhani
    Hassan Rouhani
Mar 23, 2020 15:18 Asia/Jakarta
Deputi Menteri Kesehatan Iran mengatakan, hingga kini lebih dari 35 juta warga Iran sudah menjalani pemeriksaan dan diagnosa virus Corona.
IRNA (23/3/2020) melaporkan, Alireza Raisi, Minggu (22/3) malam menuturkan, dalam tujuh hari pertama sejak diluncurkannya program tes virus Corona di Iran, 35.700.000 orang sudah menjalani tes, 7 juta orang melakukan tes melalui situs kementerian kesehatan, dan 28 juta lainnya didiagnosa melalui kontak telepon.
Bersamaan dengan langkah pencegahan dan pengobatan yang dilakukan pemerintah Iran dibantu angkatan bersenjata, program diagnosa cepat telah membantu mempercepat upaya pelacakan terhadap orang-orang yang diduga melakukan kontak dengan pasien Corona, juga mempercepat proses pemisahan pasien atau karantina, dan pengobatan orang-orang yang tertular virus Corona. (HS)
  • Alireza Raisi
    Alireza Raisi
Mar 23, 2020 15:04 Asia/Jakarta
Menteri Luar Negeri Iran berterimakasih atas dukungan internasional untuk mencabut sanksi ilegal Amerika Serikat terhadap Iran. Menurutnya, Amerika menghambat perang global melawan Covid-19.
IRNA, Senin (23/3/2020) melaporkan, Mohammad Javad Zarif di akun Twitternya menulis, langkah nyata dan moral menjadi hal yang urgen di dunia sekarang, dan satu-satunya opsi adalah perlawanan dan hukuman kolektif terhadap Amerika.
Sebelumnya, dalam wawancara dengan surat kabar Folha de S.Paulo, Zarif mengatakan, "terorisme medis" yang dilakukan Amerika telah menghambat perang efektif melawan pandemik global.
Dalam beberapa minggu terakhir seiring dengan meluasnya penyebaran virus Corona di Iran dan dunia, sejumlah pejabat tinggi negara termasuk Turki, Rusia, Pakistan, dan Cina menuntut pencabutan sanksi sepihak dan ilegal Amerika terhadap Iran. (HS)
  • Mohammad Javad Zarif
    Mohammad Javad Zarif
Mar 23, 2020 10:33 Asia/Jakarta
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, hari Sabtu (21/03/2020) mengirim pesan kepada anak-anak muda di seluruh dunia tentang bahaya virus corona baru, COVID-19. Dia memperingatkan bahwa anak-anak muda tidak kebal terhadap virus tersebut.
Menurutnya, para pejabat kesehatan di seluruh dunia terus belajar tentang virus yang menyebabkan penyakit COVID-19. Dia mengatakan orang dengan usia yang lebih tua adalah yang paling terpukul oleh serangan virus ini, tetapi anak-anak muda juga tidak selamat.
Menurutnya, data dari banyak negara menunjukkan orang berusia 50 tahun ke bawah merupakan "proporsi yang signifikan" dari pasien yang membutuhkan rawat inap.
"Hari ini saya punya pesan untuk kaum muda; Anda bukan tak terkalahkan (kebal)," kata Tedros.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus
“Virus ini bisa membuat Anda masuk rumah sakit selama berminggu-minggu atau bahkan membunuh Anda. Bahkan jika Anda tidak sakit, pilihan yang Anda ambil tentang ke mana Anda pergi bisa menjadi perbedaan antara hidup dan mati untuk orang lain," lanjutnya.
Sementara Juru Bicara Pemerintah Achmad Yurianto hari Sabtu mengatakan, "Anak muda bisa terkena virus Corona dan tanpa gejala. Ini yang membuat faktor cepat penyebaran penyakit. Sebab, seseorang terkena tanpa gejala dan tidak isolasi diri. Ini problem yang mendasar sehingga sebarannya cepat.”
Tak hanya itu saja, Yurianto mengingatkan, bahwa temuan data pemerintah dan global tidak membuat kelompok muda menjadi lengah dan banyak melakukan aktivitas di luar rumah.
Karena bisa saja, kelompok muda ini menjadi pengantar virus menuju rumahnya.
Oleh karena itu, Yuri mengimbau agar anak muda tetap melakukan social distancing alias jaga jarak. Dia mengingatkan agar anak muda jangan sok gagah dan akhirnya abai dengan bahaya Corona ini.
"Tadi sudah dibicarakan social distancing dan pada variabel orang muda. Jangan kemudian sok gagah-gagahan. Meskipun tubuhnya kuat, tapi dia juga bisa menularkan ke orang tua. Buat dia sih nggak ada masalah, tapi buat orang tua yang menjadi masalah," ungkap Yuri.
Hal senada disampaikan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI). IDI menyebut anak muda justru bisa menjadi pembawa virus Corona.
"Itu yang menjadi kesulitan kita pada saat kemudian penyebaran ini sampai di mana. Yang sangat membantu untuk bisa mengurangi kontak supaya tidak menjadi asymptomatic carrier (pembawa gejala) menjadi asymptomatic carrier tetapi tidak menular ke orang lain, ya stay at home, jaga jarak, adalah upaya tidak banyak kontak dengan komunitas, dengan orang lain dalam waktu tertentu," kata Wakil Ketua Umum Pengurus Besar IDI Mohammad Adib Khumaidi.
Adib mengatakan anak usia muda memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik ketimbang orang tua. Adib mengungkapkan hal inilah yang menjadi kesulitan untuk melacak penyebaran virus corona.
"Jadi dia carrier karena bisa menjadi menyebarkan virus, tetapi dia sendiri nggak ada gejala. karena apa? Daya tahan tubuhnya bagus dan tidak sampai menimbulkan gejala," ujar Adib.
  • Pemuda dan Corona
    Pemuda dan Corona
Sumber Berita : https://parstoday.com/id/news/indonesia-i79772-kewaspadaan_anak_muda_di_masa_epidemi_virus_corona
Mar 23, 2020 01:33 Asia/Jakarta
Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatulalh al-Udzma Sayid Ali Khamenei seraya menekankan bahwa Amerika tidak dapat dipercaya mengingatkan, "Di saat AS didakwa sebagai pembuat virus Corona, manusia berakal mana yang bersedia menerima bantuan negara ini."
Ayatullah Khamenei Ahad (22/03) di pidatonya yang disiarkan secara langsung di televisi seraya mengisyaratkan statemen berunag sejumlah petinggi AS terkait kesiapan Washington mengirim bantuan obat-obatan dan pengobatan jika Iran meminta, menjelaskan, "Ucapan AS termasuk statemen paling aneh, karena mereka sendiri mengalami kelangkaan obat-obatan dan peralatan pencegahan Corona, serta sejumlah pejabat negara ini secara transparan menyebut kelangkaan ini mengerikan. Oleh karena itu, jika mereka memiliki fasilitas, maka mereka seharusnya dapat memenuhi kebutuhan warganya sendiri."
Seraya menjelaskan bahwa statemen AS tidak dapat diterima, Rahbar menambahkan, "Bisa jadi AS mengirim obat-obatan supaya virus di Iran semakin menyebar dan bertahan lama, atau bahkan mereka bisa jadi mengirim tim medis sehingga menyaksikan bagaimana dampak virus yang disebutkan sebagian darinya hanya diproduksi khusus untuk Iran dan mereka menyempurnakan datanya serta permusuhannya terhadap Iran semakin besar."
Rahbar lebih lanjut menekankan bahwa jika kesabaran dan ketekunan disertai dengan akal, kebijaksanaan serta konsultasi maka kemenangan sebuah kepastian. "Bersabar berarti tidak menyerah, tidak lemah dan tidak ragu, dengan keberanian dan kebijaksanaan akan mampu membendung musuh dan mengalahkannya," papar Ayatullah Khamenei.
Seraya mengingatkan pengalaman 40 tahun dan kapasitas besar nasional dalam melawan seluruh kendala dan kesulitan, kepada banga Iran Rahbar menekankan, "Kapasitan nasional sangat besar, tapi yang terpenting adalah pejabat mengidentifikasi kapasitas ini dan memanfaatkan pemuda, mukmin dan memiliki motivasi serta taat agama di semua sektor."
Ayatullah Khamenei kembali merekomendasikan seluruh rakyat secara serius dan menjalankan imbauan petugas Staf Nasional Anti Corona dan mengharapkan semoga Allah Swt secepatnya menghapus bala ini dari bangsa Iran, muslim dan seluruh umat manusia. (MF)
  • Ayatullah Khamenei
    Ayatullah Khamenei

Akibat Covid-19, Wapres Minta MUI 

dan Ormas Keluarkan Fatwa Tangani 

Jenazah dan Cara Sholat



Sumber Solopos
LiputanIslam.com — Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam mengeluarkan fatwa terkait penanganan jenazah terinfeksi COVID-19 serta tata cara beribadah bagi tenaga medis yang mengenakan pakaian dekontaminasi atau hazmat.
“Kalau terjadi kesulitan mengurusi jenazah penderita Corona ini karena kurang petugas medisnya atau karena situasi yang tidak memungkinkan, sehingga ada kemungkinan untuk dimandikannya jenazah itu, saya ingin meminta MUI dan ormas Islam membuat fatwa,” kata Wapres Ma’ruf di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Senin (23/3).
Terkait tata cara shalat bagi tenaga medis yang mengenakan pakaian hazmat, Wapres Ma’ruf meminta MUI mengeluarkan fatwa untuk membolehkan umat Islam salat tanpa berwudhu atau bertayamum.
“Ketika para petugas medis itu menggunakan alat pelindung diri, sehingga pakaian hazmat-nya tidak boleh dibuka sampai delapan jam, kemungkinan mereka kalau mau shalat tidak bisa wudhu, tidak bisa tayamum,” ujarnya menjelaskan.
Alasan tersebut selama ini sudah dijalankan oleh sejumlah tenaga medis. Namun, Wapres tetap meminta supaya MUI mengeluarkan fatwa sehingga para tenaga medis yang beragama Islam dapat tenang dalam menjalankan ibadah shalat. (Ay/Antara/Liputan6)
Sumber Berita : https://liputanislam.com/indonesiana/akibat-covid-19-wapres-minta-mui-dan-ormas-keluarkan-fatwa-tangani-jenazah-dan-cara-sholat/

Hadapi Corona, Saudi Berlakukan Jam Malam

 
Riyadh,LiputanIslam.com-Kantor berita resmi Saudi mengabarkan, Raja Salman telah menginstruksikan pemberlakuan jam malam di seluruh negara.
Jam malam diberlakukan sejak Senin (23/3) dari pukul 7 petang hingga 6 pagi selama 21 hari ke depan.
Menurut laporan WAS, kemendagri Saudi akan mengerahkan segala upaya agar aturan ini dijalankan. Pihak-pihak sipil dan militer juga diharapkan bekerjasama dengan kemendagri dalam hal ini.
Para pegawai di sektor-sektor vital dikecualikan dari aturan ini; sektor-sektor seperti keamanan, militer, media, kesehatan, dan layanan umum. Kemendagri Saudi disebut akan mengeluarkan statemen terpisah terkait sektor-sektor tersebut.
Dalam instruksi raja Saudi disebutkan, semua pihak terkait diminta untuk menghimbau warga agar menetap di rumah-rumah mereka. Warga dimiinta tidak keluar rumah kecuali jika ada kebutuhan mendesak.
Dalam beberapa hari terakhir, media-media Saudi menuntut pemberlakuan larangan keluar rumah, walau kecil-kecilan, demi melawan Corona. Aturan ini telah diberlakukan di negara-negara seperti Kuwait, Yordania, dan Irak.
Kemenkes Saudi mengumumkan, kerumunan massa dan kontak satu sama lain dalam situasi saat ini sangat berbahaya. Sebanyak 119 kasus baru Corona telah dilaporkan di Saudi. Hingga kini, jumlah pengidap virus tersebut mencapai 511 orang. (af/fars)
Sumber Berita : https://liputanislam.com/internasional/hadapi-corona-saudi-berlakukan-jam-malam/

Kakek Renta di Iran Berusia Seabad 

Sembuh dari Covid-19



 
Teheran, LiputanIslam.com –  Seorang kakek tua renta berusia 101 tahun yang terinfeksi virus COVID-19 dinyatakan sembuh dan dipulangkan dari sebuah rumah sakit di kota pusat Varamin dekat Teheran, ibu kota Iran.
“Pasien berusia 101 tahun itu dipulangkan dalam kondisi kesehatan yang baik dan dia sekarang tinggal bersama anggota keluarganya di kota Ardabil (Iran Barat Laut),” ungkap kepala Rumah Sakit 15 Khordad di Varamin Ali Fathi kepada FNA, Sabtu (23/3/2020).
Dia menambahkan bahwa lansia itu dirawat di rumah sakit kurang dari dua minggu yang lalu dengan gejala demam, sesak napas, dan batuk, dan kemudian dinyatakan positif Covid-19 setelah menjalani pemeriksaan .
Fathi mengatakan bahwa pasien berusia lebih dari 1 abad itu dirawat karena upaya dan energi positif staf medis di Rumah Sakit 15 Khordad. (mm/fna)
Sumber Berita : https://liputanislam.com/internasional/timur-tengah/kakek-renta-di-iran-berusia-seabad-sembuh-dari-covid-19/

Siapa yang Akan Mendapat Keuntungan Besar dari Covid-19?


Penulis Italia, Fabio Giuseppe Carlo Carisio, meneliti siapa perusahaan yang diperkirakan akan mengambil keuntungan dari wabah Covid-19.
Menurutnya, di antara  perusahaan yang paling besar meraih keuntungan adalah perusahaan vaksin Glaxo Smith Kline (GSK), yang dibiayai oleh berbagai agen Pentagon (Kementerian Pertahanan AS) dan perusahaan ini juga berinvestasi di berbagai hal, antara lain di perusahaan senjata.
Bill & Melinda Gates Foundation juga mendukung GSK dalam menemukan vaksin Covid-19 ini, yang sangat jelas, sudah ditemukan sejak beberapa waktu yang lalu, hanya tinggal diuji coba.
Sebuah studi tentang coronavirus, jenis virus yang menimbulkan flu yang serius dan mematikan (MERS 2012, 858 meninggal dan SARS 2003, 814 meninggal) termasuk, termasuk SARS-CoVid-2 yang baru (sebelumnya 3.045), diluncurkan di AS pada November 2018 melalui paten no. 10130701 dari Pirbright Institute. Institite ini  dengan hati-hati menyatakan bahwa penelitian itu menyangkut genotipe dilemahkan dan ditujukan secara eksklusif pada beberapa penelitian di bidang bronchitis yang menginfeksi unggas.
Bila digali lebih dalam, ditemukan nama-nama dan perusahaan yang terkait dengan GSK. Antara lain, Emma Walmsley (49 tahun), CEO and Executive Director GSK sejak 2017, dan sejak 2019 juga menjadi direktur (non-eksekutif) Microsoft Corporation, yang didirikan oleh Bill Gates.
Meskipun GSK berbasis di London, sebenarnya 15% sahamnya dimiliki oleh beberapa lembaga finansial AS seperti BlackRock, The Vanguard, Capital & Research Management. Mereka ini juga menjadi pemegang saham perusahaan-perusahaan militer paling penting di dunia.
The BlackRock dimiliki oleh tokoh Zionis New York, Larry Fink, memiliki lebih 5% saham GSK. Investor lain yang punya spesialisasi di sektor perang adalah Norge Bank Investment Management.
Lalu, Norwegia, Jerman, Jepang, Ethiopia, Inggris, Kanada, Australia, selama beberapa tahun telah mendukung CEPI (Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi), sebuah lembaga penelitian yang diresmikan di Davos tahun 2017 yang punya 3 kantor, di Oslo, London, dan Washington DC, berkat donasi dari Bill & Melinda Gates Foundation and Wellcome Trust (lembaga amal yang didirikan setelah perusahaan farmasi Wellcome diambil alih oleh GSK).
CEPI dan GSK pada Maret 2020 mengumumkan kolaborasi baru untuk pengembangan vaksin virus 2019-nCoV. GSK juga tengah bersiap menerima bisnis yang sangat besar sebentar lagi, dan telah membuat lab yang sangat besar di Italia. Omzetnya di sektor vaksin ini adalah 19% di seluruh dunia dan meskipun GSK belum memiliki vaksin, ia sudah menandatangani perjanjian dagang dengan industri Cina Clover Biopharmaceuticals, dan kemungkinan akan diikuti dengan perjanjian lain di seluruh dunia dunia.
Menurut Roger Connor, presdir di divisi vaksi GSK, pihaknya sedang membuat gepotidacin, jenis baru antibiotik. Gepotidacin adalah hasil kerjasama GSK dengan the Biomedical Advanced Research and Development Authority (BARDA) and the Defence Threat Reduction Agency (DTRA).”
DTRA adalah salah satu agen Pentaton (militer AS) yang membuka minimalnya 25 lab rekayasa biokimia untuk penelitian di bidan senjata bakteri (bacteriological weapons),termasuk senjata biogenetic, yaitu, senjata biologis yang bisa diarahkan pada etnis tertentu, misalnya etnis China, atau Iran, atau Italia.
Pada tahun 2007, GSK juga menandatangani perjanjian dengan DRTA untuk mengidentifikasi dan membangun jenis antibakteri yang baru dan mendapatkan dana riset  41 juta dollar dalam periode 5 tahun. GSK juga berkonsolidasi dengan DARPA, lembaga riset Pentagon yang mendirikan sektor biologi pada 2014 dengan menggelontorkan dana 65 juta dollar untuk pengeditan genetika yang dapat memperbaiki jaringan luka (yang dialami tentara) serta untuk memodifikasi DNA kelelawar atau virus dengan teknik biokimia.
Tidak hanya itu, GSK juga menjadi penyedia vaksin bagi tentara AS. Hal ini memunculkan kecurigaan bahwa GSK sesungguhnya sudah memiliki vaksin Covid-19 karena di tengah pandemik ini, AS justru mengirim 20 ribu tentaranya ke Europa dalam rangka latihan militer NATO terbesar dalam 25 tahun terakhir.
Padahal di saat yang sama, AS melarang perjalanan ke Italia dan Eropa pada umumnya (untuk menghindari virus). American Airlines dan Delta Air Lines sudah membatalkan seluruh penerbangan New York-Milan. Sungguh aneh, dalam kondisi ini, 20.000 tentara dikirim langsung ke Eropa, dan pada April dan Mei, 30.000 tentara AS yang sudah ada di Eropa juga akan bergabung. Mereka bersama dengan 7.000 tentara dari 17 anggota NATO akan melakukan latihan militer bersama.
Terakhir, mungkin ada yang bertanya-tanya, mengapa media massa internasional satu suara dalam memberitakan wabah ini? Ada satu nama yang terkait dengan GSK: Manvinder Singh Banga, pengusaha India berusia 64 tahun yang menjadi anggota dewan perusahaan (beberapa grup GSK terdaftar di pasar saham India). Sejak 2009, Banga juga menjadi direktur independen di Thomson Reuters, perusahaan Kanada yang menguasai kantor berita terbesar dan terkuat di dunia: Reuters.
Kesimpulannya? Terserah Anda.
Diringkas dari tulisan Fabio Giuseppe Carlo Carisio. Sumber.
https://www.veteranstoday.com/2020/03/07/lethal-bioweapon-gsk-golden-vaccines-ring-with-bill-gates-pentagon-and-zionists-blackrock/
Sumber Berita : https://liputanislam.com/tabayun/siapa-yang-akan-mendapat-keuntungan-besar-dari-covid-19/
Re-post by MigoBerita / Senin/23032020/17.43Wita/Bjm
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya